172
BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
4.5 Konsep Program
4.5.1 Aspek Citra Ekologis
Tempat Wisata Olahraga Rekreasi merupakan sebuah projek yang
bertujuan untuk memberikan fasilitas dan mewadahi kegiatan-kegiatan
yang terkait dengan olahraga rekreasi. Untuk mendukung fungsinya
sebagai tempat wisata maka lokasi yang dipilih menjadi salah satu daya
tariknya. Oleh karena itu dipilih lokasi yang asri dan masih menyatu
dengan alam. Alangkah lebih baik apabila bangunan yang
direncanakan merupakan bangunan yang juga dapat menyatu dengan
alam atau lebih tepatnya dapat merespon alam dengan baik dengan
prinsip-prinsip ekologis.
Desain dari projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi ini
menekankan salah satu dari prinsip-prinsip ekologis, yaitu peka
terhadap iklim. Berpegang pada prinsip tersebut, desain bangunan
untuk projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi akan memadukan
antara desain yang kekinian dengan desain yang peka terhadap iklim di
lingkungan sekitarnya.
4.5.2 Performance Arsitektural
Secara visual, bangunan Tempat Wisata Olahraga Rekreasi ini
dapat menjadi eye catcher dari beberapa sudut jalan sebagai daya tarik
utamanya. Selain itu, bangunan ini juga harus memiliki kesan terbuka
173
dan sebagai penerima sehingga pengunjung yang hendak masuk
mudah untuk menemukan jalan masuk menuju ke dalam bangunan.
4.5.3 Aspek Fungsi
Tempat Wisata Olahraga Rekreasi memiliki fungsi utama sebagai
tempat untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
olahraga rekreasi. Namun, fungsi utama tersebut didukung juga dengan
fungsinya sebagai tempat wisata sehingga setiap kalangan (tidak hanya
terbatas pada komunitas tertentu) dapat bergabung dan menikmati
segala bentuk fasilitas yang disediakan.
4.5.4 Aspek Teknologi
Teknologi yang akan diterapkan dalam bangunan adalah teknologi
rainwater harvesting (pemanenan air hujan). Teknologi ini nantinya
akan digunakan sebagai alternatif sumber air yang akan digunakan
sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum pada
bangunan. Tidak menutup kemungkinan untuk tetap menggunakan
sumber air dari PAM, namun dengan adanya teknologi ini akan
mengurangi konsumsi air yang berasal dari PAM sehingga dapat
menghemat biaya penggunaan air PAM.
4.6 Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan
Perancangan
4.6.1 Tujuan Perancangan
Tujuan utama dalam perancangan Tempat Wisata Olahraga
Rekreasi di Kabupaten Semarang, antara lain :
174
Sebagai wadah untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
olahraga rekreasi.
Sebagai penyedia fasilitas pendukung olahraga rekreasi bagi
masyarakat, seperti lapangan maupun mentor untuk beberapa
cabang olahraga rekreasi.
Sebagai penyedia fasilitas penyuluhan dan sosialisasi mengenai
pentingnya berolahraga.
Sebagai penyedia sarana rekreasi bagi masyarakat di daerah
perkotaan.
Sebagai salah satu sarana edukasi untuk mengenal manfaat
olahraga rekreasi bagi kesehatan fisik maupun non-fisik.
Sebagai salah satu sarana untuk terus menjaga dan
mengembangkan olahraga rekreasi dalam masyarakat.
4.6.2 Faktor Penentu Perancangan
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dalam proses
perancangan projek ini, antara lain :
Faktor Lokasi Tapak
Pemilihan lokasi tapak harus diperhatikan, mengingat fungsi
bangunan yang juga merupakan sebuah tempat wisata. Untuk
mendukung fungsi tersebut, maka diperlukan kondisi tapak
dengan lingkungan yang asri, mudah dicapai, dan sudah memiliki
jaringan utilitas kota.
Faktor Regulasi
175
Dalam melakukan perancangan, regulasi merupakan hal
penting yang tidak boleh terlewat begitu saja. Dalam perancangan
sebuah bangunan yang harus diperhatikan terkait dengan
koefisien dasar bangunan (KDB), garis sepadan bangunan (GSB),
koefisien lantai bangunan (KLB), dan ruang terbuka hujau (RTH)
yang telah ditentukan oleh pemerintah kota setempat.
Faktor Kegiatan dan Pelaku Kegiatan
Kegiatan utama yang akan dilakukan di dalam bangunan akan
menentukan siapa saja pelaku kegiatan yang akan terlibat.
Dengan mengetahui kegiatan utamanya, maka akan lebih mudah
untuk mengetahui pelaku kegiatannya. Begitu pula dengan desain
ruang khusus yang diperlukan dalam bangunan akan
mempengaruhi jalannya proses perancangan.
Faktor Lingkungan
Sesuai dengan tema desain yang akan diterapkan, yaitu
arsitektur ekologis maka desain bangunan harus dapat bersinergi
dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, tidak menimbulkan
limbah yang akan merugikan lingkungan sekitar melainkan dapat
berdampak positif bagi pembangunan di lingkungan tersebut.
4.6.3 Faktor Persyaratan Perancangan
o Persyaratan Arsitektur
Memiliki desain bangunan yang mendukung fungsi utama
bangunan dan tetap mengutamakan estetika sebagai eye
catcher bangunan
176
Memiliki desain bangunan dengan prinsip arsitektur ekologis
(peka terhadap iklim)
Memiliki penataan ruang dalam dan luar yang baik sehingga
nyaman bagi pengguna bangunan untuk melakukan kegiatan
didalamnya
Memiliki sistem pencahayaan yang baik untuk berolahraga
rekreasi didalam ruangan
Memiliki sistem penghawaan sehingga terjadi pertukaran
udara di dalam ruang olahraga rekreasi
o Persyaratan Bangunan
Menggunakan sistem struktur yang sesuai dengan kondisi
tanah di lokasi tapak dan lingkungannya
Dapat saling mendukung antara desain bangunan (kebutuhan
dan persyaratan ruang) dan fungsi bangunan
Dapat memanfaatkan utilitas yang sudah ada untuk
menunjang kemanan dan kenyamanan pengguna bangunan
o Persyaratan Lingkungan
Menggunakan material bangunan yang tidak merugikan
lingkungan sekitarnya
Dapat memanfaatkan vegetasi maupun kondisi eksisting tapak
4.7 Program Arsitektur
4.7.1 Program Kegiatan
Program Ruang
Program Ruang Pengunjung
177
Yang termasuk dalam kategori pengunjung adalah anak-anak,
muda, dewasa, lansia, dan juga komunitas.
Tabel 4.1. Program Ruang Pengunjung
Kegiatan Ruang Sifat
Parkir Kendaraan Area Parkir Publik
Menitipkan Barang dan
Menanyakan Informasi
R. Penitipan Barang dan
Informasi
Publik
Membeli Tiket Loket Publik
Mengganti Pakaian R. Ganti Privat
Menyewa Sepatu Khusus
Ice Skating / bowling R. Persewaan Sepatu
Publik
Menyimpan Barang Pribadi R. Loker Privat
Berolahraga Renang Kolam Renang Publik
Jogging Jogging track Publik
Bermain Futsal / Basket Lapangan Futsal / Basket Publik
Berlatih Angkat Beban Area Fitnes Publik
Bermain Biliard Area Biliard Publik
Bermain Tenis Meja Area Tenis Meja Publik
Bermain Bulutangkis Area Bulutangkis Publik
Mandi / Bilas / Ganti
Pakaian Kamar Mandi
Privat
Membeli Makanan /
Minuman Foodcourt
Publik
Mengambil Uang Tunai ATM Center Semi Publik
Membeli Peralatan
Olahraga / Souvenir
Toko Peralatan Olahraga /
Souvenir
Publik
Melihat-lihat Pameran
Sejarah Kejuaraan
Olahraga
Ruang Display
Publik
Mengikuti Seminar
Kesehatan dari
Narasumber
R. Seminar
Publik
178
Mengikuti Acara Senam
Dipandu Oleh Instruktur R. Serbaguna
Publik
Melakukan Ibadah Musholla Privat
Menyusui Bayi / Mengganti
Pampers Nursery
Privat
BAB/BAK Toilet Privat
(Sumber : Studi Besaran Ruang)
Program Ruang Pengelola
Yang termasuk dalam kategori pengelola adalah pegawai
(staff) dan juga instruktur olahraga.
Tabel 4.2. Program Ruang Pengelola
Kegiatan Ruang Sifat
Parkir Kendaraan Area Parkir Publik
Menerima Penitipan
Barang dan Memberikan
Informasi
R. Penitipan Barang dan
Informasi
Semi Publik
Menjual Tiket Loket Publik
Memberikan Persewaan
Sepatu Khusus Ice Skating
/ Bowling
R. Persewaan Sepatu
Publik
Mengelola Operasional R. Kepala Pengelola Privat
Membantu Mengelola
Operasional
R. Wakil Kepala
Pengelola
Privat
Mengelola Administrasi R. Staff Administrasi Semi Privat
Mengelola Publikasi dan
Dokumentasi
R. Staff Publikasi dan
Informasi
Semi Privat
Mengelola Arsip R. Staff Arsip Privat
Mengatur Keperluan Event R. Staff Event Semi Privat
Melakukan Rapat R. Rapat Privat
Melakukan Ibadah Musholla Publik
BAB / BAK Toilet Privat
179
(Sumber : Studi Besaran Ruang)
Program VIP (Narasumber/Undangan)
Yang termasuk dalam kategori tamu adalah narasumber
sebuah acara seminar dan juga tamu undangan khusus yang
diundang dalam acara seminar.
Tabel 4.3. Program Ruang VIP (Tamu)
Kegiatan Ruang Sifat
Parkir Kendaraan Area Parkir Publik
Menitipkan Barang dan
Menanyakan Informasi
R. Penitipan Barang dan
Informasi
Publik
Memberikan Materi
Seminar (Narasumber) R. Seminar
Publik
Mendengarkan Materi
Seminar (Undangan) R. Seminar
Publik
BAB / BAK Toilet Servis
Melakukan Ibadah Musholla Semi Publik
(Sumber : Studi Besaran Ruang)
Program Besaran Ruang
Tabel 4.4. Program Besaran Ruang
Nama Ruang Kapasitas
(Orang)
Sirkulasi
Ruang Dalam
(%)
Total
(m2)
Fasilitas Penerimaan
Ruang Informasi
Dan Penitipan Barang 4 20 19,2
Ruang Antrian Penitpan
Barang 20 15 16,5
Loket 4 20 9,6
Ruang Antrian Loket 30 20 19,2
180
Lobby 100 100 260
Luas Area Penerimaan 324,5
Luas Area Penerimaan + Sirkulasi 20% = 389,4 m2
Fasilitas Utama
Jogging Track 100 - 600
Taman Bunga 50 - 300
Taman (Aktif/Pasif) 20 30 450
Lapangan Futsal /
Basket 10 - 312
Area Piknik dan Gazebo 50 - 255
Children Playground 30 - 170
Area Tenis Meja 5 unit - 27
Landscaped Terrace 30 - 60
Lapangan Bulutangkis 4 30 81,74
Area Kolam Renang
Dewasa 100 - 300
Area Kolam Renang
Anak 50 - 168
Sun-bathing Deck 20 30 33
Jacuzzi 3 unit 20 21
Kolam Ikan Terapi 20 20 57,6
Area Fitnes 60 - 200
Area Biliard 5 unit 30 18,27
Area Sepatu Roda 50 - 400
Tribun Kecil 200 50 54
Area Seating Group 125 30 130
Luas Area Utama 3.637,61
181
Luas Area Utama + Sirkulasi 10% = 4.001,37 m2
Fasilitas Pendukung
Seminar 200 50 270
Display 50 50 90
Serbaguna 200 50 390
R. Persewaan Sepatu
Khusus 40 20 24
Luas Area Pendukung 774
Luas Area Pendukung + Sirkulasi 10% = 851,4 m2
Fasilitas Penunjang
Foodcourt 200 50 480
Dapur Foodcourt 25 20 120
Klinik 1 unit 20 32
Toko Peralatan
Olahraga / Souvenir 1 Unit 50 160
ATM Center 8 Unit 20 138,24
Musholla 30 20 39,6
Luas Area Penunjang 969,84
Luas Area Penunjang + Sirkulasi 10% = 1.066,82 m2
Fasilitas Pengelola
Ruang Kepala
Pengelola 6 50
40
Ruang Wakil Kepala
Pengelola 6 50
35
Ruang Staff
Administrasi 9 50
48
Ruang Staff Publikasi
dan Informasi 7 50 40
Ruang Staff Arsip 4 50 30
Ruang Rapat 40 50 120
182
Luas Area Pengelola 313
Luas Area Pengelola + Sirkulasi 10% = 344,3 m2
Fasilitas Servis
Pos Keamanan 2 Unit 20 21,6
Ruang CCTV 2 20 14,4
Pusat Pembuangan
Sampah 2 20 7,2
Pantry 4 20 24
Gudang Penyimpanan 15 20 68
Ruang Cleaning Service 25 20 36
Toilet 8 Unit @5 org 20 72
Ruang Loker 10 20 24
Ruang Bilas / Ganti 4 Unit @5 org 20 43,2
Ruang Staff MEE 2 20 12
Ruang Genset 2 20 13,5
Ruang Pompa 2 20 8
Ruang Panel 2 20 6
Luas Area Servis 349,9
Luas Area Servis + Sirkulasi 10% = 384,89 m2
Total Luas Area 9.238,29 m2
(Sumber : Analisa Pribadi)
Tabel 4.5. Presentase Sirkulasi
Presentase
(%) Keterangan
5-10 Standar Minimum
20 Kebutuhan Keluasan Sirkulasi
30 Kebutuhan Kenyamanan Fisik
183
40 Tuntutan Kenyamanan Psikologis
50 Tuntutan Spesifik Kegiatan
70-100 Keterkaitan dengan Banyak
Kegiatan
(Sumber : Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition)
Tabel 4.6. Jumlah Parkir Pengunjung
Kendaraan Kapasitas Luas (m2)
Mobil 75 1125
Motor 132 264
Bus 3 90
Luas Area Parkir Pengunjung & VIP 1479
Luas Area Parkir Pengunjung & VIP +
Sirkulasi 100% = 2958 m2
(Sumber : Analisa Pribadi)
Tabel 4.7. Jumlah Parkir Pengelola
Kendaraan Kapasitas Luas (m2)
Mobil 30 450
Motor 46 92
Luas Area Parkir Pengelola 542
Luas Area Parkir Pengelola + Sirkulasi 100% = 1084 m2
(Sumber : Analisa Pribadi)
Jadi, total kebutuhan luas lahan outdoor adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8. Total Kebutuhan Luas Tapak
Ruang Luas (m2)
Parkir Pengunjung & VIP 2.984
Parkir Pengelola 1.084
184
Total Area Outdoor 4.068 m2
Total Keseluruhan 13.306, 29 m2
(Sumber : Analisa Pribadi)
Tabel 4.9. Perda Kabupaten Semarang
KDB KLB GSB KDH RTH
Berdasarkan
Perda
Kabupaten
Semarang
No.2 Thn 2015
40% 4 Lantai
20 m
dari as
jalan
30% 25% dari
KDH
Hasil
Perhitungan 4.493,6 m2 3 Lantai - 14.978,6 m2 3744,67 m2
(Sumber : Analisa Pribadi)
Jadi, total kebutuhan luas lahan adalah sebagai berikut :
Total Kebutuhan Luas Lahan = Luas Lantai Dasar Bangunan + Fasilitas
Outdoor + Luas Kebutuhan Parkir + RTH
= 4.493,6 + 1.319,4 + 4.068 + 3.744,67 m2
= 13.625,67 m2
Pola Ruang
Diagram 4.1. Pola Ruang Makro
185
(Sumber : Analisa Pribadi)
4.7.2 Program Sistem Struktur
Pemilihan untuk sistem struktur dan enclosure pada Tempat Wisata
Olahraga Rekreasi berdasarkan pada:
Kondisi lingkungan sekitar lokasi tapak
Ketinggian bangunan 2 dan 3 lantai
Kondisi tanah memiliki kemiringan lahan relatif datar
186
Berikut adalah pemilihan struktur atas berbagai pertimbangan
diatas, yaitu :
a) Struktur Bawah (Pondasi)
Pondasi Batu Kali
Pondasi Footplat
b) Struktur Tengah
Struktur Dinding
Sistem Rangka
Penggunaan Plat Lantai Beton
c) Struktur Atas
Dak Beton
Roof Garden
d) Pelingkup Bangunan
Pelingkup Dinding :
Bata merah, Kaca
Pelingkup Lantai :
Vinyl Lamniated Floor, Karpet Lapangan, Lantai
Rubber, Interlocking Floor, Keramik, Karpet
Pelingkup Plafond :
GRC Board
4.7.3 Program Sistem Utilitas
1) Pencahayaan
Pencahayaan alami hanya memanfaatkan bukaan-bukaan yang
dibuat atau diletakkan sesuai dengan kebutuhan ruangan.
187
Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan lampu sorot, lampu
LED underwater, general lighting, hidden lamp, serta decorative
lamp.
2) Penghawaan
Penghawaan alami hanya memanfaatkan bukaan-bukaan yang
dibuat atau diletakkan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Selain
itu, dilengkapi dengan adanya penghawaan buatan, yaitu adanya
AC split, AC central, dan exhaust fan.
3) Penyedian Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah PLN dengan menggunakan cadangan
genset ketika listrik padam.
4) Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM (menggunakan downfeed
system) dan juga sistem rainwater harvesting yang akan diterapkan
pada bangunan projek Tempat Wisata Olahraga Rekreasi.
5) Pengolahan Limbah
Limbah cair berasal dari wastafel dapur, urinoir, dan pantry akan
disalurkan ke dalam sumur resapan untuk kemudian dapat difilter.
Dilanjutkan dengan penyaluran ke jaringan selokan lingkungan.
Sedangkan untuk limbah padat yang berasal dari toilet akan
disalurkan ke septictank, dengan tujuan untuk menguraikan limbah
padat tersebut kemudian dapat disalurkan ke jaringan selokan
lingkungan.
6) Sistem Sirkulasi Vertikal
188
Menggunakan tangga umum dan tangga darurat, dimana tangga
umum akan digunakan sebagai sirkulasi pengguna bangunan,
sedangkan untuk tangga darurat merupakan jalur evakuasi apabila
terjadi kebakaran.
7) Sistem Telekomunikasi
Menggunakan jaringan telekomunikasi yang berasal dari Telkom.
8) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Menggunakan sistem pencegahan secara pasif maupun secara
aktif. Pencegahan secara aktif dapat dilakukan dengan pemilihan
material bangunan yang tahan api. Sedangkan pencegahan secara
aktif adalah dengan menyediakan hydrant, sprinkler, smoke/gas
detector, dan jalur evakuasi darurat.
9) Sistem Keamanan
Dalam upaya menjaga keamanan di dalam bangunan, maka akan
digunakan CCTV pada setiap sudut ruangan yang akan diawasi
langsung oleh pengawas keamanan. Dan juga penggunaan metal
detetctor pada bagian pintu masuk bangunan.
4.8 Program Lokasi dan Tapak
189
Gambar 4.1. Lokasi Tapak Terpilih
(Sumber : https://maps.google.com/)
Lokasi : Jalan Kartini Bawen, Kelurahan Bawen, Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang
Luas Tapak : 1,5 Ha atau dapat lebih
Batas Tapak :
Utara : SMK Negri 1 Bawen
Timur : Permukiman Warga
Barat : Lahan Kosong dan Makam Ling. Ngrawan Lor
Selatan : Permukiman Warga
Analisa Tapak :
190
Terletak di Jalan Kartini Bawen dengan kelas jalan lokal, lebar 5
m untuk 2 jalur kendaraan dan dilalui transportasi umum.
Kondisi eksisting pada tapak terpilih adalah tanah kosong yang
ditumbuhi vegetasi liar.
Memiliki kemiringan tanah dengan kontur yang relatif landai.
Memiliki suasana lingkungan yang cukup ramai.
Terletak didaerah dataran tinggi sehingga tidak terlalu panas dan
cukup sejuk.
Memiliki view yang cukup bagus dan menenangkan, yaitu view
pepohonan, pegunungan, serta persawahan.
Program Ruang Terbuka Hijau :
Ruang terbuka hijau pada tapak minimal 25% dari KDH. Oleh
karena itu, diperlukan analisa pemilihan jenis vegetasi yang akan
digunakan pada area hijau didalam tapak yang akan berfungsi sebagai
pereduksi polutan – polutan udara dari asap kendaraan (mengingat
Jalan Kartini Bawen tergolong jalan yang cukup ramai), sebagai
peneduh untuk fasilitas-fasilitas outdoor, serta sebagai elemen estetika
tapak. Berikut adalah analisa pemilihan vegetasi pada tapak :
Tabel 4.10. Program Ruang Terbuka Hijau
No. Jenis Vegetasi Deskripsi
Jenis Vegetasi Peneduh
1 Pohon Mahoni Merupakan jenis pohon
peneduh sekaligus dapat
191
(Sumber : http://www.tanobat.com/)
mereduksi polutan yang
berasal dari luar tapak.
Selain itu, jenis vegetasi
ini dapat mengikat air
hujan sehingga dapat
dijadikan sebagai
cadangan air.
2
Pohon Ketapang
(Sumber : http://bibitbunga.com/)
Merupakan jenis vegetasi
dengan ukuran tajuk yang
cukup lebar sehingga
sering dimanfaatkan
sebagai peneduh. Selain
itu, pohon ketapang
memiliki daun yang tidak
mudah rontok.
3 Pohon Tabebuya
192
(Sumber : http://bibitbunga.com/)
Merupakan jenis vegetasi
peneduh yang berasal dari
Negara Brasil, dimana
pohon jenis ini dapat
berbunga dan juga
memiliki jenis daun yang
tidak mudah rontok.
Vegetasi Hias
4
Bougenville Rambat
(Sumber : http://1.bp.blogspot.com/)
Merupakan jenis vegetasi
hias yang cara tumbuhnya
adalah dengan merambat
pada suatu media tertentu
dan vegetasi ini juga
memiliki bunga dengan
berbagai warna yang
menarik.
193
5
Pucuk Merah
(Sumber : http://grosirtanamanhias.com/)
Merupakan jenis vegetasi
hias dimana pada bagian
pucuk (atas)-nya berwarna
merah. Jenis vegetasi ini
sudah sering ditemukan di
perumahan-perumahan.
6
Pohon Palem Botol
Merupakan salah satu
jenis vegetasi hias karena
memiliki bentuk yang unik
dan menarik sehingga
sangat cocok untuk
menambah nilai estetika
194
(Sumber : http://media.rooang.com/)
7
Pohon Palem Raja
Merupakan jenis vegetasi
hias yang yang biasa
disebut juga dengan
sebutan royal palm.
Vegetasi ini memiliki
bentuk yang juga menarik
dan elegan dengan
pohonnya yang kokoh dan
daunnya yang cukup
panjang, yaitu 2-3 m
panjangnya.
195
(Sumber : http://media.rooang.com/)
Vegetasi sebagai Soft Material
8
Rumput Gajah Mini
(Sumber : https://ecs12.tokopedia.net/)
Merupakan jenis vegetasi
yang dapat digunakan
sebagai soft material
karena jenis vegetasi ini
dapat tumbuh dalam
kondisi terpapar sinar
matahari langsung serta
perawatannya yang
tergolong mudah.
196
9
Tanaman Kacangan
(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/)
Merupakan salah satu
jenis vegetasi yang sering
dijumpai sebagai
penambah nilai estetis dari
taman dengan warna
bunganya yang berwarna
kuning sehingga tidak
terkesan monoton.
10
Rumput Jepang
Merupakan jenis vegetasi
yang sering digunakan
untuk memperindah
taman. Selain
penanamannya yang
mudah, rumput jepang
juga berfungsi sebagai
penahan tanah.
Top Related