BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini
umumnya hidup di dua tempat, yaitu air dan darat selama metamorfosisnya. Banyak
jenis katak di air saat masih berupa larva. Larva katak yang disebut kecebong atau
berudu ini tidak memiliki kaki namun memiliki insang dan berekor. Dalam
metamorfosis selanjutnya, dua pasang kaki katak berkembang, sedangkan insang dan
ekornya menghilang. Setelah kakinya berkembang, katak hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru.1
Sebagian besar amphibian memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yakni berkulit
licin tidak bersisik, menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara eksternal di air,
genangan air, atau tempat yang lembap seperti di bawah daun, menghasilkan telur
(bersifat ovipar) yang tidak bercangkang. Tidak semua amphibia hidup di dua tempat
kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan ceacilia ada yang hanya hidup di
air dan ada yang hidup di darat. Namun, sebagian besar amphibian hidup di dekat air
dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Amphibian terdiri dari
tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.2
1 Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011 2 Ibid,
B. Tujuan
Adapun tujuan pada prktikum ini yaitu mahasiswa dapat membedakan
bangian morfologi, anatomi dan sistem-sistem yang terdapat pada amphibi
C. Manfaat
Adapun manfaat pada raktikum ini yakni mahasiswa mampu membedakan
katak dan bufo, dan mampu membedakan antara morfologi, anatomi dan organ-organ
yang terdapat pada katak sawah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad)
adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya
menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat,
tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap
merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok. Kedua macam hewan ini
bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak
bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya
berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau
bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering,
dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai
melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.3
Dalam mempelajari ciri-ciri amphibi Bufo sp dan Rana sp dibedakan atas
kepala, badnag dan anggota gerak tidak mempunyai leher dan ekor. Pada kepala
berbentuk segitiga dengan moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih
kurang spsrti bulang sabit. Rahan bawah tidak bergerigi, rahan atas bergerigi atau
tidak. Didalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah bagian entreroir,
ujung berbelah atau tidak utuh, runcing atau tumpul, lubang hidung satu pasang
dilengkapai kelopak mata atas yang tebal. Dan pada anggota gerak tungkai depang
3 Wikipedia, Katak, http://wikipedia.org, 27 Juni 2011.
lebih pendek, dibedakan atas humerus, radio, ulna, karpus dan dilengkapai dengan 4
buah jari, tungkai belakang lebih panjamg. Diantara jari-jari pada umumnya terdapat
selaput tipis, ujung jari dapat tumpul atau dilengkapai bantalan yang lebar dan tebal.4
Ampibi memiliki dua siklus hidup yaitu di air dan di darat amphibi yang
masih muda biasanya hidup di air dan yang telah dewasa akan berpindah hidup di
darat, ampibi tetap membutuhkan air. Tanpa air maka kulit akan kekeringan. Telur-
telur ampibi harus diletakkan dealam air dan tidak boleh dalam kondisi kering.
Ampibi betina kana menempetkan sejumlah telur-telurnya di air, kemudian ampibi
jantang akan memberikan spermanya juga di air. Hanya sebagian dari telur-telur itu
terbuahi oleh sperma. Ampibi yang masih muda memiliki berbedaan bentuk denagn
yang telah dewasa, ampibi yang masih muda disebut dengan kecebong, dan
mempunyai struktur yang berbeda dengan ampibi yang dewasa. Kecebong hidup di
air dan bernafas dengan menggunakan ingsan. Katak dewasa mempunyai paru-paru
dan dapat mengambil oksigen yang ada di udara. Katak akan mengambil oksigen
melalui kulit yang selalu basah dan lurus ke mulutnya. Katak maupun kodok tidak
mempunyai ekor. Mereka juga mempunyai mulut yang lebar, lidah yang panjang, dan
mempunyai dua pasang kaki, pada kaki yang terdapat dibalakang lebih panjang dan
kuat dari pasang kaki depan yang digunakan untuk melompat pada jarak jauh.5
Katak adalah hewan yang mengalami peralihan tempat hidup, yaitu dari air
berpindah kedarat. Adanya peralihan hidup dari air kedarat, memerlukan adanya daya
4 Tim Dosen, Zoologi vertebrata, UIN, Makassar, 2011, h14.
5 Sylvia S, Biologi Edition, Penebar Swadaya, Jakarta, 1990, h 61.
adaptasi tubuh terhadap lingkunganny. Perubahan yang terjadi pada katak adalah
bentuk tubuh dan organ pernafasan, pada katak sistem pernafasan di dalam air, tetapi
pada saat dewasa katak lebih banyak di darat. Sistem pernafasan katak sesuai dengan
kebiasaan hidup semacam itu, alat penafasan katak berupa: insang, rongga mulut,
kulit dan paru-paru, berudu sepenuhnya bernafas dengan selaput rongga mulut, kulit
dan paru-paru. Permukaan kulit yang selalu basah, memungkinkan udara berdifusi.6
6 Djoko Arisworo, Ilmu Alam, Grafido. Jakarta, 2003, h. 11.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari/ tanggal : Rabu/ 16 Juni 2011-06-15
Pukul : 10.00 – 12.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai 2
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar Samata-Gowa.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktiku ini adalah papan bedah
atau papan seksi, alat bedah, kapas , botol dan tissue
2. Bahan
Adapaun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu eter dan
katak (Rana cancarivora).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :
1. Menyiapkan katak (Rana cancarivora) yang akan digunakan.
2. Memasukkan katak (Rana cancarivora) ke dalam botol yang telah di beri eter.
3. Meletakkan katak (Rana cancarivora) yang telah dibius sebelumnya di atas
papan bedah.
4. Mengamati bagian morfologi serta bagian anatomi katak (Rana cancarivora)
tersebut.
5. Menggambar bentuk morfologi serta bentuk anatomi katak (Rana cancarivora)
beserta bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Katak
a. Morfologi
1. Bagian dorsal
12345 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan :
1. Cavum oris 7. Dorsal
2. Nares 8. Femur
3. Mata (Organum visus) 9. Cloaca
4. Membran tympani 10. Ekteremitas posterior
5. Digity 11. Crus
6. Ekteremitas arterior 12. pes
1. Bagian ventral
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan ;
1. Cavum oris 5. Cloaca
2. Digity 6. Femur
3. Ektremitas arterior 7. Ektremitas posterior
4. Dorsal 8. Crus
5. Ventral 9. Membran swim
a. Anatomi
1 2 345 6 7
Keterangan :
1. Jantung (Cor)
2. Empedu (Gillbladder)
3. Hati (Hepar)
4. Pankreas
5. Lambung (Ventriculum)
6. Usus (Intestinum)
7. Cloaca
1. Sistem pencernaan
keterangan :
1. Faring
2. Kerongkongan
3. Hati (Hepar)
4. Ventriculum
5. Intestinum
6. Cloaca
2. Sistem respirasi
Keterangan :
1. Trakea
2. Bronkus
3. Paru-paru kanan
4. Alveolus
5. Paru-paru kiri
3. Sistem sirkulasi
Keterangan :
1. Aorta kanan
2. Atrium kanan
3. Ventrikel
4. Atrium kiri
5. Aorta kiri
4. Sistem reproduksi
keterangan :
1. Oviduk
2. Ginjal (Ren)
3. Ureter
4. Kantong kemih
B. Pembahasan
a. Morfologi
Pada katak mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari
4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat
berada dalam air (disebut membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan
lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan
insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit.
Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm).
Dan memiliki warna yang bermacam-macam dengan pola yang berlainan.
b. Anatomi
Pada katak letak Cor (jantung), memiliki bagian-bagian yaitu Atrium
yang memiliki 2 ruangan yaitu dextrum dan sinistrum yang terletak disebelah
cranial, ventricel (satu ruangan), warna lebih muda truncus anterious (batang
nadi) disebelah ventral cor, yang ke luar dari ventricel ke arah cranial dan
sinus venosus, tampak dari sebelah dorsal cor, bagian ini masuk ke atrium
dextrum, dan memiliki warna merah dalam kantong jaringan atau
pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai
alat untuk, memompa darah ke seluruh tubuh. Hepar berwarna coklat, terdiri
dari lobus dexter dan lobus sinester. Yang berfungsi untuk menawarkan racun
yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai
tempat perombakan sel darah merah yang telah tua, ventriculus yang
berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri, intestinum tenue berbentuk bulat
dan berkelok-kelok dan pada intestinum crassum berbentuk lebih besar dari
pada intestinum tenue dan hitam dan cloaka yang berfungsi sebagai tempat
pembuangan makanan.
1. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada katak meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Pada rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut
untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, esofagus
yang berupa saluran pendek, dan ventrikulus (lambung), berbentuk
kantung yang bila terisi makanan dan dapat menjadi lebar. Lambung
katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan
lubang keluar menuju usus, pada intestinum (usus) dapat dibedakan atas
usus halus dan usus tebal. Usus halus yang meliputi duodenum, jejenum,
dan ileum, dan belum jelas batas-batasnya. Untuk usus tebal berakhir
pada rektum dan menuju kloata, dan kloaka yang merupakan muara
bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan
urine. Untuk kelenjar pencernaan pada katak yang terdiri atas hati dan
pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang
terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu
yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua
belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum.
2. Sistem respirasi
Pada Pernapasan katak mengunakan insang pada saat berudu. Tetapi
setelah dewasa insang menghilang dan bernapas dengan menggunakan
paru-paru dan kulit. Katak bernafas pada dengan cara, pada saat udara
masuk melaui lubang hidung kemudian masuk ke dalam rongga hidung.
Dan kemudian masuk ke nares posterior kemudian masuk ke cavum oris
(rongga mulut). Setelah itu ke larynx terus ke bronchus dan selanjutnya
ke pulmo. Di dalam pulmo terjadi pertukaran udara antara oksigen dan
karbondioksida.
3. Sistem sirkulasi
Sistem Sirkulasi pada katak yakni Jantung katak terdiri atas 3 ruang, 2
atrium dan 1 ventrikel Dan sinus venosus yang berfungsi menampung
darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan. Untuk arah
aliran darah katak darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke
atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan
perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga
terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari
ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat
darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh
O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu
kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
4. Sistem reproduksi
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur kemudian telur
tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak
tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu
mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3
minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8
minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk, kemudian membesar
ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai
berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Dan
Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan
berubah menjadi katak dewasa.
5. Klasifikasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yakni pada katak Katak mempunyai
sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan melompat.
Extremitas anterior lebih pendek . terdiri atas empat jari. Sedangkan pada extremitas
psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari. Juga terdapat membran
renang yang berfungsi untuk membantu berenang di dalam air. Sistem sirkulasi pada
katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi menjadi 3 ruangan,
yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respirasi pada katak dewasa bernapas dengan
menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat masih dalam bentuk kecebong
menggunakan insang. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Sistem urogenitalia terdiri atas sistem genitalia dan sistem uropoetica.
Katak betina mempunyai ovarium, telur berwarna hitam. Pembuahan terjadi secara
eksternal, yaitu berada di luar tubuh.
B. Saran
Adapun saran pada praktikum ini yakni dalam melaksanakan percobaan
sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati pada saat melaksanakan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011
Anonim. Wikipedia, Katak, http://wikipedia.org, 27 Juni 2011.
Arisworo Djoko. 2003, Ilmu Alam, Grafido: Jakarta.
Sylvia. 1990. Biologi Edition, Penebar Swadaya: Jakarta.
Tim Dosen, 2011, Zoologi vertebrata, UIN, Makassar.
Top Related