1
LATAR BELAKANG
Dalam pengoperasian sebuah mesin tidaklah mudah untuk tetap menjaga
putaran dari mesin tersebut untuk tetap konstan maupun untuk membuat sebuah
mesin dapat mengikuti perubahan dari suatu kecepatan atau beban yang secara
tiba-tiba, karenanya dibutuhkan sebuah alat yang mampu bereaksi secara cepat
jika terjadi perubahan kecepatan yang secara mendadak, alat tersebut adalah
governor.
Governor adalah sebuah peralatan mekanis yang fungsinya adalah
mengatur putaran dari sebuah mesin (turbin, mesin diesel), yaitu dengan cara
mengatur jumlah masuknya aliran fluida, baik itu gas, uap, maupun cair ke turbin
ataupun ruang bakar. Governor pertama kali dipergunakan pada pengoperasian
mesin uap, dimana kala itu kerja dari governor itu sendiri diperuntukkan untuk
pengaturan jumlah aliran uap yang masuk pada turbin uap, baru setelah itu
penggunaan governor mulai diaplikasikan pada mesin diesel dan turbin gas.
2
DAFTAR ISI
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Daftar isi......................................................................................................... 2
Daftar gambar................................................................................................. 4
Daftar Grafik .................................................................................................. 5
BAB I
I.1 Tujuan Praktikum ......................................................................... 6
I.2 Maksud Dari Tujuan ..................................................................... 6
BAB II
II.1 Teori Dasar…………………………………………………… 7
II.2 Governor Porter ....................................... ………………………8
II.3 Governor Proell ........................................................................... 9
II.4 Governor Hartnell...................................................................... 10
II.5 Aplikasi Governor ..................................................................... 10
II.6 Teori Dasar Gaya Sentrifugal dan Gaya Inersia........................ 11
II.7 Pengatur Governor Sentrifugal.................................................. 13
A. Governor sentrifugal jenis RQ ....................................... 13
B. Governor sentrifugal jenis RSV..................................... 17
II.8 Prosedur Praktikum ................................................................... 21
II.9 Instalasi Pengujian..................................................................... 21
BAB III
Data Percobaan............................................................................................. 24
Pengolahan Data
3
Grafik
BAB IV ANALISA
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Governor Porter........................................................................... 7
Gambar 2.3 Governor Proell ........................................................................... 9
Gambar 2.4 Governor Hartnell........................................................................ 10
Gambar 2.6.A Gaya Sentrifugal....................................................................... 12
Gambar 2.6.B Gaya Inersia.............................................................................. 13
Gambar 2.7.1 bagian – bagian utama governor jenis RQ ................................ 13
Gambar 2.7.2 posisi start pada governor.......................................................... 14
Gambar 2.7.3 posisi putaran idle..................................................................... 17
Gambar 2.7.6 pengatur governor jenis RQ ...................................................... 19
Gambar 2.9.1 instalasi pengujian governor porter........................................... 21
5
Daftar Grafik
6
BAB I
1.1 Tujuan Praktikum
Mengetahui karekteristik dari pengatur dengan cara membuat grafik yang
menyatakan hubungan antara kecepatan poros dengan posisi sleeve untuk
berbagai beban atau berbagai berat bola. Dari grafik-grafik tersebut dapat
disimpulkan, pada daerah mana suatu pengatur stabil dan tidak stabil.
Mengetahui performansi dan karekteristik alat yang ditunjukkan oleh
hubungan grafik :
Kecepatan putaran poros (ω) terhadap posisi sleeve.
Gaya inersia bandul terhadap posisi sleeve.
Voltase input listrik motor DC terhadap posisi sleeve.
1.2 Maksud Dari Tujuan
Semakin besar puttaran poros maka semakin tinggi juga posisi sleeve.
Semakin besar momen inersia atau percepatan sudutnya semakin tinggi
juga posisi sleevenya.
Semakin besar tenaga listrik yang diberikan maka semakin tinggi juga
posisi sleeve nya.
7
BAB II
2.1 Teori Dasar
Pengerak mula seringkali harus beroperasi pada putaran yang relatif
konstan, tetapi daya yang harus dihasilkan bervariasi. Untuk mencapai kondisi
operasi seperti ini, maka diperlukan suatu alat pengatur (governor) untuk
mengatur pasokan bahan bakar.
Berdasarkan cara kerjanya, pengatur dibedakan menjadi dua :
1. Pengatur sentrifugal (Centrifugal Governor).
2. Pengatur inersia (Inertia Governor).
Pengatur sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, sedangkan
pengatur inersia bekerja berdasarkan momen inersia yang timbul karena terjadinya
percepatan sudut. Pengatur inersia memiliki reaksi yang lebih cepat dibanding
dengan pengatur sentrifugal.
Pengatur dalam keadaan setimbang bila gaya sentrifugal, berat dan gaya
pegasnya seimbang. Jenis pengatur sentrifugal :
a. Pengatur (governor) Porter.
b. Pengatur (governor) Proell.
c. Pengatur (governor) Hartnell.
Gambar 2.1 Governor porter
Sumber : http://image.slidesharecdn.com/governor
8
Persamaan kecepatan sudut untuk Governor Porter adalah sebagai berikut :
2=( )
Keterangan := Kecepatan Putar (rpm).
W = Gaya berat rangka pengatur (gram).
w = Gaya berat pemberat / bandul (gram).
g = Percepatan gravitasi (m/s2 ).
h = Jarak pemberat dari titik perputaran atas (m)
k =
2.2 Governor Porter
Sebuah modifikasi dari watt governor dengan sebuah beban yang berada di
tengah sleeve beban ini bergerak naik dan turun pada tengah spindle. Beban
tambahan ini meningkatkan kecepatan putaran yang di hubungkan dengan bandul
untuk menghasilkan pada posisi tertentu
2.3 Governor Proell
Governor proell adalah governor yang termasuk pada jenis governor
sentrifugal,dimana governor tersebut memanfaatkan gaya sentrifugal sebagai
pengaturan kecepatan putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin maka akan
semakin tinggi pula input yang diperlukan . prinsipnya sama seperti Governor
porter hanya saja pendulum atau bandul Governor Proell diletakkan diluar engsel
pada sambungan lengan. Pada governor jenis proell ini ketika poros berputar maka
sleeve akan naik ke atas dan kedua beban akan meregang menjadi tegak lurus
terhadap link penghubung dengan dorongan dari sleeve.
9
2.4 Governor Hartnell
Governor berbeban pegas. Diletakkan 2 bandul pada crank lever, dan
rangkanya dihubungkan dengan spindle yang memutarkan bandul tersebut.Pada
governor jenis Hartnell ini ketika poros berputar maka beban yang ditumpu oleh
pegas akan turun ke bawah dan kedua beban di samping akan menyeimbangkan
proses tersebut agar putaran yang terjadi tetap stabil.
Gambar 2.3 Governor Proell
sumber : dokumen.tips/documents/governor.html
Gambar 2.4 Governor Hartnell
sumber : engineersedge.com
10
2.5 Aplikasi Governor
Pompa Injeksi
Governor dirancang untuk mengatur putaran dan daya mesin dengan
mengontrol volume penyemprotan berdasarkan beban mesin yang tak terkontrol
dari pedal gas. Governor bekerja dengan meng-gerakkan rak pengontrol pompa
injeksi dan rak pengontrol akan mengatur langkah efektif plunyer.
Pada mesin diesel terdapat berbedaan yang mendasar jika dibandingkan
dengan mesin bensin, volume penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel diatur
sedemikian rupa dan tidak tergantung dari pembukaan katup gas, hanya saja
governor akan bekerja sesuai dengan gerakan katup gas
Pada waktu pedal gas ditekan secara konstan maka putaran mesin akan turun
bila beban mesin bertambah, misalnya pada saat tanjakan, untuk mengatasi hal ini
maka governor akan menambah volume penyemprotan bahan bakar agar mesin
tidak mati dan putaran mesin dapat dipertahankan.
Demikian pula halnya apabila putaran mesin akan bertambah beban mesin
akan berkurang contohnya saat jalan menurun, oleh karena itu governor akan
mengurangi volume penyemprotan untuk menjaga putaran mesin. Selanjutnya
governor juga akan menjaga putaran idel mesin serta membatasi putaran
meksimumnya sehingga mesin diesel tidak akan melewati putaran maksimum
yang diperbolehkan.
2.6 Teori Dasar Gaya Sentrifugal dan Gaya Inersia
A. Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal (Fs) adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi
pusat lingkaran dimana nilainya adalah positif. Gaya sentrifugal ini adalah
kebalikan dari gaya sentrapetal, yaitu mendekati pusat lingkaran. Gaya sentrifugal
dapat dilihat pada pompa sentrifugal, dinamakan pompa sentrifugal karena gaya
atau arah putaran sudu adalah sentrifugal. Besar gaya sentrifugal pada umumnya
adalah
11
Fs = m x a
as = , maka
Fs = m x
dimana ;
m = massa
v = kecepatan sentrifugal
r = jari-jari.
B. Gaya Inersia
Gaya inersia merupakan gaya kelembaman pada suatu elemen mesin yang
sangat tergantung pada besarnya massa. Semakin besar massa komponen mesin,
maka semakin besar pula gaya inersianya.
Gaya inersia adalah gaya hanya terjadi atau muncul pada kerangka acuan
non inersia. Contoh dari gaya inersia adalah gaya sentrifugal dan gaya Coriolis.
Kedua gaya ini terjadi pada kerangka acuan yang berputar. Gaya semu ini
diadakan agar hukum Newton tetap dapat berlaku pada kerangka acuan tak inersial
Gambar 2.6.A Gaya Sentrifugal
sumber : slideshare.net
12
2.7 Pengatur Governor Sentrifugal
Governor sentrifugal adalah alat yang digunakan untuk mengatur
kecepatan dari sebuah mesin ketika terjadi perubahan beban pada mesin
tersebut,dimana memanfaatkan gaya sentrifugal dari bandul – bandul yang
berputar yang sama dan gaya radial yang berlawanan.Governor sentrifugal
digunakan terutama pada motor Diesel ukuran besar.Governor ini dipasang
pada pompa injeksi jenis inline.Di dalam pelaksanaan,governor sentrifugal
dibagi dalam dua jenis antara lain yaitu :
1. Governor Sentrifugal Jenis RQ
2. Governor sentrifugal jenis RSV
A. Governor sentrifugal jenis RQ
Governor jenis RQ adalah governor yang hanya dapat meregulasi putaran
idle dan putaran maksimum.
1. Nama Bagian – Bagian Utama
Gambar 2.6.B Gaya Inersia
sumber : https://ahmadsuudi.files.wordpress.com
13
2. Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ
a. Posisi start
Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start),
Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar .
Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak.
Bobot sentrifugal membuka karena pedal gas pada posisi maksimum.
b. Posisi putaran idle
Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke
posisi putaran idle.Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan
Gambar 2.7.1 bagian – bagian utama governor jenis RQ
coilku.blogspot.com
Gambar 2.7.2 posisi start pada governor
coilku.blogspot.com
14
Gambar 2.7.4 posisi putaranmenengah
coilku.blogspot.com
juga sedikit.Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran
mesin. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka dan volume
injeksi diperkecil.Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup
dan volume injeksi diperbesar.
c. Posisi putaran menengah
Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan
oleh sopir.Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas
putaran idle, bobot sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur
putaran idle dan terletak pada pegas putaran maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak
bekerja.
Gambar 2.7.3 posisi putaran idle
coilku.blogspot.com
15
d. Pembatasan putaran maksimum
Batang pengatur pada posisi maksimum, putaran mesin juga maksimum. Bobot
sentrifugal membuka sesuai dengan putaran maksimum.Apabila putaran mesin
lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh maka
batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian governor dapat
membatasi putaran maksimum.
e. Pegas pengatur governor jenis RQ
Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu
dengan bobot sentrifugal.Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas
yang berfungsi untuk mengatur putaran idle dan putaran maks.
Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar
(pegas idle). Bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle
dan dapat membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka
maksimum = 6 mm.Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh
semua pegas pengatur bobot sentrifugal membuka maksimum = 5
mm dari posisi gambar B ( lihat gambar ).
Gambar 2.7.5 posisi putaran maksimum
coilku.blogspot.com
16
B. Governor Sentrifugal Jenis RSV
Governor sentrifugal jenis RSV adalah satu governor yang dapat
meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).
Huruf V (verstell) berarti penyetel/pemindah.
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik
sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
1. Pegas start
2. Tuas penyetel
Gambar 2.7.6 pengatur governor jenis RQ
coilku.blogspot.com
Gambar 2.7.7 governor sentrifugal jenis RVS
coilku.blogspot.com
17
3. Tuas tarik
4. Tuas antar
5. Pegas pengatur
6. Pegas tambahan (idle)
7. Tuas pengatur
8. Bantalan antar
9. Bobot sentrifugal
10. Tuas ayun
11. Batang pengatur
1. Cara kerja governor sentrifugal jenis RSV
1. Posisi Start
Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi
start karena tarikan dari pegas start.Dengan demikian mesin dapat
lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada posisi idle.
Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi
start karena tarikan dari pegas start.Dengan demikian mesin dapat
lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada posisi idle.
Gambar 2.7.8 posisi start
coilku.blogspot.com
18
2. Posisi idle
Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik
sedikit bobot sentrifugal membuka tergantung putaran idle dan
kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi
diperkecil.Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume
injeksi diperbesarSupaya putaran idle dapat stabil, maka untuk
meregulasi putaran dipasang pegas tambahan untuk putaran idle.
3. Regulasi pada putaran menengah
Gambar 2.7.9 posisi idle
coilku.blogspot.com
Gambar 2.7.9 regulasi putaran menengah
coilku.blogspot.com
19
Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur
tertarik kuat, batang pengatur bergerak kearah maksimum, bobot
sentrifugal masih sedikit terbuka. Dengan demikian volume injeksi
menjadi besar / banyak, putaran mesin naik.
Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar
dari kekuatan pegas.
Dengan demikian pengatur tertarik kearah volume injeksi yang
kecil / sedikit sampai terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal
dengan kekuatan pegas pengatur
4. Posisi putaran maksimum dan pembatasan
Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik
penuh. Volume injeksi banyak putaran mesin tinggi dan bobot
sentrifugal membuka.
Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal
sebanding dengan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka tambah
kuat batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit.
2.8 Prosedur Praktikum
Prosedur percobaan Governor Porter adalah sebagai berikut :
Gambar 2.7.10 posisi putaran maksimum
coilku.blogspot.com
20
1. Sambungkan dua buah kabel pada motor DC ke power suplay.
2. Dari power suplay kabel disambungkan ke arus listrik.
3. Hidupkan tombol “ ON “ yang ada pada power suplay.
4. Hati – hatilah pada saat memutar pengatur yang ada pada power
suplay.
Yang diukur dalam pengujian ini adalah :
Kecepatan putaran poros (ω) terhadap posisi sleeve.
Gaya inersia bandul terhadap posisi sleeve.
Voltase input listrik motor DC terhadap posisi sleeve
Percobaan dilakukan untuk berbagai berat beban, dan posisi sleeve.
2.9 Instalasi Pengujian
Keterangan gambar :
1. Baut 2 (buah)
2. Support atas
3. Dudukan lengan atas
Gambar 2.9.1 instalasi pengujian governor porter
Modul Praktikum Fenomena Dasar Mesin
21
4. Poros
5. Support sisi
6. Tabung dalam
7. Dudukan lengan
bawah
8. Kopling
9. Bearing
10. Lengan atas (4
buah)
11. Bandul (2 buah )
12. Lengan bawah ( 2
buah )
13. Tabung luar
14. Pin
15. Rangka dudukanb
governor porter
16. Dudukan motor
DC
17. Poros motor Dc
18. Motor DC
19. Arus listrik
20. Stabilizer
21. Amplifier
Governor yang digunakan pada saat pengujian yaitu :
1. Governor sentrifugal jenis porter
2. Governeor sentrifugal jenis proell.
Gambar 2.9.2 governer porter
fitransyah.wordpress.com
Gamabar 2.9.3 governer proell
fitransyah.wordpress.com
22
BAB III
DATA PERCOBAAN
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 700 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 99,1 52 103,0 5,43 110,5 5,54 112,1 5,25 122,2 5,46 126,4 5,57 128,8 5,78 129,9 5,29 133,2 6,110 133,8 6,2
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 700 GRAM
Beban 700 gram
23
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1250 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 69,5 5,7
2 71,3 5,7
3 73,9 5,7
4 74,9 5,7
5 79,9 5,7
6 80,2 5,8
7 81,4 5,8
8 82,3 5,8
9 84,4 5,8
10 85,1 5,8
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1250 GRAM
24
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 850 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 98,2 4,8
2 102,2 5,5
3 104,4 5,5
4 107,0 5,5
5 109,2 5,5
6 114,3 5,5
7 119,4 5,5
8 122,3 5,7
9 129,0 5,9
10 133,0 5,9
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 850 GRAM
Beban 850 gram
25
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1100 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 67,0 5,5
2 68,5 5,5
3 71,2 5,5
4 73,4 5,5
5 76,2 5,5
6 77,5 5,5
7 80,7 5,8
8 83,3 5,8
9 85,1 5,8
10 87,6 5,8
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1100 GRAM
26
DATA PERCOBAAN
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 950 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 98,8 5
2 102,3 5
3 104,2 5
4 107,3 5
5 110,4 5,5
6 114,3 5,5
7 117,6 5,5
8 120,1 5,5
9 121,9 5,7
10 127,3 5,9
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 950 GRAM
Beban 950 gram
27
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1000 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 68,9 5,3
2 70,4 5,3
3 71,2 5,3
4 73,4 5,3
5 74,6 5,5
6 77,9 5,5
7 82,3 5,5
8 85,2 5,6
9 87,3 5,6
10 89,2 5,6
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1000 GRAM
Beban 1000 gram
28
DATA PERCOBAAN
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 900 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 101,8 5,4
2 102 5,4
3 108 5,4
4 111,5 5,7
5 116,5 5,7
6 122,1 5,7
7 125 5,7
8 126,1 5,9
9 130,1 5,9
10 134,2 6,2
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 900 GRAM
Beban 900 gram
29
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1050 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 67,1 5,4
2 70,1 5,4
3 73,9 5,4
4 75,6 5,4
5 77,4 5,4
6 78,4 5,4
7 80,1 5,4
8 81,5 5,4
9 82,9 5,4
10 83,4 5,4
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1050 GRAM
Beban 1050 gram
30
DATA PERCOBAAN
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 750 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 99,2 4,9
2 112,9 4,9
3 107,5 4,9
4 110,7 4,9
5 113,7 5,4
6 118,2 5,4
7 121,7 5,4
8 125,0 5,7
9 128,9 5,7
10 136,5 5,7
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 750 GRAM
31
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1200 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 69,2 5,72 73,0 5,73 76,4 5,74 76,7 5,75 77,0 5,76 82,2 5,77 84,0 5,98 87,2 5,99 89,2 5,910 92,5 5,9
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1200 GRAM
Beban 1200 gram
32
PORTER
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 800 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
Posisi Putaran (rpm) Voltase1 101,1 52 103,9 53 107,2 5,44 109,7 5,45 114,3 5,16 120,3 5,97 121,3 5,98 133,7 5,99 134 5,910 135,2 6
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 800 GRAM
Beban 800 gram
33
PROELL
TABEL DATA PENGUJIAN PADA BEBAN 1150 GRAM
Posisi Putaran (rpm) Voltase
1 67,4 5,5
2 72,1 5,5
3 73,6 5,5
4 75,5 5,5
5 77 5,5
6 79 5,5
7 80,5 5,6
8 81,6 5,6
9 83,2 5,6
10 84,6 5,6
GRAFIK KALIBRASI ALAT UNTUK BEBAN 1150 GRAM
Beban 1150 gram
34
BAB IV ANALISA
1. putaran poros akan diatur oleh governor dengan beban yang berbeda – beda
dan gaya yang berbeda - beda,sehingga kestabilan putaran poros akan terjaga.
2. Kecepatan Putaran bandul akan memperlambat ketika input voltase yang
dimasukan kecil,dengan beban yang bervasiriasi.
3. Voltase input akan mempengaruhi Kecepatan governor sehingga akan
membuat posisi sleeve berubah – ubah.
4. Percepatan sudut berubah lebih besar ketika putaran poros
meningkat,sehingga posisi sleeve yang terjadi akan meningkat.
5. Terdapat kesalahn pada memasukan data dikarenakan tanda pada governor
kurang jelas dan voltase yang di input berubah – ubah.
6. Pada perhitungan teori dan praktek berbeda dikarenakan pada teori
perhitungan tidak menggunakn putaran (n) untuk menghitung putaran sudut
(ω), sedangkan untuk perhitungan praktek menggunakan putaran.
35
BAB V KESIMPULAN
1. Praktikan dapat memahami cara penggunaan mesin governor
2. Semakin cepat percepatan sudut dari bandul maka semakin tinggi pula posisi
sleeve
3. Semakin cepat putaran poros maka semakin tinggi pula posisi sleeve
4. Voltase input motor listrik DC mempengaruhi terhadap sleeve
5. Semakin berat beban yang diberikan maka diperlukan input yang besar
6. Praktikan mengetahui hubungan putaran poros dengan posisi sleeve
berdasarkan grafik
Top Related