DERMATITIS ATOPIPADA ANAK
Komang Ayu Witarini
Usia 0-6 bulan: dari segi kemampuan imunologi (pertahanan/daya tahan tubuh) masa perkembangan sistim imun
Masalah yang mungkin dihadapi pada masa ini adalah gangguan di kulit, saluran cerna, dan saluran napas.
Dokter/tenaga kesehatan sering menangani kasus alergi pada bayi usia dini, baik yang muncul di kulit, saluran cerna, maupun saluran nafas
2
Patrizi A, et al. Atopic Dermatitis and the Atopic March: What Is New? Review Article. Journal of Allergy Volume 2011 (2011),3
Pada masa bayi (0-1 tahun) dan batitaMasalah alergi yang sering ditemukan: masalah di kulit (dermatitis
atopi) dan masalah di saluran cerna (diare, BAB berdarah dll) Penyebab alergi yang sering dapat dideteksi: makanan (40%),
alergen yang terhirup akan menyusul belakangan. Bila ada gejala saluran napas, tidak berarti penyebabnya alergen
makanan
Pada masa 3–5 tahun Masalah alergi yang mungkin ditemukan: dermatitis atopi, tetapi
tidak tertutup kemungkinan sudah ada asma (baik karena alergi atau yang diinduksi oleh infeksi saluran nafas) Penyebab alergi sudah campuran antara alergen makanan dan
hirupan
4
Pada usia >5 tahun Selain masalah saluran nafas bawah (asma), sudah muncul gejala
pilek (rinitis alergi) Alergen penyebab: biasanya disebabkan oleh alergen hirupan.
5
Macgregor Jntroducing to The Anatomy and Physiology of Children- A guide for Students of Nursing, childcare and health. 2nd edition Kolarsick PAJ, Goodwin C. Anatomy and Physiology of The Skin.
Pelindung
Pencegah hilangnyacairan tubuh
Pengatur suhu tubuh
7
8
Dermatitis atopi : keradangan pada kulit yang sering terjadipada bayi dan anak ditandai oleh rasa gatal, bersifat kronis dan residif (sering kambuh), dengan distribusi lesi yang khassesuai usia
50% kasus timbul usia <1 th (2-6 bulan)
Etiologi : multifaktorial (genetik, imunologis, lingkungan)
Bentuk klinis: tipe bayi, anak, dewasa
9
Eritema berbatas tidak tegas, papul, papulovesikel, erosi dan eksudasi 10
Plak eritematosa, berskuama, ekskoriasi dan papul 11
KRITERIA MAYOR:
Pruritus (gatal, perilaku menggaruk)
Bentuk dan penyebarannya khas : di wajah ataudaerah lengan luar pada bayi dan anak
Kronik atau berulang/kambuhan
Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya
12
Xerosis Hiperlinearispalmaris Keilitis
DennieMorgan Pitriasis Alba
13
Gejala yang harus ada pruritus (gatal, perilaku menggaruk)
Ditambah 3 atau lebih berikut ini:
Riwayat keterlibatan kulit daerah lipatan, misalnya lipatsiku, lipat lutut, punggung kaki, atau sekitar leher(termasuk pipi pada anak usia di bawah 10 tahun).
Riwayat asma atau rinitis alergi (atau riwayat penyakitatopi pada first-degree relative) pada anak usia < 4 th.
14
Ditambah 3 atau lebih berikut ini:
Riwayat kulit kering secara menyeluruh pada satu tahunterakhir
Dermatitis pada lipatan yang terlihat (termasuk pipi, dahi pada anak usia <4 tahun, ekstensor ekstremitaspada anak >4 tahun)
Awitan sebelum usia 2 tahun (tidak digunakan bila anakusia <4 tahun)
15
Fase bayi :
Dermatitis Seboroik16
Skabies
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
17
Fase anak:
Dermatitis numularis
18
Skabies 19
Lingkungan terlalu keringIritan (a.l sabun, deterjen,
solvent, debu, rumput, pollen)
Alergen makanan (seafood, susu, kacang, telur, dll) Autoalergen
Dermatitis Atopi
20
Pencegahan
• Risiko genetik• Pencegahan
pajanan alergen
Proaktif
• Defek kulit daninflamasi subklinik
• Penghindaranpajanan alergen
• Terapiantiinflamasi
• Menjaga integritaskulit
Reaktif
• Gejala klinis dankambuhan
• Terapiantiinflamasi saatkambuh
• Penghindaranalergen
• Menjaga integritaskulit
22
Menjaga agar kulit tetap lembab: gunakan pelembab setiap habis membasuh kulit atau mandi
Mandi air dingin/tidak panas
Gunakan sabun non iritan
23
PelembabSebagaiterapi
standar
Memperbaiki sawar kulit
Mempertahankan integritas dan
penampilan kulit
Mempertahankan hidrasi kulit dengan cara menurunkan kehilangan cairan
melalui kulit
Mengembalikan kemampuan
sawar lipid → menarik,
menahan, dan mendistribusikan
air
24
1. Dianjurkan dalam waktu 3 menit setelah mandi (patdry), 2-3 kali sehari atau lebih/bila kulit terasa kering
2. Jumlah cukup: 100-200 gr/minggu pada anak, 200-300 gr/minggu pada dewasa
3. Bila digunakan bersama dengan krim obat antiinflamasitopikal saat penyakit sedang aktif, beri jarak 10 -15 menit.
4. Lotion lebih baik untuk kulit yang tidak terlalu kering, wajah, dan kulit berambut
25
Mandi antara 5-10 menit dengan air biasa/air dingin
Mandi menggunakan sabun berpelembab
Keringkan kulit dengan cara menepuk-nepuk Oleskan pelembab segera (sebelum
kulit menjadi kering/sebelum 5 menit)26
Menurut survei di masyarakat Eropa, Amerika, Australia, Jepang dan Korea, alergi pada anak yang berhubungan dengan makanan adalah sebesar 5 – 11%.
Berkaitan dengan alergi yang disebabkan makanan, sesuai dengan perkembangan pematangan fungsi saluran cerna, yang sebelumnya alergi/intoleran terhadap bahan makanan tertentu, bisa jadi menjadi lebih baik/toleran pada umur yang lebih besar
27
40–50% pencetus dan penyebab dermatitis atopi adalah makanan
Bila baru tanda atopi saja (kulit kering, bercak putih seperti panu, napas grok-grok ringan), TIDAK PERLU dilakukan pencegahan universal. Bila ibu memberikan ASI, ibu tidak perlu pantang makan
Bila bayi tidak ASI, pemilihan nutrisinya adalah susu formula sapi yang dihidrolisis sebagian
28
Reaksi simpang (merugikan) karena makanan, terjadi akibat:Reaksi non imunologis (intoleransi, efek farmakologis)Reaksi imunologis (alergi):Berbasis IgE (anafilaksis)Berbasis non IgEBerbasis campuran (IgE dan non IgE)
Mengetahui penyakit alergi dan penyebabnya: melalui upaya eliminasi-provokasi
Bagaimana bila pasien terdiagnosis alergi makanan (diagnosis oleh dokter) padahal hanya terpajan melalui ASI, atau tidak sama sekali karena minum susu formula.
Kemungkinan karena di rumah yang sering masak bahan makanan yang mungkin menjadi pencetus alergi, partikel alergen makanan yang terbang di udara kemudian menempel di mebel dan pelapis tempat tidur, lalu menempel di kulit.
Pajanan melalui kulit ini yang sering menyebabkan sensitisasi dan dapat berkembang menjadi penyakit alergi.
30
31
USA & UKMilkEgg
PeanutTree NutsSeafood
FRANCEEgg
PeanutsMilk
Mustard
ITALYMilkEgg
Seafood
ISRAELMilkEgg
Sesame
SINGAPOREBirds NestSeafood
EggMilk
AUSTRALIAMilkEgg
PeanutsSesame
32
Angka kejadian sekitar 2 – 7,5%.
Reaksi alergi terhadap susu sapi masih mungkin terjadi pada 0,5% bayi yang mendapat ASI eksklusif.
Gejala yang timbul sebagian besar adalah gejala klinis yang ringan sampai sedang (misalnya dermatitis ringan) didapatkan pada sebagian besar kasus. Hanya sedikit (0,1 – 1%) yang bermanifestasi klinis berat.
33
Sejalan dengan perkembangan kematangan saluran cerna, maka pada satu waktu, menjelang umur 3 tahun, bayi yang tadinya alergi susu sapi menjadi toleran (tidak alergi)
Untuk mengetahui bayi sudah toleran atau tidak, adalah dengan mencobanya lagi (1 kali dulu).
Bila timbul gejala alergi lagi pada saat periode mencoba, berarti harus kembali meneruskan pantang.
Ditunggu 6 bulan, kemudian diulangi.
34
Mengenalkan aneka bahan makanan
Membiasakan pengenalan rasa, tekstur dan bentuk dengancara memberikan berulang-ulang.
Meniru cara orang di sekitarnya untuk memilih makanan
Memahami makan sebagai kegiatan penting melaluibelajar asosiatif menghubungkan rasa dengan nutrisi
Dengan cara ini anak belajar makan (terutama periodebayi dan batita)
Mura Paroche M, Caton SJ, Vereijken CMJL, Weenen H and Houston-Price C. How infants and young children learn about food: a systematic review. Front Psychol. 2017;8:1046 35
Konsep yang sekarang: kenalkan semua makanan yang dianggap menyebabkan alergi lebih dini. Di LN dimulai pada umur 4 bulan.
Berikut ini adalah berbagai penelitianyang berupaya untuk mengenalkan makanan yang dianggap alergeniksejak awal kehidupan.
36
Pada umur 6 bulan, protein alergenik mulai dikenalkan (susu sapi, telur, kacang tanah, wijen, ikan dan gandum), produk buatan sendiri maupun produk jadi.
Urutan bukan yang utama, beri jarak antara makanan baru 1 – 2 minggu.
Dinilai toleransi
Bila muncul gejala alergi, tidak menambah bahan makanan baru, makanan yang sudah toleran tetap diberikan, tunggu sampai gejala membaik, baru mulai lagi
37
Top Related