32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan
pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat,artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat
pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini, melakukan penelitan
terhadap hubungan komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis perawat
terhadap kepuasan pasien dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia RSUD
dr. R Goeteng Taroenadibhrata purbalingga.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2006). Populasi pada penelitian di ruang kelas tiga RSUD dr. R
Goeteng Taroenadibrata yaitu berjumlah 129 orang.
32
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
33
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang diteliti (Sastro asmoro &
Ismail, 2010).Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin sebagai
berikut (Notoatmodjo, 2005).
n= π
1+π(π2)
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat ketepatan yang diinginkan (10%).
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random
samplingyaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi yang sesuai dengan yang di kehendakai oleh peneliti,
dengan pembagian kuesioner pada pasien yang memenuhi kriteria. Adapun
kriteria sampel penelitian yang di teliti sebagai berikut
n = 129
1+129(0,12)
N = 56,33
a. Kriteria Inklusi
Merupakan kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai berikut (Notoatmodjo,
2010). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
34
1) Pasien dapat membaca dan menulis
2) Pasien bersedia menjadi responden
3) Pasien sudah dirawat 2 hari
b. Kriteria Eklusi
1) Pasien dalam pengawasan atau isolasi
2) Pasien mengalami penurunan kesadaran
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada ruang kelas tiga yaitu ruang Kenanga,
ruang Lavender dan ruang Dahlia RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata.
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan Juni 2017.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari variabel
independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas ini yang merupakan sebab terjadinya perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen ini merupakan
variabel bebas yang artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
Variabel independen dalam penelitian ini komunikasi terapeutik dan
ketrampilan klinis perawat.
2. Variabel dependen (dependen)
Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas.Variabel ini tergantung dari variabel
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
35
bebas terhadap perubahan.Variabeldependen pada penelitian ini adalah
kepuasan pasien.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan
menghindari perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel
(Saryono, 2011). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi operasional
No Variabel Definisi operasional Instrumen Hasil ukur Skala
1 Komunikasi
terapeutik
Komunikasi yang
direncanakan secara lisan
ataupun gerak isyarat
Kuisioner 1. Baik jika ,33-48
2. Kurang baik
jika, 12-32
Ordinal
2 Ketrampilan
klinis
perawat
Ketrampilan klinis
adalah yang dilakukan
oleh perawat dalam
melakukan tindakan
keperawatan, personal
hygien, Pemberian obat,
pemenuhan tidur
Kuisoner a. Baik jika > 7
b. Kurang baik
jika < 7
Nominal
3 Kepuasan
pasien
Perasaan senang yang
muncul setelah
tercapainya kebutuhan
pasien kenyamanan
rumah sakit, pelayanan
yang diberikan petugas
rumah sakit, biaya yang
terjangkau
Kuisioner 1. Puas jika 61-80
2. Kurang puas jika
20-60
Ordinal
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
36
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
pengumpulan data dan pengukuran data (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian
ini peneliti menggunakan instrumen penelitian dengan menggunakan :
1. Kuesoner tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, data ini
dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana penilaian pasien terhadap
pelaksanaan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Pengukuran menggunakan 4 kategori yaitu selalu (4), sering (3), kadang-
kadang (2), tidak pernah (1).
2. Kuesioner tentang ketrampilan klinis perawat data ini dikumpulkan untuk
mengetahui penilaian pasien terhadap ketrampilan klinis perawat
menggunakan 2 kategori yaitu ya (1), tidak (0).
3. Kuesioner kepuasan pasien, data ini diperlukan untuk mengetahui
kepuasan pasien di ruangan kelas tiga RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata setelah mendapatkan pelayanan yang di berikan oleh
perawat. Kepuasan pasien dinilai dengan menggunakan 4 kategori yaitu
selalu (4), Sering (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).
Tabel 3.2 Komunikasi terapeutik
No Variabel No.Pertanyaan Jumlah
1 Verbal 1,2,34,5,6 6
2 Non verbal 7,8,9,10,11,12 6
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
37
Tabel 3.3 Keterampilan klinis perawat
No Variabel No. Pertanyaan Jumlah
1 Menjaga kebersihan pasien
dengan cara memandikan
pasien
1,2,3,4 4
2 Memberi lingkungan yang
nyaman untuk pasien tidur
atau istirahat
5,6,7,8 4
3 Memberikan obat kepada
pasien melalui suntikan 9,11,12 3
Tabel 3.4 Kepuasan pasien
No Variabel No. Pertanyaan Jumlah
1 Kehandalan (Reability) 6,7,8 3
2 Ketanggapan (responsivennces) 9,10,11 3
3 Keyakinan (assurance) 12,13,14,15,16 5
4 Perhatian (emphaty) 17,18,19,20 4
5 Bukti fisik (tangibel) 1,2,3,4,5 5
G. Pengumpulan Data dan Jenis Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Dilakukan dengan cara wawancara
dengan responden. Pengumpulan data untuk mengetahui hubungan
pelaksanaan komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis dengan
kepuasan pasien melalui daftar pernyataan atau kuesioner.
2. Sumber data
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
dan didapat langsung dari responden pada saat penelitian
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
38
berlangsung.Data ini diperoleh berdasarkan pernyataan dalam bentuk
kuesioner yang dibagi pada pasien.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain
responden. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang. Data
sekunder dalam penelitian ini diambil dari RSUD dr. R Goeteng
Taroenadhibrata.
H. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kesahihan instrumen (Riyanto, 2009).Suatu instrumen yang sahih atau
valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah (Riyanto, 2009). Pada penelitian ini uji
validitas akan dilakukan di RSUD Ajibarang.
Menurut Arikunto (2006), rumus korelasi yang dapat digunakan
dalam uji validitas adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang
dikenal rumus product moment.
r hit = π(β π₯π¦)β(β π₯)(β π¦)
β{π.β 2 β 2)}.{π.β 2β(β π¦)2}π¦π₯π₯
Keterangan :
r= Korelasi product moent
n= Jumlah responden
x= Skor pertanyaan
y = Skor total
xy= Skor pertanyaan dikali skor total
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
39
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi nilai masing-masing
butir yang diperoleh responden dengan jumlah total item yang diperoleh
dari responden dengan tingkat kepercayaan r = 5% dengan menggunakan
level of signifikan 95%, maka apabila r hasil positif atau r hitung > r tabel
(0,444), maka item pertanyaan tersebut valid. Sedangkan apabila r hasil
negatif atau r hitung < r tabel (0,444), maka item pernyataan tersebut tidak
valid.
Perhitungan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 16.
Uji validitas ini dilakukan pada 20 pasien rawat RSUD Ajibarang. Hasil
uji validitas diketahui bahwa secara keseluruahan variabel komunikasi
terapeutik, ketrampilan klinis dan kepuasan pasien yang kuesionernya
berjumlah 44 kuesioner dinyatakan valid 43 kuesioner dan tidak valid 1
kuesioner pada ketrampilan klinis pada nomer 10.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilakukan oleh orang yang berbedaataupun waktu yang
berbeda.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel.Uji reliabilitas digunakan hanya untuk menguji
item yang valid.Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan metode
Alpha Cronbach.Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
r = π
π β 11
π΄πΒ²π
πΒ²1
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
40
Keterangan :
K = reliabilitas instrument
βπ2b = jumlah varian
π21 = varian total
Untuk menentukan reliabilitas dengan nilai r alpha, keputusan diambil
dengan dasar.
a. Jika r alpha > r tabel, maka instrumen tersebut reliable
b. Jika r alpha < r tabel, maka instrumen tersebut tidak reliable
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford, 1955 dengan
kriteria sebagai berikut :
a. 0,80 < r11β€ 1,00 realibilitas sangat tinggi
b. 0,60 < r11 β€ 0,80 realibilitas tinggi
c. 0,40 < r11 β€ 0,60 reliabilitas sedang
d. 0,20 < r11 β€ 0,40 reliabilitas rendah
e. -1,00 β€ r11 β€ 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)
Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16.
Uji Validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada 20 responden rawat inap di
RSUD Ajibarang. Pada kuesioner komunikasi terapeutik jumlah 12
pernyataan dengan hasil uji 0,765 di katakan reliabilitasnya tinggi,
kemudian pada kuesioner ketrampilan klinis dari 11 pernyataan dengan
hasil uji 0,744 dikatakan reliabilitasnya tinggi, pada kuesioner kepuasan
pasien dari 20 pernyataan dengan hasil uji 0,752 maka dikatakan
reliabilitasnya tinggi.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
41
I. Analisa Data
1. Analisa univariat
Analisis univariat bertujuan untuk atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel dan pada umumnya analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dari tiap variabel dengan rumus sebagai berikut
(Notoatmodjo,2010).
Keterangan :
P : Persentase
X : Hasil objek yang di teliti
n : Jumlah seluruh objek yang diteliti
pada penelitian ini peneliti ingin menegtahui komunikasi terapeutik
dan ketrampilan klinis terhadap kepuasan pasien dalam kebutuhan dasar
manusia.
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang digunakan untuk melihat
hubungan dua variabel bebas dan satuvariabel terikat yang berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010).Uji yang di gunakan dalam penelitian ini adalah uji
Chi square.
π₯2: β(ππ β πβ)2
πβ
Keterangan :
π₯2 : Uji chi-square
%100xn
XP
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
42
ππ βΆ Frekuensi Observasi
πβ βΆ Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
J. Pengelompokan Data
Data diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS, setelah
terkumpul data kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing
Pada proses editing peneliti melihat kembali jawaban kuesioner dari
responden, menghitung kembali jumlah kuesioner yang dikumpulkan
sesuai kuesioner yang disebarkan.
2. Coding
Pada proses codingpeneliti memasukan jawaban yang di berikan oleh
responden ke dalam microsoft exel, sesuai dengan kode-kode yang sudah
di tentukan.
3. Scoring
Pada proses scoringpeneliti menghitung jumlah skor dari hasil data yang
sebelumnya di codingterlebih dahulu.
4. Entry data
Pada tahap entry data peneliti memasukan hasil yang sudah di hitung
jumlahnya ke dalam SPSS untuk mengetahui hasil dari penelitian.
5. Tabulating
Pada tahap tabulating peneliti memasukan hasil yang sudah diolah dengan
menggunakan SPSS kemudian di masukan pada tabel.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
43
6. Cleaning
Pada tahap cleaningpeneliti memeriksa kembali data yang sudah di entry
apa ada kesalahan dan menghapus data yang tidak diperlukan.
K. Prosedur Penelitian
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan
pada tanggal 6 oktober untuk melihat masalah yang terjadi dan layak
diteliti di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata.
2. Peneliti mengajukan surat izin untuk melakukan uji validitas dan
reliabilitas kepada institusi pendidikan dan memberikanya kepada Direktur
RSUD Ajibarang. Setelah mendapatkan rekomendasi dari rumah sakit,
peneliti meminta izin kepada kepala ruang kepodang bawah dan ruang
camar. Setelah itu peneliti mengambil sampel yaitu 20 responden dan
memberikan kuesioner tentang komunikasi terapeutik, ketrampilan klinis
dan kepuasan pasien, setelah di olah menggunakan SPSS dari total 44
pernyatan yang di jawab oleh responden terdapat 1 pernyataan yang tidak
valid pada kuesioner ketrampilan klinis, sehingga total pernyataan yang
digunakan untuk melakukan penelitian berjumlah 43 pernyatan yang
terbagi 12 pernyataan pada kuesioner komunikasi terapeutik, 11
pernyataan pada kuesioner ketrampilan klinis dan 20 pernyataan pada
kuesioner kepuasan pasien.
3. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari institusi
pendidikan dan memberikan kepada KESBANGPOL setelah di proses
peneliti mendapatkan tembusan ke BAPEDA , setelah di proses maka
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
44
peneliti di berikan surat untuk diberikan ke pihak RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata pada bulan Juni 2017
4. Selanjutnya peneliti melakukan penelitian pada ruangan kelas tiga yaitu
ruang kenanga, dahlia dan lavender. Pada saat penelitian, peneliti
menjelaskan terlebih dahulu dan menanyakan kesedianya untuk menjadi
respon, setelah responden menyetujui peneliti menyebarkan kuesioner
kepada setiap responden.
5. Setelah hasil penelitian terkumpul, peneliti melakukan tabulasi data
menggunakan komputer. Setelah itu hasil yang didapatkan dituangkan
dalam tabel untuk melengkapi laporan hasil penelitian.
L. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2008), etika penelitian meliputi :
Lembar persetujuan penelitian diberikan pada responden (informed
consent). Tujuan agar respondenmengetahuimaksud dan tujuan penelitian
serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Subjek bersedia
menjadi responden, maka harus mendatangani lembar persetujuan menjadi
responden dan subjek menolak menjadi responden, maka penelitian tidak
akan memaksa dan tetap menghormati. Responden yang diteliti sebelumnya
sudah diberi tahu maksud dan tujuan penelitian dan menyatakan kesedianya
menjadi responden dengan menanda tangani surat persetujuan menjadi
responden.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
45
1. Tanpa nama (Anonimity)
Pada penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama responden tetapi di
gantikan dengan kode atau inisial.
2. Kerahasiaan
Pada saat penelitian, peneliti menjamin kerahasiaan responden dengan cara
hanya melaporkan kelompok data dari hasil penelitian.
3. Keadilan
Peneliti tidak melakukan diskriminasi terhadap responden, peneliti
mengambil respoden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitan.
4. Non β Maleficience
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan intervensi yang dapat
membahayakan responden.
5. Beneficience
Peneliti melakukukan tindakan ini untuk mempertahankan hak responden,
peneliti memberika kebebasan kepada responden untuk menentukan
pilihan bersedia atau tidak bersedia untuk menjadi responden.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Top Related