HORMON REPRODUKSI
Sistem Hormon Reproduksi pria
Hormon:Substansi kimia yang disekresi oleh ke-lenjar endokrin, berfungsi mengatur proses tubuh, hormon dibawa ke organ tar-get spesifik & kejaringan oleh aliran da-darah.
Hormon Reproduksi Pria
Susunan kimia hormon:• Peptida: follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hor- mone (LH)• Steroid: Testosteron, Estrogen dan Progesteron.
Hormon Reproduksi Pria
Hipotalamus:• Bagian integral otak berhubungan dengan
kelenjar hipofisis• Menghasilkan bermacam-macam hormon• Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
Hormon Reproduksi PriaHormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7
yaitu:1.Growth-releasing hormone (GRH),golongan peptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi growth hormon (hormon pertumbuhan
2.Growth-inhibiting hormone (GIH), menghambat growth
hormone apabila sekresinya telah berlebihan.
Hormon Reproduksi Pria3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH) golongan tripeptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone)
4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH)
5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang hipofisis anterior mensekresi hormon prolaktin
Hormon Reproduksi Pria
6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH) kerjanya produksi prolaktin apabila sekresinya sudah berlebihan
7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior mensekresi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Testis
Testis: merupakan organ utama sistem repro- duksi pria, ada dua buah dibungkus oleh kantong disebut skrotom. Testis berada pada bagian posterior dan turun ke dalam skrotum beberapa hari setelah lahir.
Fungsi Testis:1. Kelenjar eksokrin menghasilkan sperma2. Kelenjar endokrin menghasilkan hor- mon androgen atau testosteron
Apabila seorang pria telah pubertas, ma-ka hormon reproduksinya mulai dihasil-kan. Hipotalamus akan mensekresi hor-mon GnRH dan GnRH akan merangsang Hipofisis anterior untuk memproduksi FSH dan LH
Fungsi:Follicle stimulating hormone (FSH)1. Merangsang proses spermatogenesis yaitu proses spermatogonia,
spermatosit I, spermatosit II, spermatid, spermatozoa.
2. Bekerja pada sel Sertoli yang terletak dalam tubulus seminiferus testis yaitu akan merangsang sel Sertoli untuk memproduksi androgen binding protein (ABP), fungsi ABP membawa testosteron ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus, di dalam lumen tubulus seminiferus testosteron mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses
spermiogenesis
Fungsi Luteinizing hormone (LH)LH=interstitial cell stimulating hormone (ICSH), pada pria LH disekresi oleh hipofisis
anterior, LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon androgen (hormon seks pria) atau testosteron.
Androgen (hormon seks pria) atau testosteron
Merupakan senyawa maskulinisasi yang dihasilkan oleh testisFungsi testosteron antara lain:
1.Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria seperti pertum buhan kumis, tumbuh rambut didaerah vital dan terjadi peru- bahan suara2.Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis 3.Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam sitrat4.Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi cairan vesika seminalis5.Meningkatkan rangsangan seks pria.
Androgen dapat ditemukan di :
A.Testis: sintesis androgen (testosteron) di testis dihasilkan oleh sel Leydig (sel interstitial).
LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan testosteron.
Androgen dapat ditemukan di
B. Bagian korteks adrenal menghasilkan androgen yaitu kortisol dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai materi biologis
yang aktif.
Hipotalamus, GnRH,FSHLH, Tetosteron dan ABP
Hormon yang berperan pada spermatogenesis
1.Gonadotropin releasing hormone (GnRH)2.Follicle stmulating hormone (FSH)3.Luteinizing hormone (LH)4.Testosteron5.Growth hormone (GH), penting untuk mengontrol
latar belakang fungsi meta bolik testis terutama merangsang pembelahan awal dari spermatogonia
Sistem Hormon Reproduksi Wanita
Siklus ovarium dan siklus menstruasi.Ovarium merupakan organ reproduksi wanita terletak di dalam tubuh, dilapisioleh selapis sel epitel dan jaringan ikatpadat disebut tunika albugenia. Ovarium mempunyai jaringan penggan-tung disebut mesovarium
Hormon Reproduksi Wanita
Fungsi Ovarium:1.Sebagai kelenjar eksokrin menghasilkan sel
telur atau ovum2.Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron
Ovarium Wanita
Hormon Reproduksi Wanita
Seorang gadis yang telah pubertas, hi-potalamusnya yang terletak pada bagian integral otak akan mensekresi GnRH danhormon ini akan merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan FSH & LH
Hormon Reproduksi Wanita
A.Follicle Stimulating Hormone (FSH) Oosit awalnya dilapisi oleh folikel primordial Sel folikel akan mengadakan proliferasi sehingga
terbentuk beberapa lapisan. Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel folikel disebut folikel primer, 2 lapis- folikel sekunder, 3 lapis atau lebih folikel tersier dan apabila antara ovum dengan sel folikel terdapat ruang/rongga yang disebut antrum fase ini disebut folikel de Graaf.
Hormon Reproduksi Wanita
B.Luteinizing hormone (LH) LH bersama-sama dengan FSH akan
merangsang pematangan ovum dan ovulasi.
Hormon Reproduksi Wanita
C.Estrogen (hormon ovarium) dihasilkan oleh sel-sel folikel -Fungsi estrogen: proliferasi dan penebalan dinding
endometrium & sel-sel spesifik di dalam tubuh -perkembangan seks sekunder wanita, seperti pembesaran
payu dara, pinggul, tumbuh rambut pada alat vital dan di ketiak.
-Estrogen = hormon seks wanita, dibawah pengaruh hormon ini terjadi penebalan dinding endometrium, sehingga fase ini disebut fase proliferasi
Progesteron
Setelah fase proliferasi dari sel folikel maka terjadi ovulasi, diikuti tahap berikutnya korpus hemoragikum berisi gumpalan darah, keadaan ini tidak berlangsung lama dan segera diisi oleh sel-sel Lutein disebut korpus Luteum. Sel-sel Lutein akan mensekresi hormon progesteron Dan fase ini disebut fase sekresi.
ProgesteronProgesteron bersama estrogen merangsang penebalan dinding endometrium. Fase ini berlangsung kurang lebih satu minggu kemudian fase sekresi ini berakhir diikuti oleh fase iskhemi dan fase menstruasi, ditandai dengan degenerasi korus Luteum sehingga progesteron tidak diproduksi lagi dan menyebabkandinding endometrium rontok dan terjadi pendarahan disebut fase
menstruasi. Korpus Luteum mengalami degenersi ditandai dengan meningkatnya pigmen lemakdalam korpus yang kemudian akanmasuk jaringan fibrosa, sehingga berwaran keputihan dan disebut korpus albikan
Top Related