…………………………………... DAFTAR ISI
HALAMAN
1. Salam Redaksi…………………………………………………. 2. Lintas Peristiwa……………...…Meet and Greet with President 4. Liputan Khusus………Pengurusan Visa Pelajar di Luar Negara 6. Liputan Khusus……………...Polemik Pengurusan Visa Pelajar 7. Bisnis……………………..………..Kerja Sambilan/Wirausaha 9. Tokoh………………………….…….Ahmad Almaududy Amri 12. Sains & Teknologi…….Pengembangan Mikrospeaker MEMS 14. Seputar PPI………………………….…..PPI Dunia Mengajar 16. Opini……………………………………….Refleksi 1 Januari 18. Sastra……………..Karya Sastra dan Pengembangan Manusia
20. Serba-serbi............Mengenal Masakan ala Kekaisaran Mughal
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Atas nama PPI Dunia kami ingin mengucapkan selamat dan
sukses kepada Biro Pers dan Media, PPI Dunia yang telah
berhasil untuk launching Buletin PPI Dunia yang perdana den-
gan nama Buletin Koreksi Vol. 1 No. 1. Buletin ini diharapkan
menjadi media informasi bagi seluruh pelajar dan masyarakat
Indonesia untuk mengetahui berbagai perkembangan pelajar
Indonesia di dunia seperti kegiatan organisasi pelajar, informasi
sains dan teknologi, informasi bisnis, sastra dan informasi-
informasi menarik lainnya.
Dengan moto “3K (Kebersamaan, Keilmuan dan Kreasi)”
yang di gagas oleh Dewan Presidium Periode 2014-2015, PPI
Dunia melalui buletin ini ingin menampung aspirasi para pelajar
Indonesia di dunia dan juga menyajikan update mengenai infor-
masi terkini terkait pelajar Indonesia. Kami pun berharap agar
buletin ini dapat menjadi wadah pemersatu dalam menampung
ide-ide para pelajar Indonesia, sehingga saran, kritik dan kontri-
busi terhadap buletin ini sangat diharapkan.
Selain itu, buletin yang terbit tiga kali setahun ini juga bertu-
juan untuk mempererat hubungan dengan para alumni yang
pernah tergabung dalam organisasi pelajar Indonesia di luar
negeri. Sehingga rasa memiliki dan kontribusi yang pernah
dilakukan untuk pelajar Indonesia dapat dikenang kembali dan
menjadi memori yang tak terlupakan.
Kami sekali lagi mengambil kesempatan ini untuk mengu-
capkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buletin ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT, memberikan rah-
mat, hidayah dan keikhlasan dalam menuntut ilmu bagi kita
semua.
Salam Perhimpunan!
Ahmad Almaududy Amri
Koordinator Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015
Pimpinan Redaksi
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 1
…………………………………
…………………………………
Pada awalnya, pasca mengetahui pemberitaan di
media massa terkait kedatangan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan dalam acara ASEAN-ROK Commemorative Summit, para pelajar Indonesia di Korea Selatan berinisiatif ingin mengadakan pertemuan dengan Presiden di Korea.
Menurut Gregorius Rionugroho Harvianto Sebagai Presden persatuan pelajar Indonesia di Korea. Pertemuan dengan Presiden Jokowi terlaksana setelah adanya koordinasi para pelajar dengan pihak KBRI Seoul.
Para mahasiswa Indonesia di Kyungsung University, Busan, yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Kyungsung University (MIKy) bersedia menjadi tuan rumah menyambut kedatangan Presiden Jokowi mewakili Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika).
“ Setelah ada kesepakatan kamipun mengirimkan surat kepada Kementrian Sekretaris Negara bersamaan dengan surat pengantar dari pihak KBRI Seoul, bersyukur kami tidak mendapatkan kesulitan melaewati proses ini,” jelasnya.
Demi kelancaran acara tersebut, selain melakukan koordinasi dengan Tim Paspampres dari Indonesia, pihak PPI Korea juga bekerjasama dengan pihak keamanan kepresidenan Korea Selatan.
“Prosedur yang ketat dan melelahkan berhasil dilewati oleh teman-teman panitia dari Kyungsung University. Dalam acara ini, kami melibatkan seluruh elemen masyarakat Indonesia di Korea Selatan, baik itu pekerja, komunitas multi kultur (WNI yang menikah dengan masyarakat Korea), serta komunitas-komunitas agama,” jelasnya lagi.
Masyarakat Indonesia di Korea akhirnya memenuhi President Hall Kyungsung University pada pukul 21.00 waktu di Korea. Ini terlaksana pasca Presiden Jokowi menerima welcoming dinner dari Korea Selatan dalam rangkaian program ASEAN-ROK Commemorative Summit.
1.5 jam bersama Presiden dan ibu Negara Hj. Iriana Widodo, Duta Besar John A. Prasetio beserta istri, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dan Kepala BIN Marciano Norman, masyarakat Indonesia di Korea tampak sangat antusias dengan tatap muka tersebut.
Kedatangan Presiden Jokowi disambut oleh
Rektor beserta Dekan-Dekan Kyungsung University,
serta perwakilan dari tiap elemen masyarakat
Indonesia di Korea Selatan. Acara yang dihadiri oleh
lebih dari 350 WNI berlangsung lancar, disertai dengan
berbagai tawa dan candaan khas ala Pak Presiden
Jokowi.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 2
Meet and Greet with President Joko Widodo in Korea Liputan Busan Korea_Tahun 2014 bertepatan dengan peringatan 25 tahun hubungan kemitraan ASEAN-ROK. Untuk merayakan hubungan kemitraan tersebut, direncanakan berbagai kegiatan peringatan sepanjang tahun 2014 di Korea Selatan dan di Indonesia (sebagai Country Coordinator Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK Periode 2012-2015) serta negara anggota ASEAN, antara lain resepsi sebagai kick-off event, seminar bertema kerja sama sosial budaya, festival film, dan pameran foto dengan melibatkan fotografer ternama dari ROK dan ASEAN.
Lintas Peristiwa
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 3
Kunjungan Presiden di sela-sela jadwal yang
padat tampak tidak disia-siakan oleh WNI di Korea
Selatan. Secara umum, para pelajar Indonesia di Korea
Selatan antusias dan semangat untuk mendengarkan
pidato presiden serta memberikan masukan kepada
pemerintah Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden meyakinkan WNI di Korea Selatan bahwa Indonesia merupakan Negara yang besar dan tidak bisa dianggap sebelah mata oleh Negara lain. Presiden juga menyampaikan penjelasan terkait kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia saat ini serta menekankan pentingnya investasi infrastruktur di Indonesia.
Pada sesi tanya jawab, Presiden menerima
masukan dari Perpika terkait adanya sistem khusus yang mampu memberikan data kongkret mengenai pengalaman akademik dan proyek pelajar yang secara aplikatif, sehingga mampu dimanfaatkan untuk membawa pulang para pelajar di luar negeri kembali ke tanah air untuk terlibat dalam pembangunan bangsa.
Pada kesempatan yang sama, Perpika merasa keunggulan Korea dalam bidang maritim dan e-governent harus dimanfaatkan oleh Indonesia, sehingga Perpika menawarkan diri untuk adanya pembicaraan dalam tataran konsep dan teknis dengan pemerintah.
Hal ini ditanggapi positif oleh Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi berupa komunikasi pasca pertemuan ini, dan tuntutan terakhir pelajar Indonesia di Korea Selatan adalah adanya Atase Pendidikan di KBRI Seoul mengingat jumlah pelajar Indonesia terus meningkat, sehingga dukungan terhadap pelajar Indonesia menjadi lebih baik. Secara keseluruhan dalam rangkaian acara rombongan Presiden Jokowi di Korea, terdapat beberapa anggota Perpika yang terlibat, baik sebagai delegasi tambahan, penerjemah, pemandu dan lain-lain. ” Saya beruntung bisa menjadi salah satu pelajar yang dapat mengikuti hampir seluruh rangkaian acara Presiden, baik dalam acara ASEAN-ROK Commemorative Summit, pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, serta pertemuan One on One dengan 6 perusahaan besar Korea Selatan,” tandasnya lebih lanjut. (GRH) Untuk menyaksikan acara secara lengkap bisa
meluncur ke http://bit.ly/1qH2OCH atau http://
bit.ly/1vKs46u
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 4
Memiliki visa bagi setiap
warga negara asing yang
berdomisili dalam waktu yang lama
merupakan sebuah kewajiban.
Demikian juga bagi pelajar yang
ingin belajar di luar negara. Visa
merupakan dokumen yang harus
dimiliki setiap pelajar untuk
memastikan mereka dapat belajar
dengan aman di negara tujuan.
Masing-masing negara memiliki
kebijakan untuk pengurusan visa.
Untuk Visa pelajar, prosedur yang di
tetapkan masing-masing negara untuk
pengurusan visa pelajar biasanya
memiliki aturan yang berbeda-beda.
Asia Tenggara pada umumnya
memiliki prosedur yang tidak jauh
berbeda dalam pengurusan visa
pelajar. Menurut Agoes Aufiya ketua
Persatuan Pelajar Indonesia di India
menjelaskan, di India untuk mengurus
visa pelajar dimulai dengan
mengunjungi website kedutaan India
http://www.indianembassyjakarta.com/
Menurutnya semua proses
mendapatkan visa dilakukan di
kedutaan India di Indonesia, informasi
kelulusan visa biasanya diterima
pelajar sebelum berangkat adalah
melalui email ataupun pelajar akan
dihubungi langsung.
“Visa & passport yang berada
tepat dihalaman atas website, atau
melalui alamat berikut:
https://indianvisaonline.gov.in/visa/
dimana dalam alamat tersebut
terdapat seluruh informasi pengurusan
visa, termasuk visa pelajar,” jelas
Agoes.
Agoes menambahkan, setelah
mengunjungi website dan mendaftar
secara online, pelajar akan melakukan
submit document dan dilanjutkan
dengan receive passport/visa.
” Dokumen yang penting pada
dasarnya adalah Print out Acceptance
letter bukti bahwa kita sudah diterima
di kampus tempat kita belajar,
passport, tiket Pesawat, dan foto
ukuran passport, dan bianya sekitar
1,2 juta rupiah untuk luar beasiswa,”
jelas agoes lagi.
Kedubes India di Indonesia
berpusat di daerah Kuningan, Jakarta,
untuk Konsulat Jenderalnya berada di
Medan dan Bali. Menurut Agoes,
Pengurusan visa bisa dilakukan di
Kedutaan di India langsung ataupun di
Konsulat. Pihak kedutaan India akan
memberikan visa pelajar selama enam
bulan untuk kemudian perpanjangan
dapat dilakukan di India.
Terkait proses pengurusan visa
pelajar normalnya memakan waktu 1-
2 hari kerja, jika mempunyai kondisi
khusus misalnya seperti sangat
terburu-buru karena sudah mepet
deadline daftar ulang atau tinggal di
luar Jakarta biasanya dapat
dikomunikasikan langsung ke staf
Kedutaannya.
Sementara itu di Manila prosedur
pengurusan visa berbeda dengan
India, Monika Nila Titis perwakilan PPI
di Manila menjelaskan Proses
mendapatkan visa pelajar di Manila
secara keseluruhan di uruskan oleh
pihak kampus.
Pengurusan Visa Pelajar di Luar Negara
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 5
”Di mulai dengan menyerahkan
Health Clearance dengan mendatangi
Bureau of Quarantine, ini bertujuan
untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan bagi calon pelajar, setelah
itu menyerahkan fotokopi pasport, Pas
Foto 2x2 inch (2 lembar), dan barulah
datang ke Bureau of Immigration
dengan membawa semua dokumen
dan disertai surat rekomendasi
pembuatan visa dari kampus dan form
visa application dari kampus,” jelas
Titis.
Menurut Titis prosedur ini akan
berjalan sekitar tiga minggu hingga
kemudian pelajar akan menerima visa
yang berlaku selama satu tahun dan
pelajar perlu mengeluarkan biaya
sekitar 12000 prsos. Secara
keseluruhan pelajar di Manila
mendapat kemudahan dalam
pengurusan visa.
”Jika para mahasiswa mengalami
kesulitan untuk membuat student visa
maka Atase Pendidikan RI untuk
Filipina akan membantu proses
pengurusannya dengan mengirimkan
surat ke pihak Bureau of Imigration,”
jelas Titis lebih lanjut.
Lebih lanjut Titis menjelaskan
jika memang ada kesulitan dalam
upaya yang dilakukan oleh PPI
Filipina adalah memberikan informasi
mengenai syarat pembuatan student
visa dan memfasilitasi untuk
mengkomunikasikan masalah yang
dialami oleh para pelajar saat
mengurus pembuatan student visa
kepada Atase Pendidikan RI.
Lain hal nya di Bangkok,
selain semua prosedur yang tidak jauh
berbeda dengan India juga Manila,
Bangkok melalui Persatuan Pelajar
Indonesia PERMITHA memberikan
tutorial melalui website yang tilah
dibuat audio visual dalam bentuk
Vidio. KBRI Thailand memang meran-
cang hal ini bersama guna memfasili-
tasi pelajar Indonesia yang ingin men-
imba Ilmu di Thailand.
Herlambang sebagai per-
wakilan persatuan pelajar Indonesia di
Thailand menjelaskan, visa pelajar di
Thailand diberikan pemerintah setem-
pat sesuai dengan masa studi pelajar
tersebut. Misalnya untuk pelajar S3,
Visa akan diberikan berlaku selama
tiga tahun.
“ Visa berlaku selama tiga
tahun, si pelajar setiap tahunnya ha-
rus melakukan perpanjangan, bi-
asanya pembuatan visa selesai dalam
tempo satu hari saja dan untuk biaya
sekitar delapan ratus ribu rupiah,”
jelasnya.
Untuk Tunisia pengurusan
Visa pelajar dapat dilakukan setelah
pelajar dipastikan diterima disalah
satu Universitas yang ada di Tunisia,
dan pengurusannya harus dilakukan
di kedutaan Tunisia di Jakarta.
Kadafi, perwakilan pelajar di
Tunisia menjelaskan, sejumlah Uni-
versitas favorit di Tunisia seperti
Univeritas Zaitunah dan Manao, pen-
gurusan visa tidak memerlukan proses
yang sulit, untuk biaya pengurusanpun
hanya sekitar enamratus ribu rupiah.
“ Pengurusan Visa pelajar di
Tunisia biasanya memerlukan waktu
sekitar satu minggu saja, bagi pelajar
yang ingin mendapatkan visa sebai-
knya harus memastikan dirinya lulus
disalah satu Universitas yang di tuju,
sehingga pelajar akan mendapatkan
nota diplomatik dari KBRI Tunisia se-
bagai rekomendasi pengurusan Visa
tersebut,” jelas Kadafi (LN)
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 6
Seperti yang di utarakan Harry
Ramza salah seorang ketua cabang
PPI di Malaysia menjelaskan, menda-
patkan visa pelajar di Malaysia se-
menjak beberapa tahun terakhir me-
mang mengalami kesulitan.
“ Malaysia ini daerah tujuan TKI,
banyaknya kasus-kasus yang dialami
WNI di Malaysia hampir 80% karena
masalah ijin tinggal, hal ini karena
pengurusan visa di Malaysia di urus
oleh pihak ke tiga, prosesnya juga
sangat rumit, akhirnya pelajar yang
jadi korbannya,”jelas Harry.
Isu yang berkembang di Malay-
sia saat ini menurut Harry adalah ban-
yaknya TKI Indonesia yang datang
secara illegal, sehingga mereka men-
jadi bulan-bulanan petugas imigrasi
Malaysia. Inilah yang akhirnya ber-
dampak kepada pelajar yang ingin
sekolah di Malaysia.
“ Pelajar kalau mau punya Visa
di Malaysia bisa sampai 3 bulan ngu-
rusnya, belum lagi biaya pengurusan
yang tidak jelas, satu kampus dan
kampus lainnya punya standard yang
tidak pasti, mulai dari ratusan ribu
samapai jutaan rupiah, dan situasi ini
sangat tidak nyaman, makanya ban-
yak pelajar yang memilih untuk pulang
pergi Malaysia dengan Visa sosial,”
jelas Harry Lagi.
Meskipun pelajar tersebut sudah
dipastikan diterima disalah satu Uni-
versitas favorit sekalipun, tidak akan
menjamin bagi mereka untuk menda-
patkan visa pelajar dengan mudah,
tetap saja harus melewati proses yang
rumit.
“ Saya pribadi mengalami ma-
salah yang sama untuk mendapatkan
Visa pelajar di Universitas Kebang-
saan Malaysia, proses pembuatann-
yapun sampai dua hingga tiga bulan
lamanya,”tambahnya.
Persoalan ini sudah berkali-kali
dimediasi pihak KBRI di Malaysia,
hingga saat ini belum ada solusi yang
pasti untuk menyelesaikan persoalan
ijin tinggal bagi pelajar Indonesia yang
ada di Malaysia.
Atase pendidikan KBRI Malaysia
Prof. Ari Purbayanto menegaskan, jika
pemerintah Malaysia tidak bisa men-
carikan jalan keluar dari persoalan
Visa pelajar ini, pihak KBRI tidak akan
lagi merekomendasikan Universitas
yang ada di Malaysia sebagai kampus
tujuan bagi pelajar Indonesia untuk
belajar.
“ Sudah banyak pelajar Indone-
sia di Malaysia menegeluhkan rumit-
nya pengurusan ijin tinggal di Malay-
sia, ini sudah menjadi kewajiaban
saya untuk mencarikan jalan ke-
luarnya, jika sampai tahun depan be-
lum ada jalan keluarnya maka kami
terpaksa menghentikan pengiriman
pelajar ke Malaysia,” tegas Ari. (Dw)
Polemik Pengurusan Visa Pelajar
Sejumlah Negara tujuan pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi tampak mudah untuk
mendapatkan visa pelajar. Tenyata berbeda dengan Malaysia, sejumlah kasus dialami pelajar
Indonesia di Malaysia untuk mendapatkan Visa pelajar.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 7
Kerja Sambilan/Wirausaha
Bagi Pelajar di India
Sebagai pelajar tentunya kita ingin bisa hidup
diluar negeri dengan berkecukupan, namun tidak jarang
beasiswa yang diberikan atau kiriman dari orangtua bagi
yang biaya sendiri (self finance) masih dianggap kurang
cukup untuk memenuhi standar living cost yang ada
(hidup tak segan, matipun tidak mau hehehehe……) dan
biasanya iniliah realitas yang ada, sehingga seorang
mahasiswa harus memutar otaknya agar bisa terus ber-
tahan hidup dengan beberapa cara dimana secara
umum ada dua yaitu (i) dengan menerapkan sistem
pengeluaran yang ketat atau hemat namun ada juga
yang tertantang untuk (i) mendayagunakan uang/
keahliannya melalui berwirausaha atau kerjasambilan
untuk menangkap kesempatan-kesempatan yang ada
sesuai keahlian yang kita miliki.
Gara-gara kepepet atau “the power of kepepet,”
inilah yang biasanya memunculkan dalam diri kita kekua-
tan untuk melakukan sesuatu hingga akhirnya menda-
patkan rezeki dari arah yang kita tidak duga-duga, dan
uniknya itu bisa terwujud atas usaha dan doa teman-
Khusus dalam konteks berkuliah di India bisa dikatakan
sedikit berbeda dengan negera-negara lain yang mana
biasanya jumlah WNI nya cukup banyak bahkan sangat
banyak, di India sendiri, berdasarkan database PPI India
per 13 Desembe 2014, terdata jumlah pelajar Indonesia
di India dibawah 100 orang, khususnya untuk maha-
siswa, dan tentu atmosfernya cukup berbeda dengan
negara-negara lain seperti Malaysia, Australia, Amerika,
Jepang, dan lain-lainnya. Selain itu karakteristik dari
mahasiswa di India hampir 60% merupakan penerima
beasiswa dari Pemerintah India yaitu Indian Council for
Cultural Relations atau yang biasa disebut sebagai
beasiswa ICCR, dimana beasiswa tersebut bisa dikata-
kan sangat berkecukupan (secara umum, namun tergan-
tung si mahasiswa yang menggunakan) dan kadang bisa
saja terlambat datangnya dikarenakan faktor-faktor ter-
tentu.
Selain penerima beasiswa, ada juga sekitar
40% mahasiswa di Indonesia di India berkuliah di India
dengan biaya sendiri, karena biaya berkuliah di India
kurang lebih sama, dan bahkan kebanyakan lebih murah
untuk kampus negerinya daripada di Indonesia.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 8
Untuk mahasiswa self finance memang kita akui
tidak semuanya merupakan mahasiswa yang berlebih
dalam financial mereka untuk lving cost di India, terlebih
di kota besar seperti New Delhi, sehingga mau tidak mau
harus memiliki berusaha mencari tambahan uang saku
dengan cara berwirausaha atau kerja sambilan.
Sekarang kita masuk pembahasan wirausaha dan
kerja sambilan di India. Secara umum jika boleh saya
kategorikan terbagi menjadi tiga jenis kerja sambilan/
wirausaha berdasarkan intensitas waktunya yaitu (i)
regular, (ii) isindental, dan (iii) liburan.
Regular yaitu dimana waktunya dilaku-
kan berilang-ulang, bisa harian,
pekanan, atau bulanan, isidental
yaitu dimana waktunya tidak me-
nentu, dan terakhir yaitu liburan,
dimana kita bisa berwirausaha
atau kerja sambilan dengan me-
manfaatkan liburan musim dingin (1
bulan) dan musim panas (3 bulan).
Dengan jumlah mahasiswa dan
WNI di India yang bisa dikatakan sangat sedikit
memang agak berpengaruh dengan banyaknya hal yang
bisa kita lakukan di India dan sejauh ini memang agak
terbatas dan kecil-kecilan yang bisa dilakukan maha-
siswa Indonesia di India untuk bisa menambah uang
saku, dan yang terpenting bagi pelajar adalah kuliah
sebagai prioritas dan kerja sambilan atau wirausaha
adalah selanjutnya,
prioritas dan kerja sambilan atau wirausaha adalah selan-
jutnya, namun bukan berarti kita tidak bisa berkreatifitas.
Dalam berkreatifitas tentunya hal yang perlu dikem-
bangkan adalah memaksimalkan kelebihan dan keteram-
pilan kita masing-masing dan juga menambah jaringan
silaturrahmi yang biasanya kerja sambilan/wirausaha ini
bisa kita dapatkan segmentasinya tidak jauh dari komuni-
tas kita sasama masyarakat dan pelajar Indonesia di In-
dia.
Beberapa contoh kerja sambilan atau wirausaha
yang menambah uang saku yang sejauh ini
teman-teman PPI India lakukan misal-
nya dalam kategori regular adalah
membuat tempe, berjualan sari
atau aksesoris ala India, mengajar
para anak-anak diplomat seperti
mengaji Al-Quran, gitar, menggam-
bar, atau pelajaran lainnya. Dalam
kategori insidental contohnya adalah
magang di KBRI selama liburan bisa di
Atase Perdagangan atau Atase Pendidi-
kan, call center, adapun yang incidental adalah
seperti menari tarian daerah di kegiatan KBRI (atau
kegiatan lainnya di KBRI yang melibatkan tenaga maha-
siswa), mengirim tulisan ke media di Indonesia atau India,
menbuat kaos khas India atau untuk PPI India dan bisa
juga membuat video terkait wisata/kebudayaan (citizen
journalist) yang dikirim ke Netcj.co.id, dan banyak jalur
rezeki lainnya. Semoga info ini bermanfaat!!!!
Salam perhimpunan!!!
..dan yang terpenting bagi pelajar adalah kuliah sebagai
prioritas dan kerja sambilan atau
wirausaha adalah selanjutnya..
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 9
Liputan Richards Bay Afrika
selatan, segudang aktifitasnya
diluar kampus tidak menjadi
halangan bagi pria 24 tahun ini
dalam mewujudkan mimpinya
untuk menunjukkan kepakaran
ilmunya di bidang Hukum.
Dalam rancangannya
Dudy menargetkan akan
melakukan konferensi di lima
benua untuk disertasinya, baru-
baru ini ia menyelenggarakan
konfrensi internasional dengan
tema 'The International
Conference on Sustainable
Development 2014”, konferensi
yang diselenggarakan di Afrika
Selatan ini terasa begitu
menyenangkan bagi pria kelahiran
1990 ini.
Menurut Dudy sebagai
pelajar penting membuat target
untuk study yang akan
sitempuhnya, di luar tugas-tugas
lain yang menjadi tanggungan
semestinya bukan halangan bagi si
pelajar untuk memprioritaskan
kuliahnya.
“Saya bercita-cita selama
candidate PhD saat ini, saya ingin
mempresentasikan topik disertasi
saya di 5 benua. Alhamdulillah
sudah 3 yang tercapai, tinggal
Australia dan Amerika menjadi
target selanjutnya,” jelasnya.
Menurutnya, pelaksanaan
konfrensinya di Afrika tidak
mengalami hambatan yang berarti,
mulai dari rencana memilih Afrika
sebagai negara tujuan maupun
medapatkan visa semuanya
memang sudah disiapkan sejak
jauh-jauh hari. Perjalanan ini
tepatnya Working Holiday bagi
Dudy.
“Benua Afrika adalah
tempat yang menarik dalam daftar
pilihan Benua untuk konfrensi
disertasi ini, selain membangun
networking saya juga bisa melihat
langsung perkembangan yang
terjadi disana sekaligus traveling.
Sebelumnya, saat kecil saya
pernah tinggal selama 2 tahun di
Sudan. Ternyata dari segi
keramahan, teman-teman di Afrika
Selatan tidak jauh beda dengan
dulu, sangat ramah. Terkait
infrastruktur, Afrika Selatan sangat
modern dan lebih baik dari pada
Sudan, Alhamdulillh bisa berjalan
lancar,” kenangnya.
Ahmad
Almaududy Amri,
Konferensi
di Lima Benua
Sebagai Pelajar PhD
tentunya sangat ingin
menyelesaikan study
tepat waktu juga
dengan hasil yang
maksimal, ini juga
yang di inginkan
Ahmad Almaududy
Amri salah seorang
pelajar PhD Indonesia
dari University of
Wollongong.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 10
K o n f e r e n s i t e r s e b u t
dilaksanakan di sebuah kota yang
bernama Richards Bay. Konferensi
yang bertema 'The International
C o n f e r e n c e o n S u s t a i n a b l e
Development 2014' di host oleh empat
institusi yaitu International Centre for
Interdisciplinary Research in Law
(ICIRL), Laurentian University; Centre
for Research in Social Justice and
Policy (CRSJP), Laurentian University;
Depa r tmen t o f Po l i t i cs and
International Studies (POLIS),
University of Zululand, South Africa;
d a n O n t a r i o I n t e r n a t i o n a l
Development Agency (OIDA),
Canada.
“Working Holiday”
Pengalaman berharga bagi Dudy se-
lama menjadi peserta konferensi di
Afrika Selatan adalah penambahan
ilmu yang didapati dari serangkaian
presentasi akademisi yang telah di-
kantonginya. Selain itu, ia juga
merasa mendapat input yang positif
untuk pengembangan disertasi kede-
pannya.
“Bertemu banyak mahasiswa
calon Doktor lain dari berbagai Univer-
sity memang sebuah pengalaman
menarik bagi saya, dan yang paling
penting adalah mengenal kultur pela-
jar dari berbagai negara selama
menuntut ilmu,” jelasnya diplomat
yang merupakan lulusan termuda ang-
katan XXXV Sekolah Dinas Luar
Negeri (Sekdilu).
Dudy menambahkan yang
paling berharga adalah networking.
Berkenalan dengan banyak teman
dari berbagai negara seperti orang
lokal South Africa, Nigeria, Swaziland,
Colombia, Cameroon, Malaysia,
Jepang, Spanyol dan lain-lain.
Yang menarik dalam holiday
pasca pelaksanaan konfrensi adalah
kesempatan untuk mendapatkan infor-
masi dari masyarakat lokal mengenai
sejarah Arika Selatan.
“Saya menanyakan secara
langsung kepada penduduk lokal ter-
kait sejarah Afika Selatan, khususnya
regime Apartheid. Saya juga menyem-
patkan diri ke Musium Apartheid dan
mengunjungi rumah Nelson Mandela
yang kini menjadi museum,” ujarnya.
Menurut pria kelahiran Ja-
karta ini, kultur pelajar di Afrika yang
sempat diamatinya selama berlang-
sungnya konferensi tidak banyak per-
bedaan dengan kultur masyarakat
Asia pada umumnya, Pelajar di Afrika
sangat gigih dalam menimba ilmu.
“Rata-rata sedang
melakukan PhD dan ada juga yang
sudah memperoleh gelar profesor.
Ada beberapa teman Afrika yang
sedang studi di Asia Tenggara juga,
dari segi lembaga pendidikan mungkin
Australia memiliki banyak University
yang ternama, namun di Afrika
Selatan terdapat juga kampus-kampus
terkemuka seperti University of
Pretoria, University of Witwatersrand
(tempat Mandela belajar) dan
Univerisity of South Africa,” jelasnya
lagi.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 11
Biografi
Nama : Ahmad Almaududy Amri
Pendidikan : School of Law, University of Wollongong, (PhD-on going)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
2011 (S2)
Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, 2010 (S2)
Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, 2008 (S1)
Reseach : Keamanan Laut di Asia Tenggara
Organisasi : Koordinator Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015
Ketua Umum PPI Australia 2014-2015
Presiden PPI Australia Ranting University of Wollongong
2013-2014
Wakil Ketua Umum PPI Australia 2013-2014
Sekjen di Jamaah Pengajian Illawara, Wollongong 2013-
2014.
Pekerjaan : Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan,
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia
Ahmad
Almaududy Amri,
Konferensi
di Lima Benua
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 12
Liputan Bangi, Adalah Gandhi Sugandi, seorang peneliti dari LIPI Bandung Jawa Barat yang sudah sejak lama konsen dalam teknologi Micro Electro Mekanik System (MEMS). Saat ini ia sedang terus mencoba membuat pengembangan dari teknologi MEMS ini dalam sebuah kanjian lebih lanjut di Fakulti Kejuruteraan Universiti Kebangsaan Malaysia.
Menurutnya, dalam era globalisasi ini, hampir setiap manusia baik orang muda dan dewasa sangat memerlukan peranti ini. Saat ini peranti komunikasi ini telah berkembang demikian pesatnya menjadi sebuah peranti multimedia bergerak (mobile).
“Saa t i n i saya te l ah m e n g h a s i l k a n s a t u p a t e n mikrospeaker MEMS dan tiga buah paten lainnya masih dalam fase Intellectual Property Protection Working Committee,”jelasnya.
Kenyataannya berbagai fungsi dari telepon pintar kini telah melebihi dari fungsi utamanya yaitu sebagai alat komunikasi yang mobile. Peranti telepon pintar ini sangat ringan ramping berbanding telepon genggam sebelumnya.
Kemajuan teknologi di bidang fabrikasi mikroelektronika inilah yang telah membuat peranti ini sedemikan kecil dengan berbagai fungsi cang-gihnya. Di dalam telepon pintar tidak hanya tersusun dari komponen-komponen mikroelektronik, seperti komponen rangkaian terintegrasi (Integrated Circuits, ICs) saja, tetapi terdapat komponen mikro struktur dan mekanik juga yang dikenal sebagai sensor dan aktuator.
Gandhi menjelaskan, komponen-koponen mikrosensor dan mikroaktuator yang ada di dalam telepon pintar dibuat atau difabrikasi dengan teknologi yang dikenal dengan sebutan Teknologi Sistem Mikro-elektro mekanik yang disingkat dengan istilah MEMS. Teknologi MEMS ini secara prinsip utamanya mengadopsi teknologi fabrikasi mikroelektronik.
“Penggunaan teknologi mikroelektronik dan fabrikasi MEMS bertu juan supaya komponen-k o m p o n e n M E M S i n i b i s a diintegrasikan langsung dengan komponen mikroelektronik lainnya menjadi satu sistem terpadu,” ungkapnya.
Di dalam telepon pintar su-dah ada lebih dari 10 komponen MEMS yang membuat telepon pintar ini memiliki fungsi lebih dari fungsi utamanya. Namun ada dua komponen utama dalam telepon pintar ini yang sangat perlu dan harus ada yaitu mik-rofon dan mikrospeaker.
Menurutnya, mikrofon berdasarkan teknologi MEMS telah sukses memenuhi pasaran untuk penggunaan telepon pintar ini dengan memiliki spesifikasi melebihi mikrofon yang difabrikasi secara konvensional. Sementara itu mikrospeaker berdasarkan MEMS masih ketinggalan jauh di belakang dibandingkan mikrofon MEMS, oleh
karena itu mikrospeaker MEMS belum ada tersedia secara komersial dipasaran.
Gandhi menambahkan, hingga saat ini mikrospeaker konvensional masih banyak digunakan dalam peranti telepon pintar atau telepon genggam umumnya. Potensi pasar yang sangat besar dan adanya permintaan kebutuhan mikrospeaker yang ringan, ramping dan dapat dipadukan dalam telepon pintar menjadi satu tujuan utama mengembangkan mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS.
“Di tambah lagi teknologi fabrikasi mikrospeaker konvensional tersebut sudah sampai batas kemampuanya,”jelas pria berdarah Sunda ini.
Saat ini Gandhi masih berstatus pelajar PhD di Institut Kejuruteraan Mikro dan Nano Elektronik – Universiti Kebangsaan Malaysia (IMEN-UKM). Ia mengaku temuan-temuan yang usdah ia hasilkan dari technologi MEMS ini di bawah arahan dan bimbingan Prof. Dato’ Burhanuddin Yeop Majlis.
“kami dalam group MEMS sedang melakukan pengembangan mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS untuk memenuhi keperluan-keperluan permintaan pasar tersebut di atas. Satu sistem penggerak elektrodinamik berukuran mikro sedang dikaji untuk diaplikasikan dalam mikrospeaker MEMS ini,” ungkapnya.
Menurut Gandhi sistem penggerak elektrodinamik tersebut merupakan penggerak yang digunakan dihampir loudspeaker maupun mikrospeaker yang ada sekarang. Secara umum, struktur mikrospeaker dengan sistem penggerak elektrodinamik ini meliputi diafragma, kumparan selenoid dan magnet permanen.
Pengembangan Mikrospeaker MEMS Menuju “Truly Digital Mikrospeaker MEMS Ar-ray”
Kemajuan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia lebih cepat dan efisien dalam kehidupan sehari-harinya. Teknologi yang sangat pesat perkembangannya
saat ini adalah teknologi informasi (IT). Salah satu contoh peranti di bidang teknologi informasi ini adalah telepon genggam (handphone).
Sains & Teknologi
Gandi Sugandi
13 Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014
1
“Ketiga komponen utama
mikrospeaker itu dirangkai di atas
bingkai berbahan plastik atau metal,”
jelasnya.
U n t u k d i k e t a h u i , mikrospeaker berdasarkan teknologi MEMS dibuat di atas substrat silikon, dimana diafragma dan kumparan dibuat serentak dalam substrat silikon tersebut dan magnet permanen dilekatkan pada bingkai substrat silikon juga.
Substrat silikon ini meru-pakan bahan yang banyak digunakan untuk membuat komponen-komponen rangkaian terintegrasi (ICs). Untuk memberikan gambaran yang nyata apa perbedaan antara mikrospeaker
konvensional dengan mikrospeaker MEMS, gambar di bawah ini menun-jukkaan perbedaan yang jelas bagi kedua komponen tersebut.
(a) Mikrospeaker konvensional dan
(b) mikrospeaker MEMS Sumber : http://yklee118.blogspot.com
dan IMEN UKM
Tujuan utama dalam penelitian mikrospeaker MEMS ini bukan hanya bisa menggantikan keberadaan kom-ponen mikrospeaker konvensional yang ada sekarang, tetapi lebih men-garah kepada pengembangan mik-rospeaker digital.
“ Sebenarnya, inilah yang memotivasi saya mengembangkan
teknologi MEMS ini, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, dan saya merasa tertantang untuk mengembangkannya,” jelasnya.
Mikrospeaker digital sebenarnya ini berbeda dengan istilah loudspeaker ataupun mikrospeaker digital saat ini. Dalam istilah mikrospeaker digital, sinyal-sinyal audio analog diproses secara digital di dalam perangkat audio akan diubah kembali menjadi sinyal audio analog yang kemudian diteruskan ke mikrospeaker konvensional tersebut.
Sedangkan mikrospeaker digital sebenarnya dimana mikrospeaker berperan sebagai pengubah langsung sinyal-sinyal digital menjadi sinyal-sinyal audio secara analog. Oleh karena itu model mikrospeaker di masa depan akan memiliki struktrur mikro yang tersusun secara array (digital mikrospeaker array).
Dan hingga saat ini digital mik-rospeaker array berdasarkan teknologi MEMS ini masih dalam tinggkat penelitian, meskipun istilah digital louspeaker ini sudah mulai dikem-bangkan ditahun 70-an, namun ke-mampuan untuk mengembangkan mikrospeaker berukuran mikro saat itu masih sangatlah susah.
“Kemajuan teknologi MEMS ini terwujud dengan pengembangan digital mikrospeaker array (truly digital mikrospeaker MEMS array), saat ini sedan ggiat dikembangkan sebagai loudspeaker maupun mikrospeaker di masa depan,” tutupnya.(GS)
( Liputan Anggie P. Putri )
Semangat pelajar Indone-
sia mampu mematahkan di-
mensi jarak dan waktu. Re-
mote learning via telecon-
ference menghubungkan
mata dan hati pelajar Indo-
nesia di Australia dan pela-
jar Indonesia di Malang.
Keinginan untuk mau bela-
jar meskipun lewat media
maya patut mendapatkan
dukungan dalam upaya
mencerdaskan anak
bangsa.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 14
PPI Dunia Mengajar Berbagi Ilmu di Tanah Air
Berawal dari pemikiran tentang
kontribusi anak bangsa untuk pendidi-
kan di Indonesia dan memotivasi pela-
jar Indonesia untuk go beyond menun-
tut ilmu di luar negeri, Perhimpunan
Pelajar Indonesia di Australia (PPIA)
dalam forum Simposium Internasional
Perhimpunan Pelajar Indonesia Selu-
ruh Dunia (SI PPI Dunia) di Tokyo
September lalu, mengusung program
PPI Dunia Mengajar.
Program tersebut merupakan
salah satu program kerja dari Departe-
men Pelayanan Sosial dan Masyara-
kat PPIA . Begitu sarat makna dalam
PPI Dunia Mengajar, maka program
tersebut dijadikan Rekomendasi Kerja
PPI Dunia periode kepengurusan
2014/2015, dimana Saudara Ahmad
Almaududy Amri (PPI Australia) men-
jadi Koordinator Dewan Presidium PPI
Dunia terpilih.
Bekerjasama dengan PPI
Dunia, program PPIA Mengajar yang
bertempat di Ruang International Liai-
son Officers, Gedung Dekanat Lantai
4, Fakultas Teknik Universitas Brawi-
jaya, mendapat sambutan hangat dari
mahasiswa Fakultas Teknik Univer-
sitas Brawijaya (FTUB) beserta para
dosen.
Sekitar 25 mahasiswa FTUB
ketika itu mengikuti rangkaian
kegiatan PPIA Mengajar. Awalnya
kegiatan direncanakan selama 1,5 jam
tetapi durasi bertambah menjadi 2,5
jam. Tri Mulyani Sunarharum, PhD
Candidate di Bidang Perencanaan
Wilayah Kota, Queensland University
of Technology Australia, selaku pema-
teri ketika itu memaparkan materi
“Perencanaan Kolaboratif untuk Resil-
iensi Terhadap Bencana” via telecon-
ference.
Selain memberikan perkuliahan
pemateri juga berbagi cerita tentang
bagaimana kuliah di Australia, dan
juga informasi beasiswa luar negeri.
Mahasiswa yang hadir dalam perkulia-
han tersebut tampak antusias dengan
apa yang disampaikan dalam perkulia-
han tersebut.
http://ppi-australia.org/ppia-mengajar/.
Keberhasilan PPIA Mengajar
bekerjasama dengan PPI Dunia meru-
pakan buah perjuangan luar biasa dari
rekan-rekan PPIA dan PPI Dunia yang
dimotori oleh Dwi Asianti Anggara.
Lebih lanjut, materi tentang PPIA
Mengajar di FTUB dapat dilihat di
http://ppi-australia.org/
ppiamengajar/.
Seputar PPI
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 15
Tri Mulyani menjelaskan,
pada dasarnya banyak prosedur ad-
ministrasi yang harus dilalui. Namun
perbedaan jarak tidak menghalangi
semangat pelajar Indonesia di Aus-
tralia ini untuk mempersiapkan
kegiatan tersebut.
“Walau melalui virtual, ko-
munikasi dan kerjasama dengan pi-
hak Universitas Brawijaya berjalan
dengan baik hingga hari H pelak-
sanaan. Suksesnya acara tersebut
membuat staff pengajar FTUB
meminta program ini dijadikan seba-
gai matakuliah tambahan di semester
mendatang dengan penyesuaian
materi perkuliahan,” ungkap dara
cantik asal Malang yang akrab disapa
Yani
Harapannya, PPIA Mengajar
bisa sustainable. Ini bisa jadi adalah
awal yang baik untuk kerjasama
dengan institusi pendidikan dan nanti-
nya dijadikan sebagai program regu-
lar di institusi pendidikan tersebut.
“Meski sudah ganti kepengurusan
program ini bisa masih lanjut...” ujar
Yani.
Pengurus PPIA juga ber-
harap, kedepan PPIA Mengajar
bekerjasama dengan PPI Dunia da-
pat menjangkau di daerah terpencil,
di desa-desa yang masih membu-
tuhkan informasi dan pengetahuan
akan dunia.
Bukan lagi melalui telecon-
ference, tetapi memanfaatkan waktu
luang para pelajar Indonesia yang
belajar di negeri orang disaat mereka
sedang berlibur di tanah air.
“..Semoga bisa saling bersi-
nergi..dan PPI berbagai Negara bisa
bekerjasama untuk kegiatan ini,” tam-
bah Yani.
PPIA Mengajar bekerjasama
dengan PPI Dunia berikutnya akan
hadir dalam rangkaian “Festival Studi
Luar Negeri” di Universitas Negeri
Jakarta, 12 Januari 2015, serta di
Universitas Islam Indonesia Yogya-
karta di Februari 2015 mendatang.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 16
Refleksi 1 Januari
Awalnya, permulaan tahun bukanlah dimulai dari bulan Januari, melainkan dimulai dari bulan Maret dan berakhir di bulan Februari. Maret adalah bulan per-tama dalam musim semi, saat tumbuhnya daun-daun setelah musim dingin. Februari diambil dari nama dewa Februr yg berarti dewa kematian, dan karena Februari adalah bulan terakhir, maka jumlah harinya adalah sisa dari pembagian hari kepada 11 bulan lainnya. Namun setelah itu Julius Caesar merubah kalender ini dan men-jadikan bulan Januari sebagai bulan pertama dalam kal-ender. Januari diambil dari nama dewa Janus, yaitu dewa yang memiliki dua wajah ceria dan muram. bisa juga ber-arti gerbang. Jadi, sebenarnya tidak ada yang spesial dengan hari atau tanggal tertentu, karena penanggalan bisa saja berubah sesuai kesepakatan manusia.
Yang pasti, satu tahun berisikan 12 bulan, entah diawali dengan bulan Januari atau bulan lainnya. Hal itu disampaikan dengan jelas dalam al-Quran surat al-Taubah: 36, tapi tentu hal itu berdasarkan perhitungan kalender bulan, bukan matahari.
Apapun itu, manusia akan selalu terkondisikan untuk memperhatikan waktu, kemudian dihadapkan kepada dua pilihan; berubah atau tetap seperti dulu. Is-lam menyebutnya muhâsabah, introspeksi diri.
Menjaga Kewajiban Salah satu konsekwensi kehidupan adalah teri-kat dengan kewajiban, terhadap diri sendiri, orang lain, dan kepada Allah Swt. Pada setiap pergantian tahun, kita dapat melihat ke belakang, apakah gaya hidup kita sudah memenuhi kriteria sehat? Makanan, istirahat, dan lain-nya. Karena dengan badan yang sehat, kita dapat mela-kukan ibadah dengan khidmat.
Setelah itu, kita patut mengingat-ingat, adakah hak orang lain yang masih menempel pada diri kita. Apakah itu hutang, zakat, atau janji. Hutang, karena Nabi bersabda sebaik-baik kamu adalah yang paling baik dalam mengembalikan hutang, yaitu paling cepat dan baik (kualitas harta yang dikembalikan).
Adapun zakat, karena ia adalah salah satu rukun Islam, kewajiban bagi setiap muslim yang mempunyai harta melebihi nishab. Al-Quran menyebutnya ‘hak orang lain yang berada dalam hartamu’. Maka dari itu, makna zakat secara bahasa adalah penyucian diri, yaitu mensucikan harta dari hak orang lain –yang masih berada di dalam-nya- (QS. Al-Dzariyat: 19). Memang haul zakat lebih af-dal dihitung memakai kalender kamariah, tapi sebagian ulama membolehkan dengan kalender samsiyah, untuk kemudahan.
Dan Janji, karena salah satu ciri orang munafik adalah tidak menepati janji. Maka jangan mudah berjanji, jika sulit menepati. Hati-hati dalam berjanji adalah bukti kedewasaan diri. Intinya, jangan sampai ada satu hak bani adam yang belum kita penuhi, karena hal itu dapat menjadi penghalang kita ke surga, sebagaimana disam-paikan salah satu hadis Nabi Saw.
Adapun zakat, karena ia adalah salah satu rukun Islam,
kewajiban bagi setiap muslim yang mempunyai harta
melebihi nishab. Al-Quran menyebutnya ‘hak orang lain
yang berada dalam hartamu’. Maka dari itu, makna za-
kat secara bahasa adalah penyucian diri, yaitu mensuci-
kan harta dari hak orang lain –yang masih berada di
dalamnya- (QS. Al-Dzariyat: 19). Memang haul zakat
lebih afdal dihitung memakai kalender kamariah, tapi
sebagian ulama membolehkan dengan kalender samsi-
yah, untuk kemudahan.
Dan Janji, karena salah satu ciri orang munafik
adalah tidak menepati janji. Maka jangan mudah ber-
janji, jika sulit menepati. Hati-hati dalam berjanji adalah
bukti kedewasaan diri. Intinya, jangan sampai ada satu
hak bani adam yang belum kita penuhi, karena hal itu
dapat menjadi penghalang kita ke surga, sebagaimana
disampaikan salah satu hadis Nabi Saw.
Menambah Amalan Sunah
Dalam salah satu hadis qudsi, Nabi Saw. men-yampaikan: ..Dan seorang hamba yang selalu mendekatkan diri kepadaku (Allah Swt.) dengan mengerjakan amalan-amalan sunah, sampai Aku mencintainya. Dan jika Aku mencintainya, Aku akan menjadi indera dengarnya, dan indera lihatnya, ‘tanganya’, dan ‘kakinya’. Dan jika dia memintaku, Aku akan memberinya. Dan jika dia berlindung kepadaku, maka Aku akan melindunginya.. (HR. Bukhari).
Dan memang, fakta sehari-hari membukti-
kannya. Sering kita dapati, bahwa salah satu faktor ke-
suksesan duniawi seseorang adalah amalan sunah yang
dikerjakannya. Entah itu solat sunah, puasa sunah,
sedekah bulanan, mengayomi anak yatim, dan seba-
gainya. Jika di dunia saja bisa ‘sukses besar’, apalagi di
akhirat. Memang kita harus memperbaiki niat, bahwa
amal kita tidak ditujukan untuk dunia, tapi hal itu adalah
‘bonus’ Allah bagi para hamba-Nya yang taat dan mem-
bantu sesama, disamping nikmat akhirat yang menanti-
nya.
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 17
Momentum pergantian tahun ini dapat kita jadi-kan pijakan awal untuk memulai amalan sunah, atau menambah kuantitasnya bagi yang telah diberi taufik untuk melakukan kesunahan. Bagi yang sudah rutin melakukan solat sunah, dapat memulai puasa senin-kamis. Bagi yang sudah rutin solat dan puasa sunah, bisa mulai mencari anak yatim untuk dibiayai kehidupannya, dan seterusnya.
Tapi sekali lagi, bagaimanapun kesunahan itu prioritasnya di bawah kewajiban. Maka kita harus gugur-kan dulu semua kewajiban yang ada di diri kita, baru ke-mudian memilih kesunnahan yang mungkin dilakukan.
Melihat Refleksi Diri
Karena hakekat kehidupan adalah untuk beribadah (QS. Al-Dzariyat: 56), maka hendaknya kita melakukan intro-speksi, sudah sejauh manakah kita merealisasikan tugas kehidupan kita?
Dan jika fungsi waktu adalah untuk muhasabah diri, maka sudah seyogyanya kita ‘bercermin’ pada setiap satu januari, untuk melihat ke belakang kemudian mem-perbaiki kesalahan yang telah lalu, dan melihat ke depan untuk memilih kebaikan yang dapat kita kerjakan. Sebagaimana dalam suatu doa, disebutkan: Alla-hummaj’al al-hayata ziyadatan lana fi kulli khairin, waj’alil mawta rahatan lana min kulli syarrin (Ya Allah, jadikanlah kehidupan sebagai penambah amal baik bagi kami. Dan jadikanlah kematian sebagai titik pemberhentian keburu-kan kami. []
- M. Rifqi Arriza (PPMI Mesir)
Galeri
Pertemuan Masyarakat Indonesia di Korea dengan Bapak Joko Widodo
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 18
Bangi- Malaysia, Sampai saat ini orang-orang atau kelompok penikmat sastra, masih sa ja membica rakan dan be rdebat mengenai karya sastra zaman-zaman sebelumya. Sebut saja sampai saat ini o r a n g t e r u s m e m b i c a r a k a n Hemingway, Tolstoy. Pramoedya Ananta Toer sampai Camus dan Sartre yang nota bene zaman dan kondisi sastra mereka jelas jay\uh berbdesa dengan kondisi saat ini.
Lihat saja dalam dunia
theater, para penggiat theater masih saja mengadopsi karya-karya klasik seperti Shakespeare atau Samuel Beckett, tentu saja banyak yang mengambil dan mengadaptasi karya tradisional seperti dunia perwayangan dan
Menurut sastrawan ternama
rusia, Boris Pasternak, sastra hendaknya menyesuaikan diri dengan zaman modern yang bergerak cepat dan bentuknya tidak mengenal ketenangan, baik dalam tema maupun dalam bentuknya (otonomi bahasa dan seni).
Karya sastra yang berupa
roman, Cerpen, novel, puisi, dan Drama yang sering kita nikmati sehari-hari tampaknya semakin hari semakin meninggalkan bentuk aslinya yang sebenarnya mengajak pembacanya untuk mengetahui, memahami dan bahkan melaksanakan apa-apa yang ditulis oleh pengarangnya.
Pada era sebelumnya, karya
sastra menjadi pembebas manusia baik dari ketertindasan dari penguasa, ketidaktahuan dan keterbelakangan. Karya sastra adalah senjata yang mampu menghunjam tepat ke jantung hati diktator dan penguasa zalim. Tidak heran, pada masa-masa
tertentu, sastrawan bahkan dianggap lebih berbahaya ketimbang penjahat atau teroris, dan memperlakukan mereka dengan sangat t idak manusiawi bahkan ada yang sampai berujung maut.
Di Peranc is misalnya,
Sastrawan Victor Hugo dengan karyanya Les Miserables, diyakini orang sebagai salah satu pendorong terbentuknya republik Perancis yang sebelumnya dikuasai oleh monarki
Demikian juga di Rusia,
sastrawan Leo Tolstoy lewat Novel-novelnya antara lain Perang dan Damai (1869), Anna Karenina (1875-1877),Kematian Ivan Ilyits (1886), yang menjadi jiwa bangsa Rusia pada zamannya dan mampu mempengaruhi pergerakan Mahatma Gandhi dan pergerakan-pergerakan moral lainnya didunia
B a h k a n k a r ya s a s t ra
misalnya novel atau puisi dapat menjadi penyemangat masyarakat yang tertidas ataupun mampu merubah struktur sosial masyarakat seperti puisi-puisi Chairil Anwar yang dijadikan jargon atau slogan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karya –karya sastra dari Khairil Anwar pada masanya merupakan hal baru sama sekali baru dan terasa janggal dalam dunia sastra indonesia namun menohok sisi kepribadian bangsa Indonesia dengan arogansi dan kesombongan kata-katanya yang terkenal : :aku...Binatang jalang....
Karya Sastra juga dapat
mempunyai fungsi sebagai kontrol terhadap jalannya kekuasaan yang dianggap melenceng dari relnya seperti pesan-pesan dalam puisi Karya W.S Rendra
Dan yang terbaru adalah Puisi-puisi kaya Wiji Thukul, yang pada era 1990-an menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru. Bahkan puisi-puisi Wiji Thukul ini adalah masterpiece sastra era reforarmasi Indonesia yang sampai saat ini masih hangat di bicarakan oleh kritikus dan aktivis.
Fungsi lain sastra yang kita
ketahui bersama adalah sebagai wahana mempertebal keimanan dan semakin menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya a d a l a h p u i s i - p u i s i r e l i g i u s sebagaimana Gurindam Dua Belas –nya Raja Ali Haji yang berisi panduan u n t u k m e n j a l a n i k e h i d u p a n sebagaimana orang beragama.
Demikian juga penyair Taufik
Ismail yang mengajak pembaca puisinya untuk selalu mendekat pada-Nya
Demikan juga Pramudya
Ananta Toer melalui roman dan novel-novelnya yang antara lain Tetralogi Buru dan karya-karya lainnya, disamping berdasarkan ideologi juga berfungsi sebagai penulisan sejarah alternatif walaupun dikemas secara fiksi namun karyanya setidaknya merupakan benang merah antara kejadian satu dan kejadian lainnya yang terjadi dalam sejarah Indonesia.
Menurut Sapardi Joko
Damono, salah seorang pujangga Indonesia terkemuka, definisi sastra adalah sarana untuk menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Melihat dari sudut pandang ini, sastra erat kaitannya dengan ilmu sosial yang mencakup hubungan antarmasyarakat dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.
Dunia sastra indonesia dari hari ke hari semakin tidak menarik lagi, kebanyakan
sastra yang kita nikmati saat ini hanya berkutat pada permainan kata tanpa makna
dan tanpa ada unsur pembebasan jiwa. kita masih saja tergantung pada karya
sastra klasik dan lama, karena karya sastra yag ada belum mampu memenuhi
hasrat, baik hasrat seni, intelektual maupun religius.
KARYA SASTRA DAN
PEMBEBASAN MANUSIA
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 19
Objek semua karya sastra adalah realitas yang terjadi dan realitas kehidupan manusia dipandang secara berbeda-beda berdasarkan ideologi yang dianut oleh sang sastrawan. Ideologi yang kita kenal yang pernah mewarnai kancah kesusastraan Indonesia adalah Pancasila, Sosialisme, Agama, nasionalisme, Liberalisme, humanisme bahkan materialisme. Yang masing-masing sastrawan nya berupaya menuangkan realitas kedalam karya-karya mereka berdasarkan ideologi yang mereka anut
Sastra dapat menyuarakan ideologi yang diyakini pengarangnya. Ideologi yang muncul dalam teks sastra tak hanya berupa sikap pandangan ideologis pengarangnya. Namun,bisa pula melalui teks sastranya tersebut pengarang memunculkan berbagai tafsiran
bahkan menawarkan wacana tandingan atas sebuah ideologi. Dalam situasi demikian, pengarang akan memunculkan berbagai tawaran sebagai bentuk counter-ideology terhadap sebuah ideologi tertentu.
Saat ini, entah kenapa, kekinian memuculkan karya sastra tanpa jiwa, tanpa ideologi dan tanpa semangat pembebasan bagi masyarakat sekitarnya, sastra saat ini hanya permainan kata, menuju pemujian diri sendiri dan tak lebih dari bacaan yang kita baca, setelah kita baca, disimpan dan tanpa meninggalkan makna seberkas pun...(dw)
Galeri
Pertemuan Masyarakat Kunjungan Kerja Presiden Jokowi pada KTT G20
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 20
Sebelum berbicara tentang jenis menu-menu kuliner di India ala Mughal tidak ada salahnya kita men-getahui sedikit sejarah dari Masakan Mughal itu sendiri untuk menambah pengetahuan kita semua, terlebih untuk menambah rasa ingin teman-teman untuk men-coba masakan asli Mughal langsung di tanah Mahatma Gandhi ini atau minimal mencoba di restauran Mughal di negara masing-masing termasuk di Indonesia.
Masakan Mughal (Mughal cuisine) adalah gaya
memasak yang dikembangkan di Asia Selatan dari dapur kekaisaran Muslim Mughal yang berkuasa hampir diseluruh negara India (termasuk Pakisatan) pada tahun 1526–1857 sebelum penjajah Inggris datang. Gaya masakan banyak digunakan di India Utara terutama di negara bagian Uttar Pradesh, Delhi, Hyderabad, hingga Pakistan dimana masakan ini sangat dipengaruhi oleh gaya Asia Tengah, khususnya dari wilayah awal berasal para penguasanya yaitu Mughal Chagatai-Turki yang pada akhirnya sangat juga dipengaruhi oleh masakan daerah Kashmir dan daerah Punjab.
Dengan runtuhnya kekaisaran Mughal, warisan
makanan Mughal di India tetap terjaga karena cita rasanya yang disukai di bagian utara India. Beberapa hidangan Mughlai memiliki nama yang sangat identik dengan Muslim seperti biryani, pulao, kebab, kofta di-mana memiliki pengaruh kuat dari gaya memasak Mus-lim hingga akhirnya Mughal telah benar-benar mening-galkan pengaruh jangka panjang di India, yang juga tercermin dalam masakan India, tak heran makanan ala Mughlai menempati posisi teratas sebagai makanan populer India termasuk bagi masyarakat dan mahasiswa di India.
Walaupun makanan Mughlai dimasak di selu-ruh bagian negara bagian di India bahkan di dunia, tetapi merasa terbaik dari masakan ini dapat hanya di Delhi, yang telah turun temurun berpengalaman dalam memasakan makanan kerajaan ini sejak abad ke-16, dimana India diserbu oleh kekaisaran Mughal yang memperkenalkan rempah-rempah eksotis, kacang-kacangan dan buah-buahan ke India dan Juga orang Indian mendapat kesempatan untuk belajar teknik-teknik baru memasak ala Mughal.
Berbicara mengenai selera dan karakter masa-
kan Mughlai cukup bervariasi dari yang sangat ringan (tidak pedas) sampai pedas walau sebagai besarnya adalah Mughlai makanan cukup pedas dengan aroma yang khas yang cukup kuat dan unik dari berbagai cam-puran rempah-rempah. Jika teman-teman tahu suatu sajian makanan Mughlai yang sebenarnya adalah ber-wujud hidangan prasmanan utama yang rumit ber-macam gaya dan sangat kaya alias banyak jenis lauk yang digunakan seperti daging ayam dan kambing/domba (mutton) dengan berbagai sajian tambahan lain-
Walaupun makanan Mughlai dimasak di selu-ruh bagian negara bagian di India bahkan di dunia, tetapi merasa terbaik dari masakan ini dapat hanya di Delhi, yang telah turun temurun berpengalaman dalam memasakan makanan kerajaan ini sejak abad ke-16, dimana India diserbu oleh kekaisaran Mughal yang memperkenalkan rempah-rempah eksotis, kacang-kacangan dan buah-buahan ke India dan Juga orang Indian mendapat kesempatan untuk belajar teknik-teknik baru memasak ala Mughal.
Berbicara mengenai selera dan karakter masa-
kan Mughlai cukup bervariasi dari yang sangat ringan (tidak pedas) sampai pedas walau sebagai besarnya adalah Mughlai makanan cukup pedas dengan aroma yang khas yang cukup kuat dan unik dari berbagai cam-puran rempah-rempah. Jika teman-teman tahu suatu sajian makanan Mughlai yang sebenarnya adalah ber-wujud hidangan prasmanan utama yang rumit ber-macam gaya dan sangat kaya alias banyak jenis lauk yang digunakan seperti daging ayam dan kambing/domba (mutton) dengan berbagai sajian tambahan lain-nya. Sehingga resep makanan Mughlai dikenal kaya lemak, karbohidrat dan protein dan kebanyakan disaji-kan dengan saus atau kari (curry) dan rempah-rempah yang aromatic dapat menggoda pecinta makanan kuliner untuk mendambakan lebih banyak makanan. Makanan Mughlai menawarkan berbagai makanan lezat mulai bahkan, nama-nama makanan Mughlai begitu menarik pencintanya tergoda untuk mencoba masakan yang berbeda.
SERBA-SERBI
Mengenal Masakan ala Kekaisaran Mughal India, Kuliner Favorit Masyarakat Indonesia di India
Edisi 1 Buletin PPI Dunia Desember 2014 21
. Sehingga resep makanan Mughlai dikenal kaya lemak, karbohidrat dan protein dan kebanyakan disajikan dengan saus atau kari (curry) dan rempah-rempah yang aromatic dapat menggoda pecinta makanan kuliner untuk mendambakan lebih banyak makanan. Makanan Mughlai menawarkan berbagai makanan lezat mulai bahkan, nama-nama makanan Mughlai begitu menarik pencin-tanya tergoda untuk mencoba masakan yang berbeda.
Seperti yang disampaikan diatas bahwa hampir sebagian besar makanan Mughal lezat dan faktanya me-mang benar, kebanyakan masyarakat dan pelajar Indone-sia di India dan tentunya masyarakat India itu sendiri yang non-vegetarian mereka sangat menyukai masakan ini, berikut adalah beberapa menu makanan Mughal yang kami rekomendasikan teman-teman untuk disantap seba-gai kuliner terlebih saat teman-teman berada di India seperti Chicken Biryani, Chiken Afghani, Chicken Korma, Chicken Tikka, Butter Naan (roti India), Chicken Tandoori (ayam panggang “stik drum”), Chicken Tikka kebab, Chole atau Chane, Chicken Curry, Chaamp Masala (kari irisan daging domba).
Jika teman-teman berkesempatan mampir ke New Delhi, india, berikut beberapa restaurant yang terbaik dan terkenal dengan makanan menu Mughal-nya yang tidak hanya diakui oleh India namun oleh turis-turis man-canegara, adapun harganya bervariasi dari seratusan ribu hingga sampai satu juta rupiah, diantaranya:
Karim Restauran Karim adalah yang terkenal oleh turis man-canegara maupun internasional dengan kelezatan makanannya. Outlet mereka berada di seluruh Delhi na-mun gerai yang paling populer dan otentik mereka tetap di Old Delhi. Menu Mutton Qorma, Shahjahani Murgh, Mut-ton Nihari & Reshmi Seekh Kabab adalah yang terbaik di New Delhi. Makan untuk dua orang akan dikenakan biaya minimal sekitar Rs 700 atau 140 ribu rupiah Alamat: Karim | 16, dekat Masjid Jama, Matia Mahal Road, Gali Kababian, Old Delhi, New Delhi-06 | Info Lebih
Bukhara Restaurant North West Frontier Ini adalah salah satu re-storan terbaik di New Delhi. Terutama menawarkan hidan-gan yang dimasak dalam oven tanah liat, seperti menu: Peshawari Kabab, Sikandari Raan, dan Burrah Kabab. Makanan untuk dua porsi akan biaya sekitar Rs 5000 atau sekitar 1 juta rupiah. Alamat: Bukhara | ITC Maurya, The Luxury Collection, Sardar Patel Marg, New Delhi-21 | Info Lebih Moti Mahal Deluxe Moti Mahal Deluxe terletak di Daryaganj dan terkenal den-gan Butter Chicken-nya. Mereka juga dikenal untuk mereka Chicken Tikka Masala, Dal Makhni, Otak Masala & Burrah Kabab selama lebih dari lima dekade terakhir. Makan untuk dua porsi akan dikenakan biaya sekitar Rs 1.000 atau sekitar 200 ribu rupiah Alamat: Moti Mahal Deluxe | 3703, Netaji Subhash Marg, Daryaganj, New Delhi-02 | Info Lebih Punjabi by Nature Punjabi by Nature terletak di Vasant Kunj menawarkan masakan terpilih India Utara dalam penyajian kontemporer & salah satu yang populer restoran fine dining untuk lebih dari satu dekade di New Delhi. Restaurant ini dikenal den-gan Butter Chicken yang lezat. Makan untuk dua porsi akan dikenai biaya sekitar Rs 1.500 atau sekitar 300 ribu rupiah Alamat: Punjabi by Nature | T-305, Lantai 3, Ambience Mall, Vasant Kunj, New Delhi-70 | Info Lebih
Gulati Restauran Gulati terletak pada Pandara Road adalah san-gat populer bagi mereka yang berkeinginan untuk men-coba makanan lezat Mughlai. Restuaran Gulati dikenal dengan tandoori mereka seperti Tangri Kabab, Murgh Malai Tikka, Burrah Akbari dimasak dalam gaya Kerajaan khas Mughlai & memiliki berbagai variasi yang lezat & disertai makanan penutup. Makanan untuk dua akan biaya sekitar Rs 1.000 atau sekitar 200 ribu Alamat: Gulati | 6 Pandara Road Market, New Delhi-03 | Info Lebih
Semoga bermanfaat info ini bagi teman-teman dan se-moga berkesempatan mencoba di India kuliner Mughal ini…..^^.
Kontributor: Mohd. Agoes Aufiya (PPI India)
Gulati
Roti Butter Naan Chicken Korma
Liputan Taiwan Pergerakan
pelajar Indonesia di luar negeri
dimulai pada tahun 1922 di
Belanda. ketika itu mahasiswa In-
donesia di Belanda mendirikan Per-
satuan Pelajar Indonesia (PPI)
Belanda. Saat itu Indonesia belum
lagi merdeka, pelajar Indonesia
yang ada di Belanda membuat or-
ganisasi pelajar bertujuan untuk
menuangkan pemikiran-pemikiran
intelektual mereka demi perjuangan
kemerdekaan pada masa itu. Fakta
ini menunjukkan bahwa pelajar In-
donesia di luar negeri telah ikut
serta berkontribusi sejak awal per-
juangan bangsa.
Perhimpunan Pelajar Indonesia
se-Dunia (PPI Dunia) merupakan se-
buah wadah untuk mengakomodasi
dan mengkoordinasikan seluruh po-
tensi organisasi perhimpunan pelajar
Indonesia di berbagai Negara.
Kehadiran Organisasi pelajar di
masing-masing Negara yang di rang-
kum dalam wadah PPI Dunia merup-
kan sebuah upaya untuk bersama-
sama meningkatkan kualitas sumber
daya manusia demi kemajuan dan
mendukung pembangunan Indonesia
yang berkelanjutan.
Menurut Retno Widyastuti seba-
gai sekretaris dewan presidium PPI
dunia menjelaskan, berdasarkan pada
Surat Keputusan Dewan Presidium
Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-
Dunia Nomor: 04/SK/Presidium/PPI-
Dunia/V/2014 tentang Keanggotaan
Resmi Perhimpunan Pelajar Indonesia
Se-Dunia terdapat sebanyak 46 or-
ganisasi pelajar Indonesia di seluruh
dunia yang terbagi dalam tiga kawa-
san.
“ Dari 46 negara yang sudah
memiliki PPI tersebut terdiri dari tiga
kawasan yaitu, Eropa, Timur tengah
dan Afrika serta Asea Oseania,” jelas-
nya.
Sama dengan organisasi lain
pada umumnya, PPI Dunia memiliki
kelangkapan organisasi. Kelengkapan
organisasi PPI Dunia yaitu Simposium
Internasional dan Rapat Internasional.
Menurut Retno, simposium Inter-
nasional merupakan permusy-
awaratan tertinggi dalam PPI Dunia.
Simposium Internasional minimal di-
laksanakan sekali dalam dua tahun.
Simposium Internasional memiliki
fungsi yaitu: 1) memilih dan mengang-
kat Dewan Presidium yang terdiri dari
Koordinator Dewan Presidium dan
Anggota Dewan Presidium, 2)
meminta pertanggungjawaban Koordi-
nator Dewan Presidium, dan 3) men-
yampaikan rekomendasi dan program
kerja untuk Dewan Presidium.
“ Kewenangan dalam merubah
AD/ART juga dimiliki oleh forum Sim-
posium Internasional karenanya
ketetapan Simposium Internasional
mengikat setiap anggota,” jelasnya.
Ide awal pembentukan PPI
Dunia dicetuskan pada Oktober 2007
dalam Konferensi Internasional Pela-
jar Indonesia (KIPI) di Sydney, Austra-
lia. Selanjutnya, kegiatan perkumpu-
lan pelajar Indonesia bertaraf Interna-
sional tersebut dijadikan agenda tahu-
nan dengan mengusung tema dalam
setiap pertemuannya.
Di tahun 2014, Simposium Inter-
nasional diadakan di Tokyo, Jepang,
tepatnya pada tanggal 20-23 Septem-
ber di Tokyo Institute of Technology
dengan tema “Menggagas Kontribusi
Generasi Muda Indonesia untuk
Dunia”. Susunan Dewan Presidium
yang pada periode 2013-2014 dikoor-
dinatori oleh Sdr. Pan Muhammad
Faiz K. W (PPI Australia), dialihtugas-
kan kepada Koordinator Dewan Pre-
sidium Terpilih, Sdr. Ahmad Al-
maududy Amri (PPI Australia).
Retno menjelaskan, ada be-
berapa rekomendasi dalam Simpo-
sium Internasional 2014 di Jepang
melahirkan tim-tim khusus yang bertu-
juan untuk membantu Dewan Presid-
ium merealisasikan amanat dalam
Simposium Internasional 2014 dalam
satu periode kepengurusan.
Diantara tugas-tugas tersebut
adalah, Tim AdHoc Harmonisasi AD/
ART PPI Dunia dikoordinatori oleh
Sdr. Nila Titis Asrining Tyas (PPI
Filipina) bertugas untuk menyusun
draft rekomendasi AD/ART PPI Dunia
yang dipersiapkan untuk Simposium
Internasional 2015 di Singapura.
Selanjutnya, Tim AdHoc Kon-
versi Nilai PPI Dunia dimotori oleh
Sdr. Hariadi Aji (PPI Belanda) mem-
perjuangkan amanat Simposium Inter-
nasional untuk mengadvokasi tentang
kebijakan penyetaraan nilai untuk pe-
lajar dan mahasiswa Indonesia yang
belajar di luar negeri setelah kembali
ke tanah air.
Selayang Pandang
Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia)
SI ke
- Lokasi Tanggal Tema
0 Sydney, Australia Oktober 2007 -
1 Den Haag, Belanda 3-5 Juli 2009
Visi dan Misi Intelektual Indonesia di Luar
Negeri: Strategi Pembangunan Indonesia
Menuju 2020
2 London, Inggris 23-24 Oktober 2010
Pendidikan Kewirausahaan sebagai Upaya
Peningkatan SDM Pelajar Indonesia yang
Mandiri dan Inovatif
3 Kuala Lumpur, Ma-
laysia 16-19 Februari 2012 Think Global, Act Nasional
4 New Delhi, India 18-23 Desember 2012 Peran Aktif Pelajar dalam Mewujudkan Ke-
mandirian Bangsa
5 Bangkok, Thailand 28-30 November 2013 Peran Pelajar Indonesia dalam Membangun
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
6 Tokyo, Jepang 20-22 September 2014 Menggagas Kontribusi Generasi Muda Indone-
sia untuk Dunia
Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah Tim Biro Pers yang dikoordina-
tori oleh Dewi Anggrayni (PPI Malay-
sia). Biro Pers merupakan salah satu
tim yang bertugas untuk melakukan
segala bentuk publikasi yang ber-
hubungan dengan aktifitas PPI Dunia
secara internal maupun eksternal.
“ Tugas-tugas kordinasi internal
PPI Dunia sangat penting untuk dila-
kukan publikasi guna mengetahui
peran para pelajar Indonesia yang ada
di luar Negara dalam memberikan
kontibusi untuk Dunia secara umum
dan untuk Indonesia secara khsus,”
jelas Retno lebih lanjut.
Terdapat pula Badan Otonom
yang merupakan badan yang mendu-
kung terlaksananya program-program
PPI Dunia dimana pendiriannya
disetujui dalam forum Simposium In-
ternasional.
Kepengurusan Badan Otonom
diserahkan sepenuhnya kepada
Badan Otonom dengan mempertim-
bangkan masukan dari Dewan Presid-
ium serta bertanggung jawab kepada
Dewan Presidium. PPI Dunia memiliki
tiga Badan Otonom yaitu Radio PPI
Dunia, Indonesian Scholar Journals,
dan Lembaga Sosial PPI Dunia.
Kelengkapan yang berikut-
nya adalah Rapat Internasional. Rapat
Internasional merupakan permusy-
awaratan tertinggi di bawah Simpo-
sium Internasional dimana rapat ini
dilaksanakan untuk mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan hasil Sim-
posium Internasional. Rapat Interna-
sional dilaksanakan minimal tiga kali
dalam setahun dan keputusannya
mengikat setiap anggota.
PPI Dunia merupakan pa-
yung dari seluruh PPI negara atau
organisasi dengan nama sejenis.
Struktur PPI di setiap negara memiliki
ciri khasnya sendiri. Di beberapa ne-
gara, PPI hanya memiliki struktur or-
ganisasi di tingkat negara atau pusat.
Namun, di sebgaian besar negara PPI
memiliki struktur organisasi di bawah
pusat yaitu cabang dan ranting.
Seperti contoh PPI Australia dan PPI
Filipina, keduanya memiliki struktur
kepengurusan dari tingkat Ranting
hingga ke Pusat.
Sistem komunikasi sangat
vital untuk kelancaran organisasi. Be-
gitu pula dengan PPI Dunia. Meman-
faatkan teknologi untuk menembus
jarak dan waktu, PPI Dunia memiliki
akun di Facebook (PPI Dunia /
OISAA), Twitter (https: //twitter.com/
oisaa), Website (ppidunia.org), Email
([email protected]) untuk
komunikasi diantara anggota PPI
Dunia.
“ Kedepan, PPI Dunia berharap
supaya secara total mampu mewujud-
kan amanat Simposium Internasional
PPI Dunia untuk kemajuan Indonesia.
Salam Perhimpunan..!!” tutup Retno.
(AP)
Berikut tapak tilas dari kegiatan Simposium Internasional PPI Dunia:
Daftar 46 anggota PPI Dunia ::
Regional Asia & Oseania
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Brunei Darussalam (PPI Brunei Darussalam)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Filipina (PPI Filipina Pusat)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Hong Kong (PPI Hong Kong)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di India (PPI India)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ)
Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPI Malaysia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Selandia Baru (PPI Wellington)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Singapura (PPI Singapura)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan (PPI Taiwan)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Thailand (PERMITHA)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPI Tiongkok)
Regional Eropa & Amerika
Perkumplan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat-Nasional (PERMIAS-Nasional)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Austria (PPI Austria)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belgia (PPI Belgia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Ceko (PPI Ceko)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Estonia (PPI Estonia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Finlandia (PPI Finlandia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Italia (PPI Italia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman (PPI Jerman)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kanada (PPI Kanada)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Norwegia (PPI Norwegia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Prancis (PPI Prancis)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Portugal (PPI Portugal)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rusia (PERMIRA)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Spanyol (PPI Spanyol)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia (PPI Swedia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swiss (PPI Swiss)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPI Turki)
Ikatan Pelajar Indonesia di Serbia (KERIS)
Regional Timur Tengah & Afrika
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi (PPMI Arab Saudi)
Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania (HPMI Yordania)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon (PPI Lebanon)
Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia di Libya (KKMI Libya)
Ikatan Pelajar Indonesia di Iran (IPI Iran)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko (PPI Maroko)
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (PPMI Mesir)
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Pakistan (PPMI Pakistan)
Persatuan Pelajar Indonesia di Sudan (PPI Sudan)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Syria (PPI Syria)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tunisia (PPI Tunisia)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Yaman (PPI Yaman)
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Uni Emirat Arab (PPI Uni Emirat Arab)
Top Related