XI IIS 1
KEARIFAN DALAM
PEMANFAATAN SUMBER
DAYA ALAM
Sandi
Dharma
Hardiant
i
IndahPrati
wi
M.
Ulumudin
Risa
Nurmalasa
ri
Gilang
Maekhendr
a
Rizky
Amelia
Nada
Nabilah
Pertanian dalam arti
luas adalah semua
kegiatan yang
meliputi bercocok
tanam, perikanan,
peternakan dan
kehutanan.
Indonesia termasuk
negara agraris,
artinya sebagian
besar dari penduduk
hidup di pertanian.
• Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal
• Susunan penduduknya menurut matapencahariannya menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian.
• Sektor pertanian menghasilkan lebih dari50% dari pendapatan nasional.
• Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyaktenaga kerja.
Berdasarkan pengelolaanya , pertanian dibedakanmenjadi dua, yaitu:
1. Pertanian rakyat
2. Pertanian besar
Berdasarkan jenis tanamannya pertanian dibedakanmenjadi dua yaitu:
1. Pertanian tanaman pangan
2. Pertanian tanaman perkebunan
Berdasarkan lahannya pertanian dibedakan menjadiempat, yaitu:
Bersawah, Berladang, Bertegal, Berkebun
Pranoto Mongso (Jawa)
Pranoto mongso ini memberikan arahankepada petani untuk bercocok tanam mengikuti tanda-tanda alam dalam mongso yang bersangkutan, tidakmemanfaatkan lahan seenaknya sendiri meskipunsarana prasarana mendukung seperti misalnya air dansaluran irigasinya.
Nyabuk Gunung.
Nyabuk gunung merupakan cara bercocok tanamdengan membuat teras sawah yang dibentuk menurutgaris kontur. Cara ini banyak dilakukan di lereng bukitsumbing dan sindoro. Cara ini merupakan suatubentuk konservasi lahan dalam bercocok tanamkarena menurut garis kontur.
Tumpang sari
Sistem ‘tumpangsari’ adalah praktek penanaman
beragam biji-bijian sebagai bagian dari peladangan
berpindah yang banyak meniru kompleksitas dan
keragaman sistem vegetasi wilayah sub-tropis dan
tropis. Model pertanian ini dilakukan dengan cara
menanam beberapa jenis tanaman yang berbeda dalam
suatu areal atau petak tanah secara bersamaan.
Logam Energi
OrganikIndustri
• Golongan bahan galian stategis (golongan A), jenisnyaantara lain batubara, minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah.
• Golongan bahan galian vital (golongan B), jenisnyaantara lain besi, mangaan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.
• Golongan bahan galian lainnya (golongan C), jenisnyaantara lain fosfat, asbes, mika, tawas, okek, batupermata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung, marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, danpasir. golongan C inilah yang selanjutnya di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan galian industri.
• Adanya pelarangan pertambangan di daerah-daerah
yang di keramatkan di beberapa daerah di Jawa dan
Kalimantan.
• Adanya pembatasan pengambailan hasil
pertambangan di berbagai daerah.
• Adanya pelarangan penggunaan alat-alat mesin
besar dalam mengambil hasil pertambangan.
BIDANG INDUSTRI
Secara umum, kegiatanindustri menghasilkan barangjadi. Proses yang berlangsungdalam kegiatan industri adayang sederhana dan ada yang kompleks.
Modal danJumlah TenagaKerja :
• IndustriRumahTangga
• Industri Kecil
• IndustriSedang
• Industri Besar
Daerah Pemasaran :
• IndustriDasar(Basic Industry)
• IndustriLokal (Non-Basic Industry)
Orientasi :
• Industri
Berorientasi
Pasar
• Industri
Berorientasi
Permintaan
• Industri
Berorientasi
Tenaga Kerja
• Industri
Berorientasi
Barang yang Dihasilkan :
• Industri RumahTangga
• Industri Ringan
• Industri Sedang
• Industri Berat
Bahan Dasar yang
Digunakan :
• Industri Dasar
• Industri Konveksi
• Industri Agraris
• Industri Perakitan
• Industri Trafik
Menurut
Departemen
Perindustrian :
• Industri Dasar
(Hulu)
• Industri Hilir
Jenis Usahanya
:
• Industri
Ekstraktif
• Industri
Nonekstraktif
• Industri
Fasilitatif/Jasa
LokasiBahan
Baku danBahanMentah
Pemasaran Produk
Biayaangkut
dantransport
asi
TenagaKerja
Modal
Penggunaan
Teknologi
• Adanya pembatasan penggunaan hutandi Kalimantan dan Jawa
• Adanya pelarangan untuk kegiatanindustri pada daerah tertentu
• Adanya pengembangan industri hasilseni suatu daerah
• Adanya pelarangan menggunakanbahan-bahan kimia dalam mengolahindustri
• Pemanfaatan hasil alam dalampengolahan industri
Energi ramah lingkungan atau
energi hijau adalah suatu istilah
yang menjelaskan apa yang
dianggap sebagai sumber energi
dan tenaga yang ramah terhadap
lingkungan. Khususnya, istilah ini
merujuk ke sumber-sumber energi
yang dapat diperbaharui dan tidak
mencemari lingkungan.
Energy terbarukan adalah energy
yang dihasilkan dari sumber
energy yang berkelanjutan, antara
lain panas bumi, angin, bioenergi,
radiasi matahari, aliran air dan air
terjun serta gerakan perbedaan
suhu lapisan laut
Tenaga Surya
Biomassa
Geothermal
Angin
Air
Merupakan tindakan mengefisienkan
penggunaan sumber daya alam dengan
tujuan menjaga kelangsungan proses
ekonomi di suatu wilayah dengan
menghitung hubungan-hubungan
ekologis untuk mengurangi akibat
merugikan baik dalam pembangunan
dan kelangsungan ekosistem.
Kegiatan manusia dalam memanfaatkan
sumber daya alam membawa dampak
perubahan ekosistem dalam berbagai tingkat.
Dampak tersebut bisa berakibat dalam suatu
ekosistem saja. Akan tetapi sering saling
terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan
satu sumber daya alam di suatu ekosistem
perlu dipikirkan dampak yang ditimbulkannya
pada ekosistem lain.
Mengelola SumberDaya Air
Mengelola SumberDaya Perikanan
Menggunakan danMengelola Sumber
Daya Pertambangan
Mengelola SumberDaya Lahan
Menurut PP No.27 Tahun 1999
adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting
untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)adalah suatu proses studi formal yang dipergunakan untukmemperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya atauoleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikanadanya masalah dampak lingkungan yang perlu dianalisis padatahap awal perencanaan dan perancangan proyek sebagaibahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL diatur dalamperaturanperaturan berikut:
• UU No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai DampakLingkungan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentangAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan;
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;
• Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaBadan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi
AMDAL.
• Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan
analisis dampak lingkungan (Amdal)
untuk studi bagi kegiatan yang
direncanakan
• Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan
studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi
studi untuk kegiatan yang telah berjalan
• Rencana kelola lingkungan (RKL), studi
yang merencanakan pengelolaan
dampak kegiatan kepada lingkungannya.
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL
yaitu :
• Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
• Membantu proses pengambilan keputusan tentang
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan
/atau kegiatan.
• Memberi masukan untuk penyusunan rencana
pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
• Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak
yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau
kegiatan.
• Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak
negatif
• Digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau
kegiatan.
• Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur danmemperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuranini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
• Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun darihasil studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akanterjadi jika proyek tersebut berjalan.
• Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan padalaporan penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyekterhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalampengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansapolitik.
• Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi
dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan
lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui
dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha
untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap
lingkungan.
• Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun
waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek
tersebut berjalan sesuai dengan yang
direkomendasikan dan disetujui proyek.
Kegiatan Tunggal
Kegiatan Terpadu/Multisektor
Kegiatan dalam Kawasan
Kegiatan Regional
Penapisan (screening)
wajibPelingkupan Kerangka Acuan
ANDAL
RencanaPengelolaanLingkungan
dan RencanaPemantauanLingkungan
Pelaporan
khususnya bagipemerintah
• Mencegahpencemaran dankerusakan lingkungan.
• Menghindari konflikdengan masyarakat.
• Menjaga agar pembangunan sesuaidengan prinsippembangunanberkelanjutan.
• Perwujudan tanggungjawab pemerintahdalam pengelolaanlingkungan hidup.
bagi pemrakarsa,
• Menjamin
keberlangsungan
usaha.
• Menjadi referensi
dalam peminjaman
kredit.
• Interaksi saling
menguntungkan
dengan masyarakat
sekitar.
• Sebagai bukti
ketaatan hukum
bagi masyarakat
• Mengetahuisejak dinidampak darisuatu kegiatan.
• Melaksanakankontrol.
• Terlibat dalamproses pengambilankeputusan.
Ekolabel merupakan salah satu
sarana penyampaian informasi
yang akurat, ‘verifiable’dan tidak
menyesatkan kepada konsumen
mengenai aspek lingkungan dari
suatu produk (barang atau jasa),
komponen atau kemasannya.
Pemberian informasi tersebut padaumumnya bertujuan untuk mendorongpermintaan dan penawaran produk ramahlingkungan dipasar yang juga mendorongperbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa simbol, label ataupernyataan yang diterapkan pada produk ataukemasan produk, atau pada informasi produk, bulletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet.
Selain itu, informasi yang disampaikandapat pula lebih lengkap dan mengandunginformasi kuantitatif untuk aspek lingkungantertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihakmanapun yang mungkin memperoleh manfaatdari hal tersebut
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong
konsumen agar memilih produk-produk yang
memberikan dampak lingkungan yang lebih
kecil dibandingkan produk lain yang sejenis.
Penerapan ekolabel oleh para pelaku usaha
dapat mendorong inovasi industri yang
berwawasan lingkungan.
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang
dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku,
proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan
pembuangan setelah penggunaan, member dampak
lingkungan relative lebih kecil dibandingkan produk lain yang
sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi kepada
konsumen mengenai dampak lingkungan yang ada dalam
suatu produk tertentu yang membedakannya dengan produk
lain yang sejenis.
Top Related