Terjemahan Jurnal
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN MENYUSUI
DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA IBU
Presentan :
dr. Budi Irawan
Counterpart :
dr. Bagus Faridian
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP DOKTER KARIADI
SEMARANG
2013
Hubungan Antara Paritas Dan Menyusui Dengan Tekanan Darah
Tinggi Pada Ibu
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana paritas dan
menyusui dikaitkan dengan tekanan darah tinggi pada ibu, dan bagaimana usia
memodifikasi keterkaitan tersebut.
Desain penelitian
Data dasar untuk 74.785 wanita yang bersumber dari studi 45 dan Up, Australia.
Para wanita ini berusia 45 tahun atau lebih, memiliki uterus yang intak, dan tidak
pernah didiagnosis dengan tekanan darah tinggi sebelum kehamilan. Odds rasio
(OR) dan interval kepercayaan 99% (CI) untuk hubungan antara melahirkan,
menyusui, durasi menyusui seumur hidup, dan rata-rata ASI per anak dengan
tekanan darah tinggi diperkirakan dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil
Kombinasi paritas dan menyusui dikaitkan dengan kemungkinan memiliki
tekanan darah tinggi yang lebih rendah (disesuaikan OR, 0,89; 99% CI, 0,82-0,97,
P<.001), dibandingkan dengan wanita nulipara, sedangkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara ibu yang tidak menyusui dan wanita nulipara (OR, 1,06;
99% CI, 0,95-1,18; P=.20). Wanita yang menyusui selama lebih dari 6 bulan
dalam hidup mereka, atau rata-rata lebih dari 3 bulan per anak, memiliki
kemungkinan lebih rendah secara signifikan untuk memiliki tekanan darah tinggi
bila dibandingkan dengan wanita para yang tidak pernah menyusui. Kemungkinan
ditemukan lebih rendah pada wanita yang menyusui durasi lebih lama dan tidak
lagi signifikan pada sebagian besar wanita di atas usia 64 tahun.
Kesimpulan
Wanita harus didorong untuk menyusui selama mungkin dan riwayat menyusui
seorang wanita harus diperhitungkan ketika menilai kecenderungan tekanan darah
tinggi di kemudian hari.
Kata kunci
Menyusui, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, paritas, wanita
PENDAHULUAN
Kehamilan dan menyusui berhubungan dengan perubahan besar pada
profil hormon wanita. Sebuah korelasi antara peristiwa ini dan risiko seorang
wanita terkena penyakit kardiovaskular telah dilaporkan sejak tahun 1950 dengan
studi kohort besar yang lebih baru yang menunjukkan bahwa menyusui
bermanfaat untuk kesehatan jantung ibu.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di kalangan
wanita di negara-negara maju. Hipertensi merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler yang paling umum dan merupakan prediktor kuat penyakit
kardiovaskular lainnya seperti aterosklerosis, infark miokard, dan stroke. Umur
adalah prediktor hipertensi yang kuat, dengan bertambahnya usia dikaitkan
dengan tingkat peningkatan hipertensi di negara maju.
Hubungan antara kehamilan dan hipertensi di kemudian hari masih belum
jelas. Studi pendahuluan di bidang ini menemukan hubungan antara peningkatan
jumlah kehamilan dan kemungkinan hipertensi yang lebih rendah, sedangkan
penelitian lain telah menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas dan tekanan
darah. Studi ini memiliki ukuran sampel yang relatif kecil dibandingkan dengan
kohort besar yang telah lama ditetapkan.
Menyusui telah dilaporkan memberi banyak manfaat pada bayi baru lahir,
diantaranya menurunkan tingkat obesitas, hipertensi, dan hiperlipidemia.
Penelitian yang lebih baru telah menemukan hubungan antara menyusui dan
resiko hipertensi ibu yang lebih rendah. Hal ini pertama kali dilaporkan pada
tahun 2005 oleh Korean Women’s Cohort (KWC) Study dan juga telah dilaporkan
oleh Study of Women’s Health Across the Nation (SWAN), Women Health
Initiative (WHI) Study, dan the US Nurses’ Health Study II. Tidak ada studi yang
meneliti apakah efek gabungan antara paritas dan menyusui berhubungan dengan
tekanan darah tinggi, dan bagaimana usia memodifikasi hubungan antara
menyusui dan tekanan darah tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) hubungan antara hal
melahirkan dengan tekanan darah tinggi di kemudian hari, dengan menggunakan
data pengamatan dari studi 45 dan Up, Australia, (b) apakah kombinasi
melahirkan dan menyusui berhubungan dengan tekanan darah tinggi di kemudian
hari, dan (c) jika durasi menyusui dikaitkan dengan tekanan darah tinggi di
kemudian hari, bagaimana hubungan ini dimodifikasi oleh usia wanita.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini memperoleh data dari wanita yang berpartisipasi dalam studi
45 dan Up, sebuah studi kohort skala besar pada 267.153 pria dan wanita berusia
45 ke atas di New South Wales, Australia. Peserta dipilih secara acak dari
database Medicare Australia, yang menyediakan cakupan yang cukup lengkap
dari populasi, dan mereka terdaftar dalam studi dengan menyelesaikan kuesioner
dasar (tersedia di www.45andup.org.au) dan memberikan formulir persetujuan
yang ditandatangani. Orang yang berusia 80 tahun ke atas, dan penduduk daerah
pedesaan dan terpencil yang oversampled. Perekrutan studi dimulai pada tahun
2006 dan selesai pada tahun 2009. Metode dari The 45and Up Study telah
dijelaskan di tempat lain. Studi 45 dan Up menerima persetujuan etika dari
University of NSW Komite Etik, dan penelitian ini telah disetujui oleh Komite
Etika Penelitian Manusia University of Western Sydney. Hubungan paparan-
outcome yang diperkirakan dari data studi 45 dan Up telah terbukti konsisten
dengan studi lain yang besar dari populasi yang sama, terlepas dari tingkat respon
yang mendasari atau cara pemberian kuesioner.
Semua data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner
dasar 45 dan Up Study. Wanita diikutsertakan dalam penelitian ini jika: berusia 45
tahun atau lebih; belum pernah melahirkan atau melahirkan setelah usia 18 tahun
dan sebelum 45 tahun; tidak menjalani histerektomi atau pengangkatan kedua
ovarium, dan telah menjawab “Tidak” untuk pertanyaan “Apakah dokter pernah
mengatakan bahwa Anda memiliki: tekanan darah yang tinggi saat hamil?”
(Gambar 1).
Wanita didefinisikan memiliki tekanan darah tinggi jika mereka menjawab
“Ya” untuk pertanyaan “Pada bulan lalu Anda telah dirawat karena: tekanan darah
tinggi”. Wanita dikeluarkan jika: mereka menjawab “Ya” untuk pertanyaan
“Apakah dokter pernah berkata bahwa Anda memiliki: tekanan darah tinggi – saat
tidak hamil?” dan “Usia saat pertama kali kondisi ini diketahui” lebih muda dari
usia yang dilaporkan pada pertanyaan “Berapa umur Anda saat Anda melahirkan
anak pertama Anda?”; menjawab “Ya” untuk “Apakah dokter pernah berkata
bahwa Anda memiliki: tekanan darah tinggi – saat tidak hamil?”, tapi tidak
dirawat karena tekanan darah tinggi, tidak memberikan usia onset ditemukannya
tekanan darah tinggi, memberikan data valid untuk riwayat keluarga, atau mereka
menyediakan data yang tidak valid untuk jumlah anak yang mereka lahirkan di
rentang usia tertentu mereka (Gambar 1). Klasifikasi karakteristik demografi dan
gaya hidup telah dijelaskan di tempat lain.
Wanita diklasifikasikan sebagai tidak pernah melahirkan jika mereka
menjawab “0” 'untuk pertanyaan “Berapa banyak anak yang telah Anda
lahirkan?”, dengan instruksi lebih lanjut untuk “harap masukkan juga stillbirth
tetapi tidak mencakup keguguran, silakan menulis “0” jika Anda belum punya
anak“. Jumlah durasi menyusui diperoleh dari respon terhadap pertanyaan
“Selama berapa bulan secara total anda menyusui?”. Durasi menyusui rata-rata
diperoleh dengan membagi durasi menyusui total dengan jumlah anak yang
dilaporkan untuk setiap wanita.
Odds rasio (OR) dan interval kepercayaan 99% (CI) untuk hubungan
antara melahirkan, menyusui, durasi menyusui seumur hidup, dan rata-rata ASI
per anak dengan tekanan darah tinggi diperkirakan dengan menggunakan regresi
logistik. Untuk analisis apakah melahirkan berhubungan dengan memiliki tekanan
darah tinggi, wanita yang belum pernah melahirkan adalah kelompok referensi.
Analisis seumur hidup menyusui dan durasi menyusui memasukkan hanya wanita
yang telah melahirkan, dengan wanita yang tidak pernah menyusui sebagai
kelompok referensi. Baik OR kasar dan OR yang disesuaikan dihitung dan
deskripsi dilihat dari OR yang disesuaikan kecuali dinyatakan lain. OR
disesuaikan dengan faktor demografi dan gaya hidup dengan menggunakan
kategori pada Tabel 1, dengan kategori tambahan untuk nilai-nilai yang hilang.
Terdapat interaksi yang signifikan antara apakah seorang wanita menyusui dan
usia saat ini, dengan memiliki tekanan darah tinggi. Akibatnya, wanta
dikelompokkan berdasarkan usia saat ini dan dibagi menjadi 3 kelompok (45
sampai <54 tahun, 54 sampai <64 tahun, 64 tahun atau lebih) ketika menguji
hubungan antara masa menyusui dan durasi pemberian ASI dengan status tekanan
darah tinggi. Semua uji statistik dilakukan secara 2-sisi (two-sided), dengan
menggunakan tingkat signifikansi P<.01 sebagian untuk menjelaskan beberapa
pengujian hubungan. Semua analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
software SPSS (versi 20, SPSS, Inc, Chicago, IL).
HASIL
Sebanyak 74.785 wanita berusia 45 dan lebih diikutsertakan dalam analisis
64.199 wanita yang melahirkan (85,8%), dan 12.456 (16,7%) melaporkan
pengobatan tekanan darah tinggi saat ini. Dari wanita yang telah melahirkan,
57.097 (88,9%) melaporkan bahwa mereka telah menyusui, dengan wanita
termuda dalam kelompok (45 sampai <54 tahun) yang memiliki prevalensi
menyusui tertinggi (92,7%) (Gambar 1).
Demografi dan karakteristik gaya hidup wanita yang telah melahirkan
ditunjukkan pada Tabel 1. Wanita yang lahir di Australia, memiliki pendapata
lebih besar dari $ 30.000, mengkonsumsi lebih dari 1 minuman beralkohol per
minggu, tidak pernah merokok, memiliki tingkat aktivitas fisik yang cukup dan
memiliki indeks massa tubuh saat ini (BMI) kurang dari 25, memiliki
kemungkinan menyusui yang lebih tinggi. Meningkatnya jumlah anak juga
dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan mendapat ASI.
Terdapat hubungan antara paritas dan tekanan darah tinggi, dengan wanita
yang telah melahirkan memiliki kemungkinan tekanan darah tinggi yang secara
signifikan lebih rendah bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah
melahirkan (OR, 0,91; 99% CI, 0,84-0,99, P=.004). Analisis lebih lanjut, ibu
stratifikasi menurut apakah mereka ASI, menemukan ibu yang menyusui memiliki
kemungkinan lebih rendah secara signifikan memiliki tekanan darah tinggi,
dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan (adjusted OR, 0,89;
99% CI, 0,82-0,97, P<.001), sedangkan kemungkinan memiliki tekanan darah
tinggi bagi ibu yang tidak menyusui tidak berbeda bermakna dari wanita yang
belum pernah melahirkan (OR, 1,06; 99% CI, 0,95-1,18; P=0,195) (Tabel 2).
Analisis yang hanya memasukkan wanita yang telah melahirkan, yang
dikelompokkan berdasarkan usia saat ini, tidak menemukan hubungan antara
jumlah anak yang dilahirkan wanita dan adanya tekanan darah tinggi. Terdapat
hubungan yang signifikan antara durasi menyusui seumur hidup dan memiliki
tekanan darah tinggi. Durasi menyusui 6 bulan atau lebih dikaitkan dengan
kemungkinan yang lebih rendah untuk memiliki tekanan darah tinggi pada wanita
berusia 45 hingga <64 tahun, bila dibandingkan dengan wanita para yang tidak
menyusui. Kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi menurun seiring dengan
durasi menyusui yang lebih lama. Kemungkinan terendah yang diamati pada
wanita berusia 45 hingga 54 tahun yang durasi menyusui seumur hidup adalah 24
bulan atau lebih (OR disesuaikan, 0,58; 99% CI, 0,44-0,77; P<.001). Tidak ada
hubungan yang signifikan antara durasi menyusui seumur hidup dan tekanan
darah tinggi yang diamati pada wanita berusia 64 tahun ke atas (Gambar 2).
Durasi rata-rata menyusui per anak juga dikaitkan dengan adanya tekanan
darah tinggi, dengan 3 bulan atau lebih menyusui per anak dikaitkan dengan
kemungkinan yang lebih rendah untuk memiliki tekanan darah tinggi, pada wanita
berusia 45 hingga <64 tahun, bila dibandingkan dengan wanita para yang pernah
menyusui. Kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi dalam wanita ini menurun
seiring dengan jangka waktu menyusui per anak yang lebih lama. Dalam 64 tahun
ke atas kelompok usia, terdapat hubungan yang signifikan antara durasi menyusui
rata-rata per anak dan memiliki tekanan darah tinggi, hanya bagi wanita yang
telah menyusui selama 18 bulan atau lebih per anak (OR, 0,38; 99% CI, 0,17 -
0,84, P=.002), dibandingkan dengan wanita para yang tidak menyusui (Gambar
3).
Sebuah analisis akhir yang hanya memasukkan peserta dengan riwayat
keluarga dengan tekanan darah tinggi, dikelompokkan berdasarkan usia,
menemukan bahwa menyusui secara bermakna dikaitkan dengan penurunan
kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi pada wanita berusia 45 sampai 64
tahun (Tabel 3).
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan kombinasi melahirkan dan menyusui dikaitkan
dengan kemungkinan lebih rendah untuk memiliki tekanan darah tinggi di
kemudian hari, dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan. Tidak
ada perbedaan yang signifikan dalam kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi
pada wanita yang telah melahirkan dan tidak menyusui, dibandingkan dengan
wanita yang tidak pernah melahirkan. Kami juga menunjukkan bahwa pada
wanita para, jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita tidak dikaitkan dengan
kemungkinan dia memiliki tekanan darah tinggi. Selain itu, durasi menyusui
seumur hidup 6 bulan atau lebih lama, dan menyusui 3 bulan atau lebih per anak,
dikaitkan dengan kemungkinan lebih rendah secara signifikan untuk memiliki
tekanan darah tinggi di kemudian hari. Hubungan antara durasi menyusui dan
tekanan darah tinggi berkurang seiring dengan bertambahnya usia, menunjukkan
usia sebagai prediktor signifikan untuk memiliki tekanan darah tinggi.
Penelitian sebelumnya yang memeriksa hubungan antara paritas dan
tekanan darah tinggi telah memperkuat temuan ini , dengan beberapa penelitian
yang menunjukkan tidak adanya hubungan dan penelitian lain menunjukkan
kemungkinan penurunan memiliki tekanan darah tinggi dengan meningkatnya
jumlah kehamilan. Studi kohort besar kami, yang mengikutsertakan 74.785
wanita, menunjukkan bahwa jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita tidak
terkait dengan adanya tekanan darah tinggi. Penelitian sebelumnya tidak
memperhitungkan durasi pemberian ASI antaribu ketika memeriksa hubungan
antara paritas dan tekanan darah tinggi dan ini mungkin menjelaskan hasil yang
tidak konsisten antarstudi, karena dari berbagai tingkat pemberian ASI dalam
populasi yang berbeda. Studi kami memiliki tingkat menyusui dari 88,9% dengan
wanita yang melahirkan di luar Australia memiliki kemungkinan menyusui yang
lebih rendah (OR, 0,78; 99% CI, 0,72-0,84; P<.001) dibandingkan dengan wanita
yang melahirkan di Australia. Hanya wanita para yang menyusui memiliki
kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah secara signifikan,
bila dibandingkan dengan wanita nulipara. Menurunnya kemungkinan memiliki
tekanan darah tinggi pada wanita-wanita tersebut lebih mungkin karena hasil dari
menyusui, daripada paritas saja.
Menyusui dapat memodifikasi risiko mengalami tekanan darah tinggi
melalui perubahan dalam struktur pembuluh darah atau pada profil hormon dan
lipid ibu. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan dalam sistem
kardiovaskular ibu karena paparan berulang oksitosin yang diproduksi saat
menyusui. Paparan oksitosin memiliki efek penghambatan pada hormon
adrenokortikotropik dan sekresi kortisol, mengurangi stimulasi sistem saraf
simpatik dan mengurangi tekanan darah. Pada tikus terdapat bukti bahwa paparan
berulang oksitosin mempengaruhi aktivitas pusat α2-adrenergik, penurunan saraf
simpatik sistem yang bekerja pada kedua jantung dan pembuluh darah, akan
menurunkan tekanan darah. Interaksi sosial yang positif dan emosi yang diinduksi
pada ibu dengan menyusui, termasuk sensasi sentuhan dan kehangatan dibuat oleh
anaknya, mungkin juga memiliki manfaat jangka panjang untuk kesehatan jantung
ibu karena efek antistress psikologis yang dihasilkan dari menyusui.
Hubungan antara durasi pemberian ASI dan tekanan darah telah
dilaporkan dalam 4 studi kohort besar sampai saat ini. Semua studi telah
menemukan hubungan antara menyusui dan tekanan darah tinggi pada ibu, dengan
peningkatan durasi menyusui dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan
memiliki tekanan darah tinggi. Penelitian WHI adalah satu-satunya studi yang
memasukkan wanita di atas 60 tahun, dan melaporkan bahwa hubungan antara
peningkatan durasi menyusui dan berkurangnya risiko kardiovaskular akan
menurun seiring dengan bertambahnya usia wanita. Studi WHI tidak secara
khusus meneliti interaksi antara usia dan tekanan darah tinggi. Studi kami
mendukung studi yang disebutkan di atas, dan memperluas penelitian dengan
menunjukkan bahwa hubungan antara durasi menyusui (baik seumur hidup dan
per anak) dan memiliki tekanan darah tinggi hanya signifikan pada wanita hingga
64 tahun. Terdapat satu pengecualian wanita berusia 64 tahun ke atas memiliki
kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah secara signifikan
jika mereka menyusui setiap anak selama rata-rata 18 bulan atau lebih (OR, 0,38;
99% CI, 0,17-0,84; P=.002), dibandingkan dengan wanita para pada usia yang
sama yang tidak pernah menyusui. Durasi menyusui per anak dilaporkan dalam
makalah ini untuk membuat hasil menjadi lebih mudah diakses untuk dokter dan
bidan saat membahas tentang manfaat menyusui untuk ibu setelah kehamilan
tunggal. Sebuah rekomendasi yaitu minimal 3 bulan menyusui per anak
dianjurkan oleh penulis dan lebih bermakna untuk seorang ibu daripada
rekomendasi tentang berapa lama ia harus menyusui dalam hidupnya.
Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi diketahui meningkatkan
risiko individual untuk memiliki tekanan darah tinggi, mungkin karena warisan
dari sejumlah polimorfisme genetik yang membuat individu rentan terhadap
tekanan darah tinggi. Kami menunjukkan bahwa menyusui secara signifikan
mengurangi kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi pada wanita yang
memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi (Tabel 3), sampai dengan
64 tahun. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
dapat didorong untuk menyusui anak-anak mereka untuk membantu menunda
timbulnya tekanan darah tinggi.
Penuaan merupakan faktor risiko tunggal terbesar untuk tekanan darah tinggi
karena kekakuan dari elastane pada lamina internal arteri dan kalsifikasi intima
arteri. Kedua faktor ini menyebabkan peningkatan resistensi perifer, yang
menyebabkan peningkatan dalam refleksi gelombang tekanan dan peningkatan
tekanan darah sistolik. Temuan kami menunjukkan bahwa manfaat yang diberikan
bagi sistem kardiovaskular dengan menyusui tidak lagi hadir di sebagian besar
wanita yang lebih tua.
Saat ini rekomendasi WHO mendorong wanita untuk menyusui selama
minimal 6 bulan per anak. Studi ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk
rekomendasi ini, baik menyusui seumur hidup dan durasi menyusui anak per
dikaitkan dengan penurunan yang signifikan pada kemungkinan tekanan darah
tinggi pada ibu masa yang akan datang. Studi kami menunjukkan bahwa lama
menyusui per anak 3 bulan atau lebih, dan masa menyusui seumur hidup 6 bulan
atau lebih, secara signifikan menurunkan kemungkinan seorang wanita untuk
memiliki tekanan darah tinggi, dan kemungkinan tersebut akan terus menurun
seiring dengan durasi menyusui yang lebih lama. Wanita karenanya harus
didorong untuk menyusui selama mungkin untuk mengurangi kemungkinan
tekanan darah tinggi sebelum 64 tahun. Riwayat menyusui seorang wanita juga
penting ketika menilai kemungkinan dia memiliki tekanan darah tinggi di
kemudian hari.
Kekuatan utama dari penelitian ini adalah ukuran kohort yang besar, yang
memungkinkan kita dapat menilai durasi menyusui dalam kelompok usia yang
berbeda. Penelitian ini menggunakan data yang dilaporkan sendiri, yang rentan
terhadap bias meningat (recall) dan dapat menyebabkan kurangnya atau
berlebihnya pelaporan dari durasi pemberian ASI. Telah dilaporkan dalam
literatur bahwa wanita yang menyusui lebih cenderung memiliki BMI normal dan
cenderung untuk merokok. Studi kami menunjukkan bahwa wanita yang saat ini
memiliki BMI lebih rendah, tidak pernah merokok, memiliki tingkat
olahraga/aktivitas yang cukup, dan memiliki pendapatan yang lebih tinggi lebih
mungkin untuk menyusui anaknya. Wanita yang menyusui mungkin merupakan
kelompok sehat. Data kami tidak memungkinkan untuk menentukan apakah
wanita yang menyusui adalah kelompok yang lebih sehat selama tahun mereka
melahirkan anak, atau apakah menyusui merupakan akibat dalam perilaku sehat di
luar tahun melahirkan anak wanita. Dilain pihak, tidak ada perbedaan dalam
kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi pada wanita di atas 64 tahun bila
dibandingkan wanita yang menyusui dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
Sebagai kesimpulan, wanita yang menyusui anak-anak mereka telah secara
signifikan mengurangi kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi, dibandingkan
dengan wanita yang tidak pernah melahirkan dan berbagai tingkat pemberian ASI
dalam populasi yang berbeda dapat menjelaskan pelaporan yang tidak konsisten
dari hubungan antara paritas dan tekanan darah tinggi. Wanita yang menyusui
selama lebih dari 6 bulan dalam hidup mereka, atau lebih besar dari 3 bulan per
anak, memiliki kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi yang lebih rendah
secara signifikan bila dibandingkan dengan wanita para yang tidak pernah
menyusui. Hal ini diyakini benar pada wanita yang memiliki riwayat keluarga
dengan tekanan darah tinggi. Kemungkinan tersebut menjadi lebih rendah seiring
dengan jangka waktu menyusui yang lebih lama dan hubungan akan berkurang
pada wanita di atas 64 tahun. Wanita harus didorong untuk menyusui untuk
selama mungkin, dan riwayat menyusui seorang wanita harus diperhitungkan
ketika menilai kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Tabel 1. Faktor sosiodemografis yang berkaitan dengan kebiasaan menyusui..
Karakteristik Kelompok Kasus (% kolom) % BF OR (CI 99%)
Usia saat ini, tahun 45 to <54 22361 (35) 93 1.00
54 to <64 21454 (33) 87 0.58 (0.53-0.64)
64 + 20384 (32) 87 0.60 (0.54-0.66)
Negara asal Australia 48291 (75) 90 1.00
Lainya 15368 (24) 86 0.78 (0.72-0.84)
Pendapatan <$30K 16416 (26) 86 1.00
$30-$70K 15984 (25) 90 1.29 (1.17-1.42)
$70K + 15472 (24) 94 2.09 (1.86-2.35)
Tidak disebutkan 16327 (25) 86 0.94 (0.86-1.02)
Riwayat keluarga dengan hipertensi Tidak 31098 (48) 89 1.00
Ya 33101 (52) 89 1.01 (0.94-1.08)
BMI <25 29344 (46) 90 1.00
25-30 18868 (29) 89 0.88 (0.81-0.95)
30 + 10839 (17) 86 0.69 (0.63-075)
Status merokok Tidak Pernah 41733 (65) 90 1.00
Dulunya 17909 (28) 89 0.86 (0.80-0.93)
Perokok 4272 (7) 83 0.57 (0.50-0.64)
Alkohol (minum/minggu) <1 24191 (38) 86 1.00
1-5 17760 (28) 91 1.55 (1.42-1.69)
6-10 12990 (20) 91 1.52 (1.37-1.67)
11 + 7963 (12) 90 1.36 (1.22-1.53)
Aktivitas fisik Tidak Cukup 19792 (31) 87 1.00
Cukup 44407 (69) 90 1.19 (1.11-1.28)
Pernggunaan kontrasepsi oral Tidak Pernah 11277 (18) 87 1.00
Pernah 51964 (81) 90 1.02 (0.92-1.12)
Penggunaan HRT Tidak Pernah 44261 (69) 90 1.00
Pernah 18674 (29) 87 0.93 (0.87-1.01)
Jumlah anak 1 6908 (11) 79 1.00
2 26371 (41) 88 1.90 (1.73-2.09)
3 19078 (30) 92 2.94 (2.65-3.27)
4 + 11842 (18) 92 3.66 (3.24-4.13)
Tabel 2. Paritas, riwayat menyusui dan kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi
Variabel Jumlah Kasus, n OR kasar (CI 99%) OR yang disesuiakan (99% CI)
Melahirkan
Tidak 10586 1.00 (referensi)
Ya 64199 1.00 (0.93-1.07) 0.91 (0.84-0.99)b
Tidak 10586 1.00 (referensi)
Ya, tidak pernah
menyusui
7102 1.31 (1.18-1.45)b 1.06 (0.95-1.18)
Ya, menyusui 57097 0.96 (0.89-1.03) 0.89 (0.82-0.97)b
Table 3. Paritas, riwayat menyusui, dan kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi
Kelompok Umur Jumlah Kasus OR kasar (CI 99%) OR disesuaikan (CI 99%)
45 to <54 12730 0.59 (0.46-0.76)b 0.68 (0.52-0.89)b
54 to <64 11721 0.69 (0.59-0.82)b 0.80 (0.67-0.95)b
64 + 8650 1.00 (0.84-1.18) 1.00 (0.84-1.18)
Top Related