Download - BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab II tentang kajian pustaka ini akan

dibahas tentang konsep-konsep kunci dalam

penelitian, meliputi pengertian program BSM,

pengertian evaluasi program, tujuan dan manfaat

evaluasi program, model evaluasi, hasil penelitian

relevan, dan kerangka berpikir penelitian.

2.1. Program Bantuan Siswa Miskin

2.1.1. Pengertian Program BSM

Program BSM adalah Program tingkat Nasional

yang bertujuan untuk mengurangi siswa miskin

guna memperoleh akses pelayanan pendidikan yang

layak/baik, siswa miskin dapat kembali ke sekolah,

mencegah putus sekolah, membantu siswa untuk

memenuhi kebutuhan dalam kegiatan prose

pembelajaran, mendukung program wajib belajar

pendidikan dasar sembilan tahun, bahkan tingkat

menengah atas, serta membantu kelancaran program

sekolah.(http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-

jawab/klaster-i/program-bantuan-siswa-miskin-

bsm/).

Program BSM adalah bantuan dari Pemerintah

yang diberikan secara langsung kepada siswa dari

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

10

semua jenjang Pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah, Sekeolah Menegah Pertama, Madrasah

Tasanawiyah, Sekolah Menegah Atas, Sekolah

Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah yang berasal

dari keluarga miskin dan kurang mampu sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.(http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/

Juknis_bsm_2014.pdf).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan bantuan siswa miskin (BSM)

adalah program bantuan dari pemerintah mengenai

kenaikan BBM yang bertujuan untuk membantu

siswa miskin agar tidak putus sekolah serta

mendukung program wajib belajar pendidikan dasar

sembilan tahun dan membantu kelancaran program

sekolah.

Program BSM ini diharapkan anak usia

sekolah dari keluarga miskin atau kurang mampu

dapat meneruskan sekolah, tidak putus sekolah, dan

masa depan yang diharapkan mereka dapat

memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami

orangtuanya. Program BSM mendukung komitmen

pemerintah guna meningkatkan angka partisipasi

pendidikan di Kabupaten/Kota miskin dan terpencil

serta pada kelompok marjinal.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

11

Program ini bersifat bantuan langsung kepada

siswa, karena berdasarkan kondisi ekonomi dari

siswa miskin dan bukan berdasarkan prestasi serta

mempertimbangkan dengan melihat kondisi siswa,

sedangkan beasiswa diberikan dengan

mempertimbangkan prestasi siswa. Di jenjang

pendidikan tinggi, program beasiswa bagi anak

kurang mampu juga digulirkan pemerintah dengan

bantuan belajar mahasiswa ber-IPK 2,5, dan

beasiswa bidik misi. Bidik misi bertujuan untuk

meningkatkan akses dan kesempatan belajar di

perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi

akademik memadai dan kurang mampu secara

ekonomi.

Tujuan dari program bantuan siswa miskin ini

antara lain:

Membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan

pribadi siswa selama duduk di bangku sekolah.

Mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah

akibat kesulitan ekonomi.

Memberi peluang dan kesempatan yang lebih

besar kepada siswa untuk terus bersekolah hingga

pendidikan SMA atau SMK.

Membantu kelancaran program sekolah.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

12

2.1.2. Penyaluran BSM dan Sumber

Pembiayaannya

Program BSM dilaksanakan oleh 2 (dua)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Sumber dana semua bantuan ini adalah dari

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Alokasinya tertuang dalam DIPA di lingkup

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta DIPA

Kementerian Agama (Kemenag).

Penerimaan dan BSM yang dikelola oleh

Kementerian Pendidikan daKebudayaan adalah siswa

miskin yang ada pada Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas

(SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri

dan swasta yang telah memenuhi kriteria sesuai

pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Program BSM yang dikelola oleh Kementerian

Agama (Kemenag) adalah siswa yang bersekolah di

Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah

(MTs), dan Madrasah aliyah (MA) negeri dan swasta

di seluruh provinsi di Indonesia yang berasal dari

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

13

keluarga kurang mampu/miskin yang dihitung

berdasarkan proporsi populasi siswa di masing-

masing kabupaten/kota.

2.1.3. Kriteria Dasar Penentuan Penerima BSM

Adapun kriteria penerima program BSM yaitu:

1. Orangtua siswa pemegang Kartu Perlindungan

Sosial (KPS)

2. Siswa yang memegang Kartu Calon Penerima

Bantuan Siswa Miskin

3. Orangtua siswa terdaftar Program Keluarga

Harapan (PKH)

4. Siswa yang terancam putus sekolah karena

kesulitan biaya

5. Siswa yatim, piatu atau yatim piatu

6. Siswa yang berasal dari panti asuhan

7. Siswa berasal dari korban musibah atau

bencana.

2.1.4. Pemanfaatan Dana BSM

Dana BSM dapat dimanfaatkan untuk:

1. Pembelian perlengkapan sekolah berupa buku

pelajaran, alat tulis, sepatu dan tas

2. Biaya transportasi siswa ke sekolah

3. Uang saku siswa untuk sekolah

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

14

2.2. Evaluasi dan Evaluasi Program

2.2.1 Evaluasi

Anderson (1975) mengatakan evaluasi adalah

sebagai sebuah proses untuk menentukan hasil yang

telah dicapai dari beberapa kegiatan yang

direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

Definisi lain dikemukakan oleh Badrujaman (2011:

15) evaluasi merupakan sebuah proses yang

dilakukan oleh sekelompok ahli yang profesional

terhadap suatu program guna menentukan tindakan

berikutnya. Dua ahli tersebut mengatakan bahwa

evaluasi adalah sebuah proses suatu program yang

direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan

dan menentukan tindakan.

Sukardi (2014:8) mendefinisikan evaluasi

sebagai sebuah proses sistematis pengumpulan data

dan penganalisisan data untuk pengambilan

keputusan. Evaluasi adalah mengukur dan menilai

yang digunakan dalam rangka pengambilan

keputusan. Bahwa hubungan antara pengukuran

dan penilaian saling berkaitan. Mengukur

hakekatnya adalah membandingkan sesuatu dengan

atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter,

kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran

bersifat kuantitatif. Penilaian berarti menilai sesuatu

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

15

program. Hal ini sejalan dengan hasil yang

dikemukakan oleh Suharsimi (2009:3) bahwa

mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan

satu ukuran yang bersifat kuantitatif, menilai adalah

mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu

dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif,

dan evaluasi meliputi kedua langkah tersebut di

atas. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil

sebuah keputusan. Fungsi evaluasi adalah

menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi

pihak decision maker untuk menentukan kebijakan

yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah

dilakukan peneliti (Suharsimi dan Cepi; 2008: 2).

Dari definisi tentang evaluasi yang telah

dikemukakan beberapa ahli diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa evaluasi merupakan sebuah

proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari

informasi guna memperoleh keputusan dari sebuah

program. Keberhasilan program dapat dilihat dari

dampak atau hasil yang dicapai oleh program

tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

16

konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas

dan efisien.

2.2.2 Evaluasi Program

Evaluasi program adalah proses menetapkan

secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas

atau kecocokan sesuatu sesuai kriteria dan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sugiyono, (2014: 741) menyatakan bahwa,

Program evaluation is a systematic method for

collecting, analyzing, and using information to answer

questions about project, policies and programs,

particularly about their effectiveness and efficiency.

Evaluasi program merupakan metode yang sistematis

untuk mengumpulkan data dan analisis data, dan

menggunakan informasi yang diperoleh dari

penelitian tersebut untuk menjawab pertanyaan

seberapa tinggi efektivitas dan efisien dari suatu

proyek, kebijakan dan program-program.

Suharsimi dan Cepi, (2014: 5) mendifinisikan

bahwa evaluasi program adalah proses untuk

mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat

terealisasikan. Sedangkan Patton (2009: 53)

menyatakan bahwa evaluasi program artinya

mengukur pencapaian suatu tujuan, berdasarkan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

17

pernagkat yang dibuat sebelumnya secara hati-hati

dari tujuan yang dapat diukur.

Suharsimi dan Cepi (2014: 17) evaluasi

program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas

suatu komponen program dalam mendukung

pencapaian tujuan program. Dengan demikian jika

diketahui bahwa hasil belajar (sebagai harapan dari

program pembelajaran) tidak memuaskan, dapat

dicari dimana letak kekurangannya atau komponen

mana yang bekerja dengan tidak semestinya.

Dari berbagai definisi tersebut diatas, dapat

peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan

evaluasi program adalah kegiatan untuk

mendapatkan data dengan tujuan untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi kebijakan dan program, yang

selanjutnya data tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif atau pilihan yang tepat dalam

mengambil sebuah keputusan.

2.3. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program

2.3.1 Tujuan Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mencapai

berbagai tujuan sesuai dengan obyek evaluasinya.

Tujuan evaluasi adalah; (a) mengukur mempengaruhi

program terhadap masyarakat; (b) menilai program

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

18

apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana;

(c) mengukur pelaksanaan program apakah sesuai

dengan standar; (d) evaluasi program dapat

mengidentifikasi dan menemukan dimensi program

mana yang jalan dan yang tidak berjalan; (e)

pengembangan staf program; (f) memenuhi ketentuan

undang-undang; (g) akreditasi program; (h)

mengukur cost efectiveness dan cost efficiency; (i)

mengambil keputusan mengenai program; (j)

accountabilitas; (k) memberikan umpan balik kepada

pimpinan dan staf program; (l) memperkuat posisi

politik; (m) mengembangkan teori ilmu evaluasi atau

riset evaluasi (Wirawan; 2012: 22).

Suharsimi dan Cepi (2014) tujuan evaluasi

program adalah untuk mengetahui pencapaian

tujuan program dengan langkah mengetahui

keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator

program ingin mengetahui bagian mana dari

komponen dan subkomponen yang belum terlaksana

dan apa sebabanya.

Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa

tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah

program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana,

dan mengidentifikasi mana program yang berjalan

dan yang tidak berjalan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

19

2.3.2 Manfaat Evaluasi Program

Evaluasi dapat disamaartikan dengan kegiatan

supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan

untuk mengambil keputusan atau melaksanakan

tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan.

Manfaat dari evaluasi program dapat berupa; (a)

menghentikan program; (b) merevisi program; (c)

melanjutkan program; (d) menyebarluaskan program

(melaksanakan program di tempat-tempat lain atau

mengulangi lagi program di lain waktu). (Suharsimi

dan Cepi; 2014: 22).

Sukmadinata (2010: 127) menyatakan bahwa

kriteria atau standar yang digunakan dalam evaluasi

program adalah apakah hasil evaluasi dapat

digunakan untuk menentukan kebijakan secara

tepat atau tidak. Pengguna hasil evaluasi dapat

bertahap, dari penentu kebijakan tertinggi sampai

terendah.

Sukardi (2014: 10) mengatakan bahwa evaluasi

program mempunyai empat manfaat sebagai berikut :

a) melihat secara kontinu atau terus menerus suatu

program atau proyek jika dilengkapi dengan fungsi

monitor; b) mengontrol program tetap berada dalam

koridor mutu dan memiliki kewenangan untuk

mengendalikan dalam peningkatan penjaminan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

20

layanan atau servis yang baik pada pengguna

maupun pemangku kepentingan; c) sebagai umpan

balik terhadap proses penyelenggaraan lembaga; d)

mengevaluasi dari semua komponen dalam kinerja

program.

Dari ketiga pendapat tersebut di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa manfaat evaluasi program

yakni sebagai kegiatan untuk mengambil keputusan

yang secara terus menerus dalam kinerja program

guna menentukan kebijakan.

2.4. Model Evaluasi

2.4.1 Model Evaluasi UCLA (University Of

Evaluation in Los Angeles)

Ciri dari model UCLA adalah adanya lima tahap

yang dilakukan dalam evaluasi, yaitu perencanaan,

pengembangan, implementasi, hasil dan dampak.

Suharsimi dan Cepi (2014:44) memberikan

penjelasan tentang model UCLA menjadi empat

tahap, yaitu (1) needs assessment, (2) program

planning, (3) formative evaluation dan (4) summative

evaluation.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

21

2.4.2 Discrepancy Evaluation Model

Pendekatan lain yang banyak dipengaruhi

pemikiran Tyler dikembangkan Provus berdasarkan

pada tugas-tugas evaluasi di sebuah sekolah umum

di Pittsburgh, Pensylvania. Provus (1973)

memandang penilaian sebagai prosen pengelolaan

informasi berkelanjutan yang dirancang memberi

pelayanan sebagai the watchdog of program

management and the handmaiden of administration in

the management of program development trough

soundmaking. Menurut Provus evaluasi adalah

proses: 1) menyetujui berdasarkan standar (istilah

dari yang digunakan secara bergantian dengan

istilah tujuan), 2) menentukan apakah ada

kesenjangan antara kinerja aspek-aspek program

dengan standar kinerja yang ditetapkan, 3)

menggunakan informasi tentang kesenjangan-

kesenjangan yang ditemukan sebagai bahan untuk

meningkatkan mengelola, atau mengakhiri program

atau salah satu aspek dari program tersebut.

Langkah-langkah model evaluasi ini meliputi; (a)

definisi, (b) instalasi, (c) proses, (d) produk, dan (e)

analisis biaya-manfaat (Cost-Benefit Analysis).

(https://www.joe.org/joe/1981september/81-5-

a1.pdf).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

22

2.4.3 Model Evaluasi Brinkerhoff

Brinkerhoff & Cs. (1983) mengemukakan tiga

golongan evaluasi yang disusun berdasarkan

penggabungan elemen-elemen yang sama, seperti

evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi

dan versi mereka sendiri sebagai berikut: (1) Fixed vs

Emergent Evaluation Design. Dapatkah masalah

evaluasi dan kriteria akhirnya dipertemukan?

Apabila demikian apakah itu suatu keharusan? (2)

Formative vs Summative Evaluation. Apakah evaluasi

akan dipakai untuk perbaikan atau untuk

melaporkan kegunaan atau manfaat suatu program?

Atau keduanya? (3) Experimental and Quasi

Experimental Design vs Natural/Unobtrusi Inquiry.

Apakah evaluasi akan melibatkan intervensi ke

dalam kegiatan program/mencoba memanipulasi

kondisi, orang diperlukan, variabel dipengaruhi dan

sebagai, atau hanya diamati atau keduanya?

2.4.4 Model CIPP (Context, Input, Process,

Product)

Model evaluasi CIPP (Context, Input, Process,

Product) dikembangkan oleh National Study

Committee on Evaluation of Phi Delta Kappa. Model

evaluasi dikembangkan oleh Stuflebeam pada tahun

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

23

1960an. Model CIPP bertujuan untuk membantu

evaluator dalam mengevaluasi program, proyek, atau

institusi. Klasifikasi model evaluasi berdasarkan

tujuannya, evaluasi CIPP termasuk model

management analysis yang bertujuan untuk

mengevaluasi keputusan/kebijakan seseorang

manajer (Mulyatiningsih, 2013: 120).

Wirawan (2012:92) menyatakan bahwa model

CIPP terdiri dari empat jenis evaluasi, yaitu evaluasi

konteks (context evaluation), evaluasi masukan (input

evaluation), evaluasi proses (process evaluation), dan

evaluasi produk (product evaluation), evaluasi sebagai

berikut:

1) Context Evaluation to Serve Planning Decision.

Evaluator harus cermat dan tajam memahami

konteks evaluasi yang berkaitan dengan

merencanakan keputusan, mengidentifikasi

kebutuhan, dan merumuskan tujuan program.

2) Input Evaluation Structuring Decision.

Segala sesuatu yang berpengaruh terhadap proses

pelaksanaan evaluasi harus disiapkan dengan

benar. Input evaluasi ini akan memberikan

bantuan agar dapat menata keputusan,

menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

24

mencari berbagai alternatif yang akan dilakukan,

menentukan rencana yang matang, membuat

strategi yang akan dilakukan dan memperhatikan

prosedur kerja dalam mencapainya.

3) Process Evaluation to Serve Implementing Desicion.

Pada evaluasi prose ini berkaitan dengan

implementasi suatu program. Ada sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab dalam proses

pelaksanaan evaluasi ini. Misalnya; apakah

rencana yang telah dibuat sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan? Dalam proses

pelaksanaan program adakah yang harus

diperbaiki? Dengan demikian proses pelaksanaan

program dapat dimonitor, diawasi, atau bahkan

diperbaiki.

4) Product Evaluation to Serve Recycling Decision.

Evaluasi hasil digunakan untuk menentukan

keputusan apa yang akan dikerjakan berikutnya.

Apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat

berkaitan dengan program yang digulirkan?

Apakah memiliki pengaruh dan dampak dengan

adanya program tersebut? Evaluasi hasil berkaitan

dengan manfaat dan dampak suatu program

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

25

setelah dilakukan evaluasi secara seksama.

Manfaat model ini untuk pengambilan keputusan

(decision making) dan bukti pertanggungjawaban

(accountability) suatu program kepada masyarakat.

Tahapan evaluasi dalam model ini yakni

penggambaran (delineating), perolehan atau

temuan (obtaining), dan penyediaan (providing)

bagi para pembuat keputusan.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

26

Model CIPP Wirawan (2012: 92) dapat dilukiskan

pada gambar berikut:

Gambar 2.4. Model evaluasi konteks, masukan, proses, dan

produk

Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa

model evaluasi adalah model desain evaluasi yang

dibuat oleh para ahli/pakar evaluasi yang biasanya

dinamakan sama dengan pembuatnya. Model ini

dianggap model standar. Disamping itu ahli evaluasi

Context

Evaluatio

n

Berupaya untuk

mencari

jawaban atas

pertanyaa

n: Apa

yang perlu

dilakukan?

Waktu pelaksana

an:

Sebelum

program

diterima

Keputusan:

Perencana

an

program

Input

Evaluatio

n

Berupaya untuk

mencari

jawaban atas

pertanyaa

n: Apa

yang

perlu dilakukan

?

Waktu pelaksana

an:

Sebelum

program dimulai

Keputusan:

penstrukt

uran

program

Process

Evaluati

on

Berupaya untuk

mencari

jawaban

atas

pertanyaan:

Apakah

program

sedang

dilaksana

kan?

Waktu pelaksan

aan:

ketika

program

sedang

dilaksanakan

Keputusan:

pelaksan

aan

Product

Evaluati

on

Berupaya mencari

jawaban

atas pertanyaa

n:

Apakah

program

sukses?

Waktu pelaksanaan:

ketika

program

selesai

Keputusan:

resikel. Ya atau

tidak

program

harus

diresikel

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

27

yang membagi evaluasi sesuai dengan misi yang

akan dibawakannya serta kepentingan atau

penekanannya atau dapat juga disebut sesuai

dengan paham yang dianut yang disebut

pendekatan.

Dalam melakukan penelitian evaluasi program

BSM perlu ada instrumen untuk mengukur

efektifitas pelaksanaannya. Instrumen ini digunakan

untuk mengetahui efektifitas program BSM dalam

pengelolaan BSM di SD Negeri Kalicacing 02 Salatiga.

Salah satu evaluasi yang digunakan dalam evaluasi

program BSM adalah CIPP (Context, Input, Process,

Product). Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi

yang memandang pelaksanaan BSM yang dievaluasi

sebagai sebuah sistem.

2.5. Hasil Penelitian Relevan

Hasil penelitian pertama telah dilakukan oleh

Santoso (2013), Evaluasi Program Pengelolaan

Bantuan Siswa Miskin SMP Muhammadiyah 8

Wonogiri. Tesis Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Penelitian evaluasi ini dilakukan dengan

menggunakan diskriptif kualitatif. Hasil penelitian

tersebut menyatakan bahwa 1) persiapan

pengelolaan Bantuan Siswa Miskin diawali dengan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

28

rapat koordiansi Tim Pengelola. 2) pelaksanaan

pengelolaan Bantuan Siswa Miskin diawali dengan

suatu perencanaan, pengadaan, pendistribusian,

pengawasan, pembukuan, dan pertanggungjawaban

atau pelaporan. 3) Tim Pengelola berkewajiban

melaporkan hasil dari kegiatan Pengelolaan Bantuan

Siswa Miskin dilampiri dengan bukti-bukti dokumen

yang mendukung.

Hasil penelitian kedua dari Marlini (2015),

Evaluasi Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) di

SMP Negeri 4 Sanggau. Penelitian ini menggunakan

deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa 1) efektivitas pelaksanaan

program Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SMP Negeri

4 Sanggau belum berjalan secara efektif, hal ini

dapat dilihat dari penemuan data di lapangan yang

memperlihatkan bahwa masih banyak siswa miskin

yang tidak mendapatkan dana BSM, yaitu pada

tahun 2015 hanya terdapat 2 dari 47 (4%) siswa

miskin yang mendapat BSM, bahkan siswa dari

keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS)

pun masih ada yang tidak mendapatkan dana

bantuan ini, serta diketahui bahwa pelaksanaan

program BSM ternyata tidak sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang terdapat dalam

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

29

buku pedoman pelaksanaan, sosialisasi program

serta pengawasan terhadap penggunaan dana belum

dilakukan secara maksimal. 2) Pihak sekolah tidak

pernah menginfokan secara langsung kepada siswa

maupun orang tua siswa terkait adanya program

BSM, dan pengawasan hanya dilakukan dengan cara

menanyakan kepada siswa yang bersangkutan

mengenai penggunaan dana yang telah disalurkan.

(https://jurmafis.untan.ac.id/index.php/publika/art

icle/view/1120)

Hasil penelitian ketiga dari Saputra (2012),

Evaluasi Realisasi Program Bantuan Siswa Miskin

(BSM) Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2012 di

SMK N 1 Sukasada. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa 1) kurangnya sosialisasi

pelaksanaan program baik kepada masyarakat

maupun warga sekolah, 2) rendahnya sikap dan

kesadaran siswa, dan 3) terbatasnya sumber daya

pelaksana program.

(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/ar

ticle/view/2143)

Hasil penelitian keempat dari Mahwah (2004)

dalam jurnal yang berjudul “Poverty And Schooling In

The U.S.” bahwa keluarga miskin cenderung lebih

sering berpindah karena kekurangan uang sewa,

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

30

mengganggu kesinambungan sekolah anak-anak dari

orang tua yang menganggur lebih cenderung

menghadapi kekerasan, alkoholisme, pelecehan,

perceraian, dan desersi (pembelotan) yang terkait

dengan pengangguran dan kemiskinan anak-anak

miskin jauh lebih mungkin untuk datang ke sekolah

orang-orang sakit, terkadang dengan masalah jangka

panjang yang parah yang membatasi kemampuan

mereka untuk melihat atau mendengar di sekolah.

Hasil penelitian kelima dari Lacour dan

Tissington (2011) dalam jurnal yang berjudul “The

Effects of Poverty on Academic Achievement” bahwa

Kemiskinan, yang membentuk budaya dan cara

hidup tertentu, adalah isu yang berkembang di

Amerika Serikat. Jumlah orang Amerika yang hidup

dalam kemiskinan terus meningkat. Kemiskinan

menunjukkan sejauh mana seseorang melakukannya

tanpa sumber daya. Sumber daya dapat mencakup

sumber daya keuangan, emosional, mental, spiritual,

dan fisik serta sistem pendukung, hubungan, model

peran, dan pengetahuan tentang aturan

tersembunyi. Kemiskinan secara langsung

mempengaruhi prestasi akademik karena kurangnya

sumber daya yang tersedia bagi keberhasilan siswa.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

31

Pencapaian rendah berkorelasi erat dengan

kurangnya sumber daya, dan banyak penelitian telah

mendokumentasikan korelasi antara rendahnya

status sosial ekonomi dan rendahnya prestasi.

Beberapa strategi ada untuk membantu guru dalam

menutup kesenjangan pencapaian kemiskinan bagi

siswa.

Dari hasil penelitian yang relevan di atas dapat

penulis simpulkan bahwa Bantuan Siswa Miskin

sangat dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga

kurang mampu agar anak-anak tidak putus sekolah,

sehingga pemerintah harus turun tangan untuk

memperhatikan keluarga yang kurang mampu.

Dengan demikian anak-anak dari keluarga kurang

mampu akan terus bisa bersekolah dengan adanya

bantuan siswa miskin dari program pemerintah.

2.6. Kerangka Berpikir Penelitian

Evaluasi terhadap penyelenggaraan program

pengelolaan bantuan siswa miskin di SD Negeri

Kalicacing 02 Salatiga, bertujuan untuk mengukur

sejauh mana efektivitas program tersebut. Model

evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model evaluasi CIPP (context, input, process dan

product), namun demikian evaluasi dengan model

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

32

CIPP ini melakukan penilaiaa`n sampai tahap

produk.

Program pengelolaan bantuan siswa miskin di SD

Negeri Kalicacing 02 Salatiga menghasilkan sebuah

produk/siswa menjadi sejahtera. Selanjutnya dapat

dijelaskan muatan komponen CIPP dalam evaluasi

program pengelolaan bantuan siswa miskin.

Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks

dalam penyelenggaraan program pengelolaan

bantuan siswa miskin meliputi penilaian terhadap

kebutuhan, kondisi keluarga, lingkungan, masalah

dari penyelenggaraan program tersebut. Penilaian

terhadap kompnen input meliputi perencanan, SDM,

pembiayaan program, seleksi penerimaan bantuan.

Penilaian terhadap komponen evaluasi proses

meliputi pelaksanaan penyaluran, efektivitas

penggunaan dana, kendala-kendala yang dihadapi

oleh siswa, guru dan sekolah dalam pelaksanaan

program ini. Berdasarkan tujuan penelitian ini,

bahwa kegiatan evaluasi terhadap program

pengelolaan bantuan siswa miskin berupaya untuk

menganalisis program pengelolaan tersebut melalui

ketiga komponen dalam model CIPP.

Hasil dari analisis ketiga komponen tersebut,

nantinya akan menghasilkan sebuah kesimpulan

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

33

hasil evaluasi penyelenggaraan program pengelolaan

bantuan siswa miskin. Gambaran mengenai

kerangka berfikir penelitian dapat dilihat sebagai

berikut:

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW...Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ... pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program

34

Gambar 2.6.

Kerangka berpikir penelitian

PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN

EVALUASI INPUT

EVALUASI CONTEXT

EVALUASI PROCESS

EVALUASI PROGRAM

HASIL EVALUASI

KESIMPULAN

KOMPONEN

EVALUASI

EVALUASI PRODUCT