7
BAB II
EVALUASI PURNA HUNI GOR BASKET
NGURAH RAI DENPASAR, BALI
2.1 Evaluasi Purna Huni (EPH)
Di dalam membentuk perfomansi suatu rancangan yang optimal, maka upaya
evaluasi, penting untuk dilakukan. Metoda evaluasi purna huni yang tepat akan sangant
membantu tercapainya hasil racangan yang senangtiasa dinamis mengikuti konteks
waktu dan tuntutan kebutuhan penggnanya. Menurut sudibyo (1989), Post Occupancy
Evaluation (POE) atau Evaluasi Pasca Huni merupakan kegiatan berupa peninjauan
(pengkajian) kembali (evaluasi) terhadap bangunan-bangunan dan atau lingkungan
binaan yang telah dihuni.
Menurut Danisworo (1989) manfaat dan keuntungan dilakukannya POE tergantung
pada organisasi dan kerangka waktu, dapat dibagi atas manfaat dan keuntungan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Keuntungan jangka pendek adalah
keuntungan yang didapat dari pemanfaatan langsung temuan suatu proses POE, yang
meliputi :
1. Identifikasi dan solusi masalah dalam fasilitas yang bersangkutan.
2. Pengelolaan fasilitas yang tanggap terhadap nilai pemakai
8
3. Peningkatan pemanfaatan ruang.
4. Peningkata sikap pemakai bangunan melalui partisipasinya dalam proses
evaluasi.
5. Memberi pengertian akan implikasi perubahan yang dilandasi penghematan
biaya terhadap perfimance.
6. Memberi masukan dan pengertian lebih baik akan konsekuensi suatu
rancangan.
Keuntungan jangka menengah berkaitan dengan pengambilan keputusan penting
didalam pelaksanaan membangun, yang meliputi :
1. Memberi kemampuan adaptasi fasilitas terhadap perubahan pertumbuhan
organisasi, termasuk pemanfaatan kembali bangunan bagi penggunaan yang
berbeda.
2. Kemungkinan penghematan yang signifikan dalam proses membangun dan
selama life cycle bangunan.
Keuntungan jangka panjang meliputi pemanfaatan dan masukan selanjutnya hasil
POE bagi penggunaan dalam industry bangunan secara luas yang meliputi :
1. Peningkatan jangka panjang dalam performance bangunan.
2. Peningkatan kepustakaan prihal database. Standar, kreteria dan pedoman
perancangan.
3. Peningkatan pengukuran performance bangunan secara kuantitatif.
Hasil suatu evaluasi terhadap bangunann telah dimanfaatkan selama bertahun-
tahun dan pada umumnya berkaitan dengan adanya kegagalan bangunan. Evaluasi yang
dilakukan pada umumnya menghasilkan peningkatan dalam pertauran dan pedoman
bangunan yang mengendalikan aspek kritik suatu bangunan, seperti misalnya
kesehatan, keamanan dan kesejahteraan pemakai bangunan secara umum. Tahun demi
tahun terjadi perkembangan dalam tipe bangunan, kompleksitas kontruksi serta aspek-
aspek tambahan lain didalam bangunan. Pada akhirnya ketika perkembangan social
9
dan psikologi mulai menjadi bagian dari suatu proses perancangan, studi tentang
lingkungan dan prilaku manusia tumbuh menjadi sebuah disiplin ilmu. Pengetahuan
yang didapat dari disiplin tersebut diterapkan dalam evaluasi terhadap penggunaan
bangunan (Danisworo, 1989).
Rabinowitz (dalam Moore, 1994) memilih POE dalam tiga aspek yaitu :
fungsional, teknis dan prilaku (behavioral). Masing- masing mempunyai lingkup dan
spesifikasi dalam kegiatannya, meskiput secara proses garis besarnya sama. Dalam
pelaksanaan kegitan POE, evaluator dapat melakukan satu atau lebih aspek yang
hendak dievaluasi. Tentu saja semakin banyak aspek yang akan dievaluasi semakin
banyak waktu, biaya dan tenaga serta perhatian yang harus diberikan.
1. Aspek Fungsional
Aspek fungsional menyangkut segala aspek bangunan (dan atau seting di
lingkungan binaan) yang secara lansung mendukung kegiatan pemakai
dengan segala atributnya (segala individu dan kelompok). Dinding, lantai, dan
langit-langit tidak secara langung berpengaruh pada kegiatan pemakai.
Beberapa hal yang merupakan bagian aspek fungsional yaitu :
Pengelompokan fungsi, sirkulasi, faktor manusia, dan fleksibilitas dan
perubahan (Sudibyo, 1989).
2. Aspek Teknis
Pemilik bangunan antara lain mengharapkan bangunannya aman, nyaman dan
berumur panjang. Haraan tersebut secara langsung akan menyangkut kondisi
fisik bangunannya meliputi struktur, ventilasi, sanitasi dan pengaman
bangunan serta sistem penyangganya (Sudibyo, 1989).
Usaha-usaha pengevaluasi sector teknis terus dilakukan untuk menjembatani
keterbatasan/kesenjangan dalam memenuhi tuntutan. Hal yang sering menjadi
perhatian elevator POE antara lain : dinding luar, atap, struktur, penyelamatan
terhadap kebakaran, penyelesain interior, dan penerangan pengkondisian
ruang dan akustik (Sudibyo, 1989).
3. Aspek Prilaku
10
Aspek prilaku menghubungkan kegiatan pemakai dengan lingkungan
fisiknya. Evaluasi perilaku adalah mengenai bagaimana kesejahteraan sosial
dan psikologis pemakai dipengaruhi oleh racangan bangunan. Beberapa
permasalahan prilaku yang perlu diperhatikan misalnya proximity dan
territoriality, privacy dan interaksi, persepsi, citra dan makna, kognisi dan
orientasi (Sudibyo, 1989).
2.2 Gambaran GOR Basket Ngurah Rai
GOR Basket Ngurah Rai dibangun pada tahun 1978 dan diresmikan pada tahun
1982 Keberadaan GOR ini berkaitan dengan aktifitas olahraga yang ada di Denpasar.
GOR Basket Ngurah Rai terdiri dari dua bagian yaitu gedung basket indoor dan
lapangan basket outdoor. GOR ini baru saja terjadi renovasi pengecatan namun
terjadinya renovasi untuk mengubah lapangan ini dikarenakan standar yang digunakan
masih standar yang lama. GOR Basket Ngurah Rai merupakan Gelanggang olahraga
yang dikususkan untuk olahraga basket dengan luasan sekitar 7,366.25 m2 dan GOR
Basket Ngurah Rai ini dikelola oleh KONI Bali.
2.2.1 GOR Basket Ngurah Rai
GOR Basket Ngurah Rai terletak di Jalan Angsoka, Kecamatan Denpasar
Timur , Kota Denpasar.
Lokasi dari GOR Basket Ngurah Rai dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
11
Gambar 2.2 Peta Kota Denpasar Bali
Sumber : Google Earth, 12 Oktober 2015
Gambar 2.1 Peta Pulau Bali
Sumber : Google Earth, 12 Oktober 2015
Gambar 2.3 Peta Lokasi GOR Basket Ngurah Rai
Sumber : Google Earth, 12 Oktober 2015
12
Akses utama ke GOR Basket Ngurah Rai dapat dicapai dari Jalan Angsoka
dengan tingkat kepadatan yang sedang sedangkan pencapaian lainnya melalui jalan
lingkungan yang terletak di sebelah barat GOR Basket Ngurah Rai melalui Jl. Melati.
Adapun batas-batas dari GOR Basket Ngurah Rai adalah sebagai berikut :
Utara : Pertokoan dan Bank
Timur : SMA Negeri 7 dan Kantor Kepolisian
Selatan : Rumah Sakit Indra
Barat : Pertokoan
2.2.2 Luasan dan Status Tanah
Status tanah yang ditempati oleh GOR Basket Ngurah Rai ini merupakan tanah
milik Pemprov Bali. Dengan luas lahan 7,366.25 m2.
2.2.3 Pengelola
Pengelola GOR Basket Ngurah Rai dikelola oleh KONI Bali
Gambar 2.3 GOR Basket Ngurah Rai
Sumber : Google Earth, 12 Oktober 2015
13
Gambar 2.4 Struktur Pengelola
Sumber : KONI Bali, 12 Okober 2015
KONI Bali merupakan pusat pengelola dari GOR Lila Buana, GOR Basket Ngurah
Rai, dan Gelora Ngurah Rai.
2.2.4 Eksisting GOR Basket Ngurah Rai
GOR Basket Ngurai Rai merupakan pusat Gedung olahraga basket di Denpasar
dengan luasan bangunan skitar 7,366.25 m2. GOR ini dikelola oleh KONI Bali.
Adapun batas-batas dari GOR Basket Ngurai Rai adalah sebagai berikut :
Utara : GOR Lila Buana dan lapangan sepak bola
Timur : Lapangan tenis
Selatan : Rumah Sakit Indra
Barat : Pertokoan
KONI BALI
GOR Lila BuanaGOR Basket Ngurah
RaiGelora Ngurah Rai
14
2.2.5 Besaran dan Fasilitas
Luasan areal gedung basket indoor dan lapangan outdoor GOR Basket Ngurah
Rai adalah 7,366.25 m2 Dengan perincian dari bangunan gedung basket indoor dan
lapangan outdoor GOR Basket Ngurah Rai adalah sebagai berikut :
1. Luas lapangan indoor dengan ukuran 43.70 m x 37.15 m : 1 unit
2. Luas lapangan outdoor dengan ukuran 18.65 m x 38.75 m : 1 unit
2.2.6 Civitas GOR Basket Ngurai Rai
Civitas yang ada di GOR Basket Ngurah Rai ini terdiri dari pengelola GOR
Basket Ngurah Rai, penyewa dan pengunjung GOR Basket Ngurah Rai.
1. Pengelola
GOR Basket Ngurai Rai dikelola oleh pengelola dari KONI Bali, karena
pusat pengelola semua lapangan berada di KONI Bali.
2. Penyewa
Penggunaan GOR Basket Ngurah Rai ini menggunakan sistim sewa dengan
surat perjanjian dan biaya penyewaan serta diberikan penyewaan secara
umum oleh masyarakat dalam kota atau luar kota Denpasar.
3. Pengunjung
Pengnjung berasal dari lingkungan kota Denpasar dan luar kota Denpasar,
sesekali ada beberapa wisatawan mancanegara yang singgah melihat pusat
GOR Basket Ngurah Rai.
2.2.7 Sistem pengolahan Dana
PEMPROV Bali merupakan sumber pendanaan dari GOR Basket Ngurah Rai,
dari pembuatan, perbaikian dan hal lainya, namun dari pihak pengelola KONI Bali juga
harus memberikan kompensasi selama setahun sekali dari pemasukan yang dihasilkan
dari penyewaan GOR Basket Ngurah Rai.
15
2.2.8 Waktu Operasional
Waktu Operasional GOR Basket Ngurah Rai ini setiap hari berlangsung selama
14 jam sehari, mulai dari pukul 08.00 – 21.00 WITA. Sedangkan waktu operasional
pengelola dari pukul 08.00 – 16.00 WITA. Di dalam GOR Basket Ngurah Rai ini
memiliki sistim jaga GOR yang dimulai dari pukul 08.00 – 21.00 WITA.
2.2.9 Jumlah pengunjung
Jumlah pengunjung pada GOR Basket Ngurah Rai ini tidak bisa dintentukan
karena dari hasil wawancara dan survey lapangan, bahwa jumlah pengunjung gedung
indoor hanya 2-3 penyewa, namun pada lapangan outdoor bisa mencapai 25 orang per
harinya dikarenakan pada lapangan outdoor tidak disewakan dan bisa dipergunakan
oleh masyarakat umum.
2.3 Evaluasi GOR Basket Ngurai Rai Dengan Metoda Obserfasi
Evaluasi Bangunan yang dimaksud ditekankan kepada tiga faktor evaluasi yaitu,
evaluasi teknis, evaluasi fungsional dan evaluasi civitas GOR Basket Ngurah Rai.
Metoda evaluasi menggunakan metoda obserfasi lapangan.
2.3.1 Evaluasi Teknis
1. Tembok Bagian Dalam dan Luar
Pada tembok bagian dalam bangunan ini menggunakan dinding beton di
gedung bagian indoor dan pada bagian lapangan outdoor tidak menggunakan
dinding. Gedung indoor menggunakan dinding sebagai pemisah antar setiap
fungsi ruang. Bagian dinding di bangunan ini masih dalam keadaan baik.
16
2. Atap
Pada bangunan GOR Basket Ngurah Rai menggunakan atap genteng multi
roof dengan rangka atap baja ringan. Bangunan memiliki kendala pada bagian
baut-baut pada atap yang sudah mengkarat dan menimbulkan lubang-lubang
yang bisa membuat atap ini menjadi bocor dan menjadi banjir pada setiap
bangku penonton. Sering kali atap yang membuat bocor ini mengganggu
konsentrasi para pengguna lapangan.
Gambar 2.5 kondisi dinding dalam GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.6 kondisi dinding luar GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
17
3. Pengaman Kebakaran
Bangunan GOR Basket Ngurah Rai ini belum dilengkapi sistim pemadam
kebakaran seperti sprinkler, hidran, atau tabung pemadam kebakaran, sehingga
dikwatirkan bila terjadi kebakaran maka seluruh bagian bangunan dapat
terbakar.
4. Struktur
Sub struktur pada bangunan GOR Basket Ngurah Rai menggunakan
pondasi telapak. Pada umumnya kondisi struktur pada GOR Basket Ngurah Rai
Gambar 2.7 kondisi penutup atap GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.8 kondisi rangka atap GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
18
masih terlihat baik, pada setiap super struktur menggunakan kolom yang terbuat
dari beton bertulang, dan pada bagian upper struktur menggunakan kuda-kuda
baja ringan yang disesuaikan dengan bentang bangunan.
5. Tribun Penonton
Tribun penonton masih kurang layak untuk digunakan diakarenakan pada
bagian tempat duduk belum memakai standar nasional saat ini, dari segi
ketinggian, dan lebar. Dan belum adanya pemisahan antara area VIV, dan
standar. Kapasitas penonton yang masih kurang dari standar nasional yaitu
3000 penoton membuat perlu terjadinya perbaikian di dalam tribun ini.
Gambar 2.10 Kondisi Tribun GOR Basket Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.9 Kondisi Struktur GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
19
6. Akses Pintu Masuk
Akses pintu masuk yang belum terjadi peninggian level lantai, terutama pada
pintu masuk untuk publik membuat masalah yang cukup diperhitungkan
dikarenakan, dikarenakan tingkat anarki menonton cukup besar pada wilayah
Indonesia. Pada bagian akses masuk perlu ditambah level lantai yang cukup
tinggi, agar mengantisipasi terjadinya tindak anarki penonton ketika masuk ke
areal GOR.
7. Lapisan Penutup Bagian Dalam/Penyelesaian Interior
Bagian lantai tribun bangunan GOR Basket Ngurah Rai ini menggunakan
lantai semen yang dilapisi kayu untuk tempat duduk penonton, dan pada bagian
lapangan menggunakan lantai parket. Namun dikarenakan lantai parket yang
sudah berumur dan sudah tidak layak digunakan, perlu terjadinya penggantian
kembali.
Gambar 2.11 Kondisi Pintu Masuk GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
20
8. Penerangan
Gedung indoor ini memiliki penerangan buatan yang ada di bagian atap
bangunan dengan menggunakan lampu sorot dan penerangan alami yang bisa
masuk lewat ventilasi-ventilasi yang mengelilingi bangunan, serta pada
lapangan outdoor menggunakan penerangan alami langsung pada siang hari
dan penerangan buatan pada malam hari dengan menggunakan lampu sorot.
Gambar 2.12 Kondisi Lantai GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.13 Kondisi Penerangan GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
21
9. Akustik
Bangunan GOR Basket Ngurah Rai relative mengeluarkan kebisingan dari
para penonton maupun suara-suara yang dibuat untuk pemberitahuan atau suara
dari mc yang cukup tinggi, diperlukan tingkat peredam pada bangunan ini, agar
tidak terlalu menganggu rumah atau took yang berada di sekitar GOR.
10. Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditional)
Bangunan GOR Basket Ngurah Rai ini menggunakan penghawaan alami
dengan bukaan yang cukup banyak, namun penghawaan ini perlu adanya
penambahan penghawaan buatan agar penonton cukup nyaman berada di daam
bangunan ini.
11. Parkir
Pada bangunan ini memiliki dua lokasi parkir yang diantaranya pada bagian
utara bangunan dan pada bagian barat. Kondisi parkir GOR Basket Ngurah Rai
ini sudah cup memadai untuk menampung penonton, dikarenakan parkir yang
ada di GOR Basket Ngurah Rai ini cukup luas.
Gambar 2.14 Kondisi Ventilasi GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
22
2.3.2 Evaluasi Fungional
1. Fungsi
Fungsi GOR Basket Ngurah Rai ini diutamakan sebagai lapangan basket
dengan luas bangunan indoor 43.70 m x 37.15 m dan bangunan outdoor 18.65
m x 38.75 m. GOR Basket Ngurah Rai digunakan sebagai olahraga basket baik
pertandingan atau pembinaan atlit basket. (Lihat gambar 2.17).
Gambar 2.15 Kondisi Parkir GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.16 Kondisi Parkir GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
23
2. Teknis
Teknis penggunaan GOR Basket Ngurah Rai ini menggunakan sistim sewa
pada gedung indoor dan sistim pemakaian umum pada lapangan outdoor.
Sistim sewa yang dimaksud menggunakan sistim boocking lapangan dengan
batas waktu yang ditentukan, dan teknis pemakaian umum menggunakan sistim
pemakaina bebas pada masyarakat umum tanpa dikenakan biaya.
3. Kapasitas
Kapasitas penonton pada GOR Basket Ngurah Rai mencapai 1500 penonton
pada gedung indoor dan 200 penonton pada lapangan outdoor. Dengan
kapasitas yang cukup sedikit tersebut GOR Basket Ngurah Rai ini tidak dipakai
sebagai arena pertandingan tingkat Nasional seperti pertandingan antar pelajar
se-Indonesia yaitu DBL atau NBL.(Lihat gambar 2.18 dan 2.19).
Gambar 2.17 Denah Lapangan GOR Basket Ngurah
Rai
Sumber : KONI Bali, 9 Oktober 2015
Lapangan Outdoor Gedung Indoor
24
4. Sirkulasi
Sirkulasi pengunjung GOR Basket Ngurah Rai ini dimulai dimulai dari area
parkir barat maupun selatan melaui entrance yang telah disediakan pada bagian
barat dan utara bangunan (lihat gambar 2.20).
Kapasitas 1500 penonton
Kapasitas 200 penonton
Gambar 2.18 Denah Tribun Indoor GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : KONI Bali, 9 Oktober 2015
Gambar 2.19 Denah Tribun Outdoor GOR Basket
Ngurah Rai
Sumber : KONI Bali, 9 Oktober 2015
25
Sirkulasi kendaraan yang ada di dalam GOR Basket Ngurah Rai ini cukup
baik dengan kondisi parkir yang cukup luas (lihat gambar 2.21).
Sirkulasi Kendaraaan GOR Basket
Ngurah Rai
Sirkulasi Pengunjung GOR Basket
Ngurah Rai
Gambar 2.20 Skema Sirkulasi Kendaraan GOR
Basket Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.21 Kondisi Sirkulasi Pengunjung GOR
Basket Ngurah Rai
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
26
5. Penyimpanan
Pada bangunan ini belum memiliki fasilitas penyimpanan peralatan-
peralatan, lokasi penyimpanan berda di GOR Lila Buana yang posisinya cukup
jauh dari bangunan ini. Perlunya fasilitas penyimpanan, untuk mengatasi
maslah-maslah bila terjadi kerusakan atau perbaikian lapangan.
2.3.3 Evaluasi Civitas
1. Privasi
Dalam area GOR Basket Ngurah Rai ini sulit mendapatkan ruang privasi
diakibatkan karena ruang-ruang yang dibuat sudah tidak layak digunakan lagi
yang diakibatkan karena toilet ruang ganti yang tidak ada air,dan setiap ruang
yang kotor dan bau.
2. Territorial
Teritori GOR Basket Ngurah Rai ini di bedakan menjadi dua yaitu teritori
gedung indoor dan lapangan outdoor dengan perbedaan jenis lapangan, gedung
indoor tertutup dan lapangan outdoor terbuka.
Gambar 2.22 Site Plan GOR Basket Ngurah Rai
Sumber : KONI Bali, 9 Oktober 2015
Lapangan outdoor
Gedung indoor
27
2.4 Evaluasi Gedung Basket Indoor dan Lapangan Outdoor GOR Ngurai Rai
dengan Metoda Kuisioner Obserfasi
Untuk mengetahui pendapat pelaku kegiatan GOR Basket Ngurah Rai terhadap
pelaksanaan Redisain GOR Basket Ngurah Rai dan mendapatkan hasil yang dapat
dipakai sebagai acuan kerja dalam menentukan layak atau tidaknya GOR Basket
Ngurah Rai ini untuk di redisain, maka penulis menggunakan metoda kuisyoner.
Pelaku kegiatan yang dipakai sebanyak 20 orang yang dilaksanakan pada tanggal 12
Oktober 2015. Penyebaran kuisioner di laksanakan di area GOR Basket Ngurah Rai
khususnya pengguna GOR Basket Ngurah Rai tersebut.
Hasil dari kuisioner adalah sebagai berikut :
1. Menurut anda, apakah GOR Basket Ngurah Rai yang sekarang masih layak
untuk digunakan ?
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
tidak layak layak
Series 1
Series 1
Gambar 2.23 Diagram Kuisioner
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
28
2. Jika belum, kendala apa saja yang di dalam GOR Basket Ngurah Rai ini ?
3. Bagaimana kondisi GOR Basket Ngurah Rai saat ini ?
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
kapasitas kondisi aksesmasuk
kondisi fasilitas kelayakanbangunan
Series 1
Series 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
kurang sedang cukup
Series 1
Series 1
Gambar 2.24 Diagram Kuisioner
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.25 Diagram Kuisioner
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
29
4. Bagaimana kondisi parkir GOR Basket Ngurah Rai saat ini ?
5. Apakah anda setuju GOR Basket Ngurah Rai ini di redisain untuk menunjang
kegiatan olahraga basket yang ada didalamnya ?
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
kurang sedang cukup
Series 1
Series 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
setuju tidak setuju
Series 1
Series 1
Gambar 2.26 Diagram Kuisioner
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
Gambar 2.27 Diagram Kuisioner
Sumber : Survey Lapangan, 9 Oktober 2015
30
2.5 Simpulan
2.5.1 Permasalahan
Berikut merupakan simpulan terhadap permasalahan-permasalahan yang
terjadi di GOR Basket Ngurah Rai dan nantinya dapat mengatasi permasalah-
permasalahan tersebut yang diantaranya :
1. Bangunan ini memiliki kapasitas penonton yang masih kurang untuk
standar digunakan untuk pertandingan Nasional.
2. Perlunya fasilitas-fasilitas yang menunjang GOR Basket Ngurah Rai
3. Perlunya ruang penyimpanan pada GOR Basket Ngurah Rai ini.
4. Perlunya perbedaan jenis tribun yang dibedakan dari kelas-kelasnya.
5. Perlunya dibuatkannya tempat penampungan air di dalam GOR Basket
Ngurah Rai ini.
6. Bangunan memiliki kendala pada bagian baut-baut pada atap yang sudah
mengkarat dan menimbulkan lubang-lubang yang bisa membuat atap ini
menjadi bocor dan menjadi banjir pada setiap bangku penonton.
7. GOR Basket Ngurah Rai ini belum dilengkapi sistim pemadam kebakaran
seperti sprinkler, hidran, atau tabung pemadam kebakaran.
8. Akses pintu masuk yang belum terjadi peninggian level lantai, terutama
pada pintu masuk untuk publik membuat masalah yang cukup
diperhitungkan dikarenakan, dikarenakan tingkat anarki menonton cukup
besar pada wilayah Indonesia.
9. Sistem penghawaan yang kurang adanya penghawaan buatan karena
kapasitas penonton yang cukup banyak.
2.5.2 Potensi
Simpulan dari potensi yang ada di dalam GOR Basket Ngurah Rai ini antara lain :
1. Letak GOR Basket Ngurah Rai yang berada di Pusat Kota
31
2. Keberadaan GOR Basket Ngurah Rai yang memberikan nilai tambah bagi
kawasan wisata dengan menunjukan Gelanggang Olahraganya.
3. Adanya dukungan dari masyarakat untuk menjadikan GOR Basket Ngurah
Rai menjadi lebih baik.
2.6 Arah Pengembangan
Arah pengembangan dan peningkatan fisik gedung basket indoor dan lapangan
outdoor GOR Basket Ngurah Rai Denpasar dapat dilakukan melalui berapa hal sebagai
berikut :
1. Pembangunan lapangan basket baru di lokasi lapangan basket lama karena
sudah mempunyai potensi dan prospek yang baik.
2. Pengembangan lapangan basket dan memperbaiki GOR dengan menata
kembali bangunan, memperbaiki sarana dan prasarana serta menambahn
fasilitas penunjang, baik dari kwalitas pelayanan dan fisik bangunan.
3. Redesain yang dilakukan harus tetap mempertimbangkan dan
mempertahankan pelestarian bangunan-bangunan sekitarnya yang
mempunyai nilai arsitektur.