KOHERENSI ANTARKALIMAT
DALAM PARAGRAF RUBRIK “ARENA KECIL”
MAJALAH BOBO EDISI 2005
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Yovita Erdha Treviana
NIM: 024114022
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Pikiran adalah awan tak kasat mata
yang berusaha mengumpulkan semua hasil untuk kita
Pikiran menentukan apa yang
kita peroleh maka
“Selalu berpikirlah positif dan kenyataan akan
membawamu ke arah pikiranmu” (nn)
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Keluargaku tercinta: Ayahanda FX. Sudiyono,
Ibunda Theresia Hartini, dan adikku Robertus Ega Awisaba,
I Love U all….
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Januari 2007
Penulis
vi
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Koherensi Antarkalimat dalam Paragraf Rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo
Edisi 2005” ini. Selain itu juga penulis tak lupa menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memperlancar proses penulisan
skripsi ini:
1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku dosen pembimbing I, atas
bimbingan yang penuh kesabaran, serta dorongan semangat yang diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini di Universitas Sanata
Dharma
2. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., selaku dosen pembimbing II, atas
bimbingan dan saran yang berharga bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini di Universitas Sanata Dharma
3. Drs. Hery Antono, M.Hum, Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Drs. B.
Rahmanto, M.Hum., Drs. FX. Santosa, M.S., Dra. F. Tjandrasih adji,
M.Hum., S. E. Peni Adji, S.S., M.Hum., atas ilmu dalam perkuliahan yang
telah diberikan kepada penulis selama menempuh kuliah di Universitas
Sanata dharma
4. Staf Sekretaris Administrasi Universitas Sanata Dharma, atas
pelayanannya dalam bidang administrasi
vii
5. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
pinjaman buku-buku yang diperlukan penulis
6. Ayahanda FX. Sudiyono, ibunda TH. Hartini, dan adik tercinta Robertus
Ega Awisaba atas doa dan kasih sayang, serta semangat yang senantiasa
diberikan kepada penulis
7. Om Bowo Pristiyanto dan bulik Cicilia Marita yang senantiasa memberi
semangat dan bantuan dalam banyak hal bagi penulis
8. Heribertus Suharta, atas perhatian dan dukungan yang begitu besar dalam
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini
9. Rekan-rekan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma angkatan 2002,
10. Teman-teman kost Pringgodani 12 Pondok Unyil yang senantiasa menjadi
tempat berkeluh kesah juga sekaligus pemberi semangat bagi penulis
selama menyelesaikan skripsi ini
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang turut
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Yogyakarta, 19 Januari 2007
Penulis
viii
ABSTRAK Treviana, Yovita Erdha. 2007 . “Koherensi Antarkalimat dalam Paragraf
Rubrik “Arena Kecil’ Majalah Bobo Edisi 2005.” Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dalam skripsi ini dibahas tentang koherensi antarkalimat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo Edisi 2005. Alasan pemilihan topik tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, sejauh pengamatan penulis belum ada penelitian yang secara khusus membahas koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana anak-anak. Kedua, penulis tertarik untuk menganalisis keunikan dan kekhasan dari kalimat-kalimat yang dihasilkan anak-anak dalam membentuk paragraf. Ketiga, dengan keterbatasan kosakata yang dimiliki anak-anak, bagaimana mereka dapat menghasilkan paragraf yang apik dan koheren dengan menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis koherensi apa saja yang digunakan dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada. Prosedur penelitiannya adalah i) tahap pengumpulan data, ii) tahap analisis data, iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Penerapan metode simak dilakukan dengan membaca berulang-ulang paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Teknik yang digunakan dalam metode pengumpulan data adalah teknik catat, yaitu dilakukan dengan mencatat data yang diperoleh dari sumber tertulis pada majalah Bobo. Teknik catat dilakukan dengan cara modern menggunakan komputer. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri. Teknik yang digunakan dalam analisis data ini adalah teknik baca markah, yaitu teknik yang dilakukan dengan melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Teknik baca markah digunakan untuk mengetahui langsung pemarkah jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Selain dengan teknik baca markah, data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik sisip yaitu dengan menambahkan atau menyisipkan satuan lingual baru. Teknik sisip dilakukan dengan menyisipkan konjungsi antarkalimat untuk membuktikan koherensi antarkalimat dalam paragraf tersebut. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan metode informal.
Melalui penelitian ini, ditemukan jenis-jenis koherensi yang terdapat dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi 2005. Dala m satu
ix
paragraf ditemukan satu jenis koherensi, dua jenis koherensi, tiga jenis koherensi, empat jenis koherensi, lima jenis koherensi, dan enam jenis koherensi.
Satu jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah koherensi (1) ‘kausalitas’, (2) ‘kemungkinan’, (3) ‘pertentangan’, (4) ‘perturutan’, (5) ‘simultan’. Dua jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah (1) koherensi ‘cara’ dan ‘kausalitas’, (2) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘ketiba-tibaan’, (3) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘keuntungan’, (4) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘pertentangan’, (5) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘perturutan’, (6) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘syarat’, (8) koherensi ‘kenyataan’ dan ‘perturutan’, (9) koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan ‘perturutan’, (10) koherensi ‘ketiba -tibaan’ dan ‘simultan’, (11) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘perturutan’, (12) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘simultan’, (13) koherensi ‘perturutan’ dan ‘simultan’.
Tiga jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah (1) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘aditif’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, dan ‘perturutan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘perturutan’, (6) ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘perturutan’, (8) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (9) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘syarat’, (10) koherensi ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (11) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simpulan’, (12) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (13) koherensi ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
Empat jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘permulaan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (6) ‘koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kemungkinan’, ‘keuntungan’, ‘syarat’, dan ‘simultan.’
Lima jenis koherensi yang ditem ukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (3) aditif, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (4) ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, ’perturutan’, dan ‘simultan’, (6) koherensi ‘aditif’, ‘permulaan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘cara’, ketiba-tibaan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (8) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
Enam jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’. Jenis koherensi yang ditemukan namun tidak terdapat dalam teori, yaitu koherensi (1) ‘contoh’ (2) ‘kemungkinan’, (2) ‘kenyataan’, (3) ‘keuntungan’, (4) ‘ketiba-tibaan’.
x
ABSTRACT Treviana, Yovita Erdha. “The coherence of sentences in paragraph of rubric
“Arena Kecil” Bobo Magazine 2005 Edition.” Undergraduate Thesis. Department of Indonesian Letter, Faculty of Letter, Sanata Dharma University. 2007 .
This thesis discussed “The coherence of sentences in paragraph of rubric
“Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition.” The write r of this thesis interested to analyze this topic because there is not any research yet that discusses sentence in children discourse. The writer want to lesson the uniqueness of children sentences to make the paragraph. The writer want to find out how the children make a good paragraph with coherence by combining one sentence with other sentences. The problem that solved in this research is what kind of coherence is used in rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. The objective of this research is to describe kind of coherence of sentences in paragraph rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition.
The kind of research is descriptive research that described the object of study based on the facts. There are three strategic stages of research procedure, which are (i) collecting the data, (ii) analyzing the data, (iii) the presentation of data analysis. The collecting data is using observation method. Observation method is used by observing repeatedly the paragraph in text of rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. The technique that is used is note technique, which is using the modern note technique by using the computer. The method that is used in analyzing the data is agih method. Agih method is a method that the certain equipment is the part of that language. The technique that is used in this analyzing is read the mark. That is done with see directly the mark in the text. The read the mark technique is used for knowing directly coherence mark between sentences in paragraph text of rubric “Arena Kecil” Bobo magazine 2005 edition. Except with read the mark, the data in this research is analyzed with inserted technique by add or put new lingual unity. The inserted technique is done by put the conjunction between the sentence to prove coherence between the sentence in the paragraph. The method which used in presentation of data analyze result is formal method and informal method.
From this research the writer found some kind of coherences in the paragraph of rubric “Arena Kecil” Bobo Magazine 2005 edition. In one paragraph discovered one kind of coherences, two kind of coherences, three kind of coherences, four kind of coherences, five kind of coherences, six kind of coherences.
One kind of coherence which found in one paragraph, are (1) ‘causality’, (2) ‘possibility’, (3) ‘contras’, (4) ‘marker’, (5) ‘simultan’. Two kind of coherences which found in one paragraph are (1) ‘way’ and ‘causalities’ coherence, (2) ‘causalities ’ and ‘suddenly’ coherences, (3) ‘causalities’ and ‘luckily’ coherences , (4) ‘causalities’ and ‘contras’ coherences, (5) ‘causalities’ and ‘marker’ coherences, (6) ‘causalities’ and ‘simultan’ coherences, (7)
xi
‘causalities’ and ‘conditional’ coherences, (8) ‘realities’ and ‘marker’ coherences, (9) ‘suddenly’ and ‘marker’ coherences , (10) ‘suddenly’ and ‘simultan’ coherences , (11) ‘contras’ and ‘marker’ coherences, (12) ‘contras’ and ‘simultan’ coherences , (13) ‘marker’ and ‘simultan’ coherences.
Three kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘causalities’, and ‘simultan’ coherences, (2) ‘additive’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (3) ‘additive’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (4) ‘causalities’, ‘realities’, and ‘marker ’ coherences, (5) ‘causalities’ , ‘suddenly’ coherences , and ‘marker’ coherences, (6) ‘causalities’, ‘suddenly ’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘causalities’, ‘ contrast’, and ‘marker’ coherences , (8) ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences , (9) ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘conditional’ coherences, (10) ‘causalities ’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (11) ‘contrast’, ‘marker’, and ‘conclusion’ coherences , (12) ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (13) ‘marker’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences.
Four kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘sample’, ‘causalities’, ‘contrast’, (2) ‘additive’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (3) ‘sample ’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (4) ‘causalities ’, ‘realties’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (5) ‘causalities’, ‘beginning’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (6) ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘possibilities’, ‘luckily’, ‘conditional’, and ‘simultan’ coherences.
Five kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘sample’, ‘causalities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences, (2) ‘additive’, ‘sample’, ‘causalities’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (3) additive, ‘sample’, ‘causalities’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences, (4) ‘additive’, ‘causalities’, ‘realities’, ‘contrast’, and ‘simultan’ coherences , (5) ‘additive’, ‘causalities’, ‘suddenly’, ’marker’, and ‘simultan’ coherences, (6) ‘additive, ‘beginning’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences , (7) ‘way’, ‘suddenly’, ‘marker’, ‘conclusion’, dan ‘simultan’ coherences, (8) ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences.
Six kind of coherences which found in one paragraph, are (1) ‘additive’, ‘causalities’, ‘realities’, ‘contrast’, ‘marker’, and ‘simultan’ coherences, (2) ‘additive’, ‘causalities’, ‘contrast’, ‘marker’, ‘conclusion’, and ‘simultan’ coherences. Kind of coherences which not found in the theory, are (1) ‘example’ coherence, (2) ‘possibility’ coherence, (3) ‘reality’ coherence, (4) ‘luckily’ coherence, (5) ‘suddenly’ coherence.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… ….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………… ….. v
KATA PENGANTAR …….………………………………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………………………………… viii
ABSTRACT………………....………………………………………………… x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……….. …………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 3
1.4 Manfaat Penelitian..……………………………………………… 3
1.5 Tinjauan Pustaka ………………………………………………… 3
1.6 Landasan Teori ………………………………………………….. 5
1.6.1 Pengertian Wacana ………………………………………. 5
1.6.2 Pengertian Paragraf ……………………………………… 6
1.6.3 Pengertian Koherensi ……………………………………. 6
1.7 Metodologi Penelitian …………………………………………... 10
1.7.1 Jenis Penelitian…………………………………………… 10
1.7.2 Prosedur Penelitian……………………………………….. 10
xiii
1.7.2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………. 11
1.7.2.2 Metode dan Teknik Analisis Data ………………. 11
1.7.2.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ………….. 13
1.8 Sistematika Penyajian ………………………………………….. 14
BAB II JENIS KOHERENSI DALAM PARAGRAF RUBRIK “ARENA
KECIL” MAJALAH BOBO EDISI 2005 ………………………. 15
2.1 Pengantar ………………………………………………………. 15
2.2 Satu Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………...... 17
2.2.1 Koherensi ‘Kausalitas’ ………………………………….. 17
2.2.1.1 Koherensi ‘Kausalitas’ Berpenanda………………. 17
2.2.1.2 Koherensi ‘Kausalitas’ T idak Berpenanda ……….. 18
2.2.2 Koherensi ‘Kemungkinan’………………………………. 20
2.2.3 Koherensi ‘Pertentangan’ ………………………………. 21
2.2.3.1 Koherensi ‘Pertentangan’ Berpenanda’…………… 21
2.2.3.2 Koherensi ‘Pertentangan’ Tidak Berpenanda ……. 21
2.2.4 Koherensi ‘Perturutan’ …………………………………. 22
2.2.4.1 Koherensi ‘Perturutan’ Berpenanda………………. 22
2.2.4.2 Koherensi ‘Perturutan’ Tidak Berpenanda ……….. 22
2.2.5 Koherensi ‘Simultan’ …………………………………… 25
2.3 Dua Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf ……………………. 26
2.3.1 Koherensi ‘Cara’ dan ‘Kausalitas’ ……………………… 26
2.3.2 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Ketiba -tibaan’ …………….. 27
xiv
2.3.3 Koherensi ‘Kausalitas’ dan Keuntungan’ ………………. 28
2.3.4 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Pertentangan’ ……………… 28
2.3.5 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Perturutan’ ………………… 30
2.3.6 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Simultan’ ………………… 33
2.3.7 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Syarat’ ……………………. 34
2.3.8 Koherensi ‘Kenyataan’ dan ‘Perturutan’ ……………….. 35
2.3.9 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Perturutan’…………….. 35
2.3.10 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Simultan’……………... 36
2.3.11 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Perturutan’……………. 37
2.3.12 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’ ……………... 38
2.3.13 Koherensi ‘Perturutan’ dan ‘Simpula n’ ……………….. 39
2.4 Tiga Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………… 41
2.4.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, dan ‘Simultan’……...... 41
2.4.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’…….. 44
2.4.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’……….. 44
2.4.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, dan ‘Perturutan’ … 45
2.4.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, dan ‘Perturutan. 47
2.4.6 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, dan ‘Simultan… 47
2.4.7 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Perturutan.. 48
2.4.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ ... 49
2.4.9 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Syarat’ ….. 55
2.4.10 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’…. 56
2.4.11 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan, ‘Simpulan’ ……. 62
xv
2.4.12 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’. 63
2.4.13 Koherensi ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’ ….. 64
2.5 Empat Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………. 65
2.5.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, dan
‘Pertentangan’ …………………………………………… 65
2.5.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’,
dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 66
2.5.3 Koherensi ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’
dan ‘Simultan’…………………………………………….. 67
2.5.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Perturutan’,
dan ‘Simultan’…………………………………………….. 68
2.5.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Permulaan’, ‘Perturutan’,
dan ‘Simultan’…………………………………………….. 71
2.5.6 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’,
dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 72
2.5.7 Koherensi ‘Kemungkinan’, ‘Keuntungan’, ‘Syarat’,
dan ‘Simultan’ ……………………………………............. 76
2.6 Lima Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf ………………….. 77
2.6.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas, ‘Pertentangan’
dan ‘Simultan’…………………………………………….. 77
2.6.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’
dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 79
2.6.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Simpulan’
xvi
dan ‘Simultan’ ……………………………………………. 80
2.6.4 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’,
‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’ …………………………... 81
2.6.5 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Ketiba -tibaan’,
‘Perturutan’, dan ‘Simultan’………………………………. 82
2.6.6 Koherensi ‘Aditif’, ‘Permulaan’, ‘Pertentangan’,
‘Perturutan, dan ‘Simultan’ ………………………………. 83
2.6.7 Koherensi ‘Cara’, ‘Ketiba-tibaan’, ‘Perturutan’,
‘Simpulan’, dan ‘Simultan’……………………………….. 84
2.6.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’,
‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’…………………. 86
2.7 Enam Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf …………………. 87
2.7.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’,
‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ ……………… 87
2.7.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’,
‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’…………………. 90
BAB III PENUTUP ..……………………………………………………… 92
3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 92
3.2 Saran ………………………………………………………….. 94
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 95
LAMPIRAN ….……………………………………………………….…….. 96
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam skripsi ini dibahas tentang koherensi antarkalimat dalam paragraf
rubrik “Arena Kecil” Majalah Bobo selama bulan Januari sampai Desember 2005.
Koherensi merupakan hubungan makna antara satuan lingual yang satu dengan
satuan lingual yang lain. Wohl (via Tarigan, 1987:25) menyatakan bahwa
koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide
menjadi suatu untaian yang logis. Koherensi dalam sebuah wacana sangat
diperlukan untuk mengetahui kadar keeratan antar bagian-bagian dalam wacana.
Koherensi menjadi bagian yang penting dalam sebuah wacana. Oleh karena itu
penelitian mengenai koherensi diperlukan untuk mengetahui bagaimana
keterkaitan makna antar kalimat-kalimat yang membangun sebua h paragraf.
Penelitian ini memfokuskan pada wacana yang ditulis oleh anak-anak. Penelitian
ini dilakukan karena ketertarikan penulis untuk menganalisis wacana khususnya
pada wacana anak-anak. Objek penelitian ini berada dalam sebuah rubrik yang
terdapat da lam Majalah Bobo yaitu rubrik “Arena Kecil’. Rubrik “Arena Kecil”
merupakan sebuah ruang pada majalah Bobo yang menampung cerita -cerita unik
yang ditulis oleh anak-anak seputar kehidupan mereka. Pemilihan rubrik “Arena
Kecil” ini didasarkan pada alasan bahwa penelitian mengenai rubrik ini belum
pernah ada sebelumnya.
ii
Persoalan yang dibahas dalam skripsi ini adalah koherensi antarkalimat
apa saja yang terdapat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” pada
majalah Bobo edisi tahun 2005. Berikut ini contohnya.
Pohon Berulat 1) (a) Aku suka membaca Majalah Bobo di atas pohon. (b) Penyebabnya
selain teduh, banyak angin bertiup sepoi-sepoi. (c) Tapi kali ini angin bertiup agak keras. (d) Tiba-tiba bukk…ada yang jatuh di atas kepalaku.
(Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005) Pada contoh (1) di atas terdapat empat kalimat, yaitu kalimat (1a), (1b), (1c),
dan (1d). Kalimat (1a) dan (1b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan munculnya
penanda leksikal penyebabnya. Kemudian kalimat (1b) dan kalimat (1c)
memiliki koherensi ‘pertentangan’ dengan hadirnya penanda tapi. Kalimat (1c)
dan (1d) berkoherensi ‘ketiba-tibaan’ yang ditandai dengan penanda tiba-tiba.
Koherensi antarkalimat pada paragraf dalam rubrik “Arena Kecil” majalah
Bobo edisi tahun 2005 dipilih sebagai topik dalam penelitian ini didasarkan pada
alasan berikut. Pertama, kalimat-kalimat yang diproduksi oleh anak-anak tentu
berbeda dengan yang dihasilkan oleh orang dewasa yang sudah mengetahui tata
bahasa secara mendetail. Hal ini menjadikan penulis tertarik menganalisis
keunikan dan kekhasan dari kalimat-kalimat yang dihasilkan oleh anak-anak
dalam membentuk paragraf. Kedua, dengan keterbatasan kosakata yang
dimilikinya bagaimana anak-anak dapat menghasilkan paragraf yang apik dan
koheren dengan menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lain. Ketiga,
pemilihan topik koherensi dalam wacana rubrik “Arena Kecil” menjadi topik yang
menarik karena belum pernah ada yang meneliti.
iii
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan satu permasalahan pokok
yaitu: Koherensi apa saja yang terdapat dalam wacana rubrik “Arena Kecil” pada
Majalah Bobo edisi tahun 2005?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis koherensi antarkalimat
pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini berupa deskripsi jenis koherensi antarkalimat pada
paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005.
Deskripsi ini berguna untuk pengembangan analisis wacana dan psikolinguistik.
Untuk pengembangan analisis wacana, deskripsi ini berguna untuk menjelaskan
berbagai jenis koherensi antarkalimat, baik berpenanda maupun tidak berpenanda,
dalam membangun keutuhan wacana. Untuk pengembangan psikolinguistik,
penelitian ini dapat digunakan sebagai rintisan pengkajian bagaimana anak-anak
belajar menyusun paragraf dengan mengembangkan kalimat-kalimat sehingga
menjadi paragraf yang utuh.
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang koherensi telah dibahas oleh beberapa penulis. Namun
penelitian tersebut masuk ke dalam analisis wacana secara luas, antara lain
iv
mengenai struktur, kohesi, dan koherensinya. Agung Kusumanthara (2005) dalam
skripsinya berjudul “Wacana Advertorial dalam Surat Kabar Kompas Edisi 2004”
membahas wacana dari sudut pandang struktur, kohesi, dan koherensinya.
Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan, yaitu pertama peneliti menemukan
berdasarkan strukturnya wacana advertorial terdiri dari lima bagian yaitu bagian
rubrik bagian judul, bagian awal, bagian tubuh, bagian penutup. Kedua, peneliti
menemukan bahwa untuk menyampaikan isinya kepada pembaca wacana
advertorial memiliki kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Ketiga peneliti
menemukan bahwa wacana advertorial juga memiliki koherensi berpenanda dan
koherensi tidak berpenanda.
Agustina Ani Puspitasari (2004) dalam skripsinya berjudul “Analisis
Wacana Rubrik “Psikoterapi” Surat Kabar Mingguan Minggu Pagi Edisi 2003”
menganalisis wacana berdasarkan berdasarkan struktur, kohesi dan koherensi.
Penelitian tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu pertama, wacana
dapat dikelompokkan menjadi wacana lengkap dan wacana tidak lengkap. Kedua,
wacana rubrik “psikoterapi” memiliki kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.
Ketiga, wacana rubrik “psikoterapi” memiliki koherensi berpenanda dan
koherensi tidak berpenanda.
Maria Retnoningsih (2005) dalam skripsinya berjudul “Analisis Teras
Berita Utama Harian Kompas Terbitan September 2003” menghasilkan
kesimpulan, yang pertama ditemukan jenis-jenis struktur informasi. Kedua,
ditemukan beberapa jenis kohesi. Ketiga, ditemukan adanya jenis-jenis koherensi
v
yaitu koherensi ‘kontras’, ‘temporal’, ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kronologis’, dan
koherensi ‘perangkaian’.
L.M Sri Sudarmi Purworini (1993) dalam skripsinya berjudul “Kohesi dan
Koherensi Kalimat Topik Dengan Kalimat Pengembang dalam Paragraf Eksposisi
Serta Argumentasi dalam Majalah Trubus dan Tiara ” menemukan bahwa setelah
dilakukan analisis data menunjukkan bahwa penanda kohesi sangat menentukan
jenis koherensi. Kedua, deskripsi koherensi kalimat topik dan kalimat
pengembang menunjukkan bahwa hubungan makna di antara keduanya sangat
menentukan jenis hubungan maknanya.
Setelah meninjau beberapa kepustakaan yang ada, dapat dicatat bahwa dari
penelitian- penelitian tersebut belum ada penelitian yang secara khusus membahas
mengenai koherensi dalam paragraf rubrik wacana anak-anak khususnya dalam
majalah Bobo. Atas dasar itulah peneliti menganalisis koherensi antarkalimat
dalam paragraf rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo selama bulan Januari sampai
dengan Desember tahun 2005, dengan tujuan menemukan jenis -jenis koherensi
yang terdapat dalam wacana tersebut.
1.6 Landasan Teori
1.6 .1 Pengertian Wacana
Tarigan (1987:27) memberikan batasan wacana, yaitu satuan bahasa yang
terlengkap dan tertingi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi
dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir
yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis. Jika ditinjau dari kedudukannya
vi
dalam tataran lingual, wacana merupakan tataran tertinggi. Hal ini didasarkan
pada pengertian wacana menurut Kridalaksana (1993:231), yaitu wacana adalah
satuan bahasa terlengkap dan dalam hierarki gramatikal merupakan tertinggi atau
terbesar.
1.6 .2 Paragraf
Paragraf dapat dijelaskan sebagai bagian dari suatu karangan atau tuturan
yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan
ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan, 1993:1). Dengan kata lain paragraf
merupakan suatu karangan atau tuturan yang pada umumnya dibangun oleh
sejumlah kalimat yang menjadi alat penyampai gagasan-gagasan atau informasi-
informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. Paragraf dapat juga
dijelaskan sebagai alat untuk mengungkapkan jalan pikiran atau ide pokok
pengarang yang di dalamnya mengandung informasi tertentu yang dituangkan
dalam sejumlah kalimat hingga menjadi kesatuan tuturan yang utuh.
1.6.3 Koherensi
Koherensi adalah hubungan makna antara kalimat-kalimat yang
membangun keutuhan wacana. Ada berbagai koherensi dan ada pula perbedaan
corak koherensi antara jenis wacana yang satu dengan yang lain (Baryadi,
2000:29). Jenis koherensi yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis
koherensi yang diungkapkan oleh Baryadi (1990: 45-46) yang merupakan
gabungan antara jenis koherensi yang diungkapkan oleh Ramlan (1984: 20-24)
vii
dan Antono (1984). Jenis-jenis koherensi yang dimaksud adalah (1) ‘aditif’, (2)
‘kontras’ atau ‘pertentangan’, (3) ‘kausalitas’, (4) ‘kondisional’ atau ‘syarat’, (5)
‘instrument’ atau ‘cara’, (6) ‘konklusi’ atau ‘simpulan’ (7) ‘temporal’, (8)
‘intensitas’, (9) ‘komparatif’ (10) ‘similaritas’, (11) ‘persahihan’.
Koherensi ‘aditif’ adalah hubungan makna yang menjumlahkkan kedua
hal yang dinyatakan pada kedua kalimat itu atau dengan kata lain penulis
menambahkan apa yang telah dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Konjungsi
yang menyatakan koherensi ‘aditif’ antara lain dan, begitu juga, begitu pula,
demikian pula, demikian juga, lagi pula, selain itu, kecuali itu, di samping itu .
Koherensi ‘kontras’ atau ‘pertentangan’ ialah hubungan makna yang
mempertentangkan suatu hal, keadaan, atau perbuatan dengan hal, keadaan, atau
perbuatan lain. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘kontras’ atau
‘pertentangan’ adalah tetapi, akan tetapi, tapi, namun, namun demikian, namun
begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, sungguhpun
demikian, sebaliknya, sedangkan, padahal.
Koherensi ‘kausalitas’ adalah hubungan makna yang apabila yang satu
merupakan penyebab atau alasan bagi kalimat yang lain yang merupakan
akibatnya. Beberapa konjungsi yang menyatakan koherensi ‘kausalitas’ adalah
oleh karena itu, oleh sebab itu, maka dari itu, sehingga, akibatnya, sebabnya,
karena itu, sebab itu, maka, sehubungan dengan itu.
Koherensi ‘kondisional’ atau ‘syarat’ adalah hubungan makna yang
menyatakan bahwa apa yang dinyatakan pada suatu kalimat menjadi syarat
terlaksananya suatu perbuatan atau terjadinya suatu peristiwa yang dinyatakan
viii
pada kalimat lain. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘kondisional’ atau
‘syarat’ antara lain jika demikian, jika begitu, kalau demikian, kalau begitu,
jikalau demikian, jikalau begitu, apabila demikian, apabila begitu, bila demikian,
bila begitu, andaikan demikian, andaikan begitu.
Koherensi ‘instrumen’ atau ‘cara’ menyatakan bagaimana suatu perbuatan
itu dilaksanakan atau bagaimana peristiwa itu terjadi. Konjungsi yang menyatakan
koherensi ‘instrument’ atau ‘cara’ adalah dengan begitu, dengan demikian,
dengan cara begitu, dengan cara demikian, dengan cara itu, dengan cara ini,
dengan begini, dengan hal itu, dengan hal itu, dengan hal tersebut, dengan cara
tersebut. Koherensi ‘konklusi’ adalah hubungan makna ‘kesimpulan’ antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Beberapa konjungsi yang
menyatakan koherensi ‘konklusi’ ada lah jadi, jadi dengan demikian, jadi dengan
begitu, pendek kata, dengan demikian, singkat kata, pendeknya, pokoknya.
Koherensi ‘temporal’ merupakan hubungan makna apabila kalimat yang
satu menyatakan waktu terjadinya peristiwa atau dilaksanakannya suatu pe rbuatan
tersebut pada kalimat lain. Koherensi ‘temporal’ terbagi menjadi empat macam,
yaitu ‘simultan’, ‘flash-back ’, ‘permulaan’, dan ‘perturutan’. Konjungsi yang
menyatakan koherensi ‘simultan’ antara lain sementara itu, waktu itu, ketika itu,
bersamaan dengan itu, serentak dengan itu, sambil begitu. Konjungsi yang
menyatakan koherensi ‘flash -back’ adalah sebelum itu, sebelumnya,sebelum
begitu, sebelum demikian. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘permulaan’
adalah sejak itu, semenjak itu, sejak demikian, sejak begitu, mulai saat itu.
Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘perturutan’ antara lain: lalu, lantas,
ix
kemudian, selanjutnya, seterusnya, akhirnya, terlebih dahulu, sesudah itu, setelah
itu, sehavis itu, sesudah demikian, sesudah begitu, setelah demik ian, setelah
begitu, seusai itu, seusai demikian.
Koherensi ‘intensitas’ menyatakan makna yang melebihi apa yang sudah
dinyatakan sebelumnya. Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘intensitas’ atau
‘lebih’ antara lain bahkan, malahan, lebih -lebih lagi, terlebih lagi, apalagi,
tambahan lagi, ditambah lagi, tambahan pula, malah. Koherensi ‘kondisional’
atau ‘syarat’ menyatakan hubungan makna bahwa yang dinyatakan pada suatu
kalimat menjadi syarat terlaksananya suatu perbuatan atau terjadinya suatu
peristiwa yang dinyatakan pada kalimat lain. Konjungsi yang menyatakan
koherensi ‘kondisional’ atau ‘syarat’ antara lain jika demikian, jika begitu, kalau
demikian, kalau begitu, jikalau demikian, jikalau begitu, apabila demikian,
apabila begitu, bila demikian, bila begitu, andaikan demikian, andaikan begitu,
sekiranya demikian, sekiranya begitu . Koherensi ‘komparatif’ adalah hubungan
makna ‘perbandingan’ antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘komparatif’ antara lain daripada begitu,
daripada begini, daripada demikian, dibandingkan dengan hal itu.
Koherensi ‘similaritas’ merupakan koherensi yang menyatakan hubungan
makna yang bersifat mirip antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Konjungsi yang menyatakan koherensi ‘similaritas’, antara lain sesuai dengan hal
itu, selaras dengan hal tersebut, seiring dengan hal tersebut, sejalan dengan hal
tersebut. Koherensi ‘persahihan’ merupakan hubungan makna apabila kalimat
yang satu menyatakan kebenaran bagi kalimat yang lain. Konjungsi yang
x
menyatakan koherensi ‘persahihan’, antara lain tak pelak lagi, tak heran, memang
begitulah, sudah selayaknyalah demikian.
Jenis-jenis koherensi di atas tentu belum mencukupi untuk mejelaskan
jenis koherensi antarkalimat pada paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil”
majalah Bobo edisi tahun 2005. Dalam proses menganalisis data, ada
kemungkinan ditemukan jenis koherensi baru yang belum tercakup dalam teori
tersebut. Dengan demikian penelitian ini di samping menerapkan teori yang sudah
ada, tetapi juga melengkapinya dengan hasil temuan yang diperoleh dari
penelitian.
1.7 Metodologi Penelitian
1.7 .1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan fakta yang
ada (Sudaryanto, 1988: 62). Penelitian ini mendeskripsikan jenis koherensi
antarkalimat pada paragraf dalam rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun
2005. Deskripsi hal-hal tersebut dilakukan berdasarkan data yang ada, yang
selanjutnya ditafsirkan oleh peneliti berdasarkan jenis -jenisnya.
1.7.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahapan strategis sebagaimana
yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993: 5), yaitu tahapan pengumpulan data,
analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Setiap tahapan dalam penelitian ini
xi
dilakukan dengan metode tertentu sehingga ada metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyajikan hasil analisis data.
1.7.2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek dalam penelitian ini adalah koherensi antar kalimat dalam paragraf.
Objek ini berada dalam data yang berupa paragraf pada rubrik “Arena Kecil”.
Data diperoleh dari sumber tertulis, yaitu majalah Bobo selama bulan Januari
sampai dengan bulan Desember tahun 2005. Majalah Bobo merupakan majalah
yang terbit mingguan setiap hari Jumat sejak tahun 1973.
Pada awal penelitian, peneliti mencari dan mengumpulkan wacana rubrik
“Arena Kecil” pada majalah Bobo selama bulan Januari sampai Desember 2005.
Peneliti kemudian mengumpulkan paragraf wacana tersebut dengan metode
simak. Penerapan metode simak dilakukan dengan menyimak berulang-ulang
paragraf wacana rubrik “Arena Kecil” pada majalah Bobo selama bulan Januari
sampai Desember tahun 2005. Setelah data da lam wacana rubrik “Arena Kecil”
tersebut disimak, kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis koherensi
antarkalimat yang terdapat dalam setiap paragraf. Selanjutnya penerapan metode
simak dilakukan dengan teknik catat, yaitu dengan teknik catat modern dengan
menggunakan komputer.
1.7.2.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode agih. Metode
agih adalah metode analisis data yang alat penentunya terdapat dalam bahasa itu
xii
sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik yang digunakan dalam metode ini adalah
teknik baca markah yaitu teknik yang menggunakan kejatian satuan lingual atau
identitas konstituen tertentu. Teknik baca markah dilakukan dengan melihat
langsung pemarkah yang bersangkutan. Teknik baca markah digunakan untuk
mengetahui langsung pemarkah jenis koherensi antarkalimat pada paragraf
wacana “Arena Kecil” majalah Bobo. Berikut contohnya.
Sendok 2) (a) Seusai mengikuti jam pelajaran ketiga, kami menikmati masa
istirahat pelajaran yang pertama. (b) Ketika itu temanku menutup pintu kelas dengan kerasnya. (c) Akibatnya pintu kelas kami tidak bisa dibuka.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005)
Melaui teknik baca markah kita dapat melihat langsung pemarkah berupa
konjungsi yang ada pada paragraf dua tersebut. Dengan mengetahui pemarkah
berupa konjungsi tersebut maka kita dapat menentukan jenis koherensi yang
terdapat dalam paragraf tersebut. Pada contoh dua di atas terdiri dari dari tiga
kalimat, yaitu kalimat (2a), (2b), dan (2c). Pada paragraf tersebut kalimat (2a)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (2b) dengan adanya konjungsi ketika itu.
Kalimat (2b) terlihat berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (2c) dengan adanya
konjungsi akibatnya.
Selain teknik baca markah, analisis data juga dilakukan dengan
menggunakan teknik sisip yaitu dengan menambahkan atau menyisipkan satuan
lingual baru. Teknik sisip dalam penelitian ini dilakukan dengan menyisipkan
konjungsi antarkalimat dalam paragraf. Hal ini dilakukan untuk membuktikan
jenis koherensi antarkalimat dala m paragraf tersebut. Perhatikan contoh berikut.
xiii
Sepatu tertukar 3) (a) Setiap hari minggu, ayahku membersihkan dua pasang sepatunya. (b)
Kebetulan, hari itu ayah akan pergi memancing. (c) Ia memerintahkan untuk mengangkat sepatu yang dicucinya sore harinya.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
Pada contoh (3) di atas terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (3a), (3b), dan
(3c). Kalimat (3a) terlihat berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat (3b).
Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi tapi di antara
kalimat (3a) dan (3b). Pada kalimat (3b) dan (3c) juga dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi oleh karena itu yang menandakan koherensi ‘kausalitas’.
Berikut ini pembuktiannya.
Sepatu tertukar (3i) (a) Setiap hari minggu, ayahku membersihkan dua pasang sepatunya.
(b) Tapi kebetulan, hari itu ayah akan pergi memancing. (c) Oleh karena itu ia memerintahkan untuk mengangkat sepatu yang dicucinya sore harinya.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
Dari contoh paragraf tiga di atas dapat terlihat bahwa koherensi
antarkalimat dalam paragraf tersebut adalah koherensi ‘pertentangan’ dan
‘kausalitas’.
1.7.2.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal dan
metode formal sebagaimana diungkapkan Sudaryanto (1993:145). Metode
informal adalah metode yang dalam penyajian hasil analisis datanya
menggunakan kata-kata biasa. Metode formal adalah metode yang dalam
penyajian hasil analisis datanya menggunakan tabel.
xiv
1.8 Sistematika Penyaji an
Hasil penelitian ini disajikan dalam tiga bab. Bab pertama merupakan bab
pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi penelitian, dan
sistematika penyajian. Bab kedua berisi uraian tentang jenis-jenis koherensi yang
terdapat dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005. Bab
ketiga merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
xv
BAB II
JENIS KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM PARAGRAF
RUBRIK “ARENA KECIL” MAJALAH BOBO EDISI 2005
2.1 Pengantar
Bab II ini membahas jenis-jenis koherensi antarkalimat pada paragraf
rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005. Adapun jenis-jenis
koherensi hasil temuan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1.1 Satu Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Kausalitas 7 paragraf 2 Kemungkinan 1 paragraf 3 Pertentangan 2 paragraf 4 Perturutan 6 paragraf 5 Simultan 1 paragraf
Jumlah Total 17 paragraf
Tabel 2.1.2 Dua Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Cara, Kausalitas 2 paragraf 2 Kausalitas, Ketiba-tibaan 1 paragraf 3 Kausalitas, Keuntungan 1 paragraf 4 Kausalitas, Pertentangan 2 paragraf 5 Kausalitas, Perturutan 5 paragraf 6 Kausalitas, Simultan 2 paragraf 7 Kausalitas, Syarat 1 paragraf 8 Kenyataan, Perturutan 1 paragraf 9 Ketiba-tibaan, Perturutan 1 paragraf
10 Ketiba-tibaan, Simultan 1 paragraf 11 Pertentangan, Perturutan 2 paragraf 12 Pertentangan, Simultan 1 paragraf 13 Perturutan, Simultan 3 paragraf
Jumlah Total 23 paragraf
xvi
Tabel 2.1.3 Tiga Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Aditif, Kausalitas, Simultan 3 paragraf 2 Aditif, Pertentangan, Simultan 1 paragraf 3 Aditif, Perturutan, Simultan 1 paragraf 4 Kausalitas, Kenyataan, Perturutan 2 paragraf 5 Kausalitas, Ketiba-tibaan, Perturutan 1 paragraf 6 Kausalitas, Ketiba-tibaan, Simultan 1 paragraf 7 Kausalitas, Pertentangan, Perturutan 2 paragraf 8 Kausalitas, Pertentangan, Simultan 6 paragraf 9 Kausalitas, Pertentangan, Syarat 1 paragraf
10 Kausalitas, Perturutan, Simultan 8 paragraf 11 Pertentangan, Perturutan, Simpulan 1 paragraf 12 Pertenta ngan, Perturutan, Simultan 2 paragraf 13 Perturutan, Simpulan, Simultan 1 paragraf
Jumlah Total 30 paragraf
Tabel 2.1.4 Empat Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Aditif, Contoh, Kausalitas, Pertentangan 1 paragraf 2 Aditif, Kausalitas, Pertentangan, Simultan 1 paragraf 3 Contoh, Kausalitas, Pertentangan, Simultan 1 paragraf 4 Kausalitas, Kenyataan, Perturutan, Simultan 2 paragraf 5 Kausalitas, Permulaan, Perturutan, Simultan 1 paragraf 6 Kausalitas, Pertentangan, Perturutan, Simultan 4 paragraf 7 Kemungkinan, Keuntungan, Syarat, Simultan 1 paragraf
Jumlah Total 11 paragraf
Tabel 2.1.5 Lima Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Aditif, Contoh, Kausalitas, Pertentangan, Simultan 1 paragraf 2 Aditif, Contoh, Kausalitas, Perturutan, Simultan 1 paragraf 3 Aditif, Contoh, Kausalitas, Simpulan ,Simultan 1 paragraf 4 Aditif, Kausalitas, Kenyataan, Pertentangan, Simultan 1 paragraf 5 Aditif, Kausalitas, Ketiba-tibaan, Perturutan, Simultan 1 paragraf 6 Aditif, Permulaan, Pertentangan, Perturutan, Simultan 1 paragraf 7 Cara, Ketiba-tibaan, Perturutan, Simpulan, Simultan 1 paragraf 8 Kausalitas, Pertentangan, Perturutan, Simpulan, Simultan 1 paragraf
Jumlah Total 8 paragraf
xvii
Tabel 2.1.6 Enam Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
No Jenis koherensi dalam Paragraf Jumlah Paragraf
1 Aditif, Kausalitas, Kenyataan, Pertentangan, Perturutan, Simultan 2 paragraf 2 Aditif, Kausalitas, Pertentangan, Perturutan, Simpulan, Simultan 1 paragraf
Jumlah Total 3 paragraf
2.2 Satu Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
Dari hasil pengumpulan data ditemukan paragraf-paragraf yang
mengandung satu jenis koherensi. Jenis- jenis koherensi yang dimaksud, antara
lain 1) koherensi ‘kausalitas’, 2) koherensi ‘kemungkinan’, 3) ‘pertentangan’, 4)
koherensi ‘perturutan’, dan 5) koherensi ‘simultan.’ Berikut ini akan diuraikan
satu jenis koherensi dalam satu paragraf.
2.2.1 Koherensi ‘Kausalitas’
Koherensi ‘kausalitas’ dapat dibedakan menjadi koherensi ‘kausalitas’
berpenanda dan koherensi ‘kausalitas’ tidak berpenanda. Berikut ini uraian
mengenai koherensi ‘kausalitas’ berpenanda dan koherensi ‘kausalitas’ tidak
berpenanda.
2.2.1.1 Koherensi ‘Kausalitas ’ Berpenanda
Koherensi ‘kausalitas’ berpenanda ditemukan dalam paragraf berikut.
Ayamku (4) (a) Ketika memandikan ayamku yang masih berumur 1-2 bulan, kami
mengguyurnya dengan air terlalu banyak. (b) Akibatnya, esok paginya ayam kecilku sakit.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Paragraf (4) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (4a) dan (4b). Kalimat (4a)
dan (4b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan ditandai konjungsi akibatnya.
xviii
2.2.1.2 Koherensi ‘Kausalitas ’ Tidak Berpenanda
Koherensi ‘kausalitas’ tidak berpenanda ditemukan dalam paragraf berikut.
Timezone (5) (a) Kami mendapatkan tiket bonus sebanyak 90 buah. (b) Kami senang sekali,
terlebih lagi, setelah mendapat bonus berupa jam. (Majalah Bobo No.49 Tahun XXXII 17 Maret 2005)
Paragraf (5) terdiri dari dua kalimat, yaitu (5a) dan (5b). Pada kalimat (5a)
terlihat berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (5b). Koherensi ini dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu di antara kalimat (5a)
dan (5b). Berikut ini pembuktiannya.
Timezone (5i) (a) Kami mendapatkan tiket bonus sebanyak 90 buah. (b) Oleh kerena
itu kami senang sekali, terlebih lagi, setelah mendapat bonus berupa jam.
(Majalah Bobo No.49 Tahun XXXII 17 Maret 2005)
Pindah Sekolah (6) (a) Orangtuaku pindah ke BTN Kotaraja. (b) Akibatnya aku harus pindah
sekolah dari SDN Inpres Kotaraja. (c) Aku merasa sedih pindah dari SDN Hamadi karena aku sudah mempunyai banyak teman.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 27 Oktober 2005)
Paragraf (6) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (6a), (6b), dan (6c).
Kalimat (6a) dan (6b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan ditandai konjungsi
akibatnya. Kalimat (6b) dan (6c) berkoherensi ‘perturutan’. Hal ini dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu di antara kedua
kalimat tersubut. Berikut ini pembuktiannya.
Pindah Sekolah (6i) (a) Orangtuaku pindah ke BTN Kotaraja. (b) Akibatnya aku harus
pindah sekolah dari SDN Inpres Kotaraja. (c) Oleh karena itu aku merasa sedih pindah dari SDN Hamadi karena aku sudah mempunyai banyak teman.
xix
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 27 Oktober 2005) Induk Ayam Berkelahi (7) (a) Aku memisahkan kedua induk ayam itu dan menggiring induk ayam
beserta anak-anaknya jauh-jauh, supaya tidak berkelahi lagi. (b) Aku senang bisa melerai kedua ayam itu tapi aku lebih senang jika ayam-ayam itu tidak pernah berkelahi lagi.
(Majalah Bobo No.36 Tahun XXXII 15 Desember 2005)
Paragraf (7) terdiri dari dua kalimat, yaitu (7a) dan (7b). Kalimat (7a) terlihat
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (7b). Pembuktiannya dapat dilihat
dengan cara menyisipkan konjungsi oleh karena itu di antara kedua kalimat
tersebut. Berikut kita lihat pembuktiannya.
Induk Ayam Berkelahi (7i) (a) Aku memisahkan kedua induk ayam itu dan menggiring induk
ayam beserta anak-anaknya jauh-jauh, supaya tidak berkelahi lagi. (b) Oleh karena itu aku senang bisa melerai kedua ayam itu tapi aku lebih senang jika ayam-ayam itu tidak pernah berkelahi lagi.
(Majalah Bobo No.36 Tahun XXXII 15 Desember 2005)
Gara-gara ikan (8) (a) Keluarga teman embahku tertawa. (b) Aduh malunya.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005)
Paragraf (8) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (8a) dan kalimat (8b). Kalimat
(8a) dan (8b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan konjungsi karena
itu . Berikut kita lihat pembuktiannya.
Gara-gara ikan (8i) (a) Keluarga teman embahku tertawa. (b) Karena itu aduh malunya.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005)
Ulang Tahunku (9) (a) Wow, ulang tahunku yang ke-9 kali ini sungguh berkesan. (b) Terima
kasih semuanya. (Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 08 September 2005)
xx
Paragraf (9) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (9a) dan kalimat (9b).
Kalimat (9a) dan (9b) berkoherensi ‘kausalitas’. Hal itu dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi oleh karena itu. Pembuktiannya dalam paragraf berikut.
Ulang Tahunku (9i) (a) Wow, ulang tahunku yang ke -9 kali ini sungguh berkesan. (b)
Oleh karena itu terima kasih semuanya. (Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 08 September 2005)
Bertakbiran dengan Drum (10) (a) Aku bertakbir dari jam 19.00 sampai 21.30. (b) Begitu sampai di rumah,
aku langsung tidur karena kecapekan. (Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005)
Paragraf (10) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat (10a) dan (10b).
Kalimat (10a) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (10b). Koherensi tersebut
dapat ditunjukkan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu . Pembuktiannya
dalam paragraf berikut.
Bertakbiran dengan Drum (10i) (a) Aku bertakbir dari jam 19.00 sampai 21.30. (b) Oleh karena itu
begitu sampai di rumah, aku langsung tidur karena kecapekan. (Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005)
2.2.2 Koherensi ‘Kemungkinan’
Koherensi ‘kemungkinan’ ditemukan dalam paragraf berikut ini.
Dikira Guling (11) (a) Setelah kuperiksa ternyata Khalid yang memeluk kakiku. (b) Mungkin
ia mengira kakiku yang besar ini guling. (Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 03 Maret 2005)
Paragraf (11) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (11a), dan (11b). Kalimat
(11a) dan (11b) berkoherensi ‘kemungkinan’ yang ditandai oleh kata keterangan
mungkin.
xxi
2.2.3 Koherensi ‘Pertentangan’
Dari hasil penelitian ditemukan paragraf yang mengandung koherensi
‘pertentangan’. Koherensi ‘pertentangan’ dibedakan menjadi koherensi
‘pertentangan’ berpenanda dan koherensi ‘pertentangan’ tidak berpenanda. Untuk
lebih jelasnya kita lihat paragraf berikut.
2.2.3.1 Koherensi ‘Pertentangan’ Berpenanda
Koherensi ‘pertentangan’ berpenanda ditemukan dalam paragraf berikut.
Belajar Berenang (12) (a) Kuakui kalau aku belum mahir berenang. (b) Tapi dengan rajinnya aku
berenang, aku yakin suatu saat nanti akan mahir berenang. (Majalah Bobo No.02 Tahun XXXII 21 April 2005)
Paragraf (12) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (12a), dan (12b). Pada
contoh tersebut tampak bahwa kalimat (12a) dan (12b) berkoherensi
‘pertentangan’ yang ditandai dengan konjungsi tapi.
2.2.3.2 Koherensi ‘Pertentangan’ Tidak Berpenanda
Koherensi ‘pertentangan’ tidak berpenanda ditemukan dalam paragraf
berikut.
Rumah Paman (13) (a) Esok harinya, saya kembali ke kota dengan Paman. (b) Dalam benak
saya, sebenarnya tidak ingin pulang ke kota. (c) Tetapi, karena saya harus sekolah, saya pun harus kembali ke kota.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005) Paragraf (13) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (13a), (13b), dan (13c).
Kalimat (13a) dan (13b) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan menghadirkan
konjungsi padahal. Pada kalimat (13b) dan (13c) berkoherensi ‘pertentangan’
ditunjukkan dengan penanda tetapi. Seperti pada contoh berikut.
xxii
Rumah Paman (13i) (a) Esok harinya, saya kembali ke kota dengan Paman. (b) Padahal
dalam benak saya, sebenarnya tidak ingin pulang ke kota. (c) Tetapi, karena saya harus sekolah, saya pun harus kembali ke kota.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005) 2.2.4 Koherensi ‘Perturutan’ Dari hasil penelitian ditemukan paragraf yang menyatakan koherensi
‘perturutan’. Koherensi ‘perturutan’ dibedakan menjadi koherensi ‘perturutan’
berpenanda dan koherensi ‘perturutan’ tidak berpenanda.
2.2.4.1 Koherensi ‘Perturutan’ Berpenanda
Koherensi ‘perturutan’ berpenanda ditemukan dalam paragraf ber ikut. Lomba Kidung Bali (14) (a) Kami bersepuluh ikut kategori koor anak-anak. (b) Mulanya kami tidak
yakin akan menjadi juara, karena teman saya sempat melakukan kesalahan. (c) Akhirnya di ujung acara kami dinyatakan juara 2.
(Majalah Bobo No.19 Tahun XXXIII 18 Agustus 2005)
Paragraf (14) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (14a), (14b), dan
kalimat (14c). Kalimat (14a) dan (14b) terlihat berkoherensi ‘perturutan’ dengan
adanya penanda mulanya. Kalimat (14b) dan (14c) berkoherensi ‘perturutan’
dengan adanya penanda akhirnya.
2.2.4.2 Koherensi ‘Perturutan’ Tidak Berpenanda
Paragraf yang mengandung koherensi ‘perturutan’ tidak berpenanda
ditemukan dalam paragraf berikut.
Selamat Jalan (15) (a) Hari Senin, tanggal 31 Januari 2005, kami semua melakukan upacara
sekaligus perpisahan dengan ibu guru yang kami cintai, Bu Eka dan Bu Eni. (b) Setelah upacara selesai, Bapak Kepala Sekolah memberi tahu bahwa ibu guru kami diterima menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 05 Mei 2005)
xxiii
Paragraf (15) terdiri dari dua kalimat, yaitu (15a) dan (15b). Kalimat (15a)
terlihat berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (15b). Hal itu dapat dibuktikan
dengan menyisipkan konjungsi kemudian. Berikut pembuktiannya.
Selamat Jalan (15i) (a) Hari Senin, tanggal 31 Januari 2005, kami semua melakukan
upacara sekaligus perpisahan dengan ibu guru yang kami cintai, Bu Eka dan Bu Eni. (b) Kemudian setelah upacara selesai, Bapak Kepala Sekolah memberi tahu bahwa ibu guru kami diterima menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 05 Mei 2005)
Pak Beli… (16) (a) Sambil berlari keluar, tiba-tiba adikku berteriak, “Bang belii….” (b)
Kami pun tertawa melihatnya. (Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
Paragraf (16) terdiri dari dua kalimat, yaitu (16a) dan (16b). Pada kalimat
(16a) terlihat berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (16b) dengan
menghadirkan konjungsi kemudian melalui teknik sisip. Berikut pembuktiannya.
Pak Beli… (16i) (a) Sambil berlari keluar, tiba-tiba adikku berteriak, “Bang belii….”
(b) Kemudian kami pun tertawa melihatnya. (Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
Ayamku (17) (a) Suatu hari aku dan temanku iseng bermain ayam. (b) Kami mengejar
dan menangkapnya. (c) Setelah di tangkap, ayamku kuberi minum dan kumandikan dengan air.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Paragraf (17) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (17a), (17b), dan (17c).
Kalimat (17a) dan kalimat (17b) berkoherensi ‘perturutan’. Hal ini dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi lalu sebagai penanda ‘perturutan’.
Pada kalimat (17b) dan (17c) juga dibuktikan dengan memunculkan penanda
xxiv
akhirnya yang menandakan koherensi ‘simpulan’. Seperti terlihat pada paragraf
berikut.
Ayamku (17i) (a) Suatu hari aku dan temanku iseng bermain ayam. (b) Lalu kami
mengejar dan menangkapnya. (c) Akhirnya setelah ditangkap, ayamku kuberi minum dan kumandikan dengan air.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Ke Kampung Papa (18) (a) Dari kotabumi naik mobil ke bakauheni. (b) Kemudian naik kapal feri,
turun di Merak. (c) Selanjutnya naik mobil ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (d) Selama dua hari dua malam di atas kapal laut, baru saya sampai di Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005)
Paragraf (18) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (18a), (18b), (18c), dan
(18d). Pada paragraf tersebut kalimat (18a) dan (18b) menyatakan koherensi
‘perturutan’ dengan ditandai konjungsi kemudian . Kalimat (18b) dan (18c)
menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan hadirnya konjungsi selanjutnya.
Kalimat (18c) dan (18d) memiliki koherensi ‘perturutan’ dengan menghadirkan
konjungsi setelah itu.
Ke Kampung Papa (18i) (a) Dari kotabumi naik mobil ke bakauheni. (b) Kemudian naik kapal
feri, turun di Merak. (c) Selanjutnya naik mobil ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (d) Setelah itu selama dua hari dua malam di atas kapal laut, baru saya sampai di Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005)
Liburan sekolah (19) (a) Liburan sekolah yang lalu kami sekeluarga pergi ke Klaten. (b) Ketika
sampai di Klaten kami beristirahat. (c) Keesokan harinya kami pergi ke Jimbung. (d) Di sana kami memancing dan makan.
(Majalah Bobo No.35 Tahun XXXII 8 November 2005)
xxv
Paragraf (19) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (19a), (19b), (19c), dan
(19d). Pada paragraf tersebut kalimat (19a) dan (19b) berkoherensi ‘perturutan’.
Koherensi ini dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi lalu . Pada kalimat
(19b) dan (19c) menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan hadirnya konjungsi
kemudian . Kalimat (19c) dan (19d) berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi ini
dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi setelah itu . Pembuktiannya ada
pada paragraf berikut.
Liburan sekolah (19i) (a) Liburan sekolah yang lalu kami sekeluarga pergi ke Klaten. (b)
Lalu ketika sampai di Klaten kami beristirahat. (c) Kemudian keesokan harinya kami pergi ke Jimbung. (d) Setelah itu di sana kami memancing dan makan.
(Majalah Bobo No.35 Tahun XXXII 8 November 2005)
2.2.5 Koherensi ‘Simultan’ Koherensi ‘simultan’ ditemukan dalam paragraf berikut.
Rumah Nenek (20) (a) Pada liburan yang lalu, aku ke rumah nenek di Jakarta. (b) Aku di sana
berjalan-jalan bersama nenek, kakek, ayah, ibu, dan kakakku. (c) Kami ke Taman Mini Indonesia Indah, yaitu Museum Air Tawar yang ikannya bagus-bagus.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005)
Paragraf (20) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (20a), (20b), dan
kalimat (20c). Pada paragraf tersebut kalimat (20a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (20b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi waktu itu. Kalimat (20b) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(20c). Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya penyisipan konjungsi bersama
dengan itu.
xxvi
Rumah Nenek (20i) (a) Pada liburan yang lalu, aku ke rumah nenek di Jakarta. (b) Waktu
itu aku di sana berjalan-jalan bersama nenek, kakek, ayah, ibu, dan kakakku. (c) Bersamaan dengan itu kami ke Taman Mini Indonesia Indah, yaitu Museum Air Tawar yang ikannya bagus -bagus.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005)
2.3 Dua Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
Paragraf-paragraf yang menyatakan dua jenis koherensi ditemukan dalam
beberapa jenis. Jenis koherensi yang dimaksud adalah koherensi (1) koherensi
‘cara’ dan ‘kausalitas’, (2) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘ketiba-tibaan’, (3)
koherensi ‘kausalitas’ dan ‘keuntungan’, (4) koherensi ‘kausalitas’ dan
‘pertentangan’, (5) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘perturutan’, (6) koherensi
‘kausalitas’ dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kaus alitas’ dan ‘syarat’, (8) koherensi
‘kenyataan’ dan ‘perturutan’, (9) koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan ‘perturutan’, (10)
koherensi ‘ketiba -tibaan’ dan ‘simultan’, (11) koherensi ‘pertentangan’ dan
‘perturutan’, (12) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘simultan’, (13) koherensi
‘perturutan’ dan ‘simultan.’
2.3.1 Koherensi ‘Cara’ dan ‘Kausalitas’
Dari hasil penelitian ditemukan paragraf yang berkoherensi ‘cara’ dan
‘kausalitas’ sebagai berikut.
Pengalaman Paling Indah (21) (a) Ternyata temanku, Leni, mendapat rangking 3, Rahma rangking 2, dan
aku rangking 1. (b) Aku telah meringankan beban orangtuaku. (c) Soalnya anak yang rangking 1 di sekolahku mendapat beasiswa selama satu semester.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Paragraf (21) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (21a), (21b), dan (21c).
Kalimat (21a) dan (21b) memiliki koherensi ‘cara’ dengan menghadirkan
xxvii
konjungsi dengan demikian. Kalimat (21b) dan (21c) menyatakan koherensi
‘kausalitas’ dengan ditunjukkan pananda leksikal soalnya. Berikut
pembuktiannya.
Pengalaman Paling Indah (21i) (a) Ternyata temanku, Leni, mendapat rangking 3, Rahma rangking 2,
dan aku rangking 1. (b) Dengan demikian aku telah meringankan beban orangtuaku. (c) Soalnya anak yang rangking 1 di sekolahku mendapat beasiswa selama satu semester.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Temanku, Nurul (22) (a) Namun, dia harus kembali ke kotanya, di Tasikmalaya. (b) Aku sedih
sekali mendengarnya. (c) Saat bersalaman dengannya nanti, aku ingin sekali mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
(Majalah Bobo No.05 Tahun XXXII 12 Mei 2005)
Pada contoh (22) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (22a), (22b), dan
(22c). Kalimat (22a) dan (22b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan
konjungsi oleh karena itu . Kalimat (22b) dan (22c) juga dibuktikan dengan
memunculkan konjungsi dengan demikian yang menujukkan koherensi ‘cara’.
Berikut pembuktiannya.
Temanku, Nurul (22i) (a) Namun, dia harus kembali ke kotanya, di Tasikmalaya. (b) Oleh
karena itu aku sedih sekali mendengarnya. (c) Dengan demikian saat bersalaman dengannya nanti, aku ingin sekali mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
(Majalah Bobo No.05 Tahun XXXII 12 Mei 2005)
2.3.2 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Ketiba-tibaan’
Koherensi ‘kausalitas’ dan ‘ketiba-tibaan’ ditemukan dalam paragraf
berikut.
Mengusir Ular (23) (a) Kami tinggal di perumahan yang dikelilingi persemaian dan hutan
buatan. (b) Karena itulah seringkali ular-ular melintas di halaman
xxviii
rumahku. (c) Suatu hari ketika sedang bermain berdua kakak, tiba-tiba ada ular di halaman samping.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005) Paragraf (23) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (23a), (23b), dan (23c).
Pada paragraf tersebut kalimat (23a) dan (23b) menyatakan koherensi ‘kausalitas’
dengan ditunjukkan konjungsi karena itu. Kalimat (23b) terlihat berkoherensi
‘ketiba-tibaan’ dengan ditunjukkan oleh konjungsi tiba-tiba.
2.3.3 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Keuntungan’
Koherensi ‘kausalitas’ dan ‘keuntungan’ ditemukan dalam paragraf berikut.
Ayamku (24) (a) Setelah kurawat selama satu hari, akhirnya ayam kecilku sembuh. (b)
Aku senang sekali. (c) Untunglah ayam itu tidak mati. (Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Paragraf (24) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (24a), (24b), dan (24c).
Kalimat (24a) dan (24b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan
konjungsi oleh karena itu . Pada kalimat (24b) dan (24c) terlihat berkoherensi
‘keuntungan’ dengan munculnya penanda untunglah . Berikut pembuktiannya.
Ayamku (24i) (a) Setelah kurawat selama satu hari, akhirnya ayam kecilku sembuh.
(b) Oleh karena itu aku senang sekali. (c) Untunglah ayam itu tidak mati.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
2.3.4 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Pertentangan’
Ditemukan paragraf yang berkoherensi ‘kausalitas’ dan ‘pertentangan’
sebagai berikut.
Pindah sekolah (25) (a) Ketika aku di antar Ayah untuk berpamitan dengan teman-temanku, aku
tak mampu menahan sedih. (b) Ketika kami berjabat tangan salam
xxix
perpisahan, ada temanku yang menangis. (c) Rupanya teman-temanku sayang kepadaku.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 27 Oktober 2005)
Paragraf (25) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (25a), (25b), dan (25c).
Kalimat (25a) dan (25b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan penanda
karena itu. Pada kalimat (25b) dan (25c) juga dibuktikan dengan memunculkan
penanda walaupun demikian yang manujukkan koherensi ‘pertentangan’. Agar
lebih jelas lihat contoh berikut.
Pindah sekolah (25i) (a) Ketika aku di antar Ayah untuk berpamitan dengan teman-
temanku, aku tak mampu menahan sedih. (b) Karena itu ketika kami berjabat tangan salam perpisahan, ada temanku yang menangis. (c) Walaupun demikian rupanya teman-temanku sayang kepadaku.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 27 Oktober 2005)
Sepatu tertukar (26) (a) Setiap hari minggu, ayahku membersihka n dua pasang sepatunya. (b)
Kebetulan, hari itu ayah akan pergi memancing. (c) Ia memerintahkan untuk mengangkat sepatu yang dicucinya sore harinya.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
Paragraf (26) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (26a), (26b), dan
(26c). Kalimat (26a) dan (26b) berkoherensi ‘pertentangan’. Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi tetapi. Pada kalimat (26b) dan
(26c) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan penyisipan oleh karena itu . Seperti
terlihat pada contoh berikut.
Sepatu tertukar (26i) (a) Setiap hari minggu, ayahku membersihkan dua pasang sepatunya.
(b) Tetapi kebetulan, hari itu ayah akan pergi memancing. (c) Oleh karena itu ia memerintahkan untuk mengangkat sepatu yang dicucinya sore harinya.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
xxx
2.3.5 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Perturutan’ Ditemukan paragraf yang berkoherensi ‘kausalitas’ dan ‘perturutan’
berikut ini.
Selamat Jalan (27) (a) Ini hari terakir bagi ibu guru itu untuk mengajar. (b) Setelah acara
perpisahan selesai, kami diperbolehkan untuk bersalaman dengan ibu guru tersebut. (c) Saya, sebagai ketua kelas berterima kasih yang sebesar-besarnya karena beliau telah mengajar kami dengan sabar. (d) Semoga ibu guru kami sehat selamanya.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005)
Paragraf (27) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (27a), (27b), (27c), dan
(27d). Kalimat (27a) dan (27b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan ditandai
konjungsi oleh karena itu . Kalimat (27b) dan (27c) berkoherensi ‘perturutan’
dengan menghadirkan konjungsi kemudian. Kalimat (27c) dan (27d) menyatakan
koherensi ‘perturutan’ dengan menghadirkan konjungsi dan. Berikut ini
pembuktiannya.
Selamat Jalan (27i) (a) Ini hari terakir bagi ibu guru itu untuk mengajar. (b) Oleh karena
itu setelah acara perpisahan selesai, kami diperbolehkan untuk bersalaman dengan ibu guru tersebut. (c) Kemudian saya, sebagai ketua kelas berterima kasih yang sebesar -besarnya karena beliau telah mengajar kami dengan sabar. (d) Dan semoga ibu guru kami sehat selamanya.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005) Kena Marah (28) (a) Saat kakakku sedang belajar, tanpa sengaja aku mengganggunya. (b)
Akibatnya kakakku memarahiku. (c) Dan aku tanpa sengaja membentak kakakku. (d) Kakakku pun tanpa sengaja memukulku. (e) Aku menagis terisak-isak.
(Majalah Bobo No.05 Tahun XXXII 12 Mei 2005)
Paragraf (28) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (28a), (28b), dan (28c),
(28d), dan (28e). Kalimat (28a) dan (28b) menyatakan koherensi ‘kausalitas’
xxxi
dengan adanya penanda leksikal akibatnya. Kalimat (28b) dan (28c) menyatakan
koherensi ‘perturutan’ dengan hadirnya konjungsi dan . Kalimat (28c) dan (28d)
menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan menghadirkan kemudian. Kalimat
(28d) dan (28e) menyatakan koherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan
konjungsi karena itu. Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Kena Marah (28i) (a) Saat kakakku sedang belajar, tanpa sengaja aku mengganggunya.
(b) Akibatnya kakakku memarahiku. (c) Dan aku tanpa sengaja membentak kakakku. (d) Kemudian kakakku pun tanpa sengaja memukulku. (e) Karena itu aku menangis terisak-isak.
(Majalah Bobo No.05 Tahun XXXII 12 Mei 2005)
Adikku (29) (a) Aku mempunyai adik yang manja. (b) Kami sering bertengakar. (c)
Adikku suka iseng dan mengejekku. (d) Sehingga suatu ketika aku tidak dapat menahan marah. (e) Tanpa kusadari, aku memukul adikku. (f) Adikku pun menangis. (g) Aku sangat menyesal. (h) Aku segera minta maaf pada adikku.
(Majalah Bobo No.40 Tahun XXXII 13 Januari 2005)
Paragraf (29) di atas terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (29a),
(29b), (29c), (29d), (29e), (29f), (29g), dan kalimat (29h). Pada paragraf tersebut,
kalimat (30a) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (29b). Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (29b)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (29c). Hal itu dapat dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi sebabnya. Kalimat (29c) berkoherensi ‘kausaliatas’ dengan
kalimat (29d), ditunjukkan dengan menyisipkan konjungsi sehingga. Kalimat
(29d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (29e). Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (29e)
berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (29f), hal itu dibuktikan penyisipan
konjungsi kemudian. Kalimat (29f) menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan
xxxii
kalimat (29g). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
lalu. Pembuktian koherensi tersebut terdapat dalam paragraf berikut.
Adikku (29i) (a) Aku mempunyai adik yang manja. (b) Oleh karena itu kami
sering bertengakar. (c) Sebabnya adikku suka iseng dan mengejekku. (d) Sehingga suatu ketika aku tidak dapat menahan marah. (e) Karena itu tanpa kusadari, aku memukul adikku. (f) Kemudian adikku pun menangis. (g) Karena itu aku sangat menyesal. (h) Lalu aku segera minta maaf pada adikku.
(Majalah Bobo No.40 Tahun XXXII 13 Januari 2005)
Lomba Baca Puisi (30) (a) Pas nomor dipanggil, aku pun tampil ke depan dan membaca puisi
sekerasnya. (b) Setelah selesai baca puisi, aku pun langsung pulang ke rumah. (c) Keesokan hari, ibu guru Teti menemui ibuku menyampaikan kabar gembira. (d) Aku meraih juara II dalam lomba baca puisi.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 14 Juli 2005) Paragraf (30) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (30a), (30b), (30c), dan
(30d). Pada paragraf tersebut kalimat (30a) dan (30b) memiliki koherensi
‘perturutan’ dengan ditandai konjungsi kemudian . Pada kalimat (30b) dan (30c)
menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan hadirnya penanda hubungan antar
kalimat keesokan hari. Pada kalimat (30c) dan (30d) memiliki koherensi
‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi sebabnya.
Lomba Baca Puisi (30i) (a) Pas nomor dipanggil, aku pun tampil ke depan dan membaca puisi
sekerasnya. (b) Kemudian setelah selesai baca puisi, aku pun langsung pulang ke rumah. (c) Keesokan hari, ibu guru Teti menemui ibuku menyampaikan kabar gembira. (d) Aku meraih juara II dalam lomba baca puisi.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 14 Juli 2005) Sendok (31) (a) Bu guru berusaha membuka pintu, tapi gagal. (b) Akupun menawarkan
sendok makan yang selalu kubawa kesekolah untuk kugunakan sebagai alat bantu. (c) Usulku diterima dan sendokku berjasa membuka kelasku.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005)
xxxiii
Paragraf (31) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (31a), (31b), dan
(31c). Kalimat (31a) dan (31b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan
konjungsi oleh karena itu. Pada kalimat (31b) dan (31c) berkoherensi ‘simpulan’
dibuktikan dengan memunculkan penanda leksikal, yaitu akhirnya. Seperti
terlihat pada contoh berikut.
Sendok (31i) (a) Bu guru berusaha membuka pintu, tapi gagal. (b) Oleh karena itu
akupun menawarkan sendok makan yang selalu kubawa kesekolah untuk kugunakan sebagai alat bantu. (c) Akhirnya usulku diterima dan sendokku berjasa membuka kelasku.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005)
2.3.6 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Simultan’
Dari hasil penelitian ditemukan tiga contoh paragraf yang berkoherensi
‘kausalitas’ dan ‘simultan’. Seperti terlihat pada paragraf di bawah ini.
Sendok (32) (a) Seusai mengikuti jam pelajaran ketiga, kami menikmati masa istirahat
pelajaran yang pertama. (b) Ketika itu temanku menutup pintu kelas dengan kerasnya. (c) Akibatnya pintu kelas kami tidak bisa dibuka.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005)
Paragraf (32) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (32a), (32b), dan (32c).
Pada paragraf tersebut kalimat (32a) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(32b) dengan adanya konjungsi ketika itu. Pada kalimat (32b) terlihat
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (32c) dengan adanya konjungsi
akibatnya.
Hujan Langsat (33) (a) Suatu hari aku dan adikku yang sedang berlibur berkunjung ke rumah
Kakek. (b) Kebetulan saat itu, Kakek sedang memanen pohon langsat di belakang rumahnya. (c) Kami turut membantu mengumpulkan buah-buah langsat yang berserakan di bawah pohon.
(Majalah Bobo No.11 Tahun XXXII 23 Juni 2005)
xxxiv
Paragraf (33) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (33a), (33b), dan (33c).
Pada paragraf tersebut kalimat (33a) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(33b) terlihat dengan adanya penanda kebetulan saat itu. Kalimat (33b) dan
(33c) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu.
Pembuktiannya dapat dilihat pada paragraf berikut.
Hujan Langsat (33i) (a) Suatu hari aku dan adikku yang sedang berlibur berkunjung ke
rumah Kakek. (b) Kebetulan saat itu, Kakek sedang memanen pohon langsat di belakang rumahnya. (c) Oleh karena itu kami turut membantu mengumpulkan buah-buah langsat yang berserakan di bawah pohon.
(Majalah Bobo No.11 Tahun XXXII 23 Juni 2005)
2.3.7 Koherensi ‘Kausalitas’ dan ‘Syarat ’
Koherensi ‘kausalitas’ dan ‘syarat’ ditemukan dalam paragraf berikut ini.
Pak Beli (34) (a) Adikku berusia 2 tahun. (b) Ia baru belajar berbicara dan gemar
menirukan pembicaraan orang. (c) Bila melihat orang menjajakan barang, adikku selalu bilang, “Beliii….”
(Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
Paragraf (34) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (34a), (34b), dan (34c).
Pada paragraf tersebut kalimat (34a) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan (34b)
dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu . Pada kalimat (34b) terlihat
berkoherensi ‘syarat’ dengan kalimat (34c) dengan hadirnya penanda bila.
Pembuktiannya terlihat dalam paragraf berikut.
Pak Beli (34i) (a) Adikku berusia 2 tahun. (b) Oleh karena itu ia baru belajar
berbicara dan gemar menirukan pembicaraan orang. (c) Bila melihat orang menjajakan barang, adikku selalu bilang, “Beliii….”
(Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
xxxv
2.3.8 Koherensi ‘Kenyataan’ dan ‘Perturutan’ Paragraf yang menyatakan koherensi ‘kenyataan’ dan ‘perturutan’ sebagai
berikut.
Induk Ayam Berkelahi (35) (a) Ketika sedang asik membaca buku, aku mendengar anak-anak ayam
menciap-ciap dengan suara keras. (b) Akupun mengha mpirinya. (c) Ternyata ada dua induk ayam yang berkelahi di bawah pohon jambu air. (d) Aku mencoba melerainya.
(Majalah Bobo No.36 Tahun XXXII 15 Desember 2005)
Paragraf (35) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (35a), (35b), (35c), dan
(35d). Kalimat (35a) dan (35b) menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan
menyisipkan konjungsi lalu . Kalimat (35b) dan (35c) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan hadirnya penanda hubungan antar kalimat ternyata. Pada kalimat (35c)
dan (35d) menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan menyisipkan konjungsi
kemudian .
Induk Ayam Berkelahi (35i) (a) Ketika sedang asik membaca buku, aku mendengar anak-anak
ayam menciap-ciap dengan suara keras. (b) Lalu akupun menghampirinya. (c) Ternyata ada dua induk ayam yang berkelahi di bawah pohon jambu air. (d) Kemudian aku mencoba melerainya.
(Majalah Bobo No.36 Tahun XXXII 15 Desember 2005)
2.3.9 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Perturutan’
Koherensi ‘ketiba -tibaan’ dan ‘perturutan’ ditemukan dalam paragraf
berikut.
Tercebur Selokan (36) (a) Karena adikku sangat cerdik, ia bisa membuka pintu pagar. (b) Tiba-
tiba terdengar suara tangis adikku. (c) Mama dan Tanteku berlarian keluar rumah dan melihat adikku sedang tercebur kedalam selokan.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005)
xxxvi
Paragraf (36) di atas terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (36a), (36b),
dan kalimat (36c). Kalimat (36a) berkoherensi ‘simultan’, dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi tiba-tiba. Kalimat (36b) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi
tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi setelah itu .
Tercebur Selokan (36i) (a) Karena adikku sangat cerdik, ia bisa membuka pintu pagar. (b)
Tiba-tiba terdengar suara tangis adikku. (c) Setelah itu Mama dan Tanteku berlarian keluar rumah dan melihat adikku sedang tercebur kedalam selokan.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005)
2.3.10 Koherensi ‘Ketiba-tibaan’ dan ‘Simultan’
Koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan ‘simultan’ ditemukan dalam paragraf
berikut.
Gara-gara Ikan (37) (a) Aku diajak embah ke rumah temannya. (b) Mereka asyik mengobrol,
sedangkan aku menunggu di tepian kolam di rumah itu. (c) Mataku tertarik pada seekor ikan yang sedang berenang di kolam itu.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005)
Paragraf (37) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (37a), (37b), dan (37c). Pada
contoh (37a) dan (37b) terlihat berkoherensi ‘simultan’ dengan menghadirkan
konjungsi saat itu. Begitu juga dengan kalimat (37b) dan (37c) berkoherensi
‘ketiba-tibaan’ dan dibuktikan dengan menghadirkan konjungsi tiba-tiba.
Pembuktiannya sebagai berikut.
Gara-gara Ikan (37i) (a) Aku diajak embah kerumah temannya. (b) Saat itu mereka asyik
mengobrol, sedangkan aku menunggu di tepian kolam di rumah itu. (c) Tiba-tiba mataku tertarik pada seekor ikan yang sedang berenang di kolam itu.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005)
xxxvii
2.3.11 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Perturutan’ Koherensi ‘pertentangan’ dan ‘perturutan’ ditemukan dalam paragraf
berikut.
Bertakbiran dengan Drum (38) (a) Karena drumku tidak bisa dibawa berjalan, jadi drum itu di taruh di
gerobak. (b) Dan karena aku tidak bisa memainkan drum dari luar gerobak, jadi aku dinaikkan ke gerobak juga. (c) Sebenarnya aku kasihan dengan orang yang lalah mendorongku. (d) Tapi, bagaimana lagi? Kalau aku turun dari gerobak, aku tidak bisa bermain drum.
(Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005)
Paragraf (38) di atas terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (38a), (38b),
(38c), dan (38d). Pada paragraf tersebut, kalimat (38a) berkoherensi ‘perturutan’
dengan kalimat (38b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi dan. Kalimat (38b) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat (38c).
Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi namun. Kalimat (38c)
berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat (38d), ditunjukkan dengan
menyisipkan konjungsi tapi. Pembuktiannya berada dalam paragraf berikut.
Bertakbiran dengan Drum (38i) (a) Karena drumku tidak bisa dibawa berjalan, jadi drum itu di taruh
di gerobak. (b) Dan karena aku tidak bisa memainkan drum dari luar gerobak, jadi aku dinakikkan ke gerobak juga. (c) Namun sebenarnya aku kasihan dengan orang yang lalah mendorongku. (d) Tapi, bagaimana lagi? Kalau aku turun dari gerobak, aku tidak bisa bermain drum.
(Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005) Berkemah (39) (a) Bayangkan saja, dituduh mencuri sampai-sampai seluruh sekolah tahu.
(b) Tapi setelah itu temanku bilang, aku sedang dikerjain. (c) Akupun menangis lega dan kesal karena dikerjain.
(Majalah Bobo No.15 Tahun XXXII 21 Juli 2005)
Paragraf (39) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (39a), (39b), dan (39c).
Kalimat (39a) dan (39b) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan adanya penanda
xxxviii
tapi. Kalimat (39b) dan (39c) tidak terlihat secara langsung koherensi antar
kalimatnya, sehingga harus dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi akhirnya
sebagai penanda koherensi ‘perturutan’. Pembuktiannya terlihat pada paragraf
berikut.
Berkemah (39i) (a) Bayangkan saja, dituduh mencuri sampai-sampai seluruh sekolah
tahu. (b) Tapi setelah itu temanku bilang, aku sedang dikerjain. (c) Akhirnya akupun menangis lega dan kesal karena dikerjain.
(Majalah Bobo No.15 Tahun XXXII 21 Juli 2005)
2.3.12 Koherensi ‘Pertentangan’ dan ‘Simultan’
Paragraf yang menyatakan koherensi ‘pertentangan’ dan ‘simultan’ adalah
sebagai berikut.
Ulang Tahunku (40) (a) Aku anak pertama dari dua bersaudara. (b) Di keluargaku, hari ulang
tahun tidak pernah dirayakan. (c) Namun, Ayah dan Ibu tak pernah lupa memberi ucapan selamat dan tidak lupa aku dikasih sedikit uang untuk ditabung.
(Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 8 September 2005)
Paragraf (40) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (40a), (40b), dan (40c).
Kalimat (40a) dan (40b) berkoherensi ‘simultan’. Hal ini dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat (40b) dan (40c) terlihat
berkoherensi ‘pertentangan’ dengan adanya kojungsi namun. Berikut ini
pembuktiannya.
Ulang Tahunku (40i) (a) Aku anak pertama dari dua bersaudara. (b) Sementara itu di
keluargaku, hari ulang tahun tidak pernah dirayakan. (c) Namun, Ayah dan Ibu tak pernah lupa memberi ucapan selamat dan tidak lupa aku dikasih sedikit uang untuk ditabung.
(Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 8 September 2005)
xxxix
2.3.13 Koherensi ‘Perturutan’ dan ‘Simultan’ Koherensi ‘perturutan’ dan ‘simultan’ dijumpai dalam paragraf berikut.
Berlibur Ke Tempat Kerja Papa (41) (a) Pada waktu libur Papa mengajak aku libur, Papa mengajak aku ke
tempat kerjanya di perusahaan kayu. (b) Kami berangkat pagi-pagi. (c) Dari Pulau Ternate tempat kami tinggal, kami menyeberangi laut dengan speedboat. (d) Kemudian kami turun dan ganti naik mobil. (e) Setelah dua jam perjalanan, kami sampai di Desa Ekor, tempat kerja Papa.
(Majalah Bobo No.24 Tahun XXXII 22 September 2005)
Paragraf (41) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (41a), (41b), dan (41c),
(41d), dan (41e). Pada paragraf tersebut kalimat (41a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (41b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (41b) dan (41c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan
adanya konjungsi dari. Kalimat (41c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan adanya
konjungsi kemudian. Kalimat (41d) dan (41e) berkoherensi ‘perturutan’ dengan
menghadirkan konjungsi lalu. Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di
bawah ini.
Berlibur Ke Tempat Kerja Papa (41i) (a) Pada waktu libur Papa mengajak aku libur, Papa mengajak aku ke
tempat kerjanya di perusahaan kayu. (b) Ketika itu kami berangkat pagi-pagi. (c) Dari Pulau Ternate tempat kami tinggal, kami menyeberangi laut dengan speedboat. (d) Kemudian kami turun dan ganti naik mobil. (e) Lalu setelah dua jam perjalanan, kami sampai di Desa Ekor, tempat kerja Papa.
(Majalah Bobo No.24 Tahun XXXII 22 September 2005) Pengalaman Paling Indah (42) (a) Beberapa waktu yang lalu aku akan mengambil rapot. (b) Aku berangkat
jam 08.00 bersama ibuku. (c) Aku memasuki sekolah dengan hati deg-degan. (d) Bu guru datang terlambat, setelah semuanya berkumpul. (e) Bu guru mengabsen dan menentukan siapa yang mendapat rangking.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
xl
Paragraf (42) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (42a), (42b), (42c), (42d),
dan (42). Pada paragraf tersebut kalimat (42a) dan (42b) berkoherensi ‘simultan’
dengan menyisipkan konjungsi ketika itu . Kalimat (42b) dan (42c) menyatakan
koherensi ‘perturutan’ dengan hadirnya konjungsi kemudian . Kalimat (42) dan
(42d) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi waktu itu. Kalimat (42d) dan (42e) berkoherensi
‘perturutan’ dengan menyisipkan konjungsi setelah itu. Pembuktiannya dapat kita
lihat pada paragraf di bawah ini.
Pengalaman Paling Indah (42i) (a) Beberapa waktu yang lalu aku akan mengambil rapot. (b) Ketika
itu aku berangkat jam 08.00 bersama ibuku. (c) Kemudian aku memasuki sekolah dengan hati deg-degan. (d) Waktu itu bu guru datang terlambat, setelah semuanya berkumpul. (e) Setelah itu bu guru mengabsen dan menentukan siapa yang mendapat rangking.
(Majalah Bobo No.17 Tahun XXXII 4 Agustus 2005)
Uang Mesin Cuci (43) (a) Aku sering membantu Mama mencuci dengan mesin cuci. (b) Suatu
ketika, setelah mesin selesai berputar dan air sabunnya dibuang, aku melihat logam di dalam mesin cuci. (c) Aku mengambil uang di mesin cuci itu. (d) Setelah kuhitung ternyata ada Rp4.500,00. (e) Kemudian kupanggil Mama. (f) Mama mengatakan itu uang ayah ya ng ada di kantong celana.
(Majalah Bobo No.51 Tahun XXXII 31 Maret 2005)
Paragraf (43) terdapat enam kalimat, yaitu kalimat (43a), (43b), (43c), (43d),
(43e), dan (43f). Pada paragraf di atas kalimat (43a) dan kalimat (43b)
berkoherensi ‘simultan’ dengan munculnya konjungsi suatu ketika. Pada kalimat
(43b) dan (43c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan menyisipkan konjungsi
kemudian . Pada kalimat (43c) dan kalimat (43d) menyatakan koherensi
‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi saat itu . Kalimat (43d) dan kalimat
(43e) berkoherensi ‘perturutan’ dengan menyisipkan konjungsi kemudian.
xli
Kalimat (43e) dan kalimat (43f) berkoherensi ‘simultan’ dengan adanya penanda
ketika itu . Pembuktian koherensi tersebut dapat dilihat pada paragraf di bawah
ini.
Uang Mesin Cuci (43i) (a) Aku sering membantu Mama mencuci dengan mesin cuci. (b)
Suatu ketika, setelah mesin selesai berputar dan air sabunnya dibuang, aku melihat logam di dalam mesin cuci. (c) Kemudian aku mengambil uang di mesin cuci itu. (d) Saat itu setelah kuhitung ternyata ada Rp4.500,00. (e) Kemudian kupanggil Mama. (f) Ketika itu Mama mengatakan itu uang ayah yang ada di kantong celana.
(Majalah Bobo No.51 Tahun XXXII 31 Maret 2005)
2.4 Tiga Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
Berdasarkan pengumpulan data dan analisis data ditemukan paragraf-
paragraf yang menyatakan tiga jenis koherensi. Tiga jenis koherensi tersebut
terbagi ke dalam 12 kelompok yaitu, (1) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, dan
‘simultan’ , (2) koherensi ‘aditif’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi
‘aditif’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, dan
‘perturutan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘ketiba -tibaan’, dan ‘perturutan’, (6)
‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, dan ‘perturutan’, (8) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan
‘simultan’, (9) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘syarat’, (10) koherensi
‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’ , (11) koherensi ‘pertentangan’,
‘perturutan’, dan ‘simpulan’, (12) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’, (13) koherensi ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
2.4.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas ’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam pa ragraf-
paragraf berikut.
xlii
Jalan -Jalan ke Bali (44) Waktu itu kami berlibur ke Bali bersama keluarga. (b) Kami di bali senang
sekali karena kami bisa melihat pemandangan yang indah. (c) Selain pantainya yang indah, Gunung Batur dan Danau Batur udaranya amat sejuk. (d) Kami senang sekali bisa menikmati pemandangan sebagus di Bali. (e) Semoga kami bisa pergi lagi menikmati pemandangan yang indah di Bali, suatu saat nanti.
(Majalah Bobo No.29 Tahun XXXII 27 Oktober 2005)
Paragraf (44) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (44a), (44b), dan (44c),
(44d), dan (44e). Pada paragraf tersebut kalimat (44a) dan (44b) berkoherensi
‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi saat itu. Kalimat (44b) dan (44c)
menyatakan koherensi ‘aditif’ dengan hadirnya konjungsi selain. Kalimat (44c)
dan (44d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi karenanya.
Kalimat (44d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (44e). Koherensi itu dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi oleh sebab itu . Pembuktiannya berada
dalam paragraf di bawah ini.
Jalan-Jalan ke Bali (44i) (a) Waktu itu kami berlibur ke Bali bersama keluarga. (b) Saat itu
kami di Bali senang sekali karena kami bisa melihat pemandangan yang indah. (c) Selain pantainya yang indah, Gunung Batur dan Danau Batur udaranya amat sejuk. (d) Karenanya kami senang sekali bisa menikmati pemandangan sebagus di Bali. (e) Oleh sebab itu semoga kami bisa pergi lagi menikmati pemandangan yang indah di Bali, suatu saat nanti.
(Majalah Bobo No.29 Tahun XXXII 27 Oktober 2005)
Ulang Tahunku (45) (a) Tapi untuk tahun ini lain. (b) Aku diberi hadiah kalung dan liontinnya
berbentuk huruf P terbuat dari emas putih. (c) Aku senang sekali. (d) Besoknya, ketika aku bermain ke rumah Nenek, ternyata Nenek juga memberi aku sepasang anting-anting emas putih. (e) Bagus sekali.
(Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 8 September 2005) Paragraf (45) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (45a), (45b), (45c), (45d),
dan (45e). Kalimat (45a) dan (45b) berkoherensi ‘aditif’ dengan menyisipkan
konjungsi malahan. Kalimat (45b) dan (45c) menyatakan koherensi ‘kausalitas’
xliii
dengan menyisipkan konjungsi karenanya. Kalimat (45c) dan (45d) berkoherensi
‘simultan’ dengan hadirnya penanda leksikal besoknya. Kalimat (45d) dan (45e)
berkoherensi ‘aditif’ dengan menghadirkan konjungsi bahkan. Pembuktiannya
dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Ulang Tahunku (45i) (a) Tapi untuk tahun ini lain. (b) Malahan aku diberi hadiah kalung
dan liontinnya berbentuk huruf P terbuat dari emas putih. (c) Karenanya aku senang sekali. (d) Besoknya, ketika aku bermain ke rumah Nenek, ternyata Nenek juga memberi aku sepasang anting-anting emas putih. (e) Bahkan bagus sekali.
(Majalah Bobo No.22 Tahun XXXII 8 September 2005) Bertemu Bapak Taufik Kiemas (46) (a) Semua orang menyambut gembira. (b) Pak Taufik Kiems juga mengajak
beberapa warga untuk mencoba menanam tanaman mahkota dewa. (c) Mereka sangat senang karena bisa bertemu dengan Pak Taufik Kiemas. (d) Pak Taufik Kiemas juga membagi uang kepada anak-anak. (e) Kami semua sangat senang sekali.
(Majalah Bobo No.25 Tahun XXXII 29 September 2005)
Paragraf (46) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (46a), (46b), (46c), (46d),
dan (46e). Pada paragraf tersebut kalimat (46a) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (46b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (46b) dan (46c) menyatakan koherensi ‘simultan’
dengan menyisipkan konjungsi saat itu. Kalimat (46c) dan (46d) berkoherensi
‘aditif’ dengan menghadirkan konjungsi apalagi. Kalimat (46d) dan (46e)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan konjungsi oleh karena itu.
Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf berikut.
Bertemu Bapak Taufik Kiemas (46i) (a) Semua orang menyambut gembira. (b) Ketika itu pak Taufik
Kiemas juga mengajak beberapa warga untuk me ncoba menanam tanaman mahkota dewa. (c) Saat itu mereka sangat senang karena bisa bertemu dengan pak Taufik Kiemas. (d) Apalagi Pak Taufik
xliv
Kiemas juga membagi uang kepada anak-anak. (e) Oleh karena itu kami semua sangat senang sekali.
(Majalah Bobo No.25 Tahun XXXII 29 September 2005) 2.4.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘aditif’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam
paragraf -paragraf berikut ini.
Liburan Sekolah (47) (a) Di Jimbung kami juga mendaki bukit kapur yang tinggi. (b) Kami juga
pergi ke Tawang Mangu, di sana ada air terjun yang besar. (c) Di sana banyak monyet liar. (d) Itu adalah pengalaman yang melelahkan.
(Majalah Bobo No.35 Tahun XXXII 8 November 2005)
Paragraf (47) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (47a), (47b), (47c), dan
(47d). Pada paragraf tersebut kalimat (47a) dan (47b) berkoherensi ‘aditif’ dengan
menyisipkan konjungsi selain itu . Pada kalimat (47b) dan (47c) menyatakan
koherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat
(47c) dan (47d) menyatakan koherensi ‘pertentangan’ dengan menghadirkan
konjungsi meskipun demikian. Pembuktiannya berada pada paragraf berikut.
Liburan Sekolah (47i) (a) Di Jimbung kami juga mendaki bukit kapur yang tinggi. (b)
Selain itu kami juga pergi ke Tawang Mangu, di sana ada air terjun yang besar. (c) Sementara itu di sana banyak monyet liar. (d) Meskipun demikian itu adalah pengalaman yang melelahkan.
(Majalah Bobo No.35 Tahun XXXII 8 November 2005)
2.4.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘aditif’, ‘perturutan’ dan ‘simultan’ ditemukan dalam paragraf
berikut ini.
Rumah Paman (48) (a) Saya di bawa putra paman bernama Iwan bermain ke sungai. (b) Air
sungai itu sangat jernih dan bersih. (c) Di sekelilingnya terdapat pohon
xlv
yang indah. (d) Iwan memetik jambu. (e) Kemudian kami memekan buah jambu itu bersama-sama.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
Paragraf (48) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (48a), (48b), (48c), (48d),
dan (48e). Pada paragraf tersebut kalimat (48a) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (48b). Hal ini dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi sementara
itu . Kalimat (48b) berkoherensi ‘aditif’ dengan kalimat (48c). Koherensi ini dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi bahkan. Kalimat (48c) dan (48d)
menyatakan koherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi setelah itu.
Kalimat (48d) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (48e). Koherensi ini
dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi kemudian. Pembuktiannya
dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Rumah Paman (48i) (a) Saya dibawa putra paman bernama Iwan bermain ke sungai. (b)
Sementara itu air sungai itu sangat jernih dan bersih. (c) Bahkan di sekelilingnya terdapat pohon yang indah. (d) Setelah itu Iwan memetik jambu. (e) Kemudian kami memekan buah jambu itu bersama-sama.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
2.4.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, dan ‘Perturutan’ Koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, dan ‘perturutan’ ditemukan dalam
paragraf berikut ini.
Pohon Berulat (49) (a) Aku merasakan benda yang jatuh itu jalan-jalan. (b) Akupun mengambil
benda itu dan melihatnya. (c) Ternyata benda itu ulat bulu. (d) Aku berteriak ketakutan.
(Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005)
Paragraf (49) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (49a), (49b), (49c), dan
(49d). Kalimat (49a) dan (49b) berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi ini dapat
xlvi
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi kemudian . Kalimat (49b) dan (49c)
berkoherensi ‘kenyataan’ dengan menyisipkan kata keterangan ternyata. Kalimat
(49c) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (49d) dengan menyisipkan
konjungsi karena itu. Pembuktiannya terdapat pada paragraf di bawah ini.
Pohon Berulat (49i) (a) Aku merasakan benda yang jatuh itu jalan-jalan. (b) Kemudian
akupun mengambil benda itu dan melihatnya. (c) Ternyata benda itu ulat bulu. (d) Karena itu aku berteriak ketakutan.
(Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005)
Teliti sebelum membeli (50) (a) Ketika sampai di counter coklat, aku terkejut ketika melihat kode
kadaluwarsanya. (b) Ternyata cokelat itu sudah 3 bulan kadaluwarsanya. (c) Kemudian kutunjukkan pada Mama. (d) Mama segera menemui paramuniaga. (e) Pramuniaga itu segera menarik cokelat-cokelat yang ada di konternya. (f) Buat teman-teman, teliti sebelum membeli, ya.
(Majalah Bobo No.21 Tahun XXXII 1 September 2005)
Paragraf (50) terdapat enam kalimat, yaitu kalimat (50a), (50b), (50c), (50d),
(50e), dan (50f). Kalimat (50a) berkoherensi ‘kenyataan’ dengan kalimat (50b).
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi ternyata.
Kalimat (50b) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (50c), ditunjukkan
dengan konjungsi kemudian. Kalimat (50c) dan (50d) berkoheresi ‘perturutan’
dengan penyisipan konjungsi setelah itu. Kalimat (50d) dan (50e) berkoherensi
‘perturutan’ dengan penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat (50e) dan (50f)
berkoherensi ‘kausalitas’. Hal itu dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi
oleh karena itu . Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Teliti sebelum membeli (50i) (a) Ketika sampai di counter coklat, aku terkejut ketika melihat kode
kadaluwarsanya. (b) Ternyata cokelat itu sudah 3 bulan kadaluwarsanya. (c) Kemudian kutunjukkan pada Mama. (d) Setelah itu Mama segera menemui paramuniaga. (e) Kemudian pramuniaga
xlvii
itu segera menarik cokelat-cokelat yang ada di konternya. (f) Oleh karena itu buat teman-teman, teliti sebelum membeli, ya.
(Majalah Bobo No.21 Tahun XXXII 1 September 2005)
2.4.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, dan ‘Peruturutan’ Paragraf yang menyatakan koherensi ‘kenyataan’, ‘ketiba-tibaan’, dan
‘perturutan’ ditemukan dalam paragraf berikut.
Gara-Gara Ikan (51) (a) Aku penasaran dan menuju ke kolam itu. (b) Ketika sedang berjalan ke
kolam. (c) Kakiku terantuk batu dan keseimbanganku hilang. (d) Aku jatuh ke dalam kolam.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005)
Paragraf (51) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (51a), (51b), (51c) dan
(51d). Pada paragraf tersebut kalimat (51a) berkoherensi ‘perturutan’ dengan
kalimat (51b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
kemudian . Kalimat (51b) dan (51c) berkoherensi ‘simultan’ dengan penyisipan
konjungsi tiba-tiba. Kalimat (51c) dan (51d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan
penyisipan konjungsi akibatnya. Pembuktiannya dalam paragrraf berikut.
Gara-Gara Ikan (51i) (a) Aku penasaran dan menuju ke kolam itu. (b) Kemudian ketika
sedang berjalan ke kolam. (c) Tiba-tiba kakiku terantuk batu dan keseimbanganku hilang. (d) Akibatnya aku jatuh ke dalam kolam.
(Majalah Bobo No.16 Tahun XXXII 28 Juli 2005) 2.4.6 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam
paragraf berikut.
Kebanjiran (52) (a) Setiap Selasa, kami mengikuti les di sekolah. (b) Setibanya di sekolah,
kami sempat bermain ala komunikata sambil menanti kedatangan guru les. (c) Tiba-tiba turun hujan deras dengan petir bersahut-sahutan. (d) Kami pun menutup pintu kelas untuk meneruskan permainan.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
xlviii
Paragraf (52) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (52a), (52b), (52c), dan
(52d). Pada paragraf tersebut kalimat (52a) dan (52b) menyatakan koherensi
‘simultan’ dengan ditandai konjungsi ketika itu. Pada kalimat (52b) dan (52c)
menyatakan koherensi ‘ketiba-tibaan’ dengan hadirnya konjungsi tiba-tiba.
Kalimat (52c) dan (52d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi
oleh karena itu . Seperti terlihat pada contoh berikut ini.
Kebanjiran (52i) (a) Setiap Selasa, kami mengikuti les di sekolah. (b) Ketika itu di
sekolah, kami sempat bermain ala komunikata sambil menanti kedatangan guru les. (c) Tiba-tiba turun hujan deras dengan petir bersahut-sahutan. (d) Oleh karena itu kami pun menutup pintu kelas untuk meneruskan permainan.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005) 2.4.7 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Perturutan’ Berikut ini diuraikan paragraf berkoherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’,
dan ‘perturutan’.
Motor Mogok (53) (a) Kami berjalan-jalan hampir mencapai jurusan Yogyakarta. (b) Kemudian
kami kembali lagi. (c) Pada saat di jalan tanjakan, mendadak sepeda motor mogok. (d) Terpaksa aku menggendong Niko dan kakak sepupuku menuntun sepeda motor.
(Majalah Bobo No.09 Tahun XXXII 9 Juni 2005)
Paragraf (53) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (53a), (53b), (53c), dan
(53d). Pada paragraf tersebut kalimat (53a) dan kalimat (53b) berkoherensi
‘perturutan’ dengan ditandai konjungsi kemudian . Kalimat (53b) dan (53c)
berkoherensi ‘pertentangan’ dengan menyisipkan konjungsi akan tetapi. Kalimat
(53c) dan (53d) memiliki koherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi
karena itu . Pembuktiannya terdapat dalam paragraf berikut.
xlix
Motor Mogok (53i) Kami berjalan-jalan hampir mencapai jurusan Yogyakarta. (b)
Kemudian kami kembali lagi. (c) Akan te tapi pada saat di jalan tanjakan, mendadak sepeda motor mogok. (d) Karena itu terpaksa aku menggendong Niko dan kakak sepupuku menuntun sepeda motor.
(Majalah Bobo No.09 Tahun XXXII 9 Juni 2005) Mengikuti Lomba Lukis (54) (a) Di sana aku bertemu dengan temanku Likany. (b) Awalnya ia duduk di
depanku tapi ia digeser oleh panitia sehingga aku ada di depan. (c) Aduh…akupun menjadi gugup dan gemetar. (d) Lama-kelamaan rasa itu hilang.
(Majalah Bobo No.15 Tahun XXXII 21 Juli 2005)
Paragraf (54) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (54a), (54b), (54c), dan
(54d). Kalimat (54a) dan (54b) berkoherensi ‘perturutan’ dengan ditandai adanya
penanda leksikal awalnya. Kalimat (54b) dan (54c) berkoherensi ‘kausalitas’
dengan menyisipkan konjungsi karena itu . Kalimat (54c) dan (54d) berkoherensi
‘pertentangan’. Hal ini dibuktikan dengan menghadirkan konjungsi akan tetapi.
Pembuktiannya terdapat pada paragraf di bawah ini.
Mengikuti Lomba Lukis (54i) (a) Di sana aku bertemu dengan temanku Likany. (b) Awalnya ia
duduk di depanku tapi ia digeser oleh panitia sehingga aku ada di depan. (c) Karena itu aduh…akupun menjadi gugup dan gemetar. (d) Akan tetapi lama-kelamaan rasa itu hilang.
(Majalah Bobo No.15 Tahun XXXII 21 Juli 2005)
2.4.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ Ditemukan paragraf yang berkoherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan
‘simultan’ berikut ini.
Menunggu Adik (55) (a) Adikku berumur 3 bulan. (b) Adikku sakit panas. (c) Pada hari Sabtu, ia
di bawa ke Klinik, lalu dibawa ke RS Bina Husada. (d) Di sana aku menunggu adik. (e) Adik kelihatannya sudah sembuh.
(Majalah Bobo No.32 Tahun XXXII 17 November 2005)
l
Paragraf (55) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (55a), (55b), (55c), (55d),
dan (55e). Pada paragraf tersebut kalimat (55a) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (55b). Koherensi tersebut dapat ditujukkan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Pada kalimat (55b) dan (55c) berkoherensi ‘kausalitas’
dengan menyisipkan konjungsi karena itu . Kalimat (55c) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (55d). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi sementara itu. Kalimat (55d) dan (55e) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan menyisipkan konjungsi akan tetapi. Pembuktiannya ada pada pararaf di
bawah ini.
Menunggu Adik (55i) (a) Adikku berumur 3 bulan. (b) Waktu itu adikku sakit panas. (c)
Karena itu pada hari Sabtu, ia di bawa ke Klinik, lalu dibawa ke RS Bina Husada. (d) Sementara itu di sana aku menunggu adik. (e) Akan tetapi adik kelihatannya sudah sembuh.
(Majalah Bobo No.32 Tahun XXXII 17 November 2005) Berkemah (56) (a) Saat berkemah adalah saat-saat yang menyenangkan. (b) Tapi buatku
tidak. (c) Karena saat pertama kali berkemah aku di kerjain . (d) Ceritanya, aku dituduh mencuri uang seratus ribu rupiah. (e) Aku sampai menangis, lo.
(Majalah Bobo No.11 Tahun XXXII 23 Juni 2005)
Paragraf (56) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (56a), (56b), (56c), (56d),
dan (56e). Pada paragraf tersebut kalimat (56a) dan (56b) berkoherensi
‘pertentangan’ dengan menghadirkan konjungsi tapi. Kalimat (56b) dan (56c)
menyatakan koherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi sebabnya.
Kalimat (56c) dan (56d) berkoherensi ‘simultan’. Hal ini dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi saat itu. Kalimat (56d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan
kalimat (56e). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan menghadirkan konjungsi
karena itu . Pembuktiannya berada dalam paragraf berikut.
li
Berkemah (56i) (a) Saat berkemah adalah saat-saat yang menyenangkan. (b) Tapi
buatku tidak. (c) Sebabnya karena saat pertama kali berkemah aku di kerjain . (d) Saat itu ceritanya, aku dituduh mencuri uang seratus ribu rupiah. (e) Karena itu aku sampai menangis, lo.
(Majalah Bobo No.11 Tahun XXXII 23 Juni 2005)
Keong sawah (57) (a) Aku dan Abi, adikku pergi ke sawah mencari keong. (b) Aku ingin
membuat makanan dari keong sawah. (c) Kami pun mendapat 16 ekor keong yang besar-besar. (d) Ketika sedang berjalan di pematang sawah, kami terpeleset dan jatuh ke sawah. (e) Akibatnya baju kami jadi kotor.
(Majalah Bobo No.48 Tahun XXXII 10 Maret 2005)
Paragraf (57) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (57a), (57b), (57c), (57d),
dan (57e). Pada paragraf tersebut kalimat (57a) dan (57b) berkoherensi ‘simultan’.
Koherensi ini dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi ketika itu.
Kalimat (57b) dan (57c) berkoherensi ‘kausalitas’, hal ini dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi karenanya. Kalimat (57c) dan (57d) berkoherensi
‘pertentangan’, dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi akan tetapi. Kalimat
(57d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan adanya konjungsi akibatnya.
Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf berikut.
Keong sawah (57i) (a) Aku dan Abi, adikku pergi ke sawah mencari keong. (b) Ketika
itu aku ingin membuat makanan dari keong sawah. (c) Karenanya kami pun mendapat 16 ekor keong yang besar-besar. (d) Akan tetapi ketika sedang berjalan di pematang sawah, kami terpeleset dan jatuh ke sawah. (e) Akibatnya baju kami jadi kotor.
(Majalah Bobo No.48 Tahun XXXII 10 Maret 2005)
Ikut Dong (58) (a) Aku mempunyai seorang adik. (b) Dia nakal sekali. (c) Setiap kali aku
hendak pergi, ia ingin ikut. (d) Pada suatu siang, sepulang sekolah, temanku datang. (e) Hari itu kami akan mengerjakan PR sama-sama di rumah teman. (f) Ketika saya berpamitan dengan ibu, hatiku tenang karena adikku sedang bermain bersama temannya. (g) Kami pun bergegas pergi. (h) Tiba-tiba di jalan, adik mencegatku sambil mengucek-ngucek matanya karena
lii
menangis. (i) Ia minta ikut. (j) Ya, terpaksa deh mengajak adik. (k) Tapi jangan nakal ya!
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
Paragraf (58) terdapat sebelas kalimat, yaitu kalimat (58a), (58b), (58c),
(58d), (58e), (58f), (58g), (58h), (58i), (58j), dan (58k). Pada paragraf tersebut
kalimat (58a) dan kalimat (58b) berkoherensi ‘pertentangan’. Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi namun. Kalimat (58b) dan
kalimat (58c) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi oleh
karena. Kalimat (58c) dan (58d) berkoherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan
konjungsi saat itu. Kalimat (58d) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat
(58e), dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi padahal. Kalimat (58e) dan
(58f) berkoherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi saat itu . Kalimat
(58f) dan (58g) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi oleh
karena itu. Kalimat (58g) dan (58h) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan
menghadirkan konjungsi akan tetapi. Kalimat (58h) berkoherensi ‘simultan
dengan kalimat (58i). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi saat itu . Kalimat (58i) berkoherensi ‘kausalitas’. Koherensi ini
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu. Pada kalimat (58j)
dan (58k) berkoherensi ‘pertentangan’. Koherensi ini dibuktikan dengan adanya
konjungsi tapi. Pembuktiannya ada pada paragraf berikut ini.
Ikut Dong (58i) (a) Aku mempunyai seorang adik. (b) Namun dia nakal sekali. (c)
Oleh karena setiap kali aku hendak pergi, ia ingin ikut. (d) Saat itu pada suatu siang, sepulang sekolah, temanku datang. (e) Padahal hari itu, kami akan mengerjakan PR sama-sama di rumah teman. (f) Saat itu ketika saya berpamitan dengan ibu, hatiku tenang karena adikku sedang bermain bersama temannya. (g) Oleh karena itu kami pun bergegas pergi. (h) Akan tetapi tiba-tiba di jalan, adik mencegatku
liii
sambil mengucek-ngucek matanya karena menangis. (i) Saat itu ia minta ikut. (j) Oleh karena itu ya, terpaksa deh mengajak adik. (k) Tapi jangan nakal ya!
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
Gagal Menolong (59) (a) Aku bersama kakak dan adikku pergi ke rumah tante. (b) Rumah tanteku
dekat dengan sungai. (c) Kami berencana bermain di sungai itu. (d) Ketika sedang menyusuri tepian sungai me nuju rumah tanteku, aku terpeleset dan jatuh ke sungai. (e) Kakakku barusaha menyelamatkanku. (f) Ketika ia berusaha menarik tubuhku, keseimbanganya hilang. (g) Kakakku jatuh kesungai, tapi sebelum jatuh ke sungai, tangan kakakku sempat menarik tangan adikku. (h) Akibatnya kakak dan adikku jatuh ke sungai.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005)
Paragraf (59) terdapat delapan kalimat, yaitu kalimat (59a), (59b), (59c),
(59d), (59e), (59f), (59g), dan kalimat (59h). Pada paragraf tersebut kalimat (59a)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (59b). Koherensi ini dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat (59b) dan kalimat (59c)
berkoherensi ‘kausalitas’, hal itu dibuktikan dengan menghadirkan konjungsi oleh
karena itu. Kalimat (59c) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (59d).
Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi sementara itu.
Kalimat (59d) dan kalimat (59e) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan adanya
konjungsi karena itu. Kalimat (59e) dan kalimat (59f) berkoherensi
‘pertentangan’. Koherensi ini dibuktikan dengan penyisipan konjungsi akan
tetapi. Kalimat (59f) dan (59g) berkoherensi ‘kausalitas’, dibuktika n dengan
penyisipan konjungsi oleh karena itu . Kalimat (59g) dan kalimat (59h)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan adanya konjungsi akibatnya. Pembuktiannya
dapat kita lihat pada paragraf berikut.
Gagal Menolong (59i) (a) Aku bersama kakak dan adikku pergi ke rumah tante. (b)
Sementara itu rumah tanteku dekat dengan sungai. (c) Oleh karena
liv
itu kami berencana bermain di sungai itu. (d) Sementara itu ketika sedang menyusuri tepian sungai menuju rumah tanteku, aku terpeleset dan jatuh ke sungai. (e) Karena itu kakakku barusaha menyelamatkanku. (f) Akan tetapi ketika ia berusaha menarik tubuhku, keseimbanganya hilang. (g) Oleh karena itu kakakku jatuh ke sungai, tapi sebelum jatuh ke sungai, tangan kakakku sempat menarik tangan adikku. (h) Akibatnya kakak dan adikku jatuh ke sungai.
(Majalah Bobo No.50 Tahun XXXII 24 Maret 2005) Lomba Mengaji (60) (a) Aku bersama teman-teman sepengajian mengikuti lomba membaca Al-
Quran atau MTQ. (b) Kami semua di bimbing Kak Hermansyah. (c) Walaupun Kak Hermansyah masih sekolah, tapi suaranya bagus. (d) Selama mengikuti lomba itu hatiku berdebar-debar. (e) Ketika aku dipanggil untuk tampil, aku hanya bisa melakukan yang terbaik. (f) Ketika di umumkan ternyata aku berhasil menjadi pemenang. (g) Aku bersyukur dan senang.
(Majalah Bobo No.40 Tahun XXXII 13 Januari 2005)
Paragraf (60) di atas terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (60a), (60b),
(60c), (60d), (60e), (60f), dan (60g). Pada paragraf tersebut, kalimat (60a)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (60b). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi ketika itu . Kalimat (60b) berkoherensi
‘pertentangan’ dengan kalimat (60c). Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi walaupun. Kalimat (60c) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(60d). koherensi tersebut dapat ditunjukkan dengan menyisipkan konjungsi waktu
itu. Kalimat (60d) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat (60e). Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan penyisipan konjungsi namun. Kalimat (60e)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (60f), hal itu dapat dibuktikan
penyisipan konjungsi oleh karena itu. Pembuktian koherensi tersebut terdapat
dalam paragraf berikut.
lv
Lomba Mengaji (60i) (a) Aku bersama teman-teman sepengajian mengikuti lomba
membaca Al-Quran atau MTQ. (b) Ketika itu kami semua di bimbing Kak Hermansyah. (c) Walaupun Kak Hermansyah masih sekolah, tapi suaranya bagus. (d) Sementara itu selama mengikuti lomba itu hatiku berdebar-debar. (e) Waktu itu ketika aku dipanggil untuk tampil, aku hanya bisa melakukan yang terbaik. (f) Namun ketika di umumkan ternyata aku berhasil menjadi pemenang. (g) Oleh karena itu aku bersyukur dan senang.
(Majalah Bobo No.40 Tahun XXXII 13 Januari 2005)
2.4.9 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Syarat’ Koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘syarat’ ditemukan dalam satu
paragraf sebagai berikut.
Keong Sawah (61) (a) Kami senang mendapat banyak keong. (b) Sayangnya keong tersebut
tidak bisa dimasak karena sudah tua. (c) Kalau sudah tua rasanya tidak enak. (d) Kami kecewa dan terpaksa menunda makan keong sawah.
(Majalah Bobo No.48 Tahun XXXII 10 Maret 2005)
Paragraf (61) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (61a), (61b), (61c), dan
(61d). Pada paragraf tersebut kalimat (61a) dan (61b) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan ditandai hadirnya penanda leksikal sayangnya. Pada kalimat (61b) dan
(61c) menyatakan koherensi ‘syarat’ dengan hadirnya penanda hubungan antar
kalimat kalau. Kalimat (61c) dan (61d) berkoherensi ’kausalitas’ dengan hadirnya
konjungsi karena itu. Pembuktiannya terdapat pada paragra f di bawah ini.
Keong Sawah (61i) (a) Kami senang mendapat banyak keong. (b) Sayangnya keong
tersebut tidak bisa dimasak karena sudah tua. (c) Kalau sudah tua rasanya tidak enak. (d) Karena itu kami kecewa dan terpaksa menunda makan keong sawah.
(Majalah Bobo No.48 Tahun XXXII 10 Maret 2005)
lvi
2.3.10 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’ dapat ditemukan
dalam paragraf berikut.
Kambing (62) (a) Saat pintu dibuka, tiba-tiba kambing itu menabrak pintu. (b) Ayahku
terjatuh. (c) Kambing segera masuk kedalam rumah. (d) Adikku mejerit ketakutan. (e) Dasar kambing nakal.
(Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
Paragraf (62) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (62a), (62b), dan (62c),
(62d), dan (62e). Pada paragraf tersebut kalimat (62a) dan (62b) berkoherensi
‘perturutan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
lalu. Kalimat (62b) dan (62c) menyatakan koherensi ‘perturutan’ dengan
menyisipkan konjungsi kemudian. Kalimat (62c) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (62d). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
saat itu . Kalimat (62d) dan (62e) berkoherensi ‘kausalitas’. Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi kare na itu. Pembuktiannya dapat
kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Kambing (62i) (a) Saat pintu dibuka, tiba -tiba kambing itu menabrak pintu. (b) Lalu
ayahku terjatuh. (c) Kemudian kambing segera masuk kedalam rumah. (d) Saat itu adikku mejerit ketakutan. (e) Karena itu dasar kambing nakal.
(Majalah Bobo No.46 Tahun XXXII 24 Februari 2005)
Berlibur ke kaliurang (63) (a) Pada hari libur Nyepi, aku, adikku, kakakku, serta ibu diajak ayah ke
Kaliurang. Kebetulan ayah mengikuti rapat di sana. (c) Kami diantar ke taman bermain Kaliurang. (d) Aku dan adikku iangin segera bermain-main, sehingga lupa membawa jaket, baju ganti dan majalah Bobo, turun dari mobil. (e) Barang-barang itu terbawa ayah ke tempat rapat.
(Majalah Bobo No.03 Tahun XXXII 28 April 2005)
lvii
Paragraf (63) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (63a), (63b), dan (63c),
(63d), dan (63e). Pada paragraf tersebut kalimat (63a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (63b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi saat itu. Kalimat (63b) dan (63c) menyatakan koherensi ‘perturutan’
dengan penyisipan konjungsi ke mudian. Kalimat (63c) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (63d). Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
ketika itu . Kalimat (63d) dan (63e) berkoherensi ‘kausalitas’, pembuktiannya
dengan cara menyisipkan konjungsi oleh karena itu. Pembuktiannya ada pada
paragraf berikut.
Berlibur ke kaliurang (63i) (a) Pada hari libur Nyepi, aku, adikku, kakakku, serta ibu diajak ayah
ke Kaliurang. (b) Saat itu kebetulan ayah mengikuti rapat di sana. (c) Kemudian kami diantar ke taman bermain Kaliurang. (d) Ketika itu aku dan adikku ingin segera bermain -main, sehingga lupa membawa jaket, baju ganti dan majalah Bobo, turun dari mobil. (e) Oleh karena itu barang-barang itu terbawa ayah ke tempat rapat.
(Majalah Bobo No.03 Tahun XXXII 28 April 2005)
Motor Mogok (64) (a) Pada waktu liburan semester 1, aku bersama keluargaku ke Magelang. (b)
Setelah tiga hari berlibur di sana, adik sepupuku bernama Nico yang berumur 8 bulan sakit. Setiap hari, ia selalu menangis. (c) Pagi hari, aku disuruhibunya Nico untuk mengajak Nico jalan-jalan. (d) Aku dan Nico dibonceng oleh kakak sepupuku naik sepeda motor.
(Majalah Bobo No.09 Tahun XXXII 9 Juni 2005)
Paragraf (64) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (64a), (64b), (64c), dan
(64d). Pada paragraf tersebut kalimat (64a) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (64b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
sementara itu . Kalimat (65b) dan (64c) menyatakan koherensi ‘kausalitas’
dengan penyisipan konjungsi karenanya. Kalimat (64c) dan (64d) berkoherensi
‘perturutan’ dengan penyisipan kemudian. Kalimat (64d) berkoherensi ‘simultan’
lviii
dengan kalimat (64e). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi ketika itu . Pembuktiannya terdapat dalam paragraf berikut.
Motor Mogok (64i) (a) Pada waktu liburan semester 1, aku bersama keluargaku ke
Magelang. (b) Sementara itu setelah tiga hari berlibur di sana, adik sepupuku bernama Nico yang berumur 8 bulan sakit. (c) Karenanya setiap hari, ia selalu menangis. (d) Kemudian pagi hari, aku disuruh ibunya Nico untuk mengajak Nico jalan-jalan. (e) Ketika itu aku dan Nico dibonceng oleh kakak sepupuku naik sepeda motor.
(Majalah Bobo No.09 Tahun XXXII 9 Juni 2005) Dikira Guling (65) (a) Saudaraku bernama Khalid. (b) Ia masih kecil dan lucu sekali. (c) Aku
suka dengannya. (d) Suatu hari ia bersama ibunya menginap di rumahku. (e) Kami tidur bertiga di kamarku. (f) Malam-malam aku merasakan kakiku seperti ada yang memeluk.
(Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005)
Paragraf (65) terdapat enam kalimat, yaitu kalimat (65a), (65b), (65c), (65d),
(65e), dan (65f). Pada paragraf tersebut kalimat (65a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (65b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi sementara itu. Kalimat (65b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat
(65c). Koherensi tersebut dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena
itu di antara kalimat (65b) dan (65c). Kalimat (65c) berkoherensi ‘kausalitas’
dengan kalimat (65d). Hal itu dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
karenannya. Kalimat (65d) dan kalimat (65e) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan penyisipan konjungsi akan tetapi. Kalimat (65e) dan kalimat (65f)
berkoherensi ‘aditif’. Koherensi ini dibuktikan dengan adanya penanda malah.
Pembuktian koherensi tersebut dapat dilihat pada paragraf berikut.
Dikira Guling (65i) (a) Saudaraku bernama Khalid. (b) Sementara itu ia masih kecil dan
lucu sekali. (c) Oleh karena itu aku suka dengannya. (d) Kemudian suatu hari ia bersama ibunya menginap di rumahku. (e) Saat itu kami
lix
tidur bertiga di kamarku. (f) Ketika itu malam-malam aku merasakan kakiku seperti ada yang memeluk.
(Majalah Bobo No.47 Tahun XXXII 3 Maret 2005)
Naik Kapal (66) (a) Waktu liburan kenaikan kelas, untuk pertama kalinya aku naik kapal laut.
(b) Waktunya dua hari satu malam. (c) Aku berangkat dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menuju ke pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. (d) Dari kapal aku bisa melihat matahari terbenam, laut yang luas, dan langit biru dan kadang-kadang berawan. (e) Sambil mengisi waktu aku bermain bersama anak-anak lain atau menonton pertunjukan musik. (f) Pengalamanku naik kapal sangat menyenangkan.
(Majalah Bobo No.18 Tahun XXXII 11 Agustus 2005)
Paragraf (66) terdapat enam kalimat, yaitu kalimat (66a), (66b), (66c), (66d),
(66e), dan (66f). Pada paragraf tersebut kalimat (66a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (66b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (66b) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(66b). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu.
Kalimat (66c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (66d) dengan adanya
konjungsi dari. Kalimat (66d) dan kalimat (66e) berkoherensi ‘perturutan’
penyisipan kemudian. Kalimat (66e) dan kalimat (66f) menyatakan koherensi
‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu. Pembuktian koherensi
tersebut dapat dilihat pada paragraf di bawah ini.
Naik Kapal (66i) (a) Waktu liburan kenaikan kelas, untuk pertama kalinya aku naik
kapal laut. (b) Ketika itu waktunya dua hari satu malam. (c) Saat itu aku berangkat dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menuju ke pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. (d) Dari kapal aku bisa melihat matahari terbenam, laut yang luas, dan langit biru dan kadang-kadang berawan. (e) Kemudian sambil mengisi waktu aku bermain bersama anak-anak lain atau menonton pertunjukan musik. (f) Oleh karena itu pengalamanku naik kapal sangat menyenangkan.
(Majalah Bobo No.18 Tahun XXXII 11 Agustus 2005)
lx
Rumah Paman (67) (a) Waktu itu saya lulus SD. (b) Pada saat liburan panjang, saya
diperbolehkan oleh ibu ikut Paman ke kampung, di Desa Sindang Kasih. (c) Dari terminal Ciamis, kami naik bus sampai terminal Tasikmalaya, lalu menuju Desa Sindang Kasih. (d) Kami jalan kaki sampai rumah Paman. (e) Kami disambut meriah oleh keluarga besar paman. (f) Rumah Paman dipadati orang kampung. (g) Begitulah cara menyambut kedatangan tamu.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
Paragraf (67) terdapat tujuh kalimat, yaitu kalimat (67a), (67b), (67c), (67d),
(67e), (67f), dan (67g). Pada paragraf tersebut kalimat (67a) dan (67b)
berkoherensi ‘simultan’. Koherensi itu dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi ketika itu. Kalimat (67b) dan kalimat (67c) berkoherensi ‘perturutan’
dengan adanya konjungsi dari. Kalimat (67c) dan kalimat (67d) menyatakan
koherensi ‘perturutan’ dengan penyisipan konjungsi lalu . Kalimat (67d) dan
kalimat (67e) berkoherensi ‘simultan’ dengan penyisipan konjungsi saat itu.
Kalimat (67e) dan (67f) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi
oleh karena itu. Kalimat (67f) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (67g).
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh sebab.
Koherensi antar kalimat tersebut dibuktikan dalam paragraf berikut ini.
Rumah Paman (67i) (a) Waktu itu saya lulus SD. (b) Ketika itu pada saat liburan panjang,
saya diperbolehkan oleh ibu ikut Paman ke kampung, di Desa Sindang Kasih. (c) Dari terminal Ciamis, kami naik bus sampai terminal Tasikmalaya, lalu menuju Desa Sindang Kasih. (d) Lalu kami jalan kaki sampai rumah Paman. (e) Saat itu kami disambut meriah oleh keluarga besar paman. (f) Oleh karena itu rumah Paman dipadati orang kampung. (g) Oleh sebab begitulah cara menyambut kedatangan tamu.
(Majalah Bobo No.08 Tahun XXXII 02 Juni 2005)
Bertakbiran dengan Drum (68) (a) Hari Sabtu, tanggal 13 November 2004 yang lalu, aku diajak bertakbiran
oleh Bapak berkeliling kompleks perumahan. (b) Karena aku punya drum, Bapak menyuruhku ikut bertakbiran dengan membawa salah satu drumku.
lxi
(c) Aku mengiringi rombongan takbir dengan memukul drum. (d) Duk- duk- duruduk- duk- duk… aku memukul drum seperti orang mamukul beduk.
(Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005)
Paragraf (68) di atas terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (68a), (68b),
(68c), dan (68d). Pada paragraf tersebut, kalimat (68a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (68b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (68b) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat
(68c). Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat
(68c) berkoherensi ‘kausaliatas’ dengan kalimat (68d), hal itu ditunjukkan dengan
menyisipkan konjungsi oleh karena itu . Pembuktiannya terdapat dalam paragraf
berikut.
Bertakbiran dengan Drum (68i) (a) Hari Sabtu, tanggal 13 November 2004 yang lalu, aku diajak
bertakbiran oleh Bapak berkeliling kompleks perumahan. (b) Ketika itu karena aku punya drum, Bapak menyuruhku ikut bertakbiran dengan membawa salah satu drumku. (c) Kemudian aku mengiringi rombongan takbir dengan memukul drum. (d) Oleh karena itu duk- duk- duruduk- duk- duk… aku memukul drum seperti orang mamukul beduk.
(Majalah Bobo No.42 Tahun XXXII 27 Januari 2005)
Ingin Seperti Mozart (69) (a) Sejak umur 3 tahun, aku sudah diperkenalkan alat musik piano. (b) Setiap
hari aku melatih jari-jariku untuk mengenal nada. (c) Sekarang aku berumur 6 tahun dan aku sangat giat belajar piano. (d) Aku sudah bisa memainkan lagu dari buku Bayer dan buku piano lainnya.
(Majalah Bobo No.19 Tahun XXXIII 18 Agustus 2005)
Paragraf (69) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (69a), (69b), dan
(69c). Kalimat (69a) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (69b) dengan
dihadirkan konjungsi oleh karena itu . Kalimat (69b) dan kalimat (69c)
berkoherensi ‘perturutan’ dengan konjungsi lantas sebagai penghubungnya.
lxii
Kalimat (69c) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (69d) dengan menyisipkan
konjungsi saat ini sebagai penghubung antarkalimatnya. Berikut ini
pembuktiannya.
Ingin Seperti Mozart (69i) (a) Sejak umur 3 ta hun, aku sudah diperkenalkan alat musik piano.
(b) Karena itu setiap hari aku melatih jari-jariku untuk mengenal nada. (c) Lantas sekarang aku berumur 6 tahun dan aku sangat giat belajar piano. (d) Saat ini aku sudah bisa memainkan lagu dari buku Bayer dan buku piano lainnya.
(Majalah Bobo No.19 Tahun XXXIII 18 Agustus 2005)
2.4.11 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simpulan’ Koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’ dan ‘simpulan’ ditemukan dalam
paragraf berikut ini.
Ke Kampung Papa (70) (a) Dari Makasar naik mobil enam jam ke Bone. (b) Kemudian dari
pelabuhan Bajoe naik kapal menuju Kolaka. (c) Perjalanan ke kampung Papaku ternyata cukup jauh dan melelahkan. (d) Namun aku senang bisa bertemu Om, Tante dan sepupu yang selama ini hanya kudengar dari cerita Papa.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005)
Paragraf (70) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (70a), (70b), (70c), dan
(70d). Pada paragraf tersebut kalimat (70a) berkoharensi perturutan dengan
kalimat (70b) ditunjukkan dengan konjungsi kemudian. Kalimat (70b) dan (70c)
berkoherensi ‘simpulan’ dengan penyisipan konjungsi dengan demikian . Kalimat
(70c) dan (70d) menyatakan koherensi ‘pertentangan’ dengan penyisipan
konjungsi namun. Berikut ini kita lihat pembuktiannya.
Ke Kampung Papa (70i) (a) Dari Makasar naik mobil enam jam ke Bone. (b) Kemudian dari
palabuhan Bajoe naik kapal menuju Kolaka. (c) Dengan demikian perjalanan ke kampung Papaku ternyata cukup jauh dan melelahkan.
lxiii
(d) Namun aku senang bisa bertemu Om, Tante dan sepupu yang selama ini hanya kudengar dari cerita Papa.
(Majalah Bobo No.04 Tahun XXXII 5 Mei 2005)
2.3.12 Koherensi ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ Ditemukan dalam paragraf yang menyatakan koherensi ‘pertentangan’,
‘perturutan’, dan ‘simultan’ sebagai berikut.
Menunggu Adik (71) (a) Adikku berumur 3 bulan. (b) Adikku sakit panas. (c) Pada hari sabtu, ia
dibawa ke klinik, lalu di bawa ke RS Bina Husada. (d) Di sana aku menunggu adik. (e) Adik kelihatanya sudah sembuh.
(Majalah Bobo No.32 Tahun XXXII 17 November 2005)
Paragraf (71) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (71a), (71b), (71c), (71d),
dan (71e). Pada paragraf tersebut kalimat (71a) dan (71b) berkoherensi ‘simultan’.
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi ketika itu.
Kalimat (71b) dan (71c) menyatakan koherensi ‘perturutan’. Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat (71c) dan
(71d) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi itu dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi sementara itu. Kalimat (71d) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan
kalimat (71e), hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi akan tetapi.
Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Menunggu Adik (71i) (a) Adikku berumur 3 bulan. (b) Ketika itu adikku sakit panas. (c)
Kemudian pada hari sabtu, ia dibawa ke klinik, lalu di bawa ke RS Bina Husada. (d) Sementara itu di sana aku menunggu adik. (e) Akan tetapi adik kelihatanya sudah sembuh.
(Majalah Bobo No.32 Tahun XXXII 17 November 2005)
Tercebur Selokan (72) (a) Ketika itu aku bermain di rumah tanteku dengan adik dan mamaku. (b)
Aku ingin keluar pagar dan adikku ingin keluar juga. (c) Buru-buru kukunci pagarnya. (d) Sedangkan mama dan tenteku sedang asyik mengobrol.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005)
lxiv
Paragraf (72) terdapat empat kalimat, yaitu kalimat (72a), (72b), (72c), dan
(72d). Pada paragraf tersebut koherensi kalimat (72a) dan kalimat (72b) adalah
“simultan’. Koherensi itu dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi saat
itu . Kalimat (72b) dan kalimat (72c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan ditandai
konjungsi lalu. Kalimat (72c) dan kalimat (72d) berkoherensi ‘pertentangan’. Hal
itu dibuktikan dengan cara menyisipkan konjungsi sedangkan . Pembuktiannya
berada pada paragraf berikut.
Tercebur Selokan (72i) (a) Ketika itu aku bermain di rumah tanteku dengan adik dan
mamaku. (b) Saat itu aku ingin keluar pagar dan adikku ingin keluar juga. (c) Lalu buru-buru kukunci pagarnya. (d) Sedangkan mama dan tenteku sedang asyik mengobrol.
(Majalah Bobo No.06 Tahun XXXIII 19 Mei 2005) 2.3.13 Koherensi ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam
paragraf sebagai berikut.
Sepatu Tertukar (73) (a) Aku pun mematuhi perintahnya. (b) Senin pagi, ayah berangkat ke
kantor seperti biasa. (c) Siang harinya, ayah menelpon ibu di rumah. (d) Ia memberi tahu kalau sepatu yang dipakainya berlainan warna. (e) Sepatu kiri warna coklat dan sepatu kanan warna hitam.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
Paragraf (73) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (73a), (73b), (73c), (73d),
dan (73e). Pada paragraf tersebut kalimat (73a) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kalimat (73b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
ketika itu. Kalimat (73b) dan (73c) berkoherensi ‘perturutan’ dengan
menghadirkan konjungsi kemudian . Kalimat (73c) dan (73d) berkoherensi
‘simultan’. Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu.
lxv
Kalimat (73d) berkoherensi ‘simpulan’ dengan kalimat (73e) dengan menyisipkan
konjungsi jadi. Pembuktiannya berada pada paragraf di bawah ini.
Sepatu Tertukar (73i) (a) Aku pun mematuhi perintahnya. (b) Ketika itu senin pagi, ayah
berangkat ke kantor seperti biasa. (c) Kemudian siang harinya, ayah menelpon ibu di rumah. (d) Saat itu ia memberi tahu kalau sepatu yang dipakainya berlainan warna. (e) Jadi, sepatu kiri warna coklat dan sepatu kanan warna hitam.
(Majalah Bobo No.52 Tahun XXXII 7 April 2005)
2.5 Empat Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf
Berikut ini akan diuraikan paragraf-paragraf yang menyatakan empat
koherensi dalam satu paragraf. Keempat jenis koherensi tersebut antara lain
terbagi dalam sembilan kelompok yaitu, (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’,
‘kausalitas’, ‘pertentangan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertent angan’,
dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan
‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’,
(5) koherensi ‘kausalitas’, ‘permulaan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (6)
‘koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi
‘kemungkinan’, ‘keuntungan’, ‘syarat’, dan ‘simultan.’
2.5.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, dan ‘Pertentangan’
Ditemukan paragraf yang berkoherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, dan
‘pertentangan’ sebagai berikut.
Rambut Keriting (74) (a) Aku anak papua. (b) Kulitku hitam. (c) Rambutku keriting. (d) Kata
teman-teman, rambutku seperti mie instant. (e) Tapi aku tidak marah. (f) Kata mama, semua itu karunia Tuhan yang harus di syukuri. (g) Biar keriting, ada juga kelebihannya. (h) Kalau berenang di kolam renang, rambutku tidak basah.
(Majalah Bobo No.20 Tahun XXXII 25 Agustus 2005)
lxvi
Paragraf (74) terdapat delapan kalimat, yaitu kalimat (74a), (74b), (74c),
(74d), (74e), (74f), (74g), dan kalimat (74h). Kalimat (74a) dan (74b) menyatakan
koherensi ‘kausalitas’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan cara
menyisipkan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (74b) dan kalimat (74c)
berkoherensi ‘aditif’ dengan menyisipkan konjungsi selain itu. Kalimat (74c)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (74d). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi karenanya. Kalimat (74d) dan kalimat
(74e) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan adanya konjungsi tapi. Kalimat (74e)
dan kalimat (74f) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi
sebabnya. Kalimat (74f) dan (74g) berkoherensi ‘pertentangan’. Hal itu dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi walaupun demikian. Kalimat (74g) dan
kalimat (74h) berkoherensi ‘contoh’ dengan penyisipan konjungsi antara lain.
Pembuktiannya terdapat dalam paragraf di bawah ini.
Rambut Keriting (74i) (a) Aku anak papua. (b) Oleh karena itu kulitku hitam. (c) Selain itu
rambutku keriting. (d) Karenanya kata teman-teman, rambutku seperti mie instant. (e) Tapi aku tidak marah. (f) Sebabnya kata mama, semua itu karunia Tuhan yang harus di syukuri. (g) Walaupun demikian biar keriting, ada juga kelebihannya. (h) Antara lain kalau berenang di kolam renang, rambutku tidak basah.
(Majalah Bobo No.20 Tahun XXXII 25 Agustus 2005)
2.5.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ Paragraf yang menyatakan koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’,
dan ‘simultan’ diuraikan sebagai berikut.
Temanku Nurul (75) (a) Nurul tinggal di rumah Neneknya. (b) Kebetulan rumah Neneknya
bertetangga denganku. (c) Dia juga sesekolah denganku. (d) Kami sudah sangat akrab. (e) Tapi suatu hari, dia harus kembali ke kotanya, di
lxvii
Tasikmalaya. (f) Aku sedih sekali. (h) Saat bersalaman dengannya, aku ingin sekali mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
(Majalah Bobo No.13 Tahun XXXII 7 Juli 2005) Paragraf (75) terdapat tujuh kalimat, yaitu kalimat (75a), (75b), (75c), (75d),
(75e), (75f), dan (75g). Pada paragraf tersebut kalimat (75a) dan (75b)
berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi sementara itu . Kalimat (75b) dan kalimat (75c) berkoherensi ‘aditif’,
hal ini dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi bahkan. Pada kalimat (75c)
dan kalimat (75d) menyatakan koherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan
konjungsi oleh karena itu. Kalimat (75d) dan kalimat (75e) berkoherensi
‘pertentangan’ dengan penyisipan konjungsi tapi. Kalimat (75e) dan (75f)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi karenanya. Kalimat (75f)
dan kalimat (75g) memiliki koherensi ‘pertentangan’ dengan dibuktikan
penyisipan konjungsi meskipun demikian . Koherensi antar kalimat tersebut
dapat dilihat pada paragraf berikut ini.
Temanku Nurul (75i) (a) Nurul tinggal di rumah Neneknya. (b) Sementara itu kebetulan
rumah Neneknya bertetangga denganku. (c) Bahkan dia juga sesekolah denganku. (d) Oleh karena itu kami sudah sangat akrab. (e) Tapi suatu hari, dia harus kembali ke kotanya, di Tasikmalaya. (f) Karenanya aku sedih sekali. (g) Meskipun demikian saat bersalaman dengannya, aku ingin sekali mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
(Majalah Bobo No.13 Tahun XXXII 7 Juli 2005) 2.5.3 Koherensi ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, dan ‘Simultan’ Paragraf yang menyatakan koherensi ‘contoh’, ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, dan ‘simultan’ seperti terlihat di bawah ini.
lxviii
Belajar Berenang (76) (a) Di dekat rumahku ada kolom renang umum. (b) Aku suka sekali
berenang. (c) Kolamnya ada berbagai macam. (d) Ada yang dangkal, setengah dalam dan sangat dalam. (e) Aku biasanya berenang di kolam setengah dalam.
(Majalah Bobo No.2 Tahun XXXII 21 April 2005)
Paragraf (76) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (76a), (76b), (76c), (76d),
dan (76e). Pada paragraf tersebut kalimat (76a) dan (76b) memiliki koherensi
‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
sementara itu antara kalimat (76a) dan (76b). Kalimat (76b) dan (76c)
menyatakan koherensi ‘kausalitas’, dapat dibuktikan dengan menghadirkan
penanda leksikal sebabnya. Kalimat (76c) dan (76d) berkoherensi ‘contoh’
dengan menyisipkan konjungsi antara lain. Kalimat (76d) berkoherensi
‘pertentangan’ dengan kalimat (76e). Koherensi tersebut dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi akan tetapi. Pembuktiannya dalam paragraf berikut.
Belajar Berenang (76i) (a) Di dekat rumahku ada kolom renang umum. (b) Sementara itu
aku suka sekali berenang. (c) Sebabnya kolamnya ada berbagai macam. (d) Antara lain, ada yang dangkal, setengah dalam dan sangat dalam. (e) Akan tetapi aku biasanya berenang di kolam setengah dalam.
(Majalah Bobo No.2 Tahun XXXII 21 April 2005)
2.5.4 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Perturutan’ dan ‘Simultan’ Koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’
ditemukan dalam paragraf berikut ini.
Juara Menari (77) (a) Di Taman Mini Inonesia Indah, saya mengikuti lomba menari. (b) Saya
menari dengan penuh semangat dan tetap senyum. (c) Saat pengumuman, kami semua tegang. (d) Kami menari Tak Tong Tong dari Minangkabau. (e) Sangat tak disangka, kami menjadi juara 3. (f) Betapa senangnya kami. (g) Kami pulang dengan piala kemenangan. (h) Kami lalu berjalan-jalan
lxix
mengelilingi TMII. (i) Kami berharap menjadi juara 1, tapi juara 3 juga tidak apa -apa.
(Majalah Bobo No.33 Tahun XXXII 24 November 2005)
Paragraf (77) terdiri dari sembilan kalimat, yaitu kalimat (77a), (77b),
(77c), (77d), (77e), (77f), (77g), (77h), dan kalimat (77i). Koherensi antara
kalimat (77a) dan kalimat (77b) adalah koherensi ‘simultan’ yang dapat
dibuktikan dengan cara menyisipkan konjungsi saat itu. Kalimat (77b) dan (77c)
berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi kemudian. Kalimat (77c) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat
(77d) dengan penyisipan konjungsi sementara itu. Kalimat (77d) berkoherensi
‘kenyataan’ dengan kalimat (77e). Koherensi itu dapat dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi ternyata. Kalimat (77e) dan (77f) berkoherensi ‘kausalitas’.
Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu . Kalimat
(77f) dan (77g) berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi itu dapat dibuktikan dengan
cara menyisipkan konjungsi lalu . Kalimat (77g) berkoherensi ‘perturutan dengan
kalimat (77h). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi selanjutnya. Kalimat (77h) dan (77i) berkoherensi ‘simultan’ dengan
menyisipkan konjungsi saat itu. Pembuktiannya dapat kita lihat dalam paragraf
berikut.
Juara Menari (77i) (a) Di Taman Mini Inonesia Indah, saya mengikuti lomba menari. (b)
Saat itu saya menari dengan penuh semangat dan tetap senyum. (c) Kemudian saat pengumuman, kami semua tegang. (d) Sementara itu kami menari Tak Tong Tong dari Minangkabau. (e) Ternyata sangat tak disangka, kami menjadi juara 3. (f) Oleh karena itu betapa senangnya kami. (g) Lalu kami pulang dengan piala kemenangan. (h) Selanjutnya kami lalu berjalan-jalan mengelilingi TMII. (i) Saat itu kami berharap menjadi juara 1, tapi juara 3 juga tidak apa-apa.
lxx
(Majalah Bobo No.33 Tahun XXXII 24 November 2005)
Tampil di Panggung (78) (a) Aku les bahasa inggris di NEC. (b) Pada suatu hari aku lomba yel-yel.
(c) Semua peserta les ikut. (d) Lomba itu diadaka di Senayan. (e) Ternyata di sana bukan yel-yel saja yang dilombakan, tetapi kami harus mengisi soal-soal dan tugas lain. (f) Anak-anak kelas 1 dan 2 mendapat tugas mewarnai. (g) Anak-anak kelas 3 sampai 6 menjawab pertanyaan. (h) Setelah itu kami tampil di panggung, lalu pulang kecuali guru kami. (i) Ternyata, temanku Letta berhasil menjuarai sebuah lomba, biarpun hanya mendapat juara harapan.
(Majalah Bobo No.33 Tahun XXXII 24 November 2005)
Paragraf (78) terdiri dari sembilan kalimat, yaitu kalimat (78a), (78b),
(78c), (78d), (78e), (78f), (78g), (78h), dan kalimat (78i). Koherensi antara
kalimat (78a) dan kalimat (78b) adalah ‘perturutan’. Hal itu dapat dibuktikan
dengan penyisipan konjungsi kemudian. Kalimat (78b) dan (78c) berkoherensi
‘kausalitas’ dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (78c) dan
(78d) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat (78d) dan (78e) menyatakan
koherensi ‘kenyataan’ dengan adanya konjungsi ternyata. Kalimat (78e)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (78f). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi sementara itu. Kalimat (78f) dan (78g)
berkoherensi ‘perturutan’, dibuktikan dengan cara menyisipkan konjungsi
kemudian . Kalimat (78g) dan (78h) berkoherensi ‘perturutan’ dengan penyisipan
konjungsi se telah itu. Kalimat (78h) dan (78i) berkoherensi ‘kenyataan’ dengan
adanya konjungsi ternyata. Pembuktiannya terdapat dalam paragraf berikut.
Tampil di Panggung (78i) (a) Aku les bahasa inggris di NEC. (b) Kemudian pada suatu hari
aku lomba yel-yel. (c) Oleh karena itu semua peserta les ikut. (d) Sementara itu lomba itu diadakan di Senayan. (e) Ternyata di sana bukan yel-yel saja yang dilombakan, tetapi kami harus mengisi soal-
lxxi
soal dan tugas lain. (f) Sementara itu anak-anak kelas 1 dan 2 mendapat tugas mewarnai. (g) Kemudian anak-anak kelas 3 sampai 6 menjawab pertanyaan. (h) Setelah itu kami tampil di panggung, lalu pulang kecuali guru kami. (i) Ternyata, temanku Letta berhasil menjuarai sebuah lomba, biarpun hanya mendapat juara harapan.
(Majalah Bobo No.33 Tahun XXXII 24 November 2005)
2.5.5 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Permulaan’, ‘Perturutan’, ‘Simultan’
Koherensi ‘kausalitas’, ‘permulaan’, ‘perturutan’, ‘simultan’ ditemukan
dalam paragraf berikut.
Sahabat Baru (79) (a) Aku murid baru di sekolah ini. (b) Aku belum mempunyai teman dan
aku malu untuk memulai berkenalan. (c) Ibu guru mengajakku berkenalan di depan kelas. (d) Saat istirahat, aku diajak main oleh temanku bernama Mira. (e) Kami main bersama dan sangat akrab. (f) Sejak itu Mira menjadi sahabat karibku.
(Majalah Bobo No.51 Tahun XXXII 31 Maret 2005)
Paragraf (79) terdapat enam kalimat, yaitu kalimat (79a), (79b), (79c), (79d),
(79e), dan (79f). Pada pargraf tersebut kalimat (79a) berkoherensi ‘kausalitas’
dengan kalimat (79b). Koherensi tersebut dibuktkan dengan penyisipan konjungsi
oleh karena itu. Kalimat (79b) dan (79c) berkoherensi ‘perturutan’. Hal ini
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi lalu. Kalimat (79c) berkoherensi
‘perturutan’ dengan kalimat (79d). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat (79d) berkoherensi ‘simultan’ dengan
kaliamat (79e). Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat
itu . Kalimat (79e) dan kalimat (79f) terlihat berkoherensi ‘permulaan’ dengan
adanya konjungsi sejak itu. Pembuktian koherensi tersebut dapat dilihat pada
paragraf di bawah ini.
Sahabat Baru (79i) (a) Aku murid baru di sekolah ini. (b) Oleh karena itu aku belum
mempunyai teman dan aku malu untuk memulai berkenalan. (c) Lalu
lxxii
ibu guru mengajakku berkenalan di depan kelas. (d) Kemudian saat istirahat, aku diajak main oleh temanku bernama Mira. (e) Saat itu kami main bersama dan sangat akrab. (f) Sejak itu Mira menjadi sahabat karibku.
(Majalah Bobo No.51 Tahun XXXII 31 Maret 2005)
2.5.6 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’
ditemukan dalam paragraf berikut.
Belajar Membaca (80) (a) Aku adalah siswa TK A di sebuah Taman Kanak Kanak swasta di
kotaku. (b) Sekolahku bekerjasama dengan pihak Australia, sehingga setiap muridnya diharuskan pandai mengenal huruf dan membaca. (c) Mulanya aku mengalami kesulitan mengeja dan membaca, walaupun sudah mengenal huruf sejak 3 tahun. (d) Tetapi berkat bimbingan guru di sekolah dan ibu yang rajin mengajariku di rumah, sedikit demi sedikit aku mulai membaca. (e) Ketika ulang ta hunku ke 4, ibuku menghadiahi aku berlangganan Bobo Junior. (f) Aku senang sekali.
(Majalah Bobo No.30 Tahun XXXII 03 November 2005)
Paragraf (80) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (80a), (80b), (80c),
(80d), dan (80e). Pada paragraf tersebut kalimat (80a) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (80b). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi sementara itu di antara kalimat (80a) dan (80b). Kalimat (80b)
berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (80c). Koherensi tersebut dapat
ditunjukkan dengan adanya konjungsi mulanya. Kalimat (80c) dan (80d)
berkoheresi ‘pertentangan’ dengan penyisipan konjungsi tetapi. Koherensi antara
kalimat (80d) dan (80e) adalah koherensi ‘simultan’. Hal itu dapat dibuktikan
dengan penyisipan konjungsi waktu itu. Kalimat (80e) dan (80f) berkoherensi
‘kausalitas’. Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi karena itu.
Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
lxxiii
Belajar Membaca (80i) (a) Aku adalah siswa TK A di sebuah Taman Kanak Kanak swasta di
kotaku. (b) Sementara itu sekolahku bekerjasama dengan pihak Australia, sehingga setiap muridnya diharuskan pandai mengenal huruf dan membaca. (c) Mulanya aku mengalami kesulitan mengeja dan membaca, walaupun sudah mengenal huruf sejak 3 tahun. (d) Tetapi berkat bimbingan guru di sekolah dan ibu yang rajin mengajariku di rumah, sedikit demi sedikit aku mulai membaca. (e) Waktu itu ketika ulang tahunku ke 4, ibuku menghadiahi aku berlangganan Bobo Junior. (f) Karena itu aku senang sekali.
(Majalah Bobo No.30 Tahun XXXII 03 November 2005)
Temanku (81) (a) Di kelas kami, ada seorang anak bernama Syarif Hidayatullah. (b) Ia
sangat nakal dan suka membuat teman-temannya jengkel. (c) Kemudian suatu hari, ia pindah ke Palangkaraya, mengikuti orangtuanya. (d) Ketika diadakan acara perpisahan, hati kami menjadi sedih. (e) Kami merasa ada yang hilang dengan ulah nakalnya. (f) Selamat berpisah Syarif.
(Majalah Bobo No.41 Tahun XXXII 20 Januari 2005)
Paragraf (81) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (81a), (81b), (81c),
(81d), (81e) dan (81f). Pada paragraf tersebut kalimat (81a) dan kalimat (81b)
berkoherensi ‘simultan’ dengan penyisipan konjungsi sementara itu. Kalimat
(81b) dan (81c) berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan
dengan penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat (81c) dan kalimat (81d)
menyatakan koherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi saat itu. Kalimat (81d) dan kalimat (81e) berkoherensi
‘kausalitas’. Pembuktiannya dilakukan dengan cara menyisipkan konjungsi oleh
karena. Pada kalimat (81e) dan kalimat (81f) terlihat berkoherensi ‘pertentangan’
dengan memungkinkan munculnya konjungsi walaupun demikian. Pembuktian
koherensi tersebut dapat dilihat pada paragraf berikut.
Temanku (81i) (a) Di kelas kami, ada seorang anak bernama Syarif Hidayatullah. (b)
Sementara itu ia sangat nakal dan suka membuat teman-temannya jengkel. (c) Kemudian suatu hari, ia pindah ke Palangkaraya,
lxxiv
mengikuti orangtuanya. (d) Saat itu ketika diadakan acara perpisahan, hati kami menjadi sedih. (e) Oleh karena kami merasa ada yang hilang dengan ulah nakalnya. (f) Walaupun demikian selamat berpisah Syarif.
(Majalah Bobo No.41 Tahun XXXII 20 Januari 2005) Doni (82) (a) Tanteku dari Riau datang ke rumah bersama anaknya, Doni. (b) Aku dan
adikku senang bermain dengan Doni. (c) Ia lucu dan menggemaskan. (d) Suatu hari, ketika aku membaca Majalah Bobo, Doni ingin ikut membaca juga. (e) Sebenarnya aku agak kesal. (f) Tapi dari pada Doni menangis, aku pun membiarkan majalah itu. (g) Dia senang melihat gambar-gambar yang ada di Majalah Bobo. (h) Tapi, astaga… dia malah pipis di Majalah Bobo kesayanganku.
(Majalah Bobo No.43 Tahun XXXII 3 Februari 2005)
Paragraf (82) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (82a), (82b), (82c),
(82d), (82e), (82f), (82g), dan kalimat (82h). Pada paragraf tersebut kalimat (82a)
menyatakan koherensi ‘simultan’ dengan kalimat (82b). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan cara menyisipkan konjungsi sementara itu . Kalimat (82b) dan
kalimat (82c) berkoherensi ‘kausalitas’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan
dengan penyisipan konjungsi se babnya. Kalimat (82c) dan (82d) berkoherensi
‘perturutan’ dengan penyisipan konjungsi kemudian . Kalimat (82d) berkoherensi
‘sinultan’ dengan kalimat (82e). koherensi itu dapat ditunjukkan dengan
penyisipan konjungsi saat itu . Kalimat (82e) dan kalimat (82f) memiliki
koherensi ‘pertentangan’ dengan adanya konjungsi tapi. Kalimat (82f) dan (82g)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi konjungsi sebabnya.
Kalimat (82g) dan kalimat (82h) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan adanya
konjungsi tapi. Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di bawah ini.
Doni (82i) (a) Tanteku dari Riau datang ke rumah bersama anaknya, Doni. (b)
Sementara itu aku dan adikku senang bermain dengan Doni. (c) Oleh sebab ia lucu dan menggemaskan. (d) Kemudian suatu hari,
lxxv
ketika aku membaca Majalah Bobo, Doni ingin ikut membaca juga. (e) Saat itu sebenarnya aku agak kesal. (f) Tapi dari pada Doni menangis, aku pun membiarka n majalah itu. (g) Sebabnya ia senang melihat gambar-gambar yang ada di Majalah Bobo. (h) Tapi, astaga… dia malah pipis di Majalah Bobo kesayanganku.
(Majalah Bobo No.43 Tahun XXXII 3 Februari 2005)
Bertemu Bule (83) (a) Aku bersama keluarga pergi rekreasi ke kolam renang. (b) Saat itu , ibu
dan kakakku pergi ke kamar ganti. (c) Sedangkan aku berjalan-jalan di sekeliling kolam. (d) Tak lama kemudian ada dua bule yang menghampiriku. (e) Mereka bertanya dalam bahasa Inggris. (f) Aku tidak mengerti perkataannya dan membuatku takut. (g) Aku pun lari ketakutan dan bersembunyi. (h) Kedua bule itu juga lari mengikutiku. (i) Untung ada orang yang menolong menjelaskan semua ini. (j) Aduh malunya.
(Majalah Bobo No.44 Tahun XXXII 10 Februari 2005) Paragraf (83) terdiri dari sepuluh kalimat, yaitu (83a), (83b), (83c), (83d),
(83e), (83f), (83g), (83h), (83i), dan kalimat (83j). Pada paragraf tersebut kalimat
(83a) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (83b). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu . Koherensi kalimat (83b) dan
kalimat (83c) adalah ‘pertentangan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi sedangkan . Kalimat (83c) berkoherensi ‘simultan’
dengan kalimat (83d). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (83d) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat
(83e). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi
kemudian . Kalimat (83e) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan kalimat (83f).
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi tetapi.
Kalimat (83f) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (83g). Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi karena itu . Kalimat (83g)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (83h). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi tetapi. Kalimat (83h) berkoherensi
lxxvi
‘pertentangan’ dengan kalimat (83i). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi tapi. Kalimat (83i) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan
kalimat (83j). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi
sebab itu. Pembuktiannya terdapat dalam paragraf berikut.
Bertemu Bule (83i) (a) Aku bersama keluarga pergi rekreasi ke kolam renang. (b) Saat
itu , ibu dan kakakku pergi ke kamar ganti. (c) Sedangkan aku berjalan-jalan di sekeliling kolam. (d) Ketika itu tak lama kemudian ada dua bule yang menghampiriku. (e) Kemudian mereka bertanya dalam bahasa Inggris. (f) Tetapi aku tidak mengerti perkataannya dan membuatku takut. (g) Karena itu aku pun lari ketakutan dan bersembunyi. (h) Tetapi kedua bule itu juga lari mengikutiku. (i) Tapi untung ada orang yang menolong menjelaskan semua ini. (j) Sebab itu aduh malunya.
(Majalah Bobo No.44 Tahun XXXII 10 Februari 2005) 2.5.7 Koherensi ‘Kemungkinan’, ‘Keuntungan’, ‘Syarat’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘keuntungan’, ‘kemungkinan’, ‘syarat’, dan ‘simultan’
ditemukan dalam paragraf berikut.
Tidak Sadar (84) (a) Saya tidur di atas dan adikku di bawah. (b) Waktu tidur, saya tidak
sadar, saya berguling-guling hingga jatuh menimpa adikku. (c) Untungnya adikku tidak terbangun. (d) Mungkin tidak terasa sakit. (e) Jadi saya cepat-cepat bangun dan naik lagi ke tempat tidur saya.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 14 Juli 2005)
Paragraf (84) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (84a), (84b), (84c), (84d),
dan (84e). Pada paragraf tersebut kalimat (84a) dan (84b) memiliki koherensi
‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat
itu . Kalimat (84b) dan (84c) menyatakan koherensi ‘keuntungan’ dengan hadirnya
konjungsi untungnya. Kalimat (84c) dan (84d) berkoherensi ‘kemungkinan’ yang
ditandai dengan adanya kata keterangan mungkin. Kalimat (84d) dan (84e)
lxxvii
memiliki koherensi ‘syarat’ dengan adanya konjungsi jadi. Pembuktiannya dapat
kita lihat pada paragraf berikut.
Tidak Sadar (84i) (a) Saya tidur di atas dan adikku di bawah. (b) Saat itu waktu tidur,
saya tidak sadar, saya berguling-guling hingga jatuh menimpa adikku. (c) Untungnya adikku tidak terbangun. (d) Mungkin tidak terasa sakit. (e) Jadi saya cepat-cepat bangun dan naik lagi ke tempat tidur saya.
(Majalah Bobo No.14 Tahun XXXII 14 Juli 2005) 2.6 Lima Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf Berdasarkan pengumpulan data dan penelitian ditemukan empat paragraf
yang mengandung lima jenis koherensi. Kelima jenis koherensi itu terbagi ke
dalam empat kelompok yaitu, (1) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’,
‘perturutan’, dan ‘simultan’, (3) aditif, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘simpulan’, dan
‘simultan’, (4) ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’,
(5) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘ketiba -tibaan’, ’perturutan’, dan ‘simultan’,
(6) koherensi ‘aditif’, ‘permulaan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’,
(7) koherensi ‘cara’, ketiba-tibaan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (8)
koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
2.6.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Simultan’ Terdapat paragraf yang menyatakan koherensi ‘aditif’, ‘contoh’,
‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘simultan’ sebagai berikut.
Liburan Akhir Semester (85) (a) Waktu aku dan kakakku liburan akhir semester tahun lalu, kami bingung
mau pergi kemana. (b) Untung kami langganan Bobo. (c) Aku, mama,
lxxviii
kakak, dan saudara sepupuku pergi ke tempat-tempat yang pernah ditulis di Majalah Bobo. (d) Seperti Museum Layang-layang, Museum Batik, Istana Lilin, dan tempat membuat keramik di Tanah Baru, Depok. (e) Kami juga naik kuda poni di Desa Limo. (f) Asyik sekali, lo. (g) Liburan akir semester ini kami pergi kemana lagi ya Bo?
(Majalah Bobo No.28 Tahun XXXII 20 Oktober 2005)
Paragraf (85) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (85a), (85b), (85c),
(85d), (85e), (85f), dan (85g). Kalimat (85a) dan (85b) berkoherensi
‘pertentangan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan mennyisipkan
konjungsi akan tetapi. Kalimat (85b) dan kalimat (85c) berkoherensi ‘kausalitas’
dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (85c) dan kalimat (85d)
menyatakan koherensi ‘contoh’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi seperti. Kalimat (85d) dan kalimat (85e) berkoherensi
‘simultan’ dengan penyisipan konjungsi sementara itu. Kalimat (85e) dan (85f)
berkoherensi ‘aditif’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi bahkan. Kalimat (85f) dan kalimat (85g) berkoherensi ‘kausalitas’.
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi karenanya.
Pembuktiannya kita lihat dalam paragraf berikut.
Liburan Akhir Semester (85i) (a) Waktu aku dan kakakku liburan akhir semester tahun lalu, kami
bingung mau pergi kemana. (b) Akan tetapi untung kami langganan Bobo. (c) Oleh karena itu aku, mama, kakak, dan saudara sepupuku pergi ke tempat-tempat yang pernah ditulis di Majalah Bobo. (d) Seperti Museum Layang-layang, Museum Batik, Istana Lilin, dan tempat membuat keramik di Tanah Baru, Depok. (e) Sementara itu kami juga naik kuda poni di Desa Limo. (f) Bahkan asyik sekali, lo. (g) Karenanya liburan akhir semester ini kami pergi kemana lagi ya Bo?
(Majalah Bobo No.28 Tahun XXXII 20 Oktober 2005)
lxxix
2.6.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’ Paragraf yang menyatakan koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’,
‘perturutan’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam paragraf berikut ini.
Pergi ke Dieng (86) (a) Lebaran lalu aku pergi ke Dieng. (b) Di sana aku pergi ke tempat-tempat
wisata. (c) Misalnya kawah si kidang, kawah sileri, telaga warna, dan lainya. (d) Di kawah itu, magmanya meloncat-loncat. (e) Pantas dinamakan sikidang (dalam bahasa Jawa kidang artinya kijang). (f) Magmanya mendidih dan mengeluarkan asap yang banyak sekali. (g) Bunyi magmanya juga menakutkan, tapi aku sangat senang pergi ke Dieng.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXXII 22 Desember 2005)
Paragraf (86) terddiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (86a), (86b), (86c),
(86d), (86e), (86f), dan (86g). Pada paragraf tersebut kalimat (86a) dan (86b)
berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi kemudian. Kalimat (86b) dan kalimat (86c) berkoherensi ‘contoh’
dengan penyisipan konjungsi misalnya. Kalimat (86c) dan kalimat (86d)
berkoherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi sementara itu . Kalimat
(86d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (86e). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu. Kalimat (86e) dan (86f)
berkoherensi ‘aditif’, dibuktikan dengan penyisipan konjungsi kecuali itu.
Kalimat (86f) dan kalimat (86g) berkoherensi ‘aditif’. Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi selain itu . Pembuktiannya terdapat
dalam paragraf berikut ini.
Pergi ke Dieng (86i) (a) Lebaran lalu aku pergi ke Dieng. (b) Kemudian di sana aku pergi
ke tempat-tempat wisata. (c) Misalnya kawah si kidang, kawah sileri, telaga warna, dan lainya. (d) Sementara itu di kawah itu, magmanya meloncat-loncat. (e) Oleh karena itu pantas dinamakan sikidang (dalam bahasa Jawa kidang artinya kijang). (f) Kecuali itu magmanya mendidih dan mengeluarkan asap yang banyak sekali. (g)
lxxx
Selain itu bunyi magmanya juga menakutkan, tapi aku sangat senang pergi ke Dieng.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXXII 22 Desember 2005)
2.6.3 Koherensi ‘Aditif’, ‘Contoh’, ‘Kausalitas’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’ Koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’ di uraikan
dalam paragraf berikut.
Bahagia Seperti Raja (87) (a) Waktu itu aku pergi ke Bali dengan saudaraku naik pesawat terbang. (b)
Ayahku seorang pilot maskapai penerbangan itu. (c) Maka kamipun mendapat pelayanan khusus. (d) Kami duduk di kelas bisnis dan kami dilayani seperti raja. (e) Mulai dari makanan, pelayanan, dan keremahan para pramugarinya. (f) Hanya keluargaku yang berada di kelas bisnis dan tidak perlu bayar mahal. (g) Hotel pun gratis, kamarnya “Suite Room” yang biasa disebut kamar special. (h) Kami bersyukur, Ayah bekerja di tempat yang memperhatikan kesejahteraan keluarganya.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXX 22 Desember 2005)
Paragraf (87) terdiri dari delapan kalimat, yaitu kalimat (87a), (87b), (87c),
(87d), (87e), (87f), (87g), dan kalimat (87h). Koherensi antara kalimat (87a) dan
(87b) adalah ‘simultan’. Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
sementara itu antara kalimat (87a) dan (87b). Kalimat (87b) dan kalimat (87c)
berkoherensi ‘simpulan’, yaitu dibuktikan dengan adanya konjungsi maka.
Kalimat (87c) dan (87d) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu. Kalimat (87d) dan kalimat (87e)
berkoherensi ‘contoh’ dengan penyisipan konjungsi antara lain. Kalimat (87e)
dan kalimat (87f) berkoherensi ‘aditif’ dengan penyisipan konjungsi selain itu.
Kalimat (87f) dan (87g) berkoherensi ‘kausalitas’, hal itu dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi karenanya di antara kedua kalimat tersebut. Kalimat
(87g) dan kalimat (87h) berkoherensi ‘kausalitas’. Koherensi tersebut dapat
lxxxi
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena itu . Pembuktiannya ada
dalam paragraf di bawah ini.
Bahagia Seperti Raja (87i) (a) Waktu itu aku pergi ke Bali dengan saudaraku naik pesawat
terbang. (b) Sementara itu ayahku seorang pilot maskapai penerbangan itu. (c) Maka kami pun mendapat pelayanan khusus. (d) Saat itu kami duduk di kelas bisnis dan kami dilayani seperti raja. (e) Antara lain mulai dari makanan, pelayanan, dan keramahan para pramugarinya. (f) Selain itu hanya keluargaku yang berada di kelas bisnis dan tidak perlu bayar mahal. (g) Karenanya hotel pun gratis, kamarnya “Suite Room” yang biasa disebut kamar special. (h) Oleh karena itu kami bersyukur, Ayah bekerja di tempat yang memperhatikan kesejahteraan keluarganya.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXX 22 Desember 2005) 2.6.4 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Pertentangan’, dan
‘Simultan’ Koherensi ‘aditif’, ‘kenyataan’, ‘kausalitas’ , ‘pertentangan’, dan
‘simultan’ ditemukan dalam paragraf berikut.
Pohon Rambutan Pak Guru (88) (a) Tiba-tiba terdengar suara yang sepertinya sudah tidak asing lagi bagi
kami. (b) “Ha? Pak Guru?” teriak kami serempak. (c) Ternyata pemilik pohon rambutan itu ada lah guru kami yang sedang memanen rambutan di atas pohon. (d) Kami malu sekali dan langsung minta maaf. (e) Pak Guru mengatakan tidak apa-apa. (f) Malah beliau memberi kami rambutan banyak sekali.
(Majalah Bobo No.24 Tahun XXXII 22 September 2005)
Paragraf (88) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (88a), (88b), (88c),
(88d), (88e), dan (88f). Pada paragraf tersebut kalimat (88a) dan kalimat (88b)
terlihat berkoherensi ‘simultan’. Hal itu dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi ketika itu. Kalimat (88b) dan (88c) berkoherensi ‘kenyataan’ dengan
penyisipan konjungsi ternyata. Kalimat (88c) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan
kalimat (88d). Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan
lxxxii
konjungsi karenannya. Koherensi antara kalimat (88d) dan kalimat (88e) adalah
koherennsi ‘pertentangan’. Hal itu dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi
akan tetapi. Kalimat (88e) dan kalimat (88f) terlihat berkoherensi ‘aditif’ dengan
adanya penanda malah . Pembuktian koherensi tersebut dapat dilihat pada
paragraf berikut.
Pohon Rambutan Pak Guru (88i) (a) Tiba-tiba terdengar suara yang sepertinya sudah tidak asing lagi
bagi kami. (b) Ketika itu “Ha? Pak Guru?” teriak kami serempak. (c) Ternyata pemilik pohon rambutan itu adalah guru kami yang sedang memanen rambutan di atas pohon. (d) Karenanya kami malu sekali dan langsung minta maaf. (e) Akan tetapi Pak Guru mengatakan tidak apa-apa. (f) Malah beliau memberi kami rambutan banyak sekali.
(Majalah Bobo No.24 Tahun XXXII 22 September 2005)
2.6.5 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Ketiba-tibaan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’ ditemukan dalam paragraf-paragraf berikut.
Puding (89) (a) Sore itu aku melihat puding di atas meja. (b) Mm, itu puding
kesukaanku. (c) Kuambil pisau dan piring. (d) Aku potong puding yang berada di atas cetakan kecil. (e) Vla kutuang dan puding itu kumakan. (f) Setelah mencuci piring bekas makan puding, aku membaca di kamar. (g) Tiba-tiba Ibu memanggil, lalu memarahiku. (h) Eh, ternyata puding yang kumakan tadi untuk Nenek. (i) Aku menyesal tidak bertanya dulu pada Ibu.
(Majalah Bobo No.26 Tahun XXXII 6 Oktober 2005)
Paragraf (89) terdapat sembilan kalimat, yaitu kalimat (89a), (89b), (89c),
(89d), (89e), (89f), (89g), (89h), dan kalimat (89i). Koherensi antara kalimat (89a)
dan kalimat (89b) adalah ‘aditif’ yang dapat buktikan dengan cara menyisipkan
konjungsi apalagi. Koherensi antara kalimat (89b) dan (89c) adalah ‘perturutan’,
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi lalu. Kalimat (89c) dan (89d)
lxxxiii
berkoherensi ‘perturutan’ dengan penyisipan konjungsi kemudian. Kalimat (89d)
dan (89e) berkoherensi ‘perturutan’ dengan dibuktikan oleh penyisipan konjungsi
setelah itu. Kalimat (89e) dan (89f) berkoherensi ‘pertur utan’ dengan
memungkinkan munculnya konjungsi kemudian. Kalimat (89f) dan (89g) terlihat
berkoherensi ‘ketiba-tibaan’ dengan cara menyisipkan konjungsi tiba-tiba. Pada
kalimat (89g) dan (89h) menyatakan koherensi ‘simultan’, hal itu dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi ketika itu. Kalimat (89h) dan (89i)
berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi oleh sebab itu.
Pembuktiannya dapat kita lihat dalam paragraf berikut.
Puding (89i) (a) Sore itu aku melihat puding di atas meja. (b) Apalagi mm, itu
puding kesukaanku. (c) Lalu kuambil pisau dan piring. (d) Kemudian aku potong puding yang berada di atas cetakan kecil. (e) Setelah itu vla kutuang dan puding itu kumakan. (f) Kemudian setelah mencuci piring bekas makan puding, aku membaca di kamar. (g) Tiba-tiba Ibu memanggil, lalu memarahiku. (h) Ketika itu eh, ternyata puding yang kumakan tadi untuk Nenek. (i) Oleh sebab itu aku menyesal tidak bertanya dulu pada Ibu.
(Majalah Bobo No.26 Tahun XXXII 6 Oktober 2005)
2.6.6 Koherensi ‘Aditif’, ‘Permulaan’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan
‘Simultan’ Berlibur di Rumah Tante (90) (a) Pada waktu libur lebaran yang lalu, aku menginap di rumah tanteku. (b)
Di rumah tante, aku dan kakakku bermain catur dan kartu. (c) Aku juga menonton film kartun. (d) Sebena rnya aku sangat kangen dengan ibuku. (e) Sampai-sampai aku tidak bisa tidur. (f) Aku baru bisa tidur setelah tengah malam, setelah dibacakan cerita oleh tanteku. (g) Paginya aku di ajak tante jalan-jalan. (h) Sepulang dari jalan-jalan aku membantu Tante manyiram bunga. (i) Aku sangat senang menyiram bunga.
(Majalah Bobo No.39 Tahun XXXII 6 Januari 2005)
Paragraf (90) terdiri dari sepuluh kalimat, yaitu (90a), (90b), (90c), (90d),
(90e), (90f), (90g), (90h), dan (90i). Kalimat (90a) dan kalimat (90b) berkoherensi
lxxxiv
‘simultan’ dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi ketika itu. Kalimat (90b)
dan kalimat (90c) berkoherensi ‘aditif’. Hal itu dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi selain itu di antara kalimat tersebut. Kalimat (90c) dan
(90d) berkoherensi ‘pertentangan’ dengan menghadirkan konjungsi tetapi.
Kalimat (90d) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (90e) dengan
menyisipkan konjungsi sehingga di antara kedua kalimatnya. Kalimat (90e) dan
(90f) berkoherensi ‘perturutan’ dengan konjungsi dan sebagai penghubung
antarkalimatnya. Kalimat (90f) dan (90g) berkoherensi ‘perturutan’ dengan
konjungsi kemudian sebagai penghubung antarkalimatnya. Kalimat (90g) dan
kalimat (90h) berkoherensi ‘simultan’ dengan menghadirkan konjungsi setelah
itu . Kalimat (90h) berkoherensi ‘permulaan’ dengan menghadirkan konjungsi
sejak itu sebagai penghubung antarkalimatnya. Pembuktiannya terdapat dalam
paragraf berikut.
Berlibur di Rumah Tante (90i) (a) Pada waktu libur lebaran yang lalu, aku menginap di rumah
tanteku. (b) Ketika itu di rumah tante, aku dan kakakku bermain catur dan kartu. (c) Selain itu aku juga menonton film kartun. (d) Tetapi sebenarnya aku sangat kangen dengan ibuku. (e) Sehingga sampai-sampai aku tidak bisa tidur. (f) Dan aku baru bisa tidur setelah tengah mala m, setelah dibacakan cerita oleh tanteku. (g) Kemudian paginya aku di ajak tante jalan-jalan. (h) Setelah itu sepulang dari jalan-jalan aku membantu Tante manyiram bunga. (i) Sejak itu aku sangat senang menyiram bunga.
(Majalah Bobo No.39 Tahun XXXII 6 Januari 2005)
2.6.7 Koherensi ‘Cara’, ‘Ketiba-tibaan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan‘ Koherensi ‘cara’, ‘ketiba-tibaan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’
ditemukan dalam paragraf berikut.
lxxxv
Menyelamatkan Kucing (91) (a) Pada suatu hari aku bermain di rumah temanku bernama Bety. (b) Di
sana aku bermain dengan kucing. (c) Tiba-tiba Bety memanggilku. (d) Ia ingin aku membantunya menyelamatkan kucing yang ada di dalam kolong tempat tidur. (e) Dengan menggunakan senter, anak kucing itu berhasil kami lihat. (f) Bety masuk ke kolong tempat tidur. (g) Kami sangat senang karena sudah menyelamatkan anak kucing yang masih kecil.
(Majalah Bobo No.18 Tahun XXXII 11 Agustus 2005)
Paragraf (91) terdiri dari tujuh kalimat, yaitu kalimat (91a), (91b), (91c),
(91d), (91e), (91f), dan (91g). Pada paragraf di atas kalimat (91a) dan (91b)
berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi sementara itu. Kalimat (91b) dan kalimat (91c) menyatakan koherensi
‘ketiba-tibaan’ dengan adanya konjungsi tiba-tiba. Kalimat (91c) dan kalimat
(91d) berkoherensi ‘simultan’ dengan penyisipan konjungsi ketika itu . Kalimat
(91d) dan kalimat (91e) menyatakan koherensi ‘cara’. Hal itu dapat dibuktikan
dengan adanya penanda dengan. Kalimat (91e) dan (91f) berkoherensi
‘perturutan’. Pembuktiannya dilakukan dengan penyisipan konjungsi kemudian.
Kalimat (91f) dan kalimat (91g) memiliki koherensi ‘simpulan’. Pembuktiannya
dilakukan dengan menyisipkan konjungsi akhirnya. Pembuktiannya dapat dilihat
dalam paragraf berikut ini.
Menyelamatkan Kucing (91i) (a) Pada suatu hari aku bermain di rumah temanku bernama Bety. (b)
Sementara itu di sana aku bermain dengan kucing. (c) Tiba-tiba Bety memanggilku. (d) Ketika itu ia ingin aku membantunya menyelamatkan kucing yang ada di dalam kolong tempat tidur. (e) Dengan menggunakan senter, anak kucing itu berhasil kami lihat. (f) Kemudian Bety masuk ke kolong tempat tidur. (g) Akhirnya kami sangat senang karena sudah menyelamatkan anak kucing yang masih kecil.
(Majalah Bobo No.18 Tahun XXXII 11 Agustus 2005)
lxxxvi
2.6.8 Koherensi ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan
‘simultan’ dijumpai dalam paragraf berikut ini.
Kehujanan (92) (a) Waktu itu aku ke rumah temanku. (b) Di sana aku dan temanku yang
lain sedang mengerjakan tugas majalah dinding. (c) Pada saat itu bahannya kurang. (d) Kami sepakat untuk pergi ke toko buku. (e) Sampai di toko buku kami langsung mencari bahannya. (f) Akhirnya pada saat pulang, hujan turun. (g) Kebetulan rumah temanku tidak terlalu jauh. (h) Jadi tidak naik kendaraan. (i) Pada saat sampai di rumah bajuku dan temanku basah semua. (j) Badanku menjadi tidak enak dan pilek.
(Majalah Bobo No.34 Tahun XXXII 1 Desember 2005)
Paragraf (92) terdiri dari sepuluh kalimat, yaitu kalimat (92a), (92b), (92c),
(92d), (92e), (92f), (92g), (92h), (92i), dan (92j). Pada paragraf tersebut kalimat
(93a) berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (92b). koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu . Kalimat (92b) dan (92c)
berkoherensi ‘perturutan’ dengan penyisipan konjungsi kemudian. Kalimat (92c)
dan (92d) berkoherensi ‘kausalitas’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungs i oleh karena itu. Kalimat (92d) dan (92e) menyatakan
koherensi ‘simultan’ dengan menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat
(92e) dan (92f) berkoherensi ‘simpulan’. Pembuktiannya dilakukan dengan cara
menyisipkan konjungsi akhirnya. Kalimat (92f) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan kalimat (92g). Koherensi tersebut dilakukan dengan cara menyisipkan
konjungsi akan tetapi. Kalimat (92g) dan (92h) berkoherensi ‘simpulan’ dengan
adanya konjungsi jadi. Kalimat (92h) dan (92i) berkoherensi ‘pertentangan’
dengan menyisipkan konjungsi akan tetapi. Kalimat (92i) dan (92j) menyatakan
lxxxvii
koherensi ‘kausalitas’ dengan menyisipkan konjungsi oleh karena itu.
Pembuktiannya kita lihat dalam paragraf berikut.
Kehujanan (92i) (a) Waktu itu aku ke rumah temanku. (b) Saat itu di sana aku dan
temanku yang lain sedang mengerjakan tugas majalah dinding. (c) Kemudian pada saat itu bahannya kurang. (d) Oleh karena itu kami sepakat untuk pergi ke toko buku. (e) Sementara itu sampai di toko buku kami langsung mencari bahannya. (f) Akhirnya pada saat pulang, hujan turun. (g) Akan tetapi kebetulan rumah temanku tidak terlalu jauh. (h) Jadi tidak naik kendaraan. (i) Akan tetapi pada saat sampai di rumah bajuku dan temanku basah semua. (j) Oleh karena itu badanku menjadi tidak enak dan pilek.
(Majalah Bobo No.34 Tahun XXXII 1 Desember 2005) 2.7 Enam Jenis Koherensi dalam Satu Paragraf Berikut ini akan diuraikan paragraf yang menyatakan enam jenis
koherensi. Keenam jenis koherensi itu terbagi dalam dua kelompok yaitu (1)
koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’,
‘simpulan’, dan ‘simultan’.
2.7.1 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Kenyataan’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, dan ‘Simultan’
Paragraf yang menyatakan koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’,
‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’ ditemukan dalam satu paragraf
sebagai berikut.
Adikku (93) (a) Faras adalah adikku. (b) Ia masih berumur 4 tahun dan sekolah di TK A.
(c) Ia sangat pemalu dan sering tidur di kelas. (d) Menjelang hari raya idul fitri, murid -murid di TK A mendapat tugas membuat kartu lebaran. (e) Kartu lebaran tersebut pada bagian belakangnya harus di kosongkan. (f) Ternyata di bagian yang kosong itu diisi pesan oleh Bu Guru. (g) Pesan untuk faras tertulis begini, “Umi dan Abi doakan Faras ya , supaya Faras tidak tidur di kelas lagi.” (h) Kami yang membacanya tertawa.
lxxxviii
(Majalah Bobo No.45 Tahun XXXII 17 Februari 2005)
Paragraf (93) terdapat de lapan kalimat, yaitu kalimat (93a), (93b), (93c),
(93d), (93e), (93f), (93g), dan kalimat (93h). Kalimat (93a) dan (93b) menyatakan
koherensi ‘simultan’ dapat dilihat dengan menyisipkan konjungsi saat ini.
Kalimat (93b) dan kalimat (93c) berkoherensi ‘pertentangan’. Koherensi tersebut
dapat dibuktikan dengan menisipkan konjungsi akan tetapi. Kalimat (93c) dan
(93d) berkoherensi ‘simultan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan
menyisipkan konjungsi sementara itu. Kalimat (93d) dan kalimat (93e) terlihat
berkoherensi ‘aditif’, dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi bahkan . Kalimat
(93e) dan kalimat (93f) menyatakan koherensi ‘kenyataan’ dengan adanya
konjungsi ternyata. Kalimat (93f) dan (93g) berkoherensi ‘perturutan’. Koherensi
tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi kemudian. Kalimat (93g)
dan kalimat (93h) berkoherensi ‘kausalitas’, dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi oleh karena itu. Pembuktiannya dapat kita lihat pada paragraf di
bawah ini.
Adikku (93i) (a) Faras adalah adikku. (b) Saat ini ia masih berumur 4 tahun dan
sekolah di TK A. (c) Akan tetapi ia sangat pemalu dan sering tidur di kelas. (d) Sementara itu menjelang hari raya idul fitri, murid-murid di TK A mendapat tugas membuat kartu lebaran. (e) Bahkan kartu lebaran tersebut pada bagian belakangnya harus di kosongkan. (f) Ternyata di bagian yang kosong itu diisi pesan oleh Bu Guru. (g) Kemudian pesan untuk faras tertulis begini, “Umi dan Abi doakan Faras ya , supaya Faras tidak tidur di kelas lagi.” (h) Oleh karena itu kami yang membacanya tertawa.
(Majalah Bobo No.45 Tahun XXXII 17 Februari 2005)
Aku dan Bobo (94) (a) Ayah dan ibu gemar membaca. (b) Di kamar mana pun pasti ada buku
yang dapat di baca. (c) Dulu aku tidak pernah tertarik ikut-ikutan membaca.
lxxxix
(d) Sampai suatu hari, ibuku membelikanku majalah Bobo Junior waktu aku masih TK. (e) Dengan majalah itu, aku jadi sangat senang menebalkan huruf, menghitung benda, dan mewarnai. (f) Aku menjadi cepat dapat membaca dan berhitung. (g) Sekarang majalahku sudah berganti menjadi majalah Bobo. (h) Aku sudah menamukan keasyikan tersendiri dengan membaca. (i) Ilmuku bertambah. (j) Aku bisa membayangkan tempat atau kejadian yang ada di cerita itu. (k) Ternyata membaca itu menyenangkan.
(Majalah Bobo No.07 Tahun XXXIII 26 Mei 2005)
Paragraf (94) terdiri dari sebelas kalimat, yaitu (94a), (94b), (94c), (94d),
(94e), (94f), (94g), (94h), (94i), (94j), dan kalimat (94k). Antara kalimat (94a) dan
(94b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan menghadirkan konjungsi oleh karena itu.
Kalimat (94b) dan (94c) berkoherensi ‘pertentangan’. Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi padahal. Kalimat (94c) dan (94d)
berkoherensi ‘pertentangan’, dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi
namun. Kalimat (94d) berkoherensi ‘perturutan’ dengan kalimat (94e). Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi namun. Kalimat (94e)
dan kalimat (94f) berkoherensi ‘kausalitas’, dapat dibuktikan dengan menyisipkan
konjungsi karenanya. Kalimat (94f) dengan kalimat (94g) berkoherensi
‘perturutan’. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan konjungsi lalu
sebagai penanda ‘perturutan’. Kalimat (94g) dan (94h) berkoherensi ‘simultan’
dengan menghadirkan konjungsi saat ini. Kalimat (94h) berkoherensi ‘aditif’
dengan kalimat (94i) dengan menghadirkan konjungsi selain itu. Kalimat (94i)
berkoherensi ‘aditif’ dengan kalimat (94j). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
penyisipan konjungsi bahkan. Kalimat (94j) dan kalimat (94k) berkoherensi
‘kenyataan’. Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan ditandai kata keterangan
ternyata. Berikut pembuktiannya.
xc
Aku dan Bobo (94i) (a) Ayah dan ibu gemar membaca. (b) Karena itu di kamar mana
pun pasti ada buku yang dapat di baca. (c) Padahal dulu aku tidak pernah tertarik ikut-ikutan membaca. (d) Namun sampai suatu hari, ibuku membelikanku majalah Bobo Junior waktu aku masih TK. (e) Kemudian dengan majalah itu, aku jadi sangat senang menebalkan huruf, menghitung benda, dan mewarnai. (f) Karenanya aku menjadi cepat dapat membaca dan berhitung. (g) Lalu sekarang ma jalahku sudah berganti menjadi majalah Bobo. (h) Saat ini aku sudah menemukan keasyikan tersendiri dengan membaca. (i) Selain itu ilmuku bertambah. (j) Bahkan aku bisa membayangkan tempat atau kejadian yang ada di cerita itu. (k) Ternyata membaca itu menyenangkan.
(Majalah Bobo No.07 Tahun XXXIII 26 Mei 2005)
2.7.2 Koherensi ‘Aditif’, ‘Kausalitas’, ‘Pertentangan’, ‘Perturutan’, ‘Simpulan’, dan ‘Simultan’
Koherensi ‘aditif ’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’,
dan ‘simultan’ ditemukan dalam paragraf berikut ini.
Ulang Tahunku (95) (a) Hari itu tanggal 26 september, hari ulang tahunku yang ke-6. (b) Tahun
ini pestanya diadakan di kolam renang. (c) Aku gembira. (d) Teman-teman datang ke acaraku. (e) Setelah makan dan dapat es krim, aku dan teman-teman berenang. (f) Byurr…. Segarnya bermain air. (g) Aku dan teman-temanku main lempar bola. (h) Yang paling menyenangkan waktu kami difoto. (i) Setelah mandi aku langsung pulang. (j) Sesampainya di rumah pun aku segera tidur. (k) Besok aku akan memandang langit. (l) Semoga di ulang tahunku tahun depan, aku bisa merayakan dengan gembira.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXXII 13 Oktober 2005)
Paragraf (95) terdiri dari dua belas kalimat, yaitu kalimat (95a), (95b),
(95c), (95d), (95e), (95f), (95g), (95h), (95i), (95j), dan (95k), (95l). Kalimat (95a)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (95b). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi sementara itu di antara kalimat (95a)
dan (95b). Kalimat (95b) berkoherensi ‘kausalitas’ dengan kalimat (95c).
Koherensi tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi oleh karena
xci
itu . Kalimat (95c) berkoherensi ‘kausaliats’ dengan kalimat (95d). Koherensi
tersebut dapat dibuktikan dengan penyisipan konjungsi sebabnya. Kalimat (95d)
berkoherensi ‘simultan’ dengan kalimat (95e). Koherensi tersebut dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu. Kalimat (95e) dan (95f)
berkoherensi ‘simultan’. Koherensi ini dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi sementara itu antara kalimat (95e) dan(95f). Kalimat (95f) dan (95g)
berkoherensi ‘aditif’ dengan menyisipkan konjungsi selain itu . Kalimat (95g) dan
(95h) berkokerensi ‘pertentangan’ dengan penyisipan konjungsi akan tetapi.
Kalimat (95h) dan (95i) menyatakan koherensi ‘simultan’. Hal itu dapat
dibuktikan dengan penyisipan konjungsi saat itu. Kalimat (95i) dan (95j)
berkoherensi ‘perturutan’ dengan menyisipkan konjungsi kemudian. Kalimat
(95j) dan (95k) berkoherensi ‘perturutan’, dapat dibuktikan dengan penyisipan
konjungsi lalu . Kalimat (95k) dan (95l) berkoherensi ‘simpulan’ dengan
penyisipan konjungsi jika demikian . Pembuktiannya kita lihat pada paragraf
berikut.
Ulang Tahunku (95i) (a) Hari itu tanggal 26 september, hari ulang tahunku yang ke-6. (b)
Sementara itu tahun ini pestanya diadakan di kolam renang. (c) Oleh karena itu aku gembira. (d) Sebabnya teman-teman datang ke acaraku. (e) Saat itu setelah makan dan dapat es krim, aku dan teman-teman berenang. (f) Sementara itu byurr…. Segarnya bermain air. (g) Selain itu aku dan teman-temanku main lempar bola. (h) Akan tetapi yang paling menyenangkan waktu kami difoto. (i) Saat itu setelah mandi aku langsung pulang. (j) Kemudian sesampainya di rumah pun aku segera tidur. (k) Lalu besok aku akan memandang langit. (l) Jika demikian semoga di ulang tahunku tahun depan, aku bisa merayakan dengan gembira.
(Majalah Bobo No.27 Tahun XXXII 13 Oktober 2005)
xcii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan deskripsi jenis koherensi antarkalimat pada
paragraf dalam wacana rubrik “Arena Kecil” majalah Bobo edisi tahun 2005.
Jenis koherensi tersebut ditemukan dalam setiap paragraf. Dalam satu paragraf
ditemukan satu jenis koherensi, dua jenis koherensi, tiga jenis koherensi, empat
jenis koherensi, lima jenis koherensi, dan enam jenis koherensi.
Satu jenis koherensi yang terdapat dalam satu paragraf adalah koherensi
(1) ‘kausalitas’, (2) ‘kemungkinan’, (3) ‘pertentangan’, (4) ‘perturutan’, (5)
‘simultan’. Dua jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah
koherensi (1) koherensi ‘cara’ dan ‘kausalitas’, (2) koherensi ‘kausalitas’ dan
‘ketiba-tibaan’, (3) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘keuntungan’, (4) koherensi
‘kausalitas’ dan ‘pertentangan’, (5) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘perturutan’, (6)
koherensi ‘kausalitas’ dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’ dan ‘syarat’, (8)
koherensi ‘kenyataan’ dan ‘perturutan’, (9) koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan
‘perturutan’, (10) koherensi ‘ketiba-tibaan’ dan ‘simultan’, (11) koherensi
‘pertentangan’ dan ‘perturutan’, (12) koherensi ‘pertentangan’ dan ‘simultan’,
(13) koherensi ‘perturutan’ dan ‘simultan’.
Tiga jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf adalah (1)
koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, dan ‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’,
‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘aditif’ , ‘perturutan’, dan ‘simultan’,
xciii
(4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, dan ‘perturutan’, (5) koherensi
‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan ‘perturutan’, (6) ‘kausalitas’, ‘ketiba-tibaan’, dan
‘simultan’, (7) koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘pe rturutan’, (8)
koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (9) koherensi ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, dan ‘syarat’, (10) koherensi ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’ , (11) koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simpulan’, (12)
koherensi ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (13) koherensi
‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
Empat jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1)
koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, (2) koherensi ‘aditif’,
‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (3) koherensi ‘contoh’, ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (4) koherensi ‘kausalitas’, ‘kenyataan’,
‘perturutan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘kausalitas’, ‘permulaan’, ‘perturutan’,
dan ‘simultan’, (6) ‘koherensi ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’, (7) koherensi ‘kemungkinan’, ‘keuntungan’, ‘syarat’, dan ‘simultan’.
Lima jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1)
koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (2)
koherensi ‘aditif’, ‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (3) aditif,
‘contoh’, ‘kausalitas’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (4) ‘aditif’, ‘kausalitas’,
‘kenyataan’, ‘pertentangan’, dan ‘simultan’, (5) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’,
‘ketiba-tibaan’, ’perturutan’, dan ‘simultan’, (6) koherensi ‘aditif’, ‘permulaan’,
‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan ‘simultan’, (7) koherensi ‘cara’, ketiba-tibaan’,
xciv
‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’, (8) koherensi ‘kausalitas’,
‘pertentangan’, ‘perturutan’, ‘simpulan’, dan ‘simultan’.
Enam jenis koherensi yang ditemukan dalam satu paragraf, yaitu (1)
koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘kenyataan’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’, dan
‘simultan’, (2) koherensi ‘aditif’, ‘kausalitas’, ‘pertentangan’, ‘perturutan’,
‘simpulan’, dan ‘simultan’.
Dari paparan tersebut, penelitian ini juga menemukan jenis koherensi yang
tidak terdapat pada teori, yaitu koherensi ‘contoh’, koherensi ‘kemungkinan’,
koherensi ‘kenyataan’, koherensi ‘keuntungan’, dan koherensi ‘ketiba-tibaan’.
3.2 Saran
Penelitian ini hanya terbatas pada koherensi yang terdapat dalam paragraf.
Hal yang belum dianalisis adalah koherensi antarparagraf dalam wacana. Apabila
penelitian tentang koherensi antarparagraf dilakukan, dapat dihasilkan gambaran
bagaimana anak-anak membangun hubungan antarparagraf sehingga membentuk
wacana yang utuh.
xcv
DAFTAR PUSTAKA
Baryadi, I. Praptomo. 1990. “Teori Kohesi M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan
dan Penerapanya Untuk Analisis Wacana Bahasa Indonesia.” Gatra. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sanata Dharma. Hlm 45-46.
--------------------------. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa.
Jogjakarta: Gondhosuli. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik . Edisi Ketiga. Jakarta:
Gramedia. Kusumanthara, Agung. 2005. “Wacana Advertorial dalam Surat Kabar Kompas
Edisi 2004.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Purworini, Sri Sudarmi. 1993. “Kohesi dan Koherensi Kalimat Topik Dengan
Kalimat Pengembang dalam Paragraf Eksposisi serta Argumentasi dalam Majalah Trubus dan Tiara .” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Puspitasari, Agustina Ani. 2004. “Analisis Wacana Rubrik ‘Psikoterapi’ Surat
Kabar Mingguan Minggu pagi Edisi Tahun 2003.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik
Pengumpulan Data. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. -------------. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa . Yogyakarta: Duta
Wacana University Press. Ramlan, Mohammad. 1993. Paragraf Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi offset. Retnoningsih, Maria. 2005. “Analisis Teras Berita dalam Berita Utama Harian
Kompas Terbitan September 2003.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
xcvi
LAMPIRAN
Top Related