53
BAB IV
PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
4.1 PENDEKATAN ASPEK KAPASITAS
4.1.1 Kapasitas Tenant
Untuk mengetahui jumlah pengguna fasilitas tenant, dapat diambil sampel
dari jumlah tenant barang elektronik yang ada di Mal Ciputra Semarang, karena
jumlah tenant sudah mewakili yang ada di Semarang, yakni sejumlah 143 tenant.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah tenant yang akan disediakan
berjumlah 150 unit tenant. Jumlah ini diambil dari pembulatan kebawah dari jumlah
tenant yang ada di Mall Ciputra Semarang.
150 unit tenant ini akan dibagi dalam 3 jenis ukuran tenant, yaitu ukuran
kecil, sedang, dan besar dengan persentase masing – masing sebesar 10%, 70%,
dan 20%. Maka perhitungan jumlah unit setiap ukuran tenant adalah sebagai berikut:
Tenant ukuran kecil = 150 unit x 10% = 15 Unit
Tenant ukuran sedang = 150 unit x 70% = 105 Unit
Tenant ukuran besar = 150 unit x 20% = 30 Unit
4.1.2 Kapasitas Parkir
Untuk jumlah parkir mobil, digunakanlah hitungan untuk 1 mobil setiap 100 m2
dari total keseluruhan luas lantai. Maka jumlah parkir mobil adalah:
7500 m2 / 100 m 2 = 75 mobil
Untuk jumlah parkir motor, bedasarkan survey jumlah motor itu sebanyak
67% dari jumlah total parkir dan mobil sebanyak 33% dari jumlah total parkir), yang
dapat dihitung sebagai berikut:
Jumlah Parkir motor = 75 x (67 / 33)
= 75 x 2
= 150 motor
4.2 PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL
4.2.1 Pendekatan Fungsi Bangunan
Fungsi dari Pusat Gerai Elektronik dengan Ruang Pameran adalah:
54
a) Tempat pusat perbelanjaan barang – barang elektronik
b) Sebagai wadah untuk promosi produk elektronik yang bersifat
komunikatif kepada masyarakat umum
c) Tempat untuk mengadakan pameran
d) Sebagai tempat untuk melepas penat, rekreasi, jalan – jalan, dan
mendapatkan informasi mengenai produk elektronik
4.2.2 Uraian Khusus Pelaku Kegiatan
Bedasarkan data yang didapat dari Global Elektronik mengenai susunan organisasi
dan pelaku kegiatan lainnya yang ada di dalam gerai, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) General Manager
General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab
kepada seluruh bagian / fungsional pada perusahaan.
b) Sekretaris GM
Sekretaris GM adalah orang yang membantu General Manager dalam
menyelesaikan kewajibannya.
c) Manajer Keuangan
Manajer Keuangan adalah orang yang mengontrol fungsi keuangan
dan akutansi diperusahaan serta berperan dalam pencapaian target finansal
perusahaan.
d) Costumer Service
Customer Service adalah orang yang bertugas meberikan pelayanan
kepada pengunjung mengenai keluhan maupun inforas yang dperlkuan oleh
pengunjung
e) Pengunjung
Pengunjung atau customer adalah orang yang mengunjungi dan
membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
f) Teknisi
Teknisi adalah orang yang menjaga, merawat, dan meperbaiki sistem
mekanikal elektrikal dalam bangunan.
g) Building Maintenance Manager
Building Maintenance Manager adalah orang yang bertugas
mengawasi staff maupun tensi dalam perawatan dan pemeliharaan gedung.
h) Manajer Pemasaran dan Penjualan
Manajer Pemasaran dan Penjualan adalah orang yang mengurus
segala kegiatan yang berkaitan dengan penyewaan unit pertokoan dan ruang
pameran.
55
i) Manajer HRD (Human Resource Departement)
Manajer HRD adalah orang yang bertugas mengurus segala
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan SDM yang bekerja dalam
bangunan.
j) Penyewa (Tenant)
Penyewa adalah orang yang menyewa tempat untuk melakukan
penjualan produk maupun pameran.
k) Cleaning Service
Cleaning service adalah orang yang menjaga kebersihan seluruh area
bangunan.
l) Keamanan (Security)
Keamanan bertugas untuk mengawasi dan menjaga keamanan di
lingkungan gedung.
No. Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
1 General Manager
(1 orang)
Mengoperasikan
Komputer
Mengecek laporan
keuangan secara
rutin
Mengawasi
keseluruhan
kinerja karyawan
dalam gedung
Ruang Kerja GM
Seluruh ruangan
dalam gedung
2 Sekretaris GM
(1 orang)
Membantu General
Manager dalam
menyelesaikan
kewajibannya
Ruang Sekretaris GM
3 Manajer Keuangan
(1 orang)
Mengurus masalah
administrasi keuangan
Ruang kerja manager
4 Costumer Service (4
orang)
Memberikan informasi
pada pengunjung yang
bertanya
Meja resepsionis
5 Pengunjung Melihat-lihat dan
membeli barang
elektronik
Ruang Pertokoan
Ruang Pameran
Pujasera
56
Membeli dan
mengkonsumsi
makanan
Anak-anak
pengunjung bermain di
playground
Playground
Ruang Tunggu
Ruang Kasir
6 Teknisi Menjaga dan merawat
sistem mekanikal
elektrikal dalam
bangunan
Memperbaiki
kerusakan pada
mekanikal elektrikal
bangunan
Ruang Mekanikal
Elektrikal
7 Building Maintenance
Manager (1 orang)
Mengawasi pekerjaan
staff dan teknisi dalam
pemeliharaan
Ruang Kerja Manajer
8 Manajer Sales dan
Pemasaran (1 orang)
Mengurus segala
kegiatan yang
berkaitan dengan
dengan penyewaan
unit pertokoan dan
ruang pameran
Membuat kebijakan
dan aturan yang
berkaitan dengan
penyewaan unit
pertokoan dan ruang
pameran
Ruang Kerja Manajer
9 Manajer HRD
(1 orang)
Mengurus segala
kebijakan yang
berkaitan dengan
pengembangan SDM
yang bekerja dalam
bangunan
Ruang Kerja Manajer
57
10 Penyewa Melakukan penjualan
produk elektronik
Mengadakan pameran
Unit pertokoan
Ruang pameran
11 Cleaning Service Menjaga kebersihan area
gerai elektronik dan ruang
pameran
Seluruh ruangan
dalam gedung
12 Keamanan Mengawasi dan
menjaga keamanan di
lingkungan gedung
Mengawasi aktivitas
dalam gedung melalui
kamera CCTV
Pos satpam
Ruang CCTV
13. Kasir (2 orang) Melayani transaksi
dengan pelanggan
Ruang Kasir
Tabel 4. 1: Pelaku dengan kegiatan utama beserta kebutuhan ruangnya
Sumber: (Penyusun, 2018)
No. Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
1 Manajer dan seluruh
karyawan gedung
Beristirahat
Meletakkan tas dan
barang pribadi
Mengambil
makanan dan
minuman
Mengadakan
briefing atau rapat
Pantry
Ruang
istirahat/Ruang
loker
Ruang rapat
2 Seluruh pengguna
gedung Gerai
Elektronik dengan
Ruang Pameran
Memarkir kendaraan
Menggunakan toilet
Melakukan ibadah
Area Parkir
Lavatory
Musholla
3 Karyawan
(20 orang)
Mengambil dan
menyiapkan barang-
barang
Gudang
4 Penyewa Menyuplai dan
membawa produk yang
dijual ke unit pertokoan
Lift Barang
58
yang disewa
5 Cleaning Service Menyimpan dan
mengmbil alat-alat
kebersihan
Janitor
Tabel 4. 2: Pelaku dengan kegiatan penunjang beserta kebutuhan ruangnya
Sumber: (Penyusun, 2018)
4.2.2 Sirkulasi
a) Sirkulasi Pengunjung
b) Sirkulasi Penyelenggara Pameran
c) Sirkulasi Penjual
Ruang Pameran
Ruang Pameran
59
d) Sirkulasi Pengelola
1.2.3 Pendekatan Besaran Ruang
4.2.3.1 Area Penjualan
Tenant ukuran kecil
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Studi banding Mall Mangga Dua 3,00 x 3,00 m 9,00 m2
Total 9,00 m2
Tabel 4. 3: Studi besaran ruang tenant ukuran kecil
Sumber: (Penyusun, 2018)
Tenant ukuran sedang
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Studi banding Bandung Electronic
Center
4,00 x 3,00 m 12,00 m2
Total 12,00 m2
Tabel 4. 4: Studi besaran ruang tenant ukuran sedang
Sumber: (Penyusun, 2018)
60
Tenant ukuran besar
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Studi banding Toko elektronik
Seroja
6,00 x 4,00 m 24,00 m2
Total 24,00 m2
Tabel 4. 5: Studi besaran ruang tenant ukuran besar
Sumber: (Penyusun, 2018)
4.2.3.2 Area Pameran
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Luas stand x Jumlah stand 15,00 m2 x 9 buah 135,00 m2
Ruang Gerak (500%) 675,00 m2
Total 810,00 m2
Kapasitas orang: m2/1.5 m2 (ruang gerak per orang)= 540 orang
Tabel 4. 6: Studi besaran ruang area pameran
Sumber: (Penyusun, 2018)
4.2.3.3 Area kebutuhan Penunjang
1. Tempat Informasi
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja resepsionis 2,00 x 0,60 m 1 1,20 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2
Jumlah 1,84 m2
Ruang gerak (50 %) 0,92 m2
Total 2,76 m2
Pembulatan ± 3,00 m2
Tabel 4. 7: Studi besaran ruang tempat informasi
Sumber: (Penyusun, 2018)
61
2. ATM Booth
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Bilik ATM 2,00 x 1,00 m 5 10,00 m2
Total 10,00 m2
Tabel 4. 8: Studi besaran ruang ATM booth
Sumber: (Penyusun, 2018)
3. Mushola
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Sajadah 1,50 x 0,90 m 50 67,50 m2
2 Tempat wudhu pria 3,00 x 2,50 m 1 7,50 m2
3 Tempat wudhu wanita 3,00 x 2,50 m 1 7,50 m2
Jumlah 82,50 m2
Ruang gerak (20 %) 16,50 m2
Total 99,00 m2
Pembulatan ± 100,00 m2
Tabel 4. 9: Studi besaran ruang Mushola
Sumber: (Penyusun, 2018)
4. Pos Keamanan
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2
Jumlah 2,24 m2
Ruang gerak (20%) 0,45 m2
Total 2,69 m2
62
Pembulatan ± 2,70 m2
Tabel 4. 10: Studi besaran ruang pok keamanan
Sumber: (Penyusun, 2018)
5. Lavatory Pengunjung Pria
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Bilik Toilet 2,00 x 1,00 m 3 6,00 m2
2 Urinoir 0,60 x 0,50 m 2 0,60 m2
3 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2
4 Tempat sampah 0,50 x0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 7,07 m2
Ruang gerak (20%) 1,41 m2
Total 8,48 m2
Pembulatan ± 8,50 m2
Tabel 4. 11: Studi besaran ruang lavatory pengunjung pria
Sumber: (Penyusun, 2018)
6. Lavatory Pengunjung Wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Bilik toilet 2,00 x 1,00 m 3 6,00 m2
2 Wastafel 0,55 x 0,40 m 3 0,66 m2
3 Tempat Sampah 0,50 x0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 6,91 m2
Ruang gerak (20%) 1,38 m2
Total 8,29 m2
Pembulatan ± 8,00 m2
Tabel 4. 12: Studi besaran ruang lavatory pengunjung wanita
Sumber: (Penyusun, 2018)
7. Pujasera
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
63
1 Kursi + Meja untuk 2 orang 1,00 x 0,60 m 11 6,60 m2
2 Kursi + Meja untuk 4 orang 1,82 x 1,50 m 19 51,87 m2
3 Kursi + Meja untuk 8 orang 2,00 x 1,80 m 5 18,00 m2
4 Gerai makanan 9 m2 14 126,00 m2
Jumlah 202,47 m2
Ruang gerak (50%) 101,26 m2
Total 303,70 m2
Pembulatan ± 300,00 m2
Tabel 4. 13: Studi besaran ruang pujasera
Sumber: (Penyusun, 2018)
8. Playground
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Perosotan 2,40 m x 0,40 m 1 0,96 m2
2 Tempat mandi bola 2,00 m x 2,00 m 1 4,00 m2
3 Rak penyimpanan sepatu 1,20 m x 0,30 m 1 0,36 m2
Jumlah 5,32 m2
Ruang gerak (200%) 10,64 m2
Total 15,96 m2
Pembulatan ± 16,00 m2
Tabel 4. 14: Studi besaran ruang playground
Sumber: (Penyusun, 2018)
9. Kasir
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kursi 0,5 x 0,5 m 3 0,75 m2
2 Meja Kasir 0,6 x 3,5 m 1 2,10 m2
Jumlah 2,85 m2
Ruang gerak (50%) 1,43 m2
Total 4,28 m2
Pembulatan ± 4,00 m2
Tabel 4. 15: Studi besaran ruang kasir
64
Sumber: (Penyusun, 2018)
10. Ruang tunggu
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Kursi tunggu (4 orang) 0,55 x 2,10 m 4 4,62 m2
Jumlah 4,62 m2
Ruang gerak (50%) 2,31 m2
Total 6,93 m2
Pembulatan ± 7,00 m2
Tabel 4. 16: Studi besaran ruang tunggu
Sumber: (Penyusun, 2018)
11. Panggung
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Panggung 5,00 x 6,00 m 1 30,00 m2
2 Kursi 0,60 x 0,60 m 28 10,08 m2
Jumlah 40,08 m2
Ruang gerak (50%) 20,04 m2
Total 60,12 m2
Pembulatan ± 60,00 m2
4.2.3.4 Area Kantor
1. Ruang Kerja GM
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2
2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2
3 Kursi 0,60 x 0,60 m 2 0,72 m2
4 Sofa 1,60 x 1,00 m 1 1,60 m2
5 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 4,89 m2
65
Ruang Gerak (50 %) 2,45 m2
Total 7,34 m2
Pembulatan ± 7,00 m2
Tabel 4. 17: Studi besaran ruang kerja GM
Sumber: (Penyusun, 2018)
2. Ruang Kerja Sekretaris GM
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2
2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2
3 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 2,57 m2
Ruang Gerak (50%) 1,29 m2
Total 3,86 m2
Pembulatan ± 4,00 m2
Tabel 4. 18: Studi besaran ruang kerja Sekretaris GM
Sumber: (Penyusun, 2018)
3. Ruang Kerja Manajer
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 4 3,36 m2
2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 4 2,56 m2
3 Kursi 0,60 x 0,60 m 4 1,44 m2
4 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 1 0,25 m2
Jumlah 7,61 m2
Ruang Gerak (50 %) 3,80 m2
Total 11,41 m2
Pembulatan ± 11,00 m2
Tabel 4. 19: Studi besaran ruang kerja manajer
Sumber: (Penyusun, 2018)
66
4. Ruang Rapat (Kapasitas 20 orang)
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja 0,70 x 1,20 m 10 8,40 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 20 12,80 m2
Jumlah 21,20 m2
Ruang Gerak(50%) 10,60 m2
Total 31,80 m2
Pembulatan ± 32,00 m2
Tabel 4. 20: Studi besaran ruang rapat
Sumber: (Penyusun, 2018)
5. Ruang istirahat karyawan (Kapasitas 20 orang)
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Sofa duduk 1,60 x 1,00 m 2 3,20 m2
2 Lemari loker 0,50 x 0,50 m 20 5,00 m2
Jumlah 8,20 m2
Ruang Gerak (50%) 4,10 m2
Total 12,30 m2
Pembulatan ± 12,00 m2
Tabel 4. 21: Studi besaran ruang istirahat karyawan
Sumber: (Penyusun, 2018)
6. Pantry
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja 0,60 x 2,00 m 1 1,20 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 2 1,28 m2
3 Kulkas 0,70 x 0,70 m 1 0,49 m2
4 Wastafel 0,50 x 0,40 m 1 0,20 m2
Jumlah 3,17 m2
Ruang Gerak (20 %) 0,63 m2
67
Total 3,80 m2
Pembulatan ± 4,00 m2
Tabel 4. 22: Studi besaran ruang pantry
Sumber: (Penyusun, 2018)
7. Lavatory karyawan pria
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Bilik Toilet 2,00 x1,00 m 2 4,00 m2
2 Urinoir 0,60 x 0,50 m 1 0,30 m2
3 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2
4 Tempat sampah 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 4,77 m2
Ruang Gerak (20%) 0,95 m2
Total 5,72 m2
Pembulatan ± 6,00 m2
Tabel 4. 23: Studi besaran ruang lavatory karyawan pria
Sumber: (Penyusun, 2018)
8. Lavatory karyawan wanita
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Bilik Toilet 2,00 x 1,00 m 2 4,00 m2
2 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2
3 Tempat sampah 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 4,47 m2
Ruang Gerak (20%) 0,89 m2
Total 5,36 m2
Pembulatan ± 5,00 m2
Tabel 4. 24: Studi besaran ruang lavatory karyawan wanita
Sumber: (Penyusun, 2018)
9. Gudang
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Rak Gudang medium 0,60 x 1,00 m2 50 30,00 m2
68
duty
Ruang Gerak (100%) 30,00 m2
Total 60,00 m2
Tabel 4. 25: Studi besaran ruang gudang
Sumber: (Penyusun, 2018)
10. Janitor
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 2,00 m2 2,00 m2
Total 2,00 m2
Tabel 4. 26: Studi besaran ruang janitor
Sumber: (Penyusun, 2018)
11. Ruang Menanikal Elektrikal (ME)
11a. Ruang Pompa Hidrant
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 16,00 m2 16,00 m2
Total 16,00 m2
11b. Ruang Mesin AC
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 9,00 m2 9,00 m2
Total 9,00 m2
11c. Ruang AHU
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 9,00 m2 9,00 m2
Total 9,00 m2
11d. Ruang Genset
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 16,00 m2 16,00 m2
69
Total 16,00 m2
11e. Ruang Panel
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 12,00 m2 12,00 m2
Total 12,00 m2
11f. Ruang Trafo
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Asumsi 12,00 m2 12,00 m2
Total 12,00 m2
Tabel 4. 27: Studi besaran ruang Mekanikal Elektrikal (ME)
Sumber: (Penyusun, 2018)
12. Ruang CCTV
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja kerja 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 2 1,28 m2
3 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2
Jumlah 3,21 m2
Ruang Gerak (50 %) 1,60 m2
Total 4,81 m2
Pembulatan ± 5,00 m2
Tabel 4. 28: Studi besaran ruang CCTV
Sumber: (Penyusun, 2018)
70
13. Gudang Delivery
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total
1 Studi banding dari Toko
Elektronik Seroja
30,00 m2 30,00 m2
Total 30,00 m2
Tabel 4. 29: Studi besaran ruang gudang delivery
Sumber: (Penyusun, 2018)
4.2.3.5 Area Parkir
1. Ruang Parkir
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Mobil 2,50 x 5,00 m 80 1000,00 m2
2 Motor 2,00 x 0,70 m 90 126,00 m2
3 Truk Barang 4,00 x 2,00 m 3 24,00 m2
Jumlah 1150,00 m2
Ruang Gerak (50%) 575,00 m2
Total 1725,00 m2
Pembulatan ± 1700,00 m2
Tabel 4. 30: Studi besaran ruang parkir
Sumber: (Penyusun, 2018)
2. Pos Keamanan
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2
2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2
Jumlah 2,24 m2
Ruang Gerak (20 %) 0,45 m2
Total 2,69 m2
Pembulatan ± 3,00 m2
Tabel 4. 31: Studi besaran ruang pos keamanan
Sumber: (Penyusun, 2018)
3. Pos Tiket
No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total
71
1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2
2 Kursi 0,60 x 0,60 m 1 0,36 m2
Jumlah 1,96 m2
Ruang Gerak(20%) 0,39 m2
Total 2,35 m2
Pembulatan ± 2,50 m2
Tabel 4. 32: Studi besaran ruang pos tiket
Sumber: (Penyusun, 2018)
4.3 PENDEKATAN ASPEK TEKNIS
4.3.1 Sistem Struktur
Sistem struktur yang akan digunakan pada bangunan ini adalah sistem
struktur grid, yang berupa kombinasi perpotongan antara elemen linear seperti balok
dalam irama jarak tertentu. Struktur ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
Jarak antar kolom dapat dikurangi karena jarak antar kolom lebih
panjang (mencapai bentang 7,5 – 12,5 meter) sehingga
memungkinkan untuk menciptakan ruang yang lebih luas
Lebih estetis untuk diekspos
Tingkat kekuatan dan kekakuan yang besar
4.4 PENDEKATAN ASPEK KINERJA
4.4.1 Mekanikal
1. Sistem Air Bersih
Sistem air bersih yang digunakan adalah dari PDAM, yang ditampung
oleh deep water tank, yang kemudian disalurkan ke rooftank oleh pompa
transfer.
2. Sistem Air Kotor
Air kotor yang berasal dari bangunan dapat dibagi menjadi dua, yakni:
Air kotor yang berasal dari peralatan closet dan urinoir, air kotor ini
disalurkan lewat bioseptictank untuk diolah dan dibuang ke saluran
kota.
Air kotor yang berasal dari wastafel, floor drain, dan kitchen sink. Air
kotor ini disalurkan ke sistem pengolahan air limbah (IPAL), kemudian
disalurkan ke saluran kota.
3. Sistem pencegahan kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran aktif
72
Sistem pencegahan kebakaran aktif adalah suatu sistem yang dapat
memadamkan api ketika kebakaran berlangsung. Mengingat bangunan ini
banyak menampung alat elektronik, alat untuk pemadaman kebakaran harus
dari bahan yang tidak merusak komponen elekstronik, salah satunya adalah
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang berbahan dry chemical.
Sistem pencegahan kebakaran pasif
Yaitu suatu sistem pencegah kebakaran yang bersifat membatasi atau
menghambat penyebaran api. Contohnya adalah dengan penggunaan
material tahan api dan pengaturan jarak antar bangunan.
4. Sistem Keamanan Bangunan
Untuk sistem keamanan, bangunan ini menggunakan alat CCTV yang
terintegrasi dengan Building Automaton System (BAS) dan juga pos
keamanan berfungsi untuk mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam
bangunan
5. Penangkal Petir
Penangkal petir adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mencegah
petir menyambar bangunan. Sistem penangkal petir yang digunakan pada
bangunan ini adalah penangkal petir elektrostatis yang merupakan jenis
penangkal petir modern. Penangkal petir ini menggunakan sistem ESE (Early
Streamer Emission), yang bekerja dengan cara melepaskan ion dalam jumlah
besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.
Kelebihan dari penangkal petir elektrostatis dibandingkan dengan
yang konvensional adalah jangkauan area perlindungannya lebih luas (60 –
150 meter), lebih murah, pemasangan dan perawatannya mudah.
4.4.2 Elektrikal
1. Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan alami, bangunan ini menggunakan skylight yang
memungkinkan cahaya dari luar untuk masuk ke dalam bangunan.
b. Pencahayaan buatan, bangunan ini menggunakan pencahayaan
buatan pada ruang-ruang yang memang membutuhkan pencahayaan
buatan agar fungsi ruang tersebut optimal.
2. Sistem Penghawaan
Bangunan ini menggunaan sistem penghawaan berupa AC Split Duct,
yang memiliki kelebihan yaitu:
Instalasi indoor tidak terlihat di dalam bangunan dan
Tidak menimbulkan kebisingan
Minim resiko kebocoran air
73
3. Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik berasal dari gardu utama dan kemudian disalurkan
lewat trafo. Kemudian arus listrik ditampung oleh MDP (Main Distribution
Panel) dan kemudian didistribusikan oleh SDP (Secondary Distribution Panel)
yang terletak di setiap lantai.
4. Sistem Akustik Bangunan
Sistem akustik di dalam bangunan terutama ruang pameran
menggunakan material yang dapat menyerap kebisingan seperti
glasswool, rockwool, atau material lain yang memiliki komposisi serat
sehingga kebisingan di dalam ruangan tidak berlebihan.
Untuk sistem akustik di luar bangunan, permasalahannya terletak
pada kebisingan yang bersumber dari jalan Majapahit, hal ini bisa
diatasi dengan menambahkan vegetasi yang dapat meredam suara
dan meletakkan massa bangunan relatif jauh dari sumber kebisingan.
5. Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini yaitu:
Elevator/Lift Pengunjung, yaitu alat angkut yang
memungkinkan penggunanya untuk berpindah secara vertikal
dengan tenaga mekanik dan listrik.
Lift Barang, yaitu alat transportasi vertikal khusus untuk
barang-barang.
Eskalator, yaitu alat angkut yang memindahkan orang secara
vertikal namun dengan arah miring. Standar kemiringan untuk
eskalator adalah sebesar 30 – 35 derajat.
4.5 PENDEKATAN ASPEK KONTEKSTUAL
4.5.1 Pemilihan Lokasi
1. Jalan Supriyadi
74
Gambar Gambar 4. 1: Letak Tapak Jalan Supriyadi
Sumber: (Google Maps)
Gambar 4. 2: Tapak yang akan digunakan di Jalan Supriyadi (diperbesar)
Sumber: (Google Maps)
Lokasi Tapak: Jalan Supriyadi, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (BWK
V)
Luas Tapak: 7520 m2
Keadaan Kontur: Datar
Batas Tapak Utara: Pemukiman warga
Batas Tapak Timur: Pertokoan
75
Batas Tapak Selatan: Jalan Majapahit
Batas Tapak Barat: Jalan Supriyadi
Potensi Pada Tapak:
Kelebihan tapak Kekurangan tapak
1. Tapak ini terletak di antara dua jalan
dan hal ini menyebabkan tapak
semakin mudah diakses.
2. Memiliki area yang relatif luas dan
tidak berkontur membuat proses
perencanaan dan perancangan
menjadi lebih mudah.
3. Letaknya yang cukup jauh dari pusat
kota, apabila bangunan fasilitas
publik ditambahkan ke tapak ini,
pusat kota tidak akan bertambah
padat oleh kendaraan.
1. Lebar jalan di sekitar tapak lebih
sempit apabila dibandingkan dengan
lebar jalan Siliwangi
2. Terletak di dekat dua jalur, yang
membuat luas yang dapat digunakan
semakin terpotong Garis Sempadan
Bangunan (GSB)
Tabel 4. 33: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Majapahit
Sumber: (Penyusun, 2018)
Untuk penilaian pada tapak jalan Supriyadi ini, penulis memberikan nilai 5/10
karena lokasinya yang kurang strategis dalam segi aksesibilitas dan potensi
pengembangan perdagangan dan jasa.
3. Jalan Siliwangi
76
Gambar 4. 3: Letak tapak jalan Siliwangi
Sumber: (Google Maps)
Gambar 4. 4: Tapak yang akan digunakan di Jalan Siliwangi (diperbesar)
Sumber: (Google Maps)
Lokasi Tapak: Jalan Siliwangi, Kota Semarang (BWK III)
Luas Tapak: 25.000 m2
Keadaan Kontur: Datar
Batas Tapak Utara: Perumahan warga
Batas Tapak Timur: Lahan kosong
Batas Tapak Selatan: Jalan Siliwangi
77
Batas Tapak Barat: Kantor pemerintahan
Potensi dan permasalahan pada Tapak:
Kelebihan tapak Kekurangan tapak
1. Terletak pada kawasan perdagangan
dan jasa bedasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang.
(Semarangkota.go.id, 2012)
2. Terletak pada jalan raya yang ramai
dilewati oleh banyak orang
3. Kontur yang datar memudahkan
dalam merancang.
4. Dekat dengan exit tol sehingga
mudah diakses oleh publik.
1. Ada kemungkinan apabila tapak ini
digunakan, akan menambah titik
macet di sekitar jalan Siliwangi
2. Di sekitar tapak tidak banyak
bangunan yang berfungsi sebagai
bangunan perdagangan dan jasa
Tabel 4. 34: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Siliwangi
Sumber: (Penyusun, 2018)
Untuk penilaian pada tapak jalan Siliwangi ini, penulis memberikan nilai 6/10
karena letaknya yang mudah diakses oleh orang-orang dan dekat dengan exit tol,
namun di sekitar tapak tidak ada bangunan perdagangan dan jasa.
3. Jalan Majapahit
Gambar 4. 5 : Letak tapak jalan Majapahit
Sumber: (Google Maps)
78
Gambar 4. 6: Tapak yang akan digunakan di Jalan Majapahit
Sumber: (Google Maps)
Lokasi Jalan: Jalan Majapahit, Pedurungan, Semarang (BWK V)
Luas Tapak: 22.500 meter persegi
Keadaan Kontur: Datar
Batas Tapak Utara: Masjid Jami
Batas Tapak Timur: Gedung fasilitas karaoke keluarga
Batas Tapak Selatan: Perumahan warga
Batas Tapak Barat: Bangunan distributor baja
Potensi dan permasalahan pada Tapak:
Kelebihan tapak Kekurangan tapak
1. Terletak pada kawasan perdagangan
dan jasa bedasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang.
(Semarangkota.go.id, 2012)
2. Kontur yang datar memudahkan
1. Ada kemungkinan apabila tapak
ini digunakan, akan menambah
titik macet di sekitar jalan
Majapahit
79
dalam merancang.
3. Terletak di kawasan yang banyak
bangunan perdagangan dan jasa.
Tabel 4. 35: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Majapahit
Sumber: (Penyusun, 2018)
Untuk penilaian pada tapak jalan Majapahiti ini, penulis memberikan nilai 9/10 karena
letaknya yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan jasa dan pada kawasan
terdapat bangunan-bangunan perdagangan dan jasa.
4.5.2 Tapak yang Dipilih
Gambar 4. 7: Letak Tapak di jalan Majapahit
Sumber: (Google Maps)
80
Gambar 4. 8: Tapak di Jalan Majapahit (diperbesar) Sumber: (Google Maps)
Gambar 4. 9: Layout Tapak Sumber: (Penyusun, 2018)
81
Tapak yang dipilih adalah tapak yang terletak di Jalan Majapahit yang sudah diberi
nilai 9/10, dengan kelebihan daripada alternatif lainnya yaitu memiliki potensi sebagai
tempat perdagangan dan jasa. (Pemda Semarang, 2011). Berikut adalah detail mengenai
tapak yang ada di Jalan Majapahit:
Lokasi Tapak: Jalan Majapahit, Pedurungan, Semarang
Keadaan Kontur: Datar
Batas Tapak:
o Utara: Masjid Jami
o Timur: Gedung fasilitas karaoke keluarga
o Selatan: Perumahan Warga
o Barat: Bangunan distributor baja
Luas Tapak: 24.500 m2
KDB: 60%
KLB: 2,4
GSB: 29 meter
Maksimal Jumlah Lantai Bangunan: 4 Lantai
Maksimal Ketinggian Bangunan: 45 meter
4.5.2.1 Regulasi Mengenai Penggunaan Tapak
Bedasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail
Tata Ruang Kota (RDTRK), KDB untuk bangunan jenis perdagangan dan jasa adalah
sebesar 60%. KLB untuk bangunan jenis campuran perdagangan dan jasa adalah 2,4
dan maksimal 4 lantai. Sedangkan GSB untuk bangunan jenis campuran perdagangan
dan jasa adalah sebesar 29 meter untuk daerah sekitar arteri sekunder. (Pemerintah
Kota Semarang, 2004).
Sedangkan untuk ketinggian bangunan menurut Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM 44 Tahun 2005, maksimal ketinggian bangunan adalah sebesar 45 meter.
(Kementrian Perhubungan, 2005)
4.6 PENDEKATAN ASPEK ARSITEKTURAL
Pendekatan arsitektural yang digunakan pada bangunan ini adalah konsep futuristik,
yang memiliki nilai utama sebagai berikut:
Dinamis, yaitu bangunan tersebut dapat mengikuti dan menampung tuntutan
kegiatan yang selalu berkembang
82
Estetis dan inovatis
Berorientasi ke depan
Ramah lingkungan
Mengadopsi bentuk – bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk – bentuk tertentu
Eye catching, mengingat bangunan jenis perdagangan itu harus menarik perhatian
pengunjung, terutama dari elemen fasad, seperti papan reklame, ornamen, bukaan
dindingm dan desain pintu depan (entrance).
Gambar 4. 10: Contoh konsep desain eksterior dari Shopping Mall di Singapura yang menerapkan konsep futuristik
Sumber: (Russell, 2015)
Gambar 4. 11: Contoh desain interior dari mall berkonsep futuristik yang menerapkan skylight sebagai pencahayaan alami
Sumber: (Tickto, 2015)
83
Gambar 4. 12: Contoh desain interior dari gerai elektronik yang menerapkan nilai dinamis dan berorientasi ke depan
Sumber: (Retail Design Blog, 2016)
Penerapan nilai tersebut dapat diaplikasikan pada bangunan ini dengan orientasi
hingga 20 tahun ke depan yang dimana dalam penerapan nya berupa:
Untuk display pada tenant dan ruang pameran, digunakan hologram atau
berupa LED touchscreen yang mewakili produk-produk yang sedang dijual,
agar lebih efektif dan tidak membutuhkan banyak barang untuk di-display.
Pada fasad memungkinkan untuk penempatan LED yang menampilkan
produk-produk elektronik yang sedang diiklankan.
Pada area parkir terdapat panel yang menunjukkan jumlah ruang parkir yang
tersisa.
Penggunaan skylight untuk mengakomodasi pencahayaan alami pada
gedung.
Semua pembayaran barang-barang elektronik diintegrasikan dalam satu
ruang kasir agar tenant barang elektronik dapat berfungsi efektif sebagai
ruang display produk.
Desain pada landskap dapat dianalogikan sebagai sirkuit elektronik, yang
dimana susunan vegetasi dan perkerasan tanah didesain seperti jalur-jalur
yang ada pada sirkuit elektronik, dan juga berfungsi sebagai penanda
sirkulasi yang eyecatching bagi pengunjung.
Top Related