ANALISA POTENSI WILAYAH KECAMATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Anpotwil
Masalah pokok dalam pembangunan adalah penekanan terhadap kebijaksanaan
pembangunan yang didasarkan kepada kekhasan daerah yang bersangkutan ( endogenous
development) dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber
daya fisik secara local yang berhubungan dengan inisiatif-inisiatif daerah .
Pembangunan daerah adalah proses pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan
alternative , perbaikan kapasitas tenaga kerja untuk menghasilkaan barang dan jasa yang lebih
baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu penetahuan dan tekhnologi, dan pengembangan
usaha-usaha baru. Informasi tentang kondisi perekonomian tidak cukup sebagai indicator
kemampuan masyarakat dalam pembangunan. Oleh karenanya analisis tentang profil
kelembangaan masyarakat juga perlu menjadi kajian.
Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas analisa potensi wilayah merambah berbagai macam
disiplin ilmu, namun yang perlu di garis bawahi sebagai kader pamong adalah bahwa seorang
pamong bukanlah seorang yang specialis yang dituntut paham secara tekhnis dan kajian yang
analitis yang sangat mendalam akan permasalah potensi unggulan yang berada di wuilayah
kerjanya, namun seorang pamnong dituntut responsive, inovatif untuk melahirkan stimulant yang
positif terhadap permasalah wilayahnya dengan memberikan gamabaran mendasar terhadap
kondisi wilayah .
Berangkat dari hal tersebut mata pelatihan Analisa Potensi Wilayah merupakan sebagai bekal
bagi seorang kader pamong untuk terjun ke dunia kerja karena analisa potensi wilayah itu sendiri
adalah sebagai bahan acuan dalam membuat suatu perencanaa pembangunan. Sedangkan
perencanaan pembangunan ini pada dasarnya adalah cara atau tekhnik atau metode untuk
mencapai tujuan yang diinginkan secara cepat.
Perencanaan perlu dilakukan karena 3 alasan utama
1. Kegagalan Mekanisme Pasar
Berkerjanya mekanisme pasar secara baik dan dapat berfungsi sebagai invisible hand
dalam mendorong kegiatan ekonomi tentunya memerlukan persyaratan tertentu yaitu :
a. Terdapatnya kompetisi yang cukup tajam dan berjalan secara adil dan tidak ada
kekuatan monopoli.
b. Tidak ada daerah atau masyarakat yang terisolir sehingga tidak mendapatkan informasi
dengan golongan masyarakat yang lainnya.
c. Hukum berjalan dengan baik sehinggga tidak ada golongan yang berbuat curang dan
menang sendiri.
2. Kertidakpastian masa datang
3. Untuk menagarahkan kegiatan pembangunan
B. Pengertian-pengertian
Analisa : adalah
Upaya pemahaman, penyelidikan , penguraian atau kajian yang mendalam terhadap suatu
masalah yang harus diuraikan serta dipecahkan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Masalah adalah :
Masalah dapat dirumuskan sebagai sesuatu yang menjadi perhatian dengan alasan tertentu.
Biasanya kondisi yang menjadi perhatian itu berupa kenyataan yang tidak diharapkan, yang
dianggap membawa kerugian atau gangguan pada seseorang atau sekelompok orang. Jika
ditanya tentang masalah, kita akan ber-hubungan dengan jawaban tentang siapa yang
mengalami kerugian, bentuk dan besar kerugiannya, serta besar jurang antara kenyataan dan
harapan.
Atau dengan secara sederhana beberapa ilmuawan mengungkapkan bahwa masalah adalah
tidak sesuainya harapan dengan kenyataan.
Potensi Wilayah adalah :
Keseluruhan yang meliputi sumber-sumber alami dan manusiawi , baik yang sudah terweujud
maupun yang belum terwujud dan dapat diharapkan pemanfaatannya bagi kelansungan dan
perkembangan social wilayah tersebut.
Wilayah ; merupakan suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter tertentu dan bagian-
bagiannya tergantung secara internal
Dalam geografi dikenal tiga kriteria pewilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut,
1. Pewilayahan berciri tunggal (single topic region), yaitu penetapan regional atau wilayah
yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat
menunjukkan ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar,
landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu
derajat kemiringan lereng.
2. Pewilayahan berciri majemuk (multi topic region), yaitu penetapan wilayah yang
didasarkan pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim
yaitu iklim tropik, subtropik, sedang, dan dingin. Di katakan berciri majemuk karena iklim
terbentuk dari beberapa unsur seperti suhu, curah hujan, dan angin.
3. Pewilayahan berciri keseluruhan (total region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan
pada banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia.
Kecamatan adalah :
Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah
kabupaten/kota.(PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan)
Sedangkan Camat atau sebutan lain lebih kanjut menurut PP di atas adalah pemimpin dan
koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan.
Berkaitan dengan pengertian-pengertian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa analisa
potensi wilayah kecamatan adalah : Kajian atau penyelidikan terhadap sumber-sumber alami
dan manusiawi baik yang sudah maupun belum terwujud dan dapat diharapkan pemanfaatannya
dan perkembangan social suatu wilayah kecamatan
C. Ruang lingkup analisa Potensi Wilayah Kecamatan :
1. Geografi
yaitu ilmu bumi yang terdiri dari aspek corak bentuk rruang daratan dan lautan serta benda-
benda yang berada di dalam maupun di atas bumi sebagai energi alam.
2. Demografi : Menyangklut mansia sebagai penduduk suatu wilayah yang merupakan sumber
daya manusia
3. Kondisi social : yang terdiri dari aspek ideology, politik ekonomi , social budaya, agama dan
Hankam
Masalah yang menyangkut potensi wilayah selalu berkaitan dengan kondisi alam berupa :
1. Keadaan iklim dan suhu udara , cuaca hujan dan sebagainya.
2. Keadaan alam, melalui tografi dapat dilihat keadaan tenatng kondisi tanah,
tanaman, perbukitan dan komiunikasi, irigasi
3. Penghasilan dan sumber potensi wilayah : Misalnya :
air dan tenaga air baik air sungai, bendungan , mata air yang dapat
digunakan untuk air minum dan air bersih, irigasi dan sarana
perhubungan
Perkebunan, sawah, ladanag hutan produksi termasuk jenis dan
jumlahnya
Bahan pertambangan , golongan C maupun golongan B
Sumber potensi daerah pantai dan laut yang dapat dimaanfaatkan
bagi kehidupan masyarakat.
4. Keadaan kehidupan flora dan fauna yang karena bermanfaat harus dilestarikan
5. Kendala yang terjadi akibat dari alam yang setiap saat dapat dijumpai di daerah
yang memungkinkan terjadi kendala itu seperti : gunung meletus dan gempa
bumi.
6. Tata ruang menurut kondisi alam yang dapat bermanfaat bagi pemukiman,
industri, perkebunan, persawahan dan perdagangan.
7. Sarana dan prasarana untuk kesehatan, pelatihan, pergudangan, tekhnologi,
industri dan jasa serta pelayanan lainnya.
POTENSI PENDUKUNG
1.GEOGRAFIS
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Adapun factor geografis yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
1. letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan bujur di muka bumi
2. letak suatu wilayah berdasarkan posisinya dari wilayah strategis terdekat
3. batas-batas daerah
4. luas wilayah
5. ketinggian / tingkat kemiringan
6. penggunaan lahan
7. tingkat kesuburan tanah
8. bentang wilayah
9. kartografi
10. topografi daerah
11. dll
2.KLIMATOLOGI
Klimatologi (Yunani: κλίμα, Klima, "wilayah, zona"; dan-λογία,-logia) adalah studi iklim, ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-rata selama periode waktu tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu atmosfer . Pengetahuan dasar iklim dapat digunakan dalam peramalan cuaca jangka pendek dengan menggunakan teknik analog seperti El Niño - Southern Oscillation (ENSO), yang Madden-Julian Oscillation (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Annualar Utara Mode (NAM ), osilasi Arktik (AO), Pasifik Utara (NP) Index, Decadal Pasifik Oscillation (PDO), dan Pasifik Interdecadal Osilasi (IPO). Model iklim digunakan untuk berbagai tujuan dari studi mengenai dinamika iklim cuaca dan sistem untuk proyeksi iklim di masa mendatang.
Klimatologi didekati dengan berbagai cara. Paleoklimatologi berusaha untuk merekonstruksi masa lalu dengan memeriksa catatan iklim seperti inti es dan lingkaran pada pohon (dendroclimatology). Paleotempestology menggunakan catatan yang sama ini untuk membantu menentukan frekuensi badai selama ribuan tahun. Studi tentang iklim kontemporer meteorologi menggabungkan data yang terkumpul selama bertahun-tahun, seperti catatan curah hujan, suhu dan komposisi atmosfer. Pengetahuan tentang dinamika atmosfer dan juga diwujudkan dalam model, baik statistik atau matematika, yang membantu dengan mengintegrasikan berbagai pengamatan dan menguji bagaimana mereka cocok bersama. Model ini digunakan untuk memahami masa lalu, sekarang dan masa depan potensi iklim. Klimatologi sejarah adalah studi tentang iklim yang terkait dengan sejarah manusia dan dengan demikian berfokus hanya pada beberapa ribu tahun terakhir.
Perbedaan dengan meteorologi
Berbeda dengan meteorologi, yang berfokus pada sistem cuaca jangka pendek yang berlangsung hingga beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi dan kecenderungan sistem tersebut. Ini mempelajari periodisitas peristiwa cuaca selama bertahun-tahun untuk milenium, serta perubahan dalam jangka panjang pola cuaca rata-rata, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer. Climatologists, orang-orang yang praktek klimatologi, mempelajari baik sifat iklim - lokal, regional atau global - dan alam atau manusia yang disebabkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi mempertimbangkan masa lalu dan masa depan dapat membantu memprediksi perubahan iklim.
Adapun factor klimatologi yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
1. tingkat curah hujan
2. jumlah hari / bulan hujan
3. kelembapan
4. suhu rata-rata harian
5. dll
3. HIDROLOGI
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang
ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.
Domain hidrologi meliputi hidrometeorologi, hidrologi air-permukaan, hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki peranan penting. Oseanografi dan meteorologi tidak termasuk karena air hanya satu dari aspek penting lainnya.
Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.
Adapun factor hidrologi yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
1. potensi dan sumber daya air .
contohnya : sungai , danau, mata air, bendungan/waduk/situ, embung, jebakan air, dll
2. sumber air bersih
contohnya : mata air, sumur gali , sumur pompa, hidran umum, dll
3. kualitas air minum
4. luas sumber daya air dan debit atau kekuatan sumber daya air.
5. kondisi sumber daya air yang ada (tercemar, pendangkalan,keruh atau berlumpur)
6. pemanfaatan sumber daya air yang ada
7. sumber daya air vulkanik (air panas karena gunung berapi, geiser, dll)
4. ORBITASI
Orbatasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jarak dan waktu jika diambil dari titik kordinat tertentu
Adapun factor orbitasi yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
1. jarak suatu wilayah dari titik-titik wilayah strategis yang ada
2. lama waktu tempuh ke pusat-pusat wilayah potensional
3. ketersedian sarana transportasi
4. persentase keterhubungan jalur-jalur transportasi
5. dll
POTENSI UTAMA
1. PEMERINTAHAN
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia. Sebagai contoh: Republik, Monarki / Kerajaan, Persemakmuran (Commonwealth). Dari bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki Absolut / Mutlak.
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya.
Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
1. Presidensial
2. Parlementer
3. Komunis
4. Demokrasi liberal
5. liberal
6. kapital
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri
Pembagian Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi:
1. politik luar negeri;
2. pertahanan;
3. keamanan;
4. yustisi;
5. moneter dan fiskal nasional; dan
6. agama.
Urusan Pemerintahan Daerah
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.
Adapun factor pemerintahan yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
a. lembaga pemerintahan yang ada
contohnya di tingkat kecamatan adalah : …………
b. Kewenangan yang dimiliki suatu daerah atau wilayah
c. Kebijakan yang dilaksanakan
d. komposisi PNS di lembaga pemerintahan yg ada
e. sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas kepemerintahan
f. dll
2. PEMBANGUNAN
Tingkat pembangunan di suatu wilayah juga menentukan perkembangan wilayah tersebut. Semakin banyak dan tinggi angka pembangunan di suatu wilayah maka juga akan semakin memperluas angka potensi unggulan di wilayah tersebut.
Adapun factor pembangunan yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
1. pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan
2. dana pembangunan yang telah terserap
3. tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
3. KEMASYRAKATAN
Adapun factor kemasyarakatan yang menjadi perhatian dari analisa potensi wilayah antara lain :
a. Lembaga – lembaga kemasyarakatan yang ada (organisai social, politik, keagamaan , dll ).
i. Tingkat keaktifan lembaga kemsyrakatan yang ada
ii. Tingkat pendidikan pengurus
iii. Ruang lingkup kegiatan
iv. Jumlah keanggotaan
b. Kependudukan
i. Jumlah penduduk
ii. Perkembangan jumlah penduduk
iii. Tingkat kepadatan penduduk
iv. Komposisi penduduk berdasarkan kreteria yang ada (jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan , dll)
v. Tingkat angka kematian dan kelahiran serta factor yang mempengaruhinya
vi. Tingkat angka mobilisasi penduduk (pindah dating dan keluar)
c. Pemberdayaan masyarakat
i. Tingkat partisipasi masyarakat
ii. Dll
d. Aspek social budaya
i. Sejarah, atau masa lallu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
ii. Penduduk homogen dan heterogen
iii. Kekentalan terhadap adat istiadat
iv. Hubungan yang harmonis dalam kehidupan beragaama
v. Tokoh adat dan agama yang dimilki
vi. Sosial control dan rasa kepedulian masayarakat
vii. Jiwa Kegtong royongan masyarakat
POTENSI INTI
1. SDM
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.[1] MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. [rujukan?] Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.[2]
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
[rujukan?] Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya.[3]
Adapun yang menjadi titik acuan dalam menggali potensi suatu wilayah antara lain :
a. jumlah
b. usia
c. pendidikan
d. mata pencaharian pokok
e. agama/aliran kepercayaan
f. kewarganegaraan
g. etnis
h. cacat mental dan fisik
i. tenaga kerja
j. kualitas angkatan kerja
2. SDA
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air, dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia.
DA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non-hayati.
SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber daya dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber daya hayati di antaranya adalah pohon, ikan, rumput laut, plankton, zooplankton, fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang, lamun, dan sebagainya.
SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang.
Adapun yang menjadi titik acuan dalam menggali potensi suatu wilayah berdasarkan SDA yang ada antara lain:
1. potensi umum
a. batas wilayah
b. luas wilayah menurut penggunaan
c. iklim
d. jenis dan kesuburan tanah
e. topografi
2. pertanian
3. perkebunan
4. kehutanan
5. perikanan
6. bahan galian
7. suber daya air
8. kualitas udara
9. kebisingan
10. ruang public / taman
11. potensi wisata
3. SDB
Sumber Daya Buatan (SDB) adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan dayagunanya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan pertahanan negara. Pemanfaatan sumber daya buatan akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam sehingga tetap dapat menjaga keseimbangan ekosistem suatu wilayah.
Ruang Lingkup SDB
Sumber daya buatan adalah hasil pengembangan dari sumber daya alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau kemampuan daya dukungnya, antara lain hutan buatan, waduk, dan jenis unggul, yang dalam pemanfaatan dan pengelolaannya dapat menunjang tingkat perkembangan wilayah dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
Sumber daya buatan adalah akibat dari intervensi manusia yang telah berubah sumber daya alam menjadi sumber daya buatan.
Bentuk sumber daya buatan ini dapat dilihat pada kawasan budidaya, kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, maupun kawasan cagar alam. Fungsi kawasan-kawasan tersebut dapat sebagai pelindung kelestarian lingkungan hidup, dibudidayakan, permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan manusia dan kesinambungan pembangunan.
Jenis jenis sumber dsaya buatan :
1. Hasil konservasi :
1. Suaka alam
2. Hutan rakyat
3. Waduk
Bendungan
Irigasi
Jembatan
Sarana dan prasarana jalan
dlll
Tekhnik Pengolahan Data dan Analisis Potensi Wilayah
A. Tekhik Pengolahan Data :
1. Sumber Data
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata. Yang kemudian dilakukan suatu pengolahan data , yang dimaksud dengan pengolahan data adalah :manipulasi data kle dalam bentuk yang lebih berartiberupa informasi, sedangkan informasi adalah : bentuk yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau peristiwa-peristiwa.
Yang dimaksud dengan sumber data adalah : subjek dimana data tersebut diperoleh
Apabila menggunakan koesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data tersebut disebut responden yaitu orang yang merespon danmenjwab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
(Arikunto 1993) mengidentifikasi sumber data menjadi 3 :
1. P = Person : sumber data berupa orang yaitu ; sumber data yang dapat memberikan jawaban lisan melalui wawancara atau melalui angket
2. P = Place : sumber data berupa tempat yaitu : sumber data yang memberikan tampilan berupa kedaan diam dan bergerak
Diam : misalnya ruangan , kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain
Bergerak : aktivitas kinerja , laju kendaraan, ritme, nyayian, gerak tari, sajian TV dll
Keduanya merupakan objek untuk menggunakan metode observasi
3. P = Paper : Sumber data berupa symbol yaitu : objek data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau simbol2 lainnya
Sehungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan sebagai subjek penelitian , maka dikenal 3 jenis penelitian:
1. Penelitian populasi
2. Pemelitian sample
3. penelitian kasus
Populasi adalah : keseluruhan subjek penelitian, semua elemen yang ada dalam penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Penelitian sample ; adalah jika kita meneliti sebagian dari populasi , maka penelitian tersebut disebut dengan poenelitian sample
Cara pengambilan sample :
1. Secara acak,
2. Sampel berstrata : apabila objek yang diteliti terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata-strata.
3. Sample wilayah, atau probability sample yaitu berbeda anatara wilayah yang satu dengan wiulayah yang laiinnya.
4. Sampel proporsi
adakalanya subjek yang diambil dalam setiap wilayah tidak sama maka oleh karenanya pengambilan sample dalam suatu wilayah seimbang
5. Sample bertujuan
pengambilan subjek bukan didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan pada tujuan tertentu
Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan :
1. Angket atau kuesioner
adalah pertanayaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya.
2. Interviu
sering juga disebut wawancaraatau kuisener lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Beberapa jenis interviu :
1. bebas, bebas melakukan wawancara dengan memperhitungkan data yang akan diambil
2. Interviu terpimpin, interviu dengan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur.
3. Bebas terpimpin, pewancara membawa pedoman berisi garis besarnya saja.
3. Observasi
Penguatan perhatian terhadap suatu objek dengan mengerahkan segenap panca indra.
4. Dokumentasi
yaitu barang-barang tertulis
data yang dihasilkan dapat berbbentuk kuantitatif atau angka-angka dan dapar berbentuk kualitatif atau berupa narasi, eksplorasi , dokumentasi dari subjek yang di kaji.
Perangkat analisis sering juga disebut dengan sebagai indicator pembangunan , misalnya ICOR (incremental Capital Output Ratio) yang disebut sebagai poerangkat analisis. Dengan kata lain pengertian indicator dengan perangkat analisis sering diperetukarkan, hal ini terjadi karena suatu indicator memang seharusnya mengindikasikan perubahan dari suatu keadaan, dalam praktiknya , indicator tidak selalu diperoleh dari data sekunder, melainkan hars dihitung dengan perangkat analisis tertentu.
Beberapa metode analsis yang umum dilaksanakan ::
1. SWOT
2. Location Question
3. Shift share
4. Analsis ketanagakerjaan
5. Dan IPD
Kajian analisis yang lainnya juga dapat dilakukan dengan pengolahan data sederhana seperti :
1. Presentase
2. Proposisi
3. dll
TEKHNIK ANALISA SWOT
Analisis SWOT sangat popular diakalangan pemerintah karena dia dapat menghasilkan suatu strategi pemnebangunan yang lebih terarah sesuai dengan potensi yang dimilki oleh suatu daerah atu institusi yang ada.
Analisis SWOT pada dasarnya merupakan identifikasi berbagai factor dan unsure penentu pembangunan suatu institusi secara sistematis untuk melakkukan kondisi lingkup kegiatan bersangkutan dan selanjutnya dapat pula digunakan untuk merumuskan strategi pembangunan istitusi yang tepat sesuai dengan kondisi potensi yang dimilikinya. Analisis ini didasarkan pada kondisi umum institusi yang bersangkutan baiuk yang bersifat internal maupun eksternal yang telah ditetapkan oleh pemangku kepentingan.
Keutamaan analisis ini adalah :
1. Dapat melakukan evaluasi secara lebih tajam dan terarah.
2. Sebagai dasar perumusan strategi pembangunan secara sistematis seuai dengan kondisi dan lingkungan institusi yang bersangkutan.
SWOT merupakan singktan dari perkataan : Strength, ( Kekuatan), Weekness (kelemahan), Opportunities(Peluang) dan Threat (ancaman).
Oleh karenanya analis SWOT dapat dikatakan suatu analisis yang menggunakan ke 4 variabel tersebut dalam melakukan analisis
Unsur Kekuatan adalah dan kelemahan adalah : factor internal yang berasal dalam suatu daerah atau lingkup tugas ( TUPOKSI) institusi tertentu.
Unsur peluang adalah : merupakan factor eksternal yang berasal dari luar daerah atau ruangh lingkup tugas tertentu tetapi berpengaruh terhadap masa depan institusi tersebut.
Kekuatan (Strength) merupakan kelebihan yang dimilki oleh suatu daerah dan institusi dibandingkan dengan institusi atau pun daerah lain.
Contoh : Kesuburan tanah yang lebih baik, potensi sumber daya alam yang lebih besar, kualitas pendidikasn yang lebih baik. Dan lain-lain
Analisis ini akan lebih menyakinkan bilamana kekuatan ini dapat dibuktikan secara kunatitaif dengan menggunakan indicator pembangunan dan data tertentu.
Contoh : Produktifitas lahan per hektar, IPM yang dimiliki …dll
Kelemahan ( weekness) adalah kekurangan atau kelemahan yang dimiliki oleh suatu daerah atau institusi tertentu.
Contoh : relative rendah tingkat kesuburan tanah, relative kecil potensi sumber daya alam dll.
Peluang ( opportunities) kesempatan dan kemungkinan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan atau institusi yang bersangkutan. Peluang adalah unsure yang datang dari luar (eksternal) , baik dari kondisi ekonomi, social budaya, kebijakan atau aturan pemerintah atau adanya perubahan tekhnologi baru
Contoh : Adanya minat minat msyarakat terhadap sesuatu hal’
Meningkatnya daya beli masyarakat
Adanya aturan baru yang mendorong memberikan peluiang pengemnbagan.
Ancaman (threat) : suatu kondsi yang datang dari luar dan dapat menimbulkan kesulitan, kendala atau tantangan yang cukup serius bagi daerah atau iinstitusi tertentu
Contoh : dengan adanya otonomi daerah masing-masing daerah berlomba-lomba untuk mempercepat proses pembangunan, sehingga terjadi persaingan yang cukup tajam.
Datangnya era globnalisasi yang mengakibatkan semakin tajamnya persaingan.
ANALISIS FAKTOR STRATEGIS :
Agar analisis factor internal dan eksternal menjadi lebih baik dan terukur , maka penggunaan skor dan biobot dapoat dilakukan dalam peniaian masiing-masing unsure yang terdapat dalam kedua factor tersebut,
1. Faktor strategis internal
Dapat dilakukan dengan menyusun table IFAS ( internal factor analaysis summary) guna dapat melakukan penmilaian secra lebih kongkrit terhadap factor-faktor starategis institusi baik dari segi kekuatan maupun kelemahan.
Penilaian ini sangat penting artinya untuk dapat menentukan factor-faktor startegis internal utama (yang ditunjukkan dengan nilai tinggi) yang terdapat di dalam institusi bersangkutan.
Faktor strategis internal Bobot Skor Nilai
(Bobot x skor)
Penilaian
A. Kekuatan
1. Kualitas sumber daya aparatur cukup baik
0,15 4 0,60 Sangat Penting
2. Pengalaman Kepala Daerah dan pimpinan SKPD cukup banyak
0,15 4 0,60 Sangat Penting
3. Adanya keterpaduan program dan kegiatan antara SKPD
0,10 4 0,40 Cukup
Penting
4. Hubungan dengan aparatur cukup baik
0,05 3 0,15 Kurang
Penting
5. Orientasi nasional dan internasional cukup baik
0,15 3 0,45 Cukup Penting
B. KELEMAHAN
1. Pelayanan Publik Kurang
0,05 2 0,10 Kurang
penting
2. Tekhnologi terbatas 0,05 2 0,10 Kurang
penting
3. Fasilitas transportasi terbatas 0,15 1 0,15 Kurang
penting
4. Dukungan keuangan kecil 0,10 2 0,20 Cukup Penting
5. Posisi daerah lemah 0,05 1 0,05 Kurang
penting
Langkah- dan tahapan perhitungan-perhitungan melalui penyusunan Tabel IFAS adalah sebagai berikut :
1. Tentukan faktor2 yang unsure kekuatan dan kelemahan institusi yang bersangkutan ke dalam kolom 1.
2. Berikan bobot masing-masing factor dengan skor mulai dari 0,1 (sangat penting) sampai dengan 0,0 tidak penting berdasarkan pengaruh factor-faktor tersebut terhadap posisi startegis perusahaan . Jumlah semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor 1,0
3. Hitung nilai (kolom 3) untuk masing-masing factor dengan memberikan skor mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 poor) berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap kondisi institusi bersangkutan . Variabel bersifat posiyif yaitu semua variable yang termasuk ke dalam kekuatan. Diberi nilai muali +1 samapi dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannnya dengan nilai rata-rata yang dimiliki oleh institusi pesaing utama, sedangkan variable yang bersifat negative adalah kebalikannya.
Sebagai contoh : bila kelemahan perusahaan dibandingkan dengan rata-rata institusi lain sama ternyata sangat besar dan serius nilainya 1 , sebaliknya bila kelemahan institusi kita dibawah nilai rata-rata institusi lainnya, maka nilainya 4.
4. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa kolom faktor2 tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya di hitung.
5. Jumlah skor pembobotan (kolom 4 ) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi institusi bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana institusi tertentu beraksi terhadap factor factor stratgis internalnya. Skor ini dapat digunakan untuk membandiingkan kondisi institusi ini dengan institusi lainnya
Faktor Startegis Eksternal
Analog dengan tabel IFAS di atas penyusunan Tabel External Factor Analysis Summary EFAS dapat disususn dengan mengetahui factor-faktir startegis eskternal yang sangat peenting bagi pengembangan institusi bersangkutan
Ringkasan Faktor Analisis Eksternal (EFAS)
Faktor strategis internal Bobot Skor Nilai
(Bobot x skor)
Penilaian
A. PELUANG
1. Pelaksanaan Otonomi daerah 0,20 4 0,80 Sangat Penting
2. Peningkatan Daya Beli 0,15 4 0,60 Sangat Penting
3. Pertumbuhan ekonomi nasional 0,15 4 0,60 Cukup
Penting
4. Dukungan kebijakan nasional 0,20 3 0,60 Kurang
Penting
5. Perkembangan daerah tetangga 0,10 3 0,30 Kurang
Penting
B.Ancaman
1. Meningkatnya persaingan antar daerah
0,05 2 0,10 Kurang
penting
2. Meningkatnya KKN 0,05 3 0,30 Cukup Penting
3. Semakin nyatanya Globalisasi 0,15 2 0,10 Kurang
penting
4. Perubahan peraturan naasional 0,10 2 0,10 Kurang
Penting
Cara dan langkah yang dilakukan :
1. Susunlah dalam kolom 1 sebanyak 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman pokok yang dihadapi oleh institusi bersangkutan.
2. Beri bobot masing-masing factor dalam kolom 2 mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 sangat penting)
3. Hitung nilai rating) untuk masing-masing factor dengan memberikan skala mulai dari 1 (sangat kurang) sampai dengan 4 (sangat tinggi) berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap kondisi institusi bersangkutan, pemberian nilai untuk peluang bersifat positif misalnya +4) sedangkan untuk ancaman adalah negative atau sebaliknya -1
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan nilai pada kolom 3 untuk memperoleh nilai pada kolom 4. Hasilnya merupakan nilai masing-masing factor yang bervariasi mulai dari +4 (sangat tingi) dan +1 (sangat kurang)
5. Gunanakan kolom 5 untuik memberikan komentar atau catatan sesuai dengan nilai yang diperoleh
6. Jumlahkan nilai pada kolom 4 untuk memperoleh total nilai bagi institusi bersangkutan . Nilai total ini menunjukkan bagaimana suatu institusi bereaksi terhadap factor-faktor strategis eksternalnya. Disamping itu total nilai ini dapat pula membandingkan suatu institusi dengan institusi lainnya.
PERUMUSAN STRATEGI DALAM SWOT
Yaitu perumusan strategi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi, untuk itu perlu di buat matrik SWOT dengan menggunakan unsure –unsur kekuatan (strength) , kelemahan (weekness), peluang (opportunities) dan ancaman( Threath)
IFAS
EFAS
Strengths (S)
Tentukan 5 – 10 fasktor kekuatan internal
Weekness (W)
Tentukan 5 – 10 faktor kelemahan internal
Tentukan 5-10 Peluang eksternal
STRATEGI S – O
Tentukan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI W – O
Tentukan strategi yang meminamalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal
STRATEGI S-T
Tentukan srategi kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI W-T
Tentukan strategi yang meminamalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Kuadran pertama : dapat menghasilkan strategi dengan menghubungkan unsure kekuatan dengan unsure peluang , dengan kata lain staregi yang dihasilkan pada kuadran ini adalah dengan memanfaatkan unsure keuatan untuk merebut peluang yang tersedia.
Staregi ini lazim di sebut strategi S-O atau ada juga yang menyebut dengan strategi Expansive
Pada kuadran kedua : dengan menghasilkan staregi pembangunan dengan mengaitkan antara unsure keuatan dengaan ancaman, dengan kata lain strategi yang diperoleh dengan menafaatkan kekuatan untuk mengurangi ancamanyang datang dari luar, atau disebut dengan staregi defensive , atau lazim juga di sebut dengan S – T
Pada kuadran ke tiga : denganmengaitkan unsure kelemahaan dengan peluang yang tersedia, dengankata lain mengatasi kelemahan yang ada untuk merebut peluangyang tersedia , staregi ini lazim di sebut strategi W – O yang lebih bersifat internal adjusmentoriented
Pada kuadran ke empat akan dapat dihasilkan strategi pembangunan dengan mengaitkan anatara unsure kelemahan dan ancaman, denan kata lain pada kuaadran ini dapat diciptakan stratgei pembangunan dengan jalan mengatasi kelemahan interen yang ada untuk mengurangi ancaman yang dapatang dari luar.
Masing-masing kuadran dapat menghasilkan satu atau lebih strategi pembangunan, dalam hal ini tidak ada ketentuan yang mengharuskan masing-masing kuadran mempunyai jumlah strategi yang sama, bahkan dapat juga terjadi satu atau dua kuadran tidak mempunyai strategi sama sekali.
Hal yang penting diupayaakan adalah agar strategi pembangunan yang dirumuskan tersebut benar-benar tepat dan bersifat operasional sesuai dengan kondisi daerahj yang bersangkutan.
Dari analsisi SWOT yang dilakukan terlihat bahwa staregi yang dihasilkan dihasilkan benar-benar dari kondisi riil institusi yang bersangkutan.
KELEMAHAN ANALISIS SWOT
1. Tingkat subjektifitas cukup tinggi
a. dalam menentukan unsure-unsur analisis SWOT
b.Menentukan skor dan bobot dalam anaalisis IFAS dan EFAS
Upaya yang dilakukan adalah : dalam melakukaan aanaalsisi didukung dengaan data kuantitatif terutama dalam menentukan unsure kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman.
2. Belum terkait langsung dengan penganggaran
Contoh analisis SWOT
I. Berangkat dari visi dan misi organsisasi
Visi organsiasi : Menjadi kota wisata tambang yang berbudaya
MIsi :
a. memelihara dan mengembangkan nilai-nilai dasar agama
b. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan umum
c. Mengembangkan objek wisata tambang
d. Mengembangkan seluruh potensi kota yang dapat mendodorng berkembangnya pariwisata
Visi misi organisasi - tujuan – sasaran- tugas pokok dan fungsi organisasi
Meningkatkan pelayanan pariwisata di kota sawah lunto
I. Tabel identifikasi factor internal dan eksternal :
Kekauatan(strengths) 1. Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
2. Adanya alokasi dana dalam menunjang sector pariwisata yang memadai
3. Adanya jaringan informasi pariwisata
Weekness (W) 1. Terbatasnya pemandu pariwisata
2. Terbatasnya sarana dan prasarana
3. Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
Opportunities 1. Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
2. Adanya kerjasama dengan biro jasa
3. Banyaknya potensi wisata
Threats 1. Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
2. Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
3. Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
II. Penilaian
Penilaian dilakaukan dengan menganalisis factor internal dan eksternal untuk menghetahui factor yang paling urgen:
No Factor internalFactor yang lebih urgen Bobot
%a b c d e f total
Kekuataan
A Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
x b a a a a 4 27
B Adanya alokasi dana dalam menunjang sector pariwisata yang memadai
b x c b e f 2 13
C Adanya jaringan informasi pariwisata a c x c e f 2 13
Kelemahan
D Terbatasnya pemandu pariwisata a b c x d f 1 7
E Terbatasnya sarana dan prasarana a e e d x f 2 13
F Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
a f f f f x 4 27
15 100
No Faktor eksternalFactor yang lebih urgen
bobota b c d e f total
Peluang
A Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
x b a d a f 2 13
B Adanya kerjasama dengan biro jasa b x c b e f 2 13
C Banyaknya potensi wisata a c x c c c 4 27
Ancaman
D Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
b d c x d f 2 13
E Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
a e c d x f 1 7
F Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
f f c f f x 4 27
15 100
dari table matrik urgensi di atas factor yang lebih memiliki bobot yang lebih besar adalah :
F. Kekuatan : Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
F. Kelemahan : Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
F. Peluang : Banyaknya potensi wisata
F. Ancaman Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
III. Analisis Dampak
Analisis dampak dengan menggunakan scoring deengan bobot penilaian 1 – 5
Nilai 1 : Dampaknya sangat kecil
Nilai 2 : Dampaknya kecil
Nilai 3 : dampaknya cukup besar
Nilai 4 : Dampaknya besar
Nilai 5 : Dampaknya sangat besar
Tabel nilai dampak
No Faktor internal Nilai Dampak
1 Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
5
2 Adanya alokasi dana dalam menunjang sector pariwisata yang memadai
4
3 Adanya jaringan informasi pariwisata 3
4 Terbatasnya pemandu pariwisata 4
5 Terbatasnya sarana dan prasarana 4
6 Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata 5
No
Faktor Ekternal
Nilai Dampak
1 Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
4
2 Adanya kerjasama dengan biro jasa 4
3 Banyaknya potensi wisata 5
4 Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
3
5 Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
3
6 Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata 4
Faktor yang berdampak besar terhadap peningkatan kinera pelayanan kepariwisataan :
F. Kekuatan : Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
F. Kelemahan : Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
F. Peluang : Banyaknya potensi wisata
F. Ancaman Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
Matrik nilai keterkaitan :
No Factor Nilai Keterkaitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 NRK
1 Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan
X 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4,08
sector pariwisata
2 Adanya alokasi dana dalam menunjang sector pariwisata yang memadai
4 X 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3,67
3 Adanya jaringan informasi pariwisata
4 3 X 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3,25
4 Terbatasnya pemandu pariwisata 4 4 3 X 4 4 4 4 5 4 4 4 3,67
5 Terbatasnya sarana dan prasarana
4 4 3 4 x 4 4 4 5 4 4 4 3,67
6 Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
5 4 4 4 4 x 5 5 5 4 4 5 4,08
7 Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
5 4 4 4 4 5 x 4 5 4 4 4 3,92
8 Adanya kerjasama dengan biro jasa
5 4 4 4 4 5 4 x 5 4 4 4 3,92
9 Banyaknya potensi wisata 5 5 4 5 5 5 5 5 x 4 4 5 4,33
10 Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
4 4 3 4 4 4 4 4 4 x 3 4 3,50
11 Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 x 4 3,50
12 Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 X 3,92
Rekapiltulasi Penilaian factor kunci sukses
No Faktor BF ND NBD NRK NBK TNB FKS
A Faktor Internal
1 Adanya komitemen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
27 5 1,35 4,08 1,10 2,45 I
2 Adanya alokasi dana dalam menunjang sector pariwisata yang memadai
13 4 0,52 3,67 0,48 1,00 IV
3 Adanya jaringan informasi pariwisata
13 3 0,39 3,25 0.42 0,81
4 Terbatasnya pemandu pariwisata 7 4 0,28 3,67 0,26 0,54
5 Terbatasnya sarana dan prasarana 13 4 0,52 3,67 0,48 1,00 III
6 Terbatasnya tenaga professional pengelolaan priwisata
27 5 1,35 4,08 1,10 2,45 II
B Faktor eksternal
7 Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
13 4 0,52 3,92 0,51 1,03 III
8 Adanya kerjasama dengan biro jasa
13 4 0,52 3,92 0,51 1,03 IV
9 Banyaknya potensi wisata 27 5 1,35 4,33 1,17 2,52 I
10 Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
13 3 0,39 3,50 0,46 0,85
11 Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
7 3 0,21 3,50 0,25 0,46
12 Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
27 4 1,08 3,92 1,06 2,14 II
Catatan :
BF : Bobot factor
ND : Nilai Dampak
NBD : Nilai bobot dukungan : BF x ND
NBK (nilai bobot keterkaitan : NBK = NRK x BF
(TNB) Total Nilai bobot : NBD + NBK
Keterkaitan anatara masing-masinmg factor dalam rangka peningkatan indicator kinerja :
Jumlah S : 4,26
O : 4,58
W : 3,99
T : 3,44
Peta kekuatatan organisasi :
S – W : 4,26 – 3,99 = 0,28
O – t : 4,58 – 3,44 = 1,14
Kuadara I : Ekspansi
Kuadran II : status quo
Kuadran III Merger
Kuadran IV : likuidasi
Tabel formulasi startegi SWOT
Ineternal
Eksternal
Kekuatan
(strengths)
Kelemahan
(weekness)
Adanya komitmen kepala daerah dalam rangka mengoptimalkan sector pariwisata
Terbatasnya pemandu pariwisata
Adanya alokasi dana dalam rangka menunjang kegiatan pariwisata yang cukup memadai
Terbatasnya sarana dan prasarana
Adanya jaringan informasi pariwisata
Terbatasnya tenaga professional pengelola pariwisata
Peluang (opportunities)Adanya event dan media nasional dan daerah sebagai wadah promosi daerah
Startegi (SO)
-dukung komitmen kepala daerah dengan memanfaatkan event dan media
Strategi(WO)
Tingkatkan pemandu wisata dengan berkerjasama biro jasa wisata
Adanya kerjasama dengan biro jasa
Anggarkan dana untuk membangun potensi wisata
Tingkatkan tenaga professional pengelola pariwisata utuk mengelola potensi yang ada
Banyaknya potensi wisata
Optimalkan jaringan informasi pariwisata dgn berkerjasama dengan biro jasa
Tingkatkan sarana dan parasarana pendukung untuk meningkatkan potensi yang ada
Ancaman(Threats)
Masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya sector pariwisata
Strategi (ST)
Manfaatkan komitmen kepala daerah dalam rangka mengatasi masyarakat yang belum memahami pentingnya pariwisata
Strategi(WT)
Tingkatkan sarana dan prasarana pendukunng untuk mengatasi keterbatasan akomodasi
Belum optimalnya pembinaan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang ditengah masyrakat
Alokasikan dana untuk menunjang akomodasi pariwisata
Berdayakan pemandu wisata untuk mengajak masyarakat yang belum memahami pentingnya pariwisata
Terbatasnya akomodasi yang menunjang sector pariwisata
Alokasikan dana untuk mengoptimalkan pembinaan seni dan budaya
Tingkatkan sarana dasn prasarana untuk mengoptimalkan pembinaan seni dan budaya
Rencana aksi :
Sasaran
Indicator
Startegi/
program
kegiatan p.jawab waktu biaya
Meningkatnya optimalisasi pelayanan pariwisata
Dukung komitmen kepala daerahdgn memanfaatkan event dan media
1. Mengirimkan duta seni dan wisata tk nasional /daerah
2. Mempromosikan melalui media cetak dan elektronik
Anggarkan dana utk membangun potensi wisata
1. membangun mini dufan sebagai alternative
waterboom
2. membangun wisata outbond sebagai pengembangan wisata kandih
Optimalkan jaringan informasi pariwisata dgn bekerjasama dgn biro jasa
Membuat informasi wisata dibandara yang dikelola oleh biro jasa
Memanfaatkan komitmen kepala daerah dalam rangka mengatasi masyarakat yang belum memahami pentingnya pariwisata
1. mengadakan sosialisasi sadar wisata kepada stackholder
2. menertribkan dan menata pedagang kaki 5 dilokasi wisata
3. meneertibkan petugas parker dilokasi wisata
4. pembentukan forum komunuikasi seni budaya antar daerah
Alokasai dana untuk menunjang pariwisata
Alokasikan dana untuk mengoptimalkan pembinaan seni dan budaya
Tingkatkan pemandu wisata dengan berkerjasama dengan biro jasa
Tingkatkan tenaga professional pengelola pariwisata untuk mengelola potensi pariwisata yang ada
Metode analisis proporsi, persentase dan ratio
Proporsi adalah kesimbangan sehingga kita seiring mendengar istilah kata proporsional.
Dalam praktek analisis : proporsi, persentase dan ratio merupakan satu kesatuan yang mempunyai hubungan yang saling menguatkan(sinergis)
Proporsi adalah : jika dua atau lebih jumlah rasio mencakup semua kuantitas
Ratio adalah : ukuran relative dari dua kuantitas dinyatakan sebagai hasil dari satu dibagi dengan yang lain , contoh rasio y ditulis X : Y
Proporsi adalah sebuah kesetaraan antara dua ratio
Persentase adalah suatu cara untuk menyatakan dari seratus
Contoh..Rasio
Rasio sekolah Dasar per penduduk usia sekolah dasar :
Jumlah sekolah dasar dibagi jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
17 buah SD: 3008 penduduk usia sekolah dasar
Perbandingan jumlah penduduk usia sekolah dasar dengan jumlah sekolah
Jumlah penduduk usia SD : jumlah sekolah dasar
17 buah sd : 3008 Penduduk
Persentase : persentase jumlah penduduk yang mempunyai kendaraan bermotor
Yaitu : jumlah penduduk yang mempunyai kendaraan bermotor dibagi dengan jumlah penduduk x 100
LEMBAR PENGEMBANGAN KECAMATAN
I. FAKTOR DAN INDIKATOR PEMBANTUKAN KECAMATAN
FAKTOR INDIKATOR1. PENDUDUK Jumlah Penduduk
2. Luas Daerah Luas Wilayah
Luas Wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan3. Rentang Kendali Rata-rata jarak desa ke pusatpemerintahan
kecamatan
Rata-rata waktu perjalanan ke pusat pemerintahan kecamatan
4. Aktivitas perekonomian
Jumlah Bank
Lembaga Keuangan Non Bank
Jumlah Pasar5. Ketersedian
sasrana dan prasarana
Rasio sekolah dasar per penduduk usia sekolah
Rasio nsekolah lanjutan tingkat pertama per penduduk usia SLTP
Rasio sekolah lanjutan tingkat atas per penduduk usia SLTA
RAsio tenaga medis per penduduk
Rasio fasilitas kesehatan per jumlah penduduk
Persentase rumah tangga yang mempunyai kendaraan bermotor atau perahu motor atau kapal motor
Persentase pelaggan listrik per jumlah rumah tangga
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan bermotor
Rasio sarana peribadatan per jumlah pendududk
Rasio fasilitas lapangan olah raga per jumnlah penduduk
Jumlah balai pertemuan
II. CARA PENGHITUNGAN INDIKATOR :
1. Jumlah penduduk .
Semua orang yang berdomisili di suatu daerah selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomsisili selama kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap
2. Luas Daerah atau wilayah Keseluruhan
Jumlah luas daratan di tamabah dengan jumlah luas lautan
3. Wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan
Wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan budi daya diluar kawasan lindung
4. Rata-rata jarak kepusat pemeruntahan kecamatan
Jumah jarak Dario desa ke kecamatan di bagi jumlah desa /kelurahan
5. Rata-rata waktu perjalanan dari kabupaten/kota atau kecamatan ke pusat pemeruintahan kecamatan di bagi jumlah desa /kelurahan.
6. Jumlah Bank
Jumlah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masayarakat dalam bentuk kridit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
7. Lembaga keuangan non bank
Jumlah badan usaha selain bank , meliputi asuransi, penggadaian dan koperasi
8. Kelompok pertokoan
Sejumlah took yang paling sedikit terdiri dari 10 toko dan mengelompok dalam satu kelompok pertokoan dan bangunan fisiknya dapat lebih dari satu
9. Jumlah pasar
Prasarana fisik yang khusus dibangun untuk tempat pertemuan atara penjual dan pembeli barang dan jasa, yang aktivitasnya rutin dilakukan setiap hari.
10.Rasio sekolah Dasar per penduduk usia sekolah dasar :
Jumlah sekolah dasar dibagi jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
11.Rasio Jumlah sekolah Lanjutan Tingkat Pertama per penduduk usia SLTP :
Jumlah sekolah SLTP dibagi jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun
12.Rasio sekolah Lanjutan Tingkat per peduduk usia sekolah SLTA.
Jumlah sekolah SLTP dibagi jumlah penduduk usia 16 – 18 tahun
13.Rasio tenaga medis per penduduk
Jumlah dokter , perawat dan mantra kesehatan per jumlah penduduk
14.Rasio Kesehatan per penduduk
Jumlah rumah sakit, rumah sakit kesehatan dibagi jumlah penduduk
15.Persentase rumah tangga yang mempunyai kendaraann bermotor atau perahu atau motor motor atau kapal motor
Jumlah RT yang mempunyai kendaraan bermotor atau perahu atau perahu motor atau kapal motor di bagi jumlah rumah tangga dikali 100.
16.Persentase pelanggan listrikterhadap jumlah tumah tangga
Jumlah rumah tangga yang menggunakan listtrik PLN dan non PLN dibagi dengan jumlah runmah tangga di kali 100
17.Rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan bermotor
Jumlah panjang jalan dibagi jumlah kendaraan bermotor
18.Rasio sarana peribadatan per jumlah penduduk
Jumlah masjid , gereja, pura, vihara dibagi jumlah penduduk
19.Rasio fasilitas lapangan iolah raga per penduduk
Jumlah lapangan bulu tangkis, sepak bola , bola volley dan kolam renag (dll) dibagi jumlah penduduk.
20.Balai pertemuan :
Tempat (gedung) yang digunakan untuk pertemuan masayarakat melakukan berbagai kegiatan interaksi sosial
III. METODE PENILAIAN :
3. Penilain dilakukan dengan system scoring untuk pembentukan kecamatan baru terdiri dari dua macam metode yaitu : (1) rata-rata dan (2) metode kuoto
4. Metode rata-rata adalah membandingkan besaran /nilai tiap kecamatan dan kecamatan lainnya terhadap besaran nilai keseluruhan kecamatan di kabupaten atau kota.
5. Metode kuoto adalah metode yang menggunakan kuoto penentuann scoring baik terhadap calon kecamatan atau kecamatan induk .
Untuk pembentukan kecamatan di kabupaten adalah 10 kali rata-rata jmlh penduduk
Kecamatan di kota adalah 5 kali rata-rata jumlah penduduk desa/kelurahan seluruh kelurahan di kota yang bersangkutan
6. Setiap indicator mempunyai skor dengaan skala :
1-5 : dimana skor lima masuk kategori sangat mampu
4 : kategori mampu
3 : kategori kurang mampu
2 : Kategori tidak mampu
1 : kategori sangat tidak mampu
7. Skor 5 :apabila besaran nilai indicator lebih besar atau sama dengan 80 % besaran/nilai rata-rata, pemberian
Skor 4 : apabila besaran nilai indicator lebih besar atau sama dengan 60 %
Skor 3 : apabila besaran nilai indicator lebih besar atau sama dengan 40 % besaran nilai rata-rata
Skor 2 : apabila besaran nilaiindikator lebih besar atau sama dengan 20 % besaran nilai rata-rata
Skor 1 : apabila besaran nilai /indicator kurang dari 20 % besaran nilai rata-rata.
Lembar Penilaian Potensi Pengembangan Kecamatan terhadap analisis Potensi SDM :
No Faktor dan Indikator Skor1 Kepadatan Penduduk Persentase luas
wilayah per jumlah pendudk
2 Ketergantungan Rasio jumlah penduduk dengan angkatan kerja
3 Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
Diplaoma/sarjana
Rasio jumlah penduduk per penduduk usia skolah SD, SLTP dan SLTA, serta sarjana
4 Mata Pencaharian : Rasio jumlah penduduk per jumlah penduduk produktif per total jumlah pendudk menurut mata pencarharian
5 Penduduk Cacat Mental Rasio jumlah penduduk per penduduk cacat mental dalam suatu weilayah kecamatan
6 Tanaga Kerja Rasio jumlah penduduk produktif per usia angkatan kerja
Lembar Penilaian Potensi Pengembangan Kecamatan terhadap analisis Potensi SDA:
No Faktor dan Indikator Skor1 Luas Kecamatan
Perumahan
Luas Sawah
Perkebunan
Perhutanan
Peladangan
Tanaman Pangan
2 Orbitasi
3 Iklim
4 Bahan Galian
5 Sumber Daya air
6 Pariwisata
Top Related