1
1. Tujuan
• Siswa dapat memahami pengertian Line Of Sight.
• Siswa dapat mengetahui perangkat apa saja yang dibutuhkan
untuk melakukan Mounting.
• Siswa dapat mempraktekan Mounting menggunakan perangkat
wireless.
• Siswa dapat menentukan kualitas suatu sinyal wireless dilihat dari
besar dB dan Signal Strength nya dengan memindahkan atau
mengubah sudut hadap antar perangkat wireless.
2. Pendahuluan
A. Line Of Sight (LOS)
Pada teknik gelombang mikro, suatu hubungan komunikasi
disebut Line of Sight (LOS), jika antara antena pengirim dan penerima
dapat saling “melihat” tanpa adanya penghalang pada lintasan pada
batas-batas tertentu. Parameter - parameter dalam popagasi line of
sight antara lain: panjang lintasan, faktor k, tinggi tonjolan bumi,
daerah Fresnel, tinggi penghalang dan tinggi penghalang tambahan.
No. Exp : 01
Tanggal : 17 - 02 - 2011
Instruktur : Bpk. Yogas
Bpk. Nusirwan
Pelajaran : Instalasi WAN
Tahun Ajaran 2010 / 2011
Kelompok : 01
Anggota : Anggit Nur Iman
Hutami W.
Murti Labib M.
Riyan Hidayat
Sinthya Ayu L.
Kelas : 3 TKJ B
Sekolah : SMKN 1 Cimahi
“MOUNTING
MENGGUNAKAN
PERANGKAT
WIRELESS
(ALCON)”
2
Ada dua (2) jenis LOS yang biasanya harus di perhatikan
dalam instalasi, yaitu :
• Optical LOS – berhubungan dengan kemampuan masing-
maisng untuk melihat.
• Radio LOS – berhubungan dengan kemampuan penerima radio
untuk “melihat” sinyal dari pemancar radio.
Optical LOS sangat mudah di pengerti. Radio LOS lebih
sulit dan membutuhkan perhitungan yang lebih rumit untuk
menjamin bahwa sinyal berada dalam jarak aman dari berbagai
penghalang yang akan di lewatinya. Dalam daerah Fresnel zone
tidak boleh ada pengganggu sinyal. Fresnel Zone dibuat beberapa
lapis, tampak pada gambar adalah Fresnel Zone lapisan pertama,
kedua dan ketiga. Bentuknya elips yang menghubungkan ke dua
titik antenna di ujungnya.
Beberapa orang menggunakan consensus bahwa jika 60%
dari Fresnel Zone di tambah tiga meter bebas dari halangan maka
Radio [[LOS]] baik. Sebagian mengapopsi bahwa harus 80% dari
Fresnel Zone tida ada yang menghalangi untuk memperoleh
[[Radio]] LOS yang baik.
3
B. Fresnel Zone
Daerah Fresnel atau Fresnel zone adalah tempat kedudukan
titik sinyal tidak langsung yang berbentuk ellips dalam lintasan
propagasi gelombang radio dimana daerah tersebut dibatasi oleh
gelombang tak langsung (indirect signal) dan mempunyai beda
panjang lintasan dengan sinyal langsung sebesar kelipatan ½λ
atau 2 kali ½λ. Jika sinyal langsung dan tak langsung berbeda
panjang lintasan sebesar ½λ, maka kedua sinyal tersebut akan
berbeda fasa 180º, artinya kedua sinyal tersebut akan saling
melemahkan. Fresnel pertama merupakan daerah yang
mempunyai fading multipath terbesar, sehingga diusahakan untuk
daerah Fresnel pertama dijaga agar tidak dihalangi oleh obstacle.
Jika ada halangan di wilayah Fresnel Zone maka
performance system akan terganggu. Beberapa efek yang akan
terjadi adalah:
1. Reflection (Refleksi). Gelombang yang menabrak merambat
menjauhi bidang datar & mulus yang di tabrak. Multipath fading
akan terjadi jika gelombang yang datang secara langsung
menyatu di penerima dengan gelombang pantulan yang juga
datang tapi dengan fasa yang berbeda.
2. Refraction (Refraksi). Gelombang yang menabrak merambat
melalui bidang yang dapat memudarkan (scattering) pada sudut
tertentu. Pada frekuensi di bawah 10GHz kita tidak terlalu
banyak terganggu oleh hujan lebat, awan, kabut dsb. Redaman
pada 2.4GHz pada hujan 150mm/jam adalah sekitar 0.01dB/km.
3. Diffraction (Difraksi). Gelombang yang menabrak melewati
halangan dan masuk ke daerah bayangan.
4
5
3. Alat dan Bahan
• 2 buah Laptop
• 2 buah perangkat wireless (Alcon) berikut perlengkapannya.
• 2 buah tower.
• 2 buah harnest berikut perlengkapnnya
• Satu pasang kabel UTP (Straight)
• GPS
• Kompas
• OS Windows 7
• Software Web Browser (Mozilla Firefox).
4. Langkah Kerja
• Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
• Hubungkan Alcon ke PoE.
• Kemudian hubungkan adaptor ke PoE untuk memberikan tegangan
pada Alcon.
• Setelah itu hubungkan Laptop ke port lain yang ada pada PoE
untuk melakukan konfigurasi.
• Apabila hal diatas telah kita lakukan, maka sekarang kita pasang
masing - masing Alcon ke tower yang telah tesedia. Pada praktek
ini ketinggian tower hanya 3 stage atau 15 meter.
• Sebelum menaiki tower untuk memasang Alcon, periksa kembali
keamanan memakai harnest dan juga barang – barang yang harus
dibawa, seperti GPS, kompas dan kawat untuk pengencang Alcon.
6
• Apabila kita telah berada diatas atau diujung tower (15 meter),
maka kita gunakan GPS untuk menghitung berapa elevasinya
(ketinggian diatas permukaan laut). Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar antartower memiliki ketinggian yang sama untuk dapat
melakukan koneksi secara Line Of Sight.
• Setelah itu kita hitung berapa besar sudut hadap Alcon agar dapat
saling berhadapan dengan Alcon yang berada di tower lain. Sudut
itulah yang menjadi sudut acuan atau “sudut 0 o nya” .
Note : Apabila salah satu tower memiliki sudut hadap terhadap
tower lain sebesar a o , maka dipastikan sudut hadap tower satunya
lagi terhadap tower lain sebesar a o - 180 o . Contoh : Tower A
memiliki sudut hadap terhadap tower B sebesar 310 o maka
dipastikan bahwa sudut hadap Tower B terhadap tower A adalah
310 o - 180 o = 130 o .
7
A. Konfigurasi Wireless (Client)
• Pertama, kita konfigurasikan terlebih dahulu IP Address pada
Laptop yang digunakan untuk mengkonfigurasi Alcon Client,
yaitu, setting IP Address nya agar satu network dengan IP
Address Alcon Client. Hal ini dilakukan agar Alcon Client dapat
dikonfigurasi.
• Setelah itu kita jalankan web browser (Mozilla Firefox), lalu
pada alamat URL nya, ketikan IP Address dari Alcon Client
tersebut.
8
• Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah
ini :
• Isikan kotak dialog diatas sesuai dengan gambar diatas.
• Setelah itu kita akan muncul tampilan seperti gambar dibawah
ini :
• Pada opsi menu yang berada di sebelah kanan, kita pilih opsi
“System Configuration -> System Properties“ untuk men-setting
bahwa Alcon ini merupakan Alcon yang dijadikan sebagai
Wireless Client. Tampak pada gambar dibawah ini :
9
• Isikan sesuai dengan gambar diatas.
10
• Kemudian kita pilih opsi “System Configuration -> Wireless
Network “ untuk men-setting SSID dari Wireless AP agar dapat
saling terkoneksi. Tampak pada gambar dibawah ini :
• Isikan sesuai dengan gambar diatas.
11
• Ilustrasi gambaran secara fisiknya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
12
• Ilustrasi pada perpindahan sudut hadap pada Wireless Client
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
• Data yang diperoleh sebelum melakukan pengujian ;
a. Jarak antara Tower TKJ dengan Tower dekat TP4 : 110 m
b. Besar elevasi : 175 m
c. Sudut hadap dari Tower TKJ menuju Tower TP4 : 199 o
(Sudut 0 o)
d. IP Address Laptop yang digunakan untuk mengkonfigurasi
Wireless Client : 192.168.1.17/16
e. IP Address Wireless Client : 192.168.1.21/16
f. IP Address Wireless AP : 192.168.1.20/16
13
B. Konfigurasi Untuk Melakukan Pengujian
• Untuk melakukan pengujian menggunakan, ada dua macam
pengujian. Yang pertama kita lakukan dengan melakukan uji
koneksi menggunakan perintah “ping” di Command Prompt.
Yang kedua kita lakukan dengan melihat “Connection Status
dari AP Alcon yang kita jadikan Client.
• Untuk melakukan pengujian dengan menggunakan perintah
“ping” kita lakukan dengan cara mengetikkan perintah dibawah
ini pada Command Prompt :
>ping 192.168.1.20 –l 1500 –n 15
Keterangan :
192.168.1.20 -> IP Address Wireless AP
-l -> Besar bytes
-n -> Banyaknya jumlah pengujian
Note : Lakukanlah pengujian ini setiap perpindahan sudut
hadap
• Perhatikanlah perubahan pada “Ping static” dan “Approximate
rounf trip times in milli-seconds” setiap perpindahan sudut
hadap dilakukan.
• Untuk melakukan pengujian dengan melihat “Connection
Status”, caranya hampir sama seperti pada saat kita akan
menkonfigurasi Wireless Client. Untuk melakukannya kita hanya
tinggal pilih opsi “System Status -> Connection Status”.
14
• Kemudian akan muncul gambar seperti gambar dibawah ini :
15
Note : Lakukanlah pengujian ini setiap perpindahan sudut
hadap.Klik tombol “Refresh” untuk melihat status dengan
keaadaan yang baru.
• Perhatikanlah perubahan pada keterangan - keterangan yang di
tandai pada gambar dibawah ini :
16
5. Hasil Praktek
A. Diputar ke Kanan
• Pada sudut 199 o (Sudut 0 o)
• Pada sudut 209 o (Ditambah 10 o)
17
• Pada sudut 219 o (Ditambah 20 o)
• Pada sudut 229 o (Ditambah 30 o)
18
• Pada sudut 239 o (Ditambah 40 o)
• Pada sudut 249 o (Ditambah 50 o)
19
• Pada sudut 259 o (Ditambah 60 o)
• Pada sudut 269 o (Ditambah 70 o)
20
• Pada sudut 279 o (Ditambah 80 o)
• Pada sudut 289 o (Ditambah 90 o)
21
B. Diputar ke Kiri
• Pada sudut 189 o (Dikurangi 10 o)
• Pada sudut 179 o (Dikurangi 20 o)
22
• Pada sudut 169 o (Dikurangi 30 o)
• Pada sudut 159 o (Dikurangi 40 o)
23
• Pada sudut 149 o (Dikurangi 50 o)
• Pada sudut 139 o (Dikurangi 60 o)
24
• Pada sudut 129 o (Dikurangi 70 o)
• Pada sudut 119 o (Dikurangi 80 o)
25
• Pada sudut 109 o (Dikurangi 90 o)
26
3
4
5
4
7
5
6
14
15
11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
199 209 219 229 239 249 259 269 279 289
Wa
ktu
(m
ili-
se
co
nd
)
Besar Sudut (Derajat)
Grafik Average Round Trip Times (Diputar Ke Kanan)
C. Gambaran Berupa Grafik dan Statistika
27
3
6
10
7 7
21
15
1213
24
0
5
10
15
20
25
30
199 189 179 169 159 149 139 129 119 109
Wa
ktu
(m
ili-
se
co
nd
)
Besar Sudut (Derajat)
Grafik Average Round Trip Times (Diputar Ke Kiri)
28
6. Kesimpulan
Setelah kami melakukan percobaan, kami dapat
menyimpulkan bahwa yang faktor - faktor mempengaruhi
LOS tidak hanya jarak dan ketinggian saja, namun sudut
hadap antara point satu dengan point yang lainnya juga
sangat berpengaruh terhadap kualitas koneksinya.
7. Daftar Pustaka
http://www.ittelkom.ac.id/library/
http://en.wikipedia.org/wiki/Line-of-sight_propagation
Top Related