1 2
DIKTAT/BAHAN AJAR
MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA
Dr. Ani Marlina, M.Pd
STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja puji serta rasa syukur kepada Sang
Penguasa alam semesta Allah SWT, sholawat serta salam terlimpah curah
kepada revolusioner Islam sedunia suri tauladan sepanjang masa habibana
wanabiyana Rasulullah SAW, akhirnya saya dapat menyelesaikan
diktat/bahan ajar mata kuliah ―ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
Diktat ini dibuat dengan mengutip dari berbagai sumber yang
relevan sebagai salah satu rujukan pembelajaran mata kuliah IAD dengan
harapan dapat menjadi salah satu metode yang dapat mempermudah
mahasiswa dalam proses perkuliahan. Selain itu diktat ini digunakan sebagai
buku pegangan praktis untuk mahasiswa yang bisa memberikan
pemahaman secara khusus.
Semoga diktat ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan untuk
mahasiswa khususnya dan pembaca umumnya
Jakarta, Februari 2018
Dr. Ani Marlina., M.Pd.
3 4
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………......
KATA PENGANTAR ………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………...
A. Perkembangan Pengetahuan dan Metode Ilmiah dan Metode
Ilmiah dalam Persfektif Filsafat
ilmu………………………………………………………………
B. Perkembangan Penalaran di Bidang Ilmu Pengetahuan ..
C. Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam..
D. Sejarah Perkembangan Ilmu …………………………………
E. Perkembangan Pola Pikir Barat dan Islam, 1960-2013 …
F. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Biologi ……
G. Pengertian Astronomi dan Keterkaitannya dengan Science Islam
…………………………………………………………….
H. Kimia dan Prosesnya Serta Lingkungan Hidup dan Masalahnya
…………………………………………………….
I. IPTEK dan Kebutuhan Hidup Manusia …………..............
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….
1
2
3
4
6
7
30
33
41
51
61
65
79
A. PERKEMBANGAN PENGETAHUAN DAN METODE ILMIAH DALAM PERSEPEKTIF FILSAFAT ILMU
MEMERLUKAN PENELITIAN. UNTUK SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN RASA KEINGINTAHAUANNYA DAPAT DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN ILMIAH Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, sedangkan kepastian dimulai dengan ragu-ragu. Rene Descartes: "De Omnibus dubitandum" (segala sesuatu harus diragukan) Empat cara pendekatan ilmu pengetahuan
- Metode keuletan (method of tenacity)
- Metode kekuasaan (method of authority)
- Metode apriori/intuisi (method of intution)
- Metode ilmu pengetahuan (method of science)
Manusia berupaya membuka rahasia alam dan rahasia berbagai potensi pemikiran manusia yang selalu dinamis, berkembang dan sering terjadi perubahan yang cepat dengan berbagai pendekatan pengetahuan. Diperlukan potensi SDM dengan tingkat tahunya yangtinggi dan memulai suatu kepastian dengan karagu-raguan.
5 6
SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGEMBANGKAN ILMU
PENGETAHUAN MEMERLUKAN PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH DAN RASA KEINGINTAHAUANNYA DAPAT DILAKUKAN
DENGAN PENDEKATAN ILMIAH
Syarat Pengembangan Ilmu Pengetahuan memenuhi 3 kategori pemikiran filosofis, yaitu: (1) ontologi ; (2) aksiologi dan (3) epistimologi. Ontologi Merupakan bentuk pemahaman atas kenyataan yang menghendaki pengetahuan murni yang bebas kepentingan. Pengetahuan yang lahir dari refleksi ontologis adalah suatu disinterested knowledge. Dalam pemikiran filosofis, teori berarti kontemplasi atas kosmos. Philosof memandang alam semesta dan menemukan suatu tertib yang tidak berubah-ubah, yaitu suatu macrocosmos. Sang philosof melakukan kegiatan yang disebut mimesis (meniru). Kontemplasi atas kosmos menjadi tingkah laku praktis melalui kesadaran dirinya sebagai microcosmos. Filsafat telah menarik garis batas antara ada dan waktu, yaitu antara yang tetap dan yang berubah-ubah. Pemikiran filosofis ini adalah merupakan bibit cara berpikir yang menyebabkan lahirnya ontology dalam sejarah pemikiran manusia. Melalui teori, para philosof mulai menyusun konsep tentang keapaan (hakekat) benda-benda. Sedang yang disebut hakekat itu adalah inti kenyataan yang tidak berubah-ubah. Perasaan subyektif dan dorongan-dorongan emosional manusia tersebut mencoba untuk mempengaruhi hakekat adalah merupakan sikap manusia yang berubah-ubah yang berusaha mempengaruhi kemurnian pengetahuan. Sikap mengambil jarak dan membersihkan ilmu pengetahuan dari dorongan-dorongan empiris itu disebut sikap teoritis murni. Ontologi adalah merupakan hakekat yang dikaji. Manusia,
pada hakekatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap danbertindak. Ada dua cara manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar:
1. mendasarkan diri pada rasio 2. mendasarkan diri pada pengalaman (experience).
B. PERKEMBANGAN PENALARAN DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan pengetahuan alam
Berawal dari perkembangan alam pikiran manusia
Anorganis & organis
Pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) makhluk hidup
tunduk pada hukum kehidupan(biologis)
Akal budi, rasa ingin tahu dan kemauan keras menjadi sifat unik
manusia
2 macam perkembangan alam pikiran: sejak dilahirkan-hayat&zaman
purba-sekarang
Penalaran ilmu pengetahuan alam Ada 3 tahap perkembangan sejarah
perkembangan manusia :
1. Teologis (metafisika)
2. Filsafat
3. Positif (ilmu)
Ex: mitos/mitologi termasuk tahap apa?
Mitos ada 3 (mitos sebenarnya, cerita rakyat, legenda)
Timbul karena keterbatasan pengetahuan, penalaran&panca indera
manusia, keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun sementara.
Mitos terjadi pada zaman babylonia (600-700 SM) yaitu horoskop (ramalan
bintang), ekliptika (bidang edar matahari) dan bentuk alam semesta yang
menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar. Tonggak sejarah
pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia (Thales:624-546 SM),
seorang astronom, pakar dibidang matematika dan teknik. (bintang
mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dll)
Tokoh-tokoh perubahan lain yang muncul: Anaximander, Anaximenes,
Herakleitos, Pythagoras, dsb
7 8
Cara memperoleh berbagai ilmu pengetahuan alam, Mengamati,
penyelidikan sejarah perkembangan IPA secara sistematis, kritis,
Berdasarkan hipotesis Fowler: galaksi berawal dari kabut gas pijar dengan
massa yang sangat besar Ionosfer :menentukan umur tata surya dan bumi.
Teori Radioaktivitas Teori Pfugler, dsb: metabolism. Variasi dari pantai tropik
ke puncak gunung, Ekologis sangat dominan : kompetisi, Menggerakka
mesin (Oksigen), Produksi yang tinggiEksplorasi ilmu alamiah. Menyusun
pengetahuan dengan menggunakan penalaran deduktif (umum-khusus) dan
induktif (khusus-umum).
Himpunan yang diperoleh dari penalaran deduktif dan induktif tidak
dapat diandalkan sebagai ilmu pengetahuan
Muncullah ilmusecara teoritis yang didapat dari pengamatan dan
experimentasi terhadap gejala-gejala alam
Konsep tersebut disebut ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
C. PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-
mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada.
Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya
manusia mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari
kebenaran dari suatu pengetahuan. Dari hasil eksperimen ini kemudian
diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah manusia mempu memadukan
kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap.
Perkembangan IPA itu sendiri mulai berkembang sangat lambat antara abad
15-16. Namum perkembangan IPA lebih pesat setelah adanya konsep
Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris konsep
heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern
(kebenaran berdasarkan induksi). Di awal abad 20 perkembangan ipa
khususnya bidang fisika makin berkembang pesat setelah konsep fisika
kuantum dan relativitas dan bermunculan beberapa fisikawan yang terkenal
seperti newton. Hal tersebut perlu di rebisi dan penyesuaian dengan konsep
ilmu pengetahuan ke ara pemikiran yang modern.
Pengertian ilmu pengetahua alam (IPA)
H.W. Fowler dan kawan-kawan,1951 mendefenisikan IPA sebagai ilmu
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan. Ilmu ini berhubungan dengan
gejala-gejala kebendaan dan terutama didasarkan atas pengamatan dan
induksi. Nokes menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang teoritis
yang diperoleh dengan metode khusus. Dari berbagai pendapat diatas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang
diperoleh/disusun dengan cara yang khas, yakni dengan melakukan
observasi, eksperimen, penyimpulan, penyususnan teori, eksperimentasi,
observasi dan seterusnya, berkaitan antara cara yang satu dengan cara
yang lain. Untuk memperoleh ilmu dengan cara demikian dikenal dengan
nama metode ilmiah.
Perkembangan ipa tidak jauh dari kaitan Landasan Ilmu Pengetahuan itu
sendiri antara lain :
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau
prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada
untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu
yang telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi
dengan teori baru yang lebih tepat.
3. Hukum dan dalil
Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah
diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Berikut ini adalah diagram perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
diurutkan melalui abad:
9 10
Abad 15 16 19 20
Pseudo science
Mitos
Logika
Penemuan alat
bantu (modern)
Awal IPA
sekarang
Heliosentris
Liberalism
Teori
sebelumnya
lebih baik
Revolusi
industry
Penemuan
Mesin
Modern:
mesin
uap,
kertas,
cetak dll
Konsep
baru
Sifat
mikrosko
pik
Analisis
tinggi
Abstraksi
dalam
IPA
Modern
Alat riset
cancan
Telaah
mikrosko
pik
Penemuan
anomali
Gb. Perkembangan IP Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia
yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau
diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan
siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus.
Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.
Penggolongan IPA menjadi ―klasik‖ dan ―modern‖ sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini
lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan
cara menganalisis suatu fenomena alam.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern
yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian
dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin
ilmu yang ada.
Ilmu tentang alam merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan
dinamis. Artinya, hasil percobaan yang dilakukan manusia akan
menghasilkan suatu konsep yang mendorong dilakukannya percobaan-
percobaan berikutnya, karena ilmu alam bertujuan untuk mencari kebenaran
yang relatif dari suatu hal.
Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, karena ilmu merupakan
pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu.
Adapun syarat-syarat suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu
adalah sebagai berikut:
1. Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
pengetahuan.
2. Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung
oleh fakta empiris.
3. Metodik
Pegetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang,
diamati, dan dikontrol.
4. Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan
menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
5. Universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja yaitu dengan
cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.
6. Komulatif
11 12
Berkembang dan tentatif, sesuai dengan khasanah ilmu pengetahuan yang
selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan yang baru. Ilmu
pengetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang
benar.
Untuk mencapai kebenaran, yakni persesuaian antara pengetahuan dan
objeknya, tidaklah terjadi secara kebetulan, tetapi harus menggunakan prosedur
atau metode yang tepat, yaitu prosedur atau metode ilmiah (scientific method)
.Adapun Kelebihan dan kekurangan ilmu alamiah ditentukan oleh metode
ilmiah, maka pemecahan segala masalah yang tidak dapat diterapkan metode
ilmiah, tidaklah ilmiah.
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
a. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan
mengamati dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya
spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima
sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan sebab
akibat dari segala sesuatu. Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan
menulis membaca dan berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat
secara tertib dan berlangsung terus menerus. Misalnya dari pengamatan dan
pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan
pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari
dan hari dalam 24 jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit
dalam 60 detik. Kemudian satuan enam puluh ini juga digunakan untuk
pengukuran sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1
derajad dan satu lingkaran penuh sama dengan 360o.
Demikian pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari,
tiap 18 tahun tambah 10 atau 11 hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM.
Pada tahun 2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk
menghormati dewa agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil.
Pembangunan piramid itu menunjukkan bahwa pengetahuan teknik
bangunan dan matematika khususnya geometri dan aritmatika telah maju.
Kurang lebih tahun 1.600 SM orang mesir telah menghitung keliling lingkaran
sama dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas lingkaran sama dengan
seperdua belas kuadrat kelilingnya.
b. Zaman Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada
zaman Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa
Yunani. Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan
sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab
tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu.
c. Zaman Pertengahan
Zaman Alkimia (abad 1-2)
Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan
menambahkan tiga lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini
pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya daripada unsur itu
sendiri.
Air raksa = logam yang mudah menjadi uap.
Belerang = mudah terbakar dan memberi warna.
Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
Zaman Latrokimia (latros = Tabib)
d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad
pertengahan sudah banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis
menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berpikir
filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan
metode eksperimen.
Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika
kuantum dan relativitas pada abad 20. Konsep yang modern ini
mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya
revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern.Dengan
13 14
demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik dan
IPA Modern.
Penalaran Dan Pengetahuan Awal Lahirnya Ilmu Pengetahuan
Nalar adalah pertimbangan tentang baik buruk; akal budi; atau aktivitas yang
memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir.
Sedangkan penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati)
dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi
bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk
pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan
manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan
maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan
alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan
perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.
Perkembangan dan penalalaran manusia berawal dari:
1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini
merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik
tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang
seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab
dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau
wallahualam bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya.
Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk
memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu
manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
2. Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah perkembangan
manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap
filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah
pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos.
Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-
lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos
sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan
pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan
manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600
SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan
bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi
datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan
atap. Ada dua macam penalaran, yaitu:
1.Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah cara berfikir yang bertolak belakang dari
pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berfikir
yang disebut silogisme. Silogisme terdiri atas premis mayor dan premis
minor. Jadi kesimpulan dari penalaran dedukktif ini dapat ditarik kesimpulan
dari sesuatu yang umum menuju kepada yang khusus. Kesimpulan akan
benar jika kedua premis yang digunakan benar dan cara menarik kesimpulan
juga benar. Jika ada salah, maka kesimpulan yang diambil juga tidak
benar.Masalah utama adalah kesulitan untuk menilai kebenaran premis-
premis yang digunakan. Disebabkan karena penalaran yang digunakan
bersifat abstrak, lepas, dari pengalaman, sehingga tidak mungkin diamati
dengan panca indera.
2.Penalaran induktif
15 16
Penalaran induktif adalah cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum
dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Dengan penalaran
induktif makin lama dapat disusun pernyataan yang lebih umum lagi dan
makin bersifat fundamental.
Pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif, tidak dapat
diandalkan, karena bersifat abstrak dan lepas dari pengetahuan. Demikian
pula yang dipeloleh hanya dengan penalaran induktif juga tidak dapat
diandalkan, karena kelemahan pancaindera. Karena itu himpunan
pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pangetahuan.
Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan. Cara manusia memperoleh
pengetahuan :
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran
pikiran, yaitu dengan prasangka, intuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan dan
kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang bersifat
kodratiah dan ilmiah.
Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan pengetahuan.
Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja.
Mereka juga berusaha untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang
salah.
Berfikir adalah suatu kegiatan untuk memperoleh/menemukan pengetahuan
yang benar. Proses berfikir dalam menarik kesimpulan berupa pengetahuan
yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang dihasilkan penalaran ini
merupakan hasil kegiatan berfikir, bukanlah hasil perasaan. Tidak semua
kegiatan berfikir merupakan penalaran. Penalaran merupakan kegiatan
berfikir yang mempunyai ciri-ciri tertentu yakni logis dan analistis.
Berdasarkan kriteria ini, maka tidak semua kegiatan berfikif merupakan
berfikir logis dan analistis. Cara berfikir yang tidak logis dan analistis bukan
merupakan penalaran. Terdapat berbagai cara untuk memperoleh
kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran, di
antaranya ialah :
a. Pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan. Merasa, merupakan
suatu cara menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
b. Intuisi. Merupakan kegiatan berfikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan
pada pola berfikir tertentu.
c. Wahyu. Adalah pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada
utusanNya.
d. Trial and error. Suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-
coba atau untung-untungan. Oleh karena itu, Pola pikir berdasarkan mitos
mengajak manusia untuk berkembang melalui tahap-tahap peradabannya
dari menemukan sesuatu yang asing menuju ke sesuatu yang dikenal. Ini
adalah suatu hal yang dapat kita katakan sebagai pola kemanusiawian
biasa. Implikasinya, berpikir berdasarkan mitos adalah suatu bakat
manusiawi, tidak bisa kita hindari. Demikianlah yang dialami oleh seluruh
bangsa-bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia, walaupun dapat
dipergunjingkan lagi ketika perilaku semacam ini masih bertahan sampai
sekarang.
Sedangkan para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
sesuatu. Metode Ilmiah terdiri dari :
a,Pengamatan. Pengalaman dan pengalaman yang digunakan sebagai
dasar untuk merumuskan masalah.
b. Hipotesa. Digunakan untuk penyelesaian yang berupa saran. Ini bersifat
sementara dan perlu diverifikasi lebih lanjut. Dalam hipotesa, kebenaran
masih bersifat probalitas. Kegiatan akal bergerak keluar dari pengalaman,
mencari suatu bentuk untuk menyusun fakta-fakta dalam kerangka tertentu.
Hipotesa dilakukan melalui penalaran induksi, dan memuat kalkulasi dan
deduksi.
c. Eksperimentasi. Merupakan kajian terhadap hipotesa. Hipotesa yang
kebenarannya dapat dibuktikan dan diperkuat dinamakan hukum, sedangkan
di atas hokum terdapat teori
17 18
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1. Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah
anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya.
Pandangan ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran manusia.
2. Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam
semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang
berkembang sejak abad ke-6 SM. Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang
mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang
bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan
sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang
mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan
bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub Kubah langit yang
nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di
samping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan
berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit.
Ia juga mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air,
udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung
ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi
adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang
penyangga
f. Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama
dalam bidang Ilmu Kedokteran, Fiolosof.
3. Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam
semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin
sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin
meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi pada tahun 1500 –
1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan
pokok ajaran :
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu
planet di antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan
adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan
kesimpulan lebih jauh lagi:
a. Jagat raya tidak ada lagi.
b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.
Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang
berbentuk elips dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut
garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama
adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi
matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-
rata palnet itu terhadap matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop
yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang
mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di
matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi matahari,
adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah
ditemukannya cincin Saturnus.
4. Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut
berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat teleskop
raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang.
19 20
Di California terdapat 2 buah observatoria : Mount Wilson dengan
pemantul 1,5 meter dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter dan
tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.
Pengetahuan tentang galaksi Bima Sakti makin intensif, sementara itu
perhatian ke galaksi yang lain mulai dikembangkan.
5. Asentris
Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi
adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam
konstelasi ilmiah.
Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam
semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama semuanya
dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta.
Masa Berlaku Suatu Temuan Ilmu Pengetahuan Dasar
Roger bacon (1214-1294), ia berpendapat bahwa pengalaman yang
mendasari permulaan ilmu pengetahuan, dan merupakan ujian terakhir bagi
semua ilmu pengetahuan, dan matematika merupakan syarat mutlak untuk
nmengolah semua pengetahuan.
Roger Bacon banyak bergerak di bidang politik dan agama, dan
akhirnya ia ditahan dalam penjara. Karya-karyanya sebenarnya cukup
banyak, akan tetapi berhubungan dengan soal agama, bertentangan dengan
takhayul dan lain-lain. Sehingga buku-bukunya tersebut tidak diterbitkan dan
baru kira-kira 500 tahun kenudian baru dicetak.
Leonardo Pisa atau Fibonacci adalah seorang sarjana dari Italia Utara. Ia
melanjutkan pengetahuan Aljabar yang telah dirintis Al-khawarizmi dan
melakukan penyelidikan terus menerus. Sehingga akhirnya menemukan tiga
akar dari persamaan pangkat tiga. Penemuan itu, rupanya hanya mengenai
persamaan tertentu, jadi bukan metode yang umum. Ia juga
memperkembangkan pemakaian angka Arab dalam sistem desimal serta
menggunakan Aljabar dalam perhitungan. Soal pecahan juga digarap
sekalipun dengan mengikuti cara Mesir Kuno, yaitu menentukan agara
numerator tiap pecahan adalah satu.
Di samping garis ilmu pengetahuan dan sistematiknya, berkembang pula
ilmu yang lain, misalnya, ilmu kedokteran ( Roger dan Salerno), ilmu kimia,
dan ilmu bumi. Di zaman itu, juga ditulis beberapa ensiklopedi tentang ilmu-
ilmu pengetahuan. Yang terkenal diantaranya oleh raja Frederick II (1194-
1250 M) di Sicilia dan Albetus Magnus (1194-1280 M).
Perkembangan ilmu pengetahuan tampak lebih tegas debgan karya
orang-orang seperti Copernicus, Galileo dan Johannes Kepler
Coperniccus (1473-1543), ia terkenal karena mengajukan pendapat
bahwa bumi dan planet-planet semuanya mengelilingi matahari. Matahari
menjadi pusat (prinsip heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan
pendapat di zamannya yakni pendapat Hipparcus dan Ptolomeus yang
mengatakan bumi sebagai pusat (prinsip Geosentrisme), yang diperkuat oleh
dogma agama.
Sekalipun Copernicus membuat model, namun alasan utamanya
bukanlah sistemnya, melainkan keyakinannya bahwa teori ini akan sangat
membantu perhitungan. Copernicus sendiri tidak berniat mengumumkan
pendapatnya, mengingat keadaan pada zamannya.
Pada tahun 1543 George Joachim seorang guru besar ilmu
Matematika dari wittenberg menyusun sebuah buku tentang helioseontrisme
dengan judul De Revolutinibus Orbium Coelestium ( Tentang perputaran
alam semesta). Buku tersebut dimulai dengan beberapa ketentuan dasar
mengenai Aksioma, yaitu : pertama, seluruh alam semesta merupakan bola
(spherical). Kedua, semua benda angkasa dan bumi juga merupakan bola.
Ketiga, semua benda angkasa bergerak secara teratur dalam lintasan yang
bundar (Circular Uniform Motion)
Thyco Brahe (1546-1601), ia adalah seorang bangsawan yang tertarik pada
sisitem heliosentrisme yang diungkapkan Coppernicus ia membuat alat-alat
yang ukurannya besar sekali untuk mengamati bintang-bintang dengan teliti.
Perhatian thyco brahe dimulai bulan nofember tahun 1572 dengan
munculnya bintang baru digugusan cassiopea secara tiba-tiba, yaitu bintang
21 22
yang cemerlang selama 6 bulan sebalum ia padam lagi. Pada zaman
modern ini bintang tersebut disebut nova atau super nova tergantung besar
dan massanya. Timbulnya bintang baru itu mengggugurkan pendapat yang
dianut pada zaman itu. Yaitu angkasa tidak akan berupa sepanjang masa,
dan bentuknya akan tetap abadi, oleh karena angkasa diciptakan oleh tuhan.
Beberapa tahun kemudian thyco brahe berahsil menyusun obserfatorium
yang lengkap dengan alat, kepustakaan dan tenaga pembantu.
Pada tahun 1577 ia dapat mengikuti munculnya sebuah komet, dengan
bantuan alatnya. Ternyata lintasan ini lebih jauh dari planet venus.
Penemuan ini membuktikan, bahwa benda-benda angkasa tidak menempel
pada cristaline spheres, melainkan datang dari tempat yang sebelumnya
dapat dilihat dan kemudian muncul perlahan-lahan ketempat yang dapat
dilihat yang kemudian menghilang lagi. Kesimpulannya adalah benda-benda
angkasa semuanya terapung bebas dalam ruang angkasa.
Johannes keppler (1571-1630 M) ia adalah pembantu thyco brahe dan
seorang ahli metematika. Setelah thyco brahe meninggal dunia bahan
penelitian diwariskan kepada keppler. Kecuali melanjutkan pengamatan,
keppler tetap mengembangkan astrologi untuk memperoleh uang dan
memelihara perkembangan astrologi. Keppler menemuakn 3 hukum
astrologi yaitu :
1. Orbit dari semua planet yaitu berbentuk elips.
2. Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara palnet dan
matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama.
3. Bila jarak rata-rata 2 planet A dan B dengan matahari adalah x dan y,
sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q
maka : P2 : Q
2 = X
3 : Y
3.
Ketiga hukum alam tentang planet itu, sampai sekarang masih digunakan
dalam astronomi. Meskipun disana-sini diadakan perbaikan seperlunya.
Galileo (1546-1642 M) dalam rangka karya-karyanya, perlu disebut
penemuan lintasan peluru, penemuan hukum pergerakan dan penemuan
tata bulan planet Jupiter. Penemuan tata bulan planet Jupiter memperkokoh
keyakinan Galileo bahwa tat surya bumi bersifat heliosentris. Sebagai
sarjana matematika dan fisika, Galileo menerima prinsip tata surya yang
heliosentris serta hukum-hukum yang ditemukan keppler. Galileo dapat pula
membuat tropong bintang, yang dengan tropong itu ia dapat melihat
beberapa peristiwa angkasa secara langsung.
Pertama, ia melihat bahwa planet venus dan merkurius menunjukkan
perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga jelas bahwa planet-
planet tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya
dari matahari. Benda yang bersinar sendiri tidak akan berubah.
Kedua, dalam teropong terbukti bahwa permukaan bulan sama sekalii tidak
datar, melainkan penuh dengan gunung-gunung, jadi tidak sempurna datar.
Yang terpenting dan terakhir ditemukannya adalah planet Jupiter yang
dikelilingi oleh 4 bulan. Disamping soal astronomi, Galileo juga mengamati
lintasan batu yang dilempar dan menentukan bahwa lintasan itu berbentuk
parabola. Sebagai ahli metematika, ia mengenalkan hukum-hukum
planimetri parabola yang telah disusun oleh appolonius. Pengetahuan
tentang perabola, yang sejak appolonius tidak ada kegunaannya dan
dianggap sebagi ilmu untuk ilmu, tiba-tiba menjadi berguna untuk
menentukan lintasan peluru, dan menjadi teknik peperangan. Kalau
pekerjaan didikhtisarkan, maka beberapa hal akan jelas menunjukan,
mengapa karyanya diangaggap sebagai perintis ilmu modern. Pokok-pokok
penemuannya adalah sebagai berikut :
1. Benda-benda yang jatuh bersamaan akan memerlukan waktu yang
bersamaan pula untuk sampai disana.
2. Semua lintasan benda jatuh bebentuk lurus. Hal ini memberikan sugesti
adanya idealisme, bahwa lintasan benda yang tidak terganggu
membentuk garis lurus.
3. Baik benda yang jatuh tegak lurus, maupun benda yang jatuhya
mengikuti bidang miring, masing-masing mencapai tanah pada waktu
yang sama.
4. Berdasarkan idelaisasi, maka hasil percobaan dapat dihitung terlebih
dahulu, dengan kata lain terjadilah ramlan (prediction).
23 24
5. Ramalan itu kemudian diperiksa dengan percobaan berulang kali, yang
hasilnya dihitung secara rata-rata.
Oleh karena antara ramalan dan hasil percobaan ada penyesuaian yang
meyakinkan, maka teori yang didasarkan pada idealisasi dapat diterima
sebagai hukum tentang pergerakan benda-benda yang bebas dan yang
mengikuti garis lurus.
Berdasarkan semua itu, Galileo dianggap sebagai pelopor perkembangan
ilmu pengetahuan. Dan penemu dasar ilmu pengetahuan modern, yang
hanya berpegang pada soal-soal obyektif saja. Penemuan Galileo lainnya
adalah sebuah pergerakan bandul, seperti yang sekarang kita gunakan
dal;am lonceng-lonceng. Pergerakan ini bebas dari gesekan yang masih
terdapat pada bidang miring, betapapun licinnya. Waktu yang diperluakan
untuk satu kali bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya teragntung
pada panjangnya bandul.
Kira-kira dalam masa yang sama dengan keppler dan galileo, ditemukan
perhitungan logaritma oleh napier (1550-1617 M) berdasarkan basis e, yang
lalu dirubah kedalam dasar sepuluh oleh Brigs (lahir 1615 M), dan kemudian
diperluas oleh eze chil de decker (lahir 1626 M).
Pemuka-pemuka ilmu pengetahuan yangakan dibicarakan selanjutnya
adalah Francis Bacon, dalam lapangan filsafat empirisme, dan descartes
dalam bidang filsafat dualisme. Sedangkan dalam kemajuan ilmu
metematika akan diketengahkan karya-karya desarque, fermat, dan pascal.
Francis Bacon (1560-1626 M) ia mempertajam empirisme dengan
mendasarkan semua ilmu pengetahuan atas dasar pengalaman. Ia menolak
pendapat plato, bahw manusia sejak dilahirkan telah membawa
pengetahuan dari dunia ide yang ada di alam baka (the eternal world of
ideas). Dan juga menolak pengetahuan yang semata-mata berlandaskan
pada orang lain. Yang dimaksud dengan orang lain misalnya Aristoteles atau
salah seorang sarjana, ataupun dogma agama.
Metode Francis bacon yang mempercayai bahwa apa yang akan datang
dapat diramalkan atas penemuan yang lampau, mendasari pengetahuan
induktif sains philosophy yang berbeda dengan deducatif mathematical and
logical philosophy. Kalau dedukatif sains memberikan kepastian mutlak
dalam premis-premis, maka ilmu pengetahuan empiris tidak dapat
pengetahuan mutlak. Melainkan hanya memberikan sampai pada
kemungkinan yang terbesar (probability atau possibility).
Rene Descartes (1596-1650 M). Ia adalah seorang Prancis yang kemudian
hidup di Belanda. Oleh karena negeri ini dirasa lebih menjamin kemerdekaan
manusia daripada negerinya sendiri.
Dalam ilmu filsafat, Descartes terkenal karena ucapannya, Cogito Ergo Sum,
yang artinya ―oleh karena saya tahu, saya berfikir, maka saya ada‖. Ucapan
tersebut dianggap sebagai mutlak tentang keadaanya yang lepas dari semua
sifat subyektif. Bukti mutlak ini diperlukan Descartes untuk sistem filsafatnya,
yang dimulai dengan menyangsikan segala-galanya (systematic doubt)
Berlainan dengan filsafatnya yang banyak kesalahan dan meragukan itu,
penemuannya dalam perkembangan ilmu pasti, sangat memberikan
sumbangan yang positif dan mempunyai hubungan mutlak dengan
perkembangan ilmu matematika selanjutnya. Penemuan tersebut ialah
sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y dalam bidang
datar, sistem koordinat itu disebut orthogonal coordinate system, yang
kemudian hari disebut analytic geometri.
Desarque ( 1593-1662 M ), Fermat ( 1601-1665 M ), Pascal ( 1623-1662 M ).
Desarque menyusun projective Geometry soal mempunyai hubungan
dengan caramanusia melihat sesuatu, yaitu manusia A melihat benda P dati
tempat T. Oleh kerena melihat hanya mungkin karena ada cahaya,
sedangkan cahaya memancar lurus , maka seolah-olah mata dihubungkan
dengan benda oleh suatu garis lurus. Oleh karena mata kecil, maka soal
melihat dapat dianggap sebagai perbuatan melalui satu titik ditarik sejumlah
garis lurus kearah benda tersebut. Dalam bentuk inilah diperiksa hukum-
hukumnya, yaitu kalau garis-garis tadi dipotong oleh bidang-bidang datar,
bagaimankah gambar yang diproyeksikan melalui sebuah titik pada suatu
25 26
bidang datar, jawaban tas pertanyaan ini sangat penting dalam menggambar
perspektif misalnya. Sebetulnay soal perspektif jauh lebih lama dipakai oleh
pelukis-pelukis secara intuitif, misalnya oleh Leonardo Da Vinci. Tetapi sifat
sifat matematisnya baru digarap oleh Desarque.
Fermat, seperti descartes ia juga mengambangan orthogonal coordinate
system. Disamping itu ia juga melaksanakan teoru Al Jabar berkenaan
dengan bilangan-bilangan, yang kemudian menjelma sebagai perhitungan
diferencial-integral (calculus) ditangan Newton dan Leibniz.
Fermat bersama pascal menyusun dasar-dasar statistik. Perhitungan
statistik ini didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan (probability) dan
berlainan dengan ilmu pasti yang lainnya. Ilmu pasti menumukan kepastian
bukan kemungkinan. Dalam kehidupan sehari-hari, maka sebenarnya jauh
lebih banyak soal yang berdasarkan kemungkian dari pada kepastian.
Karena itu, perkembangan ilmu statistik dikemudian hari akan sangat penting
untuk ilmu pengetahuan sosial. Dalam abad XX, statistik bahkan merupakan
dasar ilmu pengetahuan dalam rangka teori kenisbian (realitivity) dan
quantum.
Cristian Huygens (1629-1695 M) Ia dapat memecahkan beberapa soal
astronomi, seperti dalam pengamatan terhadap cincin cahaya yang
melingkari Saturnus, disebabkan oleh materi yang mengelilingi Saturnus
dalam bentuk ikat pinggang atau sabuk, hal ini yang tidak bisa dijelaskan
oleh Galileo. Selain itu ia jugamenemukan bulan terbesar Saturnus yang
sekarang diberi nama Titan.
Penemuan Huygens yang penting lainnya adalah ketentuan tentang hukum
bandulan, yaitu bahwa waktu oscilasi hanya tergantung pada panjangnya
bandulan. Ia kemudian menemukan formula bandulan, yang dinyatakan
sebagai berikut :
T = π
T : waktu yang diukur dengan detik.
Π: 3,1416.....
1: panjang bandulan dinyatakan dengan centimeter.
g: percepatan oleh grafitasi, yang dinyatakan dengan cm/second.
Tentang cahaya, Huygens membuat penemuan seorang yang bernama
Roemer, yang berbunyi ― bila berdasarkan heliosentrisme bumi sedang
berada dalam jarak paling jauh dari jupiter, maka terbitnya salah satu bulan
dari jupiter ditetapkan waktunya. Kemudian, pada saat jupiter sedang paling
dekat dengan bumi, maka sekalli lagi waktu itu ditetapkan. Tebukti ada
perbedaan waktu kira-kira tujuh menit. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
jarak antara dua kedudukan tadi‖.
Dengan pengamatan Roemer tadi, Huygens menolak pendapat yang berlaku
masa itu, bahwa untuk pemenacaran cahaya diperlukan waktu
(instantancous transmission) karena itu, kecepatan pemancaran dihitungnya
pula. Kecepatan cahaya 600.000 kali kecepatan suara. Pemencaran cahaya
diterangkan berdasarkan merayapnya suatu gelombang dalam suatu
medium. Jadi Huygens mengikuti contoh suara. Demikian pula, ia
mengamati terjadinya popularisasi, jika cahaya menembus icelandspar, yaitu
suatu jenis cristal, sekalipun ia sendiri belum dapat memberikan keteranan
tentang peristiwa tersebut.
Simon Steven dari Bruge, ia menemukan berbagi panemuan mekanis,
diantara penemuannya dapat disebutkan : paralelogram antara dua gaya
dan resultantenya dalam suatu bidang datar, hukum-hukum sebua kerekan
dan kerekan-majemuk (pulleys and combinet pulleys), pengukuran tekanan
air yang ternyata tergantung dari jarak antara tempat pengukuran dan
permukaan air dan tekanan kesamping. Selain itu steven memulai ilmu
pengetahuan tentang hydrostatika.
Semua penemuan itu masih berdiri sendiri seolah tidak ada hubungan satu
sama lain. Keadaan yang fragmentaris itu dikemudian hari menjadi suatu
teori ditangan Newton (1643-1727 M) dan Leibniz (1646-1716 M).
27 28
Newton, perannya dalam ilmu pengetahuan sebenarnya dapat ditulis dalam
sebuah buku tersendiri, tetapi yang dibahas disini adalah bebrapa hal
penting dan dapat diamsukkan dalam sistematik umum, yaitu:
1. Teori gravitasi. Teori ini memberi keterangan mengapa planet-planet
tidak bergerak lurus, sekalipun kelihatannya tidak ada pengaruh yang
memaksa platen harus mengikuti lintasan elips. Sebenarnya
pengaruhnya ada, tetapi tidak dapat dilihat dengan mata. Pengaruh itu
adalah grafitasi yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua
benda yang berdekatan. Apakah gaya tersebut, bagaiamana
perkemabangan pengaruhnya, dan berapa cepat pemancaran gaya itu,
tidak dapat diterangkan Newton, karena pemeriksaan langsung
dilaboratorium belum dapat dilakukan Newton. Sekalipun demikian,
berdasarkan teori gravitasi dan perhitungan yang dilakukan Newton,
telah dapat diterangkan dasra dari semua lintasan planet dan bulan,
pengaruh pasang surutnya air samudra dan lain-lain. Teori gravitasi
justru dapat terlihat meyakinkan, sehingga tidak ada lagi yang tidak
percaya tentang adanya gravitasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh dua
peristiwa penting :
Pertama, dilakukannya percobaan eksperimental dalam laboratorium oleh
Hendry cavendish pada tahun 1798 untuk membuktikan teori grafitasi
Newton dengan menyatakan rumus sebagai berikut,
K=f
Peristiwa kedua, adalah ditemukannya planet baru (Neptunus) yang tidak
disangka adanya oleh Leverrier Adams Galle.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan belum pernah terjadi peristiwa demikian.
Oleh kerana itu Newton sampai sekarang dipandang seorang jenius yang
tidak ada saingannya. Ramalan yang didasarkan anggapan teoritis,
perhitungan, dan ilmu ukur sistem Euclid-appolonius sedemikian tepatnya,
sehingga sejak saat itu tidak ada orang yang menyangsikan kebenaran
kombinasi ilmu-ilmu tersebut. Bahkan timbul dugaan, bahwa akhirnya
manusia telah menemukan kunci pokok untuk mengetahui dan menguasai
segalanya dalam alam semesta ini (1846).
2. Perhitungan calculus, atau disebut differencial/integral. Penemuan
Newton yang terjadi di Inggris ini, kira-kira bersamaan dengan Leibniz di
Jerman, meskipun hubungan antar keduanya tidak dapat dipastikan.
Perhitungan ini mengenai hubungan antardua soal, misalnya x dan y. Jiak x
bertambah maka y kan bertambah pula, tetapi menuruti aturan yang tetap
atau yang teratur. Misalnya ada benda yang bergerak, panjangnya jarak
yang ditempuh tergantung dari kecepatan tiap detik dan panjangnya waktu
pergerakan.
Cara inilah yang dipelajari Archimedes, Euclid, Descartes, Fermat, Huygens,
dan sarjana matematika lain yang akhirnya ditemukan Newton dan Leibniz.
Calculus, terbukti sangat luas gunanyauntuk menghitung bermacam-macm
hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan
ketentuan yang teratur misalnya, kecepatan planet mengelilingi matahari
yang berbedabeda sepanjang lintasan, menemuakn maxima minima dari
suatu kurva, menemukan tanbahnya luas lingkaran bila radius berubah
sedikit sekali dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setelah
kalkulus ditemukan banyak sekali perhitungan dan pemeriksaan ilmiah dapat
diselesaikan. Tanpa calculus ilmu matematika tidak dapat berkembang
sampai tingkatnya sekarang ini.
3. Optica, penemuan ketiga yang mendasari ilmu alam adalah
pemeriksaan mengenai cahaya yang lazim disebut optica.
Seperti yang telah diketahui, jika cahaya matahari dilewatkan sebuah
prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias
antara merah sampai ungu, menjadi pelangi (spektrum). Kemudian, kalau
pelangi dilewatkan sebuah lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul
kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan
bahwa cahaya itu sebenarnya terdiri dari komponen-komponen yang
terbentang antara merah dan ungu.
Sekalipun newton mempelajari optica dan pembiasan cahaya, namun
teorinya tentang cahaya didasarkan pada teori corpustular. Yang
mengatakan cahaya terdiri dari benda-benda yang sangat halus, pergerkan
benda-benda tersebut menjelma menjadi sinar, dan benda-benda kecil tadi
29 30
sesuai dengan jenis warna. Pendapatnya ini berbeda dengan Huygens, yang
sudah mempertimbangkan bahwa cahaya diangap sebagai gelombang.
Disamping ketiga penemuan tersebut, Newton menentukan rumus untuk
koefisisen dalam rangka (A+B) pangkat m, dan perhitungan luasnya daerah
yang dikelilingi oleh garis lengkung. Seorang ilmuan yang bernama Halley
menggunakan teori grafitasi Newton untuk menentukan lintasan komet dan
mengatakan bahwa lintasan komet merupakan elips, tetapi sangat lonjong
bentuknya. Sehingga kekmunculan komet dapat diperhitungkan dan tidak
dihubungkan dengan soal-soal ajaib dan gaib lagi. Selian itu Halley
mengggunakn catatan dari kota Breslau yang berhubungan dengan
kelahiran dan kematian manusia, dan membuat perhitungan untuk
menentukan panjangnya rata-rat umur manusia. Dengan demikian Halley
meletakkan dasar statistik ―asuransi‖ dalam zaman modern ini.
Gottfried wilhem Leibniz (1646-1716 M) sebagaimana dijelaskan
diatas, ia juga menemukan perhitungan calculus. Perbedaannya dengan
Newton hanya mengenai cara menyusun notasi, yang dipakai sampai
sekarang adalah notasi Leibniz dengan df/dx/dy. Dan sekitar tahun 1684 M
beturut-turut dipublikasikan berbagi formula mengenai perhitungan
diferencial, yang kemudian disusun dengan perhitungan integral, disamping
itu, juga digarap persoalan permutasi dan comhinatorik, yang merupakan
jalan lain menemukan koefisien sebuah hinomium.
Penemuan Leibniz lainnya adlah pokok-pokok yang kemudian berkembang
menjadi perhitunngan determinan-determinan. Disamping itu, Leibniz
menyadari kelemahan dan keterbatasan logika Aristoteles, dan mulai secara
luas mempergunakan simbol untuk mewakili kalimat-kalimat pendek dan
bulat.
D. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
Periodisasi :
Zaman Purba ( XV VII sm )
Yunani Kuno ( VII – II sm )
Islam Klasik ( II – XIV )
Zaman Reinassance &Modern
( XVII – XIX )
Zaman Kontemporer ( XX - …..)
Mengenal membaca, menulis, dan berhitung sudah bisa menghitung dan
mengenal angka. Kebudayaan mulai berkembang di berbagai tempat
tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di
Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Berkembangnya sistem almanak,
geometri, dan kegiatan survei. piramida, kuil, dan sistem penatanan kota,
pembagian hari menjadi dua puluh empat jam,
Yunani Kuno
Thales (624-548 sm) :
- Arkhe >> alam semeste = air
- Perennial problems / significant Question
- Konsep tentang perkembangan, evolusi genesis
Phytagoras (580-500 sm):
- Dalil Phytagoras > a2+b
2 = c
2
- Teori Bilangan (genap; ganjil; prime number; hub. Natural number
dan bilangan ganjil)
- Pembentukan benda berdasar segitiga
- Hubungan nada dan panjang dawai
Socrates (470-399 sm):
- Tidak meninggalkan tulisan
- Maieutike Tekhne (Ilmu Kebidanan) >> Metode Dialektika
Democritos (460-370 sm):
31 32
- Konsep Materialistik-monistik >> atom
- Konsep Dinamika perkembangan >>> prinsip dinamika
- Konsep murni ilmiah >> gerak intrinsik
- Konsep kebetulan >>> tanpa tujuan
Plato (427-347 sm):
The one X The Many
- Being X Becoming
- Dunia ide X dunia kenyataan
- Kepastian matematik >> kesempurnaan ide
Aristoteles (384-322 sm):
- Metafisika >> being as being
- Logika >>inferensi; syllogisme; premis; Conclusion
- Biologi >>> Observasi
Zaman Pertengahan:
Aktivitas Ilmu diabdikan ke agama >>> Ancila Theologiae
Perkembangan Peradaban Islam :
- Bani Umayyah >> astronomi
- Khalifah Al Makmun >> Aljabar; Arithmatica; decimal
- Omar Khayam >> Perbintangan, matematik; persamaan pangkat 3
- Ibnu Sina; Al Razi >> Kedokteran
- Al Idris >> peta
Zaman Renaisance:
Roger Bacon >> pengalaman empirik
Copernicus >> Heliosentrisme
Tycho Brahe >> Komet (Lintasan Circle)
Johannes Keppler >> gerak benda angkasa >> lintasan elips
Galileo Galilei :
- Observation
- Elimination
- Prediction
- Measurement
- Experiment
ZAMAN MODERN:
Rene Descartes:
- Ortogonal Coordinate System
- Analytic Geometry
- Metode Berfikir filsafat (fenomenologi)
Issac Newton:
- Teori Gravitasi
- Calculus (Diferensial/integral)
- Optik
Charles Darwin:
- Teori Evolusi
- Struggle for life
- Survival of the fittest
JJ Thompson : electron
Zaman Kontemporer :
Spesialisasi ilmu >>> Sub spesialis
Sintesis antar bidang ilmu : bioteknologi, psikolinguistik dll.
E. PERKEMBANGAN POLA PIKIR BARAT DAN ISLAM, 60-2013
Prawacana
Orang-orang yang tidak percaya kepada kebenaran agama (baca: kaum
materialis) menuduh bahwa pengetahuan yang diberikan oleh agama
tentang adanya Tuhan dan lain-lain hanyalah ilusi belaka.
Paling tidak pengetahuan seperti itu tidak bawakan keyakinan tentang
kebenaran.
33 34
Untuk melihat apakah tuduhan seperti ini dapat dipertanggungjawabkan
atau tidak kita perlu mengkaji epistemologi.
Pendahuluan: Tuntutan fitrah manusia dan rasa ingin tahunya mendorong
mencari jawab dan solusi atas semua persoalan yang melingkupi hidupnya:
– Bagaimana alam diciptakan?
– Apa hakikat manusia?
– Apa tolok ukur kebaikan dan kejahatan bagi manusia?
– Apakah benar bumi mengelilingi matahari?
Pada dasarnya manusia selalu ingin menggapai hakekat dan menyingkap
semua misteri yang menyelimuti hidupnya. Manusia menyadari bahwa:
– Hakekat itu ada
– Kita bisa mengajukan pertanyaan tentang hakekat itu
– Hakekat itu bisa difahami dan dicapai
Weltanschaung, Pandangan dunia (Weltanschaung) seseorang dapat
dipengaruhi antara lain oleh konsepsi dan pengenalannya mengenai
hakekat. Hakekat, suatu kebenaran yang hakiki, ialah suatu konsepsi pada
diri manusia yang berkorespondensi dengan dunia luar.
Kulminasi peradaban: Pandangan dunia yang valid akan mampu mendorong
manusia mencapai kulminasi peradaban, dan sebaliknya.
Nilai dan kualitas keberadaan manusia sangat tergantung pada
pengenalan dia terhadap kebenaran.
Manusia dikenali jatidirinya berdasarkan tingkat pengenalannya atas
kebenaran yang hakiki tersebut.
Apa itu epistemologi?
Berasal dari Bahasa Yunani, teori ilmu pengetahuan; gabungan dari
episteme + logos.
Epistemologi: Cabang ilmu filsafat yang menengarai masalah-masalah
filosofis di sekitar teori ilmu pengetahuan. Terkait dengan definisi dan konsep
ilmu, ragam dan relasi antara subyek dan obyek. Epistemologi adalah bagian
dari filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat dan bagaimana
cara memperoleh pengetahuan.
Dengan pengertian ini epistemologi akan menentukan karakter
pengetahuan, bahkan menentukan sifat kebenaran mana yang dapat
diterima atau ditolak. Gerakan epistemo;ogi Dimulai pada zaman Yunani dan
dipelopori oleh kelompok Sophist, orang-orang yang secara sadar
mempermasalahkan segala sesuatu, sehingga cenderung meragukan
segala hal.Gorgias, tokoh Sophist terkemuka: tidak ada sesuatu yg benar-
benar memiliki wujud. Jika ada maka ia tak dapat diketahui, tak dapat
dikomunikasikan pada orang lain. Protagoras: tak ada pendapat yang dapat
dikatakan lebih benar dari yang lain, karena setiap pendapat hanyalah
sebuah penilaian yang berakar pada pengalaman yang diperolehnya.
Skeptisisme, nihilism: Gorgias tidak hanya menganut skeptisisme tetapi
sudah mengarah pada nihilisme.
Tidak ada sesuatu pun yang berharga atau miliki nilai.
Karena kebenaran bersifat subyektif maka retorika menjadi sangat penting.
Dengan retorikalah kebenaran subyektif dapat dipaksakan kepada orang
lain. Semakin hebat kemampuan retorika seseorang, semakin besar pula
pengaruhnya pada orang lain dalam membentuk pandangan dan opini
publik. Bagaimanapun Kaum Sofis telah mewariskan tradisi keilmuan dalam
bentuk skeptisime yang ternyata masih dikembangkan oleh para ilmuan di
abad modern ini, seperti Karl Popper dan Rene Descartes. Popper:
pemikiran yang sudah dianggap benar itu harus digugat kembali melalui
dekonstruksi pemikiran. Harus ada pengkajian ulang terhadap kebenaran
yang telah diterima selama ini dg mengungkap data-data baru yang belum
diketahui sebelumnya.
35 36
Descartes, Descartes terkenal dengan adagium Cogito ergo sum, saya
berfikir maka saya ada. Pada mulanya dia meragukan segala hal, sampai dia
tidak bisa meragukan tentang keraguannya sendiri, tinggal keraguannya
sendirilah yang tidak dapat dia ragukan.
Plato mencoba mengurai kerumitan yang dihadapi kaum Sophist dengan
mempostulatkan keberadaan alam semesta yang bersifat tetap dalam
bentuk alam ide, yang menjadi landasan bagi perumusan ilmu-ilmu eksakta.
Benda-benda yang ada ini hanya tiruan yang tidak sempurna dari bentuknya
yang sempurna yang dikaji dalam matematika dan filsafat.
Hanya penalaran abstrak dalam matematika yang dapat dijadikan landasan
ilmu pengetahuan yang sebenarnya.
Aristoteles, Ia setuju dengan Plato dalam hal bahwa pengetahuan yang
bersifat abstrak lebih unggul dari pengetahuan indrawi. Namun dia tidak
setuju dalam hal metodenya. Hampir seluruh ilmu bermula dari pengalaman
indrawi. Ilmu diraih dengan mengabstraksikan ciri-ciri khusus dari setiap
speciesnya, atau dengan mendeduksi fakta-fakta baru dari apa yang telah
diketahui sebelumnya, berdasarkan rumusan-rumusan logika.
Scholastic, Pandangan yang rasionalistik lama-lama kurang menarik minat.
Thomas Aquinas coba membantu kembalikan kepercayaan pada rasio dan
persepsi indrawi. Dia juga memadukan antara metode rasional dengan iman
dalam sebuah sistim keyakinan yang integral. Dia setuju dg Aristoteles
bahwa persepsi menjadi titik awal dan logika sbg prosedur intelektual untuk
sampai pada ilmu pengetahuan. Namun dia memandang iman sebagai
sumber keyakinan.
Pertemuan dan pergumulan, Pada fase inilah terjadi pertemuan sekaligus
pergumulan antara Hellenisme dan Smitisme.
Kekuasaan agama yang berkembang selama abad tengah telah beri
peluang bagi supremasi Smitisme di atas Hellenisme.
Di sisi lain, orang dapat melihat perpaduan antara Hellenisme yang bersifat
manusiawi-intelektual, dengan ajaran agama yang supra-natural.
Perkemabangan ini lahirkan aliran-aliran Rasionalisme, Empirisme,
Idealisme dan Positivisme yang berikan perhatian amat besar pada problem
pengetahuan.
Perbedaan pengaruh, Namun semuanya tidak lepas dari perbedaan antara
epistemologi Plato dan Aristoteles yang miliki pengaruh amat besar terhadap
para filosof modern:
Idealisme Plato pengaruhi para filosof rasionalis seperti Spinoza, Leibniz dan
Whitehead.
Pandangan Aristoteles tentang asal dan cara peroleh pengetahuan
pengaruhi para filosof empisris, seperti Locke, Hume dan Berkeley.
Gerakan Aufklarung, Zaman modern ditandai dengan munculnya gerakan
Aufklarung yang meyakini bahwa dengan berbekal ilmu pengetahuan
manusia secara alamiah akan mampu membangun tata-dunia yang
sempurna.
Optimisme yang berlebihan dari Aufklarung serta perpecahan dogmatik
sebagai akibat dari pergumulan epistemologi modern telah timbulkan krisis
peradaban bagi manusia.
Framework of knowledge, Sejak zaman Yunani-Romawi hingga abad
modern, ilmu pengetahuan terus dikembangkan dalam tiga kerangka dasar
yg merepresentasikan tiga tahapan perkembangan ilmu: humanity, God, and
nature. Ketiga kerangka ini melahirkan tiga disiplin ilmu:
Humanities (Greco-Roman model),
Theology (Medieval model), and
The natural sciences (Modern times)
37 38
Greco-Roman model, The Greco-Roman model of humanitas emphasizes
upon literature and human beings—their philosophy, ethics, history,
geography, language, and their culture. The axis of the model was humanity.
Studies of religion and science were present in the Greco-Roman world but
they were less important than and integrated within the wider study of
humanity. Medieval period model, The humanitas model was inherited and
not completely forsaken during the Christian medieval period. But eventually
St. Augustine and Thomas Aquinas became representative of a new
European model of learning based upon theology rather than the humanities.
Augustine used elements of humanitas model he had inherited as a kind
of preparation for theology.
The axis had now changed; it was God rather than human beings, and
the primacy lay with theology.
Terjadinya pengetahuan, Titik tolak penyelidikan epistemologi adalah situasi
kita, yaitu kejadian di sekitar kita. Kita sadar bahwa kita punyai pengetahuan
lalu kita berusaha memahami, menghayati, dan pada saatnya kita harus
menjelaskan pengetahuan kita pada orang lain dan
mempertanggungjawabkan apakah pengetahuan kita benar dalam arti
memiliki arti dan substansi.Akal sehat dan usaha, Akal sehat dan keinginan
untuk mengetahui (curiosity) dan mencoba-coba miliki peran penting dalam
upaya temukan penjelasan mengenai gejala-gejala alam. Ilmu dan filsafat
dimulai dengan akal sehat sebab tidak punya landasan lain untuk berpijak.
Tiap peradaban, betapa pun primitifnya, bermula dari kumpulan
pengetahuan yang bersumber dari akal sehat, sehingga tercipta sebuah
kearifan atau produk budaya yang berharga.
Karakteristik akal sehat, Karena berakar pada adat dan tradisi maka akal
sehat cenderung bersifat kebiasaan dan pengulangan.Karena landasannya
kurang kuat sering bersifat kabur dan samar, dan Karena kesimpulan yang
ditarik sering berdasar asumsi yang tidak dikaji lebih lanjut maka
pengetahuan yang dihasilkan tidak teruji (belum valid). Rasionalisme kritis,
Pada perkembangan selanjutnya muncullah rasionalisme yang secara kritis
mempermasalah-kan dasar-dasar fikiran yang bersifat mitos.Ini merupakan
tahapan penting dalam sejarah berfikir manusia, sehingga tradisi yang
bersifat dogmatik, hanya mengacu pada satu-satunya sumber doktrin,
semakin ditinggalkan, diganti dengan upaya menemukan kebenaran dari
berbagai sumber secara analitis yang bersifat kritis.Metode eksperimen,
Selanjutnya berkembanglah metode eksperimen yang jadi jembatan antara
penjelasan teoritis dan pembuktian yang bersifat empiris. Metode ini lebih
lanjut dikembangkan oleh para sarjana Muslim pada abad keemasan Islam.
Semangat mencari kebenaran yang dimulai oleh para pemikir Yunani
dihidupkan kembali dalam peradaban Islam abad pertengahan. Melalui jasa
para ilmuan Muslimlah dunia modern sekarang ini memperoleh
kemajuannya.Metode ilmiah, Metode ilmiah merupakan prosedur yang harus
dilalui dalam memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu. Metode: prosedur
atau cara mengetahui sesuatu yang memiliki langkah-langkah sistimatis.
Metodologi ilmiah merupakan pengkajian dalam pelajari peraturan-peraturan
dalam metode tersebut.Proses kegiatan ilmiah, Dimulai ketika manusia
mengamati sesuatu. Secara ontologis ilmu membatasi masalah yang diamati
dan dikaji hanya pada masalah yang terdapat dalam ruang lingkup
jangkauan pengetahuan manusia. Karena yang dihadapi adalah fakta dalam
ruang lingkup yang nyata maka ilmu mencari jawabannya pada fakta yang
nyata pula, dengan menggunakan teori yang menjembatani antara
keduanya.
Teori, Teori dalam hal ini ialah penjelasan mengenai gejala yang terdapat
pada dunia fisik, tetapi merupakan suatu abstraksi intelektual di mana
pendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Teori
ilmu merupakan suatu penjelasan rasional yang sesuai dengan obyek yang
dijelaskannya.
Kebenaran pengetahuan, The correspondence theory: suatu pernyataan itu
benar jika isi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan itu
berkorespondensi (sesuai) dengan obyek yang dimaksud oleh pernyataan
39 40
tersebut. Jaminan kebenaran di sini ialah adanya kesamaan atau paling
tidak kemiripan struktur antara apa yang dinyatakan dengan fakta obyektif
yang dimaksud oleh pernyataan itu.
The consistence/coherence theory. Teori ini berakar pada dua hal:
Fakta bahwa matematika dan logika adalah sistim deduktif yang ciri
hakikinya ialah konsistensi, dan
Sistim metafisika rasionalistik yang seringkali mengambil inspirasi dari
matematika.
Tolok ukur kebenaran ialah apakah suatu pernyataan coherent atau
consistent dengan kebenaran yang sudah diakui dan diketahui sebelumnya.
The pragmatic theory: benar tidaknya suatu pernyataan, dalil, atau teori
semata-mata ditentukan oleh ada-tidaknya suatu faedah dari pernyataan
atau teori tersebut bagi manusia.
Suatu gagasan dipandang sesuai dengan realitas jika memecahkan maslah,
jika berhasil memenuhi kebutuhan dan berguna untuk mendatangkan
kemajuan bagi kehidupan manusia.
Kriteria Hudluri, Dikembangkan oleh Mehdi Ha‘iri Yazdi, filosof dari
Universitas Teheran. Ilmu al-Hudluri atau Iluminasi ialah pengetahuan yang
diperkuat dengan ‗kehadiran‘ kesadaran diri dalam bentuk neutic dan
memiliki obyek imanen yang menjadikannya pengetahuan swa-obyek.
Berbeda dengan korespondensi yang membutuhkan obyek di luar dirinya
maka ilmu al-hudluri tidak miliki obyek di luar dirinya.
Obyek itu adalah obyek subyektif yang ada pada dirinya.
Pengetahuan dengan kehadiran ini adalah jenis pengetahuan yang semua
bentuk hubungannya berada dalam kerangka dirinya sendiri, sehingga
seluruh anatomi gagasan tersebut bisa dipandang benar tanpa hubungan
eksterior.
Pencerahan dan emanasi, Hubungan antara pengetahuan dengan kehadiran
harus dipandang sebagai hubungan sebab-akibat dalam arti pencerahan dan
emanasi. Dengan demikian pendekatan hudluri ini mengacu pada filsafat
iluminasi yang jelaskan adanya hubungan iluminatif antara subyek dan
obyek.
Banyak diikuti kaum Sufi, Konsep iluminatif ini banyak diikuti oleh kaum Sufi
yang dipandang sebagai pengetahuan diri tentang diri yang berasal dari
penyinaran dan anugrah Tuhan.
Pengetahuan ini sering diungkap dg istilah: Terbukanya hijab antara dirinya
dg Tuhan, Rasa cinta yang sangat dalam antara dirinya dg Tuhan sehingga
tidak ada rahasia lagi antara keduanya. Bersatunya kesadaran, ittihad, hulul;
Sudah tidak ada beda antara dirinya dengan Tuhan.
F. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DIBIDANG BIOLOGI”
Makhluk Hidup. Dalam biologi dikenal berbagai cabang ilmu yang
mengkhususkan pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu
tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu
tentang jasad renik). Ciri-ciri fisik Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan.
Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari
gabungan kata bahasa Yunani, bio (hidup) dan logos (lambang, ilmu). Akan
tetapi ada juga yang menggunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa
Arab, artinya "ilmu kehidupan"). Obyek kajian biologi sangat luas dan
mencakup semua bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi,
sedangkan fungsinya dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam
etologi, perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang
dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam
siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan, interaksi antar
sesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.
Mekanisme pewarisan sifat (yang berguna dalam upaya menjaga
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup) dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan
berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga
41 42
kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu
astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan
pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi
molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik
komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam
terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti
fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika,
biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya. Aristoteles melakukan penelitian
sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan,
Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan
interpretasi. Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang
sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering
kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi
selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus yaitu keanekaragaman
(berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari
sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antar unit kehidupan serta
antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang biologi dari tahun 1960 –
2013
Aristoteles (384-322 SM) merupakan orang yang pertama kali meletakkan
dasar ilmu biologi pada zaman Yunani. Ia mengemukakan sebuah teori
tentang asal muasal makhluk hidup dari benda mati yang dikenal dengan
teori abiogenesis atau generatio spontanea. Kemudian pada abad ke-13 M,
tepatnya tahun 1668, Fransisco Redi melalui percobaannya meluruskan
pendapat Aristoteles yang telah muncul sejak belasan abad sebelum
masanya dengan mengajukan teori biogenesis. Dengan teorinya, Redi
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Teori
tersebut diperkuat oleh Lanzzaro Spallanzani (1765).
Perkembangan berikutnya adalah munculnya teori evolusi yang
dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) yang mengetengahkan teori
evolusi melalui seleksi alam dalam buku Heorigin of Species atau Asal Usul
Spesies. Selanjutnya berkembang ilmu yang mempelajari pewarisan sifat
makhluk hidup (genetika), dipelopori oleh George Mendel (1822-1884).
Contoh penerapan genetika adalah dalam dunia kedokteran, yaitu terapi
gen. Setelah itu, biologi semakin berkembang dengan ditemukannya
mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek. Penemuan mikroskop tersebut
mendukung penemuan sel oleh Robert Hook. Teori Hook tentang sel
kemudian disempurnakan oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden
(1938-1939).
Biologi terus berkembang seiring penelitian dan penemuan-penemuan baru,
dengan dukungan teknologi lain, kajian biologipun mengalami
perkembangan, sehingga muncullah penemuan-penemuan baru seperti
dalam biologi molekuler, dan bioteknologi. Contoh bioteknologi adalah
penemuan bayi tabung, kloning, pemetaan gen, dan transplantasi gen.
Dengan kultur jaringan, kita bisa memperbanyak hewan atau tumbuhan
tanpa harus mengawinkan jenis jantan dan betinanya, tetapi cukup dengan
bagian tubuh tertentu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang biologi pada periode 1960-
1970.
Pada periode ini, salah satu kemajuan dibidang biologi yang terkenal adalah
penemuan DNA oleh ilmuan yang bernama Francis Harry Compton Crick.
Dia lahir pada tanggal 8 Juni, 1916 di Northampton, Inggris lulus P.HD pada
bidang fisika tahun 1939. Pada tahun 1947 mempelajari biologi, bersama
Watson dan berhasil menemukan struktur DNA. Pada tahun 1949 ia
bergabung dengan Medical Research dan menjadi mahasiswa riset untuk
kedua kalinya pada tahun 1950, dan diterima sebagai anggota Caius
College, Cambridge, hingga memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 1954
dengan sebuah tesis berjudul ―Difraksi Sinar-X: Polipeptida dan Protein‖.
Selama periode ini, bersama-sama dengan W. Cochran dan V. Van dia
bekerja menyusun teori umum difraksi sinar-X terhadap heliks, dan pada
saat yang sama bersama dengan L. Pauling dan RB Corey, mengajukan
hipotesis bahwa pola alpha-keratin merupakan pasangan melingkar alpha-
43 44
heliks satu sama lain. Ia dianugerahi Prix Charles Leopold Meyer dari
Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis pada tahun 1961, serta Penghargaan
of Merit dari Yayasan Gairdner dan Penghargaan Research Corporation
pada tahun 1962, terpilih sebagai Anggota Kehormatan asing dari American
Academy of Arts and Sciences, dan Fellow dari University College, London.
Francis Crick meninggal pada tanggal 28 Juli 2004. DNA adalah sejenis
asam nucleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap
organisme. Secara garis besar peran DNA didalam sebuah sel adalah
sebagai materi genetik, artinya DNA menyimpan cetak biru bagi segala
aktivitas sel.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang biologi pada periode 1970-
1980
Di periode ini perkembangan biologi salah satunya adalah penemuan virus
terutama HIV dan AIDS yang dimulai pada abad ke 19 dengan
ditemukannya kelainan pada daun tembakau berbintik kuning oleh Adolf
Meyer seorang ilmuwan Jerman tahun 1883. pada abad ke-20 pengetahuan
tentang virus yaitu bahwa virus bersifat patogen dan dapat menular, virus
pun tidak dapat ditumbuhkan dalam medium tumbuh bakteri. Dua orang
ilmuwan bernama Twort (1916) dan d‘Herelle (1917) menemukan virus yang
menyerang bakteri dan menyebabkan bakteri lisis (pecah). Virus ini
kemudian disebut bakteriofag atau sering disebut fag (phage) saja. Pada
tahun 1935 Wendell Stanley seorang ilmuwan Amerika berhasil
mengkristalkan mahluk hidup yang menyerang tanaman tembakau tersebut.
Mahluk tersebut kemudian dibneri nama TMV (Tobacco Mosaic Virus)
Stanley menemukanan bahwa virus dapat mengkristal pada saat bersamaan
masih memiliki sifat-sifat organisme hidup. Partikel virus dapat berkembang
biak dalam inang yang baru. Gortner dan Laidlaw secara terpisah
mengemukakan pandangannya bahwa virus merupakan bentuk organisme
paratisik yang lebih terspesialisasi. Sejak itulah penelitian tentang virus
berkembang. Tahun 1980-an muncul penemuan virus HIV dan AIDS.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang biologi pada periode 1980-
1990
Diawal tahun 1950an, dilatarbelakangi karena banyaknya pasangan
yang tidak mempunyai keturunan yang disebabkan oleh infertilitas
(ketidaksuburan), yang diakibatkan oleh gangguan pada sperma, sumbatan
saluran telur, endometriosis, gangguan perkembangan sel telur dan lain
sebagainya, Robert Geoffrey Edwards mencetuskan sistem bayi tabung
yaitu pembuahan sel telur yang dilakukan diluar tubuh. Tahun 1969 untuk
pertama kalinya sebuah sel telur manusia dibuahi di cawan la boratorium,
namun sel telur yang dibuahi itu tak berkembang sesuai yang diinginkan.
Lompatan maju riset Edwards terutama dicapai setelah bekerjasama dengan
ginekolog Patrick Steptoe yang saat itu tengah mengembangkan teknik
laparoskopi (teknik operasi dengan sayatan kecil) yang memungkinkan
pengamatan terhadap ovarium lewat instrumen optik. Kemudian
dikembangkanlah bayi tabung dengan cara sel telur diambil dari indung telur
dan dibuahi dengan sperma yang sudah disiapkan di laboratorium. Embrio
yang telah terbentuk (stadium 4-8 sel) lalu ditanamkan kembali ke rahim ibu,
biasanya 2 sampai 3 embrio guna memperbesar peluang kehamilan. Embrio
itu diharapkan tumbuh sebagaimana layaknya pembuahan alamiah. Bayi
tabung pertama bernama Louise Brown tahun 1981 yang kini sudah menikah
dan memiliki anak dengan pembuahan alami. Sedangkan di Indonesia teknik
bayi tabung pertama kali diterapkan di Rumah Sakit Anak dan Bunda
(RSAB) Harapan Kita, Jakarta tahun 1987 dan lahir pada tanggal 2 Mei
1988.
Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang biologi pada periode 1990-
2013
Pada periode 1990 sampai dengan 2013 perkembangan ilmu pengetahuan
dibidang biologi ditandai dengan ditemukannya kloning pada hewan. Kloning
sebenarnya sudah diterapkan oleh penemunya yaitu John Gurdon tahun
1962 yang berhasil mengkloning seekor katak dari DNA sel usus kecebong
lain. Akan tetapi penemuan terbesar dari sistem kloning adalah yang
45 46
dikembangkan oleh Ian Wilmut tahun 1997 yang berhasil diujicobakan dan
bisa bereproduksi yaitu seekor domba yang menggunakan sel dari domba
dewasa. Kemudian pada tahun 2006 ilmuwan Jepang Yamanaka berhasil
memproduksi sel-sel induk tikus dari sel kulit tikus dewasa dengan
memasukkan sejumlah kecil gen. Sekarang ini para ilmuwan sudah sukses
mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda, babi, anjing, rusa
dan lain sebagainya dari sel embrio maupun sel non embrio tergantung dari
tujuan pengkloningan tersebut. Atas penemuan dibidang kloning tersebut,
John Gurdon dan Yamanaka mendapatkan Nobel Kesehatan tahun 2012
yang menguak bahwa sel dewasa bisa diubah kembali menjadi sel induk
(stemcell) mirip embrio, yang suatu hari bisa digunakan untuk menumbuhkan
kembali jaringan di otak, jantung, dan organ lain yang rusak.
Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang biologi yang dipelopori
Islam
Sejarah ilmu pengetahuan dalam Islam, Dalam keyakinan Islam, ilmu
pengetahuan dimulai dari perintah Allah dalam wahyunya kepada Nabi
Muhammas SAW yang pertama tentang perintah membaca dan belajar
melalui qalam (pena). Rasulullah adalah orang pertama yang memenuhi
ajakan Al-Qur‘an untuk membaca dan belajar dan sangat intens dalam
berdakwah dengan dua aspek, yaitu agama dan ilmu pengetahuan. Seruan
Rasulullah disambut para sahabat dan umatnya dengan sangat antusias,
mereka belajar membaca dan belajar menulis agar dapat menyebarluaskan
agamanya, serta mempelajari bahasa musuhnya agar terlindung dari
kejahatan. Kemampuan para sahabat pun tidak hanya pada pemahaman
agama saja, tetapi juga pada ilmu pengetahuan yang lainnya, seperti
pengetahuan dibidang hukum peradilan, bahasa asing, dan lain-lain. Sejak
Rasulullah dan sahabatnya hijrah ke Madinah, para sahabat Nabi belajar
dan mengajarkan ilmu didalam masjid, dan mulai abad keempat para umara
dan pembesar Islam mendirikan tempat khusus ruang belajar yang menyatu
dengan masjid, seta pesantren atau asrama.
Bila dianalisis lebih jauh pada periode awal berkembangnya ilmu
pengetahuan di kalangan umat Islam, kaum intelektual Islam identik dengan
ulama karena dalam pengertian aslinya orang berilmu. Akan tetapi ilmu yang
dikuasainya itu tidak terbatas kepada ilmu agama saja, mereka disebut
intelektual atau ulama klasik, intelektual lama atau intelektual sakral dari
abad pertengahan (650-1250). Di masa inilah berkembang dan munculnya
ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun non agama seperti
matematika, kedokteran dan lain-lain, serta kebudayaan Islam. Zaman inilah
yang menghasilkan ulama besar seperti Imam Malik, Abu Hanafi, Imam as-
Syafi‘i dan Imam Ibnu Hambal dalam bidang hukum dan teologi, Zunnunal-
Misri, Abu Yzaud al-Butami, dan Al-Hallaj dalam mistimisme atau tasawuf,
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Maskawaih dalam filsafat, Ibnu
Hasyim, Ibnu Khawarizmi, al-Mas‘udi dan Rzai dalam bidang pengetahuan.
Umat Islam mendahului umat lainnya dalam berbagai ilmu, umat Islam
jugalah yang pertama kali menciptakan huruf timbul yang berguna untuk
memudahkan para tuna netra untuk membaca yang penemunya adalah
Zainuddin Alhamidi pada tahun 712 H ketika ia mengalami kebutaan pada
masa mudanya. Puncak dari kejayaan ilmu pengetahuan Islam adalah pada
masa Daulah Abbasyiah yaitu di zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-833)
dan putranya Al-Makmun (813-833 M). Kekayaan yang banyak dimanfaatkan
Harun al-Rasyid untuk keperluan sosial. Pada masa itu sudah terdapat
paling tidak sekitar 800 orang dokter, al-Ma‘mun pengganti al-Rasyid dikenal
sebagi khalifah yang sangat cinta kepada ilmu dibuktikan dengan mendirikan
Baitul Hikmah (Lembaga Ilmu Pengetahuan) untuk menterjemahkan baku-
buku asing Yunani, ia menggaji para ahli penerjemah-penerjemah dari
golongan Kristen dan penganut agama lain.
Dizaman ini banyak sekali buku-buku ilmu pengetahuan yang diterjemahkan
kedalam bahasa arab dari berbagai bahasa asing, disamping buku-buku asli
yang dikarang dalam berbagai bidang ilmu. Sekolah-sekolah dan akademik
muncul disetiap pelosok, perpustakaan-perpustakaan umum yang besar
didirikan dan terbuka untuk siapapun sehingga pemikiran filosofis-filosofis
besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan ilmu Islam. Baghdad
menjadi cemerlang bukan sebagai ibukota kahlifah Abbasiyah tetapi sebagai
pusat kebudayaan, seni, dan sastra yang belum pernah disaksikan oleh
47 48
umat manusia serupa itu. Kota Bagdad membawa sulhu ilmu dan
pengetahuan keseluruh pelosok Asia, di Hindustan di bawah kekuasaan
Ghaznawi pada permulaan abad ke 11 di tangan Umar Khayyam, dibawa
kaum Mongol setelah pertengahan abad ke 13 oleh Nasiruddin Al-Tusi,
dinegara-negara Cina kira-kira akhir abad ke 13 ditangan Kuchu King, serta
dibawah dinasti Utsmaniyyah pada paruhan pertama abad ke 14.
Pada masa kejayaan ini perkembangan intelektual muslim mencapai
puncaknya sehingga cenderung membentuk pemikiran bebas (rasionalisme)
dan moderat sebagaimana dikembangkan oleh aliran Mu‘tazilah. Keadaan
ini menimbulkan pertentangan dan kecemasan dikalangan sebagian kaum
intelektual muslim. Ketika itu muncul al-Ghazali (1059-1111) yang
menentang pemikiran bebas itu. Akan tetapi, sampai sekarang diakui bahwa
periode sejarah peradaban Islam serta pendidikan yang paling cemerlang
terjadi pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah di Baghdad (750-1285
M) dan Daulah Umayyah di Spanyol (711-1492 M). Pada masa periode ini
segala potensi yang tergantung dalam kebudayaan yang didasari nilai-nilai
Islam mulai bergerak secara perlahan namun strategis baik di bidang
sosioekonomik maupun intelektual. Kemajuan intelektual tersebut ditunjang
oleh kemajuan pendidikan yaitu institusi, ifrastruktur, serta kemajuan sains
dan obyek-obyek studinya.
Ilmu biologi yang dipelopori Islam
Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia
melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam
pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala
alamiah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah
intizhar suatu kajian yang ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan
artinya dekat dengan nalar. Ciri khas dan sains natural, ialah disusun atas
dasar intizhar terhadap gejala-gejala alamiyah yang dapat diteliti ulang oleh
orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat ilmuan yang
bersangkutan.
Bila ditelusuri ayat-ayat Alquran, akan dijumpai 854 kali kata ―ilmu‖ dan
disebut dalam berbagai bentuk dan arti, antara lain sebagai proses
pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan
kealaman berkembang secara induktif dan intizhar, sedangkan matematika
dapat berkembang secara deduktif. Intizhar akan melahirkan teori-teori baru,
kemudian menghasilkan teknologi sebagai penerapan sains secara
sistematis untuk mengubah/mempengaruhi alam di sekeliling kita dalam
suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi pembuatan mesin, pembuatan
obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan, termasuk bahan makanan,
dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia, biologi, dan lain-
lain.
Ayat-ayat didalam Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu
pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menganjurkan dan
menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Memang terbukti, bahwa
sekian banyak ayat-ayat Alquran yang berbicara tentang hakikat-hakikat
ilmiyah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun terbukti
kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti: (a) Teori
tentang expanding universe (kosmos mengembang, QS: 51: 47), (b)
Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan
cahaya matahari (QS: 10 5), bumi bergerak mengelilingi matahari …(QS: 27:
88), (c) Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga
radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga
menghasilkan energi (QS: 36). Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar
(pohon yang hijau) justru lebih tepat dan istilah klorofil (hijau daun), karena
zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua bagian
pohon, dan (d) Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria
dan setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS:86: 6
dan 7; 96: 2). Selain itu banyak ayat-ayat Alquran yang menyatakan tentang
awal mula kejadian manusia yang sangat relevan dengan pembuktian ilmu
pengetahuan pada zaman setelah Alquran diturunkan.
49 50
Umat Islam adalah yang pertama menyatukan seluruh ilrnu pengetahuan
warisan kemanusiaan, kemudian dikembangkan dengan menambah
berbagai unsur yang kelak menjadi benih-benih ilmu pengetahuan modern
seperti aljabar, penemuan lensa tentang cahaya kimia, dan menciptakan
berbagai instrumen teknis seperti alembic (al-anbiq) untuk distilasi parfum.
Memang diakui sumbangan kekayaan falsafah berasal dari Yunani dan juga
yang lain, namun dalam ilmu pengetahuan empiriklah Islam memberikan
kontribusi yang amat menentukan.
Tokoh-tokoh dalam perkembangan ilmu biologi yang dipelopori oleh Islam :
1). As-Simay. Seorang ahli bologi, salah satu buku hasil karya beliau yang
terkenal adalah Kitabun Nabati wasy Syujjar, buku ini mengupas masalah
biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
2). Ibnul Awwan. Ibnul Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang
biologi, khususnya bidang pertanian. Bukunya yang terkenal adalah Al-
Fallah yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman, dan cara pembiakan,
pengolahan, serta menguraikan gejala-gejala penyakit tanaman lengkap
dengan cara pemberantasannya.
3). Al-Jahiz. Al-Jahiz seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya
bidang ilmu hewan. Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
4). Ibnu al-Baitar (wafat 1248), seorang dalam bidang ilmu tumbuh-
tumbuhan, ia meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan.
Salah seorang tokoh pembaharuan dalam Islam, Muhammad Abduh
mengatakan, Islam adalah agama yang rasional, agama yang Sejalan
dengan akal, bahkan agama didasarkan atas akal. Pemikiran rasional
merupakan dasar pertama dari dasar-dasar Islam yang lain. Pemikiran
rasional menurutnya adalah jalan untuk memperoleh iman sejati. Iman,
tidaklah sempurna, kalau tidak didasarkan atas akal. Alquran menganjurkan
untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal
untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal ini ditemukan
persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat pula
perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan
keduanya. Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujudNya dirasakan
didalam diri manusia, dan bahwa tanda-tanda wujudNya itu akan
diperlihatkanNya melalui pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti
kebenaran Alquran. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan
bagaimana Alquran selalu rnengaitkan perintah-perintahNya yang
berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan
pengakuan atas kebesaran dan kekuasaanNya. Bahkan, ilmu dalam
pengertian yang umum sekalipun oleh wahyu pertama Alquran (iqra‘), telah
dikaitkan dengan bismi rabbika. Ini memberi isyarat bahwa ―ilmu tidak
dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional, atau nasional, dengan
mengorbankan kepentingan-kepentingan lainnya‟.
G. PENGERTIAN ASTRONOMI DAN KETERKAITANNYA DENGAN
SAINS ISLAM.
Kata astronomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata astron (ἄστρον,
"bintang") yang kemudian diberi akhiran -nomi dari nomos (νόμος, "hukum"
atau "budaya"). Maka secara harafiah ia bermakna "hukum/budaya bintang-
bintang"
Ilmu Astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-
benda langit, seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda
langit lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui posisi dari benda-benda
langit itu serta kedudukannya dari benda-benda langit yang lain.
Dalam literatur-literatur klasik ilmu ini disebut juga dengan Ilmu Falak, karena
dalam bahasa arab Falak mempunyai arti orbit atau lintasan benda-benda
langit (madar al-nujum) . Selain istilah di atas ilmu astronomi dalam dunia
intelektual islam juga disebut dengan Ilmu Hai‘ah, Ilmu Rashd, Ilmu Miqat,
Ilmu Hisab.
Akan tetapi karena perubahan makna, istilah astronomi dalam pandangan
masyarakat sekarang berbeda dengan Ilmu Falak. Karena Ilmu Falak
diartikan sebagai ilmu yang hanya membahas tentang penentuan awal bulan
kamariah, awal waktu, arah kiblat, dan kapan terjadinya gerhana, dengan
kata lain masyarakat hanya menganggap ilmu falak hanya berkutat pada
51 52
masalah agama saja, padahal antara ilmu astronomi dan ilmu falak itu sama-
sama mempunyai objek kajian yang sama, yaitu segala benda langit.
Namun sekarang, ilmu astronomi-lah yang diyakini mempunyai objek kajian
yang lebih luas dari pada ilmu falak, karena objek kajian ilmu falak dalam
masalah ibadah hanya membahas tentang matahari, bumi, dan bulan. Tidak
seperti astronomi yang juga membahas tentang peredaran planet-planet
atau benda langit lainnya.
Perkembangan ilmu Astronomi pada masa sebelum Masehi
Sebelum lebih jauh membahas perkembangan ilmu astronomi, terlebih
dahulu kita berbicara tentang siapa penemu ilmu ini, Memang jarang kita
temukan literatur yang tercoret di dalamnya siapa yang pertama kali
melakukan pengamatan terhadap benda-benda langit. Dalam kitab al-
Khulasah al-Wafiyah oleh Zubaer Umar Jailani, rektor pertama IAIN
Walisongo Semarang dijelaskan bahwa ilmu ini pertama kali ditemukan oleh
seorang yang benar I‘tiqadnya, yang membawa misi monoteisme akan
eksistensi dzat yang menciptakan alam semesta ini (tuhan semesta alam), ia
adalah Nabi Idris AS.
Jejak astronomi tertua ditemukan dalam peradaban bangsa Sumeria dan
Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500-3000 SM). Bangsa Sumeria
hanya menerapkan bentuk-bentuk dasar astronomi. Pembagian waktu
lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari bangsa Sumeria.
Orang sumeria juga sudah mengetahui gambaran konstelasi bintang sejak
3500 SM. Mereka menggambar pola-pola rasi bintang pada segel, vas, dan
papan permainan. Nama rasi Aquarius yang kita kenal berasal dari bangsa
Sumeria.
Astronomi juga sudah dikenal masyarakat India kuno. Sekitar tahun 500 SM,
Aryabhata melahirkan sistem matematika yang menempatkan bumi berputar
pada porosnya. Aryabhata membuat perkiraan mengenai lingkaran dan
diameter bumi. Brahmagupta (598-668) juga menulis teks astronomi yang
berjudul Brahmasphutasiddhanta pada 628. Dia astronom yang
memecahkan masalah-masalah astronomi.
Tentang bagaimana ilmu astronomi pada zaman sebelum islam ini tentu
tidak sebaik dan tidak sekomplit seperti pada zaman kita sekarang.
Tahapan atau periode perkembangan ilmu astronomi ada beberapa dekade,
yaitu: Periode Geosentris dan Periode Heliosentris.
Perkembangan ilmu Astronomi pada periode Geosentris
Sejarah perkembangan ilmu astronomi geosentris
Embrio teori Geosentris dimulai sejak zaman Aristoteles (384-322) yang
menyatakan bahwa bumi itu bulat, dengan menunjukkan argument ketika
terjadi proses gerhana terdapat bayang-bayang lengkung pada bulan yang
disebabkan oleh posisi bumi. Ia juga berpendapat bahwa pusat jagat raya
adalah bumi. Sehingga semua benda-benda langit bergerak mengitari bumi.
Sekitar tahun 150 M, di Alexandria hiduplah seorang astronom Mesir
bernama Ptolomeus. Ia merupakan peneliti ahli dan menjadi popular karena
ensiklopedia yang disusunnya, yang berisi semua pengetahuan sains dari
dunia kuno. Kita mengenalnya dengan almagest. Selain memberikan satu-
satunya catatan catalog bintang Hipparchus, buku ini juga menimbulkan
pandangan klasik bumi sebagai pusat alam semesta. Konsep ini dikenal
dengan konsep alam semesta Ptolomeus.
Sejarah sosial teori geosentris yang menyangkut dinamikanya di tengah-
tengah dominasi gereja pada kurun abad 3-16, yang mampu menghasilkan
tipologi tersebut sehingga dapat diterima pada ranah pmahaman manusia
mengenai konsep alam semesta.
Dilihat dari suasana pada kurun waktu tersebut, keberadaan dewan gereja
memiliki otoritas penuh dalam menentukan segala kebijakan, apalagi yang
berkaitan dengan deologi. Pada abad pertengahan sekitar abad 12 s/d 15
53 54
orang-orang eropa barat sangat mendukung Aristoteles. Sehingga
Aristoteles dianggap mutlak benar.
Lalu muncul pertanyaan Aristoteles yang menyatakan pusat alam semesta.
Pendapat Aristoteles ini berdasarkan keterangan ayat Yoshua 10:12a-13,
yaitu ―matahari, berhentilah di atas gabeon dan engkau, bulan di atas
lembah Ayalon!‖. Maka berhentilah matahari dan bulan itu bergerak, oleh
dewan gereja pernyataan ini didukung sepenuhnya karena sesuai dengan
apa yang tertera dalam Yosua, dan dijadikan pegangan oleh rakyat awam
pada umumnya. Sehingga teori Geosentris dianggap mutlak benar pada saat
itu.
Bangsa Eropa barat pada abad XIII M, tengah dilanda tumbuhnya isme-isme
baru seperti humanisme, rasionalisme, renaisainsme sebagai reaksi dari
filsafat skolastik di masa itu, dimana orang dilarang menggunakan rasio atau
faham yang kontradiktif dengan pemahaman gereja.
Pemikiran yang dianggap melanggar agama oleh gereja, memungkinkan si
penggagas dapat dihukum dengan disiksa bahkan dihukum mati. Seperti
yang dialami oleh Giardono Bruno (1548-1600), salah seorang pendukung
ide alam semesta Nicolas Copernicus dengan Teori Heliosentris. Ia
ditangkap dan disiksa oleh dewan Inquisasi Gereja, dan akhirnya dihukum
mati di tiang pembakaran di Roma pada bulan Februari 1600. sehingga teori
Geosentris ini terus berkembang dan mengakar sebelum akhirnya
dipatahkan oleh teori Heliosentris
Pencetus, tokoh pendukung dan karya-karyanya:
1) Aristoteles (384-322)
Seorang ahli filsafat terbesar sepanjang masa. Dikenal dengan bapak
peradaban baru, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, dan berbagai
julukan lain yang disematkan kepadanya. Tokoh ilmu logika, biologi, fisika,
matematika, botani, kimia, anatomi, zoology. Dia juga seorang pengarang
produktif yang telah mengarang lebih Dari 50 buku., disertai dengan uraian-
uraian yang sisematis.
2) Claudius Ptolomeus (140 SM)
Seorang ahli Geografi dan astrologi. Pendukung teori yang dikemukakan
oleh aristoteles, kemudian menyempurnakan dan mempopulerkannya
hingga namanya lebih dikenal di dunia. Dia juga seorang pengarang
beberapa risalah astronomi , dimana risalah-risalah yang dikarangnya
tersebut banyak diadopsi oleh ilmuwan-ilmuwan setelahnya. Karya-karyanya
adalah: syntasis, Geografia, Tetrabiblos.
3) Hipparchus (150 SM)
Seorang berkebangsaan Yunani yang juga ahli dalam bidang asronomi, dia
termasuk salah satu pendukung teori Geosentris. Karya-karya yang ia
temukan adalah menyusun gambaran baku alam semesta dan menyusun
katalog bintang-bintang yang ditulis dalam bukunya yang berjudul
―introduction to astronomy‖
4) Abu Ja‘far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-875 M)
Ia sangat disegani oleh dunia, karena pengetahuan dan kemahirannya
bukan saja di bidang syariat tapi juga ahli dalam bidang filsafat, logik,
aritmetik, geometri, musik, sastra, sejarah islam dan kimia. Kontribusi beliau
dalam ilmu pengetahuan antara lain: menemukan angka 0 (nol) dalam
system perhitungan, menyusun table geometri, menemukan teori kemiringan
ekliptika, merevisi data astronomi dalam kitab sindihid, menciptakan
pemakaian sinus, cosinus, dan tangent dalam penyelidikan trigonometri dan
astronomi dan penyelesaian persamaan, teorema segitiga, sama sisi juga
segitiga sama kaki dan memperkirakan luas segitiga, segi empat dan bulatan
dalam geometria, memperkenalkan aljabar dan hisab. Karya beliau adalah
kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa al-muqabalah.
5) Nasiruddin Muhammad al-Thusi (598-673 H/ 1201-1274 M)
55 56
Al-Thusi juga ahli dalam bidang astronomi, teologi, etika, dan filsafat masih
dipelajari hingga kini sebagaimana juga terhadap karya-karya Ibnu Sina,
sehingga banyak yang menjulukinya Ibnu Sina kedua.
Di antara karya-karyanya adalah Meneliti lintasan, ukuran, jarak planet
merkurius; meneliti terbit dan terbenam matahari; menemukan ukuran dan
jarak matahari dengan bulan; meneliti kenaikan bintang-bintang;
menemukan teori gerak planet. ia juga menulis buku: Jadwal al-Kaniyan,
Zubdah al-hai‘ah.
6) Ibnu Jabr al-Battani (858-929 M)
Salah seorang ahli astronomi dan matematika yang bergitu dikenal luas di
dunia ilmu pengetahuan. Kontribusinya dalam di bidang ilmu pengetahuan
adalah menciptakan teropong bintang; menemukan teori mengenai garis
lengkung bulan dan matahari yang diaplikasikan dalam menentukan gerak
akselerasi bulan; menemukan bahwa kemiringan ekliptik, panjangnya
musim, dan orbit matahari; menemukan orbit bulan dan planet; menetapkan
teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan
baru; menemukan perhitungan secara akurat revolusi bumi terhadap
matahari. Adapun buku-buku yang ia tulis antara lain: Tabriel al-Maghesti;
Tahmid al-Mustofa li Ma‘na al-Manar.
7) Al-Farghany
Salah satu ilmuwan muslim yang berhasil menorehkan prestasi dalam dunia
astronomi adalah Abul-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani.
Ia adalah salah satu astronom yang hidup pada masa pemerintahan khalifah
Al-Makmun pada abad IX dan menjadi orang kepercayaan.
Kontribusinya dalam ilmu pengetahuan antara lain: menemukan jarak dan
diameter planet-planet lainnya; menentukan besarnya diameter bumi yang
mencapai 6.500 mil; mampu meneropong bintang-bintang.
Perkembangan ilmu astronomi pada periode heliosentris
A. Sejarah singkat lahirnya teori heliosentris
Pengamatan tentang fenomena langit telah dilakukan sejak zaman
kuno oleh orang-orang Cina, Mesopotamia, dan Mesir. Akan tetapi
pengetahuan mengenai fenomena langit dijadikan sebuah ilmu baru terwujud
dan berkembang pada zaman Yunani sekitar abad VI dengan nama ilmu
astronomi.
Babak astronomi Yunani dimulai oleh Thales pada abad VI SM yang
berpendapat bahwa bumi berbentuk datar. Walaupun pada abad yang sama
ada seorang ilmuwan yang mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat
(phytagoras). Akan tetapi terobosan terpenting pertama dalam astronomi
dilakukan oleh Aristoteles dua abad kemudian. Dia mengemukakan bahwa
bumi berbentuk bulat bundar dengan didukung sejumlah bukti ilmiah. Ia juga
berpendapat bahwa pusat jagat raya ini adalah bumi, sementara bumi selalu
dalam keadaan tenang, tidak bergerak, dan tidak berputar. Pandangan ini
disebut dengan teori geosentris.
Terobosan kedua hampir dilakukan oleh Aristarcus pada abad III SM jika dia
mempunyai cukup banyak pendukung. Aristarcus tidak hanya berpendapat
bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta (geosentris). Akan tetapi dia juga
menyatakan bahwa bumi berputar dan beredar mengelilingin matahari yang
merupakan pusat gerak langit (heliosentris). Inilah awal munculnya teori
heliosentris. Sehingga orang pertama kali mengemukakan teori heliosentris
sebenarnya adalah Aristarcus. Namun teori ini tidak mendapat posisi
keilmuwan pada zaman itu yang disebabkan oleh kurangnya pendukung.
Zaman astronomi klasik Yunani ditutup oleh Hipparchus pada abad I SM
yang menyatakan bahwa bumi itu diam. Sedangkan matahari, bulan, serta
planet-planet mengelilingi bumi (geosentris). System geosentris ini
disampaikan oleh plotomeus pada abad II M yang lebih dikenal dengan
system ptolomeus. Dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan, dia
menyusun buku besar tentang ilmu bintang-bintang yang berjudul syntatis.
Pandangan ptolomeus (geosentris) berlaku selama lebih dari tiga belas
abad.
57 58
Pada abad III M, ada seorang pengembara India yang menyerahkan sebuah
data astronomi dengan judul Shindind atau sidhanta kepada kerajaan islam
di bagdad, kemudian buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa arab oleh al-
fazari, sehingga tidak mengherankan jika sekitar aba IX M (300 tahun
setelah wafatnya Nabi), Negara-negara islam telah memiliki kebudayaan dan
pengetahuan yang tiinggi. Banyak ilmuwan dengan hasil karyanya yang
gemilang tertumpuk di perpustakaan-perpustakaan Negara islam termasuk
hal-hal yang berhubungan dengan astronomi.
Sekalipun ilmu falak dalam peradaban islam sudah cukup maju, namun yang
perlu dicatat adalah bahwa pandangan terhadap alam secara umum masih
mengikuti pandangan geosentris. Di abad yang sama, juga muncul tokoh
islam yang menganggap bahwasanya teori geosentris tidak masuk akal. Ia
adalah Abu Raihan Al-Biruni. Ia merupakan orang yang pertama kali
menolak teori ptolomeus. Sekitar abad XIV juga muncul tokoh islam yang
merombak habis teori Geosentris Ptolomeus. Ia adalah Ibnu Shatir dalam
bukunya yang berjudul ―Nihayat al-Sulfi Tashih al-Ushul‖
Ada beberapa tokoh yang menentang teori ptolomeus, namun sebenarnya
lebih dari tiga belas abad konsep geosentris diterima oleh masyarakat dunia.
Baru pada tahun 1512 M (abad XVI), Copernicus membuka sejarah baru
dengan mengekemukakan bahwa planet dan bintang mengelilingi matahari
dengan orbit lingkaran (Heliosentris). Mulai abad inilah teori Heliosentris
diterima oleh masyarakat dunia. Walaupun sejak Copernicus
mengemukakan pandangan heliosentrisnya muncul dua aliran, yaitu aliran
Ptolomeus (Geosentris) dan aliran Copernicus (Heliosentris). Namun teori
Heliosentris senantiasa berkembang sesuai dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan lahirnya tokoh-tokoh pendukung teori ini, yaitu Johannes
Kepler, Galileo Galilei, dan Sir Isac Newton dengan penemuan-penemuanya.
Tokoh-tokoh dan pendukung Teori Heliosentris beserta peranannya
Di antara Tokoh-tokoh yang mendukung teori heliosentris adalah:
1) Aristarcus (abad III SM)
Aristarcus merupakan seorang ahli astronomi klasik Yunani pertama yang
tidak setuju dengan pendapat Aristoteles tentang teori geosentrisnya pada
abad III SM. Ia berpendapat bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta
(Geosentris), akan tetapi, bumi itu berputar dan beredar mengelilingi langit.
2) Nicolas Copernicus (1473-1543)
Nicolas Copernicus adalah ahli astronomi amatir dari polandia yang
menentang pandangan Geosentris dari Ptolomeus. Ia mengemukakan dalam
bukunya ―Revolutionibus Orbium Calestium‖ bahwa matahari merupakan
pusat dari suatu system peredaran benda-benda langit, yang dikenal dengan
Heliosentris yakni sebagai pusat peredaran bumi dan benda-benda langit
lain yang menjadi anggotanya.
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa bumi berputar pada sumbunya (rotasi)
Sekali dalam satu hari dan bulan pun bergerak mengitari bumi dalam 27 1/3
hari untuk sekali putaran. Sejak Copernicus mengumumkan pandangan
heliosentrisnya, maka dalam dunia astronomi sampai abad 18 M ada dua
aliran yaitu aliran Ptolomeus dan aliran Copernicus.
3) Galileo Galilei (1564-1642)
Setelah Galileo membaca karya Copernicus tentang gerak benda-benda
langit, kemudian ia menyusun teori kinematika tentang benda-benda langit
yang sejalan dengan Copernicus.
Di samping itu ia berhasil membuat teleskop yang dapat dengan mudah dan
jelas melihat relief permukaan bulan, noda-noda matahari, planet saturnus
dengan cincinnya yang indah, planet Yupiter dengan empat buah satelitnya,
dan sebagainya.
Karya Galileo tentang peredaran benda-benda langit seperti itu dinyatakan
terlarang untuk dibaca umum, karena bertentangan dengan pandangan dan
kepercayaan kaum gereja.
59 60
4) Johannes Kepler (1571-1630)
Kepler adalah seorang yang berkebangsaan Jerman, dengan tidak kenal
lelah ia selalu mengadakan penelitian benda-benda langit. Ia memperluas
dan menyempurnakan ajaran Copernicus. Teori-teori yang ia kemukakan
dilandasi matematika yang kuat, ia menjadi landasan dalam ilmu astronomi.
Tiga hukum itu adalah:
• Lintasan planet menyerupai ellips dengan matahari pada salah satu titik
apinya.
• Garis hubung planet matahari akan menyapu daerah yang sama luasnya
dalam selang waktu yang sama panjangnya.
• Pangkat dua kala edar planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet
ke matahari.
5) Tycho Brahe (1546-1601)
Tycho Brahe ahli astronomi berkebangsaan Denmark, banyak merancang
dan membangun alat-alat astronomi yang besar yang belum pernah
dibangun orang sebelumnya. Pada tahun 1576 ia membangun sebuah
observatorium dan bekerja di dalamnya selama 21 tahun, banyak data
penting tentang alam semesta yang dicatatnya ternyata sangat berfaedah
untuk ilmu astronomi pada masa kemudian. Konsep Tycho Brahe sebetulnya
berusaha menggabungkan system Plotomeus dan Copernicus dengan pusat
jagat raya tetap di bumi.
6) Sir Isac Newton (1643-1722)
Ia adalah fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang
berasal dari inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan
yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah. Bahkan dikatakan sebagai
Bapak ilmu Fisika Modern. Dengan hasil karya ilmiah yang dicapainya,
Newton berhasil menulis sebuah buku yang berjudul ―Philosophiae Naturalis
Pricipia Mathematika‖.
Kontribusi terbesarnya bagi astronomi adalah hukum gravitasi yang
membuktikan bahwa gaya antara dua
benda sebanding dengan massa
masing-masing objek dan berbanding
tebalik dengan kuadrat jarak antara
kedua benda. Hukum gravitasi Newton
memberi penjelasan fisis bagi hukum
kepler yang dikemukakan sebelumnya
berdasarkan hasil pengamatan, hasil
pekerjaannya dipublikasikan dalam
Principia yang ia tulis selama 15 tahun.
Teori Newton menjadi dasar bagi
berbagai teori pembentukan tata surya
yang lahir kemudian, yang pasti, bumi
mengelilingi matahari bukan sekedar
teori asal jadi, tetapi konsekuensi hukum gravitasi.
H. KIMIA DAN PROSESNYA SERTA LINGKUNGAN HIDUP &
MASALAHNYA Pengertian kimia, Kimia berasal dari bahasa arab kimiyaa-un kimiiya =
perubahan benda/zat
atau dalam bahasa Yunani : Khumeia Ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau interaksi mereka untuk membentuk materi yang baru
dan dapat kita temukan sehari-hari seperti penyedap rasa makanan,
pewarna, rokok, obat-obatan dan lain-lain.
Kemampuan kimia sebagai bagian ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku
umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat
pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba
61 62
dan diuji. Sejarah kimia dianggap dimulai dengan adanya pembedaan antara
kimia dengan alkimia oleh Robert Boyl melalui karyanya ― The Sceptical
Chymist ( 1661 M)‖. Baik alkimia maupun kimia sama-sama mempelajari
sifat materi dan perubahan-perubahanya, tetapi kimia lebih dianggap
sebagai ilmu sebab kimia lebih condong mengungkap suatu perubahan zat
dengan sebuah penelitian (menerapkan metode ilmiah )
Robert Boyl
Filosof, Kimiawan, fisikawan, penemu & Ilmuan Irlandia yang
trkemuka ( 25 Januari 1627 – 30 Desember 1691 M )
Proses kimia dipandang dari sudut ilmu pengetahuan alamiah modern
Pengertian Proses Kimia
Pada dasarnya, proses kimia ialah proses perubahan kekal dari suatu zat
yang berisinergi dengan zat lain sehingga menghasilkan zat yang baru (
reaksi kimia ) dan zat baru tersebut berbeda dengan zat sebelumnya.
Untuk mempermudah, kita dapat melakukan percobaan sederhana dengan
membakar satu batang kayu yang nantinya batang kayu tersebut berubah
menjadi abu, asab dan disertai keluarnya panas, kemudian abu, asap dan
panas tadi tidak akan kembali menjadi kayu..
Kimia Dipandang dari Sudut Ilmu Pengetahuan Alamiah Modern
Ilmu kimia sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, terlebih pada abad
modern ini. Akan tetapi, apabila kita menggunakan bahan kimia tanpa
memperhatikan efek – efek negatif dari bahan kimia itu, maka tidak musrtahi
kitapun dapat menderita gara-gara bahan kimia tersebut.
Ilmu alamiah modern memandang kimia termasuk dalam kategori ―Central
Science ( pusatnya Ilmu)‖, karena peranan kimia yang sangat penting
diantara ilmu pengetahuan lainnya. Hampir semua ilmu pengetahuan alam
63 64
bergantung pada ilmu kimia. Disamping berkaitan erat dengan ilmu lainnya,
ilmu kimia juga dapat dimanfaatkan untuk mempelajari teknologi di berbagai
industri yang memproduksi bahan-bahan baru (mulai dari industri sederhana
hingga industri berat) yang menjadi kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Lingkungan Hidup Dan Masalahnya
Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia atau mahkluk hidup lainya yang memiliki hubungan
timbal balik dan saling mempengaruhi antara komponen satu dengan
komponen yang lain.
Masalah Lingkngan Hidup :
1. Faktor Alami
2. Faktor Buatan
Faktor alami : Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu
menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam
tersebut dapat berupa gunung meletus, angin topan, banjir, gempa bumi dan
lain-lain yang selain membahayakan keselamatan makhluk hidup juga
membuat rusaknya lingkungan.
Faktor buatan : Semakin berkembangnya kehidupan manusia
mempengaruhi berkembangnya kebutuhan mereka sehingga beberapa
otnum manusia yang hanya memikirkan kemakmuran sendiri / kelompok
akan mengeksploitasi SDA secara berlebihan.
Tindakan eksploitasi tersebut dapat berupa penebangan hutan secara liar,
pembuangan sampah tidak teratur dan lain sebagainya yang dapat memicu
terjadinya banjir, tanah longsor, angin topan dan lainlain.
. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah
> UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960
> UU No. 4 Tahu 1982, tentang ketentuan2 Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup
2. Upaya Yang Dilakukan Masyarakat beserta Pemerintah
Pelestarian udara Menggalakkan penanaman ataupun tanaman hias di
sekitar kita
Pelestarian Hutan Reboisasi, penerapan sistem tebang pilih dll
Pelestarian Laut Melarang pengambilan batu karang di sekitar pantai atau
laut dasar
Pelestarian Flora & Fauna Mendirikan Cagar Alam, melarang pemburuan
liar, menggalakkan kegiatan penghijauan dan lain-lain.
I. IPTEK DAN KEBUTUHAN MANUSIA
Perkembangan IPTEK dalam kehidupan manusia.
• Ilmu Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala – gejala
tertentu. Biasanya memiliki teori / rumus tertentu.
• Teknologi
Menurut Wikipedia.org
Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu
masalah.
Dengan kata lain iptek adalah praktek atau ilmu terapan dari teori – teori
yang berasal dari ilmu pengetahuan.
65 66
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan
rohani. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh
dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal
ini disebabkan karena :
1. Masih terbatasnya orang Indonesia yang mendapat pendidikan barat
terutama pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang
ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat
indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai
berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan
pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga
badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT).
Beberapa tokoh memberikan pandangannya tentang proses pembentukan
masyarakat dan perubahan masyarakat menurut Gerhard Lenski, Karl Marx,
Max Weber dan Emile Durkheim mewakili empat sudut pandang. Gerhard
Lenski menjelaskan bagaimana teknologi mengubah masyarakat sejak 10
ribu tahun yang lalu dan terus berlangsung hingga kini. Karl Marx
menjelaskan bagaimana masyarakat mengalami perubahan akibat konflik
cara produksi ekonomi. Max Weber menjelaskan bagaimana masyarakat
terbentuk dan berubah akibat munculnya gagasan antara masyarakat
tradisional (yang dicirikan kuatnya unsur kekeluargaan) dikontraskan dengan
gagasan masyarakat kompleks (yang dicirikan unsur pemikiran rasional).
Emile Durkheim menjelaskan bagaimana solidaritas sosial yang terbangun
baik dalam masyarakat tradisional maupun modern agar mampu
menciptakan hubungan antarstruktur yang harmonis.
Bagi Lenski, masyarakat wilayah pedalaman tidak selalu berarti lebih
terbelakang ketimbang urban. Masyarakat pedalaman menggunakan
teknologi yang sekadar menjangkau jumlah anggota mereka yang memang
kecil, sementara teknologi masyarakat urban (misalnya alat transportasi)
mampu menjangkau jumlah yang lebih besar. Jangkauan ini berpengaruh
terhadap pola perubahan masyarakat sehubungan intensitas interaksi sosial
yang dihasilkannya.
Menurut Lenski, faktor material yaitu teknologi (pesawat terbang)
meningkatkan interaksi, interaksi memunculkan gagasan, gagasan
mendorong perubahan sosial. Lewat kajiannya atas pengaruh teknologi atas
evolusi sosial budaya, Lenski membagi masyarakat ke dalam lima kategori,
yang terdiri atas : masyarakat pemburu dan peramu, masyarakat hortikultural
dan pastoral, masyarakat agraris, masyarakat industri, dan masyarakat pos-
industri. Klasifikasi kelima jenis masyarakat tersebut tampak pada tabel.
1. Pemburu dan Peramu. Masyarakat pemburu dan peramu adalah
bentuk masyarakat paling sederhana. Kegiatan mereka umumnya
sekadar berburu hewan (memburu) serta mengumpulkan hasil tanaman
nonbudidaya dengan teknologi berupa peralatan sederhana (meramu).
Kendati kini perkembangan teknologi sudah menciptakan masyarakat
posindustri, masyarakat pemburu dan peramu masih ada di sejumlah
wilayah Indonesia. Akibat teknologi diterapkan hanya mampu mengelola
alam secara pasif, sebagian besar kegiatan sosial mereka habiskan
untuk mencari makanan berupa hewan buruan ataupun tanam-tanaman
demi pemenuhan kebutuhan subsisten.
Dalam aktivitasnya, masyarakat pemburu dan peramu bergantung pada
keluarga. Ketergantungan berkisar pada distribusi makanan,
perlindungan anggota, dan sosialisasi budaya. Perempuan biasanya
berkegiatan meramu, sementara laki-laki memburu hewan.
2. Hortikultural dan Pastoral. Masyarakat hortikultural menerapkan
teknologi peralatan tangan untuk mengkoleksi hasil pertanian.
Masyarakat pastoral menerapkan teknologi domestikasi hewan.
Masyarakat hortikultural dan pastoral masih dapat ditemukan di wilayah
Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Tingkat produksi makanan mereka
lebih besar karena teknologi yang mereka terapkan memungkinkan
campur tangan manusia atas produksi tanaman dan hewan. Masyarakat
pastoral hidup nomadik dengan menggembala ternak, sementara
masyarakat hortikultural mulai mendirikan pemukiman permanen. Waktu
67 68
luang mendorong munculnya kreativitas teknologi dan terwujud dalam
spesialisasi pekerjaan baru seperti membuat peralatan rumah tangga,
berdagang hewan dan tanaman, membuat rumah, membuat jalan, dan
sebagainya.
Akibat perkembangan teknologi di dalam masyarakat hortikultural dan
pastoral adalah munculnya kelompok yang lebih kaya dan lebih
berkuasa. Ketimpangan sosial mulai muncul. Satu keluarga lebih
berpengaruh ketimbang keluarga lainnya. Satu kelompok lebih
mendominasi kelompok lain. Keluarga atau kelompok tersebut
memanfaatkan sumber daya politik dan keamanan untuk menjamin
posisinya. Pertumbuhan agama juga berbeda di masyarakat hortikultural
dan pastoral.
3. Agraris. Masyarakat agraris dicirikan kegiatan cocok tanam berskala
besar. Cocok tanam skala besar dimungkinkan akibat ditemukannya
teknologi pembantu produksi manusia, semisal tenaga hewan (sapi
untuk menarik bajak, kuda untuk menarik pedati). Masyarakat ini juga
ditengarai telah menemukan teknologi irigasi, teknik baca tulis, dan
penggunaan peralatan yang terbuat dari logam. Lewat bantuan bajak,
teknik irigasi, dan peralatan logam, masyarakat agraris dapat menetap di
suatu wilayah, tidak perlu lagi berpindah layaknya masyarakat
hortikultural. Di dalam masyarakat agraris, jaringan perdagangan
tumbuh lebih pesat, dan uang mulai digunakan sebagai alat tukar.
Penemuan uang mendorong pada meningkatnya ketimpangan sosial.
Kelompok kategori ekonomi mampu memanfaatkan sumber daya
ekonomi secara lebih efektif. Mereka muncul sebagai kelas ekonomi
mapan lalu mendominasi kelas lain. Ketimpangan sosial berangsur
permanen. Laki-laki menjalankan peran-peran publik pengaturan
masyarakat, sementara perempuan didorong lebih berkonsentrasi pada
masalah domestik (rumah tangga). Masyarakat agraris ini lambat laun
mulai tergusur oleh terbentuknya jenis masyarakat baru yang sudah
mulai menggejala: Masyarakat industrial.
4. Industrial. Masyarakat industrial adalah masyarakat dengan ciri utama
produksi barang – makanan, pakaian, bahan bangunan – dengan
bantuan teknologi mesin yang digerakkan sumberdaya energi non
hewani (sumber daya baru). Penggunaan energi hewan yang marak di
tahap masyarakat agraris berkurang penggunaannya. Teknologi mesin
yang operasinya didukung sumber daya energi baru (bahan bakar fosil),
membuat proses produksi jauh lebih cepat dengan hasil jauh lebih
banyak ketimbang yang bisa dilakukan masyarakat sebelumnya. Hal ini
seiring dengan ditemukannya teknologi kereta uap, kapal uap, listrik,
rel-rel besi, juga komunikasi kawat, yang kesemuanya memungkinkan
proses distribusi hasil produksi semakin cepat dan ekstensif. Perluasan
pasar dan pencarian sumber daya mendorong munculnya imperialisme.
Imperialisme memungkinkan pemilik alat produksi dari bangsa imperial
mencapai keuntungan yang semakin besar. Akibatnya, ketimpangan
sosial di dalam masyarakat industri jauh lebih besar dan rumit lagi.
Lembaga-lembaga sosial nonkeluarga mulai mengambil peran lebih
besar dalam sosialisasi budaya, pendidikan, dan pekerjaan individu.
Struktur keluarga berubah, dengan indikasi maraknya perceraian, single-
parents, atau keluarga-keluarga adopsi. Untuk sebagian masyarakat
Indonesia, khususnya di kota-kota besar, masyarakat industrial sudah
atau paling tidak mulai terbentuk. Kendati masih terlokalisir di wilayah
sentra pabrik dan kegiatan perdagangan, masyarakat industrial
Indonesia nyata menampakkan wujudnya. Hingga kini pun telah dilihat,
bahwa dalam alur pikir Lenski ternyata masyarakat Indonesia ditengarai
beragam jenis masyarakat, tidak mono jenis.
5. Posindustrial. Masyarakat posindustrial dicirikan kegiatan produksi
untuk menghasilkan informasi yang dimungkinkan oleh adanya teknologi
komputer. Jika masyarakat industri kegiatannya terpusat pada pabrik
dan mesin penghasil barang material, maka masyarakat posindustri
fokus pada pengelolaan dan manipulasi informasi, yang produksinya
bergantung pada komputer dan peralatan elektronik lain. Teknologi
utamanya digunakan untuk memproduksi, memproses, menyimpan, dan
menerapkan informasi. Jika individu masyarakat industri belajar keahlian
teknis, maka individu masyarakat posindustri mengembangkan
kemampuan teknologi informasi menggunakan komputer dan perangkat
teknologi informasi lain sebagai alat bantu kerja. Masyarakat posindustri
69 70
cenderung mengembangkan softskill ketimbang hardskill. Percepatan
pekerjaan masyarakat posindustri berkali-kali lipat masyarakat industri.
Produksi barang lewat tenaga manusia dalam masyarakat posindustri
lebih sedikit. Akibatnya, terjadi peralihan besar-besaran tenaga kerja
untuk menjalani profesi guru, penulis, sales, penjual pulsa, operator
telepon, operator foreign-exchange, pialang saham, termasuk bisnis on-
line (e-business dan e-commerce).
Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Sebagian orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. IPTEK diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
a. Peranan terhadap Kebutuhan Pokok Manusia :
1. Pangan
a. Ditemukannya bibit unggul dengan memanfaatkan sinar zat radioaktif
yang dapat mengadakan mutasi gen.
b. Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memanen hasil
produksi sehingga hasilnya lebih besar dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia.
c. Pemberantasan hama dan membunuh kuman-kuman pembusuk
menggunakan radiasi yang bersumber dari tenaga nuklir.
2. Sandang
Dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu menunggu terlalu lama
hasil serat tanaman kapas karena dengan serat sintesis, pembuat
tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang
singkat. Dalam hal perhiasan, perkembangan IPTEK telah dapat
dibuat intan sintetis, berdasar dari struktur intan mengubah struktur
heksagonal dari karbon grafit menjadi strukturtetragonal dari intan.
3. Papan
Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun
rumah dan gedung pencakar langit sehingga tidak membutuhkan
lahan yang luas untuk membangun pemukiman. Disamping itu,
manusia akan berusaha memanfaatkan lautan dan antariksa
sebesar-besarnya, melalui pulau pulau buatan.
b. Peranan terhadap Pendayagunaan Sumber Daya Alam
1. Minyak Bumi
Semua mesin kendaraan dan mesin pabrik menggunakan minyak
bumi sebagai bahan bakarnya. Namun, kita sadar minyak bumi
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2. Batu Bara
Pembangkit tenaga listrik, mesin uap, bahkan sampai rumah tangga
banyak menggunakan batu bara, meski sedikit demi sedikit tergeser
oleh minyak bumi. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi,
menyebabkan bahan tersebut dapat didaur ulang.
3. Air
Kita tahu ditempat tempat terpencil masih sangat kekurangan air.
Namun, dengan berkembangnya teknologi, air dapat menjangkau
seluruh pelosok negeri ini. Air sangat besar manfaatnya bagi
kehidupan manusia, tidak hanya untuk diminum, tetapi juga bias
sebagai sarana transportasi, wisata, olahraga dan menjadi sumber
pembangkit listrik yang mempunyai peranan besar pada kehidupan
sehari hari.
4. Hutan dan Hewan
Hutan dan hewan merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui.
Sayangnya, teknologi modern justru mengakibatkan sumber daya
tersebut menjadi tidak lagi dapat diperbaharui. Contohnya:
Penebangan hutan yang semena-mena menyebabkan tanah gundul
dan erosi. Contoh lainnya, penangkapan ikan memakai pukat
harimau mengancam kelangsungan hidup ikan.
5. Tanah
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, manusia
mampu menentukan jenis tanah, unsur-unsur yang diperlukan
tanaman sehinga dapat memberikan pupuk yang paling tepat.
c. Peranan terhadap Kehidupan Manusia
1. Komunikasi
71 72
a. Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telegram
(pertengahan abad 20), yang dapat dipakai untuk menyampaikan
pesan sampai ribuan kilometer dalam waktu beberapa menit saja.
b. Penemuan telepon (Graham Bell 1876) sehingga orang dapat
berkomunikasi langsung.
c. Penemuan pesawat radio (Marconi 1896), untuk mengirim dan
menerima berita tanpa melalui kawat penghubung seperti pada
telepon dan telegram.
d. Penemuan televisi yang dapat mengirim suara dan gambar hidup
pada pemirsa dalam jarak ratusan kilometre dari objek yang
disaksikan.
e. Penemuan komputer yang dapat dengan mudah dan tepat dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Komputer saat ini merupakan
alat komunikasi yang kompleks, karena hanya dengan alat ini kita
bisa mengetahui informasi dari segala macam aspek kehidupan
dengan cepat dan tepat.
f. Ditemukannya satelit yang dapat membantu manusia dalam
berkomunikasi meski terjadi antar benua.
g. Ditemukannya mesin cetak pada awal abad 15. Dengan adanya
mesin ini, dapat digunakan sebagai penghasil komunikasi massa
berupa koran.
Dengan adanya media massa berupa koran, suatu berita dapat diikuti
oleh orang banyak dalam waktu yang pendek. Dengan koran masuk
desa, komunikasi menjadi lebih luas.
2. Transportasi
Dengan diterapkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi modern,
orang dapat membuat sarana transportasi, misalnya sepeda motor,
mobil, bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang. Sarana
transportasi tersebut sangat efektif dan efisien daripada memakai alat
transportasi pada zaman dahulu, misalnya kuda, kereta kuda atau
kapal layar.
3. Kesehatan
a. Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.
Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan
penemuan alat kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu
pemecahan masalah di bidang kedokteran.
b. Meningkatkan Teknologi Obat-obatan.
Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat
mengetahui susunan suatu zat, sifat-sifatnya jumlah masing-
masing bagian dari susunan suatu persenyawaan. Dasar
pemisahan suatu bersenyawa dari campurannya dan
pembentukan senyawa baru dari senyawa lain merupakan awal
dari pembuatan teknologi di bidang obat-obatan.
c. Memberantas Penyakit Menular.
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan kberhasilan ilmu
kedokteran dalam mengikuti tingkah laku dinamika gelombang
epidemic, sehingga mampu mengadakan usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular.
4. Sosial dan Budaya
a. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa
percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan
semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat
melecehkan bangsa-bangsa Asia.
b. Kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin,
tekun dan pekerja keras.
5. Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang
pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai
sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah
guru bukannya satu-satunya penyampai materi atau sumber ilmu
pengetahuan.
b. Dengan kemajuan teknologi munculah metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran.
73 74
c. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
6. Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari
kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
d. Mudahnya kegiatan jual beli, bahkan penjua dan pembeli tidak
perlu bertatap muka untuk bertransaksi.
Dampak positif dan negatif IPTEK dalam kehidupan manusia
1. Dampak Positif
a. Memberikan berbagai kemudahan
- Perkembangan dan kemajuan serta penemuan-penemuan baru di
bidang IPTEK dapat membantu mempermudah segala aktivitas
manusia. Terlebih aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan
telekomunikasi dan perindustrian.
- Di bidang telekomunikasi, IPTEK telah memberikan damp[ak luar biasa
sehingga manusia lebih mudah berkomunikasi, bahkan dari jarak jauh.
Melalui telepon seluler maupun layar komputer, manusia bisa saling
berbincang dan saling memandang.
- Memudahkan kegiatan perindustrian dengan penemuan berbagai alat
atau mesin canggih. Dengan bantuan mesin mampu memproduksi
barang dalam jumlah banyak dan juga dapat meringankan kerja para
karyawan.
- Dalam dunia pertanian pun, para petani diringankan dengan terciptanya
mesin pembajak lahan pertanian. Sehingga para petani dapat bekerja
dengan lebih cepat dan penanaman padipun dapat dilakukan secepat
mungkin.
b. Mempermudah penyebaran informasi
Salah satu faktor penting untuk menunjang kemajuan manusia
adalah informasi. Baik dari media cetak maupun elektronik.
c. Menambah pengetahuan dan wawasan
Komputer sebelumnya merupakan sebuah alat tercanggih sehingga
hanya dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang tertentu. Akan
tetapi, perkembangan IPTEK telah membalikkan keadaan tersebut.
Kini, peralatan komunikasi sudah mulai menjamur seperti, komputer,
internet dan handphone.
Dengan demikian, perkembangan IPTEK telah memberikan
pengaruh positif untuk menambah wawasan serta pengetahuan
masyarakat. Masyarakat yang pintar dan berwawasan luas
diharapkan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
2. Dampak Negatif
a. Mempengaruhi pola pikir
Masyarakat Indonesia adalahmasyarakat yang agresif dan penasaran
serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai
perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata
perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir
anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang
tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan
berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagai media elektronik.
b. Hilangnya budaya tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mall, hotel dll,
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam
perdagangan yang dulunya lebih dikenal sebagai pasar tradisional kini
berubah menjadi pasar modern.Begitu juga terhadap pergaulan anak-
anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan
bebas cenderung tanpa aturan.
c. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam,
namun hingga saat ini, Indonesia lebih dikenal sebagai Negara yang
sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan
kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut
berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih
75 76
spesifik adalah beberapa tahun yang lalu, sebelum era 90-an kota
Karawang dikenal sebagai lumbung padi, bahkan menjadi salah satu
andalan untuk ketahanan pangan provinsi Jawa Barat. Hal tersebut
dimungkinkan karena pada masa itu di Karawang masih terdapat banyak
lahan pertanian.Tetapi sekarang, sebutan ― lumbung padi ― rasanya
sudah tidak sesuai lagi, karena saat ini Karawang sudah bergerak
menuju kota industri yang dalam pembangunannya menghabiskan
banyak lahan pertanian di kota Karawang. Perkembangan
pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulai dari berdirinya
berbagai kawasan kegiatan industri, hotel, serta perumahan berdiri di
mana-mana. Akibatnya lahan pertanian berkurang, polusi udara mulai
terasa, pencemaran sungai Citarum yang semakin parah, kemacetan
yang terjadi hampir setiap jam kerja mulai dan selesai. Di mana hal
tersebut dulu tidak pernah terjadi.
Hubungan Antara Iptek Dengan Imtak
Sebagai umat beragama, terutama sebagai umat muslim, kita percaya
bahwa alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-
ayat suci Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw — yang dipelajari
melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan
perwujudan/tajaliyat) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling
bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu
sumber yang sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh
Alam Semesta. Oleh karena itu, sebagai umat beragama belajar adalah
sebuah keharusan untuk kita. Karena tanpa belajar mustahil bagi kita untuk
mengerti apa maksud dan tujuan Tuhan menciptakan alam semesta dan
isinya dengan kita didalamnya. Keharusan kita sebagai muslim untuk belajar
tercantum dalam Al-Quran : Surat Al ‗Alaq ayat 1 – 5
Bacalah dengan ( menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
paling pemurah, Yang mengajar ( manusia ) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Selain karena sudah menjadi keharusan, mempelajari iptek juga diharapkan
dapat merubah keadaan manusia kearah yang lebih baik lagi. Karena nasib
suatu kaum tidak akan berubah jika tidak ada kemauan dari mereka sendiri
untuk merubahnya. Seperti tercantum dalam Al-Quran surat Ar Ra‘d ayat 11
Bagi manusia ada malaikat – malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung selain Dia.
Bagaimana hubungan antara iptek dengan imtak?
IPTEK harus berimbang dengan IMTAK. Jika saya bertanya, mana yang
harus dimiliki terlebih dulu? Apa jawaban Anda? Menurut saya, tentu saja
IPTEK. Mengapa? Anda jangan berpikir bahwa yang namanya IPTEK itu
hanya sebatas teknologi. Bukankah cara membaca Al Quran, cara Shalat,
cara berwudlu, dan lain-lain itu juga merupakan IPTEK? Bagaimana kita bisa
ibadah jika ilmu untuk beribadah itu pun kita tak punya? Namun, tetap saja,
jika kita telah mendapatkan IPTEK, segeralah imbangi diri anda dengan
IMTAK. Karena penguasaan Iptek yang notabene mengutamakan rasio
tanpa diimbangi dengan Imtak atau ketakwaan terhadap Tuhan akan
melahirkan pribadi-pribadi yang ―sakit‖.
77 78
MASA BERLAKU
SUATU TEMUAN ILMU PENGETAHUAN
DASAR
KETIKA DITEMUKANNYA ILMU BARU
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs. H. Abu, Supatmo, Ir. A. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aly, Drs. Abdullah, Rahma, Ir. Eny. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara. Jasin, Drs. Maskoeri. 1986. Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya: PT. Raja
Grafindo Persada. Mawardi, Drs., Hidayati, Ir. Nur. 2000. IAD-ISD-IBD. Bandung: CV. Pustaka
Setia. Nasution, Dr. Rizali H., Hatta, Drs. H. Mohd. 1993. Ilmu Alamiah Dasar.
Medan: PT.Pustaka Widyasarana. Rizal, Fahrul, dkk. 2006. Antroposentris, Geosentris, Heliosentris,
Galaktosentris, Asentris. Jakarta: Hijri Pustaka Utama. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. 2005. Balai Pustaka. A, Hasyimy. 1995. Sejarah Kebudayaan Islam. cet. V. Jakarta : Bulan
Bintang. Khazin, Muhyiddin. 2004. Ilmu Falak: Dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta :
Buana Pustaka.
79 80
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Kosmografi. cet. I. Surakarta : LPP UNS
dan UNS Press. Esposito, John L. (Ed). 2004.Sains Sains Islam. cet. I. Depok : Inisiasi Press. Baiquni, Ahmad. 1996. Al-Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi. Cet. IV.
Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa. Susiknan, Azhari. 2008. Ensiklopedi Hisab Rukyah. Cet. II. Yogyakarta :
Buana Pustaka. Al-Jailani, Zubair Umar. Al-Khulasah Al-Wafiyah. Kudus : Menara Kudus. Hafez. 2005Kumpulan Ilmu Islam. Era Muslim. Kerrod, Robbin. 2005. Astronomi. Jakarta : Erlangga. Izzuddin, Ahmad. 2007. Fiqh Hisab Rukyah. Jakarta : Erlangga. Budi Handriyanto. Islamisasi Sains. 2010. Jakarta Timur : Pustaka Al-
Kautsar Drs. H. Abu Ahmadi & Ir.A. Supatmo. 2008. Jakarta : Rineka Cipta Us.teknologi.news.viva.co.id/news/read/357996-ilmuwan-kloning-pertama-
raih-nobel-2012 Id.wikipedia.org/wiki/asam_deoksiribonukleat www.ciputraentrepeneurship.com/enterpreneur/internasional/akademik/4396
-robert-edwards-sang-penemu-bayi-tabung Bernald J. D. (1969). Science in History. Volume 3 The Natural Scences in
Our Time. Cambridge: M.I.T Press. Cambell. Reece Mitchell. (1999). Biology. Fifth Edition. Illinois: Addison
Wesley Longman inc. Dampier, W. C. (1936). A History of Science. New York : The McMillan. Co.
Darmodjo, Hendro. (1986). Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :
Karunika. Khun Thomas. (1993). Peran Paradigma dalam Revolusi Sains. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Top Related