“PEMIKIRAN FILSAFAT
PENDIDIKAN IDEALISME,
REALISME,
PRAKMATISME DAN
EKSISTENSIALISME”
DOSEN PENGAMPU: AFRIDA, M. Ag, Dra
Penyaji:1. DEQRI YUSPA HENDRA
(11111102532)2. ADRAMINA (11311203789)
①IDEALISME
BERASAL DARI BAHASA YUNANI
‘ideal’ - Idea
‘isme’ – ajaran ataufaham
Idealisme sebagai sebuah falsafahberarti sistem pemikiran yang berpijak pada ide.ide idealismemempunyai pendirian bahwa
kenyataan itu terdiri atau tersusunatas substansi sebagaimana
gagasan, ide, atau spirit.
Aliran ini menurutPoedjawitjatna
memandang danmenganggap yang
nyata hanya idea.Ideatersebut selalu tetapatau tidak mengalami
perubahan ataupergeseran. Aliranfilsafat idealisme
menekankan moral dandan realitas spiritual
sebagai sumber-sumberutama di alam ini.
Ide yaitu pemikiranatau gagasan, jadimenurut aliran ini, bahwa idealnya
manusia itu memilikiakal pikiran.
PRINSIP-PRINSIP
IDEALISME?
1.realiatas tersusun atas substansisebagaimana gagasan-gagasan atau
ide-ide (spirit). dunia beserta bagian-bagiannya harus dipandang sebagaisuatu sistem yang masing-masing
unsurnya saling berhubungan. Duniaadalah suatu totalitas, suatu kesatuan
yang logis dan bersifat spiritual.
2.Realitas atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah
kebenaran yang hakiki
3.manusia mengangap roh atau sukmalebih berharga dan lebih tinggi dari
pada materi bagi kehidupan manusia. Roh pada dasarnya dianggap sebagai
suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut
sebagai penjelmaan dari roh atausukma.
4.berorientasi kepada ide-ide yang theoo.sentris (berpusat kepada
Tuhan), kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal (serbacita) dan kepada
norma-norma yang mengandungkebenaran mutlak.
KESIMPULAN yang dapat kami peroleh dari prinsip-prinsip diatas, yaitu:
a. Bahwa idealisme adalah Filsafatyang berpegang teguhterhadap ide-ide atau gagasandan pikiran, serta sangatberpegang teguh terhadapspiritual atau agama sertaberpusat pada Tuhan danhanya menerima sesuatu yangmutlak atau sesuatu yang tidakbisa disanggah atau harga mati.
b. Bahwa kehidupan di dunia inibukanlah kehidupan yangsesungguhnya. Serta mengakuiTuhan adalah ide tertinggi
c. Roh atau jiwa itu hakiki.
②REALISME
Realisme berasal dari real yang berarti actual atau
yang ada.REALISME: Aliran yang patuh kepada yang ada (fakta). Aliran ini berpijak atas dasar percaya akan hakikat-hakikatyang kekal dan tidak mengalami perubahan dalam situasi dankondisi apapun. Kaum Realisme memandang dunia ini Dari sudut materi. Menurut mereka, realitas di dunia ini adalah alam.Segala sesuatuberasal dari alam dan yang menjadi subjek adalah hukum alam(dunia nyata, alam dan benda).
PRINSIP-PRINSIP
REALISME
1. Terpusat pada dasar
bahwa substansi alammanusia tergambar dalamdua kekhususan, yaituberbicara dan berfikir. Karenanya, manusia bisamenggunakan pikirannyauntuk sampai kepadahakikat-hakikat danmengenal alam yang iatempati.
2. Memandang masyrakat
atas dasar tiga prinsippokok, yaitu: (1) Adanyaalam adalah nyata, wujuddan tetap, tak ada perananmanusia dalammembinanya ataumenciptanya. (2) adanyaalam ini bisa dikenalmanusia dengan jalan akal. (3) Pengenalan adalahpenuntun tingkah lakunya, baik tingkah lakuperorangan ataumasyarakat.
3. Percaya dengan keazalian,
keabadian hakikat-hakikat, maka tidaklah kewajibanmanusia selain menyikapinilai-nilai yang ada. Dalamkonteks ini, manusia bisajadi objek (sasaran) dalampandangan tingkahlakunya.Hal ini berartibahwa manusia wajibmenurut moral warisanyang turun kepadanyamelalui warisan sosial.
Substansi manusia: Berbicara danberfikir, dengan Menggunakan akal
manusia bisa mengenal alam.
Menggunakan akal untukmenemukan kebenaran
penciptaan alam
Manusia adalah objek(sasaran), maka manusia mustitaat dan patuh pada aturan.
“Aliran Fragmatisme: aliran yang memandang
realitas sebagai sesuatu yang secara tetap mengalami
perubahan (terus menerus berubah).Untuk itu,
realitas hanya dapat dikenal melalui
pengalaman.Tidak pengetahuan yang
absolut (permanen). Realitas dan pengetahuan
bersifat sementara, begitupun dengan nilai-nilai.
Tidak ada yang kekal, yang kekal hanya perubahan
itu sendiri.
PENGALAMAN
PENYELESAIAN MASALAH
Mereka percayapengalamanmanusia itu
menggambarkanrealita
K
A
T
A
K
U
N
C
I
FRAGMATISME
③
PRINSIP-PRINSIP
PRAGMATISME?
1. Tidak mengakui bahwa dalamdiri manusia terdapat kemampuanmoralitas dan spiritualitas. Hal ini
disebabkan, karena manusiaadalah makhluk yang bergantung
hanya pada kemampuankreativitas, kecerdasan dan cara
berbuat dalam masyarakat.
2. Manusia ideal adalahmanusia yang mampu
merealisasikan kemanfaatan(utilitas) dirinya dalam
masyarakat melalui ilmupengetahuan yang dimiliki.
Ukuran baik dan buruk, benardan salah didasarkan padakemanfaatan tingkah laku
manusia dalam masyarakat.
3. Kebenaran adalah suatuyang dilakukan
(pragmatisme) sebuah fungsidan nilai praktis, sengajadibuat untuk terjadi, lebihbersifat menyempurnakan
dan pada menemukan suatukasus.
4. Ukuran kebenaran ialahpengalaman yang berguna bagimanusia. Tidak ada kebenaran
yang bersifat azali (kekal). Kebenaran hanya ada apabilakebenaran memberi manfaatbagi manusia. Aliran ini tidakpercaya dengan adanya nilai
rohani yang tertinggi, sebelumadanya manusia.
5. Mempergunakanpengalaman sebagai upayamencapai kebenaran yang
hakiki. Hal ini berarti bahwamanusia akan mampu
membuat hakikat bagi dirinya. Sebab, manusia merupakansubjek yang mengalami dan
membahas hasil pengalaman.
7. Untuk keluar dari pikiranyang abstrak ke dunia nyata(praktis) di gunakan metode
ilmiah. Untuk itu, agar manusia sampai kepada
hakikat, maka metode yang digunakan adalah metodeinduktif. Ilmu pengetahuandiambil sifatnya dari dan
dalam kerja.
6. Pertumbuhanpengetahuan
diperoleh melaluijalan keahlian(pengalaman) Pertumbuhan
adalah kekhususanhidup. Untuk itu, pendidikan dan
pertumbuhan ilmupengetahuan tidakmengenal batas
akhir.
KESIMPULAN MENURUT penjelasan
prinsip-prinsip tersebut yang KAMI
peroleh, YAITU:
1. Fragmatisme itu sangatbertentangan dengan idealism,
dimana pragmatisme tidakpercaya akan kekuatan
spiritual.karena itulah merekahanya mengandalkan
pengalaman yang mereka alami. Untuk itu mereka musti mampuberadaptasi dengan lingkungan
untuk memiliki pengalamanyang akan dijadikan
pengetahuan
2. Manusia dikatakansempurna bilamana ia mampu
merealisasikan apa-apapengalaman yang ia alami
dalalm masyarakat. Kemudiansegalanya akan dinilai Baik dan
buruk apabila masyarakatmenilai itu baik dan sebaliknya.
Ini bermakna bahwa hal ituakan selalu berubah-ubah dan
tidak menyeluruh karenabersifat awam setiap manusia
itu berbeda-beda sifatnya.
Lanjutan...
3. Adanya unsurkesengajaan, karena mereka
ingin terjun langsung danmerasakan pengalaman.
Tentunya hal ini akanmembuat pengetahuan
seseorang itu akan berbeda-beda dan tingkat
kecerdasannya dalammemahami sesuatupun
berbeda, dan dampaknyamereka akan
menyimpulkannya denganversi, opini dan perspektif
mereka sendiri.
4. Dalam upaya mencarikebenaran yang hakikipun mereka
Menggunakan pengalaman. Bagaimana jika pengalaman ituburuk atau tidak bermanfaat? Maka merekapun menilai hal
tersebut bukanlah kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa
pragmatisme sangat bertumpukepada pengalaman. Dan merekaakan terus-menerus tanpa henti
untuk mengasah pengalamanmereka untuk memperoleh
kebenaran yang tinggi.
Van Cleve
Morris:
dalam
Exsistentialisme and
Education, bahwa
“Eksistensialisme”
tidak menghendaki
adanya aturan-
aturan pendidikan
dalam segala
bentuk. Oleh sebab
itu eksistensialisme
dalam hal ini
menolak bentuk-
bentuk pendidikan
sebagaimana yang
ada sekarang.
Mendambakan
KEBEBASAN, tidak
terikat oleh berbagai aturan-aturan. Manusia bebasmenentukan hidupnya
sendiri, sesuai keinginannya
dan TIDAK ADA PAKSAAN.
EKSISTENSIALISME
④
“Bagus (1996: 185-186)”
1. Eksistensialisme adalah sebuahgerakan filsafat yang menentang
esensialisme
2. Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala berawal dari
eksistensi
3. Eksistensi bukanlah objek dari berfikir abstrak(pengalaman kognitif atau akal, pikiran) tetapi
merupakan eksistensi atau pengalaman langsung, bersifat pribadi dan dalam batin individu. Dalamhal ini ditegaskan bahwa eksistensi mendahului
esensi.
PRINSIP-PRINSIP
EKSISTENSIALISME?1. Aliran ini tidak mementingkan metafisika (Tuhan).
Aliran ini mengandung bahwa manusia tidakdiarahkan.Manusia yang menciptakan kehidupannya
sendiri dan oleh sebab itu manusia bertanggungjawab sepenuhnya atas pilihan-pilihan yang dibuat.
Aliarn ini memberikan pemahaman kepadaindividual, kebebasan dan penanggung jawabannya.
2. Pengetahuan lebih merupakan suatukeadaan dan kecenderungan seseorang.
Karena manusia tidak tunduk terhadap apayang ada di luar dirinya, baik atau buruktergantung atas keyakinan pribadinya.
3. memandang individu dalamkeadaan tunggal selama hidupnya
dan individu hanya mengenal dirinyadalam interaksi dirinya sendiri dengan
kehidupan.
4. manusia harus mencarijawaban-jawaban terhadap
masalah-masalah dengan caramengenal diri sendiri.
5. Jiwa aliran inimengutamakan manusia,
memperkembangkan eksistensipribadinya atas alasan bahwa
manusia akan mati. Karena itu, manusia harus menyiapkan
dirinya untuk kematian.
KESIMPULAN dariprinsip-prinsiptersebut…
1. Aliran ini berlawanan denganidealisme, dimana aliran inisangat tidak mementingkanTuhan (metafisika). Aliran inimenganggap bahwa manusiaitu kuat sehingga tidak perluarahan dan ia bebas memilihjalan hidupnya namun juga
bertanggung jawab sepenuhnyadengan keputusan yang telah
diambil.
5. KeberadaanManusia pada
hakikatnya akan mati. Dan manusia mustimenyiapkan bekal
untuk menjadi pribadiyang berkembang.
4. Dengan mengenal dirinya sendiri, manusiabisa mengatasi semua masalah dalam
kehidupannya, karna didalm dirinya itu adajawaban dari setiap masalah yang dihadapinya.
3. Manusia adalahmakhluk individu,
maksudnya adalah bahwamanusia hanya
berinteraksi dan hanyamengenal dirinya.
2. Manusia bebasmelakukan apa saja,
dan dia juga yang menilai baik atauburuk menurut
opininya.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA..
WASSALAMMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHHIWABARO
KATUH ^^
Top Related