Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
100
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan
transportasi yang terdafrtar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun
berturut-turut yaitu tahun 2012-2014 yang ditentukan dengan metode
purposive sampling. Berikut adalah rincian pengambilan sampel untuk
penelitian ini yaitu:
Tabel 4.1
Rincian Pengambilan Sampel Penelitian
Keterangan
Jumlah
Perusahaan
Perusahaan go public yang berturut-turut terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2012-2014 yang tergolong
dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.
40
Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan
tahunan yang berakhir pada 31 Desember selama periode
2012 sampai dengan 2014 yang telah diaudit oleh auditor
independen.
39
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
80
Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah dalam
laporan keuangannya secara berturut-turut selama periode
2012-2014.
24
Perusahaan yang dapat digunakan dalam sampel penelitian
ini
24
Sumber : data diolah
Jumlah Perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2012 sampai
2014 adalah 40 perusahaan. Dari 40 perusahaan tersebut terdapat 1 perusahaan
yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahun 2014, yaitu pada perusahaan sub
sektor telekomunikasi (PT Inovisi Infracom Tbk).
Terdapat 15 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang Rupiah dalam
laporan keuangannya secara berturut-turut selama periode 2012-2014, pada sub
sektor konstruksi non bangunan ada 2 perusahaan menggunakan mata uang US$
yaitu PT Bukaka Teknik Utama Tbk dan PT Indika Energy Tbk , pada sub sektor
transportasi ada 11 perusahaan menggunakan mata uang US$, dan pada sub sektor
energi ada 2 perusahaan menggunakan mata uang US$ yaitu PT Perusahaan Gas
Negara Tbk dan PT Rukun Raharja Tbk. Jumlah perusahaan yang memenuhi
kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 24 perusahaan yang dapat
dilihat pada lampiran 2. Observasi dilakukan selama 3 tahun, yaitu dari tahun
2012 sampai 2014 sehingga memiliki total 72 observasi di dalam penelitian ini.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
81
4.2 Analisis dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran dari variabel ini, yaitu audit delay
(AUD), profitabilitas yang diproksikan dengan rasio return on asset (PROF),
leverage yang diproksikan dengan rasio debt to total equity (LEV), reputasi
KAP (KAP), dan opini audit (OPINI).
Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif:
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil statistik deskriptif yang terdapat pada Tabel 4.2, jumlah
observasi penelitian untuk profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (PROF)
adalah 72, dengan nilai terkecil (minimum) -0,3 (PT Arpeni Pratama Ocean Line
Tbk, tahun 2013) dan nilai terbesar (maksimum) adalah 0,4 (PT Steady Safe Tbk,
tahun 2014). Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum, yaitu
0,7. Nilai rata-rata PROF adalah 0,008 dengan standar deviasi sebesar 0,1374,
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PROF 72 .7 -.3 .4 .008 .1374
LEV 72 36.9 -16.8 20.1 1.236 4.0126
AUD 72 198.0 28.0 226.0 86.819 36.1761
Valid N (listwise) 72
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
82
artinya rata-rata kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labanya meningkat
sebesar 0,008 dari aset yang digunakannya.
Jumlah observasi penelitian untuk leverage yang diproksikan dengan DER
adalah 72, dengan nilai terkecil (minimum) -16,8 (PT Truba Alam Manunggal
Engineering Tbk, tahun 2013) dan nilai terbesar (maksimum) adalah 20,1 (PT
Zebra Nusantara Tbk, tahun 2013). Nilai range merupakan selisih nilai
maksimum dan minimum, yaitu 36,9. Nilai rata-rata LEV adalah 1,236 dengan
standar deviasi sebesar 4.0126, artinya rata-rata kemampuan perusahaan dalam
mendanai operasionalnya dengan utang meningkat sebesar 1,236 dari ekuitas yang
dimiliki perusahaan tersebut.
Jumlah observasi penelitian untuk audit delay (AUD) adalah 72, dengan
nilai terkecil (minimum) 28 hari (PT Jasa Marga Tbk, tahun 2014) dan nilai
terbesar (maksimum) adalah 226 hari (PT Truba Alam Manunggal Engineering
Tbk, tahun 2013). Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum,
yaitu sebesar 198 hari. Nilai rata-rata AUD adalah 86,819 hari dengan standar
deviasi sebesar 36,1761.
Karena data reputasi KAP dan opini audit merupakan variabel dummy,
maka deskriptif menggunakan pie chart. Berikut gambar pie chart untuk variabel
reputasi KAP dan opini audit yaitu:
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
83
Gambar 4.1
Diagram Reputasi Kantor Akuntan Publik
Sumber : data diolah
Berdasarkan Gambar 4.1, jumlah observasi penelitian untuk reputasi KAP
(dummy variable) adalah 72 perusahaan dengan dummy variable 1 untuk
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big four dan 0 untuk perusahaan yang diaudit
oleh KAP non-Big four. Pie chart menunjukkan bahwa sebanyak 22 observasi
atau sebesar 30,56% diaudit oleh KAP Big four dan 50 observasi atau 69,44%
diaudit oleh KAP non-Big four.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
84
Gambar 4.2
Diagram Opini Audit
Sumber : data diolah
Berdasarkan Gambar 4.2, jumlah observasi penelitian untuk opini audit
(dummy variable) adalah 72 dengan dummy variable 1 untuk perusahaan yang
mendapatkan unqualified opinion dan 0 untuk perusahaan yang mendapatkan
opini selain unqualified opinion. Pie chart menunjukkan bahwa 56 observasi atau
77,78% mendapatkan unqualified opinion dan 16 observasi atau 22,22%
mendapatkan opini selain unqualified opinion.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
85
2. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov - Smirnov Test
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov yang ditampilkan pada Tabel 4.3
menunjukkan nilai Komlogorov-Smirnov sebesar 1,555 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,016. Melalui hasil pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa semua
variabel tidak terdistribusi secara normal karena nilai signifikansi dari hasil
pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Karena variabel tidak terdistribusi secara
normal, maka perlu dilakukan transformasi data. Sebelum melakukan transformasi
data, maka perlu dilakukan pengujian Kolmogorov-Smirnov per variabel untuk
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 31.43407944
Most Extreme Differences
Absolute .183
Positive .183
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z 1.555
Asymp. Sig. (2-tailed) .016
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
86
mengetahui variabel apa saja yang tidak terdistribusi dengan normal. Berikut
adalah hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov per variabel:
Tabel 4.4
Uji Kolmogorov-Smirnov Per Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PROF LEV KAP OPINI AUD
N 72 72 72 72 72
Normal Parametersa,b
Mean .008 1.236 .306 .778 86.819
Std.
Deviation
.1374 4.0126 .4639 .4187 36.1761
Most Extreme
Differences
Absolute .189 .243 .439 .480 .251
Positive .105 .170 .439 .298 .251
Negative -.189 -.243 -.255 -.480 -.108
Kolmogorov-Smirnov Z 1.603 2.065 3.728 4.073 2.129
Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov per variabel diketahui bahwa
variabel PROF memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,603 dengan nilai
signifikansi 0,012, variabel LEV memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
2,065 dengan nilai signifikansi 0,000, KAP memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 3,728 dengan nilai signifikansi 0,000, OPINI memiliki nilai Kolmogorov-
Smirnov sebesar 4,073 dengan nilai signifikansi 0,000, dan AUD memiliki nilai
Kolmogorov-Smirnov sebesar 2,129 dengan nilai signifikansi 0,000. Dapat
diketahui bahwa variabel PROF, LEV, KAP, OPINI dan AUD tidak terdistribusi
secara normal karena memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05, sehingga
diperlukan transformasi data untuk variabel-variabel tersebut. Dalam melakukan
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
87
transformasi, perlu diketahui bentuk histogram dari masing-masing variabel untuk
menentukan bentuk transformasi yang akan dilakukan. Berikut adalah grafik
histogram dari masing-masing variabel:
Gambar 4.3
Grafik Histogram Profitabilitas
Dari grafik histogram yang diperoleh, terlihat bahwa variabel PROF
memiliki bentuk grafik histogram yang normal, maka data tidak perlu
ditransformasi.
Gambar 4.4
Grafik Histogram Leverage
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
88
Dari grafik histogram yang diperoleh, terlihat bahwa variabel LEV memiliki
bentuk grafik histogram yang normal, maka data tidak perlu ditransformasi.
Gambar 4.5
Grafik Histogram Reputasi KAP
Dari grafik histogram yang diperoleh, terlihat bahwa variabel KAP memiliki
bentuk grafik histogram substansial positive skewness. Bentuk transformasi dari
substansial positive skewness adalah LG10(x) atau logaritma 10 atau LN. Namun,
karena data KAP diukur dengan variabel dummy, maka tidak perlu ditransformasi.
Gambar 4.6
Grafik Histogram Opini Audit
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
89
Dari grafik histogram yang diperoleh, terlihat bahwa variabel OPINI
memiliki bentuk grafik histogram substansial negative skewness. Bentuk
transformasi dari substansial negative skewness adalah LG10(k-x). Namun,
karena data opini audit diukur dengan variabel dummy, maka tidak perlu
ditransformasi.
Gambar 4.7
Grafik Histogram Audit Delay
Dari grafik histogram yang diperoleh, terlihat bahwa variabel Audit Delay
memiliki bentuk grafik histogram moderate positive skewness. Maka data audit
delay ditranformasi dengan bentuk SQRT(x) agar data menjadi normal dengan
nama variabel SQRTAUD.
Setelah data ditransformasi, maka dilakukan kembali pengujian
Kolmogorov-Smirnov untuk seluruh variabel yang telah ditransformasi. Berikut
adalah hasil pengujian kembali normalitas setelah data di transformasi yaitu:
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
90
Tabel 4.5
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi Data
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov yang ditampilkan pada Tabel 4.5
menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,217 dengan nilai
signifikansi 0,103. Melalui hasil pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa semua
variabel terdistribusi secara normal karena nilai signifikansi dari hasil pengujian
tersebut lebih besar dari 0,05.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Berikut ini merupakan hasil uji multikolonieritas:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.59154081
Most Extreme Differences
Absolute .143
Positive .143
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z 1.217
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
91
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas yang ditunjukkan pada Tabel 4.6,
terlihat bahwa seluruh variabel memiliki nilai Tolerance yang lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Berdasarkan pengamatan ini, dapat
dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dari
penelitian ini, yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, leverage yang
diproksikan dengan DER, reputasi KAP dan opini audit.
2. Uji Heteroskedastisitas
Berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas:
Gambar 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
PROF .913 1.095
LEV .984 1.016
KAP .928 1.078
OPINI .949 1.054
a. Dependent Variable: SQRTAUD
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
92
Melalui hasil uji heteroskedastisitas yang ditunjukkan pada grafik
Scatterplot pada Gambar 4.8, dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik Scatterplot
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit).
Sehingga, dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
3. Uji Autokorelasi
Berikut ini merupakan hasil uji autokorelasi:
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,847. Jumlah
observasi sebesar 72 dengan jumlah variabel (k) = 4 dan berdasarkan tabel Durbin
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
93
Watson dengan nilai signifikansi 5% pada lampiran 10, nilai dl = 1,5029, nilai du
= 1,7366, jadi nilai 4 - du = 2,2634. Oleh karena itu, nilai Durbin-Watson sebesar
1,847 berada di 1,7366 < 1,847 < 2,2634. Hal ini berarti tidak ada autokorelasi,
positif maupun negatif.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi:
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .488a .238 .192 1.63836
a. Predictors: (Constant), OPINI, LEV, KAP, PROF
b. Dependent Variable: SQRTAUD
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat di lihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) adalah
0,488 nilai ini berada di antara 0 sampai 0,49. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas, leverage, reputasi KAP dan opini audit memiliki hubungan
positif yang lemah dengan audit delay. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) adalah sebesar 0,192. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas,
leverage, reputasi KAP dan opini audit dapat menjelaskan audit delay sebesar
19,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 80,8% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak ada dalam penelitian ini.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
94
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Berikut ini adalah hasil uji statistik F:
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 56.077 4 14.019 5.223 .001b
Residual 179.843 67 2.684
Total 235.920 71
a. Dependent Variable: SQRTAUD
b. Predictors: (Constant), OPINI, LEV, KAP, PROF
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 5,223 dengan
tingkat signifikansi di bawah 0,05, yaitu 0,001. Dari hal ini dapat diketahui bahwa
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi audit delay. Selain itu, dapat
disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, leverage, reputasi KAP dan opini audit
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Hasil Penelitian ini mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Angruningrum dan Wirakusuma (2013), yang menyatakan bahwa profitabilitas,
leverage, dan reputasi KAP berpengaruh secara simultan terhadap audit delay dan
hasil penelitian Kartika (2011) mengatakan profitabilitas, solvabilitas, opini
auditor dan reputasi auditor berpengaruh secara simultan terhadap audit delay.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
95
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berikut ini adalah hasil uji statistik t:
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10.065 .429 23.473 .000
PROF -4.228 1.481 -.319 -2.855 .006
LEV -.090 .049 -.199 -1.850 .069
KAP -.159 .435 -.041 -.366 .715
OPINI -.941 .477 -.216 -1.974 .053
a. Dependent Variable: SQRTAUD
Hasil uji statistik t untuk variabel Profitablilitas yang diproksikan dengan ROA
(PROF) sebesar -2,855 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 yang lebih kecil
daripada 0,05 sehingga Ha1 diterima. Hal ini berarti profitabilitas yang
diproksikan dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Lianto dan Kusuma (2010)
yang menyimpukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag
dan penelitian Efendi dan Utami (2012) yang menyatakan profitabilitas
berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Kartika (2011), Angruningrum dan Wirakusuma (2013) yang
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
96
Hasil uji statistik t untuk variabel Leverage yang diproksikan dengan DER
(LEV) sebesar –1,850 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,069 yang lebih besar
daripada 0,05 sehingga Ha2 ditolak. Hal ini berarti leverage yang diproksikan
dengan DER tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Hal ini disebabkan karena perusahaan yang diteliti dalam laporan ini
walaupun memiliki utang dalam jumlah yang tinggi, namun tidak telat membayar
kewajiban pokok dan bunga atau beban perusahaannya sehingga risiko akan
kegagalan dalam membayar utang akan rendah dan hal tersebut membuat auditor
tidak memperluas area auditnya. Berdasarkan data perusahaan yang diteliti,
seperti pada perusahaan PT Zebra Nusantara Tbk, pada laporan arus kas tahun
2012 untuk pembayaran beban keuangan sebesar 272.415.898 dan mengalami
peningkatan pada tahun 2013 sebesar 335.449.427. Untuk pembayaran kas kepada
pemasok karyawan dan pengemudi tahun 2012 sebesar 20.208.361.154 dan
mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 16.383.269.640. Penurunan utang
bank dan pinjaman jangka panjang tahun 2012 sebesar (633.048.530) dan tahun
2013 sebesar (1.517.730.574). Hal ini menunjukkan bahwa PT Zebra Nusantara
Tbk, masih dapat membayar utang dan beban pokok secara tepat waktu atau tidak
telat jatuh tempo dalam membayarnya sehingga auditor tidak memperluas proses
auditnya. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Sari, dkk (2014),
Angruningrum dan Wirakusuma (2013) yang menyatakan bahwa leverage
memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Hasil uji statistik t untuk variabel reputasi KAP (KAP) sebesar –0,366
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,715 yang lebih besar daripada 0,05 sehingga
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
97
Ha3 ditolak. Hal ini berarti reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh
terhadap audit delay.
Hal ini disebabkan karena adanya persamaan dan perbedaan pada skala
perusahaan, kualitas dan jumlah auditor dalam mengaudit oleh KAP Big four dan
non big four. Jumlah auditor yang besar dan kualitas auditor dalam mengaudit
skala perusahaan yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
mengaudit dikarenakan adanya risiko bisnis yang tinggi pada perusahaan tersebut
dan hal tersebut mengakibatkan auditor memperluas area auditnya. Berdasarkan
data perusahaan yang diteliti, seperti pada PT Centris Multipersada Pratama Tbk
tahun 2012 dengan total aset sebesar Rp68,628,672,040 dan total liabilitas sebesar
Rp37,667,893,632 yang diaudit oleh KAP non-big four memiliki rentang waktu
audit delay selama 78 hari. Pada PT Cardig Aero Services Tbk tahun 2012 dengan
total aset sebesar Rp795,015,458,000 dan total liabilitas sebesar
Rp443,658,309,000 yang diaudit oleh KAP big four memiliki rentang waktu audit
delay sebesar 87 hari, pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk tahun
2013 dengan total aset sebesar Rp2.710.182.103.000 dan total liabilitas
Rp2,881,846,636,000 yang diaudit oleh KAP non-big four memiliki rentang
waktu audit delay selama 226 hari, pada PT Indosat Tbk tahun 2013 dengan total
aset Rp54.520.891.000.000 dan total liabilitas sebesar Rp38,003,293,000,000
yang diaudit oleh KAP big four memiliki rentang waktu audit delay selama 114
hari.
Hal ini sejalan dengan penelitian Angruningrum dan Wirakusuma (2013)
yang menyatakan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
98
terhadap audit delay. Sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Iskandar dan Trisnawati (2012) yang menyimpulkan bahwa besarnya KAP
berpengaruh terhadap audit report lag.
Hasil uji statistik t untuk opini audit (OPINI) sebesar -1.974 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,053 yang lebih besar daripada 0,05 sehingga Ha4 ditolak.
Hal ini berarti opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
disebabkan karena dalam penelitian ini perusahaan yang mendapatkan opini
unqualified opinion sebesar 77,78% sedangkan perusahaan yang mendapatkan
opini selain unqualified opinion hanya 22,22% sehingga perbandingan atas hal
tersebut terlihat jelas bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Berdasarkan data perusahaan yang diteliti, seperti pada perusahaan yang
mendapatkan opini unqualified opinion di tahun 2012 sebanyak 15 perusahaan
dan perusahaan yang mendapatkan selain opini unqualified opinion hanya 9
perusahaan, pada perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion di tahun
2013 sebanyak 21 perusahaan dan perusahaan yang mendapatkan selain opini
unqualified opinion hanya 3 perusahaan, pada perusahaan yang mendapatkan
unqualified opinion di tahun 2014 sebanyak 20 perusahaan dan perusahaan yang
mendapatkan selain opini unqualified opinion hanya 4 perusahaan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Kartika (2011), Efendi dan Utami (2012) yang menyatakan
bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan hasil
penelitian Shukeri dan Nelson (2011) dalam Lucyandra dan Nura’ni (2013),
Sumartini dan Widhiyani (2014) menyatakan bahwa opini audit berpengaruh
terhadap audit delay.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
99
Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh hasil persamaan regresi dalam penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
Dari Tabel 4.10 diperoleh koefisien regresi sebesar -0,319 untuk variabel
profitabilitas yang diproksikan dengan ROA (PROF) yang berarti bahwa setiap
kenaikan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA sebesar 1% maka audit
delay akan menurun sebesar 0,319 atau 31,9%.
Koefisien regresi variabel leverage yang diprosikan dengan DER (LEV)
sebesar -0.199 yang berarti bahwa setiap kenaikan leverage yang diproksikan
dengan DER sebesar 1% maka audit delay akan menurun sebesar 0,199 atau
19,9%. Perusahaan yang diteliti dalam laporan ini walaupun memiliki utang
dalam jumlah yang tinggi, namun tidak telat membayar kewajiban pokok dan
bunga atau beban perusahaannya sehingga risiko akan kegagalan dalam
membayar utang akan rendah dan hal tersebut membuat auditor tidak memperluas
area auditnya sehingga pengaruhnya negatif.
Koefisien regresi sebesar -0,041 untuk variabel reputasi KAP (KAP) yang
berarti bahwa setiap perusahaan yang diaudit oleh KAP big four maka audit delay
akan menurun sebesar 0,041 atau 4,1%.
Koefisien regresi sebesar -0,216 untuk variabel opini audit (OPINI) yang
berarti bahwa setiap perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion maka
audit delay akan menurun sebesar 0,216 atau 21,6%.
AUD = -0,319 PROF – 0,199 LEV – 0,041 KAP – 0,216 OPINI
Pengaruh Profitabilitas, Leverage..., Alwin Malik Ibrahim, FB, 2016
Top Related