8
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
DI ATELIER RIRI
3.1. Kedudukan dan Koordinasi
1. Kedudukan
Kedudukan penulis pada perusahaan Atelier Riri sebagai intern arsitek.
Pemberian tugas kepada mahasiswa Kerja Praktik seluruhnya di bawah
pengawasan dari Principal Architect, yaitu Novriansyah Yakub dan
pembimbing lapangan, yaitu Harindra Mahutama. Tugas bagi mahasiswa Kerja
Praktik adalah membantu Principal Architect, Senior Architect, dan Junior
Architect dalam beberapa proyek yang ditentukan.
Lingkup kerja yang dilakukan mahasiswa Kerja Praktik, antara membuat
proposal mengenai konseptual atau skematik desain untuk presentasi kepada
klien. Proposal dibuat menggunakan software InDesign serta berisikan analisis
terhadap site, konsep perancangan, zoning, denah, tampak, potongan, dan
render.
Selain mengerjakan proposal, mahasiswa Kerja Praktik juga memiliki
lingkup kerja, seperti membuat detail gambar kerja (Design Development dan
Detail Engineering Drawing) menggunakan software Autocad, membuat 3D
visual menggunakan software Sketchup, Rhino, dan Grasshopper. Selain itu,
mahasiswa juga mengerjakan gambar presentasi, seperti render interior maupun
eksterior menggunakan software Vray, Lumion 8.0, dan Twinmotion.
Mahasiswa Kerja Praktik juga dapat turut andil dalam pembuatan material
board dan terjun langsung pada proses pengukuran maupun pengawasan salah
satu proyek.
Dalam proses enam bulan melakukan Kerja Praktik, porsi lingkup kerja yang
paling banyak dilakukan penulis adalah mengerjakan 3D visual menggunakan
software SketchUp, Rhinoceros, dan Grasshopper. Proyek yang dikerjakan
berupa Rumah di Vila Dago Tol yang menggunakan metode konstruksi
prefabrikasi, rumah AA Gym, Damai Townhouse, dan beberapa proyek lainnya.
Sampai sejauh ini, sudah ada salah satu proyek yang sedang dibangun, yaitu
proyek Rumah di Vila Dago Tol.
9
2. Koordinasi
Mahasiswa Kerja Praktik diawasi secara langsung oleh Novriansyah Yakub
selaku Principle Architect dan Harindra Mahutama selaku Senior Architect.
Pembagian tugas seluruh mahasiswa/i Kerja Praktik dikoordinir oleh keduanya.
Konsultan Atelier Riri tidak terdapat pembagian tugas seperti membuat konsep,
membuat desain, dan membuat gambar kerja. Seluruh proses dikerjakan oleh
arsitek. Oleh karena itu, mahasiswa Kerja Praktik bisa mendapatkan berbagai
macam tugas yang beragam, menyesuaikan dengan proyek yang diberikan oleh
Principle Architect dan Senior Architect. Koordinasi akan terus dilakukan
dengan Principle Architect, Senior Architect maupun dengan arsitek tertentu
yang proyeknya sedang dibantu oleh mahasiswa/i Kerja Praktik.
Berikut merupakan bagan alur koordinasi bagi mahasiswa/i Kerja Praktik di
konsultan Atelier Riri:
Gambar 3.1. Bagan Alur Koordinasi di Atelier Riri
(Sumber: Data penulis tahun 2019)
3.2. Tugas yang Dilakukan
Selama mengikuti kegiatan Kerja Praktik di konsultan Atelier Riri, penulis telah
mengikuti beberapa proyek yang sedang dan baru akan berjalan (Lampiran B: Tugas yang
Dilakukan di Atelier Riri). Proyek yang penulis ikuti mayoritas merupakan proyek rumah
tinggal dengan klien private, proyek rumah tinggal dengan klien developer, townhouse,
marketing gallery. Selain itu, penulis juga sempat terlibat pada proyek interior atau
furniture.
Beberapa proyek rumah tinggal dengan klien private yang pernah dikerjakan penulis
adalah Rumah AA Gym, Rumah Myrna, Cipinang House, Rumah Vila Dago Tol, dan
Sibling House. Proyek rumah tinggal dengan klien developer adalah Rumah Mendawai,
Bangka Twinhouse, dan N House. Sedangkan proyek townhouse yang pernah dikerjakan
Principle Architect
Senior Architect
Arsitek Terkait
Mahasiswa Kerja Praktik
10
adalah Wisma Semar Townhouse, Damai Townhouse, dan. Pondok Cabe III. Proyek
mendesain furniture yang pernah dikerjakan adalah Rumah Myrna. Sedangkan untuk
proyek Marketing Gallery adalah Marketing Gallery Solterra. Dari seluruh proyek yang
dikerjakan, penulis paling banyak terlibat pada proyek Rumah Vila Dago Tol, Damai
Townhouse, dan Rumah AA Gym.
Keterlibatan penulis dalam masing-masing proyek memiliki tugas dan porsi yang
berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dengan permintaan atau kebutuhan arsitek terkait
yang sedang mengerjakan proyek tersebut. Tugas yang dikerjakan juga menyesuaikan
dengan skala suatu proyek. Jika proyek yang dikerjakan merupakan proyek skala kecil,
porsi yang dikerjakan oleh mahasiswa/i Kerja Praktik dapat semakin besar, dan
sebaliknya. Dari berbagai macam proyek yang sudah disebutkan, penulis pernah
mengerjakan proposal yang akan jadi bahan presentasi kepada klien, mendesain 3D visual
bangunan, membuat gambar kerja, membuat gambar presentasi berupa render dan
melakukan pengawasan terhadap proyek.
11
3.3. Uraian Pelaksanaan Kerja Praktik
Selama proses melakukan kerja praktik, terdapat 3 proyek
dengan bobot kerja yang paling banyak dan lengkap, yaitu proyek
rumah di Vila Dago tol yang menggunakan metode prefabrikasi,
rumah AA Gym, dan Damai Townhouse.
3.3.1. Proses Pelaksanaan
3.3.1.1 Rumah Vila Dago Tol
Proyek ini merupakan proyek rumah milik klien yang
bernama Jaka. Bapak Jaka sendiri merupakan saudara dari
Principal Architect Atelier Riri. Proyek ini terletak di Jalan
Merak, Vila Dago Tol, Tangerang Selatan. Lokasi tersebut
merupakan rumah lama klien yang sudah cukup lama berdiri
dan membutuhkan renovasi. Kondisi eksisting tidak ada yang
dipertahankan karena proyek ini merupakan renovasi total.
Kebetulan proyek ini merupakan tugas yang langsung
diberikan oleh Principal Architect, yaitu Novriansyah Yakub
kepada penulis.
Bapak Jaka merupakan klien yang membutuhkan rumah
yang murah dan dapat dikerjakan secara cepat. Dari
kebutuhan tersebut, Bapak Riri memutuskan untuk
menawarkan rumah dengan metode prefabrikasi. Harapannya
rumah prefabrikasi dapat menjadi solusi bagi hunian yang
murah dan cepat dalam pembangunannya. Bapak Jaka akan
tinggal di rumah tersebut bersama dengan istrinya.
Kebutuhan ruang yang diminta oleh klien adalah ruang
keluarga, ruang makan, dapur, dua kamar tidur, dan satu
kamar mandi.
Berdasarkan ketentuan yang telah dijelaskan oleh klien,
12
proyek ini dikerjakan dengan tenggang waktu yang sangat
cepat. Pertama-tama, penulis mendapatkan briefing awal oleh
Principle Architect mengenai beberapa info tentang proyek
rumah Vila Dago Tol. Info awal yang diberikan merupakan
lokasi proyek, ukuran site, penghuni dan kebutuhannya, dan
keputusan untuk menggunakan metode prefabrikasi.
Setelah mendapatkan briefing awal, penulis melakukan
site visit bersama salah satu mahasiswa Kerja Praktik lainnya
untuk melakukan pengukuran pada keesokan harinya.
Dikarenakan proyek ini merupakan proyek renovasi total,
pengukuran yang dilakukan penulis hanya pada beberapa
ukuran penting yang akan menjadi acuan mendesain.
Pengukuran yang dilakukan berupa ketinggian bangunan
terhadap jalan serta panjang dan ketinggian carport terhadap
jalan.
Gambar 1.2 Kunjungan ke Rumah Eksisting Vila Dago Tol
(Sumber: Foto diambil oleh penulis tahun 2019)
13
Setelah mendapatkan beberapa ukuran penting, proses
selanjutnya merupakan proses mendesain. Proses desain
hanya berlangsung selama kurang dari satu minggu. Penulis
hanya diberikan waktu satu hari dalam pembuatan zoning.
Metode prefabrikasi memberikan pengaruh terhadap zoning
yang dibuat pada proyek ini. Metode prefabrikasi
menggunakan material modular sehingga ukuran dari suatu
ruangan akan menyesuaikan terhadap modul material. Modul
material yang digunakan memiliki ukuran 600 mm x 2400
mm. Ukuran modul tersebut mempengaruhi panjang, lebar,
dan tinggi setiap ruangan.
Proses zoning dilakukan dengan menentukan letak
bukaan pada bangunan. Pada proyek ini, bukaan diletakkan
pada bagian kanan dan belakang bangunan. Bukaan yang
terletak di kanan bangunan bertujuan sebagai sirkulasi masuk
dan keluar rumah, sehingga pintu masuk rumah tidak
menghadap langsung ke jalan. Hal ini juga disesuaikan
dengan konteks bangunan eksisting yang memiliki elevasi
lebih tinggi pada area kanan bangunan. Selain itu, bukaan di
bagian kanan dan belakang bangunan berfungsi untuk
masuknya udara dan cahaya matahari.
Setelah menentukan letak bukaan yang tepat pada
bangunan, proses selanjutnya adalah menentukan zoning
fungsi ruang. Sebelumnya, Bapak Riri sudah membuat
ukuran untuk masing-masing ruangan, seperti kamar tidur,
kamar mandi, ruang keluarga, dan beberapa ruangan lainnya.
Penulis hanya tinggal menyusun beberapa ruangan tersebut
menjadi sebuah zoning bangunan. Dalam proses eksplorasi
zoning bangunan, penulis membuat dua pilihan yang terdiri
dari bangunan satu lantai dan dua lantai.
14
Gambar 3.3 Zoning Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun 2019)
Setelah mendapatkan persetujuan mengenai zoning
bangunan, penulis mendapatkan satu hari lagi untuk membuat
visual 3D seluruh bangunan dengan menggunakan software
SketchUp. Desain bangunan berangkat dari zoning yang telah
dibuat, kemudian direalisasikan menjadi ruangan-ruangan
dengan interior di dalamnya. Selain itu, penulis juga harus
menentukan ekspresi fasad maupun desain pintu dan jendela-
jendela untuk menghasilkan kesan yang ingin dicapai.
Pada proyek Rumah Vila Dago Tol, eksplorasi bentuk
fasad tidak menjadi fokus utama pada desainnya. Proyek ini
merupakan rumah dengan metode prefabrikasi yang lebih
mementingkan efisiensi material, harga yang murah, dan
pembangunan yang cepat. Oleh karena itu, fasad bangunan
akan menjadi lebih simple dan tidak akan memiliki banyak
detail. Namun, Atelier Riri selalu tidak ingin kehilangan
idealisme sebagai konsultan arsitektur. Terdapat permainan
15
bentuk pada fasad depan dengan memberikan bidang miring
yang menggunakan material yang berbeda dengan bidang
lainnya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan titik fokus pada
satu bidang datar. Selain itu, bentuk jendela menjadi
pertimbangan dalam menciptakan komposisi pada fasad,
penulis juga menentukan material dan warna yang digunakan
pada bagian fasad.
Gambar 3.4 Render Tampak Depan Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar dibuat oleh Bapak Riri tahun 2019)
Gambar 3.5 Render Perspektif Samping Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar dibuat oleh Bapak Riri tahun 2019)
Layout serta desain interior pada rumah Vila Dago Tol
16
tidaklah kompleks. Tantangan yang dihadapi adalah pada
bagian ruang keluarga, ruang makan, dan dapur yang menjadi
open plan pada rumah ini. Ketiga fungsi tersebut terletak pada
bagian depan rumah dan memiliki ruang yang tidak luas. Oleh
karena itu, penulis menentukan layout yang dapat
mengakomodasi setiap kegiatan pada ruang yang compact.
Gambar 3.6 Perspektif Interior Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
Tahap selanjutnya adalah penulis harus mengasistensikan
hasil desain tersebut kepada Bapak Riri. Setelah dilakukan
review singkat, terdapat penulis menerima sedikit revisi pada
bagian layout interior bagian ruang keluarga, ruang makan,
dan dapur. Kemudian, penulis melakukan revisi selama satu
hari dan diasistensikan kembali. Setelah proses desain selesai,
Atelier Riri biasanya akan menghitung luas bangunan proyek
tersebut.
17
Tabel 3.1 Perhitungan Luasan Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Tabel dibuat oleh Bapak Yusrizal Mukaddis tahun 2019)
Di konsultan Atelier Riri, setiap proyek pasti mempunyai
minimal satu arsitek yang menjadi penanggung jawab pada
proyek tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa/i yang
melakukan Kerja Praktik tidak mungkin mengerjakan seluruh
proses pada suatu proyek hanya seorang diri. Pada akhirnya,
penulis mengerjakan proyek ini bersama dengan salah satu
arsitek yang ditentukan langsung oleh Bapak Riri.
Setelah proses desain selesai, proyek ini dilanjutkan
junior Architect, yaitu Yusrizal Mukaddis yang biasa
dipanggil Yus untuk membuat gambar Detail Drawing (DD)
dan Detail Engineering Drawing (DED). Seluruh gambar
kerja dibuat menggunakan software SketchUp Layout untuk
mempercepat proses pembuatannya. Proyek prefabrikasi
memiliki perbedaan kualitas gambar kerja dibanding dengan
proyek-proyek konvensional. Perbedaannya terletak pada
18
seberapa detail suatu gambar kerja dibuat. Proyek fabrikasi
tidak membutuhkan gambar kerja yang terlalu rinci karena
tidak terdapat banyak detail pada desainnya. Selain itu,
gambar kerja yang tidak detail juga dapat mempercepat
proses pengerjaan.
Gambar 3.7 Gambar Kerja Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar dibuat oleh Bapak Yusrizal Mukaddis tahun 2019)
Selain membuat gambar DD dan DED, Bapak Yus
membuat list berupa spesifikasi material dan sanitari. Di saat
yang bersamaan, pada tahap ini file SketchUp juga diberikan
kepada kontraktor untuk dilakukan perhitungan terhadap
Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Proses pembuatan
gambar kerja DD dan DED serta perhitungan RAB biasanya
memakan waktu selama dua minggu. RAB yang dikeluarkan
kontraktor pada akhirnya menunjukkan bahwa dengan
menggunakan metode prefabrikasi, biaya yang dibutuhkan
untuk membangun dapat dikurangi. Kontraktor juga akan
19
membuat schedule suatu proyek dimulai dari pembersihan
lahan hingga proyek benar-benar selesai.
Tabel 3.2 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Tabel dibuat oleh Bapak Yusrizal Mukaddis tahun 2019)
Setelah proses gambar kerja telah selesai dan RAB sudah
keluar, proyek ini berlanjut kepada tahap pembangunan.
Tahap pembangunan diperkirakan memakan waktu selama
kurang lebih dua bulan saja. Hal ini menunjukkan bahwa
metode prefabrikasi dapat mempersingkat waktu
pembangunan. Jika dibandingkan dengan metode
konvensional, pembangunan rumah ini dapat memakan
waktu sampai kurang lebih satu tahun. Dengan menggunakan
metode prefabrikasi, beberapa proses dilakukan di pabrik
sebelum dibawa dan dirakit di site. Beberapa pekerjaan yang
20
dikerjaan di pabrik adalah pemotongan rangka baja ringan,
kolom, serta balok, pembuatan lantai pre-cast, pemotongan
material fasad yang menggunakan conwood, dan beberapa
pekerjaan lain.
Selama proses pembangunan, penulis serta Bapak Yus
melakukan pengawasan setiap satu atau dua minggu sekali.
Proses pembangunan dimulai dengan proses pembongkaran
rumah eksisting yang memakan waktu kurang dari satu
minggu. Rumah eksisting diruntuhkan seluruhnya tanpa
terkecuali karena tidak ada kondisi yang ingin dipertahankan.
Gambar 3.8 Pembongkaran Rumah Eksisting Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Setelah melakukan pembongkaran, tahap selanjutnya
adalah membuat base plat. Proses ini memakan waktu selama
kurang dari satu minggu. Tahap ini merupakan tahap awal
yang dilakukan sebelum melakukan pekerjaan-pekerjaan
21
lainnya.
Gambar 3.9 Pemasangan Base Plat Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Setelah mengerjakan base plat, pekerjaan selanjutnya
adalah memasang kolom dan balok. Kolom dan balok
sebelumnya telah dipotong di pabrik. Pemilihan kolom dan
balok juga sangat memerhatikan efisiensi. Kolom yang
dipilih merupakan besi kanal U (UNP) 100, sehingga bisa
diangkat oleh satu tukang. Hal ini juga memengaruhi jumlah
tukang dan biaya yang dibutuhkan. Proses pengerjaan kolom
memakan waktu kurang dari satu minggu.
22
Gambar 3.10 Pemasangan Kolom Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Setelah memasang kolom dan balok, tahap selanjutnya
adalah mamasang lantai yang telah dibuat di pabrik.
Pemasangan lantai hanya memerlukan waktu sekitar dua hari
karena prosesnya telah banyak dilakukan di pabrik. Alat
bantu diperlukan selama proses ini berlangsung karena lantai
yang perlu dipasang pada lantai dua memiliki beban yang
cukup berat. Kemudian, tahap selanjutnya adalah memasang
rangka atap bangunan.
23
Gambar 3.11 Pemasangan Lantai dan Rangka Atap Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Setelah pemasangan lantai dan rangka atap, proses
selanjutnya adalah memasang baja ringan sebagai struktur
penahan gypsum pada dinding dan memasang atap. Salah
satu unsur yang meminimalisir harga pembangunan adalah
sedikitnya material sisa. Penggunaan gypsum sesuai dengan
modul 600 mm x 2400 mm. Sedangkan bagian atap bangunan
menggunakan material spandek.
24
Gambar 3.12 Pemasangan Baja Ringan dan Atap Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Setelah itu, tahap yang dilakukan merupakan pemasangan
tangga dan memasang kayu komposit conwood sebagai
dinding pada fasad bangunan. Proses ini memakan waktu
selama sekitar satu minggu. Material kayu komposit conwood
juga telah dihitung sehingga meminimalkan material sisa.
25
Gambar 3.13 Pemasangan Fasad Rumah Vila Dago Tol
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
Kemudian tahap terakhir adalah melakukan pemasangan
jendela, pintu, serta finishing yang masih berlangsung hingga
saat ini. Selama proses pengawasan, penulis banyak
menemukan kesalahan pada proses pembuatan bangunan.
Oleh karena itu, pengawasan merupakan hal yang sangat
penting dalam menjaga kualitas desain. Sampai saat ini,
proyek sudah memasuki tahap 80 persen selesai. Selama
proses pengawasan, Bapak Riri selaku Principle Architect
juga beberapa kali ikut serta untuk mengecek kualitas
bangunan. Pengecekan oleh Principle Architect juga
merupakan hal yang penting sehingga penulis, arsitek,
maupun kontraktor juga mendapatkan input dari pemegang
tanggung jawab tertinggi.
26
Gambar 3.14 Kunjungan ke Rumah Vila Dago Tol bersama Bapak Riri
(Sumber: Gambar diambil oleh penulis tahun 2019)
3.3.1.2 Damai Townhouse
Damai Townhouse merupakan proyek dengan klien PT.
Dinamika Cipta Kreasi yang merupakan salah satu developer
di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek townhouse yang
banyak dikerjakan oleh Atelier Riri. Damai Townhouse
berlokasi di Jl. Damai, Lubang Buaya, DKI Jakarta. Ketika
proyek sudah disetujui, timeline proyek akan dibuat untuk
menjadi acuan waktu kerja proyek tersebut.
27
Gambar 3.15 Timeline Proyek Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh Admin Atelier Riri tahun 2019)
Harindra Mahutama merupakan project architect dari
Damai Townhouse. Harindra Mahutama yang biasa dipanggil
dengan Bapak Harin bertugas untuk membuat masterplan
pada kawasan ini, termasuk menentukan layout rumah, jalan,
letak fasilitas umum maupun fasilitas sosial. Setelah
membuat masterplan, Bapak Harin memberikan tugas kepada
penulis untuk membuat desain visual 3D bangunan rumah.
Gambar 3.16 Site Plan Alternatif 1 Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh Bapak Harindra Mahutama tahun 2019)
28
Gambar 3.17 Site Plan Alternatif 2 Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh Bapak Mahindra Mahutama oleh tahun 2019)
Biasanya, arsitek akan merasa kesulitan untuk
mempertahankan ide, gagasan, maupun konsep yang dibuat
ketika harus mendesain sebuah townhouse. Developer
cenderung berorientasi terhadap cost sehingga desain
bangunan harus menjadi sangat efisien dan tidak memakan
biaya yang besar untuk pembangunannya. Namun, Bapak
Harin maupun Bapak Riri selalu memberi pesan bahwa
estetika juga merupakan unsur yang penting. Bapak Harin
berpendapat bahwa developer menyewa jasa Atelier Riri pasti
bukan hanya untuk desain yang normatif. Tentu setiap desain
yang dihasilkan harus memiliki karakter atau ciri khas yang
membedakan antara satu proyek dengan proyek lainnya.
Arsitek tidak boleh kehilangan idealismenya dalam
mendesain. Hal ini biasanya terjadi ketika arsitek harus
berurusan dengan klien yang merupakan developer.
29
Pada proyek ini, tugas penulis adalah membuat referensi
desain yang akan diajukan kepada developer. Pada saat itu,
penulis bersama mahasiswa/i Kerja Praktik yang lain
memiliki kewajiban untuk mendesain dua referensi desain.
Begitu pula dengan Bapak Harin yang juga membuat
referensi desain yang nantinya akan diajukan pada meeting
selanjutnya. Rumah yang didesain memiliki ukuran 6 m x 12
m dan memiliki luas tanah sebesar 72 m2.
Ketika akan memulai untuk mendesain, arsitek biasanya
akan menentukan metode dalam mendesain bangunannya.
Pada kasus proyek ini, desain bangunan berangkat dari
menentukan denah terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan
merupakan aspek yang penting terutama bagi proyek-proyek
dengan klien developer yang sudah memiliki ketetapan
tertentu. Ketika membuat denah, Bapak Harin dan Bapak Riri
juga menekankan untuk selalu berfikir secara tiga dimensi.
Denah yang penulis bentuk harus dipikirkan bersamaan
dengan tampak yang akan dihasilkan, sehingga komposisi
yang terbentuk akan memiliki visual yang baik.
Dalam menentukan denah, letak bukaan menjadi aspek
yang sangat penting. Atelier Riri selalu ingin menciptakan
ruang yang terang, sehingga terkadang penentuan letak
bukaan selalu dilakukan pada tahap awal mendesain. Pada
proyek ini, penulis mencoba meletakkan bukaan pada
belakang bangunan yang berfungsi untuk cahaya dan udara
masuk. Selain itu, bukaan ini juga dapat berfungsi sebagai
taman. Penentuan letak bukaan pada belakang bangunan
dinilai merupakan tempat yang paling strategis karena ukuran
bangunan yang hanya memiliki lebar enam meter.
Setelah menentukan letak bukaan, barulah penulis mulai
30
membuat denah bangunan. Proses pembuatan layout denah
dilakukan menggunakan software Revit 2019 untuk
memudahkan penulis dalam berfikir secara tiga dimensi.
Software Revit 2019 hanya digunakan dalam eksplorasi
layout denah dan komposisi tampak bangunan. Detail pada
tampak bangunan belum ditentukan ketika menjalani proses
ini. Penulis membuat setidaknya lima layout denah yang
kemudian akan diasistensikan kepada Bapak Harin sehingga
akan dipilih satu atau dua denah terbaik.
Gambar 3.18 Denah Lantai 1 Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software Revit tahun 2019)
31
Gambar 3.19 Denah Lantai 2 Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software Revit tahun 2019)
Dari berbagai layout denah dengan kebutuhan yang
berbeda-beda. Bapak Harin memilih salah satu denah yang
menurutnya cukup baik dengan berbagai macam kebutuhan
yang terpenuhi di dalamnya. Bangunan ini terdiri dari dua
lantai, dengan area carport, ruang keluarga, ruang makan, dan
dapur yang menjadi open plan, kamar tidur dan kamar mandi
ART, serta powder room. Setelah ditentukan denah yang
terpilih, penulis selanjutnya membuat desain 3D visual
menggunakan software SketchUp dan membuat proposal
untuk presentasi menggunakan software InDesign.
32
Gambar 3.20 Denah Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
Tahap selanjutnya merupakan pembuatan fasad bangunan
dari denah yang telah ditentukan. Penulis membuat
setidaknya dua buah opsi fasad. Dalam membuat fasad,
menentukan bentuk, komposisi, warna, dan penggunaan
material merupakan hal yang sangat penting. Keempatnya
harus memiliki perpaduan yang baik untuk menciptakan
visual yang menarik.
Pada setiap fasad yang dibuat, penulis mencoba untuk
menentukan bidang yang menjadi foreground dan
background. Hal ini diperlukan untuk menciptakan
komposisi yang baik. Dengan menentukan bidang foreground
dan background, bangunan akan memiliki titik yang menjadi
fokus utama. Penggunaan material dan warna juga harus
diperhatikan akibat adanya penekanan pada bidang
foreground dan background. Pada contoh fasad yang dibuat,
penulis menentukan warna lebih terang pada bagian bidang
foreground dan warna yang lebih gelap pada bidang
33
background. Tujuannya adalah untuk memberikan
penekanan pada bidang background. Selain itu, setiap tarikan
garis akan menciptakan kesan yang berbeda pada bagian
fasad. Oleh karena itu, permainan bentuk dan penentuan
desain jendela harus dibuat dengan pertimbangan komposisi
yang menarik, tidak terlalu simple dan tidak terlalu rumit.
Secara keseluruhan, tone warna yang digunakan merupakan
warna-warna natural, seperti coklat, abu, maupun putih.
Gambar 3.21 Perspektif Pilihan 1 Fasad Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
Gambar 3.22 Perspektif Pilihan 2 Fasad Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
34
Setelah membuat berbagai opsi denah dan fasad, Bapak
Harin mengadakan meeting untuk mempresentasikan
beberapa opsi yang ditawarkan. Kemudian klien memiliki
permintaan akan adanya ruang attic pada bagian atap. Pada
saat itu, klien belum menentukan pilihan dan akan melakukan
diskusi bersama dengan tim developer. Maka dari itu, Bapak
Harin memerintahkan penulis untuk membuat beberapa opsi
denah dan fasad kembali.
Penulis kembali ke tahap pengembangan denah yang
sebelumnya sudah dibuat. Denah yang dikembangkan
memiliki beberapa perbedaan terhadap denah sebelumnya,
yaitu tidak adanya kamar tidur dan kamar mandi pembantu.
Area ini dapat menjadi ruang yang fleksibel terhadap
penghuni yang tentunya beragam. Penghuni dapat
menjadikan area tersebut sebagai taman atau area service.
Setelah membuat denah, penulis kembali mencoba
mengeksplorasi fasad sehingga menghasilkan dua pilihan
yang baru.
35
Gambar 3.23 Denah Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
Gambar 3.24 Perspektif Pilihan 1 Fasad Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
36
Gambar 3.25 Perspektif Pillihan 2 Fasad Damai Townhouse
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun
2019)
3.3.1.3 Rumah AA Gym
Proyek rumah AA Gym merupakan proyek yang
didapatkan dari klien yang merasa tertarik dengan desain
Atelier Riri. Rumah yang ingin dirancang terletak
bersebelahan dari salah satu proyek Atelier Riri pada tahun
2017, yaitu Kinala Office. Kinala merupakan kantor bagi
salah satu developer yang sudah sering melakukan kerja sama
dengan konsultan Atelier Riri. Merasa tertarik dengan desain
Kinala Office, klien memutuskan untuk menyewa jasa
konsultan Atelier Riri untuk mendesain rumahnya.
Proyek rumah AA Gym memiliki beberapa fungsi di
dalam satu bangunan. Proyek ini merupakan proyek renovasi
total, dengan bangunan eksisting yang berfungsi sebagai
kantor Daarut Tauhiid (DT). Klien ingin merenovasi dan
menambah fungsi rumah tinggal pada bangunan. Oleh karena
itu, bangunan ini akan memiliki dua fungsi utama, yaitu
sebagai kantor dan rumah.
Kantor Daarut Tauhiid (DT) terletak di Jalan Cipaku,
37
Kebayoran Baru. Pada bagian depan kantor, terdapat Masjid
Daarut Tauhiid yang dikelola oleh kantor ini. Daarut Tauhiid
memiliki beberapa program yang dikoordinir oleh kantor ini,
seperti Daarut Tauhiid Peduli, Event Organizer (EO), wakaf,
dan wisata hikmah.
Penulis mendapatkan proyek ini pada bulan Juni, yaitu
pada saat penulis baru melaksanakan Kerja Praktik di
konsultan Atelier Riri. Pada saat itu, penulis diajak oleh
Novriansyah Yakub sekalu Principle Architect untuk ikut
bertemu dengan klien. Kebetulan proyek ini dikoordinir oleh
Ibu Rinu sebagai manager dari kantor Daarut Tauhiid. Pada
saat bertemu dengan Ibu Rinu, ia pertama-tama mengejak
penulis dan Bapak Riri untuk keliling melihat seluruh bagian
kantor Daarut Tauhiid.
Setelah berkeliling kantor, Ibu Rinu menjelaskan
mengenai kebutuhan apa saja yang diperlukan bagi kantor
Daarut Tauhid maupun rumah AA Gym. Ibu Rinu
menjelaskan bahwa kantor memerlukan ruang koper, ruang
meeting, ruang director, dan ruang kerja. Ruang koper
menjadi kebutuhan yang khusus pada kantor ini untuk
memenuhi kebutuhan akan program wisata hikmah.
Selain kebutuhan kantor, kebutuhan untuk rumah AA
Gym terdiri dari satu kamar tidur utama, kamar mandi utama,
dua kamar tidur anak, satu kamar mandi anak, ruang keluarga,
ruang makan, dapur, ruang serba guna, kolam renang dan
ruang service. Kebutuhan yang khusus pada rumah ini adalah
AA Gym memerlukan ruang serba guna yang berfungsi untuk
kegiatan pengajian. Selain itu, AA Gym membutuhkan kolam
renang karena ia perlu untuk berolah-raga tanpa harus keluar
rumah. Rumah ini tidak akan menjadi rumah yang dihuni
38
setiap harinya, AA Gym hanya akan tinggal pada hari sabtu
dan minggu.
Setelah menerima briefing awal dari klien, penulis diberi
tugas oleh Bapak Riri untuk mencari referensi narrow house.
Tahap ini dilakukan sebelum penulis masuk kepada tahap
desain. Bapak Riri memberi tugas untuk mencari preseden
narrow house mengenai ide, gagasan, konsep, maupun
pengaturan denah dan tampak bangunan. Kemudian, penulis
mulai mencoba mencari preseden melalui website archdaily.
Tahap selanjutnya adalah menyusun seluruh gambar dengan
software InDesign untuk dipresentasikan kepada Bapak Riri.
Gambar 3.26 Preseden Narrow House
(Sumber: Gambar diambil dari Archdaily tahun 2019 dan diolah kembali oleh penulis tahun 2019)
Kemudian, penulis masuk kepada tahap selanjutnya, yaitu
tahap mendesain. Tahap awal pada proses desain adalah
membuat layout denah sesuai dengan kebutuhan klien.
Penulis memilih untuk membuat basement sesuai dengan
perintah Bapak Riri yang mencoba untuk menyesuaikan
39
kebutuhan akan tempat parkir. Lantai 1 berfungsi sebagai
area kantor dan memiliki lantai mezzanine untuk memenuhi
kebutuhan akan ruang meeting dan ruang direktur. Lantai 2
berfungsi sebagai ruang keluarga, ruang makan, dan dapur
yang sekaligus memiliki fungsi sebagai ruang serba guna.
Lantai 3 berfungsi sebagai kolam renang dan kamar utama.
Terdapat lantai mezzanine yang berfungsi sebagai kamar
anak.
Setelah menentukan layout denah rumah AA Gym,
penulis mencoba untuk mencari referensi mengenai ruangan-
ruangan yang terdapat pada proyek tersebut. Referensi akan
berguna bagi klien yang merupakan orang awam untuk dapat
membayangkan mengenai ruangan tertentu. Referensi
ruangan dan layout denah diberi istilah dengan treatment
design serta akan dipresentasikan kepada klien.
Gambar 3.27 Layout Denah dan Referensi Ruangan
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis tahun 2019)
40
Kemudian Bapak Riri mempresentasikan treatment
design kepada klien, yaitu Ibu Rinu. Ibu Rinu merasa puas
dengan apa yang disampaikan Bapak Riri. Namun, proyek ini
harus terhenti untuk beberapa waktu karena AA Gym sedang
melakukan umroh. Ibu Rinu harus menunggu AA Gym
sebagai pemilik rumah untuk dapat melanjutkan ke tahap
desain selanjutnya.
Beberapa bulan setelahnya, Bapak Riri memberikan
arahan kepada penulis untuk melanjutkan proyek ini.
Kemudian penulis mencoba untuk mengembangkan desain
rumah AA Gym dari layout denah yang telah dibuat.
Terdapat beberapa revisi yang diberikan oleh klien
terhadap layout denah sebelumnya. Basement akan berubah
menjadi ruang semi basement. Lantai satu berfungsi sebagai
kantor tanpa adanya mezzanine. Lantai dua berfungsi sebagai
kamar utama, dua kamar anak, dan kolam renang. Lantai tiga
berfungsi sebagai ruang keluarga, ruang makan, dan dapur.
Sedangkan lantai empat berfungsi sebagai area servis. Layout
denah terbaru yang penulis buat diasistensikan kepada Bapak
Riri sebelum masuk kepada tahap desain yang lain. Proses ini
memakan waktu satu minggu dan penulis menggunakan
software SketchUp.
41
Gambar 3.28 Denah Rumah AA Gym Lantai 2
(Sumber: Gambar penulis menggunakan software SketchUp tahun 2019)
Setelah melakukan asistensi, penulis mendapatkan
beberapa masukan untuk menambahkan beberapa ruang
tambahan, seperti balkon dan taman depan. Sesudah
mendapat persetujuan mengenai denah yang telah dibuat,
penulis melanjutkan tahap desain kepada tahap pembuatan
fasad bangunan. Terdapat beberapa tantangan dalam
membuat fasad rumah AA Gym. Tantangan yang pertama
adalah adanya kolam pada bagian depan rumah yang harus
bersifat private. Selain itu, ukuran floor to floor yang cukup
tinggi sehingga akan menciptakan komposisi yang kurang
baik. Tantangan yang terakhir adalah klien ingin memiliki
ruangan dengan bukaan besar sehingga diperlukan secondary
skin untuk menjaga privasi ruangan di dalamnya. Penulis
42
membutuhkan waktu satu minggu dalam menentukan tampak
dan fasad bangunan.
Penulis mencoba membuat bidang yang sekaligus
berfungsi untuk meletakkan signage “DT Office”. Bidang ini
berfungsi sebagai penutup dari kolam yang terletak tepat
dibelakangnya. Ide ini muncul untuk menciptakan kesan
privasi tanpa menggunakan penutup yang terkesan harafiah.
Kesan floor to floor yang terlalu tinggi coba dihindari
dengan menambahkan planter box dengan elevasi yang
sedikit diturunkan dari lantai dua dan dengan menanam
tanaman rambat. Ide ini akan membuat komposisi bangunan
menjadi seimbang dan bangunan akan tidak terasa terlalu
tinggi pada lantai satu.
Secondary Skin akan digunakan pada fasad bangunan
untuk menjaga privasi dan mencegah masuknya cahaya yang
berlebihan ke dalam ruangan. Penulis mencoba menggunakan
bidang vertikal yang dimiringkan sesuai dengan lokasi masjid
yang terletak pada bagian serong kiri depan rumah. Ide
penulis adalah membuat secondary skin yang tidak terlalu
kontras dengan bangunan disebelahnya yang juga merupakan
rancangan dari konsultan Atelier Riri. Oleh karena itu,
penulis menggunakan material rotan sehingga akan
menciptakan kesan yang tidak terlalu berbeda dengan Kinala
Office.
43
Gambar 3.29 Gambar Perspektif Rumah AA Gym
(Sumber: Gambar dibuat oleh penulis menggunakan software SketchUp tahun 2019)
3.3.2. Kendala yang Ditemukan
1. Rumah Vila Dago Tol
Kendala yang penulis rasakan saat mengerjakan proyek
rumah Vila Dago Tol adalah pemahaman yang masih sedikit
mengenai metode prefabrikasi. Minimnya informasi dan
pengetahuan mengenai metode prefabrikasi menyebabkan
sedikit terhambatnya proses mendesain. Selain itu, penulis
memiliki pengalaman yang masih kurang dalam melakukan
pengawasan terhadap suatu proyek. Rumah Vila Dago Tol
merupakan proyek dengan timeline yang sangat cepat.
2. Damai Townhouse
Kendala yang dirasakan saat mengerjakan proyek Damai
Townhouse adalah penulis masih memiliki kemampuan yang
sedikit untuk dapat mengolah fasad bangunan. Penulis masih
belum dapat mengerti sepenuhnya mengenai permainan bentuk,
44
komposisi yang baik, dan pemilihin material serta warna yang
tepat.
3. Rumah AA Gym
Kendala yang penulis rasakan saat mengerjakan proyek
rumah AA Gym adalah ketika mengerjakan tampak dan fasad
bangunan. Penulis harus dapat menciptakan desain yang kreatif
dari berbagai tantangan yang ada, seperti floor to floor yang
tinggi pada lantai satu, terdapat kolam dibagian depan yang
harus dijaga privasinya, dan penggunaan secondary skin. Oleh
karena itu, proses mengerjakan rumah AA Gym memakan waktu
yang cukup lama ketika memasuki tahap penentuan tampak dan
fasad bangunan.
3.3.3. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan
1. Rumah Vila Dago Tol
Solusi atas kendala yang penulis rasakan saat mengerjakan
proyek rumah Vila Dago Tol adalah dengan banyak belajar
mengenai metode prefabrikasi pada proyek rumah. Selain itu,
penulis sering bertanya dan melakukan asistensi kepada Bapak
Novriansyah Yakub selaku Principle Architect maupun Bapak
Yus selaku arsitek yang memegang proyek ini. Dalam menjawab
kendala saat melakukan pengawasan adalah dengan cara penulis
mempelajari gambar DD dan DED. Penulis harus mengerjakan
proyek ini dengan jangka waktu yang cepat.
2. Damai Townhouse
Solusi terhadap kendala yang penulis temui saat
mengerjakan proyek ini adalah bertanya mengenai tips and trick
untuk dapat membuat fasad dengan bentuk, komposisi, material
dan warna yang baik dan menarik. Oleh karena itu, Bapak
Harindra Mahutama selaku Senior Architect yang bertanggung
45
jawab atas proyek ini memberikan banyak penjelasan mengenai
hal tersebut. Penulis juga mencoba untuk mencari referensi
melalui buku Design For Life yang berisikan proyek-proyek
konsultan Atelier Riri.
3. Rumah AA Gym
Solusi yang dapat penulis lakukan dalam mengatasi kendala
pada proyek rumah AA Gym adalah dengan melakukan asistensi
dan mengajukan pertanyaan kepada Principle Architect maupun
arsitek lainnya. Selain itu, penulis juga melakukan studi
terhadap proyek Kinala Office untuk mempelajari mengenai
penggunaan basement dan regulasi, seperti Koefisien Dasar
Bangunan (KDB), Garis Sepadan Bangunan (GSB), Koefisien
Lantai Bangunan (KLB), dan Koefisien Dasar Hijau (KDH).
46
Top Related