MAKALAH PRIBADI
TRAKTUS UROGENITALIS
NAMA : NUR AQILA BINTI MD RAHIM
NIM : 102009289
KELOMPOK : A6
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2010
Pendahuluan
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan
kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup sel
juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan
dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya. Traktus
urinarius merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang
menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang
berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Ginjal
berperan penting mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyaknya
konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dan dengan mengeliminasi semua zat sisa
metabolisme. Darah disaring oleh jutaan nefron, sebuah unit fungsional dalam ginjal. Hasil
penyaringan (filtrat) berisi produk-produk limbah (mis. urea), elektrolit (mis. natrium, kalium,
klorida), asam amino, dan glukosa. Filtrat kemudian dialirkan ke tubulus ginjal untuk
direabsorbsi dan diekskresikan; zat-zat yang diperlukan (termasuk glukosa) diserap kembali dan
zat-zat yang tidak diperlukan kembali diekskresikan ke dalam urin.
Kurang dari 0,1% glukosa yang disaring oleh glomerulus terdapat dalam urin (kurang dari 130
mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal
terlampaui (kadar glukosa darah melebihi 160-180 mg/dl atau 8,9-10 mmol/l), atau daya
reabsorbsi tubulus yang menurun.
Isi
Alat-alat saluran kemih terdiri daripada :
1. Ren
2. Ureter
3. Vesica urinaria
4. Urethra
Ren / Ginjal terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua
sisi vertebra lumbalis III-1V pada ginjal kanan dan vertebra lumbalis II-III pada ginjal kiri,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal
wanita.
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrous, lapisan luar terdapat
lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal
piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat
pada piramid disebut tubulus.
Nefron terdiri dari; glomerulus, tubulus proksimal, gelung handle, tubulus distal dan tubulus
urinarius.
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari
2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos secara longitudinal internal dan external.
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa yang terdiri daripada epitel transisional dengan sel-sel
membulat pada kantung yang menyusut, sel gepeng pada kantung yang melebar.
Vesika urinaria terletak dibelakang simfisis pubis, di dalam rongga panggul. Bentuknya seperti
kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis
medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah
belakang dan bawah.
b. Korpus, yaitu bagian antara apex dan fundus.
c. Apex, yaitu bagian yang berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
Lapisan dindingnya dapat dibedakan menjadi :
a. Lapisan mukosa. Di tunika mukosa terdiri daripada
sel epitel transisional dan lamina propria.
b. Lapisan otot yang merupakan lapisan otot yang kuat dan terdiri daripada m.detrusor, m.
trigonal dan m. sphincter vesica.
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus
lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat
pengaliran urine dan sistem reproduksi.
Uretra pada pria terdiri dari :
a. Uretra pars prostatia
b. Uretra pars membranosa
c. Uretra pars kavernosa
Lapisan uretra pria terdiri dari :
a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
b. Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit ke arah atas.
Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urin ke bagian luar tubuh.
Lapisan uretra wanita terdiri dari :
a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
b. Lapisan spongeosa
c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
Komposisi urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut,
dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh,
misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa
mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi
racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui
melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik
untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes
adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Kandungan Urin Normal
Urin mengandung sekitar 95% air. Komposisi lain dalam urin normal adalah bagian padaat yang
terkandung didalam air. Ini dapat dibedakan beradasarkan ukuran ataupun kelektrolitanya,
diantaranya adalah :
Molekul Organik : Memiliki sifat non elektrolit dimana memiliki ukaran yang reativ besar,
didalam urin terkandung : Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat C5H4N4O3, Dan
subtansi lainya seperti hormon (Guyton, 1996)
Ion : Sodium (Na+), Potassium (K+), Chloride (Cl-), Magnesium (Mg2+, Calcium (Ca2+).
Dalam Jumlah Kecil : Ammonium (NH4+), Sulphates (SO42-), Phosphates (H2PO4-, HPO42-,
PO43-), (Guyton, 1996)
Warna : Normal urine berwarna kekuning-kuningan. Obat-obatan dapat mengubah warna urine
seperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi adanya penyakit.
Bau : Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau yang merupakan indikasi adanya
masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
Berat jenis : Adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan suatu
volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar. Berat jenis air suling
adalah 1, 009 ml. Normal berat jenis : 1010 - 1025
Kejernihan : Normal urine terang dan transparan. Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus
atau pus.
pH : Normal pH urine sedikit asam (4,5 - 7,5). Urine yang telah melewati temperatur ruangan
untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas bakteri. Vegetarian urinennya sedikit
alkali.
Tes urin
Uji benedict
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus
aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi,
namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi
benedict.
Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gram sodium
carbonate anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper (II) sulphate pentahydrate,
kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1 liter.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam
waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa
adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa
tinggi).
Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua
monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak
bersifat pereduksi.
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang
mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui
mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula
pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit
diabetes.
Prosedur Uji ketone bodies:
Uji Rothera
Kedalam tabung uji yang berisi 3 ml sampel urin, tambahkan 0.5 ml saturated ammonium
sulfate. Tambahkan 2-3 tetes larutan ammonia dan 2-3 tetes 5% sodium nitroprusside kemudian
kocok dengan baik.
Munculnya warna seperti permanganat menunjukkan adanya ketone bodies.
Zat ambang
Zat dengan ambang tinggi adalah zat yang bila kadarnya dalam darah normal hampir seluruhnya
dapat direabsorpsi semula dalam tubuli ginjal. Contoh zat dengan ambang yang tinggi adalah
glukosa. Glukosa akan berada dalam darah dalam jumlah yang berarti bila kadar glukosa dalam
darah melebihi kadar normal. Ambang ginjal glukosa ialah 180 mg % yaitu kadar di mana
apabila terdapat glukosa dalam darah melebihi 180 mg % akan terdapat glukosa di dalam urin.
Walaupun melebihi ambang ginjal tetapi glukosa dalam tubulus ginjal masih lagi direabsorbsi
masuk ke pembuluh darah tetapi dengan kadar yang lebih kurang daripada jumlah glukosa dalam
darah. Sehingga sampai satu tahap jumlah glukosa yang tinggi tidak lagi mampu direabsorpsi
oleh kapiler darah sehingga di dalam urin terdapat glukosa yang banyak. Apabila glukosa tidak
lagi mampu direabsorbsi olah kapiler, tahap ini dinamakan tubular maximum. Kadar tubular
maximum adalah 375 mg/min.
Penutup
Urin normal mengandungi urea, keratin, keratin, amoniak dan garam ammonium, asam urat,
asam amino, fosfat, oksalat dan mineral seperti Na, K, Ca dan Mg. Urin abnormal dapat
terdeteksi dengan membuat beberapa tes yang dapat membuktikan kehadiran bahan-bahan asing
yang tidak sepatunya berada di dalam urin normal.
Daftar Pustaka
1. Uji Benedict, Uji Gula Pereduksi (Kualitatif). Diunduh dari:
http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/10/uji-benedict-adalah-uji-kimia-untuk.html, pada 4
Oktober 2010.
2. Analisa Urine : Uji Kualitatif. Diunduh dari:
http://tech.groups.yahoo.com/group/kungfuchem/message/59, pada 4 Oktober 2010.
3.
Top Related