Dr. Bambang Yulianto, M.Pd.
A. Penulisan KataSalah Benarbimasaktibinausahacagaralamciptakaryadaurulangdutabesarjasamargajurutuliskantorposkeretaapikerjasamakomporgaskotakposrumahsakitsandangpanganserahterimatandatangantanggungjawabtatasuryaterimakasihujicobaweselpos
bima saktibina usahacagar alamcipta karyadaur ulangduta besarjasa margajuru tuliskantor poskereta apikerja samakompor gaskotak posrumah sakitsandang panganserah terimatanda tangantanggung jawabtata suryaterima kasihuji cobawesel pos
1. Gabungan kata –termasuk kata majemuk– bagian-bagiannya ditulis terpisah
2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dan sudah senyawa harus dituliskan serangkai.
Salah Benar
dari padabarang kalipada halsekali gusbila manaapa bilamata haribumi putrasegi tiga
daripadabarangkalipadahalsekaligusbilamanaapabilamataharibumiputrasegitiga
3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dpat berdiri sendiri sebagai kata yang mengandung arti penuh dituliskan serangkai.
Salah Tidak Dianjurkan Benar
a moralantar anggotaantar RTcatur wulanmaha bijaksanaTuhan Mahaesanon teknisnon RRCpasca panenperi lakusub unittuna wicara
a-moralantar-anggotaantarRTcatur-wulanmaha-bijaksanaTuhan Maha-Esanon-teknisnonRRCpasca-panenperi-lakusub-unittuna-wicara
amoralantaranggotaantar-RTcaturwulanmahabijaksanaTuhan Maha Esanonteknisnon-RRCpascapanenperilakusubunittunawicara
4. Awalan atau akhiran yang diimbuhkan pada gabungan kata dituliskan serangkai dengan unsur gabungan yang paling dekat dengan imbuhan tersebut.
Salah Benar
bertanggungjawab, bertanggung-jawabmenyebarluas, menyebar-luastercampuraduk, tercampur-aduktandatangani, tanda-tanganiserahterimakan, serah-terimakan
bertanggung jawabmenyebar luastercampur aduktanda tanganiserah terimakan
5. Awalan dan akhiran sekaligus yang diimbuhkan pada gabungan kata dituliskan serangkai seluruhnya.
Salah Tidak Dianjurkan Benar
pertanggung jawabanmenyebar luaskanpencampur adukanditanda tanganidiserah terimakan
pertanggung-jawabanmenyebar-luaskanpencampur-adukanditanda-tanganidiserah-terimakan
pertanggungjawabanmenyebarluaskanpencampuradukanditandatanganidiserahterimakan
Penulisan Partikel1. Partikel pun setelah kata benda, kata kerja, kata depan, atau kata
bilangan dituliskan terpisah karena pun yang seperti itu merupakan suatu kata utuh yang mempunyai makna penuh
Salah Benar
wargapun satu kalipun apapundatangpunke manapun
warga pun satu kali pun apa pundatang punke mana pun
2. Partikel pun yang terdapat pada kata penghubung dituliskan serangkai karena dianggap padu benar
Salah Benar
ada punandai punbagaimana punbiar punkalau punatau punkendati punmeski punsungguh punwalau punsekali pun (yang berarti ‘walau’)
adapunandaipunbagaimanapunbiarpunkalaupunataupunkendatipunmeskipunsungguhpunwalaupunsekalipun
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap dituliskan terpisah dari bagian kalimat yang mendampinginya.
Salah Benar
per-Januari satu persatu, satu per-satuperhari, per-hari
per Januari satu per satuper hari
4. Per yang merupakan bagian bilangan pecahan dituliskan serangkai.
Salah Benar
tiga per sepuluhtujuh dua per tiga
tiga persepuluhtujuh dua pertiga
Penulisan Kata Depan
Kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya
Salah Benar
diantaradisekitardimanakemanakesana kemarikesampingdibawah
di antaradi sekitardi manake manake sana kemarike sampingdi bawah
Penulisan Kata Ganti
Kata ganti orang aku, kamu, engkau, atau dia yang dipendekkan menjadi ku, mu, kau, atau nya (disebut klitik) dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya atau yang diikutinya.
Salah Benar
ku katakanproposal kulaporan mukau nasihatihidup nya
kukatakanproposalkulaporanmukaunasihatihidupnya
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
1. Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan ukuran (panjang, luas, isi, berat), satuan waktu, nilai uang, atau yang dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, dan kamar pada alamat yang bukan pada dokumen resmi.
Salah Benar
lima sentimetersepuluh meter persegidua puluh tiga literenam puluh kilogramdua jam sepuluh menittujuh ribu rupiahJalan Karah EmpatNomor tiga puluh sembilan
5 sentimeter, 5 cm10 meter persegi, 10 m2
23 liter, 23 l60 kilogram, 60 kg2 jam 10 menitRp 7.000,00Jalan Karah IVNomor 39
2. Bilangan yang menunjukkan jumlah dituliskan dengan huruf bila dapat dinyatakan tidak lebih dari dua kata, kecuali yang menunjukkan rincian dituliskan dengan angka.
Salah Benar
Hari ini 3 karyawan ....... memerlukan 17 bus. ... enam pria dan tiga wanita.30 lurah dihadirkan .... *
21 pesawat .... *
Dua puluh satu pesawat ....
Hari ini tiga karyawan ....... memerlukan tujuh belas bus. ... 6 pria dan 3 wanita.Tiga puluh lurah dihadirkan ....... 21 pesawat ....Sebanyak 21 pesawat ....
Catatan: *Karena awal kalimat harus menggunakan huruf kapital, angka tidak boleh dituliskan pada awal kalimat.
3. Bilangan yang mendapatkan akhiran –an dituliskan serangkai dengan unsur yang terdekat bila dinyatakan dengan huruf atau digunakan tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan angka
Salah Benar
... 5.000 an ....
... angkatan 60 an ...... 5.000-an ..., ... lima ribuan .... ... angkatan 60-an ..., ... angkatan enam puluhan ....
4. Kata bilangan tingkat dituliskan serangkai dengan unsur yang terdekat bila dinyatakan dengan huruf, dituliskan dengan tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan angka arab, atau dapat dinyatakan dengan angka romawi.
Salah Benar
ke dua belaske Xke 7
kedua belas, ke-12, XIIkesepuluh, ke-10, Xketujuh, ke-7, VII
5. Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi, wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekaligus
Contoh
Telah dijual sebidang tanah seluas 145 m2 (seratus empat puluh lima meter persegi) dengan harga Rp29.000000,00 (dua puluh sembilan juta rupiah).
Pada hari ini Senin, 22 Juli 2002 (dua puluh dua Juli dua ribu dua) telah menghadap Saudara Hambali Sarjana Hukum ...
B. Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian Tanda Titik
1. Tanda titik digunakan untuk (a) singkatan gelar, (b) singkatan nama orang, (c) singkatan kata yang menggunakan huruf kecil, serta (d) angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya.
Salah Benar
Sudibyo SH, Sudibyo S.HMohamad AS, Mohamad.AS, Mohamad A.San, an., a/n, a/n.da, da., d/a, d/a.ub, ub., u/b, u/b.sd, sd., s/d, s/d.up, up., u/p, u/p. d.k.k., dkkd.l.l., dlld.s.b., dsbt.s.b, tsb 12000 orang
Sudibyo, S.H.Mohamad A.S.a.n.d.a.u.b.s.d.u.p. dkk.dll.dsb.tsb.12.000 orang
2. Tanda titik tidak digunakan untuk (a) singkatan umum yang menggunakan huruf kapital seluruhnya, (b) singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang, (c) akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, (d) akhir angka digit lebih dari satu angka, serta (e) akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat, lampiran surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Salah Benar
D.P.R.D., DPRD.cu. (cuprum)5 cm.5 kg.Rp.5.000,00A. Latar Belakang.1.1.2. Masalah PenelitianTabel 2 Frekuensi Kehadiran.Perihal: Undangan Rapat.Kepada Yth. Sdr. Bambang Eko CahyonoJalan Setiabudi No. 13Madiun.
DPRDcu5 cm5 kgRp 5.000,00A. Latar Belakang1.1.2 Masalah PenelitianTabel 2 Frekuensi KehadiranHal: Undangan rapatYth. Sdr. Bambang Eko CahyonoJalan Setiabudi No. 13Madiun
Pemakaian Tanda Koma
1. Tanda koma digunakan untuk (a) perincian yang lebih dari dua unsur, (b) setelah nama orang yang diikuti gelar, (c) setelah klausa pertama pada kalimat majemuk setara berlawanan, (d) setelah anak kalimat yang mendahului induk kalimat pada kalimat majemuk bertingkat, (e) setelah kata atau ungkapan penghubung antarkallimat, (f) pemisah alamat yang ditulis berurutan, serta (g) mengapit keterangan tambahan.
Salah Benar
... lurah, camat dan bupati.30 wanita, dan 20 pria.Prof. Dr. Hanan Usman M.Si.... melainkan ....Karena ... ia tidak ....Oleh karena itu penyelesaian ....Jalan Kresno 43 Tambran, MagetanMegawati, Presiden Republik Indonesia ke-5 mengharapkan ....
... lurah, camat, dan bupati.30 wanita dan 20 pria.Prof. Dr. Hanan Usman, M.Si...., melainkan ....Karena ..., ia tidak ....Oleh karena itu, penyelesaian ....Jalan Kresno 43, Tambran, MagetanMegawati, Presiden Republik Indonesia ke-5, mengharapkan ....
2. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang didahului induk kalimat.
Salah Benar
Kami ..., karena ....Tim ..., agar ....
Kami ... karena ....Karena ..., kami ....Tim ... agar ....Agar ..., tim ....
Pemakaian Tanda Titik Koma
Tanda titik koma digunakan untuk (a) memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara yang tidak menggunakan kata penghubung, (b) membedakan perincian yang lebih kecil, yang menggunakan tanda koma, dan (b) perincian yang berupa klausa yang ditulis dalam suatu senarai (daftar).
Salah Benar
Saya bekerja, kakak beristirahat. Saya bekerja; kakak beristirahat.Saya bekerja dan kakak beristirahat.
Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan umum yang mengguna-kan huruf kapital seluruhnya, singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang, akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, akhir angka digit lebih dari satu angka, serta akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat, lampiran surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan umum yang mengguna-kan huruf kapital seluruhnya; singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang; akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel; akhir angka digit lebih dari satu angka; serta akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat, lampiran surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Tanda titik tidak digunakan untuk (a)singkatan umum yang menggunakan huruf
kapital seluruhnya, (b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang, (c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, (d)akhir angka digit lebih dari satu angka, dan (e)akhir tanggal surat, nomor surat, pokok
surat, lampiran surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Tanda titik tidak digunakan untuk (a)singkatan umum yang menggunakan huruf
kapital seluruhnya; (b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang; (c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel; (d)akhir angka digit lebih dari satu angka; (e)akhir tanggal surat, nomor surat, pokok
surat, lampiran surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Pemakaian Tanda Titik DuaTanda titik dua digunakan untuk memisahkan rincian yang mengikuti klausa lengkap.
Salah Benar
Tanda titik tidak digunakan untuk: (a)singkatan umum yang menggunakan
huruf kapital seluruhnya; (b)singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang;
(c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel.
Tanda titik tidak digunakan untuk hal-hal berikut:
(a) singkatan umum yang menggunakan huruf kapital seluruhnya;
(b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang;
(c) akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel.
Tanda titik tidak digunakan untuk hal-hal berikut:
(a)Singkatan umum yang menggunakan huruf kapital seluruhnya.
(b)Singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
(c)Akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel.
Aturan penulisannya adalah sebagai berikut.(a)Singkatan umum yang menggunakan
huruf kapital seluruhnya tidak mememerlukan tanda titik.
(b)Singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak mememerlukan tanda titik.
(c)Akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel tidak mememerlukan tanda titik.
Pemakaian Tanda Hubung
Tanda hubung digunakan untuk (a) menyatakan kata ulang, (b) pengimbuhan terhadap kata yang ditulis dengan huruf kapital atau angka, dan (c)pemenggalan kata.
Salah Benar
ragu2
berKTPpada 1970an... meluka-i.... mempelaja-ri sesuatu... di antaranya i-kan dan beras.... menginginkan sesuatu... selambat-lam-batnya... berhati-ha-tilah
ragu-raguber-KTPpada 1970-an... melu-kai. ... mempelaja-ri sesuatu... di antaranya ikan dan beras.... mengi-nginkan sesuatu... selambat-lambatnya... berhati-hatilah
Pemakaian Tanda Pisah
Tanda pisah digunakan untuk (a) membatasi keterangan tambahan dan (b) menyatakan jarak yang berartikata sampai dengan. Tanda pisah dapat digantikan dengan tanda hubung rangkap.
Salah Benar
Gabungan kata termasuk kata majemuk, bagian-bagiannya ditulis terpisah.Waktu: pukul 10.00-13.15Waktu: pukul 10.00 s/d 13.15
Gabungan kata –termasuk kata majemuk– bagian-bagiannya ditulis terpisah.Gabungan kata, termasuk kata majemuk, bagian-bagiannya ditulis terpisah.Waktu: pukul 10.00–13.15Waktu: pukul 10.00--13.15Waktu: pukul 10.00 s.d. 13.15
II. Beberapa Permasalahan Pembentukan Istilah
Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Yang menjadi sumber istilah adalah (a) kosakata bahasa Indonesia, (b) kosakata bahasa serumpun, dan (c) kosakata bahasa asing.
Di samping itu, kosakata yang dipilih harus memenuhi syarat
(1) mengungkapkan makna secara tepat, misalnya oksigen lebih tepat daripada zat asam,
(2) lebih singkat, misalnya gulma lebih singkat dibandingkan dengan tumbuhan pengganggu, dan
(3) tidak bernilai rasa buruk dan sedap didengar, misalnya pramuria bernilai rasa lebih baik daripada hostes.
Ada tiga kategori penyerapan istilah bahasa asing:
(1) unsur-unsur yang sudah lama terserap ke dalam bahasa Indonesia yang tidak perlu diubah ejaannya, seperti iklan, otonomi, dongkram, dan paha,
(2) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dengan pengucapan mengikuti bahasa asing dan ejaannya juga seperti bahasa asing, seperti shuttle cock dan real estate, dan
(3) unsur yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia,
Salah Benar
accu
aktip, aktifitas
ambulan
aki
aktif, aktivitas
ambulans
Salah Benar
anaemia
analisa
anarkhi
anti klimak, anti klimaks
asesoris
atlit
atmosfir
charter
chek, check
China
anemia
analisis
anarki
antiklimaks
aksesoris
atlet
atmosfer
carter
cek
Cina
Salah Benar
diagnosa
ekosan, ikosan
enerji
erobik
erosol
filem
formatir
formil
frekwensi
haemoglobin
diagnosis
eikosan
energi
aerobik
aerosol
film
formatur
formal
frekuensi
hemoglobin
Salah Benar
hidrolik
hiper sensitif
hipotesa
hirarki
idialis
infra merah
inspektor
intra molekular
kharisma
kholera
hidraulik
hipersensitif
hipotesis
hierarki
idealis
inframerah
inspektur
intramolekular
karisma
kolera
Salah Benar
kliptomani, kleptomani
kondektor
kondite
konggres
konskwen, konskuen
kontek
kontinyum, kontinuum
kordinasi, kordinir
korp
korum
kleptomania
kondektur
konduite
kongres
konsekuen
konteks
kontinum
koordinasi
korps
kuorum
Salah Benar
kuasi legeslatif
kwalitet, kwalitas
kwantitet, kwantitas
kwartil
kwesioner, kuesener
legalisir
mass media
meta morfosa, meta morfosis
minimum
monarkhi
kuasi-legeslatif
kualitas
kuantitas
kuartil
kuesioner
legalisasi
media massa
metamorfosis
minimal
monarki
Salah Benar
mono oksida
netron
obyektif
objektifitas, obyektifitas
oestrogen
on
optimum
otomatis
pasen
poli teknik
monoksida
neutron
objektif
objektivitas
estrogen
ons
optimal
automatis
pasien
politeknik
Salah Benar
pool
prosen, prosentase
proto plasma
rematik
route
sekema
semi final
semi permanen
sigot
sintesa
pul
persen, persentase
protoplasma
reumatik
rute
skema
semifinal
semipermanen
zigot
sintesis
Salah Benar
sistim, system
spagheti
sprint
sub unit
sufik
super natural
supra segmental
talc
taxi
team
sistem
spageti
sprin
subunit
sufiks
supernatural
suprasegmental
talk
taksi
tim
Salah Benar
tehnik
tradisionil
ultra violet
uni lateral
varitas
teknik
tradisional
ultraviolet
unilateral
varietas
Top Related