8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
1/31
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pendahuluan
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan cahaya ke retina. Untuk memfokuskan cahaya
yang dating dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, meregangkan serat zonula dan memperkecil
diameter antero-posterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, dalam posisi ini, daya
refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahay parallel akan terfokus ke retina.
Gangguan lensa dapat berupa kekeruhan, distrosi, dislokasi, dan anomaly geometric.
Pasien yang mengalami gangguan-gangguan tersebut mengalami kekaburan penglihatan
tanpa nyeri. Kekeruhan lensa disebut juga dengan katarak.
Katarak berasal dari bahasa unani Katarrhakies yang berarti air terjun. Pandangan
pasien dengan katarak tampak seperti terhalang air terjun. Kesan tersebut terjadi akibat
keruhnya lensa akibat hidrasi lensa, denaturasi protein lensa atau keduanya. Penuaan
merupakan penyebab utama katarak, namun dapat pula disebabkan faktor lain seperti trauma,
toksin, penyakit sistemik !seperti diabetes", merokok, dan faktor keturunan. Katarak yang
berkaitan dengan usia adalah penyebab utama gangguan penglihatan
Katarak merupakan penyebab utama berkurangnya penglihatan di #ndonesia juga di
negara lainnya. $i %merika &erikat, terdapat lebih dari ',( juta kasus pertahun. &edangkan di#ndonesia terdapat )* ribu kasus pertahun.
$iketahui bah+a prealensi kebutaan di #ndonesia berkisar ,' dari jumlah penduduk
di #ndonesia. $ari angka tersebut, persentase kebutaan utamanya adalah yang disebabkan
katarak yaitu sekitar *,) &esungguhnya /* dari kebutaan di atas usia /* tahun adalah
diakibatkan katarak.
&ecara umum dianggap bah+a katarak hanya mengenai orang tua. 0ensa keruh atau
katarak dapat juga terjadi akibat kelainan ba+aan, kecelakaan, keracunan obat, atau umumya
pada proses ketuaan normal. Katarak mengenai semua umur dan pada orang tua katarak
seperti rambut beruban yang merupakan bagian umum pada usia lanjut. 1akin lanjut usia
seseorang makin besar kemungkinan mendapatkan katarak.
Pada saat ini katarak banyak ditemukan pada masyarakat. 2al ini akibat bertambahnya
manula sebagai dampak dari menuingkatnya kesejahteraan.
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
2/31
II. Definisi Katarak
Katarak adalah suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih dan bening
menjadi keruh. Katarak berasal dari bahasa unani cataracta yang berarti air terjun. %sal
kata ini mungkin sekali karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup
oleh air terjun di depan matanya. &eorang dengan katarak akan melihat benda seperti ditutupi
kabut.
Penuaan merupakan penyebab utama katarak, namun dapat pula disebabkan faktor lain
seperti trauma, toksin, penyakit sistemik !seperti diabetes", merokok, dan faktor keturunan.
Katarak yang berkaitan dengan usia adalah penyebab utama gangguan penglihatan.
Katarak traumatik adalah katarak yang terjadi akibat trauma, baik trauma tembus maupun
trauma tumpul pada bola mata yang terlihat sesudah beberapa hari atau beberapa tahun.
Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, ataupun gejala sisa dari trauma mata.
3nergi inframerah, aliran listrik, dan radiasi ion jarang menjadi penyebab katarak traumatik.
Katarak yang disebabkan trauma tumpul umumnya membentuk opasitas posterior yang
berbentuk seperti bintang atau seperti bunga ma+ar pada aksial posterior yang mungkin
stabil atau progresif, sedangakn trauma tumpul dengan lepasnya kapsul lensa membentuk
perubahan kortikal yang tetap fokal jika kecil atau progresif cepat menjadi opasifikasi
kortikal total.
III.Embriologi ensa
1ata berkembang dari tiga lapis embrional primitif yaitu ektoderm permukaan, termasuk
deriatnya krista neuralis, ektoderm neural, dan mesoderm. 3ktoderm permukaan selain
membentuk lensa juga membentuk glandula lakrimalis, epitel kornea, konjungtia, glandula
adneksa, dan epidermis palpebra.'-)
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
3/31
Perkembangan mata mulai tampak pada mudigah '' hari sebagai sepasang lekukan
dangkal pada sisi kanan dan kiri otak depan. $engan menutupnya tabung saraf ,lekukan-lekukan
ini membentuk kantong-kantong keluar pada otak depan, yaitu gelembung mata. Gelembung ini
selanjutnya menempel pada ektoderm permukaan dan menginduksi perubahan ektoderm.
Gelembung mata melakukan inaginasi dan membentuk piala mata yang berdinding rangkap.
0apisan dalam dan luar mata ini mula-mula dipisahkan oleh suatu rongga, ruangan intraretina,
yang segera akan menghilang dan kemudian kedua lapisan tersebut saling berlekatan. #naginasi
juga meliputi sebagian permukan inferior piala yang membentuk fissura koroidea. Pembentukan
fissura ini memungkinkan arteri hyaloidea mencapai ruangan dalam mata. Pada minggu ke-),
bibir-bibir fissura koroidea bersatu dan mulut piala mata menjadi lubang bulat yang menjadi
pupil.'-)
&el-sel ektoderm permukaan yang semula menempel pada gelembung mata mulai
memanjang dan membentuk plakoda !lempeng" lensa. Plakoda ini melakukan inaginasi dan
berkembang menjadi esikel !gelembung" lensa. 4esikel ini terdiri dari satu lapis sel-sel kuboid
yang menjadi membran dasar !kapsul lensa", dan mempunyai diameter kira-kira *,' mm.
Pembentukan esikel ini terjadi pada hari 55 kehamilan.'-)
&etelah pembentukan gelembung lensa, sel-sel dinding posterior memanjang ke arahdepan dan membentuk serabut-serabut panjang yang berangsur-angsur mengisi lumen
gelembung lensa tersebut. Pada hari ke 6* kehamilan lumen gelembung lensa secara lengkap
menghilang. &el-sel yang memanjang disebut primary lens fiber !serabut lensa primer".
7uklei serabut lensa primer bergerak mendekati lamina basalis posterior ke dalam serabut
lensa dan selanjutnya menjadi piknotik sebagai organel intraseluler. 8alaupun sel-sel lapisan
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
4/31
posterior gelembung lensa berdifferensiasi menjadi serabut lensa primer, sel-sel anterior
gelembung lensa tidak berubah. &atu lapisan kuboid ini menjadi epitel lensa.,'
Pada kehamilan ) minggu, sel-sel epitel lensa pada daerah ekuator mulai bermultiplikasi
secara cepat dan memanjang untuk membentuk serabut lensa sekunder. &isi anterior
berkembang ke arah polus anterior lensa yang menyusupkan dirinya di sebelah ba+ah epitel
lensa. &isi posteriornya berkembang ke arah polus posterior lensa di dalam kapsul lensa.
&erabut lensa posterior terbentuk pada usia kehamilan '-9 bulan yang membentuk nukleus
fetal.,'
&erabut-serabut lensa tumbuh pada bagian anterior dan posterior, ketika serabut-serabut
bertemu dan bersatu di bagian anterior dan posterior lensa, serabut-serabut membentuk pola
”suture”. ”Suture” bentuk tegak muncul di anterior dan bentuk terbalik pada posterior.
Pembentukan lensa selesai pada usia ) bulan penghidupan foetal. Pertumbuhan dan
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
5/31
proliferasi dari serat-serat sekunder berlangsung terus sepanjang hidup tetapi lebih lambat,
karenanya lensa menjadi bertambah besar lambat-lambat. :erat lensa saat lahir sekitar ;*
mg, dan makin meningkat massanya rata-rata ' mg pertahun sebagai bentuk serabut yang
baru. &etelah '* tahun pada daerah tengah serabut lensa kurang lunak dan nukleus lensa
menjadi kaku. &etelah umur 6* tahun kekakuan nukleus lensa secara klinis menurunkan daya
akomodasi, dan umur /* tahun nukleus menjadi sklerosis dan berubah +arna yang sering
membuat ”suture” lensa sulit dibedakan.',5
&aat lensa berkembang, suatu struktur pendukung nutrisi, tunika askulosa lentis
terbentuk mengelilinginya. Pada usia kehamilan bulan, arteri hialoid memberikan kapiler-
kapiler kecil yang membentuk jaringan anastomosis yang menutupi daerah posterior lensa
yang sedang berkembang.
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
6/31
I!. Anatomi0ensa mata merupakan struktur globuler yang transparan, terletak di belakang iris, di
depan badan kaca. 0ensa berbentuk lengkung cakram, tidak mengandung pembuluh darah,
dengan tebal 6 mm dan diameter ; mm. Komponennya terdiri dari /( air dan 5( protein.
0ensa diliputi oleh kapsula lentis yang bekerja sebagai membran semi permeabel yang
melarutkan air dan elektrolit untuk makanannya. &ubstansi lensa terdiri dari nukleus dan
korteks yang terdiri dari lamel-lamel yang panjang dan konsentris. &ecara fisiologik lensa
mempunyai sifat tertentu, yaitu kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting
dalam akomodasi untuk menjadi cembung, dan jernih !transparan" karena diperlukan sebagai
media penglihatan yang berfungsi memfokuskan berkas cahaya ke retina.,'
Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung dari pada permukaan anterior.
Pada saat baru lahir jarak ekuator lensa sekitar /,6 mm dan jarak anterioposterior 5,( mm dan
beratnya sekitar ;* mg. Pada lensa de+asa jarak ekuator sekitar ; mm dan jarak
anteroposterior ( mm dan beratnya sekitar '(( mg. '
0ensa tidak mempunyai persarafan dan pembuluh darah. &elama embriogenesis
mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah hyaloids dan setelah itu secara total suplainya
tergantung pada humor akuous dan itreus. 0ensa terdiri dari tiga bagian yaitu kapsul elastis
dan epitelium lensa yang terletak pada permukaan anterior lensa, korteks dan nucleus.,',5
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
7/31
!. Etiologi
Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat
kelainan sejak lahir !kongenital", ataupun akibat dari beberapa penyakit mata yang diderita
sebelumny. :ermacam-macam penyakit mata dapat mengkibatkan katarak seperti glaukoma,
ablasi, ueitis, dan retinitis pigmentosa. Katarak dapat pula terjadi akibat adanya ri+ayat
trauma !benturan" pada daerah mata.
$engan menjadi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi
lebih padat. 0ensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya, sehingga kemampuannya
memfokuskan benda dekat berkurang. 2al ini mulai terlihat pada usia 6* tahun di mana
mulai timbul kesukaran melihat dekat !presbiopia". $engan bertambahnya usia, lensa mulai
berkurang kebeningannya, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratnya
katarak. Pada usia /* tahun hampir '>5 mulai mengalami katarak atau lensa keruh. Katarak
biasanya berkembang pada kedua mata akan tetapi progresiitasnya berbeda. Kadang-kadang
penglihatan pada satu mata nyata berbeda dengan mata yang sebelahnya.
Pembentukan katarak secara kimia+i ditandai oleh penurunan penyerapan oksigen dan
mula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti oleh dehidrasi. Kandungan natrium dan
kalsium meningkat? kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Pada lensa
yang mengalami katarak tidak ditemukan glutation. Usaha-usaha untuk mempercepat atau
menahan perubahan-perubahan kimia+i ini dengan terapi medis sampai saat ini belum
berhasil.
Perkembangan katarak menjadi berat memakan +aktu dalam bulan hingga tahun.
Kadang-kadang katarak berhenti berkembang pada stadium dini dan penglihatan terlihat
tidak mengalami kemunduran. $apat saja katarak berjalan agak cepat sehingga mengganggu
penglihatan.
:iasanya katarak juenil ini merupakan katarak yang didapat dan banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Katarak juenile yang terlihat setelah usia tahun dapat terjadi
karena@;, *
0anjutan katarak kongenital yang makin nyata
Penyulit penyakit lain, katarak komplikata, yang dapat terjadi akibat penyakit lokal
pada satu mata, seperti akibat ueitis anterior, glaukoma, ablasio retina, miopia tinggi,
ftisis bulbi yang mengenai satu mata
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
8/31
Penyakit sistemik, seperti diabetes, hipoparatiroid, dan miotonia distrofi, yang
mengenai kedua mata akibat trauma tumpul ataupun tajam
!I.E"idemiologi
$i %merika &erikat diperkirakan terjadi ',( juta trauma mata setiap tahunnya. Kurang
lebih 6-( dari pasien-pasien mata yang membutuhkan pera+atan komprehensif merupakan
keadaan sekunder akibat trauma mata. Arauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta
monokuler pada orang kelompok usia diba+ah 6( tahun. &etiap tahunnya diperkirakan
(*.*** orang tidak dapat membaca koran sebagai akibat trauma mata. $ilihat dari jenis
kelamin, perbandingan terjadinya katarak traumatik laki-laki dan perempuan adalah 6@.
7ational 3ye Arauma &ystem &tudy melaporkan rata-rata usia penderita katarak traumatik
adalah '9 tahun dari /69 kasus yang berhubungan dengan trauma mata.
Prealensi kebutaan di #ndonesia tahun ;;9 sebesar ,/' dengan kebutaan karena
katarak sebesar ,99. Katarak terjadi karena lensa mata berubah menjadi keruh dengan
berbagai penyebab terutama proses ketuaan atau katarak senilis. $engan bertambahnya
angka harapan hidup maka diperkirakan pada tahun '** prealensinya akan meningkat
menjadi dua kali. &elain proses penuaan katarak senilis juga dipengaruhi berbagai faktor
antara lain@ gangguan metabolisme, penyakit sistemik, paparan sinar ultra iolet-:,
kurangnya intake itamin dan mineral, indeks masa badan, ri+ayat pemakaian obat jangka panjang, dan asap rokok
!II. #aktor $esiko
Aerdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya katarak antara lain adalah usia lanjut,
diabetes mellitus, ri+ayat katarak pada keluarga, ri+ayat peradangan atau trauma mata,
ri+ayat pembedahan mata, penggunaan kortikosteroid yang lama, pajanan sinar matahari,
pajanan radiasi, merokok, konsumsi alkohol, dan kelahiran prematur.
!III. Klasifikasi Katarak
Katarak dapat diklasifikasikan berdasarkan perkembangan, etiologi, lokasi di
lensa, bentuk serta derajat opfikasinya.',5,(
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
9/31
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
10/31
:erdasarkan stadiumnya, katarak dibagi menjadi stadium insipien, stadium imatur,
stadium matur, dan stadium hipermatur.
. &tadium insipien
&tadium yang paling dini, yang belum menimbulkan gangguan isus. Kekeruhan
terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak-bercak seperti baji !jari-jari roda",
terutama mengenai korteks anterior, sedangkan aksis relatif masih jernih. Gambaran ini
disebut spokes of a wheel yang nyata bila pupil dilebarkan.'. &tadium imatur
Kekeruhan belum mengenai eluruh lapisan lensa. Kekeruhan terutama terdapat di bagian
posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Kalau tidak ada kekeruhan di lensa, maka
sinar dapat masuk ke dalam mata tanpa ada yang dipantulkan. Dleh karena kekeruhan di
bagian posterior lensa, maka sinar oblik yang mengenai bagian yang keruh ini akan
dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan, terlihat di pupil ada daerah yang terang
sebagai refleks pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap,
akibat bayangan iris pada lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test (+).
5. &tadium matur
Pada stadium ini lensa telah menjadi keruh seluruhnya, sehingga semua sinar yang
melalui pupil dipantulkan kembali di permukaan anterior lensa. Aak ada bayangan iris.
Shadow test (-). $i pupil tampak lensa yang seperti mutiara. Shadow test membedakan
stadium matur dari imatur, dengan syarat harus diperiksa lebih lanjut dengan midriatika,
oleh karena pada katarak polaris anterior juga terdapat shadow test (-), karena kekeruhan
terletak di daerah pupil. $engan melebarkan pupil, akan tampak bah+a kekeruhan hanya
terdapat pada daerah pupil saja. Kadang-kadang, +alaupun masih stadium imatur, dengan
koreksi, isus tetap buruk, hanya dapat menghitung jari, bahkan dapat lebih buruk lagi
>5** atau satu per tak hingga, hanya ada persepsi cahaya, +alaupun lensanya belum
keruh seluruhnya. Keadaan ini disebut era matur.
6. &tadium hipermatur
Korteks lensa yang konsistensinya seperti bubur telah mencair, sehingga nukleus lensa
turun oleh karena daya beratnya ke ba+ah. 1elalui pupil, pada daerah yang keruh,
nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran di bagian ba+ah, dengan +arna yang
lain daripada bagian yang diatasnya, yaitu kecoklatan. Pada stadium ini juga terjadi
kerusakan kapsul lensa, yang menjadi lebih permeabel, sehingga isi korteks yang cair
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
11/31
dapat keluar dan lensa menjadi kempis, yang di ba+ahnya terdapat nukleus lensa.
Keadaan ini disebut katarak 1orgagni.
Pada perjalanan dari stadium # ke stadium #4, dapat timbul suatu keadaan yang
disebut intumesensi yaitu penyerapan cairan bilik mata depan oleh lensa sehingga lensa
menjadi cembung dan iris terdorong ke depan, bilik mata depan menjadi dangkal. 2al ini
tidak selalu terjadi. Pada umumnya terjadi pada stadium ##.
I%.Patofisiologi
Arauma tumpul bertanggung ja+ab dalam mekanisme coup dan contrecop. 1ekanisme
coup adalah mekanisme dengan dampak langsung. #ni akan mengakibatkan cincin 4ossius
! pigmen iris tercetak " dan kadang-kadang ditemukan pada kapsul lensa anterior setelah
trauma tumpul. 1ekanisme contrecoup menunjuk kepada cedera yang jauh dari tempat
trauma yang disebabkan oleh gelombang energy yang berjalan sepanjang garis sampai
kebelakang. Ketika permukaan anterior mata terkena trauma tumpul, ada pemendekan cepat
pada anterior-posterior yang diikuti pemanjangan garis ekuatorial. Peregangan ekuatorial
dapat meregangkan kapsul lensa, zonula atau keduanya. Kombinasi coup, contrecoup dan
pemanjangan ekuatorial bertanggung ja+ab dalam terjadinya katarak traumatik yang
disebabkan trauma tumpul bola mata. Arauma tembus yang secara langsung menekan kapsul
lensa menyebabkan opasitas kortikal pada tempat trauma. Eika trauma cukup besar,
keseluruhan lensa akan mengalami opasifikasi secara cepat, namun jika kecil, katarak
kortikal yang akan terjadi.
a. 0uka memar>tumpul
Eika terjadi trauma akibat benda keras yang cukup kuat mengenai mata dapat
menyebabkan lensa menjadi opak. Arauma yang disebabkan oleh benturan dengan bola
keras adalah salah satu contohnya. Kadang munculnya katarak dapat tertunda samapi
kurun +aktu beberapa tahun. :ila ditemukan katarak unilateral, maka harus dicurigai
kemungkinan adanya ri+ayat trauma sebelumnya, namun hubungan sebab dan akibatnya
kadang-kadang cukup sulit dibuktikan dikarenakan tidak adanya tanda-tanda lain yang
dapat ditemukan mengenai adanya trauma sebelumnya tersebut.
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
12/31
Pada trauma tumpul akan terlihat katarak subkapsular anterior maupun posterior.
Kontusio lensa menimbulkan katarak seperti bintang, dan dapat pula dalam bentuk
katarak tercetak ! imprinting " yang disebut cincin ossius.
Gambar >yayanakhyar.files.+ordpress.com>'**>*5>doctors-
filezcincinossuis.jpg+H'5)IhH''/ "
Gambar Katarak &tellata !http@>>smtp.jobsoned.com>emailimages>op>*5)*5>**'.jpg
"
b. 0uka tusuk>perforasi
0uka perforasi pada mata mempunyai tendensi yang cukup tinggi untuk terbentuknyakatarak. Eika objek yang dapat menyebabkan perforasi ! contohnya gelas yang pecah "
tembus melalui kornea tanpa mengenai lensa biasanya tidak memberikan dampak pada
lensa, dan bila trauma tidak menimbulkan suatu luka memar yang signifikan maka
katarak tidak akan terbentuk. 2al ini tentunya juga bergantung kepada penatalaksanaan
luka kornea yang hati-hati dan pencegahan terhadap infeksi, akan tetapi trauma-trauma
http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/doctors-filez_cincin_vossuis.jpg?w=237&h=226http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/doctors-filez_cincin_vossuis.jpg?w=237&h=226http://smtp1.jobsoned.com/emailimages/op/031703/002.jpghttp://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/doctors-filez_cincin_vossuis.jpg?w=237&h=226http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2010/03/doctors-filez_cincin_vossuis.jpg?w=237&h=226http://smtp1.jobsoned.com/emailimages/op/031703/002.jpg
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
13/31
seperti diatas dapat juga melibatkan kapsul lensa, yang mengakibatkan keluarnya lensa
mata ke bilik anterior. Urutan dari dampak setelah trauma juga bergantung pada usia
pasien. &aat kapsul lensa pada anak ruptur, maka akan diikuti oleh reaksi inflamasi di
bilik anterior dan masa lensa biasnya secara berangsur-angsur akan diserap jika tidak
ditangani dalan +aktu kurang lebih bulan. 7amun demikian, pasien tidak dapat melihat
dengan jelas karena sebagian besar dari kemampuan refraktif mata tersebut hilang.
Keadaan ini merupakan konsekuensi yang serius dan kadang membutuhkan penggunaan
lensa buatan intraokuler. :ila ruptur lensa terjadi pada de+asa, juga diikuti dengan reaksi
inflamasi seperti halnya pada anak, namun tendensi untuk fibrosis jauh lebih tinggi dan
jaringan fibrosis opak yang terbentuk tersebut dapat bertahan dan menghalangi pupil.
Arauma tembus akan menimbulkan katarak yang lebih cepat, perforasi kecil akan
menutup dengan cepat akibat priloferasi epitel sehingga bentuk kekeruhan terbatas kecil.
Arauma tembus besar pada lensa akan mengakibatkan terbentuknya katarak dengan cepat
disertai dengan terdapatnya mada lensa didalam bilik mata. Pada keadaan ini akan terlihat
secara histopatologik masa lensa yang akan difagosit makrofag dengan cepatnya yang
dapat memberikan bentuk endoftalmitis fakolitik. 0ensa dengan kapsul anterior saja yang
pecah akan menjerat korteks lensa sehingga akan mengakibatkan terbentuknya cincin
Soemering atau bila epitel lensa berproliferasi aktif akan terlihat mutiara !lschnig .
Gambar cincin &oemering !http@>>dro.hs.columbia.edu>lc'>soemmeringb.jpg "
http://dro.hs.columbia.edu/lc2/soemmeringb.jpghttp://dro.hs.columbia.edu/lc2/soemmeringb.jpg
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
14/31
Gambar mutiara 3lschnig
!http@>>img.medscape.com>pi>emed>ckb>ophthalmology>9;/;6-''*'/5-').jpg "
c. Jadiasi&inar yang terlihat cenderung tidak menyebabkan timbulnya katarak. Ultraiolet
juga mungkin tidak menyebabkan katarak karena sinar dengan gelombang pendek tidak
dapat mele+ati atmosfir. &inar gelombang pendej ! tidak telihat " ini dapat menyebabkan
luka bakar kornea superficial yang dramatis, yang biasanya sembuh dalam 69 jam.
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
15/31
mengenai mata menyebbakan peningkatan p2 cairan akuous dan menurunkan kadar
glukosda dan askorbat. 2al ini dapat terjadi secara akut ataupun pelahan-lahan. Arauma
kimia dapat juga disebabkan oleh zat asam, namun karena trauma asam sukar masuk ke
bagian dalam mata dibandingkan basa makan jarang menyebabkan katarak.
%. &e'ala Klinik
Gambaran klinis yang dapat ditemui antara lain adalah@
. Penurunan ketajaman isus
Katarak secara klinis relean jika menyebabkan penurunan signifikan pada
ketajaman isual, baik itu dekat maupun jauh. :iasanya akan ditemui penurunan tajam
penglihatan dekat signifikan dibanding penglihatan jauh, mungkin disebabkan oleh
miosis akomodatif. Eenis katarak yang berbeda memiliki tajam penglihatan yang berbeda pula. Pada katarak subkapsuler posterior dapat sangat mengurangi ketajaman
penglihatan dekat menurun daripada penglihatan jauh. &ebaliknya katarak nuklear
dikaitkan dengan tajam penglihatan dekat yang tetap baik dan tajam penglihatan jauh
yang buruk. Penderita dengan katarak kortikal cenderung memperoleh tajam
penglihatan yang baik.6,*
'. &ilau&eringkali penderita mengeluhkan silau ketika dihadapkan dengan sinar langsung.
:iasanya keluhan ini ditemukan pada katarak subkapsuler posterior dan juga katarak
kortikal. Earang pada katarak nuklearis.6,*
5. &ensitiitas kontras
&ensitiitas kontras dapat memberikan petunjuk mengenai kehilangan signifikan
dari fungsi penglihatan lebih baik dibanding menggunakan pemeriksaan &nellen. Pada
pasien katarak akan sulit membedakan ketajaman gambar, kecerahan, dan jarak ruang
sehingga menunjukkan adanya gangguan penglihatan. 6,*
6. Pergeseran miopia
Pasien katarak yang sebelumnya menggunakan kacamata jarak dekat akan
mengatakan bah+a ia sudah tidak mengalami gangguan refraksi lagi dan tidak
membutuhkan kacamatanya. &ebaliknya pada pasien yang tidak menggunakan
kacamata, ia akan mengeluhkan bah+a penglihatan jauhnya kabur sehingga ia akan
meminta dibuatkan kacamata. Fenomena ini disebut pergeseran miopia atau penglihatan
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
16/31
sekunder, namun keadaan ini bersifat sementara dan terkait dengan stadium katarak
yang sedang dialaminya.6,*
(. $iplopia monokuler
Pada pasien akan dikeluhkan adanya perbedaan gambar objek yang ia lihat, ini
dikarenakan perubahan pada nukleus lensa yang memiliki indeks refraksi berbedaakibat perubahan pada stadium katarak. &elain itu, dengan menggunakan retinoskopi
atau oftalmoskopi langsung, akan ditemui perbedaan area refleks merah yang jelas
terlihat dan tidak terlalu jelas.*
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
17/31
&e'ala ob'ektif dida"atkan dari hasil "emeriksaan fisik oftalmologikus.
a. 4isus dan pupil L adanya J%P$ menunjukkan adanya neurpoati optic post trauma b. Gerakan bola mata L fraktur orbital atau kelumpuhan saraf akibat trauma
c. Aekanan bola mata L glaucoma sekunder dan perdarahan retrobulbar
d. :ilik mata depan L hifema, iritis, sudut sempit, iridodonesis, sudut tertutup
e. 0ensa L subluksasi, dislokasi, robek kapsul ! anterior dan posterior ", katarak ! bentuk
dan jenis ", edema, fakodenesis
f. 4itreous L ada tidaknya perdarahan, lepasnya itreous posterior g. Fundus L lepasnya retina, rupture koroid, komosio retina, perdarahan preretinal,
perdarahan intraretinal, perdarahan subretinal,
Aampak kekeruhan lensa dalam bermacam bentuk dan tingkat. Kekeruhan ini juga
ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan nukleus.
%I.Penatalaksanaan(
. 1edikasi !temporer"
a. Penggunaan kacamata bantu dengan koreksi akurat
b. 1eningkatkan cahaya pada saat membaca
c. $ilatasi pupil dengan pengobatan midriasis
d. Pengobatan katarak dengan penyebab $1 dengan aldolase reduktase inhibitor
'. %lat :antu 0ihat Kekuatan Jendah
%lat bantu lihat monokuler genggam dengan kekuatan ',(M, ',9M, dan 6M dapat
memperjelas objek jarak jauh. &edangkan untuk objek jarak dekat seperti membaca
menggunakan kaca pembesar dan lup teleskop. Katarak mengurangi ketajaman
cahaya dan menyebabkan silau, oleh karena itu dianjurkan juga menggunakan
kacamata yang ber+arna dengan harapan menyerap sinar dengan spektrum +arna
tertentu yang menyebabkan silau tersebut.*
5. Dperasi
#ndikasi operasi katarak @
. 1engganggu pekerjaan
'. Jehabilitasi isus !terapetik"
5. $iagnostik segmen posterior 6. 1encegah komputasi !glaucoma ambiliopia"
(. Kosmetik
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
18/31
• Dperasi dilakukan apabila pasien meminta agar diperbaiki ketajaman
penglihatannya, terapi bedah untuk penyakit mata !glaukoma karena lensa,
dislokasi lensa ke bilik mata depan, atau ueitis", membantu untuk mengobati
penyakit mata segmen posterior !diabetes retinopati".*
• Pasien dengan katarak stadium lebih lanjut lebih diutamakan untuk dioperasi
bila ia memiliki katarak monookuler atau binokuler. 8aktu jeda untuk operasi
katarak mata sebelahnya harus berbeda dan tidak boleh bersamaan untuk
menjamin keamanan dan keberhasilan operasi pertama sebelum operasi kedua
direncanakan. Pada pasien dengan katarak monokuler, keputusan untuk
dilakukan bedah lebih kompleks. %pabila ditemui mata yang sehat tidak
menunjukkan gangguan penglihatan yang berat, maka operasi dapat
ditangguhkan.*
&ebelum operasi harus dilakukan beberapa pemeriksaan@
. Fungsi retina harus baik, yang diperiksa dengan tes proyeksi sinar, dimana retina
disinari dari semua arah, dan arahnya itu harus dapat ditentukan oleh penderita
dengan baik.
'. Aidak boleh ada infeksi pada mata dan jaringan sekitarnya. Eangan lupa melakukan
tes %nel. :ila tes %nel !-" tidak boleh dilakukan operasi karena kuman dapat masuk
kedalam mata.
5. Aidak boleh ada glaukoma. Pada keadaaan glaukoma, pembuluh darah retina telah
menyesuaikan dengan tekanan intraokuler yang tinggi. bila dilakukan operasi, saat
kornea dipotong, sekonyong-konyong tekanan intraokuler turun, pembuluh darah
pecah dan timbul perdarahan hebat, dapat juga terjadi prolaps isi bulbus okuli.
6. 4isus, setelah dikoreksi batasnya pada orang buta huruf (>(* dan pada orang
terpelajar (>'*.
(. Keadaan umum harus baik. tidak boleh ada hipertensi, diabetes melitus, batuk
menahun dan sakit jantung.
Jenis)'enis bedah katarak
. #nsisi 0inier
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
19/31
dilakukan pada katarak cair
insisis pada limbus ' L / mm
kapsul anterior di insisi, masa lensa di aspirasi
penyulit@ ueitis fakoanafilaktik, glaukoma sekunder, katarak sekunder.
'. 3kstraksi Katarak 3kstra Kapsuler
dilakukan pada katarak lunak
insisi pada limbus * L ' mm
kapsulotomi anterior
ekspresi nukleus dan sisa masa lensa diaspirasi
keuntungan@ dapat dilakukan insersi lensa tanam, mencegah prolaps badan kaca,
ablasi retina, distropi kornea dan mengurangi infeksi ke intraokular.5. 3kstraksi Katarak #ntra Kapsuler
biasanya dilakukan pada katarak yang keras
insisi pada limbus 6 L ( mm
lensa dijepit dengan cryoprobe atau cryopencil pada kapsul lensa kemudian
diluksasi kekanan kekiri sehingga zonulla Ninii terlepas dan lensa dapat ditarik
keluar
resiko terjadi prolaps badan kaca dan infeksi intraokular
6. Fakoemulsifikasi
merupakan cara pembedahan paling mutakhir yang dilakukan dengan
menggunakan getaran ultrasonik
insisi limbus 5L( mm
fakofragmentasi dengan ibrasi ultrasonik
irigasi dan aspirasi kepingan-kepingan lensa
Ekstraksi katarak intraka"suler *EKIK+
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
20/31
Dperasi katarak jenis ekstraksi katarak intrakapsuler !3K#K" merupakan teknik yang
dahulu sering digunakan sebelum diperkenalkannya ekstraksi katarak ekstrakapsuler
!3K3K". &ejak diperkenalkannya mikroskop, sistem aspirasi bedah yang terbaru, dan lensa
intraokuler maka operasi 3K3K menjadi terpopuler digunakan hampir di seluruh dunia.*
Keuntungan 3K#K@
. Aidak membutuhkan bedah tambahan karena hanya mencabut lensa
'. 0ebih sedikit dibutuhkan instrumen yang lebih canggih
5. Perbaikan isus dapat segera dicapai setelah operasi dengan penggunaan lensa
ekstraokuler sebesar * $ioptri
Kerugian 3K#K berkaitan dengan insisi /*-9*O pada limbus@
. 0uka yang lama sembuh
'. Perbaikan isus yang lebih lama
5. %stigmatisme dapat terjadi
6. #nkarserasi iris
(. #nkarserasi itreous
/. 0uka kurang sempurna tertutup
). 3dema kornea, terjadi karena endotel kornea yang terlipat selama pengangkatan
lensa
9. 3dema makuler kistoid
;. Aerlepasnya retina !retinal detachment"
*. Glaukoma sudut terbuka
#ndikasi@
%pabila ditemui kondisi seperti@
. Kamar operasi dengan fasilitas bedah menggunakan mikroskop sangat minimal
'. Katarak dengan stadium intumesen, hipermatur, dan katarak luksasi
5. %pabila pada operasi 3K3K ditemukan zonula Nini tidak utuh
Kontraindikasi@
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
21/31
Dperasi katarak intra kapsuler merupakan kontraindikasi absolut apabila ditemukan
keadaan berikut@
. %nak-anak dan remaja
'. Juptur kapsul traumatik
&edangkan kontraindikasi relatif, seperti@
. 1iopia tinggi
'. &indrom 1arfan
5. Katarak 1orgagni
6. 4itreous berada pada ruang anterior
Ekstraksi katarak ekstraka"suler *EKEK+
#ndikasi
Dperasi ekstraksi katarak ekstrakapsuler dilakukan dengan pengeluaran nukleus lensa
merupakan langkah besara kemajuan dalam bedah katarak modern. Pemilihan teknik ini
tergantung dari ketersediaan alat, keterampilan yang dimiliki ahli bedah mata tersebut, dan
ketebalan nukleus lensa tersebut.*
Dperasi 3K3K melibatkan pengangkatan nukleus lensa dan korteks melalui pembukaan
kapsul anterior, meninggalkan kapsul posterior di tempatnya. Aeknik ini memiliki beberapa
keuntungan yang lebih banyak daripada operasi 3K#K karena dilakukan melalui insisi
yang kecil. Dleh karena itu, keuntungannya berupa@
. Kurang traumatik pada endotel kornea
'. 0ebih sedikit kejadian astigmatisme
5. 0uka yang lebih stabil dan aman
6. :erkurangnya resiko kehilangan itreous dari tempatnya intraoperatif
(. 1engizinkan fikasi lensa intra okuler lebih baik secara anatomis
/. 1engurangi insidensi edema makuler kistoid, terlepasnya retina, dan edema korna
). 1engurangi mobilitas iris dan itreous yang terjadi pada gerakan sakadik
9. 1enyediakan penghalang yang mencegah terjadinya pertukaran cairan pada itreous
dengan cairan akuos
;. 1engurangi jalur bakteri melalui rongga itreous
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
22/31
*. 1engurangi komplikasi jangka pendek dan jangka panjang akibat perlekatan itreous
kepada iris, kornea, dan insisi
%khirnya, akan lebih mudah dan aman dilakukannya operasi mata di kemudian hari
untuk pemasangan lensa intraokuler sekunder, transplantasi kornea, perbaikan luka pada
mata karena kapsul posterior yang masih dipertahankan.
Kontraindikasi
Dperasi ekstraksi katarak ekstrakapsuler membutuhkan keutuhan zonula untuk
pengangkatan nukleus dan materi korteks. Dleh karena itu, bila zonula tidak utuh maka
perlu direncanakan operasi ekstraksi katarak intrakapsuler atau lensektomi pars plana.
Prosedur Preo"erasi
$ilatasi pupil merupakan penentu kesuksesan operasi 3K3K. Dbat-obatan sikloplegik
atau midriasis, harus diberikan preoperasi sehingga memberikan dilatasi pupil yang efektif,
sedangkan obat antiinflamasi nonsteroid dapat membantu mempertahankan dilatasi pupil
selama pembedahan
Prosedur Paska ,"erasi
Penga+asan paska operasi 3K#K, afakia pada lensa dapat dikoreksi potensi isusnya
dengan lensa *$ hingga '$.
&ama seperti pada operasi 3K#K, perlu dia+asi paska operasi 3K3K untuk
mengealuasi keadaan mata pasien apakah terjadi komplikasi atau mata pasien dalam
keadaan tenang sesuai yang diharapkan. 2al-hal yang perlu dia+asi berupa@
. Ketajaman isus pada hari pertama harus konsisten dengan keadaan refraksi a+al
mata pasien
'. Kejernihan kornea dan media refraksi mata lainnya
5. Potensi isus retina dan saraf optik
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
23/31
&elain pengaruh isus, setelah operasi akan ditemui tanda-tanda peradangan yang
merupakan keadaan yang pasti ditemui tapi dalam derajat yang minimal dan perubahan
fisiologis mata. Pada hari pertama, hal-hal tersebut harus diperhatikan secara menyeluruh
seperti@
. %danya edema dan eritema pada kelopak mata
'. Flap pada konjungtia akan mengalami injeksi dan sedikit bengkak
5. Kornea jernih dan bebas dari striae dan edema
6. :ilik mata depan tidak dangkal dan dalam, tidak masalah ditemui reaksi seluler
ringan
(. Kapsul posterior harus jernih dan utuh, selain itu lensa tanam harus terposisi baik
dan tidak berubah posisinya
/. Jefleks merah harus kuat dan jernih
). Peningkatan tekanan intraokuler bisa disebabkan itreoelastisitas yang tertahan
9. %ntibiotik topikal dan kortikosteroid dianjurkan diresepkan paska operasi
$alam ' minggu, kenyamanan, perbaikan isus dan kenyamanan dari hari pertama
seperti reaksi radang yang menurun. Pada paska operasi /-9 minggu, refraksi menjadi
stabil, selain itu kacamata dapat diresepkan bila ada perubahan. %pabila ditemukan
astigmatisme sepanjang sumbu insisi, maka jahitan dapat diangkat secara selektif setelah
minggu keenam dengan dibantu melalui keratometri atau topografi kornea.
&ambar. Perkiraan tempat insisi pada operasi katarak
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
24/31
&ambar -. Dperasi faekoemulsi pada katarak
#D0 adalah sebuah lensa jernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi ke dalam mata atau
dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi 3
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
25/31
&ambar /. Aeknik pemasangan #D0 pada mata
:erikut ini dapat dilihat beberapa keuntungan dan kerugian dari beberapa tehnik
bedah katarak tersebut@'
Keuntungan 3
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
26/31
- semua komponen lensa diangkat
Kerugian #
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
27/31
. %merican %cademy of Dpthalmology. "ens and #ataract . &ection . &an Fransisco@ 1$
%ssociation, '**(-'**/
'. 4aughan $G, %sbury A, Jiordan 3a P. $ftalmologi %mum. 3disi 6. Eakarta@ 8idya
1edika, '***.
5. #lyas &. &lmu 'enyakit ata. 3disi Kedua. Eakarta @ :alai Penerbit FKU#, '**5
6. #lyas, &. 'enuntun &lmu 'enyakit ata. 3disi Ketiga. :alai Penerbit FKU#, Eakarta@ '**(.
(. #lyas &. Kedaruratan alam &lmu 'enyakit ata. Eakarta@ :alai Penerbit FK U#? '**'.
/. E.P &hock. 0ensa dalam Dftalmologi Umum. 3disi 6. ;;/@ )(-95
). Eohns E.K "ens and Kataract . :asic and
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
28/31
IUST$ASI KASUS
#dentitas pasien
7ama @ %.
Usia @ ; tahun
7o 1J @ **);)*6(
%namnesis
&eorang laki-laki usia ; tahun datang ke poliklinik mata J&UP $J 1 $jamil pada
tanggal '9 %gustus '*' dengan @
Keluhan Utama @
1ata kanan terlihat memutih sejak R bulan yang lalu
Ji+ayat penyakit sekarang
- 1ata kanan terlihat memutih sejak R bulan yang lalu
- Ji+ayat trauma mata kanan pasien terkena raket dari triplek yang dilempar ke pasien
oleh saudaranya saat bermain R 5 bulan yang lalu . Kemudian mata membengkak dan
ber+arna kebiruan, bola mata juga terlihat memerah. Pasien diba+a ke J&U$
Pariaman dan mendapatkan obat tetes dan minum, nama obat lupa.- &etelah kejadian pasien mengeluhkan mata kanan kabur, semakin lama semakin
kabur.
- 1ata kanan nyeri tidak ada
-&ilau jika melihat cahaya tidak ada
- 1ata merah tidak ada
Ji+ayat Penyakit $ahulu @
• Ji+ayat sakit mata sebelumnya tidak ada
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
29/31
Ji+ayat Penyakit Keluarga @
• Aidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini
Ji+ayat kehamilan #bu @
• #bu sehat selama hamil
• Ji+ayat demam>flu selama hamil!-", ri+ayat kemerahan pada kulit selama
hamil!-"
• Ji+ayat diabetes melitus !-"
• Pemeriksaan kehamilan teratur, tiap >bulan
Ji+ayat melahirkan
• &ectio secarSa atas indikasi sectio cesaria sebelumnya
•
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
30/31
Palpebra inferior
%parat lakrimal 2iperlakrimasi !-" 2iperlakrimasi!-"
Konjungtia tarsalis Folikel!-", papil!-",
hiperemis!-"
Folikel!-", papil!-",
hiperemis!-"
Konjungtia forniks Folikel!-", papil!-",hiperemis!-"
Folikel!-", papil!-",hiperemis!-"
Konjungtia bulbi Folikel!-", papil!-",hiperemis!-", perdarahan
!-", #njeksi
konjungtia!-", injeksisiliar !-"
Folikel!-", papil!-",hiperemis!-",
perdarahan !-", #njeksi
konjungtia !-", injeksisiliar !-"
&klera Putih Putih
Kornea :ening bening
Kamera okuli anterior - :ulat, ukuran 5mm-
5mm, JF>
0ensa Keruh :ening
Korpus itreus &ukar dinilai :ening
Fundus @
-media
-papil optikus
-retina
-makula
-%a@
&ukar dinilai
Eernih
:erbatas tegas
:er+arna merah
Jefleks fea !"
'@5
Aekanan bulbus okuli 7ormal!palpasi" 7ormal!palpasi"
Posisi bulbus okuli Drtho Drtho
8/19/2019 Katarak Traumatika.doc
31/31
Gerak bulbus okuli :ebas,nistagmus!-" :ebas,nistagmus!-"
$iagnosa KerjaKatarak traumatic D$ dengan iridodialisa dan ruptur iris superior
Jencana
- U&G
- :iometri
- Persiapan operasi
-