BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak herba sambiloto
(Andrographis paniculata Ness) terhadap bakteri Salmonella thypi dapat diambil
kesimpulkan sebagai berikut :
1. Ekstrak herba sambiloto (Andrographis paniculata Ness) telah menunjukkan
aktivitas daya antibakteri antara konsentrasi 10% sampai konsentrasi 100%
dengan diameter zona hambat yang dihasilkan 12 mm, 14,5 mm, 21,5 mm, 23
mm, 24 mm, 30 mm, 31 mm, 31,5 mm, 35 mm, 40 mm. Semakin besar
konsentrasi ekstrak herba sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap
bakteri Salmonella thypi semakin besar pula zona hambat yang dihasilkannya.
2. Kekuatan antibakteri pada konsentrasi 10% dan 20% adalah 12 mm dan 14,5
mm tergolong kategori kuat, sedangkan pada konsentrasi 30 %, 40%, 50%,
60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%, menghasilkan daya hambat 21,5 mm, 23
mm, 24 mm, 30 mm, 31 mm, 31,5 mm, 35 mm, 40 mm, termasuk golongan
kategori sangat kuat.
3. Daya hambat yang dihasilkan ekstrak herba sambiloto (Andrographis
paniculata Ness) pada konsentrasi 100% (40 mm) lebih besar dibandingkan
dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif yang hanya menghasilkan daya
hambat 37 mm. Hal ini menunjukan bahwa komponen senyawa bioaktif dalam
sambiloto terekstraksi dengan baik menggunakan pelarut etil asetat.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam uji antibakteri herba sambiloto
(Andrographis paniculata Ness) secara in vivo terhadap bakteri Salmonella
thypi.
2. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai zat aktif yang berperan
sebagai antibakteri pada sambiloto (Andrographis paniculata Nees).
Top Related