LAPORAN HASIL KEGIATAN PPL
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAUBAU
Oleh:
RAMLAN MANGIDI
NPM. 110010168
Desa / Kelurahan : Tomba
Kecamatan : Wolio
Kabupaten / Kota : Baubau
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................DAFTAR ISI ........................................................................................................DAFTAR TABEL .................................................................................................DAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Tujuan dan ManfaatC. Sasaran
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH PPLA. Letak GeografisB. Profil SekolahC. Program Kegiatan PPL
BAB III
A. Pelaksanaan ObservasiB. Deskripsi Program Bimbingan dan KonselingC. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan KonselingD. Hambatan dan Solusi
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanB. Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT , atas segala berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas penulisan terselesaikan laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna menyelesaikan kuliah pada program studi strata sik Pengalaman Lapangan (PPL) dan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna menyelesaikan kuliah pada program studi strata satu (S-1) Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton.
Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) Tahun Akademik 2013/2014 dilaksanakan sejak tanggal 24 September 2013 dan berakhir tanggal 26 Oktober 2013 di sekolah SMP Negeri 17 Baubau dengan maksud dan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui,mengalami dan terlobat langsung pada seluruh program pengajaran dan non pengajaran serta berkesempatan mengimplementasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi.
Menyadari bahwa berbagai pihak telah ikut membantu terselenggaranya kegiatan PPL Mahasiswa maka, melalui kesempatan ini juga penulis dengan tulus menganturkan terima kasih dan penghormatan kepada :
1. Drs.H.Syarifuddin Bone,S.H, M.Si. Rektor Universitas Muhammadiyah Buton .2. Jaudin, S.Pd. M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Buton.3. Tarno, S.Pd. M.Pd. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Muhammadiyah Buton.4. Pembimbing5. Hanafi S.Pd. Kepala SMP Negeri 17 Baubau6. Guru Pamong di SMP Negeri 17 Baubau7. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan moril dan material
selama penulis menempuh pendidikan.8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang selokasi PPL di SMP Negeri 17 Baubau yang
selalu mendampingi dan memberikan dukungan selama melaksanakn PPL hingga penyusunan laporan PPL selesai.
Penyusunan menyadari Laporan PPL ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang ada olehnya kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Akhir kata semoga apa yang diberikan mendapat pahala yang melimpah dari Allah SWT. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat dijadikan sebagai acuan bahan lapran bagi mahasiswa PPL selanjutnya.
Baubau, oktober 2013
Mahasiswa
HASANUDDIN
NPM : 110010168
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kegiatan PPL ini, disusun sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya selama berada di lokasi/sekolah PPL dan telah disetujui :
Dosen ` Kepala Sekolah Guru Pamong
Pembimbing
HANAFI S.Pd
NIP.19561231 197903 1 114
Diketahui
Ketua Pelaksanaan PPL
La Ode Madiani, S.Pd.,M.Pd
NBM. 1054425
HALAMAN PENILAIAN
Berdasakan hasil penilaian Guru Pamong, Dosen Pembimbing dan Kepala Sekolah , Mahasiswa Praktikim Pengenalan Lapangan (PPL) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton , sasaran penilaian PPL diorientasikan pada :
1. Kedisiplinan dalam menjalankan tugas2. Kelancaran mahasiswa dalam melaksanakan tiap-tiap kegiatan sesuai dengan
petunjuk guru pamong dan dosen pembimbing3. Kualitas dan kuantitas yang ditulis dalam pencatatan ini, dosen pembimbing
memberikan nilai pada kegiatan tersebut sebagai berikut.
Nilai
Baubau, oktober 2013
Kepala SMP Negeri 3 BaubauDosen Pembimbing Guru Pamong
HANAFI S.Pd
NIP.19561231 197903 1 114
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan perkuliahan, yang bersifat intrakulikuler dalam bentuk kerja lapangan dilingkungan kerja pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa secara intradisipliner,lintas sektoral dan secar komprehensif. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kepekaan cipta, rasa dan karsa mahasiswa serta memmbantu pembangunan terutama dibidang pendidikan.
Praktek Pengamalan Lapangan ini dapat dijadikan wadah untuk menerapkan :
1. Teori dan praktek akademis serta peran aktif Perguruan Tinggi dalam partisipasi membantu meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Mengaplikasikan teori praktek dilapangan dalam bidang pendidikan yang dilandasi oleh kaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Buton sebagai lingkungan ilmiah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka langkah awal yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPL yakni melakukan partisipasi langsung dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Dengan demikian sehingga dapat mengenal kondisi sekolah,sarana dan prasarana serta dapat pula mngenal bakat, minat, serta karakteristik murid yang merupakan faktor penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar.
Berdasarkan macam diatas, maka kegiatan PPL bagi mahasiswa dipandang sangat perlu untuk dilaksanakan untuk membangun / mengembangkan cipta, rasa dan kerja mahasiswa dalam membantu proses ppembangunan dibidang pendidikan.
B. Tujuan dan Manfaat PPL Tujuan
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, karena bimbingan dan konseling merupakn bagian integral dari sistem pendidikan. Memiliki pada undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas dan beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Bimbingan dan konseling sebagai upaya untuk membentuk perkembangan kepribadian siswa secar optimal, maka secara umum layanan bimbingan dan konseling disekolah harus dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia. Upaya bimbingan dan konseling memungkinkan peserta didik mengenal dan lingkungan secara positif dan dinamis serta
mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkan dimasa depan.
Manfaat
Manfaat Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorang maupun kelompok, agar mandiri dan berkembangan secara optimal dalam bidang pribadi,social, belajar maupun karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari Program Pengalaman Lapangan adalah membentuk pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai sikap serta tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di masyarakat, sekolah maupun luar sekolah. Mengkaji dan mengembangkan Praktik keguruan dan kependidikan, memantapkan kemitraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Agama Islam UM Buton dengan sekolah / lembaga pendidikan
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Letak Geografis Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah Warga
Sebelah Timur berbatasan dengan Rumah Warga Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Raya Sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah Warga
B. Profil Sekolah
1. Sejarah Sekolah
Sejarah Perkembangan Sekolah SMP Negeri 17 Baubau berada dikelurahan Tomba Kecamatan Wolio Didirikan Tahu 2009 Sampai Sekarang.
2. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah :1. Perpustakaan : 1 buah 2. Laboratorium IPA : 1 buah3. Laboratorium Bahasa : 1 buah4. Ruang Kesenian : 1 buah5. Gudang : 1 buah6. Kamar Mandi/WC Siswa : 2 buah7. Kamar MANDI/WC Guru : 1 buah8. UKS : 1 buah9. Ruang Belajar : 13 buah10. Ruang PMR : 1 ruangan11. Ruang OSIS : 1 ruangan12. Ruang Dewan Guru : 1 ruangan13. Lapangan Basket : 1 buah14. Lapangan Takraw : 1 buah15. Lapangan Volli : 1 buah16. Lapangan Bulutangkis : 1 buah17. Ruang Computer : 1 kelas18. Musholah : 1 buah19. Kantin : 2 buah
3. Visi Misi Sekolah
` Visi :
Unggul dalam Mutu, Berpijak pada Iman dan Taqwa Serta Berwawasan Internasional.
Misi :
1. Mewujudkan pelaksanaan Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuia Standar NasionalPendidikan (SMP) + X yang Berwawasan Internasional
2. Mewujudkan Pendidikan yang Adil dan Merata dilingkungan sekolah3. Mewujudkan Pendidikan yang Bermutu serta Berdaya saling secara Internasional4. Menciptakan siswa-siswi yang Berprestasi baik Akademik maupun Non
Akademikyang berstandar Internasional5. Menciptakan kondisi belajar yang efektif, kreatif dan menyenangkan serta bercirikan
Internasional6. Mewujudkan sikap, Budi pekerti yang Luhur didasari Iman dan Taqwa7. Mewujudkan sistem Partisipatif dan Akuntabel antar pihak-pihak terkait.
C. Program Kegiatan PPL A. Teaching
1. Simulasi
Simulasi dilakukan oleh setiap mahasiswa dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menyelesaikan tugas-tugas pendidik antara lain :
a. Membuat progaram tahunan, program semester, silabus dan satlan
b. Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan.
2. Pada pelaksanaan PPL penulis Observasi Lapangan
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) diawali dengan kegiatan observasi
sekolah kegiatan ini dilaksanakn pada hari-hari pertamaberada di SMP 3 Baubau selama 3
hari yaitu tanggal 24 s/d 27 september 2013 kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk :
Berkenalan dengan pihak-pihak sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah SMP Negeri
3 Baubau, Guru-guru dan Staf sekolah.
Mengenal lokasi sekolah, ruang Kepala Sekolah, Ruang dewan guru, Ruang tata
usaha, Ruang kelas dan Ruang toilet/wc.
Berkenalan dengan siswa-siswi pada setiap kelas.
Mengobservasi pelaksanaan kegiatan guru kelas baik dari segi membuka pelajaran,
cara mengajar, cara mengolah kelas dan cara menguasai kelas serta metode mengajar
yang digunakan.
Mengajar dikelas yang sudah ditentukan oleh guru pamong. Dlam kegiatan belajar
mengajar penulis melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan roster yang telah ditetapkan
oleh kepala sekolah dan dewan guru.
B. Non Teaching
Selain kegiatan pengajaran (teaching) SMP Negeri 3 Baubau juga melaksanakan
kegiatan Ekstra Kurikuler. Adapun kegiatan kurikuler (non teaching) yang dilaksanakn
penulisselama PPL yaitu :
a. Setiap hari senin mulai tgl 30 september sampai tanggal oktober 2013 mengikuti
kegiatan upacara bendera
b. Setiap hari jumat 27 september sampai oktober 2013 melakukan kegiatan yasinan
c. Setiap hari sabtu 28 september sampai oktober 2013 melakukan kegiatan bersih-
bersih
d. Melaksanakan kegiatan membuat bunga bersama mahasiswa PPL dan siswa
e. Mengajar siswa menari, drama dan lain-lain.
BAB III
A. Pelaksanaan Observasi
Sebelum mahasiswa PPL melakukan kegiatan di dalam kelas harus menempuh
Observasi yang bertujuan agar lebi mengenal guru, lapangan / sekolah yang menjadi tempat
tugasnya.
Observasi Kelas pada umumnya untuk mengetahui situasi kelas keadaan ruanang dan
kemungkinan adanya kekhususan pada suatu kelas tertentu. Sedangkan Observasi Guru pada
umumnya bertujuan untuk mempersisapkan program pembelajaran, memberikan bimbingan
bimbingan khusus, pelaksanaan mengajar, sikap fisik di depan kelas cara menggunakan
media baik kelompok maupun individual dan pelaksanaan evaluasi
B. Deskripsi Program Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok bahwa :
1. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
2. Pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui kegiatan secara perorangan
dan kelompok
3. Arah kegiatan Bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik untuk dapat
melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal
4. Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
5. Pelayanan Bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis-jenis layanan
tertentu, ditunjang sejumlah kegiatan pendukung
6. Pelayanan Bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang
berlaku
7. Tujuan umum Bimbingan dan konseling adalah memandirikan peserta didik dan
mengembangkan potensi mereka secara optimal.
8. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup
sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik
9. Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
1. Tujuan umum Bimbingan dan konseling adalah memandirikan peserta didik dan
mengembangkan potensi mereka secara optimal.
2. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup
sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik
3. Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi
a. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan Bimbingan dan konseling mengemban 4 fungsi, yaitu :
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pencegahan
- Fungsi pengentasan, termasuk ke dalamnya fungsi advokasi
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
4.Macam – macam prinsip bimbingan dan konseling
Dalam pelayanan bimbuingasn dan konseling prisip yang digunakan
bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalama praktis tentang
hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial
budayanya, pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan
konseling.
Ada beberapa prinsip pelaksanaan bimbingan dan konseling diantaranya :
a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu
dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing
c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik
tersendiri.
d. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga
hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang
menyelesaikannya.
e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu
yang akan dibimbing.
f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan
masyarakat.
g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus sesuai
dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan menggunakan sumber-
sumber yang relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembaga
penyelenggara pendidikan.
i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk mengetahui hasil
dan pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9)
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya ialah
berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan
masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.
Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik
secara perorangan aupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada
umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih
nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh
aspek-aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap
dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong
dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :
a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
agama dan status sosial ekonomi.
b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan
dinamis.
c. BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan
individu.
d. BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi
orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan
individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang
berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan
perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK
hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau
fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
BK.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu
adalah sebgaai berikut :
a. BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan,
oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program
pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu,
masyarakat dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan terendah sampai tertinggi.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun
terprogram, dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini
akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dalam bidangnya, yaitu konselor profesional.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah :
a. BK harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalahannya.
b. Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu
hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau
desakan dari pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat
menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang
maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat
dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri
(Hanen, 2002).
5. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional
bimbingan dan konseling.
Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di
sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang dengan amat baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara
potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut
adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK secara resmi memang
ada disekolah, tetapi keberadaannya belum seperti dikehendaki. Dalam kaitan ini
Belkin (dalam Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh
kembangkan pelayanan BK disekolah.
5. Visi dan misi Bimbingan dan Konseling (BK) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bimbingan dan Konseling sebagai ilmu dan profesi harus mampu memberikan
sumbangan bagi dunia Pendidikan Nasional dan kehidupan masyarakat pada
umumnya. Visi BK tidak lagi dibatasi pada setting sekolah, melainkan
menjangkau bidang di luar sekolah yang memberikan nuansa dan corak pada
penyelenggaraan pendidikan yang lebih sensitif, antisipatif, proaktif dan
responsif terhadap perkembangan peserta didik dan warga masyarakat
sehubungan dengan pemikiran tersebut secara Institusional visi Bimbingan
dan Konseling di arahkan menjadi jurusan unggulan.
2. Dari sudut pandang BK sebagai profesi bantuan (helping profesion) layanan
Bimbingan dan Konseling seharusnya diabdikan bagi peningkatan harkat dan
martabat kemanusiaan dengan cara memfasilitasi perkembangan individu atau
kelompok individu sesuai dengan kekuatan, kemampuan potensial aktual, serta
kelemahan dan hambatan serta kendala yang dihadapi dalam perkembangan
dirinya. Pandangan terhadap manusia dari segi potensinya yang positif adalah
sesuatu yang memberikan ciri pada Bimbingan dan Konseling dalam konteks
pendidikan, dan membedakan dari perspektif medis/klinis yang cenderung
melihat dari sudut patologi.
3. Bimbingan dan Konseling tidak lagi hanya dipelajari sebagai perangkat teknik,
melainkan sebagai kerangka berpikir dan bertindak yang bernuansa
kemanusiaan dan keindividuan. Nuansa dimaksud lebih tampak dalam
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) yang
menempatkan orientasi kemanusiaan dan belajar sepanjang hayat sebagai
sentral feature dari kehidupan masyarakat masa kini dan yang akan datang.
Proses pendidikan tidak lagi sebagai proses parsial, melainkan merupakan
proses holistik yang memadukan domain belajar, yang memadukan
pendidikan umum dan kejuruan sebagai satu kontinum pengetahuan, nilai,
kompetensi dan keterampilan. Dalam perspektif ini, Bimbingan dan Konseling
memiliki peran membantu masyarakat kebutuhan belajar baru dan
memberdayakan mereka dalam memperoleh keseimbangan hidup, belajar dan
bekerja. Bimbingan dan Konseling menjadi proses sepanjang hayat (life long
counseling) yang dapat diakses secara kelanjutan oleh seluruh lapisan
masyarakat berorientasi holistik, mampu menyediakan layanan dalam rentang
yang luas dan bervariasi, termasuk kelompok warwa masyarakat yang tak
beruntung.
4. Pendekatan BK bergeser dari supply-side ke demand-side dengan melakukan
upaya proaktif kepada masyarakat yang menjadi target layanan, menggunakan
berbagai sumber dan teknologi informasi untuk memperkaya peran
profesional, mengembangkan manajemen informasi dan jaringan kerja
konselor serta memanfaatkan berbagai jalur dan setting layanan.
5. Profesi BK harus senantiasa terbuka untuk berkembang selaras dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan lingkungan
akademis dan profesional, sehingga mampu memberikan kontribusi yang
signifikan bagi dunia pendidikan nasional dan kehidupan manusia pada
umumnya.
Sejalan dengan visi yang dirumuskan, maka misi BK difokuskan kepada :
1. Misi edukatif, yaitu mendidik individu di dalam masyarakat dengan mengembangkan
perilaku-perilaku efektif, baik perilaku jangka panjang, jangka pendek maupun
keseharian.
2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam masyarakat
ke arah perkembangan optimal melalui strategi dan pendekatan psiko-paedagogis
sebagai upaya pengembangan lingkungan, pengembangan individu dan/atau
lingkungan belajar.
6. Pentingnya Layanan Bimbingan siswa
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma – norma yang berlaku.
Bimbingan dalam rangka menimbulkan pribadi, mengandung makna bahwa guru
kelas kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan diharapkan mampu memberikan
bantuan kepada siswa dan pihak – pihak yang dekat dengan siswa, seperti orang tua /
wali, agar dengan keinginan dan kemampuannya dapat mengenal kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki siswa serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai
modal pengembangan diri lebih lanjut proses pengenalan harus ditindak lanjuti secara
proses penerimaan.
Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, mengandung makna bahwa
guru mampu memberikan kemudahan ( bantuan ) kepada siswa dan pihak – pihak
yang dekat dengannya, untuk megenal lingkungannya dengan baik, termaksud
lingkungan yang ada diluar sekolah. Siswa hendaknya mampu mengenal lebih baik
fungsinya dari semua fasilitas yang ada disekolahnya yang pada gilirannya pada
mampu mengoptimalkan siswa yang bersangkutan dalam menggunakan fasilitas yang
ada tersebut dengan baik.
Bimbingan agar siswa mampu merencanakan masa depannya, mengandung makna
bahwa guru diharapkan mampu membantu siswa mengenal berbagai jenis pekerjaan
dan pendidikan yang ada dilingkungan sekitarnya, serta mengembangkan cita-cita
siswa yang sesuai dengan pengenalan siswa akan berbagai jenis dan pendidikannya
tersebut.
Ada 9 kegiatan Layanan dalam Bimbinagn dan Konseling yaitu :
1. Layanan Orientasi
Layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik
memahami lingkingan yang baru dimasukinya, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru itu.
2. Layanan Informasiidik menerima dan memahami berbagi informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbnagan dan mengambil keputusan untuk
kepentingan peserta didik.
Layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta d
3. Layanan Pembelajaran
Layanan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan yang memungkin peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, program studi,
program latihan, magang, serta kondisi pribadinya.
5. Layanan Konseling Perorangan
Layanan yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung
tatap muka ( secara perorangan ) dengan Guru pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi yang dideritanya.
6. Layanan Bimbingan kelompok
Layanan yang memungkinkanpeserta didik secara bersama – sama melalui
dinamika kelompok berbagai bahan dari nara sumber tertentu dan atau
membahas secara bersama – sama pokok bahasan ( topik ) tertentu yang
berguna untuk menunjang pemahaman dalam kehidupan sehari – hari . serta
pengembangan diri dalam pengambilan keputusan.
7. Layanan Konseling Kelompok
Layayanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialaminya melalui dinamika
kelompok serta masalah yang dibahas itu adalah masalah – masalah pribadi
yang dialami masing – masing anggota kelompok.
8. Layanan Konsultasi
Layanan yang memungkinkan konselor memberikan layanan konsultasi
kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka
membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada siswa.
9. Layanan Mediasi
Layanan yang memungkinkan siswa dapat menyelesaikan
permasalahan yang dialami, misalnya kesalapahaman maupun perdebatan
yang mana guru pembimbing menjadi penengah diantara keduanya sehingga
berdamai dengan sukarela.
C. Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling1. Siswa Binaan :2. Layanan yang di berikan :
a. Layanan InformasiLayanan Informasi menerima dan memahami berbagi informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbnagan dan mengambil keputusan untuk
kepentingan peserta didik.
b. Layanan Penguasaan Konten
Layanan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan
dengan sikap dan kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya.
3. Kasus Yang di Alami Siswa :
a. Sering Bolos Pada Jam Terakhir
b. Malas Mengerjakan Tugas Dari Guru
c. Mengganggu Temanya Pada Saat Proses Belajar Berlangsung
d. Berkeliaran Pada Saat Proses Belajar
4. Agenda Kegiatan
D. Hambatan dan Solusi
A. Hambatan
Selama dalam pelaksanaan PPL II praktikan tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian bukan berarti tidak ada hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan PPL II. Adapun hal-hal yang dirasakan sebagai sesuatu yang masih mengganjal dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
1. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan, berbicara dengan temannya atau malah mengganggu ketenangan siswa yang lain.
2. Masih banyak siswa yang mempunyai kebiasaan keluar kelas pada saat pergantian jam belajar atau dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mengurangi jam efektif belajar termasuk tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa.
3. Masih banyaknya anak yang mencontek saat ulangan, meski sudah diperingatkan.
4. Kurangnya minat membaca dari siswa.5. Kurangnya semangat dan rasa tanggung jawab mereka sebagai siswa.6. Terbatasnya media dan sarana untuk pembelajaran
B. Solusi
Solusinya yaitu :
1. Lebih meningkatkan kedisiplinan guru dan siswa, karena seorang siswa
banyak mencontoh perilaku dari guru-gurunya.
2. Selalu mengadakan evaluasi baik dari sarana dan prasarana maupun evaluasi
pembelajaran dan lebih meningkatkan lagi kinerja guru-guru bidang study
terhadap kelas binaannya
BAB IVSIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil pengamatan penulis, pelaksanaan program praktik pengalaman lapangan (PPL) DI SMP Negeri 3 sejak 24 September sampai dengan tanggal 26 Oktober 2013 maka penulis dapat menyimpulkan :
1. Mahasiswa PPL dalam melaksanakn PPL mendapat pengetahuan yang cukup berarti sebagai calon pengemban amanah sebagai guru pengajar, pendidik, pembimbing dan motifator kepada siswa baik memantau siswa dikelas maupun kegiatan-kegiatan diluar proses kegiatan belajar mengajar.
2. Pelaksanaan kegiatan memantau siswa dikelas berlangsung dengan baik.3. Interaksi antar kepala sekolah, guru dan siswa baik didalam maupun diluar kelas
berlangsung dengan baik dan menyenangkan.
B. Saran Melalui laporan ini mahasiswa PPL memberikan saran atau masukan sebagai berikut :
1. Menanamkan tentang cara menghargai waktu.2. Meningkatkan kedisiplinan sehingga kualitas dan kuantitas pembelajar semakin baik.3. Menyarankan kepada Universitas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan maupun
Fakultas Agama Islam untuk meningkatkan lagi perkuliahan agar mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan didalam pelaksanaan PPL pada masa yang akan datang.
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Keadaan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
KEADAAN GURU SMP NEGERI 17 BAUBAU
NO NAMA GURU NIP GOLONGAN JABATANI 2 3 4 5
1 HANAFI, S.Pd 19561231 197903 1 114 IV/a Kepsek2 ARIFIN, S.Pd 19680124 199702 1 002 IV/a W.Kepsek3 JANUAR PAYUNG, S.Pd 19720901 200312 1 006 III/d Keperpustakaan4 L.d ABD. RAHIM MANAFI,
S.Pd19750527 200502 1 005 III/c Urusan
Kurikulum5 IDRIS,S.Pd., M.Pd 19691002 199412 1 002 IV/a Humas6 DARWIN DAUD, S.Pd 19770201 200701 1 015 III/b Bendahara7 MARLIA, A. Ma 19531231 198003 2 028 VI/a Guru Mapel8 NI NYOMAN SERIASIH, S.Pd 19671221 199412 2 003 VI/a Wali Kelas9 MUSTIKA, S.Pd 19730812 200312 2 001 III/c Wali Kelas10 FITRIANTI, S.Pd 19731019 200212 2 005 III/d Wali Kelas11 Wd. NURBAYA, S.Pd., M.Pd 19760720 200312 2 010 III/d Wali Kelas12 W.d. NURHAIDA WIRDANI,
S.Pd19750580 200502 2 007 III/c Wali Kelas
13 RIDAYATI, S.Pd 590 017 465 III/b Wali Kelas14 SALMA, S.Pd 19720803 200803 2 001 III/b Wali Kelas15 KURNIAWATI AMIN, S.Pd 19780122 200701 2 011 III/b Wali Kelas16 MURIANI, S.Pd.I 19821231 200604 2 016 III/b Guru Mapel17 ZAMRUD, S.Pd 19860607 201001 2 003 III/a Wali Kelas18 ARIYATI, S.Pd 19860216 201101 2 001 III/a Wali Kelas19 ALI HASAN, S.Pd 19750615 200609 1 019 III/c Guru Mapel20 AJUMAN, S.Pd 19800402 200904 1 001 III/b Guru Mapel21 UMI SAHIRA, S.Pd 19860401 201101 2 028 III/a Wali Kelas22 SURIATI, S.Pd Guru Mapel23 SARLENA, S.Pd Guru Mapel24 HENNY SATRIANI, S.Pd Guru Mapel25 W.d. FAUZIAMUSTARI, S.Pd Guru Mapel26 W.d. HASRIDA Guru Mapel
Tabel 2 : Data Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
N
O
Status Guru Jumlah Guru Tingkat Pendidikan
L P JML SMA D2 D3 SI
1 PNS / Guru Tetap 8 13 21 - - 1 20
2 Guru Tidak Tetap - 5 5 1 - - 4
Jumlah 8 18 26 1 - 1 24
Tabel 3 : Data Pegawai Tata Usaha (TU)
N
O
Status
Kepegawaian
Tingkat Pendidikan
SD SMP SMA DI D2 D3 D4
1 PNS / Guru Tetap - - - - - - 1
2 Tidak Tetap - - 3 - - - -
Jumlah - - 3 - - - 1
Tabel 4 : Keadaan Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
KELAS TP.2011-2012 TP.2012-2013 TP.2013-2014
L P JML L P JML L P JML
VII 32 36 68 84 67 151 79 52 131
VIII 16 23 39 22 29 51 67 63 130
IX 16 18 34 15 17 32 23 31 54
JML 64 77 141 121 113 234 169 146 315
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Sekolah Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
Gambar 2 : Denah Sekolah Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
Gambar 3 : Mekanisme Guru Bimbingan Konseling
Gambar 4 : Pola 17
Gambar 5 : Struktur Organisasi Bimbingan Konseling
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kalender Pendidikan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17
Baubau
Lampiran 2 : Daftar Absen Binaan Siswa
Lampiran 3 : Daftar Bimbingan Siswa
Lampiran 4 : Daftar Nama-nama Mahasiswa PPL Sekolah Menengah Pertama Negeri
17 Baubau
Lampiran 5 : Daftar Piket Mahasiswa PPL Sekolah Menengah Pertama Negeri 17
Baubau
Lampiran 6 : Rincian Minggu Efektif Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17
Baubau
Lampiran 7 : Agenda Kerja Guru Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
Lampiran 8 : Program Tahunan Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
Lampiran 9 : Program Semester Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Baubau
Lampiran 10 : Silabus
Lampiran 11 : Satlan
Top Related