Fungsi Man, Money, Methods,Material, Markets sebagai Sarana Manajemen
Manajement adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Terdapat tiga hal penting dalam manajement, antara lain ada tujuan yang ingin dicapai, pemanfaatan sumberdaya untuk mencapai tujuan, pengendalian atas kegiatan manusia, agar mereka menjalankan tugasnyadengan benar. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, meliputi perencanaan (planning), yaitu memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Planning merupakan menggambarkan tentang apa, bagaimana, mengapa, dan kapan dilakukannya aktivitas, kemudian ditetapkan siapa yang melakukan, bagaimana pembagian kerja, pembagian wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban dari masing-masing kegiatan.Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Sedangkan Manfaat perencanan, antara lain :
1. Dapat memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
2. Dapat ditentukan suatu suatu pedoman sebagai standar untuk mengurangi ketidakpastian
3. Dapat diukur berhasil tidaknya suatu kegiatan, untuk memeudahkan pengawasan
4. Dapat membantu menemukan peluang dimasa yang akan datang
5. Menciptakan efisiensi biaya
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganiasian juga merupakan keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi wewenang, serta tanggung jawabnya dengan tujuan terciptnya organisasi yang berhasil. dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Sedangkan langkah perorganisasian
1. Memperici seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan
2. Membagi beban kerja kedalam aktivitas yang menyenangkan
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota perusahan dalam cara yang logs dan efisien
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.
5. Memantau aktivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Prinsip pengarahan meliputi prinsip keharmonisan dan kesatuan komando. Pada prinsip keharmonisan, bertujuan pemenuhan kebutuhan yang dimiliki para pekerja harus
harmonis dengan kepentingan perusahaan. Sedang prinsip kesatuuan komando, menyatukan arah dan tujuan dan tanggung jawab para bawahan kepada atasan
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari : Pembagian kerja (Division of work), Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility), Disiplin (Discipline), Kesatuan perintah (Unity of command), Kesatuan pengarahan (Unity of direction), Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri, Penggajian pegawai, Pemusatan (Centralization), Hirarki (tingkatan), Ketertiban (Order), Keadilan dan kejujuran, Stabilitas kondisi karyawan, Prakarsa (Inisiative), Semangat kesatuan, semangat korps.
Sarana manajemen
Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu:
1. Men
2. Money
3. Materials
4. Machines, and
5. Methods
Peterson 0.F., member of Indiana Univercity memasukan unsur mesin ke dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Management is the use of man, money and materials to achieve a common goal”. Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., 1954, is memasukan unsur-unsur uang, material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur manajemen adalah
1. Men
2. Facilities
3. Method
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
(1) Men and women(2) Materials(3) Machines(4) Methods(5) Money(6) Markets
Sistematika dari keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukan, manusia merupakan unsur manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, is mempunyai peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan secara seksama. Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikemhangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia. Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972) menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction of thing.”
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Beberapa sumber daya manajemen diatas pada dasarnya jika dikelompokkan dalam elemen sistem manajemen dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) unsur, yaitu :
1. Masukan (input) yakni bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan manajemen berupa sumber daya manajemen yang terdiri atas man (ketenagaan), money (dana/biaya), material (bahan, sarana dan prasarana), machine (mesin, peralatan/teknologi) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, method (metode), market dan marketing (pasar dan pemasaran), minute/time (waktu), dan information (informasi), yang disingkat 7 M + 1 I;
2. Proses (process) yakni bagian atau elemen dari sistem yang berfungsi melakukan transformasi/konversi yakni mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan
3. Hasil antara (output) yakni bagian atau elemen dari sistem yang dihasilkan dari berlangsungnya proses transformasi/konversi dalam sistem;
4. Hasil akhir (outcome) yakni hasil yang dicapai dari suatu program berupa indikator-indikator keberhasilan suatu program;
5. Manfaat dan Dampak (impact) yakni efek langsung atau tidak langsung atau konsekuensi yang diakibatkan dari pencapaian tujuan suatu program berupa manfaat dan dampak dari program tersebut;
6. Umpan balik (feed back) yakni bagian atau elemen dari sistem yang merupakan hasil antara dan hasil akhir dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut serta informasi yang diterima dari lingkungannya;
7. Lingkungan (environment) yaitu bagian di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
Berdasar definisi (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ditemukan 5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan manajemen kesehatan, yaitu: masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target) serta dampak (impact). Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen. Input berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi dari menejemen termasuk komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur serta kebijakan sarana dan prasarana fasilitas dimana pelayanan diberikan.
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya, proses ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.
Macam fungsi manajemen:
1. Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat ada 6: Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE).
2. Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom, Responsibility (PACGFR).
3. Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
4. Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing, Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE).
5. Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB).
6. Menurut Hendry Fayol ada 5: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controling (POCCC).
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan, output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Hasil atau output adalah hasil pelaksanaan kegiatan. Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek, misalnya akhir darikegiatan pemasangan infus, sedangkan outcome adalah hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek misalnya plebitis setelah 3x24jam pemasangan infus. Macam pelayanan kesehatan adalah Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan UpayaKesehatan Masyarakat (UKM).
Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan kepada UKP untuk perseorangan atau UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok). Sedangkan Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.
Referensi : Satrianegara, M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika, Dasar Dasar Manajemen, Oleh Yayasan Trisakti
Incoming Search Terms:
kegiatan-kegiatan planning menurut Barton, pengertian 5m dalam manajemen, 5M dalam manajemen keperawatan, pendapat para ahli tentang pengertian manajemen usaha kecil dan menengah, 5 unsur memanajemen dalam sarana dan prasarana, pengertian 5M money material man machine method, pengertian 5m man money material methode machine,pengertian administrasi menurut freeman, pengertian fungsi budgeting menurut Barton,pengertian input dalam manajemen kesehatan, pengertian 5 m dalam manajemen, pendapat tentang manajemen para ahli yang ada di indonesia, pendapat para ahli tentang unsur manajemen, pengertian 5M dalam SDM, metode menurut george terryArtikel Terkait Pengertian 5 M dalam Manajemen
Macam Sarana Manajemen
Fungsi Manajemen
Manajemen, Pengertian dan Fungsinya
Pengertian dan Tujuan Evaluasi
Pengertian Manajemen Kesehatan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan kasus.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,
Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi. (Nursalam, 2007)
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga
merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan
(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan
berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai
tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya
manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan
dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka
konsep kerjanya.(Anonim, 2011)
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk
merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat
memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar
yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.(Anonim,
2011)
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan
kasus.
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan
kasus.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:
1. Pengertian manajemen keperawatan
2. Sejarah singkat manajemen
3. Manajemen sebagai suatu proses
4. Pengertian manajemen keperawatan
5. Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
6. Kerangka dan konsep filosofi manajemen keperawatan
7. Lingkup manajemen keperawatan
8. Proses manajemen keperawatan
9. Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus
1.4 Manfaat Penulisan
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan makalah ini institusi pendidikan berhasil menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam
membuat suatu karya tulis dan menambah wawasan mereka untuk pengetahuannya.
b. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta
dapat memandirikan mahasiswa dalam mempelajari Manajemen Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila
manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto,
2008: 2)
Menurut Harsey dan Blanchard (1977) dalam Suyanto (2008: 2), pengertian manajemen
adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerja sama dengan
orang lain.
Sedangkan menurut Taylor (1911) dalam Suyanto (2008: 2), manajemen adalah
diibaratkan sebagai sebuah mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat menghasilkan
produk maksimal yang memerlukan motivasi dan kerja sama.
2.2 Sejarah Singkat Manajemen
Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar
belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi
dan menghasilkan dasar – dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang –
cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemen
pemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga
mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan
kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon (1960) dalam Suyanto (2008: 3), yang menyatakan
bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangatberpengaruh terhadap hasil kerja yang
dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan
motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.
2.3 Manajemen Sebagai Suatu Proses
Menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari dari
fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud
fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer
untuk mencapai tujuan.
Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda.
Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:
a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,
sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui
perencanaan akan dapat ditetapkan tugas – tugas staf. Dengan tugas – tugas ini seorang
pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan
sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas – tugasnya.
b. Organizing (pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah proses memberikan
bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas –
tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya
yang tersedia.
d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan
yang terjadi.
2.4 Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan diartikan secara singkat sebagi proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobqtan, dan
rasa aman kepada pasien / keluarga / masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi
sumber – sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
(Suyanto, 2008: 5)
Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana
masing – masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan
terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:
a. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
b. Proses
Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke
perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c. Output
Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
d. Kontrol dan
Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi
penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.
e. Umpan balik
Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.
2.5 Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:
a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi
perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik
dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.
c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan
pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer
keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini.
Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses
pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan
kerja yang terbaik.
g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana
menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
perawat.
i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaian pelaksanaan
rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan membandingkannya
dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi.
2.6 Kerangka Konsep dan Filosofi
Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta
menghadapi masalah – masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan
kerangka konsep, keyakinan dasar, filisofi dan tujuan manajemen keperawatan.
a. Kerangka konsep
Kerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan
kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer
keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan.
Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang
selayaknya dia diberikan.
2. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik.
3. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok.
4. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai
tujuan.
5. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat pening dalam pencapaian tujuan.
6. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung
jawab.
7. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan kewenangannya
pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
8. Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.
9. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk
secara teru menerus. (Suyanto, 2008)
b. Filosofi manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:
1. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.
2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.
3. Meningkatkan mutu kinerja perawat.
4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.
5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi
optimal.
6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan
yang diberikan.
7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.
8. Perawat adalah advokat pasien.
9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.
(Suyanto, 2008)
c. Misi
Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien
yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf
keperawatan/non keperawatan
3. mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan
4. turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah
sakit/tempat kerja.
Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan
antara visi, misi dan motifasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain tentang ekstisensi profesi
keperawatan, partisifasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi
keperawatan.
Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies
(1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan
3. Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua
konsemen
4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan
yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada
5. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi keperawatan
kepada pasien
6. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha
meningkatkan kinerjanya
7. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan peningkatkan
kualitas pelayanan.
8. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan
keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.
9. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.
10. Konsisten untuk selalu meningkatkan ptoduksi atau pelayanan yang terbaik.
11. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan.
2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan
Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut
Suyanto (2008)Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:
a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.
b. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan doagnosa.
c. Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .
d. Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.
Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga
tingkatan manajerial, yaitu:
1. Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
2. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)
3. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
b. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan pada
prinsipnya menggunakan konsep – konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008)
2.8 Proses manajemen keperawatan
Proses manajemen keperawatan menurut Nursalam (2007) yaitu:
a. Pengkajian- pengumpulan data
Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan
pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah saki atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn
secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses
manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.
b.Perencanaan
Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan
keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,
menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
c. Pelaksanaan
Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi
dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk
menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
d. Evaluasi
Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan
evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan
organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan.
2.9 Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus
Menurut Nursalam dalam metode penugasan kasus:
a. Perawat mampu memberi askep seluruh aspek keperawatan yang dibutuhkan pasien
pemberian asuhan keperawatan harus baik dan pasien puas
b. Membutuhkan kwalitas profesional pada perawat dan perlu banyak tenaga perawat.
c. Cocok untuk ruang rawat khusus misalnya di ICCU
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya
pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak
ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode
penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk
perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti : isolasi, intensive care. (Rakhmawati Windy,
2010)
Pengertian Administrasi dan Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka. Pandangan
orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan Secara fisik kegiatan administrasi memang banyak
didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer.
Padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Kegiatan administrasi
atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketatausahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang
sangat penting, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Menurut Soewarno
Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” ,
administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Sedangkan Manajemen
diartikan sebagai pelaksana dan pengambilan keputusan dari administrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Administrasi dan Manajemen ?
2. Apakah Perbedaan dan Persamaan Administrasi dan Manajemen menurut para ahli ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Administrasi dan Manajemen.
2. Untuk mengetahui Perbedaan dan Persamaan Administrasi dan Manajemen menurut para ahli.
D. Manfaat
1. Memberikan wawasan, pengetahuan tentang beberapa pengertian dari Administrasi dan Manajemen.
2. Mahasiswa dapat membedakan pengertian antara Administrasi dan Manajemen dari beberapa pendapat.
2. Mahasiswa mampu mengenal perbedaan antara Administrasi dan Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi dan Manajemen
Perkataan administrasi berasal dari bahasa latin yaitu “administrare”. Dalam bahasa Inggris
perkataan administrasi itu adalah administration, yang dalam bahasa Indonesia mengandung arti
melayani, memenuhi, mengatur, menyelenggarakan, suatu usaha atau suatu organisasi/lembaga dalam
mencapai tujuannya secara intensif. Administrasi dapat diartikan sebagai usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber baik personil maupun materil secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu.
Administrasi adalah seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang/lebih secara rasional dalam rangkai mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun pengertian menurut para ahli tentang Administrasi yaitu
1. Leonald D. White, bahwa administrasi adalah suatu proses yang biasanya terdapat pada semua usaha
kelompok, baik usaha pemerintah ataupun swasta, sipil atau militer baik dalam skala besar ataupun kecil.
2. Herbert A. Simon Administrasi adalah kegiatan dari kelompok orang-orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen”
, administrasi adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan
3. The Liang Gie (1965:P.5) Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam segenap usaha
kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Dr. S.P Siagiaan MPA.Phd (1985:P.3) Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Parajudi Atmosudirjo (1975 : P) Administrasi adalah pengendalian dan penggerak dari suatu organisasi
sedemikian rupa sehingga organisasi itu menjadi hidup dan bergerak menuju ketercapainya segala
sesuatu yang telah ditetapkan oleh administrator yakni kepala organisasi.
Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata “manus” yang berarti tangan dan
“agere” yang berarti melakukan. kata-kata itu digabung menjadi kata kerja “managere” yang berarti
menangani, managere diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage untuk
orang yang melakukan kegiatan manajemen akhirnya management diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia menjadi manajemen/ pengelolaan.
Jadi Manajemen adalah ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Adapun pengertian menurut para ahli tentang Manajemen yaitu
1. Stoner Manajemen adalah proses, perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-
usaha dari suatu organisasi dan dari sumber-sumber organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. S.P. Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Harold Koontz and Cyrill O’Donnel (1972) Management is getting thing done through the efforts of other
people. (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain ).
4. G.R. Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
5. Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Apabila disimpulkan pendapat-pendapat diatas, maka manajemen dapat diartikan sebagai
ilmu untuk memimpin suatu usaha atau organisasi mulai dari merencanakan, membagi tugas sesuai
dengan pendidikan dan keahliannya, serta melakukan pengawasan agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
B. Persamaan dan Perbedaan Administrasi dan Manajemen
Persamaan Administrasi dam Manajemen
1. Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi sama dengan manajemen. Seperti pendapat yang
dikemukakan oleh PBB bahwa kedua istilah itu dipakai secara sinonim, di mana administrasi banyak
dipergunakan di bidang administrasi Negara, sedangkan manajemen banyak dipergunakan di bidang
administrasi Niaga (swasta) dan Administrasi Niaga.
2. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang
dapat dibedakan.
3. Administrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh
sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk
mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
Perbedaan Administrasi dam Manajemen
1. Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi berbeda dengan manajemen. Hal ini terutama di bidang
administrasi Negara, administrasi Pemerintah yang dilakukan oleh Presiden dan para Menteri sebagai
penentu kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Sedangkan yang wajib melaksanakan
kebijaksanaan tersebut ialah manajemen. Manajer bertanggung jawab untuk melaksanakannya ke arah
tercapainya tujuan tersebut.
2. Perbedaan yang jelas BPA (Balai Pembinaan Administrasi) menempatkan administrasi pada posisi
dengan batasan yang luas, dan manajemen merupakan bagian dari administrasi. Menurut BPA,
administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan atau penataan tugas-tugas pokok sesuatu
usaha kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama. Dan membatasi manajemen
sebagai salah satu usaha yang hanya membatasi pada segi kepemimpinan yang mengarahkan orang-
orang yang bekerjasama berikut pengarahan fasilitas-fasilitasnya sehingga semua dapat berjalan dengan
baik
3. Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsur dan
merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifat operasional melainkan mengatur
tindakan -tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen
administrasi akan mencapai tujuannya.
Dan dapat disimpulkan pula bahwa kegiatan manajemen juga merupakan unsur dari
administrasi, bukan merupakan faktor terjadinya administrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi adalah seluruh proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang/lebih secara rasional dalam rangkai mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan Manajemen adalah ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dan Menurut beberapa ahli ditarik kesimpulan bahwa manajemen dapat diartikan sebagai
ilmu untuk memimpin suatu usaha atau organisasi mulai dari merencanakan, membagi tugas sesuai
dengan pendidikan dan keahliannya, serta melakukan pengawasan agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Kegiatan manajemen juga merupakan unsur dari administrasi, bukan merupakan faktor
terjadinya administrasi. Setelah definisi administrasi dan manajemen saya uraikan menurut perspektif
saya, mudah-mudahan tidak lagi terjadi deviasi yang bertendensi menimbulkan bias dalam konteks
pemahaman kedua istilah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jamal Sudirman,dkk.2005.Ekonomi:Bandung.Yudistira.
Soewarno Handayaningrat. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen: Jakarta. Gunung Agung.
Top Related