BAB. II PEMELAJARANA. RENCANA BELAJARRencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan guru/instruktur untuk menentukan jadwal sesuai tingkat kesulitan berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar anda.
Jenis Kegiatan Memasang sistem pengaman kelistrikan Menguji sistem pengaman kelistrikan Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan Uji Kompetensi
Tgl
Waktu Tempat
Alasan Perubahan
Paraf Guru
B. KEGIATAN BELAJAR
Modul OPKR-50-008B
10
Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman Kelistrikana. Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan 2) Menjelaskan sistem pengaman kelistrikan 3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman kelistrikan 4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan 5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan pengaman kelistrikan. b. Uraian Materi JenisJenis Pengaman Kelistrikan Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi dalam bebepa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.
1) Sekring
Modul OPKR-50-008B
11
a. Fungsi Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang disebabkan oleh arus yang berlebihan. b. Tipe Sekring Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.Gambar 1. Sekring Tipe Blade
Tipe sekring blade paling banyak digunakan lebih kompak yang pada dengan tembus masingsaat ini, tipe ini dirancang elemen metal dan rumah pelindung warnadan Tipe Cartridge
pandang yang diberi kode untuk masing tingkatan arus.
Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen.
c. Identifikasi Sekring
Modul OPKR-50-008B
12
Cartridge
Sekring masing jenis,
diidentifikasikan untuk tipe
berdasarkan kapasitas masing
cartridge dapat dilihat padaujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring.
Gambar Standart dan Mini dan
2. Sekring Maxi,
Tipe
Blade
Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat dibawah ini: Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A) 3 5 7,5 10 15 20 25 30 Identifikasi Warna Violet Coklat kekuning-kuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau
Sumber: Circuit Protection, [email protected]
Modul OPKR-50-008B
13
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) 20 30 40 50 60 70 80 Identifikasi Warna Kuning Hijau Coklat kekuning-kuningan Merah Biru Coklat Tidak berwarna
Sumber: Circuit Protection , [email protected]
2) Fusible linka. Fungsi Fusible link Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal (New step, 6-43). Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.
b. Tipe Fusible link Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu: tipe cartridge
Modul OPKR-50-008B
14
dan tipe link. Fusible link tipe
cartridge
dilengkapi dan
dengan
terminal
bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masingmasing tingkatan arus.Gambar 3. Fusible Link Tipe Cartridge dan Tipe Links
c.
Idenstifikasi Fusible link
Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yangditunjukkan dengan kode warna untuk masingmasing kapasitas. Dibawah ini dicontohkan dari masingmasing kode warna fusible
link.
Gambar 4. Fusible Link Dengan Berbagai Kode Warna
Kapasitas
Persamaan Luas
Modul OPKR-50-008B
15
Fusible Link (A) 30 40 50 60 80 100 3) Circuit Breaker
Penampang Pada Fusible Link 0,3 0,5 0,85 1,0 1,25 2,0
Identifikasi Warna Merah muda Hijau Merah Kuning Hitam Biru
Sumber: New Step training manual, Toyota
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungidari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater). a. Tipe Circuit Breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic
resetting
type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
Gambar 5. TipeTipe Circuit Breaker
b.
Konstruksi
Modul OPKR-50-008B
16
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic
resetting
type Mechanical terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
Gambar 6. Konstruksi Circuit breaker Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical(sumber: Circuit Protection, [email protected])
c.
Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok,
circuit
breaker
hubungannya
terbuka
dan
memutuskan aliran arus. d. tipe biasa. Tipe penyetelan otomatis Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun. Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan
Modul OPKR-50-008B
17
Tipe penyetelan biasa
Circuit
breaker
penyetelan
biasa
(manually-reset
type
mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuranarusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.
Gambar 7. Sistem Bimetal pada Circuit Breaker (sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop 101.com)
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang diperlihatkan dibawah ini:
Gambar 8. Circuit Breaker Penyetelan Biasa (Manually Reset Type Mechanical) (sumber: Circuit Protection, [email protected])
Modul OPKR-50-008B
18
4) Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC Polimer PTC (Positive Temperature
Coefficient)
merupakan
Circuit
breaker yang juga sering disebutthermistor atau thermal resistor. PTC terbuat dari bahan polimer konduksi menjadi yang akan menjadi berubah ketika naik.Gambar 9.
tahanan
temperaturnya
Circuit
breaker tipe ini seringCircuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC
dipakai untuk melindungi sistem
power windows dan sirkuit power door lock.Cara kerja:
Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor yang akan mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya naik yang sering disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan merenggang sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit. Circuit breaker tipe Automatic
Resettting Solid State type PTC akan berfungsi sebagai konduktor lagiapabila temperatur menjadi dingin kembali.
Kondisi kerja atom karbon pada Circuit breaker tipe Automatic
Resettting Solid State type PTC dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Modul OPKR-50-008B
19
AGambar 10.
B
Cara Kerja Circuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid State type PTC . Kondisi Atom Karbon pada saat Temperatur Normal (A) dan Temperatur Naik (B) (sumber: Circuit Protection , [email protected])
Modul OPKR-50-008B
20
c. RangkumanSirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi
dalam beberapa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Sekring diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masingmasing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring. Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah
(housing).Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe,yaitu: Manual reset type Mechanical,
Automatic
resetting
type
Mechanical dan Automatically reset solid state type.
Modul OPKR-50-008B
21
d. Tugas Isilah tabel berikut ini dengan cara membaca buku pedoman kendaraan: observasi pada bengkel atau
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Merk Dan Tipe Kendaraan
Jenis Dan Jumlah Pengaman Yang Dipakai Sumber Informasi
e. Tes Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini:
Modul OPKR-50-008B
22
1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan! 2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masingmasing jenis pengaman! 3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini: 1. 1 2 2. 3. ... 3 4 4. .. Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link ! Sebutkan komponen sekring tipe blade! Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring! Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link! Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!
4) 5) 6) 7) 8)
Modul OPKR-50-008B
23
f.
Kunci Jawaban Tes Formatif 1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. 2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan circuit
breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang samasebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis
circuit breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yangakan membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus. 3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini: 1. Sekring tipe blade
1
2
2. Sekring tipe cartridge
3. Fusible link tipe cartridge 3 4 4. Fusible link tipe link
Modul OPKR-50-008B
24
4) Perbedaan utama sekring dan fusible link adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukuranya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebig tebal dibandingkan dengan sekring. 5) Komponen sekring tipe blade meliputi Housing yang berfungsi sebagai tempat terminal dan fusing portion, Terminal berfungsi sebagai penghubung arus berlebihan. c. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A) 3 5 7,5 10 15 20 25 30 Identifikasi Warna Violet Coklat kekuning-kuningan Coklat Merah Biru Kuning Tidak berwarna Hijau dan Fusing portion berfungsi sebagai pengaman yang akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang
Kapasitas sekring dan warna tipe Blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
Modul OPKR-50-008B
25
20 30 40 50 60 70 80
Kuning Hijau Amber Merah Biru Coklat Tidak berwarna
d. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada Fusible Link Kapasitas Fusible Link (A) 30 40 50 60 80 100 Persamaan Luas Penampang Pada Fusible Link 0,3 0,5 0,85 1,0 1,25 2,0 Identifikasi Warna Merah muda Hijau Merah Kuning Hitam Biru
e. Cara kerja Circuit Breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok,
circuit
breaker
hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.
g. Lembar Kerja Lembar Kerja 1. Memasang Pengaman Kelistrikan
Modul OPKR-50-008B
26
Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit breaker. Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Perlengkapan solder 3. Lembar kerja 4. Wiring diagram kelistrikan 5. Kelengkapan keselamatan kerja. Keselamatan Kerja 1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan 2. Hindari menghisap asap timah solder 3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus pada masingmasing sirkuit sistem 3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit. Tugas 1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan 2. Faktorfaktor apa yang harus perhatikan saat memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan
Modul OPKR-50-008B
27
Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman Kelistrikana. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus dapat: 1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur yang benar 2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar 3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan menggunakan alat multitester dengan prosedur yang benar. b. Uraian Materi Pengujian Visual Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu komponen yang berfungsi melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan fusible
link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekringdan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok,
circuit
breaker
hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.
Modul OPKR-50-008B
28
Gambar 11.
Pemeriksaan Visual Sekring Dan Circuit Breaker (sumber: Circuit Protection , [email protected])
Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis sekering dan
fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.Pengujian Dengan Multitester Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi: pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angkaangka dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum (New step training manual; 1-27).
Referensi:Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan multitester model indikator digital atau spesial model yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya.
Modul OPKR-50-008B
29
Multitester manual dengan bagian-bagiannya:
Gambar 12. Multitester Manual (sumber: New Step, Training Manual Toyota Astra Motor)
Metode Pengukuran 1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0) Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung nol ini cukup sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala sering.
dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
Modul OPKR-50-008B
30
2.
Pengetesan Hubungan Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range selector
pada X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen sistem pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga untuk menguji kondisi komponen system pengaman kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja (New step training manual; 1-27).
PENTING!
Pengukuran tahanan
dan pengecekan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak, kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance) Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.
Modul OPKR-50-008B
31
c. Rangkuman Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka. Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. Pengujian komponen sistem pengaman dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan menggunakan multitester. Secara visual dengan melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering dan
fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker, sedangkanmenggunakan multitester dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukkan komponen sistem pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
Modul OPKR-50-008B
32
d.
Tugas
Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara pengujian komponen sistem pengaman! e. Tes Formatif 1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan
fusible link?2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman secara visual! 3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman! 4) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan menggunakan multitester!
Modul OPKR-50-008B
33
f. 1.
Kunci Jawaban Tes Formatif Komponen pengaman secara umum akan
memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekring dan fusible
link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.2. kelistrikan dan Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas
dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible
link, maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karenabiasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya. 3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan
bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering. 4. Cara melakukan pengujian sistem pengaman
menggunakan multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing masing jenis komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen system pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
Modul OPKR-50-008B
34
g.
Lembar kerja
Lembar Kerja 2. Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan Tujuan: Siswa dapat menguji pengaman sistem kelistrikan jenis
sekring, fusible link dan circuit breaker.
Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Multitester 3. Lembar kerja 4. Wiring diagram kelistrikan 5. Kelengkapan keselamatan kerja.
Keselamatan Kerja 1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan melakukan pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem pengaman 2. 3. peruntukannya. melakukan pemeriksaan sirkuit
Langkah Kerja 1. 2. sistem 3. kelistrikan Periksa masingmasing sistem pada sirkuit Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Identifikasi arus pada masingmasing sirkuit
Modul OPKR-50-008B
35
4.
Periksa secara visual kondisi komponen
sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester
Tugas 1. 2. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit sistem kelistrikan Faktorfaktor apa yang harus perhatikan saat melakukan
pengujian sistem pengaman sirkuit sistem kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem
kelistrikan
Modul OPKR-50-008B
36
Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman Kelistrikana. Tujuan Kegiatan Belajar Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1. Mengidentifikasi kerusakan fungsi sistem pengaman kelistrikan 2. Menjelaskan cara memeperbaiki sistem pengaman kelistrikan 3. Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan. b. Uraian Materi Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem
starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dankelistrikan bodi. Masingmasing biasanya dilengkapi dengan sistem dan jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan pada masingmasing sistem kelistrikan.
Modul OPKR-50-008B
37
Gambar 13. Contoh Sistem Pengisian Dan Jenis Pengaman Yang Dipakai, Perhatikan Posisi Pengaman Yang Digunakan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
Modul OPKR-50-008B
38
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistemkelistrikan yang tidak bekerja. kerusakan dapat diperiksa menggunakan alat ukur. Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. Pada jenis sekring dan fusible link dengan melihat kondisi dapat diperiksa dengan secara visual
konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker
Modul OPKR-50-008B
39
Gambar 14. SimbolSimbol Kelistrikan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Gambar 15. Rangkaian Klakson
Modul OPKR-50-008B
40
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),
relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untukmenemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring
Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapijuga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.
\\\\\\\\\kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
Modul OPKR-50-008B
41
Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan (sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem pengaman lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi komponen penempatan untuk pengaman sistem telah diketahui. Lokasi pengaman masingmasing
Dibawah kendaraan.
ini
gambar
contoh
peletakan sistem pengaman pada
kendaraan tidak sama antara satu merek kendaraan dengan merek lainnya, untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan.Gambar 17. Posisi Komponen Sistem Pengaman
Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman pada masingmasing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.
Modul OPKR-50-008B
42
Rangkuman Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasiGambar dengan memeriksa komponen 18. Skema Sistem Pengaman
sistem pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur padasyistem kelistrikan yang tidak bekerja. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block
(sumber: Circuit Protection , [email protected])
(R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untukmenemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan
Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidakhanya komponen utama tetapi juga
junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikanuntuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual. 3. Lokasi penempatan sistem pengaman untuk masing masing kendaraan tidak sama antara satu merk kendaraan dengan merk lainnya, untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan.
Modul OPKR-50-008B
d.
Tugas 3
Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati
43
tipe kendaraan tertentu.
d. Tugas Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati bagaimana cara penempatan junction block pada merk dan tipe kendaraan tertentu. e. Tes Formatif 1. Jelaskan kelistrikan! 2. Jelaskan manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram! 3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman kelistrikan! cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
Modul OPKR-50-008B
44
f.
Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur. 2. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan
gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. 3. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan
adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen
Modul OPKR-50-008B
45
lampu,klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),relay block (R/B), konektor dan kabelkabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram
(EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagramkelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
g. Lembar Kerja Lembar Kerja 3. Memperbaiki Pengaman Kelistrikan Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan
circuit breaker.
Alat dan Bahan 1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator) 2. Perlengkapan solder 3. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman 4. Lembar kerja 5. Wiring diagram kelistrikan 6. Kelengkapan keselamatan kerja.
Keselamatan Kerja
Modul OPKR-50-008B
46
1. 2. 3. 4.
Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan Hindari menghisap asap timah solder Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan.
perbaikan dan penyolderan
multitester
Langkah Kerja 1. 2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Identifikasi arus dan kerusakan pada masing masing sirkuit sistem kelistrikan 3. 4. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai Lakukan perbaikan dan penggantian komponen sesuai dengan tipe, jenis dan kapasitasnya dengan kapasitas arus sirkuit. 5. pengaman sistem kelistrikan. Tugas 1. sistem kelistrikan 2. saat sistem kelistrikan 3. sirkuit sistem kelistrikan Buat laporan praktek memasang pengaman Faktorfaktor apa yang harus perhatikan memperbaiki dan mengganti komponen pengaman sirkuit Jelaskan cara memperbaiki pengaman sirkuit
Modul OPKR-50-008B
47
BAB. III EVALUASIA. PERTANYAAN1. Uji Kompetensi PengetahuanJawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90 menit
1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan! 2) Jelaskan jenis-jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masingmasing jenis pengaman! 3) 4) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker! Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan fusible
link?5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman secara visual!
Modul OPKR-50-008B
48
6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman! 7) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan menggunakan multitester! 8) Jelaskan kelistrikan! 9) 10) Jelaskan manfaat simbol kelistrikan pada wiring diagram! Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman kelistrikan! cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
2. Uji Kompetensi Keterampilan Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam waktu yang telah ditentukan No .1. 2. 3. 4.
KompetensiMengidentifikasi tipe, jenis dan kapasitas komponen pengaman sistem kelistrikan Memasang komponen pengaman sistem kelistrikan Melakukan pengujian pengaman sistem kelistrikan Melakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem kelistrikan Total
Waktu10 menit 20 menit 10 menit 20 menit 60 menit
Kisi-Kisi Penilaian KeterampilanKomponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan
Alat Prosedur Kerja Hasil Kerja waktu Nilai Akhir
0,1 0,3 0,4 0,2
Modul OPKR-50-008B
49
3. Uji Kompetensi Sikap Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian kompetensi keterampilan dan aktivitas yang lain. Kisi-Kisi Penilaian Sikap Komponen yang dinilaiKelengkapan pakaian kerja Penataan alat dan kelengkapan yang memperhatikan pekerja dan alat Penggunaan timah dan cairan solder yang efisien ketika melakukan penyolderan Prosedur penggunaan alat ukur yang tepat ketika melakukan pemeriksaan dengan alat Tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan jenis, tipe dan kapasitas komponen pengaman Tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penyambungan kabel sistem kelistrikan Nilai akhir Skor (0-10) Bobot 0,1 0,2 0,2 0,1 0,2 0,2 Nilai
B. KUNCI JAWABANa. Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen
kelistrikan, kabel-kabel dan konektor yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. b. Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring, fusible link dan
circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yangsama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis
circuit breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang akanmembengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus.
Modul OPKR-50-008B
50
c.
Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang
berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus. d. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit
apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka. e. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit
kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link, maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya. f. Sebelum menggunakan multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering. g. menggunakan Cara melakukan adalah pengujian dengan sistem pengaman hubungan
multitester
memeriksa
komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing masing jenis komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen sistem pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
Modul OPKR-50-008B
51
h.
Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan dapat diperiksa
fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihatkondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dengan menggunakan alat ukur. i. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan
gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabelkabel. j. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah
mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction
block (J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian jugauntuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan
Electrical
Wiring
Diagram
(EWDs)
yang
menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk modelkendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut
Electrical Wiring Diagram Manual.
C. KRITERIA KELULUSANAspek Skor (0- 10) Sikap Pengetahuan Keterampilan/praktik Nilai Akhir Bobot 2 3 5 Nilai Keterangan Syarat kelulusan, nilai minimal 70 dengan nilai setiap aspek, minimal 7
Modul OPKR-50-008B
52
Standar Kriteria Kelulusan:70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan : minimal : Memenuhi kriteria tanpa bimbingan 90 s.d. 100 Di atas minimal tanpa bimbingan
80 s.d. 89
BAB. IV PENUTUPKompetensi Pemasangan, Pengujian, dan Perbaikan Sistem Pengaman Kelistrikan dan Komponennya merupakan kompetensi yang harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari sistem kelistrikan kendaraan yang lainnya. Setelah peserta diklat merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta diklat dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab pertanyaan pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat diketahui.
Modul OPKR-50-008B
53
Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak diperkenankan mengambil modul berikutnya.
Modul OPKR-50-008B
54
DAFTAR PUSTAKAAnonim (2003), Bahan Jakarta. Brady, Robert N. (1983),
Pelatihan
Nasional
Otomotif,
Perbaikan
Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan ,
Electrik
and
Electronic
System
for
Automobiles and Truck , Virginia, Reston Publishig Company, Inc.Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System , Germany, Robert Bosch GmBh. Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection , [email protected] Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual , Jakarta, Toyota Astra Motor.
TEAM (1996), Electrical Group Step 2 , Jakarta, Toyota
Modul OPKR-05-008B
55
Top Related