8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
1/17
1
Makalah Kimia Klinik I
Cairan Otak Liquor Cerebrospinalis
Disusun oleh
Rahmania Azwarini
Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten
Tahun Akademik 2014/2015
Kelas 2B
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
2/17
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas KimiaKlinik I dengan judul Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis yang merupakan
salah satu persyaratanakademikdalampelaksanaanpendidikansudahterselesaikan.
Dalam penyusunan tugas ini penyusun berusaha semaksimal mungkin
namun kemampuan penyusun sangat terbatas, sehingga penyusunan tugas ini jauh
dari sempurna, dan penyusun menyadari akan segala kekurangan dalam
penyusunan tugas ini. Penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini dan kesempatan penulis
selanjutnya.
Penyusun mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini.Semoga bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
padaumumnya.
Tangerang, September 2014
Penyusun
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
3/17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis
Hasil suatu pemeriksaan mikrobiologik pada umumnya hanya menunjang
diagnosa klinik. Bila hasil pemeriksaan mikrobiologik adalah negatif, hal ini tidak
berarti bahwa diagnosa klinik salah. Kegagalan pengasingan kuman penyebab
penyakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada laboratorium, kegagalan
tersebut dapat disebabkan oleh tehnik atau cara kerja yang salah. Bagi seorang
pekerja laboratorium yang berpengalaman hal demikian jarang sekali terjadi.
Kegagalan pemeriksaan mikrobiologik lebih banyak terjadi karena cara
pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan yang salah.
Liquor Cerebrospinalis adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf
pusat. Fungsinya dalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur
komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (karena otak tidak
mempunyai pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan terhadap tekanan.
Pemeriksaan LCS ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak maupun
sumsum tulang, meningitis, tumor, abses, enchefilitis maupun infeksi virus pada
daerah tersebut.
Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis
Umumnya pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan dirumah sakit
diserahkan pada karyawan-karyawan yang tidak mempunyai pengetahuan dasar
tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi pengambilan bahan pemeriksaan
mikrobiologik serta akibat-akibat yang dapat timbul bila tidak dilakukan rnenurut
aturan sebenarnya. Dalam hal ini penting sekali kerja sama antara dokter, perawat
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
4/17
4
dan ahli laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan mikrobiologik yang
dapat dipercaya.
Bahan pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pemberian obat-
obatan. Dua puluh empat jam setelah pemberian antibiotika, cairan otak, sum-sum tulang belakang (serebro spinal) yang purulenta sering sudah tidak
mengandung kuman patogen lagi. Pada pemeriksaan tinja penderita
Salmonellosis, sering tidak ditemukan biakan S.typhosa selama pemberian
antibiotika. Tetapi bila pengobatan dihentikan, dalam beberapa hari biakan tinja
terhadap S. typhosa bisa menjadi positif.
Bila bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium diambil setelah
pemberian obat-obatan, haruslah hal ini diberitahukan kepada laboratorium untuk
dilakukan tindakan-tindakan khusus. Misalnya dengan menggunakan penisilinase
atau dengan pengenceran bahan pemeriksaan.
Pengambilan bahan pemeriksaan harus dilakukan pada tempat yang
kemungkinan besar mengandung kuman penyebab penyakit. Misalnya pada luka
bernanah yang disebabkan oleh kuman stafilokokus bersifat koagulasa positif.
Bila bahan pemeriksaan diambil pacta permukaan saja, ada kemungkinan bahwa
kuman rang diasingkan ialah stafilokokus rang komensal bersifat koagulasa
negatif, yang biasa terdapat pada kulit.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil pengasingan penyebab penyakit di
laboratorium adalah stadium penyakit penderita pada waktu pengambilan bahan
pemeriksaan. Jumlah kuman patogen pada penderita enteritis terbanyak
ditemukan pada waktu penderita tersebut sedang berak-berak, tidak pada waktu
konvalesen. Virus penyebab meningoensefalitis lebih sering dapat diasingkan dari
cairan otak Sum-sum tulang belakang pada waktu permulaan penyakit, tidak
pada waktu gejala-gejala akut berlalu.Kadang-kadang perlu dimintakan
bantuan.penderita secara aktif dalam pengambilan bahan pemeriksaan, misalnya
pada pengambilan dahak (sputum) pagi. Dalam hal demikian perlu diberikan
keterangan yang jelas pada penderita tersebut tentang cara pengambilan bahan
yang dikehendaki.
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
5/17
5
Jumlah bahan pemeriksaan yang diambil harus cukup untuk dapat dipakai
pada pemeriksaan yang dikehendaki. Bahan pemeriksaan harus diterima dalam
suatu tempat steril yang yang dapat ditutup dengan baik dan tidak bocor. Hal ini
penting untuk mencegah pencemaran bahan pemeriksaan itu sendiri dan untuk
melindungi orang-orang yang mengerjakan bahan-bahan tersebut daripada kontak
kuman patogen. Orang-orang yang mengerjakan bahan pemeriksaan yang
mengandung kuman patogen harus ingat akan bahaya infeksi bila kurang hati-hati.
Bahan pemeriksaan dari klinik harus segera dikirim ke laboratorium untuk
mendapatkan basil yang dapat dipercaya. Bila bahan pemeriksaan disimpan terlalu
lama tentu saja kemungkinan mendapatkan basil positif makin berkurang.
Misalnya bahan tinja yang mengandung Shigella, bila disimpan terlalu lama di
rumah sakit sebelum dibawa ke laboratorium, akan menyulitkan pengasingan
Shigella tersebut karena terdesak oleh pertumbuhan kuman-kuman komensal.
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
6/17
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengambilan bahan atau cairan otak
Pengambilan bahan atau cairan otakdilakukan dengan maksud diagnostik
atau untuk melakukan tindakan terapi, kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat
memberi petunjuk kearah sesuatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang
mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah terjadi trauma.
Cairan otakbiasanya diperoleh dengan malakukan pungsi kedalam cavum
subarachnoidale bagian lumbal. Selain disitu dapat dilakukan juga fungsi
suboccipital ke dalam cicterna makna atau fungsi ventrikel, sesuai dengan indikasi
klinik.
Jumlah cairan yang diambil dengan fungsi harus disesuaikan dengan jenis-
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dengan cairan itu: untuk melakukan
bermacam-macam pemeriksaan jarang diperlukan lebih dari 15 ml, cairan otak
dapat diperiksa dengan cara cara makroskopi, mikroskopi, kimia, bakteriologi
dan serologi. Cara menampung bahan ini hendaknya disesuaikan pula dengan
jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dan dengan persangkaan macam penyakit.
a. Persiapan dan Pengambilan Awal Bahan Pemeriksaan
Bahan pemeriksaan yang diambil dari berbagai bagian tubuh mempunyai tujuan 2
macam :
Memperkirakan organisme komensal yang umum ditemukan dan mikroorganisme
patogen yang paling penting di dalam berbagai bahan pemeriksaan dari tiap-tiap
bagian tubuh.
Memperkirakan tehnik rutin dasar untuk pengambilan dan pemeriksaan awal
bahan pemeriksaan.
Bahan Pemeriksaan Darah
Darah dalam keadaan normal tidak mengandung jasad renik.Biasanya
jasad renik yang ditemukan dalam darah berasal dari luar tubuh atau dari bagian-
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
7/17
7
bagian tubuh lain. Pencemaran jasad renik dalam darah terutama berasal dari kulit,
karena itu pengambilan bahan pemeriksaan darah harus didahului dengan
membersihkan kulit dengan baik.
Bahan Pemeriksaan Otak-Sum-Sum Tulang Belakang
Pada infeksi selaput otak atau jaringan fungsional susunan saraf pusat,
dalam waktu singkat akan timbul kerusakan-kerusakan yang menetap pada
jaringan itu. Berdasarkan pertimbangan ini maka pada pemeriksaan cairan otak-
sumsum tulang belakang perlu sekali diberikan hasil pemeriksaan selekas
mungkin pada dokter yang merawat penderita tersebut. Dalam hal ini
pemeriksaan awal yang perlu dilakukan adalah berupa pemeriksaan sitologik,
kimia dan sediaan langsung. Hasil pemeriksaan berupa jumlah gel, perhitungan
jenis gel, konsentrasi glukosa dan protein, dan pemeriksaan sediaan sudah harus
selesai dilakukan dalam waktu 30 menit setelah bahan pemeriksaan tiba di
laboratorium.
Bahan Pemeriksaan Air Kemih
Air kemih merupakan bahan pemeriksaan yang paling sering dibiakkan
dalam laboratorium. Cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan ini
tergantung pada keadaan penderita dan pada penyakit yang diderita. Infeksi pada
pangkal saluran kemih akan menghasilkan pertumbuhan kuman di dalam kandung
kemih. Selain dari mikroorganisme komensal kulit, air kemih biasanya steril.
Bahan Pemeriksaan dari Selaput Lendir
Untuk pembiakan jasad renik dari selaput lendir, bahan pemeriksaanumumnya diperoleh dengan menggunakan usapan (swab). Cara ini dipergunakan
untuk pengambilan exudat dan cairan-cairan dari hidung, tenggorokan, mata,
telinga, lubang-lubang urogenital, rektum, luka-luka dan bekas operasi. Pengusap
biasa dibuat dari sebatang lidi dengan kapas pada ujungnya. Sebelum digunakan,
pengusap harus disterilkan dahulu. Ada yang berpendapat bahwa kapas
mengandung asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan kuman dan untuk
pengganti kapas dianjurkan menggunakan "calcium alginate" suatu serat yang
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
8/17
8
dibuat dari asam "alginic". Salah satu sifat utama serat "calsium alginate" ialah
kesanggupannya untuk larut dalam larutan. Bahan pengganti kapas yang lain ialah
"dacron polyster". Bahan ini terutama baik untuk mendapatkan streptokokus grup
A, meskipun jarak waktu pengambilan dan penanaman pada lempeng agar cukup
lama, sampai beberapa hari.
b. Prinsip Dasar Pengambilan ( BP )
Ada hal-hal yang menjadi prinsip dasar yang harus diperhatikan pada waktu
pengambilan bahan untuk pemeriksaan mikrobiologis yaitu :
1. Bahan pemeriksaan sebaiknya diambil sebelum diberikan pengobatan denganantibiotika atau zat-zat antimikroba lain. Jika biakan diberikan dilakukan setelah
pemberian terapi antibiotika, pemeriksaan laboratorium harus diberikan
keterangan supaya dilakukan tindakan-tindakan untuk menghilangkan pengaruh
antibiotika tersebut, misalnya penambahan penisilinase atau pengenceran bahan
pemeriksaan.
2. Bahan pemeriksaan harus diambil pada tempat yang diduga paling banyak
mengandung organisme yang dituju dengan tingkat pencemaran yang paling
sedikit. Hal ini terutama penting pada pengambilan bahan dari kelainan yang
mengandung satfilokokus koagulasa positif.
3. Faktor penting lainnya untuk keberhasilan pengasingan organisme penyebabnya
ialah stadium penyakit pacta saat pengambilan bahan untuk biakan. Kuman
enterik patogen berjumlah besar di dalam tinja pada stadium diare akut suatu
infeksi usus dan pada saat inilah kuman paling mudah
4. Bahan pemeriksan harus cukup jumlahnya sehingga dapat diperiksa lengkap,
selain itu juga harus disimpan dalam wadah yang steril. Ada berbahaya bagi para
pekerja laboratorium apabila dahak meleleh keluar wadahnya atau bila tempat
pengasingan tinja ternyata bocor.
5. Harus diatur agar bahan pemeriksaan dapat segera dikirimkan ke laboratorium.
Seringkali Shigella sulit diasingkan dari bahan tinja yang disimpan terlalu lama
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
9/17
9
dirumahsakit karena pertumbuhannya tertutup oleh pertumbuhan kuman komensal
dan angka kematian Shigella yang makin tinggi.
6. Laboratorium harus diberikan keterangan klinik yang cukup untuk mengarahkan
para ahli mikrobiologi untuk memilih perbenihan dan cara- cara pemeriksaanyang paling sesuai. Penting sekali adanya kerjasama yang erat serta konsultasi
yang sering antara dokter klinik, perwawat dan mikrobiologis.
7. Untuk pengumpulan bahan pemeriksaan biakan kuman anaerob perlu tabung yang
tertutup ganda yang diisi dengan gas karbonioksida dan nitrogen yang bebas
oksigen. Bahan pemeriksaan (nanah, eairan tubuh atau bahan eairan lain)
disuntikkan melalui tutup karet untuk menghindari kontak dengan udara.
Bahan pemeriksaan yang akan dikirim ke laboratorium harus disertakan surat
pengantar yang mengandung hal-hal berikut :
Nama :
Rumah sakit :
Umur :
Bagian :
Jenis kelamin :
Dokter yang mengirim :
Tanggal Pengambilan :
Ket. Klinik tentang Pasien :
Jenis bahan yang dikirim :
Pem. Lab yang diminta :
c. Wadah Bahan Pemeriksaan
Wadah yang dipakai harus steril dan bahan pemeriksaan harus segera
dibiakkan. Selain wadah steril, dipakai pula kapas usap atau tangkai yang
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
10/17
10
berujung kalsium alginat atau poliester. Bahan dari tenggorok, hidung, mata,
telinga, luka pada saat operasi, uretra atau vagina diambil dengan menggunakan
lidi kapas yang berada dalam tabling reaksi berukuran 20 x 150 nm. Setelah
diambil dimasukkan dalam tabung kecil berisi tioglikolat untuk menghindarkan
terjadinya pengeringan, lalu segera dikirim ke laboratorium.
d. Pengawet Jika Pemeriksaan ditunda
Dalam hal mendesak, dimana bahan pemeriksaan tidak dapat segera
dikirimkan untuk dibiakkan, maka perlu perbenihan transpor. Perbenihan transpor
memperpanjang masa hidup suatu mikroorganisme misalnya perbenihan Stuart
yang dapat mempertahankan pH yang sesuai dan menengah dehidrasi sekret yang
diambil selama pengiriman serta oksidasi dan perusakan diri secara enzimatis
pada kuman-kuman patogen yang ada pada bahan pemeriksaan. Perbenihan
transport "Cary & Blair dipergunakan untuk tinja yang akan diperiksa terhadap
adanya Salmonella, Shigella Vibrio dan lain-lain. Untuk biakan anaerob dipakai
tabung tertutup ganda yang diisi dengan gas karbondioksida atau nitrogen yang
bebas oksigen untuk menaruh bahan pemeriksaan dan mengirimkannya ke
laboratorium.
Beberapa kuman seperti meningokokus pada cairan otak, sangat peka
terhadap suhu rendah dan perlu segera dibiakkan. Sebaliknya bahan-bahan
pemeriksaan yang diperkirakan mengandung sangat banyak kuman dapat
disimpan pada 4C dilemari pendingin selama beberapa jam sebelum dibiakkan,
jika tidak dapat dibiakkan segera misalnya air kemih, tinja dan lain-lain.
Pendinginan ini akan menahan daya hidup kebanyakan kuman patogen dan juga
menahan perkembangbiakan kuman lain.
Jika bahan pemeriksaan akan dikirimkan melalui pos, wadahnya harus
ditutup rapat sedemikian rupa untuk mencegah kebocoran dan bagian luarnya
harus diberi tanda "Bahan Pemeriksaan Mikrobiologis clan Perlakuan dengan
Hati-hati".
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
11/17
11
2. Analisa LCS
Analisa LCS sendiri dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu makroskopis,
mikroskopis dan kimia.
Makroskopis
Metode :visual
Prinsip : LCS diamati warna, kekeruhan, bau, bekuan dengan menggunakn
indra manusia dan pH dibaca dengan skala pH
Prosedur pemeriksaan :
1. LCS dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian dilihat warna
kekeruhan dan bekuan dengan latar belakang yang gelap
2. Kemudian dibaui
3. pH diukur dengan stik pH kemudian dibaca dengan skala pH
Pelaporan hasil :
1. Warna
- Normal Tidak berwarna
- Abnormal Merah, coklat dll
2. Kekeruhan
- Normal Jernih
- Abnormal Keruh
3. Bekuan
- Normal Tidak terdapat bekuan
- Abnormal Terdapat bekuan
4. Bau
- Normal Tidak berbau
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
12/17
12
- Abnormal Bau busuk dll
5. pH
- Normal > 7,0
Mikroskopis
a)
Hitung Jumlah Sel Leukosit
Metode : Turk Pekat
Prinsip : LCS dengan larutan tertentu (turk pekat) maka akan tampak
sel-sel leukosit, dihitung dalam 4 kotak besar dan dinyatakan dalan ul
Prosedur Pemeriksaan
1. homogenisasi LCS
2. Diisap larutan turk pekat sampai tanda 1.o
3. Isap LCS sampai tanda 11 kocok
4. buang 2-4 tetes, isi bilik hitung
5. hitung dengan menkroskop perbesaran 10x10 dalam 4 kotak besar
Perhitungan dan pelaporan
(11/4) x 10 x (10/9)
Normal : 0-5/ul
Batas abnormal : 6-10/ ul
Abnormal : >10/ul
b) Hitung Jenis Leukosit
Metode : Giemsa
Prinsip :Setetes LCS dibuat hapusan kemudian diwarnai dengan giemsa
1:3 dan diperiksa dengan pembesaran 1000x
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
13/17
13
Prosedur Pemeriksaan
1. LCS dicentrifuge, ambil endapanya
2. buat hapusan dan keringkan
3. fiksasi dengan metanol 2 menit
4. diwarnai dengan giemsa (1:3), biarkan 7 menit. Cuci dan keringkan
5. periksa dibawah mikroskop pembesaran 1000x
Pelaporan
Normal : Hanya terdapat limphosit saja
c) Kimia
Test Busa
Metode : Visual
Prinsip : LCS bila dikocok akan menimbulkan busa dan kecepat
hilangnya busa dapat menunjukan ada tidaknya protein dalam LCS
Prosedur Pemeriksaan
1. LCS dimasukan dalam tabung reaksi
2. Kocok sampai timbul buih
3. dihitung waktu menghilangnya buih
4. Catat
Pelaporan
Normal : hilang dala 1-2 menitAbnormal: hilang > 5 menit
Test Nonne
Metode : Nonne
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
14/17
14
Prinsip : Protein dalam suasana asam akan membentuk endapan atau
gumpalan
Prosedur Pemeriksaan
1. 10 tetes LCS dalam tabung reaksi, ditambah 10 tetes larutan
ammonium sulfat (1:1) hingga terbentuk 2 lapisan
2. biarkan 3 menit dan baca hasilnya diantara 2 lapisan
Pelaporan
Negatif : tidak terbentuk cincin diantara 2 lapisan
Positif : Terbentuk cincin diantara 2 lapisan
Test Pandy
Metode : Pandy
Prinsip : Adanya protein dalam LCS akan bereaksi dengan phenol jenuh
dalam air akan membentuk kekeruhan yang dapat dinilai secara semi
kuantitatif
Prosedur Pemeriksaan
1. 1 ml larutan pandy dalam tabun reaksi
2. ditambah 1 tetes LCS dan langsung dibaca
Pelaporan
Negatif : Tidak ada kekeruhan (15-45 mg%)[+] 1 : Terjadi opalescent (50-100 mg%)
[+] 2 : Cairan keruh (100-300 mg%)
[+] 3 : Keruh (300-500 mg%)
[+] 4 : Keruh seperti susu (>500 mg%)
Test Mikrobiologi
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
15/17
15
Metode : Gram
Prinsip : Kuman Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari
gentian violet sedangkan kuman Gram negatif menyerap warna merah
dari larutan fuchsin
Posedur Pemeriksaan
1. buat preparat dengan ukuran 2-3 cm, keringkan dan fiksasi.
2. teteskan larutan gentian violet tunggu 3 menit. Cuci
3. teteskan lugol tunggu 1 menit.cuci
4. teteskan alkohol tunggu 30 detik. Cuci
5. teteskan larutan fuchsin tunggu 2 menit. Cuci. Keringkan
6. periksa dengan mikroskop pembesaran 1.000 kali
Pelaporan
Normal : tidak ditemukan kuman Gram
Abnormal: ditemukan kuman Gram
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
16/17
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Liquor Cerebrospinalis adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf
pusat. Fungsinya dalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur
komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (karena otak tidak
mempunyai pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan terhadap tekanan.
Pemeriksaan LCS ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak maupun
sumsum tulang, meningitis, tumor, abses, enchefilitis maupun infeksi virus pada
daerah tersebut.
Pengambilan bahan atau cairan otakdilakukan dengan maksud diagnostik
atau untuk melakukan tindakan terapi, kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat
memberi petunjuk kearah sesuatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang
mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah terjadi trauma.
8/10/2019 Makalah 3 Kimia Klinik Lcs
17/17
17
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, W.R. and SCOIT, E.G., Diagnostic Microbiology, Third.Ed., Yung MeiPublishing., Taipei 1970.
Blair, J.E., Lennette, E.H. and Truant, j.P., Manual of Clinical Microbiology,
Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1970.
Burdon, K.L., Textbook of Microbiology, 4th Edition, The Mac Millan Co., New
York 1958
Gerard Bonang, Enggar S Koeswardono, Microbiologi Kedokteran Untuk
Laboratorium dan Klinik. PT Gramedia 1982
Gan, K.L., Gani, K.S., and Suharto, A new and simple method for sending non-
freeze dried influenzae isolates by mail without refrigeration, American review of
Respiratory desease, Volume 101, 1970.
Gupte S, Microbilogy Dasar, Edisi ketiga , Binarupa Aksara 1990
Jawet, Melnick & Adelberg : Microbiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC,1996.
Salle, A.J., Fundation Principles of Bacteriology, fifth edition, Mc Graw-
HillBook Company Inc., New York, 1961
http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/makalah-cairan-otak-liquor.html
http://percikcahaya.blogspot.com/2010/11/analisa-liquor-crebospinalis-lcs.html
http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/makalah-cairan-otak-liquor.htmlhttp://percikcahaya.blogspot.com/2010/11/analisa-liquor-crebospinalis-lcs.htmlhttp://percikcahaya.blogspot.com/2010/11/analisa-liquor-crebospinalis-lcs.htmlhttp://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/makalah-cairan-otak-liquor.html