perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN
GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH
PRINTING TEXTILE SURAKRTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program D3
Manajemen Industri
Oleh:
ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa bangga dan kerendahan hati Tugas Akhir ini pennulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu mendoakan dan memberi dukungan
untuk masa depanku.
2. Teman-teman MI A dan MI B
3. Semua orang yang ku sayangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
MOTTO : 1. Janganlah menjadi segala-galanya bagi seseorang tapi menjadilah
sesuatu bagi seseorang.
2. Hiduplah hari ini dan song-songlah hari esok, biarkanlah hari ini berjalan dengan begitu saja dan buatlah hari mu esok lebih ceria dan bermanfaat.
3. Janganlah pernah Putus asa sebelum mencoba.
4. Bukan mengharap menjadi yang terbaik, tetapi belajar dan berusaha menjadi lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA”.
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan tidak lepas dari arahan serta bimbingan oleh berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Intan Novela, SE, MSi selaku ketua Program Studi Manajemen Industri pada
Program Diploma III FE UNS.
3. Ibu Siti Khoiriyah, SE., Msi. Selaku pembimbing Tugas Akhir
4. Dosen seta seluruh staf akademi Fakultas Ekonomi Universitas Sebalas
Maret Surakarta yang telah memberi bekal ilmu yang tak ternilai bagi penulis
5. Bapak Suprapto, selaku Kepala Bagian Departemen Weaving PT. Iskandar
Indah Printing Textile Surakarta
6. Bapak Agus Mulya, selaku pembimbing lapangan di PT. Iskandar Indah
Printing Textile Surakarta
7. Ibu Riyani, selaku pembimbing lapangan di PT. Iskandar Indah Printing
Textile Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Rekan-rekan dan semua pihak yang penulis tidak bias sebutkan satu persatu
atas bantuan, doa, dan dorongan dalam pelaksanaan penelitian dan
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan.
Besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta bermanfat bagi penulis sendiri.
Surakarta, November 2010 Penulis
Asowo Aji P
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
ABSTRAKSI ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
E. Metode Penelitian ................................................................. 6
F. Kerangka Pemikiran .............................................................. 7
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemn Produksi ............................................................... 13
B. Pola produksi ........................................................................ 14
C. Jenis Pola Produksi ............................................................... 15
D. Cara Menentukan Pola Produksi ........................................... 19
E. Faktor-faktor Pola Produksi ................................................... 20
F. Peramalan ............................................................................. 21
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 26
B. Laporan Magang ................................................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Pembahasan ......................................................................... 56
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 73
B. Saran .................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Rincian Jumlah Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta .................................................................................... 40
Tabel III.2 Data Penjualan kain Grey Tenun Tahun 2006 – 2009 ................. 57 Tabel III.3 Data Biaya Operasional Kain Grey Tenun tahun 2009 ................. 58 Tabel III.4 Perhitungan Trend Penjualan Kain Grey Tenun ........................... 59 Tabel III.5 Penjualan Kain Grey Tenun per Triwulan Tahun 2006 -2009 ...... 60 Tabel III.6 Ramalan Penjualan Kain Grey per Triwulan Tahun 2010 ............ 62 Tabel III.7 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Konstan ........................ 66 Tabel III.8 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Bergelombang .............. 68 Tabel III.9 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Moderat ........................ 70 Tabel III.10 Rekapitulasi Incremental Cost Alternatif Pola Produksi .............. 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman I.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... .............................................................................................................................. 8 III.1 Struktur Organisasi Karyawan ........................................................................ .............................................................................................................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH
PRINTING TEXTILE SURAKARTA
ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063
Penelitian ini dilakukan pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah
Printing Textile Surakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai penjualan kain grey tenun tahun 2006, 2007, 2008, 2009 serta data biaya administrasi gudang pada PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Data penjualan kain grey tenun tahun 2006 sampai 2009 digunakan untuk mengetahui peramalan penjualan kain grey tenun pada tahun 2010 beserta fluktuasinya. Sedangkan data biaya administrasi gudang digunakan untuk menganalisis biaya tambahan ( Incremental Cost ) yang diakibatkan pada setiap alternatif pola produksi ( pola produksi konstan, pola produksi bergelombang, pola produksi moderat ).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola produksi yang optimal diterapkan pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta tahun 2010. selain itu melalui penelitian ini juga dapat dilihat ramalan penjualan kain grey tenun pada tahun 2010.
Berdasarkan analisis data yang telah disusun maka dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) hasil ramalan penjualan kain grey tenun pada departemen weaving tahun 2010 adalah 10.036.810 meter dengan MAD (Mean Absolute Deviation) = 325.549; MSE (Mean Sequare Error) = 123.113.390.000; dan MFE (Mean Forecast Error) = -1. (ii) Hasil ramalan penjualan kain grey tenun per triwulan pada departemen weaving di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah triwulan I = 2.760.122 meter, triwulan II = 2.484.110 meter, triwulan III = 2.735.030 meter, dan triwulan IV = 2,007.368 meter. (iii) Dari ketiga alternatif pola produksi yang ada pola produksi moderat memiliki biaya tambahan atau incremental cost terendah yaitu sebesar Rp 95.549.622, sedangkan pola produksi konstan memiliki biaya tambahan sebesar Rp 261.747.203 dan pola produksi bergelombang sebesar Rp 227.218.150. (iv) Penentuan pola produksi suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi yaitu : pola penjualan, pola biaya dan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Kata kunci : Pola, Moderat, Incremental
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE OPTIMAL PRODUCTION PATTERNS FOR WEAVING FABRIC IN GREY Weaving DEPARTMENT AT. ISKANDAR SURAKARTA
INDAH TEXTILE PRINTING
ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063
This research was conducted at the weaving department at PT. Indah Iskandar Textile Printing Surakarta. Data used in this research is data concerning the sale of gray woven fabric in 2006, 2007, 2008, 2009 and data warehouse administration costs at PT Indah Iskandar Textile Printing Surakarta. Gray woven fabric sales data in 2006 to 2009 is used to determine the sales forecasting gray woven fabric in 2010 and its fluctuation. While the administrative cost data warehouse is used to analyze the additional costs (Incremental Cost) resulting from each alternative patterns of production (constant production patterns, production patterns of wavy, moderate production patterns).
This study aims to determine the optimal production pattern applied to the weaving department at PT. Indah Iskandar Textile Printing Surakarta in 2010. other than that through this research can also be viewed forecast sales of gray woven fabric in 2010.
Based on the analysis of the data has been compiled, it can be concluded that (i) the sales forecast gray cloth woven on weaving department in 2010 is 10,036,810 meters with MAD (Mean Absolute Deviation) = 325 549; MSE (Mean Square Error) = 123 113 390 000 ; and MFE (Mean Forecast Error) = -1. (Ii) Proceeds from sales forecast per quarter woven gray fabric on the weaving department at PT Indah Iskandar Textile Printing Surakarta is the quarter I = 2,760,122 meters, quarter II = 2,484,110 meters, third quarter = 2,735,030 meters, and fourth quarter = 2,007.368 meters. (Iii) Of the three alternative patterns of production of existing production patterns have a moderate additional cost or the lowest incremental cost is Rp 95,549,622, while the constant production pattern has a surcharge of USD 261,747,203 and wavy patterns of production amounting to Rp 227,218,150. (Iv) Determination of the production pattern of an enterprise is influenced by the factors of production namely: the pattern of sales, costs and patterns of production capacity owned by the company. Key words: Pattern, Moderate, Incremental
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Persaingan di dunia bisnis sekarang ini sangatlah ketat, hal ini
menuntut suatu perusahaan agar dapat merencanakan kapasitas produksi
yang sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut. Pada umumnya
perencanaan produksi dilakukan untuk satu tahun produksi dan jumlahnya
relatif stabil jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Adanya fluktuasi penjualan memaksa manajer operasi mengambil
keputusan yang rasional untuk mencapai sasaran perusahaan yang
bersangkutan. Manajer perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang
dikombinasikan dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan agar dapat
menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Hal ini perlu
dilakukan dalam upaya menjaga mutu dari barang atau jasa ditengah
permintaan konsumen yang semakin kritis atas produk yang mereka
inginkan.
Perusahaan perlu mengantisipasi adanya fluktuasi penjualan ini
agar tetap dapat menjamin kelangsungan hidupnya dan bersaing dengan
perusahaan lain. Oleh sebab itu ramalan penjualan (sales forecast)
sangat penting. Dari peramalan ini perusahaan dapat mengatur produksi
yang sesuai kapasitas perusahaan untuk memenuhi permintaan yang
mungkin berfluktuasi. Selain itu dari peramalan ini juga dapat ditentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
pola produksi yang tepat. Yang dimaksud dengan pola produksi adalah
distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil
(misalnya : bulanan, minggu, atau unit waktu yang lainya) untuk
mengantisipasi rencana penjualan (Yamit,1998:77).
Pada umumnya terdapat tiga macam pola produksi yaitu pola
produsi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat
(Yamit,1998:78). Masing-masing pola produksi tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan tersendiri. Perusahaan akan menerapkan
pola produksi konstan apabila jumlah barang atau jasa yang diproduksi
sama setiap periodenya. Kelebihan atau kekurangan produksi akan
masuk atau diambil dari persediaan. Pada saat permintaan meningkat
melebihi jumlah yang diproduksi maka perusahaan akan melakukan
lembur atau sub kontrak. Hal ini memungkinkan terjadinya tambahan
biaya yaitu biaya lembur dan biaya sub kontrak. Sebaliknya ketika
permintaan turun dari jumlah yang diproduksi maka akan terjadi
penyimpanan barang yang menimbulkan adanya biaya penyimpanan.
Pada pola produksi bergelombang jumlah barang atau jasa yang
diproduksi tidak sama. Perusahaan umumnya akan melakukan lembur
atau sub kontrak apabila permintaan diatas kapasitas produksi maksimal.
Pola ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang produksinya
didasarkan pada pesanan. Sedangkan pola produksi moderat biasanya
akan diterapkan apabila fluktuasi antara persediaan dan produksi tak
terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan. Biaya perputaran tenaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
kerja dan biaya simpan pada pola produksi ini tidak sebesar pola produksi
lain (Yamit,1998:79-82).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi suatu perusahaan
antara lain : pola penjualan, pola biaya, serta kapasitas produksi
maksimal. Selain itu pola produksi yang diterapkan hendaknya dapat
memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dan menanggung
beban biaya yang paling minimum (Yamit,1998:78).
Melalui penerapan pola produksi yang tepat diharapkan dapat
merencanakan kebutuhan tenaga kerja, bahan baku, maupun fasilitas lain
secara tepat. Apabila terlalu banyak tenaga kerja tentu saja biaya yang
ditanggung perusahaan lebih besar dan tidak sebanding dengan
pendapatan yang diperoleh perusahaan. Begitu juga apabila perusahaan
kekurangan tenaga kerja, akan banyak permintaan konsumen yang tak
terpenuhi apabila terjadi peningkatan permintaan produk. Hal ini dapat
mengurangi kepercayaan konsumen terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Begitu juga dengan bahan baku, perlu dikendalikan sesuai
kebutuhan perusahaan agar tidak merugikan perusahaan. Misalnya
apabila perusahaan mengalami surplus bahan baku, hal ini tentu akan
menimbulkan biaya apabila disimpan dalam gudang, mulai dari biaya
simpan dan biaya lain. Sama halnya jika perusahaan mengalami
keterlambatan bahan baku, produksi akan terhambat dan perusahaan
tidak dapat memenuhi permintaan konsumen tepat pada waktunya.
Apabila perusahaan dapat menentukan pola produksi yang optimal maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
hal-hal tersebut dapat ditekan karena perusahaan dapat
merencanakannya sesuai kapasitas yang dimiliki perusahaan sehingga
biaya juga dapat ditekan.
PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah perusahaan
yang bergerak dibidang industri textile, dengan produk utamanya yaitu
kain printing dan kain grey tenun. PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta menerapkan pola produksi bergelombang untuk produknya, hal
ini dapat dilihat dari produksi yang didasarkan dari permintaan konsumen
khususnya pada Departemen Weaving yang memproduksi kain grey
tenun. Menurut data yang penulis peroleh, terjadi fluktuasi penjualan kain
grey tenun antara tahun 2006 sampai 2009 pada PT. Iskandar Indah
Printing Textile. Selain itu biaya administrasi gudang juga mengalami
peningkatan dari periode sebelumnya sedangkan kapasitas produksi
perusahaan sendiri cenderung tetap.
Dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan adanya fluktuasi
penjualan penulis tertarik untuk mengetahui apakah pola produksi yang
digunakan Departemen Weaving untuk produk kain grey tenun tahun
2010 sudah optimal atau tidak. Maka dalam penulisan tugas akhir ini
penulis mengambil judul : “ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI
YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN
WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
SURAKARTA”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pola
produksi pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile
sudah optimal?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian terkait dengan penyusunan tugas akhir ini adalah
untuk mengetahui pola produksi yang optimal pada departemen weaving
di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusaahaan
Sebagai bahan pertimbangan khususnya dalam menentukan pola
produksi yang optimal untuk kain grey tenun.
2. Bagi Penulis
a. Memperoleh pengalaman kerja di dunia kerja nyata.
b. Dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah khususnya
ilmu mengenai peramalan dan penentuan pola produksi.
3. Bagi Pembaca Dan Pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman bagi pembacanya khususnya yang terkait dengan pola
produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
E. Metode Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
SURAKARTA yang berlokasi di Jln. Pakel no 11 Surakarta.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berupa :
a. Data penjualan kain grey tahun 2006 sampai 2009
b. Data biaya administrasi gudang
F. Kerangka Pemikiran
Adanya fluktuasi permintaan setiap tahun membuat perusahaan
harus menentukan pola produksi yang paling optimal. Untuk menentukan
pola produksi pada periode selanjutnya dilakukan dengan melihat data
fluktuasi paenjualan yang ada dan melakukan forecast terhadapnya.
Hasil dari forecast atau peramalan penjualan tadi digunakan untuk
menganalisis masing-masing pola produksi sehingga dapat dilihat pola
produksi mana yang memiliki jumlah biaya yang terendah. Pola produksi
yang memiliki incremental cost atau biaya tambahan terendah merupakan
pola produksi yang paling optimal diterapkan pada perusahaan yang
bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
Gambar I.1
Kerangka Pemikiran
G. Teknik Analisis Data
1. Menentukan Ramalan Penjualan Tahun 2010
a. Ramalan Penjualan Tahunan
Pola Produksi Optimal Untuk Kain Grey Tenun
Analisis Biaya Tambahan 1. Biaya Simpan 2. Biaya Sub Kontrak 3. Biaya Lembur 4. Biaya Perputaran Tenaga
Kerja
Pola Produksi 1. Pola Produksi Konstan 2. Pola Produksi
Bergelombang 3. Pola Produksi Moderat
Ramalan Penjualan Kain Grey Tenun Tahun 2010
Data Penjualan Kain Grey Tenun Tahun 2006 - 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
Untuk merencanakan ramalan tahunan digunakan trend
linier dengan metode kuadrat terkecil (least square method)
dengan rumus :
,dimana nilai variabel dan dari persamaan trend
diatas diperoleh dengan rumus :
atau
Sedangkan diperoleh dengan rumus :
atau
Keterangan : = nilai trend atau forecast
= bilangan konstan
= slope atau kecondongan garis trend
= waktu atau tahun
= jumlah periode peramalan
b. Ramalan penjualan Triwulanan
Fluktuasi penjualan dari periode ke periode dipengaruhi oleh
adanya variasi musim. Menurut Gitosudarmono, (1999:137) variasi
musim adalah gejala naik turun secara teratur cenderung untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
terulang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Diperoleh
dengan rumus :
Dimana : = indeks musim triwulan
= rata-rata penjualan triwulan
= rata-rata dari rata-rata penjualan pertriwulan
Sedangkan untuk mencari jumlah penjualan pertriwulan dicari
menggunakan rumus :
Dimana : = ramalan penjualan triwulan
= nilai trend atau forecast penjualan tahunan
= indeks musim triwulan
c. Tingkat Kesalahan Peramalan
Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran
kesalahan peramalan merupakan ukuran tingkat perbedaan antara
hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi
(Nasution,2003:30). Ada empat ukuran yang dapat digunakan
untuk mengukur akurasi hasil peramalan yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
Keterangan :
= rata-rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation)
= rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error)
= rata-rata kesalahan peramalan (Mean Forecast Error)
= permintaan aktual pada periode t dimana
= peramalan permintaan (forecast) dimana
= jumlah periode peramalan
d. Peramalan Dengan POM For Windows
Peramalan penjualan kain grey tenun tahun 2010 pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile dilakukan menggunakan metode POM
for Windows. Peramalan menggunakan data penjualan selama empat
tahun yaitu tahun 2006 sampai 2009.
Metode POM adalah metode yang dapat membantu
mempermudah dalam kerja manajemen operasi. Dalam peramalan
dipilih forecasting dalam POM, dan untuk metodenya dipilih trend
analysis (regress over time). Dengan POM dapat dilihat tingkat
kesalahan peramalan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
2. Analisis Biaya Tambahan
Pola produksi yang optimal adalah pola produksi yang mempunyai
incremental cost terendah yang dapat menguntungkan perusahaan.
Yang termasuk biaya tambahan adalah :
a. Biaya Simpan
Yang dimaksud disinni adalah biaya penyimpanan barang-barang
hasil produksi yang belum atau tidak laku terjual. Hal ini terjadi
pada saat jumlah produksi meningkat lebih tinggi dari jumlah
penjualan.
b. Biaya Perputaran Tenaga Kerja
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan penarikan
atau pengeluaran tenaga kerja.
c. Biaya Lembur
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan melakukan
kerja lembur untuk memenuhi permintaan. Kerja lembur ini
dilakukan diluar jam kerja normal yang ditetapkan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
d. Biaya sub Kontrak
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bila kapasitas
maksimal produksi tidak mampu memenuhi volume produksi yang
diharapkan,kekurangan disub kontrakan pada perusahaan lain.
BAB II
TINJAUAN PUTAKA
A. Manajemen Produksi
Pengertian produksi dalam arti luas adalah segala kegiatan yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi (output), tercakup
semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan produk tersebut.
Sedangkan arti produksi dalam arti sempit adalah sebagai kegiatan
yang menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah
jadi, bahan industri dan suku cadang atau spare part (Assauri,
1999:11).
Menurut Handoko, (1993:3) manajemen produksi dan operasi
merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan
sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi),
tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan sebagainya
dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
berbagai produk atau jasa. Sedangkan tujuan dari manajemen
produksi itu sendiri adalah untuk mengatur faktor-faktor produksi yang
ada, baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin, dan
peralatan lain sedemikian rupa sehingga proses roduksi dapat berjalan
efektif dan efisien (Gitosudarmono,1999:3). Sehingga manajemen
produksi dapat disimpukan sebagai kegiatan atau aktivitas
penanganan barang mulai dari input hingga output, yang disesuaikan
dengan kemampuan perusahaan sehingga dapat berjalan efektif dan
efisien.
B. Pola Produksi
Menurut Ahyari, (2002:184) pola produksi adalah distribusi dari
produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil misalnya bulanan
atau mingguan atau unit waktu yang lainnya. Sedangkan menurut
Yamit, (1998:77) yang dimaksud dengan pola produksi adalah
distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil
(misalnya : bulanan, minggu, atau unit waktu yang lainya) untuk
mengantisipasi rencana penjualan.
Pola produksi juga dikatakan sebagai ukuran akan berapa banyak
barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan
(Gitosudarmono,2002:149). Tidak hanya satu produk melainkan
semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
pola produksi dapat dikatakan sebagai pendistribusian produksi
tahunan kedalam unit lainnya guna mengantisipasi rencana penjualan.
Adanya fluktuasi penjualan membuat perusahaan harus memilih
pola produksi yang tepat. Pola produksi dapat digunakan untuk
mengantisipasi rencana penjualan yang tepat, karena melalui pola
produksi juga memperhatikan kapasitas maksimal yang dimiliki
perusahaan.
Biaya tambahan atau incremental cost juga diperhitungkan dalam
penerapan pola produksi sehingga efisiensi produksi dapat dicari.
Biaya-biaya tersebut antaralain biaya simpan, biaya lembur, biaya
perputaran tenaga kerja, dan biaya sub kontrak. Pola produksi yang
optimal diterapkan pada perusahaan yaitu pola produksi yang memiliki
biaya tambahan atau incremental cost terendah dibandingkan jenis
pola produksi yang lain.
C. Jenis Pola Produksi
Pada umumnya terdapat tiga macam pola produksi yaitu pola
produksi konstan, pola produksi bergelombang, dan pola produksi
moderat.
1. Pola Produksi Konstan
Merupakan distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun
kedalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari
bulan ke bulan tersebut adalah sama atau relatif sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
(Ahyari,1994:185). Adapun kelebihan dan kekurangan pola
produksi konstan yaitu :
a.) Kelebihan :
1.) Memudahkan manajer operasi dalam merencanakan
kapasitas produksi tahunan, merencanakan bahan baku,
tenaga kerja dan fasilitas lainnya.
2.) Pembelian bahan baku yang terus menerus (kontinyu).
3.) Mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
untuk karyawan perusahaan.
b.) Kelemahan :
1.) Jumlah produksi yang terbatas menyebabkan permintaan
pasar atau konsumen tidak semuanya terpenuhi.
2.) Tingkat kerusakan barang yang disimpan dalam gudang
cukup tinggi.
3.) Menimbulkan biaya tambahan (incremental cost) berupa
biaya simpan dan biaya lembur ataupun biaya sub kontrak.
2. Pola Produksi Bergelombang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
Menurut Ahyari, (1994;186) pola produksi bergelombang
merupakan suatu distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun
kedalam jumlah produksi seetiap bulan, dimana jumlah produksi
dari bulan ke bulan tersebut adalah selalu berubah mengikuti
perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan bersangkutan.
Kebaikan dan kelemahan pola produksi ini adalah :
a.) Kebaikan :
1.) Terpenuhinya permitaan pasar yang berfluktuasi.
2.) Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan
produk yang diinginkan.
3.) Pola produksi bergelombang mampu menekan biaya
tambahan (incremental cost).
b.) Kelemahan :
1.) manajer operasi kesulitan dalam merencanakan kapasitas
produksi tahunan, bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas-
fasilitas lainnya.
2.) Pembelian bahan baku yang tidak tentu jumlah dan
waktunya.
3.) Sering terjadi pemutusan kerja bagi karyawan perusahaan.
3. Pola Produksi Moderat
Merupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun
kedalam jumlah produksi setiap bulan dimana jumlah produksi
maupun jumlah persediaan barang jadi yang ada dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah-ubah untuk
menutup perubahan-perubahan yang ada dalam penjualan produk
perusahaan tersebut(Ahyari,1994:186). Kebaikan dan kelemahan
pola produksi moderat adalah :
a.) Kebaikan :
Pola produksi moderat adalah penggabungan antara pola
produksi konstan dengan pola produksi bergelombang.
Kebaikan dari pola produksi konstan mampu menutupi
kelemahan pola produksi bergelombang, begitu pula sebaliknya
kelemahan pola produksi konstan akan tertutupi oleh kebaikan
pola produksi bergelombang.
b.) Kelemahan :
Kemungkinan timbulnya semua biaya tambahan (incremental
cost).
Sedangkan menurut Gitosudarmono, (2002:175) jenis pola
produksi antaralain:
a.) Pola Produksi Konstan
Pola produksi dimana jumlah yang diproduksi setiap
hari/minggu/bulan itu selalu sama.
b.) Pola Produksi Bergelombang
Pola produksi dimana jumlah yang diproduksi setiap
hari/minggu/bulan itu tidak selalu sama.
c.) Pola Produksi Moderat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
Pola produksi yang bergelombang tetapi diusahakan agar
gelombang produksi itu tidak terlalu tajamsehingga dapat
mendekati konstan.
D. Cara Menetukan Pola Produksi
Cara menentukan pola produksi yang paling optimal bagi
perusahaan yaitu dengan menganalisis biaya tambahan (incremental
cost). Biaya tambahan yang ada berupa biaya lembur, biaya sub
kontrak, biaya simpan, dan biaya perputaran tenaga kerja. Biaya
tambahan ini akan terjadi apabila kapasitas produksi tahunan
didistribusikan ke unit waktu lainnya seperti mingguan, bulanan,
ataupun triwulanan.
Setiap pola produksi akan menimbulkan biaya tambahan yang
berbeda-beda. Pola produksi yang menimbulkan biaya tambahan
(incremental cost) paling sedikit dipilih sebagai pola produksi yang
peling tepat. Incremental cost atau biaya tambahan dihitung dengan
melihat kapasitas produksi maksimal yang dimiliki perusahaan serta
pola biaya yang mencakup biaya sub kontrak, biaya simpan, biaya
lembur, serta biaya perputaran tenaga kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
E. Faktor-faktor Pola Produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi adalah :
a. Pola Penjualan
Merupakan bentuk penjualan yang terjadi dalam perusahaan dalam
kurun waktu tertentu.
b. Pola Biaya
Adalah fluktuasi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
karena kebutuhan-kebutuhan dalam perusahaan. Dalam
pembahasan pola biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang
timbul atau dikeluarkan sebagai akibat dari adanya perubahan
produksi. Terdiri dari:
1.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja
2.) Biaya Simpan
Yang dimaksud disini adalah biaya penyimpanan barang-
barang hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
terjadi ketika jumlah produksi meningkat lebih tinggi dari jumlah
penjualan sehinnga sisa hasil produksi harus disimpan.
3.) Biaya Lembur
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan melakukan
kerja lembur untuk memenuhi permintaan. Lembur dilakukan
diluar jam kerja normal.
4.) Biaya Sub Kontrak
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan apabila
perusahaan mensub kontrakan produksi ke perusahaan lain
karena kapasitas maksimal yang dimiliki perusahaan tak
memenuhi permintaan.
c. Kapasitas Produksi
Adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pasar atau konsumen (Gitosudarmono,2002:173).
Kapasitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain
jumlah karyawan, jumlah mesin, jumlah jam kerja.
F. Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan
dalam ukuran kuantitas waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang atau jasa(Nasution,2003:25).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
Sedangkan menurut Subagyo, (2000:1) peramalan (forecasting)
adalah peramalan (perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi.
Secara umum metode peramalan dapat dibagi dalam dua kategori
utama, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada metode kuantitatif dapat
dibagi kedalam deret berkala/runtun waktu (time series) dan metode
kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi metode
eksploratoris dan normatif(Yamit,1998:37).
Menurut Zulian Yamit, (1998:38) metode runtun waktu dipilih
dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data sendiri
dibedakan menjadi :
1. Pola Horisontal
Terjadi apabila nilai data berfluktuasi disekitar nilai data yang
konstan.
2. Pola Musiman
Terjadi bila deret dipengaruhi pola musiman.
3. Pola Siklus
Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti bisnis.
4. Pola Trend
Terjadi apabila terdapat kenaikan atau penurunan jangka
panjang dalam data.
Pola trend sendiri dapat diukur dengan berbagai metode,antaralain
:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
1. Metode bebas (freehand method)
2. Metode setengah rata-rata (semi average method)
3. Metode rata-rata bergerak (moving average method)
4. Metode kwadrat terkecil (least quares method)
Metode peramalan yang baik adalah metode yang bisa
meminimumkan kesalahan, sehingga perlu dipilih metode yang paling
sesuai dengan masalahnya. Metode trend liner adalah salah satu
metode yang dapat digunakan dalam mengatasi atau meramalkan
masalah fluktuasi penjualan.
Untuk merencanakan ramalan tahunan digunakan trend linier
dengan metode kuadrat terkecil (least square method) dengan rumus :
,dimana nilai variabel dan dari persamaan trend
diatas diperoleh dengan rumus :
atau
Sedangkan diperoleh dengan rumus :
Atau
Keterangan : = nilai trend atau forecast
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
= bilangan konstan
= slope atau kecondongan garis trend
= waktu atau tahun
= jumlah periode peramalan
Ramalan penjualan Triwulanan
Fluktuasi penjualan dari periode ke periode dipengaruhi oleh
adanya variasi musim. Menurut Gitosudarmono, (1999:137) variasi
musim adalah gejala naik turun secara teratur cenderung untuk
terulang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Diperoleh
dengan rumus :
Dimana : = indeks musim triwulan
= rata-rata penjualan triwulan
= rata-rata dari rata-rata penjualan pertriwulan
Sedangkan untuk mencari jumlah penjualan pertriwulan dicari
menggunakan rumus :
Dimana : = ramalan penjualan triwulan
= nilai trend atau forecast penjualan
tahunan
= indeks musim triwulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
Tingkat Kesalahan Peramalan
Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran kesalahan
peramalan merupakan ukuran tingkat perbedaan antara hasil
peramalan dengan permintaan yang sebenarnya
terjadi(Nasution,2003:30).
Ada empat ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur akurasi
hasil peramalan yaitu :
Keterangan :
= rata-rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation)
= rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error)
= rata-rata kesalahan peramalan (Mean Forecast Error)
= rata-rata presentase kesalahan absolute (Mean Absolute
Percentage Error)
= permintaan aktual pada periode t dimana
= peramalan permintaan (forecast) dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
= jumlah periode peramalan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah perkembangan perusahaan
PT. ISkandar Indah Printing textile merupakan sala satu dari
sekian banyak perusahaan textile di Indonesia. Perusahaan ini
mengolah bahan baku dari benang menjadi kain grey yang kemudian
diolah menjadi batik printing untuk meningkatkan jenis produksi
perusahaan dan meningkatkan nilai jual dari kain tersebut.
Pada mulanya adalah perusahaan keluarga yang dirintis oleh
keluarga Wahyu Iskandar. Produk yang dihasikan adalah kain batik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
cap lokasi usahanya yang masih berada di daerah laweyan. Karena
usaha tersebut mengalami kemajuan, maka keluarga Wahyu Iskandar
sepakat untuk mendirikan badan usaha yang berbentuk CV
(commanditer mennonschap) pada tanggal 23 Mei 1975 dengan
bentuk usaha bernama CV Iskandartex berdasarkan akta perusahaan
No. 98 tanggal 23 Mei 1975.
CV Iskandartex didirikan di daerah lokasi yang tempatnya berada
di jalan Pakel No. 11 RT.03 RW.VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan
Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memulai produksinya satu tahun
setelah didirikan yaitu pada tahun 1976. Pada awal didirikan,
perusahaan mempunyai 25 unit mesin tenun, dan mulai mengalami
perkembangan yang begitu pesat pada tahun 1977 perusahaan telah
memilki 77 unit mesin tenun. Produksi perusahaan juga terus
mengalami peningkatan dengan dibuktinkan pada tahun 1980,
perusahaan mendatangkan mesin kanji dari Negara Taiwan yang
mempunyai fungsi mengeringkan kain secara otomatis. Ditahun yang
sama perusahaan juga menambah mesin tenun menjadi 300 unit.
Karena permintaan pasar semakin meningkat maka perusahaan
menambah kapasitas produksi dengan menambah mesin tenun,
hingga akhir 1993 CV Iskandartex mencapai 614 unit. Dan saat ini
seluruh mesin tenun yang dimiliki adalah 625 unit.
Mesin – mesin tersebut terdiri dari :
a. Mesin palet : 50 unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
b. Mesin warping : 3 unit
c. Mesin kanji : 2 unit
d. Mesin diesel : 1 unit
Melihat perkembangan yang begitu pesat dari perusahaan ini,
maka pimpinan perusahaan mengambil kebijakan untuk mengubah
bentuk CV menjadi bentuk PT. Dengan bentuk PT. ini perusahaan
lebih mempunyai peluang untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan ini resmi menjadi PT. Iskandartex pada tanggal 2 Januari
1991 dengan nomor izin usaha 199/IIPB/1991/PT. Penggantian nama
sejak bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile.
2. Struktur Organisasi Karyawan
Gambar III.1
Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
3. Tugas dan Tanggung Jawab.
Tugas dan tanggung jawab dari tiap – tiap bagian organisasi
perusahaan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, adalah sebagai
berikut :
a. Dewan Komisaris.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Menjamin keadaan perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
2) Menandatangani laporan tahunan.
3) Memberhentikan pengurus dari jabatan.
4) Mengawasi pekerjaan direksi baik secara preventif
maupun representative.
5) Menunjuk akuntan public untuk melaksanakan
pemeriksaan tahunan terhadap laporan keuangan
perusahaan.
b. Direktur Utama.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas pengembangan perusahaan
secara keseluruhan.
2) Mengkoordinir dan memimpin rapat departemen
mengenai rencana – rencana penjualan, pembelian,
produksi, keuangan, dan manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
3) Memepelajari situasi dan perkembangan bisnis
pertekstilan secara keseluruhan.
4) Menjaga dan mengembangkanhubungan – hubungan
dengan supplier, chanel pemasaran, badan – badan
usaha, asosiasi, perbankan, investasi, dan lain – lain.
5) Menerima dan mempelajari laporan – laporan global
mengenai produksi, keuangan, penjualan dan umum.
c. Sekretaris.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Menyiapkan surat – surat, laporan dan formulir untuk
pemerintah.
2) Melanjutkan transaksi penjualan dan pembelian dengan
pengarahan dari atasan.
3) Menampung, memproses, dan mematangkan smua
urusan dari dalam dan luar perusahaan sebelum
diteruskan kepada Direktur.
d. Manajer Produksi.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas kelancaran produksi yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
dalam mencapai produksi yang tepat.
2) Bertanggung jawab dalam mengatur tenaga kerja, mesin,
dan material dalam kegiatan produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
3) Berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
sesuai dengan perkembangan teknologi dan kemajuan
zaman.
e. Kabag Produksi Printing.
Bertanggung jawab dalam kegiatan pemberian motif pada
kain dan mengatur cara karyawan agar mencapai
penggunaan waktu, tempat, dan tenaga yang lebih efisien.
Serta mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian
bawahan, yaitu :
1) Bagian persiapan.
Tugas bagian persiapan :
a) Memilih dan menetapkan warna untuk kain yang akan
dibuat.
b) Membantu persiapan alat, bahan baku, dan bahan
penolong yang akan digunakan.
c) Menentukan takaran obat untuk kain.
d) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja sekaligus
memeriksa warna kain yang sudah selesai dibuat.
2) Bagian Proses.
Tugas bagian Proses :
a) Menyusun jadwal kerja pada bagian proses sesuai
dengan rencana.
b) Membantu persiapan alat – alat kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja dibagian
proses.
3) Bagian Finishing
Tugas bagian Finishing :
a) Menyusun jadwal kerja pada bagian proses sesuai
dengan rencana.
b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja di bagian
printing.
c) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap shift.
4) Bagian Teknik.
Tugas bagian Teknik :
a) Mengatur kerja mesin – mesin produksi.
b) Mengganti dan memperbaiki peralatan mesin atau
suku cadang mesin yang rusak.
f. Kabag Produksi Weaving
Bertanggung jawab atas penenunan dari bahan baku benang
yang diproses menjadi kain dan memberikan tugas kepada
bagian yang di bawahnya, yaitu :
1) Bagian Persiapan.
Tugas bagian persiapan.
a) Menyusun jadwal kerja kelompok warping,
pengkanjian, cucuk, dan palet sesuai dengan rencana
produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
b) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan
bahan penolong yang akan digunakan.
c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian
proses.
2) Bagian Proses
Tugas bagian proses :
a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan
yang direncanakan.
b) Membantu menyiapkan pelaksanaan.
3) Bagian Finishing.
Tugas bagian Finishing :
a) Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai
dengan yang direncanakan.
b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian
weaving.
c) Menyiapkan laporan hasil perhari tiap shift.
4) Bagian Teknik.
Tugas bagian teknik :
a) Mengatur kerja mesin – mesin produksi.
b) Mengganti dan memperbaiki peralatan mesin atau
suku cadang mesin yang rusak.
g. Kabag Quality Control.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
1) Melaksanakan pengontrolan kualitas terpadu dari bahan
baku, bahan pembantu, sampai kain jadi.
2) Mempelajari laporan – laporan grafik hasil produksi,
kegitan montir, dan naik turun beam.
3) Melaksanakan koreksi atas pelaksanaan produksi
bersama dengan bagian gudang, bagian persiapan,
proses, finishing, dan maintenance.
h. Manajer Pemasaran.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Melakukan pekerjaan administrasi penjualan.
2) Mengatur dan menetapkan pejualan pokok.
3) Membuat permintaan produksi.
4) Mengatur promosi dan menetapkan pencapaian target
penjualan. Dan tugas ini didelegasikan bersama – sama
dengan karyawan yang bekerja di bagian bawahnya.
i. Manajer Keuangan.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Menyetujui dan menandatangani permintaan biaya
belanja sehari – hari.
2) Menyetujui anggaran sesuai dengan rencana produksi.
3) Menyusun cash flow tahunan.
4) Menerima dan mencocokkan rekening Koran.
5) Menyusun neraca dan laporan rugi/laba periode.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
6) Menyetujui penjualan tunai atas barang – barang bekas
atau rusak.
j. Kabag Kas.
Tugas – tugas dari bagian kas adalah :
1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.
2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan
perusahaan.
3) Melaksanakan pembayaran gaji.
k. Kabag Pembukuan.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Mencatat dan mengarsip kartu persediaan, retur
penjualan, retur pembelian, dan kartu piutang.
2) Mempersiapkan daftar pembayaran utang dan daftar
penagihan piutang.
3) Melakukan cross check daftar pembayaran utang dan
daftar penagihan piutang.
4) Menjalankan jurnal.
5) Menyiapkan laporan – laporan penjualan, pembelian,
stok, biaya, dan produksi.
6) Melakukan stock opname dengan bagian gudang.
l. Kabag Pembelian.
Tugas dan wewenangnya adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan
perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan
yang dibutuhkan.
2) Mengawasi barang – barang yang dibeli jika tidak sesuai
dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta
harga yang telah disepakati sebelumnya.
3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan
pengadaan bahan – bahan yang diperlukan dalam proses
produksi.
4) Menentukan atau memilih supplier.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas yang diberikan pada
bawahannya dan atas kelancaran penyediaan bahan
kebutuhan proses produksi.
m. Kabag Gudang
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Mengikuti pelaksanaan dari rencana pengadaan barang
dan sparepart.
2) Melakukan stock opname dengan bagian pembukuan
setiap hari.
3) Melakukan seleksi terhadap spare part bekas bersama
dengan bagian workshop.
4) Melakukan koreksi terhadap sparepart yang hamper
habis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
5) Menyerahkan dokumen – dokumen administrasi ke
bagian pembelian, penjualan, keuangan dan pembukuan.
n. Manajer Personalia.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Menangani administrasi pegawai.
2) Mengarahkan, mengkoordinir, dan mendelegasikan tugas
– tugas kepada bawahan.
3) Menyerahkan persoalan yang berhubungan dengan
tenaga kerja.
o. Manajer Umum.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Mengatur pelaksanaan pelayanan kesehatan dan PPPK.
2) Mengatur pekerjaan koperasi.
3) Mengatur dan mengawasi kebersihan bangunan,
kendaraan, dan peralatan.
4) Mengatur pelaksanaan dan social.
5) Melakukan absensi karyawan setiap hari.
6) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian
tentang kebutuhan – kebutuhan pelayanan umum.
p. Kepala Sie Kendaraan.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan alat
transportasi perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
2) Mempersiapkan pengendara beserta alat transportasi
yang digunakan dalam kegiatan perusahaan.
q. Kepala Sia Keamanan.
Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :
1) Melayani tamu di pos pelayanan terdepan.
2) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban di
lingkungan perusahaan.
r. Kepala Sie Rumah Tangga.
Bertanggung jawab terhadap hal – hal yang bersifat kegiatan
yang dilakukan di lingkungan rumah tangga misalnya
perawatan taman, pembuangan sampah, pembersihan
selokan, dan lain sebagainya.
4. Personalia Perusahaan.
a. Jumlah tenaga kerja
Di PT. ISkandar Indah Printing Textile, system ketenagakerjaan di
bagi ke dalam dua bagian yaitu :
1) Bagian Produksi
Yaitu bagian yang bekerja di departemen unit weaving dan
departemen unit printing serta bagian finishing.
2) Bagian non produksi
Yaitu bagian yang bekerja sebagai karyawan kantor dan
gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Saat ini jumlah tenaga kerja di PT. Iskandar Inda Printing Textile
berjumlah 1295.
Dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Tabel III.1 Shift bagian dan jumlah karyawan
Shift dan Bagian Jumlah karyawan (orang)
a. Day Shift 70 b. Shift
1) Operator RRT52 2) Operator Picanol 3) Operator Toyoda 4) Pengisi Palet 5) Palet 6) Warping 7) Pengkanjian 8) Cucuk 9) Pengawasan Monitor 10) Pengawasan Umum 11) Bengkel 12) Listrik 13) Inspecting 14) Roll Kain
210 135 22 60 105 60 90 80 45 20 45 15 45 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
15) Finishing 16) Keamanan 17) Transportasi 18) Umum
30 20 20 10
Jumlah 1.129
b. Shift
Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, sistem kerja shift dibagi
menjadi tiga group, yaitu :
1) Shift I atau disebut sebagai Group A masuk pagi.
2) Shift II atau disebut sebagai Group B masuk siang.
3) Shift III atau disebut sebagai Group C masuk Malam.
Tiap - tiap shift dikepalai dengan kepala shift, pengawas dan staff
masing – masing bagian dan mendapatkan jam istirahat selama 1
jam yang diatur dengan efektif sehingga tidak mengganggu proses
produksi.
Pembagian kerja PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah
sebagai berikut.
1) Group A : pukul 07:00 WIB – 15:00 WIB dengan waktu istirahat
mulai pukul 11:30 WIB – 12:30 WIB.
2) Group B : pukul 15:00 WIB – 23:00 WIB dengan waktu istirahat
mulai pukul 18:45 WIB – 19:45 WIB.
3) Group C : pukul 23:00 WIB – 07:00 WIB dengan waktu istirahat
mulai pukul 02:00 WIB – 03:00 WIB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
System pembagian kerja karyawan di atas berlaku untuk karyawan
bagian produksi dan teknik, sedangkan untuk karyawan bagian non
produksi jam kerjanya 40 jam/ minggu dengan system pembagian
jam mulai dari hari senin sampai jum’at, dimulai pukul 07:00 WIB –
16:00 WIB dengan istirahat mulai 11:45 WIB – 12:45 WIB dan hari
sabtu masuk setengah hari mulai pukul 07:00 WIB – 12:00 WIB.
Pergantian masuk jam kerja tiap bagian produksi setiap minggu
sekali dan dimulai setiap hari senin.
c. Sistem Pemberian upah
Sistem pemberian upah kepada karyawan yang ditetapkan PT.
Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :
1) Sistem Upah Bulanan.
Sistem upah ini dilakukan untuk karyawan yang bekerja di
bagian staf, kepala bagian atau mandor dengan menerima
upah pada bulan akhir.
2) Sistem Upah Mingguan.
Sistem ini diberlakukan untuk karyawan yang bekerja sebagai
operator mesin produksi paada unit weaving, printing, dan
finishing dengan menerima upah pada akhir minggu.
3) Sistem Upah Borongan.
Sistem upah ini diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang
telah disesuaikan, misalnya untuk bagian pengepakan dan
pembungkusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
Selain itu, perusahaan juga memberikan upah lembur, yaitu upah
yang diberikan di luar jam kerja.
Upah lembur dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:
Upah mingguan : 150% dari gaji x hari lembur
Upah bulanan :
5. Bagian Produksi.
a. Bahan Produksi
Bahan – bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah
sebagai berikut :
1) Bahan baku yang digunakan terdiri atas dua jenis benang :
a) Benang katun yaitu benang yang berasal dari serat alami
berupa kapas.
b) Benang rayon yaitu benang yang berasal dari serat buatan.
2) Bahan penolong atau bahan obat yang digunakan terdiri dari:
a) PVA seperti film untuk melapisi bulu – bulu benang.
b) Tepung jagung ( cornstat ), yang berfungsi untuk melenturkn
benang.
c) Wax sejenis malam pet
d) Acrylic, yang berfungsi untuk melenturkan benang tetapi
kelenturannya lebih dari tepung jagung.
b. Mesin – mesin produksi.
Mesin – mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi
antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
1) Mesin Warping.
Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang
dari cones ke beam.
2) Mesin Kelos.
Mesin yang digunakan untuk memproses kembali benangg
yang putus dari mesin warping sehingga benang dapat dipakai
kembali.
3) Mesin Sizing.
Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang,
dengan cara melapisi benang hasil dari mesin warping dengan
menggunakan bahan penolong atau bahan obat berupa
campuran dari bermacam – macam bahan kimia.
4) Mesin Cucuk.
Mesin yang digunakan untuk memproses benang lusi yang
dimasukkan ke mata jarum agar bias di pilah – pilah untuk
memudahkan proses tenun.
5) Mesin Winding.
Mesin yang digunkan untuk memproses bahan baku benang
menjadi benang pakan.
6) Loom
Untuk memproses benang lusi dan benang pakan menjadi kain
grey.
7) Mesin Folding.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Mesin untuk melipat kain tenun setelah dilakukan pemeriksaan.
8) Mesin Inspecting
Mesin yang digunakan untuk pemeriksaan kualitas kain dari
mesin tenun.
9) Mesin Printing.
Mesin yang digunakan dalam proses printing kain yaitu proses
memberikan corak kain putih.
10) Mesin Diesel.
Mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk
menggerakkan mesin – mesin produksi.
11) Ketel Uap.
Digunakan sebagai alat pemanas.
c. Proses Produksi
Departemen produksi weaving adalah departemen yang
menangani proses produksi dari bahan baku yang berupa benang
menjadi kain jadi berupa kain grey. Pada departemen weaving di
PT. Iskandar Indah Printing Textile, tiap proses produksi terbagi
menjadi beberapa tahap :
1) Tahap Persiapan.
a) Pembuatan benang lusi
Benang lusi adalah benang yang diarahkan membujur atau
memanjang dalam proses penenunan. Benang ini digulung
ke dalam alat yang disebut beam, kemudian setelah itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
dilakukan penarikan benang untuk penyusunan benang
yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada lebar
kain.
b) Penghanian (warping)
Awal dari pembuatan benang lusi melalui proses
penghanian dalam mesin warping yang melakukan proses
penggulungan benang, sekaligus menentukan jumlah dan
panjang benang yang diperlukan.
c) Pengkanjian (sizing)
Merupakan proses pemberian bahan penolong (bahan obat)
berupa kanji pada benang lusi yang sudah terbentuk melalui
proses pengeringan. Tujuan proses ini adalah untuk
meratakan bulu – bulu yang terdapat pada benang,
menghilangkan kotoran agar benang tidak kaku sehingga
nantinya benang tidak mudah putus.
d) Proses Cucuk (racing)
Benang dimasukkan kedalam mesin cucuk dengan melewati
jarum menuju ke sisir atau disebut dengan gun dengan
jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang
tersedia dari proses pengkanjian tadi. Proses ini bertujuan
untuk memisah – misahkan benang lusi sehingga jumlah
dan kerapatan benang pada lembar kain yang akan
diproduksi dapat diatur dalam proses penenunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
e) Pembuatan benang pakan.
Benang pakan adalah benang yang arahnya menyilang
dalam proses penenunan. Benang ini dimasukkan kedalam
mesin kelos kemudian diteruskan ke mesin palet yang akan
menggulung benang ke dalam kayu klinting. Kemudian
klinting yang telah berisi benang di pindahkan ke bagian
penenunan bersama – sama benang lusi.
2) Tahap Penenunan.
Tahap penenunan dilakukan dalam mesin tenun yang
melakukan proses penyilangan benang lusi dan benang pakan
sehingga terbentuklah sebuah kain. Benang lusi yang berada
pada mesin tenun secara otomatis akan ditenun oleh benang
pakan yang arahnya melintang. Dalam proses ini harus ada
operator yang menjalankan mesin tenun.
3) Tahap Pengawasan.
a) Inspecting
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa
hasil kain grey bila terdapat kerusakan atau cacat kain yang
perlu diperbaiki.
b) Repairing.
Kegiatan memperbaiki anyaman kain grey yang rusak atau
ada yang ganda pakan atau ganda lusi.
c) Smashing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
Kegiatan membersihkan kain grey dari sisa – sisa benang,
serat, bulu – bulu.
d) Folding
Kegiatan terakhir yang dilakukan dengan melipat sekaligus
menghitung panjang kain.
d. Penetapan standar kualitas.
Kerusakan atau cacat kain terjadi karena :
1) Putus Lusi.
Yaitu putusnya benang tenun yang arahnya memanjang pada
kain tenun.
2) Putus Pakan.
Yaitu putusnya benang tenun yang arahnya memanjang pada
kain tenun.
3) Ganda Lusi.
Terdapat dua atau lebih jumlah benang lusi yang menempel
pada kain tenun.
4) Ganda Pakan.
Terdapat dua atau lebih jumlah benang pakan yang menempel
pada kain tenun.
5) Penenunan Loncat.
Penenunan tidak berurutan.
6) Kotor Oli.
Kain tenun terkena oli dari mesin produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
6. Bidang Pemasaran.
a. Saluran Distribusi.
Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile saluran industri yang
digunakan adalah :
1) Produsen – distributor industry – pemakai industri.
2) Produsen – agen – distributor industry – pemakai industri.
b. Daerah pemasaran.
Pada awal usaha ini dirintis dalam bentuk perusahaan
perseorangan, pemasaran hasil produksinya masih sekitar
Surakarta. Tetapi dengan semakin maju dan berkembangnya
usaha maka pemasaran hasil produksi turut berkembang hampir di
seluruh kota – kota besar di Indonesia, antara lain : Surabaya, bali,
Jakarta, Medan, Semarang, Yogyakarta, Makasar, Pekalongan,
Purwokerto, dan Surakarta sendiri. Sedangkan untuk daerah
pemasaran ekspor adalah Singapura, Timur Tengah,
Bruneidarusallam, dan Negara Amerika Latin.
B. Laporan Magang
1. Pengertian Magang.
Program Magang Kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa
agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat, dan melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Magang kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib,
dengan berorientasi pada dunia usaha / dunia kerja.
2. Tujuan Magang Kerja.
Program Magang kerja adalah kegiatan intrakurikuler dan bersifat
wajib bagi semua mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sehingga mahasiswa yang
belum atau tidak menempuh magang kerja tidak bisa mengikuti ujian
tugas akhir dan tidak dapat dinyatakan lulus. Adapun tujuan
pelaksanaan magang kerja ini adalah:
a. Mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang ada di dunia
kerja.
b. Mahasiswa dapat belajar dan memperoleh pengalaman secara
langsung di lapangan tentang berbagai persoalan yang dihadapi
perusahaan/instansi tempat magang kerja.
c. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki
dunia usaha / dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat
menciptakan tenaga terampil yang siap kerja serta mampu
mengembangkan diri secara profesional sesuai dengan
bidangnya.
3. Manfaat Magang Kerja
Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
sudah didapat selama menempuh pendidikan.
2) Agar setelah lulus mahasiswa dapat menghadapi masalah
yang akan timbul dalam dunia kerja.
b. Bagi Perusahaan
1) Perusahaan akan mendapat sumber daya manusia yang
berkualitas di masa yang akan datang.
2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat
dijadikan sebagai masukan dalam menentukan
kebijakan-kebijakan dalam perusahaan.
4 Pelaksanaan Magang Kerja
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Tempat : PT. Iskandar Indah Printing Textile.
Alamat : Jl. Pakel No. 11 Surakarta
Waktu : 17 Maret – 17 April 2010
Kegiatan magang kerja dimulai pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB untuk
hari Senin – Jum’at. Sedangkan pada hari sabtu, kegiatan magang
kerja dimulai pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB. Mahasiswa magang
wajib mengenakan pakaian yang sopan dan berjas almamater.
Selain itu mahasiswa juga harus mentaati semua peraturan yang
ada di PT. Iskandar Indah Priting Textile.
b. Kegiatan Magang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan pada tanggal 17 Maret – 17
April 2010. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada waktu
penelitian kurang lebih adalah sebagai berikut :
1) Pada hari pertama masuk magang digunakan untuk perkenalan
dengan staff karyawan bagian administrasi PT. Iskandar Indah
Printing Textile.
2) Minggu I
Adapun kegiatan yang dilakukan pada minggu I :
a) Observasi bagian Produksi.
Jumlah karyawan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile
mencapai lebih dari 1200 keryawan, dengan day shift sekitar
70 orang karyawan. PT. Iskandar Indah Printing Textile
sendiri menggunakan sistem kerja 3 shift per harinya,
dengan rincian :
Shift I : Pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB
Shift II : Pukul 15.00 WIB sampai 23.00 WIB
Shift III : Pukul 23.00 WIB sampai 07.00 WIB
b) Wawancara dengan kepala bagian produksi mengenai
proses produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
Menurut Bapak Suprapto selaku kepala bagian Depertemen
Weaving PT. iskandar Indah Printing Textile, produksi
dilakukan atas adanya pesanan dari konsumen. Departemen
weaving sendiri adalah bagian yang bertugas memproduksi
kain grey tenun yang merupakan salah satu produksi utama
PT. Iskandar Indah Printing Textile.
3) Minggu II
a) Mencatat hasil produksi harian.
Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan kerja di PT. Iskandar
Indah Printing Textile, salah satunya dengan dilibatkan
dalam pencatatan hasil produksi harian. Dari pencatatan
hasil produksi harian tersebut dapat dilihat jika produksi
yang dilakukan mengalami fluktuasi yang disesuaikan
permintaan konsumen.
b) Observasi cara kerja mesin dari proses weaving sampai
finishing.
Mahasiswwa diijinkan berkeliling disekitar area produksi
dengan didampingi oleh seorang karyawan untuk melihat
bagaimana proses produksi kain grey tenun dilakukan.
4) Minggu III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
a) Input data dari bagian produksi.
Mahasiswa melakukan input data yang akan menjadi bahan
dalam penulisan tugas akhir dengan metode wawancara.
Bapak Suprapto selaku kepala bagian Departemen Weaving
yang menjadi narasumbernya. Data-data tersebut antara lain
yaitu tentang biaya administrasi gudang, produksi selama
tahun 2006 sampai 2009, serta bagaimana proses produksi
kain grey tenun dilakukan.
b) Wawancara dengan kepala bagian personalia mengenai
latar belakang perusahaan.
Dari proses wawancara tersebut mahasiswa dapat
mengetahui sejarah perkembangan PT. Iskandar Indah
Printing Textile.
5) Minggu IV.
a) Mengolah data mengenai konstruksi benang.
Mahasiwa diajarkan mengenai cara mengukur konstruksi
benang dalam proses produksi kain.
b) Melengkapi data – data yang digunakan sebagai bahan
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
C. Pembahasan
Analisis dilakukan dengan memberikan gambaran tentang menentukan
pola produksi yang optimal khususnya produksi kain grey tenun terkait
dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan PT. Iskandar Indah Printing
Textile. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan analisis
antaralain mengenai :
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi suatu perusahaan
antaralain :
a. Pola Penjualan
Pola penjualan adalah fluktuasi permintaan produk oleh konsumen
selama periode tertentu, dalam hal ini adalah tingkat penjualan kain
grey tenun selama empat tahun terakhir yaitu tahun 2006, 2007,
2008, dantahun 2009. Untuk menentukan pola penjualan yang baik
dilakukan peramalan. Peramalan ini dilakukan berdasarkan data
penjualan empat tahun terakhir tersebut.
Peramalan yang baik adalah peramalan yang menunjukan tingkat
kesalahan yang signifikan antara hasil peramalan dengan
kenyataannya sehingga perlu dilakukan tingkat kesalahan
peramalan.
Tabel III.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
Data Penjualan Kain Grey Tenun PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Tahun 2006-2009 (Meter) Bulan Tahun
2006 2007 2008 2009
Januari 1.076.113 1.100.340 1.098.811 1.031.019
Februari 804.594 747.339 948.702 830.960
Maret 800.124 944.675 745.500 831.008
April 766.438 821.340 702.273 642.233
Mei 706.003 765.839 689.742 759.843
Juni 889.301 1.049.876 1.100.340 1.009.212
Juli 930.762 723.781 837.243 1.011.970
Agustus 951.554 843.677 852.973 943.652
September 1.277.436 529.664 890.974 1.042.313
Oktober 560.488 430.398 702.435 606.226
November 633.470 700.023 518.860 743.692
Desember 823.587 727.883 698.502 783.442
Jumlah 10.219.870 9.384.889 9.786.355 10.253.570
Sumber : Data PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Tahun 2010
Dari tabel diata dapat dilihat jika penjulan kain grey tenun pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile mengalami fluktuasi penjualan.
Tabel III.3 Data Biaya Operasional Gudang Kain Grey Tenun
PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Tahun 2010 (Rupiah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
Keterangan Jumlah
Biaya Bahan Bakar 1.800.000
Biaya Listrik 5.400.000
Biaya Telepon 3.600.000
Biaya Administrasi 5.400.000
Biaya Asuransi Gudang 150.000.000
Biaya Depresiasi Gedung 3.600.000
Biaya Depresiasi Peralatan Gedung
1.800.000
Jumlah 171.600.000
Sumber : Data PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2010
Berdasarkan tabel III.2 dan III.3 diatas maka dapat dilakukan
peramalan penjualan kain grey tenun tahun 2010 dengan metode
POM For Windows sebagai berikutl :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Dari peramalan dengan POM diatas maka dapat diliha hasilnya
pada tabel III.4 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
Tabel III.4 Perhitungan Trend penjualan Kain Grey Tenun PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
Tahun 2010 Nomor Keterangan Hasil
1. Persamaan trend penjualan = 9.785.536 + 50254,4
2. Ramalan penjualan kain grey tahun 2010
10.036.810 meter
3. Tingkat kesalahan peramalan :
a. MAD (Mean Absolute Deviation)
b. MSE (Mean Sequare Error)
c. MFE (Mean Forecast Error)
325.549
123.113.390.000
-1
Sumber : Data yang diolah Keterangan : Perhitungan Terlampir Pada Lampiran
Untuk memudahkan menganalisis adanya fluktuasi musiman maka
peramalan pejualan tahunan diubah menjadi ramalan penjualan
triwulanan dengan menggunakan indeks musiman (seasonal
index). Dalam menghitung indeks musim pengaruh trend
dihilangkan sehingga dapat dicari persentase rata-rata tiap
penjualan triwulan.
Berdasarkan table maka perhitungan indeks musim atau seasonal
index serta ramalan penjualan kain grey tenun pertriwulan tahun
2010 dan fluktuasinya diperoleh sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
Tabel III.5 Ramalan Penjualan Kain Grey Tenun perTriwulan
Tahun 2006-2009 (Meter)
Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah
2006 2.680.831 2.361742 3.159.752 2.017.545 10.219.870
2007 2.792.354 2.637.109 2.097.122 1.858.304 9.384.889
2008 2.739.013 2.492.355 2.581.190 1.919.797 9.786.355
2009 2.692.987 2.411.288 2.997.935 2.133.360 10.235.570
Jumlah
Rata-rata
10.959.185
2.739.796,25
9.902.494
2.475.623,5
10.835.999
2.708.999,75
7.929.006
1.982.251,5
2.476.667,75
Sumber : Data yang diolah
Dari table tersebut maka dapat diperoleh dengan rumus :
Dimana : = indeks musim triwulan
= rata-rata penjualan triwulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
= rata-rata dari rata-rata penjualan
pertriwulan
Maka IT1 = = 1,106
IT2 = = 0,99
IT3 = = 1,09
IT4 = = 0,8
Dari angka indeks tersebut, digunakan untuk menyusun ramalan
penjualan triwulanan dengan fluktuasinya.
Maka :
TW1 = 1,1 = 2.760.122
TW2 = 0,99 = 2.484.110
TW3 = 1,09 = 2.735.030
TW4 = 0,8 = 2.007.368
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
Tabel III.6 Ramalan penjualan kain Grey tenun per triwulan
Tahun 2010 (meter)
Triwulan Penjualan
I 2.760.122
II 2.484.110
III 2.735.030
IV 2.007.368
Sumber : data yang diolah
b. Pola Biaya
Pola biaya adalah fluktuasi biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan karena kebutuhan produksi perusahaan. Biaya yang
diperhitungkan disini adalah biaya tambahan yang harus
dikeluarkan perusahaan sebagai akibat adanya perubahan dalam
produksi. Biaya tersebut antaralain :
1.) Biaya Simpan
Jumlah biaya simpan PT Iskandar Indah Printing Textil tahun
2010 diasumsikan sama dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp
119. Perhitungan sebagai berikut :
Biaya Simpan
Jumlah biaya operasional gudang = Rp 171.600.000
Daya simpan gudang = 360.000 meter
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
Biaya simpan per meter per tahun
Rp 171.600.000 : 360.000 m = Rp 476,67
= Rp 477
Biaya simpan per meter per triwulan = Rp 477 : 4
= Rp 119
2.) Biaya Sub Kontrak
Biaya Sub kontrak yang diterapkan PT Iskandar Indah Printing
Textil sebesar Rp 575. Perhitungan sebagai berikut :
Biaya Sub Kontrak
Harga jual kain grey tenun per meter = Rp 4.500
Keuntungan yang diambil perusahaan = 35%
35% Rp 4.500 = Rp 1.575
Harga pokok kain grey per meter
Rp 4.500 – Rp 1.575 = Rp 2.925
Harga kain grey jika membeli dari perusahaan lain
Rp 3.500
Biaya sub kontrak per meter per triwulan
Rp 3.500 – Rp 2925 = Rp 575
3.) Biaya Lembur
PT Iskandar Indah Printing Textile tidak mengadakan lembur
untuk memenuhi permintaan. Kekurangan akan produksi ditutup
dengan melakukan sub kontrak sehingga biaya lembur nol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
4.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja
Biaya perputaran tenaga kerja merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan karena adanya penarikan atau
pengeluaran karyawan. Pada PT Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta biaya perputaran tenaga kerja tidak berpengaruh
terhadap kapasitas produksi karena perputaran tenega kerja
dilakukan jika terdapat kekosongan formasi sehingga biaya
perputaran tenaga kerja nol.
c. Kapasitas yang Dimiliki Perusahaan
Kapasitas yang dimiliki perusahaan sebesar 2.549.995 meter.
Perhitungan sebagai berikut :
Jumlah karyawan produksi = 847
Produksi Jumlah hari kerja dalam satu bulan = 26 hari
Jumlah jam kerja normal per hari = 7 jam
Jumlah jam kerja normal satu bulan per karyawan
26 7 = 182 jam
rata-rata per bulan = 850.000 m
Produksi per karyawan per bulan = 850.000 : 847
=1.003,54 meter
Produksi per karyawan per jam = 1.003,54 ; 182
= 5,513 m
Produksi per bulan = 5,513 182 jam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
= 1.003,5 m
Hasil produksi per triwulan = 1.003,5 3
= 3.010,61 m
Kapasitas perusahaan per triwulan = 3.010,61 m 847
= 2.549.995
2. Analisis Biaya Tambahan
Dalam menganalisis pola produksi yang optimal pada PT Iskandar
Indah Printing Textile maka digunakan analisis biaya tambahan
(incremental cost) mencakup biaya simpan, biaya sub kontrak, biaya
lembur, dan biaya perputaran tenaga kerja yang terendah, yang
ditimbulkan karena adanya fluktuasi produksi.
Dalam menganalisis incremental cost digunakan tiga alternative pola
produksi yaitu :
a. Pola Produksi Konstan
Pada pola produksi ini rencana produksi tiap triwulan sama,
sehingga :
1.) Rencana produksi dari triwulan I, II, III, IV adalah sama
diasumsikan sebesar kapasitas produksi yang dimiliki
perusahaan yaitu sebesar
2.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga
persediaan awal tahun 2010 adalah nol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
Tabel III.7 Analisis Incremental cost Pola Produksi Konstan Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile
Triwulan
Persediaan Awal
Produksi Jumlah persediaan
Penjualan
Persediaan Akhir
I 0 2.549.995
2.549.995 2.760.122
-210.127
II 0 2.549.995
2.549.995 2.484.110
65.885
III 65.885 2.549.995
2.615.880 2.735.030
-119.150
IV 0 2.549.995
2.549.995 2.007.368
542.627
Sumber : data yang diolah
a.) Biaya Simpan
Dari tabel di atas terdapat biaya simpan pada TW II dan TW IV.
TW2 = 65.885 119 = 7.840.315
TW4 = 542.627 64.572.613
Jadi biaya simpan = 7.840.315 64.572.613 = 72.412.928
b.) Biaya Sub Kontrak
Dari tabel di atas terdapat biaya sub kontrak pada TW1 dan
TW3.
TW1 = 210.127 575 = 120.823.025
TW3 = 119.150 575 = 68.511.250
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
Jadi biaya sub kontrak = 120.823.025 + 68.511.250 =
189.334.275
c.) Biaya Lembur
Pada pola produksi konstan tidak terdapat biaya lembur karena
kekurangan produksi dipenuhi dengan melakukan sub kontrak,
sehingga biaya lembur nol.
d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja
Pada pola produksi konstan biaya perputaran tenaga kerja tak
berpengaruh terhadap produksi sehingga biaya perputaran
tenaga kerja nol.
Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi konstan adalah
sebagai berikut :
1.) Biaya simpan = Rp 72.412.928
2.) Biaya sub kontrak = Rp 189.334.275
3.) Biaya lembur = Rp -
4.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja = Rp -
Total incremental cost =Rp 261.747.203
b. Pola Produksi Bergelombang
Pada pola produksi bergelombang rencana produksi tiap triwulan
tidak sama, disesuaikan dengan permintaan produk perusahaan,
sehingga :
1.) Rencana produksi triwulan I, II, III, dan IV mengalami fluktuasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
2.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga
persediaan awal tahun 2010 nol.
Tabel III.8 Analisis Incremental cost Pola Produksi Bergelombang
Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile Triwulan Persediaan
Awal Produksi Jumlah
persediaan Penjualan Persediaan
Akhir
I 0 2.760.122 2.760.122 2.760.122 0
II 0 2.484.110 2.484.110 2.484.110 0
III 0 2.735.303 2.735.303 2.735.303 0
IV 0 2.007.368 2.007.368 2.007.368 0
Sumber ;data yang diolah
Keterangan :
a.) Biaya Simpan
Pada pola produksi bergelombang tidak terdapat biaya simpan
karena tidak ada produk yang disimpan, sehingga biaya simpan
nol.
b.) Biaya Sub Kontrak
Terdapat biaya sub kontrak pada TW1 dan TW3
TW1 = 2.760.122 – 2.549.995 = 210.127 575 =
120.823.025
TW3 = 2.735.030 – 2.549.995 = 185.035 575 =
106.395.125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
c.) Biaya Lembur
Biaya lembur nol karena perusahaan melakukan sub kontrak
untuk menutup kekurangan produk.
d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja
Biaya perputaran tenaga kerja nol karena tak berpengaruh
terhadap kapasitas produk
Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi bergelombang
adalah sebagai berikut :
1.)Biaya simpan = Rp -
2.)Biaya sub kontrak = Rp 227.218.150
3.)Biaya lembur = Rp -
4.)Biaya Perputaran Tenaga Kerja =
Rp
Total incremental cost = Rp 277.218.150
c. Pola Produksi Moderat
Pola produksi moderat diasumsikan :
1.) Rencana produksi triwulan I dan II mengikuti tingkat penjualan
pada triwulan I.
2.) Rencana produksi triwulan III dan IV mengikuti tingkat penjualan
pada triwulan II.
3.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga
persediaan awal tahun 2010 adalah nol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
Tabel III.9 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Moderat Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile
Triwulan
Persediaan Awal
Produksi Jumlah Persediaan
Penjualan Persediaan akhir
I 0 2.760.122 2.760.122 2.760.122 0
II 0 2.760.122 2.760.122 2.484.110 276.012
III 276.012 2.484.110 2.760.122 2.735.030 25.092
IV 25.092 2.484.110 2.509.202 2.007.368 501.834
Sumber : Data yang diolah
Keterangan :
a.) Biaya Simpan
Terdapat biaya simpan pada TW2, TW3, TW,4.
TW2 = 276.012 119 = 32.845.428
TW3 = 25.092 119 = 2.985.948
TW4 = 501.834 119 = 59.718.246
b.) Biaya Sub Kontrak
Pada pola produksi ini tidak terdapat biaya sub kontrak.
c.) Biaya Lembur
Tidak terdapat biaya lembur karena kekurangan produksi
dipenuhi dengan melakukan sub kontrak, sehingga biaya
lembur nol.
d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
Biaya perputaran tenaga kerja nol karena tak berpengaruh
terhadap kapasitas produksi.
Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi moderat adalah
sebagai berikut :
1.)Biaya simpan = Rp 95.549.622
2.)Biaya sub kontrak = Rp -
3.)Biaya lembur = Rp -
4.)Biaya Perputaran Tenaga Kerja = Rp -
Total incremental cost = Rp
Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka incremental cost dari
masing-masing pola produksi dapat dilihat pada tabel III.10 berikut :
Tabel III.10 Rekapitulasi Incremental Cost Alternatif Pola Produksi PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta (Rupiah)
Jenis biaya Pola Produksi Konstan
Pola Produksi Bergelombang
Pola Produksi Moderat
Biaya Simpan 72.412.928 - 95.549.622
Biaya Lembur - - -
Biaya Sub Kontrak
189.334.275 227.218.150 -
Biaya Perputaran Tenaga Kerja
- - -
95.549.622
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
Jumlah
261.747.203 227.218.150 95.549.622
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan tabel III.10 diatas dapat dilihat jika pola produksi moderat
memiliki biaya tambahan atau incremental cost paling rendah
dibandingkan pola produksi yang lain
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
1. Selama ini PT. Iskandar Indah Printing Textile menerapkan
pola produksi bergelombang untuk produk kain grey tenun
yang memeiliki biaya tambahan atau incremental cost bukan
yang terendah dibandingkan pola produksi lain sehingga
belum optimal.
2. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga pola produksi
yaitu pola produksi konstan, pola produksi bergelaombang,
dan pola produksi moderat diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Pola Produksi Konstan = Rp 261.747.203
b. Pola Produksi Bergelombang= Rp 227.218.150
c. Pola Produksi Moderat = Rp 95.549.622
3. Pola produksi moderat adalah pola produksi yang optimal
diterapkan pada PT. Iskandar Indah printing Textile karena
memeiliki biaya tambahan atau incremental cost terendah
dibandingkan pola produksi yang lain.
4. Hasil peramalan penjualan kain grey tenun pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile tahun 2010 adalah
10.036.810 meter dengan tingkat kesalahan peramalan
sebagai berikut :
MAD = 325.549
MSE = 123.113.900.000
MFE = -1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
Hasil peramalan penjualan kain grey tenun pada PT
Iskandar Indah Printing Textile per triwulan adalah sebagai
berikut :
Triwulan I = 2.760.122 meter
Triwulan II = 2.484.110 meter
Triwulan III = 2.735.030 meter
Triwulan IV = 2.007.368 meter
.
5. Pola produksi dipengaruhi berbagai faktor antara lain pola
penjualan, pola biaya, dan kapasitas yang dimiliki
perusahaan yang bersangkutan.
B. SARAN
Melihat hasil penelitian yang dilakukan maka penulis
menyarankan :
1. Perusahaan hendaknya melakukan peramalan permintaan
terhadap produknya dengan memakai metode yang paling
optimal atau memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil
yaitu menggunakan menggunakan model matematis dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
pendekatan kuantitatif yang berdasarkan data historis yang
ada. Metode ini memiliki keunggulan antaralain :
a. Akurasi
Peramalan dengan metode kuantitatif akan lebih kecil
tingkat kesalahannya dibandingkan metode ualitatif.
b. Biaya
Metode kuantitatif dapat menekan biaya atau lebih
murah.
c. Kemudahan
Penggunannya sederhana, mudah dibuat dan mudah
diaplikasikan.
2. Kebijakan pemilihan pola produksi yang dilakukan PT.
Iskandar Indah Printing Textile hendaknya melihat terlebih
dahulu pola biaya, pola penjualan, dan kapasitas produksi
maksimal yang dimiliki sehingga diperoleh pola produksi
yang optimal. Berdasarkan data tahun 2006-2009 pola
produksi yang optimal adalah pola produksi moderat karena
memiliki incremental cost paling rendah.
Top Related