35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek
penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Kidul,
Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. SD Negeri Kauman Kidul terletak di
jalan Durian no. 02 kelurahan Kauman Kidul, kecamatan Sidorejo kota
Salatiga.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri
Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga yang terdiri dari 16
siswa. Dengan perincian laki-laki berjumlah 8 dan siswa perempuan
berjumlah 8. Mayoritas siswa berasal dari Desa Kauman Kidul. Sebagian
besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani dan buruh dan
pedagang. Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap
pendidikan anaknya masih kurang. Orang tua peserta didik kurang
memperhatikan perkembangan kemajuan belajar putra putrinya. Khususnya
kegiatan belajar peserta didik di rumah, tugas atau pekerjaan rumah,
mempelajari kembali materi pelajaran. Apalagi ikut membantu membimbing
belajar putra-putrinya di rumah, kenyataan ini diketahui guru langsung dari
jawaban peserta didik ketika ditanya di dalam kelas.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui tahapan
penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen, pelaksanaan
tindakan dalam rangka pengumpulan data, analisis data dan pembahasan
hasil penelitian serta penyusunan laporan PTK. Waktu pelaksanaan setiap
tahap PTK adalah sebagai berikut:
35
36
1) Penyusunan proposal penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016.
2) Penyusunan instrument PTK dilakukan pada bulan Maret 2016.
3) Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan pada bulan Mei minggu ke-1
tahun 2015, sedangkan siklus 2 pada bulan mei minggu ke-2.
4) Analisis data dan pembahasan hasil penelitian dilakukan pada minggu
ke-3 bulan Mei tahun 2016.
5) Penyusunan laporan penelitian dilakukan pada minggu ke-3 bulan Mei
tahun 2016.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan dua variabel,
yaitu :
a. Variabel bebas disimbolkan dengan huruf X, dalam penelitian ini adalah
Model Problem Based Learning (PBL).
b. Variabel terikat disimbolkan dengan huruf Y dalam penelitian ini adalah
hasil belajar matematika. Hasil belajar berupa prestasi belajar matematika
adalah besarnya skor yang diperoleh peserta didik kelas V dari tes formatif
matematika materi pokok bahasan volume kubus dan balok.
3.2.2. Defisini Operasional
Berikut adalah klasifikasi variabel yang akan diteliti meliputi:
1) Variabel independen (X) adalah model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based
learning) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Adapun langkah-langkah
Problem Based Learning (PBL) sebagai berikut:
Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual / kelompok
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
37
2) Variabel dependen (Y) adalah hasil belajar matematika siswa. Hasil
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes materi pelajaran tertentu. Hasil belajar
matematika siswa adalah perubahan hasil belajar matematika yang
dicapai dalam usaha belajar yang dapat dinyatakan dalam suatu
evaluasi.
Variabel terikat pada penelitian ini dibatasi hanya pada ranah kognitif,
yaitu berupa skor atau angka yang diperoleh siswa dalam evaluasi
setelah mengikuti pembelajaran.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah penelitian praktis di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas
proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan menemukan model
pembelajaran inovatif untuk memecahkan masalah yang dialami oleh pendidik
dan peserta didik.
PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model spiral,
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang setiap siklus/
penelitiannya terdiri atas tiga langkah, yaitu perencanaan(planning), tindakan
(action) dan pengamatan (observe), serta refleksi (reflect). Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Secara rinci ditunjukkan dalam gambar
berikut ini :
38
Gambar 2
Skema Siklus dalam penelitian tindakan kelas
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan
siklus II. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan
kemampuan siswa.
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan
penelitian dijabarkan sebagai berikut.
3.3.1. Siklus I
Berdasarkan rancangan perangkat pembelajaran sebelumnya dapat disusun
perencanaan tindakan sebagai berikut:
3.3.1.1. Perencanaan Tindakan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:
a. Menelaah materi pelajaran matematika SD.
b. Membuat skenario pembelajaran.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model
PBL dalam 2 siklus.
39
d. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan kepala sekolah untuk
mengungkapkan permasalahan yang terjadi sehubungan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan.
e. Mengumpulkan daftar nilai mata pelajaran matematika siswa uji
prasiklus untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dikenai
tindakan.
f. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.
g. Penyusunan asestmen yaitu menggunakan kisi-kisi, tes dan hasil
observasi.
h. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar
mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran
berbasis masalah diaplikasikan.
i. Melaksanakan tes akhir atau evaluasi untuk melihat perkembangan
siswa setelah menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah.
3.3.1.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model PBL
yaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini yang
perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan
dipelajari.
40
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
7) Memberikan orientasi masalah yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 model PBL.
Pada tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari, dengan menunjukkan secara
langsung benda konkritnya, hal ini bertujuan agar siswa lebih
tertarik dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengertian volume.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Guru memanfaatkan media kubus satuan agar siswa lebih mudah
memahami materi volume kubus dan balok.
b) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 orang.
c) Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok.
d) Guru memberikan masing-masing kelompok permasalahan untuk
didiskusikan bersama masing-masing kelompoknya.Guru membagi
alat dan bahan kepada setiap kelompok.
41
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual / kelompok
a) Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai permasalahan.
b) Guru mendorong siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut kemampuan masing-masing siswa dan guru
berperan sebagai fasilitator.
d) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa dalam proses pemecahan masalah melalui
diskusi.
e) Siswa berdiskusi sesuai dengan batas waktu untuk memecahkan
masalah yang diajukan dengan memanfaatkan alat peraga yang
telah disediakan.
f) Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menugaskan beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok
lainnya menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
a) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dengan tanya jawab dan
berargumentasi.
b) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
42
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model PBL
yaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini yang
perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan
dipelajari.
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
43
7) Memberikan orientasi masalah, yaitu dengan mengingatkan
permasalahan yang disampaikan pada pertemuan pertama pada siswa.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 model PBL.
Pada tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang cara menghitung volume
kubus dan balok.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Guru memanfaatkan media kubus satuan.
b) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 orang.
c) Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok.
d) Siswa belajar dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang
diajaukan guru (lembar permasalahan terlampir).
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual / kelompok
a) Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai permasalahan.
b) Guru mendorong siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut kemampuan masing-masing siswa dan guru
berperan sebagai fasilitator.
44
d) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa dalam proses pemecahan masalah melalui
diskusi.
e) Siswa berdiskusi sesuai dengan batas waktu untuk memecahkan
masalah yang diajukan dengan memanfaatkan alat peraga yang
telah disediakan.
f) Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menugaskan beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok
lainnya menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
a) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dengan tanya jawab dan
berargumentasi.
b) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
45
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-3
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model PBL
yaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini yang
perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan masing-
masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan dipelajari.
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
7) Memberikan orientasi masalah, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2 model PBL. Pada
tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan guru
adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
46
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari.
c) Guru dan siswa bertanya jawab mengenai permasalahan yang
disampaikan pada pertemuan pertama.
d) Guru menampung jawaban siswa berkaitan dengan cara
menyelesaikan masalah di awal pembelajaran.
e) Guru dan siswa membuat kesimpulan jawaban dari permasalahan.
f) Guru memberikan penguatan jawaban siswa.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Siswa diberi kesempatan untuk membaca materi.
b) Guru memberikan soal evaluasi.
c) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan teliti.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Observasi atau pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan
berlangsung untuk mengetahui jalannya pembelajaran. Peneliti dibantu oleh
observer selama observasi berlangsung. Observasi dilakukan untuk
47
mengamati pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah
disiapkan.
3.3.1.3. Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hal-hal yang diperoleh baik
dari hasil observasi dan evaluasi dikumpulkan kemudian dianalisis.
Kekurangan kekurangan yang telah terjadi pada siklus 1 diperbaiki pada
siklus berikutnya. Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua
kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan berdasarkan
hasil observasi untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai
pelaksanaan tindakan digunakan untuk perbaikan dan sebagai dasar untuk
menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru
dapat mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat dilakukan
perbaikan pada siklus berikutnya.
3.3.2. Siklus 2
3.3.2.1. Perencanaan Tindakan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:
a. Menganalisa hasil temuan dalam refleksi pada siklus I
b. Membuat skenario pembelajaran dengan menyesuaikan temuan siklus I
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model
PBL dalam 2 siklus.
d. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan kepala sekolah untuk
mengungkapkan permasalahan yang terjadi sehubungan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan.
e. Mengumpulkan daftar nilai mata pelajaran matematika siswa uji
prasiklus untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dikenai
tindakan.
f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan kisi-kisi, tes dan hasil
observasi.
48
g. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar
mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran
berbasis masalah diaplikasikan.
h. Melaksanakan tes akhir atau evaluasi untuk melihat perkembangan
siswa setelah menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah.
3.3.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model
PBLyaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini
yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan
dipelajari.
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
7) Memberikan orientasi masalah, yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa.
49
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 model PBL.
Pada tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang cara menghitung volume
kubus dan balok.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Guru memanfaatkan media akuarium, dan benda-benda di sekitar
untuk memahami cara menyelesaikan masalah berkaitan dengan
volume kubus dan balok.
b) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 anak.
c) Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok.
d) Siswa belajar dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang
diajaukan guru (lembar permasalahan terlampir).
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual / kelompok
a) Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai permasalahan.
b) Guru mendorong siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut kemampuan masing-masing siswa dan guru
berperan sebagai fasilitator.
50
d) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa dalam proses pemecahan masalah melalui
diskusi.
e) Siswa berdiskusi sesuai dengan batas waktu untuk memecahkan
masalah yang diajukan dengan memanfaatkan alat peraga yang
telah disediakan.
f) Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menugaskan beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok
lainnya menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
a) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dengan tanya jawab dan
berargumentasi.
b) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
51
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model
PBLyaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini
yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan masing-
masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan dipelajari.
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
7) Memberikan orientasi masalah, yaitu dengan mengingatkan siswa kepada
masalah yang disampaikan pada pertemuan pertama.
8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 model PBL.
Pada tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
52
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari, dengan menunjukkan secara
langsung benda konkritnya, hal ini bertujuan agar siswa lebih
tertarik dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang cara menghitung volume
kubus dan balok.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Guru memanfaatkan media akuarium untuk memahami cara
menghitung volume kubus dan balok.
b) Guru membagi sebuah kelompok dengan memberikan permen
kepada siswa, kemudian setiap siswa yang memegang permen yang
sama akan menjadi sebuah kelompok kecil yang beranggotakan 5
orang siswa.
c) Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok.
d) Siswa belajar dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang
diajaukan guru (lembar permasalahan terlampir). Ada 4
permasalahan setara yang akan dibahas dalam kelas, 2
permasalahan akan dibahas 2 kelompok.
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual / kelompok
a) Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai permasalahan.
b) Guru mendorong siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut kemampuan masing-masing siswa dan guru
berperan sebagai fasilitator.
53
d) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa dalam proses pemecahan masalah melalui
diskusi.
e) Siswa berdiskusi sesuai dengan batas waktu untuk memecahkan
masalah yang diajukan dengan memanfaatkan alat peraga yang
telah disediakan.
f) Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menugaskan beberapa
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok
lainnya menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
a) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dengan tanya jawab dan
berargumentasi.
b) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
54
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-3
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model PBL
yaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini yang
perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
4) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa tentang materi matematika yang akan
dipelajari.
5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
6) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan
penuh semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada
pembelajaran.
7) Memberikan orientasi masalah, yaitu dengan mengingatkan siswa
mengenai masalah yang telah disampaikan pada pertemuan pertama
dan kedua.
8) Guru dan siswa bertanya jawab mengenai permasalahan yang
disampaikan pada pertemuan pertama.
9) Guru menampung jawaban siswa berkaitan dengan cara
menyelesaikan masalah di awal pembelajaran.
10) Guru dan siswa membuat kesimpulan jawaban dari permasalahan.
55
11) Guru memberikan penguatan jawaban siswa.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2 model PBL. Pada
tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan guru
adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau
tema materi yang sedang dipelajari.
b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
matematika yang akan dipelajari, dengan menunjukkan secara
langsung benda konkritnya, hal ini bertujuan agar siswa lebih
tertarik dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang cara menghitung volume
kubus dan balok.
2) Elaborasi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar
a) Siswa diberi kesempatan untuk membaca materi.
b) Guru memberikan soal evaluasi.
c) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan teliti.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas.
b) Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
Dalam kegiatan akhir:
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru melakukan refleksi berupa pertanyaan-pertanyaan.
56
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Observasi atau pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan
berlangsung untuk mengetahui jalannya pembelajaran. Peneliti dibantu oleh
observer selama observasi berlangsung. Observasi dilakukan untuk
mengamati pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah
disiapkan. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mengetahui kreativitas
siswa dalam pemecahan masalah matematika setiap pertemuannya.
3.3.2.3. Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk pengolahan data dan menganalisis untuk
kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Data-
data yang telah dicatat dalam lembar pengamtan baik siswa ataupun guru
serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat
kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah
menunjukkan peningkatan atau belum mulai dari siklus I sampai
pelaksanaan siklus 2. Hal seperti ini dilakukan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran matematika sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih
optimal.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorangdengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka. Tes yang akan digunakan dalam penelitian
ini yakni tes akhir. Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap materi volume kubus dan balok pada siswa kelas 5 SD Negeri
Kauman Kidul setelah diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
57
Problem Based Learning (PBL). Soal tes yang diberikan kepada siswa
adalah soal uraian yang sudah diuji validitasnya dan reliabilitasnya.
b. Observasi
Teknik observasi merupakan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung yang digunakan untuk melihat sejauh mana konsistensi antara
perencanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa
dilakukan teknik observasi.
Observasi ini dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung
untuk mengetahui jalannya pembelajaran. Observasi dilakukan untuk
mengamati pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan pedoman lembar aktivitas guru dan lembar respon siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
Observasi dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kauman Kidul. Observasi
yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi guru dan observasi
siswa. Observasi guru digunakan untuk mengamati kinerja guru dalam
proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi siswa digunakan
untuk mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Jadi observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan sintaks pada model pembelajaran yang direncanakan dan
praktek pembelajaran yang dilaksanakan.
3.5. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengukur
penguasaan materi pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Kauman Kidul
melalui model Problem Based Learning (PBL) adalah lembar butir – butir soal tes
dan lembar observasi. Alat ini disusun berdasarkan kisi – kisi yang telah
dipersiapkan. Kisi – kisi instrumen berisi :
1. Konsep yang dijabarkan dalam variabel, indikator yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian, dan penyusunan instrument.
2. Butir pernyataan observasi dan butir soal tes.
58
1.5.1. Soal Tes
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian secara rinci disajikan dalam tabel 5
sampai tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Kisi-Kisi Instrumen Siklus 1
N
o
Standar
Kompetensi
Kompeten
si Dasar Indikator No Soal
Jumlah
soal
1. Menghitung
volume kubus
dan balok dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Menghitung
volume
kubus dan
balok
Menemukan rumus
volume kubus.
Menghitung
volume kubus.
1
2, 3,
4, 5.
1 Soal
4 Soal
Menemukan rumus
volume balok.
6 1 Soal
Menghitung
volume balok.
7, 8, 9,
10, 11.
5 Soal
Menemukan rumus
mencari panjang,
lebar dan tinggi
pada balok juga
rusuk pada kubus
jika ada yang
sudah diketahui.
12, 13,
14
3 Soal
Tabel 7
Kisi-Kisi instrumen Siklus 2
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No
Soal
Jumlah
Soal
1. menghitung
volume kubus dan
balok dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Menyelesaika
n masalah
yang berkaitan
dengan
volume kubus
dan balok.
Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
volume kubus.
1,2,3
,4,5.
5 soal
Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
volume balok.
6,7,8
,9,10
.
5 soal
59
1.5.2. Lembar Observasi
Kisi-kisi Observasi untuk Kegiatan Guru dengan menerapkan Model
Problem Based Learning (PBL)
Tabel 8
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Guru dengan Menerapkan Model
Problem Based Learning
No Aktivitas Guru Pertemuan I
Ya Tdk
I PRA PEMBELAJARAN
1 Guru mengajak siswa untuk berdoa.
2 Guru memeriksa kehadiran siswa.
3 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik.
4 Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa.
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6 Guru memberikan orientasi masalah.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
7 Guru menyampaikan informasi kepada siswa.
8 Guru bertanya jawab kepada siswa bagaimana cara menentukan
volume kubus dan balok.
9 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
10 Guru membagi alat dan bahan kepada setiap kelompok.
11 Guru memberikan masing-masing kelompok permasalahan untuk
didiskusikan bersama masing-masing kelompok.
12 Guru meminta siswa menyelesaikan permasalahan sesuai
kelompok.
13 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak.
14 Guru mendorong masing-masing siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai permasalahan.
15 Guru mendorong siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
16 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
17 Guru memberikan soal evaluasi.
18 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa.
KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN
19 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
20 Guru melakukan refleksi pada proses pembelajaran.
21 Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya.
22 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
60
Tabel 9
Kisi-kisi Observasi Respon Siswa dalam Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
No Aspek-aspek yang Diamati Pertemuan I
Ya Tidak
PRA PEMBELAJARAN
1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2 Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing.
3 Absensi
4 Kesiapan dalam menerima pelajaran.
KEGIATAN AWAL
5 Siswa mendengarkan dan manjawab penjelasan awal /
apersepsi.
KEGIATAN INTI
6 Siswa mendengarkan orientasi masalah dalam
pembelajaran
7 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat/
jawaban dari masalah yang disampaikan.
8 Siswa duduk secara berkelompok.
9 Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya dengan
baik.
10 Keterlibatan siswa dalam penggunaan alat peraga.
11 Kerja sama siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
12 Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok
13 Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan.
14 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
15 Menyelesaikan evaluasi dengan jujur dan tepat waktu.
KEGIATAN AKHIR
16 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan.
3.6. Indikator Kinerja
Dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 80 % atau
lebih peserta didik berhasil tuntas memperoleh nilai ≥60 yakni skor standar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan sekolah pada awal tahun pelajaran
2015/2016
61
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Suharsimi, 2006).
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19. Kriteria intrumen menurut
Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) menyatakan bahwa suatu
item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item total
correlation ≥ 0,20. Instrumen dinyatakan tidak valid apabila corrected item total
correlation < 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item
valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan
instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir-butir soal tes
hasil belajar pada mata pelajaran Matematika, maka validitas yang digunakan
adalah validitas butir soal. Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan SPSS
Statistics yang telah dibuat.
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1
Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak
Valid
Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13,
14.
1, 2, 3, 5, 8, 9, 11,
12, 13, 14.
4, 6, 7, 10.
Hasil uji validitas soal siklus I dari 14 soal uraian, terdapat 10 soal yang
valid dan 4 soal tidak valid. Oleh karena itu, peneliti mengambil 10 soal yang
valid untuk dipergunakan dalam evaluasi siklus I.
62
Tabel 11
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2
Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak
Valid
Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10.
1, 2, 3, 5, 7, 8, 9,
10.
4, 6.
Hasil uji validitas soal siklus II dari 10 soal uraian, terdapat 8 soal yang
valid dan 2 soal tidak valid. Oleh karena itu, peneliti mengambil 5 soal yang valid
untuk dipergunakan dalam evaluasi siklus I.
3.7.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama. (Nana Sudjana, 2016:16).
Untuk mengukur reliabilitas instrumen menggunakan uji reliabilitas alpha
dengan menggunakan SPSS for windows versi 19. Koefisiensi reliabilitas selalu
berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
suatu tes, makin tinggi pula keajegan/ketepatannya.
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
dari hasil uji reliabilitas instrumen siklus I diperoleh alpha 0,805, termasuk
dalam kategori reliabilitas bagus. Hasil uji reliabilitas instrumen siklus II
diperoleh alpha 0,788 termasuk kategori reliabilitaas dapat diterima.
63
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar
Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian
hasil belajar Matematika diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk
uraian.
Analisis dilakukan dari awal pelaksanaan penelitian yaitu pada siklus I
sampai II. Siklus II merupakan kegiatan perbaikan tindakan dari siklus pertama.
Antara siklus I dan siklus II dibandingakan, seberapa besar peningkatan nilai
antara siklus I dan II yang dianalisis. Jika hasil penelitian di siklus II lebih baik
dari siklus pertama dan siswa mampu mencapai KKM maka penelitian berhasil
Kemudian mengenai keberhasilan kelas juga akan menentukan keberhasilan
penelitian ini. Dalam penelitian ini jika keberhasilan kelas mencapai 80 % maka
penelitian dinyatakan berhasil.
Top Related