Download - Contoh KTI

Transcript

Contoh KTI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANGTANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS BULUPODDO PERIODE JUNI S/D NOVEMBER 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb) Pada Program Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan . OLEH: NIM.. PROGRAM DIII KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN .. 2011

DAFTAR ISIHalaman DAFTAR ISI......................................... i DAFTAR TABEL.............................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah................ 1 B. Rumusan Masalah....... 4 C. Tinjuan Pustaka.............. 4 D.Tujuan Penelitian.......... 5 E. Manfaat penelitian........................................................... 5 F. Sistematika penulisan...................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan umum tentang kehamilan............... 8 1. Pengertian.. 8 2. Tanda Dan Gejala Kehamila................ 8 B. Tinjauan Umum Tentang Tanda Bahaya Kehamilan....... 11 1. Pengertian....... 11 2. Jenis .................. 11

3. Efek Dari Tanda Bahaya.............. 14 4. Penanganan................ 19 C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan.... 241. Pengertian........ 2. Kategori

24

Pengetahuan......... 25

D. Kerangka Konsep..................... 261. Dasar 2. Bagan

Pemikiran Variable Yang Diteliti....... 26 Kerangka pikir.................... 26

BAB III METODE PENELITIAN.............. 30 A. pendekatan dan desain penelitian.............. 30 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian....... 301. Lokasi 2. Waktu

Penelitian............ 30 Penelitian............ 30

C. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif .......... 301. Pengetahuan 2. Pengetahuan 3. Pengetahuan 4. Pengetahuan

tentang pengertian .............................. 30 jenis................... 31 efek......................................................... 31 penanganan............................................. 32

D. Teknik Pengambilan Sampel................. 33

E. Teknik Pengambilan Data.................. 33 F. Tehnik pengumpulan data .............. 33 G. Pengolahan Data..................... 34 H. Analisa Data.................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 35 A. Hasil penelitian .................................................................. 35 B. Pembahasan ....................................................................... 38 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 45 A. Kesimpulan ............................................................................ 45 B. Saran ..................................................................................... 46 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Tanda Bahaya dalam kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/d November 2011 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jenis Tanda Bahaya Dalam Keh20amilan Di Puskesmas Bulupoddo Periode Juni s/ November 2011 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Efek Tanda Bahaya Dalam Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periopde Juni s/d November 2011 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penanganan Tanda Bahaya Dalam Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bulupoddo Periopde Juni s/d November 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Oleh karena rahmat, taufiq dan hidayah-Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) ini, walaupun dalam bentuk sebagaimana adanya. Disamping itu pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam. Penulis menyadari, bahwa dalam usaha untuk mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini, senantiasa mengalami berbagai macam hambatan dan rintangan, akan tetapi berkat ketekunan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat diselesaikan walau masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu, maka wajarlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, utamanya kepada : 1. Orang tua tercinta yang telah melahirkan dan membesarka serta mendorong, memberikan doa dan semangat serta membantu secara materi,member kasih saying dan perhatiannya. 2. A.Erfan Askani, S.I.P sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Enam-Enam Pusat Makassar yang telah menyapkan sarana dan prasarana pendidikan Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 3. Hj.A.Nurhayana Amin,SKM.,M.M sebagai direktur Akademi Kebidanan Madani Sinjai beserta para dosen dan staf yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di kampus Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 4. Muhaeminah S.SiT.,M.Kes sebagai Ketua Program Studi Kebidanan Akademi Kebidanan Madani Sinjai. 5. dr.Nurwahida, S.Ked.,M.Kes selaku pembimbing I dan Muhaeminah, S.SiT.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing dan meluangkan waktunya dalam konsultasi penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Hj.Rahmaniar,S.SiT. selaku penanggung jawab KIA di Puskesmas Bulupoddo Kecamatan Bulupoddo yang telah memberikan izin untuk pengambilan data yang dibutuhkan selama penelitian. 7. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Akademi Kebidanan Madani Sinjai, yang telah banyak membantu, membimbing, menemani, dan menyemangati. Kepada yang telah disebutkan di atas penulis hanya berdoa semoga Allah SWT, memberi imbalan pahala yang berlipat ganda di sisinya.Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembangunan agama, bangsa dan Negara. Sinjai, 12 Desember 2011 Penyusun Nim

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Salah satu indikator yang dipakai dalam menilai derajat kesehatan suatu Negara atau Daerah adalah angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara miskin, sekitar 25-30% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan.[1]

Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu berhasil diturunkan dari 270 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 262 pada tahub 2005, 255 pada tahun 2006 dan 248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.

Jumlah kematian ibu maternal yang dilpaporkan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota sulawesi pada tahun 2006 sebanyak 133 orang atau 101.56 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92. 89 per 100,000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85, 17 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang atau 78, 84 per 100,000 kelahiran hidup.Sedangkan Angka Kematian Ibu dikabupaten Sinjai pada tahun 2009 sebanyak 4 orang, pada tahun 2010 sebanyak 5 orang dan pada tahun 2011 sebanyak 2 orang,

pada puskesmas Bulupoddo sendiri pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu menunjukkan nilai terendah yaitu nol atau tidak terjadi kematian

Penyebab kematian ibu cukp kompleks, dapat digolongkan atas faktor-faktor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan sosial ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Penyebab langsung sebesar 90%, sebagian besar perdarahan (28%), eklamplia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu berupa kondisi kesehatan yang dideritanya misalnya Kurang Energi Kronis (KEK).[2]

Dalam kehamilan sendiri dikenal adanya tanda bahaya yang merupakan suatu tanda yang terjadi selam hamil atau priode antental, apabila tidak dilaporkan atau dideteksi bisa menyebabkan kematian ibu. [3]

Menurut pusat pendidikan kesehatan nasional (2009). Ada sembilan macam tanda bahaya dalam kehamilan yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala menetap, penglihatan kabur, gerakan janin kurang, mual dan muntah yang terus menerus, nyeri perut yang hebat, bengkak pada muka dan tangan, demam dan kejang. [4]

Tanda bahaya tersebut dapat terjadi secara mendadak dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya (Unprtedictable Disruption). Karena itu setiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Tujuannya, agar jika terjadi salah satu atau beberapa dari tanda bahaya dalam kehamila, ibu hamil maupun keluarga dapat segera mencari

pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jwa ibu dan bayi yang di kandungnya. hal ini disebabkan karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Pada ibu hamil maupun keluarga tidak mengetahui dan mengenali tanda bahaya dalam kehamilan, maka jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya dalam kehamilan tersebut, ibu maupun keluarga tidak akan menyadari bahwa telah terjadi masalah serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Apabila tanda bahaya tersebut diabaikan dapat meyebabkan ibu berada dalam kondisi yang mengancam jiwanya dan sulit untuk ditolong. Maka bukan tidak mungkin resiko kematian ibu dan janin di depan mata dan akan menambah deret Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Janin. [5]

Puskesmas Bulupoddo salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Sinjai Utara. Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal di puskesmas tersebut cukup banyak. Yaitu rata-rata 35 perbulan.

Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Puskesmas Bulupoddo judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Dalam Kehamilan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran pengetahuam ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya kehamilan

2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan

3. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang efek tanda bahaya dalam kehamilan

4. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan

C. Tinjauan pustaka

Pada hasil penelitian Fatmawati, siswa Akbid Madani dengan judul penelitian gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilan dengan titik penekananya yaitu membahas tentang antenatal care dan tanda bahaya kehamilan. Sedangkan penelitian yang saya lakukan titik penekanannya yaitu kunjungan antenatal care dan tanda bahaya kehamilan.

D. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan.

2. Tujuan Khusus.

1. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya dalam kehamilan.

2. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang jenis tanda bahaya dalam kehamilan.

3. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang efek tanda bahaya dalam kehamilan.

4. Dipelorehnya gambran pengetahuan ibu hamila tentang penanganan tanda bahaya dalam kehamilan.

.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan masukan informasi dan bacaan bagi institusi pendidikan Akademi Kebidanan Madani Sinjai

1. Bagi instansi tempat penelitianSebagai bahan masukan informasi bagi instansi kesehatan utamanya Puskamas Bulupoddo, dan menjadi bahan acuan bagi manajemen Puskesmas Bulupoddo untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan antenatal.

2. Bagi penulis merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam upaya memperluas wawasan.

F. Sistematika penulisan

Sistematika yang dapat yang dapat digunakan pada karya tulis ini terdiri dari V Bab yang disusun secara sistimatika sebagai berikut:

1. Bab I (pendahuluan)

Merupakan pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II (kajian pustaka)

Pada bab ini mambahas tentang tinjauan umum tentang kehamilan, tinjauan umum tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan tinjauan umum tentang pengetahuan, kerangka konsep.dan defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif

3. Bab III (metode penelitian)

Pada bab ini membahas tentang metode penelitan yang dugunakan yaitu jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengambilan sampel, tehnik pengumpulan data, pengolaan data dan analisa data

4. Bab IV (metode penelitian)

Pada bab ini merupakan tentang hasil penelitian yang didapatkan.

5. Bab V (penutup)

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

Saefuddin, et.al., Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, (jakarta : YBPSP, 2009), h. 3[1] [2]Sudiranto, 2009. Laporan Dinkes kab/kota makassar. Diakses tanggal 19 november 2011 [3]www.pusdinakes.2003.com [4]www.Pusdinakes.2003.com [5]

diakses tanggal 24 oktober 2011 diakses tanggal 24 oktober 2011

www.ibubayi.com. diakses 24 oktober 2011

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian

Sebelum penulis membahas tentang tanda bahaya dalam kehamilan terlebih dahulu mengemukakan beberapa pengertian kehamilan menurut para pakar, yaitu:

1. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi[1]

2. Masa kehamilan akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan.[2]

3. Proses pada kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi.[3]

2. Tanda Dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan terdiri atas beberapa bagian. Untuk lebih jelasnya, maka penulis menguraikan pada pokok bahasan selanjutnya.

a. Tanda tidak pasti hamil

1. Amenorhea. Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.

2. Nausea (mual) dan emesis (muntah). Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.

3. Mastodynia. Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada duktus mammae dan progesteron pada alveoli.

4. Quickening. Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.

5. Miksi. Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.

6. Konstipasi. Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.

7. Weight gain. Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.mumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.

8. Fatigue. Perasaan lelah pada ibu hamil yang sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.

9. Nail sign. Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis.

10. Mengidam. Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama, akan tetapi akan menghilang seiring dengan tuanya kehamilan.

11. Sinkope (pingsan). Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat.

12. Pigmentasi kulit. Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar

montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).

13. Epulis. Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).

14. Varises. Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.[4]

b. Tanda mungkin hamil

Adapun beberapa tanda mungkin hamil yaitu:

1. Perut membesar

2. Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan

3.

Tanda

Chadwicks,

mukosa

vagina

berwarna

kebiruan

karena

hipervaskularisasi hormon estrogen.

4. Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh homron estrogen dan progesterone

5. Tanda Goodells, portio teraba melunak.

6. Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.

7. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu

8. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.

9. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri.

10. Reaksi kehamilan positif.[5]

c. Tanda Pasti Hamil

Tanda pasti ibu hamil adalah :

1. Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.

2. Terdengar denyut jantung janin secara auskultas,dapat didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG.

3. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen, sudah tidak disarankan [6]

B. Tinjauan Umum Tentang Tanda Bahaya Dalam Kehamilan.

1. Pengertian

Adapun beberapa pengertian tanda bahaya dalam kehamilan yaitu :

1. Tanda bahaya dalam kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya masalah serius yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal dan proses persalinan yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi maka dapat menyebabkan kematian ibu.[7]

2. Tanda bahaya dalam kehamilan merupakan suatu pertanda yang terjadi pada ibu hamil yang merupakan pertanda telah terjadinya masalah serius pada ibu atau janin yang dikandungnya dan jika tidak dilaporkan dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih parah.[8]

2. Jenis Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Adapun jenis tanda bahaya dalam kehamilan yaitu :.

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan Pervaginam adalah Perdarahan yang keluar dari jalan lahir yang terjadi pada masa kehamilan, baik pada awal kehamilan atau kehamilan muda maupun pada kehamilan lanjut.[9]

2. Sakit Kepala Menetap

Sakit kepala menetap adalah sakit kepala yang terjadi pada masa kehamilan yang sifatnya menetap atau tidak hilang meskipun dengan beristirahat.[10]

3. Kejang

Kejang adalah gerakan otot tubuh secara mendadak yang tidak disadari baik dalam bentuk kronik atau tonik dengan atau tanpa disertai hilangnya kesadaran [11]

4. Bengkak Pada Muka Dan Tangan

Bengkak pada muka dan tangan adalah gelembung cairan dari beberapa organ atau jaringan yang merupakan terkumpulnya kelebihan cairan limfe, tanpa peningkatan jumlah sel dalam mempengaruhi jaringan. Edema bisa terkumpul pada muka dan tangan.[12]

5. Demam

Demam adalah keadaan dimana suhu tubuh diatas 101F(38,3C) [13]

6. Muntah Yang Terus Menerus (Hiperemesis Gravidarum)

Muntah yang terus menerus adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.[14]

7. Perubahan Penglihatan

Perubahan penglihatan adalah Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.[15]

8. Gerakan Janin Kurang

Gerakan janin kurang adalah keadaan dimnana Gerak janin kurang dari 3 kali dalam satu jam.[16]

9. Nyeri Perut Yang Hebat

Nyeri perut yang hebat adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan merupakan penyakit atau komplikasi yang fatal.[17]

3. Efek Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Adapun efek tanda bagaya dalam kehamilan yaitu :.

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan Pervaginam pada kehamilan muda umunya disebabkan oleh keguguran. Kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang pada umumnya disebabkan oleh kelainan kromoson yang ditemui pada spermatozoa tau ovum.[18]

Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti Abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. perdarahan kehamilan sebelu usia 20 minggu yang disertai dengan rasa mual, serviks belum membuka dan tes kehamilan masih positif maka besar kemungkinan telah terjadi abortus imminens atau abortus yang mengancam. Dalam keadaan ini, kehamilan masih dapat di pertahankan [19]

Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, kadang-kadang banyak tetapi tidak sering, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta [20]

2. Sakit Kepala Menetap

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang sakit kepala menetap tersebut disertai dengan penglihatan kabur atau berbayang. Sakit kepala menetap dalam kehamilan adalah gejala pre-eklampsia.[21]

3. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah bila semakin bera, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.[22]

Kemungkinan penyebab terjadinya kejang pada ibu hamil adalah eklampsia. Gejala terjadinya eklampsia sama dengan gejala pada saat ibu mengalami kejang.[23]

4. Gerakan Janin Kurang

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.[24]

Kurangnya gerakan janin biasanya pengaruh dari kondisi ibu, nutrisi, dan mungkin pernah mengalami kecelakaan yg dapat mengakibatkan benturan. Atau pengaruh dari janin sendiri. Jika keadaan ini terus berlanjut, maka dapat menyebabkan fetal distrees atau gawat janin bahkan dapat berakibat kematian janin dalam rahim.[25]

5. Nyeri Perut Yang Hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.[26]

6. Oedema pada muka dan tungkai

Timbulnya oedema didahului oleh penambahan berat badan yang berlebihan. Penambahan bert badan seperdua kilogram seminggu pada seorang yang hamil dianggap normal, tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan timbulnya preklamsi harus dicurigai. Penambahan berat bada disebabkan oleh retensi air dalam jaringan kemudian oedema tampak yang timbul pada kaki, jaringan tangan dan wajah. Oedema tidak hilang dengan istirahat. Protenuria disebabkan oleh spasme orteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus.[27]

Yang menyebabkan terjadinya bengkak pada muka dan tangan biasanya terjadi anemia pada ibu, gangguan fungsi organ ginjal, gagal jantung, atau paling sering adalah bengkak pada muka dan tangan disebabkan karena terjadi preeklampsia.[28]

7. Demam

Ibu menderita demam dengan suhu > 38, C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.[29]

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.[30]

8. Muntah Terus Menerus

Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Terapi bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tidak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesehatan.[31]

Mual

dan

muntah

yang

berlebihan

menyebabkan

hiperemesis

gravidarum., Penyakit ini berbahaya bagi janin dan kesehatan ibu. Karena dapat mengganggu aktivitas ibu sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Penyebab muntah-terus menerus belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.[32]

9. Perubahan Penglihatan

pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Penglihatan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan mendadak, misalnya pandangan kabur atau terbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin akan di sertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preeclampsia.[33]

4. Penanganan Tanda Bahaya Dalam Kehamilan.

Adapun penanganan tanda bahaya dalam kehamilan yaitu :

1. Perdarahan Pervaginam Jika ibu merasakan adanya darah yang keluar dari jalan lahir maka secepat mungkin ibu harus meminta pertolongan dari petugas kesehatan. Penanganan Umum : Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tandatanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.[34] Penanganan selanjutnya disesuikan dengan penyebab terjadinya

perdarahan pervaginam. Misalnya jika terjadi perdarahan karena abortus

imminens maka anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan karenakehamilan masih dapat di pertahankan.

2. Sakit Kepala Menetap

Jika ibu mengalami sakit kepala sebaiknya ibu beristirahat dan minum obat penghilang rasa nyeri. Namun jika sakit kepala tersebut tidak hilang meskipun dengan beristirahat dan minum obat maka segas baiknya ibu segera memeriksakan keadaannya pada petugas kesehatan.

Penanganan Umum :

a. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh

tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

b. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riswayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.[35]

3. Kejang

Penanganan umum:

a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah.

b. Bebaska jalan nafas.

c. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur.

d. Lakukan pengawasan ketat.[36]

4. Gerakan Janin Kurang

Penanganan Umum :

a. Memberi dukungan emosional pada ibu

b. Menilai denyut jantung janin (DJJ) :

1) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang

2) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.[37]

5. Nyeri Perut Yang Hebat

Penanganan Umum :

a. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu

b. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.

c. Jika ada syok segera terapi dengan baik.[38]

6. Bengkak Pada Muka Dan Tangan

Penanganan umum :

a. Istirahat cukup

b. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

c. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.[39]

7. Demam

Penanganan Umum :

Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu.[40]

8. Muntah Terus-Menerus

Penanganan Umum :

a. Makan sedikit tapi sering. b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak.

c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat. d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. e. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain. f. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual. g. Hindari halhal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi. h. Istirahat cukup. i. Hindari halhal yang membuat Anda berke ringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual.[41] 9. Perubahan Penglihatan

Penanganan Umum :

a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tandatanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.[42]

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian

pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengalami pengidraan terhadap suatu objek tertentu. Pengidraan melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasadan raba. Sebagai objek pengetahuan manusia diperolah melalui mata dan telinga.

Selanjutnya menurut bloom tingkat pengetahuan yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan mengingat kembali sesuatu yang telah dipelajari. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur seseorang dikatakan tahu yaitu antara lain: dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real. Aplikasi disini di artikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatuobjek kedalam komponen, tetapi masih dalam satu strukur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan

kepada

suatu

kemampuan

untuk meletakkan

atau

menghubungkan bagian-bagian dalam satu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap materi objek

Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau tehnik angket (bentuk pertanyaan tertulis) yang menyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan pertayaan yang membutuhkan jawaban benar atau salah. Terdiri atas pernyataan dan dua alternative jawaban yaitu benar atau salah. Sedangkan kualits pengetahuan pada masing-masing pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria yaitu : 1. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kesioner yang benar 76 100%

2. Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban dari responden dari kesioner yang benar 56 75%

3. Tingkat pengrtahuan kurang jika jawaban responden dari kesioner < 55%.[43]

D. Kerangka Konsep

1. Dasar Pemikiran Variable Yang Diteliti.

Pada penelitian ini hanya terdapat satu variable (variable tunggal). Variable tunggal yaitu variable yang terdiri dari beberapa varian yang selalu berhubungan. Pada penelitian ini yang menjadi variabel tunggal adalah pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan Yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan adalah pengertian, jenis, efek, dan penanganan.

1. Pengertian

Setiap ibu hamil perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan tanda bahaya dalam kehamilan. Agar ibu hamil memahami bahwa jika dirinya mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut berarti dirinya berada dalam kondisi yang buruk dan mengancam keselamatan diri dan janin yang dikandungnya.

2. Jenis

Setiap ibu hamil perlu mengetahui dan mengenali jenis dari tanda bahaya dalam kehamilan agar jika mengalami salah satu atau beberapa dari tanda bahaya tersebut maka ibu dapat segera meminta bantuan dari petugas kesehatan.

3. Efek

Setiap ibu hamil perlu mengetahui efek atau akibat dari tanda bahaya dalam kehamila. Karena jika ibu mengetahui efek dari tanda bahaya dalam kehamilan, jika ibu mengalami salah satunya maka ibu dapat segera memahami kondisinya bahwa dirinya sedang mengalam salah satu dari tanda bahaya

4. Penanganan

Setiap ibu hamil perlu mengetahui penanganan awal dari tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Agar jika mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut, ibu atau keluarga dapat melakukan pertolongan pertama sebelum mendapat pertolongan dari petugas kesehatan.

Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan

[1] [2]

Hanifa wiknjosastro, et.al, ilmu kebidanan ( jakarta : PT Bina , 2008) , h. 213

Saifuddin, et. al., pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, (Jakarta : YBP-SP, 2009), h.89[3] Manuaba, IBG, ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, EGC, Jakarta. 2010 h. 75 [4] [5] [6]

Ibid, h. 107-108 Mochtar Rustam, op. Cit, h. 217 Muhaeminah, Asuhan Kebidanan1, 2009, h. 85 - 86

[7] [8] [9]

www.Pusdinakes. 2009 com diakses 24 oktober 2011 Manuaba, op. Cit, h. www.Pusdinakes. 2003 com diakses 24 oktober 2011 Muliati. Gambaran pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,

[10]

2010 tanda bahaya dalm kehamilan (online), http// www.ibubayi.com. diakses tanggal 24 oktober 2011[12] [13] [14] [11]Ratna,

www.Pusdinakes. 2003 com diakses 24 0ktober 2011 Saefuddin, op. cit, h. 248 Mochtar rustam, op. Cit h. 195

[15]Irma,tanda bahaya dalam kehamilan (online),http// www.masdanag .com diakses 24 oktober 2011 [16]Widyastuti,tanda

bahaya kehamilan, (online),//: www.3idanku.com. diakses 24

oktober 2011[17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25]

Saefuddin, op. Cit h. 259 Hanifa Wiknjosastro,op, Cit h. 228 Saefiddin,op. Cit h. 160 www.Pusdinakes.2009. Com diakses 24 oktober 2011 Yuni kusmiatil, Perawatan Ibu Hamil. 2009, h. 161 Saefuddin, op. Cit, h. 208 Ibid www. Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 www. Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 kusmiati, op. Cit.h. 163-164

[26]Yuni [27]

ibid

[28] [29] [30] [31]

ibid Saefuddin , op. Cit h.248 www.Pusdinakes. 2003. Com diakses 24 oktober 2011 Muliati, op. cit

bahaya dalam kehamilan,(online),(http// www.ibubayi.com. Suakses 24 0ktober 2011[33]Ratna

[32]Ratna,Tanda

tanda bahaya dalam kehamilan (online) www.ibubayi.com. Diakses 24

oktober 2011[34] [35] [36] [37]

Saefuddin, op., h. 160-161 Ibid, h. 206 Ibid, h. 207 Ibid, h. 335

[38] Saifuddin,et, al., Buku Panduan Praktis pelayanan kesehatan maternal dam neonatal.(jakarta : YBP-BP),2002.h.86 [39]Irma, tanda bahaya dalam kehamilan,(online).http///www.masdanang.com.diaksess 24 oktober 2011 [40]

Saefuddin, op. Cit, h. 221

bahaya dalamkehamilan(online,)http//www.Masdanang.com.diakses 24 oktober 2011[42]

[41]Irma,tanda

Saefuddin, op. Cit, h.206

[43] Supryanto, konsep dasar pengetahuan , (online), (http : www.blospot.com, diakses 1 november 2011

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah menggunakan pendekatan metode deskriptif, dengan tujuan memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Bulupoddo kabupaten Sinjai periode Juni s/d November 2011

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Di Puskesmas Bulupoddo

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan di laksanakan pada Bulan Juni s/d November 2011

C. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang pengertian tanda bahaya kehamilan yang terdapat dalam kuisioner dengan kriteria :

Baik : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 76 - 100% pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya dan kehamilan

Cukup : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar 56 - 75% pertanyaan tentang pengertian tanda bahaya dan kehamilan

Kurang : Jika jawaban responden dari kesioner dengan benar