perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN JUDUL
1. Judul
Desain Interior The Rolling Stones Music Center dengan Konsep Retro di Jakarta.
2. Definisi Judul
a. Desain Interior : Merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior dalam
bangunan. (D.K. Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta:Erlangga).
b. The Rolling Stones : Sebuah band rock asal Inggris yang mulai terkenal sejak tahun
1960-an dan masih eksis hingga sekarang. Band terbesar di dunia selain The Beatles.
(Zaveira, Ferdinand. 2009. Mick Jagger: Never Ending Rock and Roll. Jogjakarta: A
Plus Books)
c. Music : Segala bunyi-bunyian yang dianggap enak oleh pendengarnya. Mulai dari
suara siulan, desir angin, tetes air, sampai denting gitar. (Tim Kreatif Marketing
Support. 2006. Ensiklopediaku Serial Pengetahuan Musik. Jakarta: PT Primamedia
Pustaka)
d. Center : (1)
Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi (2)
Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan
(3)Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi. (Triyanto, Agus.2012. Desain Interior Elvis Presley Music Center di
Bandung dengan Pendekatan Konsep Modern Retro.Surakarta: Universitas Sebelas
Maret)
e. Retro : Gaya yang menjadi ikonik di zaman dulu. (Havier, Gina. 2012. Furniture
Gaya Retro. Jakarta: Griya Kreasi)
f. Jakarta : Ibukota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di
Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Terletak di bagian barat laut Pulau
Jawa. (www.id.wikipedia.org/Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 11
Desain Interior The Rolling Stones Music Center dengan Konsep Retro di Jakarta adalah
perancangan sebuah bangunan pusat rekreasi, edukasi, hiburan, dan informasi dengan
fasilitas dan sarana yang kompleks bagi para pengunjung The Rolling Stones Music Center,
yang dibalut dengan nuansa retro untuk memunculkan nuansa nostalgia terhadap The Rolling
Stones pada era awal kejayaannya. Konsep tersebut dirancang sebagai wujud apresiasi bagi
The Rolling Stones selaku Legend Of Rock‟n roll.
B. TINJAUAN THE ROLLING STONES
The Rolling Stones adalah sebuah band rock asal Inggris yang mulai terkenal sejak tahun
1960-an dan masih eksis hingga sekarang. The Rolling Stones adalah band terbesar di dunia
selain The Beatles. Dalam peta musik dunia, The Rolling Stones lebih dari sekedar musik.
Band ini, setidaknya memelopori kelahiran kultur baru.
1. Awal Terbentuk
Band ini dibentuk di London, Inggris, pada Januari 1963. Akan tetapi, sesungguhnya
cikal bakal The Rolling Stones sudah ada sejak 1962 oleh gitaris Brian Jones, pemuda
kelahiran Cheltenham. Dia pergi ke London untuk membentuk band. Sebelum mendirikan
The Rolling Stones, Brian Jones sempat bergabung dengan band Cheltone Six. Posisinya
adalah sebagai pemain klarinet. Dia juga sempat bergabung dengan The Ramrods. Di
London, Brian Jones lalu mendirikan band dengan nama Little Blue & The Blue Boys. Band
ini didirikan oleh Brian Jones bersama Mick Jagger (vokal) dan Keith Richards (gitar).
Formasi ini lalu berubah dengan masuknya lan Stewart (piano), Geof Bradford (drum), Dick
Taylor (bass), dan Tony Chapman. Band ini pertama kali tampil di Marquee Club di London
pada 12 Juli 1962. Formasi band lalu berubah ketika Geof Bradford digantikan oleh Mick
Avory, Dick Taylor oleh Bill Wyman, dan Mick Avory oleh Charlie Watts.
Memasuki 1963, formasi band ini telah lengkap. Mereka lalu menamakan band ini The
Rolling Stones pada Mei 1963. Nama itu diambil dari lagu karya Muddy Waters, yaitu
“Rolling Stones Blues”. Kemudian mereka menjadi band pengisi di Crawdaddy Club di Hotel
Station, Richmond, selama delapan bulan.
2. Manajemen Awal
Langkah pertama mereka adalah menyodorkan rekaman kepada IBC Studio sambil
bermain tetap di Crawdaddy Club. Lalu, mereka mengontrak Andrew Oldham sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 12
manajer. Meski tanpa pengetahuan yang baik tentang musik, Andrew Oldham piawai di
bidang publikasi. Dia adalah sosok yang menggagas citra bahwa, The Rolling Stones adalah
band “para pemuda bandel” atau kebalikan dari The Beatles. Dia juga yang mempunyai ide
sekaligus meminta pianis, Ian Stewart keluar dari band. Alasannya, penampilan Ian Stewart
sangat kontras dengan para personel lainnya sehingga dianggap tidak menunjang citra band.
Meskipun berat, Ian Stewart akhirnya menyutujui permintaan Andrew Oldham, hanya saja
dia tetap diminta bersama band, dengan posisi sebagai road manager. Di bawah tangan
dingin Andrew Oldham, The Rolling Stones mengikat kontrak dengan Decca Records untuk
merilis single perdana mereka, “Come On”, pada 1963 yang hanya menjadi hit minor.
3. Jalan Kesuksesan
Pada akhir 1963, The Rolling Stones merilis versi lain dari lagu “I Wanna Be Your Man”
dalam bentuk single. Single kedua mereka ini berhasil mencapai peringkat 15 di tangga lagu
Inggris. Pada awal 1964, The Rolling Stones merilis single ketiga mereka, yaitu “Not Fade
Away”.
Single ini berhasil mencapai peringkat tiga di tangga lagu Inggris, sekaligus menjadi lagu
pertama mereka yang masuk tangga lagu di AS. Sejak saat itulah, The Rolling Stones mulai
dikenal di Inggris. Mereka dikenal sebagai band yang lebih keras dan seksi dibandingkan The
Beatles.
Pada masa itu, The Rolling Stones menjadi bagian dari “British Invasion”, yaitu
gelombang para penampil dari Inggris yang menjadi populer di AS, Australia, Kanada, dan di
mana pun. The Rolling Stones tidak butuh waktu lama untuk bisa menggelar konser keliling
Inggris walaupun untuk pertama kali mereka harus berbagi panggung bersama The Everly
Brothers dan Bo Diddley. Pada Juni 1964, The Rolling Stones memulai tur keliling AS.
Pada saat itu mereka menjadi band pembuka untuk The Ronettes. Setelah ini mereka
merilis album perdana, The Rolling Stones. Album ini berhasil menggeser album The Beatles
yang sebelumnya merajai tangga lagu di Inggris. Pada 1965, The Rolling Stones merilis
single nomor satu pertama mereka di AS, yaitu “(I Can‟t Get No) Satisfaction”. Lagu ini
kemudian dibeli oleh Snickers untuk digunakan sebagai jingle iklan mereka. Selain lagu itu,
banyak lagi hit-hit The Rolling Stones yang kemudian laku dibeli sebagai lagu tema iklan,
berikut daftarnya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 13
Brown Sugar (Kahlua & Pepsi)
You Can‟t Always Get What You Want (Motorola)
I‟m Free (AT&T)
Start Me Up (Windows 95)
She‟s A Rainbow (Apple iMac)
Little Red Rooster (Radio 3)
Rise Crispies Jingle (Rice Crispies)
Pada 1971, kontrak The Rolling Stones dengan Decca Records berakhir. Daripada
memilih untuk memperpanjang kontrak, mereka justru mendirikan perusahaan rekaman
sendiri yang diberi nama The Rolling Stones Records. Melalui label rekaman inilah album
Sticky Fingers dirilis. Single “Brown Sugar” dari album ini kemudian menjadi nomor satu di
tangga lagu selama dua minggu. Album ini pula yang menjadi awal dikenalnya logo khas The
Rolling Stones: mulut lebar dengan lidah menjulur. Simbol ini cocok dengan mulut Mick
Jagger yang memang terkenal lebar. Logo ini konon didesain oleh tokoh pop art, Andy
Warhol. Pada Oktober 1973 Single “Angie” menjadi nomor satu di AS. Sebulan kemudian,
“Angie” mendapat sertifikat emas.
Pada 1981, The Rolling Stones merilis album Tattoo You dengan hit-hit, seperti “Waiting
On A Friend”, “Hang Fire”, dan “Start Me Up”. Tur keliling The Rolling Stones pada 1981
berhasil menjual 2.250.000 tiket, masing-masing dengan harga 15 dolar AS. Pada 1982,
album Undercover terjual 1,2 juta keping. Label rekaman CBS lalu menawarkan kontrak
senilai 28 juta dolar untuk jangka empat tahun. Pada awal 1983, Mick Jagger juga
menandatangani kontrak senilai 3 juta dolar untuk autobiografinya. Selama 1981-1982 saja,
The Rolling Stones diperkirakan telah berhasil mengumpulkan 100 juta dolar, dan potensi
komersil live show mereka diperhitungkan mencapai 30 sampai 40 juta dolar, The Rolling
Stones meraih keuntungan besar. Mereka mematok harga 4 juta poundsterling untuk sebuah
pertunjukan privat. Ini membuat The Rolling Stones menjadi band dengan bayaran termahal
dalam penampilan mereka.
Pada tahun 1989, The Rolling Stones menerima penghargaan “Lifetime Achievement
Award” dari Grammy Award dan sebuah bintang di Rock N‟Roll Hall Of Fame. Pada tahun
ini pula, Keith Richards, tanpa membawa The Rolling Stones, menerima penghargaan “Living
Legend” dari International Rock Awards. Pada 1994, The Rolling Stones mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 14
Grammy Award untuk “Best Rock Album” untuk “Voodoo Lounge” dan “Best Music Video”
untuk lagu “Love Is Strong”. Pada tahun 1995, lagu ini juga memenangi dua penghargaan
dalam ajang MTV Video Music Awards. Setelah 1994, The Rolling Stones antara lain merilis
dua album konser, yaitu Stripped (1995) dan No Security (1998), juga sebuah album studio,
yaitu Bridges To Babylon (1997). Pada 1997, Rock N‟Roll Hall Of Fame menyusun daftar
“500 Songs That Shaped Rock N‟Roll”. Di dalam daftar itu terdapat enam lagu The Rolling
Stones, yaitu “Honky Tonk Women”, “(I Can‟t Get No) Satisfaction”, “Jumpin Jack Flash”,
“Miss You”, “Sympathy For Devil”, dan “Time Is On My Side”.
Pada 2002, para penggemar dibombardir dengan sebuah kompilasi dua CD yang berisi
40 hits The Rolling Stones, mulai dari 1960-an ditambah empat lagu yang belum pernah
dirilis sebelumnya, yaitu “Losing My Touch”, “Stealing My Heart”, “Don‟t Stop”, dan
“Keys To My Love”. Hingga kini, The Rolling Stones telah merilis 24 album studio, 9 album
konser, dan puluhan album kompilasi. Album-album The Rolling Stones telah terjual lebih
dari 200 juta keping di seluruh dunia. Tak heran jika The Rolling Stones kemudian
mendirikan museum bernilai jutaan dolar di Hamburg, Jerman. Museum tersebut ditata oleh
agen seni milik Ron Wood dengan menampilkan lebih dari 4.000 memorabilia. Museum ini
juga dilengkapi dengan supermarket yang didesain khusus untuk menjual barang-barang
bertema The Rolling Stones.
4. Sikap, Aliran dan Warna Musik
Tidak seperti The Beatles yang manis, meskipun juga memprotes melalui musik, The
Rolling Stones yang muncul “kampungan” itu bukan karena mereka dari kelas bawah,
melainkan sebagai sikap pilihan yang sengaja dipakai untuk menentang kemapanan kelas
menengah. Menurut ukuran standar musik pop Inggris dekade 1960-an yang sedang
melahirkan The Beatles, musik The Rolling Stones memang urakan. Iramanya cepat, padat,
dan tajam kontras dengan keriangan The Beatles, dengan tonjolan pada penampilan vokal,
gitar, dan alat perkusi.
Mick Jagger dengan raut muka anak nakal dan bibir dower menyanyi dengan kurang
ajar. Dia sering berdesah, sengaja kepleset mengucapkan kata-kata, tak sekedar bertujuan
agar terdengar seksi. The Rolling Stones yang hadir dengan rambut gondrong dan kumal lalu
seakan-akan mewakili kebebasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 15
Musik The Rolling Stones lebih tepat digolongkan rock „n‟ roll, bukan rhythm, juga
bukan blues. Mereka mengaku musiknya bersumber dari musik “hitam”. Setidaknya,
pengakuan itu erat kaitannya dengan pemusik kulit hitam. Keith Richards adalah penggemar
raja rock „n‟ roll, Chuck Berry, Brian Jones memuja musisi jazz, Elmore James, dan Charlie
Watts juga menyukai jazz. Sedangkan Mick Jagger ketagihan blues sejak berumur belasan
tahun.
The Beatles menjaring sudut indah dari pemberontakan kaum muda, sedangkan The
Rolling Stones mengucapkan sampahnya. Spontanitas The Beatles yang segar dan jitu
menangkap ekspresi kawula muda dalam bungkus yang kompak, lalu dilengkapi oleh The
Rolling Stones dengan nuansa-nuansa gelapnya. Jika The Beatles dianggap “kanan” atau
“putih” oleh para pecandu musik, maka The Rolling Stones dikategorikan sebagai “kiri” atau
“hitam”. Jika The Beatles selalu tampil dengan penonton yang tertib, maka konser The
Rolling Stones biasanya berakhir dengan keributan. Banyak yang mengatakan musik The
Rolling Stones bersifat alami, ekspresif, dan seksi. Mereka punya kesadaran tinggi pada
pasar, yaitu memunguti apa yang tak banyak disentuh The Beatles---mereka (The Rolling
Stones) berdagang.
Jika The Beatles kemudian menjadi fenomena dan dianggap hebat karena kegeniusan
keempat personelnya, maka The Rolling Stones tercatat sebagai band yang tak pernah tertelan
zaman karena kedahsyatan pengelolaaannya. The Rolling Stones juga berhasil melangkahi
segala jurang sosial, ekonomi, emosi, dan politik.
5. Periode Sulit
Dua bulan sebelum lagu “Honky Tonk Woman” disertifikasi emas, gitaris, Brian Jones
ditemukan meninggal dunia di kolam renangnya di Sussex. Mick Taylor lalu
menggantikannya. Namun, pada 1975, lagi-lagi The Rolling Stones harus mencari gitaris
pengganti karena Mick Taylor keluar untuk bergabung dengan The Jack Bruce Band.
Pengganti yang telah melewati seleksi ketat dan kemudian bergabung adalah Ron Wood.
Pada 1969, terjadi peristiwa tragis dalam konser The Rolling Stones di Altamont, AS. Dalam
peristiwa itu, seorang penggemar The Rolling Stones tewas ditusuk oleh anggota geng motor,
Hell‟s Angels.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 16
Tahun 1975 menjadi tahun yang berat untuk The Rolling Stones. Penyebabnya adalah
seorang penginjil di Florida, AS, mengklaim bahwa musik The Rolling Stones penuh dosa
dan harus bertanggung jawab atas terjadinya kelahiran bayi di luar nikah. Puncak dari aksi
penolakan terhadap The Rolling Stones adalah pembakaran terhadap logo-logo The Rolling
Stones. Pada 1985, Ian Stewart, pianis The Rolling Stones, meninggal dunia akibat serangan
jantung tepat di ruang tunggu dokternya di London.
6. Dunia Film
Pada 1970, Mick Jagger mencoba berkarier di layar lebar. Dalam film Performance, dia
berperan sebagai Turner, seorang bintang rock. Pada 1970, The Rolling Stones juga membuat
film tentang perjalanan konser-konser mereka dalam judul Gimme Shelter yang dibesut oleh
Albert Maysles, David Maysles, dan Charlotte Mitchell Zwerin. Sebelumnya, The Rolling
Stones juga menggarap film dokumenter pada 1968 berjudul Sympathy For Devil yang
digarap Jean Luc Goddard. Pada 2006, The Rolling Stones menggarap film dokumenter
berjudul Shine A Light, yang disutradarai oleh Sutradara kondang, Martin Scorsese. Film
dokumenter yang judulnya diambil dari salah satu judul lagu The Rolling Stones itu, juga
menyertakan potongan adegan-adegan persiapan band kala hendak naik panggung di
beberapa konser mereka. Film itu sebenarnya akan dirilis pada 21 September 2007, namun
Paramount Classics menundanya hingga awal April 2008. Premiere dunia dilakukan di
Festival Film Berlin ke-58, pada 7 Februari 2008. Selanjutnya, film ini diputar dalam
sejumlah festival lain, antara lain Hong Kong International Film Festival pada April 2008,
DOCVILLE International Documentary Film Festival (Belgia) pada Mei 2008, Transylvania
International Film Festival (Rumania) pada Mei 2008, dan Jakarta International Film
Festival pada Desember 2008.
7. Logo Lidah Menjulur
Album Sticky Fingers menjadi awal dikenalnya logo khas The Rolling Stones: mulut lebar
dengan lidah menjulur. Logo ini konon didesain oleh tokoh pop art, Andy Warholl. Logo
terkenal itu untuk pertama kali muncul pada April 1971 setelah digunakan sebagai label dari
single “Brown Sugar”dan juga disampul belakang piringan hitam album Sticky Fingers.
Ternyata logo itu menjadi abadi dan menjadi bahan promosi melalui kaos, stiker, program
tur, cangkir, bendera, celana renang, bahkan pesawat telepon. The Rolling Stones mendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 17
penjualan rata-rata senilai 84 juta dolar AS hanya dari promosi logo ini. Selama bertahun-
tahun, logo yang aslinya berwarna merah dan putih itu diperbaharui rancangan dan warnanya.
Lidah ditambahi segala macam barang, termasuk diwarnai sesuai dengan bendera Inggris atau
AS. Desain ini disebut-sebut sebagai hasil ciptaan tim kreatif Andy Warholl. Ini masuk akal
karena sentuhan Andy Warholl terasa sekali, apalagi memang dia yang mendesain sampul
album Sticky Fingers.
Namun, 24 tahun kemudian, majalah Billboard melaporkan bahwa logo itu merupakan
karya seorang artis dan perancang grafis asal Brooklyn, New York, bernama Ruby Mazur.
Menurut cerita Ruby Mazur, Mick Jagger menawari dia membuat desain untuk single
“Tumbling Dice” pada 1972. Namun, Ruby Mazur memiliki kelemahan untuk mengklaim
logo itu sebagai karyanya. Pasalnya, “Tumbling Dice” dirilis pada April 1972 atau satu tahun
setelah logo lidah muncul. Akan tetapi, Ruby Mazur berkilah bahwa logo itu sudah ada ketika
itu dan dirampas oleh Andy Warholl. Mungkin itu sebabnya Ruby Mazur secara resmi
disebut oleh The Rolling Stones sebagai perancang logo itu hingga tahun 1976.
Kisah lain tentang logo, The Rolling Stones menyebutkan bahwa Mick Jagger
mengatakan logo itu diciptakan oleh seorang mahasiswa seni bernama John Pasche pada
tahun 1970. Waktu itu John Pasche sedang menempuh studi di Royal College Of Art di
London. Dia kemudian bertemu Mick Jagger. Ketika bertemu John Pasche, Mick Jagger
mengaku kecewa dengan logo band yang dibuat oleh label rekaman Decca Records karena
dianggap terlalu lembut. Maka John Pasche pun akhirnya membuatkan logo The Rolling
Stones.
Logo yang diciptakan dengan mengadopsi bibir Mick Jagger akhirnya menjadi latar
setiap kali The Rolling Stones menggelar konser. Bahkan logo asli band ini kemudian dibeli
oleh Museum Victoria and Albert (V&A) di London, Inggris. Logo tersebut terjual dengan
harga 92.500 dolar dalam sebuah lelang di AS. Dana tersebut sebagian disalurkan untuk
bantuan pengembangan seni independen lewat The Art Found. Simbol orisinal tersebut, kini
disimpan di museum itu. (Zaveira, Ferdinand. 2009. Mick Jagger: Never Ending Rock and
Roll. Jogjakarta: A Plus Books)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 18
C. TINJAUAN MUSIC CENTER
1. Music Hall
a) Pengertian
Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari Inggris, dan popular
sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki pengertian sebagai berikut :
Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik yang popular,
komedi dan atraksi khusus.
Sebuah teater atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah pertunjukan.
Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular.
b) Tujuan
Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai tempat pertunjukan
beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk menghibur penontonnya.
c) Kegiatan
Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah Music Hall pada dasarnya ada 2 macam, yaitu
menonton (penonton) dan ditonton (performer). Dalam kegiatannya muncul sebuah bentuk
interaksi antara 2 hal tersebut.
2. Music Memorabilia
a) Pengertian
Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir, sebuah benda yang
mengandung unsur kenangan. Memorabilia memiliki nilai lebih karena berhubungan dengan
sejarah, budaya maupun hiburan. Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun
biasanya berupa poster, foto dan lainnya.
b) Tujuan
Ruangan memorabilia memiliki tujuan untuk menghadirkan kembali kenangan atau
memori mengenai musisi yang memiliki barang yang dipajang tersebut. Agar penggemarnya
atau orang awam pun dapat ikut merasakan dan mengenang sosok idola mereka melalui
barang peninggalannya.
c) Kegiatan
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pamer dimana barang-barang yang dipajang
merupakan barang yang sebelumnya merupakan milik musisi (contoh: Koes Plus). Barang-
barang tersebut dapat berupa alat musik, pakaian, aksesoris dan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 19
3. Music Club
a) Pengertian
Club adalah tempat berkumpul atau terhimpunnya beberapa orang atau sejumlah orang
yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau
kesenangan yang sama pula.
b) Klasifikasi Club
Berdasarkan maksud dan tujuannya, klasifikasi club dibedakan menjadi :
1. Sosial club, yakni perkumpulan yang bergerak di bidang sosial dengan tujuan antara lain
adalah meningkatkan keadaan sosial yang ada pada suatu masyarakat tertentu.
2. Profesional club, yakni perkumpulan yang terdiri dari, anggota-anggota dengan latar
belakang atau tingkat sosial tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
profesionalisme sesuai bidangnya.
3. Political club, yakni suatu perkumpulan dengan anggota yang terdiri dari orang-orang
yang tertarik pada masalah ketatanegaraan.
4. Women‟s club, yakni perkumpulan dengan anggota khususnya wanita yang bertujuan
meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita.
c) Kegiatan
1. Pengunjung
Bagi pengunjung, kegiatan mereka adalah dibagi menjadi 2, yaitu komunikasi dan
lobbying. Komunikasi di sini merupakan interaksi antar pengguna, sedangkan lobbying
merupakan suatu kegiatan di luar kegiatan resmi. Bentuk komunikasi sendiri dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yakni:
a. Komunikasi menurut hubungan
Komunikasi ini dibedakan atas, hubungan vertikal dan horizontal. Menurut hubungan
vertikal, diberikan oleh pimpinan kepada para anggota organisasi maupun sebaliknya. Dan
menurut hubungan horizontal, dilakukan antar para pejabat organisasi yang memiliki
kedudukan kurang lebih sederajat.
b. Komunikasi Menurut Sifat
Ada 2 strategi yang ditempuh oleh para pengguna dalam mencapai tujuannya, yaitu
melalui forum formal maupun informal. Forum formal adalah komunikasi yang terjadi di
antara para anggota organisasi yang secara tegas telah ditentukan dalam struktur organisasi.
Bentuk komunikasi dapat berupa symposium, seminar, ceramah, lokakarya, dan lain-lain.
Sedangkan, forum informal adalah segenap kegiatan pemindahan informasi dalam suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 20
organisasi yang tidak direncanakan atau ditentukan sebelumnya dalam struktur atau
peraturan-peraturan yang formal.
Termasuk dalam pengertian ini, yaitu komunikasi yang dilakukan para anggota organisasi
atas dasar kehendak atau hasrat pribadi maupun komunikasi yang dilakukan pejabat dengan
menyimpang struktur organisasi yang formal. (Soehardiman Joewono, 1972 : 15).
Kemudian bentuk lobbying, seperti telah disebutkan bahwa lobbying adalah suatu
pertemuan di luar kegiatan resmi, lepas dari kegiatan organisasi atau perusahaan atau instansi
untuk menuju penyegaran fisik dan mental dari kesibukan sehari-hari sehingga dapat
meninggikan daya kreasi manusia, serta untuk mencapai keseimbangan antara bekerja dengan
istirahat. Bentuk lobbying yang dilakukan para pengguna lebih bersifat rekreasi.
Ada 2 jenis kegiatan yang dimaksud, yaitu :
Rekreasi aktif
Meliputi kegiatan bermain dan berolahraga (bilyard, bridge, renang, golf, dan lain-lain).
Rekreasi pasif
Meliputi kegiatan bersuka (nonton, membaca, mendengarkan musik, berdansa, dan lain-
lain) dan kegiatan bersantai (duduk-duduk, makan, minum, dan lain-lain).
Pengelola
Pengelola mempunyai kegiatan, yaitu mengurus jalannya club yang meliputi, kegiatan
management dan service. Sifat kegiatan di sini bisa dalam suasana tenang, formal, santai, bisa
pula dalam suasana gaduh, sesuai dengan macam kegiatannya. Sedangkan, pelaksanaan
kegiatan adalah pada jam-jam kantor atau jam biasa. Untuk kegiatan service bisa sampai
malam hari.
d) Tujuan Umum
Sebagai wadah perkumpulan, tentunya ada tujuan-tujuan yang menjadi suatu landasan
pemikiran dibentuknya sebuah club ini, sehingga benar-benar bermanfaat bagi para
anggotanya. Beberapa tujuan di antaranya, menyediakan suatu tempat representatif dalam
rangka melakukan suatu komunikasi formal yang bersifat bisnis maupun rekreasi.
i. Sebagai tempat memperluas wawasan usahanya
ii. Sebagai tempat melakukan promosi bidang usahanya
iii. Sebagai tempat berkomunikasi dengan pihak berkepentingan
iv. Sebagai tempat mengadakan kerja sama timbal balik dengan pihak lain
v. Sebagai tempat mencari informasi serta berkegiatan sosial
( www.wikipedia.org/wiki/Music_hall, 9 September 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 21
D. TINJAUAN RETRO
1. Pengertian
Kata „retro‟ sendiri merupakan kependekan dari retrospektif, yaitu kembali ke masa lalu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyiratkan suatu pergerakan ke arah masa lalu
sebagai pergantian suatu kemajuan ke arah masa depan. (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1995: 839).
Kata retro datang dari seorang ahli teori, yaitu Jean Baudrillard. Dalam bukunya berjudul
Simulacra and Simulation yang berarti, kembali pada masa lalu, periode masa lalu yang
menjadi gagasan yang besar memandu ke era „modern‟. Sebuah benang merah terlihat pada
desain yang tercipta antara tahun 1920 dan 1970. Dalam kurun waktu lima puluh tahun,
berbagai macam gaya berganti dengan sangat cepat, walaupun dilihat pada zaman sekarang,
periode ini tampak sebagai periode yang energinya berkobar-kobar dan memperlihatkan
tujuan yang jelas dalam seni, arsitektur, dan desain (Bingham & Weaving, 2005: 12).
2. Sejarah Retro
Berdasarkan periode tahun 1920 sampai dengan 1970 menurut Neil Bingham (2005: 13-
35).
1) Tahun 1920-an dan tahun 1930-an, hal yang paling mempengaruhi penampilan gaya retro
saat ini adalah pergerakan modernisme, yang muncul pertama kali pada tahun 1920-an,
bersamaan dengan berkembangnya ide desain modern lain: Art Deco.
2) Tahun 1940-an dan tahun 1950-an didominasi oleh perang dan ketegangan, sementara
dekade selanjutnya merupakan dekade damai, menunjukkan perubahan yang lebih berwarna,
optimisme, dan keceriaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika gaya retro tahun 1950-an
merupakan gaya yang paling dikoleksi saat ini.
3) Tahun 1960-an merupakan era revolusi dan ekstrimisme. Teriakan para demonstran
antiperang vietnam „musnahkan bom‟ diganti menjadi „berdamailah, jangan berperang‟. Dua
pergerakan artistik mendominasi era 1960-an, yaitu OP dan POP, dan menjadi gaya penting
yang sering menjadi incaran para kolektor desain retro pada saat itu.
4) Tahun 1970-an, buku Charles Jencks yang menggemparkan, „The Language Of Post-
Modern Architecture‟, merekam waktu, tanggal, dan tempat hancurnya pergerakan gaya
modern, yaitu pukul 15:32, tanggal 15 Juli 1972, di St.Louis, Missouri. Ketika sebuah
kompleks bertingkat yang dibangun tahun 1950-an diratakan dengan dinamit, gaya
modernisme telah berakhir dan siap diganti dengan gaya Post-Modernisme. Pergerakan
desain interior lain yang populer, yang muncul pada tahun 1970-an, adalah gaya Hi-Tech
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 22
yang bertolak belakang dengan anti-desain. Hi-Tech kembali pada unsur-unsur awal
modernisme yang menggunakan prinsip produksi massal, fungsional, dan bergaya industrial.
E. RETRO
1) Pengertian retro
Retro adalah gaya yang terinspirasi dari gaya yang menjadi ikonik di zaman dulu. Perasaan
seni, cinta, dan ketenangan jiwa akibat pengaruh obat bius yang marak saat itu, terefleksi
dalam bentuk/pola bunga, bundaran dan bulatan, garis-garis geometrik optik serta warna-
warna elektrik (shocking colours) seperti nila, ungu, merah muda, merah, hijau muda, biru
muda, dan putih. (Bingham, Neilan Andrew Weaving. 2007. Modern Retro. Jakarta: Erlangga
Group)
Gambar 1.2
Contoh Corak Retro
2) Ciri Khas Konsep Retro
- Curvy
Bentuk lengkung membuat retro terasa lebih lembut dan tidak kaku. Bentuk lengkung disini
antara lain oval, lingkaran, atau lingkaran acak. Dengan karakter seperti itu, retro akan
terlihat lebih dinamis.
- Warna Solid
Warna merupakan karakter retro yang dapat diidentifikasi dengan mudah, diantaranya berupa
warna-warna tanah ataupun warna pop seperti merah, kuning, dan biru.
- Polos dan Simpel
Sifat yang tertangkap dari karakter retro adalah polos dan simpel. Hal ini muncul dari
bentukannya yang curvy serta warnanya yang solid. Bentuk-bentuk dasar retro pun biasanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 23
cukup klasik dan dikenal sebagai gaya yang “abadi”, tidak aneh-aneh, dan tetap memiliki
tempat di hati masyarakat. (Havier, Gina. 2012. Furniture Gaya Retro. Jakarta: Griya Kreasi)
F. TINJAUAN JAKARTA
1. Etimologi
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang
bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang
dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor). Pada 1619, VOC menduduki
Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah
namanya menjadi Batavia. Nama Jakarta digunakan sejak masa pendudukan Jepang tahun
1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia
Belanda tahun 1905.
Nama ini dianggap kependekan dari nama sebelumnya, yaitu Jayakarta, yang diberikan
oleh orang-orang yang berasal dari kota Demak dan Cirebon dibawah pimpinan Fatahillah
(Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni
1527. (www.id.wikipedia.org/Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)
2. Aksesbilitas
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD.
Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti,
Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan
terminal-terminal dalam kota.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan
rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj,
dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Selain bus kota, angkutan kota, dan bus Transjakarta,
sarana transportasi andalan Jakarta adalah kereta rel listrik atau yang biasa dikenal
dengan KRL Jabodetabek. Ada juga angkutan sungai, atau lebih populer dengan sebutan
waterways. Aksesbilitas dalam hal ini adalah transportasi, di Jakarta sendiri adalah salah satu
yang terlengkap dan mudah. (www.id.wikipedia.org/Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 24
3. Industri Musik
Dalam rangka pengembangan industri kreatif di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berencana mengembangkan kegiatan kreatif untuk
mengembangkan ekonomi kreatif. Bidang usaha kreatif unggulan Di DKI Jakarta meliputi,
delapan belas bidang unggulan yang salah satunya adalah subsektor musik.
Jakarta merupakan pusat industri musik nasional. Jakarta secara umum lebih maju dari
daerah lain terutama dari sisi infrastruktur musik dengan adanya berbagai perusahaan musik
terkemuka, studio rekaman berkualitas, engineer musik handal, media massa nasional, dan
berbagai pergelaran musik berskala nasional ataupun internasional. Industri musik di Jakarta
menguasai hampir seluruh jalur distribusi penjualan album, menguasai promosi di radio,
media cetak, dan televisi seluruh Indonesia, pendaftaran lisensi lagu dan Ring Back Tone
(RBT). Selain itu, musisi daerah lain yang berpotensi secara terus-menerus dipantau oleh
perusahaan-perusahaan besar di Jakarta lewat hubungan yang kuat dengan industri musik,
event organizer, dan manajamen artis di daerah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
Jakarta merupakan tempat ideal untuk menjadi musisi yang dikenal secara nasional.
(http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/sentra-kreatif/jakarta/)
G. TINJAUAN DESAIN INTERIOR
Menurut Francis D.K Ching, desain interior adalah merencanakan, menata dan merancang
ruang interior dalam bangunan. Tatanan fisik diatas, dapat memenuhi kebutuhan dasar akan
sarana untuk bernaung dan berlindung; menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk
kreatifitas; memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide-ide yang menyertai segala
tindakan; mempengaruhi penampilan, perasaan, dan kepribadian. Oleh sebab itu, maksud dan
tujuan desainer interior adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetis dan
meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior.
Desain interior merupakan pengetahuan tentang ruang dalam bangunan dimana manusia
tinggal dan menjalankan aktivitasnya. Berbagai persoalan muncul berupa kebutuhan-
kebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang dan waktu. Pengetahuan desain interior
terkait dengan berbagai bidang keilmuan antara lain : sejarah, psikologi, teknik bangunan,
ekonomi, manajemen, metodologi desain serta estetika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 25
Dalam proses perancangan dan pembangunan atau konstruksi terkait aspek keterampilan
problem solving, technical drawing, komunikasi verbal dan tekstual, etika profesi, moral dan
etos kerja. Sebagai hasil transformasi gagasan ke wujud rancangan desain interior memiliki
fungsi praktis dan komunikatif.
Beberapa pengetahuan yang terkait dalam kajian desain interior antara lain :
Pengetahuan seni: estetika, drawing, sejarah desain.
Pengetahuan desain: elemen dan prinsip ruang, human factor in design, psikologi persepsi,
psikologi lingkungan.
Praktik desain interior: programming, design process, presentasi.
Pengetahuan pendukung: teknologi bangunan, material, fisika bangunan, lingkungan alam
dan binaan, sosial, budaya, ekonomi. (D.K. Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain
Interior. Jakarta: Erlangga)
1. Pengertian Desain Menurut Para Ahli :
1. Finding the right physical components of a physical structure (Alexander, 1963)
Desain merupakan kegiatan pencarian komponen- komponen yang paling tepat dan
sesuai dalam upaya membentuk suatu struktur fisik tertetu.
2. A goal directed problem solving activity (Archer, 1965)
Merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dengan tujuan tertentu.
3. Decision making, in the face of uncentainly, with high penalties for eror (Asimow, 1962)
Desain adalah suatu pengambilan keputusan dalam ketidak pastian dengan resiko
kerugian berat untuk kesalahan yang diperbuat.
4. Simulating what we want to make (or do) before we make (or do) it as many time as may
be necessary to feel cofident in the final result (Booker, 1964)
Desain merupakan simulasi yang dilakukan berulang kali seperlunya dari apa yang akan
dibuat atau dikerjakan sampai mendapat kepastian mengenai perkiraan hasil akhir pada
penetapan nantinya.
5. The conditioning factor for those parts of the product which come into contact with people
(Farr, 1966)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 26
Desain merupakan faktor yang memberi kondisi pada bagian-bagian dari suatu produk
yang akan berhubungan dengan manusia.
6. Engineering design is the use of seientific principles, technical information and
imagination in the definition of a mechanical structure, machine or system to perform
prespecified functions with the maximum economy and efficiency (Fielden, 1963)
Engineering desain adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah, informasi teknis dan
imajinasi dalam definisi suatu struktur mekanis, mesin atau sistem yang menunjukkan
fungsi-fungsi spesifik yang telah direncanakan sebelumnya dengan pertimbangan ekonomi
dan efisiensi yang maksimal.
7. Relating product with situation to give satisfaction (Gregory, 1966)
Desain adalah suatu bentuk usaha yang membentuk hubungan antara suatu produk dengan
situasi yang menimbulkan kepuasan pada pemakainya.
8. The performing of a very complicated act of faith (Jones, 1966)
Desain merupakan suatu tindakan rumit yang didasarkan pada keyakinan.
9. The optimum solution to the sum of the true needs of a particular set of circumstances
(Matchett, 1968)
Desain merupakan penyelesaian optimal terhadap tuntutan kebutuhan- kebutuhan yang
sebenarnya masih dalam suatu kesatuan keadaan tertentu.
10. The imaginative jump from present facts to future possibilities (Page, 1966)
Desain merupakan lompatan imajinasi dari fakta pada masa sekarang menuju
kemungkinan-kemungkinan di masa depan.
11. A creative actifity it involves bringing into being something new and useful that has not
existed previously (Reswick, 1965)
Desain merupakan suatu aktifitas yang kreatif, dan ini merupakan penyebab terjadinya
suatu hal baru dan berguna yang sebelumnya belum pernah ada.
(http://rosadesain.blogspot.com/2009/10/desain-interior.html)
Bagi masyarakat awam, desain interior seringkali disalahartikan sebagai ilmu yang
mempelajari peletakan furniture atau dekorasi semata. Meskipun furniture termasuk elemen
interior yang penting, namun lebih daripada itu, desain interior merupakan bidang kreatif
yang kompleks, dimana di dalamnya mencakup kombinasi antara keterampilan seni,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 27
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Praktisnya desain interior mengeksplorasi bentuk,
tekstur, pola, warna, material, lighting, dan elemen-elemen lainnya, guna menunjang kegiatan
dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Desain as a process, maka konsep adalah awal
dari perencanaan sebuah desain. Konsep harus menjawab setiap permasalahan yang ada dan
memberikan solusi yang tepat. (Art Max, 2010 : 37).
Dalam proses desain, ketajaman dan kemampuan melihat masalah dan keterkaitannya
dengan komponen lain, serta kemampuan merinci masalah sampai pada komponen terkecil
yang membentuk sistem akan menentukan kualitas desain. Desain adalah ujung akhir dari
suatu proses interaksi antar berbagai komponen kegiatan: ekonomi, perilaku, sosial,
tradisi.dst. Desain yang berupa benda, ruang, dan bangunan yang berfungsi untuk kegiatan
hidup manusia, sampai pada ujudnya sudah melalui berbagai proses pengolahan yang
melibatkan berbagai pihak dalam kurun waktu dan kerangka pikir tertentu. Desain adalah
gejala terakhir dalam perkembangan seni rupa. Lahir setelah Revolusi Industri sebagai akibat
adanya nilai dan parameter baru hasil penemuan seni dan teknologi. Desain layaknya sebuah
mazhab seni yang anti realitas ekonomi. Namun, kenyataannya pada akhir abad 20, desain
tidak dapat dipisahkan lagi dengan ekonomi. Kenyataan menunjukkan bahwa desain dapat
menciptakan pasar, desain dihidupi oleh pasar dan menghidupkan pasar. (Widagdo. 2005.
Desain dan kebudayaan. Bandung: ITB).
Pada tahun 1960-an muncul istilah “desain”, sebelum itu disebut “craft atau kerajinan”.
Perbedaan antara kerajinan dan desain, yaitu kerajinan dibuat manual, ide bisa muncul ketika
produksi. Sedangkan, desain diproses melalui kajian ilmiah, disimpulkan, dirancang, dan
dibuat.
Pengertian karya desain adalah benda-benda buatan manusia yang punya nilai fungsi
kegunaan atau praktis dan keindahan. Desain Interior tidak terlepas hubungannya dengan,
perilaku dan gaya hidup manusia bertalian dengan pengaruhnya pada desain ruang. Gaya
hidup dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, kelompok acuan, keluarga. Interior adalah tanda,
bentuk adalah penanda (Gaya Retro), asosiasi yang dibangkitkan (tahun 60-an) adalah
konsep, pemilik ingin mengenang suasana tahun 60-an.
Bila dalam seni murni peran estetika (untuk para penganutnya) semakin dipinggirkan tidak
demikian dalam desain, estetika masih merupakan faktor yang tidak dapat lepas adari kualitas
desain. Kecenderungan yang ada justru estetika menjadi “nilai kebaruan” sebuah desain
(Widagdo. 2005. Desain dan kebudayaan. Bandung: ITB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 28
Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan
keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. (Djelantik,A.A.M.
1999 . Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Media Abadi).
2. Pembagian Pekerjaan Desain
Pembagian pekerjaan desain dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Perancangan Interior Tetap
Perancangan desain interior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor
plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi,dan teknik
presentasi lainnya
2. Perancangan Interior Bergerak (moveable)
Perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture,
desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
3. Perancangan Decoratif
Perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan,
mendesain pesta ulang tahun, dll.
3. Pertimbangan Desain
Desain dapat ditimbang melalui beberapa hal berikut :
Fungsi (Berkaitan dengan kegunaan)
Struktur (Berkaitan dengan teknik pengerjaan dan pemasangan:pemilihan material
berkaitan dengan harga serta fungsi)
Estetis (Berkaitan dengan elemen desain dan prinsip desain)
4. Elemen Pembentuk Ruang
a. Lantai
Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan langsung dengan beban,
baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak. Lantai harus kuat mendukung beban-
beban yang datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya.
Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 29
lantai seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam
merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1) Fungsi Lantai
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas manusia dalam
melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari suatu ruang.
2) Sifat Lantai
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Dimana lantai dapat
membentuk sifat atau daerah dalam ruang, yaitu dengan membuat penaikan atau
penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
3) Karakter Lantai
Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan bentuk-bentuk
pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang
ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit,
dan sebagainya.
4) Konstruksi Lantai
Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana
menempel pada dasaran lantai, sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau
menimbulkan panas yang berlebihan,dan sebagainya.
5) Macam Letak Lantai
a) Basement
Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka digunakan tulangan
tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan lebih sedikit dari pada atas.
b) Ground Floor
Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai akan
bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di bawah lantai diberikan
pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama.
c) Upper Floor
Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di atasnya
disalurkan melalui beban pokok. Semua beban lantai disalurkan melalui kolom-kolom
dan diteruskan pada struktur bahannya.
Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti perabot, kursi
penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai mempunyai fungsi guna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 30
memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual) yang baik bagi audience.
Berdasarkan karakteristiknya lantai dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet
pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sebagai berikut:
- Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi.
- Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles ) memberikan
penyerapan yang lebih banyak dibandingkan dengan tumpukan lembaran (
loop piles ).
- Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan
kain, penyerapan bunyi akan bertambah.
- Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi penyerapan bunyi.
b. Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor.
c. Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai
bahan lantai.
d. Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang
terbuat dari kayu.
Untuk mengurangi masuk dan keluarnya getaran dari luar dan dari dalam ruang
musik, lantai ruang musik sebaiknya dirancang dengan model lantai ganda (raised-floor).
Sistem lantai ganda ini idealnya terbuat dari material yang berbeda agar getaran tidak mudah
diteruskan. Lantai utama dari bahan beton cor, kemudian lantai kedua disusun dari rangka
kayu atau besi dan ditutup dengan papan kayu dan karpet. Di dalam rongga antara beton dan
papan kayu ini dapat diletakkan selimut akustik. (Hilda, Nyoman. 2011. Desain Interior
Sekolah Musik Farabi. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 31
KARAKTER BAHAN PENUTUP LANTAI
a. Dinding
Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan
yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan
atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan.
Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur
penyekat atau pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan
suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan
perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta
peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding.
No Bahan Karakteristik Keuntungan Kerugian Pemeliharaan
1. Cement
concrete
pengerjaan
lama
pemeliharaan
mudah dengan
air hangat dan
sabun
2. Kayu
tahan
terhadap
insekta
pemeliharaan
mudah
jika kena
rokok atau
noda
dibersihkan
dengan lilin
atau vernis
jika kena
debu diberi
lapisan nilam.
3. Ceramic
tile
tahan goresan
kaya akan
bentuk dan
corak
tidak bertahan
lama
pemeliharaan
mudah dengan
air hangat dan
sabun
4. Karpet lentur
kaya akan
warna dan
corak
menciptakan
suasana yang
hangat dan
akrab
berfungsi
sebagai elemen
akustik
memperlemah
perambatan
bunyi
agak sulit
perawatannya
karena
menghisap
debu
dicuci dengan
menyikat dan
menyemprot
dengan air
atau vacuum
cleaneri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 32
Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding
dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau
menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam
perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada
sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi
struktural.
Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau hanya sebagai pembatas
ruang saja, tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya. Fungsi dan
bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian :
1) Struktur, misalnya :
a) Bearing wall : dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan atau
urugan tanah.
b) Load bearing wals: dinding untuk menyokong atau menopang balok, lantai, atap
dan sebagainya.
c) Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk
menopang balok-balok lantai pertama.
2) Non struktural, misalnya :
a) Party wall : dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada masing-
masing bangunan.
b) Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api.
c) Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu
konstruksi rangka baja atau beton.
d) Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang
yang lebih kecil didalam ruang yang besar.
Seperti halnya lantai, untuk mengurangi getaran, idealnya dinding ruang musik dirancang
sebagai dinding ganda dari bahan yang berbeda, dengan rongga antara berisi udara yang
diletakan selimut akustik. Finishing dinding dilakukan dengan bahan lunak yang menyerap
bunyi, seperti acoustic tile, softboard, ataupun karpet yang ditempel di dinding.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 33
a. Langit-langit (ceiling)
Pengertian istilah ceiling atau langit-langit atau plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang
berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara
umum dapat dikatakan bahwa, ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di
atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap
dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan jarak
ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas
sebagai pembentuk atap bangunan. Ceiling atau langit-langit merupakan elemen utama
arsitektur yang ketiga dari ruang interior setelah lantai dan dinding.
Langit-langit adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior, dan memberikan
perlindungan fisik maupun psikologis untuk semua yang ada dibawahnya. Dasar
pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah:
1) Fungsi langit-langit
Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara dan
ventilasi.
2) Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang, kegiatan ruang,
konstruksi dan permainan ceiling.
3) Bentuk penyelesaian
Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti melengkung,
berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya.
Dengan melajunya kemajuan teknologi dan penemuan-penemuan baru di bidang industri
bahan bangunan, tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi
segala macam jenis fungsi ruang, antara lain :
a. Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-lain.
b. Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif.
c. Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain beludru.
Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks (multipleks), dan
berbagai jenis softboard/akustik tile.
d. Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 34
e. Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai skylight, kaca timah
pada gereja-gereja. (Triyanto, Agus. 2012. Desain Interior Elvis Presley Music Center di
Bandung dengan Pendekatan Konsep Modern Retro. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret)
5. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang
a. Pintu
Pintu merupakan bukaan ruang yang berfungsi sebagai tempat keluar dan masuk.
Penempatan pintu berpengaruh pada sistem sirkulasi yang dipergunakan, pengarahan atau
pembimbingan jalan. Bukaan pintu yang terletak pada atau berdekatan dengan sudut-sudut,
dapat membuat jalur-jalur melintas disisi ruangan. Menempatkan bukaan pintu beberapa kaki
dari sudut memungkinkan perabot seperti unit penyimpanan ditempatkan menempel di
sepanjang dinding. Keberadaan pintu juga dapat mengendalikan jalan keluar masuk cahaya,
suara, udara, panas dan dingin. (D. K. Ching, 1996 : 112)
(D. K. Ching, 1996 : 221)
80 - 90 cm
Pintu ruang musik adalah bagian yang paling rawan sebab pintu itu kemungkinan
diperlukan untuk dibuka-tutup. Agar aktivitasnya tidak terganggu meski pintu dalam keadaan
dibuka-tutup, maka pintu tidak cukup hanya diselasaikan dengan material tebal, berat dan
massif, namun harus berupa pintu ganda dengan ruang antara di tengah keduanya. Ruang
antara ini dibuat dalam luasan yang cukup bagi orang untuk tinggal sementara didalamnya,
sebelum akhirnya membuka pintu berikutnya (Mediastika, 2005 : 113).
200 - 2
10 cm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 35
b. Jendela
Dengan kondisi iklim tropis seperti Indonesia, harus dapat mengendalikan iklim, langkah
yang ditempuh agar sirkulasi udara berjalan prima dan intensitas panas dapat teredam dengan
baik. Salah satu agar langkah ini berhasil adalah dengan meletakan jendela secara teliti,
karena jendela adalah medium masuknya udara luar dan cahaya matahari ke ruangan. (Imelda
Akmal, 2000 : 20) Jendela pada ruang musik agar perambatan kebisingan dapat
diminimalkan diperlukan jendela dengan model ganda.
6. Organisasi Ruang
Suatu bangunan. Menurut Francis D.K. Ching ada lima bentuk organisasi ruang, yaitu :
a) Organisasi Terpusat
Gambar 1.3
Pola Organisasi Terpusat
Pusat suatu ruang dominan dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder
dihadapkan. Organisasi terpusat bersifat stabil. Merupakan komposisi terpusat yang
dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan dominan.
b) Organisasi Linier
Gambar 1.4
Pola Organisasi Linier
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 36
Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang berhubungan langsung satu sama lain
atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya
terdiri dari ruang-ruang yang berulang mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya.
c. Organisasi Radial
Gambar 1.5
Pola Organisasi Radial
Organisasi jenis radial memadukan unsur-unsur organisasi terpusat maupun linier.
Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan, dimana sejumlah organisasi-organisasi
linier berkembang seperti bentuk jari-jarinya.
Organisasi radial adalah sebuah bentuk ekstrovert yang mengembang ke luar ruang
lingkupnya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan
dirinya pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan lainnya.
d. Organisasi Cluster
Gambar 1.6
Pola Organisasi Cluster
Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan peletakan sebagai dasar
untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali penghubungnya
terdiri dari sel-sel ruang yang berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki
persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu organisasi cluster dapat juga
menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 37
dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut
sumbu.
e. Organisasi Grid
Gambar 1.7
Pola Organisasi Grid
Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posi-posisinya dalam
ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola grid tiga dimensi atau dengan bidang.
Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur dari titik-titik yang
menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis sejajar. Suatu organisasi grid dapat memiliki
hubungan bersama, walaupun berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi.
7. Sirkulasi
“Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam
ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain
dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai penunjuk arah jalan tersendiri”. ( J.
Pamudji Suptandar, 1999: 114 ). Konfigurasi alur gerak atau pola sirkulasi :
1) Sirkulasi Linier
Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih. Merupakan
alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,
memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop).
Gambar 1.8
Pola Sirkulasi Linier
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 38
2) Sirkulasi Grid
Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah yang
berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar yang berpotongan.
Gambar 1.9
Pola Sirkulasi Grid
3) Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan
pencapaian sepanajang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung.
Gambar 1.10
Pola Sirkulasi Radial
4) Sirkulasi Organik
Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak, kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi
atau logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah terhadapnya oleh penggunan.
5) Sirkulasi Spiral
Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat,
berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 39
Gambar 2.1
Pola Sirkulasi Spiral
6) Sirkulasi Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu
dalam ruangan.
Gambar 2.2
Pola Sirkulasi Network
8. Sonasi
Sonasi atau zoning diartikan sebagai penetapan daerah berdasarkan atas lima kelompok
utama yaitu :
a. Publik
Merupakan ruang yang langsung berhubungan dengan khalayak ramai atau pengunjung
umum tanpa dibatasi secara protokoler atau administrasi.
b. Semi Publik
Merupakan ruang yang bersifat resmi baik dari segi pengguna maupun kegiatan
penggunaannya. Area dimana orang lain diperkenankan bila mendapat ijin.
c. Privat
Merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya berhubungan dengan kegunaan dan
pengguna ruang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 40
d. Service
Yaitu, area yang dibutuhkan secara khusus. Penataan dari tiap unit dengan penyatuan tugas
sejenis dan berurutan sesuai alur kerja, guna pencapaian efisiensi kerja dan pemanfaatan
ruang. (Hilda, Nyoman. 2011. Desain Interior Sekolah Musik Farabi. Denpasar: Institut Seni
Indonesia Denpasar)
9. Furniture
Furniture adalah benda dalam bangunan atau ruang yang berfungsi membantu manusia
beraktifitas. Juga berperan menghadirkan nilai estetis dalam hunian. Bentuk, warna, detail
rancangan furniture kini menjadi faktor penting yang membuat hunian lebih enak dilihat.
Furniture akan memenuhi fungsinya apabila memenuhi faktor-faktor :
1) Ergonomi dan Antropometrik
Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomi didefinisikan sebagai
perancang man-machine interface, sehingga pekerja dan mesin atau produk lainnya bisa
berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia-mesin yang terpadu. Disiplin ini
akan mencoba membawa ke arah proses perancangan mesin yang tidak saja memiliki
kemampuan produksi yang lebih canggih lagi, melainkan juga memperhatikan aspek-aspek
yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikan mesin
tersebut.
Maksud dan tujuan dari ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh
tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga
dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Dengan
demikian, disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem
dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula.
Antropometrik adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh
manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu ataupun
kelompok dan lain sebagainya. Pelopor bidang ini adalah seorang ahli matematika
berkebangsaan Belgia bernama Quetlet, yang pada tahun 1870 memperkenalkan karyanya
yang berjudul Anthropometrie. Beliau tidak hanya disebut sebagai penemu atau pencetus
ilmu tersebut, namun juga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah
„antropometri‟. Sebenarnya, permulaan pemanfaatan atropometri secara fisik dapat ditelusuri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 41
hingga pada akhir abad ke-18 serta digunakannya antropometri untuk perbandingan antar ras
yang pertama kali dikembangkan oleh Linne, Buffon, dan White.
2) Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang tentang seni dan
keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya (Rahmanu Widayat, 2010: 50). Estetika
melihat sesuatu mencakup tentang keindahan, kemampuan, perasaan, dan cita rasa.
Aspek dasar yang dilihat memiliki keindahan adalah :
a) Harmoni atau keselarasan
Suatu bentuk bisa dinilai harmonis bila telah menampilkan kesatuan ide. Dengan demikian
setiap unsur mendapatkan tingkat dan nilai dalam rangka komposisi keseluruhan. Semakin
bebeda dan kontras unsur-unsur dalam suatu bentuk keseluruhan.
b) Proporsi
Proporsi dan skala mengacu pada hubungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan
antara bagian dengan keseluruhan. Hubungan benda-benda dari berbagai ukuran dengan
ruangan menentukan skala. Ukuran dan bentuk ruangan menentukan jumlah dan ukuran
perabotan di dalamnya.
c) Keseimbangan atau balance
Menyangkut keteraturan dan menimbulkan ketenangan. Bobot visual perabotan dan
benda-benda di dalam ruang ditentukan oleh ukuran, bentuk, warna, dan tekstur yang harus
dipertimbngkan dalam menentukan keseimbangan.
d) Irama
Suatu keteraturan dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu yang monoton dan statis.
Dengan memasukkan unsur irama ke dalamnya, barulah suatu rencana kelihatan hidup. Irama
dapat dicapai dengan garis yang tidak terputus, gradasi, radiasi, pergantian.
3) Material bahan
Material bahan yang digunakan dapat berasal dari semua unsur alam maupun buatan
pabrik. Penggabungan antara material satu dengan lainnya tetap harus berdasar pada unsur-
unsur estetika meliputi harmoni, proporsi, keseimbangan serta irama dari masing-masing
bahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 42
4) Struktur
Pengerjaan furniture menggunakan sistem Struktur yang sesuai dengan karakter tiap-
tiap material. Janganlah memaksakan struktur material bahan yang memang seharusnya tidak
menggunakan teknik tersebut. Karena akan mengurangi nilai estetika dari furniture tersebut,
selain itu konstruksinya pun bisa menjadi tidak sempurna, dalam jangka waktu tertentu pasti
tidak akan bisa berfungsi maksimal lagi. (Agus Triyanto 2012 : 37)
10. Warna
Warna sangat berpengaruh dalam perancangan sebuah desain. Warna sendiri memiliki
pengertian corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna merupakan
atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya.
Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk yang mampu memberikan pendekatan
kontras. Warna mempunyai peranan yang sangat besar dalam tata ruang, terutama dalam
pembentukan suasana keseluruhan dari ruang.
a. Berikut beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh sifat warna :
1. Warna yang hangat dan terang, dari atas kelihatan merangsang kejiwaan, dari
samping menghangatkan, mendekatkan, dari bawah meringankan.
2. Warna yang hangat dan gelap dari atas tampak menyendiri, anggun, dari samping
melingkari, dari bawah sentuhan dan injakan yang nyaman.
3. Warna yang dingin dan terang, dari atas mengendorkan syaraf, dari samping
menggiring, dari bawah licin, merangsang untuk berjalan.
4. Warna yang dingin dan gelap, dari atas berbahaya, dari samping dingin dan sedih, dari
bawah membebani, menarik ke bawah. (Ernst Neufert, 1955:33)
Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan warna membawa
misi untuk masing-masing benda yang selalu ada warna yang menyertai keberadaannya.
Warna dapat membawa pesan psikologi seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani,
tenang dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa sesuatu
sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami
ataupun cahaya buatan. Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi
karena membawa gagasan tentang symbol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 43
b. Pengertian
1. Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
2. Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya:
merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya
pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi
warna magenta.
Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan
keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru, kuning, dan hijau. Disamping empat
warna tersebut, ternyata beberapa warna pendukungnya pun cukup berpengaruh.
Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbeda-beda, berinteraksi dengan
kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi tertentu terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi
dikenal istilah asosiasi warna (colour association), yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara sebuah warna dengan emosi tertentu yang ditimbulkannya.
a. Merah
Kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan energi,
hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat, memberi
kesan sensual dan mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh, dan berkaitan
dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang kemarahan dan
agresivitas. Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink ) merupakan
warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan menyenangkan,
melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga dapat berarti kekanak-
kanakan.
b. Oranye
Mempunyai karakter yang mirip dengan warna merah tetapi lebih feminine
dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan
percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan
perasaan positif, senang, gembira dan optimis, penuh energi, bisa mengurangi perasaan
depresi atau tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang perilaku hiperaktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 44
c. Kuning
Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna
yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi
diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang kemampuan
intelektual ( cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar ). Penggunaan yang kurang
tepat akan menimbulakan kesan menakutkan.
d. Hijau
Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan, membangkitkan
energi dan mampu memberikan efek menenangkan, menyejukkan,
menyeimbangkan emosi. Warna ini elegan, menyembuhkan, mendorong perasaan empati
terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan stres, memberi rasa aman dan
perlindungan, namun sayangnya hijau juga dapat menimbulkan perasaan terperangkap.
e. Biru
Biru tidak lepas dari elemen air dan udara, berasosiasi dengan alam,
melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna
biru dapat menimbulkan perasaan tenang dan dingin, melahirkan perasaan sejuk,
tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga
diasosiasikan dengan kesan etnic, antic, country-style. Warna biru yang kuat dapat
merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena
terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan.
f. Ungu
Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang magis,
mistis, dan mampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak
digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine, antic, yang
juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa
menambah kekuatan intuisi, fantasi, imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi, dan
obsesif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 45
g. Cokelat
Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil,
menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan. Dapat
memberi keyakinan dan rasa aman. Cokelat merupakan warna yang akrab, dan
menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila
terlalu banyak.
h. Putih
Putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, memberikan perlindungan,
ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi. Namun terlalu banyak warna putih
dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir.
i. Hitam
Hitam merupakan warna kuat, percaya diri, penuh perlindungan, maskulin,
elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan warna
lambang duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan.
j. Abu-abu
Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan
seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lambang, kuno,
lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang,
warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, alat-alat dapur dan
tentu saja rumah.
Warna dapat diklasifikasikan kedalam beberapa karakter warna yang antara lain :
a. Karakter tenang ( calm ), yaitu terdiri dari warna – warna lembut yang elegan dan
mejadikan ruangan terkesan luas, sejuk, dan modern. Terdiri dari :
Biru muda, menyejukkan dan menenangkan.
Biru pucat, memberi kesan ringan, luas, terbuka, tenang, tentram.
Biru laut, membangkitkan imajinasi, meningkatkan sensitivitas,
menimbulkan perasaan tenang dan damai.
Ungu atau lila, menentramkan, menciptakan suasana tenang dan
mediatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 46
Hijau daun, memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan
memberikan rasa nyaman.
Hijau muda, merupakan warna yang penuh ketenangan,
menghadirkan keseimbangan dan menciptakan rasa penuh
keyakinan.
Hijau pupus, menciptakan suasana dingin, tenang, dan elegan.
b. Karakter hangat ( warm ), terdiri dari warna – warna natural yang hangat yang
mampu menghadirkan suasana hidup, hangat, nyaman, dan mengunsang, memberi
sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Antara lain :
Merah. Diasosiasikan dengan cinta, kehidupan, kekuatan,
bersifat panas dan menyala.
Cokelat. Menciptakakn perasaan aman, nyaman, dan harmonis,
menimbulkan suasana akrab.
Kuning. Mengundang, dan dapat membawa kehangatan dalam ruang.
Terakota. Hangat, akrab, dan memberi sentuhan etnik yang kuat.
Orange. Menciptakan kehangatan, mengundang, membangkitkan
energi dan keceriaan, menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas
dan meningkatkan selera makan.
Emas metalik. Menimbulkan kesan glamor dan mewah.
c. Karakter warna segar ( fresh ), terdiri dari warna – warna segar, berjiwa muda dan
banyak mengambil inspirasi dari alam, antara lain :
Putih kebiru – biruan, menciptakan kesan segar dan bersih.
Kuning muda atau pastel, menimbulkan keceriaan dan berkesan
lembut.
Kuning lemon atau citrus, menimbulkan keceriaan, semangat untuk
bersosialisasi, mengaktifkan emosi, membangkitkan energi.
Hijau daun, diasosiasikan dengan pertumbuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 47
Hijau apel, menghadirkan kesegaran dan semangat.
Biru laut, menimbulkan kesegaran dan perasaan santai.
Merah cerah, melambangkan semangat, vitalitas, dan keberanian.
Pink muda atau pastel, menenangkan, memanjakan,
meremajakan, terkait dengan kelembutan dan kesegaran.
Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat ditimbulkan oleh warna-warna
matahari, diantaranya warna kuning, merah, kuning kemerahan, dan warna serumpun lainnya.
Kesan dingin diperoleh dari warna-warna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan, putih dan
hitam. Warna-warna muda musim semi seperti kuning muda, hijau daun muda, merah jambu,
dan coklat cerah memberi kesan hangat dan berjiwa remaja.
Warna musim gugur yang bercampuran abu-abu dan hitam terasa tenang dan hangat.
Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna, adalah kesan menonjol dan menjauh. Kesan dekat
dan jauh dapat dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau lebih
sempit, menonjolkan atau mendesakkan dinding, langit-langit, atau perabot. (Feronica. 2011.
Desain Interior Rumah Retret Katholik di Kemuning dengan Pendekatan Ecodesign dalam
Konsep Kristiani. Surakarta: Universitas Sebelas Maret)
11. Interior Sistem
Di dalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek yang baik, ada
baiknya selain memperhatikan keindahan juga memperhatikan perancangan bangunan yang
serba alami. Pencahayaan alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan akustik alami. Akan
tetapi, tuntutan kehidupan modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia
beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan
buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara
benar.
a) Sistem Penghawaan (Thermal System)
Merupakan pengaturan sirkulasi udara dalam ruang, berupa penghawaan alamiah melalui
bukaan atau ventilasi maupun penghawaan buatan, yaitu dengan sistem AC (air conditional)
atau penghawaan lainnya, yaitu exhauser fan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 48
Tujuan dari direncanakan penghawaan ini adalah terwujudnya kenyamanan user dengan
standart kenyamanan ruang, yaitu :
Temperatur Udara : 18o – 26
o celcius
Pergerakan Udara : 0,1 – 0,15 m/s
Kelembaban Relatif : 50% - 55%
Kebutuhan Udara Bersih : 0,85 m3 / s / orang
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang terhadap
lingkungannya. Oleh karena itu, kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal.
Beberapa faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan tertentu, yaitu :
1) Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bahwa ras mempengaruhi penilaian kenyamanan.
Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap iklim (aklimatisasi) dengan baik.
Normalnya orang dapat menyesuaikan diri dalam 2 minggu.
2) Jenis kelamin, perempuan pada umumnya menyukai lingkungan yang 1o C lebih hangat
daripada laki-laki.
3) Usia, orang berusia lanjut lebih suka di lingkungan yang lebih hangat dan tidak berangin.
Hal ini disebabkan metabolisme pada orang usia lanjut cenderung menurun.
Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis penghawaan, yaitu:
Penghawaan Alami ( Natural Thermal )
Penghawaan Alami (natural thermal) adalah sistem penghawaan yang menggunakan
udara alam sebagai sumber penghawaan. Sifat dari penghawaan alami adalah permanen,
karena udara yang dihasilkan oleh alam tidak akan habis. Sehingga, penggunaannya bisa
kapan saja kita menginginkan tanpa ada batasnya. Untuk penghawaan alami ini biasanya
melalui bukaan-bukaan dan ventilasi udara yang lain.
Contohnya seperti jendela, pintu, ventilasi udara serta bukaan-bukaan yang lain yang
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan penghawaan yang diperoleh dari alam. Untuk
merancang sistem penghawaan alami diperlukan beberapa syarat awal, yaitu :
1) Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu dan polutan)
2) Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28o C)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 49
3) Tidak banyak bangunan disekitar yang menghalangi aliran udara horizontal
4) Lingkungan tidak bising
Penghawaan Buatan (Artificial Thermal)
Penghawaan Buatan (artificial thermal) adalah sistem penghawaan yang menggunakan
udara buatan. Sifat dari penghawaan buatan ini hanya sementara saja, tidak dapat digunakan
untuk selamanya. Artinya tergantung pada adanya sumber listrik atau energi listrik yang ada,
apabila energi listrik yang digunakan itu habis atau padam maka udara buatan tersebut tidak
dapat dipergunakan. Hanya saja untuk penggunaan penghawaan buatan ini dapat diatur atau
disesuaikan sesuai kebutuhan kita. Alat yang digunakan untuk memperoleh udara buatan itu
adalah AC (air conditional) dan kipas angin (fan).
Dari kedua alat tersebut pasti ada masa aus atau masa dimana benda tersebut mengalami
kerusakan jika sering pakai dan terus-menerus dipergunakan. Sebagai contohnya AC (air
conditional) apabila sering digunakan, maka komponen yang ada dalam AC tersebut juga
akan mengalami kerusakan, karena bagaimanapun juga semua benda ciptaan manusia pasti
suatu saat akan mengalami kerusakan.
Penghawaan buatan dengan AC, jika dirancang dengan benar mempunyai banyak
keuntungan. Beberapa keuntungan pemakaian AC adalah sebagai berikut :
1) Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur
2) Kecepatan dan arah angin mudah diatur
3) Kelembaban mudah diatur
4) Kebersihan udara dapat dijaga
5) Karena ruang AC tertutup, maka diperoleh keuntungan sampingan yaitu kenyamanan
akustik dan ketenangan
6) Serangga terbang dapat dicegah masuk ke dalam ruangan
7) AC keluaran baru dilengkapi dengan pembangkit ion negatif (ionizier) yang dapat
membunuh bakteri, jamur dan mengikat biang bau serta memberi efek segar pada udara
ruang.
Ada banyak tipe mesin AC, namun secara garis besar dapat dibagi sebagai berikut :
a. AC Unit (Unit AC)
Tipe AC unit ini dibagi menjadi 2 jenis paket, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 50
1) Tipe Paket Tunggal
Tipe Paket Tunggal dikenal sebagai tipe jendela (windows type). Pada tipe ini seluruh
bagian AC ada dalam satu wadah. AC tipe ini dipasang dengan cara meletakkan mesin
langsung menembus dinding.
Gambar 2.3
AC Paket Tunggal
2) Tipe Paket Pisah
Tipe paket pisah dikenal sebagai tipe split (split type). Sesuai namanya, AC ini
mempunyai dua bagian terpisah yaitu unit dalam ruang (indoor unit) dan unit luar (outdoor
unit). Unit luar ruang berisi kipas, kompresor dan kondensor untuk membuang panas,
sedangkan unit dalam ruang berisi evaporator dan kipas untuk mengambil panas dari udara
dalam ruangan.
Tipe terpisah ini dapat berupa tipe split tunggal (single split type, satu unit luar ruang
melayani satu unit dalam ruang) dan dapat berupa tipe split ganda (multi split type, satu unit
luar ruang melayani beberapa unit dalam ruang). Ada juga tipe split duct, inverter dan split
wall.
b. AC Terpusat (Central AC)
AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk melayani satu gedung besar, baik
yang berpembagian ruang sederhana seperti toko grosir besar, maupun berpembagian ruang
rumit seperti bangunan tinggi perhotelan dan perkantoran. AC central melibatkan sistem
jaringan distribusi udara (ducting) untuk mengatur udara sejuk ke dalam ruang dan
mengambil kembali untuk diolah kembali. Lubang tempat udara dari sistem AC yang masuk
dalam ruangan disebut difuser, sedangkan lubang tempat udara kembali dari dalam ruangan
ke jaringan disebut grill.
Keuntungan dari AC terpusat yaitu mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik,
karena tersedianya ruangan khusus untuk menempatkan mesin AC.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 51
c. AC Casette
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. Jenis AC Cassette dengan
berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan AC ini memerlukan
keahlian khusus dan tenaga ekstra, tidak seperti memasang AC rumah atau AC split, yang
bisa dipasang sendirian.
d. AC VRV (Variable Refrigerant Volume)
AC tercanggih untuk saat ini. AC VRV memiliki satu outdoor dan beberapa unit indoor
dengan berbagai tipe seperti split wall, cassete, floor standing, dll. VRV telah digunakan
lebih dari 25 tahun di seluruh dunia, dan telah digunakan di Indonesia, lebih dari 15 tahun.
VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah.
VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti handal, efisien energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC
lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu
outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan
temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi. (www.Daikin-
AC/MarketingTeam.com)
b) Sistem Pencahayan (Lighting System)
Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk menerangi bangunan
maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor yang pokok dalam perencanaan suatu
bangunan, karena apabila sistem dari pencahayaan itu kurang baik maka dapat membuat
suasana bangunan / ruangan menjadi gelap, remang-remang dan terang benerang. Dengan
adanya cahaya, berbagai aktivitas dapat berjalan lancar. Pengaturan cahaya (pencahayaan)
yang baik membuat ruangan tertentu menjadi nyaman. Rasa aman pun dapat tercipta dengan
adanya pencahayaan yang baik. Oleh karena itu untuk perencanaan sistem pencahayaan ini
harus disesuaikan dengan jenis bangunan / ruangan yang akan dibuat. Memahami fungsi
pencahayaan merupakan hal yang penting dalam mengatur cahaya. Sistem pencahayaan
dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 52
1) Pencahayaan Alami ( Natural Lighting )
Pencahayaan alami (natural lighting) adalah suatu sistem pencahayaan yang
menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar matahari. Sifat dari sistem ini hanya
sementara, artinya hanya pada waktu matahari terbit hingga tenggelam, jadi tidak dapat
dimanfaatkan sepanjang hari. Terang cahaya akan terus berganti oleh karena kedudukan
matahari yang terus berubah dan kelemahan dari sistem ini yaitu bila udara berkabut atau
udara mendung maka terang cahaya dalam ruang akan berkurang, sedangkan faktor
pemantulan sukar dihindarkan, sehingga ada waktu-waktu tertentu dimana penghuni akan
mengalami kesilauan pada penglihatan yang antara lain disebabkan oleh permukaan yang
mengkilap. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan alami adalah:
a) Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari
b) Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetik
c) Memberikan cahaya yang sangat terang diwaktu pagi hingga sore hari
Dari fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa hanya pada waktu pagi hingga sore hari saja
kita dapat memperoleh pencahayaan alami dari sinar matahari. Sehingga apabila malam telah
tiba harus menggunakan bantuan lampu atau yang disebut dengan pencahayaan buatan.
Menurut jenis pemakaiannya, sistem pencahayaan alami dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Sistem pencahayaan alami langsung (direct lighting)
Sistem pencahayaan ini langsung diterima tanpa adanya suatu penghalang. Cahaya ini
langsung masuk ke dalam ruangan melalui jendela kaca maupun aksen sirkulasi cahaya yang
lain seperti pintu, kaca-kaca hias yang terpasang di dinding sebagai unsur estetis maupun
lubang-lubang dinding yang dimaksudkan untuk masuknya cahaya matahari.
b) Sistem pencahayaan alami tak langsung (indirect ligthting)
Sistem pencahayaan ini tidak langsung diterima oleh suatu ruangan tetapi merupakan
cahaya pantul yang didapat dari sinar matahari. Sehingga sinar matahari yang datang lalu
diterima oleh benda pemantul baru benda tersebut memantulkan cahayanya kedalam ruangan
tersebut. Benda yang digunakan untuk memantulkan sinar matahari dapat berupa kaca,
cermin, aluminium maupun benda-benda lain yang dapat memantulkan bayangan. Oleh
karena itu hasil dari pantulan sinar matahari tadi dapat diolah maupun dibuat sebagai unsur
estetis ruangan dengan melalui pemantulan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 53
2) Pencahayaan Buatan (artificial lighting)
Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) adalah sistem pencahayaan yang
menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu, armature dan peralatan yang
memendarkan cahaya. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan buatan ini adalah :
a) Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau pencahayaan di siang
hari
b) Digunakan bersama dengan natural light untuk mereduksi terang gelap sumber cahaya
langit
c) Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan kebutuhan
a. Pencahayaan berdasarkan fungsinya:
1. General Lighting
General lighting atau kadang disebut ambience lighting merupakan fungsi dasar cahaya,
yaitu cahaya dituntut harus ada di seluruh ruang tertentu. Cahaya di sini berfungsi sebagai
penerangan utama, sifat penyinarannya merata dan harus menerangi seluruh ruangan. Dalam
memenuhi fungsi ini, lampu yang digunakan biasanya lampu yang memiliki watt besar agar
cahayanya cukup untuk menerangi seluruh bagian dalam ruang. Lampu tersebut diposisikan
di tengah ruangan, umumnya diletakkan di tengah atau titik pusat bidang di plafon. Namun,
bila diinginkan variasi, lampu dapat diletakkan di setiap sudut-sudut ruang yang dinyalakan
bersamaan sehingga menghasilkan pencahayaan merata.
Jenis lampu yang digunakan sebaiknya bersifat memancar ke segala arah secara merata,
baik secara langsung maupun tidak langsung (indirect light/lampu yang dipantulkan ke
plafon, sementara lampunya sendiri tersembunyi). Namun, harus diperhatikan bahwa dalam
keadaan bagaimana pun sumber lampu dibuat jangan terlihat langsung oleh mata, baik
dengan cara disembunyikan atau diselubungi oleh bahan berpendar.
2. Task Lighting
Task lighting adalah pencahayaan setempat dengan tujuan untuk mendukung aktivitas
yang membutuhkan cahaya lebih terang seperti membaca, memasak, dan pekerjaan lainnya.
Lampu yang digunakan untuk task lighting sebaiknya mempunyai sinar cukup terang dan
dapat diarahkan atau difokuskan pada titik tertentu. Jenis lampu yang digunakan untuk
aktivitas membaca sebaiknya lampu fluorescence karena jenis lampu ini memiliki cahaya
putih terang dan fokus yang baik. Tentunya akan lebih baik lagi jika digunakan lampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 54
fleksibel yang ketinggian dan arah kapnya dapat diatur. Pencahayaan yang baik juga sangat
dibutuhkan untuk kenyamanan dan keamanan saat melakukan aktivitas memasak, memotong,
dan mengiris menggunakan pisau dapur tentunya akan menjadi berbahaya tanpa cahaya yang
memadai. Saat menggoreng dan memanggang, lampu yang digunakan sebaiknya lampu pijar
karena lampu tersebut memiliki color rendering index (CRI) warna cahaya yang dihasilkan
100% tidak akan mengubah warna asli makanan.
Agar efisien, task lighting sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan objek
pencahayaan. Menurut hukum kebalikan kuadrat (inverse square law) dari ilmu optika
dinyatakan bahwa jarak cahaya yang diperjauh dua kali akan mengurangi terang cahaya
sebanyak pangkat dua dari nilai terang sebelumnya, yaitu empat kali. Diperjauh tiga kali,
kekuatan cahaya akan berkurang sembilan kali, dan seterusnya. Tentu saja harus
dipertimbangkan juga segi kepraktisan dan kenyamanan pengguna lampu tersebut, terutama
mengenai panas dan silaunya lampu. Untuk task lighting sebaiknya digunakan lampu atau
unit pencahayaan yang memancar hanya ke satu arah, yaitu ke tempat bidang atau meja kerja.
3. Decorative (accent) Lighting
Untuk decorative lighting cahaya lebih berperan dalam segi estetika. Cahaya berfungsi
menonjolkan nilai keindahan obyek pada ruang atau desain dari ruang itu sendiri.
Untuk memenuhi fungsi dekoratif tersebut, lampu dapat diletakkan, misalnya di dinding
yang disebut sebagai lampu dinding, di lantai sehingga cahaya lampu mengarah ke atas, atau
sebagai latar suatu obyek. Variasi peletakkan lampu ini masih banyak tergantung pada kreasi
masing-masing sesuai dengan keadaan atau ambience yang ingin ditimbulkan. Selain itu,
lampu yang digunakan pun dapat menjadi elemen dekoratif tersendiri. Jenis dan variasi
bentuk yang telah ada di pasaran sangat beraneka ragam. Desain kap lampu yang unik atau
elegan pun memiliki nilai keindahan tersendiri bila disesuaikan dengan tema ruang yang ada.
(Istiawan, Saptono dan Ira Puspa Kencana. 2006. Ruang Artistik Dengan Pencahayaan.
Jakarta: Penebar Swadaya)
Dari fungsi tersebut dapat kita lihat bahwa cahaya buatan digunakannya sesuai dengan
kebutuhan dan aktifitas pengguna yang berada di ruangan itu serta sebagai unsur penerang
dimalam hari. Sumber dari cahaya buatan adalah berupa energi listrik yang diubah menjadi
sinar sehingga dapat menimbulkan cahaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 55
Pada sistem pencahayaan untuk tiap-tiap bangunan atau ruangan berbeda-beda tergantung
pada kebutuhan serta aktivitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari
pencahayaan itu adalah kuat penerangan sumber cahaya dan distribusi cahaya refleksi
dinding dan plafon. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat penghitungan terhadap kualitas
pencahayaan adalah:
a) Aliran Cahaya (F), jumlah cahaya yang dipancarkan sumber cahaya setiap detik.
b) Intensitas Cahaya (I), aliran cahaya yang diemisikan setiap sudut ruang (pada arah
tertentu) oleh sebuah sumber cahaya.
c) Kuat Penerangan (E), aliran cahaya per satuan luas.
d) Luminansi (L), intensitas cahaya per cm2 dari sumber cahaya yang terlihat atau pada
bidang cahaya yang terkena.
Untuk itu ada beberapa pertimbangan dalam perencanaan suatu penerangan pada artificial
lighting , antara lain adalah :
a) Distribusi cahaya
b) Kekuatan penerangan rata-rata (E) yang disarankan berdasarkan jenis macam kegiatan,
kondisi langit-langit dan dinding.
c) Derajat pemerataan kekuatan penerangan mendatar
d) Perbandingan tinggi dan jarak lampu
e) Derajat kesilauan perlu diperhatikan, antara lain:
1) Terang sekitar ( lantai, dinding, plafon) tidak perlu kontras dengan
bidang kerja, refleksi min 30%
2) Menghindari perletakan sumber cahaya penyebab glare
3) Menghindari sudut pantulan sumber cahaya
f) Kebutuhan titik lampu pada ruang, dimana dapat dicari dengan menggunakan rumus:
dimana: E = kuat penerangan (lux)
A = luas ruangan (m2)
LLFUFF
AEN
..
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 56
F = arus cahaya tiap lampu (lm)
UF = Utilisation Factor/koefisien pemakaian (tabel)
Data :
refleksi plafon & dinding (%) LLF = Light Loss Factor/faktor kerugian cahaya
indeks keruangan
sistem iluminasi lampu
(Poerbo, Hartono. 2002. Utilitas Bangunan. Jakarta: Djambatan)
b. Contoh sumber cahaya:
1. Lampu Pijar (incandescent)
Lampu ini dinamakan lampu pijar karena memiliki prinsip pemijaran, yaitu cahaya
timbul karena adanya panas. Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen (benang
pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks cahaya) yang dihasilkan oleh lampu pijar
yang sedang menyala tergantung pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga,
suhu filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek dan lebih
banyak cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya
umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifuskan cahaya sehingga
diperoleh cahaya. Lebih jelasnya lagi, kawat filamen tungsten yang terdapat dalam tabung
gelas akan mengalami panas setelah dialiri arus listrik kemudian akhirnya menimbulkan
cahaya. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian, yaitu :
Keuntungan :
1) Ukuran filamen kecil, maka sumber cahaya dapat dianggap sebagai titik sehingga
pengaturan cahaya mudah
2) Menimbulkan suasana hangat, romantis, dan akrab
3) Pemakaian sangat luwes dan biaya awal rendah
4) Tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban
5) Cahayanya tidak mengubah warna asli obyek
Kerugian :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 57
1) Lumen per watt (efikasi) rendah
2) Umur pendek (750 – 1000 jam), makin rendah watt makin pendek umurnya
3) Efek panas lebih besar
Lampu pijar memiliki berbagai macam tipe, di antaranya sebagai berikut:
a. Bohlam Bening
Tabung gelas pada lampu jenis ini tidak berlapis sehingga dapat menghasilkan cahaya
lebih tajam dibanding jenis lampu bohlam lainnya.
b. Lampu Agenta
Lembut, tidak silau, dan distribusi cahaya yang merata merupakan kelebihan dari lampu
jenis ini. Hal tersebut dikarenakan bagian dalam lampu dilapisi serbuk tembus cahaya.
Lampu agenta memiliki efficacy yang sama dengan bohlam bening.
Gambar 2.4
Lampu Agenta
c. Lampu Superlux
Lampu ini menghasilkan cahaya dengan sebagian besar distribusi ke arah bawah. Hal itu
dikarenakan lampu superlux merupakan perpaduan lampu agenta dengan lampu bohlam
bening. Tiga perempat dari lampu dilapisi serbuk tembus cahaya sedangkan pada bagian
ujung bawahnya dibuat bening.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 58
Gambar 2.5
Lampu Superlux
d. Bohlam Buram
Tabung pada lampu ini dibuat buram untuk mengurangi silau. Cahaya yang dihasilkan
berada antara cahaya pada bohlam bening dan lampu agenta.
Gambar 2.6
Lampu Bohlam Buram
e. Bohlam Lilin
Lampu ini biasanya digunakan pada lampu dekorasi kristal atau penerangan ruang tamu
karena penampilannya yang menarik.
Gambar 2.7
Lampu Bohlam Lilin
f. Lampu Luster
Lampu ini memiliki daya (watt) rendah dan biasa dipakai untuk dekorasi karena warnanya
bermacam-macam dan berbentuk bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 59
Gambar 2.8
Lampu Luster
g. Lampu Halogen
Prinsip kerja lampu halogen hampir sama dengan lampu pijar. Cahayanya dihasilkan
melalui pemijaran filamen dalam tabung gelas yang juga berisi beberapa jenis halogen,
seperti iodium. Oleh karena itu, sebenarnya lampu halogen termasuk golongan lampu pijar.
Cahaya lampu halogen dapat memunculkan warna asli obyek yang terkena cahaya. Hal
tersebut dikarenakan cahaya yang dihasilkan lampu halogen umumnya lebih terang (bright)
dan lebih putih dibanding cahaya lampu pijar pada daya (watt) yang sama.
Efek cahaya tersebut menyebabkan lampu halogen dipakai di taman atau untuk menyorot
obyek tertentu yang ingin ditonjolkan agar terlihat lebih tajam. Selain itu, bentuk dan ukuran
fisik lampunya termasuk kecil sehingga nyaris tidak terlihat. Namun, harga lampu halogen
masih relatif mahal dibandingkan lampu pijar dan neon.
Gambar 2.9
Lampu Halogen
2. Lampu Berpendar (Fluorescent)
Lampu ini umumnya disebut lampu neon. Namun, pada dunia industri lampu ini lebih
dikenal dengan sebutan lampu TL. Bentuknya dari mulai lurus panjang sampai lingkaran dan
masih banyak bentuk lainnya seiring perkembangan zaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 60
Kini terdapat lampu neon jenis terbaru yang memiliki komponen elektris yang terdiri dari
kapasitor, ballast, dan stater terpadu dalam suatu kesatuan. Itulah sebabnya, lampu teknologi
baru ini disebut sebagai compact fluorescence. Beberapa produsen lampu menyebut lampu
neon baru ini sebagai lampu SL dan PL.
Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik yang berisi gas air raksa
bertekanan rendah. Lampu fluorescent generasi terbaru penggunaan listriknya semakin
efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi speltralnya (pancaran panjang gelombang
cahaya) mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna. Jenis
lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian , yaitu :
Keuntungan :
1. Efikasi (lumen per watt) tinggi
2. Awet (umur panjang), hingga 20.000 jam (dengan asumsi lama penyalaan 3 jam setiap
penyalaan). Makin sering dihidup matikan, umur makin pendek
3. Bentuk lampu memanjang menerangi area lebih luas
4. Untuk penerangan yang tidak menghendaki bayangan, lampu flourescent lebih baik
dibandingkan dengan lampu pijar
5. Warna cahaya yang cenderung putih-dingin menguntungkan untuk daerah tropis lembab
karena secara psikologis akan menyejukkan ruangan.
Kerugian :
1. Output cahaya terpengaruh oleh suhu dan kelembaban
2. Tidak mudah mengatur intensitas cahayanya dengan dimmer
3. Warna keputihan cenderung tidak alami, terutama untuk warna kulit
4. Kecerobohan pemasangan ballast sering menimbulkan bunyi dengung yang mengganggu
dan melelahkan
5. CRI (Color Rendering Index) rendah
6. Efisiensi lampu akan meningkat bila suhu dipertahankan tidak lebih dari 40oC.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 61
Gambar 2.10
Flourescent Lamp
Gambar 3.1
Lampu PL Tornado
Gambar 3.2
Lampu SL
3. Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)
Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam. Lampu mercury
menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri
bertekanan tinggi. Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 62
(untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan cahaya maksimal. Karena itu disebut
lampu metal-halida. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian:
Keuntungan :
1. Kecuali lampu mercury (yang kualitas cahayanya lebih baik dari lampu pijar), efikasi
lampu HID jauh lebih tinggi dibandingkan lampu pijar dan fluorescent
2. Lebih awet dari lampu pijar dan kadang-kadang lebih awet dari flourescent
3. Pendistribusian cahaya lebih mudah dibanding lampu fluorescent
4. Biaya operasional sangat rendah
5. Tidak seperti lampu flourescent, lampu HID tidak terpengaruh oleh variasi suhu dan
kelembaban lingkungannya.
Kerugian :
1. Biaya awal sangat tinggi
2. Seperti halnya dengan lampu flourescent, lampu HID butuh balas yang dapat
mengeluarkan suara mengganggu
3. Lampu membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk bersinar secara penuh
4. Beberapa dapat mengeluarkan cahaya ungu-ultra yang membahayakan kesehatan
5. Lampu HID hanya cocok untuk ruangan, dengan ketinggian langit-langit sedang (3-5 m)
hingga tinggi (>5 m)
Gambar 3.3
Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)
4. Lampu Jenis Khusus (Continuous Lighting)
Cahaya yang didapat dari lampu ini adalah cahaya kontinu (tidak putus) di sekeliling
obyek. Lampu jenis ini dapat diperoleh dipasaran dalam satuan meter.
a. Click Strip
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 63
Lampu ini memiliki color rendering yang paling baik diantara jenis continuous lighting.
Click strip berbentuk seperti pita jepang.
b. Lampu selang
Lampu yang termasuk jenis continuous lighting diberi pelindung selang. Pelindung selang
tersebut dapat menambah daya tahan lampu dan membuatnya lebih fleksibel sehingga banyak
digemari. Selain itu, ada jenis lain yang dinamakan philinia.
Gambar 3.4
Lampu selang
c. Komposisi dan arah cahaya
Peran komposisi di sini adalah untuk mengoptimalkan penataan cahaya yang tepat antara
general lighting, task lighting, dan decorative lighting. Kepekaan, kreativitas, dan rasa seni
sangat dibutuhkan untuk menciptakan komposisi yang baik. Adapun arah pencahayaan secara
garis besar terbagi atas lima kategori, yaitu down light, up light, side light, back light, dan
front light. Dalam suatu ruangan sering kali sumber cahaya berasal dari kombinasi arah-arah
cahaya tersebut.
1. Down light (arah cahaya ke bawah)
Arah pencahayaan ini berasal dari atas dengan tujuan untuk memberikan cahaya pada
obyek di bawahnya. Pada umumnya setiap ruangan di rumah tinggal memerlukan
pencahayaan down light agar cahaya dapat tersebar merata. Lampu yang digunakan biasanya
berasal dari lampu yang dipasang di langit-langit dengan posisi lampu menjorok ke luar,
masuk ke dalam, menempel pada dinding, atau berupa lampu gantung.
Jenis lampu down light untuk pencahayaan merata terdiri dari beberapa variasi seperti
lampu pijar, neon, dan compact fluorescence dengan sudut distribusi cahaya yang besar.
Down light untuk decorative lighting diatur melalui pengaturan sudut jatuh cahaya sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 64
dapat menimbulkan kesan yang berbeda. Contohnya adalah wall washer, yaitu cahaya
diarahkan ke dinding agar tekstur dan warna dinding lebih menonjol dan berdimensi.
2. Up light (arah cahaya ke atas)
Posisi sumber cahaya dihadapkan ke atas sehingga arah cahaya berasal dari bawah ke atas.
Up light umumnya berperan untuk dekoratif dengan kesan yang megah, dramatis, dan
memunculkan dimensi. Contoh aplikasi pencahayaan ini misalnya pada kolom rumah yang
biasanya memakai lampu halogen. Pencahayaan ini kadang-kadang disebut juga sebagai
valance lighting.
Up light juga dapat digunakan untuk general lighting, yaitu dengan memantulkan cahaya
ke langit-langit sehingga penyebarannya lebih lembut dan merata. Aplikasi seperti ini
biasanya dilakukan di ruang-ruang dengan suasana teduh seperti kamar tidur. Selain itu, up
light juga diaplikasikan di plafon yang tidak datar.
3. Back light (arah cahaya dari belakang)
Arah pencahayaan berasal dari belakang obyek. Back light ini bertujuan untuk memberi
aksentuasi pada obyek seperti menimbulkan siluet. Jenis pencahayaan memberikan pinggiran
cahaya yang menarik pada obyek dan bentuk obyek jadi lebih terlihat.
4. Side light (arah cahaya dari samping)
Fungsi arah pencahayaan dari samping ini sama dengan pencahyaan jenis back light, yaitu
untuk memberikan aksen pada obyek tertentu. Biasanya side light digunakan pada benda-
benda seni untuk menonjolkan nilai seninya.
5. Front light (arah cahaya dari depan)
Front light berarti sumber cahaya berada di depan obyek dan biasanya diaplikasikan pada
obyek dua dimensi seperti lukisan atau foto. Itulah sebabnya cahaya front light sebaiknya
merata sehingga dapat membuat obyek terlihat apa adanya, kecuali jika bagian tertentu yang
ingin ditonjolkan.
Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat 5 sistem penerangan (iluminasi) yang
masing-masing berbeda sifat, karakter dan pengaruh distribusi cahayanya. Lima sistem
tersebut meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 65
1) Sistem pencahayaan langsung (direct lighting)
Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya mengarah langsung ke obyek yang
diterangi.
2) Sistem pencahayaan setengah langsung (semi direct lighting)
Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya mengarah pada obyek yang diterangi
dan cahaya selebihnya menerangi langit-langit dan dinding yang juga memantulkan
cahaya karena obyek tersebut.
3) Sistem iluminasi difus (general diffuse lighting)
Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya diarahkan pada obyek dan sisanya
menyinari langit-langit dan dinding, yang juga memantulkan cahaya kearah obyek
tersebut.
4) Sistem pencahyaan setengah tak langsung (semi indirect lighting)
Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem setengah langsung. Sistem
setengah tak langsung 60% hingga 90% cahaya diarahkan pada langit-langit dan dinding,
sisanya diarahkan langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya mengenai bidang
kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan dinding. Maka dapat dikatakan cahaya yang
datang berasal dari segala arah, sehingga bayangan relatif tidak tampak dan silau dapat
diperkecil.
5) Sistem iluminasi tidak langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding. Oleh
karena keseluruhan cahaya yang menyinari obyek pada bidang kerja merupakan cahaya
pantulan segala arah dari langit-langit dan dinding.
(Istiawan, Saptono dan Ira Puspa Kencana. 2006. Ruang Artistik Dengan Pencahayaan.
Jakarta: Penebar Swadaya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 66
Sistem Akustika
Sistem Akustik (acoustics system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengatur
tingkat kebisingan suatu bangunan/ruangan. Dalam suatu perencanaan bangunan publik
sistem akustik juga salah satu faktor yang harus diperhatikan, karena apabila sistem akustik
itu tidak baik ataupun tidak ada maka kita akan merasa kurang nyaman bila berada di ruangan
tersebut.
Sehingga, segala aktifitas yang berada dalam bangunan/ruangan tersebut akan merasa
terganggu. Untuk itu kita juga harus memperhatikan pula dimana letak bangunan itu berada
apakah dekat jalan umum, pabrik, sekolah maupun bangunan-bangunan yang mengeluarkan
suara yang bising. Sehingga kita dapat juga menyesuaikan tingkat kebisingan dari lingkungan
sekitar dengan ruangan yang kita tempati.
Apabila lingkungan disekitar kita terlalu ramai dan bising berarti kita harus menyesuaikan
juga dengan bahan akustik yang dapat meredam suara-suara bising dari luar ruangan.
Menurut tempatnya akustik dibedakan menjadi 2 jenis akustik :
1) Akustik Ruang
Akustik ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan perancangan ruang dengan
memperlihatkan sumber bunyi yang mengganggu ruangan. Gelombang bunyi akan menyebar
luas dari sumbernya hingga memenuhi batasan-batasan ruang, dimana secara umum beberapa
energi bunyi tersebut akan dipantulkan kembali ke ruangan, sebagian diantaranya diserap dan
dipindahkan melalui kisi-kisi bidang yang membatasinya.
Dalam perancangan desain akustik sebuah ruang ada beberapa faktor yang seharusnya
diperhatikan untuk mendapatkan tingkat kenyamanan akustik, diantaranya adalah:
a) Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai ataupun langit-langit
b) Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal karakter bahan yang akan
dipergunakan dalam ruang tersebut perlu untuk dimengerti. Secara umum bahan
dibedakan menjadi 2, yaitu:
i) Penyerap nada-nada tinggi
Yaitu bahan-bahan yang mengandung banyak hawa udara atau pori-pori lembut.
Misalnya serabut gelas, serabut kayu, serabut kelapa, merang jerami dan bahan
sintetis berbentuk busa seperti novolan, stiropor, moltopren dan batu apung,
vermikulit perlit dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 67
ii) Penyerap nada-nada menengah dan rendah
Penyerap nada-nada menengah dan rendah (gelombang panjang) bekerja pada prinsip
pengubahan energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput,
membran atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan karenanya bisa bergetar secepat
mungkin sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi getaran selaput / resonator.
c) Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan, yaitu pemasangan pelat-pelat
akustik yang tepat. Misalnya absorptive material, anspace gypsumboard dan furring.
d) Memberi isolasi dinding, isolasi ini terbagi dalam 2 bentuk konstruksi yaitu :
Dinding berlapis tunggal
Dapat direncanakan dengan tergantung 3 faktor:
- Volume dinding dan beratnya
- Jumlah pori-pori didalamnya (kepadatan)
- Kekakuan lentur
Dinding berlapis majemuk
Lazimnya terdiri dari 2 lapisan luar dengan lapisan perantara ditengahnya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan isolasi adalah :
- Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan
- Derajat kekakuan bahan dalam hubungan
- Kemampuan resonansinya
- Jarak antar kedua lapisan luar
2) Akustik Lingkungan
Akustik lingkungan merupakan suatu akustik untuk perpindahan bunyi dari suatu ruang ke
ruang lain dalam penanganan bunyi dari elemen-elemen bangunan, terutama desain yang
memperhatikan ruang majemuk dalam bangunan seperti flat sekolahan ataupun rumah sakit.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan akustik lingkungan, antara lain:
a) Mekanisme Sound Generation
Bunyi dapat menyebar dalam bangunan lewat udara maupun struktur bangunan.
Mekanisme penghasil bunyi selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok umum.
Kelompok pertama terdiri dari sumber yang menghasilkan bunyi secara langsung ke
udara. Isolasi terhadap bunyi semacam ini disebut isolasi bunyi udara (air borne sound
insulition). Kelompok kedua terdiri dari sumber yang muncul secara langsung pada struktur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 68
bangunan biasanya dengan pengertian dari dampak atau getaran peralatan tersebut. Jenis
kebisingan ini merupakan kombinasi dari bunyi hawa udara dan dampak kebisingan oleh
akibat-akibat perpindahan bunyi yang dihasilkan. Isolasi terhadap bunyi semacam ini
dinamakan isolasi dampak bunyi (impact sound insulation).
b) Sound Insulation dari elemen bangunan
Metode yang dipakai untuk meminimalisasi kebisingan didalam bangunan baik yang
ditimbulkan oleh airborne sound ataupun struktur borne sound dapat ditempuh oleh beberapa
cara. Dengan mengetahui, sumber bunyi, karakter perjalanan bunyi, perambatannya dan
pengaruh yang ditimbulkan dalam ruang maupun bangunan secara makro dilingkungan site,
maka kita perlu untuk mempertimbangkan aspek pengendalian kebisingan tersebut dalam
konsep perencanaan interior sistem yang baik.
Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuriti,
CCTV ( Closed Circuit Television ) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada
pintu). CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor
suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera
yang dipasang pada setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian
keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus. Pada sistem pengamanan
terhadap fisik bangunan berupa pengamanan terhadap bahaya kebakaran. Sistem pengamanan
terhadap bahaya kebakaran adalah :
1) Ion Negative Box
Dilengkapi LED night lamp. Menampilkan udara segar dalam ruangan tertutup. Udara
yang dihirup dalam ruangan tertutup adalah udara yang sudah tercemar, baik oleh kotoran
yang bertebaran didalam ruangan tersebut, asap rokok maupun oleh virus atau bakteri. Alat
ini menghasilkan Ion Negative (vitamin udara) yang dapat menetralisir udara tercemar dalam
ruangan tertutup kandungan normal ion negative nya hanya kira-kira 20% . Dengan alat ini
akan dihasilkan ion negative mencapai kira-kira 80% -90%. Dengan tingkat ion negative
seperti itu udara akan sesegar dan sesehat udara dipegunungan maupun ditepi pantai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 69
2) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam
kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian
ruang 3m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di
pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak
tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding.
3) Hidrant Kebakaran
Gambar 3.5
Fire estinguisher dan Hidrant Kebakaran
(Sumber : www.webdesign.com)
Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi
dengan menggunakan alat baku air. Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api, faktor
utama yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mencegah mengalirnya asap kemana-
mana diperlukan alat-alat seperti :
- Fire damper
Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara agar asap dan api tidak menjalar
kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, ketika terjadi kebakaran akan segera menutup
pipa-pipa tersebut.
- Smoke & heat ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Jika terjadi
kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam
kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 70
- Vent & exhaust
Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan
masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara
otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang
tangga.
Macam-macam sistem pemadaman yaitu sebagai berikut:
a) Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar.
b) Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar.
c) Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2.
d) Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi, misalnya
dengan jalan meledakkan bahan peledak (Poerbo, Hartono. 2002. Utilitas Bangunan. Jakarta:
Djambatan)
H. TINJAUAN TATA AKUSTIK
Akustik diartikan sebagai sesuatu yang terkait dengan bunyi atau suara, sebagaimana
pendapat Shadily (1987:8) bahwa akustik berasal dari kata dalam bahasa Inggris : acoustics,
yang berarti ilmu suara atau ilmu bunyi. Halme (1990:12) menyebutkan: Acoustics is a
science and the first consideration to get a comfortable sound environment, bahwa akustik
merupakan suatu ilmu dan merupakan pertimbangan pertama untuk mendapatkan lingkungan
suara yang nyaman, sebagaimana pendapatnya:
Jadi, Tata Akustik merupakan pengolahan tata suara pada suatu ruang untuk
menghasilkan kualitas suara yang nyaman untuk dinikmati, merupakan unsur penunjang
terhadap keberhasilan desain yang baik karena pengaruhnya sangat luas dan dapat
menimbulkan efek-efek fisik dan emosional dalam ruang sehingga seseorang akan mampu
merasakan kesan-kesan tertentu.
1. Perilaku Bunyi (Behaviour Of Sound) di Ruang Tertutup
Berdasarkan sumber yang didapat dari http://Acoustics.com bunyi di dalam ruang tertutup
(enclosed space) memiliki perilaku (behaviour) tertentu jika menumbuk dinding-dinding dari
ruang tertutup tersebut yakni energinya akan dipantulkan (reflected), diserap (absorbed),
disebarkan (diffused), atau dibelokkan (diffracted) tergantung pada sifat akustik dindingnya.
a. Refleksi Bunyi (Pemantulan Bunyi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 71
Bunyi akan memantul apabila menabrak beberapa permukaan sebelum sampai ke
pendengar sebagaimana pendapat Mills (1986: 27): Reflected sound strikes a surface or
several surfaces before reaching the receiver. Pemantulan dapat diakibatkan oleh bentuk
ruang maupun bahan pelapis permukaannya. Permukaan pemantul yang cembung akan
menyebarkan gelombang bunyi sebaliknya permukaan yang cekung seperti bentuk dome
(kubah) dan permukaan yang lengkung menyebabkan pemantulan bunyi yang mengumpul
dan tidak menyebar sehingga terjadi pemusatan bunyi. Permukaan penyerap bunyi dapat
membantu menghilangkan permasalahan gema maupun pemantulan yang berlebihan.
b. Absorbsi Bunyi (Penyerapan Bunyi)
Saat bunyi menabrak permukaan yang lembut dan berpori maka bunyi akan terserap
olehnya (Doelle, 1990:26) sehingga permukaan tersebut disebut penyerap bunyi. Bahan-
bahan tersebut menyerap bunyi sampai batas tertentu, tapi pengendalian akustik yang baik
membutuhkan penyerapan bunyi yang tinggi. Adapun yang menunjang penyerapan bunyi
adalah lapisan permukaan dinding, lantai, langit-langit, isi ruang seperti penonton dan bahan
tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet serta udara dalam ruang. Teknik absorbsi ini
cocok digunakan pada perancangan studio musik, sehingga kebisingan yang ditimbulkan bisa
teratasi.
c. Diffusi Bunyi (Penyebaran Bunyi)
Bunyi dapat menyebar ke atas, ke bawah maupun ke sekeliling ruangan. Suara juga dapat
berjalan menembus saluran, pipa atau koridor.ke semua arah di dalam ruang tertutup. Seperti
yang tersebut dalam Acoustic.com: Sound can flank over, under, or around a wall. Sound
can also travel through common ductwork, plumbing or corridors.
d. Difraksi Bunyi (Pembelokan Bunyi)
Difraksi bunyi merupakan gejala akustik yang menyebabkan gelombang bunyi dibelokkan
atau dihamburkan di sekitar penghalang seperti sudut (corner), kolom, tembok dan balok.
e. Penggunaan Bahan Penyerap Bunyi
Pemilihan bahan penyerap bunyi yang tepat untuk melapisi elemen pembentuk ruang
gedung pertunjukan sangat dipersyaratkan untuk menghasilkan kualitas suara yang
memuaskan (Doelle, 1990:33) menjelaskan mengenai bahan-bahan penyerap bunyi yang
digunakan dalam perancangan akustik yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang-
ruang bising dan dapat dipasang pada dinding ruang atau di gantung sebagai penyerap ruang
yakni yang berjenis bahan berpori dan panel penyerap (panel absorber) serta karpet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 72
1. Bahan Akustik
Bahan Penyerap suara memiliki tugas penting didalam mengendalikan medan suara
didalam ruangan sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Bahan penyerap suara seringkali
disebut sebagai material kedap suara, adalah sebuah istilah yang tidak tepat. Dalam sebuah
konsep akustik ruangan, harus dibedakan antara fungsi kedap (sound proofing) dan fungsi
pengendalian (sound controling). Dalam kedua fungsi, diperlukan bahan penyerap suara ini.
Ada dua tipe utama bahan penyerap suara, yaitu Bahan Penyerap Suara Berpori (Porous
Absorber) dan Bahan Penyerap Suara tipe Resonansi (Resonant Absorber).
Kedua tipe penyerap suara ini berbeda dalam hal mekanisme penyerapan energi suara.
Bahan berpori seperti karpet, korden, foam, glasswool, rockwool, cellulose fiber, dan material
lunak lainnya, menyerap energi suara melalui energi gesekan yang terjadi antara komponen
kecepatan gelombang suara dengan permukaan materialnya. Bahan penyerap suara tipe ini
akan menyerap energi suara lebih besar di frekuensi tinggi. Tipikal kurva karakteristik
penyerapan energi suaranya sebagai fungsi frekuensi, dapat dilihat pada gambar :
Gambar 3.6
Kurva Karakteristik Penyerapan Energi Suara
(Sumber : http://www.peredamsuara.web.id/Artikel)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 73
Bahan penyerap suara ini akan menyerap energi suara lebih besar pada frekuensi rendah
atau menengah, apabila jarak material ke dinding atau ketebalan material bila ditempel
langsung ke dinding lebih besar daripada seperempat panjang gelombang yang ingin
dikendalikan, sebagai mana terlihat pada kurva berikut:
Gambar 3.7
Kurva Respon Frekuensi Bahan Penyerap
(Sumber : http://www.peredamsuara.web.id/Artikel)
Bahan penyerap suara tipe resonansi seperti panel kayu tipis, menyerap energi suara
dengan cara mengubah energi suara yang datang menjadi getaran, yang kemudian diubah
menjadi energi gesek oleh material berpori yang ada di dalamnya (misal oleh udara, atau
material berpori). Ini berarti, material tipe ini lebih sensitif terhadap komponen tekanan dari
gelombang suara yang datang, sehingga lebih efektif apabila ditempelkan pada dinding.
Bahan penyerap tipe ini lebih dominan menyerap energi suara berfrekuensi rendah. Frekuensi
resonansi bahan ini ditentukan oleh kerapatan massa dari panel dan kedalaman (tebal) rongga
udara dibaliknya. Tipikal respon frekuensi bahan penyerap tipe ini adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 74
Gambar 3.8
Kurva Respon Frekuensi Bahan Penyerap
(Sumber : http://www.peredamsuara.web.id/Artikel)
Tipe lain dari bahan penyerap suara ini adalah apa yang disebut sebagai Resonator
Helmholtz. Efektifitas bahan penyerap suara tipe ini ditentukan oleh adanya udara yang
terperangkap di “pipa atau leher” diatas bidang berisi udara (bentukan seperti leher botol
dsb). Permukaan berlubang menjadi ciri utama resonator yang bekerja pada frekuensi
tertentu, tergantung pada ukuran lubang, leher, dan volume ruang udaranya.
Apabila diinginkan sebuah dinding yang memiliki frekuensi kerja yang lebar (rendah,
menengah, dan tinggi), maka harus digunakan gabungan ketiga bahan penyerap suara
tersebut. Kombinasi antara proses gesekan dari komponen kecepatan gelombang suara dan
resonansi dari komponen tekanan gelombang suara, akan membuat kinerja penyerapan energi
suara oleh dinding atau partisi besar untuk seluruh daerah frekuensi. (5 Prinsip Dasar
Soundproofing/ http://www.peredamsuara.web.id/Artikel)
a. Bahan Berpori
Bahan berpori merupakan suatu jaringan selular dengan pori-pori yang saling
berhubungan. Bahan akustik yang termasuk kategori ini adalah papan serat (fiber board),
plesteran lembut (soft plasters), mineral wools dan selimut isolasi. Karakteristik dasar dari
semua bahan berpori seperti ini adalah mengubah energi bunyi yang datang menjadi energi
panas dalam pori-pori dan diserap, sementara sisanya yang telah berkurang energinya
dipantulkan oleh permukaan bahan. Bahan akustik berpori dapat dibagi menjadi 2 kategori,
yakni: unit akustik siap pakai, dan bahan yang disemprotkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 75
Gambar 3.9
Unit akustik siap pakai yang berlubang dan bercelah
(Sumber: http://www.acoustics.com/product)
Unit akustik siap pakai meliputi bermacam-macam jenis ubin selulosa dan serat mineral
yang berlubang, bercelah, bertekstur, panel penyisip dan lembaran logam berlubang dengan
bantalan penyerap. Jenis-jenis ini dapat dipasang dengan berbagai cara, sesuai dengan
petunjuk pabrik seperti disemen pada permukaan yang padat, dipaku, dibor pada kerangka
kayu atau dipasang pada sistem langit-langit gantung. Unit akustik siap pakai khusus seperti
acoustical board untuk pelapis dinding dan geocoustic board dipasang pada langit-langit
dalam susunan dengan jarak tertentu dalam potongan-potongan kecil.
Penggunaan bahan akustik siap pakai ini juga menguntungkan ditinjau dari daya serap
bunyinya yang dijamin oleh pabrik, pemasangan dan perawatannya mudah, dapat dihias
tanpa mempengaruhi jumlah penyerapan, penggunaannya dalam sistem langit-langit dapat
disatukan secara fungsional dan visual dengan instalasi penerangan, pemanasan dan
pengkondisian udara. Apabila dipasang dengan tepat maka penyerapannya dapat bertambah.
Bahan yang disemprotkan digunakan terutama untuk tujuan reduksi atau pengurangan
bising. Bahan ini berbentuk semiplastik, diterapkan dengan cara disemprotkan melalui pistol
penyemprot atau sprayer gun. Kelebihan dari bahan akustik jenis ini adalah fleksibilitasnya
karena berbentuk cairan yang disemprotkan ke permukaan sehingga dapat diterapkan pada
bentuk penampang apapun. Biasanya diterapkan pada ruang dalam auditorium dimana upaya
pengolahan akustik lain tidak dapat dilakukan karena bentuk permukaan yang melengkung
atau tidak teratur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 76
Efisiensi akustiknya biasanya cukup baik apabila dikerjakan dengan cermat, tepat dalam
penentuan komposisi plesteran, jumlah perekat, serta keadaan lapisan dasar yang digunakan.
b. Penyerap Panel
Penyerap panel merupakan bahan kedap yang dipasang pada lapisan penunjang yang
padat (solid baking) tetapi terpisah oleh suatu rongga.
Gambar 3.10
Penyerap (Panel Absorber) siap pakai yang bertekstur
(Sumber: http://www.acoustics.com/product)
Bahan ini berfungsi sebagai penyerap panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh
gelombang bunyi. Getaran lentur dari panel akan menyerap sejumlah energi bunyi yang
datang dan mengubahnya menjadi energi panas. Cara pemasangan dapat dengan di semen
pada permukaan yang padat, dipaku, dibor pada kerangka kayu atau dipasang pada sistem
langit-langit gantung.
Gambar 4.1
Penerapan Panel Penyerap pada plafond dan dinding
(Sumber: http://www.acoustics.com/product)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
The Rolling Stones Music Center 77
Kelebihan dari bahan ini adalah kemudahannya untuk disusun sesuai desain yang
diinginkan karena tersedia dalam ukuran-ukuran yang bervariasi, mudah dalam
pemasangannya serta ekonomis dan merupakan penyerap bunyi yang efisien karena
menyebabkan karakteristik dengung yang merata pada seluruh jangkauan frekuensi (tinggi
maupun rendah) karena berfungsi untuk mengimbangi penyerapan suara yang agak
berlebihan oleh bahan penyerap berpori dan isi ruang. Jenis bahan yang termasuk penyerap
panel antara lain: panel kayu, hardboard, gypsum board dan panel kayu yang digantung di
langit-langit.
c. Karpet
Karpet selain digunakan sebagai penutup lantai, juga digunakan sebagai bahan akustik
karena kemampuannya mereduksi dan bahkan meniadakan bising benturan dari atas atau dari
permukaan seperti suara seretan kaki, bunyi langkah kaki, pemindahan perabot rumah dan
sebagainya. Karpet juga dapat diterapkan sebagai bahan pelapis dinding, untuk memberikan
peredaman suara yang lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet maka makin besar pula
daya serap dan kemampuannya dalam mereduksi bising.
Top Related