Agus Shoparianto NIM. 1106392
Dinny Nurdyany Taufik NIM. 1001871
Saiful Bachri NIM. 1103311
Unis Munasifah NIM. 1105644
MAKALAH
PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengelolaan Pendidikan
Dosen:
Drs. Daman Hermawan, M.Pd
disusun Oleh :
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Pengelolaan Tenaga Kependidikan” Penulisan makalah adalah merupakan salah
satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada, Dosen mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Bandung, 09 Oktober 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ContentsKATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
1.4. Metode Penulisan....................................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1. Pengertian...............................................................................................................3
2.2. Tujuan Manajemen Tenaga Kependidikan..............................................................4
2.3. Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan.................................................................6
2.4. Aktivitas Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan...................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................17
3.1 SIMPULAN...........................................................................................................17
3.2 SARAN..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di tingkat nasional, pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah
penting dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan
efisien. Tenaga-tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh
jika sistem pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk
melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan, evaluasi dan
pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional
memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah
dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai peranan penting dalam
proses pendidikan. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses
pendidikan atau lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh
pendidik yang tidak bisa diganti oleh teknologi. Walaupun teknologi dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang cepat, namun peranan
pendidik lebih dominan. Begitu juga dengan tenaga kependidikan yang
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari manajemen tenaga kependidikan?
B. Apa tujuan manajemen tenaga kependidikan?
C. Apa saja tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan?
D. Bagaimana aktifitas manajemen tenaga kependidikan?
1
1.3. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui pengertian dari manajemen tenaga kependidikan.
B. Bisa menyebutkan tujuan dari manajemen kependidikan.
C. Supaya mengetahui tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan.
D. Mengetahui seperti apa aktifitas manajemen tenaga kependidikan.
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah studi pustaka,
tersusun atas beberapa referensi.
1.5. Sistematika PenulisanMakalah ini berjudul “Pengelolaan Tenaga Kependidikan”. yang
terdiri dari :
BAB I membahas tentang pendahuluan, yang terdiri dari : latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II membahas tentang isi yang terdiri dari : pengertian
manajemen tenaga kependidikan, tujuan manajemen tenaga
kependidikan, tugas dan fungsi manajemen tenaga kependidikan serta
aktifitas manajemen tenaga kependidikan
BAB III membahas tentang penutup yang terdiri dari simpulan dan
saran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PengertianTenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang
termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan;
pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan
Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai
edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator,
figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan
Pendidikan adalah: Kepala Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya.
Sedangkan pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah
tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik
mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu: Guru, Dosen,
Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, Ustadz,
dan sebutan lainnya.
Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak
langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:
a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas
tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan
Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut.
Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang
administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola
diantaranya; Administrasi surat menyurat dan pengarsipan, Administrasi
3
Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan,
Administrasi Inventaris dan lain-lain.
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat
dan bahan di Laboratorium.
d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga
sekolah), Petugas kebersihan, dan lainnya
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (2))
Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun
2003 pasal 1
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU
No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1 Ketentuan umum)
Merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)
2.2. Tujuan Manajemen Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik dibawah Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Kependidikan memiliki wewenang untuk mengatur, mengelola tenaga
pendidik dan kependidikan. Berdasarkan (Permendiknas No. 08 Tahun
2005) Tugas Ditjen PMPTK mempunyai tugas merumuskan serta
4
melaksanakan kebijakan standarisasi teknis dibidang peningkatan mutu
pendidikan dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan non formal.
Fungsi Ditjen PMPTK :
1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang
peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan
3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di
bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan
mutu, pendidik dan tenaga kependidikan
5. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorak Jendral
Kesimpulan bahwa tujuan manajemen tenaga pendidik dan
kependidikan secara umum adalah :
1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga
kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi
2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh
karyawan
3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi
prosedur perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan
insentif yang disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen
serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan
individu
4. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stack
holder internal yang berharga serta membantu mengembangkan iklim
kerja sama dan kepercayaan bersama
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.,
5
2.3. Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan
Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 39:
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat.
Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: Kedudukan guru dan dosen sebagai
tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Tenaga pendidik dan kependidikan pun mempunyai hak dan
kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu :
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial.
Penghargaan sesuai prestasinya.
Pembinaan karier sesuai dengan pengembangan kualitas.
Perlindungan hukum.
6
Kesempatan untuk memperoleh sarana, prasarana dan fasilitas
pendidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :
Menciptakan suasana pendidikan yang sesuai.
Mempunyai komitmen secara professional
Memberi teladan dan nama baik lembaga, profesi dan kedudukan.
Jabatan dan Deskripsi Jabatan Tenaga Kependidikan di Sekolah
Jabatan Deskripsi Tugas
Kepala Sekolah
Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke
dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan
segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi.
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Kurikulum)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses
belajar mengajar
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Kesiswaan)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Sarana dan
Prasarana)
Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris
pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
serta keuangan sekolah
Wakil Kepala Sekolah
(Urusan Pelayanan
Khusus)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti
hubungan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan,
usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.
Pengembang Kurikulum
dan Teknologi
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program
program-program pengembangan kurikulum dan
7
Pendidikan
pengembangan kurikulum dan pengembangan alat bantu
pengajaran
Pengembang Tes
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi
kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik
PustakawanBertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah
LaboranBertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan laboratorium di sekolah
Teknisi Sumber Belajar
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian
bantuan teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan
belajar peserta didik dan pengajaran guru
Pelatih
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
program kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian,
keterampilan yang diselenggarakan
Petugas Tata Usaha
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis
operasional pendidikan di sekolah
Jenis-jenis Tenaga Kependidikan
Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tenaga
struktural, tenaga fungsional dan tenaga teknis penyelenggara pendidikan.
Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik
langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. Tenaga fungsional
merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan
yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis
kependidikan. Sedangkan Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga
8
kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan
teknis operasional atau teknis administratif.
Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen Pendidikan Nasional
Status
KetenagaanTempat Kerja di Sekolah
Tempat Kerja di Luar
Sekolah
Tenaga
Struktural
* Kepala Sekolah
* Wakil Kepala Sekolah
- Urusan Kurikulum
- Urusan Kesiswaan
- Urusan Sarana dan Prasarana
- Urusan Pelayanan Khusus
* Pusat : Menteri, Sekjen,
Dirjen
* Wilayah : Ka.Kanwil ;
Kormin ; Kepala Bidang
* Daerah :
Kakandepdiknas
Kab./Kec. : Kasi
Tenaga
Fungsional
* Guru
* Pembimbing/Penyuluh (Guru
BP)
* Pengembangan Kurikulum dan
Teknologi Kependidikan
* Pengembang tes
* Pustakawan
* Penilik
* Pengawas
* Pelatih
* Tutor & Fasilitator
* Pengembangan
Pendidikan
Tenaga Teknis * Laboran
* Teknisi Sumber Belajar
* Pelatih (Olahraga) ; Kesenian &
Keterampilan
* Teknisi Sumber
Belajar/Sanggar Belajar
* Petugas TU
9
* Petugas TU
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan
oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU
No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah
otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat bervariasi sesuai kebutuhan
organisasi yang bersangkutan.
2.4. Aktivitas Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan1. Perencanaan
Perencanaan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah
pengembangan dan strategi serta penyusunan tenaga pendidik dan
kependidikan yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan organisasi
dimasa depan.
Merujuk pada teori perencanaan SDM, ada beberapa metode yang
dapat dipakai dalam merencanakan SDM, antara lain :
1) Metode Tradisional
Metode ini biasanya disebut sebagai perencanaan tenaga kerja,
semata-mata memperhatikan masalah jumlah tenaga kerja serta jenis
dan tingkat keterampilan dalam organisasi. Model ini pada saat
sekarang dianggap terlalu sempit.
2) Metode Perencanaan Terintegrasi
Perencanaan SDM pada masa sekarang, tidak lagi terbatas pada
masalah pasokan dan permintaan tenaga kerja, perencanaan SDM
dewasa ini telah bersifat lebih luas.
Dalam perencanaan terintegrasi, kita dapat melihat bahwa segala
aspek yang penting dalam pembuatan dan pencapaian visi organisasi
ataupun SDM turut diperhatikan. Dalam perencanaan terintegrasi
segala perencanaan berpusat pada visi stratejik. Visi tersebut dijadikan
standar pencapaian.
2. Seleksi
10
Selection atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu
jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar
karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh jabatan tertentu.
Tujuan utama dari seleksi adalah untuk
a. Mengisi kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan dan dinilai mampu dalam :
1) Menjalankan tugas dalam jabatan tertentu
2) Mendapatkan kepuasan dalam jabatannya sehingga dapat
bertahan dalam sistem
3) Menjadi contributor efektif bagi pencapaian tujuan dalam
sistem
4) Memiliki motivasi untuk mengembangkan diri
b. Membantu meminimalisi pemborosan waktu, usaha dan biaya
yang harus diinvestasikan bagi pengembangan pendidikan para
pegawai
Proses Seleksi
Dalam proses seleksi, kelompok pelamar yang terdiri dari para
pengajar professional, pengawas administrasi professional, pelaksana
teknis professional, dan tenaga pendukung lainnya harus melalui tiga
tahapan proses, yaitu : (1) pra seleksi, yang melibatkan kebijakan dan
penetapan prosedur seleksi; (2) seleksi, yang merupakan pengajuan seleksi
dan implementasi aturan yang diterapkan pada tahap satu; (3) pasca
seleksi, tahap dimana terjadi penolakan dan penerimaan pelamar yang
melibatkan daftar kemampuan pelamar, bagian personalia, pembuatan
kontrak, dan penempatan pegawai.
Pra Seleksi
11
Inti dari tahap pra seleksi adalah bahwa suatu sistem
keputusan yang dijabarkan dalam bentuk prosedur dan kebijakan
sistem dapat membantu memfokuskan upaya organisasi dalam
mencapai tujuan seleksi.
Terdapat dua tugas utama pengujian dalam tahap pra
seleksi, yaitu : pengembangan kebijakan seleksi dan keputusan
prosedur pra seleksi.
Seleksi
Proses seleksi difokuskan pada pertanyaan sejauh mana
kecocokan antara pelamar dan segala kualitasnya dengan tuntutan-
tuntutan jabatan.
Semakin penting jabatan yang dilamar dalam organisasi,
semakin berat/rumit penyelidikan yang seharusnya dilakukan.
Dalam konteks ini, ada dua aspek yang penting dicermati, yaitu
penilaian data dan pelamar serta implikasi tanggung jawab dari
keputusan seleksi.
Pasca Seleksi
Setelah mengevaluasi para pelamar suatu jabatan, tahap
berikutnya adalah membuat keputusan individual mengenai setiap
pelamar berdasarkan data pelamar dan pertimbangan efektivitas
pelamar untuk melakukan pekerjaannya.
Keputusan seleksi dilaksanakan dengan sistem yang
memutuskan untuk menerima atau menolak pelamar, atau
sebaliknya, pelamar yang mengambil keputusan ini.
Pasca seleksi ini, paling tidak ada dua hal penting yang
harus diperhatikan, yakni yang berkaitan dengan kontrak dan
kerangka pekerjaan.
3. Manajemen Kinerja
12
Manajemen kinerja adalah suatu proses yang berlangsung terus
menerus berkaitan dengan fungsi-fungsi manajerial kerja. Menurut Robert
Bacal manajemen kinerja merupakan sebuah proses komunikasi yang
berlangsung terus-menerus atau berkesinambungan dan dilakukan dalam
kemitraan antara karyawan dengan penyelia langsungnya.
Langkah-langkah manajemen kinerja yakni :
Persiapan pelaksanaan proses
Penyusunan rencana kerja
Pengkomunikasian kinerja yang berkesinambungan
Pengumpulan data, pengamatan dan dokumentasi
Mengevaluasi kinerja
Pengukuran dan penilaian kinerja
4. Pemberian Kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk
kepentingan perusahaan, karyawan dan pemerintah. Supaya tujuan tercapai
dan memberikan kepuasan bagi semua pihak hendaknya program
pemberian kompensasi didasarkan pada prinsip adil dan wajar.
Tujuan kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama,
kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan serta
disiplin.
Menurut Malayu (2003:127), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kompensasi, yaitu :
a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
c. Serikat buruh/organiasi karyawan
d. Produktivitas kerja karyawan
e. Pemerintah dan undang-undangnya
f. Biaya hidup/cost of living
g. Posisi jabatan karyawan
h. Pendidikan dan pengalaman karyawan
i. Kondisi per-ekonomian nasional
13
j. Jenis dan sifat pekerjaan
Bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang berstatus sebagai
pegawai negeri sipil pemerintah telah mengatur pemberian kompensasi ini
dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang
Pokok Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah I Tahun 2006
Tentang Tunjangan Jabatan Struktural, PP No. 12 Tahun 2006 Tentang
Tunjungan Umum Bagi Pegawai Negeri Sipil, PP No. 25 Tahun 2006
tentang Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga belas Kepada
Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan.
5. Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan
adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi
dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan.
1.1 Pentingnya Karier
Berbicara tentang karier maka kita akan bertitik tolak pada asumsi
dasar bahwa seseorang yang mulai bekerja setelah bekerja dalam suatu
organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut.
Maju tidaknya seseorang dalam karier tergantung pada yang
bersangkutan itu sendiri, ia perlu terlibat aktif dalam menentukan arah
kariernya.
Sondang P. Siagiaan (2003:206) menyatakan ada tiga pola karier
yang harus diketahui oleh seorang pekerja, yaitu :
a) Sasaran karier yang ingin ia capai
b) Perencanaan karier
c) Kesediaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
rangka pengembangan karier sambil berkarya
1.2 Hakikat dan Tujuan Pengembangan Karier
14
Sergiovani dan Staratt (Casmiati, 2000:29) mengungkapkan proses
dasar pengembangan individu adalah pemerataan, akan tetapi diri
personil yang sangat berperan, ditunjang oleh kesempatan yang
tersedia dari lembaga, pada dasarnya pembinaan dan pengembangan
staf yang berorientasi pada pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan personil.
Prinsip dasar yang dijadikan panduan pengembangan karier terdiri
dari : kemampuan manajerial, kemampuan fungsional, keamanan,
kreativitas, dan otonomi independen.
1.3 Perencanaan Karier
Dengan keterlibatan bagian kepegawaian dalam perencanaan karier
pegawai secara proaktif, nilai para anggota tersebut bagi organisasi
semakin bertambah.
Sondang P. Siagiaan (2003:207) mengemukakan ada lima hal yang
harus dipertimbangkan agar para pegawai dapat menentukan jalur
karier dan pengembangan karier yang dapat mereka tempuh, yaitu
perlakuan yang adil dalam berkarier, kepedulian pada atasan langsung,
informasi tentang berbagai peluang promosi, minat untuk
dipromosikan, dan tingkat kepuasan.
1.4 Pengembangan Karier
Betapapun baiknya suatu perencanaan karier yang telah dibuat oleh
seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karier yang wajar dan
realistic, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya
pengembangan karier yang sistematik dan programmatik.
1.5 Peranan Departemen SDM dalam Pengembangan Karier
Sondang P. Siagiaan (2003:221) mengemukakan lima sasaran
dalam pengembangan karier pegawai, yaitu :
a) Membantu pegawai dalam pengembangan karier masing-
masing yang pada gilirannya menumbuhkan loyalitas karena
15
merasa dibantu oleh organisasi dalam meraih kemajuan dalam
kariernya
b) Tersedianya sekelompok pegawai yang memiliki potensi dan
kemampuan untuk dipromosikan di masa yang akan datang
c) Membantu para pelatih mengidentifikasikan kebutuhan para
pegawai dalam pelatihan dan pengembangan tertentu
d) Perbaikan dalam prestasi kerja, peningkatan loyalitas dan
penumbuhan motivasi di kalangan pegawai
e) Meningkatkan produktivitas dan mutu kekaryaan para pegawai
6. Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM.
Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian serius dari pimpinan.
Pemberhentian didasarkan pada UU No. 12 tahun 1964 KUHP, alasan-
alasan pemberhentian :
a) Undang-undang
b) Keinginan Perusahaan
c) Keinginan Karyawan
d) Pension
e) Kontrak Kerja Berakhir
f) Kesehatan Karyawan
g) Meninggal Dunia
h) Perusahaan Dilikuidasi
16
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULANTenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang
termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan;
pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.
Tujuan manajemen tenaga pendidikan dan kependidikan lebih
mengarah pada Sumber Daya Manusia dalam pembangunan pendidikan
yang bermutu, membentuk Sumber Daya Manusia yang handal, produktif,
kreatif, dan berprestasi.
Sedangkan untuk tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat
3.2 SARANKomponen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah
satu komponen utama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu,
sebaiknya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja sama sehingga,
tujuan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal, yang nantinya akan
berdampak pada terwujudnya tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan UPI. 2005. Pengantar Pengelolaan
Pendidikan. Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan UPI.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan UPI. 2010. Pengelolaan Pendidikan.
Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan UPI.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
Zulkifli. Makalah Pengelolaan Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia :
http://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/16/makalah-pengelolaan-tenaga-
kependidikan/ [09 Oktober 2012]
Elfalasy. Manajemen Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan . [Online]
Tersedia : http://elfalasy88.wordpress.com/2010/11/30/manajemen-tenaga-
pendidik-dan-tenaga-kependidikan/ [09 Oktober 2012]
Adzelgar. Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia :
http://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/tenaga-kependidikan/ [09 Oktober
2012]
Wakhinuddin. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia:
http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/23/pengertian-pendidik-dan-
tenaga-kependidikan/ [09 Oktober 2012]
18
Top Related