1
Kajian Struktur dalam Dongeng Semut dan Kepompong Diera Globalisasi
Karya Ilmiah ini merupakan salah satu syarat mengikuti
Ujian Nasional 2012 2013
Disusun oleh:
Dewi Suparmi
Endah Lestari
Mitha Puspita sari
Siti Nurhikmah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Guru pembimbing :Bapak .Nuron Rhamdani, S.pd
Kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
SMA. AL-QONA’AH
BANDUNG 2012-2013
1
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Agung dan
Maha Kuasa atas segala daya dan upaya manusia. Rahmat dan hidayahnya selalu
tercurah pada hambanya , tidak terkecuali pada kami. Materi yang ada dihadapan
pembaca ini adalah tugas yang harus di tempuh.
Harus di akui bahwa banyak sekali hambatan dalam proses pengerjaanya.
Materi ini berjudul struktur kajian dalam dongeng.
Terima kasih hormat kami ucapkan kepada semua pihak yang membantu
pelaksanaan penulisan ini sampai dengan selesai, semoga mendapatkan imbalan –
imbalan pahala yang seimbang dari Tuhan yang Maha Esa.
Terakhir kami nyatakan, bahwa usaha ini masih banyak kekurangan.
Karenanya seandainya ada kritik terhadap tulisan ini, benar-benar sebelumnya
kami ucapkan banyak terimakasih.
Semoga rahmat Tuhan yang Maha Esa selalu pada kita bersama.
Wassalamualaikum Wr.Wb
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN MATERI................................................................. 2
2.1. Definisi Dongeng........................................................................... 2
2.2 Pelaku atau tokoh Dongen ............................................................ 2
2.3 Tema Dongen ................................................................................ 2
2.4 kalimat Pembuka Dongeng ........................................................... 3
2.5 Struktur Dongeng .......................................................................... 3
2.6 Jenis Dongen ................................................................................. 3
2.7 Ciri-ciri lain dongeng..................................................................... 4
2.8 Cara mengawali menceritakan dongeng ....................................... 4
2.9 Manfaat dan Amanat ...................................................................... 4
BAB III.KAJIAN TEORI ................................................................................ 5
3.1. Contoh dongeng............................................................................. 5
3.2. Unsur intrinsik............................................................................... 6
3.2.1. Tema.................................................................................... 6
3.2.2. Alur ..................................................................................... 7
3.2.3. Tokoh .................................................................................. 8
3.2.4. Latar .................................................................................... 10
3.2.5. Gaya bahasa......................................................................... 10
3.2.6. Sudut pandang ..................................................................... 11
3.2.7. Amanat................................................................................. 11
BAB IV.PENUTUP ......................................................................................... 12
4.1. Kesimpulan.................................................................................... 12
4.2. Saran ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
3
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANGApa yang di uraikan dalam karya ilmiah yang sederhana ini. Materinya
sesungguhnya bukan barang baru, terutama bagi para pengajar sastra Indonesia.
Dan untuk memperluas waasan mengenai tentang ragam prosa fiksi
terutama pada struktur kajian dalam dongeng. Dikarenakan pada zaman sekarang
dongeng sudah mulai terlupakan oloeh masyarakat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada dongeng adalah sebagai
berikut:
1.2.1. Apa definisi dongeng?
1.2.2. Siapa pelaku atau tokoh dalam dongeng?
1.2.3. Bagaimana tema dalam suatu dongeng ?
1.2.4. Bagaimana stuktur dalam dongeng?
1.2.5. Bagaimana jenis-jenis dongeng?
1.2.6. Bagaimana cirri-ciri dari dongeng?
1.2.7. Contoh dongeng
1.3. TUJUAN
Dikarenakan dongeng sudah mulai terlupakan oleh sebagian masyarakat
maka dari itu, tujuan kami membuat karya ilmiah ini tidak lain untuk
menambahkan kembali rasa ketertarikan dan rasa keingintahuan masyarakat
terhadap dongeng. Supaya masyarakat dapat melestarikan ragam prosa fiksi trsbut
dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak punah termakan zaman.
Dan untuk mengetahui apa definisi dari dongeng, siapa saja pelaku atau
tokoh yang berperan dalam dongeng tersebut, tema yang dipergunakan didalam
dongeng, serta mampu mengetahui dan memahami bagaimana struktur, jenis-
jenis, dan ciri-ciri dalam suatu dongeng.
1
2
BAB II. PEMBAHASAN MATERI
2.1. Definisi Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya
kejadian-kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan
ajaran moral dan jugamenghibur.Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita
tradisional adalah cerita yangdisampaikan secara turun temurun. Suatu cerita
tradisional dapat disebarkan secara luaske berbagai tempat. Kemudian, cerita itu
disesuaikan dengan kondisi daerah setempat
2 .2 Pe l aku a t au Tokoh Dongeng
Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran
dan putri,ahli nujum;
b) peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga;c)
binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;d) kastil, hutan yang memikat, negeri
ajaib;e) benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.
2.3 Tema Dongeng
Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini.
- Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.
- Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
- Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
- Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.
- Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
- Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan
kekuatan ajaib.
- Keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
- Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu
- Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
- Kejahatan ibu tiri.
2
3
2 .4 .Ka l ima t Pembuka Dongeng
Contoh kalimat pembuka:
- Syahdan pada zaman dahulu kala, di negeri antah berantah
- Kata sahibul hikayat
- Pada zaman dahulu kala
- Pada masa silam
- Beribu-ribu tahun yang lalu
- Di suatu negeri yang jauh
2.5 Struktur Dongeng
Pendahuluan
1) Pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
2) Kejadian atau peristiwa dalam dongengKejadian-kejadian yang disusun
secara kronologis.
3) PenutupSuatu pernyataan umum.Kalimat yang sering digunakan, misalnya
Mereka hidup bahagia selamanya.
4) Komentar umum tentang kebaikan yang dapat menaklukan kejahatan atau
pesanmoral lainnya
2.6 Jenis Dongeng
- Dongeng binatang/fabel
Fabel adalah dongeng binatang yang mengandung pendidikan tentang
perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti
manusia.Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekeri manusia.
- Dongeng Kancil dan Buaya,dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh
dongeng binatang.Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik,
licik, dan jenaka.
- Dongeng biasa
Dongeng biasa adalah cerita tentang tokoh suka dan duka. Contohnya
adalahcerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka Tarub.
3
4
- Dongeng lelucon
Dongeng lelucon berisi cerita lucu tetang tokoh tertentu. Contoh dongeng ini
yaituSi Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang, Lucai
dariMelayu, dan Pan Balangtamak dari Bali.
2 . 7 .C i r i -C i r i La in Dongeng
Menggunakan alur sederhana.
Cerita singkat dan bergerak cepat.
Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung
2.8.Cara Mengawali Menceritakan Dongeng
Salah satu dongeng favorit saya adalah …
Saya akan menceritakabn dongeng yang sangat saya sukai …
Dongeng yang terkenal dari daerah saya (kita) adalah ...
Dongeng yang saya ingat saat saya masih kecil adalah ...
Dongeng yang sering diceritakan ibu saya adalah ...Selain itu, kita dapat
membuat sendiri awalan menarik lainnya
2.9 Manfaat dan Amanat
Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersifat kejam terhadap semut,
tetapi pikirkanlah,itu hakikatnya hewan-hewan dan hargailah hewan-hewan itu
meskipun hewan tersebut sering kali menyakiti manusia.
BAB III. KAJIAN TEORI
4
5
3.1. Contoh dongeng
Kisah Semut Dan Kepompong
Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana
bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan
sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang
seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua
hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan
burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di
hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi
hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah
terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita,
diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.."
sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya
berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak
seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon
yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan
sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua
hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas
lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa
menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut.
Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?"
si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal
dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu
itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta
5
6
bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya.
"Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali
bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si
kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia
tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus
menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua
ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
3.2.Unsur intrinsik
Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra adalah
unsur-unsur pembangun karyasastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya
sastra itu sendiri. Untuk karya sastra dalam bentuk prosa, seperi roman, novel,
dan cerpen, unsur-unsur intrinsiknya ada tujuh: 1) tema, 2) amanat, 3)tokoh, 4)
alur (plot), 5) latar (setting), 6) sudut pandang, dan 7) gaya bahasa.
3.2.1. Tema
Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra
disebut tema. Atau gampangnya,tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita,
sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yangmenjadi pokok masalah dalam
cerita.Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu, tema menjadi
dasar pengembangan seluruh cerita.
Tema dalam banyak hal bersifat ”mengikat” kehadiran atau ketidakhadiran
peristiwa,konflik serta situasi tertentu, termasuk pula berbagai unsur intrinsik
yang lain.
Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada pula yang
dinyatakan secara implisit(tanpa disebutkan tetapi dipahami). Dalam menentukan
tema, pengarang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: minat
pribadi,selera pembaca, dan keinginan penerbit atau penguasa.Dalam sebuah
karya sastra, disamping ada tema sentral, seringkali ada pula tema sampingan.
6
7
Temasentral adalah tema yang menjadi pusat seluruh rangkaian peristiwa
dalam cerita. Adapun temasampingan adalah tema-tema lain yang mengiringi
tema sentral. Pokok pembicaraan Moral tentang kebaikan yang selalu
menang melawan kejahatan.
3.2.2. Alur
Jalan cerita dari awal sampai selesai. Alur adalah rangkaian cerita yang
disusun secara runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian,
klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Alur cerita bisa maju maupun mundur. Maju
artinya cerita dimulai dari cerita waktu dulu ke ce rita waktu sekarang. Sedangkan
alur mundur adalah kebalikannya
a. Eksposisi : penjelasan awal mengenai karakter dan latar( bagian cerita yang
mulai memunculkan konflik/ permasalahan)
b. Klimaks : puncak konflik/ ketegangan
c. peleraianatau anti klimaks, babak ada klimaksnya.
d. Falling action: penyelesaian
Jenis alur berdasarkan urutan waktu kejadian
1. Alur maju jalan cerita sesuai dengan urutan kejadian yang terus maju
kemasa depan.
2. Alur mundur jalan cerita kembali merunut kejadian yang telah
berlangsung dimasa lalu.
3. Alu rmaju-mundur/mundur-maju (alur campuran) rangkaian peristiwa
yang susunannya tidak berurutan dengan urutan waktu kejadian.
Dalam hubunganya dengan alur,ada beberapa istilah lain yang perlu di
pahami:
1. Alur bawahan adalah alur cerita yang ada disamping alur cerita utama.
2. Alur linear adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang susul – menyusul
secara temporal.
3. Alur balik sama dengan sorot balik atau flash back.
7
8
4. Alur datar adalah alur yang tidak dapat dirasakan adanya perkembangan
cerita dari gawatan, klimaks sampai selesaian.
5. Alur menanjak adalah alur yang jalinan peristiwany asemakin lama
semakin menanjak atau rumit.
6. Rangkaian peristiwa yang mendukung cerita
7. Alur maju dan alur mundur
3.2.3. Tokoh
Tokoh terbagi menjadi beberap bentuk yaitu :
1. Protagonis adalah tokoh yang berperan sebagai tokoh idaman
2. Antagonis adalahtokoh yang berperan sebagai pesaing atau
penentangtokoh utama
3. Peran pembantu / figuran yakni tokoh yang kehadirannya mendampingi
keberadaan tokoh utama.
4. Tokoh tritagonis merupakan tokoh yang memiliki sebagian sifat tokoh
antagonis dan protagonist.
Teknik penggambaran tokoh :
1. Teknik analitik
Watak tokoh di gambarkan secara langsung oleh pengarang.
2. Teknik dramatik
Watak tokoh di ceritakan dengan penggambaran – penggambaran tertentu.
Adapun tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau
membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang
menjadi kepercayaan tokoh sentral (baik protagonis ataupun
antagonis).
2. Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit
sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.
8
9
3. Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian
atau berfungsi sebagai latar cerita saja.Penokohan adalah penyajian
watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.
Ada dua metode penyajian watak tokoh, yaitu:
1. Metode analitis/langsung/diskursif, yaitu penyajian watak tokoh
dengan cara memaparkanwatak tokoh secara langsung.
2. Metode dramatik/tak langsung/ragaan, yaitu penyajian watak
tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan
pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilanfisiknya serta dari
gambaran lingkungan atau tempat tokoh.Adapun menurut Jakob Sumardjo
dan Saini KM,
ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu:
1. Melalui apa yang diperbuatnya, tindakan-tindakannya, terutama
bagaimana ia bersikap dalamsituasi kritis.
2. Melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat mengetahui
apakah tokoh tersebut orangtua, orang berpendidikan, wanita atau
pria, kasar atau halus.
3. Me la lu i penggambaran f i s i k t okoh .
4. M e l a l u i p i k i r a n - p i k i r a n n y a
5. M e l a l u i p e n e r a n g a n l a n g s u n g
Unsur intrinsik yang berkaitan dengan tokoh utama, tokoh kedua dan tokoh ke
tiga atau pengiting
Semut
Gajah
Harimau
Kupu-kupu
Badak
Burun.
9
10
3.2.4. Latar
Latar : bagian dari cerita yang menjelaskan waktu dan tempat kejadian
ketika tokoh mengalami peristiwa.
Latar terbagi dalam :
- Latar sosial : latar yang berupa, waktu, suasana, masa, bahasa
- Latar fisik : latar yang berupa benda – benda di sekitar tokoh misal,
rumah,n ruang tamu, dapur, sawah, hutan,pakaian / baju.
Latar sangat mudah diidentifikasi, yaitu dengan memperhatikan kapan dan
di mana cerita itu berlangsung, tempat di mana peristiwa itu berlangsung
Latar tempat : hutan
Latar waktu : pagi siang malam
Latar suasana : hangatnya matahari dan kicauwan burung
3.2.5. Sudut pandang
Sudut pandang yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya.
1) Orang pertama: penulis berlaku sebagai karakter utama cerita, ini ditandai
dengan penggunaan kata “aku”. Penggunaan teknik ini menyebabkan
pembaca tidak mengetahui segala hal yang tidak diungkapkan oleh sang
narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa menjadi
bagian dari cerita.
2) Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘Anda.’
Teknik ini jarang dipakai karena memaksa pembaca untuk mampu
berperan serta dalam cerita.
3) Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan kata ganti orang ketiga,
seperti: mereka dan dia.
3.2.6 Gaya bahasa
Pilihan kata yang di pilih pengarang dalam bercerita menggunakan corak
di alek daerah tertentu.
10
11
Gaya bahasa yang dapat di katakan srbagai ciri khas seorang pengarang
dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya.
3.2.7. Amanat
yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Pesan dalam karya
sastra bisa berupa kritik, harapan, usul, dan sebagainya
“Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersifat kejam terhadap
semut, tetapi pikirkanlah,itu hakikatnya hewan-hewan dan hargailah hewan-
hewan itu meskipun hewan tersebut sering kali menyakiti manusia”.
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
11
12
Dari definisi di atas, maka kami menyimpulkan bahwa dongeng adalah
cerita hayalan pada jaman dahulu kala yang sulit di percaya kebenaran nya.
Karena tidak masuk akal dan aneh biasanya dongeng ini di pergunakan untuk
menghibur anak-anak, yang bersifat anonim (tidak jelas atau tidak diketahui siapa
pengarangnya).
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang
di sampai kan secara turun temurun dapat di sebarkan secara luas ke berbagai
tempat. Kemudian,cerita itu di seseuaikan dengan kondisi daerah setempat.
4.2. Saran
Hargailah binatang atau manusia karna dengan menghargainya kita bisa di
hargai oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :http://id.shvoong.com
12
13
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rowling, J.K. Harry Potter and the Chamber of Secrets. New York: Scholastic,
1999.
13
Top Related