i
JURNAL BIANGLALA INFORMATIKA ISSN : 2338-8145
E-ISSN : 2338-9761
Volume 6, Nomor 1, Maret 2018
JURNAL BIANGLALA INFORMATIKA adalah sarana publikasi penelitian civitas akademika bidang komputer dan sistem informasi yang diterbitkan oleh LPPM Universitas Bina Sarana Informatika yang terbit pada bulan Maret dan September.
JURNAL BIANGLALA INFORMATIKA telah memiliki ISSN baik versi cetak maupun online. Jurnal ini berisi tentang karya ilmiah hasil penelitian yang bertemakan: Sistem Pakar, Sistem Informasi, Web Programming, Mobile Programming, Games Programming, Data Mining, dan Sistem Penunjang Keputusan.
Index by:
Redaksi tidak bertanggungjawab atas semua konten isi dalam artikel terkait isu copyrights, plagiarism, dll. Penulis bertanggungjawab penuh atas konten isi artikel.
Sekretariat Redaksi Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) UBSI Kampus Kota Yogyakarta Jl. Ring Road Barat, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184, Telp: (0274) 4342536 E-mail: [email protected] Website: ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/Bianglala/index
ii
Chiep Editor
Sardiarinto, M. Kom, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia
Editor
1. Noor Hasan, M. Kom, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia 2. Candra Agustina, M. Kom, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia
3. Diah Pradiatiningtyas, SE, M Sc, Universitas Bina Sarana Infomatika, Indonesia
Sekretariat Redaksi Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) UBSI Kampus Kota Yogyakarta Jl. Ring Road Barat, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184, Telp: (0274) 4342536 E-mail: [email protected] Website: ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/Bianglala/index
iii
Reviewer
1. Frieyadie Frieyadie, STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Indonesia
2. Dwiza Riana, STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Indonesia
3. Taufik Hidayatulloh, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia
4. Sopiyan Dalis, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia
5. Supri yanta, Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Yogyakarta
6. Bekti Maryuni Susanto, Politeknik Negeri Jember, Indonesia
7. Bambang Eka Purnama, STMIK Nusa Mandiri, Indonesia
8. Taufik Baidawi, Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia
Sekretariat Redaksi Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) UBSI Kampus Kota Yogyakarta Jl. Ring Road Barat, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184, Telp: (0274) 4342536 E-mail: [email protected] Website: ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/Bianglala/index
iv
Daftar Isi
Sistem Informasi Penerimaan Pasien Rawat Jalan Klink Aryanata Bekasi Susy Rosyida..............................................................................................................................................................................
Halaman
1-6 Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Pertama Bakti Idhata Erna Yuliani, Y Yunita, Hilda Amalia .........................................................................................................................................
7-13 Rancang Bangun Sistem Pendaftaran Anggota BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah Berbasis Web Robi Sopandi ..............................................................................................................................................................................
14-20 Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Alat Berat Dewi Laraswati ...........................................................................................................................................................................
21-25
Knowledge Management System Berbasis Android Untuk Mendukung Knowledge Sharing Pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk Karawang Surtika Ayumida .........................................................................................................................................................................
26-33 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Special English Conversation By Mr.T Bekasi Heri Kuswara, Alvin Hidayat ......................................................................................................................................................
34-43 Sistem Informasi Akuntansi Buku Besar Menggunakan Metode Waterfall Studi Kasus CV. Sinar Abadi Jaya Jakarta Kudiantoro Widianto, Amelia Julianda Putri ..............................................................................................................................
44-50 Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Digital Nasional (iPusnas) dengan Kerangka PIECES Yana Iqbal Maulana ...................................................................................................................................................................
51-55 Rancangan Animasi Interaktif Pembelajaran 10 Hukum Taurat Pada GBI Ecclesia A Astrilyana ................................................................................................................................................................................
56-60
Penerapan Model Waterfall Pada Rancang Bangun Aplikasi Persediaan Bahan Baku Ganda Wijaya, Verry Riyanto, Biktra Rudianto .........................................................................................................................
61-68
Deteksi Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan Indeks Antropometri Menggunakan Algoritma Naive Bayes Nani Purwati ...............................................................................................................................................................................
69-72 Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Decision Tree Pada PT. Baskara Cipta Pratama Melan Susanti, J Jefi ...............................................................................................................
73-79
v
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Penerimaan Siswa Baru Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Wina Widiati, Konni Septiani Putri .............................................................................................................................................
80-87 Implementasi Index Performance Untuk Menentukan Indeks Prestasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Web (Studi Kasus: Bagja Abadi Poultry Shop) Septian Adijaya, Tuti Alawiyah ..................................................................................................................................................
88-95 Sistem Penunjang Keputusan Dalam Penentuan Pemberian Beasiswa dengan Metode Simple Additive Weighting Retno Sari ...................................................................................................................................................................................
95-100
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Sistem Informasi Penerimaan Pasien Rawat Jalan Klink Aryanata Bekasi Susy Rosyida
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
Abstrak – Teknologi informasi berkembang sangat pesat, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak, maupun dari segi sumber daya manusia yang mengoperasikannya. Dengan adanya komputer maka proses pengolahan dan penyimpanan data akan lebih cepat dan mudah untuk didapatkan saat dibutuhkan. Klinik Aryanata bergerak dibidang pelayanan jasa, sistem informasi pada klinik ini masih bersifat manual, mulai dari pencatatan data pasien yang datang berobat, penyimpanan data dan proses pembuatan laporan, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pada sistem yang sedang berjalan. Untuk menunjang pelayanan kesehatan dan pegolahan data penerimaan pasien rawat jalan di Klinik Aryanata, diperlukan sebuah sistem informasi penerimaan pasien. Dalam penelitian ini berisi tentang sistem penerimaan pasien rawat jalan berorientasi objek dengan pemodelan unified modeling language dengan metode perangkat lunak yaitu metode waterfall. Sistem ini merupakan solusi yang baik untuk memecahkan masalah yang ada di Klinik Aryanata. Dengan adanya sebuah sistem yang terkomputerisasi sistem akan berjalan lebih efektif dan efisien ini dapat diharapkan membantu pihak Klinik Aryanata dalam penerimaan pasien rawat jalan. Kata Kunci: Sistem Informasi, Penerimaan Pasien Rawat Jalan Abstract— Information technology is growing very rapidly, both in terms of hardware, software, and in terms of human resources that operate it. With the computer then the processing and data storage will be faster and easier to get when needed. Clinic Aryanata engaged in services, information systems in this clinic is still manual, ranging from recording data patients who come treatment, data storage and report-making process, thus allowing the occurrence of errors on the system that is running. To support the health service and data processing of outpatient reception in Aryanata Clinic, a patient information system is needed. In this study contains about the outpatient acceptance of outpatient outpatient system with modeling unified modeling language with software method that is waterfall method. This system is a good solution to solve existing problems in Aryanata Clinic. With the existence of a computerized system the system will run more effectively and efficiently this can be expected to help the Aryanata Clinic in the outpatient reception.
Keywords: Information System, Outpatient Receipt
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam kelangsungan hidup bagi setiap manusia. Tetapi, masih saja banyak yang tidak memperdulikan kesehatannya, bahkan walaupun kesehatannya sudah dijaga ada saja penyebab yang membuat kesehatan menjadi terganggu. Setiap orang berhak melakukan pengobatan secara medis maupun secara tradisional. Salah satu tempat pengobatan secara medis dapat dilakukan untuk tindakan pertama salah satunya pada sebuah klinik. Tetapi semakin bertambahnya jumlah data pasien rawat jalan pada sebuah klinik menjadi permasalahan yang cukup serius jika tidak ditangani dengan baik terutama dalam penerimaan pasien rawat jalan. Klinik Aryanata merupakan tempat pengobatan yang menyediakan pelayanan kesehatan (Hidayati, Suryawati, & Sriatmi, 2014) kepada masyarakat. Sistem yang sudah ada pada Klinik Aryanata masih belum optimal dalam pengolahan
datanya. Pengolahan data dalam penerimaan pasien yang masih manual sering ditemukan berbagai kesulitan, seperti terdapat data pasien yang hilang atau ganda, pencarian hasil rekam medis yang sulit dicari, mengetahui stok obat yang masih tersedia, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyampaian informasi. Pengolahan data penerimaan pasien rawat jalan seharusnya mempunyai sistem yang baik supaya mendapatkan informasi (Susilowati & Riasti, 2012) yang dibutuhkan dengan mudah. Oleh karena itu pada Klinik Aryanata diperlukan sistem informasi yang baik untuk pengolahan data guna mendapatkan sebuah informasi dengan mudah, meningkatkan kinerja dalam proses pengolahan data penerimaan pasien rawat jalan (Sutinah, Wicaksono, & Syahrial, 2014) karena dapat meminimalisir kesalahan serta meningkatkan pelayanan kesehatan (Hadjam, 2015) pada Klinik Aryanata terhadap masyarakat.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
2. Kajian Literatur
a. Sistem Informasi “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Sutabri, 2012). “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Kartikasari, 2011).
b. Informasi “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau dinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan” (Sutabri, 2012).
c. Sistem Informasi “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar” (Sutabri, 2012).
d. Pemrograman Berorientasi Objek “Pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba atasi dengan bantuan komputer” (Nugroho, 2011). “Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya” (Sukamto & Shalahuddin, 2013).
e. Bahasa Pemrograman Dalam penulisan ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman java. “Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer, termasuk telepon genggam” (Winarno & Zaki, 2013).
f. Model Pengembangan Perangkat Lunak “Model SDLC air terjun (waterfall) seiring juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial yang dimulai dari analisis, desain, pengkodean, dan tahap pendukung (support)” (Sukamto & Shalahuddin, 2013).
g. Unified Modeling Language (UML) “Bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis” (Nugroho, 2011). UML
menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, diagram UML yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1). Use case diagram menyajikan interaksi antara
use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
2). Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.
h. i. Relationship Diagram “Suatu model jaringan yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis” (Fathansyah, 2007).
3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam pembuatan sebuah sistem informasi mengenai penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall. Dimana tahapan dalam metode waterfall adalah:
Sistem Rekaya
Informasi
Analisis Desain Pengodean Pengujian
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2013)
Gambar 1. Metode Waterfall
a. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa atas sistem yang akan dibangun untuk Klinik Aryanata yang memuat user, pasien, obat, dokter, data laboratorium, registrasi, resep, rekam medik, pemeriksaan laboratorium, hasil laboratorium, rujukan, dan laporan.
b. Desain Perangkat Lunak Pada tahap perancangan desain ini maka akan menghasilkan kebutuhan atas perangkat lunak yang akan digunakan untuk sistem aplikasi berbasis desktop. Desain arsitektur perangkat lunak dengan entity relationship diagram.
c. Pembuatan Kode Program
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
Penulis menggunakan bahasa pemrograman Java untuk membuat sistem informasi penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata, serta memakai konsep pemrograman terstruktur karena menurut penulis konsep tersebut lebih simple dan efisien untuk diimplementasikan.
d. Pengujian
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logika dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisisr kesalahan dan memastikan keluaran yang dilakukan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Implementasi Di dalam tahap implementasi sistem akan diterapkan secara bertahap dimana sistem manual secara bertahap tidak akan digunakan dan beralih ke sistem yang terkomputerisasi.
4. Implementasi Sistem dan Hasil
Untuk membangun sebuah sistem penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata maka diperlukan tahap menganalisa yaitu dengan mengetahui prosedur sistem berjalan penerimaan pasien rawat jalan. Adapun sistem berjalan penerimaan pasien rawat yaitu: a. Prosedur pendaftaran
Pasien baru melakukan pendaftaran dengan menyerahkan data diri berupa KTP untuk diinputkan datanya agar pasien terdaftar di Klinik Aryanata dengan bukti berupa kartu berobat dan dibuatkan kartu rekam medik. Sedangkan untuk pasien lama, hanya menyerahkan kartu berobat kepada petugas. Dan dengan kartu berobat tersebut petugas juga memasukkan datanya ke dalam data kunjungan pasien dengan memilih dokter yang akan memeriksa pasien.
b. Prosedur Pemeriksaan Berdasarkan keluhan pasien yang diderita, maka dokter mengambil tindakan untuk pemeriksaan dan mencatat ke dalam kartu rekam medik serta memberikan resep obat kepada pasien. Jika pasien harus diperiksa di laboraturium maka pasien harus membayar laboraturium tersebut. Dan jika pasien menderita sakit yang cukup berat maka dokter memberikan surat rujukan untuk berobat ke rumah sakit.
c. Prosedur Pembayaran dan Penerimaan Obat Berdasarkan resep obat yang diberikan oleh dokter maka petugas menyiapkan obat dan memberikan data pembayaran untuk dibayarkan oleh pasien. Setelah pasien
melakukan pembayaran maka pasien menerima obat dan bukti pembayarannya.
d. Prosedur Pembuatan Laporan Berdasarkan data pasien yang melakukan rawat jalan, data obat serta data pembayaran maka dibuatkan laporan untuk diberikan kepada pimpinan Klinik Aryanata.
Berdasarkan dari analisa sistem berjalan prosedur penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata, maka tahap selanjutnya desain sistem informasi yaitu: a. Use Case Diagram
Use case diagram di bawah ini merupakan interaksi antara petugas dengan sistem penerimaan pasien rawat jalan, dimana petugas yang ingin mengakses menu-menu yang ada di dalam sistem harus login terlebih dahulu. Menu-menu yang ada di dalam sistem adalah data dokter, data pasien, data obat, data lab, data rujukan dan data kunjungan pasien.
uc Use Case Model
Sistem Penerimaan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Aryanata
Petugas
Data Pasien
Data Dokter
Data Obat
Data Pembayaran
Login
Logout
Data Lab
Data Rujukan
Data Kunjungan
Pasien
«include»
«include» «extend»
«include»
«include»
«include»
«include»
«extend»
«extend»
«include»
«extend»
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 2. United Modelling Language
Sistem Informasi Penerimaan Pasien Rawat
Jalan Pada Klinik Aryanata b. Activity Diagram
Diagram ini menggambarkan aktifitas yang dilakukan oleh petugas dalam sistem penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata.
act Activ ity Model
Petugas Sistem
Start
Halaman Login
Masukkan user & passvalid?
Tampil data pasien, data
dokter, data obat, data lab,
data kunjungan pasien
Login gagal
Melakukan
penerimaan pasien
baru/lama
baru?
Data pasien Tampil data pasien
Input data pasien
Simpan data pasien
Cetak kartu pasien
Selesai
Data
kunjungan
pasien
Tampil data kunjungan
Input data kunjungan
Simpan data kunjungan
Pemeriksaan lab
Data labTampil data lab
Input data lab
Simpan di data kunjungan
Data obat
Tampil data obat
Inpt data obat
Simpan di data kunjungan
Menderita sakit parah?
Parah?
Rujukan Tampil data rujukan
Input surat rujukan
Simpan surat rujukan
Cetak surat rujukan
Cetak data kunjungan
Y
Y
[Y]
[Y]
T
[T]
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 3. Activity Diagram Sistem
Informasi Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Pada Klinik Aryanata c. Entity Relationship Diagram
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
Diagram di bawah ini merupakan desain database. Dimana desain database ini menggambarkan hubungan antara tabel dengan tabel lainnya yang ada di dalam database pada sistem penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 4. Entity Relationship Diagram
Sistem Informasi Penerimaan Pasien Rawat
Jalan Pada Klinik Aryanata
d. Spesifikasi file File yang ada di dalam database db_klinik pada sistem penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata terdiri dari file pasien, dokter, obat, lab, rujukan, kunjungan dan resep. Spesifikasi file pasien sebagai berikut: NamaFile : File Pasien Akronim : pasien Fungsi : Untuk menyimpan data
pasien Tipe : Data Master Organisasi File : Indexed Sequential Akses File : Random Media : Hardisk Panjang Record : 96 Karakter Kunci Field : kd_pasien
Tabel 1 . Spesifikasi File Pasien Elemen
Data
Akronim Tipe Size Ket
Kode Pasien
kd_pasien Char 7 Primary Key
Nama Pasien
nm_pasien Varchar 25
Tanggal Lahir
tgl_lahir Date
Umur umur Integer 2
Jenis Kelamin
jns_kel Enum „Laki- laki‟,‟Perempuan‟
Alamat alamat Varchar 50
No. Telepon
no_tlp Integer 12
Sumber: (Rosyida, 2017) e. Tampilan Program
Program ini menggunakan software Java, di mana tampilan program sistem informasi penerimaan pasien rawat jalan pada Klinik Aryanata sebagai berikut: 1. Form Login
Sebelum menggunakan program pengguna terlebih dahulu login dengan menggunakan username dan password untuk keamanan pengguna.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 5. Tampilan Program Form Login
2. Form Dokter
Di dalam program sistem penerimaan pasien rawat jalan ada tampilan program form dokter. Form dokter ini berfungsi untuk mendatakan data dokter serta jadwal prakteknya.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 6. Tampilan Program Form Dokter
3. Form Pasien
Form pasien pada program sistem penerimaan pasien pada rawat jalan ini merupakan form untuk mendatakan data pasien yang berobat di Klinik Aryanata.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 7. Tampilan Program Form
Pasien 4. Form Laboraturium
Form laboraturium merupakan data laboraturium yang digunakan oleh pasien
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
jika pasien harus diperiksa pada laboraturium Klinik Aryanata.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 8. Tampilan Program Form
Laboraturium
5. Form Obat
Gambar di bawah ini merupakan form obat pada program sistem penerimaan pasien rawat jalan ini merupakan form yang berfungsi untuk mendatakan obat yang tersedia pada Klinik Aryanata.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 9. Tampilan Program Form Obat
6. Form Surat Rujukan Form surat rujukan merupakan form untuk pembuatan surat rujuk ke rumah sakit ketika pasien menderita sakit yang tidak dapat ditangani oleh Klinik Aryanata.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 10. Tampilan Program Form
Rujukan
7. Form Data Kunjungan Pasien
Pada form data kunjungan pasien merupakan pendataan pasien yang akan berobat untuk didata dan diberikan no antrian ketika ingin diperiksa oleh dokter.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 11. Tampilan Program Form
Kunjungan Pasien
8. Form Pembayaran Rawat Jalan Form pembayaran rawat jalan pada program ini merupakan form untuk menghitung biaya yang harus dibayar oleh pasien ketika berobat di Klinik Aryanata dengan menghitung biaya-biaya seperti biaya konsultasi dokter, biaya penggunaan laboraturian dan biaya obat.
Sumber: (Rosyida, 2017)
Gambar 12. Tampilan Program Form
Pembayaran
5. Kesimpulan Sistem informasi yang berjalan pada Klinik Aryanata saat ini masih menggunakan sistem manual dalam kegiatan pengolahan data pendaftaran, pemeriksaan pasien berobat dan pembuatan laporan data pasien. Dengan adanya sistem informasi penerimaan pasien rawat jalan berorientasi objek dengan menggunakan unified modeling languange dapat memudahkan Klinik Aryanata untuk mencegah terjadi data yang terduplikasi serta data dan informasi dapat disimpan secara teratur. Serta dapat
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang datang berobat.
6. Daftar Pustaka [1] Fathansyah. (2007). Buku Teks Komputer
Basis Data. Bandung: Informatika. [2] Hadjam, M. N. R. (2015). Efektivitas
Pelayanan Prima Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Di Rumah Sakit (Perspektif Psikologi). Jurnal Psikologi, 28(2), 105–115. https://doi.org/10.22146/JPSI.7684
[3] Hidayati, A. N., Suryawati, C., & Sriatmi, A. (2014). Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 2(1), 9–14. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/6367/6146
[4] Kartikasari, W. (2011). Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Unit Perlaksanaan Teknis Taman Kanak – Kanak Dan Sekolah Dasar Kecamatan Pringkuku. Speed - Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 3(1), 22–28. Retrieved from http://portal.ejurnal.net/index.php/speed/article/view/414
[5] Nugroho, A. (2011). Perancangan dan Implementasi Sistem Basis. Yogyakarta: ANDI.
[6] Rosyida. (2017). Sistem Informasi Penerimaan Pasien Rawat Jalan. Indonesian Journal of Network & Security.
[7] Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
[8] Susilowati, S., & Riasti, B. K. (2012). Pembuatan Sistem Informasi Klinik Rawat Inap Prima Husada Widoro Pacitan Berbasis Website. Speed - Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 3(1). https://doi.org/10.3112/SPEED.V3I1.901
[9] Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
[10] Sutinah, E., Wicaksono, M. A., & Syahrial, R. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Medis Rawat Jalan Dengan Pendekatan System Development Life Cycle Model Waterfall: Studi Kasus Rumah Sakit Daan Mogot Tangerang. Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa, III(1), 53–61.
[11] Winarno, E., & Zaki, A. (2013). Belajar Pemrograman Populer 3 in 1: Java, VB, dan PHP. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ana Nur Cahyanti, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan, Vol 4, No 4 (2012): Jurnal Speed 2012
Emy Budi Susilowati, Bambang Eka Purnama, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo, Vol 3, No 4 (2011): Jurnal Speed 2011
Hendik Mulyanarko - RSUD Pacitan, Bambang Eka Purnama - Universitas Surakarta, Sukadi - STKIP PGRI Pacitan, Pembangunan Sistem Informasi Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pacitan Berbasis Web, JTIK - VOL 4 NO 2 2013
Ana Nur Cahyanti, Bambang Eka Purnama, Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Pakis Baru Nawangan, SPEED VOL 4, NO 4 (2012)
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Pertama Bakti Idhata
Erna Yuliani1, Yunita
2, Hilda Amalia
3
1AMIK BSI JAKARTA
[email protected], [email protected]. [email protected]
Abstrak - Sekolah adalah lembaga pendidikan yang bertujuan menghasilkan sumber daya manusia yang dapat bersaing dalam dunia industri dan bisnis. Dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya sekolah menggunakan sistem manual dalam penyampaian informasi untuk mengelola nilai dan pengolahan data nilai proses. Sehingga menghambat komunikasi dan kelancaran operasional manajemen sekolah yang mengakibatkan juga proses belajar mengajar. Proses mengajar dan belajar di sekolah harus dilaksanakan dengan baik sehingga output yang diharapkan dari sekolah yang kompetensi siswa dapat diperoleh. Hasil dari penelitian ini adalah Sekolah Sistem Informasi Akademik yang telah dirancang untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dan meningkatkan kualitas penyampaian informasi kepada siswa dan orang tua atau wali. Sistem Informasi Akademik ini juga meningkatkan kinerja operasional sekolah dan memfasilitasi pemrosesan data nilai Kata Kunci : Sekolah, Sistem Informasi Akademik, Pengolahan Nilai
Abstract – School is an educational institution that aims to produce human resources that can compete in the world of industry and business. In carrying out its daily activities the school uses a manual system in the delivery of information to manage value and process value data processing. Thus hindering the communication and smooth operation of school management that resulted also to the teaching and learning process. The process of teaching and learning in schools must be implemented well so that the expected output of the school that is student competence can be obtained. The result of this research is School of Academic Information System that has been designed to improve the quality of information produced and improve the quality of information delivery to students and parents or guardians. This Academic Information System also improves school operational performance and facilitates the processing of value data Keyword: School, Academic Information System, Value Processing
1. Latar Belakang Sistem Pendidikan yang baik merupakan
salah satu faktor yang penting untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia suatu negara, semakin baik perkembangan, isi dan kualitas pendidikan suatu negara maka akan semakin baik pula perkembangan negara tersebut(Sudarsana, 2016).
Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten. Untuk itu dalam penyelenggaraan kegiatan manajemennya pihak sekolah perlu didukung dengan adanya sistem informasi yang mempermudah, mempercepat dan meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dengan peningkatkan kualitas informasi diharapakan mampu meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah. Dengan adanya peningkatkan proses belajar mengajar maka akan diikuti pula dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang dihasilkan.
Salah satu peningkatan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan informasi bagi siswa, guru dan orang tua murid. Perbaikan layanan ini dalam bentuk peningkatkan Sistem Informasi yang digunakan. Sistem informasi akademik merupakan suatu sistem yang
dirancang untuk melakukan pengolahan data akademik sehingga memberikan kemudahan layanan kegiatan akademik pendidikan secara online pada akhirnya memberikan kemudahan bagi penggunanya(Djaelangkara, Sengkey dan Lantang, 2015). Penerapan pengolahan data dengan menggunakan sistem manual tidak efisien dan efektif (Amalia,2017)
Sistem Informasi Akademik merupakan suatu sistem yang mendukung kegiatan operasional manajemen pendidikan sehingga sekolah dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada siswa dari dalam sekolah maupun diluar sekolah. Sistem Informasi Akademik dapat mmemudahkan guru dan siswa untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat (Kurnia. Destiani dan Supriatna, 2012).
Dari penerapan Sistem Informasi Akademik pihak sekolah akan mendapatkan banyak keuntungan sehingga rancang bangung Sistem Informasi Akademik pada Sekolah Bhakti Idhata sangat diperlukan. Sehingga Sekolah Bhakti Idhata dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya. Penelitian mengenai sistem informasi akademik telah banyak dilakukan yaitu Tahun 2015 dengan judul rancang bangun sistem informasi akademik pada SMKN 5 Pekan Baru
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
(Pane dan Sadar, 2015), tahun 2014 dengan judul Sistem Informasi Akademik SMP N 2 Talang Empat, Tahun 2012 Perancangan Sistem Informasi Akademik Nilai Siswa Berbasis Web pada SMK Ciledug Garut. 2. METODELOGI PENELITIAN a. Waterfall Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:28), “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle).
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin
(2015:29) Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall
Gambar menjelaskan bahwa model waterfall menekan pada sebuah keterurutan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan dalam model waterfall: a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada atahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan Kode Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintanance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
b. Sistem Informasi Sistem informasi adalah kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat (kertahadi;2007). Sistem informasi terdiri dari sub-sub yaitu sistem dan informasi
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin/alat & prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya(linda Marlinda,2000).
c. ERD
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:50), “ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data relasional.” ERD (Entity Relationship Diagram) juga merupakan gambaran yang merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas.
ERD terdiri dari 3 komponen utama menurut Yanto (2016:32), yaitu: 1. Entitas
Entitas adalah suatu objek didunia nyata yang dapat dibedakan dengan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
objek lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya. Entitas digambarkan sebagai kotak persegi panjang.
2. Atribut Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas. Atribut sering dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran elips
3. Relasi Relasi adalah yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja. Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau biasa disebut kerelasian. d. LRS
Menurut Wulandari (2013:17), “Logical Record Structure dibentuk dengan nomor tipe record.” Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS (Logical Record Structure) dengan ERD (Entity Relationship Diagram) nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS (Logical Record Structure) terdiri dari link-link tentara tipe record. Link ini menunjukan arah dari satu tpe record lainnya. Banyak link dari LRS (Logical Record Structure) yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS (Logical Record Structure) mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS (Logical Record Structure). Metode lain dimulai dengan ERD (Entity Relationsip Diagram) dan langsung dikonversikan ke LRS (Logical Record Structure).
e. Black Box Testing Menurut Sukamto dan Shalahuddin
(2015:275), “Black Box Testing (pengujian kotak hitam), yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
3. PEMBAHASAN a. Analisa Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan diperoleh berdasarkan kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem dari aplikasi sistem informasi akademik pada smp bakti idhata.
A. Kebutuhan Pengguna Dalam aplikasi website ini terdapat lima
pengguna yang dapat saling berinteraksi dalam ligkungan system yaitu: Pengunjung, guru, siswa, orang tua dan administrator. Kelima pengguna tersebut memiliki karakteristik interaksi system yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, seperti berikut. A1 Skenario Kebutuhan Pengunjung a) Pengunjung dapat melihat isi website. b) Pengunjung dapat melihat profil sekolah. c) Pengunjung dapat melihat berita sekolah. d) Pengunjung dapat melihat kontak kami.
A2 Skenario Kebutuhan Siswa a) Siswa dapat melihat jadwal pelajaran. b) Siswa dapat melihat data guru dan data
wali kelas. c) Siswa dapat melihat data pribadinya
dan dapat mengubahnya. d) Siswa dapat mengganti password. e) Siswa dapat melihat status pembayaran
sekolahnya. f) Siswa dapat melihat rekap absensi. g) Siswa dapat melihat raport secara online.
A3 Skenario Kebutuhan Wali Siswa a) Wali Siswa dapat melihat jadwal pelajaran
putra/i nya. b) Wali Siswa dapat melihat data guru dan
data wali kelas putra/i nya. c) Wali Siswa dapat melihat data
pribadinya dan dapat mengubahnya. d) Wali Siswa dapat mengganti password. e) Wali Murid dapat melihat status
pembayaran sekolah putra/i nya. f) Wali Siswa dapat melihat rekap absensi
putra/i nya. g) Wali Siswa dapat melihat raport putra/i
nya secara online.
A4 Skenario Kebutuhan Guru a) Guru dapat melihat jadwal mengajar. b) Guru dapat menginput nilai siswa secara
online. c) Guru dapat menginput absensi siswa
secara online. d) Guru dapat melihat rekap absensi siswa. e) Guru wali kelas dapat melihat raport
siswa. f) Guru wali kelas dapat mencetak raport
siswa. g) Guru dapat melihat data pribadinya dan
dapat mengubahnya. h) Guru dapat mengganti password.
A5 Skenario Kebutuhan Administrator a) Administrator dapat melihat hasil tampilan
website.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
b) Administrator dapat mengelola data siswa.
c) Administrator dapat mengelola data guru. d) Administrator dapat mengelola data kelas. e) Administrator dapat mengelola data wali
murid. f) Administrator dapat mengelola data
pelajaran. g) Administrator dapat mengelola data
absensi. h) Administrator dapat mengelola data status
pembayaran siswa. i) Administrator dapat mengelola data
jadwal pelajaran. j) Administrator dapat mengelola
pengolahan nilai. k) Administrator dapat mengelola data
berita/informasi sekolah. l) Administrator dapat menambah data user. m) Administrator dapat mengganti
password. n) Administrator dapat mencetak raport
siswa. o) Administrator dapat mencetak data
siswa. p) Administrator dapat mencetak data
guru. q) Administrator dapat mencetak data
kelas. r) Administrator dapat mencetak data
wali murid. s) Administrator dapat mencetak data
pelajaran t) Administrator dapat mencetak data
absensi siswa. u) Administrator dapat mencetak data
status pembayaran sekolah siswa. v) Administrator dapat mencetak data
jadwal pelajaran. B. Kebutuhan Sistem a) Guru, siswa dan wali murid
mendapatkan username dan password yang telah dibuatkan oleh administrator.
b) Pengguna dalam hal ini yaitu administrator, guru, siswa dan wali murid harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses sistem akademik.
c) Apabila pengguna melakukan kesalahan dalam memasukkan username dan password maka sistem secara otomatis tidak mengizinkan untuk masuk kedalam halaman website.
d) Bagi pengunjung website hanya dapat mengakses halaman antar muka dari website, tidak memiliki hak untuk mengakses sistem akademik.
b. Desain Database 1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar III.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Dari gambar 3.1. dapat digambarkan hubungan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data pada sistem informasi akademik berdasarkan objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
siswa
idsiswa
namajk
alama
telp
nis
agama
tgllahir
tmptlahir
password
foto
ruang_kls
nama
jml
guru
nama
jkalamat
telp
nip
agama
tgllahirtmptlahir
password
foto
wali
nmwali
jk
alamat
telp
pekerjaanusername
password
absen
idabsen
tglabsenidsiswa
id_ruang
absensi
id_ruang
idguru
hari
jam
menjadwalkan
pelajaran
idpelajaran nama
kkm
melakukan
memiliki
mengisi
memiliki
nilai
mendapat
idsiswa
uhnt1
nt2
nt3
nt4
utsuasnak
status_pemby
idstatus idsiswa
bulan
tahun
jmlbayar
tglposting
ket
mempunyai
melihat
idnilai
idpelajaran
idguru
id_ruang
semester
tahun_ajaran
memberi
memilki
mempunyai
idabsenidsiswa
idabsen
idabsen
idguru
idguru
idnilaiid_ruang
idwali idsiswa
idstatus idsiswa
M
1
M
1
M
M
1
1
M
M
1
1
1
1
M
1
M
N
1
1
1
1
1
idnilai
id_ruang
id_ruang
idguru
idpelajaran
idjadwal
id_ruang
idpelajaranidnilai
idnilai
idguru
idwali idsiswa
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
2. LRS (Logical Relational Structure)
Gambar III.2 Logical Record Structure (LRS)
Gambar 3.2. merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas, LRS dibentuk dengan nomor dati tiper record yang terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukan arah dari suatu tipe record. 3. Rancangan Struktur Navigasi
Rancangan struktur navigasi pada sistem informasi akademik terdiri dari 5 (lima) macam, diantaranya: A. Rancangan Struktur Navigasi
Administrator
Login
Home Admin
Data Akademik
Transaksi
Akademik
Berita
Manajemen User
Logout
Data Siswa
Data Guru
Data Kelas
Data Wali Murid
Data Pelajaran
Data Status Pembayaran
Sekolah
Data Jadwal
Pelajaran
Data Nilai Siswa
Laporan
Laporan Siswa
Laporan Guru
Laporan Wali Murid
Laporan Kelas
Laporan Pelajaran
Laporan Rekap Absensi
Siswa
Laporan Status Pembayaran
Sekolah
Laporan Jadwal Pelajaran
Raport Siswa
Input Administrator
Ganti Password
Index
Data Absensi
Gambar III.3
Struktur Navigasi Administrator B. Rancangan Struktur Navigasi Guru
Login
Home Siswa
Jadwal Pelajaran
Logout
Data Pribadi
Ganti PasswordData Siswa
Rekap Absensi
Nilai Raport
Status Pembayaran Sekolah
Index
Gambar III.4
Struktur Navigasi Guru C. Rancangan Struktur Navigasi Wali Murid
Login
Home Wali Murid
Jadwal Pelajaran
Logout
Data Pribadi Orang Tua
Ganti Password
Data Orang Tua
Rekap Absensi
Nilai Raport
Status Pembayaran Sekolah Anak
Catatan Siswa
Index
Gambar III.5
Struktur Navigasi Wali Murid
siswa
idsiswa*
id_ruang**
nis
nama
jk
agama
tmptlahir
tgllahir
alamat
telp
password
foto
detail_nilai
idnilai**
idsiswa**
uh
nt1
nt2
nt3
nt4
uts
uas
nilai
idnilai*
idpelajaran**
id_ruang**
idguru**
semester
tahun_ajaran
wali
idwali*
idsiswa**
nmwali
jk
alamat
telp
pekerjaan
username
password
status_pemby
idstatus*
idsiswa**
bulan
tahun
jmlbayar
tglposting
ket
ruang_kls
id_ruang*
nama
jml
jadwal
idjadwal*
id_ruang**
idpelajaran**
idguru**
hari
jam
absen
idabsen*
idsiswa**
id_ruang**
idguru**
tglabsen
absensi
guru
idguru*
nip
nama
jk
agama
tmptlahir
tgllahir
alamat
telp
wali_kls
password
foto
pelajaran
idpelajaran*
mapel
kkm
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
D. Rancangan Struktur Navigasi Siswa
Login
Home Siswa
Jadwal Pelajaran
Logout
Data Pribadi
Ganti PasswordData Siswa
Rekap Absensi
Nilai Raport
Status Pembayaran Sekolah
Index
Gambar III.6
Struktur Navigasi Siswa E. Rancangan Struktur Navigasi Pengunjung
Gambar III.7 Struktur Navigasi Pengunjung
4. Implementasi Program
a. Implementasi Login
Gambar III.8
Implementasi Login Administrator
b. Implementasi Home Administrator
Gambar III.9
Implementasi Home Administrator
c. Implementasi Login Guru
Gambar III.10 Implementasi Login Guru
d. Implementasi Home Guru
Gambar III.11 Implementasi Home Guru
e. Implementasi Login Wali Murid
Gambar III.12 Implementasi Login Wali Murid
f. Implementasi Home Wali Murid
Gambar III.13
Implementasi Home Wali Murid
g. Implementasi Login Siswa
Index
Home Pengunjung
Profil
Berita
Kontak Kami
Guru
Siswa
Orang Tua
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
Gambar III.14 Implementasi Login Siswa
h. Implementasi Home Siswa
Gambar III.15 Implementasi Home Siswa i. Implementasi Index Pengunjung
Gambar III.16 Implementasi Index Pengunjung
j. Implementasi Profil Sekolah
Gambar III.17 Implementasi Profil Sekolah
k. Implementasi Berita Sekolah
Gambar III.18 ImplementasiBerita Sekolah
4. Penutup A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sistem informasi akademik baik diterapkan bagi instansi pendidikan. Sistem informasi akademik mampu memberikan pelayanan yang baik dan menghasilkan informasi yang akurat bagi siswa dan guru. Sistem informasi akademik mampu memfasilitasi siswa dan orang tua murid untuk mendapatkan informasi yang tepat, hal ini mempermudah pelaksanaan segala jadwal akademik institusi serta mempermudah guru melakukan pengolahan data nilai sehingga pemberian nilai dan proses pelaporan berjalan lebih baik. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Amalia, H. 2017. Sistem Informasi
Pengolahan Dana Donasi. Perspektif, 15(1), 1-6.
[2] Djaelangkara, Sengkey dan Lantang. 2015. Perancangan Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Web Studi Kasus Sekolah Menengah Atas Kristem 1 Tomohon. E-jourmal Teknik Elektro dan Komputer. 86-94
[3] Kertahadi. 2007. Sistem Informasi Manajemen. PT Pustaka Binaman Pressindo.
[4] Kurnia, Destiani, dan Supriatna. 2012. Perancangan Sistem Informasi Akademik Nilai Siswa Berbasis Web (Studi Kasus : SMK Ciledug Al-Musaddadiyah Garut). Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut.
[5] Marlinda, Linda. 2009. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi.
[6] Pane, E. S., & Sadar, M. (2015). Rancangan Website Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Pekanbaru. DIGITAL ZONE: JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI, 6(2), 33-41.
[7] Sukamto, Rosa A. dan Muhammad Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
[8] Wulandari, Lestari. 2013. Desain dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada STMIK Ubadiyah Indonesia Banda Aceh.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Rancang Bangun Sistem Pendaftaran Anggota BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah Berbasis Web
Robi Sopandi
STMIK Nusa Mandiri Jakarta [email protected]
Abstract - The development of the internet and its applications has grown very widely, the internet is used various things from the field of education, trade, politics, hobbies, promotional events, and so forth. BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah requires a web application that makes it easier for job seekers to find work. BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah is conventional if anyone wants to register members or view job vacancy information. Web-based member registration is a good solution to help solve problems in companies with waterfall method, and can be achieved a service of registration and information delivery can be more effective. The author is very hope with this website can help BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah to be able to improve the service of member registration and information delivery. Keywords: Information Systems, Member Registration, Design Build Abstrak - Perkembangan internet dan aplikasinya telah berkembang dengan sangat luas, internet digunakan berbagai hal dari mulai bidang pendidikan, perdagangan, politik, hobi, ajang promosi, dan lain sebagainya. BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah membutuhkan aplikasi web yang lebih mempermudah pencari kerja untuk mencari pekerjaan. BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah bersifat konvesional apabila ada yang ingin mendaftar anggota ataupun melihat informasi lowongan pekerjaan. Pendaftaran angggota berbasis web merupakan solusi yang baik untuk membantu memecahkan permasalahan pada perusahaan dengan metode waterfall, serta dapat tercapai suatu pelayanan pendaftaran dan penyampaian informasi dapat lebih efektif. Penulis sangat berharap dengan adanya website ini dapat membantu BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah untuk dapat meningkatkan pelayanan pendaftaran anggota maupun penyampaian informasi. Kata Kunci : Sistem Informasi, Pendaftaran Anggota, Rancang Bangun
I PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komputer yang semakin modern, cepat dan praktis sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat luas. Kecepatan dan keakuratan informasi yang biasanya memerlukan waktu yang lama, kini hanya dalam hitungan detik informasi sudah dapat diterima. Dengan adanya kebutuhan informasi yang tidak terbatas dan didukung oleh kemampuan komputer yang semakin canggih maka terciptalah pengetahuan yang disebut situs Web (website) yang dioperasikan menggunakan suatu jaringan komputer global atau lebih dikenal dengan nama internet.
Komputer merupakan suatu alat yang mampu mengatasi keterbatasan kemampuan manusia dalam memecahkan persoalan, seperti dalam hal keterbatasan kecepatan, ketelitian dan daya ingat (memori) dalam jumlah besar. Dengan adanya internet dikenal sebagai sistem jaringan komputer yang global dunia untuk memberikan informasi dan melayani kebutuhan penggunanya. Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah bursa kerja di satuan pendidikan menengah, di satuan pendidikan tinggi dan di lembaga
pelatihan yang melakukan kegiatan memberikan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberikan sosialisasi dan bimbingan jabatan serta penyaluran dan penempatan pencari kerja. BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah merupakan suatu instansi yang bergerak pada bidang penyaluran kerja atau bidang jasa yang menyalurkan tenaga kerja pada beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Permasalahan yang dimilikinya salah satunya adalah pengolahan datanya ini belum terkomputerisasi. Sehingga dapat menyebabkan rawannya akan kehilangan dalam pencarian data. Informasi yang di berikan kepada anggota pencari kerja pun kurang efisien dan tidak begitu jelas, hanya melalui pengumuman yang disimpan di majalah dinding dan harus langsung mendatangi BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengembangan Perangkat Lunak Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2014:29) “model air terjun(waterfall) sering disebut juga dengan metode skuensial linier (squence liniear)
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
atau alur hidup klasik”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara skuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
Berikut ini langkah langkah metode waterfall menurut Rosa dan M. Shalahudin (2014:29): 1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analis kebutuhan ke representasi desain, agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. 3. Pembuatan Kode Program Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahapan ini, adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional, memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan bahwa keluaran yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan(
maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirim ke pengguna. Perubahan bisa terjadi kapan saja dan karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terditeksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. ERD(Entit Relationship Diagram)
Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2014:52) menyatakan bahwa “Pemodelan awal basis data paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasion. Sehingga
jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya dipergunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entitas (Entity) Entitas merupakan data inti yang disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum meerupakan nama tabel. Simbol yang digunakan adalah persegi panjang. 2. Atribut (Atribute) Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Penempatan atribut bagi sebuah entitas umunya memang didasarkan pada fakta yang ada, tetapi tidak selalu seperti itu. Simbol yang digunakan adalah bentuk lingkaran. 3. Relasi (Relationship) Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja. Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda yang membentuk himpunan relasi (relationship sets). Simbol yang digunakan adalah belah ketupat.
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu : a. Satu ke Satu (One to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada entitas himpunan B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. b. Satu ke Banyak (One to Many) Yang berarti setiap pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
berhubungan dengan paling banyak dengan satu tiap entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke Satu (Many to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. d. Banyak ke Banyak (Many to Many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan bayak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Frieyadie (2007:13) ”LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relational Ship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas”. Dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat mempengaruhi (Frieyadie, 2007:13), yaitu: A. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada
satu (one-to-one), maka di gabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.
B. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.
C. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama berdiri pada tahun 2000 yang berbentuk Lembaga Pendidikan SMK Dian Abadi Karawang, terbentuk atas kerja sama Yayasan Dian Abadi Bandung dan Yayasan Nurul Falah sampai tahun 2005. Kemudian Dian Abadi Foundation menyerahkan pengelolaan pendidikan SMK Dian Abadi kepada Yayasan Nurul Falah, setelah itu pada tahun 2007 Yayasan Nurul Falah menggandeng Yayasan pendidikan Taruna Karya Karawang, dan mengusulkan untuk memulai mengajukan balik nama sekolah menjadi SMK Taruna Karya 76
Nurul Falah, dan mengurus ijin pendirian sekolah ke Bupati Karawang. Sementara ijin operasional belum keluar, pelaksanaan ujian nasional diselenggarakan di sekolah SMK yang lain, diantaranya SMK Tunas Mekar Karawang, SMK Kosgoro, dan SMK Taruna Karya 2 Karawang, sampai keluar ijin operasional tahun 2009 dan di akreditasi tahun 2010. Setelah di Akreditasi sekolah bisa menyelenggarakan ujian nasional secara mandiri.
SMK Taruna Karya bertempat di Jalan Raya Sunyar, Desa Sindang Karya, Kecamatan Kutawaluya, Karawang yang dipimpin oleh Bapak Ade Yahya Mulyana S.Pd, saat ini memiliki 24 pengajar dan mempunyai 306 siswa. SMK Taruna Karya di bina oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang.
Analisis Kebutuhan A. Kebutuhan Sistem Fungsi – fungsi yang terdapat pada sistem/web pada BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah 1. Web dapat menampilkan informasi lowowngan
Pekerjaan. 2. Web dapat menerima pendaftaran member
secara online. 3. Web dapat menerima pesan atau komentar. B. Kebutuhan Pengguna 1. Admin
a. Login ke web b. Update Lowongan Pekerjaan c. Melihat data pendaftar lowongan
pekerjaan d. Membuka isi komentar dari buku tamu
untuk disetujui atau tidak. e. Membuka data anggota
2. Anggota a. Anggota dapat Login ke web b. Anggota dapat mendaftar untuk ikut test c. Anggota dapat melihat info lowongan
pekerjaan d. Anggota dapat melihat profil BKK SMK
Taruna Karya 76 Nurul Falah 3. Pengunjung Umum
a. Pengunjung bisa melihat informasi lowongan pekerjaan
b. Pengunjung bisa mendaftar menjadi member BKK
c. Pengunjung bisa melihat galeri dan profil BKK.
Kebutuhan perangkat Keras (Hardware) yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem informasi BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah berbasis web adalah sebagai berikut:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
a.Processor : Intel Core i3-3217U b.Ram : 2GB c.Hardisk : 500 GB d.Mouse dan Keyboard e.Modem Internet
Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Mengirim
Anggota
Perusahaan
Loker
Mengirim
id_anggota
nm_anggota alamat jk
ttl
tlp
sekolah
jurusan
Id_anggota
id_lamaran
tgl_batas
posisi
deskripsi
id_loker tgl_posting
nm_perusahaan
alamat
id_perusahaan
tlp email
id_perusahaan
id_loker
1
M M
1lamaran Mengisi
Statustanggal Id_lamaran
Id_lamaran Id_loker
M
1
usia
gambar
password
nilai
tb
judul
gambar
foto
Gambar 1. Rancangan Entity Relationship Diagram Rancangan Logical Record Structure (LRS)
anggota
id_anggota
nm_anggota
ttl
jk
alamat
tlp
nm_sekolah
jurusan
password
usia
tb
nilai
gambarloker
id_loker
tgl_posting
posisi
deskripsi
tgl_batas
gambar
id_perusahaan
id_lamaran
perusahaan
id_perusahaan
nm_perusahaan
alamat
tlp
foto
1
M
1
lamaran
id_lamaran
tanggal
status
gambar
id_anggota
M
M
1
Gambar 2. Rancangan Logical Record Structure Implementasi Implementasi sistem (system Implementation) merupakan tahap meletakan sistem yang dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuian dengan yang diterapkan implementasi rancangan antar muka. 1. Halaman Login Admin
Administrator harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat melihat data perusahaan dan data member, jika ingin berhasil maka
menu-menu yang sesuai dengan kategori user tersebut akan ditampilkan.
Gambar 3. Halaman Login Admin
1. Halaman Admin Pada halaman ini dapat melakukan konfirmasi data member dan data perusahaan, jika telah dikonfirmasi maka data akan muncul dihalaman website.
Gambar 4. Halaman Admin
2. Halaman Data Anggota
Pada halaman ini admin dapat melihat jumlah anggota yang telah mendaftar menjadi member pada BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 5. Halaman Data Anggota
3. Halaman Data Lowongan Kerja
Pada halaman ini admin dapat menambahkan atau menghapus data lowongan pekerjaan.
Gambar 6. Halaman Data Lowongan Kerja
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
4. Halaman Data Pendaftar Tes Pada halaman ini admin dapat melihat anggota yang telah mendaftar ke perusahaan.
Gambar 7. Halaman Data Pendaftar Tes
5. Halaman Data Perusahaan Pada halaman ini admin dapat menambahkan atau menghapus data perusahaan yang bekerjasama dengan BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 8. Halaman Data Perusahaan
6. Halaman Index Website
Pada halaman ini pengunjung dapat melihat article sekaligus informasi tentang BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 9. Halaman Index
7. Halaman Informasi Lowongan Pekerjaan.
Pada halaman ini pengunjung dapat melihat lowongan pekerjaan tetapi belum bisa mendaftar sebagai peserta jika belum jadi member BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 10. Halaman Informasi Lowongan Kerja 8. Halaman Profil
Pada halaman ini pengunjung dapat melihat profil BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 11. Halaman Profil
9. Halaman Hubungi Kami
Pada halaman ini pengunjung bisa mendapatkan informasi lewat via telpon atau handphone.
Gambar 12. Halaman Hubungi Kami
10. Halaman Visi & Misi
Pada halaman ini pengunjung bisa melihat visi & misi BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 13. Halaman Visi & Misi
11. Halaman Buku Tamu
Pada halaman ini pengunjung dapat memberikan komentar atau menanyakan lowongan pekerjaan tapi belum dapat tampil jika belum dikonfirmasi oleh admin.
Gambar 14. Halaman Buku Tamu
12. Halaman Pendaftaran Anggota
Pada halaman ini pengunjung dapat mendaftar sebagai anggota member BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah, jika pendaftar telah mendapatkan login dan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
username dapat mendaftar lowongan pekerjaan.
Gambar 15. Halaman Pendaftaran Anggota
13. Halaman Login Anggota
Anggota harus masuk dulu jika ingin bisa mendaftar tes ke perusahaan.
Gambar 16. Halaman Login Anggota
14. Halaman Index Anggota
Halaman ini adalah halaman utama anggota yang sudah mendaftar menjadi anggota BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
Gambar 17. Halaman Index Anggota
15. Halaman Data Diri Pada halaman ini anggota bisa merubah profil serta data diri.
Gambar 18. Halaman Data Diri
16. Halaman Status Pada halaman ini anggota bisa melihat status lamaran yang dikirim ke BKK.
Gambar 19. Halaman Data Diri
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Pendaftaran Anggota BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah Berbasis Web serta pengujian pada Aplikasi yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa : 1. Dengan adanya website BKK SMK Taruna
Karya 76 Nurul Falah Informasi lowongan kerja yang disediakan menjadi lebih akurat, efektif dan efisien juga dapat di akses kapan saja dan dimana saja.
2. Website BKK (Bursa Kerja Khusus) mempermudah pencari kerja dalam mencari informasi lowongan kerja dan penyedia lapangan pekerjaan untuk memberikan informasi lowongan kerja yang di sediakan perusahaan.
3. Website dapat mempermudah admin BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah untuk menyimpan data anggota..
4. Memberikan kemudahan bagi pelamar baru untuk mendaftar menjadi member.
Saran Dari hasil data yang telah penulis bahas terkait
manajemen BKK dalam pemasaran serta para lulusan SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah dan umum memunculkan beberapa saran yang berikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam proses ini, penulis berharap ini menjadi sebuah informasi yang mampu dijadikan perbaikan dalam kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan setelahnya, beberapa saran perbaikan yang mampu penulis berikan yaitu: 1. Penambahan halaman untuk ujian online. 2. Memberikan informasi yang terus update
khususnya pada web BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah.
3. Terus melakukan evaluasi agar website BKK SMK Taruna Karya 76 Nurul Falah bisa lebih baik lagi.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
REFERENSI
[1] Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MYSQL Secara Otodidak. Jakarta : Media kita.
[2] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia DigitalDasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: C.VAndi Offset.
[3] Fathansyah. 2012. Basis Data. [4] Bandung : Informatika. Frieyadie. 2007.
Belajar Sendiri Pemograman Database Menggunakan Foxpro.9.0. Issn : 2339-1928. Vol. III No 2. Diambil dari :
[5] http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/MULIA RAHMAYU.pdf.(2 Desember 2015)
[6] Hidayatullah, Priyanto., dan Jauhari Khairul Kawistara. 2015. Pemrograman Web. Bandung : Informatika.
[7] Madcoms, 2012. Adobe Dreamweaver CS6 dan PHP-Mysql untuk pemula. Madiun : ANDI.
[8] Sidik, Betha., dan Husni Iskandar Pohan. 2014. Pemrograman WEB dengan HTML. Bandung : Informatika.
[9] Sidik, Betha. 2011. JavaScript. Bandung : Informatika.
[10] Sukamto, Ariani Rosa,. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstrukur dan Berorientasi Objek.
[11] Bandung : Informatika. [12] Sigit Aloysius,. 2011. Website Super
Canggih dengan Plugin Jquery Terbaik. [13] Jakarta: Media Kita. [14] Yuhefizar, Ha Mooduto, Rahmat
Hidayat. 2008. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla. Jakarta :PT Elex Media Komputindo.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Alat Berat Dewi Laraswati
AMIK BSI Jakarta [email protected]
Abstract—Growth businesses engaged in the sale of heavy equipment from year to year is expected to continue to increase rapidly. This is in line with the rapid growth of industrial sectors that use heavy equipment. Among the industries of mining, plantation and construction. Indirectly by increasing the industry will lead to higher demand for heavy equipment. PT. HKP the day to increase the volume of demand for heavy equipment, so the company should be able to accelerate the fulfillment of the need for such products by customers for customer satisfaction. This makes the PT. HKP must be able to process and store data and information with respect to transactions conducted in order to prepare the information is complete, accurate and real-time. By building an information system it will provide convenience in the preparation of reports and presentation of information Keywords: Heavy equipment, sales, industry, information systems
Abstrak – Pertumbuhan bisnis yang bergerak di bidang penjualan alat berat dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan sektor-sektor industri yang menggunakan alat berat. Diantaranya yaitu industri pertambangan, perkebunan dan konstruksi. Secara tidak langsung dengan meningkatnya industri tersebut maka akan memicu tingginya permintaan akan alat-alat berat. PT. HKP semakin hari mengalami peningkatan volume permintaan alat-alat berat sehingga perusahaan harus dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan atas produk-produk tersebut oleh para pelanggannya demi kepuasan pelanggan. Hal ini membuat PT. HKP harus dapat mengolah dan menyimpan data dan informasi sehubungan dengan transaksi yang dilakukan demi menyiapkan informasi yang lengkap, akurat dan realtime. Dengan membangun sebuah sistem informasi maka akan memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan maupun penyajian informasi. Kata Kunci: Alat-alat berat, penjualan, industri, sistem informasi 1. Latar Belakang
Pertumbuhan bisnis yang bergerak di bidang penjualan alat berat dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang pesat. Seiring dengan adanya tren usaha di bidang pertambangan dan perkebunan. Hal ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan sektor-sektor industri yang menggunakan alat berat diantaranya penjualan castor wheel dan material handling. Manajemen PT. HKP selaku pelaku bisnis berespansi dengan meningkatnya industri tersebut maka akan memicu tingginya permintaan akan alat-alat berat.Prosedur sistem penjualan yang ada pada PT. HKP meliputi proses permintaan atau pemesanan barang, pengiriman barang, pembayaran dan pembuatan laporan penjualan. Sedangkan dalam proses pembayarannya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu pembayaran secara tunai dan pembayaran secara kredit. Dalam menjaga kepuasan para pelanggannya PT. HKP harus dapat mengolah, menyimpan data dan informasi sehubungan dengan transaksi yang dilakukan demi menyiapkan informasi yang lengkap, akurat dan realtime. Dalam kegiatan yang terjadi sekarang baik dalam sistem pencatatan maupun pembuatan laporan masih menggunakan aplikasi office (Ms. Word dan Excel) sehingga menyulitkan apabila top manajemen meminta informasi dalam waktu cepat, dimana
administrasi harus mencari atau merekap terlebih dahulu informasi yang dibutuhkan. Seringkali administrasi harus melihat dan mencocokkan kembali dengan arsip-arsip yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem informasi penjualan pada PT. HKP agar menjadi sebuah solusi bagi permasalahan yang terjadi serta akan terlihat secara jelas permasalahan yang ada di dalam PT. HKP. Penulis menggunakan metode diagram ishikawa atau yang dikenal dengan diagram fishbone agar dapat ditemukan sebab dan akibat dari penyebab terjadinya masalah.
2. Metode Penelitian
Waterfall Model merupakan salah satu model proses perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi dengan mempresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam perancangan sistem informasi ini yaitu metode waterfall. Alasan penelitian ini menggunakan model waterfall yaitu, dengan model ini perusahaan dapat melihat dengan mudah. Dimana pada setiap tahapan prosesnya
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
terdefinisi dengan baik, serta pada setiap tahapannya terstruktur dengan jelas.
Sumber: Sukamto dan Salahuddin (2013)
Gambar 1. Tahapan model Waterfall
3. Kajian Literatur
A. Sistem
Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Hariyanto, 2008).
B. Sistem Informasi
Informasi menurut Anthony dan Deaeden dalam (Jogiyanto, 2005) sebagai berikut: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Sumber dari infomasi adalah data. Sedangkan Sistem informasi didefinisikan oleh Leitch dan Davis dalam (Jogiyanto, 2005) sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
C. Diagram Ishikawa
Pengunaan diagram ishikawa atau diagram fishbone, merupakan salah satu metode yang digunakan agar kita dapat mengetahui akar permasalahan atau penyebab terjadinya masalah. Diagram ishikawa adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan sebuah masalah, sebab dan akibat dari masalah itu (Jaidan Jauhari, 2012). Konsep dasar dari diagram fishbone adalah nama masalah yang mendapatkan perhatian dicantumkan di sebelah kanan diagram (atau pada kepala ikan) dan penyebab masalah yang mungkin digambarkan sebagai tulang-tulang dari tulang utama. Secara khusus tulang-tulang ini mendeskripsikan empat
kategori dasar: material, mesin, kekuatan, manusia, dan metode.
Sumber: library.gunadarma.ac.id
Gambar 2. Diagram Fishbone 4. Hasil dan Pembahasan
A. Identifikasi Masalah
Dari Semua masalah yang telah didefinisikan akan penulis gambarkan dalam diagram ishikawa yang mana menerangkan penyebab dari timbulnya masalah tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, permasalahan tersebut akan digambarkan pada diagram ishikawa berikut ini:
Proses Otomasi pengolahan data
Sistem Penjualan Alat-alat Berat
Dokumen Metode
Data
Data error,data loss,
Data redundancy
Pencatatan dengan
Menggunakan MS.Excel
Dan buku
Ketidakcocokkan data
Jumlah Traksaksi yang banyak
Perlu ada pemeliharaan
Terhadap dokumen,
memperhatikan tempat penyimpanan file,
Maintenance file dari virus/data lost
Sulitnya mencari data
penjualandan tagihan
Secara cepat
Pencatatan memakan
Waktu yang lama
Terlalu banyak arsip /
Dokumen yang menumpuk
Pembuatan Laporan bulanan
Masih menggunakan Ms. Excel
Sumber: library.gunadarma.ac.id Gambar 3. Diagram Ishikawa Analisa Masalah
Gambar 3 menjelaskan bahwa akar dari
permasalahannya yaitu, sistem penjualan yang ada masih manual atau belum adanya proses otomasi dalam mengolah data penjualan alat-alat berat pada PT. HKP. Untuk faktor-faktor yang menjadi masalah utama meliputi beberapa aspek, yaitu : data, dokumen , metode dan SDM. Penjelasan lebih detail mengenai analisa masalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Analisa Masalah Pada Pengolahan Data Penjualan
Sebab (Cause) Akibat (Effect)
Dokumen
Sulitnya mencari data secara cepat
Data-data yang disimpan berkaitan dengan sistem penjualan alat-alat berat masih berjalan manual. Sehingga menyulitkan dalam pencarian data
secara cepat.
Terlalu banyak Pada prosesnya
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
arsip / Dokumen yang menumpuk
menggunakan banyak arsip
Pencatatan memakan waktu
yang lama
Banyaknya transaksi yang terjadi
Data
Data error,data loss,
Data redundancy
Seringnya dilakukan penginputan data
berkali-kali, bahkan karena prosesnya
dilakukan secara manual sering terjadi data hilang
atau corrupt.
Ketidakcocokkan data
Dalam hal manajemen penyimpanan user masih berantakan, serta pada
prosesnya harus mencocokkan banyak
arsip. Yaitu arsip customer,
pemesananan, tagihan customer dan arsip
pembayaran
Jumlah Transaksi yang banyak
Penyediaan data yang banyak dan diinput
secara manual menyebabkan overload data dan informasi serta lama dalam pengerjaan
Metode
Pencatatan dengan menggunakan
MS.Excel dan buku
Sistem yang dijalankan belum sepenuhnya
membantu pekerjaan, karena kebutuhan akan
data yang efektif dan efisien serta ada saat
dibutuhkan (availability) belum bisa terpenuhi
Pembuatan laporan bulanan masih
menggunakan Ms. Excel
Membutuhkan waktu yang lama setiap kali
dalam pembuatan laporan
Perlu ada pemeliharaan
terhadap dokumen, memperhatikan
tempat penyimpanan file, Maintenance file
dari virus/data lost
Data mudah hilang
Sumber: : Hasil Penelitian (2017) B. Identifikasi Kebutuhan 1. Proses Bisnis
Proses ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kebutuhan user terhadap system yang akan dikembangkan, proses ini dapat digambarkan sbb:
a. Proses Input Pesanan Customer Proses input pesanan customer dilakukan berdasarkan Purchase Order (PO) yang dikirimkan customer selanjutnya akan disimpan berupa record pesanan ke dalam File Pesanan. Pada proses satu ini juga bagian penjualan dapat membuat surat penawaran harga jika diinginkan berdasarkan record barang yang diambil dari file barang serta record customer dari file customer, surat penawaran tersebut nantinya akan diberikan kepada customer.
b. Proses Input Data Customer Pada proses input data customer dilakukan jika ada customer baru, selanjutnya record customer dan disimpan ke dalam file customer.
c. Prosedur Input Data Pengiriman Proses selanjutnya yaitu pengiriman barang ke customer dengan menyertakan dokumen surat jalan (SJ), faktur dan faktur pajak yang dibuat berdasarkan record customer dan record pesanan. Setelah barang diterima beserta dokumen pendukungnya oleh customer. Selanjutnya record SJ akan disimpan dalam file pengiriman, record
faktur pajak ke dalam file faktur pajak, record faktur tagihan ke dalam file faktur tagihan.
d. Prosedur Cetak Bukti Pembayaran Pada proses pencetakan bukti pembayaran dilakukan berdasarkan pembayaran yang dilakukan oleh customer selanjutnya bagian penjualan akan mencocokkan total pembayaran dengan record pesanan dan record faktur tagihan. Sebagai tanda bukti pembayaran customer akan mendapatkan kwitansi dan data pembayaran berupa record pembayaran akan disimpan ke dalam file Pembayaran.
e. Prosedur Cetak Data Tagihan Tagihan akan dilakukan jika penjualan dilakukan secara kredit berdasarkan record pesanan akan terlihat pesanan yang dilakukan oleh customer mana saja yang melakukan proses pemesanan secara kredit. Selanjutnya bagian penjualan akan melakukan proses tagihan via telepon kepada customer. Setiap data tagihan berupa record tagihan akan disimpan ke dalam file tagihan dan tiap bulannya akan dibuat juga laporan piutang yang diberikan ke accounting.
f. Prosedur Cetak Laporan Merupakan proses terakhir yaitu melaporkan kegiatan penjualanan berupa laporan penjualan setiap bulannya kepada direktur yang data-datanya diambil
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
berdasarkan File pemesanan, File Tagihan, dan File Pembayaran.
2. Use Case Diagram Use Case Diagarm pada sistem informasi
penjualan ini bisa digambarkan sebagai berikut:
Entry Data
Customer
Staff Admin
Penjualan
Entry Data
Pemesanan
Customer
Entry Data
Barang
Cetak Bukti
Pembayaran
Entry Data
Pengiriman
Cetak Tanda
Terima
Cetak Data
Tagihan
Cetak Laporan
Penjualan
Customer
Accounting
Direktur Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 4. Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan Alat Berat
Berdasarkan gambar diatas, dapat
dijelaskan dimana Staff admin penjualan merupakan aktor aktif, dimana melakuakan interaksi langsung dan yang mengoperasikan sistem. Sedangkan Customer, accounting dan direktur merupakan actor pasif dimana hanya menerima informasi yang berasal dari bagian yang memberikan informasi ke dalam sistem. Disini Staff admin penjualan bertugas mengentry data customer baru, mengentry data pemesanan dan selanjutnya mencetak bukti pembayaran untuk diberikan kepada customer jika penjualan dilakukan secara tunai dan cetak data tagihan untuk diberikan ke bagian accounting jika penjuaan dilakukan secara kredit. Staff admin penjualan juga melakukan entry data barang dan entry data pengiriman serta mencetak bukti pengiriman yang akan diberikan ke customer. Pada proses terakhir staff admin penjualan juga akan mencetak laporan penjualan setiap bulan yang akan diberikan ke Direktur.
C. Desain 1. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lainnya. Berdasarkan anlisa yang dilakukan maka dapat digambarkan class diagramnya sebagai berikut:
IdCustomer
NmCustomer
Alamat
Telepon
Customer
KdBarang
NmBarang
Harga
Stok
Barang
NoPesan
TglPesan
StatusPesanan
PO
NoKwitansi
Tglbayar
JumlahBayar
Pembayaran
NoKirim
TglKirim
Pengiriman
NoFakTagihan
TglFakTagihan
TotFakTagihan
Tagihan
1
1..*
1
1
1..* 1..*
QtyPesan
Hrgpesan
DetailPO
1
1
1
1
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 5. Class Diagram Sistem Informasi Penjualan Alat Berat
2. Rancangan Antarmuka Dalam membuat rancangan antar muka
atau Interface dibuat sesuai dengan kebutuhan system, dimana antarmuka disini yaitu segala sesuatu yang muncul pada layer monitor user yang bertujuan, agar program yang dihasilkan tidak terlihat rumit, mudah digunakan dan menarik. Hal ini harus dipikirkan dalam perancangan sebuah program karena setiap interaksi pemakai terhadap aplikasi, pasti harus melalui suatu antar muka.
RANCANGAN SISTEM INFORMASIPENJUALAN
ALAT BERAT PADA PT. HKP
MASTER TRANSAKSI LAPORAN
Entry Data Barang
Entry Data Customer
Entry Data Pesanan
Entry Data Pengiriman
Entry Data Faktur Pajak
Entry Data Faktur Tagihan
Entry Data Pembayaran
Entry Data Tagihan
Cetak Laporan Penjualan
Cetak Laporan Piutang
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 6. Rancangan Antarmuka Menu Utama Sistem Informasi Penjualan Alat Berat
Pada gambar diatas yaitu dapat dilihat
rancangan antar muka untuk menu utama Sistem Informasi Penjualan Alat Berat pada PT. HKP. Dimana untuk menu master terdapat Form Entry Data barang dan form entry data customer. Sedangkan pada menu transaksi terdapat 6 form yaitu entry data pesanan, entry data pengiriman, entry data faktur pajak, entri data pembayaran dan entry data tagihan. Untuk
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
menu laporan terdapat dua form yaitu Cetak laporan penjualan dan cetak laporan piutang.
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 7. Rancangan Antar Muka Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan dibuat agar
memudahkan admin penjualan dalam pengolah data penjualan baik penjualan secara tunai maupun secara kredit. 5. Kesimpulan
Sistem penjualan Alat-alat berat pada
PT.HKP dalam transaksinya memerlukan waktu yang cukup lama dalam hal pengolahan data dan pencocokkan data dari masing-masing tarnsaksi hal ini. Dengan sistem yang belum terkomputerisasi maka diperlukannya kecakapan dan ketelitian dalam mengelola data dengan jumlah transaksi dan nominal yang besar. Hal ini perlu diperhatikan karena mengakibatkan lamanya informasi yang dihasilkan karena data harus dilakukan pencocokan berkali-kali serta pencarian arsip yang begitu banyak sehingga laporan penjualan yang di butuhkan oleh top manajemen untuk pengambilan keputusan memerlukan waktu yang lama.
Sistem informasi penjualan yang diusulakan diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan sehingga informasi yang dihasilkan akan lebih cepat dan akurat sehingga kepuasan pelanggan akan tetap terjaga. Bagi pimpinan apabila membutuhkan laporan guna pengambilan kepuutusan juga cepat. Serta menghasilkan laporan yang akurat dan tepat waktu sehingga menghasilkan informasi yang tepat waktu dan akurat sehingga dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan. Namun dalam membangun sebuah sistem informasi tidak lepas dari adanya dukungan dari semua semua pihak manajemen dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi sehingga diperlukannya analisa yang akurat
antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapatkan.
6. Daftar Pustaka
[1] Al Fatta, Hanif. Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Andi Offset, 2007.
[2] Gaol. Sistem Informasi Manajemen pemahaman dan Aplikasi. Graha Ilmu, 2008.
[3] H.M, Jogiyanto. Analisis dan Sistem Disain Sistem Informasi. Edisi Ketiga, 2005.
[4] Hariyanto, Bambang. Dasar Informatika dan Ilmu Komputer. Yogyakarta, 2008.
[5] Kendall & Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem. Penerbit Index, 2010.
[6] Kusrini, M.Kom. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007.
[7] Sukamto, Rosa Ariani, Muhammad Salahuddin. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika, 2013.
[8] Sutabri, Tata, 2006. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yogyakarta: Andi Offset.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Knowledge Management System Berbasis Android Untuk Mendukung Knowledge Sharing Pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk Karawang
Surtika Ayumida
Manajemen Informatika, AMIK BSI Karawang [email protected]
ABSTRACT - Many organizations still haven't or don't know the potential of hidden knowledge and experience (tacit knowledge) that is owned by its employees (the Delphi Group Research (Setiarso, et.al, 2009). Where the Organization's difficulty in catching (capture) tacit knowledge, the dissemination of knowledge and experience are still slow, that only with face-to-face, consulting directly with the boss, the morning briefing (socialization-tacit to tacit knowledge), is still limited to space and time. Explicit knowledge is only in the form of files (hard copy) where there are difficulties in the search process. This research was conducted on the development of knowledge management system based on knowledge of the sharing to identify existing knowledge, in order to be able to facilitate the development of the Organization's knowledge management system, accelerate the spread of knowledge in the organization. The results of this study based on questionnaires to the application of the android-based knowledge management system for PT Asia Pacific Fibers Tbk that are optimal to interval, the value of the entire statement is well received. Kata Kunci: Knowledge Management, Sharing Knowledge ABSTRAK - Masih banyak organisasi belum atau tidak mengetahui potensi pengetahuan dan pengalaman tersembunyi (tacit knowledge) yang dimiliki oleh karyawannya (Riset Delphi Group (Setiarso, et.al, 2009). Dimana organisasi kesulitan dalam menangkap (capture) tacit knowledge, penyebaran pengetahuan dan pengalaman masih lambat, yang hanya dengan tatap muka, konsultasi secara langsung dengan atasan, briefing pagi (socialization-tacit to tacit), masih terbatas ruang dan waktu. Explicit knowledge hanya dalam bentuk berkas (hardcopy) dimana terdapat kesulitan dalam proses pencarian. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan knowledge management system berbasis knowledge sharing untuk mengidentifikasi pengetahuan yang ada, dengan tujuan agar dapat mempermudah organisasi dalam pengembangan knowledge management system, mempercepat penyebaran pengetahuan pada organisasi. Hasil penelitian ini berdasarkan dari penyebaran kuesioner terhadap penerapan knowledge management system berbasis android kepada PT Asia Pacific Fibers yaitu berada pada interval Optimal, nilai dari keseluruhan pernyataan yaitu diterima dengan baik. Kata Kunci: Knowledge Management, Sharing Knowledge 1.1. Latar BeLakang
Peran teknologi informasi sebagai bagian dari sistem informasi telah mengalami perubahan secara otomatis. Menurut Harahap (2011) memberikan pengertian bahwa “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi”. Indonesia ini sendiri memang menjadi salah satu target utama para produsen produk elektronik termasuk smartphone, karena jumlah populasinya yang tinggi dan sifat konsumennya yang cenderung konsumtif menjadi latar belakang bagi para perusahaan. Menyadari akan kebutuhan maka diperlukan suatu terobosan baru dalam proses pemberian materi pelatihan (training) diantaranya pengembangan SDM dan knowledge sharing antar pelatih
dengan peserta yang ada pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk.
Prinsip saling tukar pengetahuan (knowledge sharing) seperti diungkapkan oleh Bechina dan Bommen (2006) adalah mentransfer pengetahuan kepada orang lain, antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka. Saling tukar pengetahuan juga didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran pengetahuan antara paling sedikit dua orang melalui suatu proses timbal balik. Sarana dan prasarana untuk mendukung Knowledge Management akan dipersiapkan. Seperti tersedianya fasilitas forum diskusi, fasilitas download Panduan pelatihan, dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan fasilitas yang memadai diharapkan penerapan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
Knowledge Management pada PT Asia Pacific Fibers Tbk dapat berjalan optimal.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah masih belum adanya pengembangan knowledge sharing mengenai penyampaian materi training yang dapat diakses melalui smartphone Android pada PT Asia Pacific Fibers Tbk, knowledge sharing yang dilakukan masih bersifat manual seperti pelatih langsung menyampaikan materi kepada peserta training jika ada materi training yang belum di mengerti oleh peserta/karyawan dapat bertanya langsung disaat itu juga. Dengan model penyampaian materi training secara manual, sistem penyampaian materi yang masih individual, tidak bisa mengetahui knowledge baru yang berkembang baik itu dari pelatih maupun dari peserta lainnya mengenai materi training. 1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana
besarnya pengaruh knowledge management system terhadap proses kegiatan pelatihan pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk.
2. Untuk meningkatkan produktifitas pelatih dan peserta training pada penerapan knowledge management system.
3. Membuat prototipe aplikasi Knowledge Management System berbasis smartphone android dengan memanfaatkan smartphone Android dan membuat prototipe aplikasi Knowledge Management System android yang mudah digunakan dan fleksible.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk. Penelitian dilakukan dengan Knowledge Management System berbasiskan Android yang menekankan proses Knowledge Management yang sesuai dengan kebutuhan pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk. Analisa yang dilakukan dengan mengembangkan infrastruktur aset knowledge dan proses knowledge yang terjadi sesuai dengan kebutuhan knowledge pada perusahaan dalam pelatihan memberikan atau menyampaikan materi training kepada peserta/karyawan.
Knowledge Management System yang berbasis Android. Implementasi fitur aplikasi Knowledge Management System disesuaikan dengan hasil analisa kebutuhan, rancangan, dan fitur aplikasi yang dimiliki oleh perangkat lunak dalam merancang Knowledge Management System. 1.5. Hipotesa
Hipotesa dari penelitian ini adalah pengembangan proses pemodelan knowledge management system dengan berbasis android diduga dapat mempermudah dalam pengembangan knowledge management yang spesifik pada perusahaan. 2.1. Tinjauan Pustaka
Menurut Subagyo dalam Amriani (2014) berbagi pengetahuan merupakan salah satu metode atau salah satu langkah dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu kelompok, organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan teknik, pengalaman, ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dilakukan dengan diskusi rutin, workshop, magang, dan pertemuan virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sharing pengetahuan tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi lebih dari satu arah.
A. Knowledge Management System
Menurut Debowski (2006), knowledge adalah proses menerjemahkan informasi dan pengalaman masa lalu menjadi hubungan bermakna yang dapat dimengerti dan diterapkan oleh setiap individu, dengan perkembangan yang semakin pesat, menjadikan manusia terbatas untuk menerima dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. B. Sistem Operasi berbasis Android
Operating System atau sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem. Smartphone memiliki sistem operasi yang powerfull untuk mendukung beragam aplikasi dan kebutuhan penggunanya.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
C. Populasi dan Sampel Menurut Arikunto (2002:108)
“populasi adalah seluruh subyek penelitian”. Sedang menurut Sugiyono (2008:72) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Jumlah populasi yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah para karyawan PT Asia Pacific Fibers Tbk dengan jumlah populasi sebanyak 50 karyawan.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang memiliki karakteristik yang relative sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Arikunto, 2009). Pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel.
n = 2
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = tingkat kesalahan atau ketidaktelitian karena pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan. Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang diambil 2 %. Populasi sebanyak 50 karyawan dengan asumsi taraf kesalahan sebesar 0,05, maka jumlah sampel (n) adalah : n = 44
Jumlah sampel yang akan diambil dalam melakukan penelitian di PT. Asia Pacific Fibers Tbk adalah 44 orang.
D. Model Prototipe Menurut Rosa dan Shalahuddin
(2013:31) Model prototipe (protoyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program protipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.
2.2. Tinjauan Studi Penulis melakukan tinjauan studi
untuk mencari beberapa penelitian sebelumnya untuk membandingkan Knowledge Management Sharing. Hasilnya penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan beberapa metode untuk menjalankan Knowledge Management System. Di Sub Bab ini, penulis akan memaparkan hasil tinjauan studi dari beberapa peneliti sebelumnya. Hasil dari tinjauan studi penulis dalam Knowledge Management Sharing sebagai berikut: 1. “Perancangan Mobile Learning Mata
Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android”
Penelitian ini dilakukan oleh Tri Listyorini dan Anteng Widodo (2013). Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan mobile learning berbasis android pada mata kuliah sistem operasi dan merancang mobile learning berbasis android pada smart phone, dimana desain pengembangan yang dipilih adalah menggunakan Model Dick dan Carey (1990) (dikutip dari Santyasa, 2009). Karena luaran utama yang akan dihasilkan dalam penelitian berupa sebuah perangkat lunak, maka dalam proses pengembangan media akan dilengkapi dengan metode khusus pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan Waterfall-based Model. 2. “Penerapan Knowledge Management
System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya” Penelitian ini dilakukan oleh Winda
Kurnia Sari dan Ken Ditha Tania (2014). Metode 10-step knowledge management roadmap yang disusun oleh Amrit Tiwana. 10-step knowledge management roadmap disusun menjadi 4 fase. 3. “Penerapan Knowledge Management
Pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia”
Penelitian ini dilakukan oleh Yuliazmi (2005). Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan knowledge management pada perusahaan, dimana metode Focus Group Discussion (FGD). metode Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk mengetahui kecenderungan yang ada pada
50
1+50(0,05)2
n =
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
individu mengenai persepsi individu tentang suatu hal. 4. “Penerapan Strategi Pembelajaran
Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK TAHUN PELAJARAN 2011/2012”
Penelitian ini dilakukan oleh Evita Rosilia Dewi, Harlita dan Joko Ariyanto (2011). Penelitian ini ditujukan untuk Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan guru dapat menyampaikan materi biologi dengan lebih interaktif, menarik dan menyenangkan. Kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan akan meningkatkan keaktifan belajar siswa. metode yang digunakan adalah dengan menyebar kuisioner kepada siswa dan guru. 5. “Analisa Dampak Knowledge
Management Terhadap Performa Organisasi Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia” Penelitian ini dilakukan oleh Rida
Indah Fariani (2013). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan mengukur dampak penggunaan e-Knowledge khususnya pada divisi Business Consumer Analysis. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan kepada manajemen PT Telekomunikasi Indonesia mengenai seberapa besar dampak penggunaan KM terhadap karyawan, proses, produk dan perusahaan. Masukan ini akan berguna untuk memperolah dukungan manajemen untuk berinvestasi terhadap KM perusahaan di masa depan.
2.3. Tinjauan Objek Penelitian
PT. Asia Pacific Fibers Tbk yang sebelumnya dikenal sebagai Polysindo Eka Perkasa memulai kegiatannya pada tahun 1984 sebagai produsen dan pemasar polyester chips, serat, benang sintetis dan benang filamen dengan mendirikan pabrik benang filamen di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Dalam tahun-tahun berikutnya, perbaikan terus menerus dilakukan dalam infrastruktur perusahaan untuk meningkatkan produktifitas dan dengan portofolio produk ditingkatkan permintaan untuk produk perusahaan di pasar domestik dan ekspor terus tumbuh terus.
PT Asia Pacific Fibers Tbk akan terus berusaha untuk mencapai keunggulan
dalam semua kegiatan dan mencari percaya diri ke masa depan, siap untuk menghadapi tantangan ke masa depan. Dasar Asia Pacific Fibers 'strategi untuk masa depan akan terus menjadi integrasi vertikal , peningkatan kapasitas dan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini terlebih dahulu
menjabarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran
B. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari referensi berupa dokumen atau berkas, mengumpulkan data buku, jurnal penelitian serta artikel lainnya yang berhubungan dengan knowledge manajement sehingga membantu penulis dalam penyusunan penelitian.
2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi objek penelitian tentang seluruh aktifitas yang berhubungan dengan maksud penelitian. Teknik observasi dilakukan di PT. Asia Pacific Fiber Tbkian sehingga didapatkan data yang diinginkan dalam penelitian.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
3. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yaitu memberikan beberapa pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengetahui knowledge sharing tentang penyampaian materi training di PT. Asia Pacific Fiber Tbkian. Fungsinya untuk mengetahui seberapa besar kualitas KMS yang telah dibangun dan diuji coba pada PT. Asia Pacific Fiber Tbk.
C. Instrumentasi Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen kuantitatif untuk mengukur seberapa penting kinerja aplikasi kegiatan PRP berbasis Android yang dibangun, berbentuk Checklist dengan Skala Likert. Beberapa alasan poin tengah (netral) digunakan dalam skala likert (Sanusi, 2011), antara lain: 1. Memasukan poin netral merupakan
satu cara agar responden benar-benar dapat memilih sesuia dengan sikap atau persepsinya ketika memang mereka bersikap netral dengan apa yang mereka rasakan atau pikirkan. Menghilangkan poin netral akan menambah kesalahan karena memaksa responden yang sebenarnya mempunyai penilaian netraluntuk memilih yang tidak mencerminkan perasaan atau pikiran mereka.
2. Para responden dapat merasa frustasi ketika terpaksa harus menentukan pilihan yang sebenarnya tidak cocok dengan perasaan atau pikiran mereka. Hal ini dapat mendorong mereka menjawab asal-asalan, tidak mengembalikan kuesioner, atau memberikan yang sebenarnya tidak benar.
3. Ketika melakukan perhitungan rata-rata untuk item kuesioner, variable atau dimensi, beberapa rata-rata akan selalu mempunyai nilai tengah pada skala. Jadi, sangatlah masuk akal jika mendiskusikan hasil yang mempunyai nilai tengah, tetapi item-item pada kuesioner tidak mempunyai pilihan nilai tengah.
Obyek dalam penelitian adalah PT. Asia Pacific Fibers Tbk Sedangkan Sampel yang diambil sebagai studi kasus adalah para pelatih dan peserta/karyawan.
D. Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak
1) Auditability : mudah untuk dicek mengenai konfirmasi standar
2) Accuracy : presisi komputasi & pengontrolan
3) Completeness : derajat pencapaian implementasi full dari fungsi-fungsi yang dibutuhkan
4) Error tolerance : akibat yang timbul pada saat program menemui kesalahan
5) Execution efficiency : kinerja waktu eksekusi pada program
6) Operability : kemudahan pengoperasian program
7) Simplicity : derajat dimana program dapat dimengerti dengan mudah
8) Training : derajat dimana per. lunak dapat membantu pengguna yg baru dalam mengaplikasikan system
E. Software Quality Assurance (SQA) Software Quality Assurance atau
disebut juga jaminan kualitas software, terdiri dari proses audit dan melaporkan fungsi dari manajemen. Tujuannya adalah untuk menyediakan data yang diperlukan kepada manajemen tentang kualitas produk perangkat lunak dan menunjukan bahwa produk tersebut sudah memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai, intinya adalah menjamin kualitas sebuah software. SQA merupakan suatu aktifitas yang harus dijalani dalam suatu proses pengembangan software.
SQA meliputi beberapa konsep sebagai berikut: 1) Pendekatan kualitas manajemen 2) Teknologi rekayasa perangkat lunak
yang efektif (metode dan tools yang digunakan)
3) Tinjauan teknis secara formal yang diaplikasikan melalui proses pengembangan software
4) Strategi uji coba software yang multitier 5) Kontrol terhadap dokumentasi software
dan perubahannya 6) Prosedur untuk memastikan
pemenuhan standar pengembangan software, jika software diaplikasikan
7) Mekanisme pengukuran dan laporan
4.1. Desain Sistem Berdasarkan rekomendasi hasil dari
analisis sistem, berikut ini adalah graphical user interface (GUI) yang dirancang untuk
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
prototipe aplikasi Knowledge Management System berbasis android, yaitu: 1. Tampilan Menu Utama
Pada tampilan menu utama akan tampil semua fasilitas untuk pelatih, peserta/karyawan dan admin sesuai dengan hak aksesnya. Bentuk tampilan menu utama:
2. Tampilan Data Panduan Kerja Pada tampilan Data Panduan Kerja akan tampil fasilitas untuk melihat panduan kerja yang ada pada perusahaan. Bentuk tampilan menu utama sebagai berikut:
Gambar 4.1. Tampilan Menu Utama 4.2. Pengujian Validitas KMS Berbasis
Android A. Pengujian Validitas Pra Desain
Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil
Pengujian Validias Pra Desain
No Nilai Sig Keterangan
1 0.000 Signifikan
2 0.002 Signifikan
3 0.000 Signifikan
4 0.002 Signifikan
5 0.012 Signifikan
6 0.000 Signifikan
7 0.037 Signifikan
8 0.003 Signifikan
9 0.035 Signifikan
10 0.011 Signifikan
Hasil Uji Validitas dari pernyataan variabel Pra Desain pada kuesioner menunjukkan bahwa nilai signifikan (2-tailed) kurang dari 0,05 untuk keseluruhan pernyataan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua butir pernyataan adalah valid.
Tabel 4.2. Hasil Uji Reabilitas Pra Desain
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.674 11
Tabel 4.3. Item Cronbach’s Pra Desain
Berdasarkan Tabel Cronbach’s Coefficient Alpha untuk masing-masing konstruk > 0.60 artinya Cronbach’s Coefficient Alpha dapat diterima dan seluruh variabel.
Gambar 4.2. Tampilan Data Panduan Kerja B. Hasil Pengujian Prototipe Perangkat
Lunak Untuk memastikan bahwa perangkat
lunak yang dibuat memiliki standar minimal kualitas, maka salah satu metode untuk pengukuran kualiatas perangkat lunak secara kuantitatif adalah metode SQA (Software Quality Assurance). Ada 8 (delapan) kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas dari perangkat lunak secara kuantitatif, sebagai berikut:
Tabel 4.7. Metric Of Software Quality
Assurance (SQA) Kuantitatif No
Metrik Deskripsi Bobot
1 Auditability prototipe KMS ini telah memenuhi standard kebutuhan sistem
0.125
2 Accuracy prototipe KMS ini memenuhi keakuratan dalam penggunaannya.
0.125
3 Completeness
menu pada prototipe KMS ini telah lengkap semua sesuai dengan kebutuhan sistem
0.125
4 Error Tolerance
Toleransi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh user
0.125
5 Execution Efficiency
kinerja eksekusi dari prototipe KMS berbasis smartphone android ini sudah baik
0.125
6 Operability prototipe KMS berbasis smartphone android ini mudah untuk dioperasikan
0.125
7 Simplicity prototipe KMS ini penggunaannya mudah untuk dipahami
0.125
8 Training prototipe KMS ini mudah untuk dipelajari
0.125
Berikut adalah pengukuran kualitas perangkat lunak secara Kualitatif dengan menggunakan metode penilaian skala likert, di bawah ini adalah tabel kriteria skala penilaian:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
Tabel 4.8. Kriteria Skala Penilaian Kualitas Perangkat Lunak
Skala Keterangan Bobot Nilai Jawaban
SO Sangat Optimal 5 81-100
O Optimal 4 61-80
CO Cukup Optimal 3 41-60
TO Tidak Optimal 2 21-40
STO Sangat tidak Optimal
1 0-20
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan
Skala Penilaian Masing-masing Metrik
Metriks Skala Penilai
an
Jumlah Jawaban
Sangat Optimal
Optimal
Cukup
Optimal
Tidak Optimal
Sangat
Tidak Optim
al
Auditability 5 10 0 0 0 15
Accuracy 2 13 0 0 0 15
Completeness
6 9 0 0 0 15
Error Tolerance
4 11 0 0 0 15
Execution Efficiency
5 10 0 0 0 15
Operability 9 6 0 0 0 15
Simplicity 7 8 0 0 0 15
Training 3 12 0 0 0 15
Berdasarkan deskripsi data dan hasil pengolahan data diatas penulis melakukan analisa deskriptif kualitatif. Dari delapan (8) metrik yang digunakan untuk mengukur optimalisasi prototipe KMS untuk meningkatkan training berbasis Android dapat dinyatakan bahwa metrik Operability yang paling optimal karena aplikasi tersebut memiliki user interface yang sederhana sehingga mudah dioperasikan dan digunakan oleh user. Sedangkan metrik yang dianggap paling tidak optimal adalah metrik Accuracy dan Traning dikarenakan belum adanya help yang dapat membantu user dalam mempelajari fasilitas-fasilitas menu yang ada di aplikasi prototipe KMS untuk meningkatkan dalam penggunaannya.
1.1. Implikasi
Implikasi penelitian merupakan suatu penjelasan tentang tindak lanjut penelitian yang terkait dengan aspek manajerial, aspek sistem, maupun aspek penelitian lanjutan. Implikasi penelitian ini bagi: 1. Aspek Sistem
Perkembangan pengguna smartphone android yang semakin banyaknya aplikasi yang tersedia di Android Market atau Google Plays, diharapkan aplikasi ini user friendly terhadap penggunanya.
2. Aspek Manajerial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kebutuhan akan aplikasi berbasis android di PT. Asia Pasific Fibers Tbk diharapkan aplikasi ini menjadi sarana dalam knowledge sharing untuk mendukung kegiatan yang ada. Sehingga pelatih dapat menjadi lebih mudah dalam melakukan knowledge sharing.
3. Aspek Penelitian Lanjutan Sebagai penelitian lanjutan pada aplikasi berbasis android ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fungsi helping tool, contact us, site map, untuk memudahkan pengguna sistem.
II. PENUTUP Berdasarkan uraian tentang
knowledge management system yang sudah diuraikan diatas sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan knowledge sharing masih
kurang, biasanya hanya melalui trainning ataupun pada saat mereka bertemu di kantor dalam acara-acara tertentu. Dengan adanya fasilitas forum dalam aplikasi berbasis smartphone android ini diharapkan dapat memfasilitasi mereka untuk melakukan knowledge sharing kapanpun dan dimanapun tanpa terkendala oleh waktu dan tempat.
2. Sharing knowledge mengenai yang dikelola dan didukung dengan memanfaatkan sebuah sistem knowledge management berbasis Android yang dapat diakses melalui sarana intranet maupun internet sehingga dapat meningkatkan partisipasi pengguna untuk saling berkomunikasi tentang materi secara online. Dengan adanya sebuah sistem KM secara online dapat mendukung terjadinya berbagi pengetahuan sehingga berbagi pengetahuan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, terdokumentasi serta bisa melakukan sharing pengetahuan dari manapun dan kapanpun tanpa dibatasi waktu dan tempat.
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan, penulis memberikan saran yang nantinya bermamfaat untuk alternatif pemikiran dan pengembangan kedepannya yaitu:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 8
1. Perlu diadakannya survey selanjutnya dan pengujian sistem secara berkala untuk mengetahui pengaruh Knowledge Management Sharing yang dibuat dalam sharing knowledge mengenai bahan training yang ada pada PT. Asia Pacific Fibers Tbk
2. Dalam penerapan Knowledge Management Sharing ini, perlu diadakan pelatihan secara berkala agar penggunaan dan pemanfaatan Knowledge Management Sharing dapat meningkatkan pemahaman peserta/karyawan tentang sharing knowledge mengenai bahan training.
III. REFERENSI [1] Amriani, Tenry Nur. (2014). Knowledge
Management (KM) dalam Organisasi Publik. Widyaiswara Muda Balai Diklat Keuangan Makassar. http://www.bppk.depkeu.go.id/berita-makassar/19407-knowledge-management-km-dalam-organisasi-publik
[2] Bommen, Thommy dan Bechina, Amtzen. (2006). Knowledge Sharing Practices: Analissis of a Globel Scandinavian Consulting Company. ISSN 1479-4411
[3] Davidson, Carl and Philip Voss (2003). Knowledge Management: An Introduction to creating competitive advantage from intellectual capital. New Delhi: Vision Books.
[4] Debowski, Shelda (2006). Knowledge Management. Melbourne and Sydney: John Wiley and Son Australia, Ltd.
[5] Dewi, Evita Rosilia, Harlita dan Joko Ariyanto. (2011). “Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Vol 3: 79-90.
[6] Fariani, Rida Indah. (2013). Analisa Dampak Knowledge Management Terhadap Performa Organisasi Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.
[7] Harahap, Nazruddin Safaat. (2011). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis
Android. Informatika Bandung: Bandung.
[8] Kikoski, C dan Kikoski, JF. (2004). The enquiring organization: tacit knowledge, conversation, and knowledge creation: skill for 21th century organizations. Westport, CT: Praeger.
[9] Listyorini, Tri, Anteng Widodo. (2013). Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android. Vol 3:25-30.
[10] Nonaka, Ikujiro and Takeuchi H. (1995). The Knowledge Creating Company: How Japanesse Companies Create the Dynamics In Innovatio. Oxford University Press.
[11] Rosa, A.S dan M. Shalahuddin. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
[12] Sangadji, Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.
[13] Sanusi, Anwar. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
[14] Sari, Winda Kurnia, Ken Ditha Tania. (2014). Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Vol 6: 681-688.
[15] Setiarso, Bambang. (2009). Strategi Pengelolaan Knowledge untuk Meningkatkan Daya Saing UKM. Proceeding Seminar Ilmiah Nasional PESAT 2005. Jakarta, Universitas Guna Darma, Vol 1 Agustus 2005, 9 Hal.
[16] Subiyantoro, Eko. (2013). Arsitektur Sistem Operasi Android. Diambil dari: http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknologi-informasi/825-arsitektur-sistem-operasi-android (23 Nopember 2015).
[17] Sugiyono. (2009). Staristika Untuk Penelitian. Bandung: alfa Beta.
[18] Yuliazmi. (2005). Penerapan Knowledge Management Pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia. Jakarta: Universitas Budi Luhur
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Special English Conversation By Mr.T Bekasi
Heri Kuswara1, Alvin Hidayat
2
AMIK BSI Jakarta, STMIK Nusa Mandiri Jakarta
Abstrak - Lembaga Kursus Special English Conversation By Mr.T adalah lembaga pendidikan bahasa Inggris dengan menawarkan konsep exclusive training. Konsep Exclusive Training merupakan gagasan sistem belajar yang diambil untuk memenuhi kebutuhan para peserta akan pelatihan bahasa Inggris yang efektif. Mekanisme sistem akademik saat ini masih menggunakan sistem konvensional, calon siswa harus mengisi lembar formulir secara manual, lalu user atau admin mengarsipkan data siswa dengan menyimpan formulir. Penelitian ini berfokus pada kebutuhan sistem akademik yang sesuai dengan sistem yang sedang berjalan saat ini. Tujuannya untuk mempermudah user atau admin dalam mengolah data siswa mulai dari pendaftaran, menyimpan data siswa, input nilai, kelas dan pengajar, hasil dari penelitian ini adalah dapat memberikan solusi untuk pengolahan data secara keseluruhan. Kata Kunci : Sistem Informasi, Berbasis Web, Lembaga Kursus, Waterfall, PHP Abstract - Special English Conversation By Mr.T Course is an English educational institution by offering exclusive training concept. The Exclusive Training concept is an idea of a learning system that is taken to meet the participants' need for effective English training. Mechanism of academic system currently still using conventional system, prospective student have to fill the form sheet manually, then user or admin archives student data by saving the form. This study focuses on the need for an academic system that is in line with the current system. The goal is to facilitate the user or admin in processing student data starting from registration, storing student data, input values, classes and teachers, the results of this study is to provide solutions for data processing as a whole. Key Word : Information System, Web Base, Course Institution, Waterfall, PHP
I. Pendahuluan
Perkembangan sistem informasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sangat pesat kemajuannya. Efektivitas kerja, efisiensi waktu serta faktor ekonomis merupakan faktor utama penyebab perkembangan tersebut. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya organisasi/perusahaan dagang maupun perusahaan jasa berlomba-lomba memanfaatkan teknologi informasi seperti website untuk meningkatkan produktivitas kerja agar menjadi perusahaan yang unggul di bidangnya.
Website seperti lembaga kursus dalam mengolah data peserta didik, data nilai, jadwal, dapat juga memberikan informasi penting tentang Laporan data tersebut serta sebagai sebuah media untuk mempromosikan lembaga pendidikan tersebut agar dapat dikenal secara luas oleh masyarakat umum. Dengan kata lain suatu lembaga pendidikan dapat memanfaatkan website dalam mendukung kegiatan akademik yang dijalankan agar dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kerja mereka serta dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
Lembaga kursus Special English Conversation By Mr. T adalah salah satu lembaga kursus bahasa Inggris. Dalam proses pendaftaran sistem yang digunakan masih dilakukan secara manual, seperti proses pendaftaran yang masih di input menggunakan tulisan tangan. Data-data tersebut masih disimpan secara manual di kertas sehingga ketika ingin dibutuhkan menjadi sulit untuk mencarinya karena membutuhkan waktu lama. Menurut Saputra dkk (2014:432) Global English Language Center adalah sebuah lembaga penyedia jasa layanan kursus Bahasa Inggris yang saat ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan dan saat ini memiliki kurang lebih 1200 peserta didik. Seiring dengan perkembangan lembaga kursus ini, proses akademik yang selama ini dijalankan dirasa kurang efektif dan efisien dan membutuhkan suatu sistem yang baru karena dalam penyampaian informasi seputar kegiatan akademik kepada peserta didiknya masih dilakukan via telepon dan pesan singkat ataupun peserta didik langsung datang ke
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
lembaga untuk melihatnya. Dengan adanya permasalahan diatas diperlukan aplikasi berbasis web yang dapat mempermudah proses akademik Global English Language Center. II. Landasan Teori A. Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem
Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:28) “kata “Sistem”berasal dari bahasa yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain itu, bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan”
2. Pengertian Informasi Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:2) “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”.
3. Pengertian Sistem Informasi Menurut Pratama (2014:10) mengemukakan bahwa: Sistem Informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambil keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks.
4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Kenneth dan Jane (2011:455) “management information system–MIS (Sistem Informasi Manajemen). Studi tentang sistem informasi yang berfokus pada penggunaannya dalam bisnis dan manajemen”.
5. Pengertian Data Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:1) mengemukakan bahwa: Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bias berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saati ini data tidak harus dalam bentuk kumpulan huruf, dalam bentuk kata atau kalimat, tapi bias juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang sudah mulai banyak berkembang data virtual/ maya yang merupakan hasil rekayasa komputer. Sedangkan Menurut Simarmata (2010:395) “Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum dan berasal dari bahasa latin yang berarti „sesuatu yang diberikan‟. Dalam penggunaannya, data dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya”. B. Konsep Dasar Pemograman a. HTML Menurut Sarnowo (2012:2) "Merupakan kependekan dari Hypertext Markup Language yang terdiri dari tag-tag yang berfungsi sebagai perintah untuk menampilkan pesan melalui browser sehingga kita dapat memahami isi halaman-halaman web". b. CSS (Cascanding Style Sheet) Menurut Rahardja dkk (2009:iii) mengemukakan bahwa: CSS merupakan singkatan dari Cascanding Style Sheet, yaitu sebuah fasilitas pemrograman HTML yang membantu pengaturan dan desain tampilan suatu web-page menjadi lebih baik. Hal ini sangat mungkin karena dengan CSS, user memiliki kemampuan untuk mengatur posisi secara absolut, mengubah warna, ukuran font dan margin secara dinamis. Serta masih ada beberapa fungsi lain. c. PHP Menurut Kadir (2010:2) mengemukakan bahwa: PHP (PHPHypertext Processor) merupakan salah satu bahasa pemrograman berbentuk skrip yang sangat populer dalam pembuatan aplikasi web. PHP tergolong sebagai open source, yang implisit berarti kita bisa menggunakannya tanpa perlu membelinya. PHP memungkinkan pembangunan halaman web secara dinamis. d. SQL (Structure Query Language) Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:46) “SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus.”. e. MySQL Dalam Jubilee Enterprise (2014:2) menyatakan bahwa “MySQL adalah RDBMS yang cepat dan mudah digunakan untuk sebagai kebutuhan. MySQL dikembangkan oleh MySQL AB Swedia”. f. XAMPP Menurut Nugroho (2014:1) “XAMPP adalah paket web lengkap yang dapat anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL, paket ini dapat di download secara gratis dan legal”.
g. Web Menurut Ardhana (2012:3) menyimpulkan
bahwa: Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelurusan informasi melalui internet). Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat pertumbuhnnya.
h. Internet Menurut Zaki (2008:17) “Internet
layanan yang dapat diakses menggunakan komputer. Sebuah komputer terdiri dari 2 bagian utama, perangat keras dan perangkat lunak”.
i. i. Web Server “Sebuah Server Web umumnya telah
dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khususnya untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP (bahasa inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server”. (Ardhana (2012:5).
j. j. Dreamweaver Menurut Sadeli (2011:2) “Dreamweaver
merupakan suatu perangkat lunak editor keluaran Adobe System yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya”. k. Web Browser Menurut Irawan (2011:3) “Web Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan halaman web beserta kontennya. Beberapa aplikasi browser yang banyak digunakan antara lain Internet Explorer, Firefox, Chrome, dan Opera.”. C. Unified Modelling Language (UML)
Sukamto dan Shalahudin (2013:137)
menyampaikan tentang perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, dimana hadirnya satu standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). Tools System ini hadir karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi Sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram danteks-tekspendukung. 1. Object Diagram
Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Component Diagram
Diagram Komponen ini dirancang bertujuan utuk menunjukan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem, diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Source code program perangkat lunak. b. Komponen executable yang di lepas ke
user. c. Basis data secara fisik. d. Framework sistem.
3. Composite Structure Diagram Diagram yang didesign untuk
memberikan gambaran struktur dari bagian yang satu sama lainnya saling berhubungan juga untuk menjelaskan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem sebagai berikut:
a. Komponen user interface yang menangani tampilan.
b. Komponen business processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis.
c. Komponen data yang menangani manipulasi data.
d. Komponen security yang menangani keamanan sistem.
4. Package Diagram Diagram ini dirancang untuk
menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
5. Activity Diagram Activity Diagram manggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah system atau prose bisnis. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Sebuah rancangan proses bisnis yaitu setiap aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Pengelompokkan atau urutan tampilan dari sebuah sistem atau user interface dimana setiap aktivitas dianggap memliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pegujian adalah setiap kegiatan yang diaggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
6. Sequence Diagram Merupakan diagram yang
manggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan sequence diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansinya menjadi objek itu.
D. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2013:50) mengemukakan bahwa: ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data resaional. Oleh karenanya apabila penyimpanan basis data menggunakan fasilitas OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. E. Logical Record Structure (LRS) Sebuah tools system yang dirancang untuk merelasikan tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel, dan Foreign Key (FK). Perbedaan antara LRS dengan diagram E-R adalah pada nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. Logical Record Structure terdiri dari link-link diantaranya tipe record. sementara untuk Penggambaran LRS dimulai
dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat konversikan ke LRS. Adapun metode yang lainya dimulai dengan ER-Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS. Simarmata (2008:12) F. Black Box Testing
“Black Box Testing adalah tipe testing yang
memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehigga memungkinkan para tester dapat menganggap perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar.” Rizky (2011:264)
Jenis testing demikian hanya melihat perangkat lunak dari pesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Sehngga pada jenis white box testing perangkat lunak yang dimaksud akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. selanjutnya pada black box testing, sebuah perangkat lunak akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.
Ada berbagai jenis keuntungan yang didapatkan dari jenis testing ini antara lain :
a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
b. Adapun Kesalahan perangkat lunak semisal bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
c. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain: 1. Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data
dikelompokan ke dalam grup tertentu,
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
yang kemudian dibandingkan outputnya.
2. Boundary value analysis Adalah sebuah teknik yang umum
dipakai pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Misalnya untuk satu inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan.
3. Cause Effect Graph Melalui metode ini, dapat dilakukan
proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. misalnya pada suatu inputan nilai siswa, jika dimasukan nilai 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
4. Random Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha
melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
5. Feature Test Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.
Be Excellent Pacitan merupakan lembaga yang didirikan pada tahun 2010. Semua sistem informasi akademiknya masih dilakukan secara konvensional, sehingga sering terjadi kesalahan diantaranya kesalahan pencatatan data akademik seperti jadwal les yang akan diinformasikan kepada siswa atau tentor maupun kehilangan data-
data akademik secara tidak sengaja. Komunikasi antar pengelola akademik juga masih kurang berjalan dengan baik. Sebagai contoh, seorang tentor atau pengajar mengganti jadwal les tanpa ada pemberitahuan kepada pihak lembaga atau admin pada khususnya. Hal ini bias menyebabkan kesalahpahaman sehingga informasi yang diterima siswa menjadi tidak jelas. Disamping itu, jika seorang siswa didik ingin mengetahui informasi akademiknya, harus dating langsung ketempat les, melalui telepon atau sms dan bagian administrator masih harus mencarikan data yang diinginkan siswa didik secara konvensional yang membutuhkan waktu cukup lama. Hal ini menjadikan kurang maksimalnya pelayanan terhadap siswa didik (Liatmaja dan Wardati, 2013:58). Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Ma‟had Ali Bin Abi Thalib belum menggunakan sistem komputerisasi untuk mengelola data dan informasi akademik. Untuk mendapatkan informasi terkait Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), presensi, atau pengumuman lainnya, peserta didik harus dating ke Bagian Biro Akademik, sehingga diperlukan adanya upaya untuk membangun sebuah sistem informasi yang mampu mengelola data dan menyajikan informasi akademik secara mudah bagi pesertadidik (Hidayat dkk, 2014:138). III. Pembahasan
Dalam melakukan suatu perancangan sistem maka peneliti melakukan analisa kebutuhan software sehingga dapat mengetahui proses yang terjadi dan menemukan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu sistem. Adapun analisa kebutuhan software di Lembaga Kursus Special English Conversation By Mr.T Bekasi adalah sebagai berikut : A. Tahapan Analisis 1. Halaman User A.1. User dapat login A.2. User dapat mengelola data User A.3. User dapat mengelola data Pengajar A.4. User dapat mengelola data siswa A.5. User dapat mengelola data kelas A.6. User dapat mengelola laporan data User A.7. User dapat mengelola laporan data Pengajar A.8. Userdapat mengelola laporan data siswa A.9. User dapat mengelola laporan data kelas 2. Halaman Pengajar
B.1. Pengajar dapat login B.2. Pengajar dapat mengelola data nilai B.3. Pengajar dapat mengelola laporan data
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
nilai
B. Use Case Diagram Use Case merupakan diagram yang
digunakan untuk menjelaskan komunikasi dan interaksinya user dengan sistem melalui sebuah narasi bagaimana sebuah sistem dipakai.
1. Use case Diagram Halaman User
Gambar 3.1.
Use case Diagram Halaman User
Use Case Name Mengelola data user
Requirements A2
Goal User dapat menambah, mengubah, atauhapus
Pre-Conditions User telah melakukan login
Post-conditions Data usertersimpan
Failed End Conditions
Gagal menambah, mengubah, atau hapus
Primary Actors User
Main Flow / Basic Path
1. User klik Menu “Data User” 2. Sistem menampilkan data
user 3. User klik link “Add Data” 4. Sistem menampilkan form
data user 5. Usermenginput data user 6. User klik “Simpan” 7. Sistem Menyimpan data user 8. Jika tidak ada penginputan,
admin klik menu “Data User” 9. Sistem menutup form data user
Alternative Flow/Invariant A
A.1. User klik menu“Data User” A.2. Sistem menampilkan data user A.3. User klik “Ubah” A.4. User mengubah data user A.5. Sistem klik simpan A.6. Sistem mengupdatedata user
Invariant B
B.1.User klik link “Hapus” B.2. Sistem menampilkan dialog
konfirmasi penghapusan B.3. User klik “OK” B.5. Sistem menghapus data user B.6. Jika tidak ada penginputan, klik “Data User” B.7. Sistem menutup form data user
1) Activity Diagram
Activity diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan aktifitas dari aktor didalam sistem. Aktor ini juga bisa berupa orang atau bagian bisa juga berupa sistem itu sendiri.
1. Activity DiagramData User Halaman User
Gambar 3.2. Activity Diagram Data User
Pada tahapan ini akan menjelaskan
tentang desain database, desain software architecture dan desain interface dari sistem yang sedang dibuat.
1. Entity Relationship
Gambar 3.3.
Entity Relationship Diagram Lembaga Kursus
uc User
User
Login
Admin dapat
mengelola data
User
Admin dapat
mengelola data
Pengajar
Admin dapat
mengelola data
siswaAdmin dapat
mengelola data
kelas
Admin dapat
mengelola laporan
data User
Admin dapat
mengelola laporan
data Pengajar
Admin dapat
mengelola laporan
data siswa
Admin dapat
mengelola laporan
data kelas
«extend»
«extend»
«extend»
«extend»«extend»
«extend»
«extend» «extend»
act User
Sistem Data UserUser
Mulai
Klik menu data user Menampilkan data user
Menginput data user
Mengubah Data User
menampilkan dialog
konfirmasiSimpan
Mengupdate Data User
Menyimpan Data User
Pilih Jawaban
Menghapus Data User
yang tidak digunakan
Simpan Data UserMenyimpan Data User
Selesai
Ubah
Tambah
Oke
Hapus
Batal
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
2. Logical Record Structure
Gambar 3.4. Logical Record Structure
Lembaga Kursus 3. Spesifikasi file a. Spesifikasi file tabel Data Siswa
Nama Database : db_kursus Nama File : Tabel Siswa Akronim : siswa.myd Tipe File : File Master Akses File : Random Panjang Record : 220byte Kunci Field : kd_siswa
Tabel 3.1. Spesifikasi Tabel Data Siswa
No
Nama Field
Akronim Type Size Keteran gan
1 Kode Siswa
kd_siswa Char 5 Primary Key
2 NIS nis Varchar
9
3 Nama Siswa
nm_siswa Varchar
30
4 Tempat Lahir
tmp_lhr Varchar
50
5 Tanggal Lahir
tgl_lhr Date
6 Jenis Kelamin
jk Varchar
10
7 Telepon telp varchar
12
8 Alamat alamat Varchar
100
9 Tahun Angkatan
thn_angkatan
Char 4
10
Status Siswa
sts_siswa Enum Aktif dan Tidak Aktif
Pemakaian kode bertujuan agar memudahkan dalam proses pemasukan data, sehingga waktu yang diperlukan sangat singkat dan
mempercepat pencarian data yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Adapun struktur kode yang diusulkan oleh penulis kepada lembaga sebagai berikut :
1. NIS
S 2 0 1 7 X X X X
NoUrut Siswa
Tahun Daftar Inisial Siswa
Contoh :
S 2 0 1 7 0 0 0 1
2. NIP
P 2 0 1 7 X X X
NoUrut Daftar
Tahun Masuk
InisialPengajar
Contoh :
P 2 0 1 7 0 0 1
Keterangan : P : Pengajar A. Component Diagram
Component diagram (diagram komponen) adalah diagram yang menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka. Berikut ini adalah component diagram yang dibutuhkan :
Gambar 3.5.
Component Diagram Lembaga Kursus
cmp Lembaga Kursus
Aplikasi Sistem
Informasi Akademik
Database
lembagakursus
Database Serv er
My SQL Database
j query.js
style.css
index.html
XAMPP Serv er
Admin Aplication
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 8
B. Deployment Diagram Deployment diagram adalah fasilitas
diagram didalam UML yang memberikan gambaran tentang sistem secara fisik akan terlihat. Sistem diwakili oleh node-node, dimana masing node-node diwakili oleh sebuah kubus.Garis yang menghubungkan kedua kubus menunjukkan hubungan diantara kedua node tersebut. Berikut gambara deployment diagram :
Gambar 3.6.
Deployment Diagram Lembaga Kursus
1. Form Login User
Gambar 3.7 Form Login Lembaga Kursus
A. Form login Tabel 3.2.
Hasil Pengujian Black Box Testing Form LoginUser
No Urut
Test Test Case
Hasil Hasil Uji
Keterangan
1 Mengosongkan data login, lalu klik “Masuk”
Username (kosong) Password (kosong)
Sistem akan menampilkan pesan “Data Username tidak boleh kosong ! Data Password tidak boleh kosong !”
Sesuai harapan
Valid
2 Mengosongkan password, lalu klik “Masuk”
Username (admin) Password (kosong)
Sistem akan menampilkan pesan “Passwordtidak boleh kosong !”
Sesuai harapan
Valid
3 Hanya mengisi data password dan klik “Masuk”
Username (kosong) Password (benar)
Sistem akan menampilkan pesan “Usertidak boleh kosong !”
Sesuai harapan
Valid
4 Menginput dengan kondisi salah satu data benar dan salah satu data salah
Username admin (benar) Password admin (salah)
Sistem akan menampilkan pesan “Maaf Akses Anda Ditolak! Yang boleh login hanya Admin saja Silahkan masukkan Data Login Anda dengan benar untuk bisa mengakses halaman ini.”
Sesuai harapan
valid
5 Menginput kan data login yang benar
Username admin(benar) Password admin(benar)
Sistem akan menampilkan pesan “Selamat datang ........! Anda sudah login sebagai Admin”, menampilkan menu utama
Sesuai harapan
valid
Support menjelaskan tentang publikasi
web dan spesifikasi hardware dan software yang akan digunakan untuk menjalankan sistem yang dibuat.
Setelah website yang dibuat telah selesai, tahap selanjutnya adalah mendapatkan
deployment Lembaga Kursus
Web Serv er
FrontPage
Aplication
Admin Aplication
XAMPP Serv er
j query.js
style.css
index.html
Database Serv er
Aplication
Database
PHP MyAdmin
Client PC
Browser
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 9
hosting dan domainpada tempat-tempat yang menyediakan jasa tersebut. Namun pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan publikasi web pada web hosting yang menyediakan publikasi websecara bayar, misalnya saja pada www.niagahoster.co.id.
Setelah mendapatkan hosting dan domain yang sesuai yaitu www.inggrisgeek.com tahap selanjutnya adalah proses upload database dan file server ke hosting .tahap yang terakhir adalah melihat situs yang telah dibuat secara online. Pada saat mengakses website bisa dengan menggunakan browser yang telah banyak tersedia seperti Mozilla Firefox, google chrome, dan lain-lain. Berikut ini adalah spesifikasi hardware dan software yang digunakan pengujian aplikasi persediaan barang.
IV. Penutup Kesimpulan
Perkembangan sistem informasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sangat pesat kemajuannya. Efektivitas kerja, efisiensi waktu serta faktor ekonomis merupakan faktor utama penyebab perkembangan tersebut. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya organisasi/perusahaan dagang maupun perusahaan jasa berlomba-lomba memanfaatkan teknologi informasi seperti website untuk meningkatkan produktivitas kerja agar menjadi perusahaan yang unggul di bidangnya.
Website seperti lembaga kursus dalam mengolah data peserta didik, data nilai, jadwal, dapat juga memberikan informasi penting tentang Laporan data tersebut serta sebagai sebuah media untuk mempromosikan lembaga pendidikan tersebut agar dapat dikenal secara luas oleh masyarakat umum. Dengan kata lain suatu lembaga pendidikan dapat memanfaatkan website dalam mendukung kegiatan akademik yang dijalankan agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja mereka serta dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Lembaga Kursus Special English Conversation By Mr.T adalah salah satu lembaga yang membutuhkan Sistem Informasi Akademik. Dengan adanya Sistem Informasi Akademik pada Lembaga Kursus Special
English Conversation By Mr.T maka pengolahan data siswa didik baru, nilai, kelas dan data pengajar menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.
Saran-saran Penulis menyadari bahwa perancangan
sistem informasi yang diusulkan masih ada kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Untuk kedepannya, penulis mengusulkan beberapa poin untuk menyempurnakan perancangan sistem informasi yang ada, yaitu:
1. Untuk pengembangan aplikasi sistem akademik ini masih secara parsial. untuk kedepannya, penulis mengusulkan untuk mengembangkan sistem penggajian, keuangan, kehadiran, dan juga persediaan peralatan barang.
2. Sistem yang dibuat penulis ini sudah bisa online dan bisa diakses oleh banyak orang, tetapi dalam hak akses masih terbatas, dalam hak akses hanya bisa dilakukan oleh pengajar dan user. Siswa tidak mendapat hak akses, siswa hanya bisa mengakses layaknya orang pada umumnya hanya bisa melihat informasi di webite kursus, siswa tidak mendapat hak akses untuk melihat data pribadi dan data nilai yang diberikan pengajar kepada siswa. Maka untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menyempurnakan aplikasi sistem akademik berbasis web ini.
Database yang digunakan masih menggunakan MySQL. Diharapkan ketika jumlah siswa menjadi lebih banyak dan menambah cabang lembaga kursus, dibutuhkan database yang bisa menampung kapasitas lebih besar seperti Oracle dan sebagainya.
Daftar Pustaka [1] Ardhana, YM Kusuma. 2012. PHP
Menyelesaikan Website 30 Juta!. Jakarta: Jasakom.
[2] Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[3] Hidayat, Rahmat, Rr Yuliana Rachmawati Kusumaningsih dan Edhy Sutanta. 2014. Sistem Informasi Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Ma‟had Ali Bin Abi Thalib Berbasis Web Dengan PHP
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 10
dan MYSQL di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol. 1 No. 2, Januari 2014. Diambil dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=293151&val=6283&title=SISTEM%20INFORMASI%20LEMBAGA%20PENDIDIKAN%20BAHASA%20ARAB%20DAN%20STUDI%20ISLAM. (20 April 2017).
[4] Irawan. 2011. Panduan Berinternet untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.
[5] Jubilee Enterprise. 2014. MySQL Untuk Pemula Referensi Kilat Tentang MySQL Yang Paling Cocok Bagi Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[6] Kadir, Abdul. 2010. Membuat Aplikasi Laporan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi.
[7] Laudon, Kenneth. C dan Jane P. Laudon. 2011. Sistem Informasi Manajemen MENGELOLA PERUSAHAAN DIGITAL. Jakarta: Salemba Empat.
[8] Liatmaja, Rizka dan Uly Wardati. 2013. Sistem Informasi Akademik Berbabis Web pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan. Volume 2 No. 2, April 2013. Diambil dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=81157&val=4926. (20 April 2017).
[9] Nugroho, Bunafit. 2014. Dasar Pemrograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver [Studi Kasus: Sistem Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online]. Yogyakarta: Gava Media.
[10] Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. SISTEM INFORMASI dan IMPLEMENTASINYA. Bandung: Informatika.
[11] Rahardja, Untung, Augury El Rayeb dan Asep Saefullah. 2009. Siapa Saja Bisa Membuat Website Dengan CSS dan HTML Metode: Baca-Coba-Lihat. Yogyakarta: Andi.
[12] Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak {Software Reengineering}. Jakarta: Prestasi Pustaka.
[13] Rusdiana. A dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
[14] Sadeli, Muhammad. 2011. 7 Jam Belajar Interaktif Dreamweaver CS5 untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.
[15] Saputra, Febri, Merrieayu Puspita Hannah
dan Dien Novita. 2014. Sistem Informasi [6] [16] Akademik Berbabis Web pada Global English Language Center. ISSN: 2407-1102, Oktober 2014. Diambil dari: http://www.mdp.ac.id/jatisi/sphp-ilkom-2014/431-438.pdf. (20 April 2017).
[17] Sarnowo, Jonathan. 2012. Metode Riset Online: Teori, Praktik, dan Pembuatan Aplikasi Menggunakan HTML, PHP, dan CSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[18] Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
[19] Sukamto, Rossa. A dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak TERSTRUKTUR dan BERORIENTASI OBJEK. Bandung: Informatika.
[20] Zaki, Ali. 2008. Kursus Kilat Internet. Yogyakarta: Andi.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Sistem Informasi Akuntansi Buku Besar Menggunakan Metode Waterfall Studi Kasus CV. Sinar Abadi Jaya Jakarta
Kudiantoro Widianto 1)
, Amelia Julianda Putri 2)
1Komputer Akuntansi, AMIK BSI Bogor,
[email protected], [email protected]
Abstrak: Penelitian ini penulis melakukan analisis atas permasalahan dalam proses bisnis yang berkaitan dengan siklus general ledger, yang dimana menjadi sistem paling akhir dari sistem informasi akuntansi. Sementara dalam proses akuntansinya dimulai dari pengumpulan bukti transaksi, penjurnalan , posting sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Dengan ini penulis memiliki tujuan untuk memberikan usulan yang tepat terhadap permasalahan sistem yang digunakan pada CV. Sinar Abadi Jaya yaitu memperbaiki sistem yang manual menjadi terkomputerisasi. Dengan metodologi yang digunakan dalam penelitian diantaranya peralatan pendukung yaitu Unified Modeling Language (UML) sebagai alat pemodelan sistem yang berbasis Object Oriented Programming (OOP) seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Deployment Diagram. Sementara untuk desain antarmuka mengggunakan software Netbeans IDE 8.1. Hasil dari penelitian ini adalah Perancangan Sistem Informasi Akuntansi General Ledger. Analisa sistem ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan proses bisnis di CV. Sinar Abadi Jaya. Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Buku Besar, UML. Abstrak: Penelitian ini penulis melakukan analisis atas permasalahan dalam proses bisnis yang berkaitan dengan siklus general ledger, yang dimana menjadi sistem paling akhir dari sistem informasi akuntansi. Sementara dalam proses akuntansinya dimulai dari pengumpulan bukti transaksi, penjurnalan , posting sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Dengan ini penulis memiliki tujuan untuk memberikan usulan yang tepat terhadap permasalahan sistem yang digunakan pada CV. Sinar Abadi Jaya yaitu memperbaiki sistem yang manual menjadi terkomputerisasi. Dengan metodologi yang digunakan dalam penelitian diantaranya peralatan pendukung yaitu Unified Modeling Language (UML) sebagai alat pemodelan sistem yang berbasis Object Oriented Programming (OOP) seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Deployment Diagram. Sementara untuk desain antarmuka mengggunakan software Netbeans IDE 8.1. Hasil dari penelitian ini adalah Perancangan Sistem Informasi Akuntansi General Ledger. Analisa sistem ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan proses bisnis di CV. Sinar Abadi Jaya. Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Buku Besar, UML. 1. Pendahuluan Sistem informasi yang dilengkapi dengan sistem akuntansi yang relevan sangat didambakan oleh perusahaan, dimana sistem akuntansi dapat menghasilkan berbagai pelaporan dan analisis keuangan yang dapat diandalkan serta mudah dipahami ketika dibutuhkan kapan saja jika diiringi dengan integrasi sistem informasi yang mendukung secara tepat. Sistem Informasi Akuntansi menjadikan fungsi akuntansi menjadi optimal karena telah dilakukan pemeriksaan dalam tingkat operasional terlebih dahulu untuk menghindari tidak sesuainya data yang dimasukan untuk menghasilkan pelaporan yang diinginkan. Dalam hal ini peneliti akan membahas tentang sistem informasi akuntansi general ledger pada CV. Sinar Abadi Jaya serta menganalisis sistem yang digunakan. Tempat penulis melakukan penelitian ini sangat memerlukan sistem yang lebih baik karena dapat meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi pada siklus general ledger.
Dengan melihat kondisi proses bisnis perusahaan saat ini yaitu masih banyaknya penggunaan sistem informasi akuntansi yang manual maka diperlukan untuk menerapkan sistem informasi akuntansi pada siklus general ledger yang akurat maka penulis merasa perlu mengambil topik tersebut untuk dijadikan bahan penulisan dalam laporan. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu Menurut Sutabri (2012:10). “Sistem informasi akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan”. Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
mengolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:57). Siklus akuntansi secara garis besar menggambarkan proses pengindentifikasian bukti transaksi, pencatatan tansaksi ke dalam jurnal umum (posting ke general ledger), pengelompokan bukti-bukti transaksi ke dalam golongan transaksi yang sama ke dalam buku besar (ledger), meringkas bukti transaksi ke dalam neraca saldo (trial balance).
Sumber: Puspitawati dan Anggadini (2011:39)
Gambar 1. Siklus Akuntansi Peralatan pendukung yang digunakan dalam penilitian ini : Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:155) menjelaskan bahwa “Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:161) dalam bukunya menjelaskan bahwa “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:154) menjelaskan bahwa “Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”. Menurut Sugiarti (2013:69) menjelaskan bahwa “Diagram Sequence merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirimkan”. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:43) Sistem basis data adalah “sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Menurut Arief (2011:151) My Structure Query Languange (MySQL) adalah “salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
Menurut Yasin (2012:276) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi”. Menurut Hasugian dan Shidiq (2012) “Logical Record Structure adalah Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola/ aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan - aturan berikut ini : Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan”. 2. Metode Penelitian
Model proses yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode Waterfall, yang tahapannya sebagai berikut : a. Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
b. System Design Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
c. Implementation Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
d. Integration & Testing Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
e. Operation & Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
act Activ ity Diagram- CV Sinar Abadi Jaya
DirekturManajerKasir
Star
Mengumpulkan Bukti
Transaksi
Menerima Buku Transaksi
Mengelompokkan Bukti
Transaksi
Mencatat Buku Transaksi
Mencatat Bukti Kas
Masuk
Mencatat Bukti Kas
Keluar
Menyimpan Buku Transaksi
Melakukan Posting Buku
Besar
Melakukan Pengikhtisaran
Neraca Saldo
Membuat Laporan
Keuangan (Lap.L/R)
Menyerahkan Laporan
Keuangan(Lap.L/R)
Menerima Acc Laporan
Keuangan(Lap.L/R)
Menyimpan Acc Laporan
Keuangan(Lap.L/R)
End
Menerima Laporan
Keuangan(Lap.L/R)
Melakukan Acc Laporan
Keuangan(Lap.L/R)
Menyerahkan Buku
Transaksi
Mencatat Jurnal Umum
Gambar 2. Activity Diagram
3.2. Desain
Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 4. Logical Record Structure (LRS)
Beberapa design interface yang ada pada program ini antara lain:
1. Halaman Form Login
Gambar 5. Form Login
2. Halaman Menu Master
Gambar 6. Halaman Menu Master
3. Halaman Menu Akun/Rekening
Gambar 7. Halaman Menu Akun/Rekening
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
4. Halaman Menu User
Gambar 8. Halaman Menu User
5. Halaman Menu Saldo Awal
Gambar 9. Halaman Menu Saldo
Awal 6. Halaman Menu Transaksi
Gambar 10. Halaman Menu Transaksi
7. Halaman Menu Kas Masuk
Gambar 11. Halaman Menu Kas Masuk
8. Halaman Menu Kas Keluar
Gambar 12. Halaman Menu Kas Keluar
9. Halaman Menu Jurnal Umum
Gambar 13. Halaman Menu Jurnal Umum
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
10. Halaman Menu Posting Buku Besar
Gambar 14. Halaman Menu Posting Buku Besar
11. Halaman Menu Laporan
Gambar 15. Halaman Menu Laporan
12. Laporan Buku Besar
Gambar 16. Menu Laporan Buku Besar
Gambar 17. Laporan Buku Besar
13. Halaman Menu Laporan Neraca Saldo
Gambar 19. Menu Laporan Neraca
Saldo
Gambar 20. Laporan Neraca Saldo
14. Halaman Menu Jurnal Umum
Gambar 21. Menu Laporan Jurnal Umum
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
Gambar 22. Laporan Jurnal Umum
15. Halaman Menu Laporan Laba/Rugi
Gambar 23. Menu Laporan Laba/Rugi
Gambar 24. Laporan Laba/Rugi
16. Halaman Menu Laporan Neraca
Gambar 25. Menu Laporan Neraca
Gambar 26. Laporan Neraca
3.3. Pembuatan Kode Program Kode program atau yang sering disebut dengan pengkodingan dilakukan dengan menggunakan software Netbeans IDE 1.8. dan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java serta Databasenya menggunakan MySql. 3.4. Pengujian Tahapan dalam pengujian program ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya kesalahan dalam sistem baik dari fungsi dan prosedur maupun logik dari Aplikasi yang dibuat. 3.5. Pendukung Dukungan yang dilakuakn dengan menyesuaikan kebutuhan dari sistem berupa perubahan-perubahan data serta melakukan evaluasi untuk perbaikan aplikasi yang lebih baik lagi. 4. Kesimpulan Berkesimpulan bahwa, sistem akuntansi yang digunakan masih manual sehingga dalam penyajian informasi masih kurang cepat dan akurat serta dalam penyimpanan data masih kurang begitu aman. Maka dari itu CV. Sinar Abadi Jaya harus mengubah sistem informasi akuntansi general ledger yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Dan Jika adanya aplikasi yang menunjang maka akan mempermudah CV. Sinar Abadi Jaya dalam mendapatkan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat . Dan diharapkan teknologi komputer dapat berkembang sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan yang dapat memaksimalkan sumber daya manusia. Referensi
[1] Arief, M. Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
[2] Hasugian, Humisar. Shidiq, Ahmad Nur. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olahraga. Semarang: Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012. Hal 606-612.
[3] Kristanto, Andi. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.
[4] Ladjamuddin, Al-Bahra bin. 2008. Analisa Dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
[5] Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
[6] Puspitawati, Lilis, dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Sugiarti, Y. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[8] Sukamto, Rosa A., dan M.Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
[9] Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Infrormasi. Yogyakarta: Andi Offset.
[10] Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Digital Nasional (iPusnas)
dengan Kerangka PIECES
Yana Iqbal Maulana
1)
AMIK BSI Purwokerto 1)
Abstrak – iPusnas adalah Aplikasi Perpustakaan digital (ePustaka) yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca eBook dan fitur social media, dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kerjasama dengan PT. Woolu Akasara Maya (Aksaramaya) sebagai pengembang aplikasi. iPusnas adalah sebuah platform media sosial untuk mengakses e-Bookstore & e-Pustaka, membangun jaringan/komunitas sesama pembaca, dan juga tentunya sebagai e-Reader untuk membaca eBook. iPusnas dapat diakses di berbagai medium perangkat mulai dari desktop dan PC berbasis situs (web-based), netbook dan tab based hybrid (tab-base application), dan mobile (smartphone-based application). Dalam melakukan kegiatan analisis dan evaluasi terdapat beberapa metode atau model analisis yang dapat digunakan salah satunya adalah model analisis kerangka PIECES. Untuk mempermudah evaluasi, ditawarkan cara analisis dengan kerangka PIECES yang menguraikan ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu Performance, Information and Data, Economy, Control and Security, Eficiency dan Service. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengukuran rata-rata tingkat kepuasan berada pada 4,14 yang berarti Perpustakaan Digital Nasional (iPusnas) sudah memberikan kepuasan kepada pengguna.
Abstract - iPusnas is a Digital Library Application (ePustaka) equipped with eReader for reading eBooks and social media features, owned by National Library Agency (Perpusnas) in cooperation with PT. Woolu Akasara Maya (Aksaramaya) as application developer. iPusnas is a social media platform for accessing e-Bookstore & e-Library, building network / community fellow readers, and also of course as an e-Reader to read eBooks. iPusnas can be accessed across various mediums of devices ranging from desktop and site-based PCs (net-based), netbooks and tab-based hybrids (tab-base applications), and mobile (smartphone-based applications). In conducting analysis and evaluation activities there are several methods or models of analysis that can be used one of which is a model analysis of PIECES framework. To facilitate the evaluation, we offer an analytical approach with PIECES framework that outlines 6 focus weakness analyzes: Performance, Information and Data, Economy, Control and Security, Eficiency and Service. The results of this study found that the average measurement of satisfaction level is at 4.14 which means National Digital Library (iPusnas) has given satisfaction to the user. Kata kunci: iPusnas, Perpustakaan Digital, PIECES, Skala Likert, Tingkat Kepuasan
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi, hal ini menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, juga harus mengubah cara kerja mereka. Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja, kecepatan kinerja akhirnya akan meningkatkan keuntungan, baik secara financial maupun jaringan. Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari mempermudah pertukaran informasi dan data antarwilayah sehingga penyebaran pengetahuan menjadi begitu cepat. Kemajuan paling terlihat adalah pada penggunaaan teknologi informasi
dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi cepat dan dilakukan secara otomatis. Tentu saja untuk menjamin kualitas dari hasil pengolahan teknologi informasi harus dilakukan rangkaian pengujian sebelum dipergunakan (trial and error). (Supriyanto & Muhsin, 2008).
Perkembangan dunia perpustakaan dilihat dari segi koleksi data dan dokumen yang disimpan, diawali dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer/mobile (internet). Selain itu, dari
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. (Supriyanto & Muhsin, 2008).
Penemuan dunia internet menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersediaan dan pertukaran informasi di seluruh dunia. Banyak manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya teknologi informasi, awal mula TI diprakarsai dengan kehadiran komputer, hampir setiap instansi maupun orang saat ini menggunakan komputer dan mobile android dan. Hal inilah yang menjadi sebab penggunaan dan penerapan teknologi informasi di suatu instansi menjadi ukuran kemajuan, tidak terkecuali di perpustakaan. (Supriyanto & Muhsin, 2008).
The digital library can be regarded as a system, which manages a collection of digital information resources. Its goal is to preserve information over long term and to make it available to users by means of specific mechanisms that facilitate retrieval, browsing and access.(Lovasz, Lovasz, & Gruescu, 2014).
Sumber: (Lovasz et al., 2014) Gambar 1. Karakteristik Perpustakaan Tradisional dan Digital
iPusnas adalah Aplikasi Perpustakaan digital (ePustaka) yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca eBook dan fitur social media, dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kerjasama dengan PT. Woolu Akasara Maya (Aksaramaya) sebagai pengembang aplikasi. iPusnas adalah sebuah platform media sosial untuk mengakses e-Bookstore & e-Pustaka, membangun jaringan/komunitas sesama pembaca, dan juga tentunya sebagai e-Reader untuk membaca eBook. iPusnas dapat diakses di berbagai medium perangkat mulai dari desktop dan PC berbasis situs (web-based), netbook dan tab based hybrid (tab-base application), dan mobile (smartphone-based application).
Sumber: ipusnas.id Gambar 2. Tampilan iPusnas
2. Kajian Pustaka Jenis atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitif dengan analisi data secara induktif. Alasan penggunaan analisis data secara induktif karena proses induktif dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat dalam data, selain itu analisis induktif dapat membuat hubungan peneliti dan responden menjadi eksplisit dan dapat dikenal. (Supriyatna, 2015).
a. Metode Pengumpulan Data 1) Observasi
Dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pernyataan kepada responden yaitu pengguna iPusnas berbasis android berdasarkan model PIECES framework, kemudian data akan diolah dengan menggunakan aplikasi microsoft excel.
b. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data yang diperoleh dari kuisioner, digunakan skala likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu. (Hermawan, 2005).
Tabel 1. Skala Likert
Jawaban Akronim Skor Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4 Ragu-ragu RG 3
Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : (Komarudin, 2017) Berikut adalah rumus untuk mencari interval kelas dan nilai rata-rata (Komarudin, 2017):
1) Rumus menentukan interval kelas
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
i = Interval kelas r = Range (Nilai tertinggi – Nilai terendah) k = Jumlah kelas
2) Rumus menentukan nilai rata-rata
r = nilai rata-rata f = Frekuensi n = Jumlah Responden
Jika berdasarkan rumus interval kelas maka akan didapatkan data nilai karakteristik kepuasan terhadap pengguna iPusnas sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapat bahwa nilai interval kelas yang digunakan adalah 0.8 , sehingga nilai skala likert dari interval kelas sebagai berikut :
Tabel 2. Nilai Karakteristik Kepuasan
Skala Ketegori Penilaian 1.00 – 1.80 Sangat Buruk 1.81 – 2.61 Buruk 2.62 – 3.42 Cukup 3.43 – 4.23 Baik 4.24 – 5.04 Sangat Baik
Sumber : Hasil Penelitian
c. PIECES Framework PIECES framework adalah kerangka yang dipakai untuk mengklasifikasikan suatu problem, opportunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisis dan perancangan sistem. Dengan kerangka ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan sistem. (Supriyatna & Maria, 2017).
Dalam PIECES terdapat enam buah variabel yang digunakan untuk menganalisis sistem informasi, yaitu:
1) Performance (Keandalan) Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sebuah sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja ini dapat diukur dari jumlah temuan data yang dihasilkan dan seberapa cepat suatu data dapat ditemukan.
2) Information and Data (Data dan Informasi)
Dalam sebuah temuan data pasti akan dihasilkan sebuah informasi yang akan ditampilkan, analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan dihasilkan untuk satu pencarian.
3) Economics (Nilai Ekonomis) Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu tepat diterapkan pada suatu lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sangat penting karena suatu sistem juga dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan.
4) Control and Security (Pengendalian dan Pengamanan) Dalam suatu sistem perlu diadakan sebuah kontrol atau pengawasan agar sistem itu berjalan dengan baik. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan agar sistem tersebut berjalan dengan baik.
5) Efficiency (Efisiensi) Efisiensi dan efektivitas sebuah sistem perlu dipertanyakan dalam kinerja dan alasan mengapa sistem itu dibuat. Sebuah sistem harus bisa secara efisien menjawab dan membantu suatu permasalahan khususnya dalam hal otomasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sistem itu efisien atau tidak, dengan input yang sedikit bisa menghasilkan sebuah output yang memuaskan.
6) Service (Pelayanan) Dalam hal pemanfaat suatu sistem, sebuah pelayanan masih menjadi suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan. Suatu sistem yang diterapkan akan berjalan dengan baik dan seimbang bila diimbangi dengan pelayanan yang baik juga. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang dilakukan dan mengetahui permasalahan- permasalahan yang ada terkait tentang pelayanan.
3. Implementasi Sistem dan Hasil Dari data-data kuesioner yang telah di isi responden sebagai pengguna iPusnas, dimana semua responden tersebut sebagai pengguna iPusnas, maka didapat hasil analisis terhadap iPusnas. Data-data kuesioner tersebut direkapitulasi dan dihitung menggunakan rumus interval kelas dan rata- rata nilai kemudian diukur berdasarkan nilai karakteristik kepuasan pada masing-masing domain dari metode analisis PIECES Framework, berikut adalah hasil perhitungan analisis tingkat kepuasan pada pengguna iPusnas :
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
a. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Performance. Pada domain Performance terdapat 7 (tujuh) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil perhitungan performance
PERFORMANCE JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 6 12 2 0 0
Question 2 4 16 0 0 0
Question 3 5 13 2 0 0
Question 4 3 17 0 0 0
Question 5 4 13 1 2 0
Question 6 1 18 1 0 0
Question 7 1 17 2 0 0
PERFORMANCE TK TS NK KP
Question 1 20 84 4.2 Baik
Question 2 20 84 4.2 Baik
Question 3 20 83 4.15 Baik
Question 4 20 83 4.15 Baik
Question 5 20 79 3.95 Baik
Question 6 20 80 4 Baik
Question 7 20 79 3.95 Baik
Sumber: Hasil Penelitian
b. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Information and Data Pada domain Information and Data terdapat 5 (lima) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil perhitungan information and data
INFORMATION AND
DATA
JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 3 17 0 0 0
Question 2 5 12 3 0 0
Question 3 7 11 2 0 0
Question 4 5 13 2 0 0
Question 5 7 11 2 0 0
INFORMATION AND
DATA TK TS NK KP
Question 1 20 83 4.15 Baik
Question 2 20 82 4.1 Baik
Question 3 20 85 4.25 Sangat
Baik
Question 4 20 83 4.15 Baik
Question 5 20 85 4.25 Sangat
Baik
Sumber: Hasil Penelitian
c. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Economics Pada domain Economic terdapat 2 (dua) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil perhitungan economics
ECONOMICS JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 3 17 0 0 0
Question 2 6 12 2 0 0
ECONOMICS TK TS NK KP
Question 1 20 83 4.15 Baik
Question 2 20 84 4.2 Baik
Sumber: Hasil Penelitian
d. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Control and Security Pada domain Control and Security terdapat 5 (lima) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil perhitungan control and security
CONTROL AND
SECURITY
JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 6 13 1 0 0
Question 2 2 17 1 0 0
Question 3 3 17 0 0 0
Question 4 2 16 2 0 0
Question 5 2 18 0 0 0
CONTROL AND
SECURITY TK TS NK KP
Question 1 20 85 4.25 Sangat
Baik
Question 2 20 81 4.05 Baik
Question 3 20 83 4.15 Baik
Question 4 20 80 4 Baik
Question 5 20 82 4.1 Baik
Sumber: Hasil Penelitian
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
e. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Efficiency Pada domain Control and Security terdapat 3 (tiga) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil perhitungan efficiency
EFFICIENCY JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 5 11 4 0 0
Question 2 4 14 2 0 0
Question 3 7 13 0 0 0
EFFICIENCY TK TS NK KP
Question 1 20 81 4.05 Baik
Question 2 20 82 4.1 Baik
Question 3 20 87 4.35 Sangat
Baik
Sumber: Hasil Penelitian
f. Hasil pengolahan dan analisis data
terhadap domain Service Pada domain Service terdapat 2 (dua) pernyataan. Adapun hasil dari pengolahan data dari masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil perhitungan service
SERVICE JUMLAH
SS S RG TS STS
Question 1 4 15 1 0 0
Question 2 4 14 2 0 0
SERVICE TK TS NK KP
Question 1 20 83 4.15 Baik
Question 2 20 82 4.1 Baik
Sumber: Hasil Penelitian
g. Rekap keseluruhan total nilai skor domain
PIECES Dari pengolahan dan analisa keseluruhan domain pada Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Digital Nasional (iPusnas) dengan Kerangka PIECES adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Rekap keseluruhan total nilai skor domain
Domain Rata-Rata Kategori
PERFORMANCE 4.09 Baik
INFORMATION AND DATA 4.18 Baik
ECONOMICS 4.18 Baik
CONTROL AND SECURITY 4.11 Baik
EFFICIENCY 4.17 Baik
SERVICE 4.13 Baik
Sumber: Hasil Penelitian
5. Penutup Berdasarkan hasil perhitungan data terhadap responden yaitu para pengguna iPusnas dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Digital Nasional (iPusnas) dengan Kerangka PIECES, maka dapat disimpulkan menjadi beberapa bagian, yaitu: berdasarkan metode analisis kerangka kerja PIECES dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna iPusnas didapatkan nilai tingkat kepuasan dari masing-masing domain yaitu domain performance memperoleh skor 4,09, domain information and data memperoleh skor 4,18, domain economics memperoleh skor 4,18, domain control and security memperoleh skor 4,11, domain efficiency memperoleh skor 4,17, dan domain service memperoleh skor 4,13.
6. Pustaka Hermawan, A. (2005). Penelitian Bisnis
Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo. Komarudin, R. (2017). Analisis Sistem Informasi
Penjualan Tanaman Obat Berbasis Web Dengan Metode Pieces Framework. Jurnal Bianglala Informatika, 5(1), 14–20.
Lovasz, A. E., Lovasz, E.-C., & Gruescu, C. M. (2014). Digital Library of Mechanisms. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 163, 85–91.
Supriyanto, W., & Muhsin, A. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Supriyatna, A. (2015). Analisis dan Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Perpustakaan dengan Menggunakan Pieces Framework. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, XI(1), 43–52.
Supriyatna, A., & Maria, V. (2017). Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Infomasi DJP ONLINE dengan Kerangka PIECES. Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika, 3(2), 88–94.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Rancangan Animasi Interaktif Pembelajaran 10 Hukum Taurat Pada GBI Ecclesia
Astrilyana 1)
1Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak,
Abstrak: Pembelajaran yang lebih menarik merupakan salah satu motivasi dalam pengembangan keinginan belajar anak-anak. Dalam dunia pendidikan diperlukan tata cara yang lebih interaktif yang membuat anak-anak lebih aktif daripada pengajarnya. Perkembangan cara pengajaran juga perlu dilakukan agar tidak ketinggalan. Pendidikan agama kristen merupakan mata pelajaran yang sangat sulit ditemukan diajarkan khusus pada siswa sekolah dasar. Lebih banyak anak-anak belajar agama kristen melalui gereja mereka masing-masing yang disebut sekolah minggu. Cara pembelajarannya masih mengguanakan media yang sederhana yang sangat membosankan. Dengan pengajaran secara interaktif menggunakan animasi, maka akan membuat anak-anak lebih nyaman belajar. Dan juga mengasah kemampuan logika mereka. Dengan aplikasi pengajaran interaktif diharapkan dapat membuat anak-anak sekolah minggu lebih memahami pelajaran yang mereka khususnya 10 HukumTaurat Tuhan. Kata kunci: Animasi Interaktif, 10 Hukum Taurat. Abstrak: Pembelajaran yang lebih menarik merupakan salah satu motivasi dalam pengembangan keinginan belajar anak-anak. Dalam dunia pendidikan diperlukan tata cara yang lebih interaktif yang membuat anak-anak lebih aktif daripada pengajarnya. Perkembangan cara pengajaran juga perlu dilakukan agar tidak ketinggalan. Pendidikan agama kristen merupakan mata pelajaran yang sangat sulit ditemukan diajarkan khusus pada siswa sekolah dasar. Lebih banyak anak-anak belajar agama kristen melalui gereja mereka masing-masing yang disebut sekolah minggu. Cara pembelajarannya masih mengguanakan media yang sederhana yang sangat membosankan. Dengan pengajaran secara interaktif menggunakan animasi, maka akan membuat anak-anak lebih nyaman belajar. Dan juga mengasah kemampuan logika mereka. Dengan aplikasi pengajaran interaktif diharapkan dapat membuat anak-anak sekolah minggu lebih memahami pelajaran yang mereka khususnya 10 HukumTaurat Tuhan. Kata kunci: Animasi Interaktif, 10 Hukum Taurat. 1. Pendahuluan Dalam dunia pendidikan, pengetahuan mengenai agama kristen sangat minim, terutama pada tingkat sekolah dasar. Banyak sekolah yang tidak mengadakan mata pelajaran agama kristen pada sekolah tersebut. Padahal seharusnya dalam pengembangan tentang agama akan lebih baik jika dimulai dari usia yang masih muda, karena ini ada kaitannya dengan perkembangan diri dan akhlak anak tersebut. Banyak alasan bagi sekolah dasar terutama sekolah dasar untuk tidak mengadakan pendidikan agama kristen pada sekolah tersebut. Dari tidak adanya tenaga pengajar dan memang tidak di sediakan pengajarnya. Oleh karena itu, siswa–siswa sekolah dasar mengambil nilai agamanya melalui gereja mereka masing-masing. Siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 tidak diberikan pembekalan mengenai materi Agama Kristen, padahal dalam daftar nilai agama yang harus mereka miliki. Para siswa ini, memperoleh nilai agama mereka melalui gereja mereka masing – masing. Dengan adanya kebutuhan nilai ini maka pihak gereja pun mengadakan pembelajaran
mengenai agama kristen sesuai dengan tingkat sekolah mereka masing – masing. Di GBI Ecclesia Tangerang misalnya, pihak gereja membuat kegiatan pengajaran agama untuk siswa sekolah dasar yang biasa disebut sekolah minggu. Di sekolah minggu GBI Ecclesia Tangerang ini pokok dasar materinya adalah 10 Hukum Taurat Tuhan. Materi ini menjadi dasar pelajaran agama kristen yang berisi tentang bagaimana cara berhubungan dengan baik antara manusia dan Tuhan, dan manusia ke sesama manusia.
“Yang menjadi kendala sampai saat ini adalah masih banyak guru-guru yang menggunakan pola mengajar yang tradisioanal yaitu hanya mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan bersifat satu arah (guru berbicara, murid hanya mendengar)”, menurut Susanto (2006:1). Maka dari itu guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menarik dan inovatif. Hal ini agar siswa tidak mudah bosan dan jenuh dalam proses pembelajaran. Didalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar guru di harapkan kreatifitasnya dalam pembuatan materi serta peranan murid harus dominan dalam kegiatan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
tersebut. Dengan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif diharapkan akan memacu kreatifitas guru dan partisipasi siswa lebih banyak dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Hal ini membuat kegiatan pembelajaran harus dikombinasikan dengan kecanggihan yang ada saat ini. Disini guru bisa membuat sebuah materi pembelajaran dengan animasi yang lebih menarik dan membuat siswa tertarik dengan materi yang ada. Dengan ini perkembangan cara pengajaran pun dapat dikembangkan oleh guru tersebut, sehingga menghasilakan materi yang berkualitas dan para siswa jadi semakin tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar. 2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis
dalam membuat rancangan animasi interaktif
pembelajaran 10 hukum taurat dimulai dengan
menganalisa kebutuhan dari segi pengguna
maupun analisa kebutuhan dari sistem yang
akan dibuat. Kemudian melakukan
perancangan desain dan membuat sistem
yang akan dijalankan dalam animasi interaktif.
Setelah itu hasil rancangan dirancangkan
bentuk animasinya dengan menggunakan
tools yang ada sesuai desain dan rancangan
sebelumnya. Selanjutnya animasi interaktif
diimplementasikan pada pengguna sistem
atau pengguna animasi interaktif 10 hukum
taurat. Kemudian hasil dari implementasi
tersebut diujikan dengan menggunakan
metode whitebox testing dan blackbox testing.
a. Pengemasan Materi Menurut Suwindra (2009:284) “Pengemasan materi dalam bentuk modul program software yang mengkombinasikan antara video dan audio, yang meliputi: cuplikan film tentang penomena/masalah di lingkungan kehidupan siswa, teks yang dapat merangsang siswa berpikir untuk memahami konsep, simulasi yang mempu meningkatkan pemikiran abstrak siswa, akan menjadi alternatif bagi siswa dalam mengembangkan cara belajar mandiri bagi siswa”.
b. Animasi Menurut Puspitosari (2012:2) “Suatu seni untuk memanipulasi gambar menjadi seolah-olah hidup dan bergerak, yang terdiri dari animasi 2 dimensi dan animasi 3
dimensi. Animasi 2D membuat benda seolah hidup dengan menggunakan kertas atau komputer. Animasi 3D merupakan animasi yang dibuat dengan menggunakan model lilin boneka dan menggunakan kamera animasi yang dapat merekam frame demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara berurutan dan cepat, lilin dan boneka tersebut akan terlihat seperti hidup dan bergerak”.
c. Adobe Flash CS3 Profesional Menurut Nurwahyuni (2010:5) “Adobe Flash CS3 Professional merupakan salah satu software yang banyak dinikmati oleh kebanyakan orang karena kendalanya mampu mengerjakan segala hal yang berkaitan dengan multimedia”.
d. White Box Menurut Sodikin (2009:750) “Teknik pengujian white-box berfokus pada struktur kontrol program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, teknik pengujuan white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linier yang akan memastikan cakupan”.
e. Black Box Menurut Sodikin (2009:751) “Teknik
pengujian black-box berfokus pada domain
informasi dari perangkat lunak, dengan
menggunakan test case dengan menpartisi
domain input dari suatu program dengan
cara yang memberikan cakupan pengujian
yang mendalam. Dari serangkaian uji coba
didapat hasil yang cukup baik. Semua
fungsi menu berjalan dengan tepat sesuai
dengan perancangan, dan fungsi mouse
sebagai penunjuk operasional sistem juga
berjaan sesuai dengan rencana. Secara
keseluruhan sistem ini sudah layak untuk
diujicobakan kepada user”.
f. Stroryboard Menurut Effendi (2002:152) “Storyboard merupakan sebuah sketsa yang menggambarkan aksi di dalam film, atau bagian khusus film yang disusun teratur pada papan buletin dan dilengkapi dengan dialog yang sesuai dengan waktu dan deskripsi adegan “ .
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Rancangan Animasi a. Analisa Kebutuhan Dalam merancang sistem yang dalam hal ini berupa multimedia interaktif, harus berpedoman pada karakteristik dan unsur yang terdapat pada multimedia interaktif, yaitu: 1. Format
Program telah di exe sehingga pengguna hanya melakukan double klik saja, hal ini untuk lebih memudahkan user menggunakan aplikasi ini.
2. Rules Pada multimedia interaktif ini terdapat 4 menu dan 1 tombol diantaranya - History - Isi Hukum Taurat - Latihan - Profil Program - Tombol Keluar
b. Storyboard 1. Menu Utama
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 1 : Menu Utama
2. History
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 2 : History
3. Isi Hukum Taurat
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 3 : Isi Hukum Taurat 4. Latihan
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 4 : Latihan 5. Profil Program
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 5 : Profil Program
c. User Interface 1. Menu Utama
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 6 : Tampilan Menu Utama
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
2. History
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 7 : Tampilan History
3. Isi Hukum Taurat
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 8 : Tampilan Isi Hukum Taurat
4. Latihan
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 9 : Tampilan Latihan
5. Profil Program
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 10 : Tampilan Profil Program
d. Konstruksi Sistem
1. Tombol history pada menu utama on(press) {gotoAndStop(20);}
2. Tombol Isi Hukum Taurat pada menu utama on(press) {gotoAndStop(21);}
3. Tombol Latihan pada menu utama on(press) {gotoAndStop(32);}
4. Tombol Profil Program pada menu utama on(press) {gotoAndStop(35);}
5. Tombol << pada menu history on(press) {gotoAndStop(19);}
6. Tombol 1 – 10 pada menu isi hukum taurat on(press) {gotoAndStop();}
3.2. Pengujian Animasi a. Whitebox Testing
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar 11 : Flowchart Menu Utama
Berikut ini merupakan alur pengujian menu utama dari animasi interaktif dengan jalur uji sebagai berikut : 1. Jika memilih history maka akan muncul
bagian menu history 2. Jika memilih isi hukum taurat maka akan
muncul bagian menu isi hukum taurat 3. Jika memilih latihan maka akan muncul
bagian menu latihan 4. Jika memilih profil program maka akan
muncul menu profil program 5. Jika memilih tombol keluar maka akan keluar
dari program
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 12 :Grafik Alir Menu Utama Kompleksitas Siklomatis dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan :
E = Jumlah edge grafik alir yang ditentukan dengan
gambar panah
N= jumlah simpul grafik alir yang ditandakan
dengan gambar lingkaran
Sehingga:
VG = 15-11+2 =6 VG<10 berarti memenuhi syarat kekomplesitasan siklomatisnya. Baris set yang dihasilkan dari jaur independent secara linier adalah jalur sebagai berikut : 1-2-3-1 1-4-5-1 1-6-7-1 1-8-9-1 1-10-11-1 1-2-3-1-4-5-1-6-7-1-8-9-1-10-11-1 Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat bahwa salah satu baris set yang dihasilkan adalah 1-2-3-1-4-5-1-6-7-1-8-9-1-10-11-1-2-3-1-4-5-1-6-7-1-8-9-1-10-11-1 dan terlihat bahwa simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software sistem ini telah memenuhi syarat. b. Blackbox Testing Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu event atau masukan akan menjelaskan proses yang tepat dan menghasilkan output sesuai dengan rancangan.
Tabel 1 : Tabel Uji Blackbox Menu Utama Sumber : Hasil Penelitian (2017) Input/Eve
nt Proses Output/Ne
xt Stage Hasil
Pengujian
Tombol History
on (press) { goAndStop(20)}
History Sesuai
Tombol Isi Hukum Taurat
on (press) { goAndStop(21)}
Isi Hukum Taurat
Sesuai
Tombol Latihan
on (press) { goAndStop(32)}
Latihan Sesuai
Tombol Profil
Program
on (press) { goAndStop(35)}
Profil Program
Sesuai
4. Kesimpulan Rancangan animasi interaktif 10 hukum taurat ini dibuat sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran mengenai hokum taurat di sekolah minggu. Metode pembelajaran dengan menggunakan animasi, adalah salah satu bentuk metode pembelajaran yang membantu dalam peminatan siswa pada pelajaran tersebut. Dengan metode ini murid-murid menjadi lebih aktif dan guru pengajar pun dituntut untuk lebih kreatif dalam pengembangan pembelajaran. Dengan menggunakan metode pengajaran dengan animasi interaktif diharapkan meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi pembelajaran ini. Metode ini juga membantu guru sekolah minggu dalam memberikan materi pembelajaran secara lebih menarik. Aplikasi multimedia interaktif ini, sangat merangsang otak murid-murid karena menggabungkan antara visual, animasi dan audio. Referensi [1] Ahmad Susanto. 2012. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenada media Group
[2] Islandscript. Membuat Animasi Kartun dengan Macromedia Flash 8. Jakarta: Datakom Lintas Buana. 2008.
[3] Nurwahyudin.2010.E-book Adobe Flash CS3. Diambil dari:http://www.nurwahyudin.com. Diakses 26 November 2011.
[4] Puspitosari, Heni. A. 2012. Animasi Grafis Dengan Adobe Flash Pro CS5 Tingkat Lanjut.Jakarta:Skripta
[5] Sodikin, Edi Noersasongko, Tyas Catur Pramudi. 2009. Jurnal Penyesuaian dengan modus pembelajaran untuk Siswa SMK Kelas X. Semarang:Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 5, No. 2:740-754
[6] Suwindra, I Nyoman P, Rai Sujanem, Iwan Suswandi.2010. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Vol 4, No 3:ISSN 1979-7109
V(G) = E –N + 2 V(G) = E –N + 2 V(G) = E –N + 2 V(G) = E –N + 2
V(G) = E –N + 2
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Penerapan Model Waterfall Pada Rancang Bangun Aplikasi Persediaan Bahan Baku
Ganda Wijaya
1), Verry Riyanto
2) , Biktra Rudianto
3)
STMIK Nusa Mandiri Jakarta 1)
, STMIK Nusa Mandiri Jakarta
2), STMIK Nusa Mandiri Jakarta
3)
[email protected], [email protected], [email protected] Abstract - The more existing companies the more tight competition in the business world. To be able to maintain and increase the number of consumers, then every company needs a strategy to create business opportunities and get more consumers. One of them by improving the raw material inventory control system. The inventory control system of raw materials needs to be considered, because it is directly related to the cost to be borne by the company as a result of inventory. Inventory itself must have a balance with the need, because too much inventory will cause the company to bear the risk of damage and high storage costs in addition to large investment costs. Conversely, if there is a shortage of raw materials inventory will result in disruption smoothness in the production process. Another problem faced is the error-halal in the calculation of raw material inventory. Errors in the calculation of raw material inventory can cause a difference in the data collection of raw materials. The purpose of this research is to build raw material inventory application as solution of existing problem. The application of raw material inventory will be built using the waterfall model. The result of the research is the application of raw material inventory that can improve the quality of raw material inventory control and minimize the error rate. Keywords: applications, inventories, rawmaterials, waterfall
Abstrak – Semakin banyaknya perusahaan yang ada maka semakin ketat pula persaingan dalam dunia usaha. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumen, maka setiap perusahaan memerlukan strategi untuk dapat menciptakan peluang usaha dan mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Salah satunya dengan memperbaiki sistem pengendalian persediaan bahan baku. Sistem pengendalian persediaan bahan baku perlu diperhatikan, karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Persediaan sendiri harus mempunyai keseimbangan dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping juga biaya investasi yang besar. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan persediaan bahan baku maka akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksi. Masalah lain yang dihadapi adalah kesalahan-kesalalan dalam perhitungan persediaan bahan baku. Kesalahan dalam perhitungan persediaan bahan baku dapat menyebabkan terjadi selisih dalam pendataan bahan baku. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi persediaan bahan baku sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Aplikasi persediaan bahan baku akan dibangun dengan menggunakan model waterfall. Hasil penelitian berupa aplikasi persediaan bahan baku yang dapat meningkatkan kualitas pengendalian persediaan bahan baku dan memperkecil tingkat kesalahan. Kata kunci: aplikasi, persediaan, bahan baku, waterfall
1.a Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi memberikan banyak manfaat dalam banyak aspek kehidupan. Secara umum manfaat yang dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dalah kemudahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Salah satunya adalah dihasilkannya produk berupa aplikasi komputer. Aplikasi dapat dijalankan dengan berbasis desktop, web maupun mobile. Aplikasi dapat diterapkan untuk menunjang suatu kegiatan
terutama proses bisnis. Dengan diterapkannya aplikasi dalam suatu proses bisnis dapat membuat setiap langkah yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya maupun hasil.
Semakin banyaknya perusahaan yang ada maka semakin ketat pula persaingan dalam dunia usaha. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumen, maka setiap perusahaan memerlukan strategi untuk dapat menciptakan peluang usaha dan mendapat
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
konsumen yang lebih banyak. Salah satunya dengan memperbaiki sistem pengendalian persediaan bahan baku. Sistem pengendalian persediaan bahan baku perlu diperhatikan, karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Persediaan sendiri harus mempunyai keseimbangan dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping juga biaya investasi yang besar. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan persediaan bahan baku maka akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksi. Masalah lain yang dihadapi adalah kesalahan-kesalahan dalam perhitungan persediaan bahan baku. Kesalahan dalam perhitungan persediaan bahan baku dapat menyebabkan terjadi selisih dalam pendataan bahan baku. Oleh karenanya diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan bahan baku sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses produksi.
Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan membangun aplikasi persediaan bahan baku. Dengan adanya aplikasi persediaan bahan baku kemungkinan terjadinya kesalahan akan lebih sedikit. Selain itu, aplikasi persediaan bahan baku dapat mempermudah dan mempercepat setiap kegiatan yang terkait dengan persediaan bahan baku, diantaranya untuk menunjang proses barang masuk dan proses barang keluar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pengendalian bahan baku.
1.b Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membangun aplikasi yang dapat menunjang kegiatan operasional khususnya dalam pengendalian persediaan bahan baku. Meningkatkan kualitas pengendalian bahan baku dan mengatasi permasalah yang sering terjadi. 1.c Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini difokuskan pada sistem pengendalian bahan baku. Penelitian ini memperhatikan bagaimana proses – proses yang dapat mempengaruhi persediaan bahan baku seperti proses barang masuk dan proses barang keluar. 1.d. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi persediaan bahan baku sebagai solusi dari permasalahan yang ada
1.e. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap penelitian sejenis. Manfaat penelitian diantaranya sebagai bahan referensi dalam hal rancang bangun aplikasi maupun sistem informasi pada umumnya. 1. f. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyajikan data serta menganilis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang di teliti untuk dapat menarik kesimpulan. Sedangkan untuk perancangan aplikasi menggunakan metode SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan model waterfall.
Menurut (Sri Mulyani, 2009) “SDLC adalah langkah-langkah dalam pengembangan sistem informasi. SDLC menyediakan framework yang lengkap untuk aktivitas rekayasa bentuk dan pembangunan sistem informasi yang formal”.
”Model waterfall menurut (Sukamto dan Salahudin, 2013) “Model waterfall sering juga di sebut model sequensial linier (sequential lnier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.
Gambar 1. SDLC Model Waterfall 1. Analisis Kebutuhan perangkat lunak Pada tahapan ini dilakukan proses pengumpulan kebutuhan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk di dalamnya
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Pada tahapan ini mentranslasikan kebutuhan perangkat lunak harus dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan pada tahap selanjunya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak harus. Hal ini dilakukan dengan cara membuat kode program. Hasil dari tahap ini adalah perangkat lunak harus sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Fokus pada perangkat lunak harus sejalan dari segi logika (logic), fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user dan diterapkan. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak yang baru. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan: 1. Observasi Melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara langsung pada objek penelitian 2. Wawancara Mengumpulkan informasi dengan cara melakukan tanya jawab dengan para user. 3. Studi pustaka Mencari referensi untuk menunjang penelitian dengan cara mempelajari karya ilmiah yang memiliki keterkaitan dengan penelitian baik dari sumber cetak maupun elektronik. 2.a. Dasar Teori
Menurut (Ristono, 2009), “persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijualpada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi”.
Menurut (Kadir, 2012) mengemukakan bahwa “Program adalah kumpulan instruksi yang
digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan tindakan tertentu. Tanpa program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuatapa-apa”.
Menurut (Kadir, 2012) mengemukakan bahwa “Bahasa pemroraman dapat dianalogikan dengan bahasa yang digunakan manusia (bahasa manusia)”. Secara garis besar, bahasa – bahasa pemrograman dapat dikelompokan menjadi : 1. Bahasa beraras-tinggi (high-level language). Bahasa bearas tinggi adalah bahasa pemrograman yang berorientasikepada bahasa manusia. Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami oleh manusia. Program ini biasanya menggunakan kata – kata bahasa inggris , misalnya IF untuk menyatakan “jika” dan AND untuk menyatakan “dan”. Yangbtermasuk kedalam bahasa ini yaitu : Jav,. C++,Pascal dan Basic. 2. Bahasa beraras-rendah (low-level language). Bahasa beraras rendah adalah bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Bahasa ini mengunakan bahasa kode biner (yang hanya menggunakan kode 0 dan 1) atau suatu kode sederhana untuk menggantikan kode – kode tertentu dalam suatu sistem biner. Yang termasuk ke dalam bahasa ini yaitu bahasa mesin dan bahasa rakitan.
Menurut (Winarno, dkk, 2014) mengemukakan bahwa “Microsoft Visual Basic (sering juga di sebut VB saja) merupakan sebuh bahasa pemograman yang menawarkan Integrated Delopment Environtment (IDE) visual untuk membuet program perangkat unak berbasis sistem operasi Microsoft Windows menggunakan model pemograman (COM)”.
Menurut (Riyanto, 2010) mengemukakan bahwa “XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket”.
Menurut (Sukamto dan Salahudin, 2013) mengemukakan bahwa “SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang di gunakan untuk mengelola data pada RDBMS”.
Menurut (Fathansyah, 2012) mengemukakan bahwa “Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip”.
Menurut (Yakub, 2008) mengemukakan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak”. Entity Relationship Diagram (ERD) terbagi atas beberapa komponen yaitu:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
1. Entitas (Entity) Entitas (entity) adalah kumpulan dari obyek yang dapat diidentifikasikan secara unik. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. 2. Atribut (Attribute) Atribut sering juga disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. 3. Relasi (Relation) Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. 4. Koneksi (Connection) Koneksi adalah hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya. 5. Derajat Relasi (Kardinalitas) Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut, Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat beberapa macam kardinalitas relasi yaitu: a. Satu ke Satu (One to One) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas himpunan entitas B. b. Satu ke Banyak (One to Many) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke Satu (Many to One) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. d. Banyak ke Banyak (Many to Many) Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungandengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga
sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Menurut (Iskandar dan Rangkuti, 2008) mengemkakan bahwa “LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti”. Menurut (Puspitawati dan Anggadini, 2011) mengemukakan bahwa “Sistem Pengkodean terdiri dari himpunan karater, simbol-simbol yang dapat diterima dan telah dinyatakan digunakan untuk mengidebtifikasi objek tertentu.” Menurut (Puspitawati dan Anggadini, 2011) “Diagram HIPO (hierarki input proses output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem yang lebih detail”.
Menurut (Krismiaji, 2010) mengemukakan bahwa “Bagan alir sistem merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem”.
Gambar 2. Simbol Flowchart
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
2.b. Kajian Pustaka
Untuk menunjang penelitian ini, maka penulis telah mempelajari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya agar dapat mengambil manfaat serta sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian. Penelitian yang membahas tentang penerapan sistem informasi atau pengembangan perangkat lunak untuk menunjang suatu proses bisnis sebelumnya telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2017) dengan judul Perancangan Perangkat Lunak Sistem Informasi Pendataan Guru dan Sekolah (SINDARU) Pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Sistem Informasi Pendataan Guru dan Sekolah (SINDARU) adalah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung sistem pendataan guru dan sekolah di lingkungan instansi pemerintahan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Penelitian tersebut membahas tentang perancangan sistem informasi dengan hasil hasil akhir berupa perangkat lunak sistem informasi berbasis desktop. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian tersebut adalah SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan model waterfall. Penelitian tersebut juga membahas bagaimana membangun suatu aplikasi dengan memanfaatkan salah satu tools UML yaitu Use Case Diagram.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
Analisa Kebutuhan Perancangan Aplikasi Bahan Baku dimulai dengan membuat analisa kebutuhan. Analisa kebutuhan berisi spesifikasi kebutuhan sistem dari perspektif pengguna. Analisa kebutuhan dibuat berdasarkan kebutuhan pengguna, dalam hal ini admin dan user. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, analisa kebutuhan didefinisikan sebagai berikut: 1.Analisa kebutuhan Admin: a. Melakukan Login b. Mengolah data file master c. Mengolah data transaksi permintaan bahan baku. d. Mengolah data transaksi penerimaan bahan baku. e. Mengolah data transaksi pengeluaran bahan baku. f. Mengolah Laporan data barang, supplier, dan transaksi. g. Melakukan Logout. 2. Analisa kebutuhan User: a. Melakukan Login
b. Mengolah data transaksi penerimaan bahan baku. c. Mengolah data transaksi pengeluaran bahan baku. d. Melakukan Logout. Rancangan Basis Data
Gambar 3. ERD
Gambar 4. LRS
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
Rancangan basis data berisi rancangan basis data yang akan digunakan dalam aplikasi persediaan bahan baku. Rancangan basis data digambarkan dalam bentuk ERD dan LRS. Rancangan basis data terdiri dari 6. Seperti yang digambarkan pada ERD dan LRS rancangan basis data terdiri dari 7 file, yaitu: user, barang, supplier, barangmasuk, barangkeluar, detail_barangmasuk, detail_barangkeluar. Spesifikasi File
Tabel 1. Spesifikasi File barang masuk
1. Spesifikasi File Barang Masuk Nama File : File Barang masuk Akronim : Barangmasuk Fungsi : Input data Barang Masuk Tipe File : File Transaksi Organisasi File : Index Sequential Akses File : Random Media : Hard Disk Panjang Record : 70 Byte Kunci Field : nomasuk Software : MySQL
Tabel 2. Spesifikasi File barang keluar
2. Spesifikasi File Barang Keluar Nama File : File Barang Keluar Akronim : barangkeluar Fungsi : Input data barang keluar Tipe File : File Transaksi Organisasi File : Index Sequential Akses File : Random Media : Hard Disk Panjang Record : 34 Byte Kunci Field : nokeluar Software : MySQL
Pengkodean Kode berfungsi sebagai unifikasi,
pembeda antara satu data dengan data yang lain. Kode digunakan untuk memudahkan dalam melakukan identifikasi dan pengelompokan data. Dengan menggunakan kode maka barang mudah untuk dicari jika diperlukan. Kode juga dapat digunaan untuk melakukan pengelompokkan data. Struktur kode terdiri dari sejumlah karakter maupun bilangan yang di dalamnya mengandung informasi. Kode yang dibuat dibagi menjadi beberapa kode berdasarkan spesifikasi file. Struktur kode yang digunakan dalam aplikasi persediaan bahan baku diantaranya :
Gambar 5. Struktur Kode Barang Contoh : KRSMH01 Keterangan : K : Akronim barang RSHM : Jenis barang 01 : Nomer urut barang HIPO
HIPO bersisi gambaran umum dari sebuah program atau aplikasi. Dalam HIPO digambarkan menu apa saja yang dapat dikases dalam sebuah aplikasi. Aplikasi persediaan bahan baku dimulai dengan meakukan login ke dalam sistem. Aplikasi persediaan bahan baku memiliki 5 pilihan pada menu utama, yaitu: master, transaksi, pengaturan, laporan, logout. Gambaran umu dari aplikasi persediaan bahan baku digambarkan dalam HIPO sebagai berikut:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
Gambar 6. HIPO
Flowchart Flowchart digunakan untuk menggambarkan aliran logika suatu program. Berikut beberapa flowchart yang menggambarkan beberapa program yang ada pada aplikasi persediaan bahan baku.
Gambar 7. Flowchart Login
Gambar 8. Flowchart Barang Masuk
Gambar 9. Flowchart Barang Keluar
4. Implementasi Sistem dan Hasil
Hasil penelitian ini adalah berupa aplikasi persediaan bahan baku yang dapat meningkatkan kualitas pengendalian persediaan bahan baku dan memperkecil tingkat kesalahan. Dengan adanya aplikasi persediaan bahan baku kemungkinan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 8
terjadinya kesalahan akan lebih sedikit. Selain itu, aplikasi persediaan bahan baku dapat mempermudah dan mempercepat setiap kegiatan yang terkait dengan bahan baku.
Gambar 10. Form Barang Masuk
Gambar 11. Form Barang Keluar
5. Penutup
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dihasilkanlah aplikasi persediaan bahan baku. Sesuai dengan tujuan penelitian, aplikasi persedian bahan baku memiliki fungsi untuk menunjang proses bisnis terutama dalam hal pengendalian persediaan bahan baku. Aplikasi persedian bahan baku memiliki fungsi untuk mengolah data barang masuk dan data barang keluar serta data-data lain yang berkaitan dengan persediaan bahan baku seperti data barang data supplier. Aplikasi persediaan bahan baku juga dapat memberikan output berupa laporan untuk setip data yang diolah. Dengan demikian setiap kegiatan yang terkait dengan persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Saran dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode pengembangan sistem dengan menggunakan tools yang mutakhir agar penelitian tentang perancangan sistem dan aplikasi dapat terus mengikuti perkembangan zaman. Serta diperlukan juga aplikasi-aplikasi dalam bentuk yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum yang terus bertambah
6. Pustaka
[1] Fathansyah. (2012). Basis Data.
Bandung: Informatika. [2] Iskandar, A., & Rangkuti, A. H. (2008).
Perancangan sistem informasi penjualan tunai pada PT. Klaten Bercahay. Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS Vol.3 No.2, http://www.unas.ac.id/download.php?file=Basis_Data_Vol_3_No_2_Nop.
[3] Kadir, A. (2012). Algoritma dan Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta: Andi.
[4] Krismiaji. (2011). Sistem Informasi Akuntasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
[5] Maulana, Y. I. (2017). Perancangan Perangkat Lunak Sistem Informasi Pendataan Guru dan Sekolah (SINDARU) Pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Journal of Computing and Information System, 21.
[6] Mulyani, S. (2009). Peranan Metode Pengembangan Systems Development Life Cycle (SDLC) Terhadap Kualitas Sistem Informasi.
[7] Puspitawati, L., & Anggadini, S. D. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[8] Ristono, A. (2009). Manajemen Persediaan Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Riyanto. (2010). Xampp. Yogyakarta: Graha Media.
[10] Sukamto, R. A., & Salahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika Bandung.
[11] Winarno, E., Ali, Z., & Dev, S. (2014). Belajar Pemograman VB6 dalam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[12] Yakub. (2008). Sistem Basis Data Tutorial Konseptual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Deteksi Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan Indeks Antropometri Menggunakan Algoritma Naive Bayes
Nani Purwati Amik BSI Karawang [email protected]
Abstract - This research is a follow-up research from previous research, about nutrition status of children. Toddler nutrition which is the benchmark of a country's state remains a very important topic of all time. Toddler nutrition can be based on weight anthropometry index (BB) / Age (U) or BB / TB (Height). The BB / U indicator provides an overview of general nutritional status, the high prevalence of malnutrition and the lack of indication of nutritional status in toddlers, but does not indicate whether the nutritional problem is chronic or acute. The TB / U indicator describes nutritional status that is affected by chronic conditions (due to very long conditions). Based on previous research, obtained the highest accuracy using Backpropagation Algorithm. The purpose of this research is to test the Naive Bayes Algorithm for the detection of malnutrition in under fives based on anthropometry index based on BB / U or BB / TB index. The variables used are weight, age, gender and social status for identification based on BB / U index. As for the identification based on BB / TB variables used are weight, height, gender, and social status. The dataset used is the same data from previous research. The results of this study, obtained accuracy using Naive Bayes Algorithm of 90.20%. Keywords: malnutrition, toddlers, naive bayes Abstrak - Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya, tentang status gizi balita. Gizi balita yang merupakan tolak ukur keadaan suatu negara tetap menjadi topik sangat penting sepanjang masa. Gizi balita dapat dikur berdasarkan indeks antropometri berat badan (BB)/ Umur (U) maupun BB/TB (Tinggi Badan). Indikator BB/U memberikan gambaran status gizi yang sifatnya umum, Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang dipengaruhi kondisi-kondisi yang sifatnya kronis (akibat kondisi yang berlangsung sangat lama). Berdasarkan penelitian sebelumnya, diperoleh akurasi tertinggi menggunakan Algoritma Backpropagation. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji coba menggunakan Algoritma Naive Bayes untuk deteksi gizi buruk pada balita berdasarkan indeks antropometri baik berdasarkan indek BB/U maupun BB/TB. Variabel yang digunakan adalah berat badan, umur, jenis kelamin dan status sosial untuk identifikasi berdasarkan indeks BB/U. Sedangkan untuk identifikasi berdasarkan BB/TB variabel yang digunakan adalah berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan status sosial. Dataset yang digunakan merupakan data yang sama dari penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini, diperoleh akurasi menggunakan Algoritma Naive bayes sebesar 90,20%. Kata Kunci: gizi buruk, balita, naive bayes I. Pendahuluan
Masa Balita adalah masa tumbuh kembang yang paling penting pada periode hidupnya. Pada masa ini merupakan masa emas yang sangat penting untuk perkembangan kecerdasanya. Masalah gizi balita adalah hal yang selalu dipantau pada awal kehidupan manusia. Kondisi kesehatan dan status gizi balita merupakan tolak ukur dan cerminan keadaan suatu bangsa. Gizi buruk merupakan permasalahan yang sangat penting untuk segera ditangani. Kasus gizi buruk tidak hanya menjadi bebn keluarga tapi juga merupakan beban negara (Purwati, Klasifikasi Status Gizi Balita berdasarkan Indeks Antropometri BB/U dan BB/TB menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, 2016).
Pada penelitian ini, akan dilakukan identifikasi status gizi buruk menggunakan Algoritma Naive Bayes. Penelitian ini juga merupakan penelitin lanjutan dari penelitian sebelumnya.
II. Studi Pustaka 2.1 Status Gizi Balita Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB), dan Tinggi Badan (TB). Variabel BB dan TB tersebut disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Angka berat badan dan tinggi badan setiap balita dikonversikan kedalam betuk nilai terstaar (2-score) dengan menggunakan buku antropometri WHO 2006 (Depkes RI, 2009). Dari berbagai jenis indeks tersebut diatas, untuk menginterprestasikannya dibutuhkan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
ambang batas. Penentuan ambang batas dapat disajikan kedalam tiga cara yaitu persen terhadap median, persentil dan standar deviasi unit. Rumus perhitungan Z-Score adalah sebagai berikut (Supariasa & Fajar, 2002). Z-Score=
Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan
Tabel 2.1. Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/U Indeks Status Gizi Ambang Batas
Berat Badan terhadap Umur (BB/U)
Gizi buruk <-3,0 SD
Gizi Kurang <-2,0 SD sampai >=-3,0 SD
Gizi Normal >=-2 SD sampai +2,0 SD
Gizi Lebih >+2,0 SDD
Tabel 2.2. Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator TB/U Indeks Status Gizi Ambang Batas
Tinggi Badan terhadap Umur (TB/U)
Sangat pendek
<-3,0 SD
Pendek >=-3,0 SD sampai <-2,0 SD
Normal >=-2,0 SD
Tabel 2.3. Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkkan Indikator TB/BB
Indeks Status Gizi Ambang Batas
Tinggi Badan terhadapa Berat Badan (TB/BB)
Sangat kurus
<-3,0 SD
Kurus >=-3,0 SD sampai <-2,0 SD
Normal >=-2,0 sd sampai <=2,0 SD
Gemuk >2,0 SD
Indikator BB/U memberikan gambaran tentang status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang dipengaruhi kondisi-kondisi yang sifatnya kronis (akibat kondisi yang berlangsung sangat lama). Indikator BB/TB menggambarkan status gizi yang sifatnya akut (Depkes RI, 2009). 2.2 Data Mining Data Mining didefinisikan sebagai proses menemukan dan membaca pola dalam data sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk membantu menemukan informasi yang sangat penting dari data tersebut (Witten, Frank, & Hall, 2011). Data mining juga dapat digunakan untuk mengembangkan model yang bermanfaat untuk memahami fenomena dari analisis data dan prediksi (Maimon & Rokach, 2010). Secara umum, tugas data mining dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori: deskriptif dan prediktif (Han & Kamber, 2006). Tugas
mining deskriptif mengungkapkan pola dalam data dan mudah diinterpretasikan oleh pengguna seperti clustering, association rule, dll. Tugas mining prediktif menggunakan beberapa variabel yang ada untuk memprediksi nilai dari variabel lain seperti classification, regression, dll (Gorunescu, 2011).
Gambar 2.1 Tahapan Proses Kowledge Management Discovery (KDD) Sumber: (Han & Kamber, 2006) 2.3 Algoritma Naive Bayes Naive Bayes merupakan metode yang tidak memiliki aturan, Naive Bayes menggunakan cabang matematika yang dikenal dengan teori probabilitas untuk mencari peluang terbesar dari kemungkinan klasifikasi, dengan cara melihat frekuensi tiap klasifikasi pada data training. Naive Bayes merupakan metode klasifikasi populer dan masuk dalam sepuluh algoritma terbaik dalam data mining, algoritma ini juga dikenal dengan nama Idiot’s Bayes, Simple Bayes, dan Independence Bayes (Bramer, 2007). Klasifikasi Naive Bayes adalah pengklasifikasian statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas keanggotaan suatu class. Klasifikasi bayesian didasarkan pada teorema Bayes, diambil dari nama seorang ahli matematika yang juga menteri Prebysterian Inggris, Thomas Bayes (1702-1761) (Bramer, 2007). Klasifikasi bayesian memiliki kemampuan klasifikasi serupa dengan decision tree dan neural network (Kusrini & Luthfi, 2009).
Nilai Simpangan Baku Rujukan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
III. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah data balita Puskesmas Mranti tahun 2014, berdasarkan data Laporan Pemantauan Status Gizi (PSG) balita dan data laporan bulanan kasus gizi buruk. Dalam penelitian ini adalah balita dibawah umur 5 tahun (0-59 bulan) yang berjumlah 261 data balita. Dengan atribut dari status gizi balita, nama balita, jenis kelamin, umur (U), berat badan (BB), tinggi badan (TB/PB), status ekonomi, status gizi berdasarkan BB/U dan status gizi berdasarkan BB/TB. IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
lanjutan dari penelitian yang sebelumnya (Purwati, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah melekakukan uji coba menggunakan algoritma naive bayes untuk deteksi gizi buruk pada balita. Dataset yang digunakan adalah dataset yang sama dari penelitian sebelumnya. Variabel yang digunakan adalah berat badan, umur, jenis kelamin, dan status sosial untuk identifikasi berdasarkan indikator BB/U. Sedangkan untuk indikator BB/TB variabel yang digunakan adalah, erat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dn status sosial. Hasil dari penelitian ini diperoleh akurasi sebesar 90,20%.
4.1.2 Hasil Uji Algoritma Naive Bayes Uji model yang terbentuk dengan menggunakan data testing, dengan cara memasukan satu buah operator model dari tab scoring– Confidences –Apply Model. Hubungkan model ke operator Apply Model, begitu juga dengan data testing dihubungkan ke operator Apply Model. Untuk melihat akurasi yang diperoleh tambahkan satu buah operator yang bernama performance, dari tab Validation – Permormance – Predictive – Performance (Classification) hubungkan dengan operator Apply Model seperti yang terlihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Pengujian model menggunakan Rapid miner
Setelah diuji, dimasukkan ke dalam model Naive Bayes diperoleh hasil akurasi sebesar 90,20% seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Akurasi menggunakan Algoritma Naive Bayes
4.2 Pembahasan Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan untuk identifikasi gizi buruk pada baliata menggunakan algoritma Naive Bayes, diperoleh hasil akurasi sebesar 90,20%. Nilai akurasi menggunakan algoritma Naive bayes tidak lebih tinggi dibading menggunakan algoritma backpropagation seperti pada hasil penelitian sebelumnya (purwati, 2016). V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi gizi buruk menggunakan Algoritma Naive Bayes mencapai akurasi yang excellent yaitu sebesar 90,20%.
5.2 Saran
Agar penelitian ini bisa ditingkatkan, berikut adalah saran-saran yang diusulkan: 1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
metode optimasi seperti Ant Colony Optimization (ACO), Genetic Algorithm (GA), dan lain-lain.
2. Tingkat kesalahan klasifikasi dapat disebabkan kemungkinan adanya penyimpangan data penelitian, untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan tindak lanjut analisis dari penyimpangan yang terjadi.
Daftar pustaka:
BIBLIOGRAPHY [1] Bramer, M. (2007). Principles of Data
Mining. London: Springer. [2] Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan
Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
[3] Gorunescu, F. (2011). Data Mining Concepts, Models and Techniques. Verlag Berlin Heidelberg: Springer.
[4] Han, J., & Kamber, M. (2006). Data Mining Concepts and Techniques
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
Second Edition. California: Morgan Kaufmann.
[5] Kusrini, & Luthfi, E. T. (2009). Algoritma Data Mining. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[6] Maimon , O., & Rokach, L. (2010). Data Mining and Knowledge Discovery Hanbook Second Edition. New York: Springer.
[7] Purwati, N. (2016). Klasifikasi Status Gizi Balita berdasarkan Indeks
Antropometri BB/U dan BB/TB menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. IJNS, 12-18.
[8] Supariasa, I. N., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: PT Gramedia Indonesia.
[9] Witten, I., Frank, E., & Hall, M. (2011). Data Mining Particial Machine Learning tools and Techniques. United States: Elsivier Inc.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan
Decision Tree Pada PT. Baskara Cipta Pratama Melan Susanti, M.Kom
1), Jefi, M.Kom
2)
STMIK Nusa Mandiri Jakarta 1)
Universitas Bina Sarana Informatika 2)
Abstrak – Dalam meningkatkan mutu SDM yang berkualitas harus ditunjang dari sisi SDM itu sendiri, keputusan pengangkatan yang bisa dilakukan pada Perusahaan ditentukan dari segi absensi dan kedisiplinan yang baik. Penentuan karyawan kontrak untuk menjadi karyawan tetap di PT. Baskara Cipta Pratama, masih terlihat kurang tepat dan membutuhkan waktu, karena penilaian dan perhitungan hasil penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dilakukan secara bertahap seperti penyeleksian berkas, tes lisan atau tes tertulis, wawancara dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan kesalahan dalam hasil akhir dari penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap sering tidak memenuhi kriteria yang di butuhkan perusahaan dan menghambat kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yang dapat membantu perusahaan dalam memilih karyawan yang tepat. Hasil dari penelitian ini membangun sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan metode algoritma C.45 guna meningkatkan akurasi dalam penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap, Hasil dari pengklasifikasiannya divalidasi dengan k-fold cross validation dengan tingkat akurasi 90.83 %, presisi 91.18% dan recall 62,50 %. Kata kunci: SDM, Karyawan, C.45
1.a Latar Belakang
karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan dengan perjanjian atau kontrak kerja waktu tertentu atau dapat juga disebut dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan untuk paling lama 2 tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu maksimal 1 tahun (Undang-Undang RI ketenagakerjaan 2003 dalam pasal 59 ayat 1) .
Karyawan tetap adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari aktivitas organisasi. Karyawan adalah seorang pekerja yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan (Hasibuan, 2006). Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Sistem kerja kontrak atau lebih dikenal dengan sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) diatur dalam Undang-undang RI nomer 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 50 sampai dengan pasal 66. Sistem kerja kontrak terjadi pada semua jenis industri dengan waktu yang tidak ditentukan.
Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaanpekerjaan rutin perusahaan, dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya. Dalam kelangsungan masa kerja karyawan kontrak
ditentukan oleh prestasi kerjanya. Semakin bagus prestasi kerjanya, karyawan kontrak akan dipertahankan oleh perusahaan, namun jika prestasi kerjanya tidak ada peningkatan maka perusahaan akan memberhentikan karyawan tersebut. Kewajiban kerja karyawan kontrak terkadang hampir sama atau bahkan lebih berat dari pada karyawan tetap. Namun dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu saja sangat berbeda, termasuk tidak adanya ketentuan pesangon yang jelas apabila perusahaan tidak lagi menggunakan jasa si tenaga kerja kontrak. Beberapa kriteria atau syarat dari Pimpinan perusahaan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan antara lain kinerja, kedisiplinan, loyalitas, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja Karyawan. Jika karyawan kontrak tersebut telah memenuhi nilai kriteria-kriteria yang sudah ditentukan maka karyawan kontrak tersebut dapat ditentukan sebagai karyawan tetap pada PT. Baskara Cipta Pratama.
Selama ini, penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap pada PT. Baskara Cipta Pratama, dilakukan secara bertahap seperti penyeleksian berkas, tes lisan atau tes tertulis, wawancara dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu, sehingga kemungkinan kesalahan dalam hasil akhir dari penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap sering tidak memenuhi kriteria yang di butuhkan perusahaan dan menghambat kinerja perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, perlu adanya solusi pemecahan masalah dengan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mempercepat dan mempermudah membuat suatu keputusan.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yaitu dengan metode C.45 atau Decision Tree adalah didasarkan pada konsepnya dimana, dari beberapa faktor-faktor yang di jadikan atribut penunjang dalam memprediksi pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Dari penjelasan informasi di atas, penulis mengambil judul penelitian “Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Decision Tree Pada PT. Baskara Cipta Pratama”.
1.b Rumusan Masalah Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti terlihat bahwa model decision tree sudah termasuk kedalam kategori akurasi yang cukup baik tetapi ada juga yang lebih baik yaitu logistic regression. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah seberapa akurat model algoritma C4.5. pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Penerapan Algoritma C4.5 untuk Memprediksi Penerimaan Calon Pegawai Baru di PT WISE” (Fandy Ferdian Harryanto, Seng Hansun, 2017). Dalam penelitian ini di jelaskan bahwa Implementasi algoritma C4.5 untuk melakukan prediksi terhadap calon pegawai baru pada PT WISE telah berhasil dilakukan. Hasil tingkat keberhasilan prediksi calon pegawai baru di PT WISE secara keseluruhan yang telah diukur menggunakan metode ten-fold cross validation adalah sebesar 71%.
1.c Batasan Masalah Dalam penelitian ini dibatasi pada algoritma C4.5 dengan cara menganalisis sejumlah atribut yang menjadi parameter Untuk Prediksi Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap, diantaranya: Pengetahuan, kualitas kerja, kerja tim, kehadiran, jujur, inisiatif, dan disiplin. dengan cara menganalisis sejumlah atribut yang menjadi bobot atribut (attribute weight) untuk Prediksi Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap.
1.d. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan seleksi atribut yang optimal dan membobot atribut dari data set pada metode algoritma C4.5 guna meningkatkan akurasi Prediksi Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap.
1.e. Manfaat Penelitian Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakan oleh analis perusahaan untuk melakukan analisa Prediksi pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan Tetap yang digunakan untuk strategi meningkatkan SDM.
1. f. Metode Penelitian Penggunaan data mining untuk menentukan
prediksi pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Decision Tree. Peneliti lain yang sebelumnya yaitu tentang “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Status Karyawan Kontrak jadi Karyawan Tetap Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)” (Rudi Hartoyo, 2013). Dalam penelitian ini di jelaskan bahwa bagaimana Sistem pendukung keputusan ini dirancang menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menghitung hasil dalam menentukan karyawan kontrak SPG menjadi karyawan tetap.
2.a. Dasar Teori Beberapa literatur yang mendasari penelitian
ini akan dibahas pada bab ini, meliputi sistem pendukung keputusan, pohon keputusan, algoritma C4.5.
2.b. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dapat membantu manusia untuk mengambil keputusan secara objektif. Konsep sistem seperti ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1970-an oleh Michael S.Scott Morton, Michael pertama kali menyebut sistem sepertiini dengan nama Management Decision System. Maksud dan tujuan dari adanya “sistem pengambil keputusan adalah mendukung pengambil keputusan untuk memilih alternatif keputusan menggunakan model-model pengambilan keputusan dan untuk menyelesaikan masalah yang bersifat terstruktur, semi terstruktur, maupun tidak terstruktur” (Sulistiyani, T. dan Ambar, R., 2003).
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
2.c. Data mining Lumbantoruan (2015:67) menyebutkan
bahwa data mining sering disebut Knowledge Discovery in Database (KDD), yaitu kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data histori untuk menemukan keteraturan, pola dan hubungan dalam set data berukuran besar.
Data mining merupakan teknologi baru yang sangat berguna untuk membantu perusahaan-perusahaan menemukan informasi yang sangat penting dari gudang data mereka. Data mining adalah kegiatan menemukan pola yang menarik dari data dalam jumlah besar, data dapat disimpan dalam database, data warehouse, atau penyimpanan informasi lainnya, Lumbantoruan (2015:67).
Terdapat empat pelompokan dalam data mining yaitu klasifikasi, asosiasi, clustering dan prediksi. Defiyanti, (2017:257): 1. Klasifikasi
Proses klasifikasi didasarkan: Kelas-variabel dependen dari model-yang merupakan variabel kategori mewakili yang 'label' memakai objek setelah klasifikasi, contohnya loyalitas pelanggan, kelas bintang (galaksi), kelas gempa bumi, Defiyanti, (2017:258).
Menganalisa konsumen yang akan membeli komputer atau menganalisa apakah seseorang mengidap kanker merupakan contoh proses klasifikasi dalam data mining dimana klasifikasi dapat menghasilkan sebuah prediksi seperti “beresiko” dan “tidak beresiko”, atau “ya” dan “tidak”. 2. Asosiasi
Setiap asosiasi antara fitur-fitur yang dicari, bukan hanya satu yang memprediksi nilai kelas tertentu. Pada prinsipnya, penemuan aturan asosiasi/asosiasi mempelajari aturan bagaimana kita memahami proses mengidentifikasi aturan antara ketergantungan yang berbeda dari fenomena kelompok. Dengan demikian, mari kita perkirakan kumpulan set yang kita punya masing-masing berisi sejumlah objek/benda-benda. Jadi tujuan kita untuk mencari peraturan yang menghubungkan (asosiasi), obyek ini berdasarkan peraturan ini, untuk dapat memprediksi terjadinya objek/item, berdasarkan kejadian lain, Defiyanti, (2017:257). 3. Clustering
Cluster adalah menemukan kelompok (kelompok) objek, berdasarkan kemiripan (semacam kemiripan), sehingga dalam setiap kelompok ada kemiripan yang besar, sementara kelompok cukup berbeda dari satu sama lain, Defiyanti, (2017:257). 4. Prediksi
Prediksi/perkiraan model yang berkaitan
dengan kemampuan untuk memprediksi tanggapan terbaik (output), yang paling dekat ke kenyataan, berdasarkan input data.
2.d. Algoritma C4.5 Pohon keputusan mirip sebuah sebuah
struktur pohon dimana terdapat node internal (bukan daun) yang mendeskripsikan atribut-atribut, setiap cabang menggambarkan hasil dari atribut yang diuji, dan setiap daun menggambarkan kelas. Pohon keputusan bekerja mulai dari akar paling atas, jika diberikan sejumlah data uji, misalnya X dimana kelas dari data X belum diketahui, maka pohon keputusan akan menelusuri mulai dari akar sampai node dan setiap nilai dari atribut sesuai data X diuji apakah sesuai dengan aturan pohon keputusan, kemudian pohon keputusan akan memprediksi kelas dari tupel X.
Algoritma C4.5 diperkenalkan oleh J. Ross Quinlan yang merupakan pengembangan dari algoritma ID3, algoritma tersebut digunakan untuk membentuk pohon keputusan. Pohon keputusan dianggap sebagai salah satu pendekatan yang paling populer, dalam klasifikasi pohon keputusan terdiri dari sebuah node yang membentuk akar, node akar tidak memiliki inputan. Node lain yang bukan sebagai akar tetapi memiliki tepat satu inputan disebut node internal atau test node, sedangkan node lainnya dinamakan daun. Daun mewakili nilai target yang paling tepat dari salah satu class, Maimon dan Rockach dalam Arifin, (2015). Pohon keputusan dibuat dengan membagi nilai-nilai atribut menjadi cabang untuk setiap kemungkinan. Cara kerja pohon keputusan yaitu dengan melakukan penelusuran dari akar hingga ke cabang sampai class suatu objek ditemukan, instance diklasifikasikan dengan mengarahkan dari akar pohon sampai ke daun sesuai dengan hasil tes melalui node internal.
Algoritma C4.5 menggunakan konsep information gain atau entropy reduction untuk memilih pembagian yang optimal. Tahapan dalam membuat sebuah pohon keputusan dengan algoritma C4.5 (Iriadi Nandang dan Nuraeni, 2016:133) yaitu: 1. Mempersiapkan data training, dapat diambil
dari data histori yang pernah terjadi sebelumnya dan sudah dikelompokan dalam kelas-kelas tertentu.
2. Menentukan akar dari pohon dengan menghitung nilai gain yang tertinggi dari masing-masing atribut atau berdasarkan nilai index entropy terendah. Sebelumnya dihitung terlebih dahulu nilai index entropy, dengan rumus:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
(2.1)
Keterangan: i = himpunan kasus m = jumlah partisi i f(i,j) = proposi j terhadap i
3. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam
penerapan algoritma C4.5 untuk memprediksi pengangkatan karyawan kontrak untuk diangkat menjadi karyawan tetap, menggunakan rancangan penelitian yang ditujukan pada Gambar 1 berikut :
Gambar 1. Metode Algoritma yang diusulkan
4. Implementasi dan Hasil Implementasi dan hasil yang didapat dalam algoritma klasifikasi C4.5 adalah sebagai berikut :
4.a. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta data hasil penilaian karyawan kontrak pada PT. Baskara Cipta Pratama dengan variabel pengetahuan, kualitas kerja, kerja tim, kehadiran, kejujuran, inisiatif dan disiplin. Jumlah data yang akan digunakan sebagai sampel adalah 35 data.
Tabel 1. Struktur Data Pengangkatan Calon
Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap
No Nama
Karyawan
Pengetah
uan
Kualitas
Kerja
Kerja
Tim Kehadiran Jujur Inisiatif Disiplin
1 Oktavianiu
lfah Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang
2 Annisa
Nur'aini Kurang Cukup Baik Baik Kurang Baik Kurang
3 Fajar Sidik Kurang Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
4
Mery
Puspitasar
i
Kurang Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
5 Dwi Putra Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang
6 Andang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang
7 Septian
Reza Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang
8 Andrianto Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
9 Eti
Wiyanti Baik Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang
10 Neneng
Siti Baik Baik Baik Cukup Kurang Kurang Kurang
11
Pebi
Romansa
h
Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang
12 Aris
Sugiyanto Kurang Baik Kurang Cukup Kurang Kurang Baik
13 Nur
Annisa Baik Cukup Baik Baik Kurang Kurang Kurang
14 Galuh
KresnamuKurang Baik Kurang Kurang Kurang Baik Kurang
rthi
15 Habibati
Almas Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang
... ... ... ... ... ... ... ... ...
35 Ninet
Balkin Baik Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
4.b. Seleksi Data Pemilihan atribut atau variabel tersebut
dengan pertimbangan bahwa jumlah nilai variabelnya tidak banyak sehingga diharapkan calon karyawan kontrak masuk kedalam satu klasifikasi nilai variabel tersebut cukup banyak. Dari data yang ada, variabel diambil sebagai atribut atau variabel dalam pembentukan pohon keputusan adalah: Kehadiran, Disiplin, Kerja Tim, Jujur, dan Inisiatif.
4.c. Transformasi Data Transformasi data dilakukan dengan mengubah beberapa nilai atribut yang awalnya bernilai angka-angka menjadi nilai atribut yang sesuai dengan data pada tabel 2, agar dapat dilakukan proses perhitungan algoritma klasifikasi C4.5.
4.d. Perhitungan Entropy dan Information Gain Dengan merubah rumus (I), kita dapat menghitung nilai Entropy. Menghitung Entropy Total dilakukan dengan cara menghitung jumlah keputusan “Memenuhi” dan “Tidak Memenuhi”. - Entropy (Total) =(-31/35 . log2 (31/35)) + (-4/35 . log2 (4/35)) = 0,1140 Entropy Total adalah menghitung nilai total keputusan “Memenuhi” (31) dan “Tidak Memenuhi” (4), sedangkan 35 adalah jumlah keseluruhan kasus. Kemudian menghitung masing-masing Entropy dari semua nilai variabel yang ada. Dan dengan menggunakan rumus agar kita dapat menghitung nilai Information Gain tiai-tiap atribut.
Tabel 2. Struktur Data Pengangkatan Calon
Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap
No Nama
Karyawan
Penge
tahua
n
Kualita
s Kerja
Kerja
Tim
Kehadira
n Jujur Inisiatif Disiplin Hasil
1 Oktavianiulf
ah Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang
Memen
uhi
2 Annisa
Nur'aini
Kuran
g Cukup Baik Baik Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
3 Fajar Sidik Kuran
g Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
4 Mery
Puspitasari
Kuran
g Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
5 Dwi Putra Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Memen
uhi
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
6 Andang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang Memen
uhi
7 Septian
Reza Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
8 Andrianto Kuran
g Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
Memen
uhi
9 Eti Wiyanti Baik Kurang Kuran
g Baik Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
10 Neneng Siti Baik Baik Baik Cukup Kurang Kurang Kurang Memen
uhi
11 Pebi
Romansah
Kuran
g Kurang
Kuran
g Baik Kurang Baik Kurang
Memen
uhi
12 Aris
Sugiyanto
Kuran
g Baik
Kuran
g Cukup Kurang Kurang Baik
Memen
uhi
13 Nur Annisa Baik Cukup Baik Baik Kurang Kurang Kurang Memen
uhi
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
35 Ninet
Balkin Baik Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
Memen
uhi
Pengetahuan Ebaik [17,2] = (-17/19 log2 17/19) + (-2/19 log2 2/19)
= 0,4854 Ekurang [14,2] = (-14/16 log2 14/16 ) + (-2/16 log2 2/16 )
= 0,5435
Kualitas Kerja Ebaik [15,2] = (-15/17 log2 15/17 ) + (-2/17 log2 2/17 )
= 0,5225 Ecukup [4,1] = (-4/5log2 4/5) + (-1/5log2 1/5)
= 0,7219 Ekurang [12,1] = (-12/13 log2 12/13 ) + (-1/13 log2 1/13 )
= 0,3912
Kerja Tim Ebaik [19,1] = (-19/19 log2 19/19) + (-1/19 log2 1/19)
= 0,2235 Ekurang [12,4] = (-12/16 log2 12/16 ) + (-4/16 log2 4/16 )
= 0,8112
Kehadiran Ebaik [13,1] = (-13/14 log2 13/14 ) + (-1/14 log2 1/14 )
= 0,3712 Ecukup [9,1] = (-9/10 log2 9/10 ) + (-1/10 log2 1/10 )
= 0,4689 Ekurang [9,3] = (-9/12 log2 9/12 ) + (-3/12 log2 3/12 )
= 0,8112
Jujur Ebaik [4,1] = (-4/5 log2 4/5) + (-1/5 log2 1/5)
= 0,7219
Ekurang [27,4] = (-27/31 log2 27/31 ) + (-4/31 log2 4/31 )
= 0,5547
Inisial Ebaik [14,1] = (-14/15 log2 14/15 ) + (-1/15 log2 1/15 )
= 0,3533 Ekurang [17,4] = (-17/21 log2 17/21 ) + (-4/21 log2 4/21 )
= 0,7024
Disiplin Ebaik [1,1] = (-1/2 log2 1/2) + (-1/2 log2 1/2)
= 1 Ekurang [30,4] = (-30/34 log2 30/34 ) + (-4/34 log2 4/34 )
= 0,5225 Dari perhitungan nilai Entropy dan Information Gain diatas, dapat diketahui bahwa nilai Entropy dan Information Gain terbesar adalah variabel Kehadiran dengan nilai 0.4820 dan yang terkecil adalah variabel Pengetahuan 0.0990.
Tabel 3. Perhitungan Entropy dan Information
Gain
4.e. Pohon Keputusan Dari hasil Perhitungan entropy dan
information gain yang didapat kemudian diolah kedalam Decision Tree. Berikut hasil Pohon Keputusan (Decision Tree) :
Simpul Kasus Memenuhi Tidak
Memenuhi Entropy Gain
Jumlah Kasus 35 31 4 0,1140
Pengetahuan
Baik 19 17 2 0,4854 0.09
90 Kurang 16 14 2 0,5435
Kualitas Kerja
Baik 17 15 2 0,5225 0.29
59 Cukup 5 4 1 0,7219
Kurang 13 12 1 0,3912
Kerja Tim
Baik 19 19 1 0,2235 -
0.24
95 Kurang 16 12 4 0,8112
Kehadiran
Baik 13 13 1 0,3712 0.48
20 Cukup 10 9 1 0,4689
Kurang 12 9 3 0,8112
Jujur
Baik 5 4 1 0,7219 -
0.38
81 Kurang 31 27 4 0,5547
Inisiatif
Baik 14 14 1 0,3533 -
0.28
01 Kurang 21 17 4 0,7024
Disiplin
Baik 1 1 1 1 -
0.47
9 Kurang 34 30 4 0,5225
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
Gambar 2. Pohon Keputusan(Decision Tree)
4.f. Aturan-Aturan/Rule Model Dari pohon keputusan(decision tree) yang
terbentuk pada Gambar 3 diatas, didapat aturan-aturan/rule model dalam penentuan rekomendasi penerimaan mitra penjualan. Ada 14 aturan yang terbentuk, dapat dilihat sebagai berikut ; 1. if Kehadiran = Baik: Then Hasil: Memenuhi 2. if Kehadiran = Cukup: Then Hasil: Memenuhi 3. if Disiplin = Kurang And Kerja Tim = Baik Then Hasil: Memenuhi 4. if Disiplin = Kurang And Kerja Tim = Kurang Then Hasil: Tidak Memenuhi 5. if Disiplin = Kurang And Jujur = Kurang Then Hasil: Tidak Memenuhi 6. if Disiplin = Kurang And Inisiatif = Baik Then Hasil: Memenuhi 7. if Disiplin = Kurang And Inisiatif = Kurang Then Hasil: Tidak Memenuhi Pohon keputusan dan aturan-aturan yang dihasilkan dari penelitian ini berkaitan dengan hal-hal berikut, antara lain : a. Pada aturan 1, variabel Kehadiran dengan nilai Memenuhi. Nilai dari variable lain tidak akan berpengaruh dengan hasil akhir. b.Untuk aturan-aturan yang tidak menampilkan seluruh variabel dengan nilai variabelnya berarti variabel yang tidak ditampilkan juga tidak mempengaruhi hasil memenuhi, artinya apapun nilai variabel yang di masukkan kedalam aturan-aturan tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir.
4.g. Validasi dan Pengujian Pengujian dilakukan dengan validasi silang.
Salah satu jenis validasi silang adalah model yang dihasilkan tersebut dilakukan pengujian
menggunakan k-fold cross validation, kemudian dilakukan evaluasi dan validasi hasil dengan confusion matrix dan kurva ROC. Tahap selanjutnya adalah memperbandingkan hasil akurasi dan AUC, sehingga diperoleh model dari metode klasifikasi yang mana yang memperoleh nilai akurasi dan AUC tertinggi:
Gambar 3. Hasil validasi dilakukan pengujian
menggunakan k-fold cross validation
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan metode k-fold cross validation menghasilkan nilai akurasi yang hampir sempurna sebesar 90,83 %, presisi sebesar 91.18% dan recall sebesar 62,50 %. Hal ini menunjukkan bahwa, dari proses klasifikasi yang dilakukan akan dapat diterapkan pada rekomendasi karyawan yang akan diangkat menjadi karyawan tetap.
4.h. Analisis Hasil Pengujian Analisis hasil pengujian dilakukan dengan melakukan perhitungan secara manual dengan Confusion Matrix. Perhitungan menggunakan model confusion matrix. Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan confusion matrix pada algoritma C4.5:
Tabel 4. Hasil Pengujian
%
Accuracy 90.83
Sensitivity 25.00
Specificity 100.00
PPV 100.00
Npv 90.83
Dari Perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari perhitungan accuracy, Sensitivity, Specificity, PPV, dan Npv tersebut sama dengan hasil perhitungan yang ditampilkan pada Gambar 2. Berdasarkan pengujian dan analisa hasil pengujian yang dilakukan, dengan tingkat akurasi 90.83 %, Sensitivity 25.00 %, Specificity 100 % , PPV 100 % dan Npv 90.83 % menunjukkan nilai yang hampir seratus persen akurat, dan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
selebihnya yang masih dalam kategori baik menyimpulkan bahwa peneliti berhasil dalam mengimplementasikan algoritma klasifikasi C4.5 dengan baik dan akan membantu PT. Baskara Cipta Pratama dalam memprediksi karyawan yang akan diangkat menjadi karyawan tetap.
5. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penerapan algoritma klasifikasi C4.5 akan
dapat diimplementasikan pada prediksi pengangkatan karyawan kontrak untuk diangkat menjadi karyawan tetap pada PT. Baskar Cipta Pratama, dilihat dari tingkat accuracy yang mencapai 90.83 % dan recall 91.18%, yang menyatakan bahwa perhitungan yang dilakukan akan mampu memprediksi dan me-rekomendasikan karyawan kontrak agar diangkat menjadi tetap dengan baik.
2. Terbentuk 7 aturan-aturan/rule model dapat
digunakan sebagai acuan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi GUI.
3. Dengan algoritma ini bisa digunakan untuk
menentukanKaryawan kontrak yang potensial berdasarkan atribut/variabel dengan nilai-nilai atribut yang dapat meyakinkan untuk agar diangkat menjadi tetap.
6. Pustaka [1] Arifin. (2015). Metode Data Mining Untuk
Klasifikasi Data Sel Nukleus Dan Sel Radang Berdasarkan Analisa Tekstur. Jurnal Informatika. Vol.II. No.2
[2] Defiyanti, Sofi. (2017). Integrasi Metode Clustering dan Klasifikasi untuk Data Numerik. Jurnal CITEE, 257.
[3] Harryanto, F.F, & Hansun, Seng. (2017). Penerapan Algoritma C4.5 untuk Memprediksi Penerimaan Calon Pegawai Baru di PT WISE. Jurnal Jatisi, Vol 3, 95-103.
[4] Hasibuan, Malayu S.P. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi Revisi. Jakarta. Bumi Aksara.
[5] Iriadi, Nandang & Nuraeni. (2016). Kajian Penerapan Metode Klasifikasi Data Mining Algoritma C4.5 Untuk Prediksi Kelayakan Kredit Pada Bank Mayapada Jakarta: Jurnal Teknik Komputer Amik BSI. Vol.II. No.1.
[6] Lumbantoruan & Kennedy. (2015). Analisis Data Mining Dan Warehousing: Jurnal Ilmiah Buletin Ekonomi. Vol.19. No.1.
[7] Sulistiyani, T., & Ambar, R. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu.
.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Penerimaan Siswa Baru Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Wina Widiati
Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Jakarta
Jl. R.S Fatmawati No. 24, Pondok Labu, Jakarta Selatan [email protected] Konni Septiani Putri
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Jalan Damai No.8 Warung Jati Barat (Margasatwa), Jakarta Selatan, Indonesia
[email protected] ABSTRACT - Decision Support System For New Student Admission Selection With Simple Additive Weighting (SAW) Method. Admission of new students is an activity that must be done by every school. To support the quality of schools, in the process of admission of new students there is a selection process of prospective students who are made to select prospective students in accordance with the criteria that have been determined by the school. Similarly, SMK Wisata Harapan Massa Depok, which conducts selection of prospective students. It's just that the results of the selection is sometimes inappropriate and inaccurate because it is not in accordance with the criteria that have been determined by the school. From the existing problems, it is necessary a decision support system that serves as a tool of the SMK Wisata Harapan Massa Depok in the selection process of new admissions by using Simple Additive weighting (SAW) method. Because this method is appropriate for the decision-making process in new admissions selection because it can determine the weight value for each criterion, then proceed with the sequencing process that will select the best alternative. Keywords: Selection of New Student Admission, Decision Support System, Simple additive weighting (SAW) ABSTRAK - Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Penerimaan Siswa Baru Dengan Metode Simple additive weighting (SAW). Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap sekolah. Untuk menunjang kualitas sekolah, di dalam proses penerimaan siswa baru terdapat proses penyeleksian calon siswa yang dilakukan untuk memilih calon siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh sekolah. Begitu pula dengan SMK Wisata Harapan Massa Depok, yang melakukan penyeleksian terhadap calon siswa. Hanya saja hasil dari penyeleksian tersebut terkadang tidak tepat dan tidak akurat karena tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh sekolah. Dari permasalahan yang ada, maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang berfungsi sebagai alat bantu pihak SMK Wisata Harapan Massa Depok pada proses seleksi penerimaan siswa baru dengan menggunakan metode Simple additive weighting (SAW). Karena metode ini sesuai untuk proses pengambilan keputusan dalam seleksi penerimaan siswa baru karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkaian yang akan menyeleksi alternatif terbaik. Kata Kunci: Seleksi Penerimaan Siswa Baru, Sistem Pendukung Keputusan, Simple additive weighting (SAW) 1. Pendahuluan
Kualitas sekolah dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah siswa yang dimiliki sekolah tersebut. Untuk memiliki siswa yang berkualitas maka diperlukan adanya penyeleksian dalam penerimaan siswa baru disebuah sekolah. Seleksi penerimaan siswa baru merupakan agenda rutin tahunan bagi sekolah, dengan semakin berkembangnya zaman dan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, membuat semakin banyak calon siswa yang mendaftar di sebuah sekolah. Namun karena keterbatasan fasilitas, sarana, dan prasarana sebuah sekolah terkadang tidak dapat
menampung semua calon siswa yang mendaftar dan untuk mendapatkan siswa yang berkualitas maka perlu dilakukan penyaringan penerimaan siswa baru.
Begitu pula bagi SMK Wisata Harapan Massa Depok yang merupakan salah satu SMK Pariwisata yang terdapat di Kota Depok. Selama ini seleksi penerimaan siswa baru pada SMK Wisata Harapan Massa Depok hanya mengacu pada nilai rapor SMP, sedangkan hasil nilai tes yang lainnya hanya digunakan sebagai pendukung. Dari permasalahan yang ada terkadang terdapat calon siswa yang tersisihkan karena memperoleh nilai rapor SMP yang cukup
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
sedangkan calon siswa tersebut memliki kepribadian dan penampilan yang baik yang sebenarnya dibutuhkan oleh sekolah kejuruan berbasis pariwisata untuk meningkatkan kualitas sekolah dengan siswanya. Selain nilai akademik, nilai tes lainnya yang berhubungan dengan kemampuan dan kepribadian siswa mestinya juga dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menentukan siswa yang benar-benar layak diterima. Sistem pendukung keputusan ini berfungsi sebagai alat bantu SMK Wisata Harapan Massa Depok dalam mengambil keputusan pada proses seleksi penerimaan siswa baru.
Metode yang digunakan adalah Simple additive weighting (SAW) karena metode ini sesuai untuk proses pengambilan keputusan dalam seleksi penerimaan siswa baru karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkaian yang akan menyeleksi alternatif terbaik. Dimana kriteria-kriteria yang menjadi prioritas utama dalam penyeleksian siswa baru diantaranya adalah nilai tes tertulis, hasil wawancara, nilai rapor SMP, dan penilaian penampilan. Selain itu, kelebihan dari metode SAW dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan.
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mempermudah dan mempercepat
pimpinan dalam pengambilan kebijakan
penyeleksian calon siswa baru sehingga
meningkatkan efektifitas kerja sekolah
sehingga informasi yang dihasilkan pada
sistem penerimaan siswa baru dengan
membuat kriteria penyeleksian siswa baru
sehingga dengan sistem pengambilan
keputusan lebih tepat dan akurat sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan sekolah.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,
ditetapkan sebuah identifikasi masalah yang ada, sebagai berikut: 1. Pada penyeleksian siswa baru biasanya
dilakukan tanpa ada kriteria sesuai dengan keinginan sekolah sehingga tidak maksimalnya tes penyaringan yang dilakukan untuk penyeleksian calon siswa.
2. Belum optimalnya kebijakan yang ada sehingga terkadang kriteria yang dibuat atas dasar kepentingan individual saja.
3. Hasil penyeleksian penerimaan siswa baru terkadang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sekolah.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi 1. Definisi Siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Siswa adalah “Murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah)”. Sedangkan menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 2. Penelitian Ilmiah
Menurut Sedamaryanti, dkk dalam Tehubijuluw dan Sugiarto (2014:9) menyatakan bahwa ”Dikatakan sebuah penelitian ilmiah adalah sebuah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah tertentu”. 3. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Alter dalam Kusrini (2007:15) menjelaskan bahwa “Sistem pendukung keputusan atau Decision support system (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur.” 4. Metode Simple additive weighting (SAW)
Menurut Nofriansyah (2014:11) menyimpulkan bahwa “Metode Simple additive weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlah terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.”
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Sumber: Nofriansyah, (2014:11)
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
Dimana dengan rij adalah rating kinerja ternomalisasi dari alternatif Ai pada atribut CJ : i = 1,2...,m dan j= 1,2...,n. Keterangan: Max Xij = Nilai Terbesar dari setiap kriteria i. Min Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i. Xij = Nilai Atribut yang dimiliki dari setiap kriteria. Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik. Cost = J ika nilai terkecil adalah terbaik. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:
Sumber: Nofriansyah, (2014:11)
Keterangan: Vi = Rangking untuk setiap alternatif. Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria). rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi. 5. Instrumen Penelitian
Menurut Mardalis (2014:60) menyatakan bahwa “Yaitu dengan instrumen penelitian ini dapat dikumpulkan data sebagai alat baik untuk menyatakan besaran atau persentase serta lebih kurangnya dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif”. III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada bagian Kepala Sekolah dan Ketua Panitia Penerima Siswa Baru (KPPSB) di SMK Wisata Harapan Massa Depok tentang penyeleksian siswa baru.
2. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada Bapak Dian Kurniawan, S.St selaku Kepala Sekolah SMK Wisata Harapan Massa Depok mengenai kriteria-kriteria yang telah ditentukan sekolah dan kepada Ibu Dian Yulianti, S.Pd selaku Ketua Panitia Penerima Siswa Baru (KPPSB) mengenai prosedur penerimaan siswa baru termasuk proses penyeleksian siswa baru di SMK Wisata Harapan Massa Depok.
3. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku-buku teori perpustakaan, jurnal penelitian sejenis
maupun e-book yang dapat mendukung penulisan skripsi ini, yaitu menjelaskan tentang Penelitian Ilmiah, Metode Penelitian, Sistem Pendukung Keputusan, dan Metode Pengumpulan Data serta refrensi lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
B. Tahapan Penelitian
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah wawancara kepada bagian Kepala Sekolah dan Ketua Panitia Penerima Siswa Baru (KPPSB) pada SMK Wisata Harapan Massa Depok. Dari hasil wawancara tersebut didapat data yang meliputi skor untuk menentukan calon siswa yang sesuai dengan kriteria sekolah berdasarkan aspek penilaian dari hasil nilai tes tertulis, hasil wawancara, nilai rapor SMP, dan penilaian penampilan. D. Populasi dan Sampel Penelitian
Penulis melakukan pengumpulan data pada SMK Wisata Harapan Massa Depok dengan cara pengambilan sampel (sampling) untuk penelitian. Teknik sampling yang penulis gunakan yaitu simple random sampling.
Populasi calon siswa SMK Wisata Harapan Massa Depok pada tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 120 calon siswa. Dalam menentukan ukuran sampel dari populasi tersebut penulis menggunakan rumus Slovin.
Sumber: Prasetyo dan Jannah, (2011:137)
Keterangan: n : besaran sampel. N : besaran populasi. E : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan.
n =
120
= 50
1 + 120 x (10%²)
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
Dengan menggunakan rumus Slovin yang memiliki nilai kritis sebesar 10%, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 50 calon siswa SMK Wisata Harapan Massa Depok. Berikut adalah data sampel calon siswa SMK Wisata Harapan Massa Depok tahun ajaran 2017/2018.
Tabel III.1. Data Calon Siswa SMK Wisata Harapan Massa Depok Tahun Ajaran 2017/2018
No.
Nama Calon Siswa
Kriteria
Nilai Tes Tertulis
Nilai Hasil Wawancara
Nilai Rapor SMP
Nilai Penampilan
1 Fikri Alfauzi
87 83 85.54
80
2 Muhammad Widjan
50 65 80.65
80
3 Ardiyan Riski P
82 80 85.38
78
4 Rifdha Anindya Rahma
50 70 78.41
80
5 Siska Aprilia
84 82 82.84
80
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 E. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan metode Simple additive weighting (SAW). Metode yang digunakan ini sering juga dikenal dengan istilah metode perjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple additive weighting (SAW). adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
1. Metode Simple additive weighting (SAW)
Dalam Seleksi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Wisata Harapan Massa Depok
Dalam seleksi penerimaan siswa baru pada SMK Wisata Harapan Massa Depok, penyeleksian ditentukan dengan menggunakan beberapa kriteria sehingga akan didapat alternatif calon siswa untuk penerimaan siswa baru. Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka diterapkan metode yang dapat menelesaikan permasalahan yang melibatkan banyak kriteria yaitu metode Simple additive weighting (SAW), karena metode Simple additive weighting (SAW) merupakan salah satu metode dari Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM), maka penentuan bobot dari nilai variable pada setiap kriteria harus menggunakan bilangan Fuzzy.
Tabel III.2.Kriteria
Kriteria ( C ) Keterangan
C1 Nilai Tes Tertulis
C2 Nilai Hasil Wawancara
C3 Nilai Rapor SMP
C4 Nilai Penampilan
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 Dari kriteria tersebut, maka ditentukan suatu tingkatan kepentingan kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan ke dalam bilangan Fuzzy. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria adalah sebagai berikut:
Tabel III.3.Bilangan Fuzzy
Bobot ( W ) Nilai
Sangat Rendah ( SR ) 0
Rendah ( R ) 0.25
Cukup ( C ) 0.5
Tinggi ( T ) 0.75
Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber : Nofriansyah, (2014:20) Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot di setiap kriteria (Cj) yang telah dikonversikan ke bilangan Fuzzy. 1. Kriteria Nilai Tes Tertulis Tabel III.4. Kriteria Nilai Tes Tertulis
Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber: SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 2. Kriteria Nilai Hasil Wawancara
Tabel III.5.Kriteria Nilai Hasil Wawancara Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok,2017/2018
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
3. Kriteria Nilai Rapor SMP
Tabel III.6. Kriteria Nilai Rapor SMP
Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber: SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 4. Kriteria Nilai Penampilan
Tabel III. 7. Kriteria Nilai Penampilan
Dari kriteria yang telah dijabarkan diatas maka pembuat keputusan memberikan nilai bobot (W), berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan. Nilai bobot dari setiap kriteria ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel III.8. Tingkat Kepentingan Kriteria
Kriteria ( C ) Bobot ( W )
Desimal
C1 = Nilai Tes Tertulis 30% 0.3
C2 = Nilai Hasil Wawancara
25% 0.25
C3 = Nilai Rapor SMP 25% 0.25
C4 = Nilai Penampilan 20% 0.2
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data alternatif calon siswa SMK Wisata
Harapan Massa Depok
Tabel IV.1.Data Calon Siswa SMK Wisata Harapan Massa Depok Tahun Ajaran
2017/2018
No.
Nama Calon Siswa
Kriteria
Nilai Tes
Tertulis
Nilai Hasil
Wawancara
Nilai Rapor
SMP
Nilai Penampi
lan
1 Fikri Alfauzi
87 83 85.5
4 80
2 Muhammad
50 65 80.6
5 80
Widjan
3 Ardiyan Riski P
82 80 85.3
8 78
4 Rifdha Anindya Rahma
50 70 78.4
1 80
5 Siska Aprilia
84 82 82.8
4 80
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 2. Kriteria dan Bobot
a. Nilai Tes Tertulis
Tabel IV.2. Kriteria Nilai Tes Tertulis
Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber: SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 b. Nilai Hasil Wawancara Tabel IV.3.Kriteria Nilai Hasil Wawancara
Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 c. Nilai Rapor SMP Tabel IV.4. Kriteria Nilai Rapor SMP
Nilai Tes Tertulis
Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR ) 0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber: SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018 d. Nilai Penampilan
Tabel IV.5.Kriteria Nilai Penampilan Nilai Tes Tertulis Bobot ( W ) Nilai
<55 Sangat Rendah ( SR )
0
56-65 Rendah ( R ) 0.25
66-75 Cukup ( C ) 0.5
76-85 Tinggi ( T ) 0.75
>86 Sangat Tinggi ( ST ) 1
Sumber: SMK Wisata Harapan Massa Depok,
2017/2018
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
3. Bobot Prefensi (W)
Langkah ketiga menentukan bobot
preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap
kriteria. Bobot kriteria yang digunakan dalam
seleksi penerimaan siswa baru pada SMK
Wisata Harapan Massa Depok sebagai berikut:
Tabel IV.6. Bobot Prfensi (W)
Kriteria ( C ) Bobot ( W )
Desimal
C1 = Nilai Tes Tertulis 30% 0.3
C2 = Nilai Hasil Wawancara 25% 0.25
C3 = Nilai Rapor SMP 25% 0.25
C4 = Nilai Penampilan 20% 0.2
Sumber:SMK Wisata Harapan Massa Depok,
2017/2018
4. Nilai rating kecocokan setiap alternatif
pada setiap kriteria.
Langkah keempat menentukan rating
kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria
yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:
Tabel IV.7. Rating Kecocokan Alternatif
No.
Nama Calon Siswa A
Kriteria
Nilai Tes Tertulis C1
Nilai Hasil Wawancara C2
Nilai Rapor SMP C3
Nilai Penampilan C4
1 A1 1 0.75 0.75 0.75
2 A2 0 0.25 0.75 0.75
3 A3 0.75 0.75 0.75 0.75
4 A4 0 0.5 0.75 0.75
5 A5 0.75 0.75 0.75 0.75
Sumber : SMK Wisata Harapan Massa Depok, 2017/2018
5. Matriks Keputusan Setelah nilai rating alternatif pada setiap
kriteria ditentukan langkah kelima yaitu membuat matriks keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria, nilai X setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan.
6. Normalisasi Matriks Keputusan (X) Tabel IV.8. Normalisasi Matriks Keputusan
(X) Alternatif 1
R11 = 1/1 =
1
R12 =
Alternatif 2
R21 = 0/1 =
0
R22 =
Alternatif 3
R31 = 0.75/1 = 0.75
R32 = 0.75/1 = 0.75
R33 = 0.75/0.75 = 1
0.75/1 =
0.75
R13 =
0.75/0.75 =
1
R14 = 0.75/0.75 = 1
0.25/1 =
0.25
R23 =
0.75/0.75 =
1
R24 = 0.75/0.75 = 1
R34 = 0.75/0.75 = 1
Alternatif 4
R41 = 0/1 = 0
R42 = 0.5/1 = 0.5
R43 = 0.75/0.75 = 1
R44 = 0.75/0.75 = 1
Alternatif 5
R51 =
0.75/1 =
0.75
R52 =
0.75/1 =
0.75
R53 =
0.75/0.75 =
1
R54 = 0.75/0.75 = 1
7. Matriks Ternormalisasi (R)
Hasil dari normalisasi matriks (Rij) membentuk matriks ternormalisasi (R).
8. Nilai Preferensi (Vi)
Menghitung hasil akhir nilai preferensi (Vi)
diperoleh dari penjumlahan dari perkalian
elemen baris matriks ternormalisasi (R)
dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian
dengan elemen kolom matriks (R). Nilai total Vi
dapat dihitung dengan perkalian dengan nilai
bobot preferensi yaitu:
(W) [ 0.3, 0.25, 0.25, 0.2 ]
Tabel IV.9. Hasil Pengujian Sumber : Data Hasil Olahan Penulis, 2017 Nilai terbesar ada pada V1 sebesar 0.9375, Dengan demikian alternative A1 (Fikri Alfauzi) adalah calon siswa yang berkualitas baik dan
1 0.75 0.75 0.75
0 0.25 0.75 0.75
0.75 0.75 0.75 0.75
0 0.5 0.75 0.75
0.75 0.75 0.75 0.75
1 0.75 1 1
0 0.25 1 1
0.75 0.75 1 1
0 0.5 1 1
0.75 0.75 1 1
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 7
memiliki predikat terbaik atau calon siswa dengan bobot nilai tertinggi. Kriteria calon siswa yang dinyatakan Lolos (L) dan Tidak Lolos (TL) di atas adalah berdasarkan interval berikut, yang sudah ditentukan oleh sekolah.
Dimana Tidak Lolos (TL) = 0.0 - 0.55 dan
Lolos (L) = 0.56 – 1 9. Hasil Akhir Seleksi Penerimaan Siswa
Baru Tabel IV.10. Hasil Akhir Seleksi
Penerimaan Siswa Baru
Sumber : Data Hasil Olahan Penulis, 2017
Sumber 10. Diagram Hasil Penentuan Jurusan Pada SMK Wisata Harapan Massa Depok
Gambar IV. 1. Diagram Hasil Seleksi
Penerimaan Siswa Baru SMK Wisata Harapan Massa Depok TA. 2017/2018
Penjelasan: 1. Berdasarkan diagram di atas calon siswa
yang dinyatakan lolos dalam seleksi penerimaan siswa baru pada SMK Wisata Harapan Massa Depok melalui sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah sebanyak 40 siswa.
2. Berdasarkan diagram di atas calon siswa yang dinyatakan tidak lolos dalam seleksi penerimaan siswa baru pada SMK Wisata
Harapan Massa Depok melalui sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah sebanyak 10 siswa.
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik
dari hasil penelitian mengenai seleksi
penerimaan siswa baru melalui sistem
pendukung keputusan dengan metode Simple
additive weighting (SAW) pada SMK Wisata
Harapan Massa Depok adalah sebagai berikut:
1. Melalui sistem pendukung keputusan
dengan menggunakan metode Simple
additive weighting (SAW) maka
diperlukan kriteria-kriteria yang akan
dipertimbangkan dalam seleksi
penerimaan siswa baru pada SMK Wisata
Harapan Massa Depok. Kriteria-kriteria
yang telah ditentukan oleh sekolah adalah
nilai tes tertulis, nilai hasil wawancara,
nilai rapor SMP, dan penilaian
penampilan.
2. Penerapan sistem pendukung keputusan
dengan menggunakan metode Simple
additive weighting (SAW) dalam seleksi
penerimaan siswa baru pada SMK Wisata
Harapan Massa Depok dilakukan dengan
adanya alternatif yaitu calon siswa,
kemudian penentuan bobot pada setiap
kriteria. Selanjutnya perhitungan akan
dilakukan dengan menggunakan metode
Simple additive weighting (SAW).
3. Dari hasil perhitungan dengan
menggunakan metode Simple additive
weighting (SAW) dalam seleksi
penerimaan siswa baru pada SMK Wisata
Harapan Massa Depok yang dilakukan
secara manual maupun menggunakan
aplikasi Microsoft Excel 2010, dapat
disimpulkan bahwa perolehan nilai
terbesar ada pada V1 sebesar 0.9375.
Dengan demikian alternatif A1 (Fikri
Alfauzi) adalah calon siswa yang
berkualitas baik dan memiliki predikat
terbaik atau calon siswa dengan bobot
nilai tertinggi.
4. Calon siswa yang dinyatakan lolos dalam
seleksi penerimaan siswa baru pada SMK
Wisata Harapan Massa Depok melalui
sistem pendukung keputusan dengan
metode Simple additive weighting (SAW)
adalah sebanyak 40 siswa dan yang
LOLOS TIDAK LOLOS
Siswa 40 10
0
10
20
30
40
50
Dia
gram
Has
il Se
leks
i P
ener
imaa
n S
isw
a B
aru
p
ada
SMK
Wis
ata …
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 8
dinyatakan tidak lolos adalah sebanyak
10 siswa.
2. Saran 1. Penelitian dapat dikembangkan lebih
lanjut dengan penambahan kriteria, atau dengan kriteria-kriteria yang berbeda sesuai dengan yang ditentukan oleh sekolah, tempat dilakukannya penelitian.
2. Sistem pendukung keputusan dalam penelitian ini dapat diterapkan di SMK Wisata Harapan Massa Depok, sesuai dengan perkembangan teknologi hendaknya sistem yang dirancang dapat lebih ditingkatkan dengan sistem komputerisasi agar sistem yang dihasilkan dapat lebih baik.
3. Dalam penelitian ini, sistem pendukung keputusan dalam seleksi penerimaan siswa baru di SMK Wisata Harapan Massa Depok belum berbasis web, sehingga belum dapat dipublikasikan. Maka pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat dirancang dengan sistem berbasis web agar dapat dipublikasikan.
4. Penggunaan metode seperti AHP, Topsis, Weighted Product, ataupun menggunakan metode gabungan dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya sebagai metode pembanding dalam sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan siswa baru.
5. Dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan siswa baru di SMK Wisata Harapan Massa Depok, diharapkan dapat membantu dalam memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam menentukan calon siswa yang akan diterima melalui data perangkingan dari penilaian yang telah diolah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cibro, Rahmawan, 2016. Sistem
Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon
Siswa Baru Dengan Metode Simple
additive weighting (SAW) Pada SMA Negeri
1 Singkil. ISSN: 2502-6968. Medan: Jurnal
INFOTEK Vol.1, No.2 Juni 2016. Fitri, N.
Yulia, Nurhadi, Analisis dan Perancagan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian
Kinerja Guru dengan Menggunakan Metode
Simple additive weighting (SAW) pada SMK
Yadika Jambi (2017).
[2] Ilhamsyah, 2014. Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menyeleksi Calon Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dwi
Tunggal Tunjang Morawa Menggunakan
Model Multi-Attribut Decission Making
(MADM) Dengan Metode Simple additive
weighting (SAW). ISSN: 2301-9425.
Medan: Pelita Informatika Budi Darma
Vol.VII, No.3 Agustus 2014. Kusrini,
Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan, Andi, Yogyakarta, 2007.
[3] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi.H. Pratiwi, Buku Ajar Sistem
Pendukung Keputusan , Deepublish CV.
Budi Utama, Yogyakarta, 2016.
[4] Mardalis. 2014. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
[5] Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data
Mining VS Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Deepublish.
[6] Prasetyo, Bambang dan Lina Mifhatul
Jannah. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Raja Grafindo
Persada (Rajawali Perss).
[7] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
[8] Susanti, Anita Dewi, Muhammad
Muslihudin dan Sri Hartati, 2017. Sistem
Pendukung Keputusan Perangkingan Calon
Siswa Baru Jalur Undangan Menggunakan
Simple additive weighting (Studi Kasus:
SMK Bumi Nusantara Wonosobo). ISSN:
2302-3805. Lampung: STMIK AMIKOM
Yogyakarta Februari 2017.
[9] Tehubijuluw, Florentina K dan Sugiarto.
2014. Metodologi Penelitian. Tangerang:
PT. Matana Bina Utama Paramount Skyline
Complex.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Implementasi Index Performance Untuk Menentukan Indeks Prestasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Web
(Studi Kasus: Bagja Abadi Poultry Shop) Septian Adijaya
1, Tuti Alawiyah
2
AMIK BSI Tasikmalaya 1)
Abstract - Bagja Abadi Poultry Shop is a company engaged in the sale of broiler chickens. To get a broiler chicken, Bagja Abadi Poultry Shop partnership system with farmers, where the company provides broiler chicken feed and cage equipment for the breeders. To improve the performance of the breeders, Bagja Abadi Poultry Shop took the initiative to provide additional gift for the best breeders. But companies need an effective and efficient way to determine the best breeders as a reference in providing additional gift for the best breeders. In this research, made a way to know the best breeder from result of cultivation using calculation index performance of breeder. Calculations are made in a web-based application program to facilitate the managerial in processing the data. With this application, it is expected that the decision taken to be objective and the decision can be produced in a short time. It is also expected to motivate farmers to do their best in broiler cultivation to get maximum livestock, so the supply of broiler chickens can be well controlled Keywords: achievement index, broiler chicken breeder Abstrak - Bagja Abadi Poultry Shop merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan ayam broiler. Untuk mendapatkan ayam broiler, Bagja Abadi Poultry Shop melakukan sistem kemitraan maklon dengan para peternak, dimana perusahaan menyediakan pakan ternak ayam broiler dan perlengkapan kandang untuk para peternak. Untuk meningkatkan kinerja para peternak, Bagja Abadi Poultry Shop berinisiatif memberikan bonus tambahan bagi peternak terbaiknya. Namun perusahaan membutuhkan cara yang efektif dan efisien untuk menentukan peternak terbaiknya sebagai acuan dalam pemberian bonus tambahan bagi peternak terbaiknya. Pada Penelitian ini, dibuatkan cara untuk mengetahui peternak terbaik dari hasil budidayanya menggunakan perhitungan index performance peternak. Penghitungan dibuatkan dalam program aplikasi berbasis web untuk memudahkan pihak manajerial dalam mengolah datanya. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan keputusan yang diambil menjadi objektif dan keputusan dapat dihasilkan dalam waktu yang singkat. Hal ini juga diharapkan dapat memotivasi para peternak untuk melakukan yang terbaik dalam budidaya ayam broiler untuk mendapatkan hasil ternak yang maksimal, sehingga pasokan ayam broiler dapat dikendalikan dengan baik. Kata Kunci: indeks prestasi, peternak ayam broiler 1. PENDAHULUAN
Perusahaan atau instansi lainnya membutuhkan tekhnologi informasi untuk menunjang aktivitas bisnisnya agar tercapai tujuan yang diharapkan. Tak terkecuali Bagja Abadi Poultry Shop yang merupakan perusaahan yang bergerak pada bidang penjualan ayam broiler. Untuk memasok ayam broilernya, perusahaan mempunyai sistem kemitraan maklon dengan para peternaknya dimana perusahaan menyediakan pakan dan peralatan kandang untuk budidaya ayam broilernya.
Untuk mendorong tingkat prestasi kinerja para peternaknya, Bagja Abadi Poultry Shop berinisiatif memberikan bonus upah tambahan bagi peternak yang memiliki prestasi terbaik, namun perusahan belum mempunyai sistem pengolahan nilai prestasi kinerja
peternak untuk mengetahui peternak yang memiliki nilai prestasi terbaik. Perusahaan juga perlu melakukan evaluasi terhadap peternak yang nilai prestasinya kurang baik. Hal ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kesediaan pasokan ayam broiler.
Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas, maka pada penelitian ini akan dibangun program aplikasi yang menunjang proses pengolahan nilai prestasi kinerja peternak berbasis web sebagai acuan pemberian bonus upah tambahan bagi peternak terbaik.
(Agus M, 2017) “Website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink”.
Website dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP agar website yang dibangun menjadi dinamis.
Menurut (Suhartanto, 2012), “HTML atau HyperText Makup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan dihalaman web”.
Menurut (Candra,dkk, 2014), ”PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah HTML-embedded scripting language, yaitu scripting language yang „ditempelkan‟ dalam dokumen HTML”.
Hutahaean(2014:50) “Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.” Penelitian Terdahulu
(Somya, 2015) melakukan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Pemantauan Pertumbuhan Ayam Pada Peternakan Ayam Broiler Dengan Pola Kemitraan”. Penelitian ini mengkaji tentang penerapan sistem pemantauan perkembangan ayam boiler berbasis tekhnologi mobile yang memungkinkan pemantauan dilakukan setiap hari. (Fatoni, 2011) melakukan penelitian berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pemantauan Perkembangan Ayam Broiler (Studi Kasus Pada Ps. Bintang Unggas Lamongan)”. Penelitian ini membahas penghitungan indeks produksi untuk mengetahui tingkat perkembangan produksi dan tingkat keuntungan peternak. 2. METODE PENELITIAN
Kinerja peternak akan ditinjau untuk mengetahui prestasi peternak dengan mengacu pada nilai IP (Index performance) yang menunjukan hasil kinerja ternak terutama ayam pedaging dari hasil budiddayanya.
(Fitro, 2015) ”Salah satu kriteria yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan pemeliharaan adalah dengan menghitung indeks performa. Semakin besar nilai IP yang diperoleh, semakin baik prestasi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan”.
Tingkat Keberhasilan pada peternakan Ayam broiler dalam budidayanya dapat diukur setiap panen tiba menggunakan metode perhitungan Index performance, budidaya
yang menghasil nilai IP diatas 300 dapat dinyatakan baik.
(Sugeng, 2015) Rumus IP peternak ayam broiler:
[( ) ]
Keterangan: IP : Indeks Performance D : Deplesi (%) BB : bobot rata-rata ayam per ekor (kg) FCR : Konversi Pakan terhadap daging Umur rata-rata : Umur rata-rata ayam
perpanen (hari) Untuk menghitung index performance maka harus diketahui dahulu deplesi, FCR, bobot rata-rata ayam per ekor, dan Umur rata-rata. a. Deplesi
( )
b. FCR (Konversi pakan terhadap daging
yang dihasilkan)
( )
c. BB (bobot rata ayam per ekor (kg)
d. Umur rata-rata
( )
Tabel 1. Kategori IP Ayam Broiler
No Kategori Keterangan
1. IP>400 Sangat Baik
2. IP>300 Baik
3. IP<300 Kurang Baik/Sangat
Buruk
Sumber: Sugeng(2015). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Kebutuhan
Pada tahapan analisa kebutuhan bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan dari sistem yang dikembangkan. Berikut ada beberapa analisa kebutuhan dalam pengembangan website ini:
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
1. Analisa Kebutuhan Funsional a. Analisa kebutuhan Admin
1) Admin dapat login dengan hak akses Admin.
2) Admin dapat menginput, mengubah, dan menghapus data peternak.
3) Admin dapat melihat dan mencetak data peternak.
4) Admin dapat melihat variabel IP peternak.
5) Admin dapat melihat dan mencetak laporan hasil prestasi peternak.
b. Analisa kebutuhan User 1) User dapat login dengan hak akses
User. 2) User dapat menginput,mengubah,
dan menghapus data Variabel IP peternak.
3) User dapat melihat data peternak. 4) User dapat melihat data variabel IP
Peternak. 5) User dapat melihat Hasil prestasi
peternak. 2. Analisa Kebutuhan Non Fungsional
a. Analisa Kebutuhan Perangkat Keras 1) Server
CPU : Processor Intel® Pentium® Core 2 Duo RAM DDR2 4 GB Hard Disk 500 GB
Mouse Keyboard Monitor dengan resolusi layar
minimum 1024x768 LAN dengan kecepatan 2 Mbps.
2) Client CPU :
Processor Intel® Pentium® Core 2 DuoRAM DDR2 2 GB
Hard Disk 500 GB Mouse Keyboard Monitor dengan resolusi layar
minimum 1024x768 LAN dengan kecepatan 2 Mbps.
b. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak 1) Server
Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft Windows
Aplikasi bundle web server seperti: Xampp, WampServer, php2triad yang terdiri dari beberapa komponen, diantaranya: (a). Aplikasi Apache Server v2, (b). Aplikasi PHP Server v5, (c). Aplikasi MySQL Server v5, (d). Aplikasi phpMyAdmin v3
Aplikasi Web browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome.
2) Client Sistem operasi yang umum
digunakan seperti: Microsoft Windows
Aplikasi web browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome.
3.2. Perancangan Perangkat Lunak 3.2.1 Rancangan Antar Muka Perancangan form yaitu perancangan bentuk input pada sistem yang dibangun menjadi dua bagian yaitu form untuk admin dan form untuk user.
Gambar 1.
Rancangan Antar Muka Form Login
Gambar 2.
Rancangan Antar Muka Menu Utama
Gambar 3. Rancangan Antar Muka Input Data
Peternak
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
Gambar 4.
Rancangan Antar Muka Input Variabel IP
Gambar 5.
Rancangan Antar Muka Data peternak
Gambar 6.
Rancangan Antar Data Variabel IP
Gambar 7. Rancangan Antar Muka Hasil
Prestasi Peternak
Gambar 8.
Rancangan Antar Muka Daftar User
Gambar 9.
Rancangan Antar Muka Data User
Gambar 10.
Rancangan Antar Muka Cari Data
3.2.2 Rancangan Basis Data
Gambar 11. Entity Relasionship Diagram
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
Gambar 12. Logical Record Structure
3.2.3. Struktur Navigasi
Gambar 13. Struktur Navigasi Admin
Gambar 14. Struktur Navigasi User
6
3.2.4. Implementasi
Gambar 15. Login
Administrator dan user harus
login terlebih dahulu untuk dapat menggunakan menu-menu utama pada halaman utama Admin atau User. Jika login berhasil maka halaman utama akan tampil sesuai hak ases.
Gambar 16. Menu Utama Admin
Gambar 17. Halaman Utama User
Gambar 18. Input Data Peternak
Gambar 19. Input Data Variabel IP
Gambar 20. Tampil Data Peternak
Gambar 21. Tampil Data Variabel
Indeks performa
Gambar 22. Hasil Indeks Prestasi
Peternak
Gambar 23. Daftar User
Gambar 24. Data User
Gambar 25. Cari Data
7
3.2.5. Pengujian Unit Tabel 2. Pengujian Black Box Testing Halaman Login
No. Skenario pengujian Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian
Kesimpulan
1. Username dan password tidak diisi kemudian klik tombol masuk
Username : (kosong) Password: (kosong)
Sistem akan menolak akses admin ataupun user dan menampilkan “Username& password tidak lengkap atau tidak terdaftar”
Sesuai harapan
Valid
2. Mengetikkan username dan password tidak diisi atau kosong kemudian klik tombol masuk
Username: 12144281 Password : (kosong)
Sistem akan menolak akses admin ataupun user dan menampilkan “Username& password tidak lengkap atau tidak terdaftar”
Sesuai harapan
Valid
3. Username tidak diisi (kosong) dan password diisi kemudian klik tombol masuk
Username: (kosong) Password: 123456
Sistem akan menolak akses admin ataupun user dan menampilkan “Username& password tidak lengkap atau tidak terdaftar”
Sesuai harapan
Valid
4. Mengetikkan salah satu kondisi salah pada username atau password kemudian klik tombol masuk
Username: 12144281 (benar) Password: 123456 (salah)
Sistem akan menolak akses admin ataupun user dan menampilkan “Username& password tidak lengkap atau tidak terdaftar”
Sesuai harapan
Valid
5. Mengetikkan username dan password dengan data yang benar kemudian klik tombol masuk
Username: 12144281 (benar) Password: 123456 (benar)
Sistem menerima akses login dan menampilkan “Selamat Username & Password Anda benar (TEKAN OK!)” kemudian menampilkan menu utama.
Sesuai harapan
Valid
Tabel 3. Pengujian Black Box Testing Halaman Input Data Peternak
No. Skenario pengujian
Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian
Kesimpulan
1. Nama, Alamat dan No Kandang tidak diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (kosong) Alamat: (kosong) No Telepon: (kosong) No kandang: (kosong)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data harus diisi lengkap”
Sesuai harapan
Valid
2. Salah satu dari Nama, Alamat dan No Kandang tidak diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (kosong) Alamat: (diisi) No Telepon: (diisi) No kandang: (diisi)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data harus diisi lengkap”
Sesuai harapan
Valid
3. Nama, Alamat dan No Kandang diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (diisi) Alamat: (diisi) No Telepon: (diisi) No kandang: (diisi)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Databerhasil disimpan”
Sesuai harapan
Valid
Tabel 4. Pengujian Black Box Testing Halaman input data variabel IP
No. Skenario pengujian Test case Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian
Kesimpulan
1. Tanggal, Kode peternak, Populasi awal, Populasi akhir, Umur panen, berat DOC, Beban papen Jumlah pakan, dan Ayam mati, tidak diisi kemudian klik tombol simpan
Kode peternak: (kosong) Populasi awal: (kosong) Populasi akhir: (kosong) Umur panen: (kosong) Berat DOC: (kosong) Beban papen: (kosong) Jumlah pakan: (kosong) Ayam mati (kosong):
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data harus diisi lengkap”
Sesuai harapan
Valid
2. Tanggal, Kode peternak, Kode peternak: (diisi) Sistem akan Sesuai Vali
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 8
Populasi awal, Populasi akhir, Umur panen, berat DOC Beban papen Jumlah pakan, dan Ayam mati, diisi kemudian klik tombol simpan
Populasi awal: (diisi) Populasi akhir: (diisi) Umur panen: (diisi) Berat DOC: (diisi) Beban papen: (diisi) Jumlah pakan: (diisi) Ayam mati: (diisi)
menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data berhasil disimpan”
harapan d
Tabel 5. Pengujian Black Box Testing Halaman Daftar user
No. Skenario pengujian Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian
Kesimpulan
1. Nama, Username, password dan status tidak diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (kosong) Username: (kosong) password: (kosong) Status: (kosong)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data harus diisi lengkap”
Sesuai harapan
Valid
2. Salah satu dari Nama, Username, password dan status tidak diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (kosong) Username: (diisi) password: (diisi) Status: (diisi)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Data harus diisi lengkap”
Sesuai harapan
Valid
3. Nama, Username, password dan status diisi kemudian klik tombol simpan
Nama: (diisi) Username: (diisi) password: (diisi) Status: (diisi)
Sistem akan menolak menyimpan data peternak dan menampilkan “Databerhasil disimpan”
Sesuai harapan
Valid
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat sangat membantu untuk mengetahui indeks prestasi peternak dengan cepat karena indeks prestasi peternak langsung dapat dilihat setelah input data variabel indeks performa. Dengan adanya Aplikasi Program indeks prestasi peternak ayam broiler berbasis web perusahaan Bagja Abadi Poultry Shop dapat dengan mudah mendapatkan informasi peternak terbaik serta tercapainya suatu kegiatan yang efektif dalam menunjang aktifitas pada perusahaan ini untuk menentukan peternak terbaik. REFERENSI
[1] Agus M, Irfan,Fitri Marisa dan Indra Dharma Wijaya. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan dan Penilaian Karyawan Warehouse dengan Aplikasi Web. Malang: Journal of Information Technology and Computer Science. Vol. 1, No. 2 (Januari 2017).
[2] Fitro,R, D.Sudrajat dan E.Dihansih. 2015. Performa Ayam Pedaging Yang Diberi Ransum
Komersial Mengandung Tepung Ampas Kurma Sebagai Pengganti Jagung. Bogor: Jurnal Peternakan Nusantara. ISSN 2442-2541 Vol.1 No.1 (April 2015).
[3] Hutahaean,Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
[4] Somya,Ramos,dkk. 2015. Perancangan Sistem Pemantauan Pertumbuhan Ayam Pada Peternakan Ayam Broiler Dengan Pola Kemitraan. Jawa Tengah: Journal system. ISSN : 2302-3805(2015).
[5] Suhartanto, Medi. 2012. Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu dengan Menggunakan Php Dan MySQL. Jawa Tengah: Jurnal Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 4 No. 1 (2012).
[6] Sugeng, 2015. Cara Menghitung FCR dan IP Ayam Broiler. Diambil dari: http://www.ternakku.net/2015/11/cara-menghitung-fcr-dan ip-ayam-broiler.html.(7 Mei 2017).
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 1
Sistem Penunjang Keputusan Dalam Penentuan Pemberian Beasiswa dengan Metode Simple Additive Weighting
Retno Sari STMIK Nusa Mandiri
Abstract – Providing assistance to students is one form of government attention to education in Indonesia. Providing assistance to these students is expected to be on target, so that the students / students who are unable to receive assistance to get the appropriate education. In the determination of this beneficiary using the method of Simple Additive Weighting (SAW) because this method is recommended to solve the problem of selection in multi-process decision making. The decision support system on beneficiaries is done at SMK Taman Siswa. From 10 alternatives to the 7th alternative is the recommendation of scholarship recipients because it has the greatest value A7 = 125503.
Keyword: Decision Support System, Beurs, Simple Additive Weighting. Abstrak - Memberikan bantuan kepada siswa merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia. Memberikan bantuan kepada siswa-siswa ini diharapkan tepat sasaran, sehingga siswa / siswa yang tidak dapat menerima bantuan untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai. Dalam penentuan penerima ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) karena metode ini direkomendasikan untuk memecahkan masalah pemilihan dalam pengambilan keputusan multi-proses. Sistem pendukung keputusan pada penerima manfaat dilakukan di SMK Taman Siswa. Dari 10 alternatif alternatif ke 7 adalah rekomendasi penerima beasiswa karena memiliki nilai A7 terbesar = 125503. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Beurs, Pembobotan Aditif Sederhana. 1. Pendahuluan
Pemberian beasiswa kepada siswa
merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada pendidikan di Indonesia. Beasiswa ini diperuntukan untuk para siswa/siswi yang tidak mampu atau kurang mampu untuk dapat menempuh pendidikan. Pemberian beasiswa kepada siswa ini di berikan untuk peserta didik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah melalui Kartu Jakarta Pintar. Dimana besaran dana yang di berikan kepada peserta didik perbulan yaitu untuk Sekolah Dasar Rp.180.00, Sekolah menengah pertama Rp. 210.000 dan Sekolah Menengah Atas Rp. 240.000.
Pemberian beasiswa kepada siswa ini diharapkan tepat sasaran, agar para siswa/siswi yang tidak mampu menerima beasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai. Pemberian dana ini diperuntukan untuk membeli makanan, pakaian dan peralatan untuk keperluan sekolah. Dengan adanya dana ini membuat sekolah harus selektif dalam memilih calon penerima beasiswa agar tepat sasaran sesuai.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus ini adalah status kesejahteraan, pendidikan kepala rumah
tangga, status kedudukan dalam pekerjaan, status penguasaan bangunan tempat tinggal. Oleh sebab itu tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa tersebut akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa tersebut.
Dalam penentuan penerima beasiswa ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dikarenakan metode ini disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam pengambilan keputusan multi proses dan metode ini dniilai dalam melakukan penilaian lebih tepat. (Nofriansyah, 2014).
Dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima beasiswa tersebut. 2. Kajian Literatur a. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem Bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain, sistem pengetahuan
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 2
(respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem penduung keputusan atau sebagi data atau sebagai prosedur), dan sistem pemroses masalah (hubungan anatar dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan). (Nofriansyah, 2014). Tahapan proses pengambilan keputusan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Nugraha, Surarso dan Noranita, 2012) : 1) Tahapan Penelusuran (Intellegence)
Tahap ini merupakan proses penelusuran, pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data yang diperoleh dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah
2) Tahapan Perancangan (Design) Tahapan ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.
3) Tahap Pemilihan (Choice) Pada tahap dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tersebut
4) Tahap Implementasi (Implementation) Pada tahap ini dibuat suatu solusi yang direkomendasikan dapat bekerja atau implementasi solusi yang diusulkan untuk suatu masalah.
b. Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) memiliki konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. (Nofriansyah, 2014).
3. Metode Penelitian
Metode Simple Additive Weighting (SAW) memiliki konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. (Nofriansyah, 2014).
Keunggulan dari metode simple additive weighting (saw) yaitu kemampuan dalam melakukan penilaian secara lebih tepat dan dapat menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternative yang ada. (Nofriansyah, 2014). Algoritma dari metode ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria yang akan dijadikan
acuan dalam menentukan pengambilan keputusan
2. Memberi nilai setiap alternative pada setiap kriteria yang sudah ditentukan
3. Menentukan rating kecocokan setiap
alternative pada setiap kriteria kemudian memodelkannya kedalam bilangan fuzzy setelah dikonversikan kebilangan crips
4. Memberikan nilai bobot yang juga
didapatkan berdasarkan nilai crips 5. Melakukan normalisasi matriks dengan
cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi Untuk mencari nilai normalisasi :
Keterangan:
Max Xij = Nilai terbesar dari setiap
kriteria i.
Min Xij = Nilai terkecil dari setiap
kriteria
Xij = nilai atribut yang dimiliki dari
setiap kriteria
Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang
terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah
terbaik
6. Melakukan proses perangkingan untuk
setiap alternative dengan cara mengkalikan nilai bobot dengan nilai rating kinerja ternormalisasi
7. Menentukan nilai prefensi untuk setiap alternative dengan cara menjumlahan hasil kali antara matriks ternormalisasi dengan nilai bobot. Nilai Prefensi untuk setiap alternative (Vi), diberikan rumus sebagai berikut :
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 3
Keterangan : Vi = Rangking untuk setiap alternative Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria) rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi
4. Hasil Dan Pembahasan
Dalam analisa ini menggunakan data dari SMK Taman Siswa yang akan dimplementasikan dalam bentuk pengambilan keputusan berdasarkan metode Simple Additive Weighting (SAW). Adapun langkkah-langkahnya sebgai berikut: a. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan
dalam menentukan pengambilan keputusan
Tabel 1 Kriteria Pengambilan
Keputusan
Kode Kriteria Kriteria
K1 Status Kesejahteraan
K2 Pendidikan Kepala Rumah
Tangga
K3 Status kedudukan dalam
pekerjaan
K4 Status penguasaan
bangunan tempat tinggal
b. Menentukan Nilai untuk masing-masing
kriteria.
Tabel 2 Nilai untuk masing-masing kriteria
Nilai Kriteria Kriteria
5 Sangat Rendah
4 Rendah
3 Cukup
2 Tinggi
1 Sangat Tinggi
c. Menentukan alternatif, 3lternative ini
merupakan data calon penerima beasiswa yang menjadi alternative pilihan. Calon penerima yang menjad alternative pilihan ditandai dengan huruf A.
Tabel 3 Alternatif
Alternatif Nomor Urut
A1 125488
A2 125493
A3 125495
A4 125498
A5 125500
A6 125501
A7 125503
A8 125505
A9 125506
A10 125507
d. Penentuan Bobot untuk setiap kriteria
Tabel 4 untuk Kriteria
Kode Kriteria Bobot
K1 4
K2 3
K3 3
K4 4
Setelah ditentukan kriteria dan bobot penilaiannya, maka ditentukan sub untuk masing-masing kriteria beserta nilai untuk setiap sub kriteria. 1) Kriteria Status Kesejahteraan (K1)
Tabel 5 Sub Kriteria dari Kriteria Status
Kesejahteraan Kode Status Kesejahteraan Nilai
1 Rumah tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan 10% terendah
4
2 Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% - 20% terendah
3
3 Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% - 30% terendah
2
4 Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan diatas 30% terendah
1
2) Kriteria Pendidikan Kepala Rumah
Tangga (K2)
Tabel 6 Sub Kriteria dari Kriteria Pendidikan Kepala Rumah Tangga
Kode Pendidikan Kepala
Rumah Tangga
Nilai
0 Tidak punya ijazah 4
1 SD/sederajat 3
2 SMP/sederajat 2
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 4
3 SMA/sederajat 1
4 Perguruan Tinggi 0
3) Kriteria Status kedudukan dalam
pekerjaan (K3)
Tabel 7 Sub Kriteria dari Kriteria Satatus Kedudukan dalam Pekerjaan
Kode Status kedudukan
dalam pekerjaan
Nilai
6 Pekerja keluarga / tidak
dibayar
4
5 Pekerja bebas 3
4 Buruh/karyawan /
pegawai swasta
2
3 Berusaha dibantu buruh
tetap/dibayar
1
2 Berusaha dibantu buruh
tidak tetap * tidak
dibayar
0
1 Berusaha sendiri 0
4) Kriteria status penguasaan bangunan
tempat tinggal (K4)
Tabel 8 Sub Kriteria dari Kriteria Status Penguasaan bangunan tempat tinggal
Kode Status penguasaan
bangunan tempat
tinggal
Nilai
3 Lainnya 4
2 Kontrak/Sewa 2
1 Milik sendiri 0
5) Pengisian nilai dari alternative, dimana
untuk nilai setiap alternative diisikan kode-kode sub kriteria.
Tabel 9 nilai dari alternative berdasarkan kode-
kode sub kriteria
Alternatif K1 K2 K3 K4
A1 3 1 1 2
A2 2 3 4 2
A3 3 1 1 2
A4 2 0 5 2
A5 2 3 4 2
A6 3 3 4 2
A7 1 1 4 2
A8 3 1 5 2
A9 2 1 4 2
A10 3 1 4 2
e. Melakukan matriks keputusan yang
dibentuk dari alternative
Tabel 10 Hasil dari matriks keputusan
Alternatif K1 K2 K3 K4
A1 3 4 1 3
A2 4 2 3 3
A3 3 4 1 3
A4 4 5 4 3
A5 4 2 3 3
A6 3 2 3 3
A7 5 4 3 3
A8 3 4 4 3
A9 4 4 3 3
A10 3 4 3 3
Dalam matriks keputusan ini dilihat berdasarkan nilai pada setiap kode untuk masing-masing sub kriteria pada masing-masing kriteria.
f. Melakukan normalisasi dari setiap
alternative sebagai berikut :
Keterangan:
Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.
Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria
Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap
kriteria
Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang t
Terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik
Untuk hasil dari normalisasi pada setiap
kriteria dapat dilihat dari table dibawah ini
Tabel 11 Hasil dari normalisasi
Alternatif K1 K2 K3 K4
A1 0.6 0.8 0.25 1
A2 0.8 0.4 0.75 1
A3 0.6 0.8 0.25 1
A4 0.8 1 1 1
A5 0.8 0.4 0.75 1
A6 0.6 0.4 0.75 1
A7 1 0.8 0.75 1
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 5
Alternatif K1 K2 K3 K4
A8 0.6 0.8 1 1
A9 0.8 0.8 0.75 1
A10 0.6 0.8 0.75 1
1. Untuk kriteria Status Kesejahteraan
2. Untuk kriteria pendidikan kepala rumah tangga
3. Untuk kriteria status kependudukan dalam pekerjaan kepala rumah tangga
4. Untuk kriteria status penguasaan bangunan tempat tinggal
Nilai prefensi untuk setiap alternative sebagai
berikut :
Tabel 12 perangkingan atau nilai terbaik untuk
setiap alternative.
Alternatif K1 K2 K3 K4 Total
A1 2.4 2.4 0.75 4 9.55
A2 3.2 1.2 2.25 4 10.65
A3 2.4 2.4 0.75 4 9.55
A4 3.2 3 3 4 13.2
A5 3.2 1.2 2.25 4 10.65
A6 2.4 1.2 2.25 4 9.85
A7 4 2.4 2.25 4 12.65
A8 2.4 2.4 3 4 11.8
A9 3.2 2.4 2.25 4 11.85
A10 2.4 2.4 2.25 4 11.05
1. Untuk kriteria Status Kesejahteraan VA1=(0.6*4)=2.4
2. Untuk kriteria pendidikan kepala rumah tangga VA1=(0.8*3)=2.4
3. Untuk kriteria status kependudukan dalam pekerjaan kepala rumah tangga VA1=(0.25*3)=0.75
4. Untuk kriteria status penguasaan bangunan tempat tinggal VA1=(1*4)=4
Dilihat dari table perangkingan diantara A1
sampai dengan A10, nilai terbesar adalah A7,
sehingga calon penerima beasiswa
(alternative) yang terpilih menjadi calon
penerima beasiswa di SMK Taman Siswa yaitu
A7 = 125503.
5. Kesimpulan
Berdasaran hasil dari penelitian yang
dilakukuan terhadap siswa dengan metode
Simple Additive Weighting (SAW) untuk
sistem pendukung keputusan penerima
beasiswa Kartu Jakarta Pintar, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Simple Additive
Weighting (SAW) menghasilan
rekomendasi-rekomendasi penerima
beasiswa terbaik berdasarkan kriteria-
kriteria yang telah ditentukan. Pada
penelitian ini alternative ke 7 merupakan
rekomendasi penerima beasiswa
dikarenakan memilii nilai terbesar
A7=125503.
Daftar Pustaka
[1] Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep
Data Mining Sistem Pendukung
Keputusan.Yogyakarta: Deepublish.
[2] Nugraha, Fajar, Bayu Surarso dan
Beta Noranita. 2012. Sistem
Pendukung Keputusan Evaluasi
Pemilihan Pemenenag Pengadaan
Aset dengan Metode Simple Additive
Weighting (SAW). Jurnal Sistem
Informasi Bisnis. Volume 2 No.2
Tahun 2012. ISSN : 2502-2377. hal
067- 072.
Jurnal Bianglala Informatika – Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 6
[3] Simanjutak, Roi Marssita dan Tonni
Limbong. 2015. Sistem Pendukung
Keputusan Pemberian Pinjaman
terhadapa Nasabah dengan metode
Simple Additive Weighting (SAW)
Studi kasus : PT. BPR Laksana Guna
Percut. Majalah ilmiah informasi dan
Teknologi ilmiah (INTI). Volume V
Nomor 2 Januari 2015. ISSN : 2339-
210X. hal 132-137.
[4] Sholikhah, Taikhatus, Diema Hernyka
Satyareni dan Chanra Sukma
Anugerah. 2016. Perancangan Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan
Pelanggan terbaik Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting
(SAW) Pada Bravo Supermarket
Jombang. Jurnal Ilmiah Teknologi
Sistem Informasi. Volume 2 Nomor 1.
eISSN:2502-3357 pISSN: 2503-0477.
Hal 40-50.
Top Related