1
IMPLEMENTASI RPP MATEMATIKA BUATAN GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI MA ANNAJAH PONPES AL-HALIMY SESELA GUNUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2016
OLEH
NURBAYA
NIM. 151 124 027
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2016
2
IMPLEMENTASI RPP MATEMATIKA BUATAN GURU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI MA ANNAJAH PONPES AL-HALIMY SESELA GUNUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2016
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar sarjana Pendidikan
OLEH
NURBAYA
NIM 151 124 027
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2016
3
PERSETUJUAN
Skripsi Nurbaya, NIM. 15.1.12.4.027 yang berjudul “Implementasi RPP
Matematika Buatan Guru dan Implikasinya terhadap Kualitas Pembelajaran Matematika
di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk di- munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal,
2016.
Di bawah bimbingan:
4
Dosen Pembimbing I
Dr. Fathurrahman Muhtar, MA NIP. 197403132001121001
Dosen Pembimbing II
Dr.Lalu Muchsin Effendi, MA NIP. 197312312011011003
NOTA DINAS
Hal : Munaqasyah
Mataram, 2016
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
di-
Mataram
Assalamu’alikum Wr.Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Nurbaya NIM. 15.1.12.4.027
5
yang berjudul “Implementasi RPP Matematika Buatan Guru dan Implikasinya terhadap
Kualitas Pembelajaran Matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung
Sari Tahun Pelajaran 2016” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang
munaqasah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Mataram. Demikian, atas perhatian
Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dosen Pembimbing I
Dr. Fathurrahman Muhtar, MA NIP. 197403132001121001
Dosen Pembimbing II
Dr.Lalu Muchsin Effendi, MA NIP. 197312312011011003
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurbaya
NIM : 15.1.12.4.027
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institusi : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul
“Implementasi RPP Matematika Buatan Guru dan Implikasinya terhadap Kualitas
6
Pembelajaran Matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari Tahun
Pelajaran 2016” ini keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada
bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar
kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram, 2016
Saya yang menyatakan
Nurbaya
NIM. 15.1.12.4.027
7
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Kampus I Jln.Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298 625337 634490 (Fax.
625337) Kampus II Jln. Gajah MadaJempongTlp. (0370) 623809-621298
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul“Implementasi RPP Matematika Buatan Guru dan Implikasinya terhadap Kualitas Pembelajaran Matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016” oleh Nurbaya, NIM. 15.1.12.4.027 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prodi Tadris Matematika, telah di munaqasyah-kan pada tanggal
2016 dan telah dinyatakan syah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Dewan Munaqasyah
Ketua Sidang/
Pembimbing I
Dr. Fathurrachman Muchtar, MA NIP. 197403132001121001
-------------------------------
Sekertaris
Sidang/
Pembimbing II
Dr. Lalu Muchsin Effendi, MA NIP. 197312312011011003 -------------------------------
Penguji I Irzani, s.pd, m.si 19607182005011002
-------------------------------
Penguji II Titik Agustina, M.Pd 197408072006042010
-------------------------------
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP. 196412311991032006
8
MOTTO
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasy: 18)
9
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua Orang tua saya yaitu Bapak Sulaiman dan Ibu Mariani yang tak Henti-
hentinya mendoakan dalam setiap solat dan memberikan semangat serta kasih
sayang, baik berupa motivasi, dukungan maupun material. Terimakasih untuk
do’a kalian yang tak pernah putus, Terima kasih untuk perjuangan kalian yang
tak pernah habis. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang tak
terhingga,Terima kasih atas segala kebaikan kalian yang tak mungkin mampu
kubalas dan ku urai lewat tulisan ini hanya satu yang kuharapkan yaitu dalam
sisa umurku ini ijinkanlah aku untuk membanggakan dan membahagiakan kalian
karena disetiap wajah kalian ada semangat dan nyawa hidup untukku.
Saudara-saudaraku tercinta Subhan, Syahrul Ramadhan, Ruwaidah dan Megawati
yang selalu menyemangatiku.
Dosen pembimbing I dan II yang selalu membimbing dan memotivasiku.
Almamater tercinta
10
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidaklah akan selesai segala urusan dan
usaha seseorang kecuali mendapatkan petunjuk serta pertolongan dari Allah SWT.
Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu dilimpahkan oleh Allah kepada
Nabi Muhammad SAW rasul akhir zaman yang telah membimbing umatnya untuk
menuju jalan yang benar.
Bukanlah suatu yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,
karena terbatasnya pengetahuan dan referensi yang peneliti dapat himpun. Akan
tetapi berkat rahmat Allah SWT dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak,
maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis dengan tulus
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Fathurrahman Muhtar, MA selaku dosen pembimbing I yang selama
ini banyak memberikan kontribusi positif terhadap studi kami.
2. Dr.Lalu Muchsin Effendi, MA selaku dosen pembimbing II dalam penyusunan
skripsi yang selama ini banyak memberikan semangat dan bimbingannya.
3. Bapak Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku Rektor IAIN Mataram sebagai
koordinator penyelenggara kegiatan kampus.
4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. selaku Dekan FITK IAIN Mataram.
5. Bapak Dr. Syamsul Arifin M. Ag selaku Ketua Prodi Tadris Matematika
IAIN Mataram yang banyak memberikan motivasi.
6. Ibu Astuti S.Pd.I yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian.
11
7. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak memberikan bimbingan kepada
peneliti secara khususnya.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Sulaiman dan Ibu Mariani yang doanya
masih menyertai penulis hingga sekarang ini. Beserta keluarga besar yang
tak henti-hentinya mencurahkan do’a sehingga memberikan inspirasi dan
motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan seperjuangan, khususnya rekan-rekan kelas A angkatan 2012
yang memberikan keceriaan dan dukungan, serta semua pihak yang turut
membantu dalam memberikan informasi dan motivasi.
Peneliti sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan
pertimbangan perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga Allah SWT membalas
semua amal dan jasa baik kepada semua pihak yang membantu, karena dari
Dialah sebaik-baiknya balasan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para penulis dan para pembaca, serta semoga mendapatkan Ridho
dari Allah SWT. Amiin.
Mataram, 2016
Penyusun
12
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 TABEL 2.2
Daftar Nama-nama Guru dan TU MA Annajah Ponpes Al-Halimy ………………………….................................. Data jumlah dan kondisi bangunan di MA Annajah Ponpes Al-Halimy ………………………….............................
39 40
13
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1
Bagan Pentingnya Rpp 12
14
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9
Instrumen observasi Pedoman wawancara guru Pedoman wawancara siswa Hasil wawancara guru Hasil wawancara siswa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daftar Absensi siswa serta nilai Foto Dokumentasi kegiatan belajar dan penelitian Struktur Organisasi MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari
15
ABSTRAK
Kualitas dan kuantitas pendidikan sekarang ini merupakan masalah yang paling menonjol dalam usaha pembeharuan sistem pendidikan nasional. Perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi RPP matematika buatan guru dan implikasinya terhadap kualitas pembelajaran matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Subyek dari penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas XI IPS 3 MA Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi,wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi(pengelompokan) data, penyajian data, dan verifikasi data(penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi RPP matematika buatan guru di kelas XI IPS 3 telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung dimana guru selaku pengajar dan pendidik mata pelajaran matematika selalu menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan. RPP yang telah dibuat dijadikan pedoman dan panduan selama mengajar. Peranan RPP matematika buatan guru terhadap kualitas pembelajaran matematika di kelas XI IPS 3 mempunyai peranan yang penting dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar yang efektif yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi, implementasi RPP matematika buatan guru berimpilikasi terhadap kualitas pembelajaran matematika.
Kata Kunci : Pembelajaran matematika, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan kualitas pembelajaran
16
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................... iii
NOTA DINAS........... .................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... vi
MOTTO................................ ............................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR..... ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL..... ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
ABSTRAK................ ................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Konteks Penelitian ........................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
17
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ............................................................. 5
E. Telaah Pustaka ................................................................................................. 6
F. Kajian Pustaka ................................................................................................. 9
1. Pembelajaran Matematika ........................................................................... 9
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 12
3. Hakikat Kualitas Pembelajaran .................................................................. 20
G. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 24
BAB II METODE PENELITIAN ..................................................................................... 26
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 26
B. Kehadiran Peneliti...................................................................................... 28
C. Lokasi Penelitian........................................................................................ 28
D. Sumber Data .............................................................................................. 29
E. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 29
1. Observasi .............................................................................................. 29
2. Wawancara ........................................................................................... 30
3. Dokumentasi ......................................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 33
1. Data Reduction (Reduksi Data) ............................................................ 33
2. Data Display (Penyajian Data) ............................................................. 34
3. Conclusion Drawing (Verifikasi) ......................................................... 34
G. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................................... 35
1. Perpanjangan Pengamatan .................................................................... 35
2. Triangulasi ............................................................................................ 35
H. SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................. 37
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN .................................................................. 38
18
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................ 38
1. Letak geografis MA Annajah Ponpes Al-Halimy ................................. 38
2. Keadaan guru dan pegawai MA Annajah Ponpes Al-Halimy 39
3. Sarana dan Prasarana ............................................................................ 40
4. Keadaan Siswa ...................................................................................... 41
5. Struktur Organisasi MA Annajah Ponpes Al-Halimy .......................... 43
B. Pembelajaran Matematika di kelas XI IPS 3 ................................................ 43
C. Implementasi RPP Matematika Buatan Guru ............................................... 44
D. Implikasi RPP matematika buatan guru terhadap kualitas pembelajaran
matematika .................................................................................................. 45
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 48
A. Pembelajaran Matematika di kelas XI IPS 3 ................................................. 48
B. Implementasi RPP matematika Buatan guru di MA Annajah
Ponpes Al-Halimy ......................................................................................... 49
C. Implikasi RPP Matematika Buatan Guru terhadap Kualitas Pembelajaran
Matematika .................................................................................................... 54
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 56
A. Simpulan ......................................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................................... 57
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
Lampiran-Lampiran ............................................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap
merupakan masalah yang paling menonjol dalam usaha pembaharuan
sistem pendidikan nasional. Sehingga pihak yang memiliki kompetensi
telah memberikan kebijakan terutama dalam mengoptimalisasikan sistem
pembelajaran, dengan mendistribusikan berbagai prasarana proses
pembelajaran.1
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu
sendiri. Menyadari peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka
pemerintah bersama masyarakat telah dan terus berupaya mewujudkan
amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang
lebih berkualitas, antara lain melalui pengembangan dan penyempurnaan
kurikulum.2
Tugas utama guru dalam kaitannya dengan dokumen kurikulum
adalah membuat rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman
pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Ini
perlu ditekankan, karena hasil pengamatan, bahkan pengakuan jujur dari
para guru menunjukkan sedikit sekali guru yang membuat perencanaan
1 Raudatun Hasanah, “Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya Terhadap
Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas IV SDN Murbaya Tahun 2013/2014” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014), h. 1.
2 Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 549.
20
sebelum melakukan pembelajaran, sekalipun membuat perencanaan tidak
dijadikan pedoman pada saat mengajar, atau hanya untuk memenuhi
kewajiban administratif, dan untuk kepentingan portofolio dalam rangka
sertifikasi. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka kualitas pembelajaran
yang dilakukan guru sulit untuk dipertanggungjawabkan.3
Tercapainya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya terus
menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran. Upaya ini
memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran karena tujuan dari
berbagai program pendidikan adalah terlaksananya program pembelajaran
yang berkualitas.4
Berdasarkan hasil observasi awal didapat bahwa selama proses
pembelajaran berlangsung peserta didik ada yang aktif dan juga yang tidak
aktif. Sementara hasil wawancara dengan guru matematika kelas XI IPS 3
MA Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari yakni Ibu Astuti S.Pd.I
mengatakan bahwa peserta didik terlihar aktif selama proses pembelajaran
dan tujuan pembelajaran terkadang ada yang belum tercapai. Selain itu,
guru selalu menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan. RPP sangat membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran, karena RPP memuat panduan dan
prosedur pembelajaran. Apabila pembelajaran direncanakan dengan baik
maka hasilnya pula akan bagus.5 Beranjak dari masalah ini. peneliti ingin
3 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala
Sekolah (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), h. 153 4 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka setia, 2011), h. 295. 5 Astuti, Wawancara, Gunung Sari, 16 Februari 2016.
21
meneliti “Implementasi RPP Matematika Buatan Guru dan Implikasinya
Terhadap Kualitas Pembelajaran Matematika di MA Annajah Ponpes Al-
Halimy Gunung Sari pada pokok bahasan statistika Tahun Pelajaran
2016.”
B. Fokus Kajian
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka terdapat fokus penelitian
yaitu, bagaimana implementasi RPP Matematika buatan guru dan
implikasinya tehadap kualitas pembelajaran matematika di MA Annajah
Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari pada pokok bahasan statistika
Tahun Pelajaran 2016?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui implementasi RPP Matematika buatan guru dan
implikasinya kualitas pembelajaran matematika di MA Annajah
Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari pada pokok bahasan statistika
Tahun Pelajaran 2016.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan dan masukan dalam rangka menambah perbendaharaan
pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan implementasi RPP
Matematika buatan guru terhadap kualitas pembelajaran
22
matematika dan diharapkan mampu mengembangkan dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan masa kini dan masa yang
akan datang.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi pendidik agar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
mengetahui kualitas pembelajaran matematika melalui
implementasi RPP.
2) Informasi hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat
bagi para pembimbing, pendidik dan semua pihak.
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup penelitian diuraikan batasan dan cakupan
focus penelitian. Pembatasan dapat dilakukan baik pada besaran dan
sebaran masalahnya maupun perspektif teoritiknya.6 Agar dalam
permasalahan yang telah dirumuskan tidak kabur dan tidak kurang
jelas, maka dilakukan pembatasan-pembatasan disesuaikan dengan
focus pada permasalahan sehingga pembahasan yang disampaikan
menjadi terukur dan tajam. Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu:
a. Implementasi RPP Matematika buatan guru di MA Annajah
Ponpes Al-Halimy khususnya di kelas XI IPS 3 Tahun
Pelajaran 2016. Dalam hal ini RPP yang digunakan adalah
format RPP berbasis KTSP sesuai dengan kurikulum yang
6 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (IAIN Mataram: 2015), h. 15.
23
digunakan oleh sekolah yang bersangkutan dan materi
pokoknya adalah statistika.
b. Kualitas pembelajaran matematika kelas XI IPS 3 di MA
Annajah Ponpes Al-Halimy tahun pelajaran 2016.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Gunung Sari. MA Annajah Ponpes Al-Halimy adalah salah satu
sekolah yang ada di gunung sari Kabupaten Lombok Barat tepatnya di
Desa Sesela.
E. Telaah Pustaka
Untuk mendukung penelitian ini, maka dilakukan pengamatan pada
penelitian sebelumnya yang mempunyai relefansi terhadap topik yang
diteliti, yaitu:
1. Pada tahun 2008, Skripsi yang disusun oleh Laely Sari Al-Hidayati
Nim 151.011.088, alumni IAIN Mataram yang berjudul, “Usaha Guru
dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Kelas II Mts Assafi’iyah NW Penangsak Desa Sengkerang
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008”.
Dalam skripsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru bukan
hanya menyampaikan sebuah materi saja melainkan juga bertanggung
jawab terhadap terbentuknya pola pikir dan tingkah laku, dengan
adanya usaha yang dilakukan guru agama dalam meningkatkan
24
kualitas pembelajaran diharapkan tujuan pendidikan bisa tercapai
dengan baik.7
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Skripsi Laely Sari Al-Hidayati memiliki
kesamaan dengan penelitian ini yakni menggunakan pendekatan dan
jenis penelitian yang sama dan mendeskripsikan kualitas pembelajaran
tetapi perbedaannya adalah terletak pada focus penelitiannya. Skripsi
Laely Sari Al-Hidayati mendeskripsikan bagaimana usaha guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran Aqidah Akhlak sedangkan
penulis akan mendeskipsikan implementasi RPP buatan guru dan
implikasinya terhadap kualitas pembelajaran matematika. selain itu,
perbedaannya terletak pada mata pelajaran dan lokasi penelitian.
2. Pada skripsi yang berjudul “Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam
dan Implikasinya Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Di Kelas IV SDN Murbaya Tahun 2013/2014” oleh Raudatun
Hasanah Nim 151.091.132 menyatakan bahwa:
a. Kinerja guru dalam melakukan persiapan belajar mengajar
memiliki beberapa indikator agar tercapainya proses belajar
mengajar yaitu dengan menggunakan RPP sesuai dengan pelajaran,
namun proses belajar mengajar harus diikuti dengan prosedur
pembelajaran (Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran) supaya proses
7 Laely Sari Al-Hidayati. “Usaha Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas II Mts Assafi’iyah NW Penangsak Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2008), h. 64.
25
belajar mengajar berjalan sesuai keinginan, kemudian guru harus
melakukan hasil penilaian agar guru mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan pembelajaran tersebut.
b. Peranan kinerja guru pendidikan agama Islam terhadap kualitas
pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas IV SDN Murbaya
mempunyai peranan penting, dalam menciptakan suasana proses
belajar mengajar yang dialogis dan edukatif yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi kinerja guru pendidikan
agama Islam berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran
pendidikan agama Islam.8
Skripsi Raudatun Hasanah memiliki kesamaan dengan penelitian
ini yakni menggunakan pendekatan dan jenis penelitian yang sama.
Namun, perbedaannya terletak pada focus penelitian, mata
pelajaran serta lokasi penelitian.
3. Pada skripsi yang berjudu”kualitas proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS oleh guru yang telah disertifikasi, studi kasus di SMA
Islam As-Shofi Kediri Lombok Barat Tahun pelajaran 2012/2013)”
oleh Mustiarah (151.086.140), dengan kesimpulan:
a. Kualitas pembelajaran di SMA islam As-shofi pada bidang studi
IPS (Sejarah, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi) mengalami
perubahan ketika adanya guru yang telah disertifikasi di madrasah
tersebut. Perubahan yang dialami dapat dilihat dari kompetensi
8 Raudatun Hasanah. “Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas IV SDN Murbaya Tahun 2013/2014” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014), h. 66.
26
guru dalam mengajar, dan siswa-siswi dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas maupun diluar kelas. Dari dokumentasi,
wawancara, dan observasi yang telah peneliti lakukan selama
dilapangan maka terihatlah hasil yang memuaskan.
b. Dengan demikian kualitas proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS setelah guru disertifikasi, para siswa SMA Islam As-
Shofi bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal ini
diakibatkan proses pematangan keterampilan dan potensi yang
dikelola oleh guru bidang studi khususnya pada bidang studi IPS
ekonomi yang diperlihatkan oleh guru tersebut.9
Persamaan antara skripsi Mustiarah dengan penelitian ini yaitu
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis deskriptif.
Sedangkan perbedaannya terletak pada focus penelitian, mata
pelajaran serta lokasi penelitian.
F. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Melalui proses pembelajaran, pikiran memberikan informasi,
mengolah dan memperbaiki konsep sebelumnya. Pembelajaran tidak
hanya berupa proses memberikan informasi baru, ide dan
keterampilan, tetapi dikonstruksi kembali dari materi baru. Peristiwa
9 Mustiarah, “Kualitas Proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS oleh guru yang telah
disertifikasi (studi kasus di SMA As-Shofi Kediri Lombok barat tahun pelajaran 2012/2013)” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013). h. 81.
27
belajar mengajar terjadi apabila subyek di didik secara aktif
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru.10
Pembelajaran merujuk pada bagaimana kurikulum ditetapkan
dalam kelas. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Corey dalam Sagala, pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu. Pembelajaran dalam pandangan Corey sebagai upaya
menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan siswa berubah tingkah lakunya.11
Pembelajaran matematika merupakan komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
belajar dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran di dalamnya
mengandung makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan
belajar mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh
seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran, sedangkan
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh seorang
guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi
10 Sutarto & Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika (Yogyakarta:Samudra Biru,
2013), h, 37-38. 11 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung: Alfabeta,2003), h.
61.
28
secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara
guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di dalam
pembelajaran matematika sedang berlangsung. 12
Matematika adalah mata pelajaran yang penting, tetapi hanya
sedikit yang memahami apa sebenarnya matematika itu. Untuk
kebanyakan orang, matematika adalah kumpulan aturan yang harus
dimengerti, perhitungan-perhitungan aritmatika, persamaan aljabar
yang misterius, dan bukti-bukti geometris.13
Dalam pembelajaran matematika, siswa harus menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. “Menemukan” di
sini terutama adalah ‘menemukan lagi’ (discovery), atau dapat dapat
juga menemukan yang sama sekali baru (invention), oleh karena itu,
kepada siswa metri disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak
diberitahukan cara penyelesaiannya. Dalam pembelajaran ini, guru
harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan
pemberi tahu.14
Pembelajaran matematika bukan hanya sebatas berhitung,
namun membentuk logika berfikir. Berhitung dapat dilakukan dengan
alat bantu atau media belajar, seperti kalkulator atau computer, namun
menyelesaikan masalah perlu logika berpikir dan analisis. Oleh karena
12Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),
h.185-189. 13 John A. Van de Walle, Matematika Pengembangan Pengajaran, (Jakarta: Erlangga,
2006), h. 11. 14 Heruman, Model Pembelajaran Matematika (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),
h. 4.
29
itu, siswa yang belajar matematika harus memiliki pemahaman yang
benar dan lengkap, sesuai dengan tahapannya, melalui cara yang
menyenangkan.15
Pembelajaran matematika bukan hanya sebatas berhitung,
namun membentuk logika berpikir. Matematika mengajarkan logika
berpikir berdasarkan nalar dan akal. Sehingga, pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa.16
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu panduan langkah-
langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
yang disusun dalam skenario kegiatan.17 Rencana pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus
dilakukan secara professional.18
15 Mastur Faizi, Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid (Yogyakarta: Diva
Press, 2013), h. 70. 16 Ibid, h. 70 17 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek (Jakarta:Prestasi
Pustaka Publisher, 2007), h. 71. 18 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2008), h. 212.
30
Pentingnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran19
GAMBAR 1.1 Bagan Pentingnya RPP
a. Fungsi RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu perkiraan
atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan
baik oleh guru maupun peserta didik, terutama kaitannya dengan
pembentukkan kompetensi. Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar
yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa
yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana
guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai atau memiliki
kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama
19 Mulyasa, Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan kemandirian guru dan kepala
sekolah, h. 153.
KURIKULUM KTSP
SILABUS
GURU
RPP
KUALITAS PEMBELAJARAN
KUALITAS PENDIDIKAN
KUALITAS SDM
31
yang secara minimal harus ada dalam melaksanakan pembelajaran, dan
membentuk kompetensi peserta didik.
Sedikitnya terdapat dua fungsi RPP dalam impelementasi
KTSP, yaitu, fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan
pembelajaran.
1) Fungsi Perencanaan
RPP hendaknya dapat mendorong guru lebih siap
melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang
matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran
guru wajib memiliki persiapan, baik persiapan tertulis maupun
tidak tertulis.
2) Fungsi Pelaksanaan
Untuk menyukseskan implementasi KTSP, RPP disusun
secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan
beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi
pembelajaran yang aktual. Dengan demikian, RPP berfungsi
untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa
yang direncanakan..20
b. Landasan penyusunan RPP
Landasan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 yang
20 Ibid, h. 156.
32
menjelaskan bahwa “Perencanaan Proses Pembelajaran meliputi
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar”. Jadi,
jelas sekali bunyi pasal tersebut, yang mengharuskan seorang guru
membuat perencanaan pembelajaran sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran.
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dan
essensial. Suatu perencanaan yang matang akan menghasilkan hasil
yang baik dan maksimal, begitu juga sebaliknya perencanaan yang
kurang matang atau tidak baik maka akan membuahkan hasil yang
tidak baik. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW
yang berbunyi:
: خمس قبل خمسا اغتن قبل شباب و هرم قبل صحت م و س
قبل غنا ر و ف قبل فراغ و شغ قبل حيات موت
قى عن ابن عباس اه البي ). (ر
“Gunakanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya, gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu., masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, masa lapangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang matimu.”(HR. Muslim, Tirmidzi dari Amru bin Maimun).21
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41
Tahun 2007 standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
21Umar’s Family,”hadis tentang perencanaan pendidikan”,dalam http//:keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2015/03/5-pesan-nabi-saw.html, diambil tanggal 15 Februari 2016, pukul 10.40 WITA.
33
menengah bahwa prinsip-prinsip penyusunan RPP adalah sebagai
berikut.
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun denngan memperhatikan perbedaan kelamin, kemampuan, awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses ppembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan baik positif, penguatan, pengayaan dan remidi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan tekhnologi dan informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan tekhnologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.22
c. Tujuan dan Manfaat RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu untuk: (1)
memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai
kompetensi dasar dan indicator yang telah ditetapkan; (2) memberi
gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek dalam setiap
22 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, h. 4-5.
34
pertemuan; (3) mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan
hasil proses pembelajaran; (4) melihat, mengamati, menganalisis,
dan memprediksi program pembelajaran sebagai acuan kerja yang
logis dan sistematis; (5) karena disusun dengan menggunakan
pendekatan sistem, memberi pengaruh terhadap pengembangan
individu siswa.23
Sementara itu, manfaat rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu
sebagai pedoman atau acuan bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar lebih sistematis, terarah, dan
pembelajaran lebih dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara optimal.
d. Apa saja langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
Menuurt Masnur Muslich, Langkah-langkah yang patut
dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut.
1) Ambillah satu unit pembelajaran (dalam silabus) yang akan diterapkan dalam pembelajaran.
2) Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit tersebut.
3) Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
4) Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator tersebut.
5) Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
6) Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/dikenakan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
23 Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2011), h. 492.
35
7) Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
8) Susunlah langkah-langkah kegiatan pembeajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran, yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
9) Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 (dua) jam pelajaran, bagilah langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan. Pembagian setiap jam pertemuan bisa didasarkan pada satuan tujuan pembelajaran atau sifat/tipe/jenis materi pembelajaran.
10) Sebutkan sumber/media belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk setiap bagian/unit pertemuan.
11) Tentukan tekhnik penilaian, bentuk, dan contoh instrument penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 24
e. Format RPP Berbasis KTSP
Format RPP KTSP sekurang-kurangnya memuat tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.25
Contoh format26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Guru :
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
24 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), h. 54. 25 Ibid, h. 212-217. 26 Tim Penyusun, Pedoman Pekasanaan Praktek Pengalaman Lapangan (IAIN Mataram,
2015), h. 26.
36
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Tujuan :
3. Hakikat Kualitas Pembelajaran
Mendengar istilah kualitas, pemikiran tertuju pada suatu benda
atau keadaan yang baik. Kualitas lebih mengarah kepada sesuatu yang
baik. Sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa.
Jadi, membicarakan kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan
bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan
dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula.27
Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan
sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, materi,
iklim pembelajaran, dan media dalam menghasilkan proses dan hasil
belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler.
Secara kasat mata indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat
antara lain dari perilaku pembelajaran guru (teacher behavior),
27 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif (Jakarta:Bumi Aksara, 2014), h. 153-154
I. Alokasi Waktu
II. Materi Pokok
III. Metode Pembelajaran
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
V. Alat dan Sumber Belajar
VI. Penilaian
37
perilaku dan dampak belajar siswa (student behavior), iklim
pembelajaran (learning climate), materi pembelajaran, dan media
pembelajaran.28
Menurut Depdiknas tahun 2010, indikator kualitas
pembelajaran dapat dikaji melalui beberapa aspek yaitu:
1. Perilaku Guru
Perilaku pembelajaran guru dapat dilihat dari kinerja guru
antara lain membangun persepsi dan sikap positif terhadap belajar,
menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan kelulusan dan
kedalaman jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan,
serta mampu memilih, menata, mengemas dan mempersentasikan
materi sesuai kebutuhan siswa agar dapat memberikan layanan
pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa, menguasai
pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi pada
siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan,
serta mengevaluasi dan mamanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran
secara dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki,
serta mengembangkan kepibadian dan keprofesionalan sebagai
kemampuan untuk dapat mengetahui, mengukur, dan
mengembangkan mutakhirkan kemampuannya secara mandiri.
28 Titi Haryati, “Peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui
praktik belajar kewarganegaraan (project citizen)”, dalamhttp://ejurnal.upgrismg.ac.id/index.php/civis/article/view/459, diambil tanggal 15 Februari 2016, pukul 10.15 WITA
38
2. Perilaku dan dampak belajar peserta didik
Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari
kompetensi siswa antara lain memiliki persepsi dan sikap positif
terhadap belajar, mau dan mampu mendapatkan dan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta membangun
sikapnya, mau dan mampu memperluas serta memperdalam
pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikapnya, mau
dan mampu menerapakan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya
secara bermakna, mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir,
bersikap dan bekerja produktif, mampu menguasai materi pelajaran
3. Iklim Pembelajaran
Iklim pembelajaran yang berkualitas terlihat dari suasana
kelas yangkondusif bagi tumbuh danberkembangnya kegiatan
pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan
bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan,
perwujudan nilai dan semangat ketauladanan prakarsa, dan
kreatifitas pendidik.
4. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran yang berkualitas terlihat dari
kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
harus dikuasai siswa, keseimbangan antara keluasan dan
kedalaman materi dengan waktu yang tersedia, materi
pembelajaran sistematis dan konstektual, dapat megakomodasikan
39
partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin, dapat
menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan
bidang ilmu, teknologi, dan seni, serta materi pembelajaran
memenuhi kriteria filosofi, profesional, psikopedagogis, dan
praktis.
5. Media Pembelajaran
Media yang berkualitas adalah media yang dapat
menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, mampu
memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa
dengan siswa, serta siswa dengan ahli bidang yang relevan.
Melalui media pembelajaran, diharapkan mampu mengubah
suasana belajar dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-
satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi
melalui berbagai sumber belajar yang ada.29
Dari uraian mengenai kualitas pembelajaran, dapat disimpulkan
bahwa kualitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan proses
pembelajaran yang tampak dari indikator-indikatornya, yaitu perilaku
guru, perilaku dan dampak belajar siswa, materi, media, dan iklim
belajar.
G. Kerangka Pikir
Salah satu permasalahan yang dialami dalam dunia pendidikan
sekarang ini adalah masalah kualitas pembelajaran. Bagaimana tidak,
29 Departemen Pendidikan Nasional tahun 2010, h. 7-9.
40
banyak hal yang telah diupayakan oleh pemerintah agar masalah ini dapat
teratasi, diantaranya pengembangan dan penyempurnaan kurikulum, mulai
dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan yang tengah direalisasikan sekarang ini adalah
Kurikulum 2013. Namun, tidak semua sekolah menerapkan kurikulum
tersebut. Masih banyak sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum
KTSP.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan beban dari
semua pihak yang terlibat didalamnya, baik pemerintah, guru, siswa
maupun masyarakat. Guru sebagai tenaga pengajar harus berusaha
seoptimal mungkin agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
Untuk mewujudkan hal itu, banyak hal yang akan dilakukan, diantaranya
guru senantiasa harus menyiapkan perencanaan yang matang.
Perencanaan pembelajaran yang dimaksud adalah RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). RPP merupakan penjabaran dari silabus yang
sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. RPP merupakan
pedoman/pegangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar
lebih sistematis, terarah dan efektif serta tujuan pembelajaran dapat
tercapai, sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiama implementasi
RPP matematika buatan guru dan implikasinya terhadap kualitas
41
pembelajaran matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari
Tahun Pelajaran 2016.
42
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini,
maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif karena data-data atau informasi sesuai dengan
apa adanya di lapangan. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif menurut Bondan dan Taylor dalam Moleong mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.30
Menurut Sudarwan Danim, penelitian kualitatif bermaksud
untuk memberikan makna atas fenomena secara holistic dan harus
disamping itu penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-
angka, sifatnya hanya sebagai penunjang”.31
Sedangkan menurut Sugiyono penelitian kualitatif adalah:
Sugiyono mengatakan: “metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tekhnik pengumpulan
data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
30 Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 3. 31 Sudarwan Damin, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: Cv. Pustaka Media, 2002), h.
57.
43
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna
daripada generalisasi”.32
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengumpulkan
informasi dalam bentuk kata-kata atau keterangan-keterangan yang
tidak memerlukan perhitungan atau analisis statistic. Pendekatan
penelitian ini merupakan strategi penulis untuk memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabelnya.
Penelitian kualitatif yang digunakan oleh penulis adalah jenis
penelitian deskriptif yakni melukiskan dan menafsirkan keadaan yang
ada sekarang. Penelitian ini berkenaan dengan kondisi atau hubungan
yang ada; praktek-praktek yang berlaku; proses-proses yang sedang
berlangsung, pengaruh-pengaruh yang sedang dirasakan, atau
kecenderungan-kecenderungan yang sedang berkembang. Adapun
tujuan penelitian deskriptif ialah melukiskan keadaan sesuatu atau
yang sedang terjadi pada saat penelitian berlangsung.33
Sebagaimana yang kita ketahui penulisan deskriptif tidak
memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubah pada variabel-
variabel bebas, tetapi menggambarkan sesuatu kondisi apa adanya.
32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta,
2010), h. 9. 33 Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007), h. 39.
44
Penggambaran kondisi kondisi bisa individual atau kelompok dan
menggunakan angka-angka.34
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat
penelitian adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai human instrument,
berfungsi menetapkan focus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan
data dan membuat kesimpulan atas temuannya.35
Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan mutlak
diperlukan, karena peneliti selain berfungsi sebagai kunci utama dalam
pengumpulan data, juga berperan sebagai pengamat penuh agar data
yang diperlukan dan dikumpulkan bersifat obyektif.
Selama hadir di lapangan peneliti berusaha terus mencari data
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan metode yang telah
dipersiapkan yakni mentode observasi, metode interview/wawancara
dan metode dokumentasi agar mendapatkan data yang benar dan akurat
serta memperoleh inti dari permasalahan yang ada. Jadi kuantitas
kehadiran peneliti di lapangan menjadi sangat urgen karena sangat
berpengaruh pada jumlah data yang akan diperoleh.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini MA Annajah Pondok Pesantern Al-Halimy
Gunung Sari yang berada di Desa Sesela, Gunung Sari Lombok Barat.
34 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 73.
35 Ibid, h. 306.
45
D. Sumber Data
Sumber data adalah bagian yang sangat penting dalam
penelitian sebab sumber data itu sendiri merupakan subyek dimana
data dapat diperoleh.36
Di dalam penelitian ini, peneliti akan mencari atau
mengumpulkan data melalui orang yang terlibat langsung dalam
kegiatan disekolah serta memenuhi persayaratan sebagai berikut:
Adapun yang akan dijadikan informan atau sumber informasi
dalam penelitian ini adalah:
1. Pendidik bidang studi matematika kelas XI IPS 3 MA Annajah
Ponpes Al-Halimy.
2. Peserta didik yang ada di MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Gunung Sari, khususnya kelas XI IPS 3.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. Maka pengumpulan data
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sebagai berikut.
1. Observasi
36 Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 129.
46
Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.37
Observasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun
tidak langsung. Observasi langsung adalah mengadakan
pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala
subyek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan dalam
situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan
yang khusus diadakan. Sedangkan observasi tak langsung
adalah mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek
yang diselidiki dengan perantara sebuah alat.
Dari kedua cara observasi di atas, peneliti menggunakan
observasi langsung untuk mengumpulkan data atau informasi
yang kredibel, yaitu dengan melibatkan peserta didik kelas XI
IPS 3 maupun pendidiknya.
Adapun data-data yang dihasilkan dari metode
observasi yaitu bagaimana kegiatan belajar mengajar
berlangsung di kelas XI IPS 3 MA Annjah Ponpes Al-Halimy
Gunung Sari.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
37 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta:Kurnia Alam Semesta,2011),
h. 117.
47
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 38
Menurut Hopkins dalam Rochiati wawancara adalah
suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang
diwawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala
sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah,
orang tua siswa, dan lain-lain.39
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara:
a. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-
list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda check pada
nomor yang sesuai.40
b. Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.41
38 Lexy, J. Moleong, Metodeologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 186 39 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 117 40 Ibid, h. 270. 41 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 74
48
Metode wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur (independent
interview), untuk mengetahui secara langsung bagaimana
suasana kelas serta kualitas pembelajaran kelas XI IPS 3 MA
Annajah Ponpes Al-Halimy.
Adapun yang akan menjadi sumber informasi atau
orang yang akan diwawancarai adalah:
1. Pendidik bidang studi matematika kelas XI IPS 3
2. Peserta didik yang ada di MA Annajah Ponpes Al-Halimy,
khususnya kelas XI IPS 3.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung,
film, dan lain-lain. Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua
dokuen memiliki kredibilitas yang tinggi.
Adapun maksud peneliti menggunakan metode
dokumentasi ini ingin memperoleh data-data seperti: sejarah
berdirinya MA Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari,
jumlah peserta didik, struktur organisasi MA Annajah Ponpes
Al-Halimy Gunung Sari, jumlah pendidik dan pegawai
49
administratif, serta kelengkapan sarana dan prasarana MA
Annajah Ponpes Al-Halimy Gunung Sari.
F. Tekhnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak selama
di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Menurut Sugiyono analisis data adalah:
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi,
dalam cara unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain”.42
Analisis data bersifat induktif dan digunakan pada saat
menyimpulkan temuan hasil penelitian, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.43
Menganalisis data, peneliti menggunakan ketiga langkah sebagai
berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
42 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 244. 43 Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan Teori dan
Aplikasinya, (Malang : Banyumedia Publishing, 2013), h. 5
50
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.44
2. Data Display (penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.45
3. Conclusion Drawing (Verification)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang telah dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
44 Sugiyono, Memamhami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 92 45 Ibid, h. 95
51
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.46
G. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif, untuk mendapatkan data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut
penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung
pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil
proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat
majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang
konsisten, dan berulang seperti semula.47
1. Perpanjangan pengamatan
Peneliti melakukan perpanjangan waktu penelitian dalam
rangka mendapatkan data yang benar-benar valid.
Perpanjangan waktu penelitian ini peneliti lakukan apabila data
yang diperoleh kurang valid.
2. Triangulasi
Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan atau pengecekan
keabsahan data dengan menggunakan banyaknya sumber data,
46 Ibid, h. 99 47 Ibid, h. 365.
52
banyak metode/tehnik pengumpulan untuk komfirmasi data,
banyak waktu dan banyak penyidik atau investigator.48
Menurut Denzin dalam buku Sugeng Pujilaksono
mengemukakan bahwa Triangulasi merupakan
gabungan/kombinasi metode yang dipakai dari berbagai
fenomena yangsaling terkait dari sudut pandang dan perspektif
yang berbeda, triangulasi meliputi 4 yaitu : (triangulasi metode,
triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber data, dan triangulasi
teori.49
1) Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik informasi atau data yang diperoleh dari
sumber/informan yang berbeda.
2) Triangulasi metode berarti membandingkan dan mengecek
kembali informasi atau data yang diperoleh dari metode
pengumpulan data yang berbeda-beda.
3) Triangulasi waktu berarti peneliti melakukan pengecekan data
dengan waktu yang berbeda.
4) Triangulasi penyidik/investigator berarti membandingkan dan
mengecek informasi atau data yang diperoleh oleh peneliti
yang satu dengan peneliti yang lain.
48 Ibid., h.271 49 Sugeng Pujilaksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang : Kelompok
Intrans Publishing, 2015), h.144
53
Triangulasi data pada hakikatnya merupakan pendekatan
multi-metode yang dilakukan peneliti saat mengumpulkan dan
menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang
diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran
tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.50
H. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan ini penulis merumuskan masalahnya ke dalam
Empat bab. Bab I Pendahuluan yang meliputi (a) Konteks penelitian (b)
Fokus Penelitian (c) Tujuan dan Manfaat (d) Ruang Lingkup dan Setting
Penelitian (e) Telaah Pustaka (f) Kajian Pustaka (g) Kerangka Pikir
Bab II Metode Penelitian yang meliputi (a) Pendekatan penelitian
(b) Kehadiran peneliti (c) Lokasi penelitian (d) Sumber data (e) Prosedur
pengumpulan data (f) Tekhnik analisis data (g) Validitas data (h)
Sistematika Penulisan.
Bab III Paparan Data dan Temuan yang meliputi (a) Gambaran
umum MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela Gunung Sari (b)
Implementasi RPP matematika buatan guru (c) Implikasi RPP matematika
buatan guru terhadap kualitas pembelajaran matematika.
Bab IV Pembahasan yang mencakup penjelasan dari paparan data
dan temuan.
Bab V Penutup meliputi (a) Kesimpulan (b) Saran
50 Sugeng Pujilaksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, h.144
54
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak geografis MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Bentuk dan keadaan fisik madrasah MA Annajah Ponpes Al-
Halimy Sesela Gunung Sari yang dibangun dengan permanen dan
memilki fasilitas setandar. Adapun data-datanya sebagai berikut :
Nama madrasah : MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela
Gunung Sari
Desa : Sesela
Kabupaten : Lombok Barat
Jenjang akreditasi : Terakreditasi B
NIM/ NPSN : 121252010020/50222758
Tahun didirikan : 1981
Tahun beroprasi : 1981
Status tanah : Wakaf /Milik Yayasan51
Dari luar terlihat bangunan sekolah MA Annajah Ponpes Al-
Halimy Sesela Gunung Sari cukup bagus. Letaknya mudah dijangkau
karena terletak pada jalur yang strategis, membuat siswa tidak jauh
dari informasi dan komunikasi. Memiliki halaman yang luas dan
bersih, terdapat pula pohon-pohon serta bunga yang tertata rapi.
Penempatan bak sampah dari masing-masing kelas sudah disediakan.
51 Dokumentasi, MA Annajah Ponpes Al-Halimy, dikutip pada 28 September 2016
55
Secara khusus letak georafis MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela
Gunung Sari adalah sebagai berikut:
Sebelah barat : perumahan atau perkampungan warga
Sebelah timur : perumahan atau perkampungan warga
Sebelah utara : perumahan atau perkampungan warga
Sebelah selatan : jalan
2. Keadaan guru dan pegawai MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Para dewan guru di MA Annajah Ponpes Al-Halimy sebanyak 23
orang. Untuk Lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Daftar Nama-nama Guru dan TU MA Annajah Ponpes
Al-Halimy52
No Nama 1. Abdul Halim, S.P. 2. M. Muazin, S.Sos.I. 3. Hasan Basri 4. Kasrunil Aridah, S.Sos.I. 5. MAuizati HR, S.ESy. 6. M. Husni, S.Pd.I. 7. Siti Hawari, S.Pd. 8. Abd. Rahman, S.Pd.I. 9. A. Haolani, S.Sos.I. 10. Erwin Fakhniwati, S.Pd. 11. Mursid, S.Pd.I. 12. BaiqRabiatul Adawiah, S.Sos. 13. Nuzulia Fitriani, S.Pd. 14. Safwan, S.Pd. 15. M. Gazali, S.H. 16. Nasri, S.Pd. 17. Hj. Rohatur Ruba’iyah, S.Pd.I. 18. Astuti, S.Pd.I 19. Nurhafazah, S.Pd. 20. Sutedi, S.E.
52 Dokumentasi, MA Annajah Ponpes Al-Halimy, dikutip pada 28 September 2016
56
21. Nurul Ahyani, S.Pd. 22. Mira Arifianti, S.E. 23. Elizawati, S.Pd.I. 24. Lina Ulfa Fitriani
3. Sarana dan prasarana
Setiap lembaga pendidikan dalam menunjang kelancarn proses
belajar mengajar hendaknya didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai. Adapun beberapa sarana/perlengkapan yang tersedia di MA
Annajah Ponpes Al-Halimy yaitu:
Tabel 2.2 Data jumlah dan kondisi bangunan di MA Annajah Ponpes Al-Halimy53
No. Jenis Bangunan
Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1. Ruang Kelas 4 3
2. Ruang Kepala Madrasah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Laboratorium Fisika -
6. Laboratorium Kimia -
7. Laboratorium Biologi -
8. Laboratorium Komputer 1
9. Laboratorium Bahasa
10. Ruang Perpustakaan 1
11. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1
12. Ruang Keterampilan 1
13. Ruang Kesenian 1
53 Dokumentasi, MA Annajah Ponpes Al-Halimy, dikutip pada 28 September 2016
57
14. Toilet Guru 1 2
15. Toilet Siswa 2 3
16. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1
17. Gedung Serba Guna (Aula)
1
18. Ruang OSIS 1
19. Ruang Pramuka -
20. Masjid/Musholla 1
21. Gedung/Ruang Olahraga -
22. Rumah Dinas Guru -
23. Kamar Asrama Siswa (Putra) 1
24. Kamar Asrama Siswi (Putri) 1
25. Pos Satpam 1
26. Kantin 1
4. Keadaan siswa
Pada tahun pelajaran 2016/2017, jumlah siswa di MA Annajah Ponpes
Al-Halimy sebanyak 350 siswa dengan jumlah siswa perempuan 179
orang dan siswa laki-laki berjumlah 171 orang. Kelas X berjumlah 124
orang yang terdiri dari 59 orang siswa laki-laki dan 65 orang siswa
perempuan. Kelas XI berjumlah 134 orang yang terdiri dari 58 orang siswa
laki - laki dan 76 orang siswa perempuan. Kelas XII berjumlah 92 orang
yang terdiri dari 54 orang siswa laki-laki dan 38 siswa perempuan. Adapun
secara rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
58
Tabel 2.5 Data keadaan siswa sekolah MA Annajah Ponpes Al-
Halimy54
Kelas Jumlah Siswa Total
Laki-laki Perempuan
X 59 65 124
XI 58 76 134
XII 54 38 92
350
Untuk memperlancar proses belajar mengajar serta sebagai
penanggung jawab disetiap kelas diatur struktur organisasi kelas. Struktur
organisasi kelas terdiri dari
Wali kelas
Ketua kelas
Wakil ketua Kelas
Sekretaris
Bendahara
Komisaris harian
5. Strukutur Organisasi sekolah MA Annajah Ponpes Al-Halimy
MA Annajah Pondok Pesantren Al-Halimy sebagai lembaga
pendidikan tempat dibentuknya insan-insan yang berilmu dan bermoral
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar terus berkembang
54 Dokumentasi, MA Annajah Ponpes Al-Halimy, dikutip pada 28 September 2016
59
secara sistematis dan dinamis. Hal tersebut dapat dilihat dari
manajemen organisasi yang dijalankan dengan tetap memperhatikan
tugas dan fungsi setiap guru.
Stuktur organisasi merupakan sebuah bagan untuk menggambarkan
garis koordinasi dan garis komando yang ada pada madrasah tersebut,
yaitu dimulai dari komite sekolah, kepala madrasah, wakil kepala
madrasah, guru, BP, staf tata usaha, hingga sampai kepada siswa-siswi.
Keberadaan organisasi sekolah sangat penting untuk kelancaran
belajar mengajar, di samping itu maju mundurnya suatu sekolah akan
bermuara pada keberadaan atau manajemen yang dijalankan oleh
pimpinan terhadap lembaga yang dipimpinnya. Adapun struktur
organisasi MA Annajah Ponpes Al-Halimy dapat dilihat dilampiran 9.
B. Implementasi RPP Matematika Buatan Guru
Terkait dengan rumusan masalah yang penulis angkat dalam skripsi
ini, maka dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan guru
bidang studi matematika MA Annajah Ponpes Al-Halimy.
Menurut guru bidang studi Matematika Ibu Astuti, mengatakan bahwa
setiap kali pertemuan selalu menggunakan RPP, karena RPP merupakan
salah satu pegangan dalam mengajar, dan selama proses pembelajaran
selalu berpedoman pada RPP yang telah dibuat.55
55 Wawancara, Astuti, tanggal 01 September 2016
60
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP)
Hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika terkait
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai
berikut.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak terlepas
dari silabus, RPP merupakan penjabaran dari silabus. Langkah pertama
yang dilakukan adalah identifikasi mata pelajaran yang meliputi nama
mata pelajaran dan kelas/semester. kemudian, merumuskan Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pembelajaran,
menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan
tahapan pembelajaran dan merumuskan tujuan pembelajaran. Kemudian
menentukan materi pokok, dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai
materi ukuran penyebaran data yang meliputi rentang/jangkauan/range,
jangkauan antarkuartil dan jangkauan semi antarkuartil, simpangan rata-
rata, ragam dan simpangan baku yang akan dibagi menjadi 4 kali
pertemuan. Selanjutnya, menentukan metode pembelajaran yang akan
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan adalah
metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Langkah selanjutnya adalah
menentukan langkah-langkah pembelajaran. Dalam hal ini, ada tiga
komponen kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Kemudian menentukan sumber belajar dan yang terakhir
menentukan penilaian. Penilaian ada dua yaitu penilaian konsep dan
penilaian karakter. Penilaian konsep didapatkan dengan menggunakan tes
61
tertulis sedangkan penilaian karakter didapatkan selama proses belajar
mengajar berlangsung.56 Ada beberapa karakter yang dinilai selama proses
pembelajaran yaitu rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, kerja keras dan
demokratis.
2. Kegiatan belajar mengajar dikelas XI IPS 3
a. Pertemuan ke-13
Kegiatan belajar mengajar pada bidang studi matematika
dibagi menjadi tiga kategori yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan dilakukan setelah
guru matematika masuk kelas, guru langsung mengawali
pertemuan dengan do’a bersama, kemudian siswa diabsen secara
urut berdasarkan nama yang telah ditulis dalam daftar hadir siswa,
selanjutnya dilakukan apersepsi untuk mengetahui kesiapan siswa
dalam belajar serta memberikan motivasi kepada siswa.
Setelah melakukan pendahuluan, guru matematika
melanjutkan dengan kegiatan inti. Kegiatan inti dibagi menjadi
tiga, yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada tahap
ekplorasi, Guru memberikan stimulus berupa pemberian materi
mengenai rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil, dan
jangakauan kuartil, jangkauan semi antarkuartil serta
penafsirannya, kemudian guru dan siswa mendiskusikan materi
tersebut bersama-sama. Selanjutnya siswa mengkomunikasikan
56 Wawancara, Astuti, 10 November 2016.
62
secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan
rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil, dan jangakauan
kuartil, jangkauan semi antarkuartil serta penafsirannya Selama
guru menjelaskan hampir semua siswa memperhatikan. Agar siswa
memahami materi, guru bersama siswa membahas contoh soal dan
siswa akan segera bertanya jikalau mereka belum mengerti. Pada
tahap elaborasi, siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal uji
kompetensi 7 yang ada dalam buku paket halaman 29-30. Selama
mengerjakan soal, siswa terlihat antusias dan saling berdiskusi
dengan teman sebangkunya, gurupun selalu memantau aktivitas
siswa. Selanjutnya, siswa dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban dari soal-soal. Kemudian siswa diminta
mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket hal. 30
sebagai tugas individu. Selanjutnya siswa diingatkan untuk
mempelajari kembali mengenai materi yang telah dipelajari. Pada
tahap konfirmasi, siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum
diketahui dan menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Dalam kegiatan penutup, siswa membuat rangkuman dari
materi yang telah dipelajari, kemudian siswa dan guru melakukan
refleksi dan siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) yang berkaitan
dengan materi rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil,
dan jangakauan kuartil, jangkauan semi antarkuartil serta
penafsirannya dari latihan yang belum terselesaikan kemudian guru
63
memberikan motivasi agar mengulangi materi pelajaran yang telah
diajarkan di rumah, sehingga nantinya ketika pembelajaran
dilanjutkan pada waktu yang lain siswa masih ingat dan mudah
memahami kelanjutan dari materi tersebut. Selanjutnya mengakhiri
pembelajaran dengan doa.
b. Pertemuan ke-14
Kegiatan belajar mengajar langsung diawali dengan do’a
setelah guru masuk ke kelas, kemudian siswa diabsen secara urut
berdasarkan nama yang telah ditulis dalam daftar hadir siswa,
selanjutnya dilakukan apersepsi untuk mengetahui kesiapan siswa
dalam belajar dan mengingat materi yag telah dipelajari
sebelumnya dan memberikan motivasi kepada siswa.
Dalam kegiatan inti untuk tahap ekplorasi, guru
memberikan stimulus berupa pemberian materi tentang simpangan
rata-rata serta penafsirannya. Selanjutnya, guru dan peserta didik
mendiskusikan materi simpangan rata-rata, kemudian siswa
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
cara menentukan simpangan rata-rata serta penafsirannya serta
membahas contoh soal secara bersama. Pada tahap elaborasi, siswa
mengerjakan beberapa soal uji kompetensi 7 mengenai simpangan
rata-rata dalam buku paket hal. 29-30. Selama mengerjakan contoh
soal, guru selalu memantau aktivitas kelas dan siswa akan langsung
bertanya kepada guru maupun siswa lain jika belum paham
64
maksud dari soal. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama
membahas jawaban soal-soal latihan dalam buku paket. Kemudian,
Siswa diminta mengerjakan beberapa soal mengenai simpangan
rat-rata dalam buku paket hal. 30 dan siswa diingatkan untuk
mempelajari kembali materi mengenai simpangan rat-rata serta
penafsirannya. Pada tahap konfirmasi, Selanjutnya siswa
menyimpulkan dan menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui..
Dalam kegiatan penutup, siswa membuat rangkuman materi
yang telah dipelajari yaitu materi simpangan rata-rata, kemudian
siswa dan guru melakukan refleksi, selanjutnya siswa diberikan
pekerjaan rumah (PR) yang berkaitan dengan penetuan simpangan
rata-rata serta penafsirannya dari latihan yang belum terselesaikan
di kelas atau dari referensi lain. Selanjutnya mengakhiri
pembelajaran dengan do’a.
c. Pertemuan ke-15
Pembelajaran diawali dengan do’a bersama setelah guru
masuk ke dalam kelas. Kemudian guru mengabsen siswa secara
urut berdasarkan nama yang telah ditulis dalam daftar hadir siswa.
Selanjutnya guru melakukan apersepsi untuk mengetahui kesiapan
siswa dalam belajar dan memberikan motivasi kepada siswa. Tidak
lupa guru menanyakan tugas rumah yang telah diberikan
sebelumnya dan membahasnya bersama siswa.
65
Dalam kegiatan inti, untuk tahap ekplorasi, guru
memberikan stimulus berupa pemberian materi tentang
menentukan simpangan baku (deviasi standar) dan ragam
(variansi), serta penafsirannya kemudian siswa dan guru bersama-
sama mendiskusikan materi tersebut. Selanjutnya siswa
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai materi yang sedang dipelajari. Kemudian, siswa dan
guru membahas bersama contoh soal dalam buku paket pada hal.
28-29. Pada tahap elaborasi, siswa diminta untuk mengerjakan
beberapa soal. Selama mengerjakan soal, siswa terlihat antusias
dan aktif. Mereka akan bertanya kepada guru maupun siswa lain
jika belum paham. Guru selalu memantau aktivitas kelas. Setelah
itu, siswa guru bersama membahas jawaban soal-soal dari aktivitas
kelas. Kemudian, siswa diminta mengerjakan beberapa soal latihan
dan siswa diingatkan untuk mempelajari kembali mengenai materi
mengenai simpangan baku (deviasi standar) dan ragam (variansi)
serta penafsirannya. Pada tahap konfirmasi, siswa menyimpulkan
dan menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Dalam kegiatan penutup, siswa bersama guru membuat
rangkuman dari materi mengenai cara menentukan ukuran
penyebaran data, meliputi simpangan baku (deviasi standar) dan
ragam (variansi) serta penafsirannya, kemudian siswa dan guru
melakukan refleksi. Selanjutnya, memberikan siswa pekerjaan
66
rumah (PR) dan mengingatkan siswa bahwa pertemuan berikutnya
akan diadakan ulangan harian dan mengakhiri kegiatan belajar
dengan do’a.
d. Pertemuan ke-16
Pembelajaran diawali dengan do’a bersama setelah guru
masuk ke dalam kelas. Kemudian guru mengabsen siswa secara
urut berdasarkan nama yang telah ditulis dalam daftar hadir siswa.
Selanjutnya guru memotivasi siswa agar siswa dapat
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan ukuran penyebaran
data, yaitu rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil,
jangkauan semianatarkuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku
(deviasi standar) dan ragam (variansi).
Dalam kegiatan inti, ada tiga tahapan yang dilakukan. Pada
tahap ekplorasi, siswa diminta untuk menyiapkan kertas ulangan
dan peralatan tulis secukupnya di atas meja karena akan diadakan
ulangan harian. Pada tahap elaborasi, siswa diberikan lembar soal
ulangan harian, dan mengingatkan siswa mengenai waktu
pengerjaan soal ulangan harian serta diberi peringatan bahwa ada
sanksi bila siswa mencontek. Selanjutnya guru mengumpulkan
kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian telah
selesai. Pada tahap konfirmasi, siswa menyimpulkan dan
menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. Dalam kegiatan
penutup, siswa diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya
67
yaitu tentang peluang. Setelah itu mengakhiri pelajaran dengan doa
bersama.
C. Implikasi RPP matematika buatan guru terhadap Kualitas
Pembelajaran matematika
Terkait implikasi RPP matematika buatan guru, ada beberapa
pendapat mengenai implikasi RPP matematika buatan guru terhadap
kualitas pembelajaran matematika.
Menurut Astuti selaku guru Matematika di kelas XI IPS 3 MA
Annajah Ponpes Al-Halimy mengatakan bahwa keberadaan RPP sebagai
pedoman pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika. dengan adanya perencanaan yang baik
diharapkan hasilnya akan baik pula. Kualitas pembelajaran tidak mutlak
ditentukan oleh RPP, karena ada faktor lain yang tetap harus diperhatikan,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Namun, sejauh ini kualitas
pembelajaran matematika di kelas XI IPS 3 sesuai dengan apa yang
diharapkan, tujuan pembelajaran telah tercapai dan nilai hasil belajar
siswa telah memenuhi KKM. 57
Menurut salah satu siswi kelas XI IPS 3 mengatakan bahwa, guru
matematika selalu memberikan motivasi kepada siswa, menjelaskan materi
pelajaran dengan baik sehingga mereka cepat mengerti dan memahami apa
57 Wawancara, Astuti, Tanggal 08 September 2016
68
yang disampaikan serta guru selalu mengajak mereka untuk bertanya
jikalau ada yang belum mereka pahami.58
Sedangkan menurut siswi bernama Miftah mengatakan bahwa guru
matematika selalu mengingatkan mereka untuk belajar tidak hanya di
sekolah, kalau pulang sekolah biasakan belajar atau mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru. Pada saat menyampaikan materi, beliau
menjelaskan dengan rinci, mereka disuruh bertanya jika belum paham dan
guru selama mengajar tidak membuat mereka tegang tetapi santai.59
Guru Matematika selaku pembimbing dan pengajar dalam
pendidikan disekolah tempatnya mengajar selalu berupaya untuk
memberikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari usaha guru
matematika dalam menyiapkan perencanaan yang matang, mengaktifkan
proses belajar mengajar dengan berbagai metode, sehingga proses belajar
mengajar berjalan lancar, dalam pengertian bahwa seluruh kemampuan
dan potensi professional yang dimilikinya berusaha untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika yang menjadi tanggung jawabnya
selaku guru guna mencapai hasil yang optimal.
Dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran,
didapatkan bahwa guru tidak terlepas dari RPP yang ia buat. Guru selalu
menjadi fasilitator yang baik bagi siswanya, menciptakan suasana kelas
yang nyaman dan santai serta menjelaskan materi pembelajaran secara
58 Wawancara, Siswa Kelas XI IPS 3, Tanggal 22 September 2016 59 Wawancara, Siswi Kelas XI IPS 3, Tanggal 22 September 2016
69
rinci. Pada saat membahas contoh soal, guru tidak mendominasi. Namun,
ia memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menyelesaikan soal.
Siswa selalu mendominasi dalam setiap langkah pembelajaran dan guru
membantu membimbing siswa.
Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa proses belajar
mengajar berjalan dengan lancar dan efektif, siswa terlihat antusias dalam
memperhatikan serta aktif dalam bertanya, jarang ditemukan siswa yang
asik main sendiri. Dilihat dari nilai siswa yang sudah memenuhi nilai
KKM menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
telah tercapai, dengan ini menunjukkan pula RPP berimplikasi terhadap
kualitas pembelajaran matematika di kelas XI IPS 3.
70
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Implementasi RPP Matematika Buatan Guru di MA Annajah Ponpes
Al-Halimy
1. Fungsi RPP
Terkait dengan RPP yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi
perencanaan dan fungsi pelaksanaan, hasil pengamatan menunjukkan
bahwa dalam fungsi perencanaan, guru bidang studi matematika kelas
XI IPS 3 selalu melakukan persiapan kegiatan pembelajaran dengan
baik melalui RPP. Sedangkan fungsi pelaksanaannya, RPP yang telah
dibuat dapat mengefektifkan pembelajaran matematika dikelas XI IPS
3. Efektivitas pembelajaran ini dapat dilihat dari pengorganisasian
materi yang baik oleh guru, komunikasi antara guru dan siswa yang
baik dan antusiasme siswa terhadap materi pelajaran.60
2. Landasan penyusunan RPP
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di lapangan, guru
bidang studi matematika selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebelum mengajar. RPP yang dibuat juga telah
sesuai dengan landasan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 yang menjelaskan
bahwa “Perencanaan Proses Pembelajaran meliputi Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
60 Observasi, tanggal 1-8 September 2016.
71
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar
dan penilaian hasil belajar”
Selain itu, dalam menyusun RPP guru memperhatikan prinsip-
prinsip penyusunan RPP menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasonal nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses yang meliputi
memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong
partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca da
menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan
keterpaduan serta menerapkan tekhnologi informasi dan tekhnologi.
a. Memperhatikan perbedaan individu siswa
Melalui pengalaman mengajar guru di kelas, siswa ada
yang aktif ada juga yang pasif, ada yang mudah menyerap materi
pembelajaran ada juga yang lambat. RPP disusun dengan
mempertimbangkan perbedaan kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.61
Mengingat guru matematika mengajar di kelas XI IPS 3,
maka perbedaan kelamin di kesampingkan karena itu adalah kelas
putri. Kemampuan awal siswa menjadi bahan pertimbangan guru
dalam menyusun perangkat pembelajaran, dimana dengan
mengetahui kemampuan awal siswa, guru dapat menentukan
61 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
72
strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, guru melakukan tes
awal atau pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa
tersebut. Hasil pretest sangat membantu untuk mengetahui
seberapa jauh pengetahuan yang telah dimiliki dan sebagai
perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah mengikuti
pelajaran. 62 Hasil pengamatan menunujukkan bahwa pemberian
pretest ini belum peneliti temukan mengingat peneliti memulai
penelitian saat materi sudah berjalan bukan pertama kali materi itu
dipelajari. 63
Tingkat intelektual, kemampuan belajar terutama
memahami dan menggali materi dan informasi masing-masing
siswa tentu berbeda. Kecepatan belajar siswa juga akan berbeda.
Ada siswa yang cepat belajar dan mampu mampu memahami
materi dengan cepat, ada juga siswa yang lambat dan perlu
dibimbing secara bertahap dalam belajar.64 Namun, menurut
pengalaman mengajarnya, guru melihat siswa cenderung mampu
menangkap materi yang disampaikan ketika guru menjelaskan
materi kemudian membahas contoh soal kemudian memberikan
latihan kepada siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
selama proses pembelajaran, guru menerapkan langkah-langkah
pembelajaran sesuai RPP, dimana guru menjelaskan materi ukuran
62 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 63 Observasi, 01 September 2016 64 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
73
penyebaran data yang meliputi jangkauan/rentang, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata, ragam dan simpangan baku.
Kemudian guru membahas contoh soal bersama siswa serta
memberikan latihan soal. Dalam hal ini, siswa terlihat paham
dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Untuk siswa yang
lambat dalam menyerap materi pelajaran, guru memberikan
bimbingan khusus pada saat siswa tengah menyelesaikan soal-soal
latihan. Ada siswa yang akan bertanya kepada guru langsung jika
siswa belum paham dan ada siswa yang tidak bertanya namun
terlihat bingung. Dalam hal ini guru akan menghampiri siswa
tersebut dan memberikan arahan dan bimbingan agar siswa
paham.65
Bakat adalah kemampuan alamiah atau bawaan siswa.
Bakat yang dimiliki siswa yang satu dengan yang lainnya tidaklah
sama. bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi
dalam bidang tertentu. Sedangkan minat adalah sesuatu keadaan
dimana seseorang itu menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai
keinginan untuk mengetahui dan memilikinya. Yang guru lakukan
adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran siswa untuk mau
belajar dan memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada
siswa agar bakat dan minat yang diinginkan oleh siswa dapat
65 Observasi, 01 September 2016.
74
tercapai. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru selalu
memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa.
Kemampuan sosial adalah dimana kemampuan siswa dalam
berkomunikasi efektif dengan orang lain baik itu guru maupun
siswa-siswa lain. Selama proses pembelajaran, terlihat interaksi
antara siswa dan guru sangat baik. Guru menyusun perangkat
pembelajaran dengan merumuskan memberikan latihan soal
kepada siswa, dimana dalam mengerjakan latihan, siswa akan
berdiskusi dengan teman sebangkunya atau yang lain, atau
menanyakan langsung kepada gurunya. Dengan begitu, interaksi
antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dapat terjalin
dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan sosial siswa. 66
Emosi siswa sangat berbeda-beda selama proses
pembelajaran berlangsung. Ada yang kelihatannya dalam suasana
bahagia, marah, sedih, takut, jengkel, berbunga-bunga, suntuk, dan
lain-lain. Guru telah ditugaskan untuk membuat perangkat
pembelajaran, pelaksanaan RPP di kelas nanti tergantung
bagaimana suasana di kelas dengan kata lain, apa yang
direncanakan bisa saja berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.67
Siswa memiliki gaya belajar dan kebiasaan belajar favorit
dan mampu mempercepat pemahaman terhadap materi yang
dipelajari. Bukan hanya dalam kebiasaan namun juga dalam
66 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 67 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
75
kondisi tertentu misalnya seorang siswa lebih mampu belajar
dalam yang tenang dan hening sehingga mempercepat pemahaman
materi, ada juga siswa yang mampu belajar sambil mendengarkan
musik dan ada juga siswa yang mampu menyerap materi dengan
cepat jika belajar berkelompok. 68
Selama proses pembelajaran berlangsung, konsep nilai dan
norma telah diterapkan kepada siswa. Apa yang dipelajari oleh
siswa (matematika) mempunyai nilai yang sangat banyak karena
sangat berguna dalam kehidupan manusia. Semua perhitungan
dalam kehidupan sehari-hari merupakan aplikasi dari matematika.
dengan ini, belajar matematika adalah sesuatu yang penting dan
berguna. Selain itu, misalnya ketika ulangan berlangsung, guru
mengingatkan siswa untuk tidak menyontek, hal ini adalah salah
satu contoh kecil dari penerapan konsep norma di kelas. 69
Lingkungan adalah sumber belajar yang berpengaruh dalam
proses pembelajaran. Lingkungan dimana siswa tinggal,
lingkungan dimana siswa bermain dan berinteraksi dengan orang
lain sangat berpengaruh terhadap karakter siswa. Ada siswa yang
tinggal dilingkungan yang keras, besar kemungkinan dia akan
menjadi pribadi yang keras atau siswa yang lingkungannya seperti
68 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 69 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
76
asrama pondok, maka besar kemungkinan dia akan menjadi anak
yang alim. 70
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Dalam RPP yang dibuat, guru merumuskan bahwa guru dan
peserta didik mendiskusikan materi, guru dan peserta didik
membahas contoh soal bersama-sama.71 Hal ini dilakukan agar
selama proses pembelajaran bukan hanya guru yang banyak
berbicara tetapi siswa diharapkan agar aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar siswa. 72
Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa
agar menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Kreativitas adalah
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dalam pemecahan
masalah. Biasanya, dalam penyelesaian soal matematika ada
banyak cara yang digunakan namun hasilnya sama. Artinya, ada
siswa yang menggunakan cara yang berbeda untuk mendapatkan
hasil. Inilah yang disebut kreativitas siswa dan guru akan sangat
berapresiasi dengan hal semacam ini. Sedangkan inisiatif adalah
mmapu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap
sesuatu yang ada disekitar.
Inisiatif siswa sangat diharapkan khususnya dalam
pembelajaran matematika ini, insiatif siswa untuk belajar, inisiatif
70 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 71 Wawancara, Astuti, 08 Desember. 72 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
77
siswa untuk membaca, terlebih untuk latihan menyelesaikan soal-
soal. Karena semakin banyak berlatih maka akan semakin bisa
mengerjakan soal-soal lain nantinya. Hal ini menuntut kemandirian
siswa dalam mencari sendiri atau belajar sendiri tentang materi-
materi yang dipelajari. Belajar bukan hanya disekolah tetapi
dimana-dimana. Siswa yang mandiri adalah siswa yang dengan
kesadaran sendiri mau belajar, tidak menunggu orang lain
menyuruhnya. 73
Semangat belajar siswa adalah motivasi siswa dalam
belajar itu sendiri. Namun, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya semangat belajar anak menurun, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi tingkat
intelektual, minat dan bakat siswa sedangkan faktor eksternal
seperti lingkungan. 74
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Siswa sekarang dituntut untuk membaca dan menulis,
namun keadaan sarana dan prasarana tidak terlalu mendukung.75
Bisa dilihat bagaimana perpustakaannya, tidak terlalu banyak
disediakan buku untuk menunjang siswa dalam mengembangkan
budaya membaca dan menulis. 76
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
73 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 74 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 75 Wawancara, Astuti, 29 Desember 2016. 76 Observasi, 29 Desember 2016.
78
Dalam RPP ada yang namanya penilaian. Dalam penilaian
ada contoh instrument penilaian misalnya penilaiannya adalah
dalam bentuk tes. Ada beberapa soal yang akan diberikan dan
siswa harus mengerjakan soal tersebut. Jikalau nilai siswa kurang
dari KKM maka siswa harus mengikuti remedial. 77
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian umpan
balik dan tindak lanjut tidak diterapkan. Karena memang hasil
belajar siswa yang sudah memenuhi KKM. 78 Akan tetapi, menurut
guru matematika IPS 3 bahwa sebelumnya tetap ada pemberian
umpan balik dan tindak lanjut. Siswa yang nilainya belum
memenuhi KKM akan mengikuti remidi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP yang dibuat memperhatikan keterpaduan dan
keterkaitan antara komponen-komponen tersebut. Tidak mungkin
SK materi statistika kemudian KD yang dipakai adalah KD materi
peluang. 79
Berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh guru matematika,
peneliti mengamati bahwa antara semua komponen yang dimaksud
terkait satu sama lain.80 Hal ini membuktikan bahwa dalam
menyusun perangkat pembelajaran guru memperhatikan prinsip-
prinsip penyusunan RPP.
77 Wawancara, Astuti, 06 Desember 2016. 78 Observasi, 22 September 2016. 79 Wawancara, Astuti, 06 Desember 2016. 80 Dokumentasi, tanggal 1 September 2016.
79
Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran dengan
kontekstual yang terintegrasi dengan lingkungan. Pembelajaran
yang dilakukan perlu dikelas dalam suatu format keterkaitan,
maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang
dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan
memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas. Mengingat
aplikasi dari matematika sangat banyak dalam kehidupan sehari-
hari, maka sangatlah bagus jika pembelajaran matematika
diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup
pembelajaran tematik meliputi semua KD dar semua mata
pelajaran kecuali agama. Mata pelajaran yang dimaksud adalah
bahasa Indonesia, PPkn, matematika, IPA, IPS, penjasorkes dan
seni budaya. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi siswa. 81
Keragaman budaya tidak dapat dipungkiri ada di Negara
Indonesia. Keragaman budaya tersebut bsa berupa keragaman
bahasa, keragaman suku bangsa dan keragaman seni.
Namun,mengingat dikelas XI IPS 3 dominan siswanya dari
81 Wawancara, Astuti, 29 Desember.
80
mataram maka keragaman-keragaman budaya tersebut tidak terlalu
menjadi sesuatu yang sulit untuk diatasi. 82
f. Menerapkan tekhnologi informasi dan komunikasi
Penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam
mengajar dapat memudahkan guru untuk menggali informasi yang
lebih dalam tentang materi pelajaran yang disampaikan. Salah satu
media yang sangat berperan untuk menyebarkan informasi
pendidikan terbaru dalam dunia pendidikan adalah internet. Hal ini
akan membuat setiap pengajar/guru dapat mengikuti
perkembangan atau informasi terbaru di dunia pendidikan. Internet
membantu guru dalam mencari contoh soal serta materi pelajaran
yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Penggunaan internet di sesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
secara teratur dan menyeluruh. 83
3. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam penyusunan
RPP berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh guru bidang studi
matematika kelas XI IPS 3 sebagai berikut. 84
a. Menyebutkan identitas guru.
b. Menyebutkan nama nama sekolah
82 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 83 Wawancara, Astuti, 29 Desember. 84 Dokumentasi, tanggal 1 September 2016.
81
c. Menentukan mata pelajaran, kelas/program, semester/Tah.
Pelajaran serta KKM
d. Merumuskan Standar Kompetensi (SK)
e. Merumuskan Kompetensi Dasar (KD)
f. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
g. Menentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai
indikator tersebut.
h. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.
i. Menentukan materi pembelajaran yang akan
diberikan/dikenakan kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
j. Memilih metode pembelajaran.
k. Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
l. Merumuskan alat dan sumber belajar yang digunakan dalam
pembelajaran.
m. Menentukan tekhnik penilaian, bentuk, dan contoh instrument
penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi dasar
atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
4. Format RPP berbasis KTSP
82
Format RPP matematika buatan guru kelas XI IPS 3.85
Nama Pendidik:
Nama Sekolah:
Mata pelajaran:
Kelas/program:
Semester/Tah.Pel:
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator:
Alokasi waktu
A. Tujuan
B. Materi Ajar
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan
E. Alat dan Sumber belajar
F. Penilaian
B. Implikasi RPP Matematika Buatan Guru terhadap Kualitas
Pembelajaran Matematika
Guru Matematika selaku pembimbing dan pengajar dalam
pendidikan di sekolah tempatnya mengajar selalu berupaya untuk
memberikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari usaha guru
matematika dalam menyiapkan perencanaan yang matang, mengaktifkan
85 Dokumentasi,, tanggal 1 September 2016
83
proses belajar mengajar dengan berbagai metode, sehingga proses belajar
mengajar berjalan lancar, dalam pengertian bahwa seluruh kemampuan
dan potensi professional yang dimilikinya berusaha untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika yang menjadi tanggung jawabnya
selaku guru guna mencapai hasil yang optimal.
Secara kasat mata indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat
antara lain dari perilaku pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar
siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran dan media pembelajaran.
Masing-masing indikator tersebut secara singkat dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru
menfasilitasi proses belajar siswa;
Guru menjadi fasilitator yang baik bagi siswanya. Guru membimbing
siswa selama proses pembelajaran, menjelaskan materi serta
memberikan contoh soal agar siswa paham dengan materi yang sedang
dipelajari dan selalu memantau kegiatan siswa selama mengerjakan
latihan. Guru selalu menanyakan apakah siswa telah paham dengan
materi yang sedang dipelajari atau tidak. Guru mengajak siswa untuk
bertanya jikalau masih ada yang belum mereka pahami.86
2. Dari sisi siswa, kualitas dapat dilihat perilaku dan dampak belajar
siswa yang mampu membuat siswa termotivasi, aktif, dan kreatif;
86 Observasi, 01 Sepetember 2016
84
Selama proses pembelajaran siswa terlihat antusias dan aktif. Siswa
aktif dalam bertanya maupun dalam mengerjakan latihan dan terlihat
saling berinteraksi dengan baik dengan siswa lainnya. 87
3. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat diihat dari seberapa
besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran.
Proses belajar mengajar berjalan dengan baik karena didukung oleh
susasan kelas yang tenang dan kondusif.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa suasana kelas selama proses
kegiatan belajar mengajar terlihat kondusif. Hal ini ditunjukkan dengan
tenang, tertib, saling berinteraksi dengan baik antara guru dan siswa,
maupun siswa dengan siswa lainnya. 88
Kondusif adalah keadaan yang memberi peluang pada hasil yang
diinginkan yang bersifat mendukung. Suasana kelas yang kondusif
adalah keadaan yang mendukung masyarakat sekolah untuk
mengadakan kegiatan belajar mengajar agar tercapai tujuan belajar
sehingga berdampak positif bagi guru dan siswa.
Lingkungan fisik kelas yang baik adalah ruangan kelas yang menarik,
efektif, dan mendukung siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Jadi yang dikatakan dengan menata lingkungan fisik kelas yang
kondusif adalah mengatur/menyetting ruangan kelas sehingga dapat
memotivasi siswa melaksanakan pembelajaran dengan kondisi yang
aman, nyaman dan tentram dalam melaksanakan proses pembelajaran.
87 Observasi, 01 Sepetember 2016 88 Observasi, 01 Sepetember 2016
85
4. Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif
media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas
belajar siswa;
Media belajar digunakan sebagaimana mestiya tergantung dengan
kebutuhan. 89
Tidak semua anggapan yang menyatakan bahwa semakin canggih
media yang digunakan akan semakin tinggi hasil belajar yang
didapatkan adalah benar. Untuk tujuan pembelajaran tertentu dapat
saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih efisien daripada
penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta
disajikan kepada siswa dengan tepat pula. Sungguhpun demikian,
secara operasional ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran yang tepat.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan media dalam
kegiatan belajar matematika di kelas tidak menggunakan media
canggih akan tetapi hanya menggunakan media papan tulis dan
lainnya, namun karena kemampuan guru dalam mengemas bahan ajar
serta ketepatan penyajiaannya terhadap siswa maka tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik. 90
5. Dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan
tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
89 Wawancara, 08 September 2016 90 Observasi, 01 Sepetember 2016
86
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa materi pelajaran disesuaikan
dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.
Misalnya, materi ukuran penyebaran data yang meliputi
rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil, jangkauan semi
antarkuartil, simpangan rata-rata, ragam dan simpangan baku serta
penafsirannya dengan tujuan agar siswa dapat menentukan menetukan
rentang/jangkauan/range, jangkauan antarkuartil, jangkauan semi
antarkuartil, simpangan rata-rata, ragam dan simpangan baku serta
penafsirannya. 91
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru berusaha seoptimal
mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Kelima
indikator juga sudah terlihat pada saat proses pembelajaran. Hal ini tidak
terlepas dari perencanaan pembelajaran disiapkan dengan baik oleh guru
matematika yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran yaitu RPP.
Implementasi RPP matematika buatan guru memberikan dampak yang
baik terhadap kelancaran dan efektivitas proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai harian maupun nilai MID
menunjukkan nilai-nilai yang sudah memenuhi KKM. Nilai yang baik
adalah salah satu indikator lainnya dari kualitas pembelajaran dimana
dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik.
91 Observasi, 01 Sepetember 2016
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Implementasi RPP
Matematika Buatan Guru dan Implikasinya terhadap Kualitas
Pembelajaran Matematika di MA Annajah Ponpes Al-Halimy Sesela
Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016”, maka peneliti menarik kesimpulan:
1. Implementasi RPP matematika buatan guru di kelas XI IPS 3 telah
berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat selama proses
pembelajaran berlangsung dimana guru selaku pengajar dan pendidik
mata pelajaran matematika selalu menyiapkan perangkat pembelajaran
(RPP) untuk setiap pertemuan. RPP yang telah dibuat dijadikan
pedoman dan panduan selama mengajar.
2. Implementasi RPP matematika buatan guru berimpilikasi terhadap
kualitas pembelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan proses
pembelajaran matematika yang berlangsung secara efektif, indikator
kualitas pembelajaran yang meliputi perilaku pembelajaran guru,
perilaku dan dampak belajar siswa, iklim pembelajaran, materi
pembelajaran dan media pembelajaran telah terlihat serta hasil belajar
siswa telah memenuhi KKM yang berarti menunjukkan bahwa tujuan
pembelajaran telah tercapai dengan baik.
88
B. Saran-saran
Dari beberapa hasil temuan dalam penelitian ini, maka dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Diharapkan untuk peneliti, setelah melakukan penelitian ini
dapat menambah wawasan lebih banyak lagi mengenai perangkat
pembelajaran yaitu RPP, bagaimana menyusun RPP yang baik,
langkah-langkah apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat
RPP. RPP sebagai pegangan guru dalam mengajar dapat
meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar sehingga
berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran khususnya mata
pelajaran matematika.
2. Bagi Guru
Diharapkan kepada guru matematika untuk
mempertahankan serta meningkatkan usahanya dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas XI IPS 3
khususnya. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan lebih
matang agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, dengan kata
lain agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai
secara optimal.
3. Bagi siswa
Kepada para siswa khususnya siswa kelas XI IPS 3 MA
Annajah Ponpes Al-Halimy supaya memperhatikan penjelasan
89
guru saat menyampaikan materi pembelajaran, tidak main-main
saat belajar, berani bertanya jikalau belum paham, lebih giat dan
semangat belajar agar prestasinya meningkat.
4. Bagi IAIN
Diharapkan skripsi ini menjadi referensi dan bahan bacaan serta
dapat membantu peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian
dan diharapkan dapat mengembangkannya dengan baik.
90
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.
Arief Furchan. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007. Dahlan Albarri. Kamus Modern Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Arloka,
1994 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011. Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Herry Widyastono. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014. John A. Van de Walle. Matematika Pengembangan Pengajaran. Jakarta:
Erlangga, 2006 Laely Sari Al-Hidayati. “Usaha Guru dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas II Mts Assafi’iyah NW Penangsak Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008”. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2008
. Lexy, J. Moleong. Metodeologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014.
Masnur Muslich. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Mastur Faizi. Ragam Metode mengajarkan eksakta pada Murid. Yogyakarta: Diva Press, 2013
Mulyasa. Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008. Mustiarah. “Kualitas Proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS oleh
guru yang teah disertifikasi (studi kasus di SMA As-Shofi Kediri
91
Lombok barat tahun pelajaran 2012/2013)”. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013.
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, h. 4-5,
Tidak diterbitkan.
Raudatun Hasanah. “Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya Terhadap Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas IV SDN Murbaya Tahun 2013/2014”. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Rochiati Wiriaatmadja. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2006. Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2011 Sudarwan Damin. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Cv. Pustaka
Media, 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d. Bandung:
Alfabeta, 2010. Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006. Supardi. “Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi”. Yogyakarta: Kurnia Alam
Semesta, 2011. Supranta J. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta, 1997. Sutarto & Syarifuddin. Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Samudra Biru, 2013.
Umar’s Family,”hadis tentang perencanaan pendidikan”,dalam http//:keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2015/03/5-pesan-nabi- saw.html diambil tanggal 15 Februari 2016, pukul 10.40 WITA.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. IAIN Mataram: 2015. Tim Penyusun. Pedoman Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan.
IAIN Mataram: 2015. Titi Haryati, “Peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan
92
kewarganegaraan melalui praktik belajar kewarganegaraan (project citizen)”,dalamhttp://ejurnal.upgrismg.ac.id/index.php/civis/article/ view/459, diambil tanggal 15 Februari 2016, pukul 10.15 WITA
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007
93
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KUALITAS PEMBELAJARAN
Nama Observer : NURBAYA
Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
Objek Penelitian : Guru matematika dan siswa Kelas XI IPS MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Petunjuk : Berikan tanda √ untuk deskriptor yang nampak!
No
Indikator Deskriptor Keterangan
Ya Tidak
1. Guru menyampaikan apersepsi
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa
3. Guru mengajak siswa agar bertanya dalam setiap pelajaran
4. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas
5. Guru biasanya sebelum mengajar, menyampaikan tujuan yang ingin dicapai kepada siswa setiap kali pertemuan
6. Guru biasanya memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.
2
Perilaku dan dampak belajar
siswa
7. Siswa aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
8. Siswa antusias mengerjakan tugas atau latihan.
9. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat menyampaikan materi pembelajaran
10. Siswa memperhatikan penjelasan guru terkait dengan motivasi yang diberikan.
3
Iklim pembelajaran
11. Guru menciptakan menciptakan suasana nyaman dan santai
12. Menanamkan sikap disiplin kepada siswa
Perilaku guru
1
94
13. Guru mengajar dengan cara yang menyenangkan
14. Guru menetapkan materi-materi yang akan dibahas secara bersama
15. Guru menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa
16. Setiap kali memberikan pelajaran guru sudah mempersiapkan materinya untuk satu kali pertemuan.
17. Guru menggunakan media khusus disetiap pertemuan sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
18. Memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
19. Media yang digunakan membuat siswa memahami materi pembelajaran.
Materi pembelaja
ran
4
5 Media
pembelajaran
95
Lampiran 2
HASIL OBSERVASI KUALITAS PEMBELAJARAN
Nama Observer : NURBAYA
Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
Objek Penelitian : Guru matematika dan siswa Kelas XI IPS MA Annajah Ponpes Al-Halimy
Petunjuk : Berikan tanda √ untuk deskriptor yang nampak!
No Indikator Deskriptor Keterangan
Ya Tidak
1. Guru menyampaikan apersepsi
√
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa
√
3. Guru mengajak siswa agar bertanya dalam setiap pelajaran
√
4. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan jelas
√
5. Guru biasanya sebelum mengajar, menyampaikan tujuan yang ingin dicapai kepada siswa setiap kali pertemuan
√
6. Guru biasanya memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.
√
2
Perilaku dan dampak belajar
siswa
7. Siswa aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
√
8. Siswa antusias mengerjakan tugas atau latihan.
√
9. Siswa memperhatikan penjelasan guru saat menyampaikan materi pembelajaran
√
10. Siswa memperhatikan penjelasan guru terkait dengan motivasi yang diberikan.
√
Perilaku guru
1
96
3
Iklim pembelajaran
11. Guru menciptakan menciptakan suasana nyaman dan santai
√
12. Menanamkan sikap disiplin kepada siswa
√
13. Guru mengajar dengan cara yang menyenangkan
√ √
14. Guru menetapkan materi-materi yang akan dibahas secara bersama
√
15. Guru menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa
√
16. Setiap kali memberikan pelajaran guru sudah mempersiapkan materinya untuk satu kali pertemuan.
√
17. Guru menggunakan media khusus disetiap pertemuan sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
√
18. Memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
√
19. Media yang digunakan membuat siswa memahami materi pembelajaran.
√
Materi pembelajaran
4
5 Media
pembelajaran
97
Lampiran 3
PEDOMAN INTERVIEW/WAWANCARA GURU
SUMBER DATA PERTANYAAN
Pendidik (guru)
Matematika kelas XI IPS 3
1. Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran?
2. Apakah siswa antusias mengerjakan tugas atau latihan?
3. Apakah setiap pertemuan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
4. Apakah siswa aktif bertanya selama proses pembelajaran?
5. Bagaimana suasana kelas saat proses belajar mengajar berlangsung?
6. Apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam RPP telah tercapai atau tidak?
7. Apakah dengan adanya RPP, kualitas pembelajaran matematika bias meningkat?
8. Bagaimana hasil belajar siswa? 9. Berapa KKM untuk kelas XI? 10. Bagaimana langkah-langkah ibu menyusun RPP? 11. Metode pembelajaran apa saja yang digunakan
dalam mengajar? 12. Apakah dalam menyusun RPP Anda memperhatikan
perbedaan individu peserta didik? 13. Apakah RPP mampu mendorong partisipasi aktif
peserta didik? 14. Apakah dalam menyusun RPP Anda memperhatikan
prinsip mengembangkan budaya membaca dan menulis?
15. Apakah dalam RPP memuat umpan balik dan tindak lanjut?
16. Apakah dalam menyusun RPP Anda memperhatikan kesesuaian dan keterpaduan antara komponen-komponen RPP?
17. Apakah dalam menyusun RPP memperhatikan tekhnologi informasi dan komunikasi?
98
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Peserta didik kelas XI
IPS 3
1. Bagaimana guru menjelaskan materi
pelajaran?
2. Apakah guru mengajak siswa untuk bertanya
dalam setiap pelajaran?
3. Apakah guru memberikan motivasi kepada
siswa?
99
LAMPIRAN 5
HASIL WAWANCARA SISWA
Sumber Data : 3 orang responden
Hari/tanggal : 27 September 2016
Peneliti : Nurbaya
Petunjuk : Jawab sesuai yang anda alami.
1. Bagaimana guru menjelaskan materi pelajaran?
a. Mutia Debi: “kalau dalam menjelaskan ustazah itu menjelaskan dengan jelas
kak”.
b. Miftah Afriliana: “beliau menjelaskan materi dengan sangat jelas kak”
c. Ulfiana: “menurut adek si, ustazah menjelaskan materi dengan jelas”
2. Apakah guru mengejak siswa untuk bertanya dalam setiap pelajaran?
a. Mutia Debi: “iya kak, kita selalu disuruh bertanya jika kita belum paham”.
b. Miftah Afriliana: “iya, ustazah selalu menyuruh kita untuk bertanya”.
c. Ulfiana: “iya, ustazah akan meminta kita untuk bertanya”.
3. Apakah guru memberikan motivasi kepada siswa?
a. Mutia Debi: “iya kak, di akhir pelajaran itu kita tetap dikasih motivasi kak,
misalnya setiap pulang sekolah kami harus membiasakan untuk belajar atau
mengerjakan tugas sekolah”.
b. Miftah Afriliana: “iya, ustazah selalu memberikan kami motivasi untuk
belajar yang giat, mengingatkan kami untuk tidak hanya belajar di sekolah,
kalau pulang sekolah biasakan belajar dan mengarjakan tugas dan menjaga
pergaulan kami”.
c. Ulfiana: “iya, kita tetep dikasih motivasi oleh ustazah”.
100
Top Related