8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
1/18
JOURNAL READING
DYNAMIC TREATMENT FOR PROXIMALPHALANGEAL FRACTURE OF THE HAND
G Rajesh, WY Ip, SP Chow, BKK Fung
Department of Orthopaedics and Traumatology, University of Hong Kong, Queen
Mary Hospital, Pokfulam, Hong Kong
Oleh:
Tsaniatul Afifah
012085798
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
2/18
Pendahuluan
Fraktur phalang proximal pada tangan atau bisa jugadisebut no mans land, lepasnya geometri, dan susah
untuk di obati, baik secara konservatif ataupun
melalui tindakan bedah. Setelah pembedahan,
struktur dari phalang tendinous menjadi rentan, dan
kehilangan gerak dari interphalangeal proksimal.
Osteosintesis tidak dapat menjamin stabilitas dan
membutuhkan imobilisasi post operatife. Empatminggu imobilisasi dapat diketahui 66% mengalami
penurunan normal total aktif ROM, dan
membutuhkan fisioterapi.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
3/18
Stabilitas skeletal, tidak rigid merupakan unsure
penting pada pergerakan secara fungsional.
Fraktur falang proksimal dapat diobati dengan
metode tertutup, dengan menggunakan efek
stabilisasi dari jaringan lunak (zancolli complekx
metacarpo phalangeal (MCP) retention apparatus)
dan menggunakan perangkat eksterna(thermoplastic MCP block splint).
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
4/18
Metode
Mengevaluasi hasil secara klinis dan radiologis
dari mobilisasi terlindungi (dynamic
treatment) menggunakan thermoplastic MCP
block splint untuk fraktur falang proksimal.
Dilakukan pada 20 laki-laki dan 12 wanita
pada periode januari 2001 dan februari 2007.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
5/18
Ada 24 pasien berumur 50 tahun, 10 terjadi fraktur di
tangan yang dominan sedangkan 22 terjadi
fraktur pada tangan yang tidak dominan. Tiga
fraktur adalah pada jari telunjuk, empat pada jari
tengah, dan 6 pada jari manis, dan 19 pada
kelingkiing.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
6/18
Single digit, tertutup, fraktur phalangproksimal
Adanya displacement, letak extra articular,
.Tidak ada injury lain yang terkait ( seperti
rupture tendo atau robekan collateral) dan
intake capsul intact zancoli comples. Tidak terinfeksi
Kriteria
inklusi
Tidak memenuhi kriterila inklusiKriteriaeksklusi
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
7/18
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
8/18
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
9/18
Reduksi dianggap dapat diterima apabila
1.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
10/18
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
11/18
Penilaian fungsional dan radiologis dilakukan
pada setiap follow up, termasuk pemeriksaan
ROM dari MCP, PIP, dan sendi DIP, dan total
active ROM pada jari yang terkena fraktur juga
dinilai. Fisioterapi yang kuat juga harus
dilakukan untuk menghilangkan
ketidakmampuan fleksi dan ekstensi, danuntuk mencegah terjadinya kompliikasi
kontraktur
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
12/18
Hasil di klasifiikasikan berdasar belsky et al
menjadi : Exellent(tidak ada gejala, tidak ada
nyeri, tidak ada deformitas rotasional atau
angular, pergerakan dari PIP >100 derajat,
total active rom >250 derajat), Good
(deformitas rotasional dan angular minimal,
pergerakan PIP >80 derajat, total active ROM>180 derajat, 3. Fair and poor (tidak ada yang
berubah).
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
13/18
Result
Rata rata periode follow up adalah 15 weeks,berdasarkan pada klasifikasi belsky 23 (75%) pasien
termasuk adalam kategori excellent, 7 (22%) pasien
masuk kedalam kategori good, dan 2 pasien (6%)termasuk kriteria fair and poor.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
14/18
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
15/18
Tidak ada adhesi tendon, kontraktur, infeksi, non-unionatau mal union. Dua pasien yang termasuk dalamkriteria fair and poor adalah pasien lelaki berusia 74tahun dengan fraktur pada jari kelingking pada tangannon dominan. Dan pasien berusia wanita berusia 49tahun dengan fraktur pada jari kelingking di tanganyang dominan. Pada kedua pasien memiliki bone union.Dan mereka kembali bekerja dengan deformitas
minimal dan nyeri pada saat ekstremitas digerakkan.Hasil yang jelek mungkin berhubungan denganketidakpatuhan pasien pada saat rehabilitasi normal.Beberapa yang dinyatakan kategori good menjadi
exellentsetelah dilakukan rehabilitasi lebih lanjut.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
16/18
Discusion
Pada tampilan anatomis dari falang proksimal danstabilitas di pengaruhi oleh jaringan yang
mengelilingi, yang mana merupakan andalan untuk
pengobatan konservatif dinamis pada frakturproksimal phalang. Fraktur proksimal falang lebih
baik diobati secara konservatif dengan minimal
komplikasi: kesembuhan tulang dan pemulihan
ROM dapat terjadi secara simultan,tidak secara
konsekuen.
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
17/18
8/13/2019 jurnal tsania edit.pptx
18/18
Conclusion
Meskipun dengan sampel minimal, hasil padapasien menunjukkan pada pengobatan dynamislebih baik daripada treatment lain, tetapi hasil
terakhir juga nyaris sama. Prosedur pembedahanmemiliki kekurangan seperti periode rehabilitasiyang memanjang, yang membutuhkan minimal 2intervensi (untuk fiksasi dan pemindahan),
keberatan secara ekonomik dan social, dan stresspada saat dilakukan pembedahan yang juga diikutioleh risiko anesthesia.
Top Related