7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 1/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Tinjauan Tentang Implementasi Pendidikan Karakter
a. Pengertian Implementasi
Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus
Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab adalah:
“Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement.
Dalam kamus besar webster, to implement (mengimplementasikan berati
to provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu dan to give practical effect to (untuk menimbulkan
dampak!akibat terhadap sesuatu" (Webster dalam Wahab, #$$%:&'.
mplementasi berasal dari bahasa nggris yaitu to implement yang
berarti mengimplementasikan. mplementasi merupakan penyediaan
sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau
akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan
dampak atau akibat itu dapat berupa undang)undang, peraturan
pemerintah, keputusan peradilan dan kebi*akan yang dibuat oleh lembaga)
lembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.
+enurut Susilo (#$$:-' implementasi merupakan suatu
penerapan ide, konsep, kebi*akan, atau inoasi dalam suatu tindakan
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 2/22
praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan sikap.
Sementara itu, /ester dan Stewart dalam Agustino (#$$:-'&
menyatakan bahwa implementasi sebagai suatu proses dan suatu hasil
(output keberhasilan suatu implementasi dapat diukur atau dilihat dari
proses dan pencapaian tu*uan hasil akhir (output yaitu tercapai atau
tidaknya tu*uan)tu*uan yang ingin diraih.
Kemudian menurut 0rindle dalam Agustino (#$$:-%'
mengutarakan tentang keberhasilan tentang keberhasilan dari
implementasi diantaranya sebagai berikut pengukuran keberhasilan
implementasi dapat dilihat dari prosesnya dengan mempertanyakan apakah
pelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan dan apakah
tu*uan program tersebut tercapai.
1erdasarkan pendapat di atas dapat dikatakankan bahwa
implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana
kebi*akan melakukan suatu aktiitas atau kegiatan sehingga pada akhirnya
akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tu*uan atau sasaran
kebi*akan itu sendiri.
b. Pengertian Pendidikan Karakter
+enurut 2urul 3uriah (#$$4: %5)% dalam buku 6endidikan
+oral 7 1udi 6ekerti Dalam 6erspekti8 6erubahan, pendidikan karakter
sering disamakan dengan pendidikan budi pekerti.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 3/22
6endidikan budi pekerti merupakan program penga*aran di sekolah
yang bertu*uan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara
menghayati nilai)nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral
dalam hidupnya melalui ke*u*uran, dapat dipercaya, disiplin, dan ker*a
sama yang menekankan ranah a8ekti8(perasaan dan sikap tanpa
meninggalkan ranah kogniti8 (berpikir rasional dan ranah
skill!psikomotorik (keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan
pendapat, dan ker*a sama.
+enurut 9homas /ickona dalam eri 0unawan (#$-#:#5
menyebutkan bahwa “pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang
melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, *u*ur bertanggung *awab,
menghormati hak orang lain, ker*a keras, dan sebagainya".
+enurut ;amli dalam eri 0unawan (#$-#:#5 pendidikan
karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengarui karakter peserta didik. 0uru membantu membentuk watak
peserta didik. al ini mencangkup keteladanan bagaimana prilaku guru,
cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru
bertoleransi, dan bagaimana hal terkait lainnya.
6andangan lain tentang karakter yang dikemukakan oleh Kusuma
(#$$:4$ sebagai berikut:
stialah karakter dianggap sama dengan kepribadian, kepribadian dianggap
sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau si8at khas dari seseorang yang
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 4/22
bersumber dari bentuk)bentukan yang diterima dari lingkungan. stilah
karakter *uga dipahami oleh seseorang yang memiliki kepribadian,
seseorang dipandang memiliki karakter atau tidak memiliki karakter atau
karakter disamakan dengan kepribadian.
1erdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah si8at khas yang terpatri pada diri seseorang, diwu*udkan melalui
nilai)nilai moral kemudian men*adi ciri khas seseorang yang terbentuk
dalam kehidupan sehari)hari. Seseorang dapat dikatakan berkarakter atau
berwatak *ika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang
dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam
hidupnya.
. Implementasi Pendidikan Karakter
6emahaman mengenai arti implementasi pendidikan karakter akan
ikut menentukan isi pendidikan. mplementasi pendidkan karakter untuk
men*adikan seseorang bermoral, maka isi pendidikan merupakan pilihan
yang beranggapan paling tepat dalam mengantarkan seseorang hidup
bermasyarakat.
+enurut paham ahli pendidikan karakter, *ika tu*uan pendidikan
karakter akan mengarahkan seseorang men*adi berkarakter, yang penting
adalah bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan tu*uan hidup
bermasyarakat (Dreeben, -<&4 . =leh karena itu, dalam tahap awal perlu
dilakukan pengondisian pendidikan karakter yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive, perasaan ( feeling , dan tindakan (action.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 5/22
-. 6engetahuan (cognitive
Secara sederhana dalam perkembangan aspek pengetahuan tahap
pemikiran itu dapat dilihat dari beberapa hal yang dapat
mempengaruhi pendidikan karakter. 6ada tahap ini dalam penanaman
nilai karakter, anak sudah dapat dia*ak berdiskusi untuk menemukan
nilai yang baik dan tidak baik. Dari sini dapat dimengerti bahwa dalam
penanaman nilai budi pekerti pada anak perlu dimulai dari suatu yang
konkret, nyata, baru pada pengertian yang abstrak. 6ada usia yang
lebih dini, lebih ditekankan praktik dan pengalaman nyata, sedangkan
pada usia selan*utnya dengan penyadaran kogniti8 dan pengertian.
6ada anak kecil harus diberi banyak latihan, praktik dan dihadapkan
pada kenyataan kongkret. +isalnya, melatih penghargaan terhadap
orang lain melalui latihan memberikan pu*ian, hadiah, dan lain)lain.
Sedangkan pada umur yang lebih tua akan di*elaskan apa maksud dari
penghargaan. 6ada anak yang semakin besar, semakin ditanamkan nilai
sosialitas.
2. 6erasaan ( feeling)
6erasaan adalah kemampuan untuk mengetahui dan dapat merasakan
keadaan yang dialami orang lain. 6erasaan ini penting sebagai bagian
dalam proses penanaman nilai hidup. >ntuk sampai pada kemampuan
ini orang harus mempunyai kesadaran dan pemahaman terlebih dahulu.
ubungan men*adi lebih baik karena adanya penghayatan akan
perasaan orang lain.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 6/22
5. 9indakan (action
9idakan merupakan gabungan kemampuan emosional dan sosial.
Seseorang akan mampu menghadapi masalah yang ter*adi dalam
kehidupan karena biasanya orang tersebut mempunyai kesadaran akan
emosinya, mampu menumbuhkan motiasi dalam dirinya karena selalu
tergerak melakukan aktiitas dengan baik dan ingin mencapai tu*uan
yang diinginkannya, serta dapat mengungkapkan perasaan dengan baik
dan kontrol dirinya sangat kuat. Suatu tindakan mempunyai peranan
yang sangat besar, dan proses pembentukannya pun bukan ditentukan
oleh 8aktor genetik, melainkan sangat dipengaruhi oleh pola
pengasuhan di dalam keluarga dan proses pendidikan di sekolah serta
lingkungan sosialnya. =rang tua dan sekolah yang menekankan sistem
pendidikan dengan model memberi kesempatan anak untuk mengatur
dirinya serta model membimbing anak dalam setiap aktiitasnya akan
melahirkan anak)anak yang mandiri, ima*inati8 dan mudah
menyesuaikan dirinya.
d. Nilai!nilai Pendidikan Karakter
Secara umum telah kita ketahui bahwa nilai adalah sesuatu yang
berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. 2amun nilai yang
dimaksud dalam karakter ini dapat dikatakan sebagai keyakinan seseorang
dalam menentukan pilihan. Seperti yang dikemukakan oleh 0ordon All8ort
seorang ahli psikologi kepribadian sebagaimana dikutip oleh +ulyana
(#$$':< “nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 7/22
dasar pilihannya. All8ort menetapkan keyakinan pada posisi yang lebih
tinggi, ketimbang hasrat, moti8, sikap keinginan dan kebutuhan".
Selan*utnya, menurut ;ichard ?yre dan /inda (-<<% dalam eri
0unawan (#$-# : 5- menyebutkan bahwa : nilai yang benar dan diterima
secara uniersal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku dan
perilaku itu berdampak positi8, baik bagi yang men*alankan maupun bagi
orang lain. selan*utnya ;ichard men*elaskan bahwa yang dimaksud
dengan nilai adalah suatu kualitas yang dibedakan menurut (-
kemampuan untuk berlipat ganda atau bertambah, meskipun sering
diberikan kepada orang lain, dan (# kenyataan bahwa makin banyak nilai
yang diberikan kepada orang lain makin banyak pula nilai serupa yang
diterima atau “dikembalikan" dari orang lain.
+enurut eri 0unawan (#$-# : 5- “nilai adalah merupakan
ru*ukan untuk bertindak. 2ilai merupakan standar untuk
mempertimbangkan dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik
dilakukan".
1erdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa nilai adalah
suatu keyakinan seseorang yang men*adi pertimbangan sebelum ia
bertindak dalam menentukan pilihannya yang menghasilkan perilaku
positi8 baik bagi yang men*alankan maupun bagi orang lain.
Ada -4 nilai)nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. +ulai tahun a*aran #$--, seluruh
tingkat pendidikan di ndonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 8/22
tersebut dalam proses pendidikannya. -4 nilai)nilai dalam pendidikan
karakter menurut Diknas adalah:
-. ;eligius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan a*aran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
#. @u*ur
6erilaku yang didasarkan pada upaya men*adikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
peker*aan.
5. 9oleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
'. Disiplin
9indakan yang menun*ukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
%. Ker*a Keras
9indakan yang menun*ukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
&. Kreati8
1erpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 9/22
. +andiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas)tugas.
4. Demokratis
ara ber8ikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewa*iban dirinya dan orang lain.
<. ;asa ngin 9ahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipela*arinya, dilihat, dan
didengar.
-$. Semangat Kebangsaan
ara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
--. inta 9anah Air
ara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
-#. +enghargai 6restasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
-5. 1ersahabat ! Komunikati8
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 10/22
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
-'. inta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
-%. 0emar +embaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan keba*ikan bagi dirinya.
-&. 6eduli /ingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya)upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah ter*adi.
-. 6eduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
-4. 9anggung @awab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewa*ibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya, negara dan 9uhan
Bang +aha ?sa.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 11/22
Dilihat dari beberapa point nilai karakter yang di*elaskan, S+6 2
-# 1andar /ampung hanya menerapkan nilai karakter sesuai dengan
isinya yaitu : religius, disiplin, menghargai prestasi, cinta damai, cinta
tanah air, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
". Tinjauan Tentang Perilaku #eligius
a. Pengertian #eligius
Secara bahasa ada tiga istilah yang masing)masing kata tersebut
memilki perbedaan arti yakni religi, religiusitas dan religius. Slim
(;asmanah, #$$5 mende8enisikan istilah tersebut dari bahasa nggris.
;eligi berasal dari kata religion sebagai bentuk dari kata benda yang
berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati di
atas manusia. ;eligiusitas berasal dari kata religiosity yang berarti
keshalihan, pengabdian yang besar pada agama. ;eligiusitas berasal dari
religious yang berkenaan dengan religi atau si8at religi yang melekat pada
diri seseorang.
;eligiusitas berasal dari bahasa latin “relegare" yang berarti
mengikat secara erat atau ikatan kebersamaan (+ansen, dalam Kaye 7
;aghaan, #$$$. ;eligiusitas adalah sebuah ekspresi Spiritual seseorang
yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku dan
ritual (Kaye 7 ;aghaan, #$$$.
;eligiusitas merupakna aspek yang telah dihayati oleh indiidu di
dalam hati, getaran hati nurani pribadi dan sikap personal (+angunwi*a,
-<4&. al serupa *uga diungkapkan oleh 0lock 7 Stark (Dister, -<44
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 12/22
mengenai religiusitas yaitu sikap keberagamaan yang berarti adanya unsur
internalisasi agama ke dalam diri seseorang.
De8inisi lain mengatakan bahwa religiusitas merupakan sebuah
proses untuk mencari sebuah *alan kebenaran yang berhubungan dengan
sesuatu yang sacral (hatters, #$$$. Sedangkan menurut +a*id (-<<#
religiusitas adalah tingkah laku manusia yang sepenuhnya dibentuk oleh
kepercayaan kepada kegaiban atau alam gaib, yaitu kenyataan)kenyataan
supra)empiris. +anusia melakukan tindakan empiris sebagaimana
layaknya tetapi manusia yang memiliki religiusitas meletakan harga dan
makna tindakan empirisnya dibawah supra)empiris.
Secara mendalam haplin (-<< mengatakan bahwa religi
merupakan system yang kon8leks yang terdiri dari kepercayaan, keyakinan
yang tercermin dalam sikap dan melaksanakan upacara)upacara keagaman
yang dengan maksud untuk dapat berhubungan dengan 9uhan.
1erdasarkan de8inisi yang diungkapakan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa religius merupakan suatu bentuk hubungan manusia
dengan penciptanya melalui a*aran agama yang sudah terinternalisasi
dalam diri seseorang dan tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari)
hari.
b. Nilai!nilai $#eligiusitas% Agama
stilah nilai keberagamaan (religius merupakan istilah yang tidak
mudah untuk diberikan batasan secara pasti. ni disebabkan karena nilai
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 13/22
merupakan sebuah realitas yang abstrak. Secara etimologi nilai
keberagamaan berasal dari dua kata yakni: nilai dan keberagamaan.
+enurut 0ay endricks dan Kate /udeman dalam Ari 0inan*ar
(#$$- terdapat beberapa perilaku religius yang tampak dalam diri
seseorang dalam men*alankan tugasnya, di antaranya:
a. Ke*u*uran
;ahasia untuk meraih sukses menurut mereka adalah dengan selalu
berkata *u*ur. +ereka menyadari, *ustru ketidak*u*uran kepada
pelanggan, orangtua, pemerintah dan masyarakat, pada akhirnya akan
mengakibatkan diri mereka sendiri ter*ebak dalam kesulitan yang
berlarut)larut. 9otal dalam ke*u*uran men*adi solusi, meskipun
kenyataan begitu pahit.
b. Keadilan
Salah satu skill seseorang yang religius adalah mampu bersikap adil
kepada semua pihak, bahkan saat ia terdesak sekalipun. +eraka
berkata, Cpada saat saya berlaku tidak adil, berarti saya telah
mengganggu keseimbangan dunia.
c. ;endah ati
Sikap rendah hati merupakan sikap tidak sombong mau mendengarkan
pendapat orang lain dan tidak memaksakan gagasan atau kehendaknya.
Dia tidak merasa bahwa dirinyalah yang selalu benar mengingat
kebenaran *uga selalu ada pada diri orang lain.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 14/22
d. 1eker*a Keras
+ereka mampu memusatkan semua perhatian mereka pada peker*aan
saat itu, dan begitu *uga saat menger*akan peker*aan selan*utnya.
+ereka menyelesaikan peker*aannya dengan santai, namun mampu
memusatkan perhatian mereka saat bela*ar dan beker*a.
e. Disiplin 9inggi
+ereka sangatlah disiplin. Kedisiplinan mereka tumbuh dari semangat
penuh gairah dan kesadaran, bukan berangkat dari keharusan dan
keterpaksaan. +ereka beranggapan bahwa tindakan yang berpegang
teguh pada komitmen untuk diri sendiri dan orang lain adalah hal yang
dapat menumbuhkan energi tingkat tinggi
Dalam kontek pembela*aran, beberapa nilai agama tersebut
bukankan tanggung *awab guru agama semata. Ke*u*uran tidak hanya
disampaikan lewat mata pela*aran agama sa*a, tetapi *uga lewat mata
pela*aran lainnya. +isalnya seorang guru matematika menga*arkan
ke*u*uran lewat rumus)rumus pasti yang menggambarkan suatu kondisi
yang tidak kurang dan tidak lebih atau apa adanya. 1egitu *uga seorang
guru ekonomi bisa menanamkan nilai)nilai keadilan lewat pela*aran
ekonomi. Seseorang akan menerima untung dari suatu usaha yang
dikembangkan sesuai dengan besar kecilnya modal yang ditanamkan.
1udaya religius sekolah adalah cara ber8ikir dan cara bertindak
warga sekolah yang didasarkan atas nilai)nilai religius (keberagamaan.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 15/22
+enurut 0lock 7 Stark dalam +uhaimin, ada lima macam dimensi
keberagamaan, yaitu:
a. Dimensi keyakinan yang berisi pengharapan)pengharapan dimana orang
religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
keberadaan doktrin tersebut.
b. Dimensi praktik agama yang mencakup perilaku pemu*aan, ketaatan dan
hal)hal yang dilakukan orang untuk menun*ukkan komitmen terhadap
agama yang dianutnya.
c. Dimensi pengalaman. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan 8akta
bahwa semua agama mengandung pengharapan)pengharapan tertentu.
d. Dimensi pengetahuan agama yang mengacu kepada harapan bahwa orang)
orang yang beragama paling tidak memiliki se*umlah minimal
pengetahuan mengenai dasar)dasar keyakinan, ritus)ritus, kitab suci dan
tradisi.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 16/22
e. Dimensi pengamalan atau konsekuensi. Dimensi ini mengacu pada
identi8ikasi akibat)akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan
pengetahuan seseorang dari hari ke hari.
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 17/22
. Aplikasi Nilai #eligius di Sekola&
Strategi +ewu*udkan 1udaya Agama di Sekolah Koent*araningrat
dalam +uhaimin mengatakan bahwa strategi pengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah, dapat dilakukan dalam tiga tataran, yaitu:
-. 9ataran nilai yang dianut.
6ada tataran nilai yang dianut, dirumuskan secara bersama nilai)nilai
agama yang disepakati dan perlu dikembangkan dalam lingkungan
sekolah, untuk salan*utnya dibangun komitmen bersama diantara
semua warga sekolah khususnya para siswa terhadap pengembangan
nilai)nilai yang telah disepakati. 2ilai)nilai tersebut ada yang bersi8at
ertikal dan horiontal. 2ilai)nilai yang bersi8at ertikal berwu*ud
hubungan manusia atau warga sekolah dengan Allah (habl min Allah,
dan yang horiontal berwu*ud hubungan manusia atau warga sekolah
dengan sesamanya (halb min an)nas, dan hubungan mereka dengan
lingkungan alam sekitar.
#. 9ataran praktik keseharian.
Dalam tataran praktik keseharian, nilai)nilai keagamaan yang telah
disepakati tersebut diwu*udkan dalam bentuk sikap dan perilaku
keseharian oleh semua warga sekolah. 6roses pengembangan tersebut
dapat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: pertama, sosialisasi nilai)
nilai agama yang disepakati sebagai sikap dan perilaku ideal yang
ingin dicapai pada masa mendatang di sekolah. Kedua, penetapan
action plan mingguan atau bulanan sebagai tahapan dan langkah
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 18/22
sistematis yang akan dilakukan oleh semua pihak sekolah dalam
mewu*udkan nilai)nilai agama yang telah disepakati, Ketiga,
pemberian penghargaan terhadap prestasi warga sekolah.
5. 9ataran simbol)simbol budaya.
Dalam tataran simbol)simbol budaya, pengembangan yang perlu
dilakukan adalah mengganti simbol)simbol budaya yang kurang
se*alan dengan a*aran dan nilai)nilai agama dengan simbol budaya
yang agamis.
9u*uan utama pengembangan lingkungan sekolah berwawasan
imtaE ialah keberagamaan peserta didik itu sendiri, bukan terutama pada
pemahaman tentang agama. Dalam hal ini, yang diutamakan pendidikan
agama (slam dalam mengembangkan lingkungan berwawasan imtaE
bukanhanya knowing (mengetahui tentang a*aran dan nilai)nilai agama
ataupun doing (bisa mempraktikan apa yang diketahui setalah
dia*arkannya di sekolah, *ustru lebih mengutamakanbeing)nya (beragama
atau men*alani hidup atas dasar a*aran dan nilai)nilai agama. Karena itu,
pendidikan agama slam harus lebih diorientasikan pada tataran moral
action, yakni agar peserta didik tidak hanya berhenti pada tataran
kompeten (competence, tetapi samapi memiliki kemauan (will, dan
kebiasaan (habit dalam mewu*udkan a*aran dan nilai)nilai agama tersebut
dalam kehidupan sehari)hari.
Adapun konsep pengembangan lingkungan sekolah berwawasan
imtaE meliputi:
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 19/22
-. 6enciptaan Suasana ;eligius.
6enciptaan suasana religius merupakan upaya untuk mengkondisikan
suasana sekolah dengan nilai)nilai dan perilaku religius (keagamaan.
al ini dapat dilakukan dengan: (- kepemimpinan, (# skenario
penciptaan suasana religius, (5 tempat ibadah, (' dukungan warga
masyarakat.
#. nternalisasi 2ilai.
nternalisasi nilai dilakukan dengan memberikan pemahaman
tentang nilai)nilai agama kepada para siswa, terutama tentang
tanggung *awab manusia sebagai pemimpin (khali8ah yang harus ari8
dan bi*aksana. nternalisasi nilai merupakan suatu proses menanamkan
dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya men*adi bagian
diri (sel8 orang yang bersangkutan, yaitu peserta didik. 6enanaman
dan menumbuhkembangkan nilai tersebut dapat dilakukan melalui
pendidikan dan penga*aran. nternalisasi nilai, dapat dirumuskan
secara bersama nilai)nilai agama yang disepakati dan perlu
dikembangkan dalam lingkungan sekolah, untuk salan*utnya dibangun
komitmen bersama diantara semua warga sekolah khususnya para
siswa terhadap pengembangan nilai)nilai yang telah disepakati. 2ilai)
nilai tersebut ada yang bersi8at ertikal dan horiontal.
5. Keteladanan.
Anak dalam pertumbuhannya memerlukan contoh. Dalam slam
percontohan yang diperlukan itu disebut uswah hasanah, atau
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 20/22
keteladanan. 1erkait dengan keteladanan ini, persoalan yang biasanya
muncul adalah (- tidak adanya keteladanan atau disebut krisis
keteladanan, (# suri tauladan yang *umlahnya banyak *ustru saling
kontradikti8. Anak *uga tidak akan tumbuh secara wa*ar *ika terdapat
berbagai contoh perilaku yang saling bertentangan. Keteladanan,
men*adikan kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru agama dan
petugas sekolah sebagai 8igur dan cermin manusia yang berkepribadian
agama. Kepribadian kepala sekolah dalam memimpin sangat
dibutuhkan siswa dalam rangka mengembangkan lingkungan sekolah
berwawasn imtaE melalui keteladanan.
'. 6embiasaan.
6erilaku seseorang tidak lebih dari hasil pembiasaan sa*a. =leh karena
itu, anak harus dibiasakan, misalnya dibiasakan mengucapkan salam
tatkala bertemu maupun berpisah dengan orang lain, membaca
basmalahsebelum makan dan mengakhirinya dengan membaca
hamdalah, dibiasakan shalat ber*amaFah, serta memperbanyak
silaturrahim,dan sebagainya.
%. +embentuk Sikap dan 6erilaku.
6embentukan sikap dan perilaku siswa berarti proses menanamkan dan
menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya men*adi bagian diri
(sel8 orang yang bersangkutan. 6enanaman dan penumbuhkembangan
nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik metodik pendidikan
dan penga*aran. Seperti pendidikan, pengarahan, indoktrinasi,brain
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 21/22
washing dan lain sebagainya. 6embentukan sikap dan perilaku siswa
oleh kepala sekolah sebagai pemimpin dilakukan dengan berbagai
macam cara, misalnya dengan memberikan nasehat kepada siswa dan
adab bertutur kata yang sopan dan bertata krama baik terhadap guru
maupun orang tua. 6roses pembentukan sikap dan perilaku siswa tidak
hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan guru agama sa*a, melainkan
semua guru dan warga sekolah, dimana mereka berupaya untuk
membentuk pola pikir, sikap dan perilaku siswa sesuai dengan a*aran
agama.
B. Kerangka Pikir
6endidikan karakter merupakan pendidikan yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive yang secara sederhana penanaman nilai karakter anak
sudah dapat dia*ak berdiskusi untuk menemukan nilai yang baik dan tidak
baik, perasaan ( feeling yaitu kemampuan untuk mengetahui dan dapat
merasakan keadaan yang dialami orang lain, dan tindakan (action yaitu
gabungan kemampuan emosional dan sosial .
6endidikan tidak hanya membentuk insan ndonesia yang cerdas,
namun *uga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir
generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang berna8as
nilai)nilai luhur bangsa serta agama. 6endidikan karakter mempunyai peran
yang sangat penting dalam menentukan seseorang dalam perilaku religiusnya.
=leh karena itu men*adi tantangan dunia pendidikan untuk mengintegrasikan
7/23/2019 Bab II Pendidikan Karakter
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-pendidikan-karakter 22/22
pendidikan karakter pada setiap mata pela*aran terpadu, agar mampu
menyiapkan SD+ yang berperilaku religius.
Dari uraian diatas, maka kerangka pikir adalah sebagai berikut:
Top Related