Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode Pengembangan Multimedia
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka metode pengembangan
multimedia yang akan digunakan adalah siklus hidup menyeluruh (SHM) yang
dikemukakan oleh Munir. Sesuai dengan model pengembangan multimedia Munir
yang terfokus pada pendidikan dan pembelajaran serta dirancang untuk
menghasilkan perangkat lunak dalam pembelajaran. Menurut Munir (2012),
pengembangan multimedia terdiri dari lima tahap yaitu tahap analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan penilaian. Model tersebut dijelaskan pada
gambar 3.1 dibawah ini:
Gambar 3. 1 Model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM) (Munir, 2012)
1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian One Group
Pretest β Posttest, dimana menurut Sugiyono (2018), pada penelitian ini akan
dilakukan tahapan pretest sebelum diberikan perlakuan dalam kelas. Yang dimana
nantinya hasil setelah diberikan perlakuan akan lebih akurat. Dan posttest untuk
41
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur perbandingan perubahan data antara pretest dan posttest. Rumus One
Groups Pretest-Posttest Design :
Tabel 3. 1 One-Group Pretest-Posttest Design
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
Keterangan :
1) O1 : Nilai pretest (Nilai sebelum diberikan perlakuan)
2) X : Treatment (Perlakuan yang diberikan)
3) O2 : Nilai posttest (nilai setelah diberikan perlakuan)
1.3 Prosedur Penelitian
Berdasarkan model pengembangan Munir, maka prosedur penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian yang menggunakan 5
tahapan, yaitu tahap analisis, tahap desain, pengembangan, implementasi dan
penilaian yang digambarkan seperti berikut :
42
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 2 Alur Penelitian
Berikut merupakan penjelasan tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian
yang lebih lengkap yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
43
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengumpulan data dari berbagai
cara, yaitu:
a. Studi Literatur, bertujuan untuk menemukan konsep atau landasan
teoritis yang dapat memperkuat suatu model yang akan diterapkan
dalam produk nantinya. Dalam hal ini konsep atau landasan teoritis
yang dimaksud adalah konsep dari Media Pembelajaran, Just-in-
time Teaching yang nantinya akan merujuk kepada efektif atau
tidaknya dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
b. Studi Lapangan, dilakukan untuk mengukur kebutuhan dalam
pengembangan model yang akan diterapkan pada produk terutama
mengenai keadaan di lapangan baik mengenai keadaan subjek
ataupun objek penelitian yang saling mendukung dalam proses
penelitian nantinya.
c. Analisis Kebutuhan, tujuan dalam bagian ini adalah untuk
mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam menunjang
penelitian. Analisis kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu
analisis pengguna; analisis perangkat lunak dan perangkat keras.
2. Tahap Desain
Pada tahap ini, peneliti melakukan perancangan media pembelajaran
berbasis web untuk materi Pemrograman Dasar seperti pembuatan RPP,
instrumen berfikir kritis, penyusunan materi, penyususan instrumen soal,
pembuatan flowchart, pembuatan storyboard, pembuatan database, dan
instrumen tanggapan siswa.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP untuk menentukan bagaimana bentuk pembelajaran
dengan media yang akan diterapkan dan menentukan soal tes yang akan
digunakan.
b. Penyusunan Materi
Penyusunan materi beserta soal yang berkaitan dengan materi bertujuan
untuk nantinya dimasukan kedalam media pembelajaran.
c. Penyusunan Instrumen Soal
44
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembuatan instrumen soal dipakai untuk Pretest dan Posttest pada tahap
penelitian.
d. Pembuatan Flowchart
Menggambarkan bagan alir yang memperlihatkan urutan dan hubungan
antar proses beserta instruksi nya dalam media pembelajaran berbasis
Web.
e. Pembuatan Storyboard
Menggambarkan antar muka (interface) berupa storyboard yang
dimana menggambarkan hal apa saja yang akan dibuat didalam media
pembelajaran berbasis Web.
f. Pembuatan Database
Menggambarkan bentuk tabel-tabel yang akan digunakan dalam
pengimplementasian media pembelajaran berbasis web ini.
g. Instrumen Tanggapan Siswa
Mengembangkan instrumen tanggapan peserta didik untuk mengetahui
kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan.
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan ini peneliti mulai melakukan pengembangan
media pembelajaran berbasis web yang terdiri dari 4 proses seprti berikut.
a. Proses Pengkodean
Proses ini merupakan proses implementasi kode program setiap
prosesnya kedalam media pembelajaran berbasis web ini yang
dimulai dari proses login, pembelajaran, mengerjakan soal hingga
proses logout.
b. Antarmuka Media Pembelajaran Berbasis Web
Proses ini digunakan untuk membuat antarmuka media
pembelajaran berbasis web pada setiap proses/tahapan nya, terdapat
pada lampiran 1.
c. Antarmuka Database
45
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses ini digunakan untuk membuat database yang merupakan
gabungan dari tabel-tabel yang sebelumnya sudah di desain
sebelumnya, terdapat pada lampiran 1.
d. Black Box Testing
Proses ini merupakan proses untuk mengukur fungsi setiap elemen
yang ada pada setiap halaman web apakah sesuai dengan apa yang
diharapkan atau tidak dan berjalan dengan baik atau tidak, terdapat
pada lampiran 3.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilaksanakan uji coba setelah media pembelajaran
tersebut dianggap layak digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Siswa
diminta untuk mengerjakan soal Pretest. Setelah itu siswa akan masuk
kedalam tahap pembelajaran yang dimana menggunakan model
pembelajaran Just-in-time Teaching yang dimana diawali dengan warm up
yaitu proses pemberian materi dalam bentuk teks, video dan audio dan soal
sesaat sebelum pembelajaran dimulai agar siswa dapat memiliki
pengetahuan awal sebelum masuk kelas dan guru pun dapat meninjau
pengetahuan awal siswa, setelah itu terdapat adjusting concept dan applying
concept yang dimana pada tahap ini siswa akan belajar dikelas dan akan
membahas materi yang sebelumnya sudah dipelajari oleh siswa diluar
kelas/dirumah, sehingga ketika dikelas siswa dan guru akan berdiskusi dan
memecahkan masalah mengenai permasalahan dan kendala siswa dalam
mengerjakan soal agar siswa dapat berfikir lebih kritis. Penelitian ini dibagi
menjadi 3 pertemuan yang dimana setiap pertemuannya terdapat materi
yang berbeda dan soal untuk menguji pengetahuan awal siswa. Setelah itu,
siswa akan diperintahkan untuk menyelesaikan soal Posttest untuk
mengukur peningkatan berfikir kritis siswa ketika sudah menggunakan
media pembelajaran tersebut. Setelah itu siswa diminta untuk memberi
tanggapan terhadap pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis
Web.
5. Tahap Penilaian
46
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap hasil penelitian dilakukan pengolah data dari hasil penelitian.
Pada tahap ini pun akan dilakukan peninjauan kembali kelayakan media
pembelajaran, baik itu kelebihan maupun kelemahan media pembelajaran
ini berdasarkan tahap yang telah dilakukan. Dan terakhir akan didapatkanlah
kesimpulan dari semua tahapan.
1.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di salah satu SMK Negeri 1 Cimahi dimana
terdapat terdapat jurusan yang sesuai dengan penelitian yang akan saya lakukan.
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah para siswa jurusan Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL) sekolah SMK Negeri 1 Cimahi dimana jurusan tersebut
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Sampel dalam penelitian ini adalah
salah satu kelas jurusan RPL SMK Negeri 1 Cimahi.
1.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen untuk mengukur prestasi dan
kemampuan berfikir kritis.
1.5.1 Instrumen Studi Lapangan
Wawancara dilakukan kepada guru/ketua jurusan untuk mendapatkan
informasi mengenai pelajaran yang sulit menurut prestasi siswa serta untuk metode
pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran yang biasa digunakan saat
pembelajaran berlangsung. Dan angket digunakan untuk mengetahui keadaan siswa
terhadap mata pelajaran dan materi apa saja yang sulit bagi mereka serta pandangan
siswa terhadap pembelajaran dan media yang digunakan selama mereka belajar.
1.5.2 Instrumen Tes Prestasi Belajar
Soal dibuat berdasarkan C3 (Penerapan), C4 (Analisis). Pokok bahasan yang
diteskan adalah pokok bahasan perulangan terdiri dari 25 soal pretest dan 25 soal
posttest dalam bentuk pilihan ganda.
1.5.3 Instrumen Validasi Media
Instrumen validasi ahli terhadap media pembelajaran ini berupa isian yang
didapat dari LORI (Learning Objects Review Instrument) v1.5 (Nesbit, dkk, 2007).
47
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut John,dkk (2007) LORI ialah salah satu metode untuk menilai kelayakan
suatu media. Aspek yang dinilai oleh LORI ialah Content quality, learning goal
alignment, feedback and adaptation, motivation, presentation design, interaction
usability, accesibility, dan reusability. Berikut beberapa aspek yang digunakan
dalam penilaian multimedia oleh ahli media diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3. 2 Instrumen LORI untuk media
No. Kriteria Penelitian Penilaian
Desain Presentasi (Presentation Design)
1 Kreatif dan inovatif 1 2 3 4 5
2 Komunikatif (mudah dipahami serta
menggunakan Bahasa yang baik , benar
dan efektif)
1 2 3 4 5
3 Unggul (memiliki kelebihan dibanding
multimedia pembelajaran lain ataupun
dengan cara konvensional
1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
Kemudahan Interaksi (Interaction Usability)
4 Kemudahan navigasi 1 2 3 4 5
5 Tampilan antarmuka konsisten dan
dapat diprediksi 1 2 3 4 5
6 Kualitas fitur antarmuka bantuan 1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
Aksesbilitas (Accessbility)
7 Kemudahan multimedia digunakan oleh
siapapun 1 2 3 4 5
8 Desain multimedia mengakomodasi
untuk pembelajaran mobile 1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
Reusable (Reusability)
9 Multimedia dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain
1 2 3 4 5
48
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Standar Kepatuhan (Standar Accompliance)
10 Kepatuhan terhadap standar internasional dan spesifikasinya 1 2 3 4 5
Tabel 3. 3 Instrumen LORI untuk materi
No. Kriteria Penelitian Penilaian
Kualitas Isi/Materi (Content Quality)
1 Kebenaran materi sesuai dengan teori dan
konsep 1 2 3 4 5
2 Ketepatan penggunaan pada bidang keilmuan 1 2 3 4 5
3 Kedalaman materi 1 2 3 4 5
4 Kontekstual dan aktualisasi 1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
Pembelajaran (Learning Goal Alignment)
5 Kejelasan tujuan pembelajaran (realibilitas
dan terukur) 1 2 3 4 5
6 Relevansi tujuan pembelajaran dengan
SK/KD/Kurikulum 1 2 3 4 5
7 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5
8 Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran
1 2 3 4 5
9 Kesesuaian antara materi dan tujuan
pembelajaran 1 2 3 4 5
10 Kemudahan materi untuk dipahami 1 2 3 4 5
11 Sistematis, runut, alur logika jelas 1 2 3 4 5
12 Kejelasan uraian pembahasan, contoh, simulasi dan latihan 1 2 3 4 5
13 Relevansi dan konsistensi alat evaluasi 1 2 3 4 5
14 Konsistensi evaluasi dengan tujuan
pembelajaran 1 2 3 4 5
15 Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan
belajar 1 2 3 4 5
49
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rata-rata nilai
Umpan balik dan adaptasi (Feedback andAdaptation)
16 Pemberian umpan balik terhadap hasil
evaluasi 1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
Motivasi (Motivation)
17 Kemampuan memotivasi dan menarik perhatian banyak pelajar 1 2 3 4 5
Rata-rata nilai
1.5.4 Instrumen Penilaian Siswa Terhadap Media Pembelajaran dan
Kemampuan Berfikir Krtitis Siswa
Instrumen tenggapan peserta didik terhadap pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui tenggapan peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis Web dengan implementasi model Just-in-time Teaching.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti mengacu pada LORI v1.5.Tanggapan
peserta didik dikategorikan menjadi pernyataan sikap seperti sangat sangat kurang,
kurang, cukup, baik dan sangat baik terhadap kondisi yang terjadi saat proses
pembelajaran. Pernyataan sikap tersebut ditransformasikan ke dalam skala 1 sampai
4 dengan rincian sangat tidak sangat kurang=1, kurang=2, cukup=3 dan baik=4,
baik sekali=4. Adapun instrumen tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran
yang digunakan seperti berikut.
Tabel 3. 4 Tabel Penilaian Siswa dan Berpikir Kritis Siswa
No Item Nilai
1 2 3 4 5
Kualitas Isi/Materi (Content Quality)
1 Kebenaran materi secara teori dan konsep
2 Ketepatan penggunaan istilah bidang keilmuan
3 Kedalaman materi
4 Aktualisasi
50
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keselarasan tujuan (Learning goal alignment)
5 Kejelasan tujuan pembelajaran (realibilitas dan
terukur)
6 Relevansi tujuan pembelajaran dengan
Kurikulum/KI/KD
7 Cakupan kedalaman tujuan pembelajaran
8 Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran
9 Kesesuaian antar materi, media, dan evaluasi
dengan tujuan pembelajaran an
10 Kemudahan untuk dipahami
11 Sistematika yang runut, logis, dan jelas
12 Interaktivitas
13 Penumbuhan motivasi belajar
14 Kontekstual
15 Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar
16 Kejelasan uraian materi, pembahasan, contoh,
dan latihan
17 Relevansi dan konsistensi alat evaluasi
18 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran
Umpan balik dan adaptasi (Feedback and Adaptation)
19 Pemberian umpan balik terhadap evaluasi
No Item Skala
Ya Tidak
1 Apakah anda teliti dalam menanggapi soal/permasalahan
?
2 Apakah anda tanggap dan mampu melontarkan kritik
terhadap soal/permasalahan ?
3 Apakah anda berpendapat secara terorganisasi ?
4 Apakah anda dapat mengevaluasi pendapat sendiri
/orang lain ?
51
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Apakah anda mampu belajar sendiri dengan menerapkan
problem solving/pemecahan masalah ?
6 Apakah anda mampu menghasilkan banyak gagasan atas
suatu permasalahan ?
7 Apakah anda mampu menguraikan sesuatu secara
terperinci ?
8 Apakah anda mampu untuk mengemukakan bermacam
macam pemecahan / pendekatan terhadap suatu masalah ?
Rumus 3. 1Teknik Analisis Data
1.5.5 Analisis Data Studi Lapangan
Teknik analisis data instrumen studi lapangan dilakukan dengan cara
merumuskan hasil data yang diperoleh melalui angket dan wawancara.
1.5.6 Analisis Butir Soal
Uji coba terhadap instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang
dilakukan validasi oleh dosen (judgment) yang bertujuan agar butir soal yang
dipakai baik dan benar. Soal yang digunakan pada penelitian ini merupakan soal
HOTS (High Order Thinking Skill) pada tingkatan koginitif C3 (penerapan) dan C4
(analisis) yang dimana tingkatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berfikir kritis siswa terutama dalam aspek analisis.
1.5.6.1 Validitas Soal
Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen sehingga mampu
mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006: 168). Sebuah alat
ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur pada yang hendak
diukur. Dalam hal ini validasi butir soal dilakukan berdasarkan
pertimbangan (judgement) dari dosen ahli dengan menganalisis
kesesuaian butir soal dengan pencapaian dengan pencapaian
indikator berpikir kritis yang hendak diukur. Untuk menguji
52
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
validitas digunakan rumus product moment dengan angka kasar
dalam Arikunto, (2013, hlm 87) yaitu :
ππ₯π¦ =N β XY β (β X)(β Y)
β{π(β X2 β (β X)2)} {N β Y2 β (β Y)2}
Rumus 3. 2 Rumus untuk menghitung validitas instrumen
(Arikunto, 2009:78)
Keterangan :
rxy = validitas suatu butir soal
N = jumlah peserta tes
X = nilai suatu butir soal
Y = nilai total
Untuk mengukur validitas dari instrumen tersebut, nilai rxy dapat
diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 3. 5 Klasifikasi Koefisien Korelasi
Nilai Kriteria
0,80 β€ rxy< 1,00 Sangat Tinggi
0,60 β€ rxy< 0,80 Tinggi
0,40 β€ rxy< 0,60 Cukup
0,20 β€ rxy< 0,40 Rendah
0,00 β€ rxy< 0,20 Sangat Rendah
1.5.6.2 Uji Realibilitas Soal
Instrumen dikatakan reliable atau dapat dipercaya jika instrumen
tersebut memiliki hasil yang konsisten meskipun diberikan dalam waktu
yang berbeda kepada kelompok yang sama. Karena itu diperlukan uji
reliabilitas instrumen dengan menggunakan perhitungan Alpha Cronbach
yang dinyatakan dengan rumus berikut :
53
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
π11 = [π
π β 1] [1 β
π π2
π π‘2]
Rumus 3. 3 Rumus untuk menghitung realibilitas instrumen (Jihad dan
Haris, 2008:181)
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir soal
ππ2 = jumlah variasn skor tiap item
ππ‘2 = variasn skor total
Untuk mencari nilai varians digunakan rumus:
ππ2 =
β π₯2 β(βπ₯)2
ππ
Rumus 3. 4 Rumus untuk menghitung varians (Jihad dan Haris, 2008:181)
Untuk menentukan reliabilitas dari instrumen tersebut, nilai r dapat
diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas
KoefisienKorelasi Kriteria
r11< 0,20 Sangat Rendah
0,20 β€ r < 0,40 Rendah
0,40 β€ r < 0,70 Sedang
0,70 β€ r < 0,90 Tinggi
0,90 β€ r β€ 1,00 Sangat Tinggi
1.5.6.3 Uji Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Indeks kesukarandigunakan untuk mengukur tingkat
kesukaran sebuah soal yang bisadiperoleh dengan rumus:
54
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ππΎ =ππ΄ + ππ΅
π. ππππ
Rumus 3. 5 Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran (Jihad dan Haris,
2008:182)
Keterangan :
TK = indeks kesukaran
SA = jumlah siswa kelompok atas
SB = jumlah siswa kelompok bawah
N = jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Untuk mengukur tingkat kesukaran soal, nilai TK dapat diinterpretasikan
dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 3. 7 Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai TK Tingkat Kesukaran
0,00 < IK β€ 0,30 Sukar
0,31< IK β€ 0,70 Sedang
0,71 < IK β€ 1,00 Mudah
1.5.6.4 Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah instrumen dikatakan baik apabila soal dapat
membedakan antara siswa yang menguasai materi dengan siswa yang belum
menguasai materi. Daya pembeda soal uraian dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
DP =ππ΄ β ππ΅
12 π. ππππ
Rumus 3. 6 Rumus untuk menghitung daya pembeda (Jihad dan Haris,
2008:189)
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
SA = jumlah siswa kelompok atas
55
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SB = jumlah siswa kelompok bawah
n = jumlah siswa kelompok atas dan bawah
Untuk mengetahui daya pembeda dari instrumen, nilai DP dapat
diinterpretasikan dengan tabel berikut:
Tabel 3. 8 Kriteria Daya Pembeda
Nilai DP Keterangan
0,40 atau lebih Sangat baik
0,30 β 0,39 Cukup baik
0,20 β 0,29 Minimum
0,19 ke bawah Jelek
1.5.6.5 Analisis Data Tes Prestasi Belajar
Pengolahan data pretest maupun postest kemampuan berpikir siswa
akan dilakukan analisis indeks gain bertujuan untuk mengetahui
pengingkatan kemampuan siswa. Perhitungan tersebut diperoleh dari hasil
rata β rata nilai Pretest dan Posttest. Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa, dapat dihitung menggunakan rumus g faktor (gain) dengan
rumus berikut:
N β Gain =ππππ π΄πβππ β ππππ π΄π€ππ
ππππ ππππ πππ’π β ππππ π΄π€ππ
Rumus 3. 7 Rumus untuk menghitung N-Gain
Kategorisasi perolehan skor N-Gain, dapat dilihat ditabel sebagai berikut:
Tabel 3. 9 Kriteria N-Gain
Gain Ternormalisasi Kategori
π < π, π Rendah
π, ππ β€ π β€ π, π Sedang
π β₯ π, π Tinggi
1.5.6.6 Indikator Berfikir Kritis Siswa
56
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengukur keterampilan berfikir kritis siswa dapat dilihat
berdasarkan skor yang diperoleh saat mengerjakan pretest dan posttest.
Terdapat enam kecakapan dalam keterampilan berpikir kritis, yaitu
interpretasi, analisis, evaluasi, inference, penjelasan, dan regulasi diri
(Facione, 1990). Pada penelitian ini, kecakapan yang digunakan adalah
aspek analisis pada keterampilan berfikir kritis siswa, kemampuan siswa
untuk menghubungkan antara informasi (pilihan soal) dan konsep (soal).
1.5.6.7 Perhitungan Skor Keterampilan Berfikir Kritis Siswa
Perhitungan skor menggunakan perumusan benar dikurangi
setengah jumlah salah ( R- Β½ W), hal ini sesuai dengan yang dikatakan
R.H.Ennis (2005) dalam buku manual mengenai tes standar yang dipakai
dalam penelitian ini: The recommended formula, which includes a
correction for guessing, is RW/2 (rights minus Β½ wrongs), count up the right
answers, count up the wrong answer, take half the number of wrong answer
and subtract it from the number of right answer.
1.5.6.8 Profil Keterampilan Berfikir Kritis Siswa
Profil keterampilan berfikir kritis siswa adalah informasi mengenai
keadaan keterampilan berfikir kritis siswa, yang dimana terdapat tiga
tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tinggi,sedang
rendahnya tingkat keterampilan berfikir kritis siswa dapat dilihat dari hasil
evaluasi yang diperoleh dari siswa (Novia, 2016).
Jadi, untuk mengetahui tinggi, sedang, rendahnya tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa, akan dilihat posisi siswa dalam
kelompoknya yaitu dengan cara:
a) Menjumlah skor semua siswa : skor = jawaban benar β (jawaban
salah/2)
b) Mencari nilai rata-rata/ dan simpangan baku/simpangan baku
c) Menentukan batas-batas kelompok, seperti pada Tabel 3.10
(Arikunto, 2005)
57
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 10 Kriteria Kemampuan Berfikir Kritis
Persentase Kemampuan
Skor <= Rata-rata - SD Rendah
Rata-rata β SD < Skor <= Rata-rata + SD Sedang
Skor > Rata-rata + SD Tinggi
Keterangan:
X : Mean
SD : Simpangan baku
1.5.6.9 Analisis Data Lembar Validasi Ahli Media dan Materi
Analisis data lembar validasi ahli media dan materi dilakukan
untuk menghasilkan kesimpulan layak atau tidaknya mediayang dirancang
dan dibangun, maka dari itu cara yang digunakan adalah dengan rating
scale. Rumus perhitungan rating scale adalah sebagai berikut:
π = π πππ βππ ππ πππππ’πππ’πππ πππ‘π
Γ 100%
π πππ πππππ
Rumus 3. 8 Rumus untuk menghitung rating scale
Keterangan
P : Angka Presentase
Skor ideal : Skor tertinggi X Jumlah Responden X Jumlah Butir Soal
Tingkat validasi selanjutnya akan digolongkan dalam empat kategori
dengan menggunakan skala sebagai berikut:
0 25 50 75 100
Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Gambar 3. 3 Gambar Interval kategori hasil validasi ahli
Tabel 3. 11 Klasifikasi Nilai Hasil Validasi
Skor Persentase
(%)
Kriteria
58
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0 β 25 Tidak
Baik
25 β 50 Kurang
Baik
50 β 75 Baik
75 β 100 Sangat
Baik
1.5.6.10 Analisis Data Angket Tanggapan Siswa
Analisis data angket tanggapan siswa dilakukan dengan
menggunakan rumus rating scaleyaitu sebagai berikut:
π = π πππ βππ ππ πππππ’πππ’πππ πππ‘π
Γ 100%
π πππ πππππ
Rumus 3. 9 Rumus untuk menghitung rating scale
Keterangan
P : Angka Presentase
Skor ideal : Skor tertinggi X Jumlah Responden X Jumlah Butir Soal
Tingkat validasi selanjutnya akan digolongkan dalam empat kategori
dengan menggunakan skala sebagai berikut:
0 25 50 75 100
Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Gambar 3. 4 Gambar interval kategori hasil validasi ahli
Tabel 3. 12 Klasifikasi Nilai Hasil Validasi
Skor Persentase
(%)
Kriteria
0 β 25 Tidak
Baik
25 β 50 Kurang
Baik
50 β 75 Baik
75 β 100 Sangat
Baik
59
Hamdan Ilham Miftahulkhoir, 2020
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JUST
INTIME TEACHING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA (STUDI KASUS:
SMK NEGERI 1 CIMAHI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.5.6.11 Analisis Data Angket Berfikir Kritis Siswa
Sikap berpikir kritis siswa dalam pembelajaran diukur dengan skala
Guttman dianalisis menggunakan skala Likert dianalisis dengan teknik
persentase. Persentase ini digunakan untuk mendapatkan data sebagaimana
adanya tentang objek yang diteliti. Analisis data angket digunakan rumus
yang dimodifikasi (Sudijono, 2012) sebagai berikut:
P = F/N x 100%
Rumus 3. 10 Rumus untuk presentase analisis sikap berfikir kritis
Keterangan :
P = Presentase analisis sikap berfikir kritis
F = Skor jawaban responden
N = Skor total
Tabel 3. 13 Kriteria Penafsiran Angket (Riduwan, 2012)
No Persentase (%) Kategori
1 81-100 Sangat Tinggi
2 61-80 Tinggi
3 41-60 Sedang
4 21-40 Rendah
5 0-20 Sangat Rendah
Top Related