5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Yuliandoko (2018:4) “Jaringan komputer didefinisikan sebagai
sekumpulan komputer (lebih dari satu) yang terhubung satu dengan lainnya
menggunakan media tertentu sehingga memungkinkan diantara komputer tersebut
untuk berinteraksi, bertukar data dan berbagai peralatan bersama misalnya printer,
scanner dan lain-lain”.
Menurut Rosdiana (2016:122) “Jaringan komputer adalah komputer-komputer
yang saling berhubungan satu dengan yang lain”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah
sekumpulan komputer yang saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain dengan
menggunakan media tertentu.
Berdasarkan luas jangkauan area jaringan (geografis) dan jumlah komputer yang
terlibat dalam jaringan, maka jaringan komputer dapat dibagi menjadi:
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Ahmodul Hadi (2016:10) “LAN (Local Area Network) adalah jaringan
yang memiliki ukuran jangkauan lebih kecil, melingkupi area suatu gedung atau
kampus kecil”.
6
Sumber : https://www.pro.co.id/pengertian-ciri-ciri-dan-arsitektur-fisik-lan/
Gambar II.1
Jaringan LAN Dalam Satu Gedung
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Agusriandi et al., (2018:11) “MAN adalah gabungan LAN yang
dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar berukuran kotak. MAN bisa saja
gabungan jaringan komputer beberapa institusi atau kampus dalam satu kota”.
Sumber : https://www.nesabamedia.com/pengertian-jaringan-man/
Gambar II.2
Jaringan MAN Antar Gedung
7
3. WAN (Wide Area Network)
` Menurut Hadi (2016:10) “WAN adalah jaringan komputer yang melingkupi
areal geografi luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua”.
Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wan-wide-area-
network/13859
Gambar II.3
Jaringan WAN
2.2. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Ariawal & Purbo (2016:17) “Topologi jaringan adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan bagaimana komputer terhubung dalam suatu
jaringan”.
1. Topologi Bus (Linier)
Menurut Yuliandoko (2018:8) “Pada topologi ini ciri utamanya yakni
dipergunakannya sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua
peralatan jaringan”.
8
Sumber : http://www.teorikomputer.com/2012/08/topologi-bus-pengertian-
keuntungan-dan.html
Gambar II.4
Topologi Bus
a. Kelebihan topologi bus
1) Apabila terjadi gangguan pada salah satu node atau komputer tidak akan
mengganggu komputer yang lainnya.
2) Peralatan utamanya media kabel harga relatif lebih murah dibandingkan
media jaringan lainnya.
b. Kekurangan topologi bus
1) Pada topologi bus ini sangat rentan terjadi tabrakan pada saat
pengiriman data.
2) Apabila terjadi kabel utama putus akan mengganggu keseluruhan
jaringan untuk berkomunikasi.
3) Pengembangannya relatif lebih sulit.
Secara garis besar prinsip kerja topologi bus ini dapat dijelaskan
bahwa setiap node akan mendeteksi kondisi jaringan apakah sedang
9
digunakan atau tidak. Kemudian apabila jaringan sedang tidak digunakan
maka node yang akan mengirimkan data akan mengirimkan data secara
broadcast ke semua node. Meskipun demikian hanya node tujuan saja yang
akan dapat menerima data tersebut.
Apabila saat pengiriman ada paket data dari node lain yang dikirimkan
maka akan terjadi tabrakan atau collision dan bila hal ini terjadi maka semua
node akan berhenti mengirimkan paket data. Selanjutnya masing-masing node
akan menunggu dalam waktu tertentu (random) untuk mengirimkan paket data
kembali.
Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/rf-coaxial-bnc-to-c-male-
straight-waterproof-bnc-connector
Gambar II.5
Peralatan Topologi Bus
10
Sumber : https://jagad.id/pengertian-topologi-bus/
Gambar II.6
Ilustrasi Instalasi Kabel dan Peralatan Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
Menurut Hadi (2018:13) “Topologi ring adalah topologi jaringan berbentuk
rangkaian titik yang masing-masing terhubung kedua titik lainnya”.
Sumber : https://www.pelajaran.co.id/2019/19/topologi-ring.html
Gambar II.7
Topologi Ring
11
a. Kelebihan topologi ring
1) Semua komputer atau node pada jaringan dengan topologi ini memiliki
kedudukan yang sama.
2) Dibandingkan dengan teknologi pada topologi bus maka akan
mengganggu keseluruhan jaringan.
b. Kelemahan topologi ring
1) Apabila terjadi gangguan pada kabel utama (backbone) maka akan
mengganggu keseluruhan jaringan.
2) Sulit untuk mengembangkan kedalam bentuk jaringan yang lebih luas
dikarenakan untuk penambahan node pada jaringan harus memutus
terlebih dahulu jaringan utama.
3) Penambahan dan pemindahan komputer juga akan mengganggu jaringan
yang sedang berjalan.
Jaringan dengan topologi ring ini pertama kali diperkenalkan oleh Olof
Soderblom pada tahun 1960. Beliau pada akhirnya bekerja di IBM dan
teknologi ini mulai dikenalkan oleh IBM pada tahun 1980. Dan pada saat itu
IBM mengklaim bahwa teknologi ini lebih baik dibandingkan teknologi
ethernet, namun pada akhirnya masyarakat lebih banyak menggunakan
ethernet dibandingkan teknologi token ring.
Secara garis besar topologi ring memiliki prinsip kerja yang berbeda
dengan topologi bus. Pada topologi ring ini data ditransmisikan dalam satu
arah, sehingga lebih meminimalkan tabrakan data. Dan setiap node apabila
akan mengirimkan data maka akan menunggu token yang bebas (tidak
dipergunakan node lain), untuk kemudian token bebas ini akan membawa data
12
dari pengirim tersebut ke penerima. Pada saat token ini dipergunakan oleh
salah satu node maka node lain tidak dapat mempergunakannya hingga data
sampai di penerima dan token bebas kembali.
Saat ini teknologi token ring ini ada yang diterapkan pada jaringan fiber
optic teknologi FDDI (Fiber Distributed Data Interface), meskipun banyak
yang beranggapan bahwa FDDI berbeda dengan teknologi Topologi Ring
namun secara prinsip terdapat banyak kesamaan.
Sumber : https://www.slideshare.net/engineerrd/dqdb-fddi
Gambar II.8
FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
Pada FDDI juga menggunakan metode token passing scheme dan
menggunakan dua ring dengan kecepatan 100 Mbps pada masing-masing ring.
Masing-masing ring memiliki fungsi yang dapatdiatur sesuai kebutuhan, pada
sebagian aplikasi ring kedua hanya berfungsi sebagai backup namun ada juga
yang membagi fungsi ring sebagai penerima atau pengirim saja. FDDI ini dapat
mencapai panjang 10 km dengan menghubungkan 1000 node sehingga sangat
ideal bila diterapkan pada LAN berskala besar.
13
3. Topologi Star
Menurut Hadi (2018:13) “Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang
berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan
bintang (star) termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah”.
Sumber : https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star
Gambar II.9
Topologi Star
Topologi star memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah :
a. Pengembangannya sangat mudah karena untuk menambah atau mengurangi
jumlah node tidak akan mengganggu jaringan yang ada.
b. Apabila node mengalami gangguan tidak akan mempengaruhi jaringan yang
ada.
c. Trouble shooting lebih mudah dikarenakan setiap node memiliki jalur sendiri
yang tidak terintegrasi ke jalur node lainnya sehingga pada saat dilakukan
perbaikan cukup dilakukan terhadap jalur node yang bermasalah.
14
4. Topologi Tree
Menurut Hadi (2016:23) “Topologi tree merupakan topologi yang dibangun oleh
bus network yang dihubungkan secara bersama-sama. Topologi tree merupakan
pengembangan atau generalisasi topologi bus”.
Karena pada topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan
dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone sehingga
menyerupai hierarki atau tingkatan. Komputer-komputer dihubungkan ke hub,
sedangkan hub lain dihubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat dan biasanya
digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirearki yang berbeda. Untuk
hirearki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas
mempunyai hirearki semakin tinggi.
Sumber : https://www.artikelsiana.com/2015/04/tree-kelebihan-kekurangan-topologi-
tree-pohon.html
Gambar II.10
Topologi Tree
15
a. Topologi tree memiliki beberapa kelebihan dibandingkan topologi lainnya
yaitu :
1) Topologi ini memiliki kemudahan dalam pengembangannya.
2) Pengaturan atau management jaringan lebih mudah dikarenakan adanya
sentralisasi sehingga memudahkan alokasi permasalahan.
b. Topologi tree juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya :
1) Kerusakan pada tingkatan tertinggi akan berakibat ke semua jaringan.
2) Masih ada kemungkinan terjadinya tabrakan data atau collision.
5. Topologi Mesh
Menurut Hadi (2016:22) “Topologi mesh ini tidak memiliki aturan dalam koneksi.
Topologi ini sering terjadi karena kurangnya perencanaan awal pada saat membangun
suatu jaringan. Topologi mesh dibangun dengan memasang link di antara station-
station”. Sehingga dalam topologi ini setiap perangkat dapat berkomunikasi secara
langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Sumber : http://www.teorikomputer.com/2015/05/pengertian-topologi-mesh.html
Gambar II.11
Topologi Mesh
16
a. Ciri-Ciri Topologi Mesh
1) Tidak ada client-server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan juga
server.
2) Bentuk yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-
masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
3) Topologi ini memiliki hubungan yang berlebihan antara perangkat-perangkat
yang terhubung didalamnya.
b. Keunggulan Topologi Mesh
1) Topologi ini bersifat fault tolerance (sistem dapat melanjutkan tugasnya
dengan benar meskipun terjadi kegagalan perangkat keras dan lunak).
2) Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.
3) Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang
berlebih.
4) Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer
tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga komunikasi dan berbagi
pakai data lebih cepat.
c. Kelemahan Topologi Mesh
1) Instalasi dan konfigurasi ulang saat peralatan-peralatan yang terhubung banyak
akan semakin sulit dan memakan waktu lama.
2) Biaya sangat besar karena diperlukan banyak kabel dan port.
3) Perlu ruangan besar.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Munazilin (2017:63) “Perangkat keras jaringan adalah agian fisik dari
system komputer”. Berikut beberapa contoh perangkat keras komputer:
17
1. Hub
Menurut Yuliandoko (2018:22) “Hub merupakan peralatan pada jaringan yang
fungsinya hanya meneruskan dan memperkuat sinyal akan tetapi tidak memiliki
kecerdasan dalam meneruskan sinyal”.
Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/network-hubs-16580220762.html
Gambar II.12
Ethernet Hub
2. Switch
Menurut Hadi (2016:140) “Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk
membentuk suatu Local Area Network (LAN)”.
Sumber : http://eastasiaeg.com/en/hp-1920s-24g-2sfp-poe-370w-switch-jl385a
Gambar II.13
Switch
18
3. Router
Menurut Ariawal & Purbo (2016:49) “Router adalah suatu perangkat keras
yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa sub-jaringan yang berbeda”.
Sumber : https://www.jakartanotebook.com/tp-link-300mbps-wireless-router-tl-
mr3420-white
Gambar II.14
Router
4. Modem
Menurut Rusman (2017:242) “Modem adalah suatu teknologi jaringan
komputer/internet yang memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan
komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya”.
Sumber : https://www.123rf.com/photo_14936290_one-modem-router-with-two-antennas-
for-wireless-network-3d-render-.html
Gambar II.15
Modem
19
5. NIC (Network Interface Card)
Menurut Yuliandoko (2018:20) “NIC adalah suatu perangkat keras yang
menjadi syarat utama bagi komputer untuk bergabung dengan sebuah jaringan, dan
setiap komputer minimal memiliki satu”.
Sumber : https://www.amazon.co.uk/10Gtek®-Gigabit-Network-Intel-I350-
T4/dp/B01H6NE4X2/
Gambar II.16
NIC (Network Interface Connector)
6. Wireless Adapter
Menurut Elvy Zam (2016:12) “Wireless Adapter adalah sebuah radio
transceiver yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal radio dari
komputer atau ke komputer lain dalam sebuah jaringan.”
20
Sumber : https://blossomzones.com/shop/modem-networking/tp-link-tl-wn881nd-
300mbps-wireless-adapter/
Gambar II.17
Wireless Adapter
7. Personal Computer (PC)
Menurut Rosdiana (2016:43) “Personal Computer (PC) adalah sebuah
perangkat keras yang memiliki CPU sebagai mesin uatamanya dan biasanya
dipasang secara permanen di rumah, kantor, maupun sekolah”.
Sumber : https://teknologi.info/113176/11-daftar-harga-pc-terbaik-untuk-bisnis-dan-
kantor/
Gambar II.18
Personal Computer (PC)
21
8. Kabel Jaringan
Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel pada
jaringan komputer digunakan untuk menghubungkan suatu server dengan
workstation atau sebaliknya.
a. Kabel Twisted Pair
Menurut Yuliandoko (2018:37) “Kabel twisted pair merupakan kabel
yang banyak digunakan pada jaringan komputer karena harganya yang
terjangkau dan sudah mendukung kecepatan tinggi”.
b. Kabel Fiber Optic
Menurut Irawati (2018:124) “Kabel fiber optic merupakan media
jaringan yang digunakan untuk transmisi cahaya”.
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
1. Mikrotik Router OS
Menurut Jordan (2015:59) “Mikrotik atau Router OS adalah system operasi dan
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router
network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan
jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot dan warnet”.
22
Sumber : https://www.laptopsiipat.com/2018/01/pengertian-kelebihan-kekurangan-
router-os.html
Gambar II.19
Mikrotik
2. QoS (Quality of Service)
Menurut Yuliandoko (2018:222) “Quality Of Service (QoS) adalah kemampuan
suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth,
mengatasi jitter dan delay”.
3. Metode Manajemen Bandwidth Pada Mikrotik
Menurut Jumiati (2017:247) “Bandwidth management dapat diartikan sebagai
proses mengukur dan mengendalikan pertukaran informasi dalam jaringan komputer,
sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berakibat pada
network congestion dan penurunan kemampuan jaringan”.
a. Simple Queue.
Menurut Jumiati (2017:247) “Simple queue merupakan menu pada Router OS
untuk melakukan manajemen bandwidth untuk skenario jaringan yang sederhana.
23
Untuk menggunakan simple queue, pekerjaan packet classification dan marking
packet tidak wajib dilakukan”.
Menurut Supendar & Siregar (2018:23) “Simple queue adalah salah satu
metode dalam manajemen bandwidth yang mudah dalam melakukan
konfigurasinya, dimana pembagian bandwidth-nya disetting secara tetap sehingga
berapapun jumlah user yang online maka bandwidth-nya tetap dan cenderung
berkurang”.
b. Queue Tree
Menurut Jumiati (2017:247) “Queue tree adalah konfigurasi queue yang
bersifat one way (satu arah), ini berarti sebuah konfigurasi queue hanya akan
mampu melakukan queue terhadap satu arah jenis traffic”.
Menurut Gunawan (2014:2) “Queue tree berfungsi untuk melimit bandwidth
pada mikrotik yang mempunyai 2 koneksi internet karena packet mark-nya lebih
berfungsi daripada di simple queue, digunakan untuk membatasi satu arah koneksi
saja baik itu download maupun upload”.
Pada saat akan menerapkan queue pada jaringan, dikenal dua rate atau alokasi
bandwidth yang akan didapat oleh setiap user yaitu:
a) Committed Information Rate (CIR), merupakan alokasi bandwidth terendah
yang bisa didapatkan oleh sebuah user jika traffic jaringan sangat sibuk.
Seburuk apapun keadaan dari jaringan tersebut, komputer user tidak akan
mendapatkan alokasi bandwidth di bawah dari CIR.
b) Maximum Information Rate (MIR), merupakan alokasi bandwidth maksimum
yang bisa didapatkan komputer user. MIR biasanya akan didapatkan seorang
user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain.
24
4. Aplikasi WinBox
Menurut Munazilin (2017:54) “Winbox adalah sebuah software atau utility yang
digunakan untuk me-remote sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical
User Interface) melalui operating system”.
Aplikasi WinBox merupakan aplikasi yang sangat erat hubungannya dengan
mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke
server mikrotik dalam mode GUI.
Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui pc itu sendiri, maka
dalam bentuk mode GUI kita menggunakan WinBox. Dengan aplikasi ini kita dapat
mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client.
Mengkonfigurasi mikrotik melalui WinBox jauh lebih banyak digunakan, karena
selain penggunaannya yang mudah kita tidak harus menghafal perintah–perintah
console. Fungsi utama WinBox adalah men-setting mikrotik yang ada dengan
kemudahannya melalui tampilan GUI atau desktop.
Sumber : https://www.filecroco.com/download-winbox/
Gambar II.20
Winbox
25
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Menurut Irawati (2018:76) “TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) adalah sekelompok protocol dan utility yang mengatur komunikasi data
komputer di internet”.
1. Network ID
Menurut Jordan (2015:32) “Network ID adalah bagian dari alamat IP yang
mewakili jaringan fisik dari host”.
Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki Network ID
jaringan yang sama karena jika Network ID berbeda maka dapat dikatakan
komputer tersebut mempunyai jaringan yang berbeda dan tidak bisa saling
berkomunikasi.
2. Host ID
Menurut Yuliandoko (2018:71) “Host ID adalah bagian yang mewakili bagian
individu dari alamat, apabila komputer di segment jaringan memiliki alamat,
maka jaringan perlu mengetahui milik siapa paket data tersebut”.
Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar
menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan
komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP.
IP digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu
mesin (komputer).
26
a) Kelas IP Address (Subnetting)
IP address terdiri atas 32 bit dengan penulisan dalam 4 kelompok yang
terdiri atas 8 bit (oktet). Contohnya adalah seperti di bawah ini:
Table II.1
Binner dan Desimal
Sumber : Herman Yuliandoko (2018:70)
IP address di atas adalah 192.16.10.1, terdapat beberapa kelas IP address yang
digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C.
Table II.2
Bit, Network, Host pada kelas IP
Sumber : https://carasiiumi.com/cara-menghitung-ip-address/
1) Kelas A
Oktet pertama (8 bit) adalah network dan oktet ke-9 sampai dengan ke-
32 adalah host. Oktet pertama diawali dengan biner “0”, sehingga minimum
0 (00000000) dan maksimum 127 (01111111). Akan tetapi IP network 0
27
tidak boleh digunakan dan 127 digunakan sebagai loopback, sehingga range
IP network kelas A adalah 1-126.
2) Kelas B
Dua oktet pertama (16 bit) adalah network dan oktet ke-17 sampai
dengan ke-32 adalah host. Oktet pertama diawali dengan oktet “10”,
sehingga minimum 128 (10000000) dan maksimum 191 (10111111).
3) Kelas C
Tiga oktet pertama (24 bit) adalah network dan oktet ke-25 sampai
dengan ke-32 adalah host. Oktet pertama diawali dengan biner “110”,
sehingga minimum 192 (11000000) dan maksimum 223 (11011111).
Sedangkan diluar kelas tersebut terdapat kelas D dan E yang jarang
dipakai karena kelas D digunakan untuk alamat-alamat dan kelas E
digunkan untuk sarana eksperimen atau research.
Table II.3
IP address Privat
Sumber : Herman Yuliandoko (2018:72)
28
Table II.4
IP address Publik
Sumber : Herman Yuliandoko (2018:73)
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Saat ini hampir semua perusahaan yang berskala kecil, menengah, maupun besar
telah menggunakan jaringan komputer untuk kegiatan sehari-hari karena keuntungan
dan efisiensi kerja yang dirasakan dalam penerapan jaringan komputer. Seiring
perkembangan teknologi informasi, perkembangan ancaman terhadap keamanan
jaringan komputer juga ikut meningkat, berbagai serangan dan ancaman dapat saja
secara tiba-tiba menyerang jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
Menurut Yuliandoko (2018:209) “Antivirus atau biasa dikenal dengan anti-
malware software, adalah perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mencegah,
mendeteksi dan menghapus malicious software (perangkat lunak atau software yang
mencurigakan yang mungkin menyebabkan kerusakan).” Dari skala kecil maupun
besar, antivirus diperlukan sebagai keamanan jaringan saat client ataupun server
memiliki hubungan langsung dengan internet.
Top Related