Download - KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN …lib.unnes.ac.id/27479/1/full.pdf · keefektifan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior therapy (cbt) dengan teknik cinematherapy

Transcript

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK

PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY

(CBT) DENGAN TEKNIK CINEMATHERAPY DAN

BIBLIOTHERAPY UNTUK MENGURANGI

PERILAKU MEROKOK SISWA SMP NEGERI 2 KOTA SINGKAWANG

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan

Oleh :

INSAN SUWANTO

NIM. 0105515041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2017

i

ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Film dan buku mendorong perkembangan dan membangun kemampuan untuk

berpikir positif”

-Insan Suwanto-

PERSEMBAHAN

Almamater Program Studi Bimbingan dan Konseling

Pascasarjana UNNES

iii

ABSTRAK

Suwanto, Insan. 2017. “Keefektifan Konseling Kelompok Pendekatan Cognitive

Behavior Therapy (CBT) dengan Teknik Cinematherapy dan Bibliotherapy untuk

Mengurangi Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri 2 Kota Singkawang”. Tesis.

Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd. Kons., Pembimbing II Dr.

Awalya, M.Pd. Kons.

Kata kunci : Konseling Kelompok, Cognitive Behavior Therapy, Cinematherapy,

Bibliotherapy, Perilaku Merokok.

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

keefektifan konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy

dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Repeated Measures

Design. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 siswa

SMP N 2 Singkawang dimana pada masing-masing kelompok eksperimen yang

terdiri dari 6 orang. Pemilihan subjek didasarkan pada kriteria perilaku merokok

yang diperoleh dari hasil wawancara. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan skala psikologis (skala perilaku merokok) dan pedoman

wawancara. Data diolah dengan analisis deskriptif dan uji statistik Repeated

Measures ANOVA.

Berdasarkan hasil uji Repeated Measures ANOVA dapat diketahui bahwa

hasil hitung (p) > sig. (0,05) dengan F (2,10) = 120,051. Sehingga, melalui

konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy secara signifikan

dapat mengurangi perilaku merokok siswa SMP N 2 Singkawang. Selanjutnya,

Berdasarkan hasil uji Repeated Measures ANOVA dapat diketahui hasil hitung (p)

> sig. (0,05) dengan F (2,10) = 63,242. Sehingga, melalui konseling kelompok

pendekatan CBT teknik bibliotherapy secara signifikan dapat mengurangi perilaku

merokok siswa SMP N 2 Singkawang.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa melalui konseling

kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy secara

signifikan dapat mengurangi perilaku merokok siswa SMP N 2 Singkawang.

Selanjutnya, tidak terdapat perbedaan keefektifan antara konseling kelompok CBT

teknik cinematherapy dengan teknik bibliotherapy dalam mengurangi perilaku

merokok siswa SMP N 2 Singkawang.

iv

ABSTRACT

Suwanto, Insan. 2017. “Effectiveness of Group Counseling with Cognitive

Behavior Therapy (CBT) Aprroach Using Cinematherapy and Bibliotherapy

Techniques in Reducing Smoking Behavior of Students in SMP Negeri 2 Kota

Singkawang”. Thesis. Guidance and Counseling. Postgraduate. Semarang State

University. 1st Mentor Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd. Kons., 2nd Mentor Dr.

Awalya, M.Pd. Kons.

Keywords: Group Counseling, Cognitive Behavior Therapy, Cinematherapy,

Bibliotherapy, Smoking Behavior.

The main purpose of this research is to know how the effectiveness of group

counseling with CBT aprroach using cinematherapy and bibliotherapy techniques

in reducing smoking behavior of students in SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

This study used the experiment design of Repeated Measures Design.

Research subjects used in this study are 12 students of SMP N 2 Singkawang

where in each experimental group consisting of 6 people. Subject selection is

based on smoking behavior criteria obtained from the interview. Data collection

techniques using psychological scale (smoking behavior scale) and interview

guidelines. The data were processed by descriptive analysis and statistical test of

Repeated Measures ANOVA.

Based on the test results Repeated Measures ANOVA can be seen that the

results of the count (p) > sig. (0.05) with F (2.10) = 120.051. Thus, through group

counseling with CBT approach using cinematherapy technique significantly

reduce smoking behavior of SMP N 2 Singkawang students. Furthermore, Based

on the results of Repeated Measures ANOVA test can be calculated (p)> sig.

(0.05) with F (2.10) = 63.242. Thus, through group counseling with CBT

approach using bibliotherapy techniques significantly reduce the smoking

behavior of SMP N 2 Singkawang students.

Based on the results of data analysis can be concluded that through group

counseling with CBT approach using cinematherapy and bibliotherapy techniques

can significantly reduce the smoking behavior of students SMP N 2 Singkawang.

Furthermore, there was no difference in effectiveness between CBT group

counseling cinematherapy and bibliotherapy techniques in reducing the smoking

behavior of students SMP N 2 Singkawang

v

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanawata’ala berkat karunia-

Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Keefektifan Konseling

Kelompok Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan Teknik

Cinematherapy dan Bibliotherapy untuk Mengurangi Perilaku Merokok Siswa

SMP Negeri 2 Kota Singkawang”. Tesis ini disusun sebagai salah satu

persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Bimbingan

dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu

penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali

kepada para pembimbing: Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons. (Pembimbing I)

dan Dr. Awalya, M.Pd. Kons. (Pembimbing II) yang telah memberikan arahan

dan masukan demi penyempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga peneliti

sampaikan kepada:

1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menempuh pendidikan

di PPs UNNES.

2) Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., Direktur Pascasarjana UNNES yang telah

memberikan arahan dalam pendidikan di PPs UNNES.

3) Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd. Kons., Koordinator Program Studi

Bimbingan dan Konseling S2 dan S3 PPs UNNES yang telah memberikan

arahan dalam penyusunan tesis.

4) Kedua orang tua-ku, Ibu Diana Syafie dan Bapak Wahdi Minhad yang

selalu mendoakanku hingga sampai saat ini.

5) dr. Sudarman dan Safrihady, M.Pd., validator instrumen yang telah

memberikan masukan dan saran dalam menyusun instrumen penelitian.

6) Ibu Hartaty, S.Pd., Kepala SMP N 2 Singkawang yang telah memberikan

izin melakukan penelitian di SMP N 2 Singkawang.

vi

7) Ibu Eni, S.Pd., Guru BK SMP N 2 Singkawang yang telah membantu

pelaksanaan penelitian di SMP N 2 Singkawang.

8) Drs. Andi Mursidi, M.Si, Ketua STKIP Singkawang yang telah memberikan

dukungan materil dalam penyelesaian penyusunan tesis.

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan,

baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga rancangan

penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

Semarang, Oktober 2017

0105515041

vii

Insan Suwanto

DAFTAR ISI

halaman

PENGESAHAN UJIAN TESIS.......................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................................ v

PRAKATA ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ...........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 12

1.3 Cakupan Masalah ......................................................................................... 13

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 14

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 15

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 15

1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 15

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA

BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................. 17 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 17

2.2 Kerangka Teoritis ......................................................................................... 20

2.2.1 Perilaku Merokok ............................................................................... 20

2.2.1.1 Defenisi Perilaku Merokok ..................................................... 20

2.2.1.2 Tipe Perilaku Merokok ........................................................... 22

2.2.1.3 Tahapan Perilaku Merokok .................................................... 24

2.2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok .......... 26

2.2.1.5 Dampak Perilaku Merokok ..................................................... 29

2.2.2 Konseling Kelompok .......................................................................... 30

2.2.2.1 Definisi Konseling Kelompok ................................................ 30

2.2.2.2 Tujuan Konseling Kelompok .................................................. 31

2.2.2.3 Manfaat Konseling Kelompok ............................................... 33

2.2.2.4 Komponen Konseling Kelompok ........................................... 34

2.2.2.5 Tahapan Konseling Kelompok ............................................... 36

2.2.3 Pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) ................................ 42

2.2.3.1 Tujuan Pendekatan CBT ......................................................... 43

viii

2.2.3.2 Konseling Kelompok Pendekatan CBT .................................. 43

2.2.4 Teknik Cinematherapy ....................................................................... 47

2.2.4.1 Definisi Cinematherapy .......................................................... 47

2.2.4.2 Tujuan Teknik Cinematherapy ............................................... 49

2.2.4.3 Tahapan Teknik Cinematherapy ............................................. 50

2.2.4.4 Keunggulan Teknik Cinematherapy ....................................... 52

2.2.5 Konseling Kelompok Teknik Cinematherapy Untuk

Mengurangi Perilaku Merokok .......................................................... 53

2.2.6 Teknik Bibliotherapy .......................................................................... 55

2.2.6.1 Definisi Bibliotherapy ............................................................ 55

2.2.6.2 Fungsi Bibliotherapy .............................................................. 57

2.2.6.3 Tujuan Bibliotherapy .............................................................. 58

2.2.6.4 Prosedur Bibliotherapy ........................................................... 59

2.2.6.5 Kelebihan Teknik Bibliotherapy ............................................. 61

2.2.7 Konseling Kelompok Teknik Bibliotherapy Untuk

Mengurangi Perilaku Merokok .......................................................... 62

2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 65

2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 67

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 68

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 68

3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 68

3.3 Subjek Penelitian ......................................................................................... 71

3.4 Variabel Penelitian ....................................................................................... 72

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 73

3.6 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data .................................................... 73

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 73

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 75

3.6.3 Bahan Pelaksanaan Perlakuan .......................................................... 78

3.7 Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 79

3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................... 81

3.8.1 Analisis Deskriptif Persentase .......................................................... 81

3.8.2 Uji Hipotesis .................................................................................... 82

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 84

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 84

4.1.1 Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan

konseling kelompok CBT teknik cinematherapy ............................... 84 4.1.2 Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan

konseling kelompok CBT teknik Bibliotherapy.................................. 88 4.1.3 Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik

ix

Cinematherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP

Negeri 2 Kota Singkawang ................................................................. 93

4.1.4 Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik

bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP

Negeri 2 Kota Singkawang ................................................................. 95

4.1.5 Tingkat perbedaan keefektifan konseling kelompok CBT teknik

Cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku

merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang ........................... 97

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 98

4.2.1 Tingkat Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang

Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Konseling Kelompok CBT

Teknik Cinematherapy ....................................................................... 99

4.2.2 Tingkat Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang

Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Konseling Kelompok CBT

Teknik Bibliotherapy .......................................................................... 100

4.2.3 Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik Cinematherapy

dalam Mengurangi Perilaku Merokok Siswa di SMP Negeri

2 Kota Singkawang ............................................................................ 102 4.2.4 Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik Bibliotherapy dalam

Mengurangi Perilaku Merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang ........................................................................................ 103

4.2.5 Tingkat Perbedaan Keefektifan Konseling Kelompok CBT Teknik

Cinematherapy dan Bibliotherapy dalam Mengurangi Perilaku

Merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang .......................... 105

4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 108

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 108

5.2 Saran ............................................................................................................ 109

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 110

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................................. 72

Tabel 3.2 Penskoran Item ...................................................................................... 76 Tabel 3.3 Kisi-kisi Perilaku Merokok Sebelum Uji Coba ..................................... 77

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara .............................................................. 78

Tabel 3.5 Kisi-kisi Perilaku Merokok Setelah Uji Coba ....................................... 80

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Kriteria Perilaku Merokok ....................................... 82

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Perilaku Merokok

Kelompok Eksperimen A ...................................................................... 84

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Perilaku Merokok

Kelompok Eksperimen B ..................................................................... 89

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS) ................................................. 93

Tabel 4.4 Hasil Pairwise Comparisons ................................................................. 94

Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS) ................................................. 95

Tabel 4.6 Hasil Pairwise Comparisons ................................................................. 96

Tabel 4.7 Hasil Uji Mixed ANOVA ....................................................................... 107

xi

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis .............................................................................. 67

Gambar 3.1 Pre Test and Multiple Post Test Design ............................................ 69 Gambar 4.1 Estimated Marginal Means Konseling Kelompok CBT Teknik

Cinemaherapy ................................................................................... 94

Gambar 4.2 Estimated Marginal Means Konseling Kelompok CBT Teknik

Bibliotherapy ..................................................................................... 96

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Perilaku Merokok Sebelum dan Sesudah Treatment

(Konseling Kelompok Pendekatan CBT Teknik Cinematherapy) ....... 86

Grafik 4.2 Tingkat Perilaku Merokok Sebelum dan Sesudah Treatment

(Konseling Kelompok Pendekatan CBT Teknik Bibliotherapy) ......... 90

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok Sebelum Uji Coba................... 116

Lampiran 2 Hasil Uji Coba Skala Perilaku Merokok ........................................ 119 Lampiran 3 Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok Setelah Uji Coba ..................... 120

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Perilaku Merokok ....................................... 123

Lampiran 5 Panduan Treatment Konseling Kelompok Teknik

Cinematherapy ............................................................................... 124

Lampiran 6 Panduan Treatment Konseling Kelompok Teknik

Bibliotherapy .................................................................................. 127

Lampiran 7 Satuan Layanan Konseling Kelompok CBT Teknik

Cinematherapy ............................................................................... 130

Lampiran 8 Satuan Layanan Konseling Kelompok CBT Teknik

Bibliotherapy .................................................................................. 142

Lampiran 9 Lembar Penilaian Layanan ............................................................ 154

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Teknik Cinematherapy & Bibliotherapy . 158

Lampiran 11 Laporan Pelaksanaan Satuan Layanan Konseling Kelompok

CBT Teknik Cinematherapy ........................................................ 159

Lampiran 12 Laporan Pelaksanaan Satuan Layanan Konseling Kelompok

CBT Teknik Bibliotherapy ........................................................... 171

Lampiran 13 Hasil Perhitungan Normalitasi Data (SPSS) ................................ 183

Lampiran 14 Tabulasi Pretest, Posttest, Follow Up Teknik Cinematherapy ..... 184

Lampiran 15 Tabulasi Pretest, Posttest, Follow Up Teknik Bibliotherapy ....... 185

Lampiran 16 Output Repeated Measures ANOVA ............................................ 186

Lampiran 17 Dokumentasi ................................................................................ 192

Lampiran 18 Lembar Validasi ........................................................................... 193

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 196

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada kehidupan remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang

biasa. Merokok di kalangan pelajar sudah menjadi fenomena yang sangat

memperihatinkan. Meningkatnya kebiasaan merokok pada remaja disebabkan

oleh beberapa faktor yakni, kesalahpahaman pengaruh iklan, informasi dan

pengaruh teman (Wulansari, 2013). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar

Nasional 2007 ada 34,2 persen penduduk usia di atas 15 tahun merokok, lalu naik

menjadi 36,3 persen di 2013. Artinya kecenderungan perilaku merokok

di kalangan pelajar semakin meningkat.

Selanjutnya, menurut Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2014

menyatakan Indonesia merupakan negara dengan angka perokok remaja tertinggi

di dunia. Sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada usia 12-13 tahun,

dan sebagian besar perempuan pertama kali mencoba merokok pada usia < 7

tahun dan 14-15 tahun. Kecenderungan perilaku merokok di kalangan remaja

(siswa) semakin meningkat. Menurut Global Youth Tobacco Survey pada tahun

2014, 18,3 % pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan merokok, dengan 33,9 %

berjenis laki-laki dan 2,5 % perempuan. Artinya dengan bertambahnya umur

maka persentase perokoknya terus meningkat.

Teori psikososial Erikson menyatakan bahwa setiap remaja akan

mengalami fase krisis dalam proses pencarian jati dirinya yang disebabkan karena

adanya perubahan fisik dan psikososial. Ketidaksesuaian antara perkembangan

1

2

fisik, psikis dan sosial menyebabkan remaja berada dalam kondisi dibawah

tekanan atau stress. Sehingga, merokok menjadi alternatif yang mereka pilih

karena dianggap dapat mengurangi ketegangan dan membantu relaksasi terhadap

stress (Komalasari & Helmi, 2008).

Dalam perspektif social learning, perilaku merokok pada individu

dikerenakan kesalahan dalam proses belajar dan disebabkan pengaruh lingkungan

sekitar. Kemudian, dalam perspektif cognitive behavior teraphy perilaku merokok

diakibatkan oleh proses berfikir yang keliru atau tidak efektif tentang merokok.

Perokok tidak memperlihatkan penalaran yang tinggi terhadap bahaya yang di

dapat dari merokok. Individu berpikir bahwa merokok merupakan perilaku yang

baik dan tidak akan menjadi masalah, serta berfikir bahawa merokok akan

membantu dalam menenangkan perasaan penggunanya.

Selanjutnya, menurut Tomkins (dalam Mu’tadin, 2002) tipe perilaku

merokok menjadi empat tipe, yaitu: (1) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh

perasaan positif; (2) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif; (3)

Perilaku merokok karena kecanduan psikologis; dan (4) Perilaku merokok karena

sudah menjadi kebiasaan. Tingkatan merokok setiap orang berbeda-beda

tergantung dari seberapa sering seseorang itu merokok. Tipe perokok ringan

menghabiskan rokok kurang dari 10 batang dengan selang waktu setelah 50 menit

dari bangun pagi. Tipe perokok sedang menghisap rokok 11-21 batang perhari

dengan selang waktu 31-50 menit setelah bangun pagi. Tipe perokok berat

menghisap sekitar 21-30 batang rokok perhari dengan selang waktu sejak bangun

pagi berkisar antara 6-30 menit. Sedangkan Tipe perokok sangat berat menghisap

3

rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah

bangun pagi (Mu’tadin, 2002)

Hasil penelitian Quilala & Lenora (2007) menjelaskan bahwa siswa yang

pernah perokok, alasan utama mereka mencoba untuk merokok adalah pengaruh

akibat pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua dan tempat bekerja. Maka dari

itu perilaku merokok pada remaja khususnya pelajar harus mendapat perhatian

agar tidak menuju menjadi kecanduan merokok yang dapat membahayakan bagi

remaja.

Siswa remaja saat ini masih banyak yang belum sadar bahaya merokok di

usia muda. Mencegah remaja untuk tidak merokok memang bukan suatu

pekerjaan yang mudah karena pengaruh gaya hidup yang mengarah pada

penggunaan rokok jauh lebih besar dan lebih kuat dari pada promosi-promosi

prilaku hidup sehat tanpa rokok. Studi yang dilaksanakan U.S. Center for Disease

Control and Prevention (dalam Ahsan, 2006) menekankan bahwa betapa sulitnya

orang untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Dinyatakan dari 69% perokok di

Amerika Serikat yang ingin berhenti, hanya 6% yang benar-benar berhasil

melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku merokok adalah masalah

yang perlu menjadi perhatian.

Cara terbaik adalah memberi kesempatan kepada para remaja untuk

sebanyak-banyaknya diberikan penguatan pengetahuan dan peningkatan

kesadaran mengenai akibat dari merokok melalui pendidikan. Giordano dan

Dusek (Fahrudiena & Kumolohadi, 2007) menjelaskan bahwa motivasi seorang

perokok untuk berhenti dari perilaku merokok dapat ditempuh dengan beberapa

4

strategi yaitu memberikan pengetahuan tentang bahaya merokok, memberi

pengetahuan pola psikologis perokok. Untuk itu pemahaman yang efektif tentang

merokok maka akan memudahkan untuk memberikan perlakuan untuk mengubah

perilaku merokok. Salah satu upaya yang dimaksud adalah dengan pendekatan

cognitive behavior therapy.

Manfaat cognitive behavior therapy sebagai sarana modifikasi perilaku

yakni mengajak klien untuk menentang pikiran (dan emosi) yang salah, dengan

menampilkan bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah

yang dihadapi. Perubahan perilaku merokok menjadi berhenti merokok akan lebih

efektif jika terjadi melalui proses internalisasi, dimana perilaku berhenti merokok

tersebut dianggap bernilai positif bagi diri individu sendiri dan diintegrasikan

dengan nilai lain dari hidupnya. Oleh karena itu, salah satu pendekatan yang dapat

digunakan untuk mengubah pemahaman yang efektif tentang perilaku merokok

adalah melalui pendekatan cognitive behavior therapy (CBT).

Selain sebagai individu, manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai

kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. Inilah yang mendorong manusia

untuk berinteraksi dengan sesamanya. Dalam proses interaksi, manusia akan

membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu yang memiliki tujuan dan

kepentingan yang sama, dimana untuk mencapainya mereka melakukannya

dengan cara-cara yang inovatif dan produktif. Atas dasar fitrah manusia inilah,

menjadikan kelompok sebagai salah satu prosedur dalam konseling. Konseling

kelompok difokuskan untuk membantu konseli mengatasi masalah lewat

penyesuaian diri dan perkembangan kepribadian (Gibson & Mitchell, 2011; 275).

5

Konseling kelompok dapat dijadikan sebagai sarana untuk membantu

siswa dalam mencapai perkembangan, serta menjadi salah satu bantuan untuk

mengatasi persoalan psikologis yakni perilaku merokok. Konseling kelompok

bertujuan membantu mempercepat dan memperlancar penyelesaian masalah yang

dihadapi siswa (Wibowo, 2005; 305). Konseling kelompok adalah suatu bantuan

kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan

penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan

dan pertumbuhannya (Kurnanto, 2013:7-8).

Cognitive behavior therapy (CBT) adalah salah satu pendekatan yang

paling populer di setting konseling kelompok. Pendekatan CBT dalam konseling

kelompok didasarkan pada dua prinsip yakni REBT dan terapi kognitif (CT)

(Corey, 2013; 301). Kekuatan utama konseling kelompok pendekatan perilaku

REBT dan CT adalah penekanan pada pendidikan dan pencegahan. Karena CBT

dan REBT didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang luas. Pendekatan

ini juga dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan pencapaian tujuan dalam

konseling kelompok (Corey, 2013; 302).

CBT cocok untuk terapi kelompok karena anggotanya diajarkan untuk

menerapkan asas-asasnya satu sama lain dalam kelompok. Ellis (Corey, 2013)

merekomendasikan agar saat menggunakan format (konseling) kelompok

berfokus pada teknik spesifik untuk mengubah pikiran mengalahkan diri klien

dalam berbagai situasi konkret. Selain memodifikasi keyakinan, pendekatan ini

membantu anggota kelompok melihat bagaimana kepercayaan mereka

memengaruhi apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka lakukan. Oleh

6

karena itu, salah satu yang dapat menjadi teknik dalam konseling kelompok

pendekatan CBT adalah cinematherapy dan bibliotherapy.

Menurut Ellis, dengan konseling kelompok memberi banyak kesempatan

untuk menyetujui tugas pekerjaan rumah, mempraktekkan keterampilan asertif,

mengambil risiko dengan mempraktikkan perilaku yang berbeda, menantang

pemikiran yang mengalahkan diri sendiri, untuk belajar dari pengalaman orang

lain, dan berinteraksi secara terapeutik dan sosial satu sama lain. Hal tersebut

sejalan dengan prosedur teknik cinematherapy dan bibliotherapy dimana kedua

teknik ini menggunakan penugasan pekerjaan rumah, mempelajari pola

maladaptif, menawarkan pengalman emosional, dan menawarkan alternatif

perilaku adiptif untung mengatasi kesulitan (Clyman, 2013). Oleh karena itu,

dengan mengintegrasikan teknik cinematherapy dan bibliotherapy dalam

konseling kelompok pendekatan CBT adalah salah satu perlakuan yang tepat

dalam mengatasi masalah perilaku merokok.

Kelompok CBT telah menargetkan masalah mulai dari kecemasan dan

depresi hingga pendidikan orang tua dan peningkatan hubungan. Menurut White

& Freeman (dalam Corey, 2013; 302) terapi kelompok perilaku kognitif telah

terbukti memiliki aplikasi bermanfaat untuk beberapa masalah spesifik berikut ini:

depresi, kecemasan, panik dan fobia, obesitas, gangguan makan, diagnosis ganda,

gangguan disosiatif, dan gangguan perhatian orang dewasa. Berdasarkan hasil

survei terhadap studi hasil terapi kelompok perilaku kognitif, Petrocelli (dalam

Corey, 2013; 302) menyimpulkan bahwa pendekatan terhadap kelompok ini

efektif untuk mengobati berbagai masalah emosional dan perilaku.

7

Selanjutnya, berdasarkan penelitian Effendi (2004) menunjukkan bahwa

penggunaan cognitive behavior therapy berpengaruh terhadap kebiasaan merokok

di kalangan siswa melalui peningkatan perceived self efficacy berhenti merokok.

Namun, berdasarkan penelitian Fahrudiena & Kumolohadi (2007) menunjukkan

bahwa pelatihan kognitif perilaku tidak berpengaruh terhadap perilaku merokok

siswa SMA.

Dari penelitian di atas menunjukkan bahwa diperlukan sebuah pengujian

yang lebih khusus guna mengatasi masalah perilaku merokok. Oleh karena itu,

pendekatan kognitif perilaku (CBT) dengan teknik cinematherapy dan

bibliotherapy melalui konseling kelompok dipilih sebagai perlakuan dalam

penelitian ini. Konseling kelompok pendekatan CBT dengan teknik

cinematherapy dan bibliotherapy .

Cinematherapy diciptakan dan dipopulerkan oleh Dr. Gary Solomon, yang

pertama untuk menulis menggunakan film sebagai terapi. Cinematherapy adalah

sebuah proses dimana menggunakan film untuk tujuan terapeutik (Solomon,

2001). Teknik cinematherapy dapat dilihat sebagai perluasan atau kelanjutan

teknik bibliotherapy yang lebih mapan. Dengan penggunaan film/video

menawarkan keuntungan lebih melalui stimulasi pada tingkat sensasi tambahan

(visual dan pendengaran), membuat film lebih berdampak pada individu

(Wedding, Boyd & Niemiec, dalam Gregerson, 2010; 92).

Cinematherapy merupakan bagian dari teori cognitive behavior therapy

yang dapat digunakan dalam terapi (Yang & Youngkhill, 2005). Sebab,

cinematherapy dapat berperan penting untuk memahami pemikiran dan keyakinan

8

maladaptif individu dan juga dapat merekonstruksi kognisi. Melalui Dengan

cinematherapy, individu yang menonton film dapat memahami apa yang harus

dilakukan sebab pengaruh dari oleh film-film yang dapat memotivasi.

Berdasarkan pandangan teori social learning, cinematherapy dapat menjadi

katalis untuk perkembangan dan pengentasan masalah bagi individu yang selalu

belajar bagaimana dengan menonton dapat mempengaruhi mereka dengan penuh

kesadaran.

Teknik cinematherapy dapat digunakan untuk menangani beberapa

kompleksitas perilaku remaja. Dengan menonton film atau video dapat melibatkan

kesadaran remaja, dapat mengidentifikasi hubungan dengan situasi dan karakter

dalam film yang mengarah ke eksplorasi dan wawasan pribadi sambil menjaga

jarak emosional dari pengalaman stres. Cinematherapy dapat menjadi teknik yang

kuat untuk penyembuhan dan pengembangan bagi siapa saja yang terbuka untuk

belajar bagaimana film mempengaruhi individu (Wolz, 2005).

Konseling kelompok teknik cinematherapy memungkinkan seseorang

untuk menjadi terlibat secara emosional dalam situasi kelompok. Melalui

konseling kelompok teknik cinematherapy juga memungkinkan indivdu untuk

terhindar dari Isu-isu seperti isu budaya, kelas, gender, kekuasaan, kehilangan,

kematian dan orientasi seksual (Wu, 2008). Sehingga, tujuan utama dari

cinematherapy adalah untuk secara langsung menyediakan pengalaman emosional

terapeutik dengan klien. Film atau video sudah akrab bagi kebanyakan orang,

sehingga klien dan terapis dapat saling berbagi pengalaman dimana membantu

membangun hubungan terapeutik.

9

Berdasarkan Penelitian Molaie, dkk. (2010) group cinemathreapy

merupakan teknik yang efektif untuk peningkatan kesehatan mental bagi remaja di

Teheran. Penelitian Aebedin (2010) menunjukkan bahwa group cinemathreapy

adalah teknik yang efektif terhadap proses kognitif, emotif dan perilaku modeling.

Lebih lanjut, penelitian Ha Gang (2014) menunjukkan bahwa program memori

kelompok menggunakan cinematherapy efektif dalam meningkatkan integritas

ego dan penurunan depresi dari orang tua di rumah jompo. Selanjutnya, hasil

penelitian Hadi (2014) menunjukkan bahwa teknik cinematherapy sangat tepat

dilakukan untuk meningkatkan konsep diri siswa.

Selanjutnya, bibliotherapy sebagai sebuah teknik dalam kegiatan layanan

konseling kelompok menjadi salah satu alternatif kebutuhan menangani

permasalahan perkembangan individual dalam kehidupan bermasyarakat

mereka. Bibliotherapy sering disebut juga terapi membaca, yang didalam

prosesnya seseorang yang mengalami masalah diminta membaca buku-buku yang

bersifat membantu dirinya dan memotivasi agar mempercepat penyembuhan.

Membaca mengenai kesulitan orang lain yang sama dengan mereka, dapat

memberikan kesadaran dan pemahaman terhadap masalah yang dihadapinya

(Solikin, 2015).

Berdasarkan pendekatan cognitive behavior therapy bahwa

mempersepsikan proses bibliotherapy sebagai mekanisme utama dari proses

belajar, dan bahan bacaan yang mendidik dapat sebagai bentuk bantuan mengatasi

masalah individu (Shechtman, 2009; 23). Asumsi dasar cognitive behavior

therapy adalah bahwa cara yang penting untuk menghasilkan perubahan yang

10

berlangsung dalam emosi disfungsional dan perilaku untuk mengubah kesalahan

dan disfungsional berpikir. Sehingga melalui bibliotherapy individu dapat belajar

untuk perubahan pola pikir negatif menjadi sehat yang, menghasilkan perilaku

konstruktif positif.

Bibliotherapy adalah penggunaan literatur untuk membantu klien dalam

menangani masalah kesehatan mental serta masalah transisi kehidupan (White &

Nancy, 2011: 12). Bibliotherapy ini mencakup tugas membaca terhadap bahan

bacaan yang terseleksi, terencana, dan terarah sebagai suatu

prosedur treatment atau tindakan dengan tujuan penyembuhan karena diyakini

bahwa pembaca dapat mempengaruhi sikap, perasaan, dan perilaku individu

sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Shrodes (White & Nancy, 2011: 12).

Bibliotherapy mencakup tiga tahapan yang berfokus pada identifikasi,

katarsis, dan wawasan. Individu mengidentifikasi bacaan yang disesuaikan dengan

karakter, berkaitan dengan masalah yang dihadapi, dan pengalaman yang menuju

pada pelepasan katarsis (wawasan, pertumbuhan pribadi, dan pengembangan).

Hasil penelitian Riyahinia, dkk (2015) menunjukkan bahwa biblioterapy

berkelompok memiliki dampak yang signifikan terhadap self esteem anak-anak.

Selanjutnya, penelitian Shechtman & Rivka (2015) menunjukkan bahwa

biblioterapy afektif dapat menjadi metode yang efektif dalam terapi kelompok.

Bibliotherapy dapat digunakan dalam konteks individu atau kelompok.

Dalam konteks kelompok, intervensi ini membantu dalam mengembangkan

aliansi bekerja konselor dan klien, kepercayaan, kohesi kelompok, eksplorasi diri,

wawasan, dan pertumbuhan (White & Nancy, 2011: 18). Banyak informasi yang

11

dapat diperoleh melalui kegiatan membaca bersama dan membaca buku yang

ditugaskan. Membaca bukan hanya sekedar untuk mendapatkan informasi

pelajaran dan sember kecerdasan, tetapi dengan membaca dapat dijadikan sebagi

sumber dalam pengentasan masalah, buku-buku tersebut dapat dijadikan pedoman

untuk mencari solusi dalam pemecahkan masalah.

Penggunaan teknik cinematherapy dan bibliotherapy sebagai salah satu

teknik dalam konseling kelompok pendekatan CBT guna menangani permasalahan

perilaku merokok pada siswa yang perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan

karena teknik cinematherapy dan bibliotherapy dapat merangsang remaja untuk

berfikir, mudah, murah, dan dapat dilakukan kapan saja serta melibatkan

kemandirian dan partisipasi remaja sendiri secara penuh sehingga efektivitas

hasilnya cukup baik.

Oleh karena itu, dengan mengintegrasikan cinematherapy dan

bibliotherapy ke dalam proses konseling kelompok pendekatan CBT, konseli atau

siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara dinamis, yang

menekankan respon emosional yang diberikan melalui film/video dan bahan-

bahan tertulis dan bertujuan untuk membantu individu mengenali, dan

mengevaluasi masalah yang ada khususnya masalah perilaku merokok siswa.

Dengan mengintegrasikan cinematherapy dan bibliotherapy ke dalam

proses konseling kelompok pendekatan CBT, siswa belajar untuk terlibat dalam

pemikiran yang lebih realistis terhadap perilaku merokok, terutama jika mereka

secara konsisten pada keyakinan salah tentang perilaku merokok, maka siswa

akan cenderung untuk terjebak dalam pemikiran yang merusak. Setelah siswa

12

mendapatkan wawasan bagaimana pikiran realistis negatif tentang bahaya

perilaku merokok, siswa akan diajarkan untuk bertindak, merasa, serta melawan

pikiran negatif.

Penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian ini karena remaja

khususnya di SMP Negeri 2 Kota Singkawang sebagian siswanya merokok. Hal

tersebut disampaikan oleh guru bimbingan dan konseling yang menyebutkan

bahwa sebagian siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang kecenderungan perilaku

merokoknya sudah tinggi. Selanjutnya, berdasarkan informasi dari guru

bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Kota Singkawang bahwa mereka

belum pernah menggunakan teknik cinematherapy dan bibliotherapy dalam

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

Dari penjelasan di atas maka dalam penelitian ini penulis akan

mengangkat penelitian tentang Keefektifan Konseling Kelompok Pendekatan

Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan Teknik Cinematherapy dan

Bibliotherapy untuk Mengurangi Perilaku Merokok di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang. Bila dapat menekan kebiasaan merokok pada kaum muda atau

pelajar, maka kita dapat juga mengharapkan angka perokok pada dewasa dapat

dikendalikan lebih baik. Oleh karena itu perilaku merokok pada siswa penting

untuk di atasi sebagai salah satu sarana untuk mencapai solusi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut :

13

1) Kebiasaan merokok menimbulkan dampak yang berbahaya.

2) Perilaku merokok muncul akibat pengaruh teman sebaya, iklan dan

lingkungan.

3) Siswa remaja belum sadar tentang bahaya merokok di usia muda.

4) Layanan bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting untuk

mengurangi atau bahkan menghilangkan perilaku merokok pada siswa.

5) Pendekatan cognitive behavior therapy dipandang tepat terhadap teknik

cinematherapy dan bibliotherapy dan masalah perilaku merokok.

6) Teknik cinematherapy dan bibliotherapy belum diaplikasikan dalam

konseling kelompok.

7) Konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan

bibliotherapy dapat membantu individu mengatasi masalah perilaku

merokok siswa.

8) Pemberian penguatan positif pada konseling kelompok penekatan CBT

teknik cinematherapy dan bibliotherapy mampu memberikan dorongan

motovasi pada siswa dalam mengurangi perilaku merokok.

1.3 Cakupan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, agar pembahasan pada penelitian

ini tidak meluas dan agar lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah.

Adapun cakupan masalah pada penelitian ini yaitu dofokuskan pada keefektifan

konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy

untuk mengurangi perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

14

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas

konseling kelompok pendekatan CBT teknik cinematherapy dan bibliotherapy

dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

Secara khusus, rumusan masalah dalam rancangan penelitian ini adalah :

1) Bagaimana tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling

kelompok CBT teknik cinematherapy?

2) Bagaimana tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling

kelompok CBT teknik bibliotherapy?

3) Bagaimana tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik

cinematherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2

Kota Singkawang ?

4) Bagaimana tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik

bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2

Kota Singkawang?

5) Bagaimana tingkat perbedaan keefektifan konseling kelompok CBT teknik

cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok

siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang?

15

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana efektivitas konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dan

bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota

Singkawang. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang

sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling kelompok CBT

teknik cinematherapy.

2) Tingkat perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang

sebelum dan sesudah diberikan diberikan layanan konseling kelompok CBT

teknik bibliotherapy.

3) Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik cinematherapy dalam

mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

4) Tingkat keefektifan konseling kelompok CBT teknik bibliotherapy dalam

mengurangi perilaku merokok siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

5) Tingkat perbedaan keefektifan konseling kelompok CBT teknik

cinematherapy dan bibliotherapy dalam mengurangi perilaku merokok

siswa di SMP Negeri 2 Kota Singkawang.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

1) Menambah wawasan ilmu tentang pentingnya mengurangi perilaku

merokok siswa.

16

2) Memberikan kontribusi bagi segala pihak dalam menggunakan teknik-

teknik yang lebih efektif dalam penyelenggaraan layanan BK, khususnya

teknik cinematherapy dan teknik bibliotherapy.

1.6.2 Manfaat Praktis

1) Bagi guru BK, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan sebagai

acuan dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok.

2) Bagi sekolah, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah dalam

mengurangi perilaku merokok siswa.

3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi bagi

penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan konseling kelompok CBT

teknik cinematherapy dan bibliotherapy, khususnya dalam mengurangi

perilaku merokok siswa.