F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan Gangguan Waham
Sahara EffendyCoass Psikiatri Februari-Maret 2012 / 108103000007
Daftar Kategori Diagnosis
• F0 : Gangguan mental organik, termasuk gangguan mental simtomatik
• F1 : Gangguan mental & perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
• F2 : Skizofrenia, gangguan skizotipal & gangguan waham
• F3 : Gangguan suasana perasaan (mood[afektif])
• F4 : Gangguan neurotik, gangguan somatoform & gangguan yg berkaitan dgn stres
• F5 : Sindrom perilaku yg berhubungan dgn gangguan fisiologis & faktor fisik
• F6 : Gangguan kepribadian & perilaku masa dewasa
• F7 : Retardasi mental• F8 : Gangguan perilaku & emosional dgn
onset biasanya pd masa kanak & remaja• F9 : Gangguan jiwa YTT
Daftar Kategori Diagnosis
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan Gangguan Waham
• F20 Skizofrenia• F21 Gangguan Skizotipal• F22 Gangguan Waham Menetap• F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara• F24 Gangguan Waham Induksi• F25 Gangguan Skizoafektif• F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya• F29 Gangguan Psikotik non-Organik YTT
• .x0 Berkelanjutan• .x1 Episodik dengan kemunduran progresif• .x2 Episodik dengan kemunduran stabil• .x3 Episodik berulang• .x4 Remisi tak sempurna• .x5 Remisi sempurna• .x8 Lainnya• .x9 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun
Klasifikasi Perjalanan Penyakit
Ex. F20.00 : Skizofrenia paranoid berkelanjutan
• F21 : Gangguan skizotipal• F22 : Gangguan waham menetap
F22.0 Gangguan wahamF22.8 Gangguan waham menetap lainnyaF22.9 Gangguan waham menetap YTT
• F23 : Gangguan psikotik akut & sementaraF23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofreniaF23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dgn gejala skizofreniaF23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akutF23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dgn predominan waham
F2 : Skizofrenia, gangguan skizotipal & gangguan waham
F23.8 Gangguan psikotik akut & sementara lainnyaF23.9 Gangguan psikotik akut & sementara YTT
.x0 Tanpa stres akut yg terkait
.x1 Dengan stres akut yg terkait
•F24 : Gangguan waham terinduksi•F25 : Gangguan skizoafektif
F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manikF25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresifF25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuranF25.0 Gangguan skizoafektif lainnyaF25.0 Gangguan skizoafektif YTT
•F28 : Gangguan psikotik nonorganik lainnya•F29 : Psikosis nonorganik YTT
Schizophrenia
• Kata skizofrenia pertama kali diidentifikasi pada 1908 oleh ahli psikiatri Swiss, Eugen Bleuer, untuk mendeskripsikan sekumpulan gangguan mental yang dikarakteristikkan sebagai pikiran (schizo) yang pecah (phrenia).
• Suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Gejala Positif
• Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional yang tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang budaya.
• Halusinasi. • Kekecauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi
pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau.• Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir,
agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
Gejala Negatif
• Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
• Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
• Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam.
• Pola pikir stereotip
Epidemiologi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Epidemiologi
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Faktor risiko
Stefan M, Travis M, Murray RM. An Atlas of Schizophrenia. London: The Partenon Publishing Group; 2002
Faktor biologis dan biokimiawi
• Dari faktor biologis dikenal suatu hipotesis dopamine yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopaminergik yang berlebihan di bagian kortikal otak, dan berkaitan dengan gejala positif dari skizofrenia. Penelitian terbaru juga menunjukkan pentingnya neurotransmiter lain termasuk serotonin, norefinefrin, glutamate dan GABA. Selain perubahan yang sifatnya neurokimiawi, penelitian menggunakan CT Scan otak ternyata ditemukan perubahan anatomi otak seperti pelebaran lateral ventrikel, atrofi korteks atau atrofi otak kecil (cerebellum), terutama pada penderita kronis skizofrenia
Pedoman Diagnosis skizofrenia berdasarkan PPDGJ III
• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
a. thought echo, thought insertion or withdrawal, thought broadcasting
b. delusion of control, delusion of influence, delusion of passivitiy, delusional perception
c. Halusinasi auditorik d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar
Pedoman Diagnosis skizofrenia berdasarkan PPDGJ III
• Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas
e. Halusinasi yang menetap f. Arus pikiran yang terputus (break) atau sisipan yang
berakibat inkohereng. Perilaku katatonikh. Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan (overall quality) • Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu satu bulan atau lebih.
Jenis Skizofrenia
– F20.0 Skizofrenia paranoid– F20.1 Skizofrenia hebefrenik– F20.2 Skizofrenia katatonik– F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)– F20.4 Depresi pasca-skizofrenia– F20.5 Skizofrenia residual– F20.6 Skizofrenia simpleks– F20.8 Skizofrenia lainnya– F20.9 Skizofrenia yang tidak tergolongkan
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia• Sebagai tambahan berupa : – Halusinasi dan/atau waham harus menonjol Ex.
Halusinasi yang mengancam pasien, memberi perintah, halusinasi pembauan ,pengecapan, waham dikendendalikan, passviity, waham dipengaruhi, waham kejar
• Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.
F20.0 Skizofrenia paranoid
Skizofrenia paranoid
• Srg mulai sesudah umur 30 thn.• Jalannya agak konstan.• Gejala: waham primer disertai waham sekunder &
halusinasi.• Kepribadian penderita sblm sakit srg dpt digolongkan
skozoid.• Mudah tersinggung, suka menyendiri, agak congkak
& krg percaya pd org lain.• Dgn pemeriksaan yg teliti baru diketahui adanya ggn
proses berpikir, ggn afek, emosi & kemauan.
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
• Permulaannya perlahan2 / subakut & srg pd masa remaja / antara umur 15-25 thn.
• Gejala: ggn proses berpikir, ggn kemauan & adanya sepersonalisasi / double personality.
• Ggn psikomotor: mannerism, neologisme/perilaku kekanak2an.
• Waham & halusinasi byk sekali.
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia• Diagnosis pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa
muda (15-25 th)• Ciri khas: Kepribadian premorbid menunjukkan pemalu dan suka menyendiri
*tidak harus• Untuk meyakinkan umumnya dilakukan pengamatan kontinu selama 2 atau3
bulan • perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan,
kecenderungan menyendiri, dan perilaku menunjukkan hampa tujuan• Afek dangkal dan tidak wajar, sering disertai cekikikan, senyum
sendiri, tinggi hati, puas diri dan ungkapan yang diulang-ulang.• Gangguan afektif dan dorongan kehendak,serta gangguan proses pikir
biasanya menonjol
F20.2 Skizofrenia katatonik
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia• Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran
klinisnya:◦ Stupor atau mutisme◦ Gaduh gelisah◦ Menampilkan posisi tubuh tertentu◦ Negativisme◦ Rigiditas◦ Fleksibilitas cerea◦ Command automatism & pengulangan kata-kata
• Penting untuk diperhatikan bahwa gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik skizofrenia. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, alkohol, obat-obatan, dan gangguan mood.
F20.2 Skizofrenia katatonik
• Timbul pertama kali antara umur 15-30 thn, biasanya akut serta srg didahului oleh stres emosional.
• Mungkin terjadi gaduh-gelisah katatonik / stupor katatonik.
F20.2 Skizofrenia tak terinci
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
• Tidak memenuhi untuk kriteria skizofrenia paranoid,hebefrenik dan katatonik
• Tidak memenuhi untuk kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia
F.20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
• Diagnosis ditegakkan hanya kalau :– Pasien telah menderita skizofrenia(yang memenuhi
kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini
– Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada(tetapi tdak lagi mendominasi gambaran klinisnya) dan
– Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu,memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode depresif dan telah ada dalam waktu 2 minggu
F.20.5 Skizofrenia Residual
• Memenuhi semua kriteria diagnostik:• Gejala “negatif” yang menonjol• Terdapat riwayat satu episode psikotik yang
jelas• Telah berkurang intensitas dan frekuensi gejala
seperti waham dan halusinasi selama kurun waktu sedikitnya 1 tahun• Tidak terdapat dementia atau penyakit otak
organik lain
F20.6 Skizofrenia SimpleksPerkembangan yang berjalan progresif dan perlahan dari:
• Gejala “negatif” khas skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik
• Disertai dengan perubahan perilaku yang bermakna kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial.
Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe skizorenia lainnya.
• Sering timbul pertama kali pd masa pubertas.• Jenis ini timbulnya perlahan2 sekali.• Gejala utama: kedangkalan emosi & kemunduran kemauan.• Ggn proses berpikir biasanya sukar ditemukan.• Waham & halusinasi jarang sekali terdpt.
• Terdapat tiga atau lebih gejala khas tersebut di bawah ini secara terus menerus atau episodik, dan paling sedikit dua tahun lamanya.
1. Afek tak wajar/ menyempit (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
2. Perilaku atau penampakan yang aneh3. Hubungan sosial yang buruk 4. Kepercayaan yang aneh 5. Kecurigaan atau ide-ide paranoid6. Pikiran obsesif7. Persepsi yang tak lazim
• Terdapat tiga atau lebih gejala khas tersebut di bawah ini secara terus menerus atau episodik, dan paling sedikit dua tahun lamanya.
1. Afek tak wajar/ menyempit (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
2. Perilaku atau penampakan yang aneh3. Hubungan sosial yang buruk 4. Kepercayaan yang aneh 5. Kecurigaan atau ide-ide paranoid6. Pikiran obsesif7. Persepsi yang tak lazim
F21 Gangguan Skizotipal
7. Persepsi yang tak lazim8. Pemikiran yang samar-samar9. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik
yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip waham.
• Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun
• Ada riwayat skizofrenia memberi bobot tambahan
7. Persepsi yang tak lazim8. Pemikiran yang samar-samar9. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik
yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip waham.
• Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun
• Ada riwayat skizofrenia memberi bobot tambahan
• Waham merupakan satu-satunya gejala atau gejala yang paling mencolok dan sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan khas pribadi
• Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap ada pada saat depresinya hilang.
• Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi auditorik, dan tanpa riwayat gelala –gejala skizofrenia
• Waham merupakan satu-satunya gejala atau gejala yang paling mencolok dan sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan khas pribadi
• Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap ada pada saat depresinya hilang.
• Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi auditorik, dan tanpa riwayat gelala –gejala skizofrenia
F22.0 Gangguan Waham Menetap
Waham merupakan satu-
satunya gejala yang menyolok
• Kategori sisa untuk gangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham (F22.0)
• Gangguan waham yang berlangsung <3 bulan, dan tidak memenuhi kriteria skizofrenia
• Kategori sisa untuk gangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham (F22.0)
• Gangguan waham yang berlangsung <3 bulan, dan tidak memenuhi kriteria skizofrenia
F22.8 Gangguan Waham Menetap Lainnya
• Onsetnya akut ( 2 minggu)• Adanya sindrom yang khas (polimorfik)• Adanya stres akut yang terkait *tidak selalu• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau
depresif• Tidak ada penyebab organik atau obat-obatan
• Onsetnya akut ( 2 minggu)• Adanya sindrom yang khas (polimorfik)• Adanya stres akut yang terkait *tidak selalu• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau
depresif• Tidak ada penyebab organik atau obat-obatan
F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
• Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang)
• Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama
• Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya
• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif
• Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang)
• Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama
• Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya
• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif
F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia
• Memenuhi kriteria yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut
• Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas.
• Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia
• Memenuhi kriteria yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut
• Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas.
• Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia
F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia
• Onset gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang)
• Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang 1 bulan
• Tidak memenuhi kriteria psikotik polimorfik akut
• Onset gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang)
• Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang 1 bulan
• Tidak memenuhi kriteria psikotik polimorfik akut
F23.2 Gangguan Psikotik Lir – Skizofrenia Akut
• Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)• Terdapat waham dan halusinasi• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia maupun psikotik
pilimorfik akut
• Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)• Terdapat waham dan halusinasi• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia maupun psikotik
pilimorfik akut
F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham
• Dua orang/lebih mengalami waham yang sama dan saling mendukung dalam keyakinan waham itu
• Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat• Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi
pada orang yang pasif dari yang aktif.• Jika ada alasan untuk percaya bahwa 2 orang yang tinggal bersama
mempunyai gangguan psikotik yang terpisah maka tidak satupun diantara mereka boleh dimasukkan ke dalam diagnosis ini, walaupun wahamnya diyakini bersama
• Dua orang/lebih mengalami waham yang sama dan saling mendukung dalam keyakinan waham itu
• Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat• Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi
pada orang yang pasif dari yang aktif.• Jika ada alasan untuk percaya bahwa 2 orang yang tinggal bersama
mempunyai gangguan psikotik yang terpisah maka tidak satupun diantara mereka boleh dimasukkan ke dalam diagnosis ini, walaupun wahamnya diyakini bersama
F24 Gangguan Waham Terinduksi
• Ciri khas = adanya gejala skizofrenia dan gangguan afektif yang menonjol secara bersamaan
• Klasifikasi– F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik– F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe Depresif– F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe Campuran– F25.8 Gangguan Skizoafektif Lainnya– F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT
• Ciri khas = adanya gejala skizofrenia dan gangguan afektif yang menonjol secara bersamaan
• Klasifikasi– F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik– F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe Depresif– F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe Campuran– F25.8 Gangguan Skizoafektif Lainnya– F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT
F25 Gangguan Skizoafektif
Terapi KomprehensifTerapi Komprehensif
• Psikofarmaka• ECT• Terapi Psikososial• Psikoreligius• Edukasi kepada publik untuk menurunkan
stigma dan diskriminasi• Rehabilitasi
Oba-obat antipsikotik
• Kaplan and Saddock. Synopsis of Psychiatry. 7th ed. Vol 1. New York: SansTache; 1994.
• Hawari, D : “ Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia edisi 2 cetakan ke-3.Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2006
• Maslim,Rusdi. Buku Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III(PPDGJ III).Jakarta : PT Nuh Jaya, 2003.
Referensi
Features Weighting Toward Good to Poor Prognosis in Schizophrenia
Terima Kasih
Top Related