BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan hal-hal yang sering kita dengar
belakangan ini. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian
besar disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Bermacam-macam
pencemaran yang kita ketahui antara lain pencemaran air dan tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun
di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air
yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan
jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di
alam sekitar kita.
Pada makalah ini akan lebih difokuskan mengenai pencemaran tanah
dalam hal ini mengenai sebab-sebab pencemaran tanah, sumber
pencemaran tanah, alat pengukuran pencemaran tanah, pengelolaan limbah
1
ekskreta manusia, pampak dan penularan penyakit melalui tinja,
pencegahan pencemaran tanah dari ekskreta manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa masalah yang
akan dibahas. Masalah tersebut antara lain:
Apa saja penyebab dari pencemaran tanah?
Jelaskan macam-macam sumber pencemaran tanah?
Sebutkan alat-alat pengukuran pencemaran tanah?
Bagaimana cara mengelola eskreta manusia?
Jelaskan dampak dan berbagai jenis penyakit yang dapat ditularkan
melalui tinja?
Bagaimana cara pencegahan dari pencemaran tanah oleh eskreta
manusia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan adalah :
Mengetahui apa saja penyebab dari pencemaran tanah
Mengetahui macam-macam sumber dari pencemaran tanah
Mengetahui macam-macam alat yang digunakan dalam pengukuran
pencemaran tanah
Mengetahui cara mengelola eskreta manusia
Mengetahui dampak dan berbagai jenis penyakit yang dapat ditularkan
melalui tinja
Mengetahui cara pencegahan pencemaran tanah oleh eskreta manusia
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini dapat dilihat dari tiga segi :
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber kajian keilmuan yang berkaitan dengan bagaimana cara
pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia.
Bagi Pembaca
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang masalah
Kesehatan Lingkungan.
Bagi Penulis
Penulis dapat memahami dan mengolah informasi yang ada sehingga
dapat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan informasi tentang
Kesehatan Lingkungan.
1.5 Metode Penulisan
Objek Penulisan
Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang
ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran tanah.
Dasar Pemilihan Objek
Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena
tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting.
Semua manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut.
Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara
pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif
bagi kehidupan.
Metode Pengumpulan data
Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan
tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa
buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan
pencemaran lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pencemaran diartikan pembuangan benda-benda atau bahan-bahan hasil
dari aktivitas manusia ke alam persekitaran menyebabkan terganggunya
keselesaan atau kemandirian kehidupan.Takrifan Pencemaran yang lebih
bermaklumat adalah menurut Akta Kualiti Alam Sekitar 1974 yang menyatakan
bahawa pencemaran adalah sebarang perubahan sama ada secara langsung atau
tidak langsung kepada sifat- sifat fizik,kimia,biologi atau aras-aras radiasi mana-
mana bahagian alam sekeliling dengan melepaskan,mengeluarkan atau
meletakkan buangan hingga menjejaskan keguanaan-kegunaan berfaedah,yang
menimbulkan sesuatu keadaan berbahaya atau mungkin berbahaya kepada
kesihatan,keselamatan atau kebajikan awam atau organisma-organisma
lain,tumbuhan dan haiwan. (Wikipedia,2007)
Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi
yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup. (Peraturan Pemerintah RI No. 150, 2000)
Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan
organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal
sebagai pedogenesis. Proses yang ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang
terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. (Wikipedia,2007)
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.(Wikipedia,2007)
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sebab-sebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, yaitu berupa
limbah padat dan cair.
Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Merupakan limbah yang dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa
limbah industri padat dan cair.
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
Limbah industri berupa limbah cair yang merupakan hasil pengolahan
dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
5
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea.
3.2 Sumber Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara
dan pencemaran air, makan sumber pencemaran udara dan sumber
pencemaran air pada umumnya juga merupakan sumber pencemaran tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang
menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya
pencemaran pada tanah.
Secara umum sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga
menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
Limbah industri.
Limbah reaktor atom/PLTN.
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-
sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh
mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang mati.
Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-
kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang
subur.
6
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida
nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon
(CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah
bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
Pencemaran berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah?
industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan
lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
3.3 Alat Pengukuran Pencemaran Tanah
Pengujian polusi tanah bisa sangat rumit, dan tidak ada cara untuk
mendeteksi semua polutan mungkin dengan berbagai macam uji rumah.
Polutan yang paling umum adalah produk minyak bumi, logam berat seperti
timah, pelarut industri, pestisida, garam dan pupuk atau nutrisi tanaman
dalam konsentrasi tinggi sehingga mereka menjadi beracun. Hanya nutrisi,
garam dan pH dapat segera diuji di rumah dengan test kit tanah, yang biaya
dari $ 20 sampai $ 150. Hasil dari kit ini sering tidak bisa diandalkan karena
mereka menguji jumlah yang sangat kecil dari tanah dan rentan terhadap
kesalahan pengguna.
Pengujian pH
oKumpulkan sampel tanah kecil dari 2 sampai 6 inci di bawah permukaan
dan memasukkannya ke dalam wadah. Gunakan alat tidak tercemar,
seperti sekop taman yang bersih, atau sendok tanah dengan wadah itu
sendiri.
oTambahkan air ke wadah - hanya cukup untuk membuat campuran cairan
tapi tidak begitu banyak sehingga jelas.
oMasukkan pH meter atau pH stick. Jika Anda membeli test kit tanah,
mungkin datang dengan satu atau yang lain. Tergantung pada model pH
meter, mungkin memerlukan kalibrasi dengan air murni atau larutan
7
kalibrasi yang akan disediakan. Jika perangkat tidak memiliki instruksi
untuk kalibrasi, tidak diperlukan.
oTuliskan nilai pH tanah Anda. Sebuah pH meter akan memberikan
pembacaan digital dua digit pH. Sebuah tongkat pH akan berubah warna,
dan juga akan datang dengan sebuah grafik yang menunjukkan warna yang
sesuai dengan yang pH.Ulangi langkah satu sampai empat dengan sampel
tanah serupa untuk akurasi tambahan. Tanah bisa sangat bervariasi dari
satu daerah ke depan, dan tanaman yang berbeda memiliki persyaratan pH
yang berbeda.
Pengujian Konduktivitas listrik
oKumpulkan sampel tanah kecil dari 2 sampai 6 inci di bawah
permukaan. Hindari kontaminasi sampel, dan tempatkan dalam wadah
yang bersih.
oCampur tanah dengan dua bagian air untuk setiap bagian tanah. Jika
tersedia, digunakan air suling atau dideionisasi.
oMasukkan EC (konduktivitas listrik) meter. Tuliskan hasilnya.Tanah
dengan konduktivitas di atas 4 m dS / (decisiemens per meter) dianggap
salin. Namun, spesies garam-sensitif mungkin akan terpengaruh oleh
kandungan garam yang lebih rendah, dan spesies garam-toleran salinitas
dapat bertahan hidup jauh lebih tinggi.
Pengujian nitrogen, fosfor dan kalium
oKumpulkan sampel beberapa dari berbagai wilayah taman Anda, berhati-
hati untuk mengambil dari kedalaman yang sama di setiap lokasi dan
untuk menghindari kontaminasi. Dengan melakukan tes satu, anda
mungkin meningkatkan akurasi kit tanah rumah Anda uji.
oIkuti petunjuk dalam test kit tanah. Sayangnya, metode aktual dan
prosedur kit yang berbeda sangat bervariasi. Kemungkinan besar, kit Anda
akan menginstruksikan Anda untuk menempatkan volume ditandai tanah
ke dalam wadah dan tambahkan kimia tertentu. Beberapa kit bahkan akan
memiliki kuantitas yang tepat dalam paket individual dibungkus, atau akan
memberitahu Anda berapa banyak tetes cairan untuk
8
menambah. Kebanyakan kit memberikan hasil berdasarkan perbandingan
optik warna solusi untuk grafik nilai gizi.
oBandingkan nilai-nilai diuji dengan persyaratan tanaman khusus
Anda. pupuk yang berbeda menawarkan berbagai rasio bahan kimia ini.
3.4 Pengelolaan ekskreta manusia
Berbagai macam ekskreta manusia dapat dikelola antara lain:
Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan
bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat
permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus
kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.
Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan pendaur-ulangan sampah;
Mengolah limbah industri dalam pengolahan limbah sebelum dibuang
kesungai atau kelaut.
Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur
atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya,
baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang,
yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
3. 5 Dampak dan Penularan Penyakit Melalui Tinja
A. Dampak Pencemaran Tanah
Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat
mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika.
Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak
bisa dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas
9
nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada
timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah,
tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain
seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan
tanah menjadi racun.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi menyebabkan lapisan
tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.
Limbah cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika
meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-
zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat
mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena
adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. Dengan
tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah
menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi
dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah
pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan mengering dan
mengundang bahaya kebakaran.
Limbah cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung
zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron merupakan
zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke
dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang
10
dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama
tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
B. Penularan Penyakit melalui Tinja
Tinja manusia yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan
pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah yang berpotensi
menjadi penyebab timbulnya penularan berbagai macam penyakit saluran
pencernaan (Soeparman, 2002).
Selain dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, juga dapat
menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan,
karena penyakit yang tergolong water borne diseases akan mudah
terjangkit. Bahaya terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan, dan
perkembangbiakan lalat. Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan
antara lain tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing,
hepatitis viral, dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta
investasi parasit lain (Chandra, 2007).
Penyebaran penyakit yang bersumber dari tinja dapat melalui
berbagai macam cara dan metode. Yang harus kita yakinkan adalah,
bahwa tinja sangat berperan besar terhadap penyebaran penyakit.
Penyebaran tersebut dapat terjadi secara langsung (misalnya dengan
mengkontaminasi makanan, minuman, sayuran dan sebagainya, maupun
secara tidak langsung (melalui media air, tanah, serangga (lalat, kecoa,
dan sebagainya). Juga melalui kontaminasi pada bagian-bagian tubuh.
11
3. 6 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Tanah Oleh
Ekskreta Manusia
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut:
A. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha
untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur
sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian
dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya
bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan
serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat
yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah
pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat
yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke
tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada
sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama
sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari
pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke
dasar lautan yang sangat dalam.
12
Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan
namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik
yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
B. Langkah penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan
penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Tindakan
penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang
bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur
adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang
bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan
penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada
dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup
serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang
menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan
kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur
ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan
masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil,
batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi
tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang
dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak
menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah
dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi
untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH
asam berkurang.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian.
Secara umum sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga
menjadi sumber pencemar yang berasal dari Sampah rumah tangga, sampah
pasar dan sampah rumah sakit; Gunung berapi yang meletus/kendaraan
bermotor;Limbah industry; dan Limbah reaktor atom/PLTN.
Pengukuran pencemaran tanah dapat dilakukan dengan cara Pengujian pH;
Pengujian Konduktivitas listrik;pengujian nitrogen,fosfor dan kalium
Sebagian besar kekayaan kita diperloleh dari tanah. Kehidupan di bumi ini
sangat bergantung pada tanah. Tumbuhan memperoleh air dan mineral dari
tanah. Makanan yang kita peroleh dan hewan bergantung pada tumbuhan.
Jadi makanan kita sebenarnya berasal dari tanah.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran
air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan,
pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap
pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan
diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri
anugerah-Nya.
4.2 Saran
Semua bahan yang kita perlukan dalam memehuhi kebutuhan dapat
diperoleh dari tanah, secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu
marilah kita bersama-sama menjaga kelestariannya, demi kelangsungan anak,
cucu kita dimasa datang.
14
Harapan kami, makalah ini dapat berguna, menambah wawasan dan
pengetahuan bagi kita semua.Kritik dan saran yang sangat membangun sangat
penulis butuhkan dan akan diterima dengan senang hati.
15
DAFTAR PUSTAKA
Admini.2009.Pencemaran Tanah, (online), (http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304-pencemaran-tanah, diakses 20 April 2011)
Adrian.2009.Dampak Pencemaran Tanah ,(online),(http://hend-learning.blogspot.com/2002/04/pencemaran-tanah.html, diakses 20 April 2011)
Lutfi,Achmad.2009. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah ,(online),( http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-tanah/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-bahan-pencemar-tanah/ , diakses 20 April 2011)
Wikipedia. 2007. Pencemaran Tanah ,(Online),(http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah, diakses 20 April 2011)
Laoren.2007.Makalah Pencemaran Tanah, (online), (http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/ , diakses 20 April 2011)
Godam.2006.Penyebab, Sebab dan Akibat Pencemaran Lingkungan Pada Air dan Tanah Kesehatan Lingkungan – Ilmu Sains Biologi. (http://www.google.com, diakses 6 april 2011)
16