Dr. Viesna Beby Auliana
TETANUS
KASUS
An. I, 4 tahun 5 bulan
Rahang, leher dan badan
kaku
Riw.kejangRiw.demam
Sakit gigi sejak 1 minggu yll
Pengobatan (-)
Riwayat imunisasi tdk
lengkap
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
• tampak sakit berat
• Sadar / GCS 15
• TD : 100/ 60 mmHg
• HR : 80x/i • RR : 27 x/i • T : 37,4 0 C
• Kaku kuduk (+)
• Trismus (+)• risus
sardonicus• Abdomen :• Palpasi =
keras• Opistotonus
(+)
Pemeriksaan Lab
•Hb 11,3 g/dl•eritrosit 3,67 juta/µl•hematokrit 36,2 vol%•leukosit 8700/µl•trombosit 539.103 mm3.
DIAGNOSIS KERJA
TETANUS
Philips Skore
Penilaian: 1. Score <9
tetanus ringan
2. Score 9-16 tetanus sedang
3. Score >16 tetanus berat
Philips Skore : 18
DIAGNOSIS :
Tetanus Berat
Pengobatan
• (21 Maret 2015)• Oksigen 3 liter/menit• Infus D5 20 tpm
IGD
FOLLOW UP
Tanggal Riwayat Perjalanan
Penyakit
Tatalaksana
21/3/2015 TD : 100/60 mmHg
N: 80x/menit
P: 27x/menit
S: 37,40C
- IVFD D5 : NaCl 0,9% 18 tpm (4:1) 400cc D5 :
100CC nAcL 0,9%
- Inj. Diazepam 11 amp/drips
- Inj. Viccilin 300mg/8j/iv skin test
- Pasang feed tube
- Stop intake oral
22/3/2015 TD : 100/60 mmHg
N: 100x/menit
P: 27x/menit
S: 39,20C
- Terapi lanjut
- Pct 3x1/2 tab
Tanggal Riwayat Perjalanan
Penyakit
Tatalaksana
23/3/2015 TD : 100/60 mmHg
N: 100x/menit
P: 24x/menit
S: 370C
- Makanan cair 3x100
- Susu 3x100
- IVFD D5 : NaCl 0,9% 18 tpm (4:1) 400cc D5 :
100CC NaCl 0,9%
- Inj. Diazepam /drips
- Tetagam 250 2 amp
24/3/2015 TD : 110/60 mmHg
N: 85x/menit
P: 28x/menit
S: 37,20C
Terapi lanjut
25/3/2015 TD : 100/60 mmHg
N: 80x/menit
P: 26x/menit
S: 370C
Terapi lanjut
Tanggal Riwayat Perjalanan Penyakit Tatalaksana
26/3/2015 TD : 110/60 mmHg
N: 80x/menit
P: 24x/menit
S: 37,10C
Terapi lanjut
27/3/2015 TD : 110/70 mmHg
N: 90x/menit
P: 26x/menit
S: 37,10C
- IVFD D5% 20 tpm
- Diazepam puyer 8x/hari
28/3/2015 TD : 110/70 mmHg
N: 85x/menit
P: 26x/menit
S: 37,10C
- IVFD D5% 20 tpm
Diazepam puyer 7x/hari
29/3/2015 TD : 100/70 mmHg
N: 80x/menit
P: 28x/menit
S: 370C
- IVFD D5% 20 tpm
- Diazepam puyer 6x/hari
Tanggal Riwayat Perjalanan Penyakit Tatalaksana
30/3/2015 TD : 100/70 mmHg
N: 80x/menit
P: 28x/menit
S: 370C
Terapi lanjut
31/3/2015 TD : 100/60 mmHg
N: 80x/menit
P: 25x/menit
S: 37,30C
Terapi lanjut
1/4/2015 TD : 110/70 mmHg
N: 90x/menit
P: 28x/menit
S: 37,20C
Terapi lanjut
2/4/2015 TD : 100/70 mmHg
N: 80x/menit
P: 28x/menit
S: 37,20C
Pasien pulang
Kontrol rawat jalan di poli
PROGNOSIS
Dubia ad vitam : dubia ad bonam
Dubia ad functionam : dubia ad bonam
Dubia ad sanationam : dubia ad bonam
KESIMPULAN
Berdasarkan heteroanamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang kasus diatas, pasien didiagnosa sebagai tetanus. Tetanus pada anak tersebut disebabkan dari sakit gigi pada molar kanan yang merupakan tempat masuk kuman (port d'entree). Diagnosis awal: observasi tetanus umum serta wajah meringis dan spasmus (risus sardonicus); dijumpai gejala trismus, opistotonus, perut papan dan kejang umum
KESIMPULAN
Faktor risiko kasus ini ialah tidak diimunisasi lengkap dan aspek sosial dimana orang tuanya berpendidikan SD dan mempunyai penghasilan rendah sebagai buruh serta lingkungan sekitar yang tidak hygiene. Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Tetanus
PEMBAHASAN
Tetanus Penyakit infeksi akut
Kelainan neurologis
Defenisi
Eksotoksin (tetanospasmin)
Clostridium tetani(Anaerob)
Etiologi
Patogenesis
Clostridium tetani
Gejala Klinik
Rasa tidak nyamanNyeri punggung
Kesulitan menelan
Trismus, kaku kuduk, risus sardonicus, opistotonus
ketegangan otot dinding
perut
kejang tonik, ekstremitas inferior
ekstensi, lengan kaku dan tangan mengepal
kuat.
kesukaran menelan, gelisah, mudah
terangsang, nyeri kepala, nyeri anggota
badan
sadar
Diagnosis
Anamnesis
gejala klinis
Pemeriksaan Laboratorium : tidak khas
Kasus Pembahasan (Teori)
Anamnesis:Kaku dialami sejak 1 hari SMRS, terus menerus. Riw. Demam sejak 5 hari SMRS, Riw.kejang 3 hari yang lalu. Riw. Sakit gigi sejak seminggu yang lalu.Pemeriksaan Fisis:CM, TD:100/60, N:80x/mnt, RR:27x/mnt, S:37,4C, akral hangat, spasmus (risus sardonikus), trismus 2 cm, kaku kuduk (+), opistotonus (+), badan kaku.
LaboratoriumHb 11,3 g/dl, eritrosit 3,67 juta/µl, hematokrit 36,2 vol%, leukosit 8700/µl, trombosit 539.103 mm3. Urine dan feces dalam batas normal.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosis kerja TETANUS pasa pasien.
Pengobatan
Prinsip pengobatan
1. mengatasi akibat eksotoksin yang
sudah terikat pada susunan saraf pusat
2. menetralisir toksin yang masih beredar
didalam darah
3. menghilangkan kuman penyebab
Penatalaksanaan Tetanus (WHO-2010)
Isolasi dan debridement luka
Imunoterapi : Human TIG 500 iu IM
Vaccine TT 0,5 cc IM
Antibiotik : Metronidazol 500mg/6jam
Penisilin G 100.000-200.000 iu/kg/hari
iv 2-4dose
Muscle spasm control :diazepam 5mg /
lorazepam 2 mg
MgSO4 5 g IV loading dose, 2-3 g
maintanance
Kasus Pembahasan (Teori)• IVFD D5 : NaCl 0,9% 18 tpm
(4:1) 400cc D5 : 100CC nAcL 0,9%
• Inj. Diazepam 11 amp/drips• Inj. Viccilin 300mg/8j/iv skin
test• Pasang feed tube• Stop intake oral
Prinsip pengobatan 1. mengatasi akibat
eksotoksin yang sudah terikat pada susunan saraf pusat
2. menetralisir toksin yang masih beredar didalam darah
3. menghilangkan kuman penyebab
TERIMA KASIH