DAMPAK PROGRAM CAHAYA 1000 DESA AL-AZHAR PEDULI UMMAT
TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKINDI DUSUN MEKAR ASIH DESA PAMOYANAN
KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN CIANJUR SELATAN
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
oleh
Ratna Ersya Sallyda
109054100001
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2014
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi/tesis/disertasi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1/strata 2/ strata 3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Januari 2014
Ratna Ersya Sallyda
i
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang kompleks terkait dengan dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Faktor penyebab kemiskinan antara lain rendahnya taraf pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya lapangan kerja dan keterisolasian. Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan,Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan merupakan daerah miskin dari keterisolasi. Dusun tersebut belum terjangkau oleh pemerintah dari segi pembangunan. Padahal tujuan pembangunan adalah mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera secara merata. Untuk meningkatkan taraf hidup, penghidupan, dan kehidupan masyarakat miskin diperlukan pemberdayaan, namun hampir dipastikan masyarakat miskin tidak memiliki kesanggupan untuk melakukan pemberdayaan terhadap diri mereka sendiri. Kondisi inilah yang dialami oleh warga di Dusun Mekarasih. Al-Azhar Peduli Ummat merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli dengan kondisi kemiskinan di Dusun tersebut. Melalui program Cahaya 1000 Desa, Al-Azhar Peduli Ummat melakukan program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak program Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan potensi air untuk di ubah menjadi energi mekanik (putaran) yang di transmisikan (dihubungkan) ke generator untuk menghasilkan energi listrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa program Cahaya 1000 Desa memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat di Dusun Mekarasih, antara lain masyarakat sudah mengetahui cara pembuatan PLTMH yang bertujuan agar masyarakat dapat merawat dan menjaganya apabila ada kerusakan terhadap PLTMH. Selain itu, masyarakat Dusun Mekarasih juga mendapatkan pemberdayaan di bidang sosial, budaya, ekonomi, penerang, mendirikan koperasi, fasilitas media komunikasi, mengurangi biaya pengeluaran, dan hiburan, sehingga dengan adanya program ini kehidupan masyarakat di DusunMekarasih semakin sejahtera.
Kata Kunci : Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat, Program Cahaya 1000
Desa
ii
KATA PENGANTAR
بسم اللھ الرحمن الرحیم
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat
dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
risalah Islam, sehingga kita dapat menikmati rahmat sekalian alam.
Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah salah satu syarat
penyelesaian program strata satu di Jurusan Kesejahteraan Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut
berjudul “DAMPAK PROGRAM CAHAYA 1000 DESA AL AZHAR
PEDULI UMMAT TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MISKIN DI DUSUN MEKARASIH DESA PAMOYANAN, KEC
CIBINONG, KAB CIANJUR SELATAN”.
Penulis juga mengharapkan segala bentuk masukan berupa kritik atau
saran-saran yang bersifat membangun dalam menyempurnakan skripsi ini,
mengingat kemampuan penulis yang masih terbatas dan terdapat banyak
kekurangan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Selama dalam proses pembuatan skripsi yang penulis lalui, tidak ada
pekerjaan yang sukses dilakukan dalam kesendirian. Dibalik keberhasilan
selalu ada yang memberi semangat, bimbingan, bantuan dan do’a. untuk
penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan banyak
berterima kasih atas bantuan dan jasa yang diberikan oleh semua pihak
dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya :
1. Ayah tercinta Syamsir Alam dan Mama tercinta Ratna Eri
Rahmayanis yang telah memberikan do’a, kasih sayang, kesabaran,
dorongan motivasi serta pengorbanan yang selalu diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan sesuatu yang
mudah-mudahan dapat dijadikan suatu kebanggaan.
iii
2. Bapak DR.Asep Usman Ismail, MA dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan fikiran, serta
arahan kepada penulis pada penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Subhan, M,Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suprapto M.Ed selaku Wakil Dekan I
Bidang Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II
Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MAselaku
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Siti Napsiyah Ariefuzzaman, M.SW dan Bapak Ahmad Zaki, M.Si
sebagai Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial dan Sekretaris Jurusan
Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat sebagai
bekal untuk meraih cita-cita dimasa depan dan seluruh staff Tata
Usaha serta staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
6. Bapak Rahmatullah Siddik, Bapak Rosihan selaku pengurus Al-Azhar
Peduli Ummat dan Bapak Kusnadi beserta masyarakat Dusun
Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur
Selatan yang telah membantu dan memberikan informasi dalam proses
penyusunan skripsi ini.
7. Kakak Rafiqa Fijra, S.T, Kameh Farabi, S.T dan Uda Adil Mubarak,
M.Si terima kasih banyak telah meluangkan waktu untuk membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Adik Ku tersayang Muhammad Rhidanda Syaputra yang selalu
medo’akan dan memberikan dukungannya untuk kakak.
9. Uni Sari, Kakak Ully, Uda Arfi, Adilla, Nesty dan keluarga yang
lainnya terima kasih banyak atas dukungan, do’a yang diberikan serta
semangat kepada penulis.
iv
10 Sahabat Ku Nurul Aqidah, Ria Fidiyanti, Nindi Tiara Wati, Millata
Hanifa, Nandya Zahra Yusella, Ni’matul Farida, Irhineu Dwi
Wahyudi, Rizka Carissa, Hanifa Sya’adilla, Ade Mega Suryani,
Zulbaida Febriatun, Momba Donna Sari Lubis dan Abiyudin yang
selalu mendukung serta memberikan motivasi di sela-sela
kesibukannya.
11 Teman-teman Ku seperjuangan khususnya Kesejahteraan Sosial
angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi.
12 Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
namun telah memberikan bantuan dan kontribusi yang cukup besar
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak,
semoga Allah SWT memberikan kemudahan atas semuanya dan semoga
tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.
Amin Ya Robbal Alamin…
Depok, 17 Januari 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………......i
KATA PENGANTAR................................................................................. ...…ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... …...v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... …...1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah .......................... .......6
1 Pembatasan Masalah .............................................. .......6
2 Perumusan Masalah ................................................ .......7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... …...7
1 Tujuan Penelitian .................................................... …...7
2 Manfaat Penelitian ................................................. …...7
D. Metodologi Penelitian ……………………………….. …...8
1 Jenis Penelitian ....................................................... …...8
2 Pendekatan Penelitian ............................................. …...8
3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................. …...9
4 Teknik Pemilihan Informan..................................... ….10
5 Informan Penelitian................................................. ….10
6 Sumber Data ........................................................... ….11
7 Teknik Pengumpulan Data ...................................... ….12
E. Teknik Analisis Data .................................................. ….13
F. Teknik Keabsahan Data .............................................. .....14
G. Tinjauan Pustaka ……………………………………. …..14
H. Sistematika Penulisan ……………………………….. ….15
BAB II LANDASAN TEORI
A Dampak ..................................................................... ….17
1 Pengertian Dampak …….……………………….. .. ….17
vi
B Program ..................................................................... ….18
1 Pengertian Program ……………………………….. ….18
2 Macam-macam Program …………………………... …19
3 Tujuan Program …………………………………… ….20
C Pemberdayaan Masyarakat.......................................... ….20
1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ..................... ….20
2 Pemberdayaan Sebagai Proses ................................ ….24
3 Indikator Keberdayaan ............................................ ….25
4 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat ........................ ….26
5 Tujuan Pemberdayaan.............................................. ….27
D Kemiskinan ................................................................ ….28
1 Pengertian Kemiskinan ............................................ ….28
2 Faktor-faktor Kemiskinan ....................................... ….33
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang Al-Azhar Peduli Ummat..................... ….35
1 Sejarah..................................................................... ….35
2 Visi dan Misi ........................................................... ….37
3 Moto........................................................................ ….38
4 Jati Diri.................................................................... ….38
5 Budaya Lembaga ..................................................... ….39
6 Nilai Lembaga ......................................................... ….39
7 Tujuan dan Strategi .................................................. ….39
8 Struktur Pengurus .................................................... ….40
9 Program Kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat ..... ….41
B. Latar Belakang Desa Pamoyanan ................................ ….45
1 Sejarah Desa Pamoyanan ......................................... ….45
2 Visi dan Misi ........................................................... ….46
3 Sarana Prasarana Desa ............................................. ….47
4 Struktur Pemerintahan Desa Pamoyanan.................. ….48
5 Kondisi Umum Desa................................................ ….49
6 Geografi................................................................... ….51
vii
a Letak dan Luas Wilayah................................. ….51
b Lokasi Perbatasan ........................................... ….53
7 Potensi Wilayah....................................................... ….53
8 Infrastruktur dan Komunikasi .................................. ….53
9 Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan...................... ….54
10 Program yang Pernah Ada...................................... ….54
11 Potensi Peternakan................................................. ….55
12 Potensi SDM.......................................................... ….55
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses Pelaksanaan dan Manfaat Program
Cahaya 1000 Desa ...................................................... ….57
1 Tahap Persiapan....................................................... ….60
2 Tahap Assesment...................................................... ….63
3 Tahap Perencanaan Program.................................... ….67
4 Tahap Formulasi Aksi.............................................. ….69
5 Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan .............. ….70
6 Tahap Evaluasi ........................................................ ….74
7 Tahap Terminasi ...................................................... ….75
B Dampak Program Cahaya 1000 Desa .......................... ….76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................. ….83
B. Saran ......................................................................... ….84
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….85
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Informan Penelitian ……………………………................................10
Tabel 2. Data Nama Kepala Desa ……………………………………………..46
Tabel 3. Jumlah Penduduk ……………………………………………………50
Tabel 4. Potensi Wilayah ……………………………………………………...53
Tabel 5. Infrastruktur dan Komunikasi ………………………………………..53
Tabel 6. Jumlah Pendapatan …………………………………………………..54
Tabel 7. Data program yang ada ………………………………………………54
Tabel 8. Data Potensi Peternakan ………………………………………….…..55
Tabel 9. Data Potensi SDM ……………………………………………………55
Tabel 10. Data SWOT …………………………………………………………65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemiskinan merupakan persoalan kompleks di berbagai dimensi kehidupan
yakni sosial, ekonomi, budaya, serta politik. Masalah kemiskinan telah lama ada.
Berdasarkan ukuran kehidupan modern, masyarakat miskin kesulitan meraih akses
fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan lainnya yang tersedia
pada masa kini.
Pengertian kemiskinan itu sendiri adalah suatu keadaan di mana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulit akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Dalam bahasa Arab, kata miskin diambil dari kata
sakana yang berarti diam atau tenang, sedangkan faqir dari kata faqr yang pada
mulanya berarti tulang punggung. Faqir adalah orang yang parah tulang
punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya demikian berat sehingga
”mematahkan” tulang punggungnya.1
Dengan memperhatikan kata tersebut, diperoleh kesan bahwa faktor utama
penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam sendiri, enggan atau tidak dapat
1 M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan
Ummat (Bandung: Mizan, 1997), h.449.
2
bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadap diri
sendiri. Sedangkan ketidakmampuan berusaha antara lain disebabkan oleh
penganiayaan manusia lain atau diistilahkan pula dengan kemiskinan struktural.2
Kemiskinan juga dapat diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan
seseorang atau rumah tangga dengan tingkat pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan minimumnya. Dari sisi kemiskinan dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu; kemiskinan absolut, kemiskinan relative, dan kemiskinan
kultur.
Seseorang termasuk ke dalam golongan kemiskinan absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimum pangan, sandang, kesehatan papan dan pendidikan.
Seseorang yang tergolong miskin relatif, sebenarnya telah hidup di atas garis
kemiskinan. Namun, masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
Sedangkan miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Oleh
karena itu, pengertian garis kemiskinan adalah kemampuan seseorang atau
keluarga memenuhi kebutuhan hidup standar pada suatu waktu dan lokasi tertentu
untuk melangsungkan hidupnya. Faktor-faktor penyebab kemiskinan antara lain
rendahnya taraf pendidikan, rendahnya derajat kesehatan, terbatasnya lapangan
kerja, kondisi keterisolasian, dll.
2 Ibid., h. 449-450.
3
Kondisi geografis dan demografis Indonesia dapat digambarkan bahwa
masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan ternyata lebih besar
dibanding di perkotaan. Persentase penduduk miskin di Indonesia antara daerah
perkotaan dan perdesaan menurut catatan BPS pada bulan Maret tahun 2011
adalah 15,72% penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sedangkan bulan
Maret tahun 2012 sebesar 15,72%. Pada saat ini, Indonesia masih dihadapkan
dengan populasi penduduk miskin yang masih cukup besar.3 Salah satunya di
wilayah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten
Cianjur Selatan yang dimana desa tersebut.
Wilayah bukit Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong
Kabupaten Cianjur selatan merupakan wilayah miskin yang belum tersentuh oleh
pemerintah dari segi pembangunan. Padahal tujuan pembangunan itu sendiri
adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera
secara merata baik material maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD
1945. Kesejahteraan sosial yang di maksud berkaitan dengan organisasi atau
institusi pelayanan. Berdasarkan pokok spiritual yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 tersebut, maka hakekat pembangunan dapat dilaksanakan
secara menyeluruh dalam arti dilaksanakan secara bertahap, terencana dan
berkelanjutan.
Proses pembangunan yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh dua
dimensi, yakni dimensi makro yang menggambarkan bagaimana institusi negara
3 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan. Grand
Desain Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan, (Jakarta : Kementerian Sosial, 2012). h.8
4
melalui kebijakan dan peraturan yang dibuatnya mempengaruhi proses perubahan
suatu masyarakat. Dimensi kedua adalah dimensi mikro, yaitu individu dan
kelompok masyarakat mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri. 4
Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) agar mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan baik. Dalam
mengatasi permasalahan pembangunan perlu adanya dukungan pemerintah
Stakeholder dari berbagai kelembagaan. Hal ini bertujuan pelaksanaan program
meningkatkan kualitas SDM dapat dilaksanakan dengan profesional sesuai dengan
prinsip-prinsip efesiensi, efektivitas, dan kesinambungan program. Dengan
adanya lembaga atau institusi yang ada di masyarakat dapat menciptakan atau
meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan
oleh institusi atau lembaga tersebut, seperti lembaga Al-Azhar Peduli Ummat.
Lembaga ini merupakan lembaga pelayanan kepada masyarakat melalui dengan
berbagai pengelolaan program untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM), salah satunya Program Cahaya 1000 Desa.
Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang memanfaatkan aliran
sungai sebagai alat pembangkit listrik. Hal ini dikarenakan listrik adalah
kebutuhan dasar masyarakat, namun menurut data pelanggan PLN di Indonesia
sampai bulan April tahun 2009 pengguna listrik PLN sebanyak 39.122.455 orang
dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220.000.000 jiwa. Hal ini menandakan
4 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2003), cet 1, h.1.
5
bahwa dari data tersebut ada 181 Juta lebih diantaranya belum menikmati aliran
listrik PLN.
Fenomena ini sangat disayangkan mengingat potensi aliran sungai di
Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU (Pekerja Umum)
tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan, terlebih daerah dengan
kondisi belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh kelompok masyarakat miskin
yang terpencil, serta rawan akidah dan rawan pendidikan.
Atas dasar pemikiran tersebut maka Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama
dengan Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program
inspiratif pembangunan sarana pembangkit listrik untuk membantu penduduk di
daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik.
Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro
Hidro (PLTMH), suatu teknologi terapan dengan konsep turbin, dan kumparan
dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 Watt/
PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih adalah
masuknya aliran listrik dengan kapasitas lebih dari 3.000 Watt dan dapat
menerangi 70 rumah, serta sebuah masjid yang ada di dusun tersebut. Selain itu,
masyarakat juga telah mendapatkan manfaat dari program Cahaya 1000 Desa
seperti penerangan dalam infrastruktur, media elektronik, dan efektifitas kerja
yang dilakukan pada malam hari.
6
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di
dusun tersebut dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil program Cahaya
1000 Desa, serta peranannya dalam meningkatkan kualitas masyarakat. penelitian
tersebut diangkat ke dalam skripsi yang berjudul ” Dampak Program Cahaya 1000
Desa Al-Azhar Peduli Ummat terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di
Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur
Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membatasi
penelitian ini pada dampak Program Cahaya 1000 Desa terhadap Pemberdayaan
masyarakat miskin di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong,
Kabupaten Cianjur Selatan.
2. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu :
a. Bagaimanakah proses pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa di
Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan?
7
b. Bagaimanakah dampak program Cahaya 1000 Desa dalam
pemberdayaan Masyarakat miskin di Dusun Mekarasih Desa
Pamayonan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini:
a. Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan kegiatan Program
Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih Desa Pamayonan.
b. Untuk mengetahui dampak program Cahaya 1000 Desa tersebut
terhadap pemberdayaan masyarakat Dusun Mekarasih Desa
Pamoyanan.
2. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Akademik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi
teoritis khususnya dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta dapat dijadikan
rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian –penelitian
selanjutnya terutama penelitian tentang pemperdayaan masyarakat.
8
b) Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai masukan ilmu pengetahuan bagi
pembaca sekaligus diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi pemerintah,
lembaga sosial masyarakat dan khususnya untuk masyarakat Dusun Mekarasih
Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan bahwa
program Cahaya 1000 Desa mempunyai potensi dalam pengembangan kehidupan
melalui program cahaya 1000 desa.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam penelitian ini bertujuan
untuk deskripsikan dampak program cahaya 1000 desa terhadap pemberdayaan
masyarakat miskin di Dusun Mekarasih.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor yang dikutip dalam buku Lexy J. Moleong bahwa metode
pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa
9
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.5
Pada pendekatan ini penulis beralaskan bahwa dengan menggunakan pendekatan
ini penulis dapat memperoleh fakta langsung dari subjek yang diteliti dapat
dijadikan data kemudian dapat membandingkan dengan subjek lain serta agar bisa
memperoleh informasi yang mendalam tentang dampak program pemberdayaan
masyarakat Dusun Mekarasih dan penulis juga berusaha memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi
tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.6
Selain pendekatan kualitatif dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat sebelum pelaksanaan program melakukan
pendekatan terlebih dahulu dengan masyarakat Dusun Mekarasih. Pendekatan
tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pemberdayaan masyarakat
seperti FGD (Focus Group Discussion) dan PRA (Participatory Rapid Appraisal).
Metode pemberdayaan masyarakat ini penting dilakukan agar data yang dari
lapangan sesuai dengan perencanaan program.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Kecamatan
Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan. Lokasi ini dipilih karena Program Cahaya
5 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
2004). Cet. Ke-20.h.4.6 Dr, Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar, M.pd. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
Bumi Aksara,2003), cet ke-4, h.42
10
1000 Desa ini dilaksanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat di Dusun Mekarasih
Desa Pamoyongan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 5 bulan sekitar bulan Maret
sampai bulan November 2013.
4. Teknik Pemilihan Informan
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa. Sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial
yang diteliti.7
5. Informan Penelitian
Tabel 1 : Informan PenelitianNo Informan Jabatan Informasi yang
dicariMetode
Pengumpulan Data
1 Rahmatullah Siddik
Manager Program Al-Azhar Peduli Ummat
Gambaran Umum Lembaga, Tahap Proses Program Cahaya 1000 Desa
Wawancara
2 Kusnadi Ketua Koperasi Sinar Harapan
Dampak Pelaksanaan
Wawancara
7 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.54
11
Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Cianjur
Program Cahaya 1000 Desa terhadap Perkembangan Ekonomi
3 Mulyadi Teknisi dan Pengawas Mesin Turbin Program Cahaya 1000 Desa
Operasional Wawancara
4 Suhanda Tokoh Masyarakat Dampak Program
Wawancara
6 Ani Masyarakat Dampak Program
Wawancara
5 Saripin Usaha gula aren Dampak Program
Wawancara
6. Sumber data
Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh peneliti dilakukan dengan
cara penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua kategori, yaitu:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung berupa
pengamatan dan wawancara secara langsung dari penerima layanan
program Cahaya 1000 Desa yaitu staff struktural yang berada di Al-
Azhar Peduli Ummat dan masyarakat Dusun Mekarasih.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh baik berupa dokumen, arsip-
arsip, catatan tertulis yang berkaitan dengan penelitian.
12
7. Teknik Pengumpulan Data
a) Wawancara
Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. 8 Dan alat yang digunakan
dalam pencatatan data berupa alat tulis dan Tape Recoreder.
b) Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancraindra
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.9 Observasi merupakan metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan.10
Namun, dalam metode observasi penulis ingin melakukan pengamatan
secara langsung bagaimana proses sampai hasil program lembaga terhadap
tanggung jawab sosial dalam kehidupan masyarakat.
8 H. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, h.1089 Ibid, h.11510 CL.Selltiz,et al., Research Methods in Social Relation, Holt, Rinehart, and Winston, New
York, 1964, p.200. Dikutip dari Moh. Nazir,Op.cit.h.212.
13
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen tertulis seperti catatan lapangan dan dokumen tidak tertulis seperti foto.
Dalam hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dengan
observasi dan interview, tetapi hanya diperoleh dengan cara melakukan
penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, jurnal dan
internet.11
Adapun data dan sumber yang penulis gunakan yaitu foto kegiatan, jadwal
pembuatan program cahaya 1000 desa dan lainnya yang berkaitan dengan apa
yang sedang diteliti oleh penulis.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian.12
Sehingga untuk memecahkan masalah penelitian dari data yang
dikumpulkan kemudian penulis menganalisa dan mengkritisinya. Dimana penulis
menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu cara melaporkan data dengan
menerangkan, memberi gambaran dan mengklarifikasikan serta
11 Ibid,h.73.12 Moh. Nasir D, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h.405
14
menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya kemudian
disimpulkan.
F. Teknik Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Pengertian triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dengan cara membandingkan data hasil
wawancara dengan pengamatan di lapangan.
Pengamatan yang dilakukan untuk melihat dampak program cahaya 1000
desa terhadap pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan.
G. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang
akan penulis jadikan bahan perbandingan adalah Strategi Komunikasi Marketing
Lembaga Amal Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat yang disusun oleh
Muhammad Anwar Sani, skripsi ini menyimpulkan bahwa cara proses komunikasi
marketing Lembaga Amal Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli ummat di masjid-masjid
perlu menerapkan manajemen modern dalam pengelolaan zakatnya.
15
H. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menggambarkan tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, keabsahan data, tinjauan
pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teoritis
Berisikan pembahasan tentang pengertian dampak, pengertian
program, tujuan program, pengertian pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan sebagai proses, tahapan pemberdayaan
masyarakat, tujuan pemberdayaan, pengertian kemiskinan, serta
faktor-faktor kemiskinan,
BAB III Gambaran Umum LAZ Al-Azhar Peduli Ummat
Menguraikan tentang latar belakang LAZ Al-Azhar Peduli
Ummat, Program kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, serta
gambaran wilayah Desa Pamoyangan Cianjur Selatan serta
analisis mengenai tahapan program cahaya 1000 Desa
menguraikan tentang tahapan proses pembuatan program cahaya
16
1000 desa yang dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan
dan mengenai dampak terhadap pemberdayaan masyarakat.
BAB IV Analisis Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli
Ummat
Analisis terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Desa
Pamoyangan Cianjur Selatan. Meliputi proses pembuatan
program cahaya 1000 desa yang dilakukan daerah desa
pamoyangan, pelaksanaan dan partisipasi masyarakat dalam
program cahaya 1000 desa, dan hasil program cahaya 1000 desa
terhadap ekonomi masyarakat.
BAB V Penutup
Penutup menguraikan kesimpulan dan sara
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dampak
1. Pengertian Dampak
Dampak dalam buku kamus besar bahasa Indonesia berarti benturan,
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Benturan
yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang
berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu. Dampak
ekonomis juga berarti pengaruh suatu penyelenggara kegiatan terhadap
perekonomian.1
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas,
dampak pembangunan menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan oleh
pembangunan yang direncanakan. Dampak pembangunan diartikan sebagai
perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan.
Pengertian dampak lainnya adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil
suatu peristiwa (perbuatan atau keputusan).2
1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.2342 Gunadi,YS, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: PT.Gramedia Indonesia,1998),h.85
18
Dari pengertian dampak diatas dapat diartikan dampak adalah perubahan
yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas baik hasil yang positif maupun negatif
dari suatu program.
B. Program
1. Pengertian Program
Program adalah seperangkat aktivitas atau kegiatan yang ditujukan untuk
mencap ai suatu perubahan tertentu terhadap kelompok sasaran tertentu.3 Menurut
Suharsimi Arikunto, mengungkapkan sebagai berikut : Program adalah sederetan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.4
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, program adalah rancangan mengenai
asas-asas serta usaha-usaha (ketatanegaraan, perekonomian, dan sebagainya) yang
akan dijalankan.5
Dari kedua pengertian program di atas dapat penulis pahami bahwa program
adalah suatu kegiatan yang nyata dan dilaksanakan oleh salah satu atau beberapa
lembaga tertentu dalam rangka untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan.
3 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2005) h.1204 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998)5 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),h.789.
19
2. Macam-macam Program
Macam atau jenis program dapat beragam wujud, jika ditinjau dari berbagai
aspek, program ditinjau dari :
a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya
adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan
keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan suka rela, maka
ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi
orang lain.
b. Jenis, ada program pendidikan, program pemberdayaan, program
koperasi, program kemasyarakatan, dan sebaginya. Klasifikasi
tersebut tergantung dari jangka yang bersangkutan.
c. Waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.
d. Keluasan ada program sempit dan program luas
e. Pelaksanaannya ada program kecil dan program besar
f. Sifatnya, ada program penting dan ada program tidak penting.6
Penulis menyimpulkan bahwa macam atau jenis program sebagai rangkaian
proses untuk membuat suatu kegiatan yang direncanakan yang dapat di sesuaikan
dengan kondisi lapangan dan masyarakat.
6 Suharismi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta : Bina Aksara, 1998)
h.2
20
3. Tujuan Program
Tujuan program adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam
proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.7 Yang pokok dan harus dijadikan
pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak
bermanfaat maka program tersebut tidak dilaksanakan.
Penulis menyimpulkan bahwa tujuan program adalah suatu kegiatan yang
direncanakan harus mencapai tujuan.
C. Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya bersama antara masyarakat
dengan berbagai pihak lainnya yang peduli untuk membangun sebuah kondisi
yang menempatkan seluruh lapisan atau strata masyarakat untuk mampu terlibat
dalam proses pembangunan pada skala lokal (tingkat keluruhan desa).8
Secara konseptual pemberdayaan adalah terjemahan dari bahasa inggris
yaitu empowerment, berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan).9
Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan
yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka
memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya
7 Ibid, h.35.8 Masyarakat Mandiri, Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyarakat, (Jakarta:
MM,2006), h.8.9 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT.Refika
Aditama, 2005),cet.1 , h.57
21
agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksesibilitasnya terhadap
sumberdaya yang terkait dengan pekerjaannya, aktivitas sosialnya, dll.10
Suharto memberikan definisi pemberdayaan sebagai: pemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi
masyarakat guna meningkatkan keterampilan mereka dalam pengambilan
keputusan dan partisipasi dalam kegiatan yang mempunyai dampak pada
kehidupan masyarakat di masa depan.11
Sedangkan pengertian menurut kamus bahasa Indonesia adalah suatu proses
atau cara atau perbuatan memberdayakan (membuat berdaya). Dimana berdaya
berarti berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, atau mempunyai akal (cara) untuk
mengatasi sesuatu hal.12
Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan
untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk
mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan
diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam
melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif
diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk
lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,
10 Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), h.27.
11 Suharto, Edi Fahrudin, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi, (Jakarta: Badan Pelatihan Sosial Departemen Sosial,2004),h.29
12 Frista Artmanda.W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: Lintang Media), h.234
22
keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa
tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.13
Shardlow (1998) melihat bahwa berbagai pengertian yang ada mengenai
pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau
komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan
untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka (“such a
definition of empowerment is centrally about people taking control of their own
lives and having the power to shape their own future”). Dalam kesimpulannya
Shardlow menggambarkan bahwa pemberdayaan adalah sebagai suatu gagasan.14
Muncul konsep pemberdayaan pada awalnya, menekankan kepada proses
memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan
kepada masyarakat, kelompok atau individu agar lebih berdaya. Selanjutnya
menekankan pada proses menstimulasi, mendorong dan memotivasi individu agar
mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi
pilihan hidupnya.15 Dalam proses pemberdayaan terdapat dua pihak yang saling
terkait, yakni unsur luar berupa lembaga maupun individu yang memberi kekuatan
(power to powerless) dan pihak yang mengalami proses pemberdayaan
(empowerment of the powerless) sehingga punya kekuatan untuk dapat
mengambil peran berharga bagi lingkungannya.
13 http://www.sarjanaku.com/2011/09/Pemberdayaan-Masyarakat-Pengertian.html update:
22 Agustus 201014 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas,
(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003),h.54-55.15 Pranaka A.M.W dan Prijono Onny S, Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan
Implementasi ( Jakarta : CSIS 1996), h. 56
23
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa inti pemberdayaan adalah upaya
untuk mengubah keadaan individu atau kelompok agar menjadi lebih berdaya. Hal
ini didukung oleh pendapat Hulme & Turner pemberdayaan mendorong terjadinya
suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang
tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik secara
lokal maupun nasional. Karena itu, pemberdayaan sifatnya individual sekaligus
kolektif. Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang menyangkut
hubungan-hubungan kekuatan yang berubah antara individu, kelompok, dan
lembaga-lembaga sosial.
Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan
proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu
menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam
memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam
jangka panjang.16
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inti dari pemberdayaan
adalah pemunculan daya atau penguatan yang lemah. Pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu proses, dimana kekuatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan pembangunan lebih dominan dan dalam pelaksananya peranan
masyarakat lebih di utamakan. Hal ini mungkin dicapai dengan menguatkan
kapasitas mereka melalui pemberian kesempatan, keahlian dan pengetahuan
16 Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), h.
24
sehingga mereka mampu untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang mereka
miliki.
2. Pemberdayaan Sebagai Proses
Hal yang sangat penting dalam proses adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan atau
keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-
individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai proses, pemberdayaan
merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau
mengakses sumberdaya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu
hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan masyarakatnya dalam arti
luas).17
Menurut Kartasasmita proses pemberdayaan sebagai upaya untuk
memberikan kekuatan dan kemampuan, berarti di dalam pemberdayaan
mengandung dua pihak yang perlu ditinjau dengan seksama yaitu pihak yang
diberdayakan dan pihak yang memberdayakan. Agar dapat memperoleh hasil
yang memuaskan diperlukan komitmen yang tinggi dari dua pihak. Dari pihak
pemberdaya harus beranjak dari pendekatan bahwa masyarakat tidak dijadikan
obyek dari berbagai program dan proyek pembangunan, akan tetapi merupakan
subyek dari upaya pembangunannya sendiri. Untuk itu, maka dalam
pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan yang terarah dilaksanakan
17 Ibid, h.61
25
oleh masyarakat yang menjadi kelompok sasaran dan menggunakan pendekatan
kelompok.18
Slamet (2003) menjelaskan rinci bahwa yang dimaksud dengan masyarakat
berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham termotivasi,
berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu
berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko,
mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan
situasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat
seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan
mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.19
3. Indikator Keberdayaan
Menurut Parson (dalam Edi Suharto,2005) mengajukan tiga dimensi
pemberdayaan yang merujuk pada :
a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan
individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan
sosial yang lebih besar.
b. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri,
berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.
18 Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan Dan
Pemerataan(Jakarta : Pustaka Cidesindo, 1996) h.14419 Riza Tulus Setia, Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
(PNPM) (Pelayanan Fisik Desa Pamargarsari Kec.Parung Kabupaten Bogor) h.26-27
26
c. Pembebasan yang dihasilkan dari gerakan sosial, yang dimulai dari
pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian
melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut
untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang
masih menekan.20
4. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
a. Tahap Persiapan, ada dua hal yang perlu dipersiapkan pertama
penyiapan petugas yaitu community worker sedangkan persiapan
kedua adalah penyiapan lapangan, yaitu melakukan studi kelayakan
lapangan.
b. Tahap Assesment, pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
masalah dan sumber daya yang dimiliki klien atau masyarakat.
Assesment ini dapat dilakukan dengan menggunakan penilaian SWOT,
kekuatan, kesempatan dan tantangan.
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik.
Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan
kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara
sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan
sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa
dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
20 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung : Refika
Aditama, 2005), h.63
27
c. Tahap Perencanaan Program, pada tahap ini agen perubahan mencoba
melibatkan masyarakat untuk memahami masalah yang mereka hadapi
dan berusaha mencari solusi terhadap masalah tersebut.
d. Tahap Formulasi Rencana Aksi, pada tahapan ini agen perubahan
membantu kelompok masyarakat untuk menentukan program dan
kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan
yang ada. Formulasi rencana aksi dirumuskan oleh petugas dengan
masyarakat.
e. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan, pada tahap ini agen
perubahan membantu program yang telah direncanakan.
f. Tahap Evaluasi, pada tahap ini agen perubahan bersama masyarakat
dari kelompok masyarakat melakukan pengawasan terhadap program
yang dilaksanakan dan mengawasinya.
g. Tahap Terminasi, pada tahap ini dilakukan pemutusan hubungan kerja
secara resmi antara pekerja sosial dengan masyarakat. Tahap terminasi
pada program pemberdayaan dilaksanakan diakhir kegiatan berupa
Focus Group Discusion sebagai program evaluasi terhadap seluruh
kegiatan.21
5. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan
21 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas,
(Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h.251-258.
28
atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial. Tujuan utama
pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat yang memiliki
ketidakberdayaan.22
Tujuan kegiatan pemberdayaan adalah :
a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dari kondisi fisik
maupun kondisi sosial ekonominya.
b. Menumbuhkan kreativitas dan jiwa kemandirian dalam kegiatan
peningkatan kesejahteraan.
c. Meningkatkan kemampuan usaha.23
Penulis menyimpulkan tujuan pemberdayaan sebagai keadaan yang ingin
melakukan suatu perubahan sosial yang dilakukan oleh masyarakat atas keinginan
mereka sendiri.
D. Kemiskinan
1. Pengertian Kemiskinan
Dalam proses pengentasan kemiskinan melalui pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat miskin adalah bertujuan untuk mengangkat derajat
hidup keluarga miskin baik akibat krisis ekonomi maupun kemiskinan yang
22 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika
Aditama,2005), cet1, h.6023 Suhartini, Halim, Khambali, Basyid (eds), Model-model Pemberdayaan Masyarakat
(Yogyakarta: Pustaka Pesantren,2005), h.8
29
diakibatkan oleh faktor lain dengan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan
dasar hidup mereka.
Kemiskinan juga ditandai oleh kurangnya akses untuk mendapatkan barang,
jasa, asset dan peluang penting yang menjadi hak setiap orang. Setiap orang harus
bebas dari rasa lapar, harus dapat hidup dalam damai, dan harus mempunyai akses
untuk mendapatkan pendidikan dasar dan jasa-jasa layanan kesehatan primer.
Dalam UUD 1945 khususnya pasal 34 mengamanatkan bahwa “fakir miskin dan
anak terlantar dipelihara oleh Negara” (ayat 1), dan “Negara berkewajiban
menangani fakir miskin melalui pemberdayaan dan bantuan jaminan sosial” (ayat
3). Selanjutnya komitmen nasional dalam pemberdayaan fakir miskin dituangkan
dalam Keputusan Presiden RI Nomor 124 tahun 2001 Nomor 8 tahun 2002
tentang Komite Penanggulangan Kemiskinan dengan tujuan meningkatkan kerja
sama, dukungan dan sinergi semua pihak baik sektor pemerintah daerah,
masyarakat maupun dunia usaha dalam menanggulangi masalah kemiskinan.24
Kemiskinan berasal dari kata “miskin” dengan mendapatkan awalan “ke”
dan akhiran “an”. Miskin adalah tidak berharta benda dan serba kekurangan.
Sedangkan kemiskinan adalah hal miskin, keadaan miskin, situasi penduduk atau
sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian dan
24 Departemen Sosial RI, Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan ; Program
Pemberdayaan Fakir MIskin (Jakarta : Direktorat Bantuan Sosial Fakir Miski, 2005), h.10.
30
perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan
yang minimum.25
Pengertian kemiskinan itu sendiri adalah sebagai keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulit akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Dalam bahasa arab kata miskin diambil dari kata
sakana yang berarti diam atau tenang, sedangkan faqir dari kata faqr yang pada
mulanya berarti tulang punggung. Faqir adalah orang yang parah tulang
punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga
”mematahkan” tulang punggungnya.26
Piven dan Clowed (1993) dan Swanson (2001), menunjukan bahwa
kemiskinan berhubungan dengan kekurangan materi, rendahnya penghasilan, dan
adanya kebutuhan sosial.
a. Kekurangan materi. Kemiskinan dalam arti dipahami sebagai situasi
kesulitan yang dihadapi orang dalam memperoleh barang-barang yang
bersifat kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
makanan, pakaian, dan perumahan.
b. Kekurangan penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
“memadai” di sini sering dikaitkan dengan standar atau garis
25 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka,1989), cet ke-2, h.487.26 M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan
Ummat (Bandung: Mizan, 1997), h.449
31
kemiskinan (poverty line) yang berbeda-beda dari suatu Negara ke
Negara lainnya, bahkan dari satu komunitas ke komunitas lainnya
dalam satu Negara.
c. Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial, kemiskinan dalam arti ini
dipahami sebagai situasi kelangkaan pelayanan sosial dan rendahnya
aksesibilitas lembaga-lembaga pelayanan sosial, seperti lembaga
pendidikan, kesehatan dan informasi.27
BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu
memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat desa antara lain
terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari
perlakukan dan ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan dan laki-laki.
Konsep kemiskinan di dalam GBHN 1993 yang dikutip oleh Tangdilintin
(2000.h,5.5) bahwa kemiskinan yang dimiliki masyarakat adalah terbatasnya
modal yang dimiliki dan rendahnya pengetahuan dan keterampilan mengakibatkan
rendahnya produktivitas sehingga pendapatan rill rendah yang menyebabkan
tabungan masyarakat rendah akan mempengaruhi tingkat investasi yang dimiliki
pada akhirnya meningkatnya beban ketergantungan kepada pemerintah. Untuk
27 Edi Suharto, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia, (Bandung: Alfabeta,2009),
cet ke 1, H.15
32
penduduk yang masih berada dibawah garis kemiskinan adalah mereka yang
berpendapatan sangat rendah, tidak berpendapatan tetap atau tidak berpendapatan
sama sekali.
Definisi kemiskinan itu sendiri adalah situasi serba kekurangan dari
masyarakat yang terwujud antara lain oleh terbatasnya pengetahuan dan
keterampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, lemahnya nilai
tukar hasil produksi orang miskin, dan terbatasnya kesempatan berperan serta
dalam pembangunan.28
Berdasarkan studi SMERU, Suharto (2006:132) menunjukkan sembilan
kriteria yang menandai kemiskinan:
a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar
(pangan,sandang dan papan),
b. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental,
c. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar,
wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin,
kelompok marjinal dan terpencil),
d. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (buta huruf, rendahnya
pendidikan dan keterampilan, sakit-sakitan) dan keterbatasan sumber
alam (tanah tidak subur, lokasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan,
listrik, dan air),
28 GBHN 1993 yang dikutip oleh Tangdilintin (2000.h,5.5)
33
e. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual (rendahnya
pendapatan dan asset), maupun missal (rendahnya modal sosial,
ketiadaan fasilitas umum),
f. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang
memadai dan berkesinambungan,
g. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,
pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi),
h. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari
Negara dan masyarakat),
i. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.29
Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian kemiskinan diartikan
sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup melihat dirinya sendiri
sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan
tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.30
2. Faktor-faktor Kemiskinan
Beberapa ahli menjelaskan adanya faktor-faktor penyebab kemiskinan
seperti :
29 Edi Suharto, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia (Bandung: Alfabeta
Bandung,2009), cet ke 1, h.1630 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Garafindo Persada,2004),
cet ke-4, h.365.
34
a. Rendahnya taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan
pengembangan diri terbatas dan menyebabkan sempitnya lapangan
kerja yang dapat dimasuki.
b. Rendahnya derajat kesehatan seperti taraf kesehatan dan gizi yang
rendah menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir, dan
prakarsa.
c. Terbatasnya lapangan kerja. keadaan kemiskinan karena kondisi
pendidikan diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama
ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada harapan
untuk memutuskan lingkaran kemiskinan tersebut.
d. Kondisi keterisolasian. Banyak penduduk miskin, secara ekonomi
tidak berdaya karena terpencil dan terisolasi. Mereka hidup terpencil
sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan,
kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang Al-Azhar Peduli Ummat
1. Sejarah
Al-azhar peduli ummat adalah lembaga nirbala yang dibentuk Yayasan
Pesantren Islam Al-Azhar yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
dhuafa, berbasis pendidikan dan dakwah dengan mendayagunakan sumber daya
dan partisipasi publik dalam bentuk zakat, infaq, sedekah, dan dana sosial lainnya,
bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi pengurus organisasi.
Al-Azhar peduli ummat, telah berkiprah dalam lusinan program
kemanusiaan, tanggap bencana, pemberdayaan komunitas dan CSR selama 8
tahun di seantero Indonesia dengan support dari puluhan ribu donatur-donatur,
baik perseorangan, korporat dan BUMN dan telah berkiprah di banyak wilayah
melalui program tanggap bencana alam, pemberdayaan komunitas mandiri dan
penguatan kesejahteraan rakyat.1
Lembaga ini resmi dibentuk oleh badan pengurus Yayasan Pesantren Islam
(YPI) Al-Azhar pada tanggal 1 Desember 2004 melalui SK Nomor
079/XII/KEP/BPYPIA/1425. 2004 yang ditanda tangani oleh ketua badan
pengurus YPI Al-Azhar yaitu oleh bapak H.Rusydi Hamka dan sekretaris bapak
1 Al-Azhar Peduli Ummat, Panduan Ibadah Ramadhan “Kami Bangga Bersamamu Karena
Allah Membanggakanmu”
36
H.Nasroulah Hamzah yang beralamat di Jl. Sisingamaharaja, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan.
Sesuai dengan Undang-undang No.38 tahun 1999, tentang pengelolaan
Zakat dilakukan oleh pemerintah yaitu :
a. Pusat oleh Menteri Agama.
b. Daerah Provinsi oleh Gubernur atas usul kepala kantor wilayah
Departemen Agama Provinsi.
Al-Azhar menjadi institusi pengelola zakat yang amanah dan professional
dalam penyelenggaraan berbagai program pemberdayaan ummat dan mempunyai
misi untuk menyalurkan zakat, infak dan shadaqah, menghimpun dana pengelola
ZIS secara professional dan transfaran, menjadikan jembatan antara muzaki dan
mustahik, penyelenggara berbagai program pendidikan, dakwah, sosial, dan
kemaslahatan umat dan menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan
program ekonomi umat berbasis pendidikan dan dakwah.
Adapun strategi umum Al-Azhar Peduli Ummat yakni memanfaatkan
seoptimal mungkin citra YPI Al-Azhar dalam merealisasikan muzaki yang
potensial, baik internal maupun eksternal secara individu maupun lembaga,
menciptakan program pendistribusian zakat yang tepat sasaran dengan prioritas
mustahik yang secara ekonomi paling tidak berdaya, untuk melakukan koordinasi
dengan instansi terkait menggunakan teknologi informasi terkini dan
mengoptimalkan SDM yang tersedia. Dan mempunyai sasaran mewujudkan Al-
37
Azhar peduli Ummat sebagai institusi pengelola zakat yang dikukuhkan
pemerintah dalam kurun waktu 2 tahun. Memiliki unit pengumpul zakat di setiap
sekolah universitas dilingkungan YPI Al-Azhar dalam tahun pertama. Memiliki
kerja sama dengan bank-bank syari’ah dalam pengumpulan zakat, sekurang-
kurangnya 3 bank dalam tahun pertama dan memiliki SDM yang berkualitas
dalam jumlah yang memadai sesuai kebutuhan. Mempunyai program
pendistribusian zakat yang menjangkau 8 Ansaf dengan sebaran lebih dari 10
provinsi dalam waktu 2 tahun, memiliki pogram pendayagunaan zakat dan non-
zakat yang teransparan dan memiliki jaringan kemitraan dengan BMT, sekurang-
kurangnya 20 BMT dalam kurun 2 tahun.
Seiring perkembangannya Al-Azhar mempunyai jejaring yang terbesar di
Indonesia, jejaring ini merupakan program kerja sama YPI Al-Azhar dengan LAZ
yang berada di daerah masing-masing dari berbagai program pemberian bantuan
dana zakat yang berada di wilayah tersebut akan dijalankan oleh LAZ Al-Azhar
Peduli Ummat.
2. Visi dan Misi
a) Visi
Menjadi lembaga nirlaba yang amanah dan profesional dalam
pengembangan ummat berbasis pendidikan dan dakwah.
38
b) Misi
a. Menginspirasi gerakan zakat Indonesia berbasis masjid
b. Mengembangkan program inspiratif yang mendorong kemandirian
masyarakat berbasis sumber daya lokal.
c. Mewujudkan lembaga nirlaba yang terpercaya berskala global
didukung sistem dan manajemen yang professional.
d. Membangun kegemilangan masyarakat melalui sinergi dengan
institusi pendidikan dan dakwah.
3. Moto
Mitra Muzaki Sahabat Mustahik
4. Jati Diri
a. Lembaga nirlaba yang mengelola zakat, infak, sedekah (ZIS) berbasis
masjid.
b. Bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kemanusiaan dan
pengembangan masyarakat dengan sumber dana ZIS, dan dana sosial,
CSR yang tidak mengikat.
c. Nilai-nilai yang dijadikan panduan lembaga dalam menjalankan
programnya adalah nilai-nilai Islam.
d. Badan hukum lembaga YPI Al-Azhar.
39
5. Budaya Lembaga
a. Amanah dan Profesional.
b. Menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap amil sebelum meminta
pada masyarakat.
c. Tegas dalam prinsip dan egaliter dalam membangun hubungan.
d. Independen dan tidak berpihak pada kelompok politik tertentu
6. Nilai Lembaga
a. Inspiring
b. Peduli
c. Kreatif dan Produktif
d. Kemitraan
7. Tujuan dan Strategi
a. Menjadi lembaga yang menginspirasi masyarakat dan Indonesia
dalam bidang pengelolaan zakat berbasis masjid.
b. Menjadi lembaga yang komitmen dalam dunia kepedulian, dakwah
dan pengembangan umat.
c. Mengembangkan kepedulian masyarakat melalui volunteerism.
d. Menjadikan masjid sebagai rumah perubahan kemandirian masyarakat
yang dapat memerankan fungsi sosial selain sebagai rumah ibadah.
e. Mengembangkan pesantren mandiri yang dapat mendukung akses
dakwah lebih luas.
40
f. Membangun komunitas mandiri melalui pengembangan masyarakat
berbasis pendidikan dan dakwah.
8. Struktur Pengurus
Sumber : Majalah Al-Azhar Edisi The Pride Of Ramadhan, Kami Bangga Bersamamu Karena Allah Membanggakanmu. Hal 2 tahun 2012
Direktur Eksekutif
Harry Rachmad
Wakil Direktur
Sigit Iko S,GM
Keuangan
Farid Rasyidi
Manager Keuangan
Lusianah
Program
Agus Nafi, GM
Fundraising & Komunikasi
Nanda Putera, GM
Manager Program
Rahmatullah Sidik
Manager Fundraising
Anggriansyah
Direktur RGI
Dwi Kartika N
Manager Komunikasi
Sigit TP
Manager Mitra Jejaring
Saripudin
Manager RGI
Ahmad Ahidin
Kelembagaan
Sigit Nugroho
Desain Grafis
Iwan Yulianto
41
9. Program Kegiatan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat
Berkaitan dengan program kegiatan Al-Azhar Peduli Ummat meliputi
berbagai kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan dilingkungan YPI Al-
Azhar. Realisasi setiap program disesuaikan dengan ketersediaan dana zakat
berdasarkan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh badan pelaksana Al-Azhar
Peduli Ummat. Disamping itu, dalam merealisasikan setiap program yang telah
ditetapkan, badan pelaksana Al-Azhar Peduli Ummat wajib memperhatikan
ketentuan tentang persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan
zakat sebagaimana ditetapkan dalam BAB V Keputusan Menteri Agama RI
No.373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan UUPZ.
Dana yang dari zakat dan infaq sebagai energi untuk membangun Indonesia
dari pedesaan hingga perkotaan yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan
& pengurangan jumlah pengangguran dengan memberikan akses pendidikan &
keahlian, akses kesehatan, serta akses ekonomi berbasis kearifan lokal. Oleh
karena itu, Al-Azhar membuat beberapa kegiatan program tersebut, seperti :
a) Program Zakat Pride (Poverty Reduction With Integrated Development &
Empowerment)
Program zakat Pride memperluas pendayagunaan dana zakat yang dihimpun
oleh Al-Azhar Peduli Ummat untuk upaya penanggulangan kemiskinan melalui
sektor : pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
a. Sektor Pendidikan : Beasiswa 3G, Rumah Gemilang
42
Indonesia, RGI Mobile\Training,
dan Saung Ilmu.
b. Sektor Kesehatan : Bidang Gemilang, Layanan Jenazah
Gratis,Pesantren Sehat, Balai
Pengobatan Umum dan Gigi, DAI
Sehat Indonesia.
c. Sektor Kesejahteraan : Layanan Menuju Mandiri, Keluarga
Berdaya, Pesantren Mandiri, DA’I
Sahabat Masyarakat.
b) Program My Heart For Yatim
Program my heart for yatim, sebuah terobosan baru layanan sepenuh hati
bagi peningkatan derajat hidup anak yatim dhuafa dengan layanan lengkap
“HEART” (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support) dengan
berbagai kegiatan, seperti:
a. Health : Layanan Pengobatan, Konsultasi
Kesehatan, Edukasi Perilaku Hidup
Bersih, Sehat & Islami, dan Khitan.
b. Education : Beasiswa Pendidikan,
Pendampingan dan Bimbingan
Belajar, Seragam & Perlengkapan
Sekolah, Study Tour.
c. Appreciation : Hadiah dan Penghargaan untuk
43
Prestasi Akademik dan Non
Akademik.
d. Religion :Baca Tulis dan Hafalan Al-Qur’an,
Taklim & Spiritual motivasi,
Pembinaan & Pendampingan
Intensif, Character Building,
Bantuan Perlengkapan Shalat.
e. Talent : Pembinaan Bakat dan Potensi
Yatim, Kursus Keterampilan &
Seni, Olahrga, dan lain-lain sesuai
bakat yatim.
c) Program RGI (Rumah Gemilang Indonesia)
Program RGI adalah pusat pendidikan & pelatihan keterampilan serta
pemberdayaan generasi usia produktif yang putus sekolah dengan meningkatkan
pengetahuan (Knowledge), Keahlian (Skill), Akhlaq (Attitude). Terbagi menjadi
program Regular dengan 4 kelas dan Non Reguler dengan 2 kelas. RGI dihadirkan
sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran usia produktif di Indonesia
dengan berbagai kegiatan, seperti:
a. Kelas Reguler : Teknik Komputer & Jaringan,
Desain Grafis & WEB Desain,
44
Tata Busana & Menjahit, Fotografi
&Videografi.
b. Kelas Non Reguler : Ibu Kreatif & DA’I Melek
Teknologi, RGI Mobile Training
d) Program Infralink (Infrastruktur & Konservasi Lingkungan)
Pengadaan infrastruktur sebagai pendukung upaya pemberdayaan
masyarakat dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat
diantaranya pelaksanaan pertanian berkelanjutan, pemanfaatan lahan pekarangan
dan lahan kritis sekaligus sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga. Program
kegiatan pengadaan infrastruktur dan konservasi lingkungan seperti:
a. Sarana Ibadah : Benah Mushala & Mushala For
Sale
b. Sarana Kesehatan : Balai Pengobatan Umum & Gigi,
Puskesmas, dan Posyandu.
c. Sarana Pendidikan : Madrasah, Pesantren, Sekolah
Umum, dan Taman Pendidikan Al-
Qur’an (TPA).
d. Sarana Kesejahteraan : Cahaya 1000 Desa (Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hydro,
Rumah Sehat bagi Korban
Bencana, Pengadaan Air bersih
Sanitasi, Irigasi, Jalan Poros Desa.
45
e. Konservasi Lingkungan : Pertanian Berkelanjutan,
Pemanfaatan Lahan Pekarangan,
Pengelolaan Lahan Kritis dan
Pinggiran Jalan Desa untuk Hutan
Rakyat.
e) Program FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap
Bencana Nasional
Formula cara tepat menangani bencana nasional yang meliputi formulasi
penting mulai dari tahap tanggap darurat, penanganan pengungsi, program
kebersihan pasca bencana, program pemulihan infrastruktur kesejahteraan dan
ekonomi keluarga pasca bencana.
B. Latar Belakang Desa Pamoyanan
1. Sejarah Desa Pamoyanan
Desa Pamoyanan adalah desa terpencil di daerah Cianjur Selatan. Waktu
tempuh hingga 5 jam dari kota Cianjur. Desa pamoyanan merupakan desa
pemekaran yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Desa Cikangkareng,
maka untuk lebih efektif dan maksimal dalam menjalankan roda pemerintahan
maka atas dasar itulah para tokoh masyarakat berinisiatif untuk memekarkan Desa
menjadi dua yaitu Desa Asal (Desa Cikangkareng) dan Desa Pemekaran (Desa
Pamoyanan).
46
Selama berdirinya Desa Pamoyanan sudah ada beberapa kepala desa.
Adapun nama-nama kepala desa tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Data Nama Kepala Desa
No Nama Kepala Desa Masa Jabatan Keterangan1 Abduloh 1978-19832 Unggih Subandi 1984-19853 Udan Supardan 1985-19934 Sumarna 1994-19975 Dadan Gumelar 1998-20046 Sulaeman 2004-20097 Herman Sugandi 2010-sekarang
2. Visi dan Misi
a) Visi Desa Pamoyanan, yaitu :
“Mewujudkan Desa Pamoyanan Termaju Melalui Pendekatan Pembangunan
Pertanian, Peternakan, Perdagangan dan Industri”
b) Misi Desa Pamoyanan, yaitu:
a. Memberdayakan SDM petani, peternak dan pedagang.
b. Membentuk kelompok tani dan pedagang yang maju.
c. Mewujudkan kualitas SDM masyarakat dan perempuan yang unggul
dan berakhlak mulia dijiwai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
d. Mewujudkan perekonomian desa yang tangguh yang bertumpu pada
potensi sumber daya desa secara berkelanjutan.
47
3. Sarana Prasarana Desa
a. Balai desa : 1 Unit Kondisi : Cukup
b. PAUD : 5 Unit Kondisi : Kurang
c. SD/TK/MI : 11 Unit Kondisi : Baik
d. SMP/MTs : 3 Unit Kondisi :Cukup
e. SMA/MA : 2 Unit Kondisi : Baik
f. Jalan Provinsi : 6,4 KM Kondisi : Baik
g. Jalan Kabupaten : 3,7 KM Kondisi : Rusak
h. Jalan Kecamatan : 12 KM Kondisi : Baik
i. Jalan Desa : 15 KM Kondisi : Rusak
j. Lapangan Sepak Bola : 1 Unit Kondisi : Rusak
k. Lapangan Voly : 5 Unit Kondisi : Sedang
l. Mesjid/DKM : 22 Unit Kondisi : Sedang
m. Mushala : 53 Unit Kondisi : Rusak
48
4. Struktur Pemerintahan Desa Pamoyanan
Kepala Desa
Herman Sugandi
Sekretaris Desa
Burhan S
Kaur Pembangunan
Cecep FS
Kaur Pemerintahan
Suharlan, SH
Kaur Trantib
Sugni
Kaur Keuangan
Saeman Somantri
Kaur Kesra
Bakur Kurniadi
Kaur Umum
Yunus Royani
Kepala Dusun V
Uhidin
Kepala Dusun IV
Kurnia
Kepala Dusun III
Sopian
Kepala Dusun II
Supriatna
Kepala Dusun I
E. Mustopa
49
5. Kondisi Umum Desa
a) Data Demografi
1) Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
a. Keluarga Pra Sejahtera = 28 Jiwa
b. Keluarga Sejahtera 1 = 429 Jiwa
c. Keluarga Sejahtera 2 = 626 Jiwa
d. Keluarga Sejahtera 3 = 521 Jiwa
2) Tingkat Pendidikan
a. Belum Sekolah = 187 Orang
b. Tamat SD = 411 Orang
c. SLTP = 1319 Orang
d. SLTA = 819 Orang
e. Diploma = 282 Orang
f. S1/PT = 198 Orang
g. S2 = 53 Orang
3) Mata Pencaharian Penduduk
a. Pegawai Negeri Sipil = 304 Orang
b. Wiraswasta = 322 Orang
c. Pensiunan = 78 Orang
d. Petani = 928 Orang
50
e. Buruh Tani = 219 Orang
f. Peternak = 739 Orang
g. Pedagang = 192 Orang
h. Buruh/Karyawan Swasta = 31 Orang
4) Jumlah Penduduk
a. Laki-laki = 3.136 Jiwa
b. Perempuan = 3.143 Jiwa
c. Jumlah = 6.279 Jiwa
d. Jumlah Kepala Keluarga (KK) = 1.961 Jiwa
5) Data jumlah penduduk berdasarkan Dusun
Tabel 3. Jumlah Penduduk
No Nama Kedusunan Jumlah KK1 Pamoyanan 3382 Bojongpicung 4813 Pasirhuni 4064 Sinagar 4895 Mekarasih 202
JUMLAH 1.916
6) Agama
Tingkat keagamaan di Desa Pamoyanan mayoritas beragama Islam.
51
b) Geografi
1) Letak dan Luas Wilayah
Desa Pamoyanan merupakan salah satu desa dari empat belas desa yang
berada di Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, memiliki
luas wilayah sekitar 815,115 Ha. Daerah ini terdapat bukit-bukit terjal dan sangat
rawan longsor.
Keadaan bentang lahan yang berupa daratan sebagian besar dikuasai oleh
perkebunan. Secara administratif Desa Pamoyanan terbagi menjadi 5 kedusun
yaitu: Dusun Pamoyanan, Dusun Bojongpicung, Dusun Pasirhuni, Dusun Sinagar,
dan Dusun Mekarasih. Dari 5 kedusunan tersebut terbagi 12 Rukun Warga (RW)
dan 49 Rukun Tetangga (RT).
Di salah satu desa pamoyanan terdapat dusun yang tertinggal yaitu dusun
mekarasih yang terletak di puncak bukit. Dusun Mekar Asih merupakan sebuah
dusun yang dikelilingi tebing-tebing yang curam, tingkat ketinggian tebing
mencapai 100 meter, jenis lahan disini adalah persawahan dan hutan masyarakat.
Adapun kesuburan tanah cukup tinggi. Ketersediaan air diperoleh dari air sungai
dan irigasi (rembesan dari tebing).
Gambaran Dusun Mekarasih
Dusun mekarasih terdiri dari 3 Rumah Tangga (RT), yaitu kampung
Lolongokan, Cihonje, dan Cibenteng. Ketiga kampung ini sangat sulit dijangkau
52
karena jalan yang terjal dan mendaki. Jalan menuju ke dusun mekarasih berupa
jalan setapak dan bebatuan.
Kampung ini sangat terpencil, bahkan jika dilihat dari kantor Desa
Pamoyanan tidak terlihat tanda-tanda kehidupan berada diatas bukit itu. Hanya air
terjun curug deyut dengan ketinggian 59 meter dan terlihat disela-sela hamparan
hijau pepohonan yang sangat rindang. Tetapi setelah kita mendaki selama 30
menit ke atas, melewati jalan setapak dengan kiri jurang dan sebelah kanan bukit
terjal, ternyata ada peradaban manusia dengan 202 Kepala Keluarga (KK) dan
317 jiwa yang menghuni 3 RT disana.
Data Penduduk Dusun Mekarasih
Terdiri dari 317 jiwa yang terbagi dalam 202 kepala keluarga, dibawah 3 RT
dan 1 RW. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. RT 01 sebanyak 142 jiwa
b. RT 02 sebanyak 92 jiwa
c. RT 03 sebanyak 83 jiwa
Jarak Pemerintahan Dusun Mekarasih
a. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kecamatan sejauh 8 KM
b. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kabupaten sejauh 100 KM.
53
2) Lokasi Perbatasan
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Cimaskara
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Cikangkareng
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Girijaya
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kalapa Nunggal
c) Potensi Wilayah
Tabel 4. Potensi Wilayah
Sektor Potensi KebutuhanPertanian Tinggi Pupuk, bibit, saluran
airPerkebunan Sedang Bibit, pupukPeternakan Tinggi Bibit, penyaluran hasilPerikanan Sedang Tempat, bibitPendidikan Kurang Sarana PendidikanKesehatan Kurang Sarana KesehatanKeagamaan Cukup Uztad, buku-buku
keagamaanKelembagaan Masyarakat
Kurang Kelompok tani, ibu-ibu PKK
d) Infrastruktur dan Komunikasi
Tabel 5. Infrastruktur dan Komunikasi
Infrastruktur UraianAkses Jalan Lebar jalan 2,5 meter, jalan dalam
kondisi berbatu (belum diaspal)Akses Komunikasi Sudah masuk alat komunikasi
(HP) dengan sinyal paling kuat yaitu Telkomsel, XL dan Indosat
Akses Listrik PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Infrastruktur lain Sekolah sejauh 2,5 km
54
Kantor polisi sejauh 30 kmPuskesmas sejauh 7 kmBank sejauh 30 km
e) Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
Tabel 6. Jumlah Pendapatan
No Pelapisan Berdasarkan Pendapatan
Persentase Jumlah Sampling (%)
1 < Rp.600.000,00 202 Rp. 600.000,00 80
f) Program Yang Pernah Ada
Tabel 7. Data Program yang Ada
No
Nama Program
Waktu Pelaksana
Penerima Manfaat
Dampak Keberlanjutan
Saran
1 PNPM (Jalan)
3 bulan Warga Akses transportasi
masih Baik
2 Gapoktan Masih terlaksana
Warga Kebutuhan pertanian tersedia
Masih Baik
3 BLT Tiap bulan Warga miskin
Membantu warga kurang mampu
- Cukup
4 Tunjangan Gempa
2010 Warga terimbas
Membantu korban gempa
- Cukup
5 Bantuan Air Bersih
2006 Warga Tersedianya air bersih
- Kurang
6 Raskin Tiap bulan Warga Membantu ketersediaan beras warga miskin
Masih Baik
7 Jamkesmas Bila sakit Warga miskin
Meringankan biaya pengobatan warga miskin
Masih Baik
55
g) Potensi Peternakan
Tabel 8. Data Potensi Peternakan
1 Data Ternak a. Sapib. Kerbauc. Dombad. Ikane. Unggas
2 Ketersediaan pakan alami
a. Rumputb. Daun-daunanc. Dll
3 Ketersediaan pakan alternative
a. Jenis Pakan Alternatifb. Jumlah Ketersediaanc. Lokasi dan Jarak memperolehd. Kebiasaan menggunakan pakan alternatif
4 Kultur berternak masyarakat
a. Jumlah peternak tradisionalb. Jumlah peternak professionalc. Pengetahuan beternak
5 Kondisi keamanan
a. Rasio pencurianb. Rasio dimakan binatang buas
h) Potensi SDM
Tabel 9. Data Potensi SDM
1 Profil
potenis
relawan
dan SDM
a. Orang-orang yang dipercaya dan dianggap
paling jujur oleh masyarakat
b. Figur-figur relawan, ikhlas dan memiliki
kepedulian serta empati tinggi terhadap
perbaikan masyarakat miskin
c. Pemuda dan perempuan yang aktif, memiliki
komitmen ke masyarakat tertinggal
d. Figure-figur pemimpin formal dan pemimpin
56
informal masyarakat
e. Berpotensi keahlian (bisnis, pendidikan,
kesehatan dll)
f. Berkemampuan ekonomi dan lainnya
57
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses Pelaksanaan dan Manfaat Program Cahaya 1000 Desa
Program Cahaya 1000 Desa yang dilaksanakan oleh Lembaga Al-Azhar di
Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur
Selatan merupakan sebuah program yang dilaksanakan untuk merespon kondisi
masyarakat pedesaan yang ada di Indonesia secara umum, khususnya desa-desa
yang dikategorikan sebagai desa terisolir. Tujuan pelaksanaan program ini adalah
meningkatkan kualitas atau daya saing masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu
berdaya dalam ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Bapak Rahmatullah Siddik, selaku Manajer Program Al-Azhar Peduli
Ummat menjelaskan bahwa beberapa program yang dilaksanakan oleh Al-Azhar
Peduli Ummat konsen di bidang pemberdayaan masyarakat, berikut petikan
wawancara dengan Rahmatullah Siddik:
“Terdapat banyak program dalam Lembaga Al- Azhar, seperti Rumah Gemilang Indonesia, Zakat PRIDE (Poverty Reduction with Integrated Development & Empowerment), My HEART (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support), INFRALINK (Instruktur & Konservasi Lingkungan), dan FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional). Dari program-program tersebut, program yang konsen di bidang pemberdayaan masyarakat adalah program INFRALINK, Rumah Gemilang Indonesia, dan zakat PRIDE. Program Cahaya 1000 Desa yang termasuk ke dalam program INFRALINK”.1
1 Wawancara pribadi dengan Bapak Rahmatullah selaku Manager Program Al-Azhar Peduli
Ummat, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 13.00 di Rumah Gemilang Indonesia
58
Program Cahaya 1000 Desa merupakan salah satu program pemberdayaan
masyarakat di bawah kontrol INFRALINK Al-Azhar Peduli Ummat. Secara garis
besar program ini bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat
dengan cara subsidi listrik. Alasan adanya pemenuhan kebutuhan melalui listrik
adalah karena listrik dianggap sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
masyarakat saat ini. Selain itu, sebagian besar aktivitas masyarakat bergantung
pada ketersediaan listrik. Hal inilah yang melatarbelakangi Yayasan Al- Azhar
membuat program yang bergerak pada pengadaan listrik bagi desa-desa terisolir.
Bapak Rahmatullah Siddik menambahkan, Program 1000 Desa sangat
bermanfaat bagi masyarakat pedesaan yang belum mendapat akses listrik secara
luas dan terbuka, salah satunya seperti yang terjadi di Dusun Mekarasih, Desa
Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Al-Azhar, Dusun Mekarasih merupakan sebuah
desa yang tergolong kelompok desa tertinggal yang membutuhkan program
pemberdayaan agar masyarakat desa tersebut menjadi lebih berdaya. Salah satu
bentuk usaha yang dilakukan adalah dengan pengadaan listrik yang tujuan agar
masyarakat desa tersebut bisa memanfaatkan listrik dengan maksimal untuk
kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Program ini memanfaatkan aliran irigasi sebagai alat pembangkit listrik. Hal
ini karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Akan tetapi, menurut
data pelanggan PLN di Indonesia sampai bulan April tahun 2009, pengguna listrik
PLN sebanyak 39.122.455 orang dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak
59
220.000.000 jiwa, berarti dari data tersebut terdapat 181 Juta lebih yang belum
menikmati aliran listrik PLN.
Fenomena ini sangat disayangkan, mengingat potensi aliran sungai di
Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU (Pekerja Umum)
tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan terlebih daerah-daerah
tersebut yang belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh masyarakat miskin dan
daerah terpencil yang rawan akidah dan rawan pendidikan.
Atas dasar pemikiran tersebut, Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan
Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program inspiratif
pembangunan melalui sarana pembangkit listrik guna membantu penduduk di
daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik.
Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro
Hidro (PLTMH), suatu teknologi terapan dengan konsep turbin dan kumparan
dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 watt/
PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih Desa
Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan Provinsi Jawa Barat
dan daerah Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.
Secara umum, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli
Ummat dilaksanakan di wilayah Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan yang
merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui program Cahaya 1000
60
Desa. Dusun Mekarasih merupakan wilayah terpencil di desa Pamoyanan dan
terletak di atas bukit, bahkan jika dilihat dari kantor Desa Pamoyanan tidak
terlihat tanda-tanda kehidupan, hanya di dusun tersebut terdapat air terjun Curug
Deyut dengan ketinggian 59 meter dan yang terlihat hanya hamparan hijau
pepohonan yang sangat rindang.
Secara konseptual, pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa diharapkan
mampu memberikan dampak positif yang lebih besar karena mekanisme kerja
program tersebut melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari tahap
persiapan, tahap Assesment, tahap perencanaan program, tahap formulasi rencana
aksi, tahap pelaksanaan program atau kegiatan, tahap evaluasi, sampai tahap
terminasi.2 Pada penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan
menurut Isbandi Rukminto Adi dalam pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa,
yakni:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah awal dari suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pada tahap ini, peneliti mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan untuk
membuat suatu program. Persiapan yang dilakukan antara lain:
2 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta
: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h.251-258.
61
a. Pembentukan Petugas
Petugas berfungsi untuk menyamakan persepsi antara tim agen perubahan
(change agent) mengenai pendekatan yang akan digunakan dalam melakukan
pengembangan masyarakat. Penelitian yang dilakukan pada program Cahaya 1000
Desa, jabatan petugas dinamakan koordinator lapangan dari relawan Al-Azhar
Peduli Ummat. Sedangkan manager program yang bertugas sebagai fasilitator
sekaligus menjadi pendamping untuk agen perubahan dalam pembuatan program
yang akan dilakukan.
Pembuatan program diperoleh dari hasil perencanaan program dan
identifikasi penilaian lapangan. Perencanaan program diperoleh dari manajer
program, identifikasi lapangan diperoleh dari koordinator lapangan. Berdasarkan
kedua aspek tersebut diperoleh perencanaan program yang tepat untuk dilakukan
di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan.
Manajer program memberikan pengarahan kepada koordinator lapangan
beserta tim yang akan melakukan pembuatan program cahaya 1000 desa setelah
mendapatkan hasil identifikasi dari lapangan dan mendapatkan permasalahan
yang ada di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan.
b. Penyiapan Lapangan
Lapangan yang menjadi daerah sasaran dilakukan dengan studi kelayakan.
Adapun tahap persiapan yang dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli
Ummat adalah melakukan seleksi wilayah atau lokasi yang akan menjalankan
62
program tersebut. Seleksi wilayah dilakukan melalui survey. Kegiatan survei
pertama kali dilakukan pada awal tahun 2011.
Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh
lembaga Al-Azhar Peduli Ummat, aparat Desa Pamoyanan dan masyarakat Dusun
Mekarasih. Penetapan kriteria sangat penting agar pemilihan lokasi dilakukan
dengan sebaik mungkin dan bertujuan agar program yang akan dilaksanakan
sesuai dengan harapan.
Oleh karena itu, Survei sekaligus pertemuan yang dilakukan Al-Azhar
Peduli Ummat didampingi oleh kadus, DKM, tokoh masyarakat, RT dan RW
setempat, dan sebagian warga setempat. Pertemuan tersebut sekaligus ingin
mensosialisasikan tentang program yang akan dilaksanakan. Proses sosialisasi
sangat penting untuk menentukan minat dan ketertarikan masyarakat untuk
berpartisipasi. Karena melalui sosialisasi juga akan membantu dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terkait dengan kegiatan program. kegiatan tersebut
dilakukan di rumah Bapak Kusmadi.
Pada awalnya masyarakat tidak yakin dengan sosialisasi program yang
pihak Al-Azhar Peduli Ummat sampaikan. Mereka tidak yakin Dusun Mekarasih
atau yang biasa dikenal sebagai curug Deyut yang dikenal angker oleh warga itu
dapat menghasilkan tenaga listrik. Namun dengan keterangan dari tim dan
pemaparan contoh program yang telah dilaksanakan di lokasi lain, tim Al-Azhar
Peduli ummat dapat meyakinkan mereka dan menggerakan warga untuk
bergotong royong membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dengan
63
keyakinan oleh tim Al-Azhar Peduli Ummat warga Dusun Mekarasih mau untuk
melakukan gotong royong agar mendapatkan hasil yang optimal.3
Hasil dari pengamatan peneliti, pihak Al-Azhar telah memberikan 1 unit
fasilitas PLTMH dan koperasi Cahaya harapan. Pengolahan program Cahaya 1000
Desa yang dibangun oleh pihak Al-Azhar dan diserahterima untuk dikelolah oleh
warga Dusun Mekarasih pada tanggal 23 November 2011.
Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang bertujuan untuk
membangkit listrik dengan menggunakan aliran air yang memiliki debit aliran
yang mencukupi dengan kapasitas yang minim dan dikelola dengan sangat
sederhana dan masih membutuhkan penguatan dari lembaga baik secara teknis,
financial maupun organisasi. Peneliti meninjau lokasi rumah turbin alat untuk
mengoperasionalkan listrik yang ada di Dusun Mekarasih berada di tengah-tengah
hutan. Tempat rumah turbin tersebut sangat dekat dengan air terjun. Penempatan
yang dibangun sengaja dilakukan agar listrik yang diterima masyarakat dapat
berfungsi dengan baik.
“waktu pertama kali yang dilakukan yaitu mencari tempat yang letaknya di pelosok dan yang bertugas adalah tim relawan dari wilayah Cianjur sendiri. Pada saat survei tempat, tim yang bertugas bertemu dengan para warga”4
2. Tahap Assesment
Pada tahap ini, pihak lembaga yang bertugas di lapangan melakukan
mencari informasi atau mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan oleh
3 Laporan Hasil evaluasi Al-Azhar Peduli Ummat 4 Wawancara pribadi dengan Bapak Rosihan Selaku relawan Al-Azhar, tanggal 13
November 2013” , pukul 15.00 WIB di tempat Rumah Bapak Rosihan
64
klien dan juga sumber daya klien agar program yang direncanakan dapat
membawa perubahan bagi masyarakat. Dalam tahapan ini masyarakat sudah
terlibat secara aktif agar masyarakat merasakan permasalahan yang mereka angkat
benar-benar permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri. Dalam
proses penelitian ini dapat pula menggunakan teknik SWOT, yakni Strength
(kekuatan) Weekness (kelemahan) Opportunities (peluang) Threat (ancaman).
Dalam tahapan pengkajian yang dilakukan oleh Al-Azhar Peduli Ummat
pada program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih, yaitu:
Kegiatan Kajian Kebutuhan
Kajian kebutuhan dilakukan sejak pertama dengan cara survey tahap awal
dan terus dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat agar
mendapatkan gambaran tentang kondisi wilayah yang menjadi kegiatan program
Cahaya 1000 Desa. Kegiatan kajian kebutuhan ini dilakukan dengan metode PRA
(Participatory Rapid Appraisal) atau penilaian Desa secara partisipatif.
PRA merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang
dilakukan pada tahapan awal perencanaan kegiatan. Melalui PRA dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan seperti pemetaan wilayah, analisis keadaan untuk
membandingkan keadaan masa lalu, sekarang, dan di masa depan dengan cara
mengidentifikasi masalah-masalah yang masyarakat merasakan sehingga
mendapatkan alternatif-alternatif pemecahan masalah atau solusi.
65
Materi kajian kebutuhan dapat dilihat dari berbagai aspek internal dan
eksternal yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan program cahaya 1000
desa. Aspek internal yang dikaji meliputi kekuatan dan kelemahan yang dinilai
dapat memperkuat dan memperlemah pelaksanaan program, sedangkan aspek
eksternal yang dikaji meliputi peluang dan ancaman yang dapat menambah dan
menghambat keberhasilan program. Hasil kajian tersebut sering disebut dengan
komponen SWOT.
Identifikasi komponen SWOT dalam program cahaya 1000 desa, yaitu:
Tabel 10. Data SWOT
NO Komponen SWOT Program Cahaya 1000 desa di Dusun Cibenteng Desa Pamoyangan
1 Kekuatan a. Keberadaan infrastruktur Rumah Turbin
b. Keberadaan lembaga Al-Azhar Peduli Ummat
c. Adanya kesiapan masyarakatd. Adanya koperasi “Sinar Harapan”
2 Kelemahan a. Kurangnya standar pengolahan dalam alat Turbin
b. Lahan yang terjal c. Terbatasnya alat pendukung seperti
air ketika musim panas atau kemarau
3 Peluang a. Adanya dukungan pemerintah
4 Ancaman b. Ketika musim panas atau kemarau tidak ada air untuk menghidupkan listrik
66
Kajian kebutuhan ini terkait dengan identifikasi komponen SWOT, kajian
kebutuhan ini terus dilakukan sampai kebutuhan yang nyata terkait dengan
program Cahaya 1000 Desa untuk menuju perubahan kehidupan yang lebih baik.
Dalam kajian kebutuhan ini dilakukan sebagai untuk mengkaji kebutuhan
dan keinginan masyarakat sesuai dengan karakteristik lingkungan dan
kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) di Dusun Mekarasih. Kajian
kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan pelatihan cara pembuatan program
Cahaya 1000 Desa sebagai penguatan kapasitas masyarakat menjadi agen
perubahan kepada masyarakat luas. Selain pelatihan yang dibutuhkan, lembaga
juga memberikan fasilitas dan koperasi guna mensukseskan kegiatan program
Cahaya 1000 Desa.
Dengan metode PRA yang digunakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat
bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan dalam kerangka untuk
menemui adanya persoalan, potensi serta karakteristik masyarakat di lingkungan
Dusun Mekarasih melalui langkah-langkah yang sistematik dan komprehensif.
Dengan adanya SWOT yaitu adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang akan ada dari pihak internal atau pun eksternal.
67
Dalam tahapan assesment ini dilakukan mengidentifikasi komponen analisis
SWOT yang bertujuan agar kita bisa mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang,
serta ancaman jika suatu saat ada masalah atau pun bantuan yang akan diberikan.5
3. Tahap Perencanaan Program
Menurut Venugopal (1957) perencanaan adalah suatu prosedur kerja
bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaan-
keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat
dilakukan demi tercapainya tujuan dan penerima manfaat yang ingin dicapai.6
Sedangkan pengertian program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap perencanaan
program melibatkan masyarakat secara partisipatif untuk berpikir tentang masalah
yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ke
dalam sederetan rencana kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk mencapai
tujuan.
Perencanaan program yang baik harus dilengkapi dengan hasil analisis
berdasarkan fakta dan harus sesuai dengan keadaan di wilayah tersebut yang
menyangkut dengan keadaan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya
Manusia) agar program yang akan dilakukan bertujuan dengan baik.
5 Wawancara pribadi dengan pak rahmat selaku manager program, tanggal 30 Agustus 2013
, pukul 11.00 WIB di Rumah Gemilang Indonesia.6 Totok Mardikanto, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung : Alfabeta, 2012), H.236
68
Adapun di dalam tahap perencanaan program yang dilakukan lembaga Al-
Azhar peduli ummat pada program Cahaya 1000 Desa yaitu:
Kegiatan yang dilakukan pada pertama kali adalah melakukan pertemuan
dengan warga masyarakat dan aparat desa. Pertemuan dengan warga masyarakat
dan aparat desa dilakukan pada awal tahun 2011, Tujuan dilakukannya pertemuan
ini adalah untuk mensosialisasikan secara terbuka mengenai program cahaya 1000
desa kepada masyarakat di wilayah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. Kegiatan
ini dilakukan dengan cara metode FGD (focus group discussion) yaitu proses
diskusi kelompok terarah untuk memfokuskan persoalan masalah yang ada serta
menyampaikan keterbukaan pandangan masyarakat saat ini tentang upaya
pembuatan program Cahaya 1000 Desa. Selain itu, agen perubah menilai kondisi
wilayah di Dusun Mekarasih untuk menetapkan rancangan program PLTMH.
Hasil pertemuan dengan warga masyarakat dan aparat desa menunjukan
bahwa Dusun Mekarasih Desa Pamoyangan Cianjur Selatan sudah mengetahui
gambaran program Cahaya 1000 Desa yang akan dilakukan.
Berdasarkan tahap perencanaan program Cahaya 1000 Desa yang dilakukan
secara bersama-sama dengan masyarakat. Hal ini terlihat dari sosialisasi dan
diskusi kelompok dengan agen perubah dan masyarakat pada proses perencanaan
program. selain itu, perencanaan program sesuai dengan fakta yang ada di
lapangan yaitu dilakukannya survei SDA dan SDM di wilayah Dusun Mekarasih
yang menjadi objek program. SDA yang ada di desa tersebut berupa geografis
yang akan menunjang pendirian PLTMH seperti ketinggian air terjun, jumlah air
69
dan lahan. Sedangkan dari segi SDM dilihat dari potensi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengolahan PLTMH.
4. Tahap Formulasi Aksi
Pada tahap formulasi aksi yang bertugas adalah agen perubah. Agen
perubah bertugas membantu masyarakat untuk merumuskan dan menentukan
program apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Pada umumnya, orang yang bertugas sebagai fasilitator untuk membantu
masyarakat dan menentukan program yang akan dilakukan adalah pekerja sosial.
Adapun tahapan dalam formulasi aksi yang dilakukan Lembaga Al-Azhar
Peduli Ummat pada program Cahaya 1000 Desa, yaitu:
Agen perubah yang bertugas sebagai fasilitator dalam program Cahaya 1000
Desa adalah Manager program. Manager program bertanggung jawab penuh
terhadap program-program yang dimiliki di Al-Azhar Peduli Ummat. Pada tahap
formulasi aksi, Manager Program memberikan suatu pelatihan yang diberikan
kepada masyarakat Dusun Mekarasih. Pelatihan yang diberikan antara lain
pelatihan pembuatan PLTMH dan perawatan (maintenance) PLTMH.
Pada tahap ini, program Cahaya 1000 Desa yang dikelola oleh Lembaga Al-
Azhar Peduli Ummat bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mampu
mengambil keputusan dalam mengatasi masalah di kemudian hari. Serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan aktivitas
mereka sehari-hari.
70
5. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan
Tahap pelaksanaan program merupakan tahap awal dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat pada program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih,
Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong. Pada tahap ini program yang telah
direncanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat dilakukan oleh masyarakat yang
bekerja sama dengan agen perubah. Tujuannya agar masyarakat yang terlibat
dalam proses pembuatan PLTMH mengerti dan memahami cara pembuatannya
agar masyarakat sudah paham apabila terjadi kerusakan terhadap PLTMH di
kemudian hari.
Tahap pelaksanaan program membutuhkan kerja sama yang baik antara
masyarakat dan agen perubah. Agar program yang telah direncanakan dengan baik
dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan. Tetapi apabila dalam pelaksanaan
program tidak dilakukan dengan kerja sama yang baik, maka program akan
memberikan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini penting untuk
dilakukan dalam proses pelaksanaan program di lapangan.
Program Cahaya 1000 Desa merupakan program PLTMH. PLTMH adalah
pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang memanfaatkan potensi air untuk di
ubah menjadi energi mekanik (putaran) yang di transmisikan (hubungkan) ke
generator yang menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan
disalurkan ke rumah warga desa yang biaya pendanaan pembangunan PLTMH
didapatkan melalui anggaran ZAKAT dan Infaq dari para donator yang telah
menyumbang ke Al-Azhar Peduli Ummat.
71
Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli
Ummat yang dimulai dari bersosialisasi program ke warga masyarakat dan
aparat desa yang bertujuan agar mengetahui dan mengerti cara dalam pelaksanaan
pembangunan PLTMH, setelah bersosialisasi pihak agen perubah dengan
masyarakat membentuk kelompok kerja untuk tiap warga, bertujuan untuk
mengatur proses kerja pembuatan PLTMH. Setelah pembentukan kelompok,
masyarakat melakukan kerja bakti pemecahan batu kali dan penggalian pasir di
lereng tebing untuk pembuatan komponen PLTMH seperti saluran irigasi, bak
penenang dan rumah turbin. Bak penenang merupakan tempat penampungan air
yang berfungsi untuk penyuplai air turbin, Sedangkan rumah turbin itu sendiri
merupakan tempat penyimpanan PLTMH.7
Sebelum melakukan pembuatan PLTMH, masyarakat dikenakan iuran
sebesar Rp.20.000,- per KK (Kepala Keluarga). Selama dalam proses pembuatan
masyarakat melakukannya dengan cara kerja bakti mulai dari memecahkan batu
kali sampai dengan membuat bangunan rumah turbin. Karena wilayah Desa
Pamoyanan terkenal dengan solidaritas dan gotong royong yang sangat bagus.
Apabila ada masyarakat yang tidak bergotong royong dalam proses pembuatan
PLTMH, akan dikenakan sanksi berupa iuran sebesar Rp.20.000,- per KK (Kepala
Keluarga),selama tidak mengikuti proses pembuatan PLTMH.
Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki tiga
komponen utama, yaitu air (sumber energi), turbin, dan generator. Air yang
7 Wawancara Pribadi Bapak Rahmatullah selaku program 30 Agustus 2013, pukul 13.00
WIB di Rumah Gemilang Indonesia
72
berada di bak penenang mengalir dengan kapasitas tertentu dan disalurkan dengan
ketinggian (head) tertentu menuju rumah turbin yang akan menumbuk baling-
baling turbin, kemudian air yang sudah masuk ke dalam rumah turbin di ubah
menjadi energi mekanik (putaran) yang diteruskan ke poros turbin, poros yang
berputar tersebut kemudian dihubungkan ke generator (penghasil listrik) . Dari
generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus
listrik sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga atau keperluan lainnya.
Mengalir dengan Kapasitas tertentu
B
Rumah Warga
Gambar 1Ilustrasi Proses PLTMH
A
CBEnergi
Mekanik / Putaran
D
73
Keterangan :
A : Bak Penenang
B : Rumah Turbin
C : Poros Turbin
D : Generator
Sementara debit air yang digunakan di Dusun Mekarasih sebesar ± 50
liter/detik dengan ketinggian jatuh air ± 51 meter, yang memakai jenis turbin
crossflow maka daya yang diperoleh sebesar 13 KW, yang dibagi 73 KK. Setiap
kepala keluarga (KK) mendapatkan listrik sebesar 115 Watt, sehingga kapasitas
listrik yang diperoleh masyarakat sangat sedikit dan penggunaan listriknya hanya
di waktu tertentu saja. Penggunaan listrik dinyalakan pukul 16.00 WIB dan
dimatikan pukul 07.00 WIB. Alasan pembagian waktu tersebut adalah karena
masyarakat melakukan aktivitas di malam hari dalam rumah, sedangkan pagi
sampai sore masyarakat beraktivitas di luar rumah seperti berkebun dan bertani.
Kemudian, mekanisme pembuatan tugu untuk penopang pipa saluran air,
pemasangan pensok dan pipa, pembuatan jaringan instalasi ke rumah-rumah
warga. Masyarakat yang mendapatkan aliran listrik dari PLTMH hanya digunakan
pada aktivitas malam. Untuk melakukan aktivitas di malam hari antara lain
menonton, untuk proses pembuatan bagi warga yang mempunyai usaha gula aren,
untuk anak-anak mengerjakan tugas sekolah atau PR (Pekerja Rumah) Berikut
kutipan dari salah satu masyarakat :
“Alhamdulillah saya bersyukur banget sekarang udah ada listrik. Dulu
sebelum adanya listrik di rumah saya cuman pakai penerangan lampu
74
dinding minyak tanah. Tetapi sekarang udah ada listrik, jadi anak saya bisa
ngerjain tugas dari sekolahnya dan bisa nonton tv“8
Setelah melakukan pembuatan PLTMH, masyarakat dan Al-Azhar Peduli
Ummat membuat koperasi yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil
dan makmur.9 Koperasi ini dibuat untuk simpan pinjam dan tempat pembayaran
listrik. Setiap bulan sekali masyarakat dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000,-.
Biaya tersebut digunakan untuk operasional PLTMH, pengurus koperasi, dan
pengurus teknisi PLTMH.
6. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan program.
pada tahap ini masyarakat dan agen perubahan sebagai pengawas terhadap
program yang sedang berjalan dalam pengembangan masyarakat. keterlibatan
masyarakat dalam tahap ini mampu membentuk sistem untuk melakukan
pengawasan internal, sehingga program yang telah dilakukan dalam jangka waktu
yang panjang masyarakat lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya atau
fasilitas yang telah ada.
Kegiatan pelaksanaan program cahaya 1000 desa memiliki indikator
keberhasilan tersendiri dalam membuat program cahaya 1000 desa. Evaluasi yang
8 Wawancara Pribadi dengan Bapak Kusmadi selaku Katua Koperasi Sinar Harapan tanggal 14 November 2013, pukul 16.00 WIB di Rumah Kediaman Bapak Kusmadi
9 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Sinar Harapan
75
ada pada program ini pun dengan adanya listrik di lingkungan masyarakat bisa
mendapatkan manfaat dari adanya listrik. Serta adanya partisipasi dan antusias
dari masyarakat yang tinggi untuk mengikuti atau membantu dalam membuat dan
memelihara PLTMH.
Peneliti juga mengungkapkan, dengan adanya listrik di Dusun Mekarasih
Desa Pamoyanan, masyarakat juga mendapatkan fasilitas yang cukup baik,
seperti: masyarakat dapat merasakan manfaat adanya listrik. Manfaat yang
masyarakat rasakan seperti penerangan, menonton, dan melakukan aktivitas di
malam hari, mendapatkan fasilitas yang lebih baik, menciptakan kehidupan yang
berkualitas untuk lingkungannya ditambah dengan adanya koperasi selain
bermanfaat untuk pembuatan dan pemeliharaan PLTMH, juga bermanfaat untuk
memajukan perekonomian desa dan memperbaiki infrastruktur desa, seperti
pembuatan jalan akses ke desa.
7. Tahap Terminasi
Tahap terminasi adalah tahap “pemutusan” hubungan secara formal dengan
komunitas sasaran. Seringkali terminasi dilakukan bukan karena masyarakat
sudah dianggap “mandiri” tetapi karena proyek harus dihentikan karena sudah
melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan.10 Istilah pemutusan ini dilakukan
dengan sistem sasaran dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses perubahan
berencana.
10 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Masyarakat & Intervensi Komunitas Pengantar
Pada Pemikiran 7 Pendekatan Praktis (Jakarta : UI Press,2001), cet.1, h.251
76
Terminasi dilaksanakan ketika tujuan telah dicapai sesuai dengan harapan
dan pelayanan yang diberikan sudah lengkap. Seperti halnya dengan tahap-tahap
yang lain, pada tahap terminasi partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat
penting agar megetahui hasil program yang sudah direncanakan berjalan dengan
tujuan yang diharapkan. Menurut pak rahmatullah, program cahaya 1000 desa
yang telah dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan bahwa masyarakat
sudah mengetahui dan memahami cara menggunakan PLTMH apabila ada
kerusakan yang terjadi dengan mesin.
Setelah melakukan terminasi pihak lembaga dengan masyarakat, pihak
lembaga Al-Azhar Peduli Ummat telah memberikan surat tanda terima yang
membuktikan bahwa program yang sudah dilaksnakan berjalan dengan sesuai
harapan. Tetapi, pihak Al-Azhar masih mengontrol Dusun Mekarasih dengan
program yang lain.
B. Dampak Program Cahaya 1000 Desa
Program Cahaya 1000 Desa melalui pendirian PLTMH yang telah berjalan
sejak akhir tahun 2011. Kapasitas yang dimiliki PLTMH yang terdapat di Dusun
Mekarasih masih terbatas sebagai penerang.
Penghidupan listrik dilakukan hanya pada jadwal tertentu oleh operator
PLTMH. Penghidupan listrik dilakukan pukul 16.00 WIB dan dimatikan pada
pukul 07.00 WIB. Setiap rumah mendapatkan jatah listrik sebanyak kurang lebih
77
115 Watt. Sehingga penggunaan listrik yang masyarakat dapatkan sangat terbatas.
Hal ini difaktori oleh debit air dan alat PLTMH yang digunakan sangat sederhana.
Ketersediaan air pada Dusun Mekarasih digunakan untuk dua penggunaan,
yaitu sebagai operasi PLTMH dan irigasi lahan perkebunan masyarakat. Apabila
terjadi musim kemarau, air diutamakan untuk irigasi lahan perkebunan, sehingga
masyarakat tidak menerima aliran listrik. Listrik akan hidup apabila debit air
mencukupi untuk memutar turbin . Apabila debit air kecil, maka listrik tidak dapat
hidup.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dampak program
Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat telah
mengetahui cara pembuatan PLTMH yang bertujuan agar masyarakat dapat
merawat dan menjaga PLTMH apabila ada kerusakan terhadap PLTMH
kedepannya. Dengan adanya PLTMH, kehidupan masyarakat di Dusun Mekarasih
juga sejahtera. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara bahwa
program cahaya 1000 desa mendapatkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
untuk kehidupan sehari-hari. Pihak yang merasakan manfaat tersebut adalah
pelajar, petani, pengusaha gula aren, rumah tangga dan koperasi. Kegunaan
koperasi tersebut untuk penyimpanan data arsip-arsip dengan menggunakan
komputer.
Dampak positif lainnya pada program cahaya 1000 desa pada Dusun
Mekarasih diuraikan sebagai berikut:
78
1. Segi budaya
Dari segi budaya dampak yang masyarakat rasakan ada dua, yaitu bisa
melakukan kegiatan di malam hari seperti mengaji. Karena sebelum adanya listrik
kehidupan masyarakat di malam hari tidak ada. Dan yang kedua dengan adanya
listrik tingkat resiko dalam kebakaran lebih kecil dibanding dengan menggunakan
lampu dinding yang menggunakan bahan bakar minyak.
2. Segi Sosial
Masyarakat Dusun Mekarasih memiliki semangat gotong royong yang
tinggi. Semangat gotong royong ini terpupuk dengan adanya PLTMH. Partisipasi
masyarakat sangat tinggi untuk melakukan pendirian PLTMH. Setelah PLTMH
selesai dibangun, semangat gotong royong masih sangat tinggi. Hal ini dilihat dari
kegiatan gotong royong yang dijadwalkan pada setiap pagi di hari jumat, sehingga
masyarakat meliburkan kegiatan berkebun. Dengan demikian, hari Jumat
merupakan hari gotong royong dan ibadah bagi masyarakat Dusun Mekarasih.
Gotong royong pada Dusun Mekarasih yang tinggi juga dibuktikan dari
komitmen masyarakat untuk tetap memanfaatkan PLTMH hingga nanti disaat
instalasi PLTA sudah masuk ke daerah tersebut. PLTMH yang sudah didirikan
oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat dengan masyarakat tetap. digunakan
dan dijaga dengan baik (pendirian, hingga pengelolaan), “walaupun di waktu nanti
79
listrik sudah masuk, PLTMH ini akan tetap digunakan dan dijaga, karena disini
ada semangat kebersamaan dan gotong royong”.11
3. Segi ekonomi
Kegiatan perekonomian yang terdapat di Dusun Mekarsari antara lain usaha
gula aren dan jual beli hasil perkebunan. Adanya aliran listrik mendukung
penggunaan alat komunikasi Handphone. Dengan adanya Handphone membantu
kelancaran aktivitas perekonomian masyarakat. kelancaran kegiatan
perekonomian yang dirasakan antara lain, para petani yang ingin jual hasil panen
melalui tengkulak dapat membuat janji untuk bertemu, dengan demikian dapat
mengefisienkan waktu untuk bertemu, sehingga kualitas hasil tani pun dapat
dijaga kesegarannya. Sebelum adanya listrik, petani harus datang ke tempat biasa
pertemuan dengan tengkulak dalam 2 hari sekali dan menunggu sampai sore. Hal
ini disebabkan tidak adanya kepastian waktu untuk bertemu.
Selain itu, kelancaran kegiatan perekonomian dirasakan petani. Petani dapat
berkomunikasi dengan petani lain yang bertujuan untuk mengetahui harga pasar
dari hasil pertanian yang berlaku. Tujuan lainnya adalah untuk menentukan harga
jual hasil tani ke tengkulak. Agar tidak terjadi penipuan antara tengkulak dengan
petani. Hasil pertanian ini akan dijualkan ke pasar Cianjur dan luar daerah
Cianjur. Hal yang sama juga dirasakan oleh pengusaha gula aren dalam
melakukan transaksi jual beli dengan tengkulak gula aren.
11 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Suganda selaku tokoh masyarakat pada tanggal
15 November 2013, pukul 17.30 WIB di rumah kediaman Bapak suganda.
80
Dampak yang masyarakat rasakan terhadap ekonomi selain dengan adanya
alat komunikasi, masyarakat juga bersyukur dengan adanya listrik di Dusun
Mekarasih, masyarakat bisa menghemat dengan pengeluaran.
Sebelum adanya aliran listrik, pengeluaran yang dilakukan masyarakat pada
bahan bakar minyak tanah untuk lampu dinding dalam sebulan menghabiskan 4
liter minyak tanah dengan biaya sebesar Rp.44.000 per bulan. Setelah adanya
listrik biaya pengeluaran tersebut digunakan sebagai untuk membiayai
pendidikan, membeli kebutuhan sehari-hari, dan biaya untuk PLTMH.
4. Penerang (terangkan manfaat dari listrik untuk penerang)
Pihak yang memperoleh manfaat listrik sebagai penerang adalah
masyarakat, pelajar, dan usaha gula aren. Manfaat listrik yang digunakan
masyarakat seperti adanya lampu listrik pelajar dapat belajar dan mengerjakan
tugas dari sekolah di malam hari. Sebelum adanya lampu listrik, pelajar harus
belajar dan mengerjakan tugas di siang hari. Sedangkan manfaat listrik pada usaha
gula aren adalah pembuatan gula aren dapat dilakukan di malam hari.
Selain penerang rumah masyarakat, ketersediaan penerang listrik juga di
instalasikan di jalan dan tempat peribadatan (mushalla). Sehingga masyarakat
dapat melakukan kegiatan belajar mengaji bagi anak-anak setiap malam di
mushala.
Namun, pada setiap hari jumat dan minggu listrik di hidupkan selama 24
jam. Alasannya karena jumat merupakan kegiatan gotong royong dan untuk
81
melakukan ibadah. Sedangkan hari minggu anak-anak tidak sekolah atau hari
libur. Biasanya kegiatan mereka di hari minggu adalah menonton televisi.
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat, hidupnya koperasi.
Setelah adanya PLTMH di Dusun Mekarasih, masyarakat dan pihak
lembaga Al-Azhar membangun sebuah koperasi yang dinamakan Koperasi Sinar
Harapan. Pendirian koperasi memiliki fungsi khusus yaitu fungsi pengelolaan
PLTMH. Selain itu, koperasi berfungsi dalam peningkatan tingkat perekonomian
dan mensejahterakan Dusun Mekarasih. Anggota koperasi adalah masyarakat
yang mendapatkan listrik dari PLTMH. Jumlah anggota koperasi terdiri dari 3
orang yaitu ketua, sekretaris dan bendahara. Untuk saat ini, koperasi sinar harapan
untuk fungsi simpan pinjam masih terbatas untuk peminjam dengan tingkat
kepentingan tertentu.
Ketua koperasi saat ini adalah salah satu warga Dusun Mekarasih yaitu
Bapak Kusmadi. Masyarakat juga dikenakan kewajiban iuran sebesar Rp.20.000,-
perbulan. Iuran tersebut digunakan untuk sejumlah kegunaan, yaitu insentif untuk
pihak teknisi dan pengurus koperasi, perbaikan PLTMH apabila ada kerusakan
dan simpanan masyarakat. Pengurus koperasi sebanyak 3 orang dan teknisi ada 2
orang.
6. Fasilitas media komunikasi
Listrik dimanfaatkan oleh masyarakat untuk media komunikasi seperti
menonton televisi dan mendengarkan radio. Karena sebelum adanya televisi
82
masyarakat kurang mendapatkan informasi berita terbaru. Tetapi setelah adanya
listrik masyarakat bisa menonton berita terbaru untuk mendapatkan informasi
seperti mendapatkan informasi baru dan menambahkan wawasan pengetahuan
dari acara berita di televisi. (TV,Radio,dll) dan alat komunikasi (Handphone)
Manfaat aliran listrik yang dirasakan masyarakat tidak hanya pada media
komunikasi saja, manfaat juga dirasakan dari penggunaan alat komunikasi. Alat
komunikasi berupa HandPhone. Sebelum adanya listrik masyarakat sulit untuk
melakukan komunikasi jarak jauh. Antara lain, komunikasi dengan keluarga yang
berada jauh dari Dusun Mekasari, komunikasi antara petani dan tengkulak,
komunikasi antar petani, komunikasi antara pengusaha gula aren dan tengkulak.
Dengan demikian, adanya penggunaan alat komunikasi mendukung kelancaran
kegiatan masyarakat.
7. Hiburan
Kegunaan listrik sebagai hiburan adalah untuk melakukan nonton seperti
sinetron dan acara music. Karena sebelum adanya listrik masyarakat khususnya
untuk anak-anak dan orang dewasa mendengarkan music dari radio saja. Tetapi
setelah adanya listrik masyarakat bisa melihat orang atau tokoh yang ada di
televisi tersebut.
83
BAB V
PENUTUP
Pembahasan dalam penutup dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan
dan saran. Kesimpulan merupakan hasil dari penelitian secara keseluruhan,
sedangkan saran yang dimaksud adalah saran terhadap hal-hal yang perlu
diperhatikan pada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik penelitian
ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Program cahaya 1000 desa merupakan program Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro. Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan lembaga
Al-Azhar Peduli Ummat mulai dari pembagian petugas yang akan terjun
lapangan sekaligus survei tempat yang akan menjalankan program
tersebut, mencari informasi atau mengidentifikasi masalah kebutuhan apa
yang dirasakan oleh klien, membuat sederatan rencana kegiatan yang
melibatkan masyarakat dengan cara sosialisasi secara partisipatif, agen
perubah bertugas membantu masyarakat untuk merumuskan program
yang akan dilakukan, selanjutnya proses pembuatan PLTMH seperti
membangun bak penenang, pipa untuk saluran air yang menuju rumah
84
turbin, dan alat generator yang bertujuan untuk menyalurkan listrik ke
rumah warga. Setelah pembuatan PLTMH, masyarakat juga membangun
koperasi cahaya harapan. Selanjutnya setelah pembuatan PLTMH dan
Koperasi, pihak Al-Azhar Peduli Ummat melakukan evaluasi untuk
mengetahui indicator keberhasilannya, kemudian setelah evaluasi, pihak
Al-Azhar Peduli Ummat melakukan terminasi.
2) Dampak program Cahaya 1000 Desa terhadap pemberdayaan masyarakat
adalah masyarakat telah mengetahui cara pembuatan PLTMH yang
bertujuan agar masyarakat dapat merawat dan menjaga PLTMH apabila
ada kerusakan terhadap PLTMH. Dengan adanya PLTMH, kehidupan
masyarakat di Dusun Mekarasih sejahtera. Hal ini dikarenakan mereka
mendapatkan manfaat terhadap adanya listrik di kehidupan sehari-hari.
Selain itu PLTMH juga berdampak terhadap sosial, budaya, ekonomi,
penerang, pendirian koperasi, fasilitas media komunikasi, dan hiburan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat dibuat beberapa saran
sebagai berikut : Perlu adanya peningkatan kapasitas PLTMH agar masyarakat
Dusun mekarasih dapat mengoptimalkan kinerja dan manfaat PLTMH.
85
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rukminto Isbandi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Jakarta
: Lembaga Penerbit FEUI, 2003, cet 1.
Arikunto Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta: Bina Aksara,
1998.
Artmanda Frista.W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jombang: Lintang Media.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya.
CL.Selltiz,et al., Research Methods in Social Relation, Holt, Rinehart, and
Winston, New York, 1964, p.200. Dikutip dari Moh. Nazir,Op.cit.
Departemen Sosial RI, Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan ;
Program Pemberdayaan Fakir MIskin Jakarta : Direktorat Bantuan Sosial
Fakir Miski, 2005
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.
Grand Desain Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan, Jakarta :
Kementerian Sosial, 2012.
Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi
Aksara, 2003.
Kartasasmita Ginandjar, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan Pertumbuhan
Dan Pemerataan, Jakarta : Pustaka Cidesindo, 1996
86
Mardikanto, Totok, dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan MAsyarakat Dalam
Perspektif Kebijakan Publik Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012.
Masyarakat Mandiri, Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyarakat,
Jakarta: MM,2006.
Moleong Lexy. J, Metode Penelitian Kualitatif Bandung : PT Remaja Rosda
Karya. 2004. Cet. Ke-20
Pranaka A.M.W dan Prijono Onny S, Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan
Implementasi Jakarta : CSIS 1996.
Shihab, M Quraish. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai
Persoalan Ummat Bandung: Mizan, 1997.
Soejono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Garafindo
Persada,2004, cet ke-4.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bandung: Alfabeta,
2008.
Suhartini, Halim, dan Khambali, Basyid (eds), Model-model Pemberdayaan
Masyarakat Yogyakarta: Pustaka Pesantren,2005.
Suharto dan Edi Fahrudin, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan
Strategi, Jakarta: Badan Pelatihan Sosial Departemen Sosial,2004.
Suharto, Edi, Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia Bandung: Alfabeta
Bandung, 2009.
87
Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika
Aditama, 2005.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Tulus Riza Setia, Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri (PNPM) Pelayanan Fisik Desa Pamargarsari Kec.Parung
Kabupaten Bogor.
YS Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT.Gramedia Indonesia,1998.
http://www.sarjanaku.com/2011/09/Pemberdayaan-Masyarakat-Pengertian.html
update: 22 Agustus 2010.
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI
Gambar 1
Mencari informasi mengenai data-data masyarakat yang mendapatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro sekaligus mencari informasi tentang profil koperasi cahayaharapan di rumah Pak Kusnadi selaku ketua koperasi Dusun Mekarasih.
Gambar 2Nama-nama masyarakat yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro
sekaligus yang menjadi anggota koperasi cahaya sebanyak 75 kepala keluarga.
Gambar 3Kantor koperasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro cahaya harapan Dusun
Mekarasih yang terletak di Kp.Lolongokan Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan
n
Gambar 4
Salah satu rumah warga Dusun Mekarasih yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang letaknya di Kp.Cibenteng Rt 02 Rw 10 yang jaraknya masih berdekatan dengan rumah warga lainnya.
Gambar 5
Salah satu rumah warga Dusun Mekarasih yang menerima pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang letaknya di Kp.Cibenteng Rt 02 Rw 10 yang jaraknya berjauhan dengan rumah warga lainnya.
Gambar 6
Salah satu manfaat di malam hari dari pembangkit listrik sebagai penerang dan salah media komunikasi seperti menonton televisi. Lampu sebagai alat penerang di ruang tamu.
Gambar 7
Akses jalan menuju ke rumah turbin. Infrastruktur jalannya masih tanah.
Gambar 8
Rumah turbin yang letaknya tengah-tengah hutan Dusun Mekarasih. Fungsi rumah turbin adalah tempat alat turbin untuk mengoperasi listrik.
Gambar 9Pipa pemasuk atau penyuplai air saluran bak penampung air ke turbin. Pipa tersebut
terletak tebing bukit Dusun Mekarasih.
Gambar 10
Bak penampung air. Bak tersebut dibagi menjadi dua saluran air, yang pertama air untuk perkebunan masyarakat Desa Pamoyanan dan saluran yang kedua untuk turbin. Bak penampung tersebut terletak di atas bukit Dusun Mekarasih. Fungsi bak penenang untuk mengatur perbedaan keluaran air antara penstock dan headrace dan untuk pemisahan kotoran dalam air seperti kayu dan pasir.
Gambar 111 ) Pipa penyuplai air yang berwarna biru berfungsi untuk saluran air yang masuk ke
turbin.2 ) berwarna kuning disebut turbin cross flow yang berfungsi untuk mengubah
potensi air menjadi energy mekanik (putaran). 3) Generator yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik (putaran) menjadi
energy listrik
Gambar 12Panel penerima dan pembagi listrik. Panel tersebut berfungsi sebagai terminal untuk
mengatur aliran listrik ke rumah masyarakat Dusun Mekarasih terima.
1 23
Gambar 13Tiang Listrik berfungsi sebagai penyanggah kabel listrik. Tiang listrik di Dusun
Mekarasih yang menggunakan besi terbatas. Sisanya menggunakan bambu.
Gambar 14Prasasti peresmian PLTMH dari Al-Azhar Peduli Ummat. Prasasti tersebut di tanda
tangani oleh Direktur Al-Azhar Peduli Ummat dengan IBEKA. Peresmian disaksikan oleh pemerintah Dusun Pamoyanan Kecamatan Cibinong.
Gambar 15Jembatan Curug Deyut merupakan jalan utama yang menjadi akses masyarakat
menuju ke sekolah, kantor Desa Pamoyanan, Puskesmas dan warung sembako untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jembatan tersebut terbuat dari bambu sehingga sering rusak akibat dikikis oleh air hujan. Tetapi apabila jembatan rusak, akses jalan tersebut bisa lewat rumah turbin.
Gambar 16Akses jalan masyarakat menuju Dusun Mekarasih dari kantor Desa Pamoyanan.
Infrastruktur jalan tersebut masih berbatuan dan tanah.
Gambar 17Pemandangan Dusun Mekarasih dari Desa Pamoyanan. Pemandangan tersebut tidak
terlihat tanda-tanda pemukiman rumah warga Dusun Mekarasih yang terletak di atas bukit.
Gambar 18Kantor Desa Pamoyanan.
Gambar 19Pohon Gula Aren. gula aren merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat
Dusun Mekarasih yang menggunakan listrik.
Gambar 20Proses pengambilan bahan untuk pembuatan gula aren yang dilakukan dua kali
dalam sehari.
Gambar 21Proses pembuatan gula aren
Gambar 22Hasil gula aren yang siap di jual oleh tengkulak
Gambar 23Wawancara dengan Sekretaris Desa Pamoyanan yang bernama Bapak Burhan
tentang profil Desa Pamoyanan.
Gambar 24Wawancara dengan usaha gula aren di Dusun Mekarasih yang bernama Bapak
Saripin.
Gambar 25Wawancara dengan salah satu masyarakat Dusun Mekarasih yang bernama Bapak
Suhanda.
Gambar 26Setelah wawancara dengan salah satu teknisi PLMH (Pembangkit Listrik
Mikrohidro) yang bernama Bapak Mulyadi.
Gambar 27Salah satu manfaat listrik yang digunakan untuk penerangan di ruang makan.
Gambar 28Salah satu manfaat listrik untuk penerangan teras rumah di malam hari.
Gambar 29Alat masak masyarakat Dusun Mekarasih yang masih menggunakan kayu bakar.
Tetapi sebagian masyarakat juga menggunakan kompor gas.
Gambar 30
Manfaat listrik di mushala yang digunakan untuk melakukan ibadah.
LAMPIRAN B
Wawancara dengan usaha gula aren
Nama : Bapak Saripin
Tempat : Rumah Bapak Saripin
Hari/tanggal : 15 November 2013
Waktu : 15.00 WIB
1. Bagaimana cara mendapatkan bahan gula aren?
Jawab : Biasanya saya sendiri yang mengambil bahan mentah gula aren di pohon, tapi
kalau saya sedang halangan. Ya saya suruh orang lain yang mengambilnya.
2. Apakah bapak atau ibu mendapatkan bahan gula aren di lahan sendiri atau lahan orang
lain?
Jawab : kadang-kadang saya ambil gula arennya dari pohon saya sendiri, dan kadang-
kadang saya ambilnya dari pohon orang lain.
3. Jika ibu atau bapak mendapatkan dari lahan orang lain, apakah harus membagi hasil
dengan orang tersebut?
Jawab : kalau saya ambil dari pohon orang lain, saya suka kasih upah ke orang yang
punya pohon itu. Biasanya saya kasih Rp.20.000,- perhari
4. Bagaimana sistem bagi hasil yang diterapkan jika memakai lahan orang lain ?
Jawab : sistem bagi hasil ya saya kasih aja Rp.20.000,- setiap saya ambil di pohon orang
lain.
5. Dalam satu hari berapa banyak gula aren yang ibu atau bapak hasilkan?
Jawab : biasanya saya menghasilkan kurang lebih 50 lodong perbulan. Tapi itu gak
tetap. Karena tergantung dengan hasil panen yang ada di pohon.
6. Berapa lodong yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg gula aren?
Jawab : Kurang lebih 10 lodong
7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat guka aren?
Jawab : saya ambil lodong sehari bisa 2 kali, biasanya saya ambil dari pohonnya pagi
dan sore. Tapi kalo cuacanya jelek saya ambilnya sehari 1 kali. Soalnya saya ambil dari
pohonnya jauh dan tempatnya terjal. Kalau musim hujan, jalannya licin.
8. Bagaimana cara membuat gula aren?
Jawab : yang bertugas buat gulanya itu istri, anak dan adik saya. Setelah saya ambil dari
pohon, biasanya di saring dulu, setelah di saring sampai bersih dan halus baru dimasak
sampai mendidih. Dalam proses masak jangan lupa di aduk terus, setelah masak baru di
masukan ke dalam cetakan. Kemudian tahap selanjutnya baru di bungkus.
9. Bagaimana ibu atau bapak menjual hasil gula aren?
Jawab : saya jual gula aren biasanya lewat tengkulak, dan harganya terserah tengkulak
mau jual berapa. Tapi kalo saya jual sendiri harganya Rp.8.000,- satu lodong.
10. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik?
Jawab : saya dapat listrik sejak akhir tahun 2011
11. Bagaimana cara ibu atau bapak mendapatkan listrik?
Jawab : sebelum dapat listrik, kita disuruh iuran dulu sebesar Rp.20.000,- dan ikut dalam
membuat PLTMH
12. Apakah anda mengetahui tentang program listrik cahaya 1000 desa Al-Azhar?
Jawab : saya tahu PLTMH itu program dari Al-Azhar. Sebelum proses pembuatan saya
bersama warga di kasih penjelasan terlebih dahulu agar saya paham dan mengerti.
13. Apakah listrik menyala selama 24 jam atau hanya terterntu saja?
Jawab : listrik itu nyala sekitar jam 4 sore dan matinya jam 7 pagi. Tapi tergantung
cuaca juga, kalau musim hujan biasanya tunggu hujannya berenti dulu baru hidup
listriknya. Kecuali hari jum’at dan minggu itu baru 24 jam nyala listriknya.
14. Setelah mendapatkan listrik, manfaat apa yang ibu atau bapak gunakan listrik?
Jawab : manfaat dari listrik yang jelas saya bisa menonton tv, rumah jadi terang dan saya
kadang-kadang bisa buat gula aren di malam hari.
15. Apakah program tersebut memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat desa?
Jawab : sangat memberikan dampak positif. Buktinya dengan adanya listrik saya bisa
memanfaatkan listrik.
16. Apakah setelah memproduksinya lama hasil gula aren bertambah?
Jawab : hubungan listrik dengan bertambah penghasilan gak ada ya secara langsung.
Tapi kalau dari segi pengeluaran ya lebih hemat dibanding dengan make lampu dinding.
Terus saya juga bisa telepon tengkulak kalau hasil gula arennya udah banyak gak perlu
tunggu tengkulak datang.
17. Menurut ibu atau bapak adakah dampak negatif dari program tersebut?
Jawab : dampak negative gak ada, positif sih yang saya rasain
Wawancara dengan masyarakat
Nama : Bapak Suhanda
Tempat : Rumah Bapak Suhanda
Hari/tanggal : 15 November 2013
Waktu : 17.30 WIB
1. Bagaimana kehidupan masyarakat sebelum adanya listrik?
Jawab : dulu sebelum adanya listrik, Dusun Mekarasih itu gelap sekali. Kegiatan
masyarakat untuk di luar tidak ada. Kalau setiap malam kita semua di dalam rumah
masing-masing.
2. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik?
Jawab : listrik adanya itu sejak akhir tahun 2011
3. Apa yang ibu atau bapak ketahui tentang program cahaya 1000 desa?
Jawab : program cahaya 1000 desa itu program dari Al-Azhar peduli Ummat yang
tujuannya untuk memberikan listrik di Dusun Mekarasih. Bukan hanya program cahaya
1000 desa saja, tetapi disini juga ada koperasi sinar harapan.
4. Bagaimana cara mendapatkan listrik?
Jawab : cara mendapatkan listrik masyarakat harus memberi iuran sebesar Rp.20.000,-
5. Siapa yang mengelola listrik?
Jawab : yang mengelola listrik adalah bagian teknisi PLTMH. Orang yang bertugas itu
cuman 2 orang, kemudian yang menjadi pengurus koperasi itu 3 orang. Tugas teknisi itu
ya menghidupkan dan mematikan listrik. Jadwal untuk menyala listrik itu sekitar jam 4
sore sampai jam 7 pagi. Kecuali hari jumat dan minggu. Karena jumat itu para petani
tidak pergi ke kebun dan hari minggu anak-anak pada libur sekolah. Terus hari jumat itu
waktunya masyarakat melakukan kerja bakti.
6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembuatan listrik?
Jawab : partisipasi masyarakat sangat senang. Apalagi pada saat pembuatan PLTMH.
Pada saat proses pembuatan PLTMH kita saling gotong royong. Tapi kalau ada
masyarakat yang tidak bantu, orang tersebut akan dikenakan denda.
7. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik?
Jawab : Manfaat yang saya rasain rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam hari
ada kaya menonton tv, telepon ada, anak-anak bisa mengaji tiap malam karena jalanan
jadi terang. Infrastruktur jalan sekarang jadi bagus. Dulu susah buat jalan aja.
8. Dari segi ekonomi, dampak apa yang dirasakan oleh bapak atau ibu setelah adanya
listrik?
Jawab : kalau dari ekonomi mah pendapatan gak ngaruh, pendapatan yang dulu dengan
sekarang sama aja perbulan kurang lebih Rp.300.000,-. Tetapi kalau dari segi
pengeluaran itu sangat ngaruh. Karena sebelum adanya listrik pengeluaran lebih banyak
untuk beli bahan bakar minyak, yang tadinya kita seminggu habisin Rp.12.000,- untuk
beli bensin perlitar dan sekarang perbulan kita cuman ngeluarin Rp.20.000,- aja
9. Apakah harapan ibu atau bapak dengan program ini untuk ke depannya?
Jawab : harapan saya mah gak ada,
Wawancara dengan masyarakat
Nama : Bapak Kusnadi
Tempat : Rumah Bapak Kusnadi
Hari/tanggal : 14 November 2013
Waktu : 16.00 WIB
1. Bagaimana kehidupan masyarakat sebelum adanya listrik?
Jawab : sebelum adanya listrik, Dusun Mekarasih, ketika malam menggunakan lampu
minyak yang mengkonsumsi minyak solar dikarenakan minyak tanah langka, selain biaya
pembelian minyaknya dan juga penerangannya yang kurang cukup untuk belajar anak
anak sekolah. Dan aktivitas di malam hari terbatas.
2. Sejak kapan desa pamoyangan mendapatkan listrik?
Jawab : listrik adanya itu sejak akhir tahun 2011
3. Apa yang ibu atau bapak ketahui tentang program cahaya 1000 desa?
Jawab : program cahaya 1000 desa itu program dari Al-Azhar peduli Ummat yang
bergerak untuk sosial, yang memberikan listrik di Dusun Mekarasih, dengan cara
member atau membuat PLTMH yang di kelola oleh koperasi sinar harapan.
4. Bagaimana cara mendapatkan listrik?
Jawab : awalnya masyarakat dibimbing untuk bekerja sama untuk membantu program
cahaya 1000 desa, yang berupa pembuatan PLTMH, setelah selesai warga yang
menggunakan hasil PLTMH berupa listrik, akan membayar iuran sebesar 20.000 per KK,
yang di kelola koperasi sinar harapan.
5. Siapa yang mengelola listrik?
Jawab : yang mengelola listrik adalah bagian teknisi PLTMH. Orang yang bertugas itu
cuman 2 orang, kemudian yang menjadi pengurus koperasi itu 3 orang. Tugas teknisi itu
ya menghidupkan dan mematikan listrik. Jadwal untuk menyala listrik itu sekitar jam 4
sore sampai jam 7 pagi. Kecuali hari jumat dan minggu. Karena jumat itu para petani
tidak pergi ke kebun dan hari minggu anak-anak pada libur sekolah. Terus hari jumat itu
waktunya masyarakat melakukan kerja bakti.
6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembuatan PLTMH yang menghasilkan listrik?
Jawab : partisipasi masyarakat di desa ini sangat mendukung pada saat pembuatan
PLTMH dengan cara saling bergotong royong. Tapi kalau ada masyarakat yang tidak
bantu, orang tersebut akan dikenakan denda.
7. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik?
Jawab : Manfaat yang saya rasakan rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam
hari bisa lebih efektif, seperti menonton tv, berfungsinya handphone, dan anak-anak bisa
mengaji tiap malam karena jalanan jadi terang.
8. Dari segi ekonomi, dampak apa yang dirasakan oleh bapak atau ibu setelah adanya
listrik?
Jawab : kalau dari ekonomi mah pendapatan gak ngaruh, pendapatan yang dulu dengan
sekarang sama aja perbulan kurang lebih Rp.300.000,-. Tetapi kalau dari segi
pengeluaran itu sangat ngaruh. Karena sebelum adanya listrik pengeluaran lebih banyak
untuk beli bahan bakar minyak, yang tadinya kita seminggu habisin Rp.12.000,- untuk
beli bensin perlitar dan sekarang perbulan kita cuman ngeluarin Rp.20.000,- aja
9. Apakah harapan ibu atau bapak dengan program ini untuk ke depannya?
Jawab : masyarakat di desa itu sebelumnya sangat bersukur, dan berharap ke depanya,
program ini bisa menambah daya listrik, sehingga tidak ada keterbatasan daya listrik pada
siang hari dan menyempurnakan akses jalan sehingga bisa aman dilalui mobil
Wawancara dengan masyarakat
Nama : Bapak Mulyadi sebagai operator PLTMH.
Tempat : Rumah Bapak Saripin
Hari/tanggal : 15 November 2013
Waktu : 16.00 WIB
1. Adakah kendala selama bertugas sebagai operator PLTMH?
Jawab : tidak ada kendala yang mendasar, kecuali pembersihan saluran air dari sampah
yang terbawa air yang menyebabkan penyumbatan, dan penukaran klahar turbin, akibat
masa pemakaian.
2. Apakah mendapatkan honor dari koperasi selama bertugas?
Jawab : mendapatkan honor secara sukarela dari masyarakat, biasanya perbulan
Rp.600.000 dibagi 5 dengan pihak koperasi.
3. Adakah kendala lain yang dikarenakan alam ?
Jawab : ada, dikarenakan longsornya tebing yang mengakibatkan kerusakan pada pipa
air.
4. Manfaat apakah yang diterima masyarakat dari listrik?
Jawab : Manfaat yang saya rasakan rumah jadi terang. Kegiatan masyarakat di malam
hari bisa lebih efektif, seperti menonton tv, berfungsinya handphone, dan anak-anak bisa
mengaji tiap malam karena jalanan jadi terang.
5. Cara pengelolaan PLTMH ?
Jawab : Mempunyai 2 orang operator yang bekerja secara bergantian. Biasanya sistem
bekerjanya 1 bulan sekali. Karena kadang-kadang petugasnya ada yang sibuk dan
biasanya suka pergi ke luar desa.
Wawancara dengan masyarakat
Nama : Bapak Rahmatullah Siddik
Tempat : Rumah Gemilang Indonesia
Hari/tanggal : 30 Agustus 2013
Waktu : 13.00 WIB
1. Kapan al-azhar resmi beroperasi, dan siapa yang meresmikannya?Jawab : Lembaga ini resmi oleh badan pengurus Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar pada tanggal 1 Desember 2004 melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BPYPIA/1425. 2004 yang ditanda tangani oleh ketua badan pengurus YPI Al-Azhar yaitu oleh bapak H.Rusydi Hamka dan sekretaris bapak H.Nasroulah Hamzah yang beralamat di Jl. Sisingamaharaja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
2. Apa saja struktur organisasi yang ada di al-azhar peduli ummat?Jawab : Direktur eksekutif Bapak Harry Rachmad, Wakil Direktur Bapak Sigit Iko, GM. fundraising & komunikasi Bapak Nanda Putera, GM.program Bapak Agus Nafi, GM.keuangan Bapak Farid Rasyidi, Direktur RGI Ibu Dwi Kartika N, manager fundraising Bapak Anggriansyah, manager mitra jejaring Bapak Saripudin, manager komunikasi Bapak Sigit Tp, manager program Bapak Rahmatullah Sidik, dan lain-lain
3. Apakah al-azhar menjalin kerja sama?Jawab : pihak Al-Azhar tidak bekerja sama dengan siapapun, tetapi sumber dana yang ada di Al-Azhar berasal dari para donator-donatur yang membayar Zakat, Infaq dan Shadaqah. Khususnya untuk program cahaya 1000 desa, anggaran dana dari zakat saja.
4. Apa saja program pemberdayaan di al-azhar?Jawab : Program yang ada di lembaga al-azhar banyak seperti rumah gemilang Indonesia, zakat PRIDE (Poverty Reduction with Integrated Development & Empowerment), my HEART (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support), INFRALINK (Instruktur & Konservasi Lingkungan), FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional). Tetapi tidak semua program yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. yang bertujuan pemberdayaan masyarakat cuman program INFRALINK, Rumah Gemilang Indonesia dan zakat PRIDE. Termasuk program cahaya 1000 desa yang termasuk bidang program INFRALINK”
5. Apa latar belakang diadakannya program cahaya 1000 desa?Jawab : Program ini memiliki tujuan secara garis besar yaitu meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat dengan cara memberikan listrik. Listrik dianggap sebagai sebuah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi oleh masyarakat saat ini, boleh dikatakan sebagian besar aktivitas masyarakat bergantung pada ketersediaan listrik, maka ini latarbelakang
pemikiran yang dikembangkan oleh Yayasan Alazhar untuk membuat sebuah program yang bergerak pada pengadaan listrik bagi desa-desa terisolir.
Program 1000 desa sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan yang belum mendapat akses secara luas akan kebutuhan listrik. Salah satunya di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Al-Azhar Desa Pamoyanan Cianjur Selatan merupakan sebuah desa yang tergolong pada kelompok desa tertinggal yang membutuhkan sebuah program pemberdayaan agar masyarakat desa tersebut menjadi masyarakat yang lebih berdaya. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah pengadaan listrik dengan tujuan agar masyarakat desa tersebut bisa memanfaatkan listrik dengan maksimal untuk kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
6. Bagaimana pelakasanaan program cahaya 1000 desa mulai dari tahap awal hingga akhir?Jawab : Proses pembuatan PLTMH yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat yang dimulai dari bersosialisasi program ke warga masyarakat dan aparat desa yang bertujuan agar mengetahui dan mengerti cara dalam pelaksanaan pembangunan PLTMH, setelah bersosialisasi pihak agen perubah dengan masyarakat membentukkelompok kerja untuk tiap warga, bertujuan untuk mengatur proses kerja pembuatan PLTMH. Setelah pembentukan kelompok, masyarakat melakukan kerja bakti pemecahan batu kali dan penggalian pasir di lereng tebing untuk pembuatan komponen PLTMH seperti saluran irigasi, bak penenang dan rumah turbin. Bak penenang merupakan tempat penampungan air yang berfungsi untuk penyuplai air turbin, Sedangkan rumah turbin itu sendiri merupakan tempat penyimpanan PLTMH.
7. Menurut bapak, bagaimana peran al-azhar peduli ummat dalam melayani kebutuhan masyarakat miskin?Jawab : pihak al-azhar bergerak dibidang pengumpulan zakat,infak, dan sedekah yang dimanfaatkan untuk memperdayakan masyarakat duafa, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat
8. Menurut bapak, dengan adanya program cahaya 1000 desa. Perubahan apa yang dirasakan selama melakukan program tersebut?Jawab : perubahan yang ada di Dusun Mekarasih banyak sekali manfaat yang mereka dapatkan. Salah satunya pada penerangan. Karena dengan adanya program cahaya 1000 desa masyarakat bisa melakukan aktivitas di malam hari dan bisa menonton televisi. Karena sebelum adanya listrik kehidupan masyarakat disana di malam hari tidak ada. Tapi sekarang setelah adanya listrik setiap malam anak-anak bisa mengaji di mushala. Kemudian setelah proses pembuatan PLTMH masyarakat sudah paham dan mengerti cara menjaga dan merawat PLTMH tersebut. Jadi kalau ada kerusakan terhadap PLTMH, masyarakat yang perbaiki sendiri.
9. Menurut bapak, respon masyarakat terhadap program cahaya 1000 desa, bagaimana?Jawab : respon masyarakat sangat senang, karena baru pertama kali lstrik masuk ke Dusun Mekarasih. Namun, pada proses pembuatan PLTMH partisipasi masyarakat juga
sangat tinggi dan semangat. Karena pada saat proses pembuatan masyarakat kerjanya dengan cara gotong royong.
DATA KEPALA KELUARGA RT 01 LOLONGOKAN DUSUN MEKAR ASIH
NO NAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR USIA JENIS KELAMIN
HUBUNGAN DALAMKELUARGA
STATUS AGAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN PENERANGAN
NOURUT
1 ADEDODOYKEKEEUIS
55 TH40 TH17 TH17 TH
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINKAWINKAWIN
ISLAM TANIIRTBURUHBURUH
SDSDSDSD
PLTS 18
2 ADI SUHENDARSITI ROBARIAHNOVIWANDA ADETI JULIANTI
CIANJUR, 01/03/1974CIANJUR, 05/09/1984CIANJUR, 04/11/1999CIANJUR, 03/09/2005CIANJUR, 29/05/2009
LKPRPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUMBELUM
ISLAM BURUHIRTPELAJAR--
SDSDSD--
TANPA PENERANGAN
15
3 APUDUNING
CIANJUR, 10 APRIL 1949CIANJUR, 01 SEPTEMBER 58
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAMISLAM
WIRASWASTAIRT
SDSD
7
4 ASEPRENI MULYANISILVI N
CIANJUR, 05 JANUARI 1978CIANJUR, 07 MARET 1980CIANJUR, 04 JANUARI 2004
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBELM
ISLAMISLAMISLAM
WIRASWASTAIRT-
SDSDSD
PLTS 6
5 D. TARYANAKOMARIAHSRI NURYANTI
CIANJUR, 24 DESEMBER 1977CIANJUR, 10 JULI 1976CIANJUR, 11 OKTOBER 2007
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAMISLAMISLAM
WIRASWASTAIRT-
SDSDBLM SEKOLAH
1
6 DAGUSAIDAH
28 TH23 TH
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM BURUHIRT
SDSD
- 19
7 DAMAK ISLAM8 SUDRAJAT
RATMANAHCIANJUR, 01 NOVEMBER 45CIANJUR, 12 MEI 1957
LKPR
KEPALA KELUARGAISRTI
KAWINKAWIN
ISLAMISLAM
WIRASWASTAIRT
SDSD
PLTS 10
9 DEDE RIAWANENI NURYANIKURNIAWAN
36 TH27 TH06 TH
LKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM BURUHIRT-
SDSDSD
- 23
10 DIDINKOKOMABANAAN
CIANJUR, 11/07/1950CIANJUR, 22/11/1969CIANJUR, 14/06/1988CIANJUR, 18/02/1989
LKPRLKLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINKAWINKAWIN
ISLAM PETANIIRTBURUHBURUH
SDSDSDSD
- 28
INARTINISYARIFACENG
CIANJUR, 16/12/1995CIANJUR, 03/05/1996CIANJUR, 01/03/1997CIANJUR, 20/12/1999
PRPRLKLK
ANAKANAKANAKANAK
BLMBLMBLMBLM
BURUH---
SDSDSDSD
11 DIMIN ISLAM12 EDI
IMASIRMAZAINAL
CIANJUR, 04 JULI 1970 1973 1993 2002
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAMISLAMISLAMISLAM
WIRASWASTAIRT--
SDSDSMKSD
PLTS 11
13 ENDANGSUMIATISUSANTITANTRI
CIANJUR, 05/06/1976CIANJUR, 07/11/1977CIANJUR, 27/02/2000CIANJUR, 25/06/2007
LKPRPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUM
ISLAM WIRASWASTABURUH--
SDSDSDBELUM SEKOLAH
PLTS 24
14 ENGKUSROSMIYATIANINUR AISYAH
CIANJUR, 26 JULI 1972CIANJUR, 11 JULI 1977CIANJUR, 09 OKTOBER 1996CIANJUR, 11 OKTOBER 2000
LKPRPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAMISLAMISLAMISLAM
PETANITKI (SAUDI)
-
SDSDSMPSD
PLTS 12
15 GANDIKARSITIYUDIMANSUSANTITANTAN R
CIANJUR, 05 FEBRUARI 1973CIANJUR, 02 APRIL 1974CIANJUR, 23 FEBRUARI 1994CIANJUR, 15 NOVEMBER 1999CIANJUR, 20 JANUARI 2008
LKPRLKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRT---
SDSDSDSDBLM SEKOLH
PLTS 5
16 JAJAMAMILAHACAYULI
CIANJUR, 02/11/1941 1955 1992 1995
LKPRPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUM
ISLAM PETANIIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSMKSMP
PLTS 17
17 MAJIMARNIRINI
CIANJUR, 12 OKTOBER 1965CIANJUR, 01 FEBRUARI 1970CIANJUR, 16 JULI 2000
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWNBLM
ISLAM WIRASWASTAIRT-
SDSDSD
PLTS 3
18 MASTARMA’ UJIENTINRINA
51 TH70 TH40 TH
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
ISLAM PETANI SDSDSDSMP
PLTS 13
DADANSANTI
21 TH11 TH
PR ANAK SD
19 MISBAHNARSITIKAMALKADAISYAFA’AT
50 TH40 TH29 TH19TH12 TH
LKPRLKLKLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWNKAWINKAWINBLMBLM
ISLAM PETANIIRTBURUHBURUHPELAJAR
SDSDSDSDSD
PLTS 27
20 PERMANAANING Y
CIANJUR, 19/07/1991CIANJUR, 05/06/1991
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM BURUHIRT
SDSD
PLTS 16
21 RUHYANA ISLAM22 SA’AN
DEDECIANJUR, 16 APRIL 1936CIANJUR, 20 JUNI 1955
LKPR
KEPALA KELUARGAISRTI
KAWINKAWIN
ISLAMISLAM
WIRASWASTA SDSD
PLTS 9
23 SHOBARIWASIAHYULIANANENENG NSITI NUR HADANG NERNI PAHMAD N
CIANJUR, 06/02/1933CIANJUR, 06/03/1958CIANJUR, 30/08/1990CIANJUR, 12/06/1992CIANJUR, 03/11/1994CIANJUR, 06/01/1996CIANJUR, 27/08/2000CIANJUR, 20/01/2006
LKPRPRPRPRLKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAKANAKANAKANAK
KAWINKAWINKAWINBLMBLMBLMBLMBLM
ISLAM PETANIIRTIRTBURUHPELAJARPELAJARPELAJAR-
SRSDSDSDSMPSMPSD-
PLTS 26
24 SOPANDIACIHASEPSHOLEH
CIANJUR, 02/11/1953CIANJUR, 09/09/1975CIANJUR, 10/10/1997CIANJUR, 15/05/1999
13TH11 TH
LKPRLKLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
ISLAM PETANI SDSDSDSD
PLTS 21
25 SUDIN ISLAM26 SUHANDA
ENDAHASEPBISIRNABILAHMADBELLA
18 TH12 TH5 TH2 TH6 BLN
LKPRLKLKLKLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKCUCUCUCUCUCUCUCU
ISLAM WIRASWASTA SDSDSMKSDBLM SEKOLAHBLM SEKOLAHBLM SEKOLAH
PLTS
27 TAYAT CIANJUR, 02 AGUSTUS 1960 LK KEPALA KELUARGA KAWIN ISLAM WIRASWASTA SD PLTS 8
IKAHTITIS
CIANJUR, 05 JANUARI 1961CIANJUR, 14 MARET 1995
PRPR
ISTRIANAK
KAWINBLM
IRT-
SDSD
28 UKANENCUM
CIANJUR, 01 JANUARI 1951CIANJUR 50 TH
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTAIRT
SDSD
PLTS 2
29 SUTISNARATNASARI
CIANJUR, 18 JANUARI 1990CIANJUR, 17 APRIL 1994
2117
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTA SDSD
PLTS 4
30 UYATENTINELAANGGI
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
ISLAM SDSDSDBELUM SEKOLAH
PLTS
31 WIDYANAIMASROHMAT HYUDI RTIARISKI
CIANJUR, 13/09/1967CIANJUR, 10/05/1971 CIANJUR, 30/03/1992CIANJUR, 24/11/1994CIANJUR, 09/05/1996CIANJUR, 13/02/2006
15 TH4 TH
LKPRLKLKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLMBLMBLM
ISLAM PETANIIRTBURUHBURUHPELAJAR-
SDSDSMKSMKSMPBELUM SEKOLAH
PLTS 30
32 YAYAD ISLAM33 ENTIN
NURLAELAANGGIH
12 TH5 TH
PRPRPR
KEPALA KELUARGAANAKANAK
JANDABLMBLM
ISLAM WIRASWASTA SDSD-
14
34 EDAHAGUSDEDE
CIANJUR, 05/04/1956CIANJUR, 10/12/1988CIANJUR, 03/10/1992
PRLKLK
KEPALA KELUARGACUCUCUCU
JANDABLMBLM
ISLAM BURUH SDSDSD
- 20
35 ROHIMIATINGUNAWANRAHMAWATIANGGIERNA
CIANJUR, 1979CIANJUR, 1982CIANJUR, 15/11/2000CIANJUR, 21/07/2004CIANJUR, 17/06/2010
LKPRLKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUMBELUMBELUM
ISLAM PETANIIRTPELAJAR---
SDSDSD---
- 22
36 ENDAH CIANJUR, 06/02/1933 PR KEPALA KELUARGA JANDA ISLAM - - - 2537 SALAMAH CIANJUR, 20/11/1965 PR KEPALA KELUARGA JANDA ISLAM - - - 29
DATA KEPALA KELUARGA RT 02 CIBENTENG DUSUN MEKAR ASIH
NO NAMA TEMPAT DAN TANGGALLAHIR
USIA JENIS KELAMIN
HUB DALAMKELUARGA
STATUS AGAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN PENERANGAN
1 HERMANCACANWAWANSINDI
CIANJUR, 12/08/1968CIANJUR, 21/06/1976CIANJUR, 14/11/1996CIANJUR, 16/03/2004
14 TH7 TH
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM PETANIIRTPELAJARPELAJAR
SDSMPSMPBELUM SEKOLAH
PLN IKUTORANG LAIN
2 MA ENTIN 60 TH PR KEPALA KELUARGA JANDA ISLAM IRT SR TIDAK ADA3 DIK-DIK
KARTINIHENDIRATIH
45 TH35 TH18 TH16 TH
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM BURUHIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSMPSMP
PLTS
4 AMADMARSIAHIDA
69 TH20 TH
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM BURUHIRTPELAJAR
SDSD
TIDAK ADA
5 RUSDAWATISINTA
CIANJUR, 12/12/1971
7 TH
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM BURUHIRT-
SDSDSD
PLTS
6 ICANGKARTI
54 TH45
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM BURUHIRT
SDSD
-
7 SARIFINELISKINKINDIMAS
CIANJUR, 08/07/1977CIANJUR, 07/06/1976CIANJUR, 10/03/2000CIANJUR, 04/11/2010
LKPRLKLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUM
ISLAM BURUHIRTPELAJAR-
SDSDSD-
PLTS
8 KARNUDINMAMARAMINAH
CIANJUR, 07/04/196547 TH18 TH
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBELUM
ISLAM BURUH TANIIRTPELAJAR
SDSDSD
PLTS
9 NARDICUCUMANTONSERLI
CIANJUR, 02/04/1970CIANJUR, 08/03/1976CIANJUR, 14/04/1997CIANJUR, 27/04/2004
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM PETANI SDSDSMPSD
PLTS
10 MULYADI CINAJUR, 07/07/1975 LK KEPALA KELUARGA KAIWN ISLAM BURUH SD PLTS
HADMAHYULIYUNI
CIANJUR, /1984CIANJUR, 06/08/2000CIANJUR, 13/10/2010
PRPRPR
ISTRIANAKANAK
KAWINBLMBLM
IRTPELAJAR-
SDSD-
11 DHANATATI RUSMATILINLIN MARLINAFAJAR FAJRI
CIANJUR, 08/01/1968CIANJUR, 12/06/1975CINAJUR, 22/04/1994CIANJUR, 26/06/1999
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM BERUH TANIIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSMPSMP
PLTS
12 EMENTETI S.RAFLY MRYESI
41 TH LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM BURUH TANIIRTPELAJAR-
SDSDSDSD
PLTS
13 SULAIMANKARTIKASILVIA ALAINA
CIANJUR, 05/11/1977CIANJUR, 06/06/1973CIANJUR, 03/03/2002
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM PETANIIRT-
SDSDSD
PLTS
14 MASJID JAMIAL-IHSAN
15 OOP SOPANDIODEH SUMIARSIEEP SAEFUL HININ SUPRIYANTIARIF RAHMAN H
CIANJUR, 22/02/1938CIANJUR, 05/08/1954CIANJUR, 29/09/1984CIANJUR, 07/12/1987CIANJUR, 03/08/1991
LKPRLKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINKAWINBELUMBELUM
ISLAM PETANIIRTWIRASWASTAMENGAJAR-
SDSDSMKS1SMP
PLTS
16 RAHMATEMIDINDINILISICANRANTIRIDWANIMAN
CIANJUR, 10/06/1959CIANJUR, 09/04/1975CIANJUR, 20/01/1990CIANJUR, 17/03/1993CIANJUR, 11/11/1996CIANJUR, 29/06/2001CIANJUR, 15/07/2009CIANJUR, 18/01/2011
LKPRLKPRLKPRLKLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAKANAKANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUMBELUMBELUMBELUMBELUM
ISLAM PETANIIRTPELAJARPELAJARPELAJARPELAJAR--
SDSDSMPSDSDSD
TANPA PENERANGAN
17 SUDINIISASEPUYUN
CIANJUR, 27/03/19975CIANJUR, 14/04/1979CIANJUR, 06/04/1993CIANJUR, 11/06/1996
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSMKSMP
PLTS
18 DINIMOMONNURAIDA
63 TH55 TH16 TH
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM PETANIIRTPELAJAR
SDSDSMK
PLTS
19 DADANAI WINTARSIH
35 TH LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM PETANIIRT
SDSD
PLTS
20 TARODINMINTARSIHEUIS CIANJUR, 06/08/1996
55 TH50 TH
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBELUM
ISLAM BURUHIRTPELAJAR
SDSDSMP
PLTS
21 AMANROFIDIN
44 TH13 TH
LKLK
KEPALA KELUARGAANAK
DUDABLM
ISLAM BURUHPELAJAR
SDSMP
PLTS
DATA KEPALA KELUARGA RT 03 CIHONYE DUSUN MEKAR ASIH
NO NAMA TEMPAT DAN TANGGALLAHIR
USIA JENIS KELAMIN
HUB DALAMKELUARGA
STATUS AGAMA PEKERJAAN PENDIDIKAN PENERANGAN
1 IYAN SAEPUDINANI MARYANIRETI SUSILAWATIJIHAN ASKA PUTRI
CIANJUR, 01/01/1979CIANJUR, 10/03/1982CIANJUR, 17/07/2000CIANJUR, 01/01/2009
LKPRPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM PETANIIRTPELAJAR-
SDSMPSMPBELUM SEKOLAH
-
2 ANDATITISANTIDANDIREGINA
CIANJUR, 06/01/1962CIANJUR, 16/03/1975CIANJUR, 04/03/1994CIANJUR, 04/03/1997CIANJUR, 28/10/2006
LKPRPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLMBLM
ISLAM PETANIIRTPELAJARPELAJAR-
SDSDSMKSMP-
-
3 DADANG NTETI ROHAETIASTRI P
CIANJUR, 03/05/1979CIANJUR, 21/09/1984CIANJUR, 10/05/2003
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SMPSDSD
LAMPUMINYAK
4 MASJID JAMIAL-BAROKAH
PLTS
5 AHMADRASIH
CIANJUR, 05/12/1965CIANJUR, 07/06/1970
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM PETANIIRT
SDSD
LAMPUMINYAK
6 ISMAANAHSALEHYULIKAYAH
CIANJUR, 05/09/1970CIANJUR, 05/07/1980CIANJUR, 02/04/2000CIANJUR, 01/02/2004CIANJUR, 02/08/1950
LKPRLKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINBELUMBELUMJANDA
ISLAM PEDAGANGIRTPELAJARPELAJAR-
SDSDSDBLM SKOLAHSD
LAMPUKINCIR
7 OSIDYENIRISMAYAH
CIANJUR, 21/05/1973CIANJUR, 12/06/1977CIANJUR, 22/02/1999
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDSD
LAMPUKINCIR
8 SUR AHNININ
CIANJUR, 10/04/1950CIANJUR, 05/06/1970
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
JANDAJANDA
ISLAM BURUHBURUH
SDSD
LAMPUMINYAK
9 RUSTANDIILAHAGUS NUROHMAN
CIANJUR, 12/08/1971CIANJUR, 12/07/1978CIANJUR, 13/08/1997
LKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDPELAJAR
PLTS
10 ROSANDIROROSRIKA
CIANJUR, 05/09/1979CIANJUR, 10/09/1985CIANJUR, 04/03/2008
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRT-
SDSDBLM SKOLH
LAMPUMINYAK
11 DANONUNUNGOYOK
CIANJUR, 02/08/1970CIANJUR, 11/05/1972CIANJUR, 08/09/1997
LKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDSD
LAMPU MINYAK
12 GANDADARWATIDIMAS
CIANJUR, 07/04/1975CIANJUR, 04/07/1980CIANJUR, 05/01/2007
LKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRT-
SDSDBLM SKOLAH
LAMPU MINYAK
13 SARJAMISKAH
CIANJUR, 30/04/1930CIANJUR, 15/09/1940
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTAIRT
SRSR
LAMPU MINYAK
14 APANDIIDARACENGMAYA
CIANJUR, 27/04/1940CIANJUR, 11/03/1960CIANJUR, 09/07/1990CIANJUR, 15/05/2000
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSDBLM SKOLAH
LAMPU MINYAK
15 DARWANADAHERNA
CIANJUR, 18/05/1969CIANJUR, 06/09/1974CIANJUR, 11/03/1990
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSMPSMK
LAMPU KINCIR
LISMAWATI CIANJUR, 07/05/1998 PR ANAK BLM BLM SKOLAH16 MASRI
AISANCIANJUR, 28/03/1935CIANJUR, 11/07/1943
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM PEDAGANGIRT
SDSD
LAMPU KINCIR
17 ELANCUCUENIENCEP
CIANJUR, 24/11/1974CIANJUR, 12/09/1978CIANJUR, 15/07/1994CIANJUR, 10/04/2000
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM MENJAHITIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSDSD
LAMPU KINCIR
18 ASEPIMASDEDENENENGLULU
CIANJUR, 12/06/1970CIANJUR, 07/09/1975CIANJUR, 12/07/1998CIANJUR, 10/02/2001CIANJUR, 18/08/2007
LKPRPRPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR-
SDSDSDSDBLM SEKOLAH
LAMPU KINCIR
19 ANDRIIDA
CIANJUR, 15/08/1983CIANJUR, 10/07/1985
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTAIRT
SDSD
LAMPU KINCIR
20 JAHIDINAMRIAHMAULANDI
CIANJUR, 17/08/1942CIANJUR, 14/10/1948CIANJUR, 07/09/1994CIANJUR, 12/08/1996
LKPRLKLK
KEPALA KELUARGAISTRICUCUCUCU
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSDSD
LAMPU KINCIR
21 ROSIDINRIAELPA
CIANJUR, 10/04/1979CIANJUR, 02/07/1982CIANJUR, 16/10/2004
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDBLM SKOLAH
LAMPU KINCIR
22 APENGYOYONADUL
CIANJUR, 07/02/1968CIANJUR, 11/04/1972CIANJUR, 05/07/1995
LKPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDSMP
LAMPU KINCIR
23 PAIJUMAE
CIANJUR, 08/05/1936CIANJUR, 21/09/1942
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTAIRT
SDSD
LAMPU KINCIR
24 ILARIMASNANAHASAN
CIANJUR, 10/11/1975CIANJUR, 12/10/1979CIANJUR, 11/09/1998CIANJUR, 07/03/2001
LKPRPRLK
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSDSD
LAMPU KINCIR
25 KADNAOLISYANTI
CIANJUR, 10/05/1973CIANJUR, 18/07/1976CIANJUR, 10/12/1994
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDSD
LAMPU KINCIR
DEDE CIANJUR, 17/09/1998 PR ANAK BLM PELAJAR SMP26 SOLIHIN
ENURINTAN
CIANJUR, 18/07/1976CIANJUR, 20/04/1980CIANJUR, 25/07/1996
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDSD
LAMPU KINCIR
27 MARNAITI
CIANJUR, 26/03/1935CIANJUR, 10/11/1946
LKPR
KEPALA KELUARGAISTRI
KAWINKAWIN
ISLAM WIRASWASTAIRT
SDSD
LAMPU KINCIR
28 ANDIIKAINA
CIANJUR, 12/07/1980CIANJUR, 24/09/1983CIANJUR, 11/06/2008
LKPRPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAK
KAWINKAWINBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJAR
SDSDBLM SKOLAH
LAMPU KINCIR
29 NARIANHAHATSOPANINENI
CIANJUR, 08/12/1970CIANJUR, 02/09/1994CIANJUR, 11/07/2000CIANJUR, 28/05/2002
LKPRLKPR
KEPALA KELUARGAISTRIANAKANAK
KAWINKAWINBLMBLM
ISLAM WIRASWASTAIRTPELAJARPELAJAR
SDSDSDSD
LAMPU KINCIR
KEPEMILIKAN
LUAS STATUS LUAS STATUS1 KUSNADI PRMNEN HM 1600 GADAI 11000 HM - - - NILA 20 KG HM CANGKALENG 1,500,000 2 ADE BILIK HM 6000 GP KAMBING 2 HM NILA 3 KG HM NYADAP AREN 450,000 3 JAJAM BILIK HM 300 HM DOMBA 2 HM NILA 2 KG HM 450,000 4 UKAN BILIK HM 160 HM AYAM 3 HM NILA 2 KG HM 450,000 5 YAYAD BILIK HM BURUH 2600 HM AYAM 4 HM NILA 5 KG HM 2,000,000 6 TITIS PRMNEN HM 400 HM AYAM 3 HM NILA 5 KG HM 400,000 7 D. TARYANA BILIK HM BURUH 4000 HM 900 HM DOMBA 1 HM NILA 1 KG HM 450,000 8 MAJI BILIK HM 800 PINJAM 2800 HM AYAM 2 HM NILA 5 KG HM 450,000 9 GANDI BILIK HM NYADAP 1200 PINJAM 120 HM DOMBA 3 BGH NILA 3 KG HM NYADAP AREN 600,000
10 BEBEN BILIK HM 800 HM 200 HM AYAM 2 HM - - - NYADAP AREN 450,000 11 DIDIN BILIK HM BURUH 36 HM AYAM 5 HM - - - 600,000 12 SULAIMAN BILIK HM RW 2000 PINJAM 1200 HM AYAM 5 HM NILA 30 KG HM 600,000 13 EDI PRMNEN HM 2500 HM 3600 HM DOMBA 8 HM NILA 10 KG HM NYADAP AREN 600,000 14 MASTAR BILIK HM 50 HM DOMBA 6 HM - - - NYADAP AREN 600,000 15 WIDYANA PRMNEN HM 800 PINJAM 4000 HM AYAM 5 HM - - - 600,000 16 APUD BILIK HM 2000 HP 6000 HM DOMBA 5 HM NILA 3 KG HM NYADAP AREN 450,000 17 SARIPIN PRMNEN HM 800 HGP 2000 HM - - - NILA 2 KG HM NYADAP AREN 750,000 18 HERMAN BILIK HM 2400 HGP 60 HM AYAM 1 HM NILA 3 KG HM 750,000 19 ASEP BILIK HM 40 HM DOMBA 3 HM EMAS 2 KG HM 750,000 20 ENDANG PRMNEN HM 2000 HGP 4000 HM - - - NILA 10 KG HM CANGKALENG 750,000 21 DAGUS BILIK HM BURUH - - 30 HGP - - - - - - 950,000 950,000 22 ADI BILIK HM - - 400 HM AYAM 3 HM NILA 5 KG HM BANGUNAN 600,000 600,000 23 SAAN BILIK HM 200 HM 400 HM DOMBA MAROH BH - - - 600,000 600,000 24 PERMANA BILIK HM 400 HM 400 HM AYAM 5 HM NILA 2 KG HM NYADAP AREN 450,000 450,000 25 DEDE DIAWAN BILIK HM 300 HM 300 HM DOMBA 4 HM NILA 2 KG HM MENJAHIT 750,000 750,000 26 MULYADI BILIK HM BURUH - - 60 HGP AYAM 10 HM - - - MEBEL 300,000 600,000 27 UYAD S BILIK HM BENGKEL 2600 HM 700 HM DOMBA 1 HM NILA 5 KG HM BENGKEL 600,000 600,000 28 DA'DA BILIK HM 2000 PINJAM 8000 HM DOMBA 5 HM NILA 2 KG HM NYADAP AREN 600,000 600,000 29 EMEN BILIK HM 800 HM 1600 HM AYAM 2 HM NILA 3 KG HM NYADAP AREN 450,000 450,000 30 TAYAT BILIK HM 1600 SEWA 6400 HM AYAM 2 HM NILA 5 KG HM NYADAP AREN 450,000 600,000 31 DIKDIK BILIK HM BURUH - - 400 HM AYAM 2 HM - - - 300,000 450,000 32 SHOBARI BILIK HM 1600 SEWA 200 HGP DOMBA 3 HM NILA 5 KG HM NYADAP AREN 600,000 900,000 33 TARODIN PRMNEN HM BURUH 8000 HM 9000 HP KERBAU 2 HM NILA 5 KG HM 2 1,200,000 900,000 34 KARNUDIN PRMNEN HM - - 200 HM AYAM 1 HM - - - NYADAP AREN 300,000 600,000 35 YADI BILIK HM 800 SEWA 1000 HM KAMBING 1 HM NILA 10 KG HM NYADAP AREN 600,000 600,000 36 ICANG BILIK HM - - 4800 HM - - - NILA 3 KG HM 300,000 450,000 37 AMAD BILIK HM 1600 HM 400 HM AYAM 4 HM - - - 300,000 300,000 38 DIMIN BILIK HM - - 24000 HGP - - - - - - 300,000 450,000 39 JAHIDIN BILIK HM - - 120 HM KAMBING 11 HM NILA 3 KG HM 2 NYADAP AREN 500,000 600,000 40 AKAD BILIK HM BURUH 1600 SEWA 400 HGP - - - - - - 300,000 450,000 41 DARWAN BILIK HM BURUH 2000 HM 2400 HM - - - - - - MENJAHIT 500,000 500,000 42 OSID BILIK HM BURUH - - 4000 HM KAMBING 2 HM NILA 4 KG HM 200,000 200,000
RUMAHNO NAMA
KONDISI STATUS TANI
PERIKANANPENDAPATAN PENGELUARAN
DATA KEKAYAAN WARGA RW 10 MEKAR ASIH
KPM JENIS JUMLAH KPM MOTORKETRAMPILAN
DAGANG LAIN2 JENIS JUMLAH
TANAHSAWAH DARAT
TERNAKJENIS PEKERJAAN
43 ANDI BILIK HM 1200 HM 1200 HGP KAMBING 5 HM NILA 3 KG HM NYADAP AREN 200,000 200,000 44 ROHIMI BILIK HM - - 32 HGP - - - - - - - 450,000 600,000 45 DADANG BILIK HM BURUH - - 300 HM KAMBING 2 HM NILA 4 KG HM PERKAYUAN 600,000 600,000 46 KAYAH BILIK HM BURUH 400 HM 200 HM AYAM 7 HM - - - 700,000 600,000 47 SADI BILIK HM BURUH 800 HG 300 HM AYAM 5 HM - - - 500,000 500,000 48 DANO BILIK HM 2000 HG 3200 HM AYAM 10 HM - - - 700,000 650,000 49 RUSMANA BILIK HM BURUH 1200 HG 500 HM AYAM 7 HM NILA 7 KG HM 1,000,000 900,000 50 SUR'AH BILIK HM BURUH - - 500 HM AYAM 8 HM NILA 5 KG HM 300,000 300,000 51 ANDRI BILIK HM BURUH - - 200 HM AYAM 5 HM - - - 600,000 600,000 52 AHMAD BILIK HM 2000 HG 700 HM KAMBING 6 HM NILA 3 KG HM 600,000 600,000 53 GANDA BILIK HM BURUH - - 500 HM AYAM 5 HM - - - 600,000 600,000 54 ANDA BILIK HM BURUH - - 500 HM KAMBING 1 HM - - - 500,000 500,000 55 IYAN BILIK HM - - 500 HM AYAM 8 HM - - - 700,000 700,000 56 APANDI BILIK HM 800 HM 1600 HM KAMBING 2 HM EMAS 5 KG HM 600,000 600,000 57 SARJA BILIK HM 400 HM 4000 HM KAMBING 2 HM - - - 600,000 600,000 58 ISAH BILIK HM 4000 HM 800 HM AYAM 8 HM - - - 800,000 700,000 59 ELAN BILIK HM BURUH - - 200 HM AYAM 4 HM - - - 1,000,000 900,000 60 ASEP BILIK HM NYADAP 400 HM 400 HM KAMBING 2 HM - - - 600,000 600,000 61 PA'I BILIK HM 800 HM 400 HM AYAM 8 HM NILA 1 KG HM 600,000 600,000 62 MEMED BILIK HM 1600 HM 1200 HM KAMBING 3 HM NILA 1 KG HM 600,000 600,000 63 SHOLIHIN BILIK HM BURUH 400 HM 100 HM AYAM 5 HM NILA 2 KG HM PERKAYUAN 600,000 600,000 64 MARNA BILIK HM 800 HM 800 HM AYAM 10 HM - - - 700,000 700,000 65 NARIAH BILIK HM 800 HM 200 HM KAMBING 5 HM - - - 600,000 600,000 66 ROSYIDIN BILIK HM - - 2000 HM - - - - - - 700,000 700,000 67 APENG BILIK HM P. PADI 1200 HM 1200 HM AYAM 7 HM NILA 5 KG HM 2 PENG. PADI 1,500,000 1,500,000 68 RUHYANA BILIK HM BURUH - - 110 HM DOMBA 1 HM - - - NYADAP AREN 450,000 600,000 69 SUHANDA PRMNEN HM P. PADI - - 100 HM ANGSA 2 HM NILA 5 KG HM 1,000,000 1,000,000 70 DHANO BILIK HM 3600 HGP 4800 HM AYAM 10 HM NILA 3 KG HM 2 NYADAP AREN 450,000 600,000 71 AJO BILIK HM - - 100 HM AYAM 2 HM - - - NYADAP AREN 600,000 600,000 72 USEP BILIK HM BURUH 800 HM 400 HM DOMBA 4 HM NILA 3 KG HM 600,000 600,000 73 GILAR BILIK HM BURUH 800 HM 200 HM DOMBA 2 HM NILA 4 KG HM 600,000 600,000 74 MISBAH BILIK HM 1200 AKAD 1200 HM DOMBA 4 HM NILA 3 KG HM 750,000 750,000 75 ODAH BILIK HM BURUH - - 200 HM - - HM - - - 300,000 300,000 76 SUDIN BILIK HM 1000 HM 10000 HGP AYAM 3 HM NILA 5 KG HM NGOJEK 450,000 600,000 77 SUDIN BILIK HM - - 400 HGP - - HM - - - 450,000 450,000 78 SOPANDI PRMNEN HM 4000 HGP 100400 HM KAMBING 2 HM NILA 5 KG HM NYADAP AREN 1,200,000 750,000 79 AMAN BILIK HM 800 HM 3200 HM AYAM 5 HM - - - NYADAP AREN 600,000 400,000 80 DINI BILIK HM 1200 HM 1800 HM KAMBING 5 HM NILA 5 KG HM NYADAP AREN 600,000 600,000 81 ENTIN BILIK HM 400 HM 400 HM DOMBA 3 HM - - - 200,000 300,000 82 KARMA BILIK HM 1400 HM 7600 HM DOMBA 6 HM NILA 5 KG HM NYADAP AREN 800,000 600,000 83 SUDRAJAT PRMNEN 6400 HM 8000 HM DOMBA 5 HM NILA 25 KG HM NYADAP AREN 3,000,000 3,000,000 8485
JADWAL KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHADRO(PLTMH)
SENIN SELASA RABU KAMIS SABTU MINGGUNO NAMA RT NO NAMA RT NO NAMA RT NO NAMA RT NO NAMA RT NO NAMA RT1 Dayat 1 1 Maji 1 1 Apud 1 1 D.taryana 1 1 Dagus 1 1 Edi 12 Ruhyana 1 2 Gandi 1 2 Asep 1 2 Adi 1 2 Sa’an 1 2 Misbah 13 Sudin 1 3 Dama 1 3 Mastar 1 3 Yayad 1 3 Dede 1 3 Sopandi 14 Apandi 3 4 Bongkok 1 4 Yana 1 4 Utis 1 4 Ukan 1 4 Ending 15 Dini 2 5 Ekus 1 5 Sobari 1 5 Uyat 1 5 Jajam 1 5 Suhanda 16 Mulyadi 2 6 O’op 2 6 Saripin 2 6 Da’da 2 6 Amad 2 6 Tarodin 27 Usep 2 7 Usman 2 7 Herman 2 7 Emen 2 7 Yadi 2 7 Rahmat 28 Sulaeman 2 8 Maedin 2 8 Karma 2 8 Dik’dik 2 8 Marli 2 8 Sudin 29 Apeng 3 9 Jana 2 9 Danu 3 9 Andri 3 9 Jahidin 3 9 Dasep 310 Ajo 3 10 Dadang 3 10 Rosiyadi 3 10 Elan 3 10 Saedin 3 10 Solihin 311 Ahmad 3 11 Osid 3 11 Ana 3 11 Darwan 3 11 Asep 3 11 Marna 312 Rosidin 3 12 Erus 3 12 Sarja 3 12 Aman 2 12 Pa’i 3 12 Ani 313 Kadna 3 13 Gana 3 13 Didin 1 13 Iyan 3 13 Dimin 1 13 Icang 214 Tayat 1 14 Ade 1 14 Masri 3 14 Permana 1 14 Pandi 3 14 Karnudin 215 Memed 3 15 Eman 3 15 Dadan 2 15 Tatang 2 15 Kholil 2 15 Rohimi 1
A. PEMASUKAN
NO HARI/TANGGAL JENIS PEMASUKAN JUMLAH1 18/02/11 Mbak Nurli 1,000,000 2 19/03/11 Mbak Nurli 500,000
1,500,000
B. PENGELUARAN
NO HARI/TANGGAL JENIS PENGELUARAN JUMLAH1 20/02/11 OPERASIONAL PENDATAAN WARGA 9,000 2 21/02/11 KERTAS A4, PENGGARIS, HEKTER, SPIDOL 52,000 3 21/02/11 KARTON, LAKBAN, SPIDOL BESAR 20,500 4 21/02/11 GAS 15,000 5 22/02/11 SEWA MOTOR 20,000 6 22/02/11 BENSIN OPERASIONAL 12,000 7 25/02/11 SEPATU BOOT 2 PASANG @ 65.000 130,000 8 25/02/11 SENTER 20,000 9 03/03/11 SEWA MOTOR (KE BALAI DESA) 20,000
10 03/03/11 BENSIN OPERASIONAL 12,000 11 06/03/11 KARUNG PASIR 10 BUAH @ 2000 20,000 12 06/03/11 LETTER T 5,000 13 06/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 22,000 14 08/03/11 WARNET 6,000 15 08/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 11,000 16 09/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 11,000 17 11/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 11,000 18 11/03/11 PERLENGKAPAN MANDI 15,000 19 12/03/11 GAS 16,000 20 12/03/11 FEDERAL OIL, TUTUP OLI 40,000 21 12/03/11 IQRO' 7,000 22 12/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 11,000 23 14/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR 11,000 24 18/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR OLEH WARGA 50,000 25 18/03/11 BENSIN PENGANGSURAN PASIR OLEH WARGA 12,000 27 19/03/11 KONTRAK POSKO 300,000 28 28/03/11 SEWA MOTOR + LABEL SENSUS 24,000 29 03/04/11 GAS 16,000 30 03/04/11 SEWA MOTOR 20,000 31 03/04/11 BENSIN 2 LITER 12,000 32 03/04/11 WARNET 3,500 33 04/04/11 PRINT AD/ART KOPERASI 20,000
Jumlah
LAPORAN KEUANGAN OPERASIONAL PENDAMPING PLTMH
34 04/04/11 BENSIN 2 LITER 12,000 35 12/04/11 BENSIN ANGSUR PASIR WARGA 2 ORANG 24,000 36 12/04/11 BAYAR LISTRIK POSKO 35,000 37 12/04/11 KAPUR 1 PACK 3,000 38 14/04/11 SEWA MOTOR (KE BALAI DESA) 20,000 39 14/04/11 BENSIN OPERASIONAL 2 LITER 12,000 40 09/04/11 BUKU TABUNGAN, KWARTO, KAS KWARTO 90,000 41 06/04/11 ONGKOS KE DINAS KOPERASI & SEWA MOTOR 56,000 42 01/05/11 BATERAI + CHARGER 95,000 43 01/05/11 METERAN (5 M) 5,000 44 01/05/11 BENSIN OPERASIONAL 20,000 45 07/05/11 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 46 13/05/11 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 47 15/05/11 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 48 20/05/11 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 49 24/05/11 OLI DAN GIR 57,000 50 24/05/11 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 51 24/05/12 BENSIN OPERASIONAL SOSIALISASI INSTALASI 11,000 52 24/05/13 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 53 24/05/14 BENSIN OPERASIONAL ANGSUR PASIR 11,000 54 02/06/11 BAN DALAM MOTOR OPERASIONAL 28,000
1,499,000 Jumlah
KETERANGANkwitansi APUkwitansi APU
KETERANGANNON BONNOTA TOKONOTA TOKONON BONKWITANSI APUKWITANSI APUNOTA TOKONON BONKWITANSI APUNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNOTA TOKONOTA BENGKELNOTA TOKONON BONNON BONKWITANSI APUKWITANSI APUKWITANSI APUNOTA TOKONON BONKWITANSI APUNON BONNON BONNON BON
NON BONNON BONNON BONNON BONKWITANSI APUNON BONNOTA TOKOKWITANSI APUNOTA TOKONON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BONNON BON
RUNDOWN KEGIATAN PENDAMPING
NO HARI/TANGGAL JENIS KEGIATAN1 Jum’at, 18/02/11 o Persiapan perjalanan menuju lokasi
o Perjalanan menuju lokasio Sampai di lokasi
2 Sabtu, 19/02/11 o Sosialisasi program pembangkit listrik tenaga mikrohidro kepada masyarakat Lolongokan yang dihadiri langsung oleh :- Kadus- DKM- Tokoh Masyarakat- RT dan RW setempat- Sebagian warga setempatAdapun tempat sosialisasi adalah di rumah bapak Sopandi selaku Kadus tempat pembangkit dibangun
o Pendataan warga RT.01 didampingi langsung oleh ketua RT yang bersangkutan
3 Minggu, 20/02/11 o Silaturrahmi ke RT & RW untuk merencanakan jadwal kerja kelompok
o Silaturrahmi ke tokoh masyarakat (Anjengan) o Silaturrahmi ke DKM Masjid sekaligus menanyakan
kegiatan keagamaan warga setempato Pendataan warga RT 02 didampingi langsung oleh ketua
RT 02 dan Rw setempat.o Mengikuti seklaigus mengisi kegiatan mauled Nabi
Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh warga RT 01 di Masjid Nurul Jannah Lolongokan, dalam acara mauled tersebut dihadiri oleh ketua MUI Pamoyanan, BPD, Kadus, RT & RW,DKM dan hamper semua masyarakat lolongokan
4 Senin, 21/02/11 o Diskusi / rapat dengan warga untuk melaksanakan persiapan pembentukan kelompok kerja tiap RT
o Melihat/ survey potensi alam yang ada di Lolongokan, Cibenteng dan Cihonye
o Pemenuhan kebutuhan administrasi (belanja ke pasar)o Silaturrahmi ke Anjengano Pembuatan analisis pendapatan tiap warga. o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
5 Selasa, 22/02/11 o Sosialisasi program ke aparat desa (balai desa)o Silaturrahmi ke rumah bapak Parian selaku BPDo Pendataan warga RT 03o Survey ke pesantreno Membeli kebutuhan pokoko Pertemuan dengan warga di rumah RW membahas
pelaksanaan pengumpulan batu dan pasir untuk
pembangunan pembangkit.o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
6 Rabu, 23/02/11 o Pelaksanaan pengumpulan batu bersama-sama warga RT 01, 02 dan 03 dilokasi pengumpulan batu (kali) adapun jaraknya dari lokasi pembangkit 1,5 km
o Silaturrahmi ke warga-wargao Menjemput team IBEKA yang dating ke lokasi ( Mas
Dhygda dan Yandi)o Diskusi dengan team IBEKA untuk pelaksanaan
program pembangkit listrik tenaga mikrohidroo Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
7 Kamis, 24/02/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
o Survey bersama team IBEKA ke lokasi rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
o Survey ke sumber air induk,untuk mengetahui seberapa besar potensi air (debit air)
o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita8 Jum’at 25/02/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi
pembangunan pembangkit bersama wargao Pengukuran head (ketinggian tebing) di lokasi
pembangunano Pengukuran debut di saluran airo Diskusi dengan warga di posko Al-Azhar dengan agenda
menggali potensi alam yang ada di dusun setempato Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
9 Sabtu, 26/02/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
o Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km.
o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan berceritao Menghadiri peringatan mauled Nabi di RT 02
10 Minggu, 27/02/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
o Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km.
o Diskusi /kumpul dengan wargao Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
11 Senin, 28/02/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
o Pengumpulan dan pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga, pengumpulan pasir dilakasanakan di lereng-lereng tebing yang mengandung pasir,jarak dari lokasi pembangkit sejauh 2,5 km.
o Pembuatan rincian penyajian data warga o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
12 Selasa, 01/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga
o Menyambut kedatangan team IBEKA yang berjumlah 17 orang
o Survey bersama team IBEKA ke lokasi pembangunano Survey bersama team IBEKA ke lokasi pengambilan
batu dan pasiro Pembuatan kelompok kerja wargao Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
13 Rabu, 02/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Penempatan jadwal kelompok kerja warga di posko-posko warga
o Tahap awal pembangunan yaitu dengan pembersihan semak-semak yang ada dilokasi pembangunan sebagai tempat bak penenang
o Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan berceritao Bertemu dengan team PLN pusat sekaligus menjelaskan
program cahaya 1000 desa di dusun mekar sari tepatnya lolongokan, cibenteng dan cihonye
14 Kamis, 03/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Berkunjung ke balai desa o Survey ke bendungan induk bersama team IBEKA
dalam rangka persiapan perbaikan saluran airo Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
15 Jum’at 04/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Diskuis dengan wargao Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
16 Sabtu 05/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Diskuis dengan wargao Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan berceritao Menghadiri peringatan mauled Nabi di RT 03
17 Minggu,06/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Mengadakan perlombaan anako Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
18 Senin,07/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Mengadakan perlombaan anako Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
19 Selasa, 08/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Mengadakan perlombaan anako Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
20 Rabu, 09/03/11 o Pengumpulan dan pengangsuran batu dan pasir ke lokasi pembangunan pembangkit bersama warga dan team IBEKA
o Mengadakan perlombaan anako Mengajar ngaji anak-anak di Masjid dan bercerita
21 Kamis, 10/03/11 o Membesihkan saluran air, dari hulu sungai hingga curuk bersama warga dan Team IBEKA dengan tujuan agar debit air lebih besar
o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Permainan anak (kegiatan bersama anak-anak warga
setempat dengan memberi game dan perlombaan)o Mengajar Ngaji dan berceritao Membaca surat yasin bersama-sama anak pengajian dan
sebagian warga di masjid Nurul Jannah22 Jum’at, 11/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit
o Membersihkan saluran air (membetulkan saluran-saluran yang bocor)
o Diskusi dengan warga untuk merencanakan pembentukan ketua pokja yang baru
o Permainan anako Mengajar ngaji dan bercerita
23 Sabtu, 12/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Membersihkan saluran air (membenahi saluran warga ke
sawah-sawah sesuai kebutuhan)o Bersama dengan warga memilih ketua pokja dengan ini
Bapak Engkus mendapat amanat sebagai ketua pokja di dampingi oleh Ketua RT masing-masing
o Permainan anako Mengajar ngaji dan bercerita
24 Minggu, 13/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Pengumpulan batu kali
o Diskusi dengan warga dan team IBEKA di Posko Al-Azhar membahas seberapa banyak material yang di butuhkan.
o Mengajar mengaji dan bercerita25 Senin, 14/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkit
o Pengumpulan batu kalio Mengajar mengaji dan bercerita
26 Selasa, 15/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Pengumpulan batu kalio Mengajar mengaji dan bercerita
27 Rabu, 16/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Pengumpulan batu kalio Diskusi dengan warga (menggalang kekompakan warga
dalam pembangunan rumah pembangkit)o Mengajar mengaji dan bercerita
28 Kamis, 17/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Pengansuran batu kalio Meratakan tanah lereng tebing sebagai tempat
pembangunan rumah turbin (pembangkit)o Permainan anako Mengajar mengaji dan bercerita
29 Jum’at, 18/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Pengansuran batu kalio Meminta ijin kepada pemilik tanah yang akan dibangun
bak penenang bersama Bapak kadus, Ketua Pokja dan Bapak BPD
o Diskusi dengan Team Al-Azhar Pusat dan Team IBEKA membahas pelaksanaan pembangunan PLTMH
o Permainan anako Mengajar mengaji dan bercerita
30 Sabtu, 19/03/11 o Survey ke lokasi pembangkit dengan rombongan Al-Azhar pusat
o Survey ke lokasi penggalian pasiro Survey ke lokasi hulu airo Mengajar mengaji dan bercerita
31 Minggu, 20/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembangunan rumah pembangkit
o Mengetik rundown kegiatan pemdampingo Menyusun laporan bulanano Permainan anak dan berceritao Mengajar mengaji dan bercerita
32 Senin, 21/03/11 o Pengangsuran batu ke lokasio Permainan anako Mengajar ngaji dan bercerita
33 Selasa, 22/03/11 o Pengangsuran batu ke lokasio Permainan anak
o Mengajar ngaji dan bercerita34 Rabu, 23/03/11 o Pengangsuran batu ke lokasi tempat rumah pembangkit
o Diskusi dengan wargao Mengajar ngaji
35 Kamis, 24/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang air di atas curuk duyut
o Pengangsuran batu ke lokasi pembuatan bak penenang air di atas curuk duyut
o Mengajar mengaji o Yasinan (membaca surat yasin dan doa bersama anak-
anak pengajian dan sebagian warga)36 Jum’at, 25/03/11 o Membuat lapangan voly bersama warga
o Mengajar mengaji dan bercerita37 Sabtu, 26/03/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang
air di atas curuk duyuto Permainan anako Mengajar ngaji dan bercerita
38 Minggu, 27/03/11 o Penggalian dan pengumpulan batu di lereng tebingo Pengangsuran pasiro Takziah (warga meninggal)o Main voly dengan wargao Mengajar mengaji dan bercerita
39 Senin, 28/03/11 o Penggalian dan pengumpulan batu di lereng tebingo Pengangsuran pasiro Main voly dengan wargao Mengajar mengaji dan bercerita
40 Selasa, 29/03/11 o Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
o Penggalian bak penenang o Pendataan warga calon penerima listriko Mengajar ngaji
41 Rabu, 30/03/11 o Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
o Penggalian bak penenang o Pendataan warga calon penerima listriko Mengajar ngaji
42 Kamis, 31/03/11 o Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
o Penggalian bak penenang o Mengajar ngaji
43 Jum’at, 01/04/11 o Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
o Penggalian bak penenang o Mengajar ngaji
44 Sabtu, 02/04/11 o Penggalian, pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing
o Penggalian bak penenang o Mengajar sekolah agamao Mengajar mengajio Rapat pembentukan koperasi PLTMH
45 Minggu, 03/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebingo Penggalian bak penenang airo Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
46 Senen, 04/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebingo Penggalian bak penenang airo Ngeprint data koperasio Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
47 Selasa, 05/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebingo Penggalian bak penenang airo Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
48 Rabu, 06/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebingo Penggalian bak penenang airo Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
49 Kamis, 07/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebingo Penggalian bak penenang airo Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Yasinan di masjid Nurul Jannah lolongokan
50 Jum’at, 08/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing o Penggalian bak penenango Mengisi pengajian ibu-ibuo Yasin dan tahlil memperingati 100 hari meninggalnya o Rapat dengan warga di RT 03 cihonyeo Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
51 Sabtu, 09/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing o Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
52 Minggu, 10/04/11 o Pemecahan dan pengangsuran batu dari puncak tebing o Mengajar sekolah agama di RT 02o Mengajar sekolah agama di RT 01o Mengajar mengaji dan bercerita
53 Senin, 11/04/11 o Pengangsuran batu dari puncak tebingo Pembuatan batu pecaho Pembuatan batu split untuk mengecoro Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
54 Selasa, 12/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Pembuatan batu pecaho Pembuatan batu split untuk mengecoro Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
55 Rabu, 13/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Pembuatan batu pecaho Pembuatan batu split untuk mengecoro Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
56 Kamis, 14/04/11 o Ke balai desa, dengan agenda mengundang kepala desa untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro
o Menonton film rumah pembangkit aih nuso di balai desao Mengajar sekolah agama dan mengaji di RT 02o Mengajar mengaji di RT 01o Yasinan
57 Jum’at, 15/04/11 o Mengisi pengajian ibu-ibu PKKo Kerja bakti bersama warga membersihkan jalano Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
58 Sabtu, 16/04/11 o Pemecahan batu split untuk pengecoran pondasi bak penenang
o Pengangsuran pasiro Mulai pembangunan bak penenang rumah pembangkito Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
59 Ahad, 17/04/11 o Pengangsuran pasir bersama anak-anak pengajian dan warga ke lokasi bak penenang
o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan60 Senin, 18/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenang
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
61 Selasa, 19/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
62 Rabu, 20/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
63 Kamis, 21/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
64 Jum,at 22/04/11 o Mengisi pengajian ibu-ibu PKKo Pengangsuran pasir bersama warga ke lokasi bak
penenango Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
65 Sabtu, 23/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
66 Minggu, 24/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Survey ke bak penenang dan rumah turbin bersama
rombongan dari Al-Azhar dan IBEKAo Berangkat ke Jakarta
67 Senin, 25/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
68 Selasa, 26/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
69 Rabu, 27/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokano Rapat di kantor Al-Azhar pusat
70 Kamis, 28/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokano Yasinan
71 Jum’at, 29/04/11 o Mengisi pengajian ibu-ibu PKKo Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
72 Sabtu, 30/04/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
73 Minggu, 01/05/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
74 Senin, 02/05/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
75 Selasa, 03/05/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi pembuatan bak penenango Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 03 Lolongokan
76 Rabu, 04/05/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbino Penyiapan lahan untuk rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
77 Kamis, 05/05/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin
o Penyiapan lahan untuk rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano yasinan
78 Jum’at, 06/05/11 o pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin)
o rapat / diskusi dengan warga, (menggalang kekompakan)
o mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan79 Sabtu, 07/05/11 o pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan
benteng di sekeliling rumah turbin)o pengangsuran pasir dari atas ke lokasi rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
80 Minggu, 08/05/11 o pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin)
o pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi pembangunan rumah turbin
o pengangsuran pasir dari lereng tebing ke lokasi rumah turbin
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
81 Senin, 09/05/11 o pembangunan rumah turbin ( pembuatan pondasi dan benteng di sekeliling rumah turbin)
o pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi pembangunan rumah turbin
o penurunan bata merah dari truko Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano Melakukan penekanan untuk meminta komitmen kepada
warga supaya tetap bekerja.82 Selasa, 10/05/11 o Pengangsuran bata merah ke lokasi pembangunan rumah
turbin.o pengangsuran pasir dari atas curuk ke lokasi
pembangunan rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
83 Rabu, 11/05/11 o Penggalian pasiro Penekanan kerja ke masyarakat (rapat koordinasi)o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
84 Kamis, 12/04/11 o Penggalian pasiro Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano Yasinan
85 Jum’at, 13/04/11 o Pengangsuran pasir
o Mengisi pengajian ibu-ibu dengan tema “SHOLAT”86 Sabtu, 14/05/11 o Membantu team IBEKA membangun rumah turbin
o Membawa adukan semen ke tukango Mengajar mengaji di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
87 Minggu, 15/05/11 o Survey ke curug walet, melihat potensi debit air dan head tebing
o Mengajar mengaji di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
88 Senin, 16/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
89 Selasa, 17/05/11 o survey ke lokasi bak penenang dan rumah turbin bersama team Al-Azhar pusat
o Melaksanakan akikah atas nama Terry Komala binti Komarudin
o Melakasanakan pelatihan PLTMH, yang di ikuti seluruh pengurus koperasi dan sebagian warga dan aparat desa antara lain bapak BPD dan Kadus setempat
90 Rabu, 18/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
91 Kamis, 19/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano Yasinan
92 Jum’at, 20/05/11 o Kerja bakti bersama warga megangsuran pasir dari lereng tebing
o Mengisi pengajian ibu-ibu PKK dengan tema “ZAKAT”o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
93 Sabtu, 21/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
94 Minggu, 22/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
95 Senin, 23/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
96 Selasa, 24/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
97 Rabu, 25/05/11 o Pengumpulan pasir di penggalian pasiro Mengangkut bata merah untuk pembangunan rumah
turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
98 Kamis, 26/05/11 o Penggalian pasiro Rapat dengan warga dan team IBEKA “ pengaturan
saluran air dan pengukuran jalur kabel instalasi”o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano Yasinan
99 Jum’at, 27/05/11 o Pengangsuran pasir o Sosialisasi ke warga terkait rencana instalasi listriko Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokano Silaturrahmi ke warga (menjenguk warga yang sakit)
100 Sabtu, 28/05/11 o Pengukuran jalur kabel untuk instalasi ke rumah-rumah warga serta pemasangan patok untuk pemasangan tiang yang di dampingi RT, RW dan warga setempat
o Sosialisasi instalasi ke wargao Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokano Yasinan di rumah warga yang sakit.
101 Minggu, 29/05/11 o Pengukuran jalur kabel untuk instalasi ke rumah-rumah warga serta pemasangan patok untuk pemasangan tiang yang di dampingi RT, RW dan warga setempat
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 lolongokan
102 Senin, 30/05/11 o Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk
mendoakan arwah almarhum ibu endah103 Selasa, 31/05/11 o Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk
mendoakan arwah almarhum ibu endah104 Rabu. 01/06/11 o Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk
mendoakan arwah almarhum ibu endah105 Kamis, 02/06/11 o Membantu proses pekerjaan pembangunan rumah turbin
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Yasinan dengan warga di Rumah Bapak engkus untuk
mendoakan arwah almarhum ibu endah106 Jum’at, 03/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat
pengganlian pasiro Sosialisasi kepada seluruh warga untuk menetapkan
iuran listriko Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
107 Sabtu, 04/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat pengganlian pasir
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
108 Minggu, 05/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbin dari tempat pengganlian pasir
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
109 Senin, 06/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
110 Selasa, 07/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
111 Rabu. 08/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
112 Kamis, 09/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
113 Jum’at, 10/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
114 Sabtu, 11/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
115 Minggu, 12/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
116 Senin, 13/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
117 Selasa, 14/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
118 Rabu. 15/06/11 o Pembersihan selokan (saluran air)o Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
119 Kamis, 16/06/11 o Berangkat ke cianjur120 Jum’at, 17/06/11 o Survey ke lokasi pembangkit besama team Al-Azhar
o Memperingati Isro’ Mi’roj di Masjid Nurul Jannah121 Sabtu, 18/06/11 o Rapat dengan team Al-Azhar dan Ibeka di posko
o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
122 Minggu, 19/06/11 o Pembuatan video pembangunan rumah pembangkito Mlester dinding rumah turbin
o Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan123 Senin, 20/06/11 o Pembuatan video pembangunan rumah pembangkit
o Mlester dinding rumah turbino Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
124 Selasa, 21/06/11 o Membantu resepsi pernikahan wargao Dokumentasi pernikahano Panitia rajaban dan tasyakuran kel. Bapak Suhanda
125 Rabu. 22/06/11 o Pembuatan video pemlesteran rumah pembangkito Pembuatan rangka atap rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar ngaji di RT 01 Lolongokan
126 Kamis, 23/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pembuatan rangka atap rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Yasinan di masjid Nurul Jannah
127 Jum’at, 24/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pembuatan rangka atap rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibenteng
128 Sabtu, 25/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pembuatan pondasi tempat mesin
turbin o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
129 Minggu, 26/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pengacian rumah turbin o Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
130 Senin, 27/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pengacian rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
131 Selasa, 28/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pengacian rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
132 Rabu. 29/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah turbino Pembuatan video saluran air dari hulu airo Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
133 Kamis, 30/06/11 o Pengangsuran pasir ke lokasi rumah pembangkito Dokumentasi video pengacian dinding rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Tahlilan di rumah wargao Yasinan di masjid Nurul Jannah
134 Jum’at, 01/07/11 o Penggalian dan pengangsuran pasir dari lereng tebingo Ceramah pengajian ibu-ibu di madrasah Nurul Jannah
o Khutbah Jum’at di Masjid Nurul Jannaho Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
135 Sabtu, 02/07/11 o Dokumentasi rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
136 Minggu, 03/07/11 o Dokumentasi rumah turbino Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
137 Senin, 04/07/11 o Pembuatan tuguo Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokano Rapat penetapan fungsional koperasi
138 Selasa, 05/07/11 o Pembuatan tatakan cor atap rumah turbino Pembuatan tuguo Mengajar sekolah agama di RT 02 Cibentengo Mengajar mengaji di RT 01 Lolongokan
Top Related