4abaab12-67d2-4866-a2bc-7e3a672e4635.pdfPELAJARAN SIMULASI DIGITAL
SMK NEGERI 6 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
Pendidikan adalah suatu proses perjalanan individu kearah yang
lebih baik
dengan berbagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki. Dengan kata
lain, pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui
kegiatan pembelajaran.
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari
tahun
ke tahun. Perubahan mendasar terjadi pada segi kurikulum tiap
jenjang pendidikan
maupun segi pola pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing
sekolah.
Perkembangan dunia pendidikan yang cepat, memacu sekolah untuk
menerapkan pola-
pola pedidikan pada berbagai bidang.
Undang-Undang (UU) RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan
Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan
mutu serta relevansi dan efisiensi manjemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional dan
global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana terarah, dan
berkesinambungan
Pendidikan kita mengenal istilah belajar dan pembelajaran. Belajar
adalah suatu
proses dalam kepribadian manusia, perubahan tersebut
ditempatkan
7
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas. Salah satu
pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam
dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang
menyangkut
nilai dan sikap.
Setiap peserta didik menginginkan agar dirinya dapat berprestasi
atau
dengan kata lain hasil belajarnya tercapai secara maksimal. Akan
tetapi, ada banyak
hal yang mempengaruhi kemauan individu untuk belajar dan untuk
mencapai hasil
yang maksimal tidaklah mudah karena dibutuhkan usaha dan energi,
selain itu ada
pula beberapa faktor yang mengurangi ketertarikan seseorang untuk
belajar.
Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari keberhasilan
dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Ketercapaian hasil belajar
dipengaruhi oleh
berbagai unsur. Unsur yang paling utama adalah unsur guru, unsur
siswa, unsur
kurikulum, dan unsur sarana prasarana pendukung proses
pembelajaran. Hasil
belajar dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap.
Pengetahuan
teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan
dapat diukur
dengan menggunakan tes perbuatan.
Edmodo merupakan platform media sosial, seperti facebook yang
dikembangkan khusus untuk siswa dan guru dalam suatu ruangan kelas
virtual yang
dapat berfungsi untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan
mudah
digunakan. Edmodo membuat pembelajaran menjadi dapat
diselenggarakan dimana
saja dan kapan saja tidak terbatas ruang dan waktu. Penggunaan
edmodo membuat
siswa secara aktif dapat berpartisipasi karena belajar online
menyediakan
lingkungan belajar interaktif. Siswa dapat memperoleh informasi
berupa dokumen
8
elektronik untuk memperkaya studi mereka. Selain itu, siswa
mampu
berkomunikasi langsung dengan teks, gambar, suara, data dan audio
video melalui
edmodo dan interaksi yang dihasilkan dapat menciptakan suasana
belajar yang
efektif.
masalah kurangnya ketertarikan, minat, dan antusias siswa dalam
proses belajar
mengajar, sehinggga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya
karena dengan
menggunakan edmodo siswa dapat saling berdiskusi kapanpun dan
dimanapun
terkait pelajaran sekolah dengan siswa lainnya, menambah interaksi
guru dengan
siswa, pembelejaran berjalan lancer karena pembelajaran tidak
perluh dilakukan
dengan tatap muka bila guru tidak hadir kesekolah, siswa dapat
mengumpulkan
tugas tepat waktu, mencari informasi dari referensi yang diberikan
guru,
mengerjakan latihan dan kuis.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa
masih ada
beberapa guru yang masih menggunakan metode konvesional dalam
proses belajar
mengajar dan belum menggunakan media pembelajaran yang interaktif
seperti
edmodo. Hal ini karena sebagian guru masih belum mengetahui
penggunaan dan
fungsi edmodo untuk media pembelajaran, selain itu guru masih
menggunakan
metode ceramah dalam proses belajar mengajar dan siswa merasa bosan
dan kurang
tertarik dengan materi yang disampaikan. Siswa lebih fokus pada
laptopnya dan
siswa yang terlihat cenderung berbicara dengan teman sebangkunya di
banding
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Dalam
kondisi
seperti ini proses pembelajran yang berlangsung di dalam kelas
kurang kondusif
sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa dikelas. Selain faktor
yang
9
mempengaruhi tercapainya hasil belajar siswa yang baik adalah
median mendukung
dalam materi yang diberikan oleh guru saat proses
pembelajaran.
Penelitian tentang media pembelajaran edmodo telah dilakukan
oleh
beberapa peneliti, diantaranya khasanah (2015) tentang penggunaan
jejaring sosial
Edmodo, bahwa efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran diklat
sistem operasi, dimana hasil perhitungan rata-rata kelas ekperimen
yang saya
peroleh 84,57 dan kelas kontrol 46,29. Sedangkan hasil efektivitas
penggunaan
media pembelajaran edmodo kelas eksperimen yaitu 73,26%. Sehingga
dapat
disimpulakn bahwa penggunaan media pembejaran edmodo efektif
untuk
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran simulasi digital.
Selanjutnya,
herlambank (2015) tentang hubungan penggunaan media pembelajaran
edmodo,
bahwa hasil siswa pada pelajaran simulasi digital tidak ada
hubungan antara
penggunaan media pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa
pada pelajaran
simulasi digital berdasarkan uji-t.
Berdasrkan latar belakang di atas, maka dianggap penting untuk
melakukan
peningkatan belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran
Edmodo yang
diberi judul, “Efektivtas Penggunaan Media Pembelajaran Edmodo
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi
Digital Di
Smk Negeri 6 Makassar”.
Edmodo untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Simulasi
digital?
10
siswa dengan mata pelajaran Simulasi Digital.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan
dan
pembelajaran disekolah.
2. Bagi Guru
mengajar.
b. Menjadi acuan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
yang
lebih interaktif.
b. Menambah kemandirian siswa dalam kegiatan belajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. “Menurut Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (1990: 219)” kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh,
akibat atau
dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya guna,
adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas
dengan sasaran
yang dituju. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah
suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai.
Semakin
banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan
tersebut,
sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang
dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan
tujuan yang hendak
dicapai. Dapat disimpulkan juga bahwa suatu media pembelajaran bisa
dikatakan
efektif ketika memenuhi kriteria, di antaranya mampu memberih
pengaruh,
perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan
tujuan
instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh
tujuan itu tercapai.
Semakin banyak tujuan tercapai, maka semakin efektif pula media
pembelajaran
tersebut.
Menurut Popham (2003: 7) efektivitas proses pembelajaran
seharusnya
ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa
tertentu, di
dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan
instruksional
tertentu. Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat
keberhasilan guru dalam
mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu
untuk
mencapai tujuan instruksional tertentu.
dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan siswa
belajar” sesuatu
yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep atau
sesuatu hasil belajar
12
“Menurut Sinambela (2006: 78)”, pembelajaran dikatakan efektif
apabila
mencapai sasaran yang diinginkan baik dari segi tujuan pembelajaran
maupun
prestasi siswa yang maksimal. Bebarapa indikator keefektifan
pembelajaran yaitu
(1) ketercapaian ketuntasan belaja; (2) ketercapaian keefektifan
aktivitas siswa; dan
(3) ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran,
dan respon
siswa terhadap pembelajaran yang positif.
Sedangkan, menurut Wotruba dan Wright dalam Yusufhadi Miarso
(2004)
indikator yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam
proses
pembelajaran adalah pengorganisasian materi yang baik, komunikasi
yang efektif,
penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran, sikap positif
terhadap siswa,
pemberian nilai yang adil, kewulesan dalam pendekatan pembelajaran
dan hasil
belajar siswa yang baik.
pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari
suatu metode
pembelajaran tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
2. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari
“Medium” yang memiliki arti secara harfiah yang perantara atau
pengantar. Sri
Anitah (2012:6), media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperolah
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam
pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Pada dasarnya fungsi media adalah untuk memperjelas penyajian
materi
agar tidak membosankan dan dapat dipahami dengan mudah. Media juga
harus bisa
mengatasi keterbatasan daya indera dan ruang waktu agar kegiatan
belajar lebih
kondusif. Media juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan
menimbulkan
gairah serta semangat belajar para peserta didik. Dengan penggunaan
media,
diharapkan anak bisa belajar sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton (1985: 3-4) sebagai berikut:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlakukan dapat
dipersingkatan.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
Dapat disimpulkan manfaat media pembelajaran yaitu Media
pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat
memperlancarkan, meningkatkan proses hasil belajar dan dapat
mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
3. Media Edmodo
Edmodo adalah platform pembelajaran sosial untuk guru, siswa, dan
orang
tua.Guru juga mampu memposting nilai, tugas dan kuis kepada siswa.
Siswa dapat
mengirimkan pekerjaan rumah dan melihat nilai dan komentar mereka.
Guru
mungkin telah memposting tentang tugas mereka. Guru juga bisa.
Membuat jajak
pendapat dan topik posting untuk diskusi di antara para siswa. Guru
bisa.
Membedakan dan mengindividualisasikan pembelajaran melalui
penciptaan
subkelompok. Dalam kursus Setelah setiap periode kursus selesai;
Guru tutup.
Keluar jaringan dan buat yang baru untuk kursus berikutnya. Edmodo
juga
memiliki aplikasi iOS dan Android yang tersedia melalui Apple App
Store dan
Google Play masing-masing.
sebagai berikut:
c. Mengubah gaya belajar siswa sehingga terbentuk belajar
mandiri.
d. Memperluas kawasan belajar siswa.
e. Mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.
15
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran
Edmodo membantu guru untuk memperluas dan memperkuat rencana
pelajaran.
Guru dapat memberikan aktifitas tambahan sehinga siswa bisa lebih
aktif dalam
pembelajaran.
aktivitas pembelajaran, seperti quiz, assignment, poll, grade book,
library, award
badges, dan parent code. Untuk bahan ajar, edmodo mendukung bahan
ajar berupa
file dan links. Penjelasan mengenai fitur edmodo adalah sebagai
berikut:
a. Assignment. Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan
penugasan
kepada siswa secara online. Fitur ini dilengkapi dengan waktu
deadline dan
fitur attach file sehingga siswa dapat mengirimkan tugas dalam
bentuk file
secara langsung kepada guru.
b. File dan Links. Fitur ini digunakan oleh guru dan siswa untuk
mengirimkan
pesan dengan melampirkan file dan links pada grup kelas. File
yang
dilampirkan berlaku untuk semua jenis ekstensi seperti .doc, .pdf,
.ppt, .xls,
dll.
c. Quiz. Fitur ini digunakan untuk memberiksn evaluasi secara
online baik
berupa pilihan ganda, isian singkat, maupun soal uraian. Quiz hanya
dapat
dibuat oleh guru, sedangkan siswa hanya mengerjakannya saja. Fitur
ini
dilengkapi dengan batas waktu pengerjaan, informasi tentang quiz
yang
akan dibuat, judul quiz dan tampilan quiz.
16
d. Poling. Fitur ini digunakan oleh guru untuk dibagikan kepada
siswa untuk
mengetahui tanggapan siswa mengenai hal tertentu yang berkenaan
dengan
pelajaran.
e. Gradebook. Fitur ini digunakan oleh guru sebagai catatan nilai
siswa yang
dapat diisi secara manual atau secara otomatis sedangkan untuk
siswa, dapat
melihat berupa rekapan nilai dalam bentuk grafik dan penilian
langsung.
f. Library. Fitur ini digunakan oleh guru maupun siswa sebagai
tempat
penyimpanan berbagai sumber pembelajaran dengan konten yang
beragam.
Guru dapat mengupload bahan ajar, materi, presentasi, sumber,
referensi,
gambar, video, audio dan konten digital lainnya. File dan Links
yang
terdapat di library dapat dibagikan baik kepada siswa maupun
guru.
g. Award Badges. Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan
suatu
penghargaan baik kepada siswa maupun kelompok.
h. Parents Codes. Fitur ini befungsi memberi kesempatan kepada
orangtua/wali
masing-masing siswa dapat bergabung memantau aktivitas belajar
dan
prestasi putra-putrinya, guru harus mengakses kode untuk orang tua
siswa
dan kemudia membagikannya pada masing-masing orang tua/wali.
Akses
kode untuk orang tua siswa dapat diperoleh dengan mengklik nama
kelas.
4. Hasil Belajar
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan
17
sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha, menetap dalam waktu
yang relative
lama dan merupakan hasil pengalaman.
Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Asumsi dasar
ialah
proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang
optimal pula.
Ada korelasi antara propeses pengajaran dengan hasil pengajaran
yang dicapai.
Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran makin
tinggi pula
hasil atau produk dari pengajaran itu.
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor
lain,
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut
banyak menarik
perhatian para ahli untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi atau
sumbangan yang
diberikan oleh faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya
pengaruh dalam
diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab akibat
perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diminati dan
disadarinya. Siswa harus
merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan
berprestasi.
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan
berpikir.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom dkk., bahwa
segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Hasil
belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi,
proses belajar melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari
penerimaan stimulus
eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak
menjadi informasi
hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk
menyelesaikan
masalah. Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
peserta didik
untuk mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang
diketahuinya.
18
Dalam hal ini peserta didik tidak hanya hafal secara verbalistis,
tetapi memahami
konsep dari masalah atau fakta yang dinyatakan. Bukti seseorang
telah memiliki
kemampuan pemahaman misalnya mampu menjelaskan materi yang
diajarkan.
Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan
sikap.
Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes.
Keterampilan
dapat diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan
sikap dan
petumbuhan anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik
nontes,
misalnya observasi, wawancara, skala sikap, dan lain-lain.
Pengertian hasil belajar menurut penulis adalah hasil yang dicapai
secara
keseluruhan setelah dilakukan aktifitas belajar yang telah diamati
dalam bentuk
skor atau angka-angka setelah diberikan tes hasil belajar pada
setiap akhir
pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang
terdapat
dalam diri siswa, dan faktor yang ada diluar diri siswa. Faktor
internal berasal dari
dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor ekternal adalah
faktor yang
sifatnya dari luar diri siswa.
1. Faktor internal
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat
menunjang
atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang
sehat
akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya
kurang
sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi
harus
cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan
19
mengantuk dan lelah. Faktor psikologis, yaitu yang mendorong
atau
memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya: a.
adanya
keingin tahu, b. agar mendapatkan simpati dari orang lain, c.
untuk
memperbaikki kegagalan, d. untuk mendapatkan rasa aman.
2. . Faktor Eksternal
Faktor Eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang
tua,
sekolah, dan masyarakat.
5. Hasil Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah
ini dan
sudah pernah dilaksanakan adalah:
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat instalasi sistem
operasi
GUI CLI kelas X TKJ Smk Negeri 1 Pundong”. Tujuan penelitian ini
yaitu
untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X TKJ
mata
diklat instalasi sistem operasi GUI CLI yang menggunakan
metode
konvesional dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran
edmodo
di Smk Negeri 1 Pundong, untuk mengetahui efetivitas Edmodo
terhadap
hasil belajar siswa pada mata diklat instalasi sistem operasi GUI
CLI kelas
X TKJ di Smk Negeri 1 Pudong. Hasil penelitian ini mununjukkan
hasil
nilai signifikasi uji-t sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sehingga keputusan
adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat diartikan bahwa ada
perbedaan
hasil belajar siswa yang signifikan pada mata diklat instalasi
sistem operasi
20
dalam kategori efektif (>76%) sehingga dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan jejering sosial edmodo efektif untuk meningkatkan
hasil
belajar pada mata diklat instalasi sistem operasi GUI CLI.
Hasil
perhitungan rata-rata angket menunjukkan angka sebesar 81,69%
yang
termasuk kategori sangat tinggi (75%) sehingga dapat diartikan
bahwa
respon siswa terhadap penggunaan jejaring sosial edmodo pada
pembelajaran instalasi sistem operasi GUI CLI sangat tinggi.
b. Herlambank 2015 “Hubungan penggunaan media pembelajaran
edmodo
dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital di
Smk
Negeri 1 Gombang”. Tujuan untuk mendeskripsikan tingkat
penggunaan
media pembelajaran edmodo dan hasil belajar siswa pada pelajaran
simulasi
digital Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di
SMK
Negeri 1 Gombong. Mengetahui hubungan penggunaan media
pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa pada pelajaran
simulasi
digital Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di
SMK
Negeri 1 Gombong. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
penggunaan media pembelajaran edmodo dalam kategori tinggi sebesar
5%,
dalam kategori sedang sebesar 29%, dalam kategori rendah sebesar
54%,
dan dalam kategori sangat rendah sebesar 12%. Hasil belajar siswa
pada
pelajaran simulasi digital dalam kategori kompeten sebesar 36%
dan
kategori tidak kompeten sebesar 64%; dan tidak ada hubungan
antara
21
yang diperoleh (0,016 < 0,189), serta nilai signifikansi P >
(0,872 > 0,05).
B. Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan
pembelajaran pada waktu tertentu yang diukur dengan nilai atau
angka dan
keterampilan yang dimiliki siswa. Baik tidaknya hasil belajar pada
siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti media pembelajaran.
Sering
perkembangan jaman dalam teknologi pendidikan, siswa dituntut untuk
selalu aktif
dalam mengikuti pembelajaran dan dituntut untuk mendapatkan hasil
belajar yang
lebih baik. Namun tidak hanya siswa yang dituntut aktif,
pembelajaran juga
menuntut guru harus kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran
agar
mendapatkan hasil belajar yang baik. Adanya teknologi dalam media
pembelajaran,
guru tidak hanya mengandalkan buku lagi tetapi disertai dengan
penggunaan media
pembelajaran yang optimal dalam menyampaikan informasi kepada
siswa. Dengan
demikian, penggunaan media pembelajaran yang baik dan efektif akan
berdampak
pada peningkatan hasil belajar yang lebih baik.
Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan saat ini
adalah
Edmodo. Edmodo merupakan media berbasis social network dan bisa
dibilang
program e-learning yang digunakan dalam proses pembelajaran oleh
guru dan oleh
siswa karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Media Edmodo
ini
diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran Simulasi
Digital SMK Negeri 6 Makassar
22
C. Hipotesis
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Hasil Belajar
Hasil Belajar
pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil belajar”.
H : “Penggunaan media pembelajaran edmodo terdapat perbedaan
hasil
belajar siswa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan
media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil belajar”.
BAB III
METODE PENELITIAN
karena dalam penelitian ini menggunakan data-data numerik yang
dapat diolah
dengan menggunakan metode statistik. Sedangkan jenis penelitian
yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen dapat
diartikan “sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh
25
(Sugiyono, 2018: 72).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desain
true
eksperimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design.
Dalam design
ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian
diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen
dan kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-(O4-
O3).
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen “Pretest-Posttest Control
Group
Design”
Kontrol (K) O3 O4
26
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Makassar yang bertempat di
Jl.
Landak Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 09 September – 09
Oktober
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 80), “populasi adalah wilayah generalisasi
yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari,
tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X Tata
Kecantikan Kulit dan
Rambut Smk Negeri 6 Makassar dengan jumlah keseluruhan 70
siswa.
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X. Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut
SMK Negeri 6 Makassar
Jumlah Keseluruhan 70
27
Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian
atau
miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai contoh. Dalam hal ini
Sugiyono
(2018: 81) mengemukakan bahwa sampel adalah “bagian dari jumlah
dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik
pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik Sampling Jenuh. Menurut
Sugiyono
(2018: 85) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
diinginkan membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu siswa
kelas X. Tata
Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 6 Makassar yang berjumlah 70
siswa.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Siswa Kelas X. Tata Kecantikan Kulit
dan
Rambut SMk Negeri 6 Makassar
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah - 70 70
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti
28
Adapun definisi operasional variabel yang ada dalam penelitian ini
adalah sebagai
berikut.
memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui
jaringan internet.
Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga denga Web Based
Learning
merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik
(E-Learning) atau
dapat juga dikatakan sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan
jaringan
internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi
pembelajaran.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar berkenaan dengan
kemampuan
siswa di dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar tampak
sebagai terjadi
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap
kurang sopan
menjadi sopan dan sebagainya.
E. Instrumen Pengumpulan data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti
untuk mempermudahkan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Instrumen
dalam penelitian ini yaitu:
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup pada pembelajaran, serta
dinilai dengan
memberikan skor dalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan
gambaran yang
diamati pada penggunaan media pembelajaran edmodo (eksperimen) dan
yang
tidak menggunakan media pembelajaran edmodo (kelas kontrol).
Instrument atau
lembar observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran kelas
control dapat
dilihat pada lampiran / dan lembar observasi aktivitas siswa pada
proses
pembelajaran kelas eksperimen dapat dilihat
2. Lembaran Soal
Soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal pre-test dan
post-test
dalam bentuk pilihan ganda (multiple choose) masing-masing sebanyak
10 soal
yang berkaitan dengan indikator yang ditetapkan pada RPP. Tes
adalah cara yang
digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran
dan
penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas
pertanyaan yang
harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan. Tes
diberikan pada
awal dan akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan hasil
belajar siswa tentang materi Komunikasi Digital.
F. Teknik Analisis Data
diperoleh dengan menggunakan analisis statistik deskriptif,
analisis data aktifitas
siswa dan analisis data respon siswa.
1. Statistik Deskriptif
30
Dalam hal ini digunakan tabel distribusi frekuensi, skor rata-rata,
standar deviasi,
skor minimum dan skor maksimum. Berikut adalah kriteria yang
digunakan untuk
menentukan kategori hasil belajar berdasarkan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal
(KKM) adalah dinyatakan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4 Kategori Standar Penilaian
Nilai Kategori
Di samping itu hasil belajar juga diarahkan pada pencapaian
secara
individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas
belajar apabila nilai
yang diperoleh minimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang
ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan, sedangkan ketuntasan
klasikal akan
tercapai apabila siswa mendapat skor minimal 75.
Ketuntasan Klasikal = Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal KKM
jumlah siswa
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang
sama,
maka terlebih dahulu ditentukan :
1) Menentukan rentang (R)
31
3) Menentukan panjang kelas interval (P)
Setelah data tersebut dibuat dalam distribusi frekuensi, kemudian
dianalisis
dengan menggunakan rumus-rumus statistic berikut :
1) Menghitung Rata-rata ( )
rumus sebagai berikut:
xi = nilai tengah
Kemudian standar deviasi (s) gabungan dengan rumus :
Keterangan :
S12 = simpangan baku dari kelompok pertama
32
b. Analisis Data Aktifitas Siswa
Analisis data aktifitas siswa dilakukan dengan menentukan frekuensi
dan
persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam
pembelajaran, sebagai
berikut:
Keterangan :
Xi = jumlah frekuensi aktifitas siswa indikator ke-i.
N = Jumlah siswa.
yang diinginkan.
hasil belajar komunikasi digital siswa sebelum dan setelah
perlakuan berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini
menggunakan taraf
signifikan 5% atau 0,05 dengan syarat:
Jika Pvalue ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.
Jika Pvalue < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak
normal.
Untuk langkah selanjutnya setelah melaksanakan penelitian,
maka
dilakukan analisis data pada perolehan data pre test dan post test
siswa. Analisis ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kenormalan sampel yang telah
diteliti.
33
Normalitas data diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk
mengetahui
apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi
normal atau tidak.
Adapun untuk mengukur tingkat kenormalan data, maka digunakan uji
chi-
quare, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
eksperimen dengan kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji
hipotesis. Uji hipotesis
yang sesuai digunakan adalah uji t. Uji t adalah salah satu uji
statistik yang
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan dari dua
buah sampel atau variabel yang dibandingkan. Dalam melakukan
analisis statistik
dengan uji t, maka perlu merujuk kepada hipotesis nihil (H0) yang
telah ditentukan.
Pada desain penelitian eksperiment ini digunakan uji t untuk
menguji
signifikan perbedaan rata-rata. Perhitungan ini hanya dilakukan
pada hasil
perhitungan post tes siswa. Maka digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
34
Analisis data untuk uji-t, hipotesis yang akan digunakan dalam
penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan
hasil
belajar siswa yang diajarkan tidak menggunakan media
pembelajara
edmodo.
menggunakan media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan
hasil
belajar siswa yang diajarkan tidak menggunakan media
pembelajara
edmodo.
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian yang menggambarkan
efektivitas
penggunaan media pembelajaran edmodo dalam meningkatkan hasil
belajar pada
mata pelajaran komunikasi digital kelas X SMK Negeri 6 Makassar,
penelitian
dilakukan pada 27 Agustus 2019. Untuk mengetahui efektivitas
penggunaan media
pembelajaran edmodo maka dilakukan prosedur penelitian eksperimen
dan analisis
data hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
dan analisis
statistik inferensial.
edmodo dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Simulasi digital
kelas X SMK Negeri 6 Makassar.
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Hasil Belajar Eksperimen
1) Hasil Belajar Pre-test
Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) Simulasi digital
pada kelas
eksperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai
maksimun, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS
16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut.
Mean 46.29 Median 50.00 Std. Deviation 11.398
36
Simulasi digital Kelas Eksperimen
Table 4.1 menunjukkan hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS
16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas ekperimen
didapat jumlah
sampel yang valid 35, skor rerata = 46.29, nilai tengah 50.00,
simpangan buku =
11.398, nilai minimum = 20 dan nilai maksimum = 70. Dari semua
nilai yang diatas
untuk mengetahui efektifnya hasil belajar siswa pada pretest.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen
Table 4.2 menunjukkan hasil frekuensi pre-test kelas ekperimen
tertinggi
pada interval 50 – 59 sebanyak 12 siswa (0,34%). Sedangksn
frekuensi interval
terendah berada pada kelas interval 20 – 29 sebanyak 1 siswa dengan
nilai frekuensi
relative (0,03%).
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 20 - 29 1 0,03% 2 30 - 39 4 0,11% 3 40 - 49 11 0,31% 4 50 - 59 12
0,34% 5 60 - 69 5 0,14% 6 70 - 79 2 0,06%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan data nilai hasil belajar (Post-test) simulasi digital
pada kelas
ekperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai
maksimum, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS
16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut
Table 4.3 menunjukkan hasil perhitungan pada data setelah perlakuan
(post-
test) pada kelas eksperimen didapat jumlah sampel yang valid 35,
skor rerata =
84.57, nilai tengah = 80.00, simpangan baku = 10,939, nilai minimum
= 60 dan
nilai maximum = 100. Dari semua nilai yang diatas untuk mengetahui
efektifnya
hasil belajar siswa pada postest.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pos-test Kelas Eksperimen
Pos-test
N Valid 35 Missing 0
Mean 84.57 Median 80.00 Std. Deviation 10.939 Range 40 Minimum 60
Maximum 100
No Kelas Interval
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 60 - 69 1 0,03% 2 70 - 79 8 0,23% 3 80 - 89 10 0,29% 4 90 - 99 9
0,26% 5 100 - 109 7 0,20%
Jumlah 35 100%
Tabel 4.4 menunjukkan hasil, frekuensi post-test kelas ekperimen
tertinggi
terletak pada interval 80 – 89 sebanyak 10 siswa (0,29%). Sedangkan
frekuensi
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 1
siswa dengan nilsi
frekuensi relative (0,03). Distribusi frekuensi untuk menyusun
nilai atau meringkas.
Gambar 4.1 Grafik perbandingan kelas eksperimen pretest dan
postest
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, menunjukkan bahwa nilai
setelah
pembelajaran treatmen (post-test) kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan
dengan nilai sebelumnya diberikan perlakuan (pre-test). Hal
tersebut ditunjukkan
dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas KKM (≥70), yang
dapat dilihat
pada kela interval 89-80.
1) Hasil Belajar Pre-test
Postest Eksperimen Pretest Eksperimen
Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) simulasi digital
pada kelas
kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai
maximum, nilai
minimum dan standar devisi yang dihitung dengan menggunakan SPSS
16.0 yaitu
dijabarkan sebagai begitu :
Berdasarkan table 4.5 di atas, hasil perhitungan dengan
menggunakan
SPSS 16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas control
didapat jumlah
sampel yang valid 35, skor rerata = 38.86 , nilai tengah = 40.00,
simpangan baku
= 10.508, nilai minimum = 20 dan nilai maximum = 60
Tabel. 4.6 Distribusi frekuensi Pre-test Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, frekuensi pre-test kelas control
tertinggi
terletak pada interval 40 – 49 sebanyak 12 siswa (0,34%). Sedangkan
frekuensi
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 2
siswa dengan nilai
frekuensi relatif (0,06).
N Valid 35 Missing 0
Mean 38.86 Median 40.00 Std. Deviation 10.508 Range 40 Minimum 20
Maximum 60
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
Jumlah 35 100%
Berdasarkan data nilai hasil belajar (post-test) simulasi digital
pada kelas
kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai
maximum, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS
16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, hasil perhitungan pada data
setelah
perlakuan (post-test) pada kelas control didapat jumlah sampel yang
valid 35,
skor rerata = 83.71, nilai tengah = 80.00, simpangan baku = 11.398,
nilai
minimum = 60 dan nilai maximum = 100.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, frekuensi post-test kelas kontrol
tertinggi
terletak pada interval 80 -89 sebanyak 11 siswa (0,31%). Sedangkan
frekuensi
Pos-test Kontrol
N Valid 35 Missing 0
Mean 83.71 Median 80.00 Std. Deviation 11.398 Range 40 Minimum 60
Maximum 100
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 60 - 69 1 0,03% 2 70 - 79 6 0,17% 3 80 - 89 11 0,31% 4 90 - 99 10
0,29% 5 100 - 109 7 0,20%
Jumlah 35 100%
41
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 1
siswa dengan
nilai frekuensi relative (0,03%).
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, menunjukkan bahwa nilai postetst
lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai pretest. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyak siswa
yang mendapatkan nilai di atas KKM
Gambar 4.3 Grafik gabungann kelas eksperimen dan kontrol pretest
postest
c. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi pada kelas eksperimen selama
proses
pembelajaran, penelitian memperoleh data dari instrument yang
dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran.
Postest Kontrol Pretest Kontrol
Postest Eksperimen dan Kontrol
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Gambar 4.4 Grafik aktivitas siswa kelas eksperimen selama mengikuti
pembelajaran menggunakan media pembelajaran Edmodo
Berdasarkan hasil gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa
terdapat
perubahan dari ketuju komponen aktivitas siswa selama mengikuti
proses
pembelajaran simulasi digital materi komunikasi dering dengan
menggunakan
media pembelajaran edmodo. Adapun perubahan terjadi yaitu terdapat
pada
komponen aktivitas 4 yang dimana saat pertemuan 2 terdapat 15 siswa
yang
menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi dan mengalami
peningkatan di
pertemuan 3 sebanyak 30 siswa, hal ini dikarenakan tumbuhnya
semangat siswa
dalam memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan menggunkan
media
pembelajaran edmodo. Perubahan juga terjadi pada komponen aktivitas
3 dimana
pada pertemuan 2 terdapat 25 siswa dan pada pertemuan 3 terdapat 34
siswa yang
mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum
dimengerti, hal ini
dikarenakan siswa sudah memahami materi ajar yang disampaikan guru
melalui
media pembelajaran edmodo. Pada komponen aktivitas 5 terdapat
perbuahan yang
menunjukkan bahwa pada pertemuan 2 terdapat 17 siswa yang masih
membutuhkan
bimbingan guru dalam menggunakan media pembelajaran edmodo, pada
pertemuan
3 siswa berkurang 33 siswa, hal ini dikarenakan siswa sudah
memahami cara belajar
dengan media pembelajaran edmodo. Pada komponen aktivitas 7 siswa
yang
35 25 20 15 17 15 10
35 34 32 30 33 34 25
0
10
20
30
40
pertemuan kedua pertemuan ketiga
43
melakukan kegiatan lai seperti rebut, bermain, dan lain-lain pada
pertemuan 2
sebanyak 18 siswa dan pada pertemuan 10 berkurang menjadi 25 siswa,
hal ini
dikarenakan tumbuhnya semangat siswa dalam proses pembelajaran yang
diajarkan
menggunakan media pembelajaran edmodo
Berdasarkan hasil observasi pada kelas control selama proses
pembelajaran,
penelitian memperoleh data dari instrument yang dirangkum pada
setiap akhir
pembelajaran
Gambar 4.5 Grafik aktivitas siswa kelas kontrol selama mengikuti
pembelajaran menggunakan media pembelajaran Edmodo
Berdasarkan gambar 4.5 menunjukka bahwa terdapat perubahan
dari
ketujuh komponen aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran
komunikasi digital dengan materi komunikasi dering secara
konvensional. Adapun
perubahan yang terjadi pada komponen 2 dimana kurangnya siswa yang
menyimak
materi yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan siswa bosan dan
kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran. Pada aktivitas 5 menunjukkan
bahwa
masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam mengerjakan
tugas yang
diberikan oleh guru, hal ini dikarenakan pada saat guru menjelaskan
materi siswa
34 30
20 10
32 30
pertemuan kedua pertemuan ketiga
kurang memperhatikan sehingga kurang memahami materi yang telah
diajarkan
oleh guru. Pada komponen 7 terjadi peningkatan jumlah siswa yang
melakukan
kegiatan lain seperti rebut, bermain, dan lain-lain, hal ini
dikarenakan kurangnya
minat siswa dalam memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi
ajar secara
konvesional.
Gambar 4.6 Grafik jumlah rata-rata kelas eksperimen dan kelas
kontrol
2. Analisis Statistik Infrensial
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh
dari masing-masing media pembelajaran dalam penelitian ini
berdistribusi normal
atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka data ini dapat
diolah dengan
menggunakan statistik uji-t.
perhitungan menggunakan program SPSS 16.0. untuk mengetahui normal
tidaknya
adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig < 0,05 dapat
dikatakan tidak normal.
Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:
73.26%
72.24%
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil normalitas dengan
menggunakan
SPSS.16.0 dapat diketahui nilai signifikansi (Sig) untuk semua data
baik pada uji
Kolmogorov-Smirnov maupum uji Shapiro-wilk > 0,05, maka dapat
disimpulkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat
kesamaan
varians Antara dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok
control,
untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga
sig pada
levene’s statistik dengan 0,05 (sig > 0,05). Hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Berdasarkan table 4.10 di atas. Hasil uji homogenitas variable
penelitian
diketahui nilai F hitung pre-test 0,328 dengan nilai 0.569
sedangkan F hitung pos-
No Kelompok Sig. Ket. 1 Pre-test Kelas Eksperimen 010 Normal 2
Pos-test Kelas Eksperimen 007 Normal 3 Pre-test Kelas Kontrol 010
Normal 4 Pos-test Kelas Kontrol 011 Normal
Kelas Sig. Keterangan
Pre-test 0,328 0.569 Homogen
Post-test 0,124 0.726 Homogen
46
test 0,124 dengan signifikan 0.726. Dari hasil perhitungan harga
signifikan data
pre-test ataupun post-test lebih besar dari 0.05 (sig>0.05) maka
dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians yang
homogen.
3) Uji Hipotesis
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan
media pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
tidak
menggunakan media pembelajaran edmodo pada mata pelajaran simulasi
digital
kelas X di Smk Negeri 6 Makassar. Kesimpulan penelitian dinyatakan
signifikan
apabila > pada taraf signifikansi 5% dan nilai p <0,05.
a) Hasil uji-t berpasangan Pre-test dengan Pos-test kelas
ekperimen
Rata-rata nilai pre-test kelas ekperimen sebesar 46,29 dan
rata-rata nilai pos-
test sebesar 83,71 sehingga mengalami peningkatan sebesar 37,42
Didapatkan juga
> pada taraf signifikansi 5% (13,737> 0,152) dan mempunyai
nilai p
< 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan
secara signifikan pada
skor hasil belajar siswa kelompok eksperimen Hasil uji-t
berpasangan dengan pre-
test dengan pos-test kelas eksperimen dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel. 4.11 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan
Post-test Kelas Eksperimen
Kelas Rata-
b) Uji-t Berpasangan Pre-test Dengan Pos-test kelas control
Rata-rata nilai pre-test kelas control sebesar 38,86 dan rata-rata
nilai pos-
test sebesar 84,57 sehingga mengalami peningkatan sebesar 45,71.
Didapat juga
> pada taraf signifikansi 5% (17,830 > 0,475) dan mempunyai
nilai p
< 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan
secara signifikan pada
skor hasil belajar siswa kelompok Kontrol Hasil uji-t berpasangan
pre-test dengan
pos-test kelas control dapat dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.12 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan
Post-test Kelas Kontrol
Kelas Rata-
c) Hail uji-t Kelas Eksperimen Pos-test dan Kelas Kontrol
Post-test
Beberapa hasil perhitungan independent sampel t-test diketahui
rata-rata
kenaikan kelompok eksperimen sebesar 84,57 sedangkan kenaikan kelas
kontrol
sebesar 83,41 sehingga diketahui kenaikan skor hasil belajar kelas
eksperimen lebih
besar 0,86 dibandingkan dengan kelas control. Diketahui juga nilai
sebesar
0,321 dengan signifikansi 0,000 Nilai adalah 0,124. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa > (0,321 < 0,124) dan nilai signifikansinya lebih besar
dari
0,05 (p= 0,000<0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat
perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan skor hasil belajar secara signifikan
pada kelompok
kontrol dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo lebih baik dari pada hasil
belajar siswa
yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajar edmodo kelas X
Smk Negeri
6 Makassar. Hail uji-t kelas eksperimen post-test dan kelas control
pos-test dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.13 Ringkasan Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan
Kelas Kontrol Post-test
49
hasil nilai signifikasi sehingga ada perbedaan hasil belajar, dan
berdasarkan hasil
belajar siswa yang saya peroleh dimana hasil nilai pretest-postest
eksperimen yaitu
84,57 sedangkan hasil nilai pretest-postest kontrol yaitu 46,29,
sehingga
menunjukkan hasil nilai signifikasi berbeda.
2. Efektivitas
50
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran diklat sistem
operasi, dan
berdasarkan hasil penelitian yang telah saya peroleh yaitu terdapat
efektif dalam
peningkatan hasil belajar siswa yang telah menggunakan media
pembelajaran
edmodo dapat dilihat selama proses pembalajaran mencapai 73,26%,
dan
berdasarkan hasil uji-t terdapat data pre-test dengan hasil
penggunaan media
pembelajaran edmodo terdapat hasil belajar simulasi diperoleh nilai
sign 0,569 >
00,05. Dengan demikian, terdapat pengaruh penggunaan media
pembelajaran
edmodo terdapat hasil belajar di pada siswa kelas X di Smk Negeri 6
Makassar.
Hasil perbandingan tingkat ketentuan belajar simulasi digital
menggunakan
media pembelajaran edmodo, menunjukkan bahwa untuk nilai ketentuan
hasil
belajar siswa telah diberi perlakuan (posttest) sebanyak 35 orang
siswa yang
mencapai ketentuan belajar.
Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan perhitungan
menggunakan
SPSS 16 menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi
uji
normalitas yang merupakan uji persyaratan sebelum melakaukan uji
hipotesis. Data
pretest dan posttest telah terdistribusi dengan normal karena nilai
p ≥ = 0,05. Hasil
analisis interensial menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar
siswa setelah
pembelajaran simulasi digital menggunakan media pembelajaran edmodo
tampak
nilai p (sig(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05, berarti hasil
belajar simulasi digital siswa
bisa mencapai JJM 75. Ketuntasan belajar siswa setelah diajar
dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo ≥ 75.
51
berikut:
pembelajaran edmodo dapat dilihat selama proses pembelajaran
dimana
kelas ekperimen mencapai 73.26% sedangkan kelas kontrol
72,24%.
2. Berdasarkan hasil uji-t terdapat data pre-test dan pos-test
hasil pengaruh
penggunaan media pembelajaran edmodo terhadap hasil belajar
simulasi
digital diperoleh nilai Sign 0,569 > 0,05. Dengan demikian
terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran edmodo terhadap hasil
belajar
pada siswa kelas di Smk Negeri 6 Makassar.
B. Saran
mampu menggunakan media pembelajaran edmodo untuk meningkatkan
hasil
52
belajar siswa, serta penelitian lebih lanjut tentang penggunaan
media teknologi
informasi dari materi pokok yang lain sehingga penelitian tentang
penggunaan
media pembelajaran edmodo lebih luas.
C. Manfaat
Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan
teori
yang telah didapat dari mata pelajaran yang telah diterima kedalam
penelitian yang
sebenarnya, dan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana
diagnosis dalam
mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem
penilaian
pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan
pencarian
alternative pemecahan masalah-masalah tersebut.
Aulia Rahmawati, 2014. Efektivitas Penerapan Edmodo Tehadap
Pembelajaran Kimia Kelas XI SMAN 1 Wales. Skirpsi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Daryanto, 2014. Media Pembelajaran, Yogyakarta.
Fkip Unismuh Makassar, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:
Panrita Press Unismuh Makassar.
Hidayah, Fitri 2012. Penerapan E-learning Sebagai Media
Pembelajaran Mata Diklat Pemrograman Web Kelas XI Teknik Komputer
Jaringan SMKN 2 Pengasih, Yogyakarta: UNY
Ipan Tuslina 2014, Efektifitas Penggunaan Media Edmodo Sebagai
Kegiatan Penunjang Pembelajaran Fisika di SMK Negeri 6 Kota
Bekasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Muhammad Azyes Herlambank 2015. “Hubungan Pengunaan Media
Pembelajaran
Edmodo Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Simulasi Digital
Di SMK Negeri 1 Gombong”. Skripsi Jurusan Teknik Informatika
Nurita Putranti, 2013. Cara Membuat Media Pembelajaran Online
Menggunakan Edmodo. Jurnal Pendidikan Informatika dan sains.
Nurul Hikmah Anwar 2017. “Efektivitas Media Pembelajaran Edmodo
Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fisika
Kelas XI IPA SMAN 1 Tanete Rilau” Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika
Pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan U.IN Alauddin Makassar
Popham 2003. “Efektivitas Penggunan Media Pembelajaran”
Santhy Rahmawati Putri, Sri Wahyuni 2017. Penggunaan Media
Pembelajaran Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1 Jember.
Santhy Rahmawati Putri1,Sri Wahyuni1,Pudjo Suharso 2017. Penggunaan
media Pembelajaran Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1 Jamber Tahun Ajaran
2016/2017.
Sinambela 2006. “Efetivitas Organisasi”
Suci Rahmadika 2014. Efektivitas Penerapan Media Jejaring Sosial
Media edmodo Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat
Sistem Komputer. Skripsi, Bandung Universitas Pendidikan
Indonesia
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidika Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.
Syofiarni, Yesi 2014. Makalah Edmodo. Tersedia:
(http:/www.academia.edu/7176523/Makalah_Edmdoo_Makalah_Edmod
o_disusun_Oleh_Yesi_Syofiarni_RPL_B).