perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Penelitian Eksperimen)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Ifazah Alawiyah
S990809013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah
S990809013
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. NIP. 195009301976031004
……………
…………..
Pembimbing II Dr. Guntur Riyanto, MS. NIP. 195809271986011001
…………… …………..
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Prof. Dr. Trisno Martono NIP. 105103311976031003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah S990809013
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua Prof. Dr. Trisno Martono
……………
………
Sekretaris Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd …………… ………
Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. …………… ………
2. Dr. Guntur Riyanto, MS. …………… ………
Mengetahui,
Ketua Prodi
Pend. Ekonomi
Prof. Dr. Trisno Martono NIP. 105103311976031003
……………
………
Direktur Program
Pascasarjana
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004
……………
………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Ifazah Alawiyah
NIM : S990809013
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Efektivitas Pembelajaran
Ekonomi dengan Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal
Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan
karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta,
Yang membuat pernyataan,
Ifazah Alawiyah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Jika kamu telah selesai dari satu pekerjaan, segeralah hadapi pekerjaan yang
berikutnya.
(Q.S. Al-insyirah : 7)
Orang yang takut melakukan terlalu banyak akhirnya melakukan terlalu
sedikit.
(Peribahasa Jerman)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
• Suami yang kucintai, Ahmad Saiful Bahri
• Mama Qomariyah & Almarhum Bapak Mubasyir
Dahlan, atas doa yang dipanjatkan untukku
• Ibu & Abah Mertua
• Kakak, Adek serta Keluarga Besar Dahlan-Munaseh
• Teman-teman seperjuangan MPE 2009
• Keluarga Besar SMA Negeri 1 Slawi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas rahmat dan hidayah-
Nya hingga Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Magister. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rosulullah Muhammad SAW, sang pioner revolusi Dunia.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan Tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan
tulus ikhlas penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Direktur Program Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan surat
keputusan tentang ijin menyusun Tesis dan ijin reseach.
2. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah
menyetujui permohonan menyusun Tesis.
3. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan
banyak bimbingan, arahan dan motivasi yang berguna dalam menyelesaikan
Tesis ini.
4. Dr. Guntur Riyanto, MS. selaku pembimbing II yang selalu menegur dan
mengingatkan dengan tulus ketika penulis melakukan kesalahan, memberi
motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini.
5. Tim Penguji Tesis atas saran dan masukan-masukan yang diberikan.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Slawi yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Slawi Kab. Tegal yang telah
banyak membantu serta memperlancar proses pengumpulan data.
8. Suami tercinta yang selalu ada untukku, menemaniku dengan penuh kesabaran
serta keikhlasan, atas semua ridho yang telah diberikan untuk penulis.
9. Mama dan Almarhum Bapak, yang selalu mendukung jalan hidupku,
membimbing, memotivasi, dan sekuat tenaga memperjuangkan impianku,
serta memberikan yang terbaik untukku.
10. Abah dan Ibu mertua yang senantiasa mengingatkanku, serta memberikan
ridhonya untukku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
11. Kakak & Adek tersayang, mbak Ummu, mas Mujib, Mas Zimam, Mbak Resi,
Fikri, Elcy, Rizqi, yang telah menyemangati, mendo’akan dan membantuku
selama ini.
12. Teman-teman ku, pendi, zack, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis
dan menjadi saudara ku di perantauan.
13. Sahabat-sahabat seperjuangan PMII Kota SOLO, LPM MOTIVASI FKIP
UNS yang telah membantu dan memberi dukungan selama ini.
14. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Ekonomi angkatan pertama,
angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat baru dalam penggarapan
tesis ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu baik materiil ataupun spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
Semoga kebaikan yang diberikan mendapatkan imbalan yang lebih baik
dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu masukan dari berbagai pihak penulis harapkan, sehingga
bisa menjadi bekal untuk melanjutkan perjuangan. Semoga tesis ini bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……. ………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS……………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………. iv
MOTTO …………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN ………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………… vii
DAFTAR ISI………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xv
ABSTRAK ………………………………………………………….. xvi
ABSTRACT …………………………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………… 1
B. Identifikasi Masalah……………………………. 4
C. Pembatasan Masalah……………………………. 4
D. Perumusan Masalah…………………………….. 5
E. Tujuan Penelitian………………………………… 5
F. Manfaat Penelitian………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Hakekat tentang Efektivitas…………. ………… 7
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran
Ekonomi ………………………………………. 9
3. Hakekat tentang Prestasi Belajar……………… 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
4. Hakekat tentang Media Pembelajaran ………… 23
5. Hakekat tentang Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ………………………………….. 31
B. Penelitian Yang Relevan……………………… … 36
C. Kerangka Pemikiran…..………………………… 38
D. Hipotesis……………………………………….. .. 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………….. 41
1. Tempat Penelitian……………………………. 41
2. Waktu Penelitian……………………………. 41
B. Metode Penelitian………………………………. 42
1. Rancangan Penelitian………………………… 42
2. Prosedur Penelitian…………………………… 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian………………… 43
D. Variabel Penelitian………………………………. 44
E. Metode Pengumpulan Data…………………….. 44
F. Instrumen Penelitian……………………………. 46
1. Uji Validitas Item Soal……………………… 48
2. Uji Reliabilitas ……………………………… 49
3. Analisis Butir Soal………………………… 50
G. Teknik Analisis Data…………………………… 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa............. 53
2. Uji Persyaratan Analisis…………………….. 55
3. Uji Hipotesis………………………………… 57
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data …………………………………… 61
B. Data Hasil Penelitian ……………………………. 62
1. Nilai Awal Siswa ……………………………. 62
2. Nilai Akhir Siswa ………………………….. . 65
3. Selisih Nilai Pretes-postes ………………….. 68
C. Uji Kesamaan Keadaan Awal …………………… 71
1. Uji Normalitas ………………………………. 71
2. Uji Homogenitas ……………………………. 71
3. Uji t …………………………………………. 71
D. Hasil Pengujian Hipotesis ………………………. 72
1. Uji t Dua Ekor ………………………………. 72
2. Uji t Pihak Kanan …………………………… 73
E. Pembahasan Hasil Analisis Data ………………… 74
1. Hipotesis Pertama ……………………………. 74
2. Hipotesis Kedua …………………………….. 75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………. 77
A. Kesimpulan ………………………………………. 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Implikasi …………………………………………. 77
C. Saran ……………………………………………… 79
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 81
LAMPIRAN ………………………………………………………… 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian ……………………………… 41
Tabel 2. Rancangan Penelitian ……………………………………. . 42
Tabel 3. Kisi-kisi instrument ………………………………………. 46
Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa …………………….. 62
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen 63
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol 64
Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen …………… 66
Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol ……………….. 67
Tabel 9. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas eksperimen 68
Tabel 10. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas control 70
Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi ……… 72
Tabel 12. Uji Efektivitas .................................................................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan .............................. 10
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .............. 23
Gambar 3. Kerangka Berpikir ............................................................... 39
Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen .. 64
Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol ……. 66
Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen ………………… 66
Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol ……………… 68
Gambar 8. Selisih nilai pretes postes kelas eksperimen ……………….. 69
Gambar 9. Selisih nilai pretes postes kelas kontrol …………………… 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Multimedia...………..… 84
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Buku Teks ……………. 88
3. Soal Tes Kemampuan Kognitif………………….……….….………. 92
4. Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda 102
5. Data Induk Dalam Penelitian ………………………………………. 108
6. Data Siswa Kelas X3 dan X2 ………………………………………. 109
7. Data Nilai Awal …………………………...………………………. 110
8. Uji Normalitas Nilai Awal Siswa …………………..…………...... 111
9. Uji Homogenitas Nilai Awal Siswa……………………………..... 113
10. Uji Kesamaan Nilai Awal Siswa…………………………………. 116
11. Penskoran Kemampuan Kognitif Siswa………………………….... 119
12. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa ……………………… 120
13. Uji t Dua Ekor ……………………………………………………… 122
14. Uji t Pihak Kanan………………………………..………………….... 123
15. Surat-surat Perijinan………………. .…………….…………………. 124
16. Jurnal-jurnal Pendidikan..……………………………………….…… 126
17. Tabel-tabel Statistik……… ..……………..………………………….. 134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
Ifazah Alawiyah. S990809013. Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) ada atau tidak adanya perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks, (2) apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen eksperimen semu (quasi eksperimen), yang menghubungkan sebab akibat antara variable yang sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Slawi semester satu Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah sepuluh kelas, yaitu kelas X1 sampai X10. Sampel sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik random sampling, sehingga didapat dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas X3 dan kelas X2 yang masing-masing terdiri atas 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik angket, dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dua ekor untuk nilai kognitif siswa, dilanjutkan dengan uji t pihak kanan dengan menghitung selisih antara nilai pretes dan postes kelas eksperimen dan kontrol, dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol(thitung > ttabel = 3,343 > 1,68). Penggunaan media pembelajaran multimedia dalam proses pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333), (2) Nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 2,890 > 1,68). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pretes-postes kelas control ( X selisih pretes-postes eksperimen = 20,80 > X selisih pretes-postes kontrol = 11,53). Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks. Kata Kunci : Media Pembelajaran, multimedia, Prestasi Belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Ifazah Alawiyah. S990809013. The Effectiveness Learning of Economy with Multimedia of Tenth Grade Students’ learning Achievement Pilot Program International School in SMA Negeri 1 Slawi Academic Year 2010/2011. Thesis. Surakarta : Postgraduate Programs Sebelas Maret University. Target of this research is to know : (1) there is any the differences achievement economic learning between use multimedia and textbook, (whether economic learning with multimedia is more effective than learning with textbook economics. This research using quasi experimental method, the causal link between variables that deliberately determined by other variables, with the design of control-group pretest posttest design. The population in this study are all students of class X SMA Negeri 1 Slawi first semester in Academic Year 2010/2011, amounting to ten classes, namely class X1 to X10. Samples were 2 classes taken by random sampling technique, in order to get the two classes as the study sample, namely class X2 and class X3, each consisting of 30 students. Data collection techniques used were technical documentation, technical questionnaire, and observation techniques. The data analysis technique used are two-tailed t test for students' cognitive value, followed by t test with the right side calculates the difference between the pretest and posttest experimental and control classes, with significance level 0.05. The results showed: (1) There is a difference in economic achievement between students of the experimental group and control group students (tarithmathic> ttable = 3.343> 1.68). The use of multimedia instructional media in the learning process of economic give effect to the increase in cognitive abilities of students who owned economy is better than the use of media texts. This is evidenced by the average value of experimental grade students better than the control class ( X experimental = 75.0663> X control = 66.0333), (2) The average value of the difference between pretest-posttest experimental class less or equal to the average value mean difference in pretest-posttest control class) rejected (tarithmathic > ttable = 2.890> 1.68). This shows that the average score difference pretest-posttest experimental class is higher than the average pretest-posttest control class ( X difference between pretest-posttest experimental = 20.80> X difference in pretest-posttest control = 11.53). So it can be said that economic learning with multimedia is more effective than text books. Keyword : Learning Media, Multimedia, Learning Achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah bersama negara anggota PBB telah mencanangnkan Millenium
Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium), yang harus dapat dicapai
pada tahun 2015. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era
globalisasi sebagai era persaingan mutu (http://www.targetmdgs.org). Oleh karena
itu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu keniscayaan yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi.
Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang
kehidupan untuk dapat menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai
dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Demikian pula dengan dunia
pendidikan di Indonesia. Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor strategis
dalam menciptakan kemajuan bangsa. Pendidikan yang berkualitas mampu
menghasilkan SDM yang bermutu dengan indikator berkualifikasi ahli, terampil,
kreatif, inovatif, berkulaitas, produktif, serta memiliki attitude (sikap dan
perilaku) yang positif.
Era globalisasi memaksa dunia pendidikan untuk segera melakukan
reevaluasi di bidang pendidikan agar dapat menghasilkan SDM yang mampu
bersaing di dunia internasional. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3,
pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh
standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada
standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki
daya saing di forum internasional. (http://fansmania.wordpress.com)
Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang
pendidikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas,
mampu bersaing dan mengikuti perkembangan baik di tingkat lokal, nasional
maupun internasional. Mutu lulusan tidaklah dapat dibentuk hanya dengan
mengubah status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun yang
lebih penting adalah proses kegiatan belajar mengajar. Jika proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif, maka peserta didik akan termotivasi untuk
meningkatkan kualitas belajar mereka, sehingga prestasi belajar peserta didik akan
semakin meningkat.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memotivasi siswa agar lebih
aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran adalah dengan penggunaan media
pembelajaran multimedia. Selain berfungsi untuk memacu kreatifitas dan
keaktifan peserta didik, pembelajaran multimedia juga berperan sebagai
pengenalan teknologi terkini di dunia pendidikan. Sehingga dalam segi ilmu,
peserta didik lebih bisa menyerap nya dengan lebih baik. Begitu pula dari segi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
keahlian penggunaan multimedia, pengalaman peserta didik juga tidak tertinggal
dengan perkembangan teknologi di dunia internasional.
SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal sebagai salah satu sekolah yang
berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah seharusnya
mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran multimedia. Hal ini didasarkan pada ketentuan khusus untuk
penyelenggaraan pendidikan sekolah bertaraf internasional, dimana dalam salah
satu indikator proses pembelajaran pada program RSBI disebutkan bahwa pihak
sekolah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) pada semua mata pelajaran. Pertimbangan lain yang menjadikan dasar
pentingnya penggunaan multimedia di dunia pendidikan adalah karena pesatnya
perkembangan dan penggunaan teknologi saat ini, baik di dunia pendidikan
maupun dunia kerja serta seluruh segmen kehidupan, termasuk didalamnya adalah
perekonomian Indonesia. Untuk itu pengenalan multimedia serta penggunaan
multimedia pada proses pembelajaran kepada peserta didik, dalam hal ini lebih
khususnya adalah mata pelajaran ekonomi, perlu dilaksanakan dengan baik. Tidak
hanya itu, peserta didik juga harus mampu memanfaatkan multimedia dalam
pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai dan
meningkatkan prestasi belajar ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat dikemukakan identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana multimedia digunakan secara
efektif?
2. Apakah kebijakan pembelajaran multimedia dapat mempengaruhi prestasi
belajar ekonomi?
3. Apakah guru-guru ekonomi telah dapat mengoperasikan sarana dan prasarana
multimedia dengan baik?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini agar pembahasannya lebih mendalam maka masalah
yang akan dianalisa dibatasi yaitu:
1. Pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan multimedia
2. Hasil belajar yang akan dinilai pada siswa setelah melalui kegiatan
pembelajaran ekonomi yaitu dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Materi pelajaran yang akan dipelajari adalah pokok bahasan permintaan,
penawaran, dan harga keseimbangan pada tingkat SMA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
2. Apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada
pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas yaitu
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran
ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih
efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat antara lain :
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA
atau jenjang satuan pendidikan lainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang efektivitas
pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA atau jenjang
pendidikan lainnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif:
a. Bagi sekolah sebagai bahan kajian untuk dapat memfasilitasi pelaksanaan
pembelajaran ekonomi dengan multimedia secara lebih baik.
b. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan terkait pembelajaran
dengan multimedia, terutama pembelajaran ekonomi.
c. Bagi para guru sebagai bahan masukan untuk pemilihan media dalam
proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi.
d. Bagi Depdiknas dan lembaga-lembaga terkait lainnya, sebagai bahan
masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung
dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia.
e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk
penelitian tentang pemilihan media dalam pembelajaran ekonomi di SMA
atau jenjang pendidikan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Hakekat tentang Efektivitas
Efektif menurut Roestiyah N.K (2001:1) menunjuk pada sesuatu yang
mampu memberikan dorongan atau bantuan dalam mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Margono (1995:3), “Efektif berarti semua potensi dapat
dimanfaatkan dan semua tujuan dapat dicapai.”
Definisi-definisi efektif diatas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan
bahwa efektif adalah sesuatu yang dapat memanfaatkan semua potensi untuk
mencapai semua tujuan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
tidaknya suatu tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang semakin mendekati tujuan
yang telah ditentukan menunjukkan semakin tinggi tingkat efektivitasnya.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan segala
potensi sebagai pengukur terhadap keberhasilan siswa setelah mempelajari suatu
materi pelajaran.
Syarat yang diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif
menurut Roestiyah N.K (2001:37), antara lain:
a. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dalam belajar siswa harus
mengalami aktivitas mental, misalnya siswa dapat mengembangkan
kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis juga mengalami
aktivitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu.
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b. Guru harus menggunakan banyak metode waktu mengajar. Variasi metode
mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa,
mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup.
c. Guru harus memberikan motivasi karena hal ini sangat berperan pada
kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar.
d. Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual. Guru tidak cukup
hanya merencanakan perencanaan klasikal, karena masing-masing siswa
mempunyai perbedaan dalam beberapa segi misalnya intelegensi, bakat, tingkal
laku, dan lain-lain.
e. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum
mengajar. Dengan persiapan sebelum mengajar guru akan mantap disepan
kelas. Perencanaan yang masak dapat menumbuhkan banyak inisiatif dan daya
kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi dan meningkatkan
interaksi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi
Pengertian tentang Pembelajaran erat kaitannya dengan pengertian
belajar. Untuk memahami pengertian pembelajaran, maka terlebih dahulu
harus mengetahui pengertian belajar. Dimana belajar merupakan awal dari
adanya istilah tentang pembelajaran. Pengertian belajar menurut Arief S.
Sardiman, dkk (2005:2) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2008:19) diartikan
sebagai KBM konvensional dimana guru dan peserta didik langsung
berinteraksi.
Smaldino, et al. (2005 : 6) menyatakan bahwa learning is the develop-
ment of new knowledge, skills, or attitudes as an individual interacts with
information and the environment. The learning environment includes the
physical facilities, the psychological atmosphere, instructional technology,
media, and methods.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa pembelajaran adalah
perkembangan dari pengetahuan baru, keterampilan atau perilaku sebagai
interaksi individu dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan pembelajar-
an meliputi fasilitas fisik, suasana psikologi, teknologi instruksional, media,
dan metode.
Pembelajaran, berdasarkan beberapa pendapat di atas, adalah kegiatan
belajar mengajar yang terwujud sebagai perkembangan dari beberapa kompo-
nen pembelajaran yang berjalan secara teratur, saling tergantung,
komplementer, berkesinambungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Unsur yang dominan dalam proses pembelajaran, menurut Abdul
Majid (2008:91) adalah guru, murid, dan bahan ajar. Ketiga unsur ini saling
berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antara satu dengan lainnya.
Jika salah satu unsur tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan
berlangsung dengan baik. Jika dilihat dari segi kegiatan guru, maka guru
berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan,
implementasi, dan penilaian / evaluasi. Ketiga fungsi tersebut dapat dilihat
dalam skema sebagai berikut:
Perencana Implementasi Penilaian
Balikan
Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan menurut James M. Cooper
Sumber: Abdul Majid (2008:92)
Skema tersebut menerangkan bahwa sebagai perencana, guru
hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa, merumuskan tujuan
pembelajaran dan menetapkan strategi pembelajaran. Sebagai
pengimplementasi rencana pengajaran, guru hendaknya mempertimbangkan
kondisi yang ada serta memoles setiap situasi yang muncul untuk
memungkinkan tejadinya pembelajaran. Pada saat melaksanakan kegiatan
evaluasi guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang
tepat.
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan menurut Nana Sudjana dalam Abdul Majid (2008:16)
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Pengajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
menurut Jones et al. dalam Abdul Majid, (2008 : 16) adalah suatu cara
bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Berdasarkan pendapat di atas, perencanaan pengajaran dapat diarti-
kan sebagai proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
cara untuk mempersiap- kan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mampu bekerja
secara lebih dekat dengan program-program perencanaan lainnya seperti
program perpustakaan, sarana rekreasi, museum, media massa dan lainnya.
Perencanaan pendidikan juga harus berorientasi terhadap program siswa
yang terstruktur dengan kondisi yang relevan dengan kondisi
lingkungannya. (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 73).
Oleh karena itu perencanaan pendidikan harus dibuat sesuai dengan
kebutuhan pendidikan saat ini, serta ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yaitu pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia.
Perencanaan pembelajaran juga diharapkan dapat menjamin kualitas
pembelajaran. Sehingga dalam perencanaan dilakukan analisis kebutuhan
dari proses belajar, termasuk evaluasi terhadap materi pelajaran dan
aktivitas-aktivitas pengajaran. (Abdul Majid, 2008 : 18).
Penyusunan perencanaan pembelajaran yang baik harus memper-
siapkan perangkat-perangkat dalam perencanaan pembelajaran, antara
lain:
1. Memahami kurikulum
2. Menguasai bahan ajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan program pengajaran
5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang
telah dilaksanakan.
(Abdul Majid, 2008 : 21)
Perencanaan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat
menilai efektivitas program-program yang ditanganinya, yaitu sejumlah
aktivitas yang tercakup dalam lembaga pendidikan, kebutuhan manusia
akan lembaga pendidikan, perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan
dengan proses dan teknik, dan administrasi gedung dan peralatan sekolah.
(Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 124).
Perencanaan pembelajaran disusun untuk menjamin kualitas pembelajaran,
dimana diharapkan pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Kurikulum, khususnya silabus menjadi acuan utama dalam
penyusunan perencanaan.
1) Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,
sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian
materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan daerah setempat. (Abdul Majid, 2008 : 38).
Silabus sebaiknya dibuat untuk setiap mata pelajaran yang akan
diajarkan. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dengan acuan dari silabus yang telah dibuat. Selain itu silabus juga
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.
(Abdul Majid, 2008 : 40).
Isi dari silabus ada yang sudah disiapkan oleh pemerintah,
sedangkan guru hanya mengembangkannya sesuai dengan mata
pelajaran yang diembannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad
Munif, (2010 : 12), bahwa standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
materi pokok pada silabus sudah disiapkan oleh pemerintah. Tugas
guru selanjutnya adalah mengembangkan setiap kompetensi dasar
tersebut dengan jalan menentukan materi pokok, pengalaman belajar,
alokasi waktu dan sumber bahan. Untuk implementasi di kelas, silabus
perlu dijabarkan lagi ke dalam bentuk persiapan mengajar, baik dalam
satuan pelajaran maupun rencana pembelajaran. (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
(E. Mulyasa, 2005 : 213).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Proses Pembelajaran
Ahmad Rohani (2004 : 1) menyatakan pengelolaan pembelajaran
adalah suatu upaya untuk mengatur (mengelola dan mengendalikan)
aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai
secara lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan
strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut
pada akhirnya akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi
perbaikan pembelajaran lebih lanjut.
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru perlu mempertim-
bangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha memoles setiap situasi
yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar. (Abdul Majid, 2008 : 91).
Inovasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran tentunya tidak
terlepas dari penyusunan RPP terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tentang RPP tersebut, dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran adalah pelaksanaan RPP yang telah
disusun, yang diturunkan dari silabus dan kurikulum. Implementasi RPP
juga memungkinkan untuk diterapkan dalam beberapa model pembela-
jaran. Penerapan beberapa model pembelajaran dikelas oleh guru memiliki
harapan bahwa guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabakan. (Oemar
Hamalik, 2007 : 253)
Abdul Majid (2008 : 185) menyatakan bahwa evaluasi merupakan
pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program
substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan
dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan.
Beberapa pendapat di atas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan
bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan dengan cara melakukan
pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program
substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan
dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Pengukuran dalam evaluasi dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan penilaian. Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh
guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian
harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran.
Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
dan pelaksanaannya. (Ahmad Rohani, 2004 : 168).
Tujuan penilaian secara lebih terperinci dikemukakan Abdul Majid
(2008:187-188) sebagai berikut:
1) Penelusuran, yaitu menelusuri agar proses pembelajaran anak didik
sesuai dengan rencana. Dimana guru mengumpulkan informasi
sepanjang semester melalui berbagai bentuk penilaian agar
memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi oleh siswa.
2) Pengecekan, untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang
dialami anak didik dalam proses pembelajaran.
3) Pencarian, yaitu unutk mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran.
4) Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah
menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau
belum.
Penilaian yang disusun secara berencana dan sistematis oleh guru tidak
hanya memiliki tujuan yang jelas, namun juga memiliki fungsi yang dapat
membantu kelancaran proses pembelajaran. Fungsi penilaian tersebut
menurut Abdul Majid (2008:188-189), adalah:
1) Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu
mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran baik secara
individu maupun kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2) Fungsi belajar tuntas, penilaian di kelas harus diarahkan untuk
memantau ketuntasan belajar siswa. Fungsi ini harus dapat menjawab
apakah siswa sudah menguasai kemampuan yang diharapkan, siapa
siswa yang belum menguasai kemampuan, dan tindakan apa yang
harus dilakukan agar siswa menguasai kemmapuan tersebut.
3) Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, untuk melihatnya
apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian
besar atau semua kemampuan yang diajarkan, maka dapat disimpulkan
bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai rencana.
4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai
bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Analisis hasil
penilaian juga berguna bagi guru untuk melihat hal-hal apa yang perlu
diperhatikan seara serius dalam proses belajar mengajar.
Proses penilaian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
Beberapa jenis penilaian yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal
maupun jawaban). Bentuk instrumen tes tertulis ini dapat berupa:
a) pilihan Ganda, b) Benar-Salah, c) Menjodohkan, d) jawaban
singkat, e) Uraian Obyektif, f) Uraian Bebas, g) Pertanyaan Lisan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2) Penilaian Kinerja
Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi
dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan
pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di
dalam berbagai macam konteks.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat
memberikan informasi bagi suatu penilaian. Contoh penialain
portofolio adalah siswa diminta untuk membuat rancangan
pengamatan (dibantu dengan lembar kerja dari guru) mengenai materi-
materi selama satu semester yang akan diberlakukan eksperimentasi.
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang
timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya tindakan manusia dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan, dimana kebutuhan manusia itu tidak
terbatas sedang alat pemuas kebutuhan bersifat jarang dan dapat digunakan
secara alternatif. (Sudarno, 2000 : 2)
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus yang diterjemakhan oleh
Modern English Press, (1985 : 2) mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu
studi tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih, untuk menggunakan
sumber-sumber alam produktif yang langka yang mempunyai kegunaan
alternatif untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
konsumsi, sekarang dan di masa mendatang, kepada bermacam-macam orang
dan kelompok dalam masyarakat.
Kesimpulan dari beberapa definisi mengenai pembelajaran dan ekonomi
di atas adalah pembelajaran ekonomi merupakan kegiatan belajar mengajar
mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan serta berbagai masalah
ekonomi lainnya dimana guru dan siswa saling berinteraksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Hakekat Tentang Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah “penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode
tertentu”. (Sutartinah Tirtonegoro, 2001 : 43)
Zainal Arifin (1990 : 2-3) mengemukakan prestasi belajar berasal dari
bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha..
Prestasi belajar, berdasarkan pengertian-pengertian di atas, merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil usaha setelah
diadakan evaluasi dalam proses belajar. Hasil perubahan, sebagai tujuan dari
proses belajar dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Hasil
dari kegiatan evaluasi salah satunya akan memberikan gambaran mengenai
prestasi belajar yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan psikomotorik (keterampilan atau kecakapan).
Pelaksanaan penilaiannya dilakukan terhadap hasil belajar seluruh mata
pelajaran yang diikuti oleh peserta didik, yang dinyatakan dalam bentuk angka
atau huruf yang diterimakan dalam bentuk buku laporan.
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk diselesaikan
karena mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zaenal Arifin (1990 : 3):
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal
ini sebagai tendensi keinginan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia termasuk kebutuhan peserta didik dalam suatu program.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsi
bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan berperan sebagai umpan
balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan
peserta didik).
Keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajar akan berdampak
pula pada prestasi yang akan dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua
peserta didik mempunyai prestasi belajar yang sama. Ada peserta didik yang
memiliki prestasi yang tinggi, prestasi sedang, ada juga yang mempunyai
prestasi yang rendah. Tingkat tinggi rendahnya prestasi peserta didik tidak
selamanya tergantung pada kemampuan dasar atau intelegensinya, namun
banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Secara
umum yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
alam
lingkungan sosial
luar kurikulum
guru/ pengajar
instrumental sarana dan fasilitas
administrasi/
manajemen
Faktor kondisi fisik
Fisiologi kondisi panca indra
Dalam bakat
minat
Psikologi kecerdasan
Motivasi
Kemampuan kognitif
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Sumber: Ngalim Purwanto (1990 : 107)
Skema di atas menerangkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik dapat berasal dari luar ataupun dalam. Faktor luar yang
dimaksud adalah lingkungan dan instrumental. Dimana lingkungan yang
mempengaruhi dapat berupa lingkungan alam dan ligkungan sosial.
Sedangkan faktor dari luar yang kedua adalah faktor instrumental yang terdiri
dari kurikulum, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari dalam terbagi menjadi
faktor fisiologi dan faktor psikologi. Faktor fisiologi terdiri dari kondisi fisik
siswa dan kondisi panca indra. Sedangkan faktor psikologi terdiri dari bakat,
minat, kecerdasan, motivasi, serta kemampuan kognitif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4. Hakekat Tentang Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sehingga dapat
dikatakan bahwa media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi
pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 19)
Smaldino, et al. (2005 : 9) mengemukakan bahwa A medium (plural,
media) is a means of communication and source of information. Derived from
the latin word meaning “between” the term refers to anything that carries
information between a source and a receiver.”
Pendapat tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: media adalah
alat komunikasi dan sumber informasi, diambil dari bahasa latin yang berarti
antara, istilah ini mengacu kepada segala hal yang mengantarkan informasi
dari sumber kepada penerima.
Sri Anitah (2008 : 2) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
setiap orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pengajar, buku ajar dan
lingkungan adalah media pembelajaran.
Media pembelajaran berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah
perangkat, alat komunikasi, atau sumber informasi berupa orang, bahan, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar
menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Membawa siswa ke benda/objek/peristiwa sebenarnya atau sebaliknya
membawa benda / objek / peristiwa sebenarnya ke siswa, tidak selamanya
mungkin dilakukan dalam proses pembelajaran. Diperlukan sumber lain atau
media lain untuk menyampaikan pesan tersebut. Seperti gambar, model,
bagan, film, dan media lainnya. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 4).
Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang
terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau cepat,
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu
kompleks ataupun konsep yang terlalu luas semisal gunung berapi, gempa
bumi, dll.
c) Dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Disini media berguna untuk
menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan,
memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
d) Mengatasi keunikan, kemampuan serta latar belakang siswa yang berbeda-
beda. Sehingga media berguna untuk memberikan perangsang yang sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
(Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 17-18)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
a. Klasifikasi Media
Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan
bahan serta cara pembuatannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005 :
212) macamnya adalah :
1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio.
2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan,
seperti gambar diam (seperti foto, gambar, lukisan) dan gambar atau
simbol yang bergerak (seperti film bisu atau kartun).
3) Media Multimedia yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Media ini dibedakan menjadi dua yaitu:
- Multimedia diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara.
- Multimedia gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
cassette.
Beberapa tipe media juga dikemukakan oleh Smaldino et al. (2005 :
9) yaitu: Text is alphanumeric characters that may be displayed in any
format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on. Another
medium commonly used in learning is audio. Audio includes anything you
can hear-a person’s, voice, music, mechanical sounds (running car
engine), noice, and so on. It may be live or recorded. Visual are regularly
used to promote learning. They include diagrams on a poster, drawings on
a chalkboard, photographs, and so on. Other types of media are motion
media. These are media that show motion, including video tape,
animation, and so on. One of material often not considered media are real
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
objects and models. Manipulatives are three dimensional and can be
touched and handled by studens. The sixth and final category of media is
people, these may be teachers, students, or subject matter experts. People
are critical to learning. Students learn from teachers, other students, and
other adults.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa naskah /teks, adalah
karakter tulisan yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku,
poster, papan tulis, layar komputer, dan lain-lain. Media lain yang biasa
digunakan dalam pembelajaran adalah audio. Audio meliputi apapun yang
dapat anda dengar – suara seseorang, musik, suara mesin (mesin mobil
berdengung), kegaduhan, dan lain-lain. Audio tersebut dapat secara
langsung atau direkam. Visual juga biasanya digunakan untuk menaikkan
minat belajar. Visual meliputi bagan-bagan di poster, menggambar di
papan tulis, foto-foto, grafik di dalam buku, kartun, dan lain sebagainya.
Tipe media yang lain adalah gambar bergerak. Gambar bergerak adalah
media yang memperlihatkan gerakan, meliputi videotape, animasi, dan
lain-lain. Satu set dari bahan seringkali tidak mempertimbangkan media
adalah objek nyata dan model. Manipulasi adalah tiga dimensi dan dapat
disentuh dan dikendalikan oleh para siswa. Keenam dan kategori terakhir
dari media adalah Manusia, mereka bisa saja seorang guru, siswa, atau
bahan-bahan percobaan. Manusia bersifat sangat kritis dalam belajar.
Siswa bisa belajar dari guru, siswa lainnya, dan remaja lainnya.
Berbagai macam media yang ada tentunya tidak semua media
dapat diterapkan disetiap proses pembelajaran. Perlu adanya pemilihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
media yang tepat dan sesuai bagi guru, siswa serta bahan ajar yang akan
dibertikan. Dick dan Carey dalam Arif S. Sardiman, dkk., (2005 : 86)
menyebutkan disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,
masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu:
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat
sendiri.
2. Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas untuk membeli atau mempro-
duksi sendiri media tersebut.
3. Keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk
waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan di mana pun dengan
peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing
dan dipindahkan.
4. Efektivitas biaya dalam jangka panjang.
b. Media Pembelajaran Multimedia
Smaldino, et al. (2005 : 141) menyatakan bahwa:
Multimedia system may consist of traditional media in combination
or they may in-corporate the computer as a display device for text,
pictures, graphics, sound, and video. The term multimedia goes back to
the 1950s and describes early attempts to combine various still and motion
media for heightened educational effect.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: multimedia
sistem dapat terdiri dari media tradisional dalam kombinasi atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
digabungkan dalam komputer sebagai gambar teks, gambar, grafik, suara
dan video. Istilah multimedia kembali pada tahun 1950an dan dideskripsi-
kan sebagai penerapan untuk mengkombinasikan berbagai media untuk
mempengaruhi tingkat pendidikan.
Sri Anitah (2008 : 60) mengatakan bahwa multimedia digunakan
untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam
menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran.
Azhar Arsyad (2010 : 170) berpendapat bahwa multimedia meru-
pakan kombinasi lebih dari satu media, bias berupa kombinasi teks, grafik,
animasi, suara, video. Perpaduan dua atau lebih dari jenis media tersebut
ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabu-
ngan media itu.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, multimedia dapat diartikan
sebagai penggunaan berbagai media, baik media tradisional, gambar teks,
gambar, grafik, suara dan video, yang dikombinasikan secara terpadu,
dengan komputer sebagai penggerak seluruh gabungan media. untuk
penyajian atau pembelajaran suatu topik pelajaran.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki keuntungan
tersendiri, yaitu mampu diterapkan pada berbagai gaya pembelajaran.
Begitu juga dengan gaya belajar peserta didik dapat terakomodasi seperti
peserta didik yang auditori, visual, maupun kinestetik. Sehingga pebelajar
dapat memilih media belajar yang sesuai dengan gaya belajar masing-
masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tujuan penggunaan multimedia dalam pendidikan adalah melibat-
kan pebelajar dalam pengalaman multi sensori untuk meningkatkan proses
pembelajaran. Pada proses pembelajaran di masa lalu, pengalaman paling
dominan adalah kata-kata tertulis dan lisan melalui teks dan ceramah. Saat
ini dengan pemanfaatan multimedia dan berbagai sumber informasi dalam
pembelajaran, serta penerapan berbagai metode pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar.
c. Buku Teks
Buku teks adalah media pembelajaran yang umumnya digunakan di
sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan pembe-
lajaran uraian, contoh, dan latihan. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 1992
: 5).
Smaldino et al. (2005 : 9) mengemukakan: The most commonly used
médium is text. Text is alphanumeric characters that may be displayed in
any format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa media yang sering di-
gunakan adalah naskah/teks. Naskah /teks adalah karakter tulisan yang
dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku, poster, papan tulis, layar
komputer, dan lain-lain.
Pengertian lain mengenai buku teks dikemukakan oleh Tarigan
(1985 : 13) adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang disusun oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan pembelajaran
yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh
para pemakainya.
Azhar Arsyad (2010 : 29-30) mengatakan bahwa teknologi cetak
merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis
atau fotografis, contoh nya adalah teks, grafik, foto, visual.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang buku teks diatas, dapat
dituliskan bahwa buku teks merupakan media pembelajaran yang lebih
sering digunakan di sekolah, merupakan buku pelajaran yang disusun oleh
para pakar ilmu dibidang tertentu, menggunakan urutan kegiatan
pembelajaran uraian, contoh, dan latihan dan mudah dipahami oleh para
pemakainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
4. Hakekat Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar
Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan
lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
(http://file.upi.edu/Direktori).
Irfan Marindra (http://fansmania.wordpress.com) menuliskan bahwa
Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar
nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar
pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di
forum internasional.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa RSBI adalah
Sekolah Standar Nasional (SSN) yang memenuhi seluruh standar nasional
pendidikan (SPN) Indonesia dan bertaraf internasional, yaitu diperkaya/di-
kembangkan/diperluas/diperdalam dengan standar anggota OECD atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
sehingga memiliki daya saing di forum internasional.
Keberadaan RSBI ini memiliki dasar hukum yang semakin memperkuat
keberadaannya di dunia pendidikan. Dasar hukum tersebut dituliskan dalam
Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (2007:3) yaitu UUSPN nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan atau pemerintah daerah menyeleng-
garakan sekurang-kurangnya satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendi-
dikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Tujuan dari program rintisan sekolah bertaraf internasional adalah:
Tujuan Umum:
a) Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan amanat Tujuan
Nasional dalam Pembukaan UUD 1945, pasal 31 UUD 1945, UU No.20
th. 2003 tentang SISDIKNAS, PP No.19 tahun 2005 tentang SNP (Standar
Nasional Pendidikan), dan UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang menetapkan Tahapan Skala
Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-1
tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan.
b) Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas
bertaraf nasional dan internasional.
c) Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global.
Tujuan Khusus:
Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam
Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi
lulusan berciri internasional.
RSBI/SBI adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena
Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian indikator kinerja kunci minimal
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1) Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
2) Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK;
3) Memenuhi Standar Isi; dan
4) Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.
Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator
kinerja kunci tambahan sebagai berikut:
1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya
masing-masing;
2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD
(Organization for Economic Cooperation and Development) dan/ atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan; dan
3) Menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi dari
Standar Kompetensi Lulusan.
(http://file.upi.edu/Direktori).
Proses pembelajaran di sekolah bertaraf internasional, dalam Buku
Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah (2007 : 10) dijamin dengan keberhasilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:
b. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi
sekolah/madarasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi
pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural,
jiwa patriot, dan jiwa inovator;
c. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;
d. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
e. Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti
kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata
pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan
bahasa Indonesia; dan
f. Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains
dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.
Indikator kinerja kunci untuk pendidik adalah:
a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK;
b. Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris;
c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
program studinya berakreditasi A untuk SD/MI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan
e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMA/MA/MAK.
Berdasarkan beberapa ketentuan tentang program rintisan sekolah bertaraf
internasional, pembelajaran menggunakan multimedia merupakan hal yang
diutamakan. Demikian pula dengan pendidik, dimana setiap guru mampu
melaksanakan pembelajaran dengan multimedia. Dengan kata lain, guru harus
bisa mengoperasikan multimedia agar mampu melaksanakan pembelajaran
berbasis TIK, sebagai pemenuhan salah satu indikator kunci keberhasilan
pembelajaran dan indikator kunci keberhasilan bagi pendidik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Leny
Purwanti berjudul : Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Mata Pelajaran
Akuntansi Terhadap Minat, Motivasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas
X SMK Negeri 1 Turen. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.2
jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas
Eksperimen, dan siswa kelas X.1 jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang
berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji t. Hasil analisis diperoleh bahwa kelas yang diajar melalui
penggunaan multimedia pembelajaran memiliki minat, motivasi dan prestasi
belajar yang lebih baik dari kelas yang diajar dengan menggunakan media
pembelajaran sederhana seperti papan tulis. (http://unnes.ac.id)
Penelitian lain mengenai pembelajaran multimedia berjudul “Efektivitas
Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Aplikasi Multimedia Pada Pokok
Bahasan Jurnal Khusus Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XII IS
SMA Negeri 1 Pegandon Tahun 2010-2011” oleh Punti Hargi Wijaya. Subyek
dalam penelitian ini adalah kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol.
Hasil analisis diperoleh bahwa pembelajaran aktif (active learning) dengan
aplikasi multimedia lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya
menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan jurnal khusus mata
pelajaran ekonomi akuntansi. (http://unnes.ac.id)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Penelitian sejenis dilakukan oleh Fatimah saguni berjudul “Prinsip-Prinsip
Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar” hasil analisis diperoleh bahwa (1) Siswa yang diberi
prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan modality (yaitu pola
narration) dan spatial contiguity (yaitu pola integrated text dan separated text)
hasil belajar retensi, transfer dan matching lebih baik dibandingkan siswa yang
tidak diberi prinsip-prinsip pembelajaran tersebut; (2) Siswa dalam kelompok N
(narration) lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam
kelompok IT (integreted text); (3) Siswa dalam kelompok IT (integreted text)
lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok ST
(separated text). (http://jurnal.unair.ac.id)
Jurnal yang ditulis oleh Richard E. Mayer and Roxana Moreno berjudul “A
Cognitive Theory of Multimedia Learning: Implications for Design Principles”
menjelaskan hal yang serupa mengenai pembelajaran dengan multimedia, yaitu: (1)
Pengaruh multimedia konsisten dengan teori kognitif multimedia pembelajaran, karena
siswa diberikan penjelasan multimedia mampu membangun dua representasi mental yang
berbeda, sebuah model verbal dan model visual dan juga membangun hubungan antar
mereka. (2) Teori kognitif pembelajaran multimedia menunjukkan bahwa siswa mampu
menahan gambar visual dalam memori kerja visual sehingga lebih mudah untuk
mendapatkan keuntungan dari presentasi kedekatan antara kata dan gambar. (3) Ketika
menjelaskan dengan multimedia akan lebih sedikit menggunakan bahasa asing yang
kurang difahami karena bahasa yang digunakan senantiasa terkait dengan gambar. (4)
Pembelajaran Multimedia mampu mempercepat capaian pemahaman siswa dalam materi
yang disampaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, maka dapat disusun kerangka
berfikir sebagai berikut:
1. Perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat dicapai
dengan cara menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Salah satu caranya
dengan penggunaan media pembelajaran multimedia. Penggunaan multimedia
dalam pembelajaran ekonomi merupakan cara baru baik bagi guru maupun siswa.
Selama ini seringkali siswa merasa bosan dengan pembelajaran ekonomi di kelas
karena pembelajaran berlangsung monoton, dimana siswa hanya memegang buku
dan lebih banyak mendengar keteranan dari guru. Dengan multimedia siswa
mendapatkan penyegaran suasana, media pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan. Serta dapat memfokuskan perhatian siswa pada materi terkait yang
disampaikan dengan multimedia. Sehingga akan ada perbedaan prestasi belajar
siswa antara pembelajaran dengan multimedia dan pembelajaran dengan buku
teks.
2. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembela-
jaran ekonomi dengan buku teks.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia, selain menarik bagi siswa juga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih bisa
berkonsentrasi untuk belajar. Jika dibandingkan dengan buku teks, pembelajaran
dengan multimedia lebih dapat menciptakan suasana pembelajaran ekonomi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
efektif sehingga prestasi belajar siswa jauh lebih meningkat dari pada dengan
pembelajaran ekonomi melalui buku teks. Sehingga pembelajaran ekonomi
dengan multimedia akan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
ekonomi menggunakan buku teks.
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan
seperti bagan dibawah ini:
Gambar 3. Kerangka Berpikir tentang Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dengan
Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional Di SMA N 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
Guru Materi Pelajaran Ekonomi
Multimedia
Buku Teks
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan multimedia
Prestasi Belajar
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan buku teks
Prestasi Belajar
Hasil Perbanding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
D. Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka
dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
2. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembelajar-
an ekonomi dengan buku teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal. Peneliti
memilih sekolah tersebut karena permasalahan mengenai efektivitas penggunaan
multimedia dalam pembelajaran ekonomi belum pernah diteliti di tempat tersebut.
Selain itu, di lokasi tersebut tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran ekonomi dengan multimedia, dimana telah tersedia laboratorium
multimedia yang digunakan untuk pembelajaran.
2. Waktu Penelitian
Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian ini berjalan selama tujuh
bulan, yaitu mulai bulan Juli 2010 sampai Januari 2011. Waktu ini meliputi
kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian
Jenis Kegiatan 2010 2011
Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan
a. Pengajuan Judul
b. Penyusunan Proposal
c. Seminar Proposal
d. Revisi Proposal
e. Ijin Penelitian
f. Pelaksanaan Penelitian
g. Analisa Data
h. Penyusunan Laporan
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
B. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen semu (quasi
eksperimen). Metode ini menghubungkan sebab akibat antara variable yang
sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest control-
group design. Penelitian ini dilakukan dengan membagi kelas menjadi dua kelas
perlakuan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diberi perlakuan,
keadaan awal kemampuan kognitif yang dimiliki siswa pada kedua kelas diuji
kesamaannya. Pada kelas eksperimen dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi
menggunakan multimedia, sedangkan pada kelas kontrol dalam pelaksanaan
pembelajaran ekonomi menggunakan buku teks.
Tabel 2. Rancangan Penelitian
Group Pretest Treatment Posttest
Eksperimen (KE) T1 X T2
Kontrol (KK) T1 _ T2
(Sumber: Sukardi, 2008:185)
2. Prosedur Penelitian
a. Menentukan sekolah tempat penelitian.
b. Memakai dua kelas yang ada sebagai penelitian dan kelas untuk uji coba.
c. Mengadakan uji coba instrumen penelitian dan mengolah hasil uji coba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
d. Memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
dilakukan pembelajaran ekonomi.
e. Memberikan pembelajaran ekonomi dengan multimedia pada kelas
eksperimen dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks pada kelas
kontrol.
f. Memberikan postes pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
g. Menghitung rata-rata selisih pretes dan postes masing-masing kelas.
h. Menggunakan uji statistik yang sesuai untuk menentukan efektivitasnya.
Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel
dari populasi yang ada dengan teknik random sampling dengan pengundian.
Sampel diambil dua kelas, yaitu siswa kelas X3 sebagai kelompok eksperimen
dan siswa kelas X2 sebagai kelompok kontrol. Untuk kelas uji coba dipilih satu
kelas selain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelas X9. Pada
kelompok eksperimen diterapkan pembelajaran ekonomi dengan multimedia,
sedang pada kelompok kontrol diterapkan pembelajaran ekonomi dengan buku
teks.
Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi pada kedua kelompok untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis
sesuai dengan statistik yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA Negeri 1
Slawi Kabupaten Tegal semester I Tahun Ajaran 2010 / 2011. Jumlah total kelas
X di sekolah ini ada sepuluh kelas dari kelas X1 sampai dengan kelas X10.
Sedangkan jumlah total siswa kelas X ada 319 siswa yang terbagi dalam 10 kelas.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
pengambilan secara random sampling. Hal ini dikarenakan populasi dianggap
homogen, yaitu setiap kelas memperoleh pelajaran yang sama, menggunakan
kurikulum yang sama, diajar guru yang sama, dan tidak ada kelas unggulan.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terbagi dalam dua kelas,
yaitu kelas X2 sebagai kelompok kontrol berjumlah 30 siswa dan siswa kelas X3
sebagai kelompok eksperimen berjumlah 30 siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks..
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan
menjadi sampel dalam penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai
ulangan tengah semester mata pelajaran ekonomi.
2. Metode Tes
Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan individu tentang
penguasaannya mengenai materi ekonomi.Tes yang digunakan berupa tes
obyektif berbentuk pilihan ganda. Tes pada penelitian ini dilakukan dua kali
yaitu:
a. Pretes
Merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
b. Postes
Merupakan uji akhir eksperimen, yaitu setelah dilaksanakannya
eksperimen. Evaluasi dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran ekonomi dengan
multimedia untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran ekonomi
dengan buku teks untuk kelas kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang memperlihatkan aktivitas
siswa selama proses pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan
pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
F. Instrumen Penelitian
Data penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dikumpulkan
dengan mempergunakan instrument yang berupa tes yang terdiri dari tes obyektif
(pilihan ganda) dengan 5 pilihan jawaban. Tes hasil akhir terdiri 40 butir
pertanyaan. Dengan demikian skor hasil belajar siswa berkisar antara 1 sampai
dengan 40. Instrument penelitian ini diujicobakan pada kelas uji coba, yaitu kelas
X9 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa.
Agar diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka alat atau
instrument yang digunakan untuk mengambil atau mengumpulkan data harus
bersifat valid dan reliabel, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas. Selain itu, soal-soal juga perlu di uji tingkat kesukaran dan daya
pembeda.
Kisi-kisi dari instrument penelitian yang diujicobakan adalah:
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran,
dan Harga Keseimbangan
Indikator Jenjang Pemahaman Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
Pengertian Permintaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Macam-macam
Permintaan
1 10 2
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
permintaan
4 11 2
Hukum Permintaan 2,22 3,6,7,14,1
5
7
Kurva Permintaan 5,12 8 21 4
Fungsi Permintaan 9,13 2
Pengertian Penawaran
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
penawaran
17,20 2
Hukum penawaran 16,18 2
Kurva Penawaran 19 1
Fungsi Penawaran 24,26,2
7
3
Keseimbangan Pasar 23,37 25 28,29 5
Pengertian Elastisitas 38 1
Pengertian Elastisitas
Permintaan
30,31,3
5
3
Koefisien Elastisitas
Permintaan
33 40 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Kurva elastisitas
Permintaan
39 1
Pengertian Elastisitas
Penawaran
32 1
Koefisien Elastisitas
Penawaran
36 1
Kurva Elastisitas
Penawaran
34 1
Jumlah total 40
Keterangan:
C1 : jenjang kemampuan pengetahuan C4 : jenjang kemampuan analisis
C2 : jenjang kemampuan pemahaman C5 : jenjang kemampuan sintesis
C3 : jenjang kemampuan penerapan C6 : jenjang kemampuan evaluasi
1. Uji Validitas Item Soal
Item soal disebut valid jika dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. (Suharsimi
Arikunto, 2005:65). Suatu item soal yang valid mempunyai validitas tinggi,
sedangkan item soal yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal dalam
penelitian ini adalah teknik korelasi point biserial (Suharsimi Arikunto, 2005:
79), dengan persamaan:
qp
SMM
rt
tpbis
−=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
keterangan:
bisr = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
( p = siswaseluruh jumlah
benar menjawab yang siswa banyaknya )
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p).
Item soal hasil dari uji validitas kemudian dikategorikan menjadi dua
kriteria. Untuk item soal valid bila γpbi ≥ rtabel dan untuk item soal invalid bila
γpbi < rtabel. Berdasarkan hasil analisis validitas terhadap 30 item soal uji coba
tes tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa diperoleh keputusan bahwa
item soal invalid berjumlah 5 item, yakni item soal nomor 21,28,32,34,40.
Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa
adalah item soal yang valid yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,
11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38,
39.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan keajegan. Suatu instrumen dikatakan
memenuhi kriteria reliabilitas, jika apabila instrumen tersebut digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
berulang-ulang pada subyek dengan kondisi yang sama, akan memberikan
hasil yang relatif tidak mengalami perubahan. Untuk menghitung koefisien
reliabilitas instrumen dapat menggunakan KR-20 dengan teknik belah dua
yang dirumuskan Koder Richardson sebagai berikut:
r11 = ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−∑2
2
1 SpqS
nn
di mana:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
(Suharsimi Arikunto, 2005: 101)
Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan tabel r product moment. Apabila harga apabila r11 ≥ r tabel atau
rhitung > rtabel, maka kesimpulannya adalah instrumen tes reliabel. Selain itu,
ada beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut :
0,91 ≤ r11 ≤ 1,00 : reliabilitas instrumen tes sangat tinggi
0,71 ≤ r11 ≤ 0,90 : reliabilitas instrumen tes tinggi
0,41 ≤ r11 ≤ 0,70 : reliabilitas instrumen tes sedang
0,00 ≤ r11 ≤ 0,40 : reliabilitas instrumen tes rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas terhadap instrumen soal uji coba tes
hasil belajar Ekonomi diperoleh r11 = 0,867 dan rtabel = 0,312 sehingga
diputuskan instrumen tes reliabel dengan kriteria reliabilitas instrumen tes
tinggi.
3. Analisis butir soal meliputi tingkat kesukaran dan daya beda
a. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran derajat kesukaran suatu
item soal. Besarnya angka yang menunjukkan tingkat kesukaran disebut
Indeks Kesukaran (P). Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat
kesukaran memadai, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
Rumus mencari P adalah
P = JSB
di mana:
P = taraf kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
(Suharsimi Arikunto, 2005: 208)
Tingkat kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
0.00 ≤P< 0.30 : item soal dikatakan sukar .
0.30 ≤P< 0.70 : item soal dikatakan sedang.
0.70 ≤P≤ 1.00 : item soal dikatakan mudah.
(Suharsimi Arikunto, 2005: 210)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran terhadap 40 item soal uji
coba tes hasil belajar Ekonomi diperoleh keputusan : item soal yang
tergolong sedang berjumlah 37 item, yakni item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,
8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,33,34,3
5,36,37,38,39,40; dan item soal tergolong sukar berjumlah 3 soal, yakni
item soal nomor 21,28,32. Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar
Ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam
klasifikasi soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu item soal nomor
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,
30,31,32,33,35,36,37,38,39.
b. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam
membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan
siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Untuk
mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal, digunakan
rumus:
D = B
B
A
A
JB
JB
− = PA - PB
di mana:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal itu dengan benar
PA = A
A
JB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(ingat, P sebagai indeks kesukaran)
PB = B
B
JB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
(Suharsimi Arikunto, 2005: 214)
Klasifikasi daya pembeda:
0.00 ≤ D < 0.20 item soal dikatakan daya pembeda jelek.
0.20 ≤ D < 0.40 item soal dikatakan daya pembeda cukup.
0.40 ≤ D < 0.70 item soal dikatakan daya pembeda baik.
0.70 ≤ D ≤ 1.00 item soal dikatakan daya pembeda baik sekali.
D < 0, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai
D negatif sebaiknya dibuang saja.(Suharsimi Arikunto, 2005: 218)
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap 40 item soal uji
coba tes kemampuan kognitif ekonomi siswa diperoleh keputusan : item
soal dengan daya pembeda jelek berjumlah 5, yakni item soal nomor
21,28,32,34,40; item soal dengan daya pembeda cukup berjumlah 8 item,
yakni item soal nomor 2,8,12,13,23,25,26,31; dan item dengan daya
pembeda baik berjumlah 27 item, yakni item soal nomor 1,3,4,5,6,7,9,10,
11,14,15,16,17,18,19,20,22,24,27,29,30,33,35,36,37,38,39. Item soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki
siswa adalah item soal yang berada dalam rentang klasifikasi cukup, baik
dan baik sekali yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38,39.
Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan berarti
persyaratan butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa
Sampel yang akan diteliti terlebih dahulu diberikan dicari kesamaan
keaadaan awal Ekonomi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan uji-t dua ekor. Data yang digunakan untuk mengetahui keadaan
awal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah nilai pretes hasil belajar
ekonomi. Adapun hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada perbedaan keadaan awal antara siswa kelompok eksperimen
dan siswa kelompok kontrol.
H1 : Ada perbedaan keadaan awal antara siswa kelompok eksperimen dan
siswa kelompok kontrol.
Adapun teknik uji kesamaan keaadaan awal yang digunakan menurut
Sudjana (2000: 239) adalah uji-t dua ekor dengan rumus sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
−=
21
21
11nn
S
xxthitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
keterangan:
S = Standar deviasi (simpangan baku) ( ) ( )
211
21
222
21
−+−+−
=nn
SnSnS
1x : rata-rata kelompok eksperimen
2x : rata-rata kelompok kontrol
S1 : simpangan baku kelompok eksperimen
S2 : simpangan baku kelompok kontrol
n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 : jumlah sampel kelompok kontrol
a Taraf signifikansi: α = 5%, digunakan taraf signifikansi 5% dengan alasan
karena penelitian ini merupakan penelitian sosial.
b Keputusan uji
Jika : – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika : thitung > ttabel atau thitung < - ttabel maka Ho ditolak
2. Uji persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan
metode Liliefors pada taraf signifikasi α = 0,05, prosedurnya adalah:
1) Hipotesis yang diajukan
H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusikan normal
2) Tingkat signifikansi: α = 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3) Kriteria Pengujian
DK = {L|L > L α;n yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat α
dan n (ukuran sampel)
4) Statistik Uji
L0 = F | F (Zi) – S(Zi) | ; 1,2,3
Keterangan:
F (Zi) : peluang Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi {P(Zn≤Zi)}
S (Zi) : proporsi cacah Zn lebih kecil atau sama dengan Zi
Zi : skor standar
L0 : koefisien Liliefors pengamatan
Zi : X1 – X
S
X : nilai rata-rata
S : standar deviasi
5) Keputusan Uji
H0 ditolak jika L Є DK atau H0 diterima jika L Є DK
(Budiyono, 2004:169)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Pengujian homogenitas varians sampel
dengan menggunakan uji Bartlett menurut Budiyono (2004: 176) dengan
rumus:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
)loglog(303,2 22 SjfjMSerrfc
Σ−Σ=χ
dengan:
c = 1 + ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
Σ− ffk j
11)1(3
1
Sj2 = 1−jn
SSj
SSj = j
jj
nxx 22 )(Σ−Σ
k : cacah sampel
f : derajat bebas untuk Mserr
= n - k
fj : derajat bebas untuk Sj2
= nj – 1
j = 1, 2, 3, ….,k
nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j
n : cacah semua pengukuran
Kriteria ujinya adalah sebagai berikut:
Bila x2<x2αj; k–1 untuk α = 0,05 , maka sampel berasal dari populasi yang
homogen.
Bila x2≥x2αj; k–1 untuk α = 0,05 , maka sampel berasal dari populasi yang
tidak homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis peneliti yang
telah dirumuskan diterima atau tidak. Data yang diperoleh dalam penelitian akan
diolah dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata hasil belajar dua pihak
dengan uji t dua ekor dan menguji efektivitas dengan menggunakan selisih nilai
pretes dan postes dengan uji t pihak kanan.
a. Uji perbedaan rata-rata hasil belajar dua pihak dengan uji t dua ekor
1) Hipotesis yang diajukan
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa kelompok
eksperimen dan siswa kelompok kontrol.
H1 : Ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen
dan siswa kelompok kontrol.
2) Taraf signifikansi: α = 5%, digunakan taraf signifikansi 5% dengan alasan
karena penelitian ini merupakan penelitian sosial.
3) Kriteria Pengujian
DK = n1 + n2 – 2
4) Statistik Uji
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
−=
21
21
11nn
S
xxthitung
keterangan:
S = Standar deviasi (simpangan baku)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
( ) ( )
211
21
222
21
−+−+−
=nn
SnSnS
1x : rata-rata kelompok eksperimen
2x : rata-rata kelompok kontrol
S1 : simpangan baku kelompok eksperimen
S2 : simpangan baku kelompok kontrol
n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 : jumlah sampel kelompok kontrol
5) Keputusan uji
Jika : – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika : thitung > ttabel atau thitung < - ttabel maka Ho ditolak
(Sudjana ,2000: 239)
b. menguji efektivitas dengan menggunakan selisih nilai pretes dan postes dengan
uji t pihak kanan
1) Hipotesis yang diajukan
H0: µ1 ≤ µ2 (nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas eksperimen
kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas
kontrol)
H1: µ1 > µ2 (nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas eksperimen lebih
besar dari nilai rata-rata pretest-postest kelas kontrol)
2) Taraf signifikansi: α = 0,05. Digunakan taraf signifikansi 0,05 dengan
alasan karena penelitian ini merupakan penelitian sosial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3) Kriteria Pengujian
DK = n1 + n2 – 2
4) Statistik Uji
S2 = (n1 – 1) S12 + (n2 – 1) S2
2
n1 + n2 – 2
t = X1 – X2
S 1 + 1
√ n1 n2
Keterangan:
S2 = standar deviasi sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol
S12 = standar deviasi kelas eksperimen
S22 = standar deviasi kelas kontrol
n1 = banyaknya sampel pada kelas eksperimen
n2 = banyaknya sampel pada kelas kontrol
t = nilai uji kesamaan
X1 = rata-rata nilai tes kelas eksperimen
X2 = rata-rata nilai tes kelas kontrol
5) Keputusan Uji
H0 diterima jika t hitung < t tabel
H 0 ditolak jika t hitung > t tabel
(Sudjana, 2000:239)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Slawi dengan mengambil
sampel dua kelas yaitu kelas X3 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X2 sebagai
kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa sehingga secara
keseluruhan berjumlah 60 siswa.
SMA Negeri 1 Slawi terletak di jantung kota Kabupaten Tegal. Lebih
tepatnya berada di jalan K.H. Wahid Hasyim No.1 Slawi. SMA Negeri 1 Slawi
merupakan salah satu sekolah yang masuk dalam kategori Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI). Salah satu fasilitas yang mendukung SMA 1 Slawi
menjadi RSBI adalah dengan tersedianya ruang pembelajaran multimedia. Total
ruangan multimedia yang tersedia ada 11 ruangan, yang diperuntukkan bagi 30
kelas di tiga jenjang. Ruangan multimedia khusus untuk ekonomi sebanyak tiga
ruang, untuk matematika dan IPA ada delapan ruang. Selain itu, tersedia juga
website dengan alamat web : www.sman1slawi.sch.id yang dapat diakses oleh
semua orang, terkait informasi-informasi umum tentang SMA Negeri 1 slawi.
Terdapat pula email dengan alamat email : [email protected], serta blog
dari masing-masing guru mata pelajaran.
Penelitian yang dilakukan, dengan memberikan perlakuan terhadap kelas
eksperimen. Namun sebelum siswa menerima perlakuan terlebih dahulu diminta
untuk mengerjakan soal pretes. Nilai pretes tersebut digunakan sebagai nilai awal.
Tujuan pelaksanaan pretes adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
sebelum diberi perlakuan media pembelajaran dengan multimedia. Setelah diberi
perlakuan dengan menggunakan multimedia, dilanjutkan dengan pengambilan
nilai akhir atau postes. Tujuannya adalah untuk mengetahui pencapaian
kemampuan kognitif yang dimiliki siswa setelah diberi perlakuan. Dari perolehan
nilai pretes dan postes ini selanjutnya dianalisis serta dilakukan pengolahan data
sehingga diketahui efektif tidaknya media pembelajaran multimedia yang
diberlakukan pada siswa pada kompetensi dasar “Permintaan, Penawaran, dan
harga keseimbangan”.
B. Data Hasil Penelitian
Data penelitian yang diperoleh sebanyak 3 kelompok data yang
selanjutnya dijadikan bahan analisis. Ke-tiga kelompok data tersebut meliputi
nilai pretes, nilai postes, dan nilai selisih (Gain score).
1. Nilai Awal Siswa (Pretes)
Deskripsi data keadaan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol disajikan dalam tabel 4 berikut:
Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa
Kelompok Jumlah
Data
Nilai
Tertinggi
Nilai
TerendahRata-rata
Simpangan
Baku
Eksperimen 30 73 40 54,267 8,047
Kontrol 30 70 40 54,500 7,468
Berdasarkan tabel 4 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen nilai awalnya adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
(1) nilai tertinggi 73, (2) nilai terendah 40, (3) nilai rata-rata 54,267, (4)
simpangan baku 8,047. nilai awal untuk kelas kontrol adalah sebagai berikut:
(1) nilai tertinggi 70, (2) nilai terendah 40, (3) nilai rata-rata 54,500, (4)
simpangan baku 7,468.
a. Kelas Eksperimen
Distribusi frekuensi keadaan awal siswa kelas eksperimen disajikan dalam
tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen
No Interval KelasFrekuensi
Mutlak
Frekuensi
Relatif
Nilai
Tengah
1 35 -41 1 3.33% 38
2 42 - 48 7 23.33% 45
3 49 - 55 11 36.67% 52
4 56 - 62 5 16.67% 59
5 63 - 69 4 13.33% 66
6 70 - 76 2 6.67% 73
Jumlah 30 100.00%
Sumber : diolah dari data primer.
Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen
sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 73 terdapat pada rentang nilai interval
(70-76), (2) nilai terendah 40 terdapat pada rentang nilai interval (35-41),
(3) nilai rata-rata 54,267, (4) simpangan baku 8,047.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada diagram
batang di bawah ini:
0
2
4
6
8
10
12
38 45 52 59 66 73
Frekue
nsi
Tengah Interval
Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen
b. Kelas Kontrol
Distribusi frekuensi keadaan awal siswa kelas kontrol disajikan pada tabel
6 berikut:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol
No Interval Kelas Frekuensi
Mutlak
Frekuensi
Relatif Nilai Tengah
1 40 - 45 4 13.33% 42.5
2 46 - 51 8 26.67% 48.5
3 52 - 57 6 20.00% 54.5
4 58 - 63 10 33.33% 60.5
5 64 - 69 1 3.33% 66.5
6 70 - 75 1 3.33% 72.5
Jumlah 30 100.00%
Sumber : diolah dari data primer.
Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas kontrol sebagai
berikut : (1) nilai tertinggi 70 terdapat pada rentang nilai interval (70-75), (2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
nilai terendah 40 terdapat pada rentang nilai interval (40-45), (3) nilai rata-rata
54,500, (4) simpangan baku 7,468.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5
diagram batang berikut:
0
2
4
6
8
10
12
42.5 48.5 54.5 60.5 66.5 72.5
Frekue
nsi
Tengah Interval
Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol
2. Nilai Akhir (Postes)
a. Kelas Eksperimen
Data distribusi frekuensi kemampuan kognitif kelas eksperimen pada
standar kompetensi “Permintaan, Penawaran, dan harga keseimbangan”
disajikan pada tabel 7 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen
No Interval Kelas Frekuensi MutlakFrekuensi
Relatif Nilai Tengah
1 63-68 6 20.00% 65.5
2 69-74 12 40.00% 71.5
3 75-80 3 10.00% 77.5
4 81-86 6 20.00% 83.5
5 87-92 2 6.67% 89.5
6 93-98 1 3.33% 95.5
Jumlah 30 100.00%
Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen
sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 94 terdapat pada rentang nilai interval (93-
98), (2) nilai terendah 63 terdapat pada rentang nilai interval (63-68), (3) nilai
rata-rata 75,067.
Histogram nilai akhir kelas eksperimen disajikan pada gambar 6 diagram
batang berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5
Frekue
nsi
Tengah Interval
Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b. Kelas Kontrol
Data distribusi frekuensi kemampuan kognitif kelas kontrol pada standar
kompetensi “Permintaan, Penawaran, dan harga keseimbangan” disajikan
pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol
No Interval Kelas Frekuensi
Mutlak
Frekuensi
Relatif Nilai Tengah
1 43-50 2 6.67% 46.5
2 51-58 7 23.33% 54.5
3 59-66 11 36.67% 46.5
4 67-74 4 13.33% 54.5
5 75-82 0 0.00% 46.5
6 83-90 4 13.33% 54.5
7 91-98 2 6.67% 46.5
Jumlah 30 100.00%
Sumber : diolah dari data primer
Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas kontrol
sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 91 terdapat pada rentang nilai interval (91-
98), (2) nilai terendah 43 terdapat pada rentang nilai interval (43-50), (3) nilai
rata-rata 66,033
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Histogram nilai akhir kelas kontrol disajikan dalam gambar 7 diagram
batang berikut:
0
2
4
6
8
10
12
46.5 54.5 62.5 70.5 78.5 86.5 94.5
Frekue
nsi
Tengah Interval
.
Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol
C. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa
Digunakan uji-t dua ekor untuk menguji kesamaan keadaan awal siswa
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum uji-t dua ekor
dilakukan, terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua samperl
tersebut. Adapun untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk kelas eksperimen yakni Lobs = 0,1292 , sedangkan
L0.05; 46 = 0,1610. Karena Lobs < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol
didapatkan bahwa Lobs = 0,1266 , sedangkan L0.05; 45 = 0,1610. Dikarenakan Lobs
< Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel juga berasal dari populasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
berdistribusi normal. Adapun untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 9.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yakni harga χ2hitung sebesar 0,1807 , sedangkan χ2
0.05; 1 = 3,84. Dikarenakan
χ2hitung < χ2
tabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi
yang homogen. (lampiran 10)
3. Uji t
Uji t untuk mengetahui kesamaan keadaan awal kelas eksperimen dan
kelas control, diperoleh data yakni harga thitung = -0,114. Sedangkan harga ttabel =
1,68. Rangkuman analisis uji t disajikan dalam tabel10. berikut:
Tabel 10. Uji Kesamaan Kemampuan Awal Kelas Rata-rata Dk t hitung ttabel Kriteria Eksperimen 54,267 58 -0,114 1,68 Tidak ada perbedaan
kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol
Kontrol 54,500
Pada uji kesamaan keadaan awal diperoleh data harga thitung = -0,114.
Sedangkan harga ttabel = 1,68. Karena - ttabel < thitung< ttabel = -1,68 < -0,114 < 1,68,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal ekonomi
yang dimiliki siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
D. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji t untuk Perbedaan Prestasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dapat diketahui
bahwa prasyarat uji telah terpenuhi, sehingga data yang telah diperoleh dapat
dianalisis. Untuk menguji perbedaan rata-rata pretasi belajar dalam hal ini adalah
kemampuan kognitif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t
Daerah penolakan H
Daerah penolakan Ho
-1,68 1,68
Daerah penerimaan H
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
dua ekor. Dari hasil uji t dua ekor diperoleh harga thitung= 3,343. Untuk lebih
memperjelas hasil uji t dua ekor tersebut, perhitungan secara lengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 14 dan disajikan rangkuman analisis uji t dua ekor berikut :
Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi
Kelas Rata-rata Dk t hitung ttabel Kriteria
Eksperimen 75,0663 58 3,343 1,68 Ada perbedaan rata-rata hasil
belajar ekonomi kelompok
eksperimen dan kelompok
kontrol
Kontrol 66,0333
Pada uji hipotesis perbedaan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol digunakan uji t dua ekor diperoleh harga thitung= 3,343 dan
ttabel= 1,68. Karena thitung > ttabel = 3,343 > 1,68 maka ada perbedaan prestasi
belajar, dalam hal ini kemampuan kognitif ekonomi antara siswa kelompok
eksperimen dan siswa kelompok kontrol.
2. Uji t untuk Efektifitas Pembelajaran dengan Multimedia
Berdasarkan hasil uji t untuk perbedaan prestasi, diketahui bahwa rata-
rata nilai kelas ekperimen 1x = 75,0663, dan rata-rata nilai kelas kontrol 2x =
66,0333. Karena 1x = 75,0663 > 2x = 66,0333, maka hal ini dapat menjadi salah
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
-1,68 1,68
Daerah penerimaan Ho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
satu indikator untuk mengatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan
multimedia lebih efektif daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data
Pada penelitian ini sampel terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data keadaan awal,
diperoleh bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan berangkat dari
keadaan yang sama atau homogen. Berdasarkan hasil tersebut, pada kedua
kelompok dapat dilakukan penelitian. Kedua kelompok diberi perlakuan yang
berbeda, dimana kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran ekonomi
dengan multimedia. Sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan pembela-
jaran ekonomi dengan buku teks.
1. Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama diputuskan bahwa Ho (tidak ada perbedaan
prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok
kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 3,343 > 1,68). Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok
eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Penggunaan media pembelajaran
multimedia dalam proses pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik
daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen =
75,0663 > X kontrol = 66,0333).
Pelaksaaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia memiliki dampak
yang lebih baik bagi perkembangan kemampuan masing-masing siswa. Siswa
dapat lebih memahami keseluruhan materi, karena setiap siswa diperbolehkan
untuk mengcopy file materi pelajaran serta memegang handout dari materi
tersebut, yang sama persis seperti apa yang diberikan guru saat pembelajaran di
kelas. Sehingga siswa dapat lebih memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran
serta dapat lebih mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu juga siswa dapat
mengulangi pembelajaran dimanapun, dengan tampilan materi yang sama persis.
Hal ini dapat memacu daya ingat siswa lebih tajam lagi dalam belajar.
Kemudahan yang diperoleh siswa dalam belajar menggunakan multimedia seperti
yang telah diungkapkan diatas, dapat pula meningkatkan prestasi siswa yang
bersangkutan.
Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran ekonomi buku teks, siswa
hanya terpancang pada buku teks yang dimilikinya. Pada saat pembelajaran, tidak
ada media lain yang lebih menarik yang dapat dilihat oleh siswa secara bersama-
sama seperti halnya pada saat menggunakan multimedia. Penggunaan buku teks
memungkinkan siswa untuk mengalihkan perhatian pada objek yang lain selain
pembelajaran di kelas. Hal ini dapat menurunkan konsentrasi belajar siswa,
sehingga terkadang siswa kehilangan beberapa informasi yang diberikan oleh
guru. Selain itu, pada saat ada tambahan materi dari buku lain, siswa harus
menggandakannya terlebih dahulu. Sehingga pada saat pembelajaran di kelas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
siswa memegang labih dari satu pegangan buku. Hal ini mempersulit siswa dalam
mengikuti pelajaran.
2. Hipotesis Kedua
Hasil uji hipotesis juga diperoleh data bahwa rata-rata nilai siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 >
X kontrol = 66,0333). Hal ini dapat menjadi salah satu indikator untuk
mengatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif
daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
Pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami materi yang ada, dimana siswa
melihat dan menyimpan sajian materi yang sama persis seperti yang ditampilkan
guru di kelas. Sehingga siswa dapat mempelajari kembali materi terkait di mana
saja dan kapan saja, dengan format materi yang sama persis, baik penyajian secara
manual yaitu dengan handout materi maupun disimpan dalam bentuk file. Hal ini
mempermudah siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan
serta dapat menjadi persiapan siswa untuk menghadapi pertemuan berikutnya.
Dengan kesiapan siswa yang lebih matang ini tentunya akan memberikan dampak
yang lebih baik terhadap prestasi belajar siswa.
Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan buku teks,
siswa hanya terpancang pada buku teks saja, tanpa ada media lain yang dapat
memusatkan konsentrasi siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas. Dengan
mengandalkan buku teks, siswa dapat dengan mudah mengalihkan perhatian pada
obyek lain selain pembelajaran di kelas. Karena buku teks merupakan media yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
sudah biasa dihadapi siswa sejak pertama kali sekolah. Kondisi seperti itu
memperkecil kemungkinan siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia dapat meningkatkan prestasi
belajar ekonomi dalam nilai kognitif, dibandingkan pembelajaran ekonomi
dengan buku teks. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi
dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori yang didukung adanya hasil analisis serta
mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan media buku teks.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih baik daripada dengan media
buku teks terhadap kemampuan kognitif yang dimiliki siswa pada pokok
bahasan permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar.
2. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol.
Hal ini dapat menjadi salah satu indikator untuk mengatakan bahwa
pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada
pembelajaran ekonomi dengan media buku teks.
B. Implikasi
Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, maka
peneliti menyampaikan beberapa implikasi yang berguna baik secara teoritis
maupun secara praktis didalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi di
jenjang SMA.
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72 1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi dapat
ditingkatkan dengan penggunaan media yang tepat. Salah satu media yang
dapat memicu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar pada pokok bahasan
“permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar” adalah dengan
menggunakan multimedia dalam pembelajaran di kelas.
Penggunaan multimedia selain dapat menarik perhatian siswa sehingga
konsentrasi siswa terpusat pada materi yang diberikan oleh guru, juga dapat
membantu siswa untuk lebih memahami materi karena materi yang dipegang
siswa, disimak di kelas, dan disampaikan oleh guru sama persis baik isi
maupun tampilannya. Siswa pun lebih leluasa untuk mempelajarinya kembali.
Siswa dapat kapan saja membuka kembali materi terkait, dan dimana saja.
Baik menggunakan computer atau sejenisnya dalam data file maupun
membacanya kembali dalam bentuk handout. Dengan pemahaman yang lebih
terhadap materi yang ada, maka siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik
dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif sesuai dengan beban materi
sekolah dan alokasi waktu yang ada.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi guru mata
pelajaran ekonomi maupun bagi calon guru agar mampu meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar di sekolah serta mampu membenahi diri
terkait dengan pembelajaran yang telah terlaksana selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Pemilihan dan penggunaan media yang tepat untuk masing-masing pokok
bahasan yang ada, secara tidak langsung akan menimbulkan rasa ketertarikan
siswa terhadap mata pelajaran terkait, sehingga siswa lebih termotivasi untuk
mempelajari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, yang pada akhirnya
akan meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
C. Saran–saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka terdapat beberapa
hal yang peneliti anjurkan demi perbaikan kualitas mutu pendidikan di sekolah,
yaitu :
1. Guru hendaknya terlebih dahulu mengetahui karakteristik kompetensi dasar
yang akan diajarkan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di
kelas.
2. Penggunaan media pembelajaran multimedia sebaiknya dapat diterapkan pada
pelajaran ekonomi di setiap kelas. Karena penggunaan media pembelajaran
multimedia sangat membantu siswa didalam memahami materi yang
diajarkan.
3. Pengajar hendaknya benar-benar menguasai materi pelajaran yang,akan
diajarkan kepada siswa dan mampu mengoperasikan media multimedia
mengingat perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat sehingga
siswa mampu mengakses sumber informasi yang lain untuk memperoleh
materi terkait, di luar sekolah.
Top Related