8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
1/45
L E L Y R I A W A T I , S T , M T
S Y L V I E I N D A H K . S . , S T , M E n g
KESEHATAN KERJA DAN
MEDICAL RESPONSE PADA
KONDISI EMERGENCY
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
2/45
Pengantar
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat, bahan dan
proses yang terjadi ditempat kerja
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
3/45
Pengantar
Simposium Internasional oleh ILO (International Labour Organization)tentang PAK
a. Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari suatu agen penyebab
yang sudah diakuib. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan – Work Related Disease:
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks
c. Penyakit yang mengenai populasi pekerja –
Diseases affecting working
populations
Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya faktor penyebab
ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk
bagi kesehatan
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
4/45
Definisi
UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan• Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalambentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan olehpemerintah dan/atau masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatandengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,menyeluruh, dan berkesinambungan
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
5/45
LATAR BELAKANG
Data dari ILO:
Terjadi 1,1 juta kematian karena penyakitatau kecelakaan akibat hubunganpekerjaan / th
Diperkirakan terjadi 160 juta penyakitakibat hubungan kerja/th
Indonesia:
Data penyakit akibat kerja ???
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
6/45
Penyebab Kematian yang berhubungandengan pekerjaan (ILO)
34%
25%
21%
15%5%
Kanker KecelakaanSaluran Pernafasan Kronis Kardiovaskuler
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
7/45
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaandan penyakit akibat kerja (ILO)
40%
16%
14%
9%
8%
13%
Muskuloskeletal Jantung Kecelakaan
Saluran Napas SSP Lain-lain
SSP = Susunan Syaraf Pusat
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
8/45
Latar Belakang
WHO –
Akses terhadap pelayanan kesehatan
kerja yang memadai sekitar :
5 – 10 % pekerja di negara berkembang
20 –
50 % pekerja di negara industri
(data mengenai penyakit akibat kerja yang ada
hanya bagian dari puncak gunung es)
Pengawasan langsung terhadap K3 diperusahaan lemah
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
9/45
Penyakit Akibat Kerja(WHO, 5 benua)
Cidera
MSD-Musculoskeletal Disorders
PPOK-Penyakit Paru Obstruksi Kronis ada gejala
sesak nafas dan batuk dgn banyak dahak (seringnyakarena polusi udara )
Dermatosis Akibat Kerja
Noise induced
Sakit Jiwa
Keracunan Pestisida
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
10/45
Penyebabnya PAK (WSIB,2005)
Debu, gas & fume
Kebisingan
Material beracun
Vibrasi/getaran
Radiasi
Infeksi bakteri atau virus
Temperatur ekstrem panas atau dingin Tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
11/45
Tujuan Upaya Kesehatan Kerja
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerjamasyarakat pekerja setinggi-tingginya baik fisik, mentalmaupun kesejahteraan sosialnya
Mencegah timbulnya gangguan kesehatan padamasyarakat pekerja yang diakibatkan olehkeadaan/kondisi lingkungan kerjanya
Memberikan pekerjaan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yangdisebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakankesehatan
Menempatkan dan memelihara pekerja di suatulingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuanfisik dan psikis pekerjanya.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
12/45
Landasan Hukum
UU no 1 th 1970 – Keselamatan Kerja
UU no 36 th 2009 – Kesehatan
UU no 3 th 1992 – JAMSOSTEK
PP no 32 th 1996–
Tenaga Kesehatan Kepres no 22 th 1993 – Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja
Konvensi no 155/1981, ILO : kewajiban negara untuk
merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasikebijakan nasional di bidang kesehatan dankeselamatan kerja serta lingkungannya.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
13/45
Penyakit Akibat Kerja
Adanya hubungan antara faktor yang spesifik dengan penyakit
Adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakitpada populasi pekerja lebih tinggi daripada padamasyarakat umum
Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakanpreventif di tempat kerja
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
14/45
GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYAKERJA
S E I
M B A N G
SEHAT & PRODUKTIF
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
15/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
Golongan fisik:
Bising, Radiasi, Suhu ekstrem, Tekananudara, Vibrasi, Penerangan
Golongan Kimiawi: Semua bahan kimia dalam bentuk debu,
uap , gas, larutan, kabut
• Golongan biologis:
• Bakteri, virus, jamur dll.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
16/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
• Golongan Fisiologis/ergonomis:• Desain tempat kerja, beban kerja
• Golongan Psikologis:
• Stress psikis, pekerjaan monoton,tuntutan pekerjaan dll
Di negara maju faktor fisik, biologi dan
kimiawi sudah dapat dikendalikan–
sehingga golongan fisiologis danpsikologis yang menjadi penyebabutama
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
17/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
FAKTOR FISIK
Faktor fisik yang dapat menimbulkan masalahkesehatan kerja meliputi :
Kebisingan, getaran akibat mesin dapat menyebabkan stressdan ketulian
Pencahayaan yang kurang di ruang kamar pemeriksaan,laboratorium, ruang perawatan dan kantor administrasi dapatmenyebabkan gangguan penglihatan dan kecelakaan kerja.
Suhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
18/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
PENCEGAHAN FAKTOR FISIK
Pengendalian cahaya di ruang laboratorium.
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukupmemadai.
Menurunkan getaran
Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
Pelindung mata untuk sinar laser
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
19/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
FAKTOR KIMIA o Petugas yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan obat-
obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektandikenal sebagai zat yang paling karsinogen. Semua bahan cepatatau lambat ini dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan
mereka.o Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak
akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak,dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).
o Bahan toksik ( trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan,trhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakitakut atau kronik, bahkan kematian.
o Bahan korosif akan mengakibatkan kerusakan pada daerah yangterpapar
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
20/45
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
21/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
Pencegahan Faktor Kimia
Material safety data sheet (MSDS) dari seluruh bahankimia yang ada untuk diketahui oleh seluruh petugaslaboratorium.
Menggunakan pipet atau alat vakum untuk mencegahtertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol.
Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata,sarung tangan, celemek, jas laboratorium) dengan benar.
Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekatantara mata dan lensa.
Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
22/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
FAKTOR BIOLOGIS
Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan favorable bagi berkembang biaknya kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang
bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi danudara.
Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dansekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerjahanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karenatergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
23/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
PENCEGAHAN FAKTOR BIOLOGIS
Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,epidemilogi dan desinfeksi.
Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikandalam keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja
dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi. Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good
Laboratory Practice)
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius
dan spesimen secara benar Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
Kebersihan diri dari petugas.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
24/45
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
FAKTOR ERGONOMIS
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupayamenyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja
terhadap kemampuan, kebolehan dan batasanmanusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungankerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapaiefisiensi yang setinggi-tingginya.
“To fit the Job to the Man and to fit the Man tothe Job”
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
25/45
GIZI KERJA
GIZI KERJA adalah nutrisi (zat makanan) ygdiperlukan pekerja unt memenuhi kebutuhan sesuaidg jenis pekerjaan, sehingga kesehatan dan daya kerjamenjadi setinggi-tingginya.
Energi untuk aktivitas tergantung UMUR BERAT BADAN JENIS KELAMIN
KEADAAN KHUSUS METABOLISME JENIS PEKERJAAN: RINGAN, SEDANG, BERAT KEADAAN LINGKUNGAN KERJA
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
26/45
Kebutuhan Kalori - contoh
Koreksi Umur
Derajat Kegiatan
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
27/45
IDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBATKERJA
Pendekatan Epidemiologis (Komunitas): Untuk identifikasi hubungan kausal antara faktor dan
penyakit:
Kekuatan asosiasi
Konsistensi
Spesifisitas
Hubungan waktu
Hubungan dosis
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
28/45
IDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBATKERJA
Pendekatan Klinis (Individu): Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:
1. Diagnosis klinis
2. Jenis faktor / paparan yang dialami
3. Hubungan faktor dengan diagnosa klinis4. Intensitas faktor/paparan yang dialami
5. Peranan faktor individu (genetik, dll)
6. Faktor lain diluar pekerjaan
7. Diagnosis PAK atau bukan PAK
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
29/45
Dasar Membuat Diagnosis Penyakit Akibat Hubungan Kerja
Membedakan: Faktor ditempat kerja menyebabkan penyakit
Faktor ditempat kerja memiliki kemungkinan besar menjadisalah satu penyebab atau bersama dengan faktor risiko lain
Faktor ditempat kerja memperberat penyakit yang sudahdiderita sebelumnya
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
30/45
Good Health is Good Business
Kesehatan yang baik menunjang bisnis yang baik
• KondisiPekerjaan
• Tata Letak Tempat Kerja
• Material yangdigunakan
Reaksi / Gejala- Immediate/Acu
te- Gradual- Delayed
JalurMasuk
Fungsi Tubuh&
Kerentanannya
Akibat
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
31/45
Jalur Masuk
Jalur Masuk Aturan Sederhana Asupan MakananMelalui mulutkemudian menujuusus
• Dilarang makan di tempat kerja• Menajga kebersihan diri, mencuci tangan
sebelum makan• Dilarang merokok di tempat kerja
Hirupan Pernapasanmenuju paru
• Menggunakan pelindung pernapasan yangsesuai untuk substansi tertentu
• Menyediakan ventilasi keluar• Ekstraksi uap dan debu
Penyerapan melalui
Kulit
• Menggunakan sarung tangan
• Membersihkan area terkontaminasi denganair sabun
• Menggunakan krim pelindung kulit
Langsung melaluluka atau sayatan
terbuka
• Mengobati seluruh luka dan sayatan• Menutupi seluruh luka dan sayatan ketika
bekerja
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
32/45
3 Reaksi Tubuh
Immediate or acute reactions, like shortness of breath or nausea, can be caused by a one-time event,(e.g., a chemical spill). These reactions are not usuallypermanent.
Gradual reactions, like asthma or dermatitis (skinrashes), can get worse and persist when you are exposedover days, weeks or months. These reactions tend to lastfor a longer time.
Delayed reactions or diseases that take a long time todevelop, like lung cancer or loss of hearing, can becaused by long-term exposure to a substance or workactivity. These reactions can be noticed long after the jobis over.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
33/45
Organ Tubuh & Kerentanannya
Organ Fungsi Kerentanan
Tulang Saling mengait untuk membentuk kerangka
Rapuh & dapat patah karenapukulan dan kejang otot
Sel darah merah dalam sumsumtulang
Diinterferensi substansi kimia beracun (benzena, CO,radioaktif)
Kulit Lapisan pelindung permukaanterluar tubuh
Ditembus benda tajam, luka.Lemak pelindung larut olehsolvent – timbul radang kulit
Usus Pencernaan Rusak oleh asupan substansi
yang korosif dan beracun
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
34/45
Organ Tubuh & Kerentanannya
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara
yang mengandung karbondioksida dan uap air.tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh
energi,pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
Organ
Fungsi Kerentanan
Paru Mengambil O2 dariudara, danmengirim ke darah
Asap & debu yangdihirup, dapattimbul :
- Kanker karenaasbes, radon dannikel
- Fibrosis karenadebu batubaradan silika
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
35/45
Organ Tubuh & Kerentanannya
Organ Fungsi Kerentanan
Hati Mengurai proteindari usus,detoksifikasiracun tubuh,
mengganti seldarah merah yang rusak
Rusak oleh racun(pelarut organik,logam tertentu, vynil chloride
monomer & alkohol
Ginjal Memisahkan air& urea daricairan tubuh danmembuangnya
Rusak oleh bahanpelarut ygmengandunghalogen & logam berat
Kandungkemih
Kantongpenyimpanansampah cairan
tubuh
Kanker karena 2-napthylamine
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
36/45
Organ Tubuh & Kerentanannya
Organ Fungsi KerentananSaraf Mentransmisi
pesan ke otak Fungsi melemah oleh ekspose kepada substansi beracun
Otak Pusat pengendaliseluruh tubuh
Efek narkotika dan pelarut mengandung khlorin.Rentan rusak karena logam, karbon disulfida, CO
Mata Penglihatan Rapuh dan rawan terekspose debu & partikel beterbangan, dan substansi korosif
Organ Tubuh &
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
37/45
Organ Tubuh &Kerentanannya
Organ Fungsi Kerentanan
Telinga Pendengaran &organkeseimbangan
Ketajamanpendengaran dapatrusak karenaekspos pada
kebisingan tinggidan dalam jangka waktu lama
Hidung penciuman Sensitif,Menjadi kurangpeka akibat
hidrogen sulfida
Jantung Memompa darahdan oksigen keotak, otot dan beberapa organ
lain
Kejutan listrik,penyakit pembuluhdarah
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
38/45
Organ Tubuh & reaksi
Bahaya Organ Sasaran Reaksi /gejalaRacun Ginjal; hati; sumsum tulang Menyerang dan mempengaruhi
fungsi
Karsinogenik Parum, hati, kandung kemih Kutil, borok, pertumbuhan yang ganas.
Korosif Kulitm, paru, lambung Menghancurkan jaringanKulit /Dermatitis
kulit Peradangan
Iritan Kulit, mata, paru-paru Peradangan, dermatitis, fibrosisparu
Flammable Kulit, seluruh tubuh Luka bakar
Radioaktif Kulit, organ peka : sumsumtulang, mata, kelenjarkelamin,
Leukemia, katarak
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
39/45
Medical Response saat Emergency
Medical Emergency Response Plan (MERP)
Setiap perusahaan memiliki resiko untuk terjadinya kegawatdaruratan medis, kecelakaan
kerja, kebakaran, bencana alam, maupun terror bom. Oleh karena itu perlu adanya upaya-
upaya untuk mencegah terjadinya hal tersebut diatas. Namun apabila kondisi tersebut
terjadi perlu pula dipersiapkan cara dan sistem untuk melakukan penanganan yang benar
sehingga kerugian property dan timbulnya korban dapat diminimalkan. Oleh karena itu
tanggap darurat (emergency Response) adalah hal yang wajib dikembangkan di perusahaan
untuk mengantisipasi kerugian akibat bencana yang karena suatu hal dapat tidak terkendali.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
40/45
Medical Response saat Emergency
Berdasarkan PERMENAKERTRANS Nomor : PER-
15/MEN/VIII/2008 setiap perusahaan wajib melatih
sebagian karyawannya untuk menjadi Petugas P3K.Hal ini agar ketika terjadi kegawatdaruratan medis /
kecelakaan kerja dapat dilakukan pertolongan awal
secepat mungkin tanpa harus menunggu fasilitas
dan petugas medis yang profesional.
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
41/45
MERP
…adalah sistem yang menggabungkan beberapa
depertemen mencakup HRD, keamanan (security),
kesehatan, termasuk K3 (keselamatan dan kesehatankerja) itu sendiri untuk menanggulangi kejadian
bencana tersebut (kebakaran, gempa, tsunami,
badai, banjir, bahkan demo yang semakin
membudaya dilingkungan masyarakat).
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
42/45
Upaya yang Dilakukan Perusahaan
Tersedianya departemen K3 dalam perusahaan
Membentuk Tim P3K
Mengadakan pelatihan Medical Response saat
Emergency
Membangun Poliklinik
Menyediakan fasilitas Dokter Perusahaan
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
43/45
Tujuan Pelatihan MER
- Peserta memahami sistem pertolongan penderita gawat darurat
secara terpadu (Medical Emergency Respons Plan).
- Peserta memahami konsep dasar pertolongan pertama pada penderita
gawat darurat sesuai dengan standar Internasional.
- Peserta memahami konsep dasar DRABC (Danger, Response, Airway,
Breathing, Circulation) sebagai prinsip dasar pertolongan pertama.
- Peserta mengenali dan mampu menggunakan APD (alat proteksi diri)
sebelum melakukan pertolongan
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
44/45
Tujuan Pelatihan MER
- Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawat
darurat. Medis atau trauma.
- Peserta mampu melakukan penanggulangan / penanganan penderita gawat
darurat berdasarkan prioritas pertolongan.
- Peserta mampu melakukan triage pada saat keadaan bencana atau musibah masal
di perusahaan.
- Peserta memahami teori dasar api dan system pemadaman kebakaran.
- Peserta memahami jenis, type, karakteristik, perawatan dan penempatan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR).
- Peserta mampu melakukan pemadaman kebakaran
8/18/2019 Kesehatan Kerja Dan Medical Response
45/45
Terima Kasih
ADA PERTANYAAN ?