7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
1/29
LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
BK SMP N 3 ADIWERNA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar BK II
Dosen pengampu Hastin Budisiwi, M.Pd
Anggota :
1.
Syahrul Aji P.P. (1114500102/2C)
2.
Ayu Sulistian (1114500035/2C)
3.Mefi Kartikasari (1114500005/2C)
4.
Pradita Anggi A. (1114500090/2C)
5.
Rizky Aden P. (1114500096/2C)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2015
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
2/29
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan observasi
dan wawancara di SMP N 3 Adiwerna sesuai waktu yang telah di tentukan oleh dosen
pembimbing.
Sholawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammmad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebrobokan akhlak kezaman
peradaban.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini yakni dosen pembimbing, Hastin
Budisiwi, M.Pd yang telah memberikan ilmu serta bimbingan.
Makalah ini disusun dan dibuat sebagai salah satu pelengkap untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yaitu Dasar-dasar BK II.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari betul masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca terutama dalam dunia pendidikan.
Tegal, April 2015
Penulis
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
3/29
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C.
Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 3
A. Fungsi Bimbingan dan Konseling ..................................................... 3B. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ......................................... 4
C. Program Kerja Bimbingan dan Konseling ......................................... 6
D. Layanan Bimbingan dan Konseling ................................................... 11
BAB III TEMUAN DI LAPANGAN ......................................................... 15
A. BK SMP N 3 Adiwerna ................................................................... 15
B. Pelaksanaan Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna ................................. 15
C. Pelaksanaan Prinsip BK SMP N 3 Adiwerna .................................. 16
D. Program BK SMP N 3 Adiwerna .................................................. 16
E. Pelaksanaan Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna .......... 17
BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN ........................................................ 21
A.BK SMP N 3 Adiwerna ................................................................... 21
B.Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna.......................................................... 21
C.Prinsip BK SMP N 3 Adiwerna ....................................................... 22
D.Program BK SMP N 3 Adiwerna ...................................................... 22
E.Layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna ................................ 23
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 25
A. Simpulan ......................................................................................... 25
B.
Saran ................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
4/29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu
dilaksanakan di dalam program pendidikan tujuannya adalah untuk menunjang
pendidikan itu sendiri. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar
belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural, dan pedagogis.
Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan
segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan
individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri, dan belajar.
Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan
meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan ini
membawa pengaruh besar terhadap perikehidupan dan perkembangan anak-anak dan
remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus
bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil
menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yangdihadapinya. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang
diberikan di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai
dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan
menyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut
menjadi salah satu alasan sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan
koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk
memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah
belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan
akan menghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah. Selain layanan yang
diberikan kepada siswa, program yang baik pula akan sangat mendukung para
siswanya. Peran dari guru BK yang memumpunipun juga sangat dibutuhkan. Dengan
pemahaman dan pelaksanaan fungsi dan prinsip-prinsip BK. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam lapangan guru BK harus menguasai meteri keBKan karena
akan saling berkaitan satu sama lainnya.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
5/29
2
B.Rumusan masalah
1. Bagaimana teori BK tentang fungsi, prinsip, program kerja, dan layanan BK?
2.
Bagaimana BK SMP N 3 Adiwerna?
3.
Bagaimana pelaksanaan fungsi BK SMP N 3 Adiwerna?4. Bagaimana pelaksanaan prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna?
5.
Bagaimana program kerja BK SMP N 3 Adiwerna?
6. Bagaimana pelaksanaan layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna?
7. Bagaimana hubungan antara kenyataan BK disekolah dengan teori BK?
C.Tujuan
1.
Mengetahui teori BK tentang fungsi, prinsip, program kerja, dan layanan BK2. Mengetahui BK SMP N 3 Adiwerna
3.
Mengetahui pelaksanaan fungsi BK SMP N 3 Adiwerna
4. Mengetahui pelaksanaan prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna
5. Mengetahui program kerja BK SMP N 3 Adiwerna
6.
Mengetahui pelaksanaan layanan dan kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna
7. Mengetahui hubungan antara kenyataan BK disekolah dengan teori BK
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
6/29
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A.FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Fungsi Pemahaman
yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.2. Fungsi pencegahaan
yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi,
dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para
konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan,
diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-
obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3. Fungsi Pengembangan
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan
personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamworkberkolaborasi
atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara
sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming),home room, dan karyawisata.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
7/29
4
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengentasan
Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-
kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi
ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif
(pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Pengentasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
B.PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Prinsip dapat diartikan sebagai permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan
melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung dari permulaan itu.
Bimbingan konseling membutuhkan suatu prinsip atau aturan main dalam
menjalankan program pelayanan bimbingan. Menurut Prayinto dan Amti (1994:220)
prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan,
masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan
penyelenggaraan pelayanan.
Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan
dengan objek dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu,
prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan dan yang terakhir prinsip yang
berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan. Dari empat rumusan tersebut,
bimbingan dan konseling akan tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.
1. Prinsip Umum
a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
b. Bimbingan diberikan dengan memberikan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam
hidupnya.
c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
d.
Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
8/29
5
e.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g.
Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya
harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dokter, psikiater,
serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
i.
Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensis secara teratur dan
berkesinambungan.
2. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Siswa
a. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat
menolong dirinya sendiri.
3. Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing
a. Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
b. Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan
pengalaman, dan kemampuan.
c. Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha
mengembangkan dirinyadan keahliannya melalui berbagai kegiatan.
d. Konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia
tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya sebagai bahan yang
membantu innsividu yang bersangkutan kearah penyesuaian diri yang lebih baik.
e. Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang
dibimbingnya.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
9/29
6
f.
Konselor harus melaksanakan tugas dan hendaknya mempergunakan berbagai
metode yang sama.
4. Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi (Manajemen)
Pelayanan Bimbingan Konseling
a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkelanjutan.
b.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record)
bagi setiap siswa.
c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
d. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan
dan konseling.
e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam
mememcahkan masalah terkait.
f. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan
madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
g.
Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.
C.PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
1. Pengertian Program Kerja BK
Program kerja adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun dan akan
dilaksanakan dalam suatu satuan waktu tertentu sehingga ada program tahunan,
program semesteran, program catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. untuk
menyususun program kerja dibutuhkan kegiatan perencanaan. Yang dimaksud
dengan perencanaan adalah merancang suatu ide/gagasan kreatif dan cerdas
konseptual untuk memenuhi kebutuhan/memecahkan masalah dan kemudian
mengubah ide-ide itu ke dalam kegiatan/aktivitas nyata. Dalam hubungannya
dengan bimbingan dan konseling, perencanaan meliputi kegiatan menemukan
substansi material layanan untuk memenuhi kebutuhan khalayak sasaran,
menetapkan strategi penyampaian, menetapkan koordinator dan personil pelaksana,mengidentifikasi dukungan sistem/sumber, dan menetapkan kalender kegiatan.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
10/29
7
2. Ciri-ciri Program Kerja yang Baik
a. Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik.
b. Diatur menurut prioritas dan kemampuan petugas.
c.
Program memiliki tujuan ideal, realistis dalam pelaksanaan.
d. Lengkap dan menyeluruh.
e. Sistematis.
f.
Terbuka dan luwes.
g. Memungkinkan kerjasama dengan semua pihak.
h. Adanya tindak lanjut untuk penyempurnaan program
3. Jenis Program Kerja Bimbingan dan Konseling
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup: (1) empat
bidang, (2) jenis layanan dan kegiatan pendukung, (3) format kegiatan, (4) sasaran
pelayanan, dan (5) volume/beban tugas konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan
sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan
program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata
pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis
program, yaitu:
a. Program Tahunan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
b. Program Semesteran yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
c.
Program Bulanan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
d. Program Mingguan yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
11/29
8
e.
Program Harian yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan
(Satlan) dan atau satuan kegiatan pendukung (Satkung) Bimbingan dan
Konseling.
4. Tahap penyusunan program bimbingan dan konseling.
a.
Merumuskan Rasional
Rasional berisi latar belakang penyusunan program bimbingan
didasarkan atas landasan konseptual, hukum maupun empirik. Selain rasional
penyusunan program bimbingan dan konseling juga mempertimbangkan visi dan
misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan bimbingan dan konseling yang
mendukung visi , misi dan tujuan sekolah.
b. Asesmen Kebutuhan
Tujuan assesmen, yaitu:
Untuk menemukan apa yang dibutuhkan oleh khalayak sasaran (siswa dan
sekolah).
Untuk menetapkan tujuan program.
Untuk menetapkan sasaran evaluasi dan mendasari akuntabilitas.
Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan
institusi terhadap layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan
instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah asessmen, yaitu:
Mengidentifikasi khalayak sasaran (siswa, guru, orang tua, pimpinan, dst).
Mengumpulkan data (integratif dan komprehensif) dengan alat pengumpul
data.
Klasifikasi (empat bidang BK) dan analisis (modifikasi faktor- faktor
penghambat dan pendukung perkembangan 4 bidang).
contoh: prestasi rendah. Hal ini termasuk kedalam akademik/belajar, masalah
ini diungkap dengan menggunakan asessmen. Dan untuk menanganinya dapat
diberikan layanan informasi teknik belajar, perbaikan pembelajaran,
peningkatan motivasi, pengembangan konsep diri, modifikasi kondisi
hubungan keluarga, dst.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
12/29
9
c.
Merumuskan Tujuan
Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai
siswa berdasarkan perkembangan. Tujuan umum dan tujuan khusus (bisa dalam
bentuk komptensi sasaran).
Contoh:
Umum: Membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal dalam aspek
akademik dapat merealisasikan potensinya secara optimal dalam setiap
kegiatan akademik).
Khusus: Membantu siswa memahami hakekat belajar, membantu siswa
memahami hubungan antara prestasi belajar dan keberhasilan karier di masa
depan, membantu siswa memperoleh informasi yg mencukupi tentang strategi
belajar, membantu siswa mengembangkan apresiasi positif terhadap sekolah
dan belajar, membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap sekolah
dan belajar, membantu siswa membentuk kebiasaan belajar yang positif, dan
membantu siswa mengembangkan konsep diri akademik positif.
d. Menetapkan struktur isi program
Antara satu sekolah dengan sekolah lainnya bisa berbeda tergantung
pada kondisi masing-masing dan hasil asesmen.
Isi program konvensional:
Penilaian individual
Layanan informasi
Layanan orientasi
Layanan penempatan
Layanan bimbingan
Layanan konseling
Konverensi kasus
evaluasi
Komponen program:
Layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh siswa
pertingkatan kelas.
Layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhakn untuk
membatu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus.
Layanan perencanaan individual, program yang mefasilitasi seluruh siswamemiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa depan.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
13/29
10
Dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan program,
program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal.
e. Identifikasi sumber-sumber
Identifikasi ketersediaan sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi dan mengefektifkan pelaksanaan struktur isi program.
Dapat berupa orang (tenaga ahli, profesional) atau material (tempat, sarana
dan prasarana).
Sumber-sumber ini perlu diidentifikasi dan didokumentasikan agar
memudahkan akses jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Jika sumber-sumber tidak tersedia, pengembang program harus dapat
memanfaatkan/ menggunakan secara maksimal sumber-sumber yang terbatas.
Pengembang program dapat mengupayakan ketersediaan sumber-sumber
secara realistis (sesuai dengan kebutuhan, prioritas, dan kemampuan).
Perlu dibuat prioritas jika ketersediaan sumber-sumber bimbingan terbatas.
f. Kalender BK
Memungkinkan para personil bimbingan untuk menjadwalkan kegiatan
bimbingan secara sistematis dan komprehensif, sehingga mereka dapat
bekerja secara teratur dan tidak ada kebutuhan siswa yang tak terlayani.
Merupakan bagian dari program bimbingan sekolah dan menyatakan semua
aktivitas bimbingan yang direncanakan.
Membantu untuk mengalokasikan waktu dan menghindari benturan kegiatan.
Menyatakan pengelolaan bimbingan yang baik, dan menjamin penggunaan
sumber-sumber secara tepat.
Dibuat oleh pengembang program dengan melibatkan semua staf bimbingan,
bahkan juga orang tua dan masyarakat yang terkait dengan implementasi
program bimbingan.
Dapat dibuat untuk masa satu tahun, satu semester, satu bulan, atau mingguan.
Berisikan pernyataan tentang tanggal, waktu, kelompok sasaran, aktivitas
bimbingan, dan sumber- sumber material dan orang yang terlibat.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
14/29
11
D.LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan
yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan
adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta
didik di sekolah agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai
perkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu,
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama
antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.
2. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep
bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi
dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan
nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya
akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung.
Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis
layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis
layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di
sekolah. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan
bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.Jenis-
jenis layanan bimbingan dan konseling:
a.
Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek
yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam
satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar
peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
15/29
12
Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan
hubungan sosial siswa.
Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
Peranan kegiatan bimbingan karir.
Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis
masalah dan kesulitan siswa.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti: informasi diri, sosial,
belajar, pergaulan, karier, dan pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi
adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat
tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan
informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi
untuk pencegahan dan pemahaman.
Materi layanan informasi menyangkut :
Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-
bentuk penyuluhan dan pengembangan.
Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.
Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di
masyarakat.
Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti dan program
tambahan.
Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN, dll.
Fasilitas penunjang/sumber belajar.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisipribadinya dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
16/29
13
bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :
Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler
yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat
dan minat.
Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa,
baik pengajaran maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan
tinggi.
Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar dan
organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
d.
Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang
memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan
konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah
yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan
dan advokasi.
Materi layanan konseling perorangan meliputi :
Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan
penyalurannya.
Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan
pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di
masyarakat.
Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan
pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
17/29
14
f.
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
g. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinkan
peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang
dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok
berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
h. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
dan/atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta
didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor
lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi
tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara
tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
i.
Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan
antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
18/29
15
BAB III
TEMUAN DI LAPANGAN
A.BK SMP N 3 Adiwerna
Guru BK di SMP N 3 Adiwerna memiliki anggota sejumlah 4 orang. Guru
BK pertama bernama Drs. Sugianto beliau menjabat sebagai koordinator. Selain
menjadi koordinator, pak Sugianto juga membimbing seluruh angkatan kelas 9 dari A-
I. Guru BK kedua bernama Purwanto, S.Pd, ia mendapat tugas untuk membimbing
kelas 7AF, kemudian yang ketiga adalah Halimah, S.Pd yang membimbing kelas 7
G I dan 8 G I. Guru BK yang terakhir adalah Muthoiroh, S.Pd yang mendapattugas untuk memegang kelas 8 A F. Dari semua guru BK yang ada di SMP N 3
Adiwerna adalah lulusan sarjana kependidikan dari Bimbingan dan Konseling
sehingga dapat dikatakan sudah sesuai antara pendidikan dan profesinya. Dari hasil
wawancara kami kepada Ibu Halimah bahwa guru BK di SMP N 3 Adiwerna tidak
bisa dan diperbolehkan untuk menjabat sebagai walikelas. Ini dikarenakan tugas BK
yang banyak dan kompleks.
SMP N 3 Adiwerna total memiliki 27 kelas dengan 36 siswa perkelas yang
setiap kelasnya memiliki jadwal satu jam pelajaran untuk dimasuki guru BK. Dalam
pemenuhan kebutuhan siswa pastinya didukung oleh sarana dan prasarana yang
lengkap. Namun kebutuhan siswa dan guru BK ini kurang terdukung seperti ruang
konseling individu yang kurang memenuhi syarat dan ketentuan karena hanya ditutup
oleh sekat kayu yang tipis. Selain itu ruang konseling kelompok, ruang bacaan yang
kecil dsb yang tidak ada mengurangi pelaksanaan layanan oleh guru BK. Menurut ibu
Halimah sarana dan prasarana ini akan segera dilengkapi alasannya karena selain
kebutuhan juga karena pengawas yang akan datang. Untuk memenuhi sarana dan
prasarana ini guru BK bersama koordinator mengajukan kepada sarpras yang
sebelumnya mengajukan proposal yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan
dari kepala sekolah.
B.Pelaksanaan Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna
Setiap guru BK di SMP N 3 Adiwerna telah memahami fungsi-fungsi BK.
Fungsi BK yang memiliki empat item yaitu fungsi pemahaman, pencegahan,
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
19/29
16
pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan oleh setiap guru
BK di SMP N 3 Adiwerna yang masuk dalam rencana satuan layanan. Antara fungsi
dan layanan saling berkesinambungan. Dalam satuan layanan BK terdapat format
fungsi sehingga otomatis dilaksanakan terhadap siswanya, seperti fungsi pencegahan
yang dilakukan didalam kelas dengan materi narkoba efek dari pengaruh teman sebaya
dilaksanakan dengan layanan informasi dengan tujuan memberikan pengetahuan
tentang narkoba serta pencegahan terhadap para siswa.
C.Pelaksanaan Prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna
Guru BK dalam menjalankan tugas dan perannya berpegang pada prinsip BK.
Guru BK di SMP N 3 Adiwerna juga memegang serta mengaplikasikan prinsip ini
karena setiap prinsip pasti masuk kedalam proses bimbingan. Seperti prinsip yang
berkenaan dengan masalah individu pasti dijalankan oleh guru BK saat proses
konseling invidu.
Prinsip-prinsip BK selain dijalankan oleh setiap guru BK SMP N 3 Adiwerna
juga harus didukung oleh beberapa pihak namun dalam hal ini antar guru BK kurang
mendapat dukungan yang sinergis satu sama lain karena perbedaan antar individu.
D.
Program Kerja BK SMP N 3 Adiwerna
Hasil observasi dan wawancara kami mengenai program kerja BK di SMP N
3 Adiwerna adalah kurang di upgret setiap tahunnya. Indikator kurangnya keupgretan
ini ditunjukkan dengan program yang sama setiap tahunnya walaupun terdapat
beberapa perubahan yakni pada rencana satuan layanan atau yang disebut RPL. Selain
itu, dalam buku program kerja BK terdapat beberapa materi yang didapat dari program
tahun sebelumnya dan pencarian dari internet. Angket yang seharusnya menjadi bahan
untuk dijadikan materi dalam bimbingan tidak dijalankan. Alasannya karena untuk
memasukkan data yang terlalu rumit.
BK SMP N 3 Adiwerna memiliki program tahunan, semesteran, bulanan,
mingguan, dan harian yang disebut satuan layanan. Dalam pembuatannya dilakukan
setiap tahun oleh guru BK sesuai kelas yang dibimbingnya seperti ibu Halimah yang
membimbing kelas 7 G-I dan kelas 8 G-I maka dia berkewajiban untuk membuat
programnya, begitupun dengan guru BK lainnya. Walaupun dalam pembuatan
program dilakukan secara individual namun ada kalanya koordinator BK beserta paraanggotanya bermusyawarah untuk mendapat masukan serta saran dalam program yang
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
20/29
17
telah dibuat oleh masing-masing guru BK. Musyawarah ini dilakukan untuk
menyempurnakan dan memperbaiki program yang telah dibuat. Kemudian program ini
diajukan kepada kepala sekolah untuk mendapat persetujuan dan pengesahan.
Program yang telah dibuat dan disahkan oleh kepala sekolah barulah
diterapkan kepada siswa. Sedang dalam evaluasi dilakukan setiap harinya.
Penjelasannya bahwa dalam proses bimbingan yang dilakukan oleh guru BK
menggunakan satuan layanan yang diberikan pada kelas terdapat penilaian berupa
laiseg, laipen, dan laijapan yang merupakan format penilaian yang harus diisi oleh
guru BK usai pemberian layanan. Selain penilaian lewat format satuan layanan
terdapat buku evaluasi program kerja seperti matrix yang digolongkan setiap layanan
namun dalam kenyataannya buku ini dirampungkan ketika akhir tahun atau jika ada
tim pengawas datang untuk mengevaluasi.
Keikutsertaan kepala sekolah dalam pembuatan dan pengevaluasian dirasakan
kurang berarti, ini disebabkan atas kekurangpahaman pada ilmu BK. Sehingga
keterlibatan ataupun bantuan seputar keBKan kurang dirasakan setiap guru BK.
E.Pelaksanaan Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna
Interview dilakukan dengan Ibu Halimah, S.Pd dengan tujuan untuk
mengetahui Teori dan Praktis tentang Program Bimbingan dan Konseling di SMP
Negeri 3 Adiwerna, menurut beliau layanan BK di SMP Negeri 3 Adiwerna
merupakan wujud nyata dari empat fungsi Bimbingan dan Konseling. Sembilan
layanan Bimbingan dan Konseling sepenuhnya di gunakan di SMP Negeri 3 Adiwerna,
namun yang umumnya sering digunakan adalah layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, bimbingan kelompok dan layanan mediasi.
Berikut telah dijelaskan oleh Ibu Hamilah, S.Pd tentang layanan yang digunakan di
SMP Negeri 3 Adiwerna:
1. Layanan Orientasi
Layanan ini diberikan agar siswa baru dapat mengenal terhadap
lingkungan sekolah dan gambaran pergaulan di SMP Negeri 3 Adiwerna. Sehingga
biasanya layanan ini sering dan pasti dilaksanakan pada siswa semester satu. Selain
itu, menurut penuturannya, dengan melibatkan pihak kakak kelas atau senior dalam
melaksanakan layanan orientasi diharapkan siswa baru akan mudah akrab dengan
kakak kelasnya dan proses layanan orientasi akan berjalan secara efektif. Sehinggadalam hal ini BK bekerjasama dengan siswa yang berada di kelas VIII atau IX.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
21/29
18
Selain itu dalam layanan orientasi ini BK pasti bekerjasama dengan wali kelas yang
bersangkutan.
2. Layanan Informasi
Layanan yang sering dilaksanakan salah satunya adalah ayanan informasi
yang diberikan dengan menyesuaikan kebutuhan siswa, misalnya informasi tentang
keremajaan, informasi karier, Informasi mengenai beasiswa atau lomba-lomba,
informasi mengenai pengetahuan apapun atau tips-tips positif bagi siswa. Layanan
ini lebih sering dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan metode ceramah
dan diskusi.
3. Layanan Penguasaan Konten
Layanan ini dilaksanakan sesuai dengan empat bidang BK. Contoh
kegiatan layanan penguasaan konten bidang pribadi di SMP Negeri 3 Adiwerna
seperti menaati tata tertib sekolah yang diberikan kepada siswa baru. Guru bk
memberikan penjelasan tentang tata tertib sekolah di dalam kelas dan memberikan
duplikatnya kepada siswa agar mereka dapat memahami dan melaksanakannya.
Selain itu, guru BK SMP N 3 Adiwerna juga menunjukan bahwa mereka benar-
benar menguasai konten tersebut dan memberikan contoh yang baik kepada
siswanya berkaitan dengan tata tertib sekolah. Mereka juga memberikan sanksi
apabila terjadi pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, menurut Ibu Halimah
sanksi disini bukan bertujuan menghukum melainkan bertujuan agar siswa tersebut
jera dan tidak akan mengulanginya lagi yang dapat dikatakan proses endidikan
dengan disebut treatmen. Contohnya ketika ada seorang siswa laki-laki yang
rambutnya panjang tindakan guru BK adalah menanyakan pada siswa tersebut
Rambutnya mau dipotong sama ibu atau di salon saja? siswa yang menjawab dan
memilih di salaon saja guru bk tetap memberikan treatment dengan memotong
sedikit pada tanda rambut siswa terkait batas rambut seorang siswa laki-laki sesuai
tata tertib sekolah.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan diberikan siswa di dalam kelas, yaitu pada
penempatan bangku siswa yang sudah diatur secara bergilir per-minggunya dengan
melibatkan pihak walikelas. Di SMP N 3 Adiwerna penempatan bangku dan teman
sebangku yang pertama dipilih oleh siswa mereka sendiri dan di atur lagi oleh
setiap wali kelasnya. Menurut Ibu Hamilah peran guru BK adalah mengkondisikansiswanya apabila ada ketidaknyamanan dengan teman sebangku dan posisi
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
22/29
19
duduknya. Sedangkan pada layanan penyaluran lebih menekankan pada bidang BK
karier yang diberikan dengan adanya sosialisasi dari pihak sekolah lanjutan yang
datang ke SMP N 3 Adiwerna agar siswa dapat memilih seolah lanjutan yang
disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Biasanya layanan lanjutan ini selain dari
guru BK terdapat pula dukungan atau kerjasama dari pihak lain, seperti pihak SMK
yang memberikan pengenalan dan informasi tentang jenjang diatas SMP dan
seputar jurusan yang ada.
5. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dilakukan pula di dalam kelas yang setiap kelasnya
berjumlah sekitar 36 siswa dengan melibatkan ketua kelas mereka sebagai
pembawa informasi. Peran BK dalam bimbingan kelompok sebagai pengarah dan
pengawas saja.seperti yang telah dilakukan bimbingan kelompok dengna materi
yang berbeda dengan setiap kelompoknya. Hal ini telah berhasil menggali
keberanian dan antusias setiap siswa.
6. Layanan Konseling Individu
Layanan ini sudah dapat berjalan. Pihak guru bk SMP Negeri 3 Adiwerna
memberikan kenyamanan pada siswanya agar siswa tidak merasa takut ketika
proses konseling individu berlangsung. namun layanan ini jarang dilakukan karena
ruangan konseling individu juga belum memenuhi syarat.
7. Layanan Konseling Kelompok
Konseling Kelompok dilaksanakan dengan memanggil siswa-siswa yang
memilki permasalahan dibidang yang sama, seperti keterlambatan dan ketaatan
terhadap tata tertib sekolah. Namun layanan ini belum berjalan dengan maksimal
karena keterbatasan ruangan. Sehingga konseling kelompok biasanya dilaksanakan
diruang terbuka ataupun didalam ruang kelas biasa dan jarang dilakukan.
8.
Layanan Bimbingan Belajar
Guru bk SMP Negeri 3 Adiwerna dalam melaksanakan layanan ini
biasanya dilakukan di dalam kelas dengan memberikan materi motivasi belajar dan
pengayaan serta tidak memberikan layanan tes kemampuan dasar siswa ataupun tes
diagnostik siswa yang kesulitan belajar.
9. Layanan mediasi
Pada layanan ini sering dilakukan oleh guru BK SMP N 3 Adiwerna untuk
melerai konflik antar siswa dengan menjadikan siswa lainya sebagai mediatornya.Penjelasannya adalah dua siswa yang mengalami kasus atau masalah, kemudian
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
23/29
20
guru BK menggunakan atau meminta bantuan seorang siswa lainnya yang memiliki
hubungan dekat dengan kedua siswa yang berkonflik untuk membantu menengahi
keduanya agar terentaskan masalah keduanya.
10.Layanan Konsultasi
Konsultasi dilakukan atau diberiakn kepada seluruh siswa yang
membutuhkan baik di dalam kelas ataupun diluar jam bk masuk kelas. Menurut Ibu
Hamilah agar konsultasi ini dapat berjalan dengan maksimal. Pihak guru BK SMP
N 3 Adiwerna harus memberikan suatu upaya kepada siswanya yaitu dengan
memberikan kesan bahwa guru BK adalah sahabat siswa contohnya memberikan
senyum kepada siswa agar mendapat kesan positif dari siswa-siswa sehingga
mereka mau memanfaatkan layanan konsultasi kepada guru BK SMP N 3
Adiwerna tanpa rasa canggung dan takut. Selain itu menurut Ibu Hamilah
memberikan kenyamanan pada siswanya saat melaksanakan layanan konsultasi
menjadi prioritas utama.
11. Kegiatan Pendukung
a. Himpunan data
Himpunan data sudah dilaksanakan di SMP N 3 Adiwerna dengan cara
mencari, mengumpulkan dan menghimpun data sebanyak-banyaknya mengenai
siswa. Contonya yang dilakukan adalah dari rapor, identitas, dsb.
b. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah kepada siswa yang bermasalah untuk mendapatkan
data-data yang lebih lengkap. Kunjungan rumah ini sering dilakukan oleh guru
BK di SMP Negeri 3 Adiwerna, tidak hanya pada siswa yang mengalami
masalah tetapi juga kepada semua siswa lainnya yang membutuhkan.
c. Alih tangan kasus
Alih tangan kasus atau pemberian rujukan kepada pihak-pihak yang
lebih profesional jika guru BK tidak sanggup menangani. Di SMP Negeri 3
Adiwerna alih tangan kasus belum pernah dilakukan, menurut Ibu Hamilah
selama ini semua permasalahan siswa masih bisa diseleseaikan sendiri karena
belum ada atau ditemukan masalah yang melebihi batas kemampuan guru BK di
SMP N 3 Adiwerna.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
24/29
21
BAB IV
PEMBAHASAN TEMUAN
A.BK SMP N 3 Adiwerna
BK di SMP N 3 Adiwerna jika dibandingkan teori terdapat hal yang sesuai
dan beberapa yang tidak. Jika kita melihat dari pendidikannya, semua guru Bk telah
berasal dari kependidikan Bimbingan dan Konseling sehingga telah memiliki bekal
yang sesuai dengan tugas dan amanahnya di sekolah. Namun disisi lain terdapat
ketidaksamaan antara teori dan realita yang ada, seperti guru yang idealnya memegang
150-250 siswa, sedang Pak Sugianto yang membimbing 324 siswa sehingga kelebihan74 siswa, berbeda dengan Pak Purwanto, Bu Halimah, dan Bu Muthoiroh yang
memiliki kesesuain dengan teori karena hanya mengajar enam kelas yang jika
ditotalkan membimbing sekitar 216. Hingga dapat dikatakan penumpukan siswa atau
kelebihan jam mengajar hanya terjadi pada koordinator BK.
Kelengkapan sarana dan prasarana di BK SMP N 3 Adiwerna memang sangat
kurang terdukung. Ini dilihat antar ruang yang belum tersekat dengan rapi dan aman.
Ruang BK SMP N 3 adiwerna hanya memiliki satu ruangan yang hanya terdapat saatu
sekat untuk ruang konseling individu, itupun belum dikatakan layak ataupyn ideal.
Sehingga dari sarana dan prasarana di lihat dari teori yang telah kami ketahui cukup
jauh kesamaannya. Kami mengatakan demikian karena beberapa sarana prasarana
selain kurang ideal terdapat pula item yang tidak ada, sepertiruang konseling
kelompok, ruang bimbingan konseling, perpustakaan kecil yang berisi buku-buku
panduan untuk guru Bk ataupun siswanya, ruang administrasi, hingga struktural
organisasi yang tidak terpasang.
B.Fungsi BK SMP N 3 Adiwerna
Secara teori menurut Prayitno terdapat empat fungsi dalam BK yaitu fungsi
pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan. Hasil
observasi dan wawancara kami menyimpulkan bahwa empat fungsi ini telah
dilaksanakan oleh setiap guru BK, alasannya adalah empat fungsi BK ini pasti masuk
atau tercantum dalam satuan layanan yang diberikan. Contohnya layanan informasi
dengan topik narkoba berfungsi untuk pencegahan bisa juga berfungsi sebagai
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
25/29
22
pemahaman karena dengan materi ini siswa dapat memiliki pengetahuan tentang obat-
obatan terlarang. Dalam realita BK yang ada fungsi ini selalu dijalankan setiap guru
BK membimbing sisiwanya baik di dalm kelas maupun saat konseling individu. Selain
itu funsi ini tidak kaku hanya satu yang dapat dilaksanakan pada satuan layananan,
karena dua atau bahkan tiga fungsi BK sekaligus dapat dilaksanakan disesuaikan
dengan materi dan kebutuhan yang ada.
C.Prinsip-prinsip BK SMP N 3 Adiwerna
Prinsip-prinsip BK terasa sulit diobservasi dan diamati karena hasil
wawancara yang hanya mengambil dari satu narasumber tidak dapat dikatakan valid.
Apalagi berbicara prinsip yang tidak terdapat dalam satuan layanan dan dilihat secara
kasat mata seperti tentang BK, fungsi dalam layanan, program dan layanan. Prinsip
lebih pada terbentuk abstrak. Seperti penuturan narasumber bahwa hal ini berkaitan
dengan aplikasi langsung dalam lapangan ketika menghadapi siswa. Namun secara
garis besar prinsip-prinsip BK telah dan sedang dijalankan oleh semua guru BK SMP
N 3 Adiwewrna walaupun tidak semua item dilaksanakan. Seperti prinsip yang
berkenaan dengan siswa bahwa layanan harus diberikan kepada semua tanpa
memandang status dsb telah dijalankan oleh setiap guru. Namun dalam hal pemenuhan
kebutuhan dapat dikatakan belum karena dalam pelaksanaan progran angket ugkap
masalah siswa yang akan menjadi kebutuhan siswa belum dijalankan.
D.Program Kerja BK SMP N 3 Adiwerna
Sering sekali banyak terjadi teori dan realita yang berbeda. Dalam hal ini
kami simpulkan bahwa antara teori dan realita yang jauh berbeda adalah program kerja
BK. Alasan yang pertama adalah angket. Angket yang seharusnya menjadi bahan atau
materi untuk pelaksanaan program BK tidak dijalankan sehingga dalam pembuatan
programpun materinya kurang pas yang dibutuhkan oleh siswa. Dengan angket untuk
mengungkap masalah anak yang seharusnya diberikan kepada siswa saat awal masuk
atau semester awal yang tidak dijalankan maka kebutuhan siswapun kurang dimengerti
sehingga guru BK kurang bisa memprioritaskan kebutuhan siswa. Sehingga untuk
perbaharuan program setiap tahunnya belum bisa dijalankan. Selain itu kalender
pendidikan dalam program BK SMP N 3 Adiwerna juga belum ada.
Kelebihan atau kesesuaian program kerja BK di SMP N 3 Adiwerna denganteori yaitu terdapat keterlibatan atau kerjasama kepada orang tua. Namun dengan
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
26/29
23
pihak lain seperti dinas kesehatan memang belum. Selaain itu jenis program yaitu
program tahunan, semesteran, bulanan, dan harian sudah tercantum.
E.Layanan dan Kegiatan BK SMP N 3 Adiwerna
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 3 Adiwerna
dapat dikatakan sudah berjalan sesuai program kerja BK walaupun kurang maksimal,
hal ini dikarenakan masih ada beberapa layanan yang jarang dilakukan, seperti pada
layanan konseling kelompok dan individu yang memiliki keterbatasan ruangan
sehingga proses pemberian layanan kepada siswa akan terhambat. Namun layanan
lainnya seperti layananan orientasi, informasi, penguasaan konten, bimbingan
kelompok, mediasi penempatan dan penyaluran, serta konsultasi sudah dapat berjalan
cukup maksimal. Bahkan pada layanan orientasi informasi dan mediasi sudah sering
dilaksanakan disesuaikan kebutuhan siswanya.
Layanan konseling kelompok dan individu harus mendapat perhatian dari
guru bk karena sejatinya setiap siswa pasti memiliki permasalahan yang harus segera
dientaskan dengan menggunakan teknik bimbingan dan konseling sesuai asas bk.
Pengentasan yang dilakukan dengan cepat melalui layanan konseling dapat membantu
siswa agar tidak mempengaruhi hasil belajar siswa.
Layanan bimbingan belajar di SMP Negeri 3 Adiwerna hanya dilakukan
dengan cara memberikan motivasi belajar saja dan tidak pernah melakukan tes
kemampuan dasar siswa atau tes diagnostik kesulitan belajar padahal tes tersebut
merupakan awal suatu upaya untuk mengenalkan siswa yang mengalami kesulitan
belajar dan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.
Layanan orientasi di SMP Negeri 3 Adiwerna lebih sering memanfaatkan
siswa-senior walaupun masih banyak metode layanan orientasi yang dapat diterapkan
seperti guru bk yang berkunjung ke SD pemasok dan malam pertemuan dengan orang
tua.
Layanan informasi di SMP Negeri 3 Adiwerna yang hanya menggunakan
metode ceramah dan diskusi saja padahal masih banyak variasi dari metode
menyampaikan informasi kepada siswa seperti karyawisata, buku panduan dan
informasi melalui konferensi karier, selain itu guru bk dalam memberikan layanan
informasi tidak pernah mendatangkan narasumber dari luar sekolah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa layanan informasi di SMP Negeri 3 Adiwerna kurang variatif.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
27/29
24
Layanan penempatan dan penyaluran sudah berjalan dengan baik sesuai
dengan tuntunan program kerja bk seperti penempatan di dalam kelas yang
disesuaikan dengan kondisi siswa, penempatan kegiatan ekstrakulikular yang sesuai
dengan minat siswa serta penyaluran karier yang berhubungan dengan minat siswa
terhadap suatu sekolah lanjutan.
Layanan konsultasi juga masih berjalan dengan baik walaupun harus
diupayakannya agar siswa mau berkonsultasi dengan guru bk, namun hal ini tidak
menjadi suatu masalah.
Layanan bimbingan kelompok yang merupakan suatu cara agar semua
masalah siswa yang sama bisa terentaskan melalui informasi-informasi yang diberikan
juga sudah berjalan dengan baik walaupun guru bk dalam memberikan informasi tidak
pernah mendatangkan narasumber dari luar sekolah namun setidaknya guru bk sudah
mencoba dengan memberi informasi secara variativif salah satunya melalui perantara
ketua kelas.
Layanan penguasaan konten sudah berjalan cukup baik dengan cara
memberikan materi dan praktik kepada peserta didik agar menguasai konten tertentu,
terutama kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat. Contohnya seperti menaati peraturan tata tertibsekolah.
Layanan mediasi di SMP Negeri 3 Adiwerna juga sudah berjalan dengan baik
dan cepat dalam membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun
perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik.
Kegiatan pendukung layanan seperti kegiatan menghimpun data dan
kunjungan rumah sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Pada Kegiatan Alih tangan
kasus di SMP Negeri 3 Adiwerna tidak pernah dilakukan karena semua permasalahn
siswa masih bisa diselesaikan sendiri. Namun guru bk harus tetap objektif apabila
kasus siswa bukan ranah bimbingan dan konseling, maka tak menutup kemungkinan
untuk melakukan Alih tangan kasus kepada pihak yang lebih berwenang.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
28/29
25
BAB V
PENUTUP
A.SIMPULAN
BK SMP N 3 Adiwerna dapat dikatakan cukup baik dalam hal personilnya
sendiri yaitu dilihat dari aspek lulusan yang berasal kependidikan Bimbingan dan
Konseling serta hanya terjadi kelebihan jam kerja pada satu orang guru BK. Aspek
lain dapat dikatakan cukup bahwa setiap guru BK telah menjalankan fungsi, prinsip,
program, dan layanan BK walaupun terdapat beberapa item dalam keempat hal
tersebut yang belum sempurna dijalankan. Sisis kekurangannya yang paling menonjoladalah dalam pemenuhan sarana dan prasarana BK serta perogram Bk yang
dilaksanakan tanpa angket untuk mengungkap kebutuhan siswa.
B.SARAN
Peribahasa mengatakan tak ada gading yang tak retak. Semuanya tidak ada
yang sempurna. Teori sering kalinya tidak dapat dijalankan atau sesuai dengan
kenyataan yang ada. Untuk perbaikan pendidikan dan kebaikan saran kami untuk BK
SMP N 3 Adiwerna adalah kerjasama antara semua pihak agar dalam pemenuhan
sarana dan prasarana BK segera terlaksana untuk kepentingan pendidikan. Selain itu,
untuk BK agar membagikan angket pada awal masuk sekolah atau semester satu untuk
megetahui kebutuhan siswa sehingga program dapat dikatakan baik dan sesuai sasaran.
Saran yang terakhir adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta
kerja BK agar senantiasa dapat menyesuaikan perubahan zaman.
7/26/2019 LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA BK SMP N 3 ADIWERNA
29/29
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling (SLTP dan SLTA).
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Putra, Luna. 2013. Program Bimbingan dan Konseling.
http://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-
dan-konseling.html.Diakses pada tanggal 20 mei 2015.
http://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://wwwputralunadayehkrayan.blogspot.com/2013/01/program-bimbingan-dan-konseling.htmlTop Related