50
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian observasional analitik yakni rancangan cross sectional pada pasien
Diabetes Mellitus yang menggunakan obat Antidiabetik Oral (ADO).
Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara faktor perilaku dengan efek
ketepatan dalam mengkonsumsi obat, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya,
tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
pada pasien Diabetes Mellitus yang mengkonsumsi obat ADO. Jenis
penelitian ini digunakan apabila peneliti dapat melakukan kontrol terhadap
berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan
eksperimen yang sesungguhnya (Nursalam, 2003).
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut
Notoatmodjo (2010), populasi adalah keseluruhan subjek yang akan
diteliti, sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Pada penelitian ini
populasinya adalah semua pasien Diabetes Melitus (DM) yang
mengkonsumsi Antidiabetik Oral (ADO) di Puskesmas Janti, Kota
Malang.
4.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti sehingga
dengan adanya sampel dapat mewakili jumlah populasi yang ada. Sampel
dalam penelitian ini adalah sesuai dengan kriteria inklusi. Dalam waktu
satu bulan Puskesmas Janti Kota Malang menerima pasien Diabetes
Mellitus yang mengkonsumsi Antidiabetik Oral ± 70 pasien. Sehingga
dapat dihitung banyaknya sampel yang diambil sebanyak 60 responden.
50
51
Penentuan besar sampel berdasarkan konsensus menggunakan non
statistik. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan berdasarkan
rumus Slovin berikut (Notoatmodjo, 2010) :
Keterangan :
n = Banyak sampel
N = Populasi
d2
= Presisi atau tingkat eror (presisi yang digunakan adalah 5%)
n = N / Nd² + 1
= 70 / (70)(0,05)² + 1
= 59,57 = 60 responden
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebesar 60 responden.
4.2.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara atau teknik pengambilan sampel
(Zainuddin, 1995). Teknik sampling yang digunakan adalah
nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan teknik sampling accidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
4.3.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1. Pasien Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Janti, Kota Malang
2. Pasien Diabetes Mellitus (DM) yang sedang mengkonsumsi
Atidiabetik Oral
n = N / Nd2 + 1
52
3. Pasien Diabetes Mellitus (DM) yang mengkonsumsi Antidiabetik
Oral minimal selama 3 bulan terakhir (Mei - Juni)
4.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah:
1. Pasien Diabetes Mellitus (DM) yang menggunakan insulin saja
4.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
4.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2003).
Pengambialan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan
responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Penelitian dilanjutkan
dengan pengisian kuesioner oleh responden, dan selama pengisian
kuesioner responden dapat menanyakan apapun yang tidak dipahami
mengenai pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
4.4.2 Instrumen atau Alat Ukur
Menurut Notoatmodjo (2012) instrument penelitian adalah alat-
alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrument penelitian ini
dapat berupa: kuisioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang diisi dengan check list, yaitu sebuah daftar dimana
responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang telah
tersedia. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu
(Notoadmodjo, 2010). Kuesioner yang digunakan pada penelitian adalah
Likert scale (skala Likert). Skala Likert merupakan metode penskalaan
pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar
penentuan nilai skalanya (Azwar, 2007).
53
4.5 Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll) (Nursalam, 2003). Pada penelitian
ini dibedakan menjadi dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menetukan
variabel lain (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini variabel independen
adalah komponen dari teori HBM yang dapat menjelaskan faktor yang
mempengaruhi ketepatan dalam penggunaan Antidiabetik Oral (ADO).
2. Variabel Dependen (terikat) adalah variabel yang nilainya ditentukan
oleh variabel lain (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini variabel
dependen yaitu ketepatan yang meliputi:
a. Pengambilan obat atau ketepatan indikasi (sesuai yang
diresepkan)
b. Ketepatan pasien
c. Ketepatan pemilihan jenis obat
d. Ketepatan cara penggunaan (aturan minum sesudah atau
sebelum makan)
e. Ketepatan dosis (jumlah obat dan frekuensi penggunaan obat
dalam sehari sesuai dengan keterangan dietiket)
f. Waspada efek samping
g. Lama pengobatan
54
4.6 Definisi Operasional
No Variable Definisi Operasional Indikator No.
Item
Alat
Ukur
Skala
Data Skor
1 Ketepatan Perilaku pasien dalam
mencapai target terapi
penggunaan antidiabetik
oral.
1. Ketepatan indikasi
2. Ketepatan pasien
3. Ketepatan dosis (unfavorabel)
4. Ketepatan pemilihan jenis obat
5. Waspada efek samping
6. Ketepatan penggunaan obat
menurut aturan pakai
7. Kesesuaian lama pengobatan
1
2
4
6
7
3
5
Kuesioner
A Ordinal
Hasil yang diperoleh dikelompokkan
menjadi 4 kategori:
1. sangat tepat (76%-100%)
2. tepat (56%-75%)
3. kurang tepat (40%-55%)
4. tidak tepat (< 40%)
Jawaban kuesioner untuk responden:
Selalu = 4
Sering = 3
Jarang = 2
Tidak pernah = 1
2 Health
Belief
Models
1. Perceived
Suceptibility(kerentan
an). Persepsi tentang
kemungkinan
mengalami resiko atau
mendapatkan penyakit
1. Lifestyle pasien
2. Faktor genetik
3. Faktor resiko
1,2,4
3
5,6
Kuesioner
B Ordinal
Hasil yang diperoleh dikelompokkan
menjadi 4 kategori:
1. sangat baik (76%-100%)
2. baik (56%-75%
3. kurang baik (40%-55%)
4. tidak baik (< 40%)
Jawaban kuesioner untuk responden:
Sangat setuju = 4
Setuju = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
2. Perceived severity
(keseriusan). Persepsi
tentang keseriusan
kondisi penyakit dan
sekuelenya
1. Komplikasi yang diderita
2. Dampak sosial
1,3,4
2
3. Perceived barriers
(hambatan). Persepsi
tentang hambatan
yang dirasakan untuk
1. Akses menuju PUSKESMAS
2. Efek samping obat yang
dirasakan dan jumlah obat
yang terlalu bayak
1
2,3
55
mencapai keadan
sehat
3. Aktivitas pekerjaan 4
4. Perceived benefits
(manfaat). Persepsi
tentang keyakinan
adanya manfaat yang
dirasakan selama
penggunaan ADO
1. Kadar gula darah pasien
berada pada posisi normal
2. Produktivitas
(bekerja/beraktivitas)
meningkat
1
2
5. Self-eficacy
1. Mengurangi kecemasan
terhadap penyakit pasien
2. Menimbulkan rasa percaya diri
3. Memotivasi diri untuk
mencapai keadaan sehat
6
1,2
3,4,5
56
4.7 Uji Validitas dan Reabilitas
4.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur. Tujuan pengujian validitas
instrumen atau kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang
akan disusun benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan
data yang valid (Riwidikdo, 2012).
Untuk mengetahui apakah pertanyaan yang telah disusun mampu
mengukur apa yang hendak di ukur, maka perlu di uji korelasi antar skor
(nilai) tiap item-item pertanyaan dengan skor total kuisioner tersebut.
teknik korelasi yang dipakai adalah menggunakan Pearson Product
Moment
rxy =
Keterangan :
rxy = Indeks korelasi antara dua belah instrument
n = Jumlah butir pertanyaan
∑x = Jumlah skor pada belah ganjil
∑y = Jumlah skor pada belah genap
Berdasarkan analisa menggunakan rumus diatas, dapat diketahui jika:
1. Jika rxy hitung < r tabel maka kuesioner tersebut tidak valid
2. Jika rxy hitung > r tabel maka kuesioner tersebut valid
4.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
2010).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha.
Instrumen dinyatakan reliabel bila nilai α > 0,60 atau sama dengan 1
(Sugiyono,2012).
57
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝞂b2 = Jumlah varian butir atau item
𝞂t2 = Varian total
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabelnya (r11) > 0,6.
Tabel 4.1 Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha (Sujianto, 2009).
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,0 - 0,20 Kurang reliabel
> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Cukup reliabel
> 0,60 – 0,80 Reliabel
> 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
4.8 Analisa Data
4.8.1 Pre Analisa Data
Pada tahap pre analisa, di lakukan pengolahan melalui tahap cheking/
editing, coding, tabulating (Notoatmodjo, 2012).
1. Editing data, secara umum adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan
dan perbaikan isian kuesioner.
2. Coding data, adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna
dalam memasukkan data (data entry).
3. Data entry, adalah jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau “software” komputer.
58
4. Tabulating data, yaitu pengolahan dan penyusunan data sedemikian rupa
agar mudah di pahami dan di jumlahkan, di susun dan di data untuk di
jadikan di analis (Notoatmodjo, 2012).
5. Scoring data, merupakan pemberian skor penelitian setelah data terkumpul
(Arikunto, 2006). Setelah kuesioner dikumpulkan dilakukan pengolahan
data dengan pemberian skor. Alat ukur yang digunakan untuk menentukan
tindakan responden berdasarkan Teori Health Belief Model dan ketepatan
apakah bersifat positif (favorable) atau negatif (unfavorable) dengan
penelitian model Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu,
apabila di jawab Sangat setuju (SS) / Selalu (SL) maka nilainya 4, Setuju
(S) / Sering (S) maka nilainya 3, Tidak setuju (TS) / Jarang (J) maka
nilainya 2, Sangat tidak setuju (STS) / Tidak pernah (TP) maka nilainya 1
dan sebaliknya untuk pertanyaan unfavorable. Dalam menjawab skala
Likert, responden hanya beri tanda checklist (√) pada kemungkinan
jawaban yang paling sesuai dengan pribadinya, kemudian dari hasil
scoring tersebut dimasukkan rumus:
P =
Keterangan :
P = nilai prosentasi
F = total jawaban benar
n = jumlah skor maximal
(Sugiyono, 2014)
Hasil yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :
1. Sangat Baik / Tepat : bila obyek mampu menjawab benar 76%-100%
dari pertanyaan yang diberikan
2. Baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar 56%- 75%
daripertanyaan yang diberikan
3. Kurang Baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar 40%-
55% daripertanyaan yang diberikan
59
4. Tidak baik / Tepat : bila subyek mampu menjawab benar < 40% dari
pertanyaan yang diberikan (Nursalam, 2008).
4.8.2 Analisa Data
Setelah data diolah maka data akan dianalisa dengan metode analisis
analisis multivariat dengan bantuan program Statistical Product for Service
Solution (SPSS) versi 18 for windows.
1. Analisis Multivariate
Analisis multivariat bertujuan untuk menganalisa hubungan antara beberapa
variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dalam analisis multivariate ini
menggunakan uji regresi linear berganda. Model regresi linear berganda
adalah model regresi yang variabel independennya lebih dari 1, dengan
persamaan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + ….. + bnXn
Keterangan :
X1,X2,…..,Xn = variabel predictor yang pengaruhnya akan diteliti
b1,b2,….. bn = koofesian regresi variabel predictor (slope)
a = konstanta (intersep)
Y = variabel dependen yang akan dicari pengaruhnya
Kriteria pengujian adalah dengan menguji signifikansi koefisien korelasi
ganda sebagai berikut:
F =
Dengan hasil jika:
Fhitung < Ftabel , yaitu tidak dapat diberlakukan ke populasi dengan
taraf kesalahan 5% maupun 1%
Fhitung > Ftabel , yaitu dapat diberlakukan ke populasi dengan taraf
kesalahan 5% maupun 1%
(Sugiyono, 2013)
60
4.9 Penyajian Data
Hasil penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan akan
dijabarkan penjelasannya berdasarkan hasil analisa yang didapatkan.
4.10 Kode Etik Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang
diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil
penelitian tersebut. Etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti atau
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilakan oleh
peneliti oleh masyarakat.
4.10.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti
yang memenuhi kriteria inklusi, disertai dengan judul penelitian dan manfaat
penelitian. Dalam pengisian lembar persetujuan ini tidak ada unsur pemaksaan
yang dilakukan oleh peneliti kepada responden. Subjek yang bersedia maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, tetapi jika subjek menolak
maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.
4.10.2 Anonimity (Tanpa Nama)
Peneliti bertanggung jawab untuk melindungi semua data yang
dikumpulkan dalam lingkup penelitian dari pemberitahuan kepada orang diluar
tim riset. Termasuk merahasiakan nama responden terkait dengan partisipasi
mereka dalam suatu penelitian dengan cara menggunakan inisial atau kode nama
responden. Setelah penelitian selesai maka daftar nama responden akan
dimusnahkan beserta data yang lain.
4.10.3 Toleransi (Saling Menghormati)
Menghargai orang-orang yang akan diteliti bukan sebagai subjek,
melainkan sebagai orang yang sama derajatnya dengan peneliti. Peneliti juga
harus memegang prinsip keterbukaan dan hasil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa
semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,
tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya, apabila suasana
61
terbina, maka akan terbuka kesempatan bagi peneliti untuk berkomunikasi
secara lancar dan akrab dengan pasien (Notoatmodjo, 2012).
4.10.4 Kerahasiaan (Privacy and Confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak dasar untuk tidak memberikan apa yang
diketahuinya kepada orang lain, jika informasi yang diberikan mereka tidak
dikehendaki untuk dipublikasikan hendaknya peneliti menghormatinya.
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu
yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.11 Alur Pelaksanaan Penelitian
Populasi : Pasien Diabetes Mellitus di PUSKESMAS Janti, Kota Malang
Penetapan sampel dengan menggunakan teknik sampling accidental
Identifikasi variabel independen :
Komponen dari teori Health Belief
Models
Identifikasi variabel dependen :
Ketepatan dalam mengkonsumsi
antidiabetik oral (ADO)
Penelitian terhadap sampel Mengisi informed
consent
Mengisi kuesioner
ketepatan dan
HBM
Analisa data
Penyajian hasil
Kesimpulan
Ada pengaruh terhadap ketepatan
dalam penggunaan obat antidiabetik
oral (ADO) dengan pendekatan teori
Health Belief Model
Tidak ada pengaruh terhadap
ketepatan dalam penggunaan obat
antidiabetik oral (ADO) dengan
pendekatan teori Health Belief
Model
62
63
64
65
66
67
Top Related