8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
1/20
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan dan biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersama-bersama pada suatu tempat. Dalam
mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang reat diantara
sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis. Analisa
vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur)
vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik
yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan
lain-lain. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua
komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Struktur dan komposisi
vegetasi pada suatu ilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang
saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada ilayah
tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai !aktor
lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena pengaruh
anthropogenik (Setiadi, "#$%& Sundarapandian dan Samy, ').
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisis vegetasi ini.
Diantaranya dengan menggunakan metode kuadran atau sering disebut dengan
kuarter. etode ini sering sekali disebut juga dengan plot less methode karena
tidak membutuhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik.
etode ini cocok digunkan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk
melakukan analisa dengan melakukan perhitungan satu persatu akan
membutuhkan aktu yang sangat lama. Selain menggunakan metode kuadran,analisis vegetasi dapat dilakukan dengan metode titik dan metode garis.
Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki
kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal
ini, penguasaan sarana tumbuh pada umumnya menentukan gulma tersebut
penting atau tidak. *amun dalam hal ini jenis tanaman memiliki peranan penting,
karena tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya gulma
tertentu, meski dalam jumlah yang banyak.
1.2 TUJUAN
1
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
2/20
Adapun tujuan dari praktikum analisis vegetasi ini, antara lain+
". ntuk mengetahui jenis spesies apa saja yang menyususn dan mendominasi
vegetasi
2. ntuk menentukan menentukan metode pengendalian yang akan digunakan
dalam pengendalian gulma
2
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
3/20
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN ANALISIS VEGETASI
Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan
langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati mor!ologi serta
identi!ikasi vegetasi yang ada (oenandir, '#).
2.2 MACAM METODE ANALISIS VEGETASI
acam-macam metode analisis vegetasi sebagai berikut+
1. Metode Kuadrat
etode kuadran adalah salah satu metode yang tidak menggunakan petak
contoh (plotless) metode ini sangat baik untuk menduga komunitas yang
berbentuk pohon dan tihang, contohnya vegetasi hutan. Apabila diameter tersebut
lebih besar atau sama dengan ' cm maka disebut pohon, dan jika diameter
tersebut antara "-' cm maka disebut pole (tihang), dan jika tinggi pohon ', m
sampai diameter " cm disebut saling atau belta ( pancang ) dan mulai anakan
sampai pohaon setinggi ', meter disebut seedling ( anakansemai ).
etode kuadran mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui
komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. etode ini sering sekali
disebut juga dengan plot less method karena tidak membutuhkan plot dengan
ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. etode ini cocok digunakan
pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa dengan
melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkan aktu yang sangat lama,
biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi
kompleks lainnya. /eberapa si!at yang terdapat pada individu tumbuhan dalam
membentuk populasinya, dimana si!at 0 si!atnya bila di analisa akan menolong
dalam menentukan struktur komunitas.2. Metode Gar!
etode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa
garis. 1enggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada
kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis
yang digunakan akan semakin pendek. ntuk hutan, biasanya panjang garis yang
digunakan sekitar m-" m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis
yang digunakan cukup m-" m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi
yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup " m (Sya!ei, "##).
3
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
4/20
1ada metode garis ini, system analisis melalui variable-variabel kerapatan,
kerimbunan, dan !rekuensi yang selanjutnya menentukan 2*1 (indeks nilai
penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. 3erapatan
dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terleati oleh garis. 3erimbunan
ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan
dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terleat
oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat (Sya!ei, "##). 4rekuensi
diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis
yang disebar (5ohman, '").
". Metode Tt# etode intersepsi titik merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan
menggunakan cuplikan berupa titik. 1ada metode ini tumbuhan yang dapat
dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang
disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut. Dalam
menggunakan metode ini variable-variabel yang digunakan adalah kerapatan,
dominansi, dan !rekuensi (5ohman, '").
3elimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan
sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan
demikian merupakan pengukuran yang relati!e. Dari nilai relative ini, akan
diperoleh sebuah nilai yang merupak 2*1. *ilai ini digunakan sebagai dasar
pemberian nama suatu vegetasi yang diamati.Secara bersama-sama, kelimpahan
dan !rekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas
(ichael, "##%).
$. Metode Kuarter
Analisa vegetasi dengan metode kuarter merupakan analisa vegetasi yang
mana dalam pelaksanaannya tidak menggunakan plot atau area sebagai alat bantu.
Akan tetapi cuplikan yang digunakan hanya berupa titik sehingga sering juga
metode tanpa plot. 6al ini karena pada metode ini tidak menggambarkan luas area
tertentu, sama halnya dengan metode kuadrat yaitu dalam memperoleh nilai
penting harus terlebih dahulu dihitung kerapatan, dominasi, dan !rekuensinnya.
etode ini sering dipakai untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks
lainnya (3usmana, "##7).
4
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
5/20
3omunitas adalah sejumlah mahluk hidup dari berbagai macam jenis yang
hidup bersama pada suatu daerah. 3omposisi suatu komonitas ditentukan dengan
tumbuhan dan hean yang kebetulan mampu hidup di tempat tersebut. Anggota
komonitas ini tergantung pada penyesuaian diri setiap individu terhadap !aktor-
!aktor !isik dan biologis yang ada ditempat tersebut. Ada dua konsep yang
ditentukan dalam mengamati peta komonitas yaitu gradasi komonitas( populasi)
dan gradiasi lingkungan yaitu menyangkut jumlah !actor lingkungantambak
secara bersama-sama. (Soedjiran,"#$#). 1ada metode ini tumbuhan yang dianalisa
bisa berupa empat tumbuhan yang paling dekat dengan titik pengamatan yang
masing-masing tumbuhan berada pada empat sektor daerah dengan titik tadi
sebagai pusat.
2." SUMMED DOMINANCE RATIO %SDR&
Summed Dominance 5atio (SD5) merupakan perbandingan nilai penting
yang menunjukkan nilai jumlah penting bagi jumlah besaran dan SD5 biasa
dipakai karena jumlah tidak pernah lebih dari "8. 1erhitungan SD5 dapat
didapatkan dari+
". 3erapatan
3erapatan menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada setiap
petak contoh. 3endala+
• emakan aktu untuk menghitung, kesulitan menentukan satuan
tum-buhan yang menjalar atau berumpun.
• 3erapatan berhubungan erat dengan musim dan vitalitas tumbuhan.
• 1engaruh e!ek tepi, tumbuhan terletak didalam atau diluar petak con-
toh, khususnya gulma berumpun dan berstolen
'. 4rekuensi
4rekuensi adalah berapa jumlah petak contoh (dalam persen) yang memuat
jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat. 4rekuensi ini
dipengaruhi beberapa !aktor yaitu+
• 9uas petak contoh
• Distribusi tumbuhan
•
kuran jenis tumbuhan
5
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
6/20
:. Dominansi
Dominansi digunakan untuk menyatakan luas area yang ditumbuhi oleh
sejenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing
terhadap jenis lainnya. Dominansi dinyatakan dengan istilah+
• 3elindungan (coverage)
• 9uas basal
• /iomassa
• Volume
%. *ilai 1enting Important Value (2V)
erupakan jumlah nilai nisbi dari dua atau tiga parameter yang dibuat.
6
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
7/20
". BAHAN DAN METODE
".1 TEMPAT DAN 'AKTU
1raktikum analisa vegetasi dilaksanakan pada tanggal '% April '"; dari
jam $.-". "m + untuk menganalisis vegetasi gulma
• Alat tulis + untuk mencatat hasil praktikum
• 3antong kresek + untuk adah gulma
• 3amera + untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan
Ba*a+ )
• /ambu + sebagai bahan pembuatan !rame pengamatan
• ?ali ra!ia + sebagai bahan pembuatan !rame pengamatan
"." LANGKAH KERJA
7
Siapkan alat dan bahan praktikum analisis
vegetasi
@atat vegetasi yang terdapat pada lahan jagung
Amati dan hitung gulma yang tumbuh pada
lahan jagung yang telah dilemparkan !rame
elemparkan !rame pada lahan jagung
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
8/20
8
Dokumentasi
Ambil sampel gulma untuk diidenti!ikasi
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
9/20
$. HASIL DAN PEMBAHASAN
$.1 HASIL ANALISA VEGETASI PADA LAHAN
,ra-e 1
?abel ". 2nventarisasi ulma dan ?otal Spesies
*ama ulma Dokumentasi ?otal Spesies D" D'
A %; " '7
/ : ; '
@ " # ""
D # " ''
B " 7 "%
4 % $ ':
?abel '. 9uas /asal Area
*ama ulma 9/A (9uas /asal Area)
A :'"$#,#"
9
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
10/20
/ %%",;:
@ "#':,%
D '":7",;:B "$$%,7#
4 ;;%%,'%
?abel :. 3erapatan, 4rekuensi, dan Dominasi ulma
*ama
ulm
a
3erapatan 4rekuensi Dominasi
utlak *isbi utlak *isbi utlak *isbi
A %; 7",$$ " ";,;7 ,: %7,%/ : %,;# " ";,;7 ,;# ;,%
@ " ",; " ";,;7 ,: ',$"
D # "%,; " ";,;7 :,:% :",':
B " ",; " ";,;7 ,'# ',7
4 % ;,' " ";,;7 ",% #,7"
Tota( $ 1// 1// 1/0 1//
?abel %. Important Value (2V) dan Summed Dominance Ratio (SD5)
*ama ulma 2V SD5
A ":,$ %,"#
/ '7,$" #,'7
@ '",% 7,"
D ;",#; ',;
B ',#$ ;,##
4 :',;: ",$$
Tota( "// 1//
,ra-e 2
?abel . 2nventarisasi ulma dan ?otal Spesies
*ama ulma Dokumentasi ?otal Spesies D" D'
10
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
11/20
A ; " ';
/ %; % '"
@ ' % ':
D : ; #
11
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
12/20
B 7 $ '
?abel ;. 9uas /asal Area
*ama ulma 9/A (9uas /asal Area)
A '#$%#,;'
/ ":$%,7%
@ ";;",;
D 7',';
B '%
?abel 7. 3erapatan, 4rekuensi, dan Dominasi ulma
*ama ulma3erapatan 4rekuensi Dominasi
utlak *isbi utlak *isbi utlak *isbi
A ; #,:$ " ' %,;; 77,
/ %; 7",$$ " ' ,'' :,;
@ ' :,": " ' ,'; %,:'
D : %,;# " ' ,# ",%#
B 7 ",#% " ' ,7# ":,
Tota( $ 1// 1// 0/1 1//
?abel $. Important Value (2V) dan Summed Dominance Ratio (SD5)
*ama ulma 2V SD5
A ";,#' :,;%
/ #,%7 :",$'
@ '7,%% #,"
D ';,"7 $,7'
B %:,## "%,;;
Tota( "// 1//
12
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
13/20
$.2 PEMBAHASAN ANALISA
Dari tabel hasil pengamatan diatas dapat dilihat baha pada !rame " atau
pengamatan ", gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling tinggi
adalah gulma A dengan nilai kerapatan mutlak %; dan kerapatan nisbi 7",$$8
sedangkan gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling rendah adalah
gulma @ dan B dengan nilai kerapatan mutlak " dan kerapatan nisbi ",;8. ntuk
!rekuensi mutlak dan !rekuensi nisbi, nilainya hampir sama karena hanya terdapat
satu jenis gulma dalam satu !rame, selain itu jumlah !rame pengamatan hanya satu
(tunggal). ulma A memiliki nilai penting dan SD5 tertinggi yaitu pada nilai penting ":,$ dan SD5 yaitu %,"#8.
1ada !rame ' atau pengamatan ', gulma yang memiliki kerapatan mutlak
dan nisbi paling tinggi adalah gulma / dengan nilai kerapatan mutlak %; dan
kerapatan nisbi 7",$$8 sedangkan gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan
nisbi paling rendah adalah gulma @ dengan nilai kerapatan mutlak ' dan
kerapatan nisbi :,":8. ntuk !rekuensi mutlak dan !rekuensi nisbi, nilainya
hampir sama karena hanya terdapat satu jenis gulma dalam satu !rame, selain itu
jumlah !rame pengamatan hanya satu (tunggal). ulma A memiliki nilai penting
dan SD5 tertinggi yaitu pada nilai penting ";,#' dan SD5 yaitu :,;%8.
eskipun gulma / cenderung terlihat mendominasi dalam areal pengamatan,
tetapi gulma / justru memiliki nilai SD5 yang lebih rendah dari gulma A, hal ini
disebabkan karena gulma / memiliki luas basal area (9/A) yang lebih sempit
ketimbang gulma A.
13
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
14/20
. KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahasannya gulma
memiliki pertumbuhan hidup cepat serta penyebaran yang cukup luas dengan
sendirinya. 3ompetisi dan kemampuan beradaptasi gulma pun sangat baik dalam
lingkungan maupun cuaca tertentu. Selain itu kemampuan gulma untuk
berkembangbiak yang cukup baik sehingga terdapat gulma-gulma yang dapat di
lihat kapan saja dan di mana saja. Analisis vegetasi merupakan cara yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu
area melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot danmengamati mor!ologi serta identi!ikasi vegetasi yang ada. Ada empat metode
yang laCim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi visual, metode kuadrat,
metode garis dan metode titik.
Dari tabel hasil perhitungan dan analisa juga dapat ditarik kesimpulan
baha gulma yang mendominasi pada !rame pengamatan " ialah gulma A dengan
nilai SD5 sebesar %,"#8. Sedangkan pada !rame pengamatan ' ialah gulma A
dengan nilai SD5 sebesar :,;%8. Dominasi pada kedua !rame pengamatan
memiliki persamaan yakni sama-sama di dominasi oleh gulma dengan golongan
rerumputan (ramineae).
14
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
15/20
DA,TAR PUSTAKA
Arrijani, dkk.';. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung
Gede. 1angrango
reig-Smith, 1. "#$:. Quantitative Plant colog!" Studies in colog!. Volume #.
>!ord+ /lackell Scienti!ic 1ublications
3usmana, @. "##7. #etode Surve! Vegetasi. 2nstitut 1ertanian/ogor. /ogor.
ichael, 1. "##. #etode $ologi untu$ Pen!elidi$an %adang dan %a&oratorium.
2 1ress+ =akarta.
oenandir, =.'#. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. 1? 5aja ra!indo
1ersada, =akarta
5ohman, 4atchur dan 2
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
16/20
LAMPIRAN
1. 1erhitungan (4rame ")
Kera3ata+ Mut(a# ¿ jumlahspesies tersebut
jumlah plot
a. ulma A ¿
46
1 E %;
4. ulma / ¿
3
1 E :
5. ulma @ ¿
1
1 E "
d. ulma D ¿
9
1 E #
e. ulma B ¿
1
1 E "
6. ulma 4 ¿
4
1 E %
Kera3ata+ N!4
K. N!4 7 8K. Mut(a# 9e+! :u(-a;< K.Mut(a# !e-ua 9e+! :u(-a= > 1//?
a. ulma A E F%;;%G > "8 E 7",$$ 8 b. ulma / E F:;%G > "8 E %,;# 8
c. ulma @ E F";%G > "8 E ",; 8
d. ulma D E F#;%G > "8 E "%,; 8
e. ulma B E F";%G > "8 E ",; 8
!. ulma 4 E F%;%G > "8 E ;,' 8
,re#ue+! Mut(a#
,. Mut(a# 7 < Peta# 5o+to* @a+: 4er! :u(-a terte+tu;< !e-ua 3eta#
5o+to*
a. ulma A E "" E "
b. ulma / E "" E "c. ulma @ E "" E "
d. ulma D E "" E "
e. ulma B E "" E "
!. ulma 4 E "" E "
,re#ue+! N!4
16
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
17/20
,. N!4 7 8,. Mut(a# :u(-a terte+tu;< +(a ,. Mut(a# !e-ua 9e+!= > 1//?
a. ulma A E F";G > "8 E ";,;7 8
b. ulma / E F";G > "8 E ";,;7 8
c. ulma @ E F";G > "8 E ";,;7 8
d. ulma D E F";G > "8 E ";,;7 8
e. ulma B E F";G > "8 E ";,;7 8
!. ulma 4 E F";G > "8 E ";,;7 8
Lua! Ba!a( Area
LBA 7 8d1>d2;$=2 >
a. ulma A E F">'7%G' > :,"% E :'"$#,#"
b. ulma / E F;>'%G'
> :,"% E %%",;:c. ulma @ E F#>""%G' > :,"% E "#':,%
d. ulma D E F">''%G' > :,"% E '":7",;:
e. ulma B E F7>"%%G' > :,"% E "$$%,7#
!. ulma 4 E F$>':%G' > :,"% E ;;%%,'%
Do-+a! Mut(a#
D. Mut(a# 7 8LBA;(ua! a#tua( 6ra-e 3e+:a-ata+=
a. ulma A E F:'"$#,#";%G E ,:
b. ulma / E F%%",;:;%G E ,;#
c. ulma @ E F"#':,%;%G E ,:
d. ulma D E F'":7",;:;%G E :,:%
e. ulma B E F"$$%,7#;%G E ,'#!. ulma 4 E F;;%%,'%;%G E ",%
Do-+a! N!4
D. N!4 7 8DM !3e!e!;Ju-(a* Tota( DM= > 1//?
a. ulma A E F,:",;#G > "8 E %7,%8
b. ulma / E F,;#",;#G > "8 E ;,%8
c. ulma @ E F,:",;#G > "8 E ',$"8
d. ulma D E F:,:%",;#G > "8 E :",':8
e. ulma B E F,'#",;#G > "8 E ',78
!. ulma 4 E F",%",;#G > "8 E #,7"8
N(a Pe+t+: %IV&
N(a 3e+t+: 7 Kera3ata+ N!4 ,re#ue+! N!4 Do-+a! N!4
a. ulma A E 7",$$ H ";,;7 H %7,% E ":,$
b. ulma / E %,;# H ";,;7 H ;,% E '7,$"
c. ulma @ E ",; H ";,;7 H ',$" E '",%
d. ulma D E "%,; H ";,;7 H :",': E ;",#;
e. ulma B E ",; H ";,;7 H ',7 E ',#$
!. ulma 4 E ;,' H ";,;7 H #,7" E :',;:
Su--ed Do-+a+5e Rato %SDR&
17
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
18/20
SDR 7 IV;"
a. ulma A E ":,$: E %,"#
b. ulma / E '7,$": E #,'7c. ulma @ E '",%: E 7,"
d. ulma D E ;",#;: E ',;
e. ulma B E ',#$: E ;,##
!. ulma 4 E :',;:: E ",$$
2. 1erhitungan (4rame ')
Kera3ata+ Mut(a# ¿
jumlahspesies tersebut
jumlah plot
a. ulma A ¿
6
1 E ;
b. ulma / ¿
46
1 E %;
c. ulma @ ¿
2
1 E '
d. ulma D ¿
3
1 E :
e. ulma B ¿
7
1 E 7
Kera3ata+ N!4
K. N!4 7 8K. Mut(a# 9e+! :u(-a;< K.Mut(a# !e-ua 9e+! :u(-a= > 1//?
a. ulma A E F;;%G > "8E #,:$8
b. ulma / E F%;;%G > "8 E 7",$$8
c. ulma @ E F';%G > "8 E :,":8
d. ulma D E F:;%G > "8 E %,;#8e. ulma B E F7;%G > "8 E ",#%8
,re#ue+! Mut(a#
,. Mut(a# 7 < Peta# 5o+to* @a+: 4er! :u(-a terte+tu;< !e-ua 3eta#
5o+to*
a. ulma A E "" E "
b. ulma / E "" E "
c. ulma @ E "" E "
d. ulma D E "" E "
e. ulma B E "" E "
18
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
19/20
,re#ue+! N!4
,. N!4 7 8,. Mut(a# :u(-a terte+tu;< +(a ,. Mut(a# !e-ua 9e+!= > 1//?
a. ulma A E F"G > "8 E '8
b. ulma / E F"G > "8 E '8
c. ulma @ E F"G > "8 E '8
d. ulma D E F"G > "8 E '8
e. ulma B E F"G > "8 E '8
Lua! Ba!a( Area
LBA 7 8d1>d2;$=2 >
a. ulma A E F">';%G' > :,"% E '#$%#,;'
b. ulma / E F%>'"%G' > :,"% E ":$%,7%
c. ulma @ E F%>':%G' > :,"% E ";;",;
d. ulma D E F;>#%G' > :,"% E 7',';
e. ulma B E F$>'%G' > :,"% E '%
Do-+a! Mut(a#
D. Mut(a# 7 8LBA;(ua! a#tua( 6ra-e 3e+:a-ata+=
a. ulma A E F'#$%#,;';%G E %,;;
b. ulma / E F":$%,7%;%G E ,''
c. ulma @ E F";;",;;%G E ,';d. ulma D E F7',';;%G E ,#
e. ulma B E F'%;%G E ,7#
Do-+a! N!4
D. N!4 7 8DM !3e!e!;Ju-(a* Tota( DM= > 1//?
a. ulma A E F%,;;;,"G > "8 E 77,8
b. ulma / E F,'';,"G > "8 E :,;8
c. ulma @ E F,';;,"G > "8 E %,:'8
d. ulma D E F,#;,"G > "8 E ",%#8e. ulma B E F,7#;,"G > "8 E ":,8
N(a Pe+t+: %IV&
N(a 3e+t+: 7 Kera3ata+ N!4 ,re#ue+! N!4 Do-+a! N!4
a. ulma A E #,:$ H ' H 77, E ";,#'
b. ulma / E 7",$$ H ' H :,; E #,%7
c. ulma @ E :,": H ' H %,:' E '7,%%
d. ulma D E %,;# H ' H ",%# E ';,"7
e. ulma B E ",#% H ' H ":, E %:,##
Su--ed Do-+a+5e Rato %SDR&
SDR 7 IV;"
a. ulma A E ";,#': E :,;%
19
8/17/2019 Laporan Teknologi Pengendalian Gulma "Analisis Vegetasi"
20/20
b. ulma / E #,%7: E :",$'
c. ulma @ E '7,%%: E #,"
d. ulma D E ';,"7: E $,7'e. ulma B E %:,##: E "%,;;
20
Top Related